Top Banner
BAB I PENDAHULUAN        1. LATAR BELAKANG Bank  adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Sebagai lembaga keuangan yang berorientasi bisnis,bank juga melakukan berbagai kegiatan,seperti telah dijelaskan sebelumnya. Sebagai lembaga keuangan,kegiatan bank sehari- hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan perbankan yang paling pokok adalah membeli uang dengan cara ,menghimpun dana dari masyarakat luas. Kemudian menjual uang yang berhasil dihimpun dengan cara menyalurkan kembali kepada masyarakat melalui pemberian pinjaman atau kredit. Dalam praktik kegiatan bank dibedakan sesuai dengan jenis bank tersebut. Setiap jenis bank memiliki cirri dan tugas tersendiri dalam melakukan kegiatannya,misalnya dilihat dari segi fungsi bank yaitu antara kegiatan bank umum dengan kegiatan bank perkreditan rakyat,jelas memiliki tugas atau kegiatan yang berbeda. 2. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan Produk Perbankan? 2. Apa yang dimaksud dengan Jasa Perbankan? 3. Apa yang dimaksud dengan Pemanfaatan Produk dan Jasa Perbankan? 3. TUJUAN PENULISAN 1. Agar kita mengetahui apa yang dimaksud dengan Produk Perbankan 2. Agar kita mengetahui apa yang dimaksud dengan Jasa Perbankan 3. Agar kita mengetahui apa yang dimaksud dengan Pemanfaatan Produk dan Jasa Perbankkan BAB II
37

SKRIPSI ENDANG

May 16, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SKRIPSI ENDANG

BAB I

PENDAHULUAN

       1.        LATAR BELAKANG

Bank  adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan

kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau

yang dikenal sebagai banknote.

Sebagai lembaga keuangan yang berorientasi bisnis,bank juga melakukan berbagai

kegiatan,seperti telah dijelaskan sebelumnya. Sebagai lembaga keuangan,kegiatan bank sehari-

hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan perbankan yang paling pokok adalah

membeli uang dengan cara ,menghimpun dana dari masyarakat luas. Kemudian menjual uang

yang berhasil dihimpun dengan cara menyalurkan kembali kepada masyarakat melalui

pemberian pinjaman atau kredit.

Dalam praktik kegiatan bank dibedakan sesuai dengan jenis bank tersebut. Setiap jenis bank

memiliki cirri dan tugas tersendiri dalam melakukan kegiatannya,misalnya dilihat dari segi

fungsi bank yaitu antara kegiatan bank umum dengan kegiatan bank perkreditan rakyat,jelas

memiliki tugas atau kegiatan yang berbeda.

2.        RUMUSAN MASALAH

1.         Apa yang dimaksud dengan Produk Perbankan?

2.         Apa yang dimaksud dengan Jasa Perbankan?

3.         Apa yang dimaksud dengan Pemanfaatan Produk dan Jasa Perbankan?

3.        TUJUAN PENULISAN

1.    Agar kita mengetahui apa yang dimaksud dengan Produk Perbankan

2.    Agar kita mengetahui apa yang dimaksud dengan Jasa Perbankan

3.    Agar kita mengetahui apa yang dimaksud dengan Pemanfaatan Produk dan Jasa Perbankkan

BAB II

Page 2: SKRIPSI ENDANG

PEMBAHASAN

1.        PRODUK PERBANKAN

Sebagian besar dana yang disalurkan bank kepada masyarakat sebenarnya bersumber dari

masyarakat. Dalam hal ini, bank mendapat kepercayaan untuk dapat melakukan kegiatannya

yang bersifat menguntungkan. Jika bank sudah tidak dipercaya oleh masyarakat, cepat atau

lambat bank itu akan bangkrut.

Aliran dana dari masyarakat yang masuk ke bank disebut kredit pasif, karena uang tersebut

tersimpan di bank. Sebaliknya, dana yang digunakan masyarakat untuk kegiatan produktif

disebut kredit aktif.

a.         Kredit pasif

Jenis kegiatan bank dalam menghimpun dana dari masyarakat adalah sebagai berikut.

(1)     Giro adalah simpanan atau tabungan dari nasabah di bank yang dapat digunakan sebagai alat

pembayaran. Uang tersebut setiap saat dapat ditarik oleh nasabah. Untuk kelancaran penggunaan

uang oleh nasabah, bank mengeluarkan cek atau bilyet giro.

(2)     Tabungan berjangka (deposito berjangka) adalah sejumlah uang yang disimpan oleh nasabah di

bank dengan jangka waktu penarikan yang telah ditentukan. Jangka waktunya bias 1 bulan, 3

bulan, 6 bulan, 1 tahun, atau 2 tahun. Jika nasabah membutuhkan dana tersebut sebelum jatuh

tempo, maka bunga yang sudah menjadi haknya menjadi hilang.

(3)     Sertifikat deposito adalah bukti bahwa nasabah telah mandepositokan uang di bank. Sertifikat

deposito dapat diperjualbelikan.

(4)     Tabungan adalah simpanan nasabah di bank yang penarikan dananya dapat dilakukan setiap saat,

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

(5)     Deposito on call adalah jenis tabungan tetap yang dapat diambil setelah ada pemberitahuan

terlebih dahulu dari si penabung.

(6)     Deposito automatic roll over adalah suatu jenis deposito yang jika uangnya tidak diambil sampai

dengan waktu jatuh tempo, deposito langsung diperpanjang dan bunganya langsung dihitung

secara otomatis.

b.         Kredit aktif

Page 3: SKRIPSI ENDANG

Dana yang diberikan bank pada masyarakat untuk berbagai tujuan disebut kredit aktif. Jenis

kredit aktif adalah sebagai berikut.

(1)     Kredit rekening koran (R/K) adalah kredit yang diberikan sesuai dengan kebutuhan. Jaminan

dari kredit rekening koran dapat berupa surat-surat berharga, barang-barang yang ada pada

gudang peminjam, dan barang-barang beregerak seperti mobil atau harga tetap.

(2)     Kredit reimburs (Letter of Credit) adalah pinjaman yang diberikan suatu bank kepada nasabah

dengan cara membayar harga pembelian suatu barang. Harga barang dibayar oleh bank setelah

penjual memperlihatkan bukti-bukti pengiriman barang. Hal ini lazim dilakukan dalam transaksi

internasional.

(3)     Kredit aksep adalah kredit yang diberikan bank dengan cara menandatangani askep yang ditarik

oleh nasabah (pelanggan).

(4)     Kredit dokumenter adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah (pelanggan) atas

jaminan dokumen yang diserahkan ke bank. Biasanya dokumen yang diberi kredit adalah surat

pengiriman barang atau sejenisnya yang telah disetujui oleh kapten kapal pengangkut.

(5)     Kredit dengan jaminan surat-surat berharga adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada

pelanggan untuk membeli surat-surat berharga. Sebagai jaminan kredit tersebut adalah surat-

surat berharga yang dipegang oleh bank.

2.        JASA PERBANKAN

Usaha pokok dari bank adalah memberi kredit kepada masyarakat dengan uangnya sendiri

atau dana yang telah dihimpun dari masyarakat. Selain itu, bank juga menjual atau melakukan

kegiatan yang dapat menghasilkan. Di antaranya adalah sebagai berikut.

a.         Jual beli valuta asing

Bank dapat melakukan transaksi jual beli mata uang asing seperti Dolar Amerika, Yen, dan Euro.

Bank akan memperoleh keuntungan berupa selisih antara harga penjualan dengan harga

pembelian.

b.         Jasa penyimpanan

Bank juga menyediakan jasa penyimpanan barang dan surat berharga milik nasabah. Barang dan

surat berharga tersebut kemudian disimpan di dalam sebuah kotak yang bernama safety box.

Page 4: SKRIPSI ENDANG

Safety box diberi nomor tertentu yang hanya diketahui nasabah berikut kuncinya. Sebagai

imbalannya, bank akan memperoleh uang sewa dari nasabah.

c.         Pengiriman/ transfer uang

Transfer uang dapat dilakukan untuk rekening pada bank yang sama atau antar rekening di bank

yang berbeda. Dengan adanya system komputerisasi pengiriman uang melalui bank dapat

menghemat waktu dan biaya, serta meningkatkan keamanan pengiriman uang. Dengan

menyediakan jasa ini bank memperoleh balas jasa berupa biaya pengiriman.

d.        Pemberian jaminan

Seringkali nasabah membutuhkan suatu jaminan bank (garansi bank) dalam melakukan transaksi.

