SKRIPSI EFEKTIFITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. ISWANTO MAKASSAR WARNI MARTINA 105730 1809 10 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2014
SKRIPSI
EFEKTIFITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSIPEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS PADA
PT. ISWANTO MAKASSAR
WARNI MARTINA105730 1809 10
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR2014
SKRIPSI
EFEKTIFITAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSIPEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS PADA
PT ISWANTO MAKASSAR
WARNI MARTINA105730 1809 10
Untukmemenuhipersyaratangunamemperolehgelar
SarjanaEkonomipadaJurusanAkuntansi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2014
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Skripsi ini telah disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dengan Surat
Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar denganNomor:
113 Tahun 1435 H/ 2014 M dan telah dipertahankan di depan tim penguji
pada hari rabu tanggal 16bulan Juli tahun 2014/ 21 Rajab 1436 H, sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Makassar,……………………………………………….
Panitia Ujian:
1. Pengawas Umum: Dr. H. Irwan Akib, M.Pd. (……………)(Rektor Unismuh Makassar)
2. Ketua : Dr. Mahmud Nuhung, M.A (…………….)(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
3. Sekertaris : Drs. H. Sultan Sarda, MM (…………….)(PD.I Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
Penguji : 1) Dr.H.Mahmud Nuhung,MA (......…...........)
2) Abd.Salam HB,SE.,M.Si.Ak (….…………)
3) Fidhul Adziem,SE.,M.Si (…………….)
4) Samsul Rizal,SE.,MM (…………….)
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa.Karena limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga skripsi yang
berjudul“Efektifitas Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
danPengeluaranKasPadaPTIswantoMakassar ”dapat diselesaikan sesuai
dengan harapan.
Penulis sadar bahwa skripsi ini dapat seperti sekarang ini kerena berkat
bantuan dari orang-orang yang selama ini telah membantu, mendukung, dan
membimbing penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih buat orang-
orang yang paling berharga dan yang paling penulis sayangi. Ayahanda Rahman
dan ibundaku tercinta Nurlaela, penulis ucapkan banyak terima kasih untuk
semua bimbingannya, nasehatnya dan dukunganya hingga penulis bisa jadi
seperti sekarang, buat saudara – saudara serta keluargaku yang selama ini banyak
memberikan bantuan, Terimakasih atas segala motivasinya. Disamping itu
penulis tak lupa menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. DR. H. Irwan Akib, M.Pd selaku Rektor Universitas
Muhammadyah Makassar.
2. Bapak Dr. Mahmud Nuhung, SE.,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadyah Makassar.
iii
3. Bapak Ismail Badollahi, SE., M.Si, Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi.
4. Bapak Drs. Ek.H.M. Ikram Idrus. MS selaku pembimbing I yang selalu
membimbing sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Bapak Faidhul Adziem, SE.,M.Siselaku pembimbing II yang selalu
membimbing dalam hal metode penulisan Skripsi ini.
6. Buat Sahabat - sahabatku yang tersayang, Sulfikawati, Sunarti, Nasriah,
Evayanti, Hkaurunisa dan Elvira”The Sweesh” saya ucapkan terima kasih
atas nasehat dan kebaikan kalian.
7. Buat teman-teman di Akuntansi 4,2010 yang telah banyak membantu
selama perkuliahan dan rela untuk meminjamkan catatan dan bukunya,
penulis ucapkan banyak terima kasih. Penulis menyadari penulisan ini
masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis mengharapkan
kritikan yang membangun dari pembaca.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT memberikan limpahan
karunia dan kasih sayangnya dan memberkati kita semua di setiap langkah
yang kita tempuh, Amin.
Makassar, Juni2014
Penulis
iv
ABSTRAK
Warni Martina. 2014. “Efektifitas Penerapan Sistem InformasiAkuntansi Pembelian dan Pengeluaran Kas Pada PT IswantoMakassar”. Pemibing : Drs. Ek..H.M.Ikram Idrus, MS dan FaidhulAdziem, SE.,M.Si
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapansistem informasi akuntansi pembelian dan pengeluaran kas pada PT.Iswanto Makassar. Adapun Analisis yang digunakan dalam penelitianini adalah metode deskriptif kualitatif yang mendiskiripsikan ataumenggambarkan data yang berkaitan dengan kondisi objektifperusahaan. Untuk menjelaskan efektivitas penerapan sistem informasiakuntansi pembelian dan pengeluaran kas pada perusahaan. Sehinggadalam penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa : (1) Keamanan darisistem informasi akuntansi atas Pembelian barang dagang bukanhanya berkenaan dengan keamanan catatan Pembelian barang dagangtetapi juga keamanan fisik persediaan barang dagang. Jadi harus adapemisahan tugas yang jelas antara yang menangani catatan Pembelianbarang dagang dengan bagian yang menangani fisik pembelian barangdagang. Hal ini berkaitan dengan pengendalian perusahaan, untukmencegah penyelewengan catatan dan fisik atas Persediaan barangdagang. (2) PT. Iswanto Makassar menerapkan pemisahan tugas tersebut.Penanganan catatan pembelian barang dagang dilakukan oleh bagianakuntansi dan perhitungan fisik barang dagang dilakukan oleh bagiangudang. Dimana hasil dari perhitungan fisik yang dihasilkan bagiangudang akan dilakukan pengecekan oleh bagian akuntansi sesuai dengancatatan yang ada pada bagian akuntansi. Berdasarkan keamanan sistemdapat dikatakan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi atasPembelian barang dagang dan pengeluaran Kas pada PT. IswantoMakassar telah efektif.
Kata Kunci: Efektifitas, Sistem Informasi Akuntansi, Pembelian,Pengeluaran Kas, Pengendalian.
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................iv
ABSTRAK ..........................................................................................................v
DAFTAR ISI ......................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. LatarBelakangMasalah.................................................................... 1
B. RumusanMasalah ............................................................................ 3
C. TujuanPenelitian.............................................................................. 3
D. ManfaatPenelitian............................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 6
A. Efektivitas ....................................................................................... 6
1. DefenisidanKonsepDasarEfektivitas .......................................... 6
2. AnalisisEfektivitas...................................................................... 7
B. SistemInformasiAkuntansi .............................................................. 8
1. PengertianSistemInformasiAkuntansi ......................................... 8
C. SistemInformasiAkuntansiPembelian ............................................. 13
vi
1. PengertianSistemInformasiAkuntansiPembelian ....................... 13
2. ProsedurPembelian ..................................................................... 16
3. TujuanSistemInformasiAkuntansiPembelian ............................. 20
D. SistemInformasiAkuntansiPengeluaranKas .................................... 21
1. DefenisiPengeluaranKas ............................................................. 20
E. KerangkaPikir ................................................................................. 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................... 29
A. Lokasi Dan WaktuPenelitian........................................................... 29
B. MetodePengumpulan Data .............................................................. 29
C. Jenis Dan Sumber Data ................................................................... 30
D. MetodeAnalisis................................................................................ 32
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..................................... 33
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ....................................................... 33
B. Visi dan Misi PT Iswanto Makassar ............................................... 34
C. Struktur Organisasi PT Iswanto Makassar ...................................... 35
D. Job Description PT Iswanto Makassar ........................................... 37
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 46
A. Sistem Pengolahan Data dengan Komputer Pada PT Iswanto ....... 46
B. Persediaan Barang Dagang Pada PT Iswanto Makassar ................. 46
C. Pola Alur Kerja Sistem Informasi Akuntansi dalam Pengolahan data
Pada PT Iswanto Makassar ............................................................. 48
D. Prosedur Sistem Informasi Pembelian Pada PT Iswanto Makassar 50
E. Prosedur Sistem Informasi Pengeluaran Kas Pada PT Iswanto Makassar
......................................................................................................... 58
F. Standar Operasional Prosedur (SOP) Manual Book Pada PT Iswanto
Makassar.......................................................................................... 61
G. Analisis Efektivitas Sistem Informasi Akuntasi atas Persedian barang
dagang pada PT Iswanto Makassar ................................................ 65
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 71
A. Simpulan ......................................................................................... 71
B. Saran................................................................................................ 72
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 73
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Proses Pembelian............................................................................... 18
Gambar 2KerangkaPikir...................................................................................... 28
Gambar 3Pola alur kerjadanProsedurpengolahan data pembelian persediaan
barang dagang pada PT. Iswanto Makassar ..................................... 48
Gambar 4Diagram Kontes................................................................................... 52
Gambar 5 Diagram berjenjang ............................................................................ 54
Gambar 6 Diagram DetilLevel Satu Proses Satu ................................................ 55
Gambar 7 Diagram DetilLevel Satu Proses Dua................................................. 56
Gambar 8 Diagram DetilLevel Satu Proses Tiga................................................ 57
Gambar 9 Program Pembelian ............................................................................ 60
Gambar 10 Flowchart pengeluaran Kas dari Pembelian ................................... 60
Gambar 11 Tampilan Buku Besar Pembelian dan Pengeluaran Kas .................. 66
Gambar 12 Tampilan Akun untuk Buku Besar Pembelian dan Pengeluaran Kas
............................................................................................................................. 67
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1Jenis-jenis Persediaan Barang Dagang ............................................... 47
Tabel 5.2KerangkaPikir ..................................................................................... 28
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Globalisasi dalam perekonomian kini memasuki pasar Indonesia. Hal
tersebut merupakan salah satu ancaman bagi para pelaku pasar Indonesia dalam
melakukan setiap tindakan terkait dengan usaha yang djalankan. Ketidak
mampuan mengikuti system yang ada, dapat menurunkan peluang pemasaran
yang dimilikinya serta semakin besarnya peluang pelaku pasar dari luar untuk
menguasai pasar Indonesia. Dengan demikian, perusahaan yang tidak mampu
menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi mempunyai resiko besar akan
terjadinya bangkrut, sedangkan perusahaan yang terus menerus mengikuti dan
menerapkan perkembangan ekonomi yang baik, akan mampu bertahan apabila
manajemen dalam perusahaan itu telah menerapkan system pengendalian yang
baik serta proses pengambilan keputusan yang matang oleh para manajemen
dalam perusahaan. Dalam menjalankan suatu perusahaan dibutuhkan sistem
informasi akuntansi yang akurat. Agar dapat menghasilkan informasi dalam
proses pengambilan keputusan yang akurat, tiap tingkatan manajemen
perusahaan harus memilki sistem informasi akuntansi yang tepat agar dapat
mencapai tujuan perusahaan.
Sistem informasi akuntansi dikatakan bermanfaat apabila didalamnya
telah menggambarkan suatu sistem yang diterapkan dalam menjaga
kekayaan, catatan perusahaan, mengecek ketelitian dan kehandalan data
akuntansi serta mendorong efisiensi dan kepatuhan terhadap kebijakan
1
2
manajemen. Menurut Soemarso S.R (2004:2) sebuah perusahaan besar, informasi
yang diperlukan sangat banyak dan bervariasi. Seorang kepala bagian produksi
misalnya, perlu mengetahui harga pokok produk baru yang akan dihasilkan. Jika
informasi ini dibandingkan dengan harga pokok produk lama, maka dapat
ditentukan apakah produk baru perlu diteruskan. Dengan demikian, sistem
informasi akuntansi sangat diperlukan oleh banyak pihak, baik dari dalam
perusahaan maupun pihak luar dari perusahaan misalnya, manajer dan
karyawan. Manajer yang memerlukan informasi tersebut dalam kegiatan
perencanaan, serta pengawasan dan pengendalian perusahaan, sedangkan
karyawan memerlukan suatu informasi agar dapat digunakan untuk melihat
bagaimana prospek kerja mereka dalam perusahaan. Adapun dari pihak luar
banyak juga yang memerlukanya misalnya investor, kreditor, pemasok, kantor
pajak, dan lain-lain. Sisrtem informasi akuntansi dapat juga berupa laporan
keuangan perusahaan.
Perancangan system informasi dalam perusahaan merupakan salah satu
faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan perusahaan. Adanya system
informasi akan memudahkan para pengambil keputusan serta mampu memberikan
data yang lebih akurat terkait dengan pengambilan keputusan tersebut. Menurut
Jusup (2011:10) perancangan sistem informasi mengidentifisikasi keputusan
informasi untuk kepentingan intern maupun eksteren. Setelah kebutuhan informasi
diketahui, selanjutnya dirancang dan dikembangkan sistem yang sesuai. Sehingga
sistem informasi akuntansi sangat membantu dalam mengawasi jalanya operasi
suatu perusahaan.
3
Setiap perusahaan yang berorientasi laba harus mempertimbangkan
apakah sistem pembelian dan pengeluaran kas yang telah diterapkan telah optimal
dan efektif dalam usaha untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Soemarso
S.R (2004:160) dalam sebuah perusahaan dagang kegiatan pembelian meliputi
pembelian aktiva produktif, pembelian barang dagang serta pembelian barang dan
jasa lain dalam rangka kegiatan usaha yang menggunakan sistem informasi
akuntansi pembelian untuk setiap pengambilan keputusan yang dilakukan.
Berbagai fungsi system informasi akuntansi terhadap pembelian dalam
perusahaan merupakan bukti bahwa system informasi akuntansi sangat
dibutuhkan di dalam perusahaan. Dengan demikian, penulis mengangkat judul
penelitian tentang “Efektivitas Penerapan Sistem informasi akuntansi pembelian
dan pengeluaran kas pada PT Iswanto Makassar” sebagai judul penelitian skripsi
untuk mengetahui lebih luas terkait dengan penerapan sistem informasi akuntansi
pada perusahaan dagang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dengan latar belakang yang telah dikemukakan di atas,
adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana efektivitas
penerapan sistem informasi akuntansi pembelian dan pengeluaran kas pada
PT.Iswanto Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektifitas penerapan
sistem informasi akuntansi pembelian dan pengeluaran kas pada PT. Iswanto
Makassar.
4
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh melalui penelitian ini
yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Adapun manfaat penelitian teoritis dalam penelitian ini yaitu:
a. Menambah informassi terkait dengan efektivitas penerapan sistem
informasi akuntansi pembelian dan pengeluaran kas pada PT Iswanto
Makassar.
b. Menambah ilmu pengetahuan, dengan adanya teori-teoriyang dapat
dijadikan sebagai referensi tambahan bagi penulis selanjutnya.
c. Bagi kaum akademisi, diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu
pemikiran yang dapat memberikan sumbangsi terhadap perkembangan
Ilmu Akuntansi dimasa mendatang.
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dari penelitian ini, yaitu:
a. Bagi PT. Iswanto Makassar, penelitian ini dapat dijadikan sebagai
literatur tambahan yang dapat dijadikan sebagai rujukan dalam
pengambilan keputusan, untuk menganalisis efektivitas penerapan
sistem informasi akuntansi pembelian dan pengeluaran kas pada PT
Iswanto Makassar.
b. Bagi peneliti sendiri diharapkan menjadi sarana untuk menambah
pengetahuan tentang efektivitas sistem informasi akuntansi pembelian
5
dan pengeluaran kas pada PT Iswanto Makassar. Yang nantinya dapat
dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya dalam rangka pengembangan
hasil penelitian terkait dengan topik yang diangkat.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Efektivitas
1. Definisi Dan Konsep Dasar Efektivitas
Menurut kamus bahasa Indonesia, efektivitas adalah keberhasilan suatu
tindakan yang diukur berdasarkan pencapaian tujuan tindakan tersebut.
Sedangkan menurut Mardiasmo (2009:180) efektivitas berkaitan dengan
pencapaian tujuan, serta menyediakan jasa-jasa yang benar sehingga
memungkinkan pihak yang berwenang untuk mengimplementasikan kebijakan
dan tujuanya.
Efektivitas adalah suatu kegiatan terbaik antara usaha dengan hasilnya,
antara suatu kerja dengan hasil yang dicapai untuk suatu tujuan, yaitu :
a. Hasil disini dimaksudkan adalah suatu pekerjaan dapat disebut efektif
kalau dengan usaha tertentu dapat memberikan hasil yang maksimal
mengenai mutu atau jumlah satuan hasil itu atau dengan kata lain
terjaminnya kualitas dan kuantitasnya.
b. Dalam usaha, maksudnya adalah suatu pekerjaan dapat dikatakan
efektif jika suatu hasil tertentu tercapai suatu tujuan yang diinginkan
sesuai dengan tujuan.
