SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN TERJADINYA KEKAMBUHAN PENYAKIT GASTRITIS (Studi Pada Penderita Gastritis di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto) Oleh : UNUN MAULIDIYAH FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2006 ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
105
Embed
SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA STRES DAN …repository.unair.ac.id/23458/2/gdlhub-gdl-s1-2006...Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto) “, sebagai salah satu persyaratan dalam rangka memperoleh
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN TERJADINYA KEKAMBUHAN PENYAKIT GASTRITIS
(Studi Pada Penderita Gastritis di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto)
Oleh :
UNUN MAULIDIYAH
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA 2006
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN TERJADINYA KEKAMBUHAN PENYAKIT GASTRITIS
(Studi Pada Penderita Gastritis di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto)
Oleh :
UNUN MAULIDIYAH NIM. 100431302
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA 2006
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
PENGESAHAN
Dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan
diterima untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)
Pada tanggal 20 Juni 2006
Mengesahkan Universitas Airlangga
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Dekan,
Prof. Dr. Tjipto Suwandi, dr., M.OH., SpOk NIP. 130517177
Tim Penguji : 1. Neffrety Nilamsari, S.Sos., M.Kes. 2. Dr. Chatarina U.W.,dr., M.S., M.PH. 3. Rr. I. Lukitra Wardhani., dr., SpRM.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)
Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
Oleh:
UNUN MAULIDIYAH
NIM. 100431302
Surabaya, Juni 2006
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Bagian Dosen Pembimbing
Dr. Chatarina U.W.,dr., M.S., M.PH Dr. Chatarina U.W.,dr., M.S., M.PH NIP. 131290054 NIP. 131290054
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga dapat terselesaikannya skripsi dengan judul “
HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN
TERJADINYA KEKAMBUHAN PENYAKIT GASTRITIS (Studi Pada
Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah
Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto) “, sebagai salah satu persyaratan dalam
rangka memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM).
Dalam skripsi ini dijabarkan bagaimana hubungan antara stres dan
kebiasaan makan dengan terjadinya kekambuhan penyakit gastritis pada penderita
gastritis, sehingga nantinya dapat menjadi pertimbangan dalam gaya hidup dan
kebiasaan makan untuk mencegah terjadinya kekambuhan penyakit gastritis.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada Dr. Chatarina U.W.,dr., M.S., M.PH selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dengan sabar serta memberi saran, petunjuk, arahan dan semangat
sehingga skripsi ini bisa terselesaikan. Kemudian penulis juga menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Tjipto Suwandi, dr., M.OH., SpOk selaku Dekan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.
2. Ibu Hj. Sihwati Wilujeng, dr., selaku Direktur Balai Pengobatan Dan Rumah
Bersalin Mawaddah, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
3. Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat yang telah memberikan banyak ilmu
demi kelancaran penyusunan skripsi ini.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
4. Dokter dan perawat serta seluruh pegawai di Balai Pengobatan dan Rumah
Bersalin Mawaddah yang telah membantu kelancaran pelaksananaan
penelitian, dan memberi dukungan hingga akhir penelitian.
5. Ibu Nefferty Nilamsari, S.Sos., M.Kes selaku ketua penguji, terima kasih atas
masukannya.
6. Ibu Rr. I. Lukitra Wardhani, dr., SpRM selaku penguji, terima kasih atas
masukan dan waktunya.
7. Ayah dan Ibu yang telah mencurahkan segala kasih sayang, mendorong dan
memberi motivasi dalam berbagai hal, skripsi ini diperuntukkan khusus untuk
kalian dan sebagai bentuk penghargaan yang tak terhingga yang bisa kami
persembahkan.
8. Adik-adikku tersayang yang telah mengerti di saat lagi sibuk dan memberi
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga ini menjadi semangat
kalian dalam meraih prestasi yang lebih tinggi lagi.
9. Semua keluarga yang yang telah membantu mendo’akan atas kelancaran
penyusunan skripsi ini.
10. Sahabatku Diyana, Adekku Ayu’ N Ipop banyak pengalaman berharga yang
kita dapatkan yang akan semakin mendewasakan kita, terima kasih atas
dukungan, bantuan, perhatian, pengertian dan do’anya selama ini.
11. Riesa, Mega, Kalika, terimakasih atas bantuan dan do’anya.
12. Semua ”Mas-masku” terima kasih telah memberi semangat, bantuan, do’a,
dan masukan yang sangat berharga bagi saya.
13. Semua rekan minat Epidemiologi dan teman seangkatan, terutama Mas Anom,
Pak Wawan, Reni, Mbak Widya, Dina, Nuning, my ”Soulmate” saat ujian
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
dian, terima kasih atas kebersamaan dan saat-saat yang indah yang kita lewati
selama kuliah.
14. Sahabat-sahabatku D3 Analis Medis, maafkan jika selama ini tidak bisa
meluangkan waktu bersama dan terima kasih atas pengertiannya.
15. Semua penghuni kost MU 133 (Epy, Niken, Misbah, Rosa, Diah, Nuri, Lita,
Tika, Didien, Dikoes, Tina, Ambar, Anjar, Dian) yang telah mengerti
keadaanku dan terus memberiku semangat.
16. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang
diberikan dan skripsi ini berguna bagi diri kami sendiri maupun pihak lain yang
memanfaatkan.
Surabaya, 30 Juni 2006
Penulis
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
ABSTRACT
Gastritis, as well-known as ‘maag disease’, is an upper gastrointestinal
tract syndrome a lot of people suffering from, and is most frequent complained in gastroenterology department. It is estimated that almost all gastritis patient have a relapse.. Stress and consuming food increasing HCL of stomach are two of all factors which trigger gastritis. The aim of this study is to analyze the correlation between stress , consumption habits, and the occurrence of recurrent gastritis in patients at Mawaddah medical clinic and maternity hospital in Ngoro sub district Mojokerto regency.
This study is analytic observational study with cross sectional design. The samples are 90 gastritis patients in Mawaddah medical clinic and maternity hospital chosen by simple random sampling technique. To analyze the correlation between variables and the occurrence of gastritis relapse, chi square test is used.
The result of this study are: 57,8% respondents are ≥ 40 years old, 77,8% respondents are female, and 75,6% respondents are in low and medium social and economic status. Statistical test results indicate that there is no significant correlation between knowledge (p=0,549), age (p=o,628), jender (p=1,000), social and economic status (p=0,424) and gastritis relapse, while there is correlation between stress (p=0,000, OR= 48,273), consumption habits (p=0,000, OR=30,375) and gastritis relapse. It is concluded that stress and consumption habit correlate with gastritis relapse, and it is suggested to improve medical service by health counseling for gastritis patients and facilitate gastritis patients association conducting stress management such as mutual sport and knowledge sharing between them to reduce gastritis relapse. Keyword : Gastritis relapse, Stress, Consumption habit
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
ABSTRAK
Penyakit gastritis yang di kenal dengan penyakit maag merupakan penyakit saluaran pencernaan bagian atas yang banyak dikeluhkan di masyarakat dan paling banyak ditemukan di bagian gastroenterologi, diperkirakan hampir semua penderita gastritis mengalami kekambuhan. Salah satu faktor yang dapat menimbulkan munculnya gejala gastritis adalah stres dan kebiasaan mengkonsumsi makanan yang bisa meningkatkan HCL dalam lambung.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara stres dan kebiasaan makan dengan terjadinya kekambuhan penyakit gastritis pada penderita gastritis di Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mawaddah Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto.
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel adalah penderita gastritis di Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mawaddah sebanyak 90 orang dengan menggunakan tehnik simple ramdom sampling. Untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel dengan kejadian kekambuhan gastritis digunakan uji statistik chi square.
Hasil penelitian menunjukkan 57,8% responden berumur ≥ 40 tahun, 77,8% responden mempunyai jenis kelamin perempuan dan status sosial ekonomi responden sebanyak 75,6% berada pada status sosial ekonomi rendah dan sedang. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara pengetahuan (p=0,549), umur (p=628), jenis kelamin (p=1,000), status sosial ekonomi (p=0,424) dengan kekambuhan penyakit gastritis (p=0,549), sedangkan stres (p=0,000) dengan OR=48,273 dan kebiasaan makan (p=0,000) dengan OR=30,375 didapatkan adanya hubungan dengan kekambuhan penyakit gastritis.
