perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ABILITY GROUPING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK BANGUNAN DI KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI KAYU (TKK) SMK NEGERI 2 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: JUMANTO K 1507004 Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
88
Embed
SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ABILITY GROUPING
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK BANGUNAN
DI KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI KAYU (TKK)
SMK NEGERI 2 SURAKARTA
SKRIPSI
Oleh:
JUMANTO K 1507004
Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ABILITY GROUPING
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK BANGUNAN
DI KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI KAYU (TKK)
SMK NEGERI 2 SURAKARTA
Oleh:
JUMANTO K 1507004
Skripsi
Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan
Teknik Dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
ABSTRAK
Jumanto. Penerapan Model Pembelajaran Ability Grouping Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik Bangunan Di Kelas XI Teknik Konstruksi Kayu (TKK) SMK Negeri 2 Surakarta. Skripsi. 2011. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui peningkatan kualitas proses pembelajaran Menggambar Teknik Bangunan siswa kelas XI TKK SMK Negeri 2 Surakarta dengan menerapkan model pembelajaran Ability Grouping tahun pelajaran 2010/2011. (2) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Teknik Bangunan kelas XI TKK SMK Negeri 2 Surakarta dengan menerapkan model pembelajaran Ability Grouping tahun pelajaran 2010/2011. Ability Grouping adalah suatu sistim pembelajaran yang memiliki aktivitas peserta didik secara berkelompok dan lebih menekankan diskusi antara peserta didik dalam berkelompok sehingga sistem pembelajaran ini lebih menekankan bagaimana peserta didik mencerna dan mengemukakan sebuah hasil pembahasan materi pelajaran. Ability Grouping merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Diterapkannya model pembelajaran ini untuk memotivasi siswa agar berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman, dan saling memberi pendapat (sharing ideas). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dimulai dengan identifikasi permasalahan yang ada didalam kelas, perencanaan berupa penyusunan langkah-langkah pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran Ability Grouping, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, analisis dan reflekasi untuk tindakan pada siklus II. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI Teknik Konstruksi Kayu SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010 / 2011. Data diperoleh melalui observasi afektif dan psikomotor siswa, wawancara, tes kognitif siklus I dan tes kognitif siklus II. Teknik analisa data menggunakan teknik analisis interaktif. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa model pembelajaran Ability Grouping dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa di kelas XI Teknik Konstruksi Kayu (TKK) SMK Negeri 2 Surakarta.
Melihat pengaruh hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran Ability Grouping, maka disarankan para guru hendaknya mulai beralih dengan menerapkan model Ability Grouping. Sedangkan pada siswa hendaknya lebih meningkatkan pola pembelajaran yang telah diterapkan sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
Jumanto. The Implementation of Ability Grouping Learning Model As the attempt to Improve Learning Results At the Construction Drawing Technical Subject In Class XI Wood Construction Engineering SMK Negeri 2 Surakarta. Skripsi. 2011. Surakarta : Faculty of Teaching Training and Education, Sebelas Maret University.
The purpose of this research is (1) Knowing the improvement of quallearning process of Construction Drawing Technical for student In class XI Wood Construction Engineering of SMK Negeri 2 Surakarta in 2010/2011 academic year, once implemented Ability Grouping learning model. (2) Knowing the improvement of Learning Results At the Construction Drawing Technical Subject In Class XI Wood Construction Engineering SMK Negeri 2 Surakarta in 2010/2011 academic year, once implemented Ability Grouping learning model. Ability grouping is a system of learning with grouping student activity with a purpose to telling a result solution of Iesson. Ability grouping is a strategy of lesson with some student as member of small group with different skill and intelegence. To complete their duty, they must have cooperate skill with the other to comprehend the Iesson. With this lesson strategy student getting motivation to tell their opinion, esteeming opinion of their friend, and reciprocate opinion ( ideas sharing).
This research is class action research with executed in two seasons. The first season beginning with identification of problem inside of class, planning as arrange of lesson steps, observation, evaluation, analisis and reflection for action in second season. The subject of this research is XI wood construction engineering SMK Negeri 2 Surakarta in 2010/2011 academic year. data getted by observation in afektif and psikomotor of student, interview, kognitif tes in first season and kognitif tes in second lesson. The data analisis is analisis interaktif method. The result from this research is ability grouping model can be increase the quality lesson and the result of student grades in XI wood construction engeneering SMK negeri 2 surakarta.
Evaluated of student study result with applying ability grouping methode, so we suggest to teacher must be changes to applying ability grouping methode. And for student must be increased study methode before.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang, Puji syukur Alhamdullilah atas segala
limpahan nikmat dan karunia-Nya.
Karya ini dipersambahkan kepada Buat orang-orang yang kucintai, kusayangi,
kuhormati dan kubanggakan :
1. Orang Tuaku Inspirasiku, Ngadi Harjo dan Susmiyati, Terimakasih atas dan jerih
payah serta didikanmu. Dukungan moril dan materil yang diberikan sangat berarti
bagiku Semoga doa Bapak dan Mamak selalu menyertaiku Untuk meraih kemenangan
baru.
2. Mas, Mbak, adek Tersayang Atas
3. Saudara-saudaraku di tanoh sang bumi
ruwai jurai.
4. Almamaterku UNS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
embelajaran Ability Grouping Sebagai Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik
Bangunan Di Kelas XI Teknik Konstruksi Kayu (TKK) SMK Negeri 2
Pendidikan, Program Pendidikan Teknik Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik
dan Kejuruan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Selama pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd sebagai Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.
2. Bapak Drs. H. Sutrisno, M.Pd., M.T, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng, selaku Ketua Program Pendidikan
Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Abdul Haris Setyawan S.Pd, selaku Koordinator Skripsi Pendidikan
Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Bapak Drs. AG Thamrin, M.Pd., M.Si selaku Pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi.
6. Bapak Ir. Chundakus Habsya, M.SA, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi.
7. Bapak Drs. Susanto, MM, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Surakarta
yang telah memberikan ijin untuk penelitian di SMK tersebut.
8. Ibu Kartini Sedyaningsih, S.Pd selaku guru pada mata pelajaran Menggambar
Teknik Bangunan pada Program Keahlian Bangunan.
9. Kedua orangtua penulis, yang telah memberikan doa, dorongan dan
perjuagannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
10. Keluarga besar Kengasty, yang telah memberikan doa, inspirasi dan
dukungan.
11. Sahabatku Dayat, Rosi, Terimakasih kekompakan, kebersamaan, bantuan dan
Tumpangannya. Kalian banyak membantuku.
12. Teman teman seperjuangan PTB angkatan 2007, dan semua pihak yang
telah mendukung terlaksana dan selesainya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan didalam
penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan dalam skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Semoga Allah SWT selalu membimbing kita semua. Amin.
Surakarta, Oktokber 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
MOTTO .............................................................................................................. vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah........................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ............................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 7
A. Kajian Pustaka .................................................................................... 7
B. Penelitian Relevan .............................................................................. 20
C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 21
D. Hipotesis Tindakan ............................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 25
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 25
B. Subyek Penelitian ............................................................................... 26
C. Data dan Sumber Data ........................................................................ 26
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 27
E. Validitas Data ..................................................................................... 28
Halaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
F. Indikator Pencapaian .......................................................................... 30
G. Prosedur Penelitian ............................................................................. 31
H. Analisis Data ...................................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 39
A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian ............................................... 39
B. Kondisi Awal Pembelajaran Sebelum Tindakan Kelas ...................... 43
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ..................................................... 45
D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II .................................................... 55
E. Pembahasan Antar Siklus ................................................................... 65
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ............................................ 71
A. Simpulan ............................................................................................. 71
B. Implikasi ............................................................................................. 72
C. Saran ................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Konstruksi Bangunan ................. 20
Tabel 4. Daftar Siswa Kelas XI TKK SMK N 2 Surakarta ............................... 42
Tabel 5. Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pra Siklus ...................... 44
Tabel 6. Perencanaan Pembelajaran Siklus I ...................................................... 46
Tabel 7. Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Siklus I .......................... 49
Tabel 8. Perencanaan Pembelajaran Siklus II ..................................................... 56
Tabel 9. Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Siklus II ......................... 59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir ................................................................ 23
Gambar 2. Skema Triangulasi Data ................................................................... 29
Gambar 3. Skema Siklus Penelitian .................................................................. 37
Gambar 4. Model Analisis Interaktif ................................................................. 38
Gambar 5. Denah Lokasi SMK Negeri 2 Surakarta ........................................... 42
Gambar 6. Siswa Melakukan Diskusi dan Menyampaikan Hasil Diskusi ......... 48
Gambar 7. Diagram Nilai Kognitif Siswa Siklus I ............................................ 51
Gambar 8. Diagram Nilai Afektif Siswa Siklus I .............................................. 52
Gambar 9. Diagram Nilai Psikomotor Siswa Siklus I........................................ 53
Gambar 10. Siswa Bermain Handphone dan Tertidur Saat Pelajaran ............... 55 Gambar 11. Siswa Berdiskusi Bersama ............................................................. 58 Gambar 12. Siswa Menyampaikan Hasil Diskusi .............................................. 58 Gambar 13. Siswa Mengerjakan Soal Tes ......................................................... 59
Gambar 14. Diagram Nilai Kognitif Siswa Siklus II ......................................... 61
Gambar 15. Diagram Nilai Afektif Siswa Siklus II ........................................... 62
Gambar 16. Diagram Nilai Psikomotor Siswa Siklus II .................................... 63
Gambar 17. Grafik Tingkat Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran
Pada Siklus I & II ............................................................................ 67
Gambar 18. Grafik Ketuntasan Aspek Kognitif Siswa Pada Siklus I & II ........ 68
Gambar 19. Grafik Ketuntasan Aspek Afektif Siswa Pada Siklus I & II .......... 69 Gambar 20. Grafik Ketuntasan Aspek Psikomotor Siswa Pada Siklus I & II ... 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas XI TKK ............................................... 76
Lampiran 2. Daftar Nama Kelompok Siklus I ................................................... 77
Lampiran 3. RPP Siklus I ................................................................................... 78
Lampiran 4. Lembar Tugas Siswa Siklus I ........................................................ 81
Lampiran 5. Kunci Jawaban Tugas Siswa Siklus I ............................................ 86
Lampiran 6. Lembar Evaluasi Siswa Siklus I .................................................... 90
Lampiran 7. Lembar Observasi Siswa Siklus I .................................................. 93
3. Retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi)
Beberapa fase proses belajar yang dikemukakan Joesafira (2010), antara lain: 1. Mendengarkan adalah salah satu aktivitas belajar, setiap orang belajar di sesekolah pasti ada aktivitas mendengarkan. Ketika seorang guru menggunakan metode ceramah, maka setiap siswa atau diharuskan mendengarkan apa yang guru sampaikan. 2. Memandang adalah mengarahkan suatu penglihatan ke suatu objek. Di kelas, seorang pelajar memandang papan tulis yang berisikan tulisan yang baru saja di guru tulis, tulisan yang pelajar pandang itu menimbulkan kesan dan selamnjutnya tersimpan dalam otak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
3. Meraba, Membau, dan Mencicipi / Mengecap Adalah indra manusia yang dapat di jadikan sebagai alat untuk kepentingan belajr, artinya aktivitas meraba, membau. Dan mencecap dapat memberikan kesempatan bagi orang untuik belajar. Tentu saja aktivitasnya harus di sadari oleh suatu tujuan. 4. Menulis atau mencatat Catatan sangat berguna untuk menampung sejumlah informasi, yang tidahanya bersifat fakta-fakta, melainkan juga terdiri atas materi hasil dari bahan bacaan. 5. Membaca Aktivitas membaca adalah aktivitas yang paling banyak di lakukan selama belajar di sekolah. Jika belajar adalah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, maka membaca salah jalan menuju pintu ilmu pengetahuan, maka membaca adalah jalan menuju pintu ilmu pengetahuan ini berarti untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tidak ada cara lain yang harus di lakukan kecuali memperbanyak membaca. Kalau begitu membaca identik dengan mencari ilmu pengetahuan agar menjadi cerdas dan mengabaikan berarti kebodohan. 6. Mencari ikhtisar atau ringkasan dan menggaris bawahi 7. Mengamati table-table, diagram- diagram dan bagan-bagan 8. Menyusun paper atau kertas kerja 9. Mengingat 10. Berfikir 11. Latihan atau praktek (http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/pengertian-contoh-dan macam proses belajar. html).
Jadi, proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku
kognitif, efektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa melalui beberapa
fase atau tahapan yaitu penerimaan, penyimpanan, pengolahan, dan penilaian
informasi tersebut. Dalam penelitian ini, proses belajar diamati melalui lembar
observasi diambilkan dari prosentase keaktifan siswa melalui ranah afektif dan
psikomotor.
Di bawah ini akan dijabarkan lebih lanjut mengenai proses belajar siswa
berdasarkan pendapat Bloom pada kawasan afektif, psikomotor melalui pendapat
beberapa ahli pendidikan. Tiap aspek akan diperinci melalui indikator masing-
masing aspek pada lembar observasi proses pembelajaran di kelas.
1) Kejenuhan Belajar
Kejenuhan belajar merupakan suatu bentuk kesulitan belajar yang tak
selalu mudah diatasi. Gejala-gejala yang sering dialami adalah timbulnya rasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
enggan, malas, lesu dan tidak bergairah untuk belajar, padahal individu yang
bersangkutan masih memiliki kemauan untuk belajar.
Kata kejenuhan berarti padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi
memuat apapun. Oleh Reber (1988) dalam Psycologi Education (Muhibbin Syah,
2005 : 165) dijelaskan bahwa kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang
digunakan untuk belajar tetapi tidak mendatangkan hasil. Kejenuhan pada
umumnya disebabkan suatu proses yang berlangsung secara monoton (tidak
bervariasi) dan telah berlangsung sejak lama. Kejenuhan belajar dapat dimaknai
pula sebagai suatu kondisi mental seseorang, saat mengalami rasa bosan dan lelah
yang amat sehingga mengakibatkan timbulnya rasa enggan, lesu, dan tidak
bersemangat atau tidak bergairah untuk melakukan aktivitas belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain yaitu :
1) Cara atau metode belajar tidak bervariasi
2) Belajar hanya di tempat tertentu,
3) Suasana belajar tidak berubah,
4) Kurang aktivitas rekreasi atau hiburan,
5) Siswa yang telah kehilangan motivasi dan kehilangan konsolidasi salah satu
tingkat keterampilan tertentu sebelum siswa tertentu sampai pada tingkat
keterampilan berikutnya,
6) Proses belajar siswa telah sampai pada batas kemampuan jasmaniahnya
karena bosan (borring) dan keletihan (fatigue).
Menurut Cross dalam Psycology Education (Muhibbin Syah, 2005 : 166),
keletihan siswa dapat diketegorikan menjadi tiga, yaitu:
1) Keletihan indera siswa
2) Keletihan fisik siswa
3) Keletihan mental siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Keletihan indra dan fisik siswa dapat dihilangkan dengan mudah dengan
beristirahat dengan cukup. Kiat-kiat untuk mengatasi keletihan mental yang
menyebabkan kejenuhan belajar (Muhibbin Syah, 2005 : 166), antara lain sebagai
berikut :
1) Melakukan istirahat dan mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi
dengan takaran yang cuku.
2) Pengubahan atau penjadwalan kembal jam-jam dari hari-hari belajar yang
dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat.
3) Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa
4) Memberikan motivasi dan stimulus baru agar siswa merasa terdorong untuk
belajar lebih giat daripada sebelumnya.
5) Siswa harus berbuat nyata (tidak menyerah atau tinggal diam) dengan cara
mencoba belajar dan belajar lagi.
Dapat diambil kesimpulan bahwa Kejenuhan Belajar adalah suatu
kondisi mental seseorang yang mengalami rasa enggan, bosan, lelah, dan tidak
bersemangat untuk melakukan aktivitas belajar, yang ditimbulkan akibat adanya
suatu proses yang berlangsung secara monoton dalam rentang waktu yang cukup
lama sehingga tidak mendatangkan hasil. Pada penelitian ini, untuk mengukur
kualitas proses pembelajaran dengan aspek kejenuhan belajar (aktivitas negatif)
menggunakan empat indikator yaitu bermain handphone, berbicara tanpa
memperhatikan pelajaran, acuh tak acuh, siswa ramai sendiri.
2) Minat
Wawan Junaidi (2009) menyebutkan pengertian minat dari para ahli adalah sebagai berikut : a) Hurlock (1993) Minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang
untuk melakukan apa yang dilakukan ketika bebas memilih. b) Crow dan Crow (1984) minat dapat menunjukan kemampuan untuk
memperhatikan seseorang, sesuatu barang atau kegiatan atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang telah dislimuti oleh kegiatan itu sendiri.
c) Tampubolon (1993) mengemukakan bahwa minat adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
d) Crites (Sutjipto, 2001) mengemukakan bahwa minat seseorang terhadap sesuatu akan lebih terlihat apabila yang bersangkutan mempunyai rasa senang terhadap objek tersebut. (http://wawanjunaidi.blogspot.com/2009/10/pengertian minat.html.)
Sesuai dengan pengertian diatas maka dapat kesimpulan bahwa minat adalah
fungsi kejiwaan atau sambutan yang sadar untuk tertarik terhadap suatu obyek
baik berupa benda atau yang lain. Selain itu minat dapat timbul karena ada gaya
tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Minat yang besar terhadap suatu
hal merupakan modal yang besar untuk mencapai tujuan yang diminati dalam hal
ini minat mengikuti proses pembelajaran. Pada penelitian ini, untuk mengukur
kualitas proses pembelajaran dengan aspek minat (aktivitas positif) menggunakan
tiga indikator yaitu kehadiran di kelas tepat waktu, memberikan sumbang saran
dan keaktifan mengerjakan tugas. Indikator-indikator ini pengembangan dari hasil
belajar ranah afektif.
3) Sikap
Djamarah (2000) berpendapat bahwa sesuatu yang belum diketahui dapat mendorong siswa untuk belajar untuk mencari tahu. Siswa pun mengambil sikap seiring dengan minatnya terhadap suatu objek. Siswa mempunyai keyakinan dan pendirian tentang apa yang seharusnya dilakukannya. Sikap itulah yang mendasari dan mendorong ke arah perbuatan belajar. Jadi, sikap siswa dapat dipengaruhi oleh motivasi sehingga ia dapat menentukan sikap belajar.munculnya sikap seorang siswa diiringi oleh minatnya terhadap suatu objek. Kemudian diyakini bahwa objek yang menarik minat siswa tersebut misalnya terhadap proses pembelajaran di kelas akan menjadi dasar motivasi siswa sehingga akan menentukan sikap siswa itu untuk belajar. (http://tarmizi.wordpress.com/2009/03/Komponen Pembentukan Sikap Belajar Siswa.html)
Sesuai dengan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah
suatu bentuk evaluasi perasaan dan kecenderungan potensial untuk bereaksi yang
merupakan hasil interaksi antara komponen kognitif, afektif yang saling bereaksi
didalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek. Pada
penelitian ini, untuk mengukur kualitas proses pembelajaran dengan aspek minat
(aktivitas positif) menggunakan tiga indikator yaitu mencatat hasil diskusi tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
ngobrol dengan teman dan mengerjakan tugas dengan teliti. . Indikator-indikator
ini pengembangan dari hasil belajar ranah psikomotor.
4) Motivasi
Mc Donald (Oemar Hamalik, 2011 : 106) merumuskan bahwa motivasi
adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) yang ditandai dengan timbulnya
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Fungsi motivasi (Oemar Hamalik, 2011 : 108) adalah : (a).
Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul
suatu perbuatan misalnya belajar. (b). Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya
mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (c). Motivasi
berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakan tingkah laku seseorang. Besar
kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. Pada
penelitian ini, untuk mengukur kualitas proses pembelajaran dengan aspek minat
(aktivitas positif) menggunakan tiga indikator yaitu menunjukan antusias,
bertanya dan menyimpulkan hasil diskusi. Indikator-indikator ini pengembangan
dari hasil belajar ranah afektif.
c. Hasil Belajar
Berikut ini adalah pendapat dari para ahli tentang hasil belajar dalam
bukunya Nana Sudjana (1991 : 22) yaitu : Horward Kingsley membagi tiga
macam hasil belajar yaitu : (a). Keterampilan dan kebiasaan; (b). Pengetahuan dan
pengertian; (c). Sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat diisi
dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah. Sedangkan Gagne membagi lima
kategori hasil belajar, yakni : (a). Informasi verbal; (b). Ketrampilan intelektual;
(c). Strategi kognitif; (d). Sikap; (e). Ketrampilan motoris. Tidak jauh berbeda
dengan pendapat di atas, Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga
ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.
Dari pendapat Horward Kingsley, Gagne dan Bloom di atas, dapat
disimpulkan mengenai pengertian hasil belajar, yaitu kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya yang membentuk perubahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
perilaku individu baik berupa penguasaan informasi verbal, kecakapan kognitif,
afektif atau sikap serta psikomotor atau keterampilan.
Hasil belajar seorang peserta didik biasanya dinyatakan dengan angka,
untuk mendapatkan nilai tersebut dilakukan penilaian.
Penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang
telah ditetapkan itu tercapai, dengan kata lain tujuan itu adalah sebagai alat untuk
mengetahui keberhasilan proses pembelajaran yang terjadi antara pendidik dan
peserta didik. Penilaian kegiatan belajar dan nilai hasil dapat dilakukan dengan
suatu alat evaluasi yang berupa tes. Penilaian bukan hanya berfungsi sebagai alat
untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan, tetapi juga sebagai bahan dalam
melakukan perbaikan program.
Di bawah ini akan dijabarkan lebih lanjut mengenai hasil belajar siswa
berdasarkan pendapat Benyamin Bloom. Pada tahun 1950-an Benyamin Bloom
memimpin suatu tim yang terdiri atas para ahli psikologi dalam menganalisis
perilaku belajar akademik. Hasil pekerjaan tim ini dikenal dengan Taksonomi
Bloom (Ella Yulaelawati, 2004 : 59) menggolongkan tiga kategori perilaku
belajar yang berkaitan dan saling melengkapi. Ketiga kategori ini disebut ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor.
1) Ranah Kognitif
Bloom menggolongkan enam tingkatan pada ranah kognitif dari
pengetahuan sederhana atau penyadaran terhadap fakta-fakta sebagai tingkatan
yang paling rendah ke penilaian (evaluasi) yang lebih kompleks dan abstrak
sebagai tingkatan yang paling tinggi. Keenam tingkatan tersebut yaitu :
a) Pengetahuan
Pengetahuan didefinisikan sebagai ingatan terhadap hal-hal yang telah
dipelajari sebelumnya. Kemampuan ini merupakan kemampuan awal meliputi
kemampuan mengetahui sekaligus menyampaikan ingatannya apabila diperlukan.
Hal ini termasuk mengingat bahan-bahan, benda, fakta, gejala, dan teori. Hasil
belajar dari pengetahuan merupakan tingkatan rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
b) Pemahaman
Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami
materi/bahan. Proses pemahaman terjadi karena adanya kemampuan menjabarkan
suatu materi/bahan ke materi/bahan lain. Pemahaman juga dapat ditunjukan
dengan kemampuan memperkirakan kecenderungan, kemampuan meramalkan
akibat-akibat dari berbagai penyebab suatu gejala. Hasil belajar dari pemahaman
lebih maju dari ingatan sederhana, hafalan, atau pengetahuan tingkat rendah.
c) Penerapan
Merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
dan dipahami ke dalam situasi konkret, nyata, atau baru. Kemampuan ini
mencankup penggunaan pengetahuan, aturan, rumus, konsep, prinsip, hukum, dan
teori. Hasil belajar untuk kemampuan menerapkan ini tingkatannya lebih tinggi
dari pemahaman.
d) Analisis
Merupakan kemampuan untuk menguraikan materi ke bagian-bagian atau
komponen-komponen yang lebih terstruktur dan mudah dimengerti.kemampuan
menganalisis termasuk mengidentifikasi bagian-bagian, menganalisis kaitan antar
bagian, serta mengenali atau mengemukakan organisasi dan hubungan antar
bagian tersebut. Hasil belajar analisis merupakan tingkatan kognitif yang lebih
tinggi dari kemampuan memahami dan menerapkan, karena untuk memiliki
kemampuan menganalisis, mampu memahami isi/substansi sekaligus struktur
organisasinya.
e) Sintesis
Merupakan kemampuan untuk mengumpulkan bagian-bagian menjadi
suatu bentuk yang utuh dan menyeluruh. Kemampuan ini meliputi memproduksi
bentuk komunikasi yang unik dari segi tema dan cara mengkomunikasikannya,
mengajukan proposal penelitian, membuat model atau pola yang mencerminkan
struktur yang utuh dan menyeluruh dari keterkaitan pengertian atau informasi
abstrak. Hasil belajar sintesis menekankan pada perilaku kreatif dengan
mengutamakan perumusan pola atau struktur yang baru dan unik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
f) Penilaian
Merupakan kemampuan untuk memperkirakan dan menguji nilai suatu
materi untuk tujuan tertentu. Penilaian didasari dengan kriteria yang
terdefinisikan. Kriteria terdefinisi ini mencakup kriteria internal dan kriteria
eksternal. Peserta didik dapat menentukan kriteria sendiri atau dari nara sumber.
Hasil belajar penilaian merupakan tingkatan kognitif paling tinggi sebab berisi
unsur-unsur dari semua kategori, termasuk kesadarn untuk melakukan pengujian
yang sarat nilai dan kejelasan kriteria.
Pada penelitian ini, untuk mengukur hasil belajar siswa hanya digunakan
tiga tahap pada aspek kognitif yaitu tahap pengetahuan, pemahaman, dan
penerapan. Pengukuran hasil belajar kognitif menggunakan tes tertulis pada tiap
siklus.
2) Ranah Afektif
Aspek afektif berhubungan dengan perasaan, emosi, sikap hati yang
menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu, apresiasi
(penghargaan) dan penyesuaian perasaan sosial. Tujuan pengajaran yang
diarahkan pada kawasan afektif ini berorientasi pada faktor-faktor emosional,
seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral, dan sebagainya.
Kratwohl (Ella Yulaelawati, 2004 : 61) memberikan batasan orientasi dan
penggolongan aspek afektif sebagai berikut :
a) Penerimaan
Merupakan kesadaran atau kepekaan yang disertai keinginan untuk
menenggang atau bertoleransi terhadap suatu gagasan, benda, atau gejala.
Hasil belajar penerimaan merupakan pemilikan kemampuan untuk membedakan
dan menerima perbedaan.
b) Penanggapan
merupakan kemampuan memberikan tanggapan atau respon terhadap
suatu gagasan, benda, bahan, atau gejala tertentu. Hasil belajar penanggapan
merupakan suatu komitmen untuk berperan serta berdasarkan penerimaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
c) Perhitungan atau penilaian
Merupakan kemampuan memberi penilaian atau perhitungan terhadap
gagasan, bahan, benda, atau gejala. Hasil belajar perhitungan atau penilaian
merupakan keinginan untuk diterima, diperhitungkan, dan dinilai orang lain.
d) Pengaturan atau pengelolaan
Merupakan kemampuan mengatur atau mengelola berhubungan dengan
tindakan penilaian dan perhitungan yang telah dimiliki.
Hasil belajarnya merupakan kemampuan mengatur dan mengelola sesuatu secara
harmonisdan konsisten berdasarkan pemilikan filosofi yang dihayati.
e) Bermuatan nilai
Merupakan tindakan puncak dalam perwujudan perilaku seseorang yang
secara konsisten sejalan dengan nilai atau seperangkat nilai-nilai yang dihayatinya
secara mendalam. Hasil belajarnya merupakan perilaku seimbang, harmonis, dan
bertanggung jawab dengan standar nilai yang tinggi.
3) Ranah Psikomotor
Menurut W. S. Winkel (1999 : 249) membagi 7 klasifikasi yaitu :
a) Persepsi
Mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua
perangsang atau lebih,berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri yang khas pada
masing-masing rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu
reaksi yang menunjukan kesadaran akan hadirnya rangssngan (stimulasi) dan
perbedaan-perbedaan antara rangsangan-rangsangan yang ada.
b) Kesiapan
Mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai
suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk
kesiapan jasmani dan mental.
c) Gerakan terbimbing
Merupakan kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai
dengan contoh yang diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dengan menggerakan
anggota tubuh, menurut contoh yang diperlihatkan atau diperdengarkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
d) Gerakan yang terbiasa
Mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan
lancar, kerana sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang
diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakan anggota-anggota
tubuh, sesuai dengan prosedur yang tepat.
e) Gerakan kompleks
Mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan, yang terdiri atas
beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien.
Suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa sub
ketrampilanmenjadi suatu ketrampilan gerak-gerik yang teratur.
f) Penyesuaian pola gerakan
Kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik
dengan kondisi setempat atau dengan menunjukan suatu taraf ketrampilan yang
telah mencapai kemahiran.
g) Kreativitas
Kemampuan untuk melakukan pola-pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas
dasar prakarsa dan inisiatif diri sendiri.
3. Kajian tentang Materi Pembelajaran Menggambar Teknik Bangunan
Menggambar teknik bangunan merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan pada siswa kelas XI TKK Program Keahlian Bangunan SMK Negeri 2
Surakarta.
Pada mata pelajaran Menggambar Teknik Bangunan siswa harus mampu
menggambar dan memahami perencanaan kebutuhan bahan pekerjaan kayu pada
desain gambar maupun perhitungannya. Guru dituntut mampu menyampaikan
materi dan memberikan proses pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkan
minat dan hasil yang baik bagi siswa.
Untuk memperoleh hasil dan tujuan yang ingin dicapai pada proses
pembelajaran guru dituntut dapat memberikan model pembelajaran yang tepat
salah satu alternatif adalah dengan menggunakan model pembelajaran Ability
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Grouping. Dasar kompetensi kejuruan pada program keahlian bangunan, mata
pelajaran Menggambar Teknik Bangunan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Konstruksi Kayu
SMK Negeri 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011
MATA PELAJARAN
STÁNDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Menggambar Teknik
Bangunan
Membuat daftar komponen pekerjaan konstruksi kayu
1. Merencanakan rumah tinggal dengan
atap pelana. 2. Merencanakan rumah tinggal dengan atap perisai.
B. Penelitian Relevan
Adapun hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
A. Penelitian yang dilakukan Z. Amril Widana, 2006, berkesimpulan bahwa
penerapan Model Pembelajaran Ability Grouping meningkatkan hasil belajar
Siswa Kelas I SMP Negeri 31 Padang, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa metode belajar Ability Grouping dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik, dimana hasil belajar pertama siswa
sebelum perlakuan adalah 5,61 pada postest siklus ke I hasil belajar siswa
6,20 dan postest pada siklus ke II adalah 7,8 dengan demikian terjadi
peningkatan 1,6 poin.
B. Penelitian yang serupa dilaksanakan oleh Murniati M, 2007, hasil penelitian
tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas IB SMK
PGRI Padang, Adanya perbaikan pada proses pembelajaran tersebut
didapatkan peningkatan hasil belajar dari 6,16 mejadi 7,625 yang berarti
terjadi peningkatan sebesar 1,465. Sementara pada aktivitas individu juga
terjadi peningkatan, dimana sebelumnya jumlah siswa diam adalah 19 orang
kini menyusut menjadi 9 orang dan tingkat keaktifan siswa pada mencatat
hasil diskusi dan menangapi pertanyaan dari teman mengalami peningkatan
dimana masing-masingnya adalah dari 15 orang menjadi 20 dan 17 orang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
C. Kerangka Berpikir
Pada proses pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan pada satu kelas
penelitian, satu kelas tersebut akan diterapkan proses pembelajaran Ability
Grouping dalam bentuk siklus (tindakan) pembelajaran, dari siklus tersebut akan
diketahui peningkatan proses dan hasil pembelajaran.
Kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan masih menggunakan
model konvensional. Model ini lebih menitikberatkan pada peran guru sebagai
sumber belajar. Proses pembelajaran yang didominasi oleh Guru sedangkan murid
hanya mendengarkan atau mencatat hal-hal yang dianggap penting.
Dengan keadaan seperti ini akan membentuk kepribadian siswa yang kurang baik
dan membentuk sikap siswa yang pasif. Selain itu, Pada saat pembelajaran
berlangsung siswa hanya duduk dan mendengarkan penjelasan guru. Sehingga
saat pembelajaran berlangsung siswa tidak bersemangat untuk belajar,
tidak memperhatikan pelajaran, mengantuk, ribut sendiri, dan meninggalkan kelas
saat proses belajar mengajar berlangsung.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh proses pembelajaran
yang berlangsung. Jika proses belajarnya baik dan berkualitas, tentunya hasil
belajar siswa yang diperoleh juga memuaskan.
Hal ini juga berlaku sebaliknya. Maka dari itu, jika terjadi permasalahan pada
hasil belajar siswa yang belum tuntas, maka perlu dikaji terlebih dahulu pada
proses pembelajaran yang dilaksanakan selama ini
Model pembelajaran Ability Grouping merupakan salah satu model
pembelajaran gotong royong, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bekerjasama dengan sesama siswa dalam pembelajaran kelompok. Bentuk
pembelajaran Ability Grouping memberikan kesempatan kepada siswa untuk
aktif dan memperluas interaksi siswa dalam belajar, sehingga siswa lebih
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan yang lebih penting siswa dapat
saling tukar pendapat dan bekerja sama untuk memecahkan atau menyelesaikan
soal yang diberikan oleh guru. Dengan model belajar seperti ini akan
memudahkan siswa dalam menyerap mata pelajaran yang telah dipelajarinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwasanya dengan
model pembelajaran bentuk Ability Grouping dapat memperluas interaksi siswa di
dalam berdiskusi dan mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Peningkatan
aktivitas siswa di dalam belajar akan berujung terhadap peningkatan proses dan
hasil belajar siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat divisualisasikan kerangka berpikir dalam
bentuk bagan berikut :
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir
1. Proses belajar tidak maksimal 2. Hasil belajar dibawah standar minimal
Model pembelajaran Ability grouping
1. Proses belajar meningkat 2. Hasil belajar meningkat
Tindakan
Masalah
Hasil
Model konvensional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan hal-hal yang dibahas dalam kajian teori di atas maka penulis
merumuskan hipotesis yaitu :
1. Dengan penerapan model pembelajaran Ability Grouping dapat meningkatkan
kualitas proses pembelajaran siswa pada mata pelajaran Menggambar Teknik
Bangunan siswa kelas XI TKK SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran
2010/2011.
2. Dengan penerapan model pembelajaran Ability Grouping dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Teknik Bangunan siswa
kelas XI TKK SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Surakarta,
Subyek penelitian ini adalah kelas XI Teknik Konstruksi Kayu (TKK) yang
beralamat di JL.LU.Adi Sucipto No.33, Telp. (0271) 714901, Surakarta, Kode Pos
57143.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-juni 2011. Adapun
Dalam satu putaran (siklus) direncanakan oleh peneliti terdiri dari
perencanaan, tindakan, pemantauan, dan refleksi. Lama peneliti dalam melakukan
penelitian direcanakan sampai terdapat pengaruh pada hasil belajar siswa dengan
beberapa kali pertemuan. Lama pertemuan antara siswa dengan peneliti
disesuaikan dengan lamanya jumlah jam pelajaran yang telah ditentukan oleh
sekolah. Penerapan pembelajaran yang digunakan adalah Ability Grouping dengan
masing masing siswa akan dikelompokkan dalam beberapa kelompok sesuai
dengan jumlah siswa dalam satu kelas pembelajaran. Selama penelitian, peneliti
didampingi oleh guru mata pelajaran yang mengajar mata pelajaran Menggambar
Teknik Bangunan tersebut.
Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap ini meliputi perijinan, observasi pra tindakan, identifikasi
masalah, pembuatan dan penyiapan instrumen yang diperlukan serta
merencanakan langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetepkan. Langkah-langkah perencanaannya adalah sebagai
berikut :
a. Perijinan kepada kepala sekolah dan guru mata pelajaran Menggambar
Teknik Bangunan kelas XI TKK SMK N 2 Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
b. Observasi pra tindakan terhadap kegiatan-kegiatan pembelajaran di kelas XI
TKK SMK N 2 Surakarta.
c. Mengidentifikasi masalah
d. Menganalisis dan merumuskan masalah
e. Merancang model pembelajaran ability grouping
f. Mendiskusikan penerapan model pembelajaran ability grouping
g. Menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP, Media, Kriteria Penilaian, Alat,
Evaluasi)
h. Menyusun kelompok belajar siswa
i. Merencanakan tugas kelompok
2. Tindakan (Pelaksanaan)
Tindakan dalam penelitian tindakan kelas adalah upaya yang dilakukan
secara sadar dengan perencanaan yang matang. Tindakan yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah aplikasi dari perencanaan yang telah direncanakan dalam
perancanaan. Tindakan yang akan dilakukan adalah:
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran Menggambar Teknik Bangunan pada
peserta didik dan memotivasi peserta didik dengan menetapkan kompetensi
dasar sebagai tujuan akhir dari pembelajaran.
b. Mengajukan pertanyaan pada siswa (seberapa dalam pengetahuan siswa
tetang kompetensi yang akan dipelajari).
c. Memberikan test awal pada siswa tentang kompetensi yang akan diajarkan.
d. Mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok dalam kelas
e. Pada tahap awal (siklus pertama) pengelompokkan siswa dilakukan dengan
menganjurkan pada siswa untuk memilih kelompok sesuai dengan keinginan
masing-masing siswa. Kemudian pada siklus kedua siswa dikelompokkan
yang pelaksanaannya diatur oleh guru.
Dari pelaksanaan pengelompokan ini dapat diperhatikan bagaimana tingkat
keberhasilan siswa pada siklus pertama dan kemudian akan direfleksikan
sebagai rekomendasi untuk tindakan pada siklus kedua.
f. Membagikan modul pada siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
g. Menjelaskan materi pelajaran
Menjelaskan materi pelajaran direncanakan tidak mengunakan media pembelajaran,
tindakan ini kemudian direfleksikan sebagai hasil pada siklus pertama dan akan
diperbaiki dengan menerapkan siklus kedua dengan menjelaskan meteri pelajaran pada
siswa dengan menggunakan media pembelajaran.
h. Menganjurkan siswa untuk berdiskusi tetang materi sub kompetensi yang
telah dijelaskan.
Pada tahap awal pembelajaran diskusi kelompok ini hanya dilakukan
dengan membahas materi pelajaran yang telah didiskusikan bersama kelompok,
guru akan memberikan pertanyaan pada siswa dalam satu kelompok dan siswa
dalam kelompok lain dianjurkan untuk memberikan masukan atau sanggahan.
Hasil dari tindakan ini akan diobservasi dan direfleksikan dan akan dijadikan
tolak ukur untuk memperaiki tindakan pada siklus selajutnya apakah pada diklus
kedua perlu penambahan diskusi dengan disertai persentasi kelompok dan
kemudian siswa-siswa yang tidak persentasi untuk memberikan pertanyaan atau
masukan pada kelompok siswa yang presentasi.
i. Mengumpulkan hasil diskusi kelompok
j. Mendiskusikan hasil diskusi kelompok dan hasil presentasi dengan guru
k. Dianjurkan pada peserta didik untuk menarik kesimpulan setelah diskusi
dengan kelompok dan guru yang telah dilakukan sebelumnya
Kegiatan akhir
a. Memberikan tes akhir setelah pembelajaran
b. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran sebagai pedoman dalam pembelajaran
selanjutnya.
3. Pengamatan (Observasi)
Observasi dilakukan untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan yang
berkaitan. Pemantauan dilakukan oleh peneliti dengan mencatat segala sesuatu
yang terjadi pada lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya,
pemantauan dilakukan ketika jam pembelajaran sedang berlangsung (dilakukan
dari awal sampai akhir).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Hal-hal yang dilakukan pengamatan meliputi:
Aspek Siswa
a. Keadaan siswa dalam kelas ketika terjadi interaksi pembelajaran yang
dilakukan
b. Keadaan siswa ketika diskusi seperti diam, menangapi dan bertanya, acuh tak
acuh, izin keluar serta mencatat hasil diskusi
c. Keaktifan siswa dalam memberikan tanggapan dan pertanyaan pada siswa lain
d. Prilaku siswa dalam pembelajaran
e. Kerjasama kelompok dalam menyelesaikan pokok bahasan dalam diskusi
Aspek Pembelajaran
a. Kesesuaian perencanaan pembelajaran yang direncanakan.
b. Kondisi kelas saat pembelajaran
c. Pelaksanaan evaluasi
4. Refleksi
Refleksi adalah mendapatkan data hasil pengamatan yang telah dilakukan
dan kemudian dijadikan dasar dalam menentukan tindakan selanjutnya.
Sedangkan menurut Madya (Murniati, 2007) refleksi adalah mengingat dan
merenungkan kembali suatu tidakan yang persis seperti yang telah dicatat dalam
observasi. Refleksi berusaha memahami proses, masalah dan persoalan serta
tindakan dalam melaksanakan strategi pembelajaran.
Refleksi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan
data secara kuantitatif (nilai-nilai siswa pada tes awal dan tes akhir) dan data
secara kualitatif yaitu dengan menggunakan catatan-catatan pada lembar
observasi. Dengan adanya kegiatan ini akan didapatkan sebuah hasil yang dapat
disesuaikan dengan hipotesis serta titik tolak bagi pelaksanaan atau siklus
selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Siklus II
1. Perencanaan
Rencana penelitian tindakan merupakan tidakan yang tersusun, teratur
yang akan diterapkan dalam penelitian, dan pandangan kedepan dalam sebuah
tindakan. Dalam penelitian ini, rencana penelitian yang akan diaplikasikan dalam
penelitian adalah:
1. Peneliti mempelajari silabus mata pelajaran yang akan diajarkan pada
peserta didik.
2. Mempersiapkan segala sesuatu yang nantinya dibutuhkan dalam kegiatan
observasi seperti belanko observasi dan media pembelajaran,
3. Membuat modul bahan ajar tentang sub kompetensi yang akan diajarkan
2. Tindakan
Tindakan dalam penelitian tindakan kelas adalah upaya yang dilakukan
secara sadar dengan perencanaan yang matang. Tindakan yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah aplikasi dari perencanaan yang telah direncanakan dalam
perancanaan. Tindakan yang akan dilakukan adalah:
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran Menggambar Teknik Bangunan pada
peserta didik dan memotivasi peserta didik dengan menetapkan kompetensi
dasar sebagai tujuan akhir dari pembelajaran.
b. Mengajukan pertanyaan pada siswa (seberapa dalam pengetahuan siswa
tetang kompetensi yang akan dipelajari).
c. Memberikan test awal pada siswa tentang kompetensi yang akan diajarkan.
d. Mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok dalam kelas
e. Pada tahap awal (siklus pertama) pengelompokkan siswa dilakukan dengan
menganjurkan pada siswa untuk memilih kelompok sesuai dengan keinginan
masing-masing siswa. Kemudian pada siklus kedua siswa dikelompokkan
yang pelaksanaannya diatur oleh guru. Dari pelaksanaan pengelompokan ini
dapat diperhatikan bagaimana tingkat keberhasilan siswa pada siklus pertama
dan kemudian akan direfleksikan sebagai rekomendasi untuk tindakan pada
siklus kedua.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
f. Membagikan modul pada siswa
g. Menjelaskan materi pelajaran
Menjelaskan materi pelajaran direncanakan tidak mengunakan media
pembelajaran, tindakan ini kemudian direfleksikan sebagai hasil pada siklus pertama
dan akan diperbaiki dengan menerapkan siklus kedua dengan menjelaskan meteri
pelajaran pada siswa dengan menggunakan media pembelajaran.
h. Menganjurkan siswa untuk berdiskusi tetang materi sub kompetensi yang
telah dijelaskan.
Pada tahap awal pembelajaran diskusi kelompok ini hanya dilakukan
dengan membahas materi pelajaran yang telah didiskusikan bersama kelompok,
guru akan memberikan pertanyaan pada siswa dalam satu kelompok dan siswa
dalam kelompok lain dianjurkan untuk memberikan masukan atau sanggahan.
Hasil dari tindakan ini akan diobservasi dan direfleksikan dan akan dijadikan
tolak ukur untuk memperaiki tindakan pada siklus selajutnya apakah pada diklus
kedua perlu penambahan diskusi dengan disertai persentasi kelompok dan
kemudian siswa-siswa yang tidak persentasi untuk memberikan pertanyaan atau
masukan pada kelompok siswa yang presentasi.
i. Mengumpulkan hasil diskusi kelompok
j. Mendiskusikan hasil diskusi kelompok dan hasil presentasi dengan guru
k. Dianjurkan pada peserta didik untuk menarik kesimpulan setelah diskusi
dengan kelompok dan guru yang telah dilakukan sebelumnya
Kegiatan akhir
a. Memberikan tes akhir setelah pembelajaran
b. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran sebagai pedoman dalam pembelajaran
selanjutnya.
3. Pengamatan (Observasi)
a. Peneliti melakukan pengamatan terhadap penggunaan model pembelajaran
ability grouping
b. Mencatat perubahan yang terjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
4. Refleksi
a. Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data
yang terkumpul
b. Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus II
c. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus selanjutnya jika belum diperlukan.
Siklus III (bila diperlukan)
siklus III dilakukan jika pada siklus II belum ada peningkatan proses dan hasil
pembelajaran. Langkah-langkah yang digunakan sama dengan siklus I dan siklus
II.
Siklus I
Perencanaan 1. Menyiapkan materi 2. Menyiapkan lembar observasi 3. Menyusun lks 4. Menyiapkan sumber belajar 5. Menyiapkan mareti pelajaran 6. Engan metode ceramah 7. Memberikan tugas membaca dan
membuat ringkasan untuk pertemuan selanjutnya
8. Mengumpulkan tugasPelaksanaan/tindakan
Pengamatan/observasi
Refleksi 1. Evaluasi tindakan 2. Pertemuan membahas hasil
evaluasi 3. Memperbaiki pelaksanaan
tindakan
Siklus II
Perencanaa 1. pernyataan no. 1-7 dengan siklus I 2. mengunakan metode belajar ability
grouping dengan tekni berpasangan bebas dan terikat
Tindakan/pelaksanaan
Pengamatan/observasi
Refleksi
Gambar 3. Skema Siklus Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
H. Analisis Data
Analisis data digunakan untuk mengukur tingkat validitas data penelitian
berdasarkan dari informan, dokumen/arsip dan aktivitas pembelajaran siswa saat
kegiatan belajar mengajar. Pada penelitian tindakan kelas ini, analisis data yang
digunakan adalah diskriptif kualitatif. Analisis diskriptif kualitatif dilakukan
dengan analisis interaktif, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan/verifikasi yang dilakukan dengan cara interaksi baik antara
komponen, dari proses pengumpulan data sebagai siklus. Analisis ini
membandingkan dari hasil siklus 1 sampai 2 dan seterusnya.
Reduksi data diartikan sebagai pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus
selama penelitian berlangsung.
Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Sedangkan penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap untuk memperoleh
derajat kepercayaan yang tinggi.
Menurut (H.B Sutopo, 2006: 94) model analisis interaktif dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
Gambar 4. Model Analisis Interaktif
(Sumber H.B Sutopo , 2006: 120)
PENARIKAN KESIMPULAN
PENYAJIAN DATA REDUKSI DATA
PENGUMPULAN DATA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian
1. Sejarah SMK Negeri 2 Surakarta
Pada tanggal 1 juli 1952 berdirilah sekolah yang diberi nama STM Solo
berlokasi di gendengan solo. Lokasi yang sejak tahun 1998 menjadi SMP 24 dan
SMP 25 Surakarta para pendiri STM Solo antara lain :
a. Bp. Ir. Frederick Louis Van Olden
b. Bp. Prof.Ir. Soediro
c. Bp.R.T. Djojo Soeparno ( Sri Samporna )
d. Bp. R. Soemardi Djati Sworo.
e. Bp. LetdanSoejono, BA.
Jurusan yang dibuka saat itu antara lain :
a. Bangunan
b. Mesin
c. Listrik
Pada tanggal 23 Juli 1952 terbitlah surat keputusan menteri pengajaran
dan kebudayaan Republik Indonesia No 3095/ B, STM Solo resmi menjadi STM
Negeri Solo dengan pimpinan sekolah Ir. Frederick Louis Van Olden yang
menjadi kepala sekolah pertama STM Negeri Solo.
Kemudian pada tahun 1956 STM Negeri Solo memperoleh tanah seluas
23.150 m2 dari pemerintah daerah yang berlokasi di jalan Adi Sucipto no. 33
Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota madya Surakarta dengan kepala sekolah
Bp. Soedirman. Dari mulai berdirinya tahun 1952 hingga tahun 1998 Pejabat
Kepala sekolah berjumlah 12 orang dengan 4 periode peningkatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Berdasarkan surat keputusan dari Direktur Pendidikan Menengah
Kejuruan Nomor : 0096/C5.3/kep/ku/2005 tanggal 20 September 2005 SMK
Negeri 2 Surakarta diputuskan memperoleh subsidi pengembangan program SMK
besar melalui pembinaan pengelolaan sekolah kejuruan tahun anggaran 2005.
Kemudian tanggal 9 Mei 2006, SMK Negeri 2 Surakarta dinyatakan lulus
seleksi dan sertifikasi untuk dikembangkan sebagai Sekolah Nasional bertaraf
Internasional ditandai dengan terbit surat Keputusan Direktur Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Nomor : 0004/C5.2/kep/MN/2006 tentang penetapan
Sekolah Nasional bertaraf Internasional (SNBI) tahun 2006.
Dengan kemauan yang tinggi untuk meningkatkan kualitas sumber daya
masyarakat, maka seluruh civitas SMK N 2 Surakarta bersama-sama industri yang
menjadi institusi pasangan dari lulusannya dengan mengikuti Audit Sertifikasi
ISO 9001 : 2000 sebagai pedoman untuk mengembangkan potensi SMK N 2
Surakarta dan sebagai wahana persiapan agar terbiasa dengan ISO yang akan
dihadapi setelah bekerja di DU/DI.
2. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Surakarta
Nomor Statistik Sekolah : 321036E+11
Provinsi : Jawa Tengah
Otonomi Daerah : Pemerintah Kota Surakarta
Kecamatan : Laweyan
Desa/ Kelurahan : Kerten
Alamat Sekolah : Jl. LU. Adi Sucipto No. 33 Surakarta, kode pos
57143
No. Telepon / Faximile : (0271) 714901 / (0271) 727003