Pihak pemberi kredit atau penjual baru mau melakukan transaksi jika ada jaminan bank. Bank

dapat memberikan jaminan ini pada nasabah. Bank juga dapat memberikan jaminan dana bagi

perusahaan yang menjual sahamnya (efek) kepada masyarakat walaupun saham tersebut belum

terjual di bursa efek.

e.         Kartu kredit

Beberapa bank juga menawarkan kartu kredit. Bank biasanya bekerja sama dengan penerbit

kartu kredit terkemuka di dunia, seperti Visa dan Mastercard. Prinsip kartu kredit adalah

pembayaran transaksi di kemudian hari, dan biasanya dengan pengenaan sejumlah uang (bunga)

untuk pemanfaatan jasa ini. Biasanya, setiap bulan kamu akan menerima tagihan pemakaian

kartu kredit sejumlah uang yang telah kamu belanjakan, ditambah bunganya.

f.          Cek perjalanan

Bank menyediakan cek perjalanan agar nasabah tidak membawa uang tunai. Jika dalam

perjalanan nasabah perlu uang, cek tersebut dapat diuangkan pada bank terdekat.

g.         Inkaso

Bank melaksanakan penagihan piutang (inkaso) untuk nasabahnya.

h.         ATM

Untuk memberikan kemudahan pada nasabah dalam mendapat uang tunai, bank menyediakan

ATM (Anjungan Tunai Mandiri/ Automatic Teller Machine). Dengan menggunakan ATM,

nasabah dapat menarik uang tunai setiap saat. Selain itu ATM juga memiliki fungsi lain, seperti

untuk pembayaran tagihan telepon, pembayaran rekening listrik, dan pengisian pulsa handphone.

i.           Kartu debit

Page 5: SKRIPSI ENDANG

Beberapa bank memberikan jasa kartu debit, yang mekanismenya memiliki kemiripan dengan

giro. Melalui kartu debit, kita dapat berbelanja tanpa uang tunai. Kartu debit langsung mendebit

rekening kita yang ada di bank yang bersangkutan.

3.        PEMANFAATAN PRODUK DAN JASA PERBANKAN

1.         Alasan Pemanfaatan

Generasi muda, terutama siswa sekolah sepertimu, harus sedini mungkin diarahkan agar

memanfaatkan jasa perbankan dan lembaga keuangan lainnya. Pemanfaatan jasa perbankan dan

lembaga keuangan lainnya didorong oleh berbagai alasan berikut ini.

a.         Menumbuhkan Sikap Hidup Hemat

b.        Menambah Penghasilan

c.         Memperkuat Keamanan

d.        Meningkatkan Produktivitas

2.         Manfaat Produk Perbankan Bagi Siswa

a.         Tabungan Siswa

Tabungan membiasakan kita untuk hidup hemat dan terencana. Selain itu melalui uang tabungan

kita telah turut serta dalam pembiayaan pembangunan.

b.        Pengiriman Uang

Pengiriman melalui Bank dapat menghemat waktu dan biaya.

c.         Asuransi

Asuransi yang paling tepat bagi siswa adalah asuransi pendidikan.

Asuransi ini sangat berguna bagi kepentingan anak untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat

yang lebih tinggi.

3.         Manfaat Produk Perbankan Bagi Pengusaha

Bagi pengusaha, bank tentu juga menawarkan banyak produk dan jasa. Diantaranya adalah

sebagai berikut.

a.         Simpanan Giro (demand deposit).

Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,

bilyet giro, atau sarana perintah pembayaran lain atau dengan cara transfer uang.

b.        Kliring (clearing)

Page 6: SKRIPSI ENDANG

Kliring merupakan jasa penyelesaian utang-piutang antar bank dengan cara menyerahkan

warkat-warkat yang akan diselesaikan transaksinya di lembaga penyelesaian. Wakat adalah surat

berharga sebagai sarana pembayaran transaksi giro. Warkat untuk kliring dapat berupa cek,

bilyet giro, wesel bank, surat bukti transfer, atau nota kredit, sebagai sarana pembayaran.

Lembaga penyelesaian transaksi antar bank ini disebut lembaga kliring. Lembaga ini

dikoordinasikan oleh Bank Indonesia.

c.         Inkaso (collection)

Inkaso merupakan proses penagihan warkat antarbank. Bedanya, dalam inkaso warkat yang

ditagihkan harus berasal dari luar kota atau luar wilayah kliring, atau dari luar negeri. Khusus

warkat dari luar negeri, inkaso harus dilakukan oleh bank devisa.

Warkat untuk inkaso dapat berupa cek, bilyet giro, wesel, kuitansi, surat aksep, dividen, kupon,

money order, dan surat berharga lainnya.

d.        Berbagai jenis kredit

Menurut kegunaannya bagi pengusaha, kredit dapat dibedakan atas kredit investasi dan kredit

modal kerja. Kredit investasi adalah kredit yang digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau

pembangunan pabrik baru. Dengan kata lain, kredit investasi berjangka panjang.

Bank mengeluarkan beberapa produk kredit, seperti kredit reimburse untuk perdagangan; kredit

aksep untuk mendapat uang tunai; kredit dokumenter untuk mendapatkan kredit menjamin

dengan jaminan dokumen; dan kredit dengan surat berharga.

BAB III

PENUTUP

1.        KESIMPULAN

Fungsi utama dari bank adalah menyediakan jasa menyangkut penyimpanan nilai dan

perluasan kredit. Evolusi bank berawal dari awal tulisan, dan berlanjut sampai sekarang di mana

bank sebagai institusi keuangan yang menyediakan jasa keuangan. Sekarang ini bank adalah

institusi yang memegang lisensi bank. Lisensi bank diberikan oleh otoriter supervisi keuangan

Page 7: SKRIPSI ENDANG

dan memberikan hak untuk melakukan jasa perbankan dasar, seperti menerima tabungan dan

memberikan pinjaman.

2.        SARAN

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadarai masih banyaknya terdapat kesalahan dan

kekurangan. Oleh sebab itu,penulis mengaharap kan saran dan kritik dari para pembaca demi

memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga malakah ini dapat bermanfaat untuk pembaca

terutama penulis.

Page 8: SKRIPSI ENDANG

DAFTAR PUSTAKA

Dendry Raharjo. 2012. Produk dan Jasa Perbankan. Blogspot.com, diakses online pada tanggal 16 Januari 2015http://dendyraharjo.blogspot.com/2012/01/produk-dan-jasa-perbankan.html

Aisyah Alfitri. 2013. Produk dan Jasa Perbankan. Blogspot.com, diakses online pada tanggal 16 Januari 2015http://aisyahmuet.blogspot.com/2013/06/produk-dan-jasa-perbankan_9892.html

Mazaya. 2010. Perbankan. Blogspot.com, diakses online pada tanggal 16 Januari 2015http://mazaya-learning.blogspot.com/2010/01/perbankan.html

Page 9: SKRIPSI ENDANG

PENGERTIAN INVESTASI

Definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Investasi diartikan sebagai penanaman

uang atau di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memproleh keuntungan. Pada

dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat

dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.

Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi

masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas

waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan.

Seseorang tentunya harus memikirkan masa depan dimana pada saat kebutuhan hidup terus

meningkat, kebutuhan yang dimaksud dapat berupa pendidikan, sarana transportasi, kesehatan,

tempat tinggal, kebutuhan untuk rekreasi, ibadah, hingga kebutuhan untuk masa tidak produktif.

Dengan berlatar belakang hal tersebut maka seseorang menyisihkan sebagian dari pendapatannya

di masa produktif dan meng-investasikannya untuk masa dimana sudah kurang produktif.

Ada banyak pilihan dalam berinvestasi, diantaranya yaitu membuka deposito, menabung,

membeli tanah dan bangunan, obligasi, membeli emas, saham, dan lain-lain.

Jenis-Jenis Investasi

Produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara lain:

a. Tabungan di bank

Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang

besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan

kita mengambil uang kapanpun yang kita inginkan.

b. Deposito di bank

Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya, dalam deposito tidak dapat

mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di

bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai

dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi

daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang tersebut tidak

akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank.

c. Saham

Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham, berarti

membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan,

Page 10: SKRIPSI ENDANG

maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden.

Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih

harganya disebut capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih

harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua yaitu

deviden dan capital gain.

d. Properti

Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.

Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :

(a) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa.

(b) Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.

e. Barang-barang koleksi

Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan lain-lain. Keuntungan

yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan menjual koleksi

tersebut kepada pihak lain.

f. Emas

Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing dari

negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, yaitu

Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti

kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing

tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah

dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas.

Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.

g. Mata uang asing

Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.

Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi dalam saham,

karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu

benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang

bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.

h. Obligasi

Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun

perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu proyek pemerintah.

Page 11: SKRIPSI ENDANG

Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku

bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti

saham kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih

tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya. Terdapat pengelompokkan jenis-jenis

investasi (www.winterthur.co.id/id/winpens3.htm), yaitu:

1. Deposito berjangka

Simpanan dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku bunga relatif lebih tinggi dibandingkan

jenis simpanan lainnya. Tersedia dalam jangka waktu 1,3, 6, 12, dan 24 bulan.

2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan bagian dari upaya BI untuk meredam dan

menstabilkan likuiditas yang ada di pasar.

3. Saham

Surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberikan berbagai hak menurut

ketentuan anggaran dasar (shares, stock ).

4. Obligasi

Surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu, yang

dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat, guna pembiayaan perusahaan

atau oleh pemerintah untuk keperluan anggaran belanjanya (debenture bond).

5. Sekuritas pasar uang

Sekuritas pasar uang merupakan surat-surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan di

pasar uang.

6. Sertifikat hutang obligasi

Merupakan bukti kepemilikan piutang kepada pihak lain. Sertifikat ini dapat diperjualbelikan

pada tingkat diskonto tertentu. Sertifikat hutang obligasi ini

merupakan bentuk investasi jangka panjang.

7. Tanah/bangunan

Investasi ini tergolong investasi dalam bentuk property, investasi ini biasanya untuk jangka

waktu panjang karena mengharapkan adanya kenaikan dari nilai tanah/bangunan yang telah

dibelinya.

8. Reksa dana.

Wadah investasi yang berisi dana dari sejumlah investor dimana uang didalamnya diinvestasikan

Page 12: SKRIPSI ENDANG

ke dalam berbagai produk investasi oleh sebuah Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual

Fund).

Secara umum bentuk aset yang di Investasikan terbagi menjadi dua jenis yaitu:

1.    Riil Investment

Yaitu menginvestasikan sejumlah dan tertentu pada aset berwujud, seperti halnya tanah, emas,

bangunan, emas, dan lain-lain.

2.    Financial Investment

Yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset finansial, seperti halnya deposito,

saham, obligasi, dan lain-lain. Dalam hal ini surat berharga yang diperdagangkan atau yang

sering disebut dengan efek adalah berupa saham. Menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995

tentang pasar modal, definisi dari bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan penawaran

jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantaranya. Di

Indonesia, perdagangan saham dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Tidak semua perusahaan

dapat langsung mengeluarkan suatu efek (saham), oleh sebab itu perusahaan yang ingin

menerbitkan efek harus memenuhi kriteria ataupun peraturan-peraturan yang ada sebelum

menerbitkan suatu efek.

Faktor-Faktor Penentu Investasi

Bagi seorang investor yang hendak melakukan suatu investasi, harus melakukan suatu analisis

terlebih dahulu dalam menentukan keputusan investasinya. Untuk melakukan suatu analisis

investasi, setidaknya ada tiga faktor yang harus dianalisis, yaitu:

1.    Analisis kondisi makroekonomi

2.    Analisis pada jenis industri

3.    Analisis fundamental suatu perusahaan

Tahap pertama yang dilakukan oleh seorang investor dalam berinvestasi adalah

melakukan analisis terhadap variabel-variabel makro, tahap analisis ini dilakukan untuk

menganalisis kondisi perekonomian suatu negara secara makro dalam proses suatu

investasi. Variabel-variabel ekonomi makro yang dianalisis diantaranya adalah tingkat inflasi,

transaksi berjalan, kurs/exchange rate (nilai tukar suatu mata uang negara terhadap mata uang

negara lain), suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan lain-lain.

Page 13: SKRIPSI ENDANG

Pada tahap kedua, dilakukan analisis pada berbagai jenis industri. Pada tahapan ini, kita

memilih jenis industri yang paling memberikan prospek keuntungan jika dilakukan

invstasi. Sektor mana yang akan dijadikan suatu investasi dapat dilihat dari pergerakan dalam

indeks sektoral industri pada suatu pasar modal. Sektor yang mempunyai indeks yang bagus

untuk investasi jangka panjang tentunya akan dipilih. Pada tahap analisis ketiga, dilakukan

analisis fundamental pada perusahaan, dengan menggunakan rasio-rasio keuangan suatu

perusahaan.

Dalam rasio-rasio keuangan, terbagi lagi menjadi lima rasio, yaitu :

1. Rasio Likuiditas, menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka

pendek yang jatuh tempo.

2. Rasio Aktifitas, menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan

aktifa yang dimiliki atau perputaran (turnover) aktifa-aktifa suatu perusahaan.

3. Rasio Hutang, berfungsi untuk menunjukkan kemampun perusahaan untuk memenuhi

kewajiban jangka panjangnya.

4. Rasio Profitabilitas, menunjukkan tingkat keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan

keuntungan.

5. Rasio Pasar, menggambarkan bagaimana pasar menghargai saham suatu perusahaan.

Tipe Investor Menurut profil Resiko

Tipe-tipe investor menurut profil resiko dalam berinvestasi dapat dideskripsikan berikut:

1. Defensive

Investor dengan tipe defensive, investor ini berusaha untuk mendapatkan keuntungan dan

menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan. Investor tipe ini tidak

mempunyai keyakinan yang cukup dalam hal spekulasi, dan lebih memilih untuk menunggu

saat-saat yang tepat dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari resiko.

2. Conservative

Investor dengan tipe conservative, biasanya berinvestasi untuk meningkatkan kualitas hidup

keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang, misalnya, untuk pendidikan

perguruan tinggi anak atau biaya hidup di hari tua. Investor tipe ini memiliki kecenderungan

menanam investasi dengan keuntungan (yield) yang layak saja dan tidak memiliki resiko besar,

karena filosofi investasi mereka untuk menghindari resiko. Walaupun investor conservative

sering berinvestasi, investor ini umumnya mengalokasikan sedikit waktu untuk menganalisa dan

Page 14: SKRIPSI ENDANG

mempelajari portofolio investasinya.

3. Balanced

Investor dengan tipe balanced, merupakan tipe investor yang menginginkan resiko menengah.

Investor tipe ini selalu mencari proporsi yang seimbang antara resiko yang dimungkinkan terjadi

dengan pendapatan yang dapat diraih. Tipikal investor ini bahwa mereka akan selalu berhati-hati

dalam memilih jenis investasi, dan hanya investasi yang proporsional antara resiko dan

penghasilan yang bisa diperoleh yang akan dipilih.

4. Moderately aggressive

Moderately aggressive, merupakan tipe investor yang tenang atau tidak ekstrim dalam

menghadapi resiko. Investor ini cenderung memikirkan kemungkinan terjadinya resiko dan

kemungkinan bisa mendapatkan keuntungan. Dalam hal ini, investor dengan tipe moderately

aggressive selalu tenang dalam mengambil keputusan investasi karena keputusan yang

ditetapkan sudah dipikirkan sebelumnya.

5. Aggressive

Investor aggressive, atau biasa disebut 'pemain', adalah kebalikan dari investor conservative.

Mereka sangat teliti dalam menganalisa portofolio yang dimiliki.

Semakin banyak angka-angka dan fakta yang bisa dianalisa adalah semakin baik. Investor tipe

ini umumnya berinvestasi dengan rentang waktu relatif pendek karena mengharapkan adanya

keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Walaupun tidak berharap untuk merugi, namun

setiap investor aggressive menyadari bahwa kerugian adalah bagian dari permainan.

Keunggulan dan Kekurangan Setiap Investasi

a. Produk perbankan

(1) Tabungan

Digunakan untuk menyimpan dana nasabah. Dapat memberikan banyak kemudahan, antara lain:

• Likuiditas yang tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank dan ATM

• Kemudahan bertransaksi: pengiriman uang, pembayaran (telepon, kartu kredit, dan lain-lain),

penukaran uang, dan lain-lain.

• Dijamin pemerintah, sampai tahun 2006.

Kekurangan:

• Suku bunga yang diberikan sangat rendah, di bawah tingkat inflasi.

• Bunga kena pajak 20% untuk yang di atas Rp 7,5 juta.

Page 15: SKRIPSI ENDANG

(2) Rekening koran (cheque/giro)

Dipergunakan secara luas oleh perusahaan dan perorangan, untuk melakukan transaksi keuangan.

Kemudahan, antara lain:

• Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank pencairan cek.

• Kemudahan bertransaksi: pembayaran ke pihak lain tanpa menggunakan uang tunai dan tanpa

harus datang ke bank.

• Dijamin oleh pemerintah.