Efektivitas berkenaan dengan dampak suatu output bagi pengguna jasa
(konsumen). Untuk mengukur efektivitas suatu kegiatan harus didasarkan pada
kriteria yang telah ditetapkan (disetujui) sebelumnya. Jika hal ini belum tersedia,
6
7
auditor bekerja sama dengan top management dan badan pembuat keputusan
untuk menghasilkan kriteria tersebut dengan berpedoman pada tujuan
pelaksanaan suatu program. Meskipun efektivitas suatu program tidak dapat
diukur secara langsung, ada beberapa alternative yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi pelaksanaan suatu program yaitu:
a. Proksi untuk mengukur dampak/ pengaruh.
b. Evaluasi oleh konsumen.
c. Evaluasi yang menitikberatkan pada proses bukan pada hasil.
Evaluasi terhadap pelaksanaan suatu program hendaknya senantiasa
mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. Apakah program tersebut relevan atau realistis.
b. Apakah ada pengaruh dari program tersebut.
c. Apakah program telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan
d. Apakah ada cara-cara yang lebih baik dalam mencapai hasil.
2. Analisis Efektivitas
Menurut Mardiasmo (2009:105) Analisis efektivitas dilakukan karna
terdapat kesulitan dalam menghitung biaya dan manfaat sosial secara
kuantitatif. Analisis cost-effectiviness meliputi penilaian terhadap biaya dan
manfaat yang dapat dikuantifikasi, baik dimasa sekarang maupun dimasa yang
akan datang atas suatu perusahaan dengan pengaruh atau dampak yang tidak
dapat dikuantifikasikan, namun tidak dinilai.
8
Langkah-langkah dalam melakukan analisis efektivitas biaya adalah
sebagai berikut:
a. Menentukan jumlah dan waktu atas semua biaya modal. Hal tersebut
meliputi pula penentuan biaya bangunan, peralatan, dan tanah.
b. Membuat estimasi biaya yang akan terjadi (running cost) selama umur
yang diharapkan dari suatu perusahaan.
c. Membuat estimasi output terukur selama umur yang diharapkan dari
suatu perusahaan.
d. Membuat estimasi pengaruh biaya dan pendapatan akan aktivitas yang
dilakukan.
e. Menjelaskan secara realistis mengenai kemungkinan adanya biaya-biaya
dan manfaat yang tidak dapat dikuantifikasi yang akan muncul dari
perusahaan yang akan dijalankan.
B. Sistem Informasi Akuntansi
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Krismiaji (2010:1) sistem adalah serangkaian komponen yang di
koordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan. Sesuai dengan definisi
tersebut, sebuah sistem memiliki tiga karakteristik, yaitu:
a. Komponen, atau sesuatu yang dapat dilihat, didengar atau dirasakan.
b. Proses, yaitu kegiatan untuk mengkoordinasikan komponen yang terlibat
dalam sebuah sistem.
9
c. Tujuan, yaitu sasaran akhir yang ingin dicapai dari kegiatan koordinasi
kompnen tersebut. Meskipun proses dan tujuan sistem bersifat tidak
kelihatan (intangible), namun kedua karakteristik tersebut juga
merupakan elemen penting, sama pentingnya dengan elemen yang
kelihatan.
Krismiaji (2010:15) menyatakan bahwa perbedaan antara data dan
informasi. Data adalah fakta yang dimasukkan kedalam, disimpan, dan diporoses
oleh sebuah sistem informasi akuntansi. Sedangkan informasi adalah data yang
telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat. Dengan demikian
dapat pula disimpulkan bahwa data adalah input bagi sebuah sistem informasi,
sedangkan informasi merupakan output. Data yang diproses menjadi informasi
yang bermanfaat bagi para pembuat keputusan untuk menghasilkan keputusan
yang lebih baik.
Menurut Jusup (2011:4) menyatakan bahwa akuntansi adalah sistem
informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengolah data menjadi laporan, dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Oleh karena itu,
sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan
transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakn,
mengendalikan, mengoperasikan bisnis.
a. Tingkatan keputusan yang dibuat dalam organisasi. Untuk dapat
menghasilkan informasi yang diperlukan oleh para pembuat keputusan,
10
pada dasarnya dalam sebuah organisasi ada tiga tingkatan keputusan yang
di buat, yaitu:
1) Keputusan yang terstruktur (structured decision), merupakan keputusan
yang sifatnya repetitive (berulang), rutin, dan mudah dipahami untuk
didegalisikan kepada karyawan level bawah atau diotomasi dengan
komputer.
2) Keputusan yang agak terstruktur (semistructureed decision), merupakan
keputusn yang sebagian memiliki sifat terstruktur dan sebagian lagi
memiliki sifat tidak terstruktur.
b. Keputusan yang tidak terstruktur (unstructured decision), merupakan
keputusan yang tidak sering terjadi dan tidak rutin, dan tidak ada pedoman
(model) standar untuk membuat keputusan ini.
Sistem informasi akuntansi adalah suatu kerangka kerja yang terintegrasi
pada suatu entitas yang melibatkan sumber daya untuk mentransformasikan data
ekonomi kedalam bentuk informasi keuangan yang digunakan untuk
membentuk operasi dan aktifitas dalam lembaga serta menyediakan informasi
tentang entitas tersebut. Adapun karakteristik sistem informasi akuntansi yaitu:
a. Melaksanakan tugas yang diperlukan
b. Berpegang pada prosedur yang relative standar
c. Menangani data yang di rinci
d. Terutama berfokus historis
e. Menyediakan informasi pemecahan masalah
11
Sistem informasi akuntansi meliputi beragam aktivitas yang berkaitan
dengan siklus-siklus pemrosesan transaksi perusahaan, yaitu:
a. Siklus pendapatan yaitu kajian-kajian yang berkaitan dengan
pendiistribusian barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan
pengumpulan pembayaran-pembayaran yang berkaitan.
b. Siklus pengeluarank yaitu kejadian-kejadian yang berkaiatan dengan
perolehan barang dan jasa dari entitas-entitas lain dan penelusuran
kewajiban yang berkaitan.
c. Siklus produksi yaitu kejadian-kejadian yang berkaitan dengan
pengubahan sumber daya menjadi barang dan jasa.
d. Siklus keuangan yaitu kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peroleh
dan manajemen dana-dana modal termasuk kas.
2. Fungsi dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Krismiaji (2010:26) Salah satu fungsi dasar sebuah sistem
informasi akuntansi adalah melakukan pemrosesan data tentang transaksi
perusahaan secara efisien dan efektif. Pemrosesan transaksi terdiri atas tiga tahap
yang dilakukan secara berurutan sebagai berikut:
a. Merekam data transaksi pada sebuah dokumen.
b. Mencatat transaksi kedalam jurnal,yang merupakan catatan yang
bersifat kronologis tentang apa yang terjadi.
c. Membukukan (memposting) data dari jurnal kedalam rekening-rekening
buku besar,yang meringkas data berdasarkan jenis rekening.
12
Menurut Krismiaji (2010:218) sistem akuntansi terdiri atas metoda dan
catatan yang ditetapkan untuk mengidentifikasi, merangkai, menganalisis,
menggolongkan, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi perusahaan dan
untuk memelihara akuntabilitas aktiva dan kewajiban yang terkait, sistem
akuntansi efektif memberikan dasar yang memadai untuk penetapan metoda dan
pencatatan yang berfungsi sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi dan mencatat seluruh transaksi yang sah.
b. Menguraikan secara tepat waktu transaksi bisnis secara rinci sehingga
memungkinkan klasifikasi transaksi secara tepat untuk pelaporan
keuangan.
c. Mengukur nilai transaksi secara tepat sehingga memungkinkan
pencatatan sebesar nilai moneternya dalam laporan keuangan.
d. Menentukan periode waktu terjadinya transaksi sehingga
memungkinkan pencatatan transaksi dalam periode akuntansi yang
tepat.
e. Menyajikan secara tepat transaksi dan pengungkapan lain yang terkait
dalam laporan keuangan.
Rama dan Jones (2007:6) menyatakan bahwa ada lima manfaat sistem
informasi akuntansi sebagai berikut:
a. Menghasilakan laporan keluar (producing external report).
b. Mendukung aktivitas rutin (supoportintg routine activites).
c. Mendukung pengembalian keputusan (Decision support).
13
d. Perancanaan dan`pengendalian (planning and control).
e. Mengimpementasikan pengendalian internal (Implementing internal
control).
