Top Banner
STRATEGI MARKETING POLITIK PARTAI NASIONAL DEMOKRAT UNTUK MEMPEROLEH DUKUNGAN (Studi Kasus Partai NasDem Kota Kediri dalam Pemilu 2014 ) ABSTRACT The study, entitled MARKETING STRATEGIES OF POLITICAL PARTIES TO OBTAIN SUPPORT DEMOCRATIC NATIONAL PARTY (Case Study Kediri NasDem Party in the 2014 election). This is a descriptive study using qualitative techniques of data collection through observation, documentation studies, literature studies and in-depth interview. This study the This study aimed to determine business and strategy of Kediri NasDem Party to gain political support from the people of Kediri as a new party in relation to achieving the target of the targeted party vote. As the main focus of this study, the Regional Executive Board Party (DPD) Kediri political formulate marketing strategies to grab some voters dominant segment in Kediri. Make the main strategy or Grand Design Planning and derivative strategies to be implemented. This study used a theory from the marketing Adman Nursal political divide marketing process into several parts. With the most important components of the segmentation, positioning, and targetting in political marketing. NasDem Party portray themselves as part of the changes that will be made by young cadres and professionals. NasDem dominant party among young voters and women. Young voters (beginners) from age 19 years to 30 years and among women are important to the target segment contributed an average of at least 20% of the vote. Field factor of the old party loyalists is dammed hard and difficult to change voter preferences. Proved in this study NasDem Party still can not achieve the desired target. Keywords: Political Marketing, Grand Design Planning, segmentation, positioning, and targetting Andy Kurniawan Firmansyah
16

Skripsi Marketing Politik Partai NasDem Kota Kediri dalam PEMILU 2014

Feb 20, 2023

Download

Documents

Lia Cerewetzz
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Skripsi Marketing Politik Partai NasDem Kota Kediri dalam PEMILU 2014

STRATEGI MARKETING POLITIK PARTAI NASIONAL DEMOKRAT UNTUK MEMPEROLEH

DUKUNGAN

(Studi Kasus Partai NasDem Kota Kediri dalam Pemilu 2014 )

ABSTRACT

The study, entitled MARKETING STRATEGIES OF POLITICAL PARTIES TO OBTAIN SUPPORT DEMOCRATIC NATIONAL PARTY (Case Study Kediri

NasDem Party in the 2014 election). This is a descriptive study using qualitative techniques of data collection through observation, documentation studies, literature studies and in-depth

interview. This study the This study aimed to determine business and strategy of Kediri NasDem Party to gain political support from the people of Kediri as a new party in relation to achieving the target of the targeted party vote. As the main focus of this study, the Regional Executive Board Party (DPD) Kediri political formulate marketing strategies to grab some voters dominant segment in Kediri. Make the main strategy or Grand Design Planning and

derivative strategies to be implemented. This study used a theory from the marketing Adman Nursal political divide marketing process into several parts. With the most important components of the segmentation,

positioning, and targetting in political marketing. NasDem Party portray themselves as part of the changes that will be made by young cadres and professionals. NasDem dominant party among young voters and women. Young voters

(beginners) from age 19 years to 30 years and among women are important to the target segment contributed an average of at least 20% of the vote. Field factor of the old party loyalists is dammed hard and difficult to change voter preferences. Proved in this study

NasDem Party still can not achieve the desired target.

Keywords: Political Marketing, Grand Design Planning, segmentation, positioning, and targetting

Andy Kurniawan Firmansyah

Page 2: Skripsi Marketing Politik Partai NasDem Kota Kediri dalam PEMILU 2014

Pendahuluan

Peranan terpenting dalam suatu negara yang demokratis adalah adanya partai politik dan pemilihan umum (pemilu). Partai politik juga merupakan sarana dalam perwujudan demokrasi yang dijamin dalam negara hukum melalui undang-undang, sebab partai politik dapat menjadi penghubung strategis antara negara dan rakyat. Partai politik juga dapat menjadi alat bagi pemerintah dalam perwujudan welfare state atau negara hukum. Politik adalah suatu domain aktivitas sosial yang didalamnya menyangkut terjadinya perebutan dan distribusi kekuasaan. Pola interaksi dalam dunia politik yang terjadi sangat dipengaruhi oleh sistem nilai yang berkembang dalam masyarakat. Karena sistem nilai dalam masyarakat selalu dinamis, pola interaksi politik dalam masyarakat pun bersifat dinamis.

Adanya UU No. 23 Tahun 2003 tenatang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, kemudian UU No.32 Tahun 2002 tentang Partai Politik, dan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah semakin membuka peluang iklim demokrasi di Indonesia. Munculnya partai baru dalam peserta pemilu menjadi hal menarik karena munculnya partai baru tapi dengan materi pengurusorang-orang lawas yang berkecimpung dalam perpolitikan nasional, yakni Partai Nasional Demokrat atau yang lebih familiar dikenal dengan sebutan Partai NasDem menjadi fenomena dalam marketing politik, karena dalam waktu yang bisa dikatakan cukup singkat, Partai NasDem mampu menjadi partai yang memiliki simpatisan dan kader cukup banyak, bahkan pada verifikasi yang dilaksanakan oleh KPU, Partai NasDem adalah partai pertama yang melengkapi atau sudah memenuhi persyaratan sebagai peserta pemilu 2014. Sebagai partai politik yang baru saja lahir, tentunya Partai NasDem akan melakukan perkenalan kepada publik atau sosialisasi kepada publik agar masyarakat lebih mengenal kehadiran partai baru seperti Partai NasDem. Apalagi Partai NasDem pasti akan berusaha keras untuk, memperoleh kemenangan pada Pemilu 2014 mendatang. Tidak hanya sekedar memenangkan tapi juga harus mampu menyusun strategi untuk membranding partainya agar tidak sekedar batas dikenal atau aware akan eksistensi partai NasDem sendiri dalam membentuk masyarakat atau publik yang loyal terhadap Partai NasDem. Beragam partai politik tentunya juga bersaing dalam pemilu 2014, partai-partai melakukan marketing untuk memposisikan partainya sebagai partai yang mampu memikat hati masyarakat dalam keunggulan program maupun strategi partai. Konsep marketing inilah yang diterapkan beberapa partai lain sebagai sarana penerapan metode dan konsep politik dalam kegiatan marketing. Marketing politik tidak hanya dilihat selama periode kampanye saja, namun marketing politik harus terus berjalan karena partai politik harus terus menerus memperhatikan, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Berbagai macam bentuk pendekatan pemasaran politik atau marketing politik tentunya menjadi acuan beragam partai politik di Indonesia. Melalui Model Marketing Adman Nursal yang menggunakan 3 pendekatan yakni Push Marketing, Pull Parketing, dan Pass Marketing penelitian ini akan menganalisis bagaimana strategi DPD Partai NasDem dalam meramu strategi agar mampu berbicara banyak dalam poemilu 2014 nantinya. Dengan berbagai alasan dan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan upaya dan jenis-jenis maksimalisasi pemasaran politik yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasional Demokrat (DPD NasDem) Kota Kediri di masyarakat Kota Kediri dan berdarkan penjelasan sebelumnya makan penelitian ini mengambil judul Strategi Marketing Politik Partai NasDem Kota Kediri untuk Memperoleh Dukungan (Studi Kasus Partai NasDem Kota Kediri dalam Pemilu 2014).

Page 3: Skripsi Marketing Politik Partai NasDem Kota Kediri dalam PEMILU 2014

Marketing Politik

Pada dasarnya political marketing atau marketing politik memiliki banyak definisi, menurut Adman Nursal adalah strategi kampanye politik untuk membentuk serangkaian makna politis tertentu di dalam pikiran para pemilih. Serangkaian makna politis yang terbentuk dalam pikiran para pemilih untuk memilih kontestan tertentu. Makna politis inilah yang menjadi output penting marketing politik yang menentukan, pihak mana yang akan dipilih pemilih.

Secara sederhana marketing politik berarti aplikasi kegiatan marketing di dalam ruang politik yang umumnya terkonsentrasi pada saat pemilu atau pilkada. Jika melihat definisi sederhana ini, maka sesungguhnya dalam praktiknya pelaksanaan marketing politik bukanlah hal baru, termasuk di Indonesia. Pada dasarnya, model marketing politik Adman Nursal memiliki 4 framework penting, yakni :

1. Lingkungan Pemasaran yang terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal dari organisasi sebuah kontestan Pemilu. Faktor-faktor eksternal dan internal merupakan input yang diperlukan untuk proses pemasaran.

2. Proses pemasaran yang meliputi serangkaian aktivitas yang terdiri dari strategic marketing (segmentasi, targeting, dan positioning), penyusunan produk politik dan penyampaian produk politik kepada para pemilih. Strategic Marketing pada dasarnya merupakan proses menyusun nilai-nilai inti yangh sesuai dengan aspirasi para pemilih tertentu tetapi juga cocok dengan visi-misi dan sumber daya kontestan yang dipasarkan. Serangkaian nilai-nilai inti di ikat dengan sebuah benang merah yang disebut positioning. Produk politik terdiri dari substansi (policy, person, party) dan presentasi (medium dan konteks simbolis). Proses penyampaian produk politik dilakukan dengan tiga cara, yakni push marketing, pull marketing dan pass marketing.

3. Pasar sasaran yang terdiri darim pasar perantara seperti media massa dan influencers, serta para pemilih sebagai pasar tujuan. Influencer sendiri terdiri dari kelompok-kelompok dengan kepentingan tertentu, para altivis untuk isu-isu tertentu, konstituen, kelompok rujukan (reference groups), dan kontributor kepada para partai. Pasar perantara pada akhirnya juga akan menyampaikan produk politik kepada para pemilih sebagai pasar tujuan akhir.

4. Ouput Pemasaran. Hal penting dalam marketing politik menurut Adman Nursal adalah melihat dari

pendekatan yang digunakan, namun hal pokok pertama yang harus dilakukan sebelum merencanakan sebuah skema besar marketing politik adalah harus mengerti masalah positioning.

Positioning untuk partai politik, yaitu partai-partai dapat dikelompokkan menurut persamaan ideologi dan karakter dasar . Pengelompokan itu membentuk beberapa kategori partai politik. Masing masing kategori memiliki kekuatan dan kelemahan. Pengelompokkan itu terbentuk karena masing-masing kategori mempunyai pasar tersendiri, ada konsumennya.

Kemudian masyarakat akan menilai mana partai yang memiliki ciri khas dan mana yang tidak. Hal ini memperkokoh teori bahwa sebuah partai harus mempunyai sebuah positioning agar dapat meraih massa.

Positioning agar kredibel dan efektif harus dijabarkan dalam bauran politik yang meliputi :

1. Policy, adalah tawaran program kerja jika terpilih kelak. Policy merupakan solusi yang ditawarkan kontestan untuk memecahkan masalah kemsayarakatan

Page 4: Skripsi Marketing Politik Partai NasDem Kota Kediri dalam PEMILU 2014

berdasarkan isu-isu yang di angghap penting oleh para pemilih. Policy yang efektif harus memenuhi tiga syarat, yaitu :

Menarik perhatian Mudah terserap pemilih Atribut

2. Person, adalah kandidat legislatif atau eksekutif yang akan dipikih melalui pemilu. Kualitas person dapat dilihat melalui 3 dimensi, yakni :

3. Party dapat juga dilihat sebagai substansi produk politik. Partai memiliki mempunyai identitas utama, aset reputasi, dan identitas estetik. Ketiga hal tersebut akan dipertimbangkan oleh para pemilih dalam menetapkkan pilihannya. Oleh karena itu, dalam political marketing, unsur-unsur tersebut harus dikelola dengan baik.

4. Presentation adalah bagaimana ketiga substansi produk pollitik (policy, person, party) disajikan . Presentasi sangat penting karena dapat mempengaruhi makna politis yang terbentuk dalam pikiran para pemilih. Presentation disajikan dengan medium presentasi yang secara umum dapat dikelompokkan dengan menjadi objek fisik, orang dan even.

Push Marketing, Pull Marketing dan Pass Marketing Push Marketing

Partai politik berusaha mendapatkan dukungan melalui stimulan yang diberikan kepada pemilih. Masyarakat perlu mendapat dorongan dan energi untuk pergi ke bilik suara dan mencoblos suatu kontestan. Partai politik perlu menyediakan sejumlah alasan yang rasional maupun emosional kepada para pemilih untuk bisa memotivasi agar tergerak dan bersedia mendukung. Pull Marketing

Pendekatan pull marketing menurut Adman Nursal terdiri dari dua cara penggunaan media, yaitu dengan membayar dan tanpa membayar. Pendekatan ini sangat menentukan pembentukan citra sebuah kontestan. Karena meliputi berbagai aspek yang rumit, maka faktor koordinasi sangat penting afar pendekatan ini berguna.

Partai politik harus menitikberatkan pada pembentukan image politik yang positif. Simbol dan image politik memiliki dampak signifikan karenanya harus mampu membangkitkan sentimen. Pass Marketing

Political Marketing bagi Adman Nursal menjadi lebih kompleks karena adanya pihak-pihak, baik perorangan maupun kelompok, yang berpengaruh besar terhadap para pemilih. Partai politik menggunakan individu maupun kelompok (tim sukses/influencer) yang dapat memengaruhi opini pemilih. Sukses tidaknya penggalangan massa akan sangat ditentukan oleh para tim sukses. Semakin tepat influencer yang yang dipilih, efek yang diraih pun menjadi semakin besardalam memengaruhi pendapat, keyakinan dan pikiran publik.

Kondisi Sosial Ekonomi dan Politik Kota Kediri

Kediri adalah salah satu daerah di Jawa Timur yang mayoritas bersuku Jawa. Tipikal suku Jawa yang berada di Kota Kediri lebih cenderung inklusif, dinamis dan agak kasar. Hal ini sangat berbeda dengan tipikalnya orang Jawa yang berada di Jawa Tengah atau Yogyakarta yang cenderung agak kalem, lemah lembut ddan dikenal lebih tenang serta jika berdialog penuh dengan bahasa simbolik. Tipikal masyarakat Kota Kediri yang berbeda tersebut menjadi karakteristik dan sikap dasar yang kemudian membawa implikasi-implikasi

Page 5: Skripsi Marketing Politik Partai NasDem Kota Kediri dalam PEMILU 2014

tertentu terhadap aspek kehidupan sosial dan politik masyarakat Kota Kediri. Khususnya dalam hal politik, salah satu di antaranya adalah berkembangnya sikap apresiatif dan keterbukaan yang lebih eksplisit di kalangan masyarakat terhadap organisasi dan faham politik yang dinamis dan kritis. Secara umum kondisi kehidupan politik yang berkembang praktis dapat dikatakan terproyeksi secara utuh dari sikap dan karakteristik masyarakat sehari-hari dan bukan hal yang mengejutkan jika dikatakan bahwa Kota Kediri termasuk daerah dinamika kehidupan politik yang tinggi dengan warna sikap kritis masyarakatnya yang tinggi dan kental dalam memandang suatu kekuatan politik. Disamping itu aspek agama pun mempunyai pengaruh yang cukup dominan dalam kehidupan politik di Kota Kediri, karena latar belakang sejarah dan realitas sosial masyarakat dalam kaitannya dengan agama yang dianut kebetulan peneliti menemukan fenomena yang cukup kuat pengaruhnya yaitu santri (Lirboyo) dan abangan. Di Kota Kediri, dalam hal yang menyangkut aspek spiritualitas basis santri cukup beragam walaupun sebagian besar adalah Nahdliyin (NU). Begitu pula dengan kekuatan Islam yang lain yaitu abangan juga cukup besar pengaruhnya. Kemudian yang nampak adalah wajah politik kekuatan agama dan non agama yang dominan. Ini berarti jika sumsi umum bahwa kekuatan agama dan non agama yang konservatif dan non agama menjadi basis pertarungan politik, maka situasi politik yang berkembang sangat keras dan berimbang. Dengan sedikit melihat sejarah, dalam pertarungan dan perolehan dalam Pemilu 1955. Dimana NU mendapat perolehan suara peringkat pertama dan diikuti PKI di Kotamadya Kediri sedangkan di Kabupaten justru sebaliknya. Hingga sekarang pun NU masih tetap menjadi kekuatan politik yang cukup kuat di Kota Kediri. Selalin berbagai kecenderungan tersebut, satu hal menarik yang peneliti temukan adalah bahwa kehidupan politik di Kota Kediri, peranan dan bargaining position yang dimiliki dalam kancah percaturan politik regional bahkan nasional. Banyak fenomena politik yang berkembang di Kota Kediri selalu tak bisa dipisahkan dari perkembangan politik nasional. Bahkan dalam beberapa momentum politik, Kota Kediri menjadi barometer perkembangan politik nasional. Hal lainnya yang dapat dijadikan indikator dari tingkat peranan dan bargaining position yang dimiliki Kota Kediri adalah tokoh-tokoh politik yang mengkonsetrasikan diri di Kediri. Pada perkembangan jaman pergerakan, Kota Kediri lebih banyak menjadi lahan perkembangan organisasi-organisasi pergerakan.

Kota ini berkembang seiring meningkatnya kualitas dalam berbagai aspek. Mulai pendidikan, pariwisata, perdagangan, birokrasi pemerintah, hingga olahraga. Pusat Perbelanjaan dari tingkat swalayan hingga mall sudah beroperasi di kota ini.

Industri rokok Gudang Garam menjadi penopang mayoritas perekonomian warga Kediri, yang sekaligus merupakan perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Sekitar 16.000 warga kediri menggantungkan hidupnya kepada perusahaan ini. Gudang Garam menyumbangkan pajak dan cukai yang relatif besar terhadap Pemkot Kediri.

Di bidang ekonomi pariwisata, kota ini mempunyai beragam tempat wisata untuk masyarakat lokal menengah kebawah seperti Kolam Renang Pagora, Water Park Tirtayasa, Dermaga Jayabaya, Goa Selomangleng, dan Taman Sekartaji. Di area sepanjang jalan Dhoho menjadi pusat pertokoan terpadat di Kediri, juga di berbagai area kota banyak didirikan minimarket, cafe, resort, hiburan malam dan banyak tempat lain yang menjadi penopang ekonomi sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kota Kediri menerima penghargaan sebagai kota yang paling kondusif untuk berinvestasi dari sebuah ajang yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat dan kualitas otonomi. Kediri menjadi rujukan para investor yang ingin menanamkan modalnya di kota yang sedang berkembang. Beberapa perguruan tinggi swasta, pondok pesantren, tempat ibadah dan ziarah Katolik berupa Gua Maria Puhsarang juga memberi dampak ke sektor perekonomian kota ini.

Page 6: Skripsi Marketing Politik Partai NasDem Kota Kediri dalam PEMILU 2014

Dapat disimpulkan bahwa segitiga tatanan Indonesia mendapatkan persemaiannya yang subur di Kediri. Apabila orang bermaksud menganalisis Kediri, faktor segitiga tatanan ini merupakan dasar perspektif yang memadai sebagai bahan. Masing-masing dari unsur segitiga ini memiliki kepentingannya sendiri yang dapat kita sebut sebagai segitiga kepentingan. Gudang Garam sebagai institusi bisnis memiliki kepentingan utama meraup keuntungan secara langgeng. Pesantren Lirboyo memiliki kepentingan utama mengembangkan kepentingan dan pengaruh agama dan budaya di tengah-tengah masyarakat Kediri yang cukup majemuk. Sedangkan TNI AD mewakili kepentingan negara memiliki concern terciptanya stabilitas dan keutuhan bangsa di tengah-tengah masyarakat. Masing-masing unsur berinteraksi secara dinamis. Tetapai dalam era demokrasi terbuka sekarang ini, dimungkin terjadinya hegemoni Gudang Garam akibat semakin pentingnya kekuatan finansial dalam sistem demokrasi dan semakin tereduksinya kekuatan TNI AD dalam sistem keamanan. Kekuatan keamanan sekarang hampir secara praktis diambil alih oleh Polisi.

Gudang Garam memainkan peranan utama dalam pembentukan sosial ekonomi politik terhadap Kediri. Begitupun jika ingin mereformasi tatanan, pastilah akan mempertimbangkan unsur-unsur segitiga tersebut. Mustahil mereformasi Kediri tanpa melibatkan Gudang Garam ataupun Pesantren Lirboyo. Kedua institusi ini memainkan peran penting dalam dinamika politik lokal di Kota Kediri, maka dari itu penting bagi Partai NasDem Kota Kediri untuk melakukan pendekatan terrhadap dua institusi ini, guna memperoleh dukungan politik maupun suara pada Pemilu 2014.

Karena Kota Kediri menjadi salah satu basis beberapa Pondok Pesantren besar maka tidak heran mampu mempengaruhi pula dalam jumlah kursi yang ada, terutama dari kalangan Nahdliyin dan Muhammadiyah. Iklim politik di Kota Kediri pada dasarnya lebih dominan dari kalangan ulama dan nasionalis dengan beberapa kali tampuk kepemimpinan selalu bergantian antara PDIP dan PKB beberapa tahun belakangan. Partai NasDem

KONGRES I Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang digelar pada 25-26 Januari 2013 di Jakarta menjadi tonggak sejarah perjalanan Partai Nasional Demokrat (NasDem). Berbagai keputusan penting dikeluarkan dalam kongres ini. Satu di antaranya ialah memilih dan menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (NasDem) periode 2013-2018. Ibarat perahu, layar telah terkembang, lengkap dengan nakhoda dan awak kapal.

Keputusan tersebut diambil pada sidang pleno pertama tanggal 25 Januari 2013 sekitar pukul 23.00 WIB. Seluruh 33 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), 497 Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan empat organisasi sayap (Gerakan Massa Buruh, Liga Mahasiswa, Badan Avokasi Hukum, dan Petani NasDem), bersatu suara memercayakan Surya Paloh menjadi nakhoda oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem) selama lima tahun.

Kongres juga memberi mandat penuh kepada Surya Paloh untuk menyusun kepengurusan dan perangkat partai. Amanah kongres ini harus selesai selambat-lambatnya 14 hari sejak Surya Paloh terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum.Bukan cuma itu, Kongres juga memberi mandat penuh kepada Dewan Pimpinan Pusat di bawah kepemimpinan Surya Paloh untuk menetapkan strategi dan kebijakan guna memenangi Pemilihan Umum Legislatif 2014.

Kongres I Partai NasDem saat itu diikuti 66 orang yang mewakili 33 DPW, 994 orang mewakili 497 DPD, 9 orang mewakili Majelis Tinggi, dan 2 orang anggota Dewan Pakar. Selain peserta yang memiliki hak suara, Kongres juga dihadiri 800 orang peninjau yang datang dari seluruh penjuru Indonesia.

Page 7: Skripsi Marketing Politik Partai NasDem Kota Kediri dalam PEMILU 2014

Dalam pidatonya setelah terpilih menjadi ketua umum, Surya Paloh antara lain menjelaskan, jabatan ketua umum bukanlah kredit poin. Pasalnya, Surya Paloh-lah yang mendirikan Partai NasDem dan sempat menjadi Ketua Majelis Tingggi Partai Nasional Demokrat (NasDem), sejak partai ini didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM. Sebelum Surya Paloh terpilih secara resmi menjadi ketua umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), adalah Patrice Rio Capella yang dipercaya sebagai ketua umum.

Kongres I Partai Nasional Demokrat (NasDem), 25-26 Januari 2013 disebut Surya Paloh sebagai tonggak sejarah partai ini dalam melakukan gerak dan langkah ke depan untuk melakukan perubahan melalui gerakan Restorasi Indonesia.

Partai Nasional Demokrat (NasDem) telah membuat prestasi yang luar biasa. Prestasi luar biasa yang dimaksudkan Surya Paloh adalah partai ini telah memiliki visi dan misi yang konkret (Restorasi Indonesia), sementara itu orang-orang yang ada di dalamnya memiliki kemampuan yang luar biasa, baik prestasi, maupun militansinya dalam melakukan gerakan perubahan.

Surya Paloh lalu menunjuk Rio Capella yang berhasil memimpin partai hingga menggelar kongres partai yang pertama pada 25-26 Januari 2013. Partai Nasional Demokrat (NasDem), sendiri dideklarasikan kelahirannya pada tanggal 26 Juli 2011 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta. Deklarasi Partai Nasional Demokrat (NasDem), hanyalah salah satu tahapan dari satu rangkaian proses panjang perjalanan partai ini. Guna mendapatkan status resmi sebagai badan hukum, Partai Nasional Demokrat (NasDem), didaftarkan ke Kemeterian Hukum dan Hak-hak Asasi Manusia pada bulan Maret 2011. Kelahiran Partai Nasional Demokrat (NasDem), tidak bisa dipisahkan lepas dari visi dan misi utama organisasi kemasyarakatan (ormas) Nasional Demokrat, yaitu menggalang Gerakan Perubahan Restorasi Indonesia.

Setelah resmi menjadi partai, Partai Nasional Demokrat (NasDem) terus berupaya memenuhi persyaratan sebagaimana telah diatur dalam undang-undang untuk menjadi partai peserta pemilu. Bersama dengan 46 parpol yang mengajukan diri ikut Pemilu 2014, Partai Nasional Demokrat (NasDem), mengajukan berkas administrasi kepartaian ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pada verifikasi awal terdapat 34 parpol yang lolos dari total 46 parpol yang mendaftar sebagai peserta Pemilu 2014 di KPU. Satu di antaranya yang lolos verifikasi administrasi adalah Partai Nasional Demokrat (NasDem).

Setelah melakukan verifikasi administrasi atas 34 parpol yang berniat ikut Pemilu 2014, KPU pada hari Minggu 28 Oktober 2012 malam, akhirnya mengumumkan hasil verifikasi administrasi. KPU menyatakan ada 16 partai yang lolos maju ke tahap verifikasi faktual dan 18 partai gugur.Dari 16 parpol yang dinyatakan lolos verifikasi administrasi, KPU menilai Partai Nasional Demokrat (NasDem) lolos verifikasi administrasi dengan kualifikasi terbaik. Parpol yang lolos verifikasi administrasi, berhak mengikuti verifikasi faktual. Verifikasi faktual adalah tahap verifikasi langsung KPU ke lapangan untuk mengecek infrastruktur parpol di setiap daerah disesuaikan dengan hasil verifikasi administrasi.

Senin 7 Januari 2013 merupakan hari yang mendebarkan bagi Partai Nasional Demokrat (NasDem). Pasalnya, hari itu KPU mengumumkan hasil verifikasi faktual dan menyatakan Partai Nasional Demokrat (NasDem lolos dalam memenuhi persyaratan verifikasi faktual tingkat pusat sebagaimana diatur dalam UU Pemilu Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu. Partai Nasional Demokrat (NasDem) memenuhi semua syarat verifikasi faktual di seluruh provinsi, dengan bukti-bukti, antara lain:

1. Memiliki kepengurusan seperti Ketua, Bendahara, dan Sekretaris Jenderal. 2. Memiliki lebih dari 30% anggota perempuan. 3. Memiliki kantor yang digunakan sampai akhir Pemilu 2014.

Partai Nasional Demokrat (NasDem), adalah satu-satunya partai baru yang lolos sebagai peserta Pemilu 2014. Itu berarti Partai Nasional Demokrat (NasDem) berhak

Page 8: Skripsi Marketing Politik Partai NasDem Kota Kediri dalam PEMILU 2014

mengikuti pemilu untuk pertama kalinya pada 2014. Keputusan KPU meloloskan Partai Nasional Demokrat (NasDem) merupakan hasil dari rapat pleno terbuka yang digelar di Gedung KPU Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin 7 Januari 2013. Rapat pleno dihadiri Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), perwakilan KPU tingkat provinsi se-Indonesia, dan pemantau Pemilu.

Bahkan kemudian, Partai Nasional Demokrat (NasDem) membuat sejarah mendapatkan nomor urut 1 sebagai peserta Pemilu 2014. Dengan telah ditetapkannya nomor urut partai peserta Pemilu 2014, maka Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang bernomor urut 1 siap mengikuti Pemilu 2014 untuk satu tekad mewujudkan gerakan perubahan melalui Restorasi Indonesia sesua dengan visi misi Partai NasDem yakni : Visi

Mengembalikan tujuan bernegara yang termaktub dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945, yakni Negara yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur.

Misi Menggalang kesadaran dan kekuatan masyarakat untuk melakukan Gerakan Perubahan melalui Restorasi Indonesia.

Restorasi Indonesia adalah gerakan memulihkan, mengembalikan, serta memajukan fungsi pemerintahan Indonesia kepada cita-cita Proklamasi 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan berbangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kota Kediri

Adanya Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasional Demokrat (NasDem) di tingkat Kabupaten/Kota memang menjadi sebuah tingkatan struktur yang wajib ada di setiap daerah di Indonesia bagi Partai Nasional Demokrat. Adanya Dewan Pimpinan Daerah sangat penting karena memiliki beberapa tugas yaitu :

1. Menyusun program dan anggaran tahunan daerah dan untuk lembaga-lembaga di bawahnya untuk kemudian disahkan menjadi program Partai. Melalui koordinasi dengan Dewan Pimpinan Wilayah, berwenang menerima sumbangan dan hibah.

2. Menyusun laporan keuangan dan evaluasi akhir. 3. Menjaring dan menyeleksi nama-nama calon sementara anggota DPRD (Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten/Kota dan calon Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota

4. Memimpin, mengesahkan dan mengawasi lembaga-lembaga di bawahnya. 5. Membentuk dan mengkoordinasikan lembaga-lembaga pendukung Partai. 6. Mengesahkan kepengurusan Dewan Pimpinan Ranting. 7. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja Dewan Pimpinan Cabang

dan lembaga terkait lainnya. 8. Melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Musyawarah Daerah dan

keputusan Partai lainnya. 9. Menetapkan dan melaksanakan kebijaksanaan Partai di tingkat wilayah sesuai dengan

Anggaran Dasar, Anggran Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan Musyawarah Wilayah, Musyawarah Tingkat Daerah serta peraturan Partai lainnya.

10. Menyampaikan Laporan pertanggungjawaban dihadapan peserta Musyawarah Daerah. 11. Mengatur dan berkoordinasi dengan anggota legislatif dan eksekutif yang berasal

dari anggota kader Partai di daerahnya. Kota Kediri adalah bagian dari beberapa Kota/Kabupaten yang tidak terlepas dari

jangkauan eksistensi Partai NasDem. Perkembangan Partai NasDem yang begitu cepat di Kota Kediri pastinya tidak terlepas dari bagaimana partai ini mengelola partainya dari segi

Page 9: Skripsi Marketing Politik Partai NasDem Kota Kediri dalam PEMILU 2014

bangunan internal. Hal ini telah mulai dibangun oleh Partai NasDem Kota Kediri dengan membentuk kekuatan sampai tingkat DPRt sekalipun dalam hitungan waktu yang cukup singkat dengan pengurus dan anggota yang memadai dan berkomitmen dalam melaksanakan AD/ART maupun program kegiatan partai.

DPD Partai NasDem Kota Kediri terbentuk atas inisiasi dari Ketua DPD Partai NasDem sendiri yakni Drs. Sakroni, M.Si yang menggandeng beberapa rekan-rekan akademisi di Kota Kediri untuk bersama-sama membangun sebuah gerakan perubahan yang tidak mendasarkan interaksi kepada pola transaksional dan tidak akan berkompromi dengan hal itu. Rencana Strategi Sebelum Pelaksanaan Marketing Politik DPD Partai NasDem Kota Kediri Menuju pemenangan Pemilu 2014 bukanlah hal yang mudah dan sederhana, disebabkan banyaknya tahapan yang harus diikuti dan dilalui, serta Partai NasDem sebagai partai peserta pemilu harus mampu mendorong para calon legislatifnya menuju kemenangan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka perlu adanya sebuah proses yang tepat melalui sejumlah langkah-langkah dan pertimbangan-pertimbangan strategis yang diambil dalam upaya pemenangan Partai NasDem di Pemilu 2014 melalui marketing politik yang dilaksanakan oleh kader partai, khususnya DPD Partai NasDem Kota Kediri. Sebelum melakukan proses marketing politik, Bappilu dan seluruh kader harus melaksanakan dulu strategi awal guna untuk mengetahui segmentation, targetimg dan positioning kandidat dan posisi partai di mata masyarakat Kota Kediri.

1. Penyusunan Perencanaan (Grand Design Planning) 2. Membangun Human Resource dan Support System 3. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal (Enviromental Scanning) 4. Menyusun dan Menetapkan Formulasi Strategi berbentuk Grand Strategy 5. Menyusun dan Menetapkan Strategi Penunjang dan Strategi Pengungkit

Push, Pull dan Pass Marketing DPD Partai NasDem Kota Kediri DPD Partai NasDem Kota Kediri cenderung mengimplementasikan pemasaran produk politik secara langsung kepada calon pemilih (push political marketing). Marketing politik yang dilakukan oleh DPD Partai NasDem Kota Kediri harus dilakukan dan dilihat secara komprehensif. DPD Partai NasDem Kota Kediri menilai marketing politik lebih dari sekadar komunikasi politik. Marketing harus diaplikasikan dalam seluruh proses organisasi partai politik, tidak hanya pada saat kampanye. Marketing politik harus dilakukan dengan konsep yang luas, yaitu tidak hanya terbatas pada teknik marketing, tetapi juga pada strategi marketing, teknik publikasi, menawarkan ide dan program kandidat maupun partai di masyarakat Kota Kediri, desain produk, market intellegent, hingga pemrosesan informasi. Marketing politik juga harus didukung disiplin ilmu lain supaya pendekatan dan pemasaran yang dilakukan dapat diraih dengan menyeluruh, khususnya di Kota yang penduduknya Dalam marketing politik, Push Marketing, Pull Marketing dan Pass Marketing sangat penting tujuannya agar mampu memberikan atau mengubah preferensi pemilih, agar mau dan yakin memilih kader Partai NasDem atau memilih Partai NasDem.

Page 10: Skripsi Marketing Politik Partai NasDem Kota Kediri dalam PEMILU 2014

Segmentasi dan Targetting Bidikan DPD Partai NasDem Kota Kediri

Segmentasi yang menjadi bidikan atau sasaran dari DPD Partai NasDem Kota Kediri sudah dijelaskan sedikit dalam bab sebelumnya, bahwa ada sasaran dari segmentasi demografis dan segmentasi perilaku pemilih atau preferensi pemilih.

push political marketing•Pelatihan manajemen tim sukses partai/calon lagislatif•Set Up jaringan parpol dan birokrasi•Set Up jaringan keluarga•Set Up jaringan tingkat kota, kecamatan dan kelurahan

pull political marketing•Internet•Produksi Souvenir•Produksi media komunikasi massa cetak•Produksi media massa out door (banner, spanduk, poster, umbul-umbul, bendera, dll)

•Produksi iklan media TV lokal (Dhoho TV Kediri dan KSTV Kediri).•Produksi iklan media radio lokal (Radio Wijang Songko FM Kediri, Radio Brass FM Kediri, Radio SK FM Kediri dan Radio Pamenang Kediri)

pass political marketing•Kunjungan langsung terprogram•Kunjungan langsung insidental•Aksi sosial terprogram•Turnamen, pawai, hiburan dan kesenian dll.

Partai NasDem Kota Kediri

Segmentasi Demografis

Agama

Usia

Gender

Kelas Sosial

Segmentasi Perilaku Pemilih

Rasional

Emosional

Sosial

Situasional

Page 11: Skripsi Marketing Politik Partai NasDem Kota Kediri dalam PEMILU 2014

Segmentasi demografis yang dipetakan oleh Bappilu dari DPD Partai NasDem Kota

Kediri memang cukup realistis mengingat dimana Kota Kediri memiliki preferensi pemilih yang variatif namun tidak jauh-jauh dari kondisi sosial politik yang berkembang di Kota Kediri sendiri.

Produk Politik Partai NasDem Kota Kediri Produk Politik yang menjadi tawaran penting oleh Partai NasDem Kota Kediri yang sesuai dan mampu diimplementasikan di daerah pemilihan di Kota Kediri untuk menjangkau pasar tentu tidak lepas dari AD/ART partai dan mengacu kepada slogan utama partai yakni mengenai Restorasi Indonesia. Restorasi Indonesia adalah gerakan memulihkan, mengembalikan, serta memajukan fungsi pemerintahan Indonesia kepada cita-cita Proklamasi 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan berbangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Restorasi Indonesia yang diusung dan akan terus dilakukan Partai NasDem mencakup empat kata kerja, sekaligus “kata kunci” perjuangan Partai NasDem, yaitu Memperbaiki, Mengembalikan, Memulihkan, Mencerahkan. Dari ke empat tersebut dijadikan pijakan Partai NasDem dan seluruh komponen penggerak Partai NasDem Kota Kediri untuk menawarkan sebuah produk yang erat kaitannya dengan kebijakan yang sedang dan akan dilakukan kedepannya jika menang dalam Pemilu 2014.

Bagan di atas menjelaskan bagaimana dan apa produk politik berupa kebijakan nantinya yang akan diperjuangkan oleh kader partai yang duduk dipemerintahan kedepan untuk memperjuangkan beberapa aspek yang ada di Kota Kediri. Pertama, menata lebih baik lagi birokrasi yang ada agar lebih profesional dan bersih. Mengingat beberapa tahun belakangan

Agama

Komunitas SpiritualKomunitas Keagamaan(NU, Muhammadiyah, LDII, FKAUB, dll)

Usia

17-2324-3030-4041-50Gender

Komunitas Perempuan(Muslimat, Fatayat, Aisyiah, Hijabers Kediri, Jama;ah Pengajian, GKI, Kelompok PKK dll)Komunitas Anak Muda)

Kelas Sosial

Kelas Bawah(petani, buruh, dll)

Kelas Menengah(birokrat, pendidik, pemuka agama, tokoh masyarakat dll)

Product Concept

Partai NasDem Kota Kediri

Birokrasi yang lebih profesional dan bersih di Kota

Kediri

Revitalisasi sistem perencanaan

pembangunan, penganggaran dan

pengelolaan anggaran daerah

Kota Kediri

Membangun industri berbasis IPTEK dan sistem

inovasi di Kota Kediri

Mewujudkan kemandirian

ekonomi lokal di Kota Kediri

Layanan kesehatan berkualitas dan

terjangkau di Kota Kediri

Menciptakan lapangan kerja di

Kota Kediri

Page 12: Skripsi Marketing Politik Partai NasDem Kota Kediri dalam PEMILU 2014

memang banyak terungkap kasus korupsi di Kota Kediri mulai dari pejabat eselon rendah sampai pejabat tinggi di beberapa SKPD Kota Kediri. Kedua adalah masalah revitalisasi sistem perencanaan pembangunan, penganggaran dan pengelolaan anggaran daerah di Kota Kediri agar lebih transparan lagi dan tidak terlalu banyak menghambur-hamburkan anggaran yang sebenarnya tidak cocok atau belum dibutuhkan untuk Kota Kediri. Ketiga, menciptakan atau memberi peluang kerja di Kota Kediri, karena memang faktanya masih banyak kelompok masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan di Kota Kediri meskipun pendapatan per kapita di Kota Kediri sudah dibilang cukup baik. Melalui kebijakan anggota dewan dari Partai NasDem diharapkan mampu memberikan perubahan kedepan. Keempat, layanan kesehatan berkualitas dan terjangkau di Kota Kediri, untuk masalah kesehatan Kota Kediri sudah cukup baik, namun melalui kebijakan Partai NasDem lebih melihat kepada pengelolaan dan anggaran, dimana Kota Kediri cukup bermasalah dalam pengelolaan dan anggaran, contohnya saja masalah pembangunan rumah sakit yang menghabiskan dana miliaran rupiah namun justru sekarang mangkarak dikarenakan korupsi anggran oleh pejabat terkait, hal ini menjadi fokus Partai NasDem Kota Kediri karena kesehatan adalah hal terpenting dalam kemakmuran sebuah wilayah atau daerah. Kelima adalah mewujudkan ekonomi lokal di Kota Kediri, Partai NasDem melihat masih banyak sumber-sumber ekonomi lokal di Kota Kediri yang belum dan susah sekali bersaing dengan pasar global, maka dari itu perlu adanya penguatan kebijakan di daerah dan perda mengenai penguatan ekonomi lokal di Kota Kediri. Keenam adalah membangun industri berbasis iptek dan inovasi di Kota Kediri, dengan program misalnya membuka pelatihan bagi Kesimpulan Dari penelitian Strategi Marketing Politik DPD Partai NasDem Kota Kediri Dalam Memperoleh Dukungan Politik ini dapat ditarik kesimpulan :

1. Grand Design Planning DPD Partai NasDem Kota Kediri melakukan strategi perencanaan sebelum

melaksanan proses marketing politik di masyarakat atau kepada konstituen di Kota Kediri dengan membuat Grand Design Planning melalui pembangunan Human Resource dan Support System membuat formulasi strategi penunjang dan pengungkit partai agar mampu memperoleh target dukungan politik yang diharapkan dan tidak berhenti pada pra Pemilu namun juga pasca Pemilu, agar tetap mempertahankan basis dukungan politik dan memperluas dukungan politik di Kota Kediri.

2. Segmentasi, Targetting dan Positioning DPD Partai NasDem Kota Kediri Partai NasDem Kota Kediri menyasar segmentasi demografis dan segmentasi

perilaku pemilih sesuai dengan analisis lingkungan eksternal dan internal yang telah dilakukan oleh Bappilu Partai NasDem Kota Kediri sehingga DPD Partai NasDem tidak terlalu jauh menempatkan diri dalam meraih dukungan atau over positioning dalam memposisikan partai dan kandidat calon legislatifnya sehingga mengurangi minat para pemilih maupun terjadi kebingungan para pemilih (confuse positioning) karena partai terlalu banyak atribut dan terlalu banyak tawaran program yang membuat para pemilih ragu-ragu.

3. Push, Pull dan Pass Marketing Politik DPD Partai NasDem Kota Kediri DPD Partai NasDem Kota Kediri melalui Bappilu dan seluruh kader partai

melakukan pemasaran produk politik secara langsung, melalui media massa, maupun pemasaran melalui kelompok, tokoh maupun organisasi yang berpengaruh termasuk organisasi sayap partai guna meningkatkan dukungan politik di Kota Kediri, dimana marketing politik politik di 3 kecamatan (Kec.Mojoroto, Kec.Kota, dan Kec.

Page 13: Skripsi Marketing Politik Partai NasDem Kota Kediri dalam PEMILU 2014

Pesantren) yang ada di Kota Kediri disesuaikan tema kampanye dan pendekatan marketing politiknya sesuai dengan karakteristik masyarakatnya.

4. Hambatan proses marketing politik Partai NasDem Kota Kediri dalam Pemilu 2014 Implementasi strategi marketing politik yang dijalankan Partai NasDem Kota

Kediri masih menemui beberapa hambatan, yakni hambatan internal (dana, waktu, usia dan ketahanan fisik) dan eksternal (sistem Pemilu, geografis, struktur partai dan kredibilitas). Semua hambatan hampir ditemui disetiap daerah pemilihan, dan tugas dari Bappilu untuk mengevaluasi hasil dari strategi marketing politik yang sudah diilaksanakan agar mampu mendulang dukungan politik lebih besar lagi.

Page 14: Skripsi Marketing Politik Partai NasDem Kota Kediri dalam PEMILU 2014

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anung Wibowo, Pramono, Mahalnya Demokrasi Memudarnya Ideologi. Potret Komunikasi Politik Legislator-Konstituen, PT.Kompas Media Nusantara, Jakarta, 2013.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, PT.Rineka Cipta, Jakarta, 2006.

Budiardjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, PT.Gramedia, Jakarta, 1980.

Bungi, Burhan, Analisa Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofis dan Metodologis Kearah Penguasaan Modal Aplikasi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003. Cholisin, Dasar –Dasar Ilmu Politik, UNY Press, Yogyakarta, 2007. Dawson, Catherine, Metode Penelitian Praktis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2010. Firmanzah, Marketing Politik; Antara Pemahaman dan Realitas, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2008.

Miles, M.B dan Humberman, A.M, Analisis data kualitatif, Penerjemah Tjetjep Rohendi, UI Press, Jakarta, 1992.

Moleong, Lexy J, Metode kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004.

Nasution, M.A.S, Azas-Azas Kurikulum, Terate, Bandung, 1964. Nazir, Moh, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003.

Page 15: Skripsi Marketing Politik Partai NasDem Kota Kediri dalam PEMILU 2014

Nursal, Adman, Political Marketing Strategi Memenangkan Pemilu Sebuah Pendekatan Baru Kamapanye Pemilihan DPR, DPD, dan Presiden, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004.

Pito, Toni Adrianus dkk, Mengenal Teori-Teori Politik. Dari Sistem Sampai Korupsi, Nuansa, Bandung, 2006.

Riyanto, Yatim, Metodologi Pendidikan Tinjauan Dasar, SIC , Surabaya, 1996.

Romli, Lili, Evaluasi Pemilu Legislatif 2009, Pusat Penelitian Politik LIPI, Jakarta, 2009.

Steinberg, Arnorld, Kampanye Politik dalam Praktek, PT. Intermasa, 1981.

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Jakarta, 2005.

T May, Rudy, Pengantar Ilmu Politik, PT. Rafika Aditama, Bandung, 2003. Zamroni, Pengantar Pengembangan Teori Sosial, PT.Tirta Wacana, Yogyakarta, 1992. Jurnal, Surat Kabar dan Internet

Andrew Hughes dan Stephen Dann, “Political Marketing 2006; Direct Benefit, Value and Managing The Voter Relationship,Online : ” http://conferences.anzmac.org/ANZMAC2006/ documents/Hughes_Andrew1.pdf/ (di akses 20 Juni 2014, 19:25 WIB) Darren G.Lilleker.The Impact of Political Marketing on Internal Party Democracy. Parliamentary Affairs, Vol.58, No.3, 7july 2007. Online : http://www.oupjournals.org. hlm 570 (di akses 20 Juni 2014, 19:25 WIB) Friedrich, Constitutional Goverment and Democracy, Harvard Law Review, Vol.55, hlm. 419.

Tiyanto, Dwi;Pawito;Pan Nilam;Sri Hastjarjo, Perceptions of Indonesian Politics in The Run-up to the 2009 General Election. Asian Social Science, Vol.4, No.11, November 2008.

Page 16: Skripsi Marketing Politik Partai NasDem Kota Kediri dalam PEMILU 2014

Online : http://www.ccsenet.org/journal.html. hlm. 115 (di akses 20 Juni 2014, 19:25 WIB) Kediri Archeological Discovery Offers Clues on Ancient Kingdom, The Jakarta Post, 24 March 2007.

http://www.kedirikota.go.id (di akses 1 Juli 2014, 15.00 WIB) http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2013/01/130108_parpol_Pemilu 2014.shtml (di akses 20 Juni 2014, 19:25 WIB) http://www.kpu.go.id/index.php?option+com_conten&task+view&id=73377&ite mid=241(di akses 20 Juni 2014, 19:25 WIB) Undang-Undang UU. Nomor 2 Tahun 2008, Tentang Partai Politik.

UU. Nomor 10 Tahun 2008, Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD

UU. Nomor 42 Tahun 2008, Tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

UU. Nomor 8 Tahun 2012, Tentang Pemilu.

Dokumen

SK Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem, Nomor : 194-SK/DPP-NasDem/III/2013

Dokumen Rapimnas I Partai NasDem

Dokumen Bappilu DPD Partai NasDem Kota Kediri