Kekurangan:

• Tidak ada bunga, hanya terdapat jasa giro yang sangat rendah

• Bunga kena pajak 20%.

(3) Deposito berjangka

Dipergunakan untuk menabung/menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu.

Kemudahan, antara lain:

• Suku bunga yang lebih tinggi, sekitar 6%.

• Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja, meskipun ada jangka waktu

tertentu.

• Dapat dijaminkan: untuk mendapatkan hutang dari bank yang sama.

• Dijamin oleh pemerintah, rate (%) x (# of Days/365) x Nominal x 0.80, 12% x (31/365) x IDR

1,000,000 x 0.80.

Kekurangan:

• Terkena penalti, bila diambil sebelum jatuh tempo

• Bunga kena pajak 20%, di atas Rp 7,5 juta.

Kesimpulan:

Dikarenakan sifatnya dan bunga yang diberikan dari suatu produk perbankan berada di bawah

rate inflasi, maka produk perbankan tidak sesuai untuk dipakai sebagai alat investasi.

Kelebihan:

• Akses yang cepat/likuiditas yang tinggi

• Kemudahan bertransaksi

• Jaminan pemerintah

Secara umum, bank idealnya digunakan sebagai tempat melakukan transaksi.

Produk perbankan sangat ideal dipergunakan untuk penempatan dana darurat (emergency fund).

Page 16: SKRIPSI ENDANG

b. Produk investasi

Reksa Dana/Unit Trust

Keunggulan:

• Diversifikasi

• Pilihan investasi yang beragam

• Transparansi

• Peraturan yang ketat

• Biaya yang rendah (subs, redeem, management fee)

• Keuntungan pajak (untuk di Indonesia saat ini)

• Minimum investasi yang rendah.

2.INVESTASI DALAM KONTEKS EKONOMI MAKRO

Untuk memudahkan dan memperdalam pemahaman, dalam teori ekonomi makro yang

dibahas adalah investasi fisik, misalnya dalam bentuk barang modal (pabrik dan peralatan),

bangunan dan persediaan barang (inventory). Dengan pembatasan tersebut, maka definisi

investasi dapat lebih dipertajam sebagai pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan stok

barang modal (capital stock). Yang dimaksud dengan stok barang modal (barang modal

tersedia) adalah jumlah barang modal dalam suatu perekonomian, pada satu saat tertentu.

Untuk mempermudah penghitungan, umumnya stok barang modal dinilai dengan uang, yaitu

jumlah barang modal dikalikan harga perolehan per unit barang modal. Dengan demikian

barang modal merupakan konsep stok (stock concept), karena besarnya dihitung pada satu

periode tertentu.

Agar tidak terjadi kerancuan dengan kenyataan sehari-hari, perhitungan investasi harus

konsisten dengan perhitungan pendapatan nasional. Yang dimasukkan dalam perhitungan

investasi adalah barang modal, bangunan/konstruksi, maupun persediaan barang jadi yang

Page 17: SKRIPSI ENDANG

masih baru. Jika seorang pengusaha membeli pabrik dan bangunan yang pernah dipakai orang

lain, kegiatan tersebut tidak dapat dihitung sebagai investasi, sebab kegiatan tersebut tidak

menambah stok barang modal yang baru.

Investasi merupakan konsep aliran (flow concept), karena besarnya dihitung selama satu

interval periode tertentu. Tetapi investasi akan mempengaruhi jumlah barang modal yang

tersedia (capital stock) pada satu periode tertentu. Tambahan stok barang modal adalah sebesar

pengeluaran investasi satu periode sebelumnya.

a. Investasi ,Dalam Bentuk Barang Modal dan Bangunan

Yang tercakup dalam investasi barang modal (capital goods) dan bangunan (construction)

adalah pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan-

peralatan produksi dan bangunan-bangunan atau gedung-gedunf yang baru. Karena daya tahan

barang modal dan bangunan umumnya lebih dar setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai

investasi dalam bentuk harta tetap (fixed investment).

Di Indonesia, istilah yang setara dengan fixed investment adalah pembentukan modal tetap

domestik bruto (PMTDB). Besarnya angka PMTDB dapat dilihat path statistik PDB Indonesia

berdasarkan pengeluaran. Data statistik selama sekitar 30 tahur terakhir ini menunjukkan

pengeluaran investasi di Indonesia berkisar 30%-40% PDB yang berarti pengeluaran kedua

terbesar setelah konsumsi rumah tangga.

Supaya lebih akurat, jumlah investasi yang perlu diperhatikan adalah investasi bersih, yaitu

PMTDB dikurangi penyusutan (depresiasi). Penyusutan terhadap barang modal harus dilakukan

agar efisiensi ekonomis dari kegiatan produksi tetap terpelihara, bahkan ditingkatkan. Sebab,

semakin tua usia mesin, produktivitasnya makin rendah. Akibatnya, walaupun secara teknis

masih dapat digunakan, tetapi tidak akan menambah bahkan mengurangi keuntungan ekonomis.

Misalnya, pabrik gula yang mesinnya telah berusia lima puluh tahun, secara teknis dapat dipakai

untuk memproduksi gula. Tetapi produktivitasnya yang rendah, sementara biaya perawatannya

sangat tinggi, menyebabkan secara ekonomis sudah tidak layak lagi. Lebih balk mesin itu diganti

dengan mesin yang baru, yang menggunakan teknologi yang lebih baru pula.

b. Investasi Persediaan

Page 18: SKRIPSI ENDANG

Berdasarkan berbagai pertimbangan, perusahaan seringkali harus memproduksi lebih banyak

daripada target penjualan. Misalnya, sebuah pabrik mobil menargetkan penjualan tahun 2000

adalah 50.000 unit. Tidaklah berarti produksinya harus 50.000 unit juga. Umumnya produksinya

melebihi tingkat penjualan. Sebut saja 60.000 unit. Selisih 10.000 unit merupakan persediaan,

untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Tentu saja investasi persediaan diharapkan

meningkatkan penghasilan/ keuntungan. Persediaan sebesar 10.000 unit tersebut dikatakan

sebagai investasi yang direncanakan (planned investment) atau investasi yang diinginkan

(intended investment). Sebab, memang sudah direncanakan sejak awal.

Jika karena suatu hal (misalnya terjadi resesi ekonomi) jumlah mobil yang terjual hanya 40.000

unit, maka persediaan mobil menjadi 20.000 unit, lebih besar daripada yang direncanakan.

Jumlah mobil yang tidak terjual sesuai rencana (10.000 unit) bukanlah investasi yang

direncanakan (unintended investment).

Selain barang jadi, investasi dalam bentuk persediaan bisa juga dilakukan dalam bentuk

persediaan bahan baku dan barang setengah jadi/sedang dalam proses penyelesaian. Tujuan

kebijaksanaan persediaan ini juga tetap dalam konteks meningkatkan pendapatan atau

keuntungan di masa mendatang..

NILAI WAKTU DARI UANG

Investasi yang dilakukan saat ini tidak serta-merta menghasilkan peningkatan pendapatan

hari ini juga. Dibutuhkan tenggang waktu. Makin tinggi jumlah dan kualitas investasi, biasanya

tenggang waktunya makin panjang. Sebuah restoran yang ingin memperbesar usahanya dengan

membeli gedung baru, meja makan dan peralatan-peralatan yang baru, membutuhkan tempo

kurang dari satu tahun untuk menghasilkan. Tetapi investasi dalam bentuk pendirian pabrik

mobil, mungkin membutuhkan tenggang waktu sekitar lima tahun. Karena itu, pertimbangan

pokok dari keputusan investasi adalah berapa nilai sekarang (present value) dari uang yang akan

kita peroleh di masa mendatang, atau berapa nilai uang masa mendatang (future value) dari

jumlah yang kita investasikan saat saat ini.

a.             Nilai Sekarang (Present Value).

Page 19: SKRIPSI ENDANG

Misalkan, Rudi ditawari sebuah rencana usaha dengan investasi awal sebesar Rp 100 juta.

Berdasarkan proposal, lima tahun kemudian nilai nominal uang yang dia peroleh adalah Rp 161

juta, Yang menjadi pertanyaannya adalah apakah nilai Rp 161 juta lima tahun mendatang itu

lebih besar daripada Rp 100 juta saat ini? Jika ya, proposal usaha tersebut layak diterima.

Sebaliknya, jika tidak. Bagaimana kita mengetahui nilai sekarang dari Rp 161 juta tersebut di atas?

Hal ini sangat tergantung dari tingkat pengembalian investasi (investment return) yang Rudi

harapkan. Seandainya, untuk menjalankan usahanya, Rudi harus meminjam dari bank dengan

bunga pinjaman 15% per tahun. Rudi berharap tingkat pengembalian investasi setidak-tidaknya

lama dengan 15%. Karena itu nilai Rp 161 juta harus dideflasi sebesar 15% per tahun. Dalam

perhitungan angka 15 % ini merupakan factor diskonto (discount factor).

b. Nilai Masa Mendatang (Future Value)

Menghitung nilai masa mendatang adalah kebalikan dari menghitung nilai sekarang dari

output investasi yang direncanakan. Sekalipun melihat dari sudut pandang yang bertolak

belakang, keputusan yang dihasilkan tetap sama. Dalam kasus di atas, dilihat dari nilai uang

masa mendatang, dasar pengambilan keputusan terhadap proposal yang ditawarkan adalah

berapa nilai lima tahun mendatang dari uang yang diinvestasikan scat ini. Jika nilai Rp 161 juta

lima tahun mendatang adalah lebih besar daripada nilai masa mendatang yang diharapkan,

proposal usaha diterima. Sebaliknya, jika tidak (nilainya lebih kecil).

KRITERIA INVESTASI

Keputusan investasi merupakan keputusan rasional, karena keputusan berdasarkan pertimbangan

rasional. Dalam praktik, digunakan beberapa alat bantu atau kriteria-kriteria tertentu untuk

memutuskan diterima atau ditolaknya rencana investasi. Kriteria-kriteria tersebut disebut kriteria

investasi (investment criteria). Minimal ada empat kriteria investasi yang digunakan dalam praktik,

yaitu:

a.      Payback Period

b.      Benefit/Cost Ratio

c.       Net Present Value

d.      Internal Rate of Return

a. Payback Period

Page 20: SKRIPSI ENDANG

Payback period (periode pulang pokok) adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang

direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika

waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik. Kendatipun

demikian, kita harus berhati-hati menafsirkan kriteria payback period ini. Sebab ada investasi yang

baru menguntungkan dalam jangka panjang (> 5 tahun). Misalnya, investasi perkebunan kelapa sawit

baru mencapai titik impas sekitar 8-10 tahun. Dilihat dari sudut ini, investasi perkebunan kelapa

sawit kurang balk dibanding investasi perkebunan singkong (ubi kayu), karena payback period

investasi kebun singkong mungkin hanya dua tahunan. Namun dilihat dari sisi yang lain, investasi

perkebunan kelapa sawit jauh lebih menguntungkan dibanding singkong.

b. Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio)

B/C ratio mengukur mans yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding basil (output) yang

diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan sebagai C (cost). Output yang dihasilkan

dinotasikan sebagai B (benefit). Jika nilai B/C sama dengan 1, maka B = C, output yang

dihasilkan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Bila nilai B/C > 1 maka B < C yang artinya

output yang dihasilkan lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan. Begitu juga sebaliknya.

Keputusan menerima atau menolak proposal investasi dapat dilakukan dengan melihat nilai B/C.

Umumnya, proposal investasi baru diterima jika B/C > 1, sebab berarti output yang dihasilkan

lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.

c. Net Present Value (NPV)

Dua kriteria pertama dapat dihitung berdasarkan nilai nominal (non discounted method).

Sayangnya, perhitungan dengan menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan, sebab tidak

memperhitungkan nilai waktu dari uang. Bisa saja sebuah proposal proyek, berdasarkan nilai

nominal menghasilkan B/C > 1, padahal nilai sekarangnya sangat kecil. Jika memperhitungkan

nilai waktu dari uang, barangkali B/C < 1. Untuk membuat hasil lebih akurat, maka nilai

sekarang didiskontokan (discounted method) seperti contoh-contoh sebelumnya. Keuntungan

lain dengan menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai

sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih inilah yang disebut net present

Page 21: SKRIPSI ENDANG

value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan

total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total.

d. Internal Rate of Return (IRR)

Internal rate of return (IRR) adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV

sama dengan nol. Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR = 12%, maka tingkat pengembalian investasi

adalah 12%. Keputusan menerima atau menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan basil

pembandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan (r). Jika r yang

diinginkan adalah 15%, sementara IRR hanya 12%, proposal investasi ditolak. Begitu juga

sebaliknya.

Artikel Terkait

KERANGKA ANALISIS PERILAKU KONSUMEN PENTINGNYA MEMPELAJARI PERILAKU KONSUMEN STRATEGI DISTRIBUSI KEBIJAKAN MONETER TEORI HIERARKI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW TEORI-TEORI PERILAKU KONSUMEN

Page 22: SKRIPSI ENDANG

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Objek Penelitian

1.1.1 Profil Bank bjb

Bank bjb merupakan salah satu Bank Umum milik Pemerintah Daerah di Indonesia

yang memiliki nasabah utama berupa perorangan, karyawan, koperasi, BUMD, BUMN,

beserta institusi lainnya baik Pemerintah maupun swasta. Bank bjb didirikan pada tahun 1961

dan berkantor pusat di Kota Bandung. Hingga akhir tahun 2013, Bank bjb memiliki 62 Kantor

Cabang, 304 Kantor Cabang Pembantu, 266 Kantor Kas, 107 Payment Point, 11 mobil kas dan

1.139 ATM. Jumlah nasabah simpanan yang dimiliki oleh Bank bjb sebanyak 5.425.354 pihak

yang terdiri dari 85,13% nasabah ritel, 7,04% nasabah korporasi, 0,40% nasabah pemerintah

dan nasabah institusional sebesar 7,43%. Selain itu Bank bjb juga telah menyalurkan

pinjamannya kepada 781.636 debitur di seluruh daerah operasional Bank bjb yang terdiri dari

43,9% debitur kredit konsumer, 40,2% debitur kredit guna bhakti (KGB), 3,7% debitur kredit

pensiun dan sebesar 12,2% debitur kredit mikro (Annual Report Bank bjb 2013).

1.1.2 Visi Bank bjb

“Menjadi sepuluh Bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia”

Visi ini merupakan penjabaran dari keinginan yang kuat dari para stakeholder Bank

bjb supaya Bank bjb dapat tumbuh dan berkembang menjadi salah satu dari sepuluh bank

terbesar dan berkinerja baik di Indonesia (Annual Report Bank bjb 2013).

1.1.3 Misi Bank bjb

a. Penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah

b. Melaksanakan penyimpanan uang daerah

c. Salah satu sumber pendapatan asli daerah

Page 23: SKRIPSI ENDANG

(Annual Report Bank bjb 2013).

1.1.4 Struktur Organisasi

Dalam suatu perusahaan atau lembaga tertentu, diperlukan adanya kegiatan-kegiatan

manusia yang baik dan terarah. Bank bjb didukung oleh struktur organisasi dimana masingmasing

divisi dalam struktur tersebut dibagi berdasarkan dengan bidang bisnisnya. Dengan

adanya pengelompokan tugas dalam organisasi tersebut, seluruh kegiatannya dapat berjalan

lancar sebagaimana yang diharapkan oleh sebuah organisasi. Kantor Cabang Tamansari

Bandung memiliki struktur organisasi yang dapat dilihat pada gambar 1.1.2

Gambar 1.1

Struktur Oganisasi Kantor Cabang Tamansari Bandung

Sumber: Data Internal Bank bjb Kantor Cabang Tamansari

1.1.5 Produk dan Layanan Bank bjb

Dalam mencapai visi, misi dan fungsinya, Bank bjb memiliki berbagai macam bidang

usaha yang meliputi:

a. Bidang Consumer, terdiri dari bjb Deposito, bjb Giro Perorangan, bjb Kredit Guna Bhakti,

bjb KPR, Reksa Dana, Simpeda, TabunganKu, bjb Tandamata, bjb Tandamata berjangka,

bjb Tandamata Gold dan bjb Tandamata Purnabakti.

b. Bidang Micro, terdiri dari bjb Kredit BPR, bjb Kredit Kopkar, bjb KKPE (Kredit

Ketahanan Pangan dan Energi), bjb Kredit Mikro Utama, bjb Kridamas, bjb KUR, bjb

SSRG (Skema Subsidi Resi Gudang) dan Kredit Cinta Rakyat Jawa Barat

c. Bidang Commercial, terdiri dari bjb Deposito Korporasi, bjb Garansi Bank, bjb Giro

Korporasi, bjb Kredit Investasi Umum, bjb Kredit Modal Kerja, bjb Kredit Sindikasi,

Pemberian Kredit Kepada Perusahaan Pembiayaan dan bjb Pinjaman Daerah

KANTOR

CABANG

Page 24: SKRIPSI ENDANG

KANTOR

WILAYAH

OFFICER

STAFF STAFF

OFFICER OFFICER OFFICER

STAFF STAFF

CUSTOMER

SERVICE

TELLER

DIVISI

OPERASION

AL

DIVISI

KONTROL

INTERNAL

CABANG

DIVISI

BISNIS

KONSUMER

& KPR

DIVISI BISNIS

KOMERSIAL,

INSTITUSION

AL & MIKRO

KANTOR

Page 25: SKRIPSI ENDANG

CABANG

PEMBANTU

OFFICER

STAFF

CUSTOMER

SERVICE

TELLER3

d. Bidang Treasury, terdiri dari Capital Market Product, bjb Money Changer, Dana Pensiun

Lembaga Keuangan (DPLK), Dealing Room, Foreign Exchange Trading, Hedging

Instrument, Money Market Account, ORI 010.

e. Bidang International, terdiri dari bjb Deposito Valas, bjb Giro Valas, bjb Remittance,

SKBDN, bjb Tandamata Dollar dan Trade Finance and Services.

f. Bidang Layanan, terdiri dari bjb Precious, Inkaso, bjb Kas Mobil Keliling dan Safe

Deposit Box.

