SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH NON MUSLIM UNTUK MENABUNG DI BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH KANTOR CABANG BANDAR LAMPUNG OLEH FINKA AGUSTIA NPM. 1502100053 JURUSAN : S1 Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 1440 H/ 2019 M
89
Embed
SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1106/1/FINKA AGUSTIA...SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH NON MUSLIM UNTUK MENABUNG
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH NON
MUSLIM UNTUK MENABUNG DI BANK RAKYAT INDONESIA
SYARIAH
KANTOR CABANG BANDAR LAMPUNG
OLEH
FINKA AGUSTIA
NPM. 1502100053
JURUSAN : S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1440 H/ 2019 M
ii
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH NON
MUSLIM UNTUK MENABUNG DI BANK RAKYAT INDONESIA
SYARIAH KANTOR CABANG BANDAR LAMPUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh
FINKA AGUSTIA
NPM.1502100053
Pembimbing I : Drs. H. M. Saleh, M.A
Pembimbing II : Hermanita, SE.MM.
Jurusan S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1440 H / 2019 M
iii
iv
v
vi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH NON
MUSLIM UNTUK MENABUNG DI BANK RAKYAT INDONESIA
SYARIAH KANTOR CABANG BANDAR LAMPUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh
FINKA AGUSTIA
NPM.1502100053
Pembimbing I : Drs. H. M. Saleh, M.A
Pembimbing II : Hermanita, SE.MM.
Jurusan S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1440 H / 2019 M
vii
viii
MOTTO
Artinya: “Untukmu Agamamu, dan untukkulah, agamaku”.
(QS. Al-Kafirun : 6)
ix
PERSEMBAHAN
Dipeersembahkan kepada :
1. Orangtuaku Bapak Basri dan Ibu Sularsih yang senantiasa memberikan
dukungan penuh baiuk dukungan moril berupa doa dan motivasi maupun
dukungan materiil untuk terus melanjutkan pendidikan dan menggapai
impian.
2. Kakakku Devi Apriani dan adikku Irfan Ramadhan
3. Sahabatku yang menemaniku dan membersamaiku Anita, Dwi, Devi,
Rinda.
4. Seluruh teman-teman jurusan S1 Perbankan Syariah angkatan 2015,
terkhusus kelas D yang telah sama-sama saling menguatkan untuk tetap
berjuang menyelesaikan pendidikan ini.
5. Almamaterku, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.
x
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii
NOTA DINAS ................................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN ............................................... vii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 7
D. ManfaatPenelitian ................................................................ 7
E. PenelitianRelevan ................................................................. 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. MinatNasabah ...................................................................... 10
2. Faktor-Faktor yang MempengaruhiPerilakuKonsumen . 13
C. PengertianMenabung............................................................ 22
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
xii
A. JenisdanSifatPenelitian ........................................................ 28
B. Sumber Data ......................................................................... 30
C. TeknikPengumpulan Data .................................................... 31
D. TeknikAnalisis Data ............................................................. 33
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Bank BRI Syariah KC Bandar Lampung ................... 34
1. SejarahdanPerkembangan Bank BRI Syariah
KC Bandar Lampung ..................................................... 34
2. VisidanMisi Bank BRI Syariah KC Bandar Lampung .. 36
3. Produk Tabungan Faedah Bank BRI Syariah KC Bandar
Lampung ........................................................................ 36
4. StrukturOrganisasi Bank BRI Syariah KC Bandar Lampung39
B. Faktor-Faktor yang
MempengaruhiMinatNasabahUntukMenabung di Bank BRI
Syariah KC Bandar Lampung .............................................. 42
BAB VPENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 51
B. Saran ..................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Keputusan Bimbingan
2. Out Line
3. Alat Pengumpul Data
4. Surat Keterangan Bebas Pustaka
5. Surat Izin Research
6. Surat Tugas
7. Surat Balasan Research
8. Formulir Konsultasi Bimbingan Skripsi
9. Dokumentasi
10. Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank berasaldari kata Italia banco, yang artinya bangku.1 Bangku inilah
yang dipergunakan oleh bangkir untuk kegiatan operasionalnya melayani
nasabah. Perbankan adalah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi
utama yaitu fungsi pengumpulan dana (funding), fungsi penyaluran dana
(lending), dan pelayanan jasa.
Sejak ditetapkannya UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan dan
direvisi dengan UU No.10 tahun 1998, tatanan sistem kelembagaan Indonesia
mengalami perubahan dan pengaruh yang sangat mendasar. Salah satu hasil
perubahannya adalah dengan berdirinya Perbankan Islam yang disebut dengan
Bank Syariah.
Bank syariah adalah suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai
perantara bagi pihak yang berkelebihan dana dan pihak yang berkekurangan
dana untuk kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan hukum Islam.
Selain itu bank syariah biasa disebut Islamic Banking, yaitu suatu sistem
perbankan dalam pelaksanaan operasional tidak menggunakan sistem bunga
(riba), spekulasi (maisîr), dan ketidakpastian atau ketidakjelasan (gharar).
Fungsi bank Islam secara garis besar tidak berbeda dengan bank
konvensional, yakni sama-sama sebagai lembaga intermediasi (intermediary
institution) yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali
1 Rimsky K.Judisseno, SistemMoneterdanPerbankan di Indonesia, (Jakarta : PT
GramediaPustakaUtama, 2005), h.92-93
2
dana-dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk
fasilitas pembiayaan. Perbedaan pokoknya terletak dalam perlakuan dan jenis
keuntungan yang diambil bank dari transaksi-transaksi yang dilakukannya.
Bila bank konvensional mendasarkan keuntungannya dari pengambilan bunga,
maka bank Islam dari apa yang disebut sebagai imbalan, baik berupa jasa (fee-
base income) maupun mark-up atau profit margin, serta bagi hasil (loss and
profit sharing).
Perbedaan pokok antara Bank Konvensional dan Bank Syariah adalah
dalam sistem operasionalnya. Bank Konvensional berdasarkan bunga
(interest). Nasabah yang menanamkan dananya pada bank motifnya untuk
ndapatkan bunga. Sedangka bank syariah, pemilik dana menanamkan dananya
pada bank tidak untuk mendapatkan bunga tetapi untuk mendapatkan bagi
hasil.
Perbankan syariah dewasa ini telah mengalami perkembangan yang
sangat pesat, apalagi setelah adanya Undang-Undang lembaga keuangan Islam
khususnya bank, sekarang memperkenalkan berbagai jenis produk dan jasa
yang tanpa riba untuk mengembangkan lingkungan bank dan konsumen.2 Riba
secara etimologi berarti “tambahan” (ziyadah), ternyata bukan hanya gejala
islam, melainkan gejala universal. Agama Yahudi, Kristen dan paham filsafat
Yunani, kesemuanya beranggapan bahwa riba adalah suatu perbuatan berdosa
yang harus ditinggalkan.3 Akan tetapi riba tidak bisa berhenti pada arti
2Rivai, Veithzal, arviyanSrifin, Islamic Banking, (Jakarta: PT BumiAksara, 2015), h 1-2 3Mengenai konsep Riba dalam Prespektif Non-Muslim (Kalangan Yahudi. Romawi dan
Yunani juga Kristen) Penjelasan yang sangat komprehensif dalam Muhammad Syafi’I Antonio,
Bank Syariah:Wacana Ulama Cendekiawan, cet.1(Jakarta: BI dan Tazkia Institut, 1999),h.65-73
3
etimologi. Karena tambahan (ziyadah) dalam pengertian secara umum tidaklah
dengan sendirinya berarti riba.4 Tambahan yang dimaksud disini ialah
tambahan yang berasal dari usaha yang merugikan salah satu pihak dalam
suatu transaksi.5 Adapun ayat al-qur’an yang mengatur tentang larangan riba,
yaitu sebagai berikut :
Q.S. Al Imran ayat 130
ين هاٱلذ يأ ي كلوا
تأ ل ءامنوا ا بو وٱلر ضعفة م ضعفا
أ ٱتذقواٱللذ
١٣٠لعلذكمتفلحون
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan
riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan”(Q.S. Ali-Imran: 130)..6
Bank syariah saat ini tidak hanya dilirik oleh masyarakat muslim,
namun masyarakat non muslim juga sudah banyak yang menjadi nasabah di
bank syariah, dan tidak menutup kemungkinan bagi calon nasabah non
muslim.