Jadi dapat disimpulkan bahwa stres dan kebiasaan makan berhubungan dengan kekambuhan penyakit gastritis dan disarankan meningkatkan pelayanan kesehatan dengan memberikan penyuluhan kesehatan pada penderita gastritis dan memfasilitasi adanya perkumpulan penderita gastritis yang di dalamnya terdapat kegiatan yang bisa memanajemen stres seperti olah raga bersama dan sharing antar penderita gastritis supaya tidak mangalami kakambuhan. Kata kunci: Kekambuhan Gastritis, stres, kebiasaan makan.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERSETUJUAN iii KATA PENGANTAR iv ABSTRACT vii ABSTRAK viii DAFTAR ISI ix DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR xi DAFTAR LAMPIRAN xii DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN xiii BAB I PENDAHULUAN 1 I.1 Latar Belakang 1 I.2 Identifikasi Masalah 3 I.3 Pembatasan Dan Perumusan Masalah 4 BAB II TUJUAN DAN MANFAAT 5 II.1 Tujuan 5 II.1.1 Tujuan Umum 5 II.1.2 Tujuan Khusus 5 II.2 Manfaat 5 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 7 III.1 Definisi Gastritis 7 III.2 Patofisiologi Gastritis 7 III.3 Autoimune Gastritis 8 III.4 Klasifikasi Gastritis 8 III.4.1 Gastritis Akut 9 III.2.2 Gastritis Kronik 13 III.5 Definisi Kekambuhan 20 III.6 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Gastritis 20 III.6.1 Umur 20 III.6.2 Jenis Kelamin 20 III.6.3 Status Sosial Ekonomi 21 III.6.4 Pengetahuan 21 III.6.5 Kebiasaan Makan Dan Minum 21 III.6.6 Merokok 22 III.6.7 Alkohol 23 III.6.8 Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (OAINS) 23 III.6.9 Penyakit Infeksi 24 III.6.10 Stres 24
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
BAB IV KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 27 IV.1 Kerangka Konsep 27 IV.2 Hipotesis 28 BAB V METODE PENELITIAN 29 V.1 Jenis dan Rancang Bangun Penelitian 29 V.2 Populasi Penelitian 29
V.3 Sampel, Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel 29 V.3.1 Sampel 29 V.3.2 Besar Sampel 29 V.3.3 Cara Pengambilan Sampel 29
V.4 Lokasi dan Waktu Penelitian 31 V.5 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi Operasional 31 V.6.1 Variabel Penelitian 31 V.6.2 Definisi Operasional dan Cara Pengukuran 32 V.7 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 34 V.7.1 Data primer 34 V.7.2 Data sekunder 34 V.8 Teknik analisis data 35
BAB VI HASIL PENELITIAN 36 VI.1 Gambaran Umum Balai Pengobatan Dan Rumah
Bersalin Mawaddah 36 VI.2 Karakteristik Responden 36 VI.2.1 Umur Responden 37 VI.2.2 Jenis Kelamin Responden 37 VI.2.3 Status Sosial Ekonomi Responden 38
VI.3 Pengetahuan Responden 39 VI.4 Kebiasaan Makan Responden 39 VI.5 Stres 42 VI.6 Hubungan Antar Variabel 43
VI.6.1 Hubungan Umur Responden Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis 43
VI.6.2 Hubungan Jenis Kelamin Responden Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis 44 VI.6.3 Hubungan Status Sosial Eknomi Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis 45 VI.6.4 Hubungan Stres Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis 46 VI.6.5 Hubungan Kebiasaan Makan Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis 46 VI.6.6 Hubungan Pengetahuan Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis 52 VI.6.7 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis 53 VI.6.8 Hubungan Pengetahuan dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis 53
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
BAB VII PEMBAHASAN 56 VII.1 Hubungan Antara Karakteristik Responden Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis 56 VII.1.1 Hubungan Antara Umur Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis 56 VII.1.2 Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis 57 VII.1.3 Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis 57 VII.2 Hubungan Stres Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis 58 VII.3 Hubungan Kebiasaan Makan Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis 59
VII.3.1 Hubungan Keteraturan Makan Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis 60 VII.3.2 Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Pedas Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis 61 VII.3.3 Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Asam Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis 62 VII.3.4 Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Makana Panas Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis 62
VII.4 Hubungan Pengetahuan Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis 63
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 65 VIII.1 Kesimpulan 65 VIII.2 Saran 65 DAFTAR PUSTAKA 67 LAMPIRAN
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman
VI.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Penderita Gastritis 37 Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin
Mawaddah Tahun 2005 VI.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Penderita
Gastritis Di Balai pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005 38
VI.3 Distribusi Responden Berdasarkan Kadaan Status Sosial Ekonomi Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin
Mawaddah Tahun 2005 38
VI.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Pada Penderita Gastritis Di Balai pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005 39 VI.5 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Makan Pada Penderita Gastritis Di Balai pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005 40
VI.6 Distribusi Responden Berdasarkan Keteraturan Makan Pada Penderita Gastritis Di Balai pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005 40 VI.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Pedas Pada Penderita Gastritis Di Balai pengobatan Dan
Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005 41 VI.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Asam Pada Penderita Gastritis Di Balai pengobatan Dan
Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005 41 VI.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Dalam Keadaan Panas Pada Penderita Gastritis Di Balai pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005 42 VI.10 Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Stres Pada Penderita
Gastritis Di Balai pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005 43
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
VI.11 Hubungan Umur Responden Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin
Mawaddah Tahun 2005 43 VI.12 Hubungan Jenis Kelamin Responden Dengan Kekambuhan Penyakit
Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005 44
VI.13 Hubungan Status Sosial Ekonomi Responden Dengan Kekambuhan
Penyakit Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005 45
VI.12 Hubungan Stres Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin
Mawaddah Tahun 2005 46 VI.13 Hubungan Kebiasaan Makan Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin
Mawaddah Tahun 2005 47 VI.14 Hubungan Keteraturan Makan Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah
Bersalin Mawaddah Tahun 2005 48 VI.15 Hubungan Kebiasaan Makan Mengkonsumsi Makanan Pedas Dengan
Kekambuhan Penyakit Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005 49
VI.16 Hubungan Kebiasaan Makan Mengkonsumsi Makanan Asam Dengan
Kekambuhan Penyakit Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005 50
VI.17 Hubungan Kebiasaan Makan Mengkonsumsi Makanan Dalam Keadaan Panas Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005 51 VI.18 Hubungan Pengetahuan Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005 52 VI.19 Hubungan Jenis Kelamin Dengan Stres Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005 53 VI.20 Hubungan Keadaan Sosial Ekonomi Dengan Stres Pada Penderita
Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005 54
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
VI.21 Hubungan Pengetahuan Dengan Kebiasaan Makan Pada Penderita
Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005 55
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Gambar Halaman
IV.1 Bagan kerangka konseptual penelitian 26
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Lampiran
1. Kuesioner Pengumpulan Data 2. Hasil Uji Statistik Chi Square 3. Permohonan Surat Ijin Pengambilan Data Awal Skripsi 4. Permohonan Surat Ijin Penelitan
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
Daftar Arti Lambang
% = Persen α = Alfa ≥ = Lebih dari sama dengan < = Kurang dari > = Lebih dari Daftar Singkatan
P = Probabilitas OR = Odds Ratio HCL = Hydrocloric Acid (asam lambung)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Gangguan saluran pencernaan merupakan salah satu gangguan yang sering
dikeluhkan dan telah menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Di antara sekian
banyak gangguan saluran pencernaan yang di derita di masyarakat, keluhan yang
paling banyak ditemukan di bagian gastroenterologi adalah keluhan dispepsia,
nyeri pada lambung, kembung dan mual-mual, dimana keluhan tersebut
merupakan salah satu gejala khas dari penyakit gastritis mulai dari akut sampai
dengan kronis (Salamiharja, 1997).
Gastritis merupakan suatu proses inflamasi, iritasi dan infeksi pada
mukosa lambung sebagai akibat ketidakseimbangan faktor agresif dengan faktor
defensif dalam tubuh sehingga menimbulkan gejala klinis berupa rasa tidak enak
pada perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan (Kapita selekta
kedokteran, 1998), diperkirakan hampir semua penderita gastritis mengalami
kekambuhan, tapi selama ini belum ada penelitian yang meneliti kekambuhan
pada penyakit gastritis.
Sampai saat ini prevalensi penyakit gastritis belum bisa dipastikan tetapi
menurut penelitian yang dilakukan di negara Inggris menunjukkan 15-25% dari
penduduk pernah mendapatkan tukak pada satu saat dalam hidupnya, dan
didapatkan prevalensi tukak sebesar 3-5% (Daldiyono,1989), Sedangkan hasil
penelitian di luar negeri didapatkan 1 dari 10 orang menderita dispepsia
(www.gizi.net).
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh dr.Ari F Syam dari FKUI pada
tahun 2001, dari 93 pasien yang diteliti ditemukan mendekati angka 50%
mengalami gejala dispepsia (www.gizi.net).
Di bagian penyakit dalam FKUI/RSCM, sub bagian Gastroenterologi dari
60 kasus gastritis ringan dan sedang didapatkan gastritis superfisial 11,87% dan
gastritis atrofik 83,33%, pada Endoskopi Saluran Pencernaan Bagian Atas
(SCBA) di rumah sakit di Indonesia didapatkan Gastritis Kronik sebanyak 20,9-
58,7% (Rani, 1989). Beberapa Ahli berpendapat bahwa gastritis atrofik
merupakan faktor pedisposisi terjadinya karsinoma lambung, walaupun
diperlukan 10-20 tahun (Whitehead, 1985). Gastritis merupakan penyakit yang
sering ditemukan (50%) pada konsultasi klinik Dr Soetomo pada tahun 1993
(Oesman, 1998).
Berdasarkan laporan SKRT tahun 1986 menunjukkan bahwa angka
kematian penyakit sistem pencernaan sebesar 34,9 per 100.000 penduduk
sedangkan laporan SKRT tahun 2001 menunjukkan bahwa angka kematian
penyakit sistem pencernaan sebesar 55,5 per 100.000 penduduk, hal ini bisa
terlihat bahwa dalam kurun waktu 15 tahun angka kematian akibat penyakit
sistem pencernaan semakin meningkat (Djaja.S, 2003).
Pendarahan Saluran Makanan Bagian Atas (SMBA) merupakan
pendarahan yang disebabkan penyakit tukak lambung (gastritis) dan masih
merupakan masalah klinik di setiap rumah sakit. Djajapranata (Rs Dr Soetomo
Surabaya) melaporkan 471 kasus dalam periode 1969-1971. Helmi dan kawan-
kawan (Jakarta) melaporkan 184 kasus pendarahan suluran makanan bagian atas
periode 1978-1980. Di rumah sakit Hasan Sadikin bandung dalam periode 1970-
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
1974 dilaporkan kasus pendarahan saluran makanan bagian atas sebanyak 224
kasus (Abdurrachman dan Hadi). Dibagian penyakit dalam FKUI_RSCM dalam
kurun waktu 1986-1988 tercatat 113 kasus pendarahan saluran makanan bagian
atas, walaupun sudah banyak kemajuan dalam bidang diagnostik dan terapi tetapi
angka kematian akibat pendarahan saluran makanan bagian atas masih tinggi yaitu
berkisar antara 5-10% ( Suprajitno,1995 ).
I.2 Identifikasi Masalah
Di negara berkembang diperkirakan sering didapatkan penyakit tukak
lambung dan frekwensi terjadinya tukak lambung makin meningkat. Tukak
lambung merupakan penyakit yang mengenai seluruh lapisan masyarakat (www.
pgh.or.id). Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mawaddah berada di wilayah
negara berkembang, tukak lambung yang banyak terjadi pada pasien yang
berobat ke Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mawaddah adalah gastritis.
Penyakit gastritis merupakan penyakit saluran pencernaan bagian atas
yang sifatnya menetap sehingga kemungkinan mengalami kekambuhan cukup
besar, faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya kekambuhan penyakit
gastritis tersebut salah satu faktornya adalah karena stres, infeksi virus,obat-obat
penghilang nyeri seperti aspirin, alkohol, merokok, kebiasaan makan dan minum
yang bisa merangsang asam lambung (www.anugrah-argon.com).