(http://www.bankbjb.co.id/id/117/Produk-dan-Layanan.html diakses 11 Maret 2014).

1.2 Latar Belakang Penelitian

Proses manajemen strategis banyak dipakai oleh perusahaan, baik perusahaan besar

maupun kecil. Semua perusahaan memiliki strategi yang digunakan sebagai cara untuk mencapai

tujuan bisnisnya. Sebuah perusahaan yang memiliki rencana ke depan memiliki kemungkinan

lebih besar untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Visi dan misi menjadi cerminan maksud dan tujuan dari suatu perusahaan. Begitu pula

yang dimiliki oleh Bank bjb. Bank bjb memiliki visi yang merupakan penjabaran dari keinginan

yang kuat dari para stakeholder Bank bjb supaya Bank bjb dapat tumbuh dan berkembang menjadi

salah satu dari sepuluh bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia. Dalam mewujudkan

visinya, Bank bjb merumuskan tiga misi yaitu: 1) Penggerak dan pendorong laju perekonomian

Page 26: SKRIPSI ENDANG

daerah, 2) Melaksanakan penyimpanan uang daerah, 3) Salah satu sumber pendapatan asli daerah.

Dalam rangka mencapai visinya, Bank bjb diarahkan untuk menjadi bank nasional yang tumbuh

berkesinambungan dengan tingkat profitabilitas tinggi dan unggul dalam bidang pelayanan.

Sehingga Bank bjb dapat tumbuh menjadi bank yang lebih besar (bigger), lebih kuat (stronger)

dan lebih baik (better) (Annual Report Bank bjb 2013). Keseriusan Bank bjb untuk mencapai

visinya tercermin dari aset yang senantiasa tumbuh hingga menjadi lebih besar seperti pada

gambar 1.2.

Gambar 1.2

Pertumbuhan Aset Bank bjb Tahun 2010-2013

Sumber : Annual Report Bank bjb 20134

Berdasarkan gambar 1.2 dapat diketahui pertumbuhan aset selama empat tahun terakhir

terus bertumbuh. Meskipun pada tahun 2013 hanya mengalami pertumbuhan yang lebih rendah

dari tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,16%. Hal ini membuat Bank bjb bertahan di

peringkat ke-13 sebagai bank terbesar berdasarkan aset di Indonesia versi survei Majalah Investor

(Investor XVI/252 Juni 2014).

Pertumbuhan struktur permodalan yang kuat pun dibuktikan melalui masuknya Bank bjb

ke dalam kelompok BUKU 3 atau kelompok bank dengan modal inti Rp 5 triliun sampai di bawah

Rp 30 triliun di tahun 2013. Pengelompokan ini merupakan pengelompokan bank sesuai dengan

aturan Bank Indonesia mengenai Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU). Kuatnya struktur modal

Bank bjb membuat kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh Bank bjb menjadi lebih luas, serta

dapat meningkatkan kepercayaan nasabah dalam melakukan aktivitas kegiatan perbankannya

melalui Bank bjb. Biro Riset Infobank mencatat pada akhir 2013 modal inti Bank bjb tumbuh

12,46% menjadi Rp5,63 triliun dari Rp5,01 triliun pada tahun 2012 (Infobank Vol XXXVI No 423

Juni 2014). Dilihat dari rasio kecukupan modal (CAR) yang dimiliki Bank bjb pada tahun 2013

yaitu sebesar 16,51% mengalami penurunan sebesar 1,6% dari tahun sebelumnya. Meskipun

Page 27: SKRIPSI ENDANG

mengalami sedikit penurunan rasio ini masih berada jauh di atas batas rasio yang ditentukan oleh

regulator yaitu sebesar 8% (Annual Report Bank bjb 2013).

Di sisi lain secara umum perbankan Indonesia tumbuh cukup pesat beberapa tahun

belakangan ini. Pertumbuhan kredit perbankan Indonesia berada di atas pertumbuhan dana pihak

ketiga. Hal ini seperti yang dapat dilihat pada gambar 1.3.

Gambar 1.3

Pertumbuhan Kredit dan Dana Pihak Ketiga Perbankan Indonesia Tahun 2010-2013

Sumber : Bank Indonesia

Berdasarkan gambar 1.3 dapat diketahui bahwa rata-rata pertumbuhan DPK selama empat

tahun terakhir sekitar 17% per tahun, sedangkan pertumbuhan kredit rata-rata 23% per tahun.

Pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit menjadi salah

satu tantangan industri perbankan Indonesia dalam persoalan likuiditas dimana ketersediaan dana

nantinya akan menurun, sehingga dapat memicu persaingan mendapatkan dana di pasar.5

Fenomena pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit

pun dialami oleh Bank bjb. Pertumbuhan dana pihak ketiga Bank bjb dapat dilihat pada gambar

1.4.

Gambar 1.4

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Bank bjb Tahun 2010-2013

(dalam Jutaan Rupiah)

Sumber : Annual Report Bank bjb 2013

Berdasarkan gambar 1.4 dapat diketahui dana pihak ketiga terus bertumbuh. Hingga akhir

2013, Bank bjb berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 61,2 triliun atau

mengalami pertumbuhan sebesar 4,5% dibanding posisi pada tahun 2012. Sementara itu,

pertumbuhan kredit yang dimiliki oleh Bank bjb mencapai 27,57% atau menjadi Rp 48,90 triliun

dari Rp 38,33 triliun pada 2012. Peningkatan tersebut didukung oleh pertumbuhan kredit

Page 28: SKRIPSI ENDANG

consumer dan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang masing-masing secara tahunan tumbuh

27,5% dan 127,2%. Sementara itu kredit mikro Bank bjb tercatat tumbuh 17,8% atau menjadi Rp

5,35 triliun pada akhir tahun 2013 (Annual Report Bank bjb 2013).

Pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit pun

berdampak pada rasio LDR (Loan Deposit Ratio) yang dimiliki Bank bjb. Hingga akhir tahun

2013, Bank bjb memiliki rasio LDR sebesar 96,47%. Rasio ini mengalami kenaikan dibanding

tahun 2012 yang hanya sebesar 74,09% (Annual Report Bank bjb 2013). Bank Indonesia sendiri

telah menetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 15 Tahun 2013 bahwa rasio komposisi

antara jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana pihak ketiga (loan deposit

ratio-LDR) tidak lebih dari 110%.

Produk tabungan menjadi salah satu produk yang memiliki target pertumbuhan yang

cukup tinggi untuk dapat mendukung pertumbuhan dana pihak ketiga. Bank bjb menetapkan target

pertumbuhan tabungan untuk tahun 2014 di atas pertumbuhan rata-rata perbankan nasional yaitu

sebesar 22%. Hal ini membuat Bank bjb harus mengintensifkan pertumbuhan tabungan melalui 6

optimalisasi penetrasi pasar (Annual report Bank bjb 2013). Berdasarkan Analyst Meeting 4Q

2013 Bank bjb Presentation, hingga akhir tahun 2013 Bank bjb berhasil menghimpun dana pihak

ketiganya sebanyak 58% berasal dari wilayah Jawa Barat. Di wilayah Jawa Barat sendiri Bank bjb

terus mengalami peningkatan jumlah nasabah dari tahun 2010 hingga tahun 2013. Hal tersebut

dapat dilihat pada gambar 1.5.

Gambar 1.5

Pertumbuhan Jumlah Nasabah Bank bjb Wilayah Jawa Barat Tahun 2010-2013

Sumber: Analyst Meeting 4Q 2013 Bank bjb Presentation

Pertumbuhan jumlah nasabah Bank bjb di wilayah Jawa Barat juga mendukung

peningkatan market share dalam penghimpunan dana pihak ketiga di Jawa Barat seperti yang

dapat dilihat pada gambar 1.6.

Page 29: SKRIPSI ENDANG

Gambar 1.6

Pertumbuhan Market Share Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Bank bjb di Jawa Barat

Tahun 2012-2013

Sumber: Analyst Meeting 4Q 2013 Bank bjb Presentation

Salah satu kota yang telah menjadi pangsa pasar Bank bjb di Jawa Barat adalah Kota

Bandung. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah jaringan kantor Bank bjb yang beroperasi

di Kota Bandung. Hingga akhir tahun 2013, Bank bjb memiliki satu Kantor Pusat, lima Kantor

Cabang, 40 Kantor Cabang Pembantu, 21 Kantor Kas, sembilan Payment Point dan 121 ATM 7

yang beroperasi di Kota Bandung (http://www.bankbjb.co.id/id/3/115/141/Kantor-Cabang.html

diakses 13Mei 2014). Pada tahun 2013 inflasi Kota Bandung berada pada kisaran 7,97%. Ini

mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang berada di tingkat 4,02%. Inflasi

di Kota Bandung ini relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan tingkat inflasi secara nasional

yang berada di tingkat 8,38% (Data Makro Kota Bandung 2013).

Perkembangan teknologi informasi pun mempengaruhi perkembangan industri

perbankan. Bank bjb juga melakukan peningkatan kualitas layanan elektronik melalui dukungan

teknologi informasi yang memadai dengan pengembangan layanan Internet Banking dan Mobile

Banking (Annual Report Bank bjb 2013). Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Mars

Indonesia pada tahun 2012, menyebutkan bahwa nasabah di Kota Bandung merupakan nasabah

yang paling aware terhadap internet banking dibandingkan kota-kota lain dengan porsi 39,3%.

Namun tingkat awareness internet banking yang sudah lumayan tinggi, tidak diikuti dengan

tingkat penetrasinya yang hanya sebesar 7,2%. Selain itu, pemanfaatan ponsel yang kini semakin

canggih ternyata memberikan kemudahan dalam pelayanan perbankan dengan menggunakan

mobile banking. Tingkat awareness nasabah di Kota Bandung terhadap mobile banking sebesar

57,6% dengan tingkat penetrasinya sebesar 33% (MARS Newsletter,vol.05, Maret 2013).

Dalam pertumbuhan penduduk Kota Bandung, dari tahun 2010 hingga 2013

Page 30: SKRIPSI ENDANG

menunjukkan pertumbuhan yang positif seperti yang dapat dilihat pada gambar 1.7.

Gambar 1.7

Pertumbuhan Penduduk Kota Bandung Tahun 2010-2013

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung 2013

Pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun yang positif didukung pula dengan taraf

kualitas fisik maupun non fisik penduduknya yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari Indeks

Pembangunan Manusia Kota Bandung pada tahun 2012 sebesar 76,86 lebih tinggi dibandingkan

Indeks Pembangunan Manusia secara nasional yang sebesar 73,29 (Data Makro Kota Bandung

2013).

Melalui jaringan kantor yang terdapat di Kota Bandung membuat Bank bjb mampu

memberikan layanan kepada para nasabahnya salah satunya di Kantor Cabang Tamansari. 8

Berdasarkan hasil observasi melalui wawancara dengan Divisi Bisnis Konsumer & KPR Cabang

Tamansari, Bapak Moch. Arief H, Kantor Cabang Tamansari merupakan Kantor Cabang yang

paling lama berdiri di Kota Bandung setelah Kantor Cabang Utama yang terletak di Jalan Braga.

Hal ini membuat Kantor Cabang Tamansari dipercaya oleh Pemerintah Kota Bandung untuk

mengelola kas daerah Kota Bandung. Oleh karena itu, Kantor Cabang Tamansari membuat satu

Kantor Kas dan satu Kantor Cabang Pembantu yang terletak di dekat kawasan Kantor Pemerintah

Kota untuk mempermudah melayani Pemerintah Kota Bandung.

Kewenangan yang dimiliki oleh Kantor Cabang Tamansari untuk mengelola kas daerah

termasuk penyimpanan pendapatan dan pengeluaran belanja daerah. Tahun 2012 Kota Bandung

memiliki pendapatan asli daerah sekitar Rp 834 juta. Pendapatan asli daerah Kota Bandung

sebesar 79% berasal dari hasil pajak daerah yang terdiri dari pajak hotel, restoran, hiburan, pajak

bumi dan bangunan hingga pajak air bawah tanah. (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Walikota Bandung 2012). Perolehan pajak ini memiliki potensi untuk terus meningkat setiap

tahunnya mengingat Kota Bandung memiliki laju pertumbuhan ekonomi (LPE) yang menunjukkan

Page 31: SKRIPSI ENDANG

peningkatan yang positif selama tahun 2010 –2012. LPE merupakan laju perolehan nilai tambah

dari seluruh kegiatan ekonomi atas dasar harga konstan pada suatu wilayah. Pada tahun 2010 LPE

Kota Bandung mencapai 8,45% dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 8,98%.

Tingkat LPE Kota Bandung ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kinerja LPE secara secara

nasional yang hanya sebesar 6,21% (Data Makro Kota Bandung 2013).

Sementara itu sekitar 46% anggaran belanja kas daerah Kota Bandung ditujukan untuk

belanja pegawai. Belanja ini digunakan untuk pembayaran gaji pegawai dan tambahan penghasilan

Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung (Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Walikota Bandung 2012). Menurut Moch Arief H, kondisi Kantor Cabang

Tamansari yang secara langsung sebagai pemegang kas daerah Kota Bandung, membuat dana

yang dihimpun oleh Kantor Cabang Tamansari paling besar dibandingkan kantor cabang lainnya

di Kota Bandung. Oleh karena itu, Bank bjb Cabang Tamansari memiliki target penghimpunan

dana yang lebih besar dibandingkan kantor cabang lain di Kota Bandung. Hal ini didukung oleh

pernyataan Bagian Marketing Unit Bisnis Konsumer Cabang Tamansari yang menyebutkan

bahwa, Kantor Cabang Tamansari secara target memiliki angka yang lebih tinggi dibanding

cabang lain dan untuk tahun 2013 target pencapaian bjb Tandamata 95% terealisasi sesuai dengan

target yang ditetapkan sebelumnya.

Dalam rangka mendukung strategi penetrasi pasar yang telah ditetapkannya, Bank bjb

melakukan penambahan jumlah jaringan di pusat keramaian serta optimalisasi fungsi ATM

melalui penambahan fitur layanan juga akan dilakukan Bank bjb untuk menunjang peningkatkan

jumlah rekening. Menurut Moch. Arief H, Kantor Cabang Tamansari juga merupakan kantor

cabang yang memiliki jaringan kantor paling banyak kedua setelah Kantor Cabang Utama di Kota

Bandung. Tahun 2012 Kantor Cabang Tamansari hanya memiliki tiga Kantor Cabang Pembantu9

serta tiga Kantor Kas dua Payment Point yang terletak di Unpas dan Dishub Kota Bandung. Kini

Kantor Cabang Tamansari telah membuka empat Kantor Cabang Pembantu baru yang terdapat di

Page 32: SKRIPSI ENDANG

daerah Kosambi, Jalan Juanda, Jalan Abdul Rahman Saleh dan Jalan Djundjunan. Ditambah lagi

sebanyak lebih dari 35 unit mesin ATM Bank bjb yang beroperasi di Kota Bandung dikelola oleh

Kantor Cabang Tamansari. Hal ini membuat jaringan kantor dari Kantor Cabang Tamansari

sebagai induknya lebih luas dalam menjangkau para nasabahnya guna mendukung strategi

penetrasi pasar di Kota Bandung.

Bank bjb memiliki produk Tabungan yang bernama Tabungan bjb Tandamata. Tabungan

bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Mendatang) adalah produk tabungan yang dibuat untuk

menjangkau golongan masyarakat kecil dan menengah, melalui setoran awal yang relatif ringan.

Setoran awal untuk produk Tabungan bjb Tandamata yaitu minimal sebesar Rp 50.000,- dengan

biaya adminstrasi sebesar Rp 2.500,- dan tingkat suku bunga hingga 2,5%. Selain memperoleh

bunga tabungan, nasabah bjb Tandamata pun mendapatkan Kartu ATM Bank bjb yang berfungsi

sebagai kartu ATM dan kartu debit yang dapat digunakan untuk berbelanja dan pembayaran

lainnya di seluruh ATM Bank bjb, ATM Bersama dan Prima. Fasilitas yang ditawarkan oleh

produk bjb Tandamata dapat dimiliki oleh seluruh nasabah yang telah melakukan pembukaan

rekening (http://www.bankbjb.co.id/id/4/117/153/239/bjb-Tandamata.html diakses 14 Maret

2014).

Hingga akhir tahun 2013, Bank bjb memiliki berbagai jenis produk tabungan bjb

Tandamata dan produk tabungan lain yang harus dikeluarkan atas program dari Pemerintah.

Meskipun Bank bjb menjual berbagai produk Tabungan bjb Tandamata yang masing-masing

memiliki segmen pasar yang berbeda, Tabungan bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Datang)

mampu menghimpun dana nasabah paling besar dibanding produk tabungan lainnya. Hal tersebut

dapat dilihat pada gambar 1.8.

Gambar 1.8

Komposisi Penghimpunan Dana Berdasarkan Produk Tabungan Tahun 2013

Sumber: Annual Report Bank bjb 201310

Page 33: SKRIPSI ENDANG

Produk Tabungan bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Datang), diposisikan Bank bjb

sebagai produk yang dapat mempersiapkan simpanan dana untuk masa mendatang bagi para

nasabahnya dengan lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari tagline Tabungan bjb Tandamata yaitu

‘Menjadikan Persiapan Masa Depan Anda Lebih Baik’. Produk Tabungan bjb Tandamata

menjadi alat menjalin hubungan dekat dengan para nasabahnya. Tabungan menjadi layanan awal

yang nantinya nasabah Bank bjb bisa mengakses layanan lainnya seperti layanan kredit mikro,

KPR atau lainnya (http://www.klik-galamedia.com/strategi-genjot-raihan-tabungan diakses 30

Maret 2014).

Para nasabah Tabungan bjb Tandamata pun memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam

program Petik Hadiah Bank bjb. Petik Hadiah Bank bjb merupakan program undian berhadiah

Bank bjb yang diselenggarakan dalam rangka meningkatkan customer loyalty dan juga sebagai

bentuk apresiasi Bank bjb kepada para nasabah tabungan bjb. Bagi nasabah yang memiliki saldo

tabungan minimal Rp 1 Juta secara otomatis mendapatkan nomor undian. Sehingga semakin

banyak saldo tabungan, semakin besar pula kesempatan untuk memperoleh hadiah undian Petik

Hadiah Bank bjb. (http://www.bankbjb.co.id/id/3/113/133/berita-perusahaan/show/349/1/Bankbjb-kembali-adakan-penarikan-undian-Petik-Hadiah-Bank-bjb-2013.html

diakses 1 Maret 2014).

Setiap akhir tahun Bank bjb mengadakan promosi Gebyar Akhir Tahun Tandamata,

dimana promosi ini memberikan tingkat suku bunga tabungan setinggi tingkat suku bunga

deposito. Dengan minimal saldo tertentu nasabah tabungan bjb Tandamata dapat memperoleh

bunga sebesar bunga deposito yaitu sebesar 6%. Promosi ini dilakukan karena Bank bjb menilai,

bunga tabungan belum bisa dirasakan oleh nasabah (http://javanews.co/2013/12/24/bjb-berikankejutan-di-akhir-tahun-dengan-bunga-tabungan-setinggi-deposito

diakses 20 April 2014). Selain

itu, promosi melalui media massa pun dilakukan oleh Bank bjb baik mempromosikan produkproduknya

maupun event-event yang disponsori oleh Bank bjb. Bank bjb beberapa kali menjadi

Page 34: SKRIPSI ENDANG

sponsor utama untuk event di Bandung seperti Amazing Bike Race dan Road to JakJazz Festival.

Beberapa event tersebut selain bertujuan untuk membentuk brand image juga bertujuan untuk

memberikan customer experience untuk nasabah Bank bjb. Beberapa event yang disponsori oleh

Bank bjb, pesertanya diharuskan membuka rekening tabungan bjb atau menambah saldo

tabungan mereka. Sehingga melalui event-event tersebut Bank bjb dapat meningkatkan jumlah

nasabah dan saldo tabungan para nasabahnya (http://www.bankbjb.co.id/id/3/113/133/beritaperusahaan/show/331/1/Bank-bjb---Road-to-Jak-Jazz%E2%80%9913.html

diakses 2 Maret

2014).

Bank bjb pun mengadakan program yang menyasar komunitas di Kota Bandung seperti

komunitas motor trail, bobotoh Persib dan fun bike. Program ini telah menjadi agenda tahunan

yang dilaksanakan di Kota Bandung. Melalui program ini Bank bjb mensosialisasikan kegiatan

menabung melalui produk Tabungan Bank bjb di kalangan komunitas dan diharapkan mampu 11

meningkatkan jumlah nasabah Bank bjb (http://www.infopublik.org/read/62755/perolehantabungan-bank-daerah-jabar-tahun-2013--melebihi-target.html

diakses 20 April 2014)

Melihat persaingan industri perbankan dalam meningkatkan penghimpunan dana dari

masyarakat dan potensi pasar yang dimiliki oleh Kota Bandung, sehingga diperlukan strategi

pemasaran produk Tabungan yang tepat berupa bauran pemasaran untuk menggarap segmen yang

dijadikan target pasar sehingga dapat mencapai posisi produk yang diinginkan. Kombinasi dari

bauran pemasaran inilah yang akan menentukan apakah nasabah akan menyimpan dananya atau

tidak. Kondisi Bank bjb Kantor Cabang Tamansari yang memiliki pasar Pemerintah Kota

Bandung dan karyawannya untuk memperkuat penghimpunan dananya membuat penulis tertarik

untuk melakukan evaluasi sejauh mana bauran pemasaran produk Tabungan bjb Tandamata dapat

mempengaruhi keputusan nasabah dalam menabung. Oleh karena itu, penulis melakukan

penelitian yang berjudul “Evaluasi Hasil Implementasi Strategi Pemasaran pada Produk

Page 35: SKRIPSI ENDANG

Tabungan bjb Tandamata Tahun 2014 (Studi Kasus pada Bank bjb Kantor Cabang

Tamansari Kota Bandung).”

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan

dalam penelitian ini sebagai berikut:

a.Bagaimana kinerja bauran pemasaran berdasarkan persepsi nasabah produk Tabungan bjb

Tandamata pada Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung?

b.Bagaimana keputusan nasabah Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung dalam

memilih produk Tabungan bjb Tandamata?

c.Bagaimana pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan nasabah Bank bjb Kantor Cabang

Tamansari Kota Bandung dalam memilih produk Tabungan bjb Tandamata secara simultan

dan parsial?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui kinerja bauran pemasaran berdasarkan persepsi nasabah produk Tabungan

bjb Tandamata pada Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung

b. Untuk mengetahui keputusan nasabah Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung

dalam memilih produk Tabungan bjb Tandamata

c. Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan nasabah Bank bjb Kantor

Cabang Tamansari Kota Bandung dalam memilih produk Tabungan bjb Tandamata secara

simultan dan parsial12

1.5 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah:

a. Aspek teoritis

1) Penelitian ini sebagai bentuk aplikasi ilmu dan teori yang dijelaskan dalam kurikulum

Page 36: SKRIPSI ENDANG

prodi S-1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika sehingga dapat digunakan

sebagai bahan pembelajaran mengenai pengaruh kinerja bauran pemasaran terhadap

keputusan pembelian sebagai hasil implementasi strategi pemasaran

2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan khususnya penelitian

tentang pengaruh kinerja bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian sebagai hasil

implementasi strategi pemasaran dan dapat pula dijadikan referensi untuk penelitian

selanjutnya.

b. Aspek Praktis

Bagi Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung, diharapkan hasil penelitian

ini bisa digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap strategi pemasaran yang

diimplementasikannya.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam rangka memberikan gambaran yang jelas mengenai isi penelitian ini, disusun suatu

sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi dan hal yang dibahas dalam tiap-tiap

bab. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisi rangkuman teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis

dan ruang lingkup penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi jenis penelitian, operasionalisasi variabel, teknik pengambilan

sampel, uji validitas dan reliabilitas serta teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Page 37: SKRIPSI ENDANG

Dalam bab ini berisi pembahasan terhadap hasil analisis data yang diperoleh selama

penelitian dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini memuat kesimpulan dari pembahasan atas hasil penelitian serta saran yang

ditujukan terutama bagi Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung yang menjadi objek

studi.