Menurut Akbar (2004: 112) menyatakan bahwa akuntansi ada dua sistem
barang dagangan yang dibeli untuk dijual kembali, yaitu sistem persediaan
perpektual, dan sistem persediaan periodik. Dalam sistem persediaan perpektual
setiap pembelian dan penjualan barang dagangan dicatat dalam rekening
persediaan. Dengan metode ini catatan persediaan dapat menunjukkan persediaan
barang dagangan di gudang dengan barang yang telah terjual.
3. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
a. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
Menurut Hall (2009:27) menyatakan bahwa pembelian adalah tanggung
jawab untuk memesan persediaan dari berbagai pemasok ketika tingkat persediaan
jatuh ketitik pemesanan ulang. Dalam beberapa kondisi, pembelian tidak lebih
dari mengirim pesanan pembelian kepemasok.
Menurut Krismiaji (2010:347) menyatakan bahwa sistem informasi
akuntansi pembelian merupakan serangakaian aktivitas bisnis dan kegiatan
pengolahan data yang berhubungan dengan pembelian dan pembayaran atas
barang dan jasa yang dibeli. Sistem informasi pembelian bertanggung jawab untuk
mendapatkan barang atau jasa berkualitaas seperti yang diminta oleh organisasi
dengan jumlah biaya serendah mungkin.
14
Menurut Hall (2007:240) menyatakan bahwa fungsi yang terkait dalam
sistem informasi akuntansi pembelian yaitu sebagai berikut
1) Fungsi gudang
Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi gudang bertanggung jawab
untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang
ada digudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi
penerimaan.
2) Fungsi pembelian
Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi
mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan
barang dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
3) Fungsi penerimaan
Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi ini bertanggung jawab untuk
melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu dan kualitas barang yang diterima
dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh
perusahaan. Dan juga bertanggung jawab untuk menerima barang dari pembeli
yang berasal dari transaksi retur penjualan.
4) Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi
pencatatan persediaan. Fungsi pencatatan utang bertanggung jawab untuk
mencatat transaksi pembelian kedalam register bukti kas keluar. Dan untuk
menyelenggarakan arsip dokumen bukti kas keluar dan untuk menyelenggarakan
arsip dokumen bukti kas keluar yang berfungsi sebagai catatan utang. Sedangkan
15
fungsi persediaan bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan
barang yang dibeli kedalam kartu persediaan.
Catatan yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian (Mulyadi,
2001:308) yaitu:
a. Register bukti kas keluar, adalah suatu jurnal untuk mencatat utang
yang timbul dari pembelian.
b. Jurnal pembelian, jika dalam pencatatan utang perusahaan
menggunakan account payable procedure,jurnal yang digunakan untuk
mencatat transaksi pembelian adalah jurnal pembelian.
c. Kartu utang, jika dalam catatatn utang perusahaan menggunakan
account procedure buku pembantu yang digunakan untuk mencatat
utang kepada pemasok adalah kartu utang.
d. Kartu persediaan, dalam sistem akuntansi pembelian kartu persediaan
ini digunakan untuk mencatata harga pokok persediaan yang dibeli.
Menurut Mulyadi (2008:301) menyatakan bahwa prosedur dalam
membentuk sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Prosedur permintaan pembeliaan
b. Prosedur permintaan dan penawaran harga dan pemilihan pemasok.
c. Prosedur penerimaan barang
d. Prosedur pencatatan utang
e. Prosedur distribusi pembelian
16
Adapun dokumen-dokumen yang di gunakan dalam sistem informasi
akuntansi pembelian adalah sebagai berikut:
a. Surat permintaan pembelian
b. Surat permintaan penawaran harga
c. Bukti kas keluar.
4. Prosedur Pembelian (Manual)
a. Unit Peminta Barang
Prosedur pembelian dilaksanakan melalui beberapa bagian,adapun bagian-
bagian yang terkait dalam perusahaan adalah bagian pembelian, penerimaan
barang, hutang dan gudang, Sedangkan menurut mulyadi (2001:300)
mengatakan bahwa pembelian mencakup prosedur sebagai berikut:
a) Pada saat persediaan bahan menunjukan batas minimal fungsi gudang
mengajukan permintaan pembelian kefungsi pembelian.
b) Fungsi pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok.
c) Fungsi pembelian menerima penawaran harga dari berbagai pemasok
dan melakukan pemulihan pemasok.
d) Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang
dipilih.
e) Fungsi penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleg
pemasok.
f) Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterifma kepada fungsi
gudang untuk disimpan.
g) Fungsi penerimaan melaporkan penerimaaqn kepada fungsi akuntansi.
17
h) Fungsi akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan atas dasar
faktor dari pemasok tersebut fungsi akuntansi mencatat kewajiban yang
timbul dari transaksi pembelian.
Adapun uraian penjelasan proses pembelian menurut Lilis dan
Anggadini (2011:180) adalah sebagai berikut :
a. Proses Pembelian (Prokuremen)
Aktivitas pembelian diawali dengan diterimanya dokumen permintaan
pembelian dari bagian gudang persediaan, selanjutnya bagian gudang persediaan
akan menginputkan pesanan pembelian dengan tahapan dilakukan proses
pemilihan pemasok terlebih dahulu, apabila pemasok yang sudah di pilih langkah
selanjutnya adalah membuat dokumen pesanan pembeilan yang dikirimkan
kepada pemasok apabila pemasok menyanggupi pesanan pembelian tersebut
pemasok akan mengirimkan barang beserta fakturnya kepada perusahaan,
pengendalian intern dari aktivitas ini adalah adanya proses verifikasi faktur
pembelian yang dikirimkan oleh pemasok yang dicocokkan dengan dokumen
tersebut memang sudah sesuai bagian pembelian akan menyerahkan faktur
pembelian tersebut kebagian utang dagang untuk dicatatkan pada buku pembantu
utang dagang perusahaan.
Jika persediaan telah mencapai titik pemesanan kembali, unit permintaan
barang akan akan membuat permintaan pembelian sebanyak tiga lembar dan
mendistribusikanya sebagai berikut:
18
a. Lembar ke- 1 diteruskan kedeprtemen pembelian.
b. Lembar ke-2 diteruskan kebagian utang.
c. Lembar ke-3 diarsipkan urut nomor.
Gambar 1. Proses Pembelian
Pemasok
3. Prosedur Yang Membentuk Sistem Akuntansi Pembelian
Menurut Mulyadi (2001:301) jaringan prosedur yang membentuk sistem
akuntansi pembelian adalah sebagai berikut:
a) Prosedur permintaan pembelian
Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian
dalam formulir surat permintaan pembelian kepada fungsi pembelian. Jika barang
tidak disimpan digudang, misalnya untuk barang langsung pakai, fungsi yang
memakai barang mengajukan permintaan pembelian langsung ke fungsi
pembeliann dengan menggunakan surat permintaan pembelian.
PermintaanPembelian
PesananPembelian
Faktur
Faktur
MenyiapkanPesanan
MemilihPemasok
PemrosesanPesanan
VerifikasiFaktur
DatabasePembelian
Pemasok Hutang
Dagang
19
b) Prosedur permintaan penawaran harga dan penelitian pemasok
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan
penawaran harga kepada pemasok untuk memporeleh informasi mengenai harga
barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk memungkinkan pemulihan
pemasok yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang diperlukan oleh
perusahaan.
c) Prosedur order pembelian
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat order pembelian
kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi
lain dalam perusahaan, mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan
oleh perusahaan.
d) Prosedur penerimaan barang.
Dalam prosedur ini fungsi penerimaan barang melakukan pemeriksaan
mengenai jenis kualitas dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan
kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan penerimaan
dari pemasok tersebut.
e) Prosedur pencatatan utang.
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan pembelian dan menyelenggarakan pencatatan utang atau
mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan utang.
20
f) Prosedur distribusi pembelian
Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang di debit dari transaksi
pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen.
4. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
Adapun tujuan sistem informasi akuntansi pembelian yaitu:
a. Agar dapat mempertahankan kontinuitas usaha perusahaan yang
disebabkan pembelian merupakan bagian dari siklus aktivitas operasi
perusahaan.
b. Transaksi pembelian akan mengakibatkan perubahan posisi dan utang
pada suatu perusahaan. Hal ini berarti adanya pembelian, khususnya,
pembelian kredit disatu pihak harta bertambah tetapi pihak lain
hutangpun bertambah.
c. Apabila pembelian kurang direncanakan akan berakibat pada kekayaan
perusahaan dan hasil usaha perusahaan.
C. Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas
1. Definisi Pengeluaran Kas
Menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf dalam
buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menyatakan definisi pengeluaran
kas bahwa : “Sistem pengeluaran kas adalah memproses pembayaran kewajiban
yang dihasilkan oleh sistem pembelian.”
21
Menurut Kieso,dkk (2008:342) menyatakan bahwa kas adalah aktiva
yang paling likuid, merupakan media pertukaran standar dan dasar pengukuran
serta akuntansi untuk semua pos-pos lainya. Kas terdiri dari uang logam, uang
kertas, dan dana yang bersedia pada deposit dibank. Terkadang manajemen
biasanya menghadapi dua masalah akuntansi untuk transaksi kas, yaitu:
a. Pengendalian yang tepat harus ditetapkan untuk menjamin bahwa tidak
ada transaksi yang tidak diotorisasi dicatat oleh pejabat atau karyawan.
b. Menyediakaan informasi yang diperlukan untuk mengelola kas yang
ada ditangan dan transaksi kas dengan tepat.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007:85) menyatakan bahwa kas
adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan
umum perusahaan. Kas dan setara kas menurut PSAK No. 2 (IAI 2009:22)
menyatakan kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. PSAK
No. 2, paragraf 6 menjelaskan setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas
jangka pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Sedangkan menurut
Soemarso ( 2008:299), menyatakan bahwa pengeluaran kas adalah suatu transaksi
yang menimbulkan berkurangnya saldo kas dan bank milik perusahaan yang
diakibatkan adanya pembelian tunai, pembayaran utang maupun hasil transaksi
yang menyebabkan berkurangnya kas. Adapun tujuan dari sistem pengeluaran
yaitu:
a. Menerima barang dalam kondisi baik
b. Menjamin barang dan jsa yang dipesan sesuai dengan yang dibutuhkan.
22
c. Menentukan faktur yang berkaitan barang dan jasa dengan benar dalam
mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran dengan tepat.
d. Mengirim uang kepemasok yang benar.
e. Menjamin semua pengeluaran kas berkaitan dengan pengeluaran yang
telah diijinkan.
Kas merupakan unsur yang paling penting dalam perusahaan.Kehidupan
dan kemajuan perusahaan tidak dapat dipisahkan dari kas. Dalam menjalankan
aktivitas perusahaan tingkat harus sangat dijaga agar jumlahnya jangan terlalu
besar yang menimbulkan dana tersebut sebagian menganggur (idle cash) ataupun
sebaliknya jumlah tersebut juga tidak boleh terlalu kecil yang dapat menimbulkan
hambatan-hambatan dalam menjalankan kegiatan usaha di perusahaan. Kas
sangat berperan dalam menentukan kelancaran aktivitas perusahaan. Oleh karena
itu, pengelolaan kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, dari penerimaan
kas sampai pada pengeluaran kas.
Menurut Kieso,dkk (2008:213) menyatakan bahwa penerimaan kas dan
pembayaran kas selama satu periode diklasifikasikan dalam laporan arus kas
menjadi tiga aktivitas berbeda yaitu:
a) Aktivitas operasi (operating activities) meliputi pengaruh kas dari
transaksi yang digunakan untuk menentukan laba bersih.
b) Aktivitas investasi (investing activities) meliputi pemberian dan
penagihan pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi (baik
utang maupun ekuitas) serta proporti, pabrik, dan peralatan.
23
c) Aktivitas Pembiayaan (financing activities) melibatkan pos-pos
kewajiban dan ekuitas pemilik. Aktivitas ini meliputi : a) perolehan
sumber daya dari pemilik dan komposisinya kepada mereka dengan
pengembalian atas dan dari investasinya, dan b) Peminjaman uang
dari kriditur serta pelunasanya.
Pengeluaran kas yang dilakukan dengan cek biasanya karna jumlahnya
relatif besar. Sedangkan menurut Mulyadi (2005:5) menyatakan bahwa
pengeluaran kas dengan cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian intern
sebagai berikut:
a. Dengan digunakanya cek atas nama, pengeluaran cek akan dapat
diterima oleh pihak yang namanya sesuai dengan ditulis pada formulir
cek.
b. Dilibatkanya pihak luar, dalam hal ini bank, dalam pencatatan transaksi
pengeluaran kas perusahaan.
c. Jika sistem perbankan mengembalikan cancelled cheack kepada chek
issuer, pengeluaran kas dengan cek memberikan manfaat tambahan
bagi perusahaan yang mengeluarkan cek dengan tepat digunakannya
cancelled check sebagai tanda terima kas dari pihak yang menerima
pembayaran.
Menurut Bodnar & Hopwod (2006:356) menyatyakan bahwa depertemen-
depertemen yang terlibat dalam sistem pengeluaran kas adalah sebagai berikut:
a. Depertemen hutang dagang
b. Depertemen pengeluaran kas
24
c. Depertemen buku besar
Menurut Kieso,dkk (2008:212) menyatakan bahwa tujuan utama laporam
arus adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan
pembayaran kas sebuah perusahaan selama satu tahun. Untuk merai tujuan ini,
laporan arus kas melaporkan kas yang mempengaruhi operasi selama satu periode,
transaksi investasi, transaksi pwmbiayaan, dan kenaikan atau penurunan bersih
kas selam satu periode. Kas yang disediakan oleh aktivitas operasi adalah
kelebihan penerimaan kas atas pengeluruaran kas dari aktivitas operasi, yang
ditentukan dengan mengkonversi laaba bersih atas dasar akrual menjadi dasar
kas.
Menurut Hall (2009:330) menyatakan bahwa sistem pengeluaran kas
adalah memproses pembayaran sebagai kewajiban yang timbul dari sistem
pembelian. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk memastikan bahwa
kereditor yang valid menerima jumlah terutang yang benar ketika kewajiban jatuh
tempo. Adapun informasi dasar dan arus sumber daya sistem pengeluaran kas ini
terdiri atas 3 yaitu:
a. Proses utang usaha meninjau file utang usaha mengenai berbagai
dokumen yang jatuh tempo dan mengotorisasi proses pengeluaran kas
untuk melakukan pembayaran.
b. Prosees pengeluaran kas membuat dan mendistribusikan cek
kepada pemasok. Salinan dari cek tersebut akan dikembalikan kebagian
utang usaha sebagai bukti bahwa kewajiban telah dibayar, dan akun
25
utang usaha akan diperbaharui untuk menyingkirkan kewajiban
tersebut.
c. Pada akhir periode, baik proses pengekuaran kas maupun utang usaha
mengirim informasi ringkasan ke buku besar. Informasi tersebut
direkonsiliasi dan dicatat keakun pengendali kas serta utang usaha.
Menurut Hall (2009:332) menyatakan bahwa Pada bagian utang usaha
proses pengeluaran kas dimulai dalam bagian utang usaha.Staf administrasi
bagian utang usaha meninjau file voucher utang terbuka (open vouchers
payable file) atau utang usaha untuk melihat berbagai dokumen yang jatuh tempo
dan mengirim voucher serta dokumen pendukungnya (permintaan pembelian,
pesanan pembelian, laporan penerimaan, dan faktur) kebagian pengeluaran kas.
Pada bagian pengeluaran kas staf administrasi pengeluaran kas menerima
paket voucher dan meninjau berbagai dokumen untuk melihat kelengkapan dan
akurasi administratifnya. Untuk tiap pengeluaran, staf administrasi tersebeut
membuat cek, jumlah uangnya, nomor voucher, serta data lain yang terkait dalam
daftar cek (chek rgister) yang juga disebut sebagai jurnal pengeluaran kas
Menurut Hall menyatakan bahwa bagian buku besar menerima voucher
jurnal pengeluaran kas dan ikhtisar akun dari bagian utang usaha. Angka dalam
voucher menunjukan pengurangan total dalam kewajiban perusahaan dan akun
kas sebagai akibat dari pembayaran kepemasok. Subsistem pengeluaran kas
adalah bagian utang usaha mengotorisasi pengeluaran kas melalui bukti kas
keluar. Untuk memberikan pengendalian yang efektif diselur arus kas perusahaan,
26
staf administrasi bagian pengeluaran kas seharusnya tidak menulis cek tanpa
otorisasi yang jelas.
Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:182) menyatakan bahwa
proses pengeluaran kas untuk membayar utang dagang kepada pemasok harus
pula dilakukan penanganan secara serius sehingga harus dilakukan aktivitas
pengendalian, pengendalian dalam aktivitas ini adaalah digunakanya sistem
voucher setiap akan mengluarkan cek untuk pembayaran kepada pemasok. Dalam
internal audit pengendalian selanjutnya adalah dibhuatnya laporan rekonsiliasi
bank oleh bagian internal control. Laporan rekonsiliasi bank merupakan suatu
laporan yang berisi saldo kas perusahaan yang mengenai simpananya dibank yang
dibandingkan dengan laporan yang yang diterima perusahaan dari pihak bank
beserta berbagai informasi penyebab perbedaan dari kedua saldo tersebut.
Adapun perbedaan antara saldo bank dengan saldo perusahaan bisa saja
disebabkan karena adanya cek yang dibayarkan perusahaan yang belum dicairkan
oleh pemasok (Outstanding Chek), transfer yang belum sampai (Deposit in
transit), adanya kesalahaan pencatatan baik oleh pihak bank maupu maupun
pihak perusahaan.
Pengawasan atas pengeluaran kas yang berasal dari penjualan tunai dan
penerimaan kas melalui pos, Merupakan hal yang penting. Akan tetapi
kecurangan atau penyelewengan biasanya jarang terjadi melalui transaksi
penerimaan kas, melainkan melalui pengeluaran kas atau dengan menggunakan
27
faktur fiktif (palsu). Oleh karena itu pengawasan atas pengeluaran kas sama
pentingnya atau bahkan kadang-kadang lebih penting dari pada penerimaan kas.
D. Kerangka Pikir
Informasi Akuntansi secara garis besar dapat digambarakan sebagai
rangkaian aktivitas yang menggabambarkan pemrosesan data-data dari aktivitas
bisnis pengolahan data keuangan perusahaan dengan menggunakan sistem
informasi komputer yang terintegrasi secara harmonis. Sistem informasi akuntansi
dapat pula didefinisikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk
mengorganisasi formulir,catatan dan laporan yang dikoordinasi untuk
menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam pembuatan kepututsan
manajemen dan pimpinan perusahaan yang dapat memudahkan pengelolaan
perusahaan.
Aktivitas pembelian dapat disebut prokuremen. Prokuremen merupakan
suatu proses bisnis yang diawali dengan pemuilihan sumber daya, aktivitas
pembuatan order, dan perolehan barang dan jasa dari pemasok yang dilakukan
oleh perusahaan.
Sistem pengeluaran kas memproses pembayaran berbagai kewajiban yang
timbul dari sistem pembelian, tujuan utama dari sistem ini adalah untuk
memastikan bahwa kreditor yang valid menerima jumlah terutang yang benar
ketika kewajiban jatuh tempo.
28
Gambar. 2Kerangka Pikir Penelitian
SISTEM INFORMASIAKUNTANSI
PEMBELIAN PENGELUARANKAS
Efektifitas PenerapanSistem Informasi Akuntansi
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi merupakan tempat objek yang akan diteliti. Sehingga merupakan
salah satu faktor yang berperan penting dalam penelitian demi mendapatkan data-
data yang akurat dan relevan sesuai dengan objek yang diteliti. Dalam penelitian
ini, lokasi penelitian yaitu PT.Iswanto Makassar.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian untuk pengambilan data dalam penelitian ini yaitu
selama kurang lebih 1 bulan guna memperoleh data yang dibutuhkan sehubungan
penulisan proposal ini.
B. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan suatu pernyataan (statement)
tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya yang dilakukan dalam
rangka memperoleh informasi yang dapat menunjang penelitiaan yang
dilakukan. Dalam metode pengumupulan data dan penggunaan instrument
dalam penulisan ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Penelitian Lapangan ( field Research)
Menurut Etta Manmang Sangadji dan Sopiah (2010:2008) penelitian
lapangan adalah penelitian yang langsung dilakukan dilapangan atau kepada
29
30
responden. Suatu metode atau cara yang digunakan dengan tanya jawab secara
lisan antara peneliti dengan pimpinan dan staf pada PT. Iswanto Makasaar terkait
dengan topik dalam penelitian yang dilakukan.
2. Studi Pustaka
Kajian pustaka (Library research) merupakan metode yang dilakukan
dengan memanfaatkan dokumen-dokumen dan referensi yang ada kaitanyan
dengan penelitian yang dilakukan. Menurut Etta Mamang Sangatji dan sopiah
(2010:28)” Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilaksanakan dengan
menggunakan literature( kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun laporan
hasil penelitian dari peneliti terdahulu”. Menganalisanya untuk dijadikan sebagai
pembanding antara teori yang ada dengan data yang peneliti peroleh dilapangan.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Untuk mendukung penelitian ini,maka data-data yang digunakan adalah
sebagai berikut:
a. Data Kuantitatif
Yaitu data berupa angka-angka yang dapat dihitung, antara lain laporan
keuangan PT.Iswanto Makassar, terutama laporan laba rugi. Menurut Etta
Mamang Sangadji dan Sopiah (2010: 191)” Data kuantitatif adalah data yang
berupa angka atau bilangan”. Serta data-data lain yang mendukung akuratnya
penelitian yang dilakukan.
31
b. Data Kualitatif
Yaitu data-data non angka, baik melalui wawancara langsung maupun
dari media. Menurut Etta Mamang Sangadji dan Sopiah (2010:185)”Data
kualitatif adalah data yang berupa pendapat atau judgement sehingga tidak berupa
angka, tetapi berupa kata atau kalimat”. Sejarah, status dan pelimpahan
kepengurusan maupun organisasi perusahaan dalam PT.Iswanto Makassar.
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini,sumber data yang digunakan oleh penulis adalah
sebagai berikut:
a. Data Primer
Menurut Etta Mamang Sangadji dan Sopiah (2010:190) “Data primer
adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber
pertama”. Data primer, berupa data yang diperoleh dari perusahaan baik berupa
wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan penelitian yang
dilakukan maupun data yang merupakan hasil oleh manajemen perusahaan pada
PT yang terkait dijadikan sebagai objek yang diteliti.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari luar perusahaan berupa
referensi yang berasal dari literature yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan. Menurut Sangadji dan Sopiah (2010: 190) “Data sekunder adalah data
32
yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahanya. Data
sekunder dalam penelitian ini doiperoleh melalui data- data terkait dengan
efektivitas penerapan sistem informasi akuntansi pembelian dan pengeluaran kas
pada PT.Iswanto Makassar yang merupakan inti dari penlelitian yang peneliti
lakukan. Serta melalui buku-buku yang menguatkan penelitian yang dilakukan
demi terciptanya hasil penelitian yang akurat.Serta dapat menguatkan hasil
penelitian yang dilakukan.
D. Model Analisis
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif yang mendiskiripsikan atau menggambarkan data yang
berkaitan dengan kondisi objektif perusahaan. Untuk menjelaskan efektivitas
penerapan sistem informasi akuntansi pembelian dan pengeluaran kas pada
perusahaan.
.
33
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan PT Iswanto Makassar
PT. Iswanto Makassar merupakan perusahaan swasta yang bergerak di
bidang perdagangan. Kantor pusat PT. Iswanto Makassar beralamat di jalan Andi
Pangeran Pettarani No. 21, Telp (0411) 832025 Makassar.
PT. Iswanto Makassar adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
perdagangan umum dan keagenan, kecuali agen perjalanan. Pada saat pendirian,
perusahaan ini bernama PT. Iswanto didirikan Pada tanggal 15 April 1985
berdasarkan akte pendirian No. 10606 di depan notaries Sitse Lamowa, S.H, yang
disahkan oleh Menteri Kehakiman RI No. C2.5403HT.01.01 tahun1985 tertanggal
27 Agustus 1985 dengan modal awal yang diisetor sebesar Rp. 500.000.000,-
yang terdiri dari 500 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 1000.000,-. Pada
awal berdirinya perusahaan ini berkedudukan di jalan Nusantara No. 70 makassar
serta hanya terbatas pada bidang usaha di daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi
Tenggara.
Namun pada perkembangan selanjutnya PT. Iswanto senantiasa terus
mengadakan pembenahan dalam rangka memenuhi kebutuhan ekonomi di daerah
Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, maka berdasarkan pertimbangan
manajemen agaknya perlu untuk mencari posisi yang lebih memudahkan
pengangkutan guna mendukung kemungkinan ekspansi, sehingga pada tahun
1995 alamat kantor perusahaan dipindahkan ke jalan Andi Pangeran Pettarani
33
34
No.21 Makassar menempati gedung berlantai tiga yang dijadikan ruang kantor
dan costumer service hingga sekarang ini.
Tingginya animo pelanggan untuk melakuakan transaksi pembeli barang-
barang kebutuhan saat ini membuat PT. Iswanto Makassar yang berpusat di jalan
Andi Andi Pangeran Pettarani No.21 Makassar. Memilih didaerah selatan kota
merupakan pilihan yang tepat karena sangat strategis yang mana tempatnya
berada ditengah-tengah kota. Mahasiswa dari kampus manapun yang ingin
melakukan kuliah kerja profesi (KKP) atau yang ingin melakukan penelitian
selalu disambut positif. PT. Iswanto Makassar memiliki tiga lantai yang dimana
lantai pertama digunakan untuk tempat penerimaan data transaksi penjualan
maupun pembelian dan sebagai ruang kantor kepala personalia dan lantai dua
digunakan sebagai bagian ruang rapat dibagian pojok kanan dan masing-masing
ruangan memiliki kamar mandi, dan bagian belakang lantai dua ada dapur, juga
digunakan sebagai tempat tempat kantor dan lantai ke tiga digunakan sebagai
tempat para petinggi Kantor dan para direktur maupun para manajer, dan memiliki
masing-masing kamar mandi.
B. Visi dan Misi PT Iswanto Makassar
Adapun Visi dan Misi PT Iswanto Makassar adalah sebagai berikut:
1. Visi PT Iswanto Makassar
Menjadi mitra utama bagi semua pihak yang berkepentingan dalam
memajukan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, agar
mampu bersaing dengan bangsa-bangsa maju di dunia, khususnya dalam
35
pendistribusian produk, yang akan kami capai melalui kepemimpinan setiap
segmen pasar tempat kami bersaing.
2. Misi PT Iswanto Makassar
Komitmen PT. Iswanto Makassar tampak dengan misinya melayani
pendistribusian produk, sebagai ”pelayan”. PT. Iswanto Makassar berupaya cepat
tanggap terhadap arus reformasi penjualan. Untuk itulah revisi, pembaharuan, dan
pendistribusian produk terus dilakukan. Turut melaksanakan dan menunjang
kebijakan serta program pemerintahan dibidang ekonomi dan pembangunan
nasional pada umumnya, khususnya pendistribusian produk untuk memenuhi
permintaan pasar.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, perusahaan dapat
melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
a. Mendistribusikan produk yang bersifat menyeluruh kepada pihak
pelanggan.
b. Membuat surat jaminan penggunaan produk sesui dengan ketentuan yang
berlaku.
C. Struktur Organisasi PT Iswanto Makassar
Dalam menjalankan kegiatan perusahaan, maka salah satu syarat yang
harus dipenuhi adalah struktur organisasi yang baik dan tersusun secara rapi demi
kelancaran tugas dalam perusahaan.Struktur organisasi merupakan pembagian
tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Cara pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab diperlihatkan dalam suatu bentuk tertentu berupa
36
Rapat Umum
Pemegang Saham
bagan atau skema struktur organisasi yang bersangkutan. Adapun struktur
organisasi PT. Iswanto Makassar adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PerusahaanPT. Iswanto Makassar
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Sekretaris
Manager
Personalia &Umum
Asisten Direktur
Personalia
General Manager
Manajer Keuangan
Kasir Collect PemegangFaktur
Satpam
Kantin/dapur
Umum
Workshop
Mutasikas
BukuBank
KasKecil
PersonaliaPersonalia
37
D. Job description PT Iswanto Makassar
Dalam upaya mencapai tujuan organisasi, maka suatu perusahaan
membentuk struktur organisasi perusahaan. Berdasarkan struktur organisasi di
atas, maka mekanisme pada PT Iswanto Makassar adalah sebagai berikut :
1. Rapat Umum Pemegang Saham
a. Merumuskan garis kebijakan perusahaan.
b. Menyetujui penambahan dan jenis modal saham.
c. Menetapkan besarnya pembagian deviden.
d. Menetapkan personil dan komisaris.
e. Menetapkan pejabat direktur.
f. Menyetujui perluasan usaha perusahaan.
g. Menyetujui usaha pembelian aktiva tetap dalam jumlah tertentu.
h. Menerima dan mengevaluasi dean komisaris.
i. Menerima/menolak pertanggungjawaban yang dibuat direksi.
j. Mengesahkan/menyetujui pembagian laba usaha.
2. Dewan Komisaris
Fungsi pokoknya adalah sebagai wakil dari pemilik saham dalam
mengawasi jalannya perusahaan, menetapkan dan mengawasi garis-garis besar
kebijaksanaan perusahaan. Berikut ini tugas dan tanggungjawabnya:
a. Bertanggungjawab kepada rapat umum pemegang saham.
b. Menetapkan dan mengawasi garis-garis besar kebijaksanaan
perusahaan sesui dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
perusahaan.
38
c. Memberikan petunjukkan kepada direktur, baik secara langsug
manapun tidak melaui laporan direktur secara periodik.
d. Mengadakan rapat apabila perlu.
Adapun wewenangnya adalah:
a. Mengesahkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
b. Mengangkat dan memberhentikan direksi.
c. Menyetujui atau menolak laporan direktur.
3. Sekretaris
Adapun sekretaris adalah membantu direktur perusahaan dalam hal
administrasi. Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:
a. Mengatur hubungan dengan pihak luar perusahaan.
b. Melakukan hubungan dengan pihak luar.
c. Melakukan penilaian dan evaluasi serta melaporkan kegiatan
perusahaan ke dewan komisaris.
d. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan perusahaan.
e. Melakukan tugas lainnya melalui anggaran dasar.
Adapun wewenangnya adalah:
a.Mewakili perusahaan secara hukum, baik didalam maupun diluar
perusahaan.
b.Menandatangani kontrak dan perjanjian dengan pihak ketiga dan pihak
diluar perusahaan.
c.Menyetujui pembelian aktiva tetap perusahaan dalam jumlah tertentu.
d.Menyetujui perjanjian pinjaman/kredit dalam julah tertentu.
39
e.Mengesahkan anggaran an laporan keuangan.
f. Menandatangani cek dan bilyet giro.
4. Direktur Utama
Fungsi pokok direkur utama adalah mengawasi pelaksanaan utama
perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar.
Berikut ini tugas dan tanggungjawabnya:
a. Melakukan perencanaan jangka panjang dan jangka pendek perusahaan.
b. Melakukan hubungan dengan pihak luar perusahaan.
c. Melakukan penilaian dan evaluasi serta melaporkan kegiatan
perusahaan dewan komisaris.
d. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan perusahaan.
e. Melakukan tugas lainnya melalui anggaran dasar.
Adapun wewenanya adalah:
a. Mewakili perusahaan secara hukum, baik didalam maupun diluar
perusahaan.
b. Menandatangani kontrak dan perjanjian dengan pihak ketiga dan pihak
luar perusahaan.
c. Menyetujui pembelian aktiva tetap perusahaan dalam jumlah tertentu.
d. Menyetujui perjanjian pinjaman/kredit dalam jumlah tertentu.
e. Mengesahkan anggaran dan laporan keuangan.
f. Menandatangani cek dan bilyet giro.
40
5. Asisten Direktur
Fungsi pokoknya adalah mewakili pelaksanaan kegiatan utama perusahaan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar.
6. General Manager
Fungsi pokoknya adalah mengolah, membina dan mengembangka usaha
kebijaksanaan dewan komisaris. Berikut ini tugas dan tanggung jawabnya:
a. Mengelolah keuangan kantor sesuai dengan manajemen usaha.
b. Mengembangkan sistem administrasi keuangan yang sehat agar dapat
membantu pelaporan.
c. Membina karyawan perusahaan sehingga bisa merupakan aset yang
berharga bagi pembinaan dan pengembangan usaha.
d. Menyampaikan laporan secara periodik ke direktur utama tentang kegiatan
perusahaan.
e. Mengangkat dan memberhentikan karyawan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
f. Mengadakan konsultasi yang continue dengan kepala bagian tentang
pengembangan usaha dimasa yang akan datang.
g. Membina dan mengembangkan hubungan yang serasi dengan pihak yang
terkait dengan pengembangan usaha.
h. Melakukan kegiatan sesui dengan petunjuk direktur utama.
