PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM BESERTA DAMPAKNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL) PADA SISWA KELAS V MI BANSARI KECAMATAN BANSARI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: MAMLU’ATUL HIKMAH NIM : 115-13-095 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018
184
Embed
SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4524/1...4. Dokter Darwito SH, SPb (K) onk dan mas Mifahul Huda S.Kep yang disiapkan Allah sebagai penolongku. 5. Bapak
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM
BESERTA DAMPAKNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS V
MI BANSARI KECAMATAN BANSARI
KABUPATEN TEMANGGUNG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
MAMLU’ATUL HIKMAH
NIM : 115-13-095
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM
BESERTA DAMPAKNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS V
MI BANSARI KECAMATAN BANSARI
KABUPATEN TEMANGGUNG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
MAMLU’ATUL HIKMAH
NIM : 115-13-095
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
iv
v
vi
vii
MOTTO
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216).
وال تجسع لنازلة الليالي فما لحوادث الدنيا بقاء
Janganlah engkau berduka atas apa yang telah terjadi, karena tidak ada apapun di
dunia ini yang abadi
(Imam Syafi’i)
“Sempurnakan Niat Maka Akan Datang Pertolongan”
(Mamlu’atul Hikmah)
viii
PERSEMBAHAN
Puji Syukur kehadirat Allah Swt, atas limpahan rahmat serta karuniaNya,
skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku, Bapak Sukardi dan Ibu Siti Kunarni sebagai wujud
baktiku atas segala yang telah mereka berikan kepadaku, kasih sayang,
ketulusan, dan cinta yang selalu mereka berikan tanpa batas. Merekalah
sumber kebahagiaanku, motivasiku, surgaku dan segalanya untukku.
2. Adekku Nayla Afrida Lutfiani yang selalu menghiburku dan memberi
kecerian dalam hidupku.
3. Keluarga besarku yang selalu mendoakan dan menyemangatiku.
4. Dokter Darwito SH, SPb (K) onk dan mas Mifahul Huda S.Kep yang
disiapkan Allah sebagai penolongku.
5. Bapak Himi Naf’an dan ibu Siti Fatimah sebagai keluarga tercinta di Salatiga
yang selalu membimbingku.
6. Sahabat-sahabatku Murtafiah, Nur Hayati, Nur Rahma, Fika Iktafia, Tyas
Milati, Ida N, Yusuf, Malhan, Arif Hadi, Jufri, Pi’ah, Nur Hayati, Sabil,
Mito, Malhan, Rois, Dewi Setiyawati, Amalia Sulkha terimakasih atas jasa
kalian yang tak bisa ku balas satu per satu.
7. Keluarga besar kost SONY dan kost Pak Parjono Bitha, Meph, Dian, Rita,
Siti, Ragil, Solikhah, Putri, Uut, Yuli, Eva dll.
ix
8. Keluarga KKN Candi Mulyo, Desa Tempak khususnya dusun Karang yang
sudah memberikan pengalaman berharga dalam sejarah hidupku.
9. Teman-teman PGMI angkatan 2013 yang selalu memberi semangat dalam
Kelas tersebut dikatakan tuntas belajarnya jika dari jumlah siswa
dalam satu kelas ≥ 85% mendapat nilai ≥ 70
3) Kriteria Ketuntasan Minimal Nasional
Kriteria Ketuntasan Minimal Nasional sesuai dengan kurikulum
2013 adalah 75.
B. Kajian Pustaka
Kajian pustaka dalam penelitian ini berisi tentang penelitian yang
relevan dari peneliti-peneliti sebelumnya.
1. Jurnal Penelitian oleh Riana Rahmasari
Riana Rahmasari melakukan penelitian dengan judul Penerapan
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk
meningkatkan hasil belajar IPA pada kelas IV SD. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran PBL dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada umumnya. Kondisi awal
prasiklus, perolehan hasil belajar siswa IV SD Negeri Nglempong
Ngaglik Sleman dalam mata pelajaran IPA, sebanyak 14 orang atau
58,33% mempunyai nilai lebih besar atau sama dengan 65 (telah
memenuhi KKM), sedangkan sebanyak 10 orang atau sebanyak 41,67%
siswa mempunyai nilai lebih kecil dari 65 (belum memenuhi KKM).
Setelah diberikan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran PBL
pada mata pelajaran IPA, terdapat peningkatan nilai rata-rata menjadi
78,58. Sebanyak 23 orang atau 95,83% mempunyai nilai lebih besar atau
60
sama dengan 65 (telah memenuhi KKM) dan hanya 1 orang atau 4,17%
siswa mempunyai nilai lebih kecil dari 65 (belum memenuhi KKM).
Dengan demikian hasil
belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Nglempong, Sleman,
Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 dapat ditingkatkan melalui
penerapan model pembelajaran PBL (Rahmasari, 9: 2016)
2. Jurnal Penelitian oleh Anik Rochimah dan Mujiyono
Anik Rochimah dan Mujiyono melakukan penelitian dengan judul
Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
setelah menggunakan model PBL menunjukkan bahwa hasil belajar
siswa telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar klasikal yang
ditentukan yaitu sebesar 85 %. Ketuntasan klasikal 82,05% dan
meningkat pada siklus III nilai rata-rata 84,48 ketuntasan klasikal 87,17%
( Rochimah, 2015: 72).
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar IPA.
61
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Gambaran Umum MI Bansari
Madrasah Ibtidaiyah Bansari berdiri tanggal 12 Juli 1964 yang
waktu itu bernama Madrasah Wajib Belajar (MWB). Berdirinya
Madrasah dikarenakan kebutuhan pendidikan pada waktu itu di Desa
Bansari belum memiliki ruang belajar, untuk anak desa bansari masih
sekolah di SR Gunungsari dan di SR Watukumpul. Kurangnya pendidikan
saat itu, atas prakarsa para tokoh masyarakat atau orang yang peduli
dengan pendidikan, maka membentuk pengurus MWB antara lain: Bpk.
H. Nur Akhwan, Bpk. Muhilal, Bpk Fadzlan, Bpk. Abdul Majid, Bpk.
Nasrun, Bpk. Muhsirat, Bpk Umar Said, Bpk. Slamet Nur Cholis.
Tokoh Masyarakat kemudian bermusyawarah dan bersepakat
mendirikan MWB di bawah naungan Ma’arif. Pada waktu itu MWB
belum mempunyai ruang belajar, maka tempat belajar menumpang di
rumah Bpk. H. Abdul Majid selama 1 tahun, kemudian pindah belajar di
Mushola Banaran. Bansari pada waktu itu penduduknya sudah banyak
namun belum mempunyai gedung SR maupun MWB. Tahun 1965
masyarakat Bansari mulai membuat Gedung SR dengan biaya yang tidak
lancar, maka pembangunan gedung SR itu macet (berhenti). Berhentinya
pembangunan gedung tersebut , Bpk. Lurah Wongsoharjo memanggil
pengurus MWB untuk melanjutkan pembangunan gedung tersebut dengan
62
pertimbangan MWB belum mempunyai gedung. Pengurus lalu
bermusyawarah dan sepakat sanggup meneruskan pembangunan sampai
gedung itu selesai.
Pembangunan gedung didirikan di atas tanah gantungan (Bondo
Deso) terdiri dari 7 lokal dan selesai pada akhir Tahun 1965.Pembagian
lokalpun dilakukan, 4 lokal untuk MWB di sebelah Utara dan 3 local
untuk SR di sebelah Selatan. Tahun 1966 MWB mulai beroperasi dan
diresmikan oleh Bpk. Kandep Temanggung, sedang Ustadz pertama yang
bertugas di MWB Bansari ada 3 Orang yaitu :
a. Bpk. Slamet Nur Cholis dari Bansari (Kepala MWB).
b. Bpk. Daldiri dari Salaman Magelang.
c. Bpk. Slamet dari Borobudur Magelang.
2. Visi dan Misi Madrasah
a. Visi Madrasah
“Unggul dalam prestasi dan ibadah, Berakhlakul karimah”
b. Misi Madrasah
1) Melaksanakan pembelajaran dan pendampingan secara efektif
sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal dengan
memiliki UN di atas standar minimal, unggul dalam prestasi
keagamaan, dan unggul dalam keterampilan.
2) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran Islam
sehingga siswa menjadi tekun beribadah, jujur, disiplin, sportif,
63
tanggung jawab, percaya diri, hormat pada orang tua, dan guru
serta menyayangi sesama.
3) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai potensi
yang dimiliki.
4) Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan
menyenangkan serta meningkatan hubungan yang harmonis
antara aparat madrasah, muriid, orang tua, serta masyarakat
pendidikan lainnya.
5) Meningkatkan kedisiplinan, dan budi pekerti yang luhur.
6) Mewujudkan lulusan yang berkalitas, berprestasi, berakhlak
tinggi, dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
7) Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang novatif, kreatif
dan menyenangkan.
8) Meningkatkan mutu guru dan tenanga kependidikan melalui
penataran, pendidikan kepelatihan dan workshop.
3. Tujuan MI Bansari
a. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendektan
yangbervariasi inovtif, dan bermakna.
b. Meningkatkan jumlah siswa yang diterima di sekolah favorit/
unggul.
c. Mengembangkan kedisiplinan dari seluruh komponen sekolah
(Stakeholder) untuk membentuk kepribadian yang tangguh dan
64
kokoh sebagai dasar dalam setiap aktivitas serta sebagai aset
madrasah.
d. Membentuk generasi muda yang beriman dan bertaqwa kepadaa
Allah berlandaskan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah.
e. Membekali sekurang-kurangnya 95% siswa mampu membaca dan
menulis Al-Qur’an.
f. Membiasakan sekurang-kurangnya 95% siswa terbiasa sholat
berjamaah.
g. Membentuk sikap dan perilaku, dan perbuatan yang menceerminkan
akhlakul karimah.
h. Meningkatkan prestasi siswa dalam lomba-lomba olah raga.
i. Meningkatkan prestasi siswa dalam kegiatan ekstra kepramukaan.
4. Data Personalia
Madrasah Ibtidaiyah Bansari Temanggung, memiliki tenaga
pendidik 14 orang yang terdiri dari guru kelas, guru mata pelajaran dan
kepala sekolah. Serta memiliki 1 karyawan sekolah.
No Nama Jabatan Pendidikan
terakhir
Status
1. Shofia Baroroh, S. Ag. Kepsek S1 PAI PNS
2. Ilmiyati, S. Pd. Guru S1 PPB PNS
3. Setiyowati, S. Pd. I. Guru S1 PAI PNS
4. Subkhi Sri W, S. Ag. Guru S1 PAI PNS
5 Barokah, S. Pd. I Guru S1 PAI GTY
6. Suwaldi, S. Pd. I Guru S1 PAI GTY
7. Siti Zulaikhah, S.Pd. I Guru S1 PAI GTY
65
8. Syafa’atun, S. Pd. I Guru S1 PAI GTY
9. Rohaniyah, S. HI Guru S1 Syariah GTY
10. Yusuf Kuncoro, S. Pd. I. Guru S1 PAI GTY
11. Siti Zumaroh, S. Ag. Guru S1 PAI GTY
12. Anik Retnowati, S. E. Guru S1 Akuntansi GTY
13. Farida Nur A, S. Pd. I Guru S1 PAI GTY
14. Sulendro, S. Pd. I Guru OR S1 PAI GTY
15. Faiq Naufal Latif Karyawan SMA Karyawan
Tabel 3. 1. Daftar Guru dan Karyawan MI Bansari
5. Data Siswa MI Bansari
No Kelas Jumlah Siswa
2016/2017
Wali Kelas
L P J
1 1A 9 10 19 Anik Retnowati
2. 1B 12 9 21 Barokah
3. 1C 11 10 21 Siti Zumaroh
4. 2A 9 12 21 Rohaniyah
5. 2B 10 9 19 Farida Nur Anisah
6. 2C 15 8 22 Subkhi Sri Waluyo
7. 3A 11 15 26 Siti Zulaikah
8. 3B 8 10 18 Yusuf Kuncara
9. 4 17 16 33 Syafa`atun
10. 5 15 16 31 Suwaldi
11. 6A 11 6 17 Setiyowati
12. 6B 10 6 16 Ilmiyati
Tabel 3. 2. Data Siswa di MI Bansari
66
6. Data Siswa Kelas V MI Bansari
Subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas V MI Bansari
Tahun Pelajaran 2016/2017. Jumlah siswa kelas V adalah 31 siswa dengan
keterangan 15 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Berikut nama
siswa kelas V MI Bansari.
No Nama Siswa Jenis Kelamin
1 Aan Andrian Laki-laki
2 Amna Nuzila Asyifa Perempuan
3 Arifa Dewi Perempuan
4 Isna Afrilia Nafisyah Perempuan
5 Khusnul Khotimah Laki-laki
6 M. Fajar Shodiq Laki-laki
7 M. Fahmi Zidan Laki-laki
8 M. Javad Iqbal Laki-laki
9 M. Yahya Syaiful H. Laki-laki
10 Nisa Ahsani Nadia Perempuan
11 Rangga Alwiyansyah Laki-laki
12 Selviana Afrilia P Perempuan
13 Shela Nur Zahra Perempuan
14 Syarif Fathori Laki-laki
15 Wida Amalia Perempuan
16 Amelia Tiwi Setyani Perempuan
17 Andika Dedy Styawan Laki-laki
18 Ellin Agesti Milana Perempuan
19 Lintang Adiba Laki-laki
20 M. Ade Arianda Laki-laki
21 M. Dandik Aji Laki-laki
67
22 M. Husen Laki-laki
23 M. Mufiahul Huda Laki-laki
24 M. Yusrial Karim Laki-laki
25 Nuraini Sekar Kinanti Perempuan
26 Retno Silvi Ramandhani Perempuan
27 Septi Nur Azizah Perempuan
28 Shofia Najwa Akiyasyah Perempuan
29 Uma Farida Perempuan
30 Zepi Amelia Devi Perempuan
31 Ardan Dwi Rahmad Laki-laki
Tabel 3.3. Data Siswa Kelas V MI Bansari
7. Sarana Prasarana dan Fasilitas
No Nama Barang Kondisi Jumlah
Baik Rusak
1 Ruang Kelas 12 - 12
2 Ruang Kepala Madrasah 1 - 1
3 Ruang Guru 1 - 1
4 Ruang UKS 1 - 1
5 Ruang Toilet Guru 1 - 1
6 Ruang Toilet Siswa 4 - 4
7 Ruang Ibadah/Mushola 1 - 1
8 Ruang Gudang 1 - 1
Tabel 3. 4. Sarana dan Fasilitas MI Bansari
8. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPA kelas V tahun
pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dan
68
menggunakan jam mata pelajaran sesuai pelajaran IPA kelas V MI
Bansari Temanggung.
Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 20 April 2017.
2) Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 29 April 2017.
B. Deskripsi Pra Siklus
Penelitian siklus ini dilakukan pada hari kamis 23 Maret 2017 dikelas V
MI Bansari Temanggung. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan
peneliti mengumpulkan dokumen-dokumen nilai dari wali kelas tentang
pelajaran IPA dan tentang kebiasaan siswa saat pembelajaran berlangsung.
Dari situ di dapatkan nilai-nilai siswa masih banyak siswa yang mendapatkan
nilai di bawah rata-rata, hasil tersebut diketahui nilai siswa yang tuntas atau
mencapai KKM sebanyak 12 siswa dan 19 siswa nilainya masih di bawah
standar KKM.
C. Deskripsi Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada semester II, tanggal 20
April 2017. Siklus I dilaksanakan dalam satu kali pertemuan selama dua jam
pelajaran (2 x 35 menit) yang diikuti oleh 31 siswa. Pelaksanaan setiap siklus
dalam penelitian ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu dengan tahap
perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi
(reflekting). Rincian tiap tahapan kegiatan yang dilakukan selama proses
pembelajaran pada siklus I sebagai berikut :
69
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan adalah
sebagai berikut:
a. Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang
memuat seluruh konsep kegiatan pembelajaran;
b. Menyiapkan bahan ajar;
c. Menyiapkan alat-alat pembelajaran;
d. Membuat lembar obervasi guru;
e. Membuat lembar observasi siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
Siklus I dilakukan pada hari Kamis 20 April dengan materi
pembelajaran peristiwa alam beserta dampaknya. Pada siklus ini peneliti
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Tahap-tahap
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru membuka salam dan berdo’a;
2) Guru menanyakan kabar siswa;
3) Guru mengecek kehadiran siswa;
(Fase 1 PBL Memberikan orientasi permasalahan kepada siswa)
4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran peristiwa alam beserta
dampaknya;
5) Guru memberikan Pre Test terkait materi.
70
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi :
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap eksplorasi adalah
sebagai berikut:
(Fase 2 PBL mengorganisasikan siswa untuk penyelidikan)
1) Guru bertanya siapa yang pernah melihat gunung meletus?
2) Siapa yang pernah melihat berita tentang banjir?
3) Guru menjelaskan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.
Elaborasi :
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap elaborasi adalah
sebagai berikut:
(Fase 3 PBL Pelaksanaan investigasi)
1) Guru membagi siswa menjadi 4-6 kelompok;
2) Guru memberikan permasalahan kepada setiap kelompok;
3) Guru meminta siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk
menyelesaikan masalah yang telah di berikan;
(Fase 4 PBL mengembangkan dan menyajikan hasil)
4) Siswa diperintah untuk memperoleh informasi yang tepat dari
berbagai sumber;
5) Guru meminta siswa membuat laporan tentang masalah yang telah
diperoleh;
71
6) Guru meminta masing- masing kelompok menyajikan hasil
diskusinya;
(Fase 5 PBL menganalisis dan mengevalusi proses penyelidikan)
7) Guru membantu siswa melakukan refleksi terhadap penyelidikan
dan proses yang mereka lakukan.
Konfirmasi :
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap konfirmasi adalah
sebagai berikut:
1) Guru memberikan soal evaluasi untuk siswa;
2) Guru meminta siswa membuat laporan individu peristiwa alam yang
pernah mereka lihat di TV;
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
materi yang belum dikuasainya;
4) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru menyimpulkan pelajaran hari ini;
2) Guru mengakhiri poses pembelajaran dengan doa dan salam.
3. Pengamatan/Observasi
Tahap yang dilakukan setelah pelaksanaan adalah tahap observasi
atau pengamatan. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan guru
dalam mengajar dengan model pembelajara PBL dalam meningkatkan
hasil belajar siswa.
72
4. Refleksi
Peneliti mengadakan refleksi dan evaluasi. Kegiatan ini bertujuan
untuk menilai seluruh kegiatan pembelajaran dengan model PBL. Hasil
belajar siklus I menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran meningkat. Berdasarkkan soal Pre Test yang diberikan
terdapat 13 anak yang tuntas dan 18 anak belum tuntas. Di akhir kegiatan
pembelajaran dari hasil penilaian diketahui nilai siswa yang tuntas atau
mencapai KKM sebanyak 21 siswa dan 10 siswa nilainya masih di bawah
standar KKM. Berdasarkan hasil refleksi ini, dapat diketahui kelemahan
pembelajaaran yang dilakukan oleh guru pada siklus I sehingga dapat
digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.
Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah-masalah,
yaitu:
a. Siswa kurang memperhatikan dan kurang serius dalam pembelajaran;
b. Pengelolaan waktu yang kurang optimal;
c. Guru masih bingung dengan model pembelajaran PBL;
d. Waktu mengerjakan soal evaluasi ada siswa yang mencontek dan
bertanya kepada temannya.
Berdasarkan masalah-masalah di atas peneliti menawarkan beberapa
solusi untuk masalah tersebut:
73
a. Guru mengkondisikan kelas sebelum pelajaran dimulai dan
memberikan motivasi agar siswa lebih tertib dan fokus dalam
menerima pelajaran;
b. Guru harus lebih pintar dalam membagi kegiatan belajar mengajar agar
tidak terlalu menghabiskan waktu yang ditentukan;
c. Guru harus bersikap tegas agar pembelajaran lebih kondusif;
d. Guru harus menasehati siswa supaya siswa mengerjakan latihan soal
dengan usaha sendiri tidak menyontek dan bertanya kepada teman.
D. Deskripsi Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu 29 April
2017. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata
pelajaran IPA kelas V semester II. Siklus II dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yang diikuti oleh 31
siswa. Rincian tiap tahapan kegiatan yang dilakukan selama proses
pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan adalah
sebagai berikut:
a. Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang
memuat seluruh konsep kegiatan pembelajaran;
b. Menyiapkan bahan ajar;
c. Menyiapkan alat-alat pembelajaran;
d. Membuat lembar obervasi guru;
74
e. Membuat lembar observasi siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
Siklus II dilakukan pada hari Sabtu 29 April 2017 dengan materi
pembelajaran peristiwa alam beserta dampaknya. Siklus ini peneliti
menggunakan model pembelajaran PBL. Tahap-tahap yang dilakukan
adalah sebagai berikut
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru membuka salam dan berdo’a;
2) Guru menanyakan kabar siswa;
(Fase 1 PBL memberikan orientasi permasalahan kepada siswa)
3) Guru mengecek kehadiran siswa;
4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran peristiwa alam beserta
dampaknya;
5) Guru memberikan Pre Test terkait materi.
b. Kegiatan inti
Eksplorasi :
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap eksplorasi adalah
sebagai berikut:
(Fase 2 PBL mengorganisasikan peseerta didik untuk penyelidikan)
1) Guru bertanya siapa yang pernah melihat orang megungsi?
2) Siapa yang pernah kebanjiran?
75
3) Guru bertanya mengapa orang-orang mengungsi?
4) Guru menjelaskan materi yang hendak dicapai
Elaborasi :
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap elaborasi adalah
sebagai berikut:
(Fase 3 PBL pelaksanaan investigasi)
1) Guru membagi siswa menjadi 4-6 kelompok;
2) Guru memberikan permasalahan kepada setiap kelompok;
3) Guru meminta siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk
menyelesaikan masalah yang telah di berikan;
(Fase 4 PBL mengembangkan dan menyajikan hasil)
4) Siswa diperintah untuk memperoleh informasi yang tepat dari
berbagai sumber;
5) Guru meminta siswa membuat laporan tentang masalah yang telah
diperoleh;
6) Guru meminta masing- masing kelompok menyajikan hasil
diskusinya;
(Fase 5 PBL menganilis dan mengevaluasi proses penyelidikan)
7) Guru membantu siswa melakukan refleksi terhadap penyelidikan
dan proses yang mereka lakukan.
76
Konfirmasi :
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap konfirmasi adalah
sebagai berikut:
1) Guru memberikan soal evaluasi untuk siswa;
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
materi yang belum dikuasainya;
3) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru menyimpulkan pelajaran hari ini.
2) Guru mengakhiri poses pembelajaran dengan doa dan salam.
3. Pengamatan/Observasi
Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data mengenai hasil
belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui model
pembelajaran PBL. Aspek pengamatan dalam penelitian siklus II ini sama
dengan siklus I, yaitu mencakup aspek pengamatan pada guru dan siswa.
4. Refleksi
Terlaksananya siklus II, diketahui adanya peningkatan dari siklus I
dan berkurangnya kendala-kendala yang terjadi pada pembelajaran dengan
model pembelajaran PBL pada siklus II. Siswa mulai serius
memperhatikan pelajaran, dan siswa sudah mulai teratur dalam mengikuti
77
kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan dengan model
pembelajaran PBL.
Berdasarkan unjuk kerja dan perolehan nilai dapat diketahui bahwa
nilai yang didapat lebih baik dari pada saat siklus I. Pembelajaran pada
siklus II ini telah mencapai standart minimal KKM, hal ini menunjukkan
bahwa tindakan yang dilakukan telah mencapai hasil yang maksimal.
Selain itu, nilai yang diperoleh siswa telah mencapai kriteria ketuntasan
klasikal 87,09% dari jumlah seluruh siswa. Untuk itu tidak perlu
mengadakan tindak lanjut dengan memberikan perbaikan kepada siswa.
78
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakaan Kelas
dengan 2 siklus. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dan tes tertulis yang berbentuk lembar kerja siswa
untuk mengukur hasil belajar IPA. Hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1. Hasil Belajar Siswa
a. Pra Siklus
1) Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 AA 70 55 Belum Tuntas
2 ANA 70 75 Tuntas 3 AD 70 70 Tuntas 4 IAN 70 70 Tuntas 5 KK 70 55 Belum Tuntas 6 MFS 70 60 Belum Tuntas 7 MFZ 70 85 Tuntas 8 MJI 70 50 Belum Tuntas 9 MYSH 70 65 Belum Tuntas
10 NAN 70 95 Tuntas 11 RA 70 70 Tuntas 12 SAP 70 55 Belum Tuntas 13 SNZ 70 80 Tuntas 14 SF 70 50 Belum Tuntas 15 WA 70 65 Belum Tuntas 16 ATS 70 70 Tuntas 17 ADS 70 75 Tuntas 18 EAM 70 65 Belum Tuntas 19 LA 70 90 Tuntas 20 MAA 70 60 Belum Tuntas 21 MDA 70 50 Belum Tuntas 22 MH 70 55 Belum Tuntas 23 MMH 70 50 Belum Tuntas 24 MYK 70 65 Belum Tuntas 25 NSK 70 70 Tuntas 26 RSR 70 65 Belum Tuntas 27 SNA 70 60 Belum Tuntas
79
28 ShNA 70 90 Tuntas 29 UF 70 55 Belum Tuntas 30 ZAD 70 60 Belum Tuntas 31 ADR 70 50 Belum Tuntas
Rata-rata Kelas 65,48
Presentase Ketuntasan 38,70%
Presentase Ketidaktuntasan 61,29%
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Berdasarkan data di atas nilai pra siklus dapat diperoleh
data dengan jumlah siswa yang tuntas yaitu sebanyak 12 siswa
dan 19 siswa yang belum tuntas. Adapun siswa yang
dinyatakan tuntas yaitu siswa yang mendapatkan nilai yang
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 70.
Rata-rata yang diperoleh dari data di atas yaitu 65,48.
Persentase Ketuntasan
x 100%
x 100%
= 38,70%
2) Refleksi
Pada hasil pra siklus terdapat 12 (38,70%) siswa tuntas
belajar dan 19 (61,29%) siswa yang belum tuntas. Berdasarkan
informasi, guru kurang memperhatikan pemahamaan siswa
dalam proses pembelajaran.
b. Siklus I
1) Data Hasil Pre Test Siswa Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 AA 70 65 Belum Tuntas
2 ANA 70 75 Tuntas
3 AD 70 70 Tuntas
80
4 IAN 70 75 Tuntas
5 KK 70 50 Belum Tuntas
6 MFS 70 60 Belum Tuntas
7 MFZ 70 75 Tuntas
8 MJI 70 80 Tuntas
9 MYSH 70 20 Belum Tuntas
10 NAN 70 80 Tuntas
11 RA 70 70 Tuntas
12 SAP 70 50 Belum Tuntas
13 SNZ 70 40 Belum Tuntas
14 SF 70 50 Belum Tuntas
15 WA 70 70 Tuntas
16 ATS 70 80 Tuntas
17 ADS 70 60 Belum Tuntas
18 EAM 70 20 Belum Tuntas
19 LA 70 80 Tuntas
20 MAA 70 50 Belum Tuntas
21 MDA 70 20 Belum Tuntas
22 MH 70 70 Tuntas
23 MMH 70 60 Belum Tuntas
24 MYK 70 50 Belum Tuntas
25 NSK 70 70 Tuntas
26 RSR 70 70 Tuntas
27 SNA 70 45 Belum Tuntas
28 ShNA 70 70 Tuntas
29 UF 70 50 Belum Tuntas
30 ZAD 70 45 Belum Tuntas
31 ADR 70 45 Belum Tuntas
Rata-rata Kelas 58,54
Presentase Ketuntasan 41,93%
Presentase Ketidaktuntasan 58,06%
Tabel 4.2. Hasil Pre Test Siswa Siklus I
Berdasarkan data di atas nilai Pre Test siklus I diperoleh data
dengan jumlah siswa yang tuntas yaitu sebanyak 13 (41,93%), dan
18 (58,06%) siswa yang belum tuntas. Siswa yang dinyatakan
tuntas yaitu siswa yang mendapatkan nilai yang mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 70. Rata-rata yang diperoleh
dari data di atas yaitu 58 ,54.
Persentase Ketuntasan
x 100%
x 100%
81
= 41,93%
2) Data Hasil Post Test Siswa Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 AA 70 45 Belum Tuntas
2 ANA 70 70 Tuntas
3 AD 70 85 Tuntas
4 IAN 70 75 Tuntas
5 KK 70 40 Belum Tuntas
6 MFS 70 70 Belum Tuntas
7 MFZ 70 85 Tuntas
8 MJI 70 70 Tuntas
9 MYSH 70 60 Belum Tuntas
10 NAN 70 80 Tuntas
11 RA 70 75 Tuntas
12 SAP 70 60 Belum Tuntas
13 SNZ 70 70 Belum Tuntas
14 SF 70 80 Belum Tuntas
15 WA 70 50 Tuntas
16 ATS 70 75 Tuntas
17 ADS 70 80 Belum Tuntas
18 EAM 70 35 Belum Tuntas
19 LA 70 70 Tuntas
20 MAA 70 70 Belum Tuntas
21 MDA 70 45 Belum Tuntas
22 MH 70 60 Tuntas
23 MMH 70 55 Belum Tuntas
24 MYK 70 70 Belum Tuntas
25 NSK 70 85 Tuntas
26 RSR 70 75 Tuntas
27 SNA 70 75 Belum Tuntas
28 ShNA 70 85 Tuntas
29 UF 70 50 Belum Tuntas
30 ZAD 70 80 Belum Tuntas
31 ADR 70 80 Belum Tuntas
Rata-rata Kelas 67,90
Presentase Ketuntasan 67,74%
Presentase Ketidaktuntasan 32,25%
Tabel 4.3. Hasil Post Test Belajar Siswa Siklus I
Hasil Post Test siklus I mengalami peningkatan dari hasil Pre
Test, yaitu dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 21
(67,74%), dan 10 (32, 25%) siswa belum tuntas dengan rata-rata
67,90.
82
Persentase Ketuntasan
x 100%
x 100%
= 67,74%
3) Refleksi
Berdasarkan hasil Pre Test pada siklus I diketahui bahwa
dari 31 siswa terdapat 13 (41,93%) siswa tuntas, dan 18
(58,06%) siswa yang belum tuntas, dengan rata-rata 58,54. Hasil
Post Test pada siklus I diketahui jumlah siswa yang tuntas
adalah 21 (67,74%), dan 10 (32, 25%) siswa belum tuntas
dengan rata-rata 67,90. Berdasarkan data siklus I dari hasil Pret
Test dan Post Test terjadi peningkatan hasil belajar sebesar
25,81%. Hasil pembelajaran menunjukkan bahwa setelah
melaksankan pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
hasil belajar siswa meningkat, namun belum maksimal dan
belum memenuhi ketuntasan secara klasikal yaitu 85%.
Tindakan yang harus dilakukan guru untuk siklus berikutnya
adalah guru harus lebih tegas lagi kepada siswa karena dalam
pembelajaran karena masih ada siswa yang kurang serius,
mencontek dan bekerjasama dengan temannya ketika
mengerjakan tes.
83
4) Lembar Obsevasi Siswa Siklus I
No. Kriteria Penilaian terhadap
siswa
Skor Keteraan
gan
A B C D
1. Merespon apersepsi yang
diberikan oleh guru
√ Sangat
Baik
2. Memperhatikan penjelasan guru √ Cukup
3. Menjawab pertanyaan guru √ Kurang
4. Berani mengungkapkan
pendapat
√ Cukup
5. Bertanggung jawab terhadap
tugas yang diberikan guru
√ Cukup
6. Keterlibatan siswa saat
pembelajaran
√ Baik
7. Keaktifan partisipasi dalam
pemecahan masalah
√ Cukup
8. Kerjasama siswa dalam kegiatan
kelompok
√ Cukup
9. Menyimpulkan pelajaran yang
telah dipelajari bersama
√ Cukup
10. Mengerjakan evaluasi √ Baik
Tabel 4.4. Lembar Observasi Siswa Siklus I
Keterangan:
Skor Nilai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
84
5) Lembar Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan Guru Membuka
Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya
dengan materi)
√
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pelajaran
yang akan dipelajari
√
Sikap Guru Dalam Proses
Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
√
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Menarik perhatian siswa dalam
proses pembelajaran menggunakan
model Problem Based Learning
√
10. Memberikan perhatian yang sama
antar kelompok
√
Penguasaan Materi Pelajaran
11. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan
dalam RPP
√
12. Kejelasan dalam menjelaskan materi
ajar
√
13. Kejelasan dalam memberikan contoh
dari materi ajar
√
14. Mampu memberikan variasi dalam
menyampaikan materi ajar dengan
model Problem Based Learning
√
Kegiatan Belajar Mengajar
85
15. Penyajian materi ajar sesuai dengan
tujuan dan indikator yang telah
ditetapkan
√
16. Mendemonstrasikan langkah-langkah
kegiatan belajar melalui Problem
Based Learning
√
17. Memfasilitasi siswa selama kegiatan
belajar melalui Problem Based
Learning
√
18. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
√
Evaluasi Pembelajaran
19. Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
√
20. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
√
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
21. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
√
22. Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
√
23. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
√
Tindak Lanjut
24. Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
√
25. Menginformasikan materi yang akan
dipelajari berikutnya
√
Jumlah 24 48 6 -
Total 76
Kategori Baik
Tabel 4.5. Lembar Observasi Guru Siklus I
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori:
A = 4 (baik sekali) 76 – 100 = baik
86
B = 3 (baik) 51 – 75 = sedang
C = 2 (cukup) 26 – 50 = kurang
D = 1 (kurang) 01 – 25 =sangat kurang
c. Siklus II
1) Data Hasil Pre Test Siswa Siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 AA 70 65 Belum Tuntas
2 ANA 70 80 Tuntas
3 AD 70 70 Tuntas
4 IAN 70 70 Tuntas
5 KK 70 60 Belum Tuntas
6 MFS 70 70 Tuntas
7 MFZ 70 90 Tuntas
8 MJI 70 70 Tuntas
9 MYSH 70 35 Belum Tuntas
10 NAN 70 90 Tuntas
11 RA 70 75 Tuntas
12 SAP 70 60 Belum Tuntas
13 SNZ 70 70 Tuntas
14 SF 70 75 Tuntas
15 WA 70 100 Tuntas
16 ATS 70 90 Tuntas
17 ADS 70 75 Tuntas
18 EAM 70 40 Belum Tuntas
19 LA 70 90 Tuntas
20 MAA 70 50 Belum Tuntas
21 MDA 70 60 Belum Tuntas
22 MH 70 75 Tuntas
23 MMH 70 70 Tuntas
24 MYK 70 75 Tuntas
25 NSK 70 60 Belum Tuntas
26 RSR 70 65 Belum Tuntas
27 SNA 70 65 Belum Tuntas
28 ShNA 70 80 Tuntas
29 UF 70 40 Belum Tuntas
30 ZAD 70 70 Tuntas
31 ADR 70 70 Tuntas
Rata-rata Kelas 69,51
Presentase Ketuntasan 64,51
Presentase Ketidaktuntasan 35,48
Tabel 4.6. Hasil Pre Test Siswa Siklus II
Berdasarkan data di atas nilai Pre Test siklus II diperoleh
data dengan jumlah siswa yang tuntas yaitu sebanyak 20
(64,51%), dan 11 (35,48%) siswa yang belum tuntas dengan rata-
87
rata 69,51. Siswa yang dinyatakan tuntas yaitu siswa yang
mendapatkan nilai yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) yaitu 70. Rata-rata yang diperoleh dari data di atas yaitu
69,51.
Persentase Ketuntasan
x 100%
x 100%
= 64,51%
2) Data Hasil Post Test Siswa Siklus II No Nama KKM Nilai Keterangan
1 AA 70 65 Belum Tuntas
2 ANA 70 80 Tuntas
3 AD 70 85 Tuntas
4 IAN 70 80 Tuntas
5 KK 70 85 Tuntas
6 MFS 70 75 Tuntas
7 MFZ 70 85 Tuntas
8 MJI 70 80 Tuntas
9 MYSH 70 70 Tuntas
10 NAN 70 75 Tuntas
11 RA 70 70 Tuntas
12 SAP 70 70 Tuntas
13 SNZ 70 80 Tuntas
14 SF 70 85 Tuntas
15 WA 70 90 Tuntas
16 ATS 70 90 Tuntas
17 ADS 70 75 Tuntas
18 EAM 70 60 Belum Tuntas
19 LA 70 90 Tuntas
20 MAA 70 70 Tuntas
21 MDA 70 40 Belum Tuntas
22 MH 70 70 Tuntas
23 MMH 70 70 Tuntas
24 MYK 70 75 Tuntas
25 NSK 70 70 Tuntas
26 RSR 70 80 Tuntas
27 SNA 70 70 Tuntas
28 ShNA 70 100 Tuntas
29 UF 70 60 Belum Tuntas
30 ZAD 70 75 Tuntas
31 ADR 70 70 Tuntas
Rata-rata Kelas 75,48
Presentase Ketuntasan 87,09
88
Presentase Ketidaktuntasan 12,90
Tabel 4.7. Hasil Post Test Siswa Siklus II
Hasil Post Test siklus II mengalami peningkatan, jumlah
siswa yang tuntas 27 (87,09%) dan 4 (12,90%) siswa belum
tuntas dengan rata-rata 75,48.
3) Refleksi
Hasil siklus II, berdasarkan indikator keberhasilan klasikal
yaitu 85% maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada
siklus II ini sudah berhasil karena 87,09% > 85%.
4) Lembar Observasi Siswa Siklus II
No. Kriteria Penilaian terhadap
siswa
Skor Keteraangan
A B C D
1. Merespon apersepsi yang
diberikan oleh guru
√ Sangat Baik
2. Memperhatikan penjelasan
guru
√ Baik
3. Menjawab pertanyaan guru √ Baik
4. Berani mengungkapkan
pendapat
√ Cukup
5. Bertanggung jawab terhadap
tugas yang diberikan guru
√ Baik
6. Keterlibatan siswa saat
pembelajaran
√ Baik
7. Keaktifan partisipasi dalam
pemecahan masalah
√ Sangat Baik
8. Kerjasama siswa dalam
kegiatan kelompok
√ Baik
9. Menyimpulkan pelajaran yang √ Baik
89
telah dipelajari bersama
10. Mengerjakan evaluasi √ Sangat Baik
Tabel 4.8. Lembar Observasi Siswa Siklus II
Keterangan:
Skor Nilai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
5) Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan Guru Membuka
Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi
(kaitannya dengan materi)
√
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
√
5. Memberikan acuan bahan
pelajaran yang akan dipelajari
√
Sikap Guru Dalam Proses
Pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
√
8. Antusiasme dalam penampilan √
90
9. Menarik perhatian siswa dalam
proses pembelajaran
menggunakan model Problem
Based Learning
√
10. Memberikan perhatian yang
sama antar kelompok
√
Penguasaan Materi Pelajaran
11. Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
√
12. Kejelasan dalam menjelaskan
materi ajar
√
13. Kejelasan dalam memberikan
contoh dari materi ajar
√
14. Mampu memberikan variasi
dalam menyampaikan materi
ajar dengan model Problem
Based Learning
√
Kegiatan Belajar Mengajar
15. Penyajian materi ajar sesuai
dengan tujuan dan indikator
yang telah ditetapkan
√
16. Mendemonstrasikan langkah-
langkah kegiatan belajar melalui
Problem Based Learning
√
17. Memfasilitasi siswa selama
kegiatan belajar melalui
Problem Based Learning
√
18. Ketepatan dalam penggunaan
alokasi waktu yang disediakan
√
Evaluasi Pembelajaran
19. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
√
20. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
√
Kemampuan Menutup
Kegiatan Pembelajaran
21. Meninjau kembali materi yang
telah diberikan
√
91
22. Memberi kesempatan untuk
bertanya dan menjawab
pertanyaan
√
23. Memberikan kesimpulan
kegiatan pembelajaran
√
Tindak Lanjut
24. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
√
25. Menginformasikan materi yang
akan dipelajari berikutnya
√
Jumlah 32 42 6
Total 80
Kategori Baik
Tabel 4.9. Lembar Observasi Guru Siklus II
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori:
A = 4 (baik sekali) 76 – 100 = baik
B = 3 (baik) 51 – 75 = sedang
C = 2 (cukup) 26 – 50 = kurang
D = 1 (kurang) 01 – 25 = sangat kurang
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Persiklus
Data di bawah ini diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan
melalui 2 siklus, berikut rangkaian data siswa yang mengalami
peningkatan dari pra siklus, siklus I dan siklus II.
92
Uraian Siswa Tuntas Siswa Tidak Tuntas Rata-
rata Frekuensi % Frekuensi %
Prasiklus 12 38,70% 19 61,29% 65,48
Siklus
I
Pre
test
13 41,93% 18 58,06% 58,54
Pos
test
21 67,74% 10 32,25% 67,90
Siklus
II
Pre
test
20 64,51% 11 35,48% 69,51
Pos
test
27 87,09% 4 12,90% 75,48
Tabel 4.10. Hasil Belajar Siswa yang Mencapai KKM
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan
persentase hasil belajar siswa. Akan lebih jelas apabila dilihat dari grafik
dibawah.
Gambar 4.1. Peningkatan Persentase Hasil Belajar
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Pra Siklus Pre test SiklusI
Pos test SiklusI
Pre test SiklusII
Pos testSiklusII
93
a. Hasil pra siklus presentasi siswa yang tuntas sebanyak 38,70%.
b. Hasil Pre Test siklus I presentasi siswa yang tuntas sebanyak
41,93%.
c. Hasil Post Test siklus I presentasi siswa tuntas sebanyak 67,74%.
d. Hasil Pre Test siklus II presentasi siswa tuntas sebanyak 64,51%.
e. Hasil Post Test siklus II presentasi siswa tuntas sebanyak 87,09%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas menggunakan model pembelajaran PBL
telah berhasil meningkatkan hasil belajar IPA materi peristiwa alam
beserta dampaknya pada siswa kelas V MI Bansari Kecamatan Bansari
Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini
relevan dengan penelitian Riana Rahmasari (2016) bahwa penggunaan
model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan
hasil belajar pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Nglempong
Sleman Yogyakarta, selain itu penelitian ini juga relevan dengan hasil
penelitian daru Anik Rochimah dan Mujiono (2015) bahwasanya
penggunaan model PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa
94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V MI Bansari
Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2016/2017.
Hasil Pra Siklus jumlah siswa yang tuntas 12 (38,70%) dan 19 (61,29%)
belum tuntas dengan rata-rata 65,48. Hasil belajar siswa siklus I pada Pre
Test terdapat 13 (41,93%) siswa tuntas belajar dan 18 (58,06%) siswa
belum tuntas belajar dengan rata-rata kelas 58,54, sedangkan pada Post
Test terdapat 21 (67,74%) siswa tuntas belajar dan 10 siswa (32,25%)
belum tuntas dengan rata-rata 67,90. Berdasarkan data siklus I dari hasil
pret test dan post terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 25,81 %. Siklus
II pada Pre Test terdapat 20 (64,51%) siswa tuntas belajar dan 11
(35,48%) siswa belum tuntas dengan rata-rata 69,51, sedangkan pada Post
Test terdapat 27 (87,09%) siswa tuntas belajar dan 4 (12,90%) belum
tuntas belajar dengan rata-rata 75,48. Berdasarkan data siklus II dari hasil
Pre Test dan Post Test terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 22,58%.
Berdasarkan data pra siklus, siklus satu, dan siklus dua terjadi
peningkatan ketuntasan belajar. Hasil pra silus ke siklus satu terjadi
peningkatan hasil belajar sebesar 29,04%, sedangkan dari siklus satu ke
siklus dua terjadi kenaikan sebesar 19.35%.
95
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Sekolah
Pihak sekolah hendaknya memberikan sarana, fasilitas dan
pelatihan bagi pendidik agar proses pembelajaran menjadi lebih baik
dan dapat meningkatkan mutu sekolah.
2. Guru
a. Guru hendaknya berinovasi dalam proses pembelajaran
menerapkan model pembelajaran yang bervariasi sehingga
kegiatan pembelajaran dapat berlangsung menyenangkan dan siswa
tidak cepat bosan.
b. Guru dapat menggunakan model pembelajaran PBL pada pelajaran
IPA kerena terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas V
materi peristiwa alam beserta dampaknya.
c. Guru harus memberikan kesempatan atau wadah bagi siswa untuk
berfikir lebih luas tentang pemecahan sebuah masalah sehingga
pembelajaran bisa lebih bermakna dan menyenangkan.
d. Guru harus rela memberikan waktu untuk memberi jam pelajaran
tambahan bagi siswa yang masih kesulitan dalam pembelajaran.
Hal ini perlu dilakukan agar siswa tersebut tidak ketinggalan
dengan teman –temannya. Jika dibiarkan hal tersebut akan dapat
mengganggu dan menghambat proses pembelajaran
96
3. Siswa
b. Siswa harus lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran, tidak
terhalang oleh rasa malu dan takut salah, karena keberanian dan
kekreatifan akan meningkatkan hasil belajar.
c. Bagi siswa yang masih kesulitan dalam belajar dapat meminta
pelajaran tambahan kepada guru.
97
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Mulyati, Mimin Nurjhani K., dan Muslim. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam
5: untuk Kelas V Sekolah Dasar. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Astuti, Yayun Dwi. 2016. Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa
Materi Gaya dan Gerak dengan Model Pembelajaran Picture And Picture.
Jurnal Attarbiyah IAIN Salatiga (Volume 26, 2016)
Azmiyawati, Choiril, Wigati Hadi Omegawati, dan Rohana Kusumawati. 2008.
IPA Salingtemas untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Daryanto dan Muljo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:
Gava Media.
Gunantara, Suarjana, dan Nanci Riastini. 2014. Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Siswa Kelas V. Jurnal Mimbar PGSD Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014).
Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Herdiansyah, Haris. 2015. Wawancara, Observasi, dan Fokus Group. Cetakan ke-
2. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Jumali. 2004. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University
Press.
Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif: Teori dan Aplikasi. Salatiga:
STAIN Salatiga Press.
Kholil, Munawar dan Dini Prowida. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 5 untuk SD/MI
Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Maryoto dan Purwanto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 5 untuk SD/MI Kelas 5.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
98
Muliawan, Jasa Ungguh. 2012. Menyulap Siswa Kaya Prestasi di Dalam dan
Luar Sekolah. Jogjakarta: FlashBooks.
Mulyasa. 2009. Kurikulum yang disempurnakan Pengembangan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Muslich, Mansur. 2014. Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action
Research) Pedoman Praktis Bagi Guru Profesional. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Putra, Sitiatava Rizeema. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.
Jogjakarta: DIVA Press.
Rahmasari, Riana. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas IV SD. Jurnal Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Edisi 36 Tahun ke-5 2016.
Rochimah, Anik dan Mujiyono. 2015. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA
Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning. Jurnal PGSD
Universitas Negeri Semarang, Joyful Learning Journal 4 (3) (2015).
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Yogyakarta: Teras.
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.