BAB I PENDAHULUAN 1.LATAR BELAKANG Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Sebagai lembaga keuangan yang berorientasi bisnis,bank juga melakukan berbagai kegiatan,seperti telah dijelaskan sebelumnya. Sebagai lembaga keuangan,kegiatan bank sehari- hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan perbankan yang paling pokok adalah membeli uang dengan cara ,menghimpun dana dari masyarakat luas. Kemudian menjual uang yang berhasil dihimpun dengan cara menyalurkan kembali kepada masyarakat melalui pemberian pinjaman atau kredit. Dalam praktik kegiatan bank dibedakan sesuai dengan jenis bank tersebut. Setiap jenis bank memiliki cirri dan tugas tersendiri dalam melakukan kegiatannya,misalnya dilihat dari segi fungsi bank yaitu antara kegiatan bank umum dengan kegiatan bank perkreditan rakyat,jelas memiliki tugas atau kegiatan yang berbeda. 2.RUMUSAN MASALAH 1.Apa yang dimaksud dengan Produk Perbankan? 2.Apa yang dimaksud dengan Jasa Perbankan? 3.Apa yang dimaksud dengan Pemanfaatan Produk dan Jasa Perbankan? 3.TUJUAN PENULISAN 1.Agar kita mengetahui apa yang dimaksud dengan Produk Perbankan 2.Agar kita mengetahui apa yang dimaksud dengan Jasa Perbankan 3.Agar kita mengetahui apa yang dimaksud dengan Pemanfaatan Produk dan Jasa Perbankkan BAB II
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan
kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau
yang dikenal sebagai banknote.
Sebagai lembaga keuangan yang berorientasi bisnis,bank juga melakukan berbagai
kegiatan,seperti telah dijelaskan sebelumnya. Sebagai lembaga keuangan,kegiatan bank sehari-
hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan perbankan yang paling pokok adalah
membeli uang dengan cara ,menghimpun dana dari masyarakat luas. Kemudian menjual uang
yang berhasil dihimpun dengan cara menyalurkan kembali kepada masyarakat melalui
pemberian pinjaman atau kredit.
Dalam praktik kegiatan bank dibedakan sesuai dengan jenis bank tersebut. Setiap jenis bank
memiliki cirri dan tugas tersendiri dalam melakukan kegiatannya,misalnya dilihat dari segi
fungsi bank yaitu antara kegiatan bank umum dengan kegiatan bank perkreditan rakyat,jelas
memiliki tugas atau kegiatan yang berbeda.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Produk Perbankan?
2. Apa yang dimaksud dengan Jasa Perbankan?
3. Apa yang dimaksud dengan Pemanfaatan Produk dan Jasa Perbankan?
3. TUJUAN PENULISAN
1. Agar kita mengetahui apa yang dimaksud dengan Produk Perbankan
2. Agar kita mengetahui apa yang dimaksud dengan Jasa Perbankan
3. Agar kita mengetahui apa yang dimaksud dengan Pemanfaatan Produk dan Jasa Perbankkan
BAB II
PEMBAHASAN
1. PRODUK PERBANKAN
Sebagian besar dana yang disalurkan bank kepada masyarakat sebenarnya bersumber dari
masyarakat. Dalam hal ini, bank mendapat kepercayaan untuk dapat melakukan kegiatannya
yang bersifat menguntungkan. Jika bank sudah tidak dipercaya oleh masyarakat, cepat atau
lambat bank itu akan bangkrut.
Aliran dana dari masyarakat yang masuk ke bank disebut kredit pasif, karena uang tersebut
tersimpan di bank. Sebaliknya, dana yang digunakan masyarakat untuk kegiatan produktif
disebut kredit aktif.
a. Kredit pasif
Jenis kegiatan bank dalam menghimpun dana dari masyarakat adalah sebagai berikut.
(1) Giro adalah simpanan atau tabungan dari nasabah di bank yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran. Uang tersebut setiap saat dapat ditarik oleh nasabah. Untuk kelancaran penggunaan
uang oleh nasabah, bank mengeluarkan cek atau bilyet giro.
(2) Tabungan berjangka (deposito berjangka) adalah sejumlah uang yang disimpan oleh nasabah di
bank dengan jangka waktu penarikan yang telah ditentukan. Jangka waktunya bias 1 bulan, 3
bulan, 6 bulan, 1 tahun, atau 2 tahun. Jika nasabah membutuhkan dana tersebut sebelum jatuh
tempo, maka bunga yang sudah menjadi haknya menjadi hilang.
(3) Sertifikat deposito adalah bukti bahwa nasabah telah mandepositokan uang di bank. Sertifikat
deposito dapat diperjualbelikan.
(4) Tabungan adalah simpanan nasabah di bank yang penarikan dananya dapat dilakukan setiap saat,
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
(5) Deposito on call adalah jenis tabungan tetap yang dapat diambil setelah ada pemberitahuan
terlebih dahulu dari si penabung.
(6) Deposito automatic roll over adalah suatu jenis deposito yang jika uangnya tidak diambil sampai
dengan waktu jatuh tempo, deposito langsung diperpanjang dan bunganya langsung dihitung
secara otomatis.
b. Kredit aktif
Dana yang diberikan bank pada masyarakat untuk berbagai tujuan disebut kredit aktif. Jenis
kredit aktif adalah sebagai berikut.
(1) Kredit rekening koran (R/K) adalah kredit yang diberikan sesuai dengan kebutuhan. Jaminan
dari kredit rekening koran dapat berupa surat-surat berharga, barang-barang yang ada pada
gudang peminjam, dan barang-barang beregerak seperti mobil atau harga tetap.
(2) Kredit reimburs (Letter of Credit) adalah pinjaman yang diberikan suatu bank kepada nasabah
dengan cara membayar harga pembelian suatu barang. Harga barang dibayar oleh bank setelah
penjual memperlihatkan bukti-bukti pengiriman barang. Hal ini lazim dilakukan dalam transaksi
internasional.
(3) Kredit aksep adalah kredit yang diberikan bank dengan cara menandatangani askep yang ditarik
oleh nasabah (pelanggan).
(4) Kredit dokumenter adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah (pelanggan) atas
jaminan dokumen yang diserahkan ke bank. Biasanya dokumen yang diberi kredit adalah surat
pengiriman barang atau sejenisnya yang telah disetujui oleh kapten kapal pengangkut.
(5) Kredit dengan jaminan surat-surat berharga adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada
pelanggan untuk membeli surat-surat berharga. Sebagai jaminan kredit tersebut adalah surat-
surat berharga yang dipegang oleh bank.
2. JASA PERBANKAN
Usaha pokok dari bank adalah memberi kredit kepada masyarakat dengan uangnya sendiri
atau dana yang telah dihimpun dari masyarakat. Selain itu, bank juga menjual atau melakukan
kegiatan yang dapat menghasilkan. Di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Jual beli valuta asing
Bank dapat melakukan transaksi jual beli mata uang asing seperti Dolar Amerika, Yen, dan Euro.
Bank akan memperoleh keuntungan berupa selisih antara harga penjualan dengan harga
pembelian.
b. Jasa penyimpanan
Bank juga menyediakan jasa penyimpanan barang dan surat berharga milik nasabah. Barang dan
surat berharga tersebut kemudian disimpan di dalam sebuah kotak yang bernama safety box.
Safety box diberi nomor tertentu yang hanya diketahui nasabah berikut kuncinya. Sebagai
imbalannya, bank akan memperoleh uang sewa dari nasabah.
c. Pengiriman/ transfer uang
Transfer uang dapat dilakukan untuk rekening pada bank yang sama atau antar rekening di bank
yang berbeda. Dengan adanya system komputerisasi pengiriman uang melalui bank dapat
menghemat waktu dan biaya, serta meningkatkan keamanan pengiriman uang. Dengan
menyediakan jasa ini bank memperoleh balas jasa berupa biaya pengiriman.
d. Pemberian jaminan
Seringkali nasabah membutuhkan suatu jaminan bank (garansi bank) dalam melakukan transaksi.
Pihak pemberi kredit atau penjual baru mau melakukan transaksi jika ada jaminan bank. Bank
dapat memberikan jaminan ini pada nasabah. Bank juga dapat memberikan jaminan dana bagi
perusahaan yang menjual sahamnya (efek) kepada masyarakat walaupun saham tersebut belum
terjual di bursa efek.
e. Kartu kredit
Beberapa bank juga menawarkan kartu kredit. Bank biasanya bekerja sama dengan penerbit
kartu kredit terkemuka di dunia, seperti Visa dan Mastercard. Prinsip kartu kredit adalah
pembayaran transaksi di kemudian hari, dan biasanya dengan pengenaan sejumlah uang (bunga)
untuk pemanfaatan jasa ini. Biasanya, setiap bulan kamu akan menerima tagihan pemakaian
kartu kredit sejumlah uang yang telah kamu belanjakan, ditambah bunganya.
f. Cek perjalanan
Bank menyediakan cek perjalanan agar nasabah tidak membawa uang tunai. Jika dalam
perjalanan nasabah perlu uang, cek tersebut dapat diuangkan pada bank terdekat.
g. Inkaso
Bank melaksanakan penagihan piutang (inkaso) untuk nasabahnya.
h. ATM
Untuk memberikan kemudahan pada nasabah dalam mendapat uang tunai, bank menyediakan
ATM (Anjungan Tunai Mandiri/ Automatic Teller Machine). Dengan menggunakan ATM,
nasabah dapat menarik uang tunai setiap saat. Selain itu ATM juga memiliki fungsi lain, seperti
untuk pembayaran tagihan telepon, pembayaran rekening listrik, dan pengisian pulsa handphone.
i. Kartu debit
Beberapa bank memberikan jasa kartu debit, yang mekanismenya memiliki kemiripan dengan
giro. Melalui kartu debit, kita dapat berbelanja tanpa uang tunai. Kartu debit langsung mendebit
rekening kita yang ada di bank yang bersangkutan.
3. PEMANFAATAN PRODUK DAN JASA PERBANKAN
1. Alasan Pemanfaatan
Generasi muda, terutama siswa sekolah sepertimu, harus sedini mungkin diarahkan agar
memanfaatkan jasa perbankan dan lembaga keuangan lainnya. Pemanfaatan jasa perbankan dan
lembaga keuangan lainnya didorong oleh berbagai alasan berikut ini.
a. Menumbuhkan Sikap Hidup Hemat
b. Menambah Penghasilan
c. Memperkuat Keamanan
d. Meningkatkan Produktivitas
2. Manfaat Produk Perbankan Bagi Siswa
a. Tabungan Siswa
Tabungan membiasakan kita untuk hidup hemat dan terencana. Selain itu melalui uang tabungan
kita telah turut serta dalam pembiayaan pembangunan.
b. Pengiriman Uang
Pengiriman melalui Bank dapat menghemat waktu dan biaya.
c. Asuransi
Asuransi yang paling tepat bagi siswa adalah asuransi pendidikan.
Asuransi ini sangat berguna bagi kepentingan anak untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat
yang lebih tinggi.
3. Manfaat Produk Perbankan Bagi Pengusaha
Bagi pengusaha, bank tentu juga menawarkan banyak produk dan jasa. Diantaranya adalah
sebagai berikut.
a. Simpanan Giro (demand deposit).
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
bilyet giro, atau sarana perintah pembayaran lain atau dengan cara transfer uang.
b. Kliring (clearing)
Kliring merupakan jasa penyelesaian utang-piutang antar bank dengan cara menyerahkan
warkat-warkat yang akan diselesaikan transaksinya di lembaga penyelesaian. Wakat adalah surat
berharga sebagai sarana pembayaran transaksi giro. Warkat untuk kliring dapat berupa cek,
bilyet giro, wesel bank, surat bukti transfer, atau nota kredit, sebagai sarana pembayaran.
Lembaga penyelesaian transaksi antar bank ini disebut lembaga kliring. Lembaga ini
dikoordinasikan oleh Bank Indonesia.
c. Inkaso (collection)
Inkaso merupakan proses penagihan warkat antarbank. Bedanya, dalam inkaso warkat yang
ditagihkan harus berasal dari luar kota atau luar wilayah kliring, atau dari luar negeri. Khusus
warkat dari luar negeri, inkaso harus dilakukan oleh bank devisa.
Warkat untuk inkaso dapat berupa cek, bilyet giro, wesel, kuitansi, surat aksep, dividen, kupon,
money order, dan surat berharga lainnya.
d. Berbagai jenis kredit
Menurut kegunaannya bagi pengusaha, kredit dapat dibedakan atas kredit investasi dan kredit
modal kerja. Kredit investasi adalah kredit yang digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau
pembangunan pabrik baru. Dengan kata lain, kredit investasi berjangka panjang.
Bank mengeluarkan beberapa produk kredit, seperti kredit reimburse untuk perdagangan; kredit
aksep untuk mendapat uang tunai; kredit dokumenter untuk mendapatkan kredit menjamin
dengan jaminan dokumen; dan kredit dengan surat berharga.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Fungsi utama dari bank adalah menyediakan jasa menyangkut penyimpanan nilai dan
perluasan kredit. Evolusi bank berawal dari awal tulisan, dan berlanjut sampai sekarang di mana
bank sebagai institusi keuangan yang menyediakan jasa keuangan. Sekarang ini bank adalah
institusi yang memegang lisensi bank. Lisensi bank diberikan oleh otoriter supervisi keuangan
dan memberikan hak untuk melakukan jasa perbankan dasar, seperti menerima tabungan dan
memberikan pinjaman.
2. SARAN
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadarai masih banyaknya terdapat kesalahan dan
kekurangan. Oleh sebab itu,penulis mengaharap kan saran dan kritik dari para pembaca demi
memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga malakah ini dapat bermanfaat untuk pembaca
terutama penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Dendry Raharjo. 2012. Produk dan Jasa Perbankan. Blogspot.com, diakses online pada tanggal 16 Januari 2015http://dendyraharjo.blogspot.com/2012/01/produk-dan-jasa-perbankan.html
Aisyah Alfitri. 2013. Produk dan Jasa Perbankan. Blogspot.com, diakses online pada tanggal 16 Januari 2015http://aisyahmuet.blogspot.com/2013/06/produk-dan-jasa-perbankan_9892.html
Mazaya. 2010. Perbankan. Blogspot.com, diakses online pada tanggal 16 Januari 2015http://mazaya-learning.blogspot.com/2010/01/perbankan.html
PENGERTIAN INVESTASI
Definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Investasi diartikan sebagai penanaman
uang atau di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memproleh keuntungan. Pada
dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat
dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.
Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi
masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas
waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan.
Seseorang tentunya harus memikirkan masa depan dimana pada saat kebutuhan hidup terus
meningkat, kebutuhan yang dimaksud dapat berupa pendidikan, sarana transportasi, kesehatan,
tempat tinggal, kebutuhan untuk rekreasi, ibadah, hingga kebutuhan untuk masa tidak produktif.
Dengan berlatar belakang hal tersebut maka seseorang menyisihkan sebagian dari pendapatannya
di masa produktif dan meng-investasikannya untuk masa dimana sudah kurang produktif.
Ada banyak pilihan dalam berinvestasi, diantaranya yaitu membuka deposito, menabung,
membeli tanah dan bangunan, obligasi, membeli emas, saham, dan lain-lain.
Jenis-Jenis Investasi
Produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara lain:
a. Tabungan di bank
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang
besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan
kita mengambil uang kapanpun yang kita inginkan.
b. Deposito di bank
Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya, dalam deposito tidak dapat
mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di
bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai
dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi
daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang tersebut tidak
akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank.
c. Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham, berarti
membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan,
maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden.
Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih
harganya disebut capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih
harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua yaitu
deviden dan capital gain.
d. Properti
Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :
(a) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa.
(b) Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
e. Barang-barang koleksi
Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan lain-lain. Keuntungan
yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan menjual koleksi
tersebut kepada pihak lain.
f. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing dari
negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, yaitu
Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti
kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing
tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah
dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas.
Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
g. Mata uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi dalam saham,
karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu
benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang
bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
h. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun
perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu proyek pemerintah.
Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku
bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti
saham kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih
tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya. Terdapat pengelompokkan jenis-jenis
b. Bidang Micro, terdiri dari bjb Kredit BPR, bjb Kredit Kopkar, bjb KKPE (Kredit
Ketahanan Pangan dan Energi), bjb Kredit Mikro Utama, bjb Kridamas, bjb KUR, bjb
SSRG (Skema Subsidi Resi Gudang) dan Kredit Cinta Rakyat Jawa Barat
c. Bidang Commercial, terdiri dari bjb Deposito Korporasi, bjb Garansi Bank, bjb Giro
Korporasi, bjb Kredit Investasi Umum, bjb Kredit Modal Kerja, bjb Kredit Sindikasi,
Pemberian Kredit Kepada Perusahaan Pembiayaan dan bjb Pinjaman Daerah
KANTOR
CABANG
KANTOR
WILAYAH
OFFICER
STAFF STAFF
OFFICER OFFICER OFFICER
STAFF STAFF
CUSTOMER
SERVICE
TELLER
DIVISI
OPERASION
AL
DIVISI
KONTROL
INTERNAL
CABANG
DIVISI
BISNIS
KONSUMER
& KPR
DIVISI BISNIS
KOMERSIAL,
INSTITUSION
AL & MIKRO
KANTOR
CABANG
PEMBANTU
OFFICER
STAFF
CUSTOMER
SERVICE
TELLER3
d. Bidang Treasury, terdiri dari Capital Market Product, bjb Money Changer, Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK), Dealing Room, Foreign Exchange Trading, Hedging
Instrument, Money Market Account, ORI 010.
e. Bidang International, terdiri dari bjb Deposito Valas, bjb Giro Valas, bjb Remittance,
SKBDN, bjb Tandamata Dollar dan Trade Finance and Services.
f. Bidang Layanan, terdiri dari bjb Precious, Inkaso, bjb Kas Mobil Keliling dan Safe
Deposit Box.
(http://www.bankbjb.co.id/id/117/Produk-dan-Layanan.html diakses 11 Maret 2014).
1.2 Latar Belakang Penelitian
Proses manajemen strategis banyak dipakai oleh perusahaan, baik perusahaan besar
maupun kecil. Semua perusahaan memiliki strategi yang digunakan sebagai cara untuk mencapai
tujuan bisnisnya. Sebuah perusahaan yang memiliki rencana ke depan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Visi dan misi menjadi cerminan maksud dan tujuan dari suatu perusahaan. Begitu pula
yang dimiliki oleh Bank bjb. Bank bjb memiliki visi yang merupakan penjabaran dari keinginan
yang kuat dari para stakeholder Bank bjb supaya Bank bjb dapat tumbuh dan berkembang menjadi
salah satu dari sepuluh bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia. Dalam mewujudkan
visinya, Bank bjb merumuskan tiga misi yaitu: 1) Penggerak dan pendorong laju perekonomian
daerah, 2) Melaksanakan penyimpanan uang daerah, 3) Salah satu sumber pendapatan asli daerah.
Dalam rangka mencapai visinya, Bank bjb diarahkan untuk menjadi bank nasional yang tumbuh
berkesinambungan dengan tingkat profitabilitas tinggi dan unggul dalam bidang pelayanan.
Sehingga Bank bjb dapat tumbuh menjadi bank yang lebih besar (bigger), lebih kuat (stronger)
dan lebih baik (better) (Annual Report Bank bjb 2013). Keseriusan Bank bjb untuk mencapai
visinya tercermin dari aset yang senantiasa tumbuh hingga menjadi lebih besar seperti pada
gambar 1.2.
Gambar 1.2
Pertumbuhan Aset Bank bjb Tahun 2010-2013
Sumber : Annual Report Bank bjb 20134
Berdasarkan gambar 1.2 dapat diketahui pertumbuhan aset selama empat tahun terakhir
terus bertumbuh. Meskipun pada tahun 2013 hanya mengalami pertumbuhan yang lebih rendah
dari tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,16%. Hal ini membuat Bank bjb bertahan di
peringkat ke-13 sebagai bank terbesar berdasarkan aset di Indonesia versi survei Majalah Investor
(Investor XVI/252 Juni 2014).
Pertumbuhan struktur permodalan yang kuat pun dibuktikan melalui masuknya Bank bjb
ke dalam kelompok BUKU 3 atau kelompok bank dengan modal inti Rp 5 triliun sampai di bawah
Rp 30 triliun di tahun 2013. Pengelompokan ini merupakan pengelompokan bank sesuai dengan
aturan Bank Indonesia mengenai Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU). Kuatnya struktur modal
Bank bjb membuat kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh Bank bjb menjadi lebih luas, serta
dapat meningkatkan kepercayaan nasabah dalam melakukan aktivitas kegiatan perbankannya
melalui Bank bjb. Biro Riset Infobank mencatat pada akhir 2013 modal inti Bank bjb tumbuh
12,46% menjadi Rp5,63 triliun dari Rp5,01 triliun pada tahun 2012 (Infobank Vol XXXVI No 423
Juni 2014). Dilihat dari rasio kecukupan modal (CAR) yang dimiliki Bank bjb pada tahun 2013
yaitu sebesar 16,51% mengalami penurunan sebesar 1,6% dari tahun sebelumnya. Meskipun
mengalami sedikit penurunan rasio ini masih berada jauh di atas batas rasio yang ditentukan oleh
regulator yaitu sebesar 8% (Annual Report Bank bjb 2013).
Di sisi lain secara umum perbankan Indonesia tumbuh cukup pesat beberapa tahun
belakangan ini. Pertumbuhan kredit perbankan Indonesia berada di atas pertumbuhan dana pihak
ketiga. Hal ini seperti yang dapat dilihat pada gambar 1.3.
Gambar 1.3
Pertumbuhan Kredit dan Dana Pihak Ketiga Perbankan Indonesia Tahun 2010-2013
Sumber : Bank Indonesia
Berdasarkan gambar 1.3 dapat diketahui bahwa rata-rata pertumbuhan DPK selama empat
tahun terakhir sekitar 17% per tahun, sedangkan pertumbuhan kredit rata-rata 23% per tahun.
Pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit menjadi salah
satu tantangan industri perbankan Indonesia dalam persoalan likuiditas dimana ketersediaan dana
nantinya akan menurun, sehingga dapat memicu persaingan mendapatkan dana di pasar.5
Fenomena pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit
pun dialami oleh Bank bjb. Pertumbuhan dana pihak ketiga Bank bjb dapat dilihat pada gambar
1.4.
Gambar 1.4
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Bank bjb Tahun 2010-2013
(dalam Jutaan Rupiah)
Sumber : Annual Report Bank bjb 2013
Berdasarkan gambar 1.4 dapat diketahui dana pihak ketiga terus bertumbuh. Hingga akhir
2013, Bank bjb berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 61,2 triliun atau
mengalami pertumbuhan sebesar 4,5% dibanding posisi pada tahun 2012. Sementara itu,
pertumbuhan kredit yang dimiliki oleh Bank bjb mencapai 27,57% atau menjadi Rp 48,90 triliun
dari Rp 38,33 triliun pada 2012. Peningkatan tersebut didukung oleh pertumbuhan kredit
consumer dan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang masing-masing secara tahunan tumbuh
27,5% dan 127,2%. Sementara itu kredit mikro Bank bjb tercatat tumbuh 17,8% atau menjadi Rp
5,35 triliun pada akhir tahun 2013 (Annual Report Bank bjb 2013).
Pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit pun
berdampak pada rasio LDR (Loan Deposit Ratio) yang dimiliki Bank bjb. Hingga akhir tahun
2013, Bank bjb memiliki rasio LDR sebesar 96,47%. Rasio ini mengalami kenaikan dibanding
tahun 2012 yang hanya sebesar 74,09% (Annual Report Bank bjb 2013). Bank Indonesia sendiri
telah menetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 15 Tahun 2013 bahwa rasio komposisi
antara jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana pihak ketiga (loan deposit
ratio-LDR) tidak lebih dari 110%.
Produk tabungan menjadi salah satu produk yang memiliki target pertumbuhan yang
cukup tinggi untuk dapat mendukung pertumbuhan dana pihak ketiga. Bank bjb menetapkan target
pertumbuhan tabungan untuk tahun 2014 di atas pertumbuhan rata-rata perbankan nasional yaitu
sebesar 22%. Hal ini membuat Bank bjb harus mengintensifkan pertumbuhan tabungan melalui 6
optimalisasi penetrasi pasar (Annual report Bank bjb 2013). Berdasarkan Analyst Meeting 4Q
2013 Bank bjb Presentation, hingga akhir tahun 2013 Bank bjb berhasil menghimpun dana pihak
ketiganya sebanyak 58% berasal dari wilayah Jawa Barat. Di wilayah Jawa Barat sendiri Bank bjb
terus mengalami peningkatan jumlah nasabah dari tahun 2010 hingga tahun 2013. Hal tersebut
dapat dilihat pada gambar 1.5.
Gambar 1.5
Pertumbuhan Jumlah Nasabah Bank bjb Wilayah Jawa Barat Tahun 2010-2013
Sumber: Analyst Meeting 4Q 2013 Bank bjb Presentation
Pertumbuhan jumlah nasabah Bank bjb di wilayah Jawa Barat juga mendukung
peningkatan market share dalam penghimpunan dana pihak ketiga di Jawa Barat seperti yang
dapat dilihat pada gambar 1.6.
Gambar 1.6
Pertumbuhan Market Share Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Bank bjb di Jawa Barat
Tahun 2012-2013
Sumber: Analyst Meeting 4Q 2013 Bank bjb Presentation
Salah satu kota yang telah menjadi pangsa pasar Bank bjb di Jawa Barat adalah Kota
Bandung. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah jaringan kantor Bank bjb yang beroperasi
di Kota Bandung. Hingga akhir tahun 2013, Bank bjb memiliki satu Kantor Pusat, lima Kantor
Cabang, 40 Kantor Cabang Pembantu, 21 Kantor Kas, sembilan Payment Point dan 121 ATM 7
yang beroperasi di Kota Bandung (http://www.bankbjb.co.id/id/3/115/141/Kantor-Cabang.html
diakses 13Mei 2014). Pada tahun 2013 inflasi Kota Bandung berada pada kisaran 7,97%. Ini
mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang berada di tingkat 4,02%. Inflasi
di Kota Bandung ini relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan tingkat inflasi secara nasional
yang berada di tingkat 8,38% (Data Makro Kota Bandung 2013).
Perkembangan teknologi informasi pun mempengaruhi perkembangan industri
perbankan. Bank bjb juga melakukan peningkatan kualitas layanan elektronik melalui dukungan
teknologi informasi yang memadai dengan pengembangan layanan Internet Banking dan Mobile
Banking (Annual Report Bank bjb 2013). Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Mars
Indonesia pada tahun 2012, menyebutkan bahwa nasabah di Kota Bandung merupakan nasabah
yang paling aware terhadap internet banking dibandingkan kota-kota lain dengan porsi 39,3%.
Namun tingkat awareness internet banking yang sudah lumayan tinggi, tidak diikuti dengan
tingkat penetrasinya yang hanya sebesar 7,2%. Selain itu, pemanfaatan ponsel yang kini semakin
canggih ternyata memberikan kemudahan dalam pelayanan perbankan dengan menggunakan
mobile banking. Tingkat awareness nasabah di Kota Bandung terhadap mobile banking sebesar
57,6% dengan tingkat penetrasinya sebesar 33% (MARS Newsletter,vol.05, Maret 2013).
Dalam pertumbuhan penduduk Kota Bandung, dari tahun 2010 hingga 2013
menunjukkan pertumbuhan yang positif seperti yang dapat dilihat pada gambar 1.7.
Gambar 1.7
Pertumbuhan Penduduk Kota Bandung Tahun 2010-2013
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung 2013
Pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun yang positif didukung pula dengan taraf
kualitas fisik maupun non fisik penduduknya yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari Indeks
Pembangunan Manusia Kota Bandung pada tahun 2012 sebesar 76,86 lebih tinggi dibandingkan
Indeks Pembangunan Manusia secara nasional yang sebesar 73,29 (Data Makro Kota Bandung
2013).
Melalui jaringan kantor yang terdapat di Kota Bandung membuat Bank bjb mampu
memberikan layanan kepada para nasabahnya salah satunya di Kantor Cabang Tamansari. 8
Berdasarkan hasil observasi melalui wawancara dengan Divisi Bisnis Konsumer & KPR Cabang
Tamansari, Bapak Moch. Arief H, Kantor Cabang Tamansari merupakan Kantor Cabang yang
paling lama berdiri di Kota Bandung setelah Kantor Cabang Utama yang terletak di Jalan Braga.
Hal ini membuat Kantor Cabang Tamansari dipercaya oleh Pemerintah Kota Bandung untuk
mengelola kas daerah Kota Bandung. Oleh karena itu, Kantor Cabang Tamansari membuat satu
Kantor Kas dan satu Kantor Cabang Pembantu yang terletak di dekat kawasan Kantor Pemerintah
Kota untuk mempermudah melayani Pemerintah Kota Bandung.
Kewenangan yang dimiliki oleh Kantor Cabang Tamansari untuk mengelola kas daerah
termasuk penyimpanan pendapatan dan pengeluaran belanja daerah. Tahun 2012 Kota Bandung
memiliki pendapatan asli daerah sekitar Rp 834 juta. Pendapatan asli daerah Kota Bandung
sebesar 79% berasal dari hasil pajak daerah yang terdiri dari pajak hotel, restoran, hiburan, pajak
bumi dan bangunan hingga pajak air bawah tanah. (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Walikota Bandung 2012). Perolehan pajak ini memiliki potensi untuk terus meningkat setiap
tahunnya mengingat Kota Bandung memiliki laju pertumbuhan ekonomi (LPE) yang menunjukkan
peningkatan yang positif selama tahun 2010 –2012. LPE merupakan laju perolehan nilai tambah
dari seluruh kegiatan ekonomi atas dasar harga konstan pada suatu wilayah. Pada tahun 2010 LPE
Kota Bandung mencapai 8,45% dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 8,98%.
Tingkat LPE Kota Bandung ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kinerja LPE secara secara
nasional yang hanya sebesar 6,21% (Data Makro Kota Bandung 2013).
Sementara itu sekitar 46% anggaran belanja kas daerah Kota Bandung ditujukan untuk
belanja pegawai. Belanja ini digunakan untuk pembayaran gaji pegawai dan tambahan penghasilan
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung (Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Walikota Bandung 2012). Menurut Moch Arief H, kondisi Kantor Cabang
Tamansari yang secara langsung sebagai pemegang kas daerah Kota Bandung, membuat dana
yang dihimpun oleh Kantor Cabang Tamansari paling besar dibandingkan kantor cabang lainnya
di Kota Bandung. Oleh karena itu, Bank bjb Cabang Tamansari memiliki target penghimpunan
dana yang lebih besar dibandingkan kantor cabang lain di Kota Bandung. Hal ini didukung oleh
pernyataan Bagian Marketing Unit Bisnis Konsumer Cabang Tamansari yang menyebutkan
bahwa, Kantor Cabang Tamansari secara target memiliki angka yang lebih tinggi dibanding
cabang lain dan untuk tahun 2013 target pencapaian bjb Tandamata 95% terealisasi sesuai dengan
target yang ditetapkan sebelumnya.
Dalam rangka mendukung strategi penetrasi pasar yang telah ditetapkannya, Bank bjb
melakukan penambahan jumlah jaringan di pusat keramaian serta optimalisasi fungsi ATM
melalui penambahan fitur layanan juga akan dilakukan Bank bjb untuk menunjang peningkatkan
jumlah rekening. Menurut Moch. Arief H, Kantor Cabang Tamansari juga merupakan kantor
cabang yang memiliki jaringan kantor paling banyak kedua setelah Kantor Cabang Utama di Kota
Bandung. Tahun 2012 Kantor Cabang Tamansari hanya memiliki tiga Kantor Cabang Pembantu9
serta tiga Kantor Kas dua Payment Point yang terletak di Unpas dan Dishub Kota Bandung. Kini
Kantor Cabang Tamansari telah membuka empat Kantor Cabang Pembantu baru yang terdapat di
daerah Kosambi, Jalan Juanda, Jalan Abdul Rahman Saleh dan Jalan Djundjunan. Ditambah lagi
sebanyak lebih dari 35 unit mesin ATM Bank bjb yang beroperasi di Kota Bandung dikelola oleh
Kantor Cabang Tamansari. Hal ini membuat jaringan kantor dari Kantor Cabang Tamansari
sebagai induknya lebih luas dalam menjangkau para nasabahnya guna mendukung strategi
penetrasi pasar di Kota Bandung.
Bank bjb memiliki produk Tabungan yang bernama Tabungan bjb Tandamata. Tabungan
bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Mendatang) adalah produk tabungan yang dibuat untuk
menjangkau golongan masyarakat kecil dan menengah, melalui setoran awal yang relatif ringan.
Setoran awal untuk produk Tabungan bjb Tandamata yaitu minimal sebesar Rp 50.000,- dengan
biaya adminstrasi sebesar Rp 2.500,- dan tingkat suku bunga hingga 2,5%. Selain memperoleh
bunga tabungan, nasabah bjb Tandamata pun mendapatkan Kartu ATM Bank bjb yang berfungsi
sebagai kartu ATM dan kartu debit yang dapat digunakan untuk berbelanja dan pembayaran
lainnya di seluruh ATM Bank bjb, ATM Bersama dan Prima. Fasilitas yang ditawarkan oleh
produk bjb Tandamata dapat dimiliki oleh seluruh nasabah yang telah melakukan pembukaan
rekening (http://www.bankbjb.co.id/id/4/117/153/239/bjb-Tandamata.html diakses 14 Maret
2014).
Hingga akhir tahun 2013, Bank bjb memiliki berbagai jenis produk tabungan bjb
Tandamata dan produk tabungan lain yang harus dikeluarkan atas program dari Pemerintah.
Meskipun Bank bjb menjual berbagai produk Tabungan bjb Tandamata yang masing-masing
memiliki segmen pasar yang berbeda, Tabungan bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Datang)
mampu menghimpun dana nasabah paling besar dibanding produk tabungan lainnya. Hal tersebut
dapat dilihat pada gambar 1.8.
Gambar 1.8
Komposisi Penghimpunan Dana Berdasarkan Produk Tabungan Tahun 2013
Sumber: Annual Report Bank bjb 201310
Produk Tabungan bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Datang), diposisikan Bank bjb
sebagai produk yang dapat mempersiapkan simpanan dana untuk masa mendatang bagi para
nasabahnya dengan lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari tagline Tabungan bjb Tandamata yaitu
‘Menjadikan Persiapan Masa Depan Anda Lebih Baik’. Produk Tabungan bjb Tandamata
menjadi alat menjalin hubungan dekat dengan para nasabahnya. Tabungan menjadi layanan awal
yang nantinya nasabah Bank bjb bisa mengakses layanan lainnya seperti layanan kredit mikro,
KPR atau lainnya (http://www.klik-galamedia.com/strategi-genjot-raihan-tabungan diakses 30
Maret 2014).
Para nasabah Tabungan bjb Tandamata pun memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam
program Petik Hadiah Bank bjb. Petik Hadiah Bank bjb merupakan program undian berhadiah
Bank bjb yang diselenggarakan dalam rangka meningkatkan customer loyalty dan juga sebagai
bentuk apresiasi Bank bjb kepada para nasabah tabungan bjb. Bagi nasabah yang memiliki saldo
tabungan minimal Rp 1 Juta secara otomatis mendapatkan nomor undian. Sehingga semakin
banyak saldo tabungan, semakin besar pula kesempatan untuk memperoleh hadiah undian Petik
Hadiah Bank bjb. (http://www.bankbjb.co.id/id/3/113/133/berita-perusahaan/show/349/1/Bankbjb-kembali-adakan-penarikan-undian-Petik-Hadiah-Bank-bjb-2013.html
diakses 1 Maret 2014).
Setiap akhir tahun Bank bjb mengadakan promosi Gebyar Akhir Tahun Tandamata,
dimana promosi ini memberikan tingkat suku bunga tabungan setinggi tingkat suku bunga
deposito. Dengan minimal saldo tertentu nasabah tabungan bjb Tandamata dapat memperoleh
bunga sebesar bunga deposito yaitu sebesar 6%. Promosi ini dilakukan karena Bank bjb menilai,
bunga tabungan belum bisa dirasakan oleh nasabah (http://javanews.co/2013/12/24/bjb-berikankejutan-di-akhir-tahun-dengan-bunga-tabungan-setinggi-deposito
diakses 20 April 2014). Selain
itu, promosi melalui media massa pun dilakukan oleh Bank bjb baik mempromosikan produkproduknya
maupun event-event yang disponsori oleh Bank bjb. Bank bjb beberapa kali menjadi
sponsor utama untuk event di Bandung seperti Amazing Bike Race dan Road to JakJazz Festival.
Beberapa event tersebut selain bertujuan untuk membentuk brand image juga bertujuan untuk
memberikan customer experience untuk nasabah Bank bjb. Beberapa event yang disponsori oleh
Bank bjb, pesertanya diharuskan membuka rekening tabungan bjb atau menambah saldo
tabungan mereka. Sehingga melalui event-event tersebut Bank bjb dapat meningkatkan jumlah
nasabah dan saldo tabungan para nasabahnya (http://www.bankbjb.co.id/id/3/113/133/beritaperusahaan/show/331/1/Bank-bjb---Road-to-Jak-Jazz%E2%80%9913.html
diakses 2 Maret
2014).
Bank bjb pun mengadakan program yang menyasar komunitas di Kota Bandung seperti
komunitas motor trail, bobotoh Persib dan fun bike. Program ini telah menjadi agenda tahunan
yang dilaksanakan di Kota Bandung. Melalui program ini Bank bjb mensosialisasikan kegiatan
menabung melalui produk Tabungan Bank bjb di kalangan komunitas dan diharapkan mampu 11
meningkatkan jumlah nasabah Bank bjb (http://www.infopublik.org/read/62755/perolehantabungan-bank-daerah-jabar-tahun-2013--melebihi-target.html
diakses 20 April 2014)
Melihat persaingan industri perbankan dalam meningkatkan penghimpunan dana dari
masyarakat dan potensi pasar yang dimiliki oleh Kota Bandung, sehingga diperlukan strategi
pemasaran produk Tabungan yang tepat berupa bauran pemasaran untuk menggarap segmen yang
dijadikan target pasar sehingga dapat mencapai posisi produk yang diinginkan. Kombinasi dari
bauran pemasaran inilah yang akan menentukan apakah nasabah akan menyimpan dananya atau
tidak. Kondisi Bank bjb Kantor Cabang Tamansari yang memiliki pasar Pemerintah Kota
Bandung dan karyawannya untuk memperkuat penghimpunan dananya membuat penulis tertarik
untuk melakukan evaluasi sejauh mana bauran pemasaran produk Tabungan bjb Tandamata dapat
mempengaruhi keputusan nasabah dalam menabung. Oleh karena itu, penulis melakukan
penelitian yang berjudul “Evaluasi Hasil Implementasi Strategi Pemasaran pada Produk
Tabungan bjb Tandamata Tahun 2014 (Studi Kasus pada Bank bjb Kantor Cabang
Tamansari Kota Bandung).”
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan
dalam penelitian ini sebagai berikut:
a.Bagaimana kinerja bauran pemasaran berdasarkan persepsi nasabah produk Tabungan bjb
Tandamata pada Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung?
b.Bagaimana keputusan nasabah Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung dalam
memilih produk Tabungan bjb Tandamata?
c.Bagaimana pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan nasabah Bank bjb Kantor Cabang
Tamansari Kota Bandung dalam memilih produk Tabungan bjb Tandamata secara simultan
dan parsial?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui kinerja bauran pemasaran berdasarkan persepsi nasabah produk Tabungan
bjb Tandamata pada Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung
b. Untuk mengetahui keputusan nasabah Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung
dalam memilih produk Tabungan bjb Tandamata
c. Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan nasabah Bank bjb Kantor
Cabang Tamansari Kota Bandung dalam memilih produk Tabungan bjb Tandamata secara
simultan dan parsial12
1.5 Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah:
a. Aspek teoritis
1) Penelitian ini sebagai bentuk aplikasi ilmu dan teori yang dijelaskan dalam kurikulum
prodi S-1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika sehingga dapat digunakan
sebagai bahan pembelajaran mengenai pengaruh kinerja bauran pemasaran terhadap
keputusan pembelian sebagai hasil implementasi strategi pemasaran
2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan khususnya penelitian
tentang pengaruh kinerja bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian sebagai hasil
implementasi strategi pemasaran dan dapat pula dijadikan referensi untuk penelitian
selanjutnya.
b. Aspek Praktis
Bagi Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung, diharapkan hasil penelitian
ini bisa digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap strategi pemasaran yang
diimplementasikannya.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam rangka memberikan gambaran yang jelas mengenai isi penelitian ini, disusun suatu
sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi dan hal yang dibahas dalam tiap-tiap
bab. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini berisi rangkuman teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis
dan ruang lingkup penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini berisi jenis penelitian, operasionalisasi variabel, teknik pengambilan
sampel, uji validitas dan reliabilitas serta teknik analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi pembahasan terhadap hasil analisis data yang diperoleh selama
penelitian dilakukan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini memuat kesimpulan dari pembahasan atas hasil penelitian serta saran yang
ditujukan terutama bagi Bank bjb Kantor Cabang Tamansari Kota Bandung yang menjadi objek