Adapun wewenangnya adalah:
a. Mewakili direktur utama jika tidak ada ditempat.
b. Menanda tangani sek dan bilyet giro.
41
c. Mengajukan permohonan kredit setelah mendapat persetujuan dari
direktur utama.
5. Kepala Cabang
Wewenangnya adalah:
a. Mewakili direksi pusat menjalankan perusahaan dicabang.
b. Memberikan informasi kemajuan cabang pada direksi pusat termasuk
keuangan.
c. Mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mencapai target.
d. Berhak atas promosi dan bonus, jika cabang maju melebihi target
perusahaan.
6. Manajer Devisi Produk
Menyelenggarakan kegitan unit-unit usaha pelayanan pendistribusian yang
meliputi kegiatan gudang serta kegiatan penunjang agar menghasilkan keuntungan
sesui dengan target yang ditetapkan perusahaan.
7. Manajer Keuangan
Fungsi pokoknya adalah mengkoordinir penyelenggaraan penegelolaan
keuangan perusahaan dan pelaksanaan akuntansi keuangan.
Tugas dan tanggungjawabnya adalah:
a. Memeriksa kelengkapan dokumen dan kebenaran perhitungan sesui
bukti pengeluaran kas (BKK) dan pengeluaran kas (BKM)
dibandingkan dengan mutasi kas sebelum dokumen dikirim sebagian
accounting.
42
b. Memeriksa nota-nota penagihan yang telah jatuh tempo dan bagian
fakturis dengan memperhatikan kuantitas produk, harga jual, jumlah
penagihan, dan nama pelanggan.
c. Memeriksa inkaso kembali dengan memeriksa kelengkapan dokumen-
dokumen pengeluaran (biaya, cek/giro serta uang tunai yang masuk ke
kasir dengan membandingkan perhitungan inkaso.
d. Memeriksa kelengkapan dokumen untuk menerima bank dan setoran
bank, khususnya mengnai otoritas bank.
e. Memperhatikan buku-buku bank, terutama yang berkaitan dengan
pinjaman bank bunga dan deposito bank serta transfer antar cabang.
f. Mengkoordinasikan pembayaran hutang pabrik dengan bagian
accounting agar tidak terjadi kesalahan bayar maupun denda
keterlambatan pembayaran.
g. Melakukan penjadwalan pembayaran hutang biaya sesui hari yang telah
ditentukan oleh pimpinan.
h. Memperhatikan pengeluaran oleh masing-masing agar terealisasi biaya
tidak melebihi dari anggaran yang telah ditetapkan bersama.
i. Mengkoordinasi dengan bagian kasir, fakturis, administrasi, keuangan,
mengenai dokumen-dokumen pendukung laporan cashflow.
j. Mengecek rekening Koran bank dengan buku bank footing, cross
footing yang kemudian diteruskan kebagian accounting.
k. Membuat daftar gaji bulanan karyawan selanjutnya memasukkan
kerekening masing-masing karyawan.
43
l. Membuat laporan cashflow untuk keperluan intern perusahaan.
m. Membuat SPP untuk PPh 21 dan laporan jamsostek karyawan.
n. Bersama-sama dengan bagian internal control dalam membuat konsep
system penganggaran dan studi kelayakan serta sistem pengendalian
keuangan dan akuntansi.
o. Melakukan tugas-tugas yang diminta oleh pemimpin.
Adapun wewenangnya adalah:
a. Melakukan pemeriksaan kas, nota dan nota penjualan secara periodik.
b. Melakukan pemeriksaan inkaso dan perhitungan inkaso.
c. Melakukan pemeriksaan kelengkapan material serta keabsahan dari
bukti penerimaan kas/bank serta bukti pengeluaran kas/bank.
d. Melakukan pembayaran atas faktur tagihan sesui otoris pimpinan.
e. Bersama-dengan bagian internal control untuk merencanakan,
menerapkan dan mengawasi teknis dan prosedur akuntansi perusahaan.
f. Mewakili pimpinan apabila diperlukan dalam hal pemeriksaan cabang
ataupun depot.
8. Kasir
Tanggung jawabnya adalah:
a. Menjalankan register.
b. Pencatatan penjualan.
c. Melakukan beberapa tugas uang terkait lainnya.
d. Mampu menangani uang secara tepat, yang meliputi menerima uang dari
konsumen atau pelanggan.
44
e. Mutasi Kas
f. Mengolah dan menghitung dana kas kecil, menghitung selisih dana kas
kecil dan menjelaskan pelaporan rekonsialiasi.
g. Buku Bank
h. Menyimpan berbagai dokumen tugas-tugas accounting seperti pengisian
jurnal, rekonsiliasi data, laporan khusus, dan konstribusi.
i. Kas Kecil
j. Melakukan pemeriksaan tentang keuangan perusahaan.
k. Collector
l. Adalah sub bagian dari keuangan yang bertugas untuk melakukan
penagihan dan bertanggung jawab atas penagihan.
m. Pemegang Faktur
1) Melaksanakan berbagai tugas-tugas accounting seperti pengisian jurnal,
rekonsiliasi data, laporan-laporan khusus dan konstribusi.
2) Menyimpan dokumen-dokumen penting perusahaan.
9. Manajer Personil Dan Umum
Menyelenggarakan seluruh kegiatan unit-unit usaha pelayanan personil
yang meliputi kegiatan gudang serta kegiatan penunjang agar menghasilkan
keuntungan sesui dengan target yang ditetapkan oleh perusahaan.
Sub-sub bagian personil adalah sebagai berikut:
1) Personalia
Bagian perseorangan yang mengatur dan menerima semua laporan dalam
bentuk surat atau hasil data-data dalam suatu perusahaan.
45
2) Security
Bertanggung jawab penuh terhadap keamanan perusahaan dan mencatat
setiap pengiriman barang yang dikeluarkan oleh ekspedisi.
3) Rumah Tangga
Menyiapkan konsumsi untuk karyawan dan bertanggung jawab atas
kebersihan lingkungan perusahaan.
4) Umum
a) Melakukan persiapan, seleksi dan tenaga kerja preparation and
selection.
b) Melakukan pengembangan dan evaluasi karyawan.
c) Memberikan konpensasi dan proteksi kepada pegawai.
5) Workshop
a) Memberikan pemahaman kepada direksi dan komisaris tentang aspek
hokum dari tugas, dan tanggung jawab serta wewenang yang dimiliki.
b) Sebagai penyedia layanan informasi menunjang kelancaran kegiatan
perusahaan.
c) Mengelolah dan memelihara pada bagian instansi perusahaan.
d) Bertanggung jawab atas pengadaan dan perbaikan
46
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sistem Pengolahan Data Dengan Komputer Pada PT. Iswanto Makassar
Sistem pengolahan data dengan komputer yaitu :
1. Sistem Real Time
Sistem real time mengolah data dengan cara transaksi yang terjadi
langsung dimasukkan ke komputer dan sekaligus langsung diolah. PT. Iswanto
Makassar menggunakan metode ini dalam aplikasi Art system desain total
contruction. Aplikasi ini berfungsi untuk mencatat alur penerimaan dan
pembayaran yang digunakan oleh bagian keuangan.
a. Sistem Batch (Tumpuk)
Sistem batch merupakan teknik pengolahan data dengan menumpuk data
terlebih dahulu dan data tersebut diatur dalam kelompok-kelompok yang disebut
batch. Sistem batch ini diaplikasikan oleh PT. Iswanto Makassar. Dalam aplikasi
sistem informasi akuntansi terkomputerisasi penjualan yang merupakan aplikasi
yang digunakan untuk mendata penjualan rokok setiap akhir bulan.
2. Persediaan Barang Dagang PT. Iswanto Makassar
a. Jenis-Jenis Persediaan Barang Dagang PT. Iswanto Makassar
Adapun jenis persediaan barang dagang yang penulis peroleh dari data-
data persediaan barang dagang yang bersumber dari PT. Iswanto Makassar
diantaranya :
46
47
Tabel 5. 1Jenis-Jenis Persediaan Barang Dagang
No Jenis Persedian Barang Dagang Kode Akun
1 Persediaan Rokok 111101
2 Persediaan ABC 111104
3 Persediaan Miwon 111105
4 Persediaan BKI 111106
5 Persediaan Mixed 111107
6 Persediaan Minyