FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL PADA MASA KEHAMILAN YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS MEUTULANG KECAMATAN PANTON REU KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH : MASTURAH NIM : O9C10104033 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH ACEH BARAT 2013
55
Embed
SKRIPSI OLEH : MASTURAH NIM : O9C10104033repository.utu.ac.id/645/1/BAB I_V.pdfApabila masukan gizi pada ibu hamil tidak sesuai kebutuhan maka kemungkinan dapat terjadi gangguan dalam
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZIIBU HAMIL PADA MASA KEHAMILAN YANG
BERKUNJUNG KE PUSKESMASMEUTULANG KECAMATANPANTON REU KABUPATEN
ACEH BARAT
SKRIPSI
OLEH :
MASTURAHNIM : O9C10104033
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH ACEH BARAT
2013
iv
ABSTRAK
Masturah. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil Pada MasaKehamilan Yang Berkunjung Ke Puskesmas Meutulang Kecamatan Panton ReuKabupaten Aceh Barat Tahun 2013. Dibawah bimbingan Arham, SKM danMaiza Duana, SKM.
Status gizi ibu hamil adalah suatu keadaan keseimbangan dalam tubuh ibu hamilsebagai akibat pemasukan konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yangdigunakan oleh tubuh untuk kelangsungan hidup dalam mempertahankan fungsi-fungsi organ. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yangmempengaruhi status gizi ibu hamil pada masa kehamilan yang berkunjung kePuskesmas Meutulang Kecamatan Panton Reu Kabupaten Aceh Barat tahun 2013.Bedasarkan latar belakang didapatkan ibu hamil yang Kurang Energi Kronis(KEK) dan terdapat bayi yang meninggal. Jenis penelitian yang digunakan adalahanalitik dengan rancangan cross sectional. Populasi berjumlah 140 ibu hamil,sampel penelitian sebanyak 58 ibu hamil dengan tekhnik pengambilan sampelsecara accidental. Hasil penelitian dari 1 responden yang pengetahuan kurangmemiliki (100%) responden status gizi kurang. Sedangkan dari 57 responden yangpengetahuan baik memiliki (100%) responden status gizi baik. Dari 1 respondenyang pendidikan menengah bawah memiliki (100%) responden status gizi kurang.Sedangkan dari 57 responden yang pendidikan menengah atas memiliki (100%)responden status gizi baik. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chisquare pada derajat kepercayaan 95% (α=0,05) diketahui bahwa p value = 0,017 <0,05 artinya Ho ditolak jadi ada pengaruh antara pengetahuan dan pendidikandengan status gizi ibu hamil. Dari 35 responden yang tidak bekerja memiliki(97,1%) responden status gizi baik. Sedangkan dari 23 responden yang bekerjamemiliki (100%) responden status gizi baik. Dari 32 responden yang umur resikomemiliki (96,9%) responden status gizi baik. Sedangkan dari 26 responden yangumur tidak resiko memiliki (100%) responden status gizi baik. Hasil analisisstatistik dengan menggunakan uji chi square pada derajat kepercayaan 95%(α=0,05) diketahui bahwa p value = 1,000 > 0,05 artinya Ho diterima jadi tidakada pengaruh antara pekerjaan dan umur dengan status gizi ibu hamil. Disarankanbagi ibu hamil diharapkan memperhatikan dan meningkatkan pengetahuan sertamencari informasi melalui media cetak dan elektronik, mengikuti penyuluhan diPuskesmas, kegiatan posyandu, pertemuan PKK dan pertemuan rutin lain yangdiadakan didaerah tersebut. Diharapkan kepada petugas Puskesmas Meutulangpemberian informasi kepada ibu hamil dalam upaya meningkatkan pelayanankesehatan tentang gizi pada masa kehamilan agar tidak ada ibu hamil yangKurang Energi Kronis.
Kata Kunci : Status Gizi Ibu Hamil, Pengetahuan, Pendidikan, Pekerjaan,Umur
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan manusia dimulai sejak masa janin dalam rahim ibu. Sejak itu
manusia kecil telah memasuki masa perjuangan hidup yang salah satunya
menghadapi kemungkinan kurangnya zat gizi yang diterima dari ibu yang
mengandungnya. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi maka
janin tersebut akan mengalami kurang gizi dan lahir dengan berat badan rendah
yang mempunyai konsekuensi kurang menguntungkan dalam kehidupan
berikutnya ( Depkes RI, 2008).
Sejak abad ke-16 telah diketahui bahwa janin dalam kandungan
membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat memberikannya. Oleh sebab
itu makanan ibu harus cukup untuk berdua, yaitu untuk ibu dan anak dalam
kandungannya. Makanan yang cukup mengandung zat-zat gizi selama hamil
sangat penting artinya. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa apabila
jumlah makanan yang dikonsumsi ibu selama hamil kurang maka berat bayi
yang akan dilahirkan menjadi lebih kecil. Gizi yang adekuat selama hamil akan
mengurangi resiko dan komplikasi pada ibu untuk menjamin pertumbuhan
jaringan sehingga bayi baru lahir memiliki berat badan optimal (Depkes, 2008).
Kehamilan merupakan periode yang menentukan kualitas sumber daya
manusia di masa depan karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh
kondisi saat janin berada dalam kandungan. Status gizi ibu hamil berperan
langsung dalam kondisi kehamilan dan bayi yang akan dilahirkan sehingga
1
2
kekurangan gizi pada awal dan selama kehamilan akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin (Arisman, 2009).
Untuk pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan makanan yang
disalurkan melalui plasenta. Untuk itu ibu hamil harus mendapat gizi yang cukup
untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi ibu hamil, kualitas
maupun jumlah makanan yang biasanya cukup untuk kesehatannya harus
ditambah dengan zat-zat gizi dan energi agar pertumbuhan janin berjalan dengan
baik. Selama hamil ibu akan mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya agar
siap membesarkan janin yang dikandungnya, memudahkan kelahiran, dan untuk
memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Arisman, 2009).
Ibu hamil adalah salah satu kelompok rawan gizi yang membutuhkan
unsur-unsur gizi yang lebih banyak. Makanan ibu hamil harus betul-betul
diperhatikan, terutama mengenai jumlah energi dan protein yang berguna untuk
pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Salah satu cara untuk menilai kualitas bayi
adalah dengan mengukur berat bayi saat lahir, seseorang bayi sehat bila tingkat
kesehatan dan gizinya berada pada kondisi yang baik, namun sampai saat ini
masih banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi khususnya kekurangan gizi
pada masa kehamilan (Depkes RI, 2008).
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan
masalah, baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya, yaitu anemia,
perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara normal, kurang gizi juga
dapat mempengaruhi proses persalinan dimana dapat mengakibatkan persalinan
sulit dan lama, premature, perdarahan setelah persalinan, kurang gizi juga
3
dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran,
abortus, cacat bawaan dan berat badan bayi lahir rendah (Arisman, 2009).
Kekurangan gizi hingga kini masih menjadi masalah besar bagi dunia
ketiga, termasuk Indonesia. Masalah gizi menjadi serius sebab akan berdampak
pada melemahnya daya saing bangsa akibat tingginya angka kesakitan dan
kematian serta timbulnya gangguan kecerdasan dan kognitif anak. Golongan yang
paling rentan terhadap kekurangan gizi adalah ibu hamil, bayi dan balita.
Kekurangan energi kronis pada ibu hamil, mempunyai resiko kematian ibu mendadak
pada masa perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Pada
keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena perdarahan, sehingga akan
meningkatkan angka kematian ibudan bayi (Arisman, 2009).
Kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil, dimana hal ini disebabkan oleh
pengetahuan ibu hamil yang kurang terhadap gizi, ketidakmampuan keluarga dalam
menyediakan makanan bergizi dan kurangnya kesadaran pada ibu hamil
untukmengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Gizi ibu sebelum dan
selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang dikandungnya
(Depkes, 2006).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa prevalensi anemia
pada kehamilan secara global 55% dimana secara bermakna tinggi pada trimester
ketiga dibandingkan dengan trimester pertama dan trimester kedua kehamilan.
Dan kebanyakan dari kasus tersebut karena ibu Kurang Energi Kronis (KEK)
yang menyebabkan status gizinya berkurang (Siti Misaroh Ibrahim, 2010).
Prevalensi ibu hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK) di Indonesia
sebesar 21,6%, dan angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 2012 adalah 32
4
per 1.000 kelahiran hidup. Di antara angka ini, 19 per 1.000 kematian bayi terjadi
pada masa neonatal sejak lahir sampai usia 28 hari (Kemenkes RI, 2012).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat jumlah
keseluruhan ibu hamil 4.296 orang. Dari data tersebut terdapat 21 orang ibu
hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK) dan terdapat 65 bayi yang meninggal
(Dinas Kesehatan Aceh Barat, 2012).
Berdasarkan data dari Puskesmas Meutulang jumlah keseluruhan ibu
hamil 140 orang. Dari data tersebut terdapat 3 orang ibu hamil yang Kurang
Energi Kronis (KEK) dan terdapat 1 bayi yang meninggal (SP2TP Puskesmas
Mentulang, 2012).
Penyebab terjadinya Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil karena
ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran
energi sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. (Departemen Gizi
dan Kesmas FKM UI, 2007). Kemudian penyebab kematian bayi karena Asfiksia,
Beberapa faktor tertentu dapat diketahui penyebab terjadinya asfiksia pada bayi
baru lahir, diantaranya adalah faktor ibu, tali pusat dan bayi (Depkes RI, 2008).
Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin mengetahui lebih jelas
tentang “Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil Pada Masa
Kehamilan Yang Berkunjung Ke Puskesmas Meutulang Kecamatan Panton Reu
Kabupaten Aceh Barat”.
1.2 Perumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang diatas didapatkan ibu hamil yang Kurang
Energi Kronis (KEK) dan terdapat bayi yang meninggal. Maka dapat dirumuskan
permasalahannya adalah penulis ingin mengetahui Bagaimana faktor-faktor yang
5
mempengaruhi status gizi ibu hamil pada masa kehamilan yang berkunjung ke
Puskesmas Meutulang Kecamatan Panton Reu Kabupaten Aceh Barat Tahun
2013.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil
pada masa kehamilan yang berkunjung ke Puskesmas Meutulang Kecamatan
Panton Reu Kabupaten Aceh Barat.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan ibu hamil dengan status gizi ibu
hamil pada masa kehamilan yang berkunjung ke Puskesmas Meutulang
Kecamatan Panton Reu Kabupaten Aceh Barat.
2. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan ibu hamil dengan status gizi ibu
hamil pada masa kehamilan yang berkunjung ke Puskesmas Meutulang
Kecamatan Panton Reu Kabupaten Aceh Barat.
3. Untuk mengetahui pengaruh umur ibu hamil dengan status gizi ibu hamil
pada masa kehamilan yang berkunjung ke puskesmas Meutulang Kecamatan
Panton Reu Kabupaten Aceh Barat.
4. Untuk mengetahui pengaruh pekerjaan ibu hamil dengan status gizi ibu hamil
pada masa kehamilan yang berkunjung ke puskesmas Meutulang Kecamatan
Panton Reu Kabupaten Aceh Barat.
6
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Hasil ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka
peningkatan program kesehatan, khususnya program yang berhubungan
dengan status gizi ibu hamil.
2. Hasil penelitian ini dapat di manfaatkan oleh instansi kesehatan sebagai
bahan intervensi dan evaluasi terhadap status gizi ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Meutulang Kecamatan Panton Reu Kabupaten Aceh Barat.
1.4.2 Manfaat Aplikatif
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan
pengetahuan dan wawasan serta sebagai penerapan ilmu kesehatan
masyarakat. Sehubungan dengan status gizi ibu hamil pada masa kehamilan.
2. Bagi Akademik
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat referensi bagi
pengembangan pengetahuan dan dapat menjadi masukan bagi peneliti lain
untuk penelitian selanjutnya, khususnya bagi penelitian yang berhubungan
dengan status gizi ibu hamil pada masa kehamilan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Status Gizi
Status gizi adalah keadaan kesehatan tubuh seseorang yang diakibatkan
oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi makanan. Status ini
merupakan tanda-tanda atau penampilan seseorang akibat keseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran zat gizi yang berasal dari pangan yang dikonsumsi
(Sunarti, 2004).
2.2 Definisi Status Gizi ibu hamil
Status gizi ibu hamil adalah suatu keadaan keseimbangan dalam tubuh ibu
hamil sebagai akibat pemasukan konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi
yang digunakan oleh tubuh untuk kelangsungan hidup dalam mempertahankan
fungsi-fungsi organ tubuh (Supariasa, 2001).
Menurut Huliana (2001), makanan yang dikonsumsi ibu hamil
dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin sebesar 40%
sedangkan 60% untuk memenuhi kebutuhan ibu. Apabila masukan gizi pada ibu
hamil tidak sesuai kebutuhan maka kemungkinan dapat terjadi gangguan dalam
kehamilan, baik terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya.
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa
sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat,
cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang
dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil
(Eva Ellya Sibagariang, 2010).
7
8
Angka Kecukupan Gizi (AKG) seseorang sesuai dengan jenis kelamin danumur.
Dengan demikian sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 58
ibu hamil. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah accidental yaitu
mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia disuatu tempat
sesuai dengan kontek penelitian.
3.4 Cara Pengumpulan Data
3.4.1 Data primer
Diperoleh dari hasil wawancara dengan membagikan kuesioner kepada ibu
hamil yang berkunjung ke Puskesmas Mentulang Kecamatan Panton Reu
Kabupaten Aceh Barat.
3.4.2 Data sekunder
Data sekunder berupa gambaran umum wilayah penelitian dan data
khusus lainnya diperoleh dari Puskesmas, dinas kesehatan serta referensi buku-
buku perpustakaan yang berhubungan dengan penelitian.
33
3.5 Definisi Operasional
Tabel 3.5 Definisi Operasional
No Variabel Independen
1. Variabel : PengetahuanDefinisi : Hasil tahu responden tentang gizi yang baik pada masa
kehamilanCara Ukur : WawancaraAlat Ukur : KuesionerHasil Ukur : - Baik
- KurangSkala Ukur : Ordinal
2. Variabel : PendidikanDefinisi : Pendidikan formal yang ditempuh responden diberikan
dengan STTB/Ijazah.Cara Ukur : WawancaraAlat Ukur : KuesionerHasil Ukur : - Menengah keatas
- Menengah kebawahSkala Ukur : Ordinal
3. Variabel : PekerjaanDefinisi : Aktifitas yang dilakukan sehari-hari oleh responden
untuk mencari nafkah guna untuk kehidupannya.Cara Ukur : WawancaraAlat Ukur : KuesionerHasil Ukur : - Bekerja
- Tidak BekerjaSkala : Ordinal
4. Variabel : UmurDefinisi : Umur responden pada saat hamilCara Ukur : WawancaraAlat Ukur : KuesionerHasil Ukur : - Umur risiko : ≤ 20 tahun dan >35 tahun
- Umur tidak risiko : 21 – 35 tahunSkala Ukur : Ordinal
Variabel Dependen5. Variabel : Status Gizi ibu hamil
Definisi : Suatu keadaan keseimbangan dalam tubuh ibu hamilsebagai akibat pemasukan konsumsi zat-zat gizi untukkelangsungan hidup dalam mempertahankan fungsi-fungsi organ tubuh.
Cara Ukur : Pengukuran Lingkar Lengan AtasAlat Ukur : LILAHasil Ukur : - Baik : ≥ 23,5
- Kurang : < 23,5Skala Ukur : Ordinal
34
3.6 Aspek Pengukuran Variabel
3.6.1 Aspek Pengukuran Variabel terikat (Dependen)
Untuk menilai status gizi ibu hamil dilakukan dengan pengukuran Lingkar
Lengan Atas (LILA) dengan pengkategoriannya adalah sebagai berikut :
1. Status Gizi Ibu Hamil, Kategori Baik apabila hasil pengukuran LILA≥ 23,5.
2. Status Gizi Ibu Hamil, Kategori Kurang apabila hasil pengukuran LILA< 23,5.
3.6.2 Aspek Pengukuran Variabel Bebas (Independen)
Aspek pengukuran variabel bebas adalah menggunakan skala Guttman
(Riduwan, 2008), yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten. Dan tiap
pertanyaan dalam kuesioner terdiri dari 2 pilihan jawaban, jika jawaban (YA)
diberi nilai 1 dan jawaban (TIDAK) di beri nilai 0.
Untuk mencari interval kelas, menurut (Hidayat 2007) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
i = nilai tertinggi – nilai terendah
kelas
Dengan menggunakan rumus tersebut, maka rentang kategori variabel
independen adalah sebagai berikut :
1. Pengetahuan
a. Kategori baik apabila skor yang diperoleh : 7 – 12 dari total skor
b. Kategori kurang baik apabila skor yang diperoleh : 0 – 6 dari total skor
2. Pendidikan
a. Menengah kebawah : SD dan SMP
b. Menengah keatas : SMA dan PT
35
3. Pekerjaan
a. Bekerja
b. Tidak bekerja
4. Umur
a. Umur risiko : ≤ 20 Tahun dan >35 Tahun
b. Umur tidak risiko : 21-35 Tahun
3.7 Teknik Analisa Data
3.7.1 Analisa Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk satu variabel atau
per variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2005).
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan,
pendidikan, pekerjaan dan umur ibu hamil dengan status gizi ibu hamil pada masa
kehamilan di Puskesmas Meutulang.
3.7.2 Analisa Bivariat
Analisa Bivariat merupakan lanjutan dari analisa univariat dengan cara
melakukan tabulasi silang antara variabel dependen dan variabel independen
dengan menggunakan uji Chi Square pada taraf kepercayaan 95% dan α = 0,05.
Dasar pengambilan hipotesis penelitian berdasarkan tingkat signifikan
( nilai p ), yaitu :
a. Jika nilai p < 0,05 maka hipotesis penelitian di tolak atau dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh antara status gizi ibu hamil dengan pengetahuan ibu
hamil, pendidikan ibu hamil, pekerjaan ibu hamil dan umur ibu hamil.
36
b. Jika nilai p > 0,05 maka hipotesis penelitian diterima atau dapat disimpulkan
bahwa tidak ada pengaruh antara status gizi ibu hamil dengan pengetahuan
ibu hamil, pendidikan ibu hamil, pekerjaan ibu hamil dan umur ibu hamil.
Analisis bivariat adalah analisis yang melibatkan sebuah variabel
independen dan sebuah variabel dependen. Karena data berbentuk katagorik maka
untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel independen dan dependen
digunakan analisis statistk Uji Chi-square dengan memakai nilai alpha 0,05. Jika
ada sel yang memiliki harapan kurang sama dengan 5, maka digunakan fisher
exact test (Notoatmodjo, 2005).
Aturan yang berlaku pada Chi Square adalah :
1. Bila 2x2 dijumpai nilai Expected (harapan) kurang dari 5, maka yang
digunakan adalah Fisher’s Exact Test.
2. Bila tabel 2x2 dan dijumpai nilai Expected (harapan) lebih dari 5, maka uji
yang dipakai sebaliknya Contiuty Correction
3. Bila tabel lebih dari 2x2 misalnya 2x3, 3x3 dan seterusnya, maka digunakan
uji Pearson Chi Square.
Untuk memperoleh pengaruh yang bermakna pada variabel penelitian ini
digunakan perangkat komputer dalam menganalisis Uji Chi-square.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
4.1.1 Keadaan Geografis
Puskesmas Meutulang merupakan Puskesmas perawatan yang berdiri
tahun 2005 yang terletak di Gampong Meutulang Kecamatan Panton Reu
Kabupaten Aceh Barat yang terletak + 39 Km dari pusat kota Meulaboh, dengan
luas wilayah kerja 125,57 Km2 dengan batas-batas wilayah kerja sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Puskesmas Woyla Timur
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kaway XVI
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pante Cermin
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Woyla Induk
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Meutulang adalah 15.515
jiwa, yang terdiri dari laki-laki 2.871 jiwa dan perempuan 2.930 jiwa dengan
jumlah kepala keluarga sebanyak 1.679 KK yang tersebar dalam 19 desa, yang
terdiri dari 8 desa terpencil dan 11 desa sangat terpencil dengan jarak tempuh
terjauh dengan ibu kota Kecamatan yaitu 10 Km (Desa Cot Manggie).
Dengan jumlah penduduk Memiliki tiga kemukiman yaitu kemukiman
Meuko (5 desa), kemukiman Muego (6 desa ) dan kemukiman Manggie ( 8 desa).
4.1.2 Tenaga Kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Meutulang sampai juli 2013 adalah
dilihat pada tabel berikut ini:
38
Tabel 4.1 Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Meutulang KecamatanPanton Reu Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013.
No Nama Tenaga Kesehatan Jumlah1 Dokter Umum 2 orang2 Dokter gigi 1 orang3 Sarjana Kesehatan Masyarakat 2 orang4 Sarjana Ekonomi 1 orang5 D III Keperawatan 11 orang6 D III Kebidanan 4 orang7 D III Gigi 2 orang8 D III Gizi 1 orang9 D III Kesehatan Lingkungan 1 orang10 D III Analisis Kesehatan 2 orang11 D III Farmasi 2 orang12 Bidan 6 orang13 Bidan PTT 11 orang14 Sekolah Perawat Kesehatan 1 orang15 SMU 1 orang16 Tenaga Kontrak (CS) 1 orang17 Tenaga Bakti 27 orang
4.1.3. Sarana Kesehatan
Tabel 4.2 Jumlah Sarana Kesehatan di Puskesmas Meutulang KecamatanPanton Reu Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013.
No Jenis Sarana Jumlah1 Rawat Inap 12 Perumahan 53 Puskesmas Pembantu 24 Posyandu Plus 25 Polindes 26 Poskesdes 27 Ambulance 28 Sepeda Motor 6
4.2 Hasil Penelitian
Penelitian tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ibu
hamil pada masa kehamilan yang berkunjung ke Puskesmas Meutulang
39
Kecamatan Panton Reu Kabupaten Aceh Barat telah dilakukan pada tanggal 24
juni sampai dengan 23 Juli 2013. Teknik pengambilan data adalah accidental
yaitu mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia disuatu
tempat sesuai dengan kontek penelitian.
Penelitan ini dilakukan dengan memperoleh data dari data primer, yaitu
data yang didapatkan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada
sampel yaitu ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Meutulang. Data yang
telah diperoleh tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan analisa
univariat dan analisa bivariat.
4.2.1 Analisa Univariat
4.2.1.1 Pengetahuan Ibu Hamil
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil di PuskesmasMeutulang Kecamatan Panton Reu Kabupaten Aceh BaratTahun 2013.
No Pengetahuan Frekuensi %
1 Kurang 1 1,72 Baik 57 98,3
Total 58 100Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 58 sampel ibu hamil yang
memilki pengetahuan kurang sebanyak 1 responden (1,7% ). Sedangkan ibu hamil
yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 57 responden (98,3%).
40
4.2.1.2 Pendidikan Ibu Hamil
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil di PuskesmasMeutulang Kecamatan Panton Reu Kabupaten Aceh BaratTahun 2013.
No Pendidikan Frekuensi %
1 Menengah bawah 1 1,72 Menengah atas 57 98,3
Total 58 100Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 58 sampel ibu hamil yang
memilki pendidikan menengah bawah sebanyak 1 responden (1,7% ). Sedangkan
ibu hamil yang memiliki pendidikan menengah atas sebanyak 57 responden
(98,3%).
4.2.1.3 Pekerjaan Ibu Hamil
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Hamil di PuskesmasMeutulang Kecamatan Panton Reu Kabupaten Aceh BaratTahun 2013.
No Pekerjaan Frekuensi %
1 Tidak bekerja 35 60,32 Bekerja 23 39,7
Total 58 100Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 58 sampel ibu hamil yang
tidak bekerja sebanyak 35 responden (60,3%). Sedangkan ibu hamil yang bekerja
sebanyak 23 responden (39,7%).
41
4.2.1.4 Umur Ibu Hamil
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil di Puskesmas MeutulangKecamatan Panton Reu Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013.
No Umur Frekuensi %
1 Resiko 32 55,22 Tidak resiko 26 44,8
Total 58 100Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 58 sampel ibu hamil yang
umur resiko sebanyak 32 responden (55,2%). Sedangkan ibu hamil yang umur
tidak resiko sebanyak 26 responden (44,8%).
4.2.1.5 Status Gizi Ibu Hamil
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Status Gizi Ibu Hamil di PuskesmasMeutulang Kecamatan Panton Reu Kabupaten Aceh BaratTahun 2013.
No Status Gizi Frekuensi %
1 Kurang 1 1,72 Baik 57 98,3
Total 58 100Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 58 sampel ibu hamil yang
memilki status gizi kurang sebanyak 1 responden (1,7% ). Sedangkan ibu hamil
yang memiliki status gizi baik sebanyak 57 responden (98,3%).
42
4.2.2 Analisa Bivariat
4.2.2.1. Pengaruh Pengetahuan Ibu Hamil dengan Status Gizi Ibu Hamil
Tabel 4.8 Distribusi Silang Pengaruh Pengetahuan Ibu Hamil denganStatus Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Meutulang KecamatanPanton Reu Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013.
Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 1 responden yang
pengetahuan kurang memiliki (100%) responden status gizi kurang. Sedangkan
dari 57 responden yang pengetahuan baik memiliki (100%) responden status gizi
baik.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square pada derajat
kepercayaan 95% (α=0,05) diketahui bahwa p value = 0,017 < 0,05 artinya Ho
ditolak jadi ada pengaruh antara pengetahuan ibu hamil dengan status gizi ibu
4.2.2.2. Pengaruh Pendidikan Ibu Hamil dengan Status Gizi Ibu Hamil
Tabel 4.9 Distribusi Silang Pengaruh Pendidikan Ibu Hamil denganStatus Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Meutulang KecamatanPanton Reu Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013.
Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 1 responden yang
pendidikan menengah bawah memiliki (100%) responden status gizi kurang.
Sedangkan dari 57 responden yang pendidikan menengah atas memiliki (100%)
responden status gizi baik.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square pada derajat
kepercayaan 95% (α=0,05) diketahui bahwa p value = 0,017 < 0,05 artinya Ho
ditolak jadi ada pengaruh antara pendidikan dengan status gizi ibu hamil.
4.2.2.3. Pengaruh Pekerjaan Ibu Hamil dengan Status Gizi Ibu Hamil
Tabel 4.10 Distribusi Silang Pengaruh Pekerjaan Ibu Hamil denganStatus Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Meutulang KecamatanPanton Reu Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013.
Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)
Pendidikan Status Gizi Total p α
Kurang Baik
0,017 0,05N % N % n %
Menengah bawah 1 100 0 0,0 1 100
Menengah atas 0 0,0 57 100 57 100Jumlah 1 1,7 57 98,3 58 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 35 responden yang tidak
bekerja memiliki (97,1%) responden status gizi baik. Sedangkan dari 23
responden yang bekerja memiliki (100%) responden status gizi baik.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square pada derajat
kepercayaan 95% (α=0,05) diketahui bahwa p value = 1,000 > 0,05 artinya Ho
diterima jadi tidak ada pengaruh antara pekerjaan ibu hamil dengan status gizi.
4.2.2.4. Pengaruh Umur Ibu Hamil dengan Status Gizi Ibu Hamil
Tabel 4.11 Distribusi Silang Pengaruh Umur Ibu Hamil dengan StatusGizi Ibu Hamil di Puskesmas Meutulang Kecamatan PantonReu Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013.
Sumber: dari data primer (diolah tahun 2013)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 32 responden yang umur
resiko memiliki (96,9%) responden status gizi baik. Sedangkan dari 26 responden
yang umur tidak resiko memiliki (100%) responden status gizi baik.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square pada derajat
kepercayaan 95% (α=0,05) diketahui bahwa p value = 1,000 > 0,05 artinya Ho
diterima jadi tidak ada pengaruh antara umur ibu hamil dengan status gizi.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Pengetahuan Dengan Status Gizi Ibu Hamil
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dari 1 responden yang
pengetahuan kurang memiliki (100%) responden status gizi kurang. Sedangkan