Kondisi seseorang yang sedang mengalami stress sangat berpengaruh
terhadap terjadinya kekambuhan gastritis karena stres dapat merangsang produksi
asam lambung sehingga menyebabkan keradangan. Kebiasaan makan yang tidak
teratur dan kebiasan mengkonsumsi makanan yang pedas, asam dan panas juga
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
bisa menyebabkan kekambuhan pada penyakit gastritis karena makanan tersebut
bisa merusak mukosa lambung dan meningkatkan asam lambung, sehingga timbul
rasa nyeri, kembung, atau rasa penuh pada perut bagian atas.
Dari data catatan medik Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin
Mawaddah, kasus gastritis pada bulan januari–juni 2005 diperoleh 673
kasus,tingginya kasus gastritis ini perlu mendapatkan perhatian mengingat bahwa
penyakit gastritis bisa menimbulkan kekambuhan yang bisa menurunkan sistem
pertahanan tubuh sehingga timbul penyakit baru seperti ISPA dan migren,
semakin sering terjadinya kekambuhan penyakit gastritis bisa mengganggu
produktivitas seseorang sehari-hari. Penelitian ini diharapkan dapat meneliti
prilaku penderita gastritis dan kemudian dapat dilakukan pencegahan untuk
timbulnya penyakit gastritis.
I.3 Pembatasan Masalah Dan Perumusan Masalah
Setelah kita mengetahui bahwa kejadian kekambuhan penyakit gastritis
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang sangat kompleks, namun penelitian
ini hanya mambatasi pada hubungan antara stres dan kebiasaan makan penderita
dengan terjadinya kekambuhan penyakit gastritis pada penderita gastritis yang ada
di Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mawaddah.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, peneliti
merumuskan permasalahan sebagai berikut “ Apakah stres dan kebiasaan makan
penderita berhubungan dengan kejadian kekambuhan penyakit gastritis pada
penderita gastritis di Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mawaddah ?”.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT
II.1 Tujuan
II.1.1 Tujuan umum
Menganalisa hubungan stres dan kebiasaan makan dengan
terjadinya kekambuhan penyakit gastritis pada panderita gastritis di Balai
Pengobatan dan Rumah Bersalin Mawaddah.
II.1.2 Tujuan khusus
1. Menganalisa hubungan antara karakteristik penderita gastritis (umur,
jenis kelamin, sosial ekonomi) dengan kekambuhan penyakit gastritis.
2. Menganalisa hubungan antara pengetahuan penderita dengan
terjadinya kekambuhan gastritis.
3. Menganalisa hubungan antara stres dengan terjadinya kekambuhan
penyakit gastritis.
4. Menganalisa hubungan antara kebiasaan makan dengan terjadinya
kekambuhan penyakit gastritis.
II.2 Manfaat
1. Bagi Masyarakat
Memperoleh tambahan pengetahuan dan wawasan tentang
gastritis sehingga dapat dilakukan pencegahan dan meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan
perorangan.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
2. Bagi Penderita Gastritis
Menambah informasi dan pengetahuan tentang faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian kekambuhan penyakit gastritis dan
bahayanya supaya kekambuhan dapat dilakukan pencegahan.
3. Bagi Balai Pengobatan
Sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada penderita gastritis.
4. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan dalam
bidang epidemiologi khususnya hubungan antara stress dan kebiasaan
makan terhadap terjadinya kekambuhan gastritis.
5. Bagi peneliti lain
Sebagai studi awal untuk pengembangan penelitian selanjutnya
tentang kekambuhan penyakit gastritis.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
III.1 Definisi Gastritis
Gastritis atau tukak lambung yang sering kita kenal dengan penyakit
maag merupakan sekumpulan keluhan atau gejala klinis yang terdiri dari rasa
tidak enak atau sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami
kekambuhan karena adanya inflamasi dari mukosa lambung (Kapita selekta
kedokteran, 1999).
Gastritis ditandai dengan adanya radang pada mukosa yang ditandai
dengan infiltrasi sel netrofil atau infiltrasi sel limfosit, sel palasma dan eosinofil
dengan atau tanpa simtom (Tambunan,1994).
Sedangkan menurut Harrison 2000, gastritis adalah inflamasi mukosa
lambung dan bukan merupakan penyakit yang tunggal, atau lebih tepatnya suatu
kelompok penyakit yang mempunyai perubahan peradangan pada mukosa
lambung yang sama tetapi ciri klinis, karakteristik histologi dan patogenitas yang
berlainan.
III.2 Patofisiologi Gastritis
Lambung mempunyai faktor agresif (asam lambung dan pepsin) dan
faktor defensif (produksi lendir, bikarbonat mukosa dan prostaglandin
mikrosirkulasi), gangguan penyaki gastritis dapat terjadi sebagai akibat dari
ketidakseimbangan faktor agresif dan faktor defensif dalam tubuh kita
( www.anugerah-argon. com ).
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
Akibat adanya ketidakseimbangan faktor agresif dan faktor defensif
menyebabkan HCL dalam lambung meningkat. Kadar HCL normal dalam
lambung ± 0,4 %,kelebihan kadar HCL dalam cairan lambung dapat merusak
jaringan selaput lendir lambung dan jaringan halus usus 12 jari, jaringan yang
rusak akan menjadi luka bernanah yang ada di dalan lambung dan menyebabkan
keradangan (Laylawati, 2000).
III.3 Autoimmune Gastritis
Sistem pertahanan tubuh kita dapat membuat antibodi dan protein
untuk menyerang infeksi (masuknya kuman ke dalam tubuh) yang berguna untuk
mempertahankan tubuh dalam keadaan prima, kadang terjadi gangguan di mana
tubuh salah mengidentifikasi targetnya dan mengenai tubuh kita sendiri yang di
anggap benda asing atau infeksi, sehingga membuat kerusakan bahkan
kehancuran organ tubuh kita sendiri. Hal ini juga bisa terjadi pada lambung yang
dapat menyebabkan kerusakan sel-sel lambung dan mengakibatkan anemia
perniciosa, anemia ini terjadi karena tubuh tidak dapat menyerap vitamin B-12
yang berhubungan dengan kerusakan sel di lambung tersebut (Albert, 2005).
III.4 Klasifikasi Gastritis
Berdasarkan Harrison 2000 pada umumnya klasifikasi gastritis
diklasifikasikan menjadi akut dan kronik berdasarkan pada manifestasi klinis, ciri-
ciri histologik yang mencirikan gastritis, distribusi anatomik gastritis atau
beberapa kasus dan patogenesis.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
III.4.1 Gastritis Akut
Gastritis akut sering ditemukan karena merupakan kelainan terbanyak
di lambung, biasanya sifatnya jinak dan merupakan penyakit yang dapat sembuh
sendiri yang menggambarkan respon mukosa lambung terhadap berbagai iritan
lokal (Dharma, 1984).
Pada umumnya penyakit ini tidak berat dan sifatnya temporer, maka
pada umumnya para dokter tidak merasa perlu melakukan pemeriksaan
histopatologi. Beratnya gastritis akut tergantung pada jenis dan jumlah iritan serta
lama kontak dengan mukosa lambung (Tambunan, 1994).
III.4.1.1 Klasifikasi Gastritis Akut
Klasifiakasi gatritis akut dapat dibedakan atas gastritis erosif akut atau
gastritis hemoragik akut dan gatritis superfisial akut.
A. Gastritis Erosif Akut
Bentuk gastritis akut yang paling dramatik dan sering dijumpai di
klinik adalah gastritis erosif akut atau gatritis hemoragik akut (Hirlan, Soeharjono
T, 1990).
Gastritis erasif akut adalah suatu peradangan mukosa lambung yang
akut yang disertai kehilangan integritas atau kerusakan-kerusakan erosi.
Berdasarkan pemeriksaan makroskopik pada gastritis erosif akut menunjukkan
edema, kerapuhan mukosa, erosi dan tempat pendarahan dengan ekstravasasi
darah ke dalam mukosa dan lumen lambung. Erosi lambung dan tempat
pendarahan dapat tersebar secara difus pada seluruh mukosa lambung atau
setempat pada korpus atau antrum lambung, dikatakan erosi karena terbatas pada
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
mukosa dan sering terletak linier pada puncak lipatan mukosa. Gastritis erosif
akut biasanya berhubungan dengan penyakit yang serius atau berhubungan dengan
berbagai obat dan diperkirakan terdapat 80-90% pasien dalam unit-unit perawatan
(Harrison, 2000).
B. Gastritis Superfisial Akut
Gastritis superfisial akut merupakan gastritis yang ditandai oleh
mukosa yang berwarna kemerahan, edema dan ditutupi oleh mukosa adheren,
sering terjadi sedikit erosi dan pendarahan, derajat peradangan sangat variabel.
Pada kebanyakan kasus, diagnosis didasarkan pada riwayat penderita
akan adanya gangguan yang dapat sembuh sendiri disertai oleh sakit epigastrik,
muntah, anoreksia dan bertahak . Gastritis superfisial akut biasanya menghilang
jika agen penyebabnya di buang atau dihentikan (Dharma, 1984).
III.4.1.2 Etiologi Gastritis Akut
Gastritis akut dapat timbul tanpa diketahui penyebabnya, penyebab
yang paling sering dijumpai adalah alkohol, Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid,
bahan kimia dan toksin ataupun agen alergen yang meningkatkan asam lambung.
penyebab lain sekalipun jarang adalah jenis obat-obat digitalis, iodin, auromisin
dan kafein. Makanan yang pedas (spicy food), makanan yang asam, makanan yang
terlalu panas, merokok juga dapat menimbulkan iritasi pada mukosa lambung
(Hirlan, Soeharjono, 1990).
Pada sebagian besar penderita rhematoid artritis yang mempergunakan
Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid aspirin secara teratur ternyata ditemukan
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
pendarahan tersembunyi (occult bleeding) diperkirakan penderita akan kehilangan
darah 10 ml setiap hari dan lambat laun menimbulkan anemia (Tambunan, 1994).
III.4.1.3 Patologi Gastritis Akut
Beratnya perubahan mukosa lambung tergantung pada jumlah dan
jenis bahan iritan serta lamanya bahan tersebut berada dalam lambung. Pada
kondisi ringan, perubahan pada mukosa tdak begitu nyata. Akan tetapi pada
gastritis akut berat dengan pengamatan gastroskopik, mukosa hiperemi, edema,
erosif dan sering dengan pendarahan. Pada histopatologi menunjukkan adanya
infiltrasi sel radang neutrofil, pembuluh kongesti, stroma edema dan permukaan
mukosa sebagian erosif atau deskuamasi dan degenerasi. Bila bahan iritan
dikeluarkan atau hilang akan segera terjadi regenerasi dan penyembuhan
sempurna (Tambunan, 1994).
III.4.1.4 Gejala Klinis Gastritis Akut
Manifestasi klinis gastritis akut sangat berfariasi mulai dari yang
sangat ringan asimtomatik sampai sangat berat yang dapat membawa kematian,
hal ini tergantung pada beratnya lesi di mukosa. Pada kasus yang sangat berat
seperti gastritis akut berdarah difus (diffuse hemorrhagic erosive gastritis), gejala
yang sangat mencolok adalah hematemesis dan melena yang dapat berlangsung
sangat hebat sampai terjadi renjatan karena kehilangan darah. Pada sebagian
kasus, gejalanya amat ringan bahkan asimtomatis. Keluhan-keluhan tersebut
misalnya nyeri timbul pada ulu hati, biasanya ringan dan tidak dapat di tunjuk
dengan tepat lokasinya dan kadang-kadang disertai muntah (Hirlan, 2001).
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
Penderita gastritis akut mungkin mengalami nyeri tekan abdomen
bagian atas atau kehilangan darah seperti pucat, titakardia dan hipotensi. Jika
gejala itu ada, kelainan sel darah putih seperti leukositosis atau lekopenia lebih
sering menunjukkan penyakit yang serius dibanding gastritis (Harrison, 2000).
III.4.1.5 Diagnosis Gastritis Akut
Adanya penyakit gastritis akut biasanya dicurigai pertama kali melalui
deteksi darah dalam feses atau dalam bahan hasil aspirasi lambung setelah itu
ditegakkan dengan pemeriksaan endoskopi, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan
histopatologi biopsi mukosa lambung tetapi bisa juga di deteksi dengan
pemeriksaan radiologis (Harrison, 2000).
Pada pemeriksaan endoskopi akan tampak erosi multipel yang
sebagian biasanya tampak berdarah dan letaknya tersebar. Kadang ditemui erosi
yang mengelompok pada satu daerah. Mukosa umumnya nampak merah tetapi
kadang mukosanya juga nampak normal, atau bisa juga di jumpai lesi yang terdiri
dari semua tingkatan perjalanan penyakitnya akibat terdapat erosi yang masih
baru dan erosi yang mengalami penyembuhan. Pada pemeriksaan histopatologi
kerusakan mukosa karena erosi tidak pernah melewati mukosa muskularis,
sedangkan pada pemeriksaan radiologis biasa tidak mempunyai arti dan baru
dapat membantu apabila digunakan kontras ganda (Hirlan, Theo Soeharjono,
1990).
Pada umumnya penyakit gastritis akut tidak berat dan sifatnya
temporer, oleh karena itu para dokter tidak merasa perlu pemeriksaan gastroskopi
dan biopsi lambung untuk histopatologi (Tambunan, 1994).
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
III.4.1.6 Komplikasi Gastritis Akut
Komplikasi gastritis akut berupa nyeri yang hebat dan muntah-muntah
dapat mengakibatkan kekurangan cairan dalam tubuh penderita, sedangkan pada
luka yang besar menyebabkan pendarahan saluran cerna bagian atas (SCBA)
berupa hematematis dan melena yang dapat berakhir dengan syok hemoragik dan
jika pendarahanya cukup banyak bisa menyebabkan kematian (Kapita selekta
kedokteran, 1999).
Komplikasi juga bisa berupa timbulnya ulkus kalau prosesnya hebat
dan jarang terjadi perforasi, dan bisa menyebabkan komplikasi pada daerah
tenggorokan yang berupa ISPA terutama kembalinya isi dan asam lambung ke
tenggorokan (refluk), hal ini juga bisa merangsang penyakit baru berupa Asma
dan migren (www.indomedia.com).
III.4.1.7 Penatalaksanaan Gastritis Akut
Faktor utama adalah menghilangkan etiologinya. Diet lambung,
dengan porsi makan kecil tetapi sering. Obat-obatan ditujukan untuk mengatur
sekresi asam lambung, berupa antagonis reseptor H2 , inhibitor pompa proton,
antikolinergik, dan antasid. Juga ditujukan sebagai autoprotektor, berupa sukralfat
dan prostaglandin (Kapita selekta kedokteran, 1999).
III.4.2 Gastritis Kronik
Gastritis kronik merupakan kelainan yang cukup sering ditemukan di
klinik maupun praktek sehari-hari. Secara umum gastritis merupakan kelainan
klinik yang disebabkan inflamasi mukosa lambung yang terdapat pada daerah
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
antrum dan korpus, sifatnya lokal atau difus dan regresi terjadi dalam waktu
singkat atau progresif lambat, dapat akut atau kronik (Rani, 1990)
Ciri khasnya adalah infiltrasi radang yang terdiri dari limfosit dan sel
plasma ke dalam lamina propria, kelenjar mukosa berkurang atau hilang, dan
metaplasia intestinal. Pengaruh proses iritasi mukosa lambung yang lama antara
lain karena refluks asam empedu, minum alkohol dan adanya antibodi sel parietal
akan menimbulkan gastritis kronik (Tambunan, 1994).
III.4.2.1 Klasifikasi Gastritis Kronik
Secara histopatologik, klasifikasi gastritis kronik didasarkan pada
perubahan berbagai komponen mukosa lambung, derajat dan aktifasi gastritis
serta jenis metaplasia.
Berdasarkan distribusinya dalam mukosa lambung dan patogenesisnya
gastritis kronik diklasifikasikan menjadi gastritis tipe A, Tipe B, Tipe AB.
A. Gastritis Tipe A
Gastritis Tipe A adalah bentuk gastritis yang kurang umum, secara
relatif menyerang sedikit antrum. Keadaan ini adalah bentuk gastritits yang
mungkin menyebabkan anemia pernisiosa dan kadar serum gastrin tinggi. Sering
adanya antibodi terhadap sel parietal dan terhadap faktor intrinsik dalam serum
pasien dengan gastrin tipe A dan anemia pernisiosa mendukung patogenitas imun
atau autoimun untuk bentuk gastritis ini. Antibodi sel parietal telah ditunjukkan
bersifat sitotoksik untuk sel mukosa lambung. Mekanisme imun yang diperantarai
sel juga telah dikemukakan berpartisipasi dalam cedera sel mukosa lambung.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
Pada pasien dengan anemia perniciosa, kelenjar mengandung sel
paretal lambung selalu rusak, yang bertanggung jawab atas ketidakmampuannya
untuk mengsekresi asam hidroklorik. Pada manusia sel parietal juga mengsekresi
faktor intrinsik, terdapat kegagalan dalam mengabsorbsi vitamin B12 secara aktif,
dengan menyebabkan akibat-akibat hematologik dan atau neurolagik yang
karakteristik bagi anemia pernisiosa (Harrison, 2000).
B. Gastritis Tipe B
Keadaan ini terlihat sehubungan dengan ulsera peptik, biasanya ulsera
deudeni, hal ini terlokalisir di daerah antrum, jika berhubungan dengan ulsera
gaster dapat meliputi mukosa korpus di sekitar ulsera dan dapat meluas ke
proksimal sepanjang kurvutura minor (Daldiyono, 1989)
C. Gastritis Tipe AB
Dikutip dari Whitehead 1985 gastritis tipe AB dibagi menjadi dua tipe
yaitu :
Tipe pertama mununjukkan gastritis antral, hipeklorhidria, deudenitis atau ulkus
peptikum baik duodenum atau maupun diprepelorik.
Tipe kedua menunjukkan gastritis bagian distal, dengan penyebaran tidak merata
meliputi antrum dan korpus. Penyebaran tersebut cenderung meningkat bersama
usia disertai hiperklorhidria. Mungkin pula terdapat ulkus peptikum di ingualis
atau proksimal, walaupun ulkus tersebut menyembuh proses inflamasi terus
berlangsng dan sering terlihat displasia mukosa lambung.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
Atas dasar beberapa kelainan hisolgik, gastritis kronik diklasifikasikan
dalam dua gradasi, yaitu:
A. Gastritis Kronik Superfisial
Bentuk gastritis dengan perubahan peradangan terbatas pada lamina
propria mukosa superfisial, dengan infiltrasi seluler dan edema yang memisahkan
Steroid,kebiasaan makan, penyakit infeksi dan stress yang satu sama lain saling
berhubungan. Dan diperkirakan hampir semua penderita gastritis mengalami
kekambuhan.
Faktor prilaku kebiasaan makan penderita dapat menimbulkan
kekambuhan penyakit gastritis. Kebiasaan makan tersebut meliputi keteraturan
makan, konsumsi makanan pedas, konsumsi makanan asam, konsumsi makanan
panas dan konsumsi makanan dingin. Prilaku kebiasaan makan tersebut
dipengaruhi oleh pengetahuan seseorang tentang penyakit gastritis.
Faktor stres juga dapat menyebabkan timbulnya kembali penyakit gastritis
yang dipengaruhi oleh jenis kelamin dan status sosial ekonomi.
IV.2 Hipotesis
1. Adanya hubungan antara karakteristik responden (umur, jenis kelamin,
Status sosial ekonomi) dengan kekambuhan penyakit gastritis.
2. Adanya hubungan antara stres dengan kekambuhan penyakit gastritis.
3. Adanya hubungan antara kebiasaan makan dengan kekambuhan
penyakit gastritis.
4. Adanya hubungan antara pengetahuan dengan kekambuhan penyakit
gastritits.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
BAB V
METODE PENELITIAN
V.1 Jenis dan Rancang Bangun Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian observasional
karena dalam pengumpulan data atau informasi tanpa melakukan intervensi atau
perlakuan pada responden, sedangkan berdasarkan tipe penelitian adalah
penelitian analitik karena bermaksud menganalisa hubungan antara variabel-
variabel penelitian, pengumpulan data yang digunakan yaitu secara cross
sectional di mana dalam penelitian ini seluruh variabel diamati pada saat yang
bersamaan dan pada waktu berlangsungnya kegiatan penelitian (Notoatmodjo.S,
2002)
V.2 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita gastritis di Balai
Pengobatan dan Rumah Bersalin Mawaddah mulai bulan Januari sampai
Desember 2005.
V.3 Sampel, Besar Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel
V.3.1. Sampel
Sampel penelitian ini adalah diambil dari sebagian populasi yaitu penderita
gastritis yang datang ke Balai Pengobatan dan Rumah bersalin Mawaddah.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
V.3.2 Besar sampel
Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus
cochran sampling technique yaitu:
n= Z2x p x q
d2
= (1,96)2 x 0,5 x 0,5
(0,1)2
= 96,04
Karena jumlah populasinya kecil atau kurang dari 10.000, maka dapat menggunakan rumus yang lebih sederhana yaitu :
nf= n
1+ n/N
= 96,04
1+ 96,04/1419
= 89,75 ~ 90 orang
keterangan:
n : besar sampel yang diinginkan ( populasi lebih 10.000)
Z : deviasi normal standart; α= 0,05= 1,96
p : proporsi dalam populasi sasaran (0,5)
q : 1-p
d : Tingkat kecermatan (0,1)
nf : besar sampel yang di inginkan ( populasi kurang dari 10.000)
N : taksiran besar populasi (1419)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
V.3.3 Cara Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
simple random sampling, yang mana pengambilan sampel secara random bisa
diartikan bahwa sampel bisa diambil secara acak dan setiap unit dari populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel (Notoatmodjo.
S, 1993).
V.4 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yang akan dilakukan penelitian adalah Balai pengobatan
dan Rumah Bersalin Mawaddah karena tingginya angka kunjungan gastritis di
Balai Pengobatan Mawaddah dan Rumah Bersalin Mawaddah, waktu penelitian
ini dilaksanakan mulai penyusunan proposal dari bulan Oktober 2005 sampai
dengan Juli 2006.
V.5 Variabel, Definisi Operasional dan Cara Pengukuran
V.5.1 Variabel yang diteliti
a. Variabel terikat (dependent variable) adalah status kekambuhan
penyakit gastritis.
b. Variabel bebas (independent variable) adalah:
- Variabel jenis kelamin
- Variabel sosial ekonomi
- Variabel umur
- Variabel pengetahuan
- Variabel kebiasaan makan
- Variabel stres
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
V.5.2 Definisi Operasional dan Cara Pengukuran Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala
Status kekambuhan penyakit gastritis
Munculnya kembali gejala-gejala gastritis pada penderita gastritis yang dinyatakan oleh dokter di Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mawaddah.
Wawancara dengan kuesioner, dikategorikan: 1. Ya (gejala
gastritis muncul setelah gejala gastritis hilang)
2. Tidak (gejala gastritis tidak muncul lagi setelah gejala gastritis hilang)
Nominal
Jenis Kelamin Jenis yang digunakan untuk membedakan laki-laki atau perempuan
Wawancara dengan kuesioner, dikategorikan: 1. Laki-laki 2. Perempuan
Nominal
Umur Usia responden saat wawancara terhitung dari kelahiran
Wawncara dengan kuesioner, Dikategorikan: 1. ≥ 40 tahun 2. < 40 tahun
Ordinal
Pengetahuan
Pemahaman responden tentang gejala penyakit gastritis, faktor yang mempengaruhi gastritis dan kekambuhannya
Wawancara dengan kuesioner, dikategorikan: 1. Kurang ( bila
skor < 20) 2. Cukup ( bila
skor ≥ 20)
Ordinal
Sosial Ekonomi Keadaan status sosial ekonomi berdasarkan UMR daerah Mojokerto yaitu sebesar Rp 650.000
Wawancara dengan kuesioner, dikategorikan: 1. Tinggi
(> Rp 650.000) 2. Sedang
( Rp 650.000) 3. Rendah
(< Rp 650.000)
Ordinal
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
Kebiasaan makan - Keteraturan
makan - Konsumsi
makanan pedas
- Konsumsi
makanan asam
Kebiasaan responden dalam mengkonsumsi makanan berdasarkan keteraturan makan dan konsumsi makanan pedas, asam, panas, dingin. Kebiasaan makan sehari-hari responden berdasarkan jam waktu makan Kebiasaan responden
dalam mengkonsumsi
makanan yang rasanya pedas Kebiasaan responden dalam mengkonsumsi makanan yang rasanya asam
Wawancara dengan kuesioner, Dikategorikan: 1. Kurang baik (4-6) 2. Baik (7-8) Wawancara dengan kuesioner, dikategorikan: 1. Tidak teratur 2. Teratur Wawancara dengan kuesioner, Dikategorikan: 1. Ya (jika
responden menjawab suka atau sering mengkonsumsi makanan pedas)
2.Tidak (jika responden menjawab tidak suka mengkonsumsi makanan pedas)
Wawancara dengan kuesioner, dikategorikan: 1. Ya (jika
responden menjawab suka atau sering mengkonsumsi makanan asam)
2. Tidak (jika responden menjawab tidak suka mengkonsumsi makanan asam)
Nominal Nominal Nominal Nominal
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
- Konsumsi
makanan/ minuman
panas
Kebiasaan responden mengkonsumsi makanan/minuman dalam keadaan panas
Wawancara dengan kuesioner, Dikategorikan: 1. Ya (jika
responden menjawab sering mengkonsumsi makanan/minuman dalam keadaan panas)
2. Tidak (jika responden menjawab jarang mengkonsumsi makanan/minuman dalam keadaan panas)
Nominal
Stress Suatu kondisi yang dialami responden seperti perasaan gelisah, cemas, khawatir, sedih dan marah
Wawancara dengan kuesioner, Jacqueline M Atkinson Ph.D Dikategorikan: 1. Ya (bila skor ≤
34) 2. Tidak (bila skor
> 34)
Nominal
V.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
V.6.1 Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang dikumpulkan
berasarkan wawancara yang dilakukan dalam penelitian kepada responden dengan
panduan kusioner yang telah disiapkan, yang meliputi variabel: umur, jenis
kelamin, status sosial ekonomi, pengetahuan, kebiasaan makan.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
V.6.2 Data Sekunder Data Sekunder dalam penelitian ini adalah data yang didapatkan dari data
rekam medis Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mawaddah, yaitu status
kekambuhan penderita gastritis.
V.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data yang terkumpul akan diolah secara deskriptif dan disajikan dalam
bentuk tabel, karena tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara variabel
penyebab dan variabel akibat maka uji statistik yang digunakan adalah uji chi
square (X2) dengan tingkat kemaknaan α=0,05.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
BAB VI
HASIL PENELITIAN
VI. I. Gambaran Umum Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah
Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mawaddah berada di wilayah
Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Jenis pelayanan yang ada di Balai
Pengobatan dan Rumah Bersalin Mawaddah terdiri dari Rawat Jalan ( Umum,
KIA/imunisasi dan KB ), UGD, Rawat Inap termasuk memberikan pelayanan
dalam persalinan. Adapun visi dari Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin
Mawaddah adalah memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan terjangkau
Ridha Allah Swt, sedangkan misi dari Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin
Mawaddah adalah memberikan pelayanan kepada semua lapisan masyarakat tanpa
membedakan suku, ras, agama dan golongan, menjadikan semua bentuk
pelayanan sebagai suatu ibadah dan selalu mengutamakan mutu dan kepuasan
pelanggan.
VI. 2. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini terdiri dari 90 orang yang menderita
gastritis di Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mawaddah tahun 2005,
responden penelitian dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang
tidak mengalami kekambuhan dan mengalami kekambuhan, responden yang
mengalami kekambuhan terdiri dari 70 responden (77,8%) dan yang tidak
mengalami kekambuhan terdiri dari 20 responden (22,2%).
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
Distribusi karakteristik responden terdiri dari umur responden, jenis
kelamin responden dan status sosial ekonomi responden.
IV.2.1 Umur Responden
Dalam penelitian ini umur responden dikelompokkan menjadi dua
kelompok umur yaitu responden umur < 40 tahun dan ≥ 40 tahun. Umur
responden berumur ≥ 40 tahun labih banyak dari pada yang berumur < 40 tahun
yaitu terdiri dari 57,8 % untuk yang berumur ≥ 40 tahun dan 42,2 % untuk yang
berumur < 40 tahun. Distribusi responden berdasarkan umur responden dapat di
lihat pada tabel VI.1 di bawah ini.
Tabel VI.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Umur
Jumlah Persen
< 40 Tahun ≥ 40 Tahun
38
52
42,2
57,8 Total 90 100
IV.2.2 Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin responden dalam penelitian ini sebagian besar
mempunyai jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 70 responden (77,8%),
sedangkan sisanya 20 responden (22,2%) berjenis kelamin laki-laki. Distribusi
responden berdasarkan jenis kelamin dapat di lihat pada tabel VI.2 di bawah ini.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
Tabel VI.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Jenis Kelamin Jumlah Persen
Laki-laki
Perempuan
20
70
22,2
77,8
Total 90 100
IV.2.3 Status Sosial Ekonomi Responden
Dalam penelitian ini keadaan status sosial ekonomi di tentukan
berdasarkan UMR di dareah Mojokerto yaitu sebesar Rp. 650.000 dan di
kategorikan menjadi tiga golongan yaitu golongan status sosial ekonomi rendah (<
Rp. 650.000), status sosial ekonomi sedang (Rp.650.000) dan status sosial
ekonomi tinggi (> 650.000). Hasil penelitian didapatkan responden yang berada
pada status sosial ekonomi rendah sebesar 33 responden (36,7%), 35 responden
(38,9 %) berada pada golongan status sosial ekonomi sedang dan sisanya 22
responden (24,4%) termasuk golongan status sosial ekonomi tinggi. Distribusi
responden berdasarkan status sosial ekonomi responden dapat di lihat pada tabel
VI.3 di bawah ini.
Tabel VI.3 Distribusi Responden Berdasarkan Status Sosial Ekonomi Penderita Gastritis Di Balai pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Status Sosial Ekonomi
Jumlah Persen
Rendah Sedang Tinggi
33 35 22
36,7 38,9 24,4
Total 90 100
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
VI.3. Pengetahuan Responden
Tingkat pengetahuan mengenai penyakit gastritis yang di miliki responden
dalam penelitian ini sebagian besar 69 responden (76,7%) mempunyai
pengetahuan yang kurang , 17 responden (18,9%) mempunyai pengetahuan yang
cukup dan sisanya 4 orang (4,4%) mempunyai pengatahuan yang baik mengenai
penyakit gastritis. Distribusi pengetahuan responden bisa terlihat pada tabel IV.4
di bawah ini.
Tabel VI.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Penderita Gastritis Di Balai pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Pengetahuan Jumlah Persen
Kurang
Cukup
69
21
76,7
23,3
Total 90 100
VI.4. Kebiasaan Makan Responden
Kebiasaan makan responden dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu
kebiasaan makan kurang dan baik. Dari hasil penelitian didapatkan responden
yang mempunyai kebiasaan makan kurang lebih banyak dari pada kebiasaan
makan baik yaitu 56 responden (62,2%) yang mempunyai kebiasaan makan
kurang dan 34 responden (37,8%) yang mempunyai kebiasaan makan baik.
Distribusi responden berdasarkan kebiasaan makan responden dapat di lihat pada
tabel VI.5 di bawah ini.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
Tabel VI.5. Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Makan Pada Penderita Gastritis Di Balai pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Kebiasaan Makan Jumlah Persen
Kurang
Baik
56
34
62,2
37,8
Total 90 100
Dalam penelitian ini kebiasaan makan responden yang di teliti adalah
keteraturan makan, konsumsi makan pedas, konsumsi makanan yang rasanya
asam dan kebiasaan makanan dalam keadaan panas.
VI.4.1 Keteraturan makan
Distribusi responden berdasarkan keteraturan makan responden dapat
terlihat dari tabel VI.6
Tabel VI.6 Distribusi Responden Berdasarkan Keteraturan Makan Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Keteraturan Makan Jumlah Persen
Tidak teratur
Teratur
56
34
62,2
37,8
Total 90 100
Tabel VI.6 menunjukkan bahwa jumlah terbanyak responden mempunyai
kebiasaan makan yang tidak teratur yaitu sebanyak 56 orang (62,2%), sedangkan
sisanya 34 orang (37,8%) mempunyai kebiasaan makan yang teratur.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
VI.4.2. Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Pedas
Distribusi responden berdasarkan kebiasaan mengkonsumsi makanan yang
pedas seperti terlihat pada tabel VI.7 berikut ini :
Tabel VI.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Pedas Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Konsumsi Makanan
Pedas Jumlah Persen
Ya
Tidak
63
27
70
30
Total 90 100
Tabel VI.7 menunjukkkan bahwa sebagian besar responden yaitu 63
responden (70%) mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas dan 27
responden (30%) sisanya tidak mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan
pedas.
VI.4.3. Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Asam
Distribusi responden berdasarkan kebiasaan mangkonsumsi makanan
asam seperti terlihat pada tabel VI.8 di bawah ini.
Tabel VI.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Asam Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Konsumsi Makanan Yang Rasanya Asam
Jumlah Persen
Ya
Tidak
55
35
61,1
38,9
Total 90 100
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
Pada tabel VI.8 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu 55
responden (61,1%) mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan asam dan 25
responden (38,9%) tidak mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan asam.
VI.4.4. Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Dalam Keadaan Panas
Distribusi responden berdasarkan kebiasaan mangkonsumsi makanan
dalam keadaan panas seperti terlihat pada tabel VI.9 di bawah ini :
Tabel VI.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Dalam Keadaan Panas Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Konsumsi Makanan
Dalam Keadaan Panas Jumlah Persen
Ya
Tidak
56
34
62,2
37,8
Total 90 100
Pada tabel VI.9 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu 56
responden (62,2%) mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan dalam
keadaan panas dan 25 responden (37,8%) tidak mempunyai kebiasaan
mengkonsumsi makanan dalam keadaan panas.
VI.5. Stres
Distribusi responden berdasarkan kondisi stres seperti terlihat pada tabel
VI.10 di bawah ini :
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
Tabel VI.10 Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Stres Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Stress Jumlah Persen
Ya
Tidak
61
29
67,8
32,2
Total 90 100
Pada tabel VI.10 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu 61
responden (67,8%) sedang dalam kondisi stres dan sisanya 29 responden ( 32,2%)
tidak dalam kondisi stres.
VI.6. Hubungan Antar Variabel
VI.6.1 Hubungan Umur Responden Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis Umur dikategorikan menjadi 2 kelompok yaitu < 40 tahun dan ≥ 40 tahun.
Hasil penelitian pada tabel VI.11 menunjukkan bahwa responden yang mengalami
kekambuhan sebagian besar (55,7%) berumur ≥ 40 tahun sedangkan yang tidak
mengalami kekambuhan sebagian besar (65%) berumur ≥ 40 tahun.
Tabel VI.11 Hubungan Umur Responden Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Kambuh Umur
Ya Tidak
Total
≥ 40 Tahun
< 40 Tahun
39 (55,7%)
31 (44,3%)
13 (65%)
7 (35%)
52 (57,8%)
38 (42,2%)
Total 70 (100 %) 20 (100%) 90 (100%)
Berdasarkan hasil Chi square dengan α 0,05 di peroleh nilai p= 0,628,
nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kekambuhan gastritis pada
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
penderita yang berumur < 40 tahun dan yang berumur ≥ 40 tahun, ini
menunjukkan tidak adanya hubungan antara kelompok umur dengan kekambuhan
penyakit gastritis.
VI.6.2 Hubungan Jenis Kelamin Responden Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mengalami
kekambuhan sebagian besar (77,1%) berjenis kelamin perempuan sedangkan yang
tidak mengalami kekambuhan sebagian besar (80 %) berjenis kelamin perempuan.
Hubungan jenis kelamin dengan kekambuhan penyakit gastritis dapat di lihat pada
tabel VI.12 di bawah ini.
Tabel VI.12 Hubungan Jenis Kelamin Responden Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Kambuh Jenis
Kelamin Ya Tidak
Total
Laki-laki
Perempuan
16 (22,9%)
54 (77,1%)
4 (20,0%)
16 (80,0%)
20 (22,2%)
70 (77,8%)
Total 70 (100%) 20 (100%)
90 (100%)
Berdasarkan hasil Chi square dengan α 0,05 di peroleh nilai p= 1,000 nilai
tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kekambuhan gastritis pada
penderita jenis kelamin perempuan dan yang berjenis kelamin laki-laki, ini
menunjukkan tidak
adanya hubungan antara jenis kelamin dengan kekambuhan penyakit
gastritis.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
VI.6.3 Hubungan Status Sosial Ekonomi Responden Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis
Keadaan sosial ekonomi di kategorikan menjadi 3 kelompok yaitu Rendah
(< Rp.650.000), Sedang (Rp.650.000), Tinggi (> Rp.650.000). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa responden yang mengalami kekambuhan sebagian besar
(75,5%) berada pada status sosial ekonomi sedang dan rendah sedangkan yang
tidak mengalami kekambuhan sebagian besar (65%) berada pada status sosial
ekonomi rendah dan sedang. Hubungan antara status sosial ekonomi dengan
kekambuhan penyakit gastritis dapat di lihat pada tabel VI.13 di bawah ini.
Tabel VI.13 Hubungan Status Sosial Ekonomi Responden Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Berdasarkan hasil Chi square dengan α 0,05 di peroleh nilai p= 0,424 nilai
tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kekambuhan gastritis pada
penderita dengan status sosial ekonomi rendah, sedang dan tinggi, ini
menunjukkan tidak adanya hubungan antara status sosial ekonomi dengan
kekambuhan penyakit gastritis.
Kambuh Status Sosial
Ekonomi Ya Tidak
Total
Rendah
Sedang
Tinggi
26 (37,1%)
29 (41,4%)
15 (21,4%)
7 (35%)
6 (30%)
7 (35%)
33 (36,7%)
35 (38,9%)
22 (24,4%)
Total 70 (100%) 20 (100%) 90 (100%)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
VI.6.4 Hubungan Stres Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis
Kondisi stres dikategorikan menjadi dua kelompok yaitu stres dan tidak
stress. Hasil penelitian pada tabel VI.14 menunjukkan bahwa responden yang
mengalami kekambuhan sebagian besar yaitu 59 responden (84,3%) dalam
keadaan stres dan sedangkan yang tidak mengalami kekambuhan sebagian besar
yaitu 18 responden (90%) tidak dalam keadaan stres.
Tabel VI.14 Hubungan Stres Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Kambuh Kondisi
Stres Ya Tidak
Total
Ya
Tidak
59 (84,3%)
11 (15,7%)
2 (10%)
18 (90%)
61 (67,8%)
29 (32,2%)
Total 70 (100%) 20 (100%) 90 (100%)
Berdasarkan hasil uji Chi square dengan α 0,05 didapatkan hasil p=0,000.
Maka nilai tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan kekambuhan gastritis
pada penderita yang memgalami stres dengan yang tidak dalam kondisi tidak
stres, ini menunjukkan adanya hubungan antara kondisi stres dengan kekambuhan
gastritis dan hasil OR yang didapatkan sebesar 48,273 yang berarti bahwa orang
yang stres mempunyai risiko terjadinya kekambuhan 48,273 kali dibandingkan
dengan penderita gastritis yang tidak stres.
VI.6.5 Hubungan Kebiasaan Makan Dengan kekambuhan Penyakit Gastritis Kebiasaan makan dikelompokkan manjadi dua kelompok yaitu kebiasaan
makan kurang baik dan baik. Hasil penelitian didapatkan responden yang
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
mengalami kekambuhan sebagian besar (77,1%) mempunyai kebiasaan makan
yang kurang baik sedangkan yang tidak mengalami kekambuhan sebagian besar
(90%) mempunyai kebiasaan makan baik. Hubungan kebiasaan makan dengan
kekambuhan penyakit gastritis dapat di lihat pada tabel VI.13 di bawah ini.
Tabel VI.15 Hubungan Kebiasaan Makan Dengan Kekambuhan Penyakit Gasritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Kambuh Kebiasaan
Makan Ya Tidak
Total
Kurang
Baik
54 (77,1%)
16 (22,9%)
2 (10%)
8 (90%)
56 (62,2%)
34 (37,8%)
Total 70 (100%) 20 (100%) 90 (100%)
Berdasarkan uji Chi square dengan α 0,05 di dapatkan hasil nilai
p= 0,000. Maka nilai tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan kekambuhan
gastritis pada penderita yang mempunyai kebiasaan makan kurang dengan yang
mempunyai kebiasaan makan baik, ini berarti adanya hubungan antara kebiasaan
makan dengan kekambuhan gastritis.
Hasil OR yang didapatkan sebesar 30,375 yang berarti bahwa penderita
gastritis yang mempunyai kebiasaan makan kurang mempunyai risiko terjadinya
kekambuhan 30,375 kali dibandingkan dengan penderita gastritis yang
mempunyai kebiasaan makan baik.
VI.6.5.1 Hubungan Keteraturan Makan Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis
Keteraturan makan dikategorikan menjadi dua kelompok yaitu teratur dan
tidak teratur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mengalami
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
kekambuhan sebagian besar (74,3%) mempunyai kebiasaan makan yang tidak
teratur dan responden yang tidak mengalami kekambuhan sebagian besar (80%)
mempunyai kebiasaan makan yang teratur. Hubungan keteraturan makan dengan
kekambuhan penyakit gastritis seperti pada tabel VI.16 di bawah ini.
Tabel VI.16 Hubungan Keteraturan Makan Responden Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Kambuh Keteraturan
Makan Ya Tidak
Total
Tidak teratur
Teratur
52 (74,3%)
18 (25,7%)
4 (20%)
16 (80%)
56(62,2%)
34 (37,8%)
Total 70 (100%) 20 (100%) 90 (100%)
Hasil uji Chi square dengan α 0,05 di dapatkan p= 0,000 yang berarti ada
perbedaan kekambuhan gastritis pada penderita yang yang mempunyai kebiasaan
makan teratur dengan yang tidak mempunyai kebiasaan makan teratur, ini
menunjukkan adanya hubungan antara kebiasaan makan teratur dengan
kekambuhan gastritis.
Hasil OR yang di dapatkan sebesar 11,556 ini berarti bahwa orang yang
mempunyai kebiasaan makan tidak teratur mempunyai risiko terjadinya
kekambuhan 11,556 kali di bandingkan dengan penderita gastritis yang
mempunyai kebiasaan makan yang teratur.
VI.6.5.2 Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Pedas Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis
Kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas dikategorikan menjadi dua
kelompok yaitu mengkonsumsi makana pedas dan tidak mengkonsumsi makana
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
pedas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mengalami
kekambuhan sebagian besar (85,7%) mempunyai kebiasaan mengkonsumsi
makanan pedas, dan yang tidak mengalami kekambuhan sebagian besar (85%)
pada kelompok yang tidak mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas.
Hubungan kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas dengan kekambuhan
penyakit gastritis seperti pada tabel VI.17 di bawah ini.
Tabel VI.17 Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Pedas Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Kambuh Kebiasaan Mengkonsumsi
Makanan Pedas Ya Tidak
Total
Ya
Tidak
60 (85,7 %)
10 (14,3%)
3 (15 %)
17 (85%)
63 (70%)
27 (30%)
Total 70 (100%) 20 (100%) 90 (100%)
Hasil uji Chi square dengan α 0,05, di dapatkan niilai p= 0,000. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan kekambuhan gastritis pada penderita
yang yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas dengan yang
tidak mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas, ini menunjukkan
adanya hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas dengan
kekambuhan penyakit gastritis.
Hasil OR yang didapatkan sebesar 34 , ini berarti bahwa orang yang
mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas mempunyai risiko
terjadinya kekambuhan 34 kali lebih dibandingkan dengan penderita gastritis yang
tidak mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
VI.6.5.3 Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Asam Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis
Kebiasaan mengkonsumsi makanan asam dikategorikan menjadi dua
kelompok yaitu mengkonsumsi makanan asam dan tidak mengkonsumsi makanan
asam. Hasil penelitian didapatkan responden yang mengalami kekambuhan
sebagian besar (71,4%) mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan asam dan
responden yang tidak mengalami kekambuhan sebagian besar (75%) tidak
mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan asam. Hubungan kebiasaan
mengkonsumsi makanan asam dengan kekambuhan penyakit gastritis seperti pada
tabel VI.18 di bawah ini.
Tabel VI.18 Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Yang rasanya Asam Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Kambuh Kebiasaan Mengkonsumsi
Makanan Asam Ya Tidak
Total
Ya
Tidak
50 (71,4%)
20 (28,6%)
5 (25%)
15 (75%)
55 (61,1%)
35 (38,9%)
Total 70 (100%) 20 (100%) 90 (100%)
Hasil uji Chi square dengan α 0,05 di peroleh nilai p= 0,000 yang berarti
bahwa ada perbedaan kekambuhan gastritis pada penderita yang mempunyai
kebiasaan mengkonsumsi makanan asam dengan yang tidak mempunyai
kebiasaan mengkonsumsi makanan asam, ini menunjukkan adanya hubungan
antara kebiasaan mengkonsumsi makanan asam dengan kekambuhan gastritis.
Berdasarkan hasil OR yang didapatkan sebesar 7,5 , ini berarti bahwa
orang yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rasanya asam
mempunyai risiko terjadinya kekambuhan 7,5 kali di bandingkan dengan
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
penderita gastritis yang tidak mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan
yang rasanya asam.
VI.6.5.4 Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Dalam Keadaan Panas Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis
Kebiasaan mengkonsumsi makanan dalam keadaan panas dikategorikan
menjadi dua kelompok yaitu mengkonsumsi makanan dalam keadaan panas dan
tidak mengkonsumsi makanan dalam keadaan panas. Dalam penelitian didapatkan
responden yang mengalami kekambuhan sebagian besar (72,9%) mempunyai
kebiasaan mengkonsumsi makanan dalam keadaan panas dan responden yang
tidak mengalami kekambuhan sbagian besar (75%) tidak mempunyai kebiasaan
mengkonsumsi makanan dalam keadaan panas. Hubungan kebiasaan
mengkonsumsi makanan dalam keadaan panas dengan kekambuhan penyakit
gastritis seperti pada tabel VI.19 di bawah ini.
Tabel VI.19 Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan dalam Keadaan Panas Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Kambuh Kebiasaan
Mengkonsumsi Makanan
Dalam Keadaan Panas Ya Tidak
Total
Ya
Tidak
51 (72,9 %)
19 (27,1%)
5 (25%)
15 (75%)
56 (62,2%)
34 (37,8%)
Total 70 (100%) 20 (100%) 90 (100%)
Hasil uji Chi square dengan α 0,05 di dapatkan nilai p= 0,000. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan kekambuhan gastritis pada penderita
yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan dalam keadaan panas
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
dengan yang tidak mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan dalam keadaan
panas, ini berarti adanya hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi makanan
dalam keadaan panas dengan kekambuhan gastritis.
Berdasarkan hasil OR yang didapatkan sebesar 8,053 , ini berarti bahwa
orang yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan dalam keadaan panas
mempunyai risiko terjadinya kekambuhan 8,053 kali dibandingkan dengan
penderita gastritis yang tidak mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan
dalam keadaan panas.
VI.6.6 Hubungan Pengetahuan Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis
Pengetahuan responden di kelompokkan menjadi dua ketegori yaitu
berpengetahuan kurang dan cukup. Hasil penelitian menunjukkan yang
mengalami kekambuhan sebagian besar (78,6%) mempunyai pengetahuan kurang
dan responden yang tidak mengalami kekambuhan sebagian besar (70%) juga
mempunyai pengetahuan kurang. Hubungan pengetahuan dengan kekambuhan
penyakit gastritis dapat di lihat pada tabel VI.20 di bawah ini.
Tabel VI.20 Hubungan Keteraturan Pengetahuan Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Kambuh Pengetahuan
Ya Tidak
Total
Kurang
Cukup
55 (78,6%)
15 (21,4%)
14 (70%)
6 (30%)
69 (76,7%)
21 (23,3%)
Total 70 (100%) 20 (100%) 90 (100%)
Hasil uji Chi square dengan α 0,05 di dapatkan p= 0,549. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kekambuhan gastritis pada penderita
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
gastritis yang mempunyai pengetahuan kurang dengan yang mempunyai
pengetahuan cukup, ini berarti tidak adanya hubungan antara pengetahuan dengan
kekambuhan gastritis.
VI.6.7 Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres
VI.6.7.1. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Stres
Jenis kelamin dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu laki-laki dan
perempuan. Hasil penelitian didapatkan jumlah responden yang mengalami stres
sebagian besar (80,3%) berjenis kelamin perempuan dan yang tidak mengalami
stres sebagian besar (72,4%) mempunyai berjenis kelamin perempuan. Hubungan
jenis kelamin dan stres seperti pada tabel VI.21 di bawah ini.
Tabel VI.21 Hubungan Jenis Kelamin Dengan Stres Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Stres Jenis
Kelamin Ya Tidak
Total
Laki-Laki
Perempuan
12 (19,7%)
49 (80,3%)
8 (27,6%)
21 (72,4%)
20 (28,6%)
70 (71,4%)
Total 61 (100%) 29 (100%) 90 (100%)
Hasil uji Chi square dengan α 0,05 di paroleh nilai p = 0,567. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan stres pada jenis kelamin laki-
laki dan perempuan dan ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara jenis
kelamin dan stres.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
VI.6.7.2 Hubungan Status Sosial Ekonomi Dengan Stres
Keadaan sosial ekonomi di kategorikan menjadi 3 kelompok yaitu Rendah
(< Rp.650.000), Sedang (Rp.650.000), Tinggi (> Rp.650.000). Hasil penelitian di
dapatkan jumlah responden yang mengalami stres pada kelompok yang berada
pada keadaan sosial ekonomi rendah sebanyak 23 responden (37,7%), Keadaan
sosial ekonomi sedang sebanyak 27 responden (44,3%) dan yang keadaan sosial
ekonominya tinggi sebanyak 11 responden (18%). Hubungan keadaan sosial
ekonomi dengan stres seperti pada tabel VI.22 di bawah ini.
Tabel VI.22 Hubungan Keadaan Sosial Ekonomi Dengan Stres Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Stres Keadaan
Sosial Ekonomi Ya Tidak
Total
Rendah
Sedang
Tinggi
23 (37,7%)
27 (44,3%)
11 (18%)
10 (34,5%)
8 (27,6%)
11 (37,9%)
33 (36,7%)
35 (38,9%)
22 (24,4%)
Total 61 (100%) 29 (100%) 90 (100%)
Hasil uji Chi square dengan α 0,05 didapatkan nilai p= 0,98. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan stres pada keadaan sosial ekonomi
rendah, sedang dan tinggi dan ini berarti tidak adanya hubungan antara keadaan
sosial ekonomi dan stres.
VI.6.8 Hubungan Pengetahuan Dengan Kebiasaan Makan
Pengatahuan responden dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua
kelompok yaitu pengetahuan kurang dan cukup. Hasil penelitian pada tabel VI.23
di bawah ini didapatkan responden yang mempunyai kebiasaan makan yang
kurang baik sebagian besar (80,4) mempunyai pengetahuan kurang dan
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
responden yang mempunyai kebiasaan makan baik sebagian besar (70,6%) juga
mempunyai pengatahuan kurang.
Tabel VI.23 Hubungan Pengetahuan Responden Dengan Kebiasaan makan Pada Penderita Gastritis Di Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin Mawaddah Tahun 2005
Kebiasaan Makan Pengetahuan
Kurang Baik Baik
Total
Kurang
Cukup
45 (80,4%)
11 (19,6%)
24 (70,6%)
10 (29,4%)
69 (76,7%)
21 (23,3%)
Total 56 (100%) 34 (100%) 90 (100%)
Hasil uji Chi square dengan α 0,05 di dapatkan nilai p=0,288. nilai ini
berarti bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan kurang dan pengetahuan cukup
terhadap kebiasaan makan, ini berarti tidak ada hubungan antara pengetahuan
dengan kebiasaan makan.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
BAB VII
PEMBAHASAN
VII.1 Hubungan Antara Karakteristik Responden Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis
VII.1.1 Hubungan Antara Umur Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis
Penyakit gastritis yang biasanya lebih di kenal dengan penyakit
maag dapat terjadi pada semua golongan umur mulai dari anak-anak sampai
dewasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok umur yang terbanyak
adalah kelompok umur ≥ 40 tahun dari semua responden dan yang mengalami
kekambuhan menunjukkan bahwa kelompok umur ≥ 40 tahun lebih banyak yang
mengalami kekambuhan. Hasil uji statitik didapatkan bahwa tidak adanya
hubungan antara umur dengan kakambuhan penyakit gastritis.
Taringan (1990) yang berpendapat bahwa walaupun tukak lambung dapat
di derita sejak usia anak-anak tapi puncak kekerapan terjadi pada dekade ke-5 dan
prevalensi keganasan yang paling besar terjadi pada usia di atas 40 tahun.
Menurut Febrianti (2004) bahwa pertambahan usia akan menimbulkan
beberapa perubahan baik secara fisik maupun mental yang lebih lanjut
mengakibatkan kemunduran biologis terhadap penurunan fungsi organ tubuh yang
berperan sebagai dalam mempertahankan dan menciptakan kesehatan yang prima
adalah fungsi organ yang berkaitan dengan makanan dan pencernaan. selain itu
umur diatas 40 tahun sudah mulai rentan terhadap makanan–makanan pedas,
asam, panas yang bisa menyebabkan kekambuhan penyakit gastritis.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
Dalam penelitian tidak didapatkan adanya hubungan umur dengan
kekambuhan penyakit gastritis, hal ini bisa dikarenakan karena cara dan tehnik
pengambilan sampel yang digunakanyang berbeda dengan penelitian sebelumnya.
VII.1.2 Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis
Sebagian besar penderita gastritis mempunyai jenis kelamin perempuan
dan penderita gastritis yang mengalami kekambuhan juga sebagian besar
mempunyai jenis kelamin perempuan dan berdasarkan hasil uji statistik
didapatkan tidak adanya hubungan antara jenis kelamin dengan kekambuhan
penyakit gastritis.
Hal ini tidak sesuai dengan Taringan (1990) yang menyebutkan bahwa
tukak lambung lebih sering terjadi pada laki-laki dari pada perempuan yaitu
perbandingannya 3:2. Tetapi sesuai dengan teori dari Simadibrata (1990) yang
mengatakan bahwa akhir-akhir ini kecenderungan insidensi tukak lebih sering
terjadi pada wanita dikarenakan perempuan lebih sering mengalami stres atau
kecemasan dalam hidupnya, meskipun hasil uji statistik dalam penelitian ini tidak
ada hubungan antara jenis kelamin dengan stres.
VII.1.3 Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Dengan Kekambuhan Penyakit Gastritis
Sebagian besar penderita gastritis bedasarkan status sosial ekonomi lebih
banyak pada status sosial ekonomi rendah dan sedang yaitu sebesar 33 responden
dan 35 responden. Hasil uji statistik menunjukkan tidak adanya hubungan antara
status sosial ekonomi dengan kekambuhan gastritis.
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
Hal ini tidak sesuai dengan Taringan (1990) yang menyatakan bahwa
penderita tukak lambung biasanya lebih sering di derita pada kelompok sosial
ekonomi rendah dan adanya kekerapan penyakit tukak pada daerah urbanisasi
penduduk yang berpenghasilan rendah. Dalam penelitian ini di dapatkan bahwa
responden yang mengalami stres lebih banyak pada responden yang berada pada
status sosial ekonomi rendah dan sedang yaitu sebesar 37,7% dan 44,3%, namun
berdasarkan uji statistik dalam hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya
hubungan antara status sosial ekonomi dengan stres.
VII.2. Hubungan Stres Dengan Kekambuhan penyakit Gastritis
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa jumlah responden yang mengalami
kekambuhan yang dalam kondisi stres lebih banyak pada penderita gastritis yang
mengalami stres dari pada yang tidak mengalami stres. Dan berdasarkan uji
statistik menunjukkan adanya hubungan antara stres dengan kekambuhan penyakit
gastritis.
Menurut pendapat para ahli kedokteran yang menyatakan bahwa
kenaikan asam HCL yang berlebihan pada lambung terutama di sebabkan oleh
ketegangan atau stres mental/kejiwaan. Dan sesuai pula dengan pendapat
Laylawati (2001) bahwa apabila stres dan emosi dibiarkan maka tubuh akan
berusaha menyesuaikan diri dan bertahan hidup dengan tekanan tersebut, kondisi
yang demikian dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan patologis
dalam jaringan atau organ tubuh manusia, melalui saraf otonom. Sebagai
akibatnya, akan timbul penyakit adaptasi yang berupa hipertensi, penyakit jantung
(infark), tukak lambung atau gastritis dan lain sebagainya. Oleh karena itu
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
penderita gastritis harus hidup lebih rileks dan menghindari stres, karena stres
dapat merangsang produksi asam lambung sehingga menyebabkan terjadinya
radang ( www.suaramerdeka.com , 2005).
Hal ini mungkin dikarenakan sebagian besar responden dalam penelitian
mempunyai jenis kelamin perempuan yang menurut Simadibrata (1990)
perempuan lebih sering mengalami stress atau kecemasan dan tekanan dalam
hidupnya, dan wanita lebih sensitif dalam menghadapi semua permasalahan yang
di alami dari pada wanita, terbukti hasil penelitian pada penduduk dewasa yang
dilakukan Siti Isfandari (1999) menunjukkan tinggginya gejala gangguan mental
dan emosional pada wanita dari pada laki-laki.
Selain itu dalam penelitian ini keadaan sosial ekonomi responden sebagian
besar pada status sosial rendah dan sedang yang lebih cenderung mengalami stress
karena banyaknya masalah perekonomian yang mereka hadapi dalam menjalani
kehidupan sehari-hari.
VII.3 Hubungan Kebiasaan Makan Dengan Terjadinya Kekambuhan Penyakit Gastritis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari penderita gastritis yang
mengalami kekambuhan sebagian besar mempunyai kebiasaan makan yang
kurang dan berdasarkan hasil uji statistik di dapatkan adanya hubungan antara
kebiasaan makan dengan kekambuhan penyakit gastritis.
Menurut Yuwono Agus dalam www.indomedia.com (2005) yang
menyatakan bahwa salah satu penyebab munculnya kekambuhan penyakit
gastritis karena ketidakmampuan lambung (indigesti), produksi asam yang
berlebihan karena ketidakseimbangan faktor agresif dan defensif yang
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: 264-278. Djaja, Saminawar. Soemantri, S dan Irianto, Joko. 2003. Perjalanan Transisi
Epidemiologi di Indonesia Dan Implikasi Penanganannya, Study
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Hubungan Antara Stress Dan Kebiasaan Makan ... Maulidiyah, Unun
Mortalitas-Survei Kesehatan Rumah Tangga (1986-2001). Buletin Penelitian Kesehatan Vol 31, No 3, 119-131. Depkes RI.
Febrianti, Nina. 2004. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi
lansia (Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kalimantan Selatan). Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.
Harrison. 2000. Ilmu Penyakit Dalam. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta:
1549-1553. Hirlan, Soeharjono Theo. 1990. Ilmu Penyakit Dalam jilid II. Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: 95-102. Hirlan. 2001. Gastritis. Ilmu Penyakit Dalam jilid II. Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta:127-138. Isfandari, Siti. 1999. Gejala Gangguan Mental Emosional Penduduk Dewasa
Berdasarkan Studi Morbiditas SKRT 1995. Buletin Penelitian Kesehatan Vol 26, No 2&3. Depkes RI.
Kapita Selekta Kedokteran.1999. Gastroenterologi. Edisi ke tiga jilid pertama.
Media Aesculapias. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: 489-494.
Kusumobroto Hermono. 2004. New Insight in The Management of NSAID’S
Gastropathy. Bagian-SMF Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UNAIR RSUD Dr Sutomo. Surabaya: 49-60.
Kusumodibroto, Hermono. Penatalaksanaan Gastritis dan Tukak Lambung.
http://www.pgh.or.id/main.html (sitasi 26 November 2005). Laylawati, Endang. 2001. Penyakit Maag Dan Gangguan Pencernaan. Kanisius:
13-28. Lumaksono, Tulus dan Adi Pangestu. 1988. Seorang Penderita Tukak lambung
Terkait Dengan Helicobakter Pylori. Majalah Ilmu Penyakit Dalam Vol 24, No 4, Oktober-Desember 1998. 233-241.
Nanny, Selamiharja. Keluhan sakit perut dan penyembuhannya.
http//www.indomedia.com/intisari/1997/jan/perit.htm. (sitasi 26 November 2005)