Pelarangan dari pada riba sebenarnya bukan hanya terdapat pada Islam
saja. Bahkan jauh sebelum adanya Islam, di dalam India Kuno, aturan yang
berdasarkan kitab Weda, kitab suci dari agama Hindu, mencela para pemakan
4 Abu Sura’I Abdul Hadi,Bunga Bank dalam Islam, ahlibahasa M. Nastangin (Yogyakarta:
Dana Bhakti Wakap,1995), h 118 5SyafrudinPrawiranegara,”Reinterpretasi Sebagai Dasar Reaktusalisasi Ajaran-Ajaran
Pustaka Panjimas,1998), h 40. 6Departemen Agama RI, Al-Qur’an danTerjemahannya, (Bandung: CV . Do[pnegoro,
2005), h.65
4
riba dan digolongkan sebagai sebuah dosa yang besar dan melarang
beroperasinya bunga. Demikian juga pada agama Kristen, pelarangan yang
sangat keras atas riba berlaku sejak lebih dari 1400 tahun.7 Sehingga secara
umum, semua pengawasan atau control ini membuktikan bahwa riba dalam
bentuk apapun dan bagaimanapun dilarang.
Konsep riba di kalangan Hindu dan Budha, diantara referensi paling tua
mengenai riba adalah yang ditemukan pada naskah keagamaan India kuno
sebagaimana disarikan dengan amat baik oleh Jain dalam karyanya di
Indigeneus Banking in India. Catatan awal diturunkan dari teks Vedic India
Kuno (2000-1400 SM) dimana pemungut riba (kusidin) disebut berulang kali
dan diinterpretasikan sebagai pemberian dengan bunga. Hal ini juga
ditemukan pada teks Sutra (700-100 SM), serta Jatakas dalam Budha (600-
400 SM). Pada masa inilah perasaan jijik pada riba diekspresikan. Misalnya
adanya larangan bagi kasta Brahmana dan Kshatriya meminjamkan uang
dengan memungut bunga.8
Bunga bersifat fluktuatif sehingga menyebabkan kondisi perekonomian
tidak stabil. Fluktuasi suku bunga dapat mempengaruhi perilaku penabung
maupun investor. Ketika tingkat bunga tinggi maka jumlah tabungan
meningkat dalam jumlah yang sangat besar. Di lain pihak, tingkat bunga yang
tinggi bukanlah kondisi yang baik bagi para investor untuk melakukan
investasi. Akibatnya pada waktu tingkat bunga tinggi permintaan investasi
7Latifa M. Alguad&Marvyn K. Lewis, PerbankanSyari’ahPrinsipPraktikProspek, (Jakarta:
PT SerambiIlmuSemesta, 2003), h 264 8 Ali Mutasowifin,MenggagasStrategiPengembanganPerbankanSyariahdipasarNon Muslim,
Jurnal Univ. Paramadina, (Jakarta, 2003), Vol.3
5
sangat rendah. Keadaan seperti ini akan dengan sendirinya mendorong tingkat
bunga turun ketingkat yang lebih rendah. Demikian juga ketika tingkat bunga
rendah yang diuntungkan adalah para investor namun sebaliknya para
penabung enggan memberikan dananya dalam pasar investasi, akibatnya
penawaran dana tersebut sangat berkurang. Kondisi ini akan menyebabkan
kurangnya dana yang dibutuhkan oleh para investor, sehingga keadaan
tersebut dengan sendirinya akan mendorong tingkat bunga ketingkat yang
lebih tinggi lagi.9
Pengelolaan perbankan syariah yang berlandaskan prinsip syariah Islam
terbukti bisa lebih adil dan memberikan keuntungan bagi nasabah.Hal ini
karena perbankan syariah dalam operasionalnya tidak menggunakan prinsip
bunga tetapi menggunakan prinsip bagi hasil.
Perkembangan perbankan syariah ini tidak hanya didukung oleh
pemerintah saja, namun juga dengan kualitas serta pelayanan perbankan
syariah yang semakin baik. Pelayanan, kualitas dan berbagai pilihan produk
serta minimalnya resiko yang dapat memberikan keuntungan bagi nasabah dan
profesionalisme pengelola perbankan syariah yang kini bersaing dengan
perbankan konvensional.
Dengan lebih terbukti adil dan menguntungkan maka perbankan syariah
kini semakin tumbuh dan mendapatkan kepercayaan yang besar dari
masyarakat, dalam hal tersebut tidak sebatas masyarakat muslim semata, tetapi
juga terdapat juga masyarakat yang non muslim. Dengan demikian, akhir-
9Rimsky K. Judisseno, Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia (Jakarta: Gramedia
PustakaUtama, 2002), h. 81-82.
6
akhir ini semakin tinggi masyarakat non muslim memutuskan menjadi
nasabah di bank syariah. Padahal di sisi lain masyarakat non muslim memiliki
aturan atau prinsip ajaran agama tersendiri untuk mengatur cara hidup dan
berinteraksi sesama manusia.
Banyaknya orang-orang non muslim yang telah menjadi nasabah di
bank syariah merupakan fenomena yang sangat menarik untuk diperhatikan
dan dicermati. Menurut Koko D salah satu nasabah non muslim yang
menggunakan tabungan di bank syariah, alasan utama beliau adalah karena
bank syariah lebih menguntungkan.10 Pendapat tersebut berbeda dengan Koko
R yang menyatakan bahwa alasan menabung di bank syariah adalah karena
beliau nyaman dengan pelayanan di bank syariah.11
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ali Mustofa selaku
pegawai bank, beliau menyatakan bahwa memang benar ada nasabah non
muslim yang menabung di Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Bandar
Lampung.12
Berdasarkan fenomena yang ada dan terjadinya peningkatan yang sangat
pesat pada lembaga perbankan syariah tidak hanya memiliki nasabah muslim
saja tetapi juga memiliki nasabah non muslim, maka peneliti berminat
melakukan penelitian skripsi dengan judul“ Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Minat Nasabah Non Muslim Untuk Menabung di Bank
10Wawancara oleh Koko D selaku nasabah non muslim Bank Rakyat Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampungpada 4 Mei 2019 pukul 10.00 WIB 11Wawancara oleh Koko R selaku nasabah non muslim Bank Rakyat Indonesia Kantor
Cabang Bandar Lampungpada 4 Mei 2019 pukul 11.00 WIB. 12 Wawancara oleh Bapak Ali Mustofa selaku AO Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Bandar
Lampungpada 4 Mei 2019 pukul 09:30 WIB
7
Syariah ( Studi Pada Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Bandar
Lampung)”.
B. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang
menjadi masalah dalam penelitian ini adalah: Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi minat nasabah non muslim untuk menabung di Bank Rakyat
Indonesia Syariah Kantor Cabang Bandar Lampung ?
C. TujuanPenelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka
tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa banyak minat
nasabah non muslim yang menabung di bank syariah dan mengetahui faktor
apa saja yang mempengaruhi nasabah non muslim untuk menabung di bank
syariah.
D. ManfaatPenelitian
1. Secara Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan untuk dapat memperkaya
khazanah ilmu pengetahuan bagi penulis, sekaligus penelitian ini
8
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap
permasalahan tersebut.
2. Secara Praktis
Secara praktis melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi pihak bank sendiri dan masyarakat luas terkait dengan
penilaian nasabah non muslim untuk menabung di Bank Syariah.
E. PenelitianRelevan
Berdasarkan penelitian terdahulu ,maka dapat dikembangkan penelitian
sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Purwaningsi program tudi Perbankan
Syaariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah tahun 2016 yang
berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah
Non Muslim Dalam Menggunakan Jasa Perbankkan Syariah”. Penelitian
ini memfokuskan pada alasan nasabah non muslim dalam menggunakan
jasa perbankan syariah. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
faktor yang mempengaruhi nasabah non muslim ialah faktor budaya,
sosial, pribadi dan psikologis. Hal ini menunjukkan kesamaan dengan
peneliti bahwasannya untuk penelitian yang dilakukan baik dari peneliti
terdahulu dengan peneliti sendiri sama-sama membahas tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi minat nasabah non muslim, sedangkan yang
menjadi perbedaan disini adalah bahwa peneliti terdahulu membahas
tentang faktor nasabah non muslim untuk menggunakan jasa perbankan
9
syariah, dan peneliti sendiri membahas tentang faktor nasabah non muslim
untuk menabung di bank syariah.13
2. Penelitian yang dilakukan oleh Imam Jalaludin Jurusan Muamalat
Ekonomi Perbankan Islam Fakultas Syariah IAIN Syekh Nurjati Cirebon
tahun 2013 yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Minat Nasabah Menabung di Bank BRI Syariah Cabang Cirebon”.
Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh nasabah menabung di Bank
Syariah, nasabah disini difokuskan kepada nasabah muslim, sedangkan
peneliti disini meneliti tentang nasabah non muslim.14
3. Penelitian yang dilakukan oleh Benni Sanjaya program studi Ekonomi
Pembangunan Universitas Negeri Malang tahun 2016 yang berjudul
“Analisis Sikap dan Minat Nasabah Dalam Menabung di Bank BRI
Syariah KCP Lawang”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor yang
mempengaruhi minat menabung adalah faktor agama dan juga dorongan
kesetujuan dari keluarga. Selain itu dapat melihat seberapa banyak minat
nasabah serta melihat berbagai karakteristik nasabah maupun calon
nasabah. Hal ini akan bermanfaat untuk mengoreksi dari kinerja dari bank
tersebut.15
13 Dian Purwaningsih, AnalisisFaktor-Faktor Yang MempengaruhiMinatNasabahNon
MuslimDalamMenggunakanJasaPerbankanSyariah di Bank Syariah Wilayah Tangerang Selatan 14 Imam Jalaludin, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menabung di
Bank BRI SyariahCabang Cirebon 2013 15Benny Sanjaya, Analisis Sikap dan Minat Nasabah Dalam Menabung di Bank BRI Syariah
KCP Lawang 2016
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Minat Nasabah
1. Pengertian Minat Nasabah
Minat merupakan kesukaan (kecenderungan hati) kepada
sesuatu.16Minat adalah keinginan kebutuhan manusia yang dibentuk oleh
budaya dan kepribadian seseorang.17Abdul rahman Shaleh mdan Muhbib
Abdul Wahab mendefinisikan minat itu dapat diartikan suatu kecenderungan
untuk memberikan perhatian kepada orang dan bertindak terhadap orang,
aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat itudisertai dengan
perasaan senang.18
Sedangkan menurut Andi Mappiare, deinisi minat adalah suatu
perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan,
pendirian, prasangka rasa takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang
mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.19
Minat merupakan sumber motivasi diri untuk mendorong seseorang
mendapatkan sesuatu yang diinginkannya, namun minat tidak bersifat
permanen.Hal ini terjadi karena minat atau keinginan manusia yang selalu
berubah-ubah setiap harinya sesuai dengan keadaan sekarang.
16 Poerwadaminta, W.J.S., Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta:Balai Pustaka.Edisi III,
2006), h. 769 17 Philip Kotler dan Gary Amstrong,Prinsip-Prinsip Pemasaran,(Jakarta: Erlangga, 2011),
h.18 18 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar (Dalam
Prespektif Islam), (Jakarta:Prenada Media,2004), h.263 19 Andi Mappiare,Psikologi Orang Dewasa Bagi Penyesuaian dan Pendidikan,(Surabaya:
Usana Offset Printing, 1994), h.62
11
Nasabah disini adalah nasabah debitur, yaitu nasabah yang
memperoleh fasilitas pembiayaan berdasarkan prinsip syariah atau
dipersamakan berdasarkan perjanjian bank dengan sasabah yang
bersangkutan.20 Nasabah adalah nasabah yang memperoleh fasilitas kredit
atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah atau yang dipersamakan
dengan itu berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan
nasabah yang menempatkan dananya di bank dalam bentuk simpanan
berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan.21
Jadi, nasabah adalah orang yang paling penting di dalam dunia
perbankan.Nasabah tidak bergantung pada bank, tetapi bank yang
bergantung dengan nasabah. Jika bank dapat merebut hati nasabah, maka
bank akan diuntungkan dengan adanya peningkatan dana yang diterima
dari masyarakat.
Menurut Komarudin, minat nasabah adalah suatu rasa lebih suka
dan rasa kertertarikan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang
menyuruh, minat beli merupakan suatu proses pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh konsumen. ada beberapa tahap dalam proses
pengambilan keputusan untuk membeli yang umumnya dilakukan oleh
konsumen yaitu pengenalan kebutuhan dan proses informasi konsumen.22
Minat nasabah adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang
sebagai nasabah untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas
20 Eti rochaety dan Ratiih Tresnati,Kamus Istilah Ekonomi,(Jakarta:Bumi Aksara,
2005),hlm.257 21 Heri Sudarsono dan Priyonggo Suseno,Istilah-istilah Bank dan Lembaga Keuangan
memilih, ketika seseorang menilai bahwa sesuatu bisa bermanfaat, maka
bisa menjadi berminat, kemudian hal tersebut bisa mendatangkan
kepuasan, ketika kepuasan menurun maka minatnya juga bisa menurun.
Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sementara
atau dapat berubah-ubah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa minat nasabah adalah motivasi
nasabah untuk melakukan atau menilai suatu produk dalam bank sehingga
mendatangkan kepuasan.
B. Teori Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang
diperlihatkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi dan menghabiskan porduk dan jasa yang mereka harapkan
dapat memuaskan kebutuhannya.23Menurut Engel perilaku konsumen
adalah tindakan yang langsung terlibat dalam pemerolehan,
pengonsumsian, dan penghabisan produk atau jasa, termasuk proses yang
mendahului dan menyusul tindakan ini.24 Menurut Solomon, perilaku
konsumen mempelajari mengenai segala hal tentang bagaimana proses
yang terjadi pada saat konsumen memilih, membeli, menggunakan atau
membuang suatu produk jasa, ide ataupun pengalaman untuk memuaskan
23 Donny Juni Priansa, Perilaku Konsumen dalam Persaingan Bisnis
Kontemporer,(Bandung: Penerbit Alfabeta, 2017), h. 61 24 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis Disertai
Himpunan Jurnal Penelitian,(Yogyakarta: CV Andi Offset , 2017), h. 7
13
kebutuhan dan keinginan konsumen itu sendiri.25 Schiffman dan Kanuk
mendefinisikan perilaku konsumen sebagai perilaku yang diperlihatkan
konsumen untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan
menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan
kebutuhan mereka.26
Dalam ilmu ekonomi mikro, konsumen adalah seseorang atau
kelompok yang melakukan serangkaian kegiatan konsumsi barang atau
jasa.Pengertian konsumen menurut Philip Kotler dalam bukunya
Principles of Marketing adalah semua individu dan rumah tangga yang
membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.27
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen untuk
mengambil keputusan yaitu, faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal yaitu terdiri dari faktor psikologis dan faktor pribadi.
1) Faktor Psikologis
Dalam faktor ini mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran,
dan sikap.28Sikap dan kepercayaan merupakan faktor psikologis
yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.sikap adalah
suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap
penawaran produk dalam situasi dan kondisi tertentu secara
25 Donny Juni Priansa, Perilaku Konsumen ,.h. 62 26 Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen ,.h 7 27 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Manajemen Pemasaran,Jilid 2, Alih Bahasa David
Octarevia, (Jakarta:Bumi Aksara,1996) h.7 28 Vinna Sri Yuniarti,Perilaku Konsumen Teori dan Praktik,(Bandung:CV Pustaka
Setia,2015) h.25
14
konsisten.Sikap mempengaruhi kepercayaan, dan kepercayaan
mempengaruhi sikap.Kepribadian merupakan faktor psikologis
yang mempengaruhi perilaku konsumen .Kepribadian adalah pola
individu untuk merespon stimulus yang muncul dari
lingkungannya.Termasuk di dalam kepribadian adalah opini, minat
dan prakarsa. Pembelajaran berdampak pada adanya perubahan
seorang individu/konsumen dikatakan belajar jika ada perubahan
kearah yang lebih baik dalam tiga aspek (kognitif,afektif dan
psikomotor) yang bersifat relative permanen. Konsumen akan
belajar setelah mendapat pengalaman orang lain. Setelah membeli
dan mengonsumsi produk, konsumen akan merasa puas atau tidak
puas. Jika puas, konsumen akan melakukan pembelian ulang di
lain waktu. Sebaliknya, jika tidak puas, konsumen tidak akan
melakukan pembelian di lain waktu. Dalam faktor psikologis ini
dipengaruhi oleh empat faktor utama, yaitu:29
1) Motivasi
Konsumen memilikki banyak kebutuhan. Beberapa
kebutuhan tersebut bersifat biogenic, yaitu kebutuhan tersebut
muncul dari tekanan biologis, seperti lapar, haus, tidak nyaman,
sedangkan yang lainnya bersifat psychogenic, yaitu kebutuhan
29Donny Juni Priansa, Perilaku Konsumen ,.h. 86
15
yang muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan
pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok. 30
Kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong
mencapai level intensitas yang memadai. Motif adalah
kebutuhan yang mendorong konsumen untuk bertindak.Setiap
konsumen memiliki motivasi yang berbeda karena mereka
memiliki keinginan yang berbeda-beda.
2) Persepsi
Konsumen yang termotivasi siap bertindak. Bagaimana
tindakan sebenarnya konsumen yang termotivasi akan
dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi
adalah proses yang digunakan oleh konsumen untuk memilih,
mengorganisasi atau menginterprestasikan masukan informasi
guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi
tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik, namun juga
rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan
keadaan individu konsumen tersebut.31Persepsi konsumen
terhadap promosi suatu produk barang atau jasa tidak
selamanya dianggap benar, karena konsumen masih
mempersepsikan bahwa promosi tersebut dianggap berlebihan.
30Sudaryono, Perilaku Konsumen dalam Prespektif Pemasaran,(Jakarta Pusat: Lentera Ilmu
Cendekia, 2014), h.170 31Mulyadi Nitisusastro, Perilaku Konsumen Dalam Prespektif Kewirausahaan,(Bandung:
Alfabeta CV,2013), h 66
16
3) Pembelajaran
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku konsumen
yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku
manusia adalah hasil belajar.Pembelajartan dihasilkan melalui
perpaduan antara pendorong rangsangan, isyarat bertindak,
tanggapan, dan penguatan.Pendorong adalah rangsangan
internal yang kuat dan mendorong tindakan.Isyarat adlaah
rangsangan kecil yang menentukan kapan, dimana, dan
bagaimana tanggapan seserang.Teori pembelajaran
mengajarkan para pemasar bahwa mereka dapat membangun
permintaan atas sebuah produk dengan mengaitkannya kepada
dorongan atau motivasi, dan memberikan penguatan yang
positif.32
4) Keyakinan dan Sikap
Melalui bertindak dan belajar, konsumen mendapatkan
keyakinan dan sikap.Keduanya kemudian mempengaruhi
perilaku pemnbelian mereka.
a) Keyakinan (Belief)
Gambaran pemikiran yang dianut konsumen tentang
gambaran sesuatu.Keyakinan konsumen tentang produk atau
merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka.Keyakinan
mungkin berdasarkan pengetahuan dan pendapat. Kesemuanya
32Ibid. h 74
17
itu mungkin atau tidak mungkin mengandung factor
emosional.33Tentu saja, perusahaan sangat tertarik pada
keyakinan yang ada dalam pikiran konsumen tentang produk
yang mereka hasilkan. Keyakinan tersebut membentuk citra
merek di benak konsumen, dimana konsumen akan bertindak
berdasarkan citra tersebut. Jika beberapa keyakinan keliru dan
menghambat pembelian, maka perusahaan akan meluncurkan
kampanye untuk mengoreksi keyakinan-keyakinan tersebut.
Bagi perusahaan dengan skala pemasaran global, fakta
bahwa konsumen sering mempertahankan keyakinan yang
mudah dilihat tentang merek atau produk berdasarkan negara
asal mereka, merupakan hal yang paling untuk diperhatikan.
1) Sikap (Attitude)
Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan
kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan dan bertahan lama dari konsumen terhadap
suatu obyek atau gagasan.34Jadi, perusahaan sebaliknya
menyesuaikan produk yang dihasilkannya dengan sikap
yang telah ada daripada berusaha untuk mengubah sikap
konsumen. Tentu saja terdapat beberapa pengecualian,
dimana biaya besar untuk mengubah sikap konsumen akan
memberikan hasil.
33 Donny Juni Priansa, Perilaku Konsumen ,.h. 87 34Ibid, h 87
18
2) Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi. Karakteristik pribadi tersebut meliputi usia dan tahap
siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta
kepribadian, dan konsep diri pembeli.35
a) Usia dan tahap Siklus Hidup
Konsumen mengkonsumsi produk yang berbeda-beda
sepanjang hidupnya.Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup
keluarga.Perusahaan sering memilih kelompok-kelompok
berdasarkan siklus hidup sebagai pasar sasaran mereka.Namun,
rumah tangga yang menjadi sasaran tidak selalu berdasarkan
konsep atas keluarga.
b) Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi
Pekerjaan konsumen juga mempengaruhi pola
konsumsinya.Perusahaan pada umumnya berusaha
mengidentifikasi kelompok profesi yang memiliki minat di atas
rata-rata atas produk mereka.Perusahaan bahkan dapat
mengkhususkan produknya untuk kelompok profesi tertentu.36
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi
seseorang, misalnya penghasilan yang dapat dibelanjakan
(level,kestabilan, pola waktu), tabungan, dan aktiva termasuk
35 Donny Juni Priansa, Perilaku Konsumen,. h. 84 36Ibid h 84
19
persentase aktiva yang lancar/likuid), utang, kemampuan untuk
meminjam, dan sikap terhadap belanja atau menabung.37
h. 180 45Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, 87
25
baik perorangan maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan
kapan saja bila si penitip menghendaki.46
Dalam fatwa Dewan Syariah Nasional yang mengatur tentang akad
wadi‟ah terdapat pada Fatwa DSN No:02/DSN-MUI/IV/2000 tentang
tabungan, sebagai berikut:
1. Bersifat simpanan,
2. Simpanan bisa diambil kapan saja (on call) atau berdasarkan kesepakatan,
3. Tidak ada imbalan yang disyaratkan kecuali dalam bentuk pemberian
(athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank.
Jadi tabungan/simpanan wadi’ah merupakan tabungan yang dapat
ditarik setiap saat.47
Bank syariah memberikan bonus kepada nasabah yang memiliki
produk berupa tabungan wadi’ah.Besarnya bonus yang diterima oleh nasabah
penabung tidak boleh ditentukan di awal akad, melainkan sepenuhnya
diserahkan kepada kebijaksanaan bank syariah yang bersangkutan.48Nasabah
dalam hal ini tidak menanggung resiko kerugian dan uangnya dapat diambil
sewaktu-waktu secara utuh setelah dikurangi biaya administrasi yang telah
ditentukan oleh bank. Pada pelaksanaannya, wadi’ah terdiri dari dua jenis,
yaitu:
1. Wadi’ah yad al-amanah
46 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi, (Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 2016), h. 166 47 Rifqi Muhammad,Akuntansi Keuangan Syariah,(Yogyakarta:P3EI Press,2008), h. 397 48 Abdul Ghofur Anshori,Perbankan Syariah di Indonesia,(Yogyakarta:Gadjah Mada
University Press,2007),h. 92
26
Wadi‟ah yad al-amanah adalah akad penitipan barang/uang dimana
pihak penerima titipan tidak diperkenankan menggunakan barang/uang
yang dititipkan dan tidak bertanggung jawab atas kehilangan/kerusakan
barang/uang titipan yang bukan diakibatkan perbuatan atau kelalaian
penerima titipan.49
Pihak yang menitipkan dana ini akan memberikan kontribusi untuk
pihak penerima titipan sebagai biaya penitipan.
Skema al- Wadia’ah Yad Al Amanah
1. Titip Barang
2.Bebankan Biaya Penitipan
2. Wadi’ah yad adh-dhamanah
Wadi’ah yad adh-dhamanah adalah akad penitipan barang/uang
dimana pihak penerima titipan dengan atau tanpa izin pemilik barang/uang
dapat memanfaatkan berang/uang titipan dan harus bertanggung jawab
terhadap kehilangan atau kerusakan barang/uang titipan.50
Pada prinsip transaksi ini, pihak yang menitipkan barang/uang tidak
perlu mengeluarkan biaya, bahkan atas kebijakan pihak yang menerima
titipan, pihak yang menitipkan dapat memperoleh manfaat berupa bonus
atau hadiah.Dengan konsep al-wadi‟ah yad dhamanah, pihak yang
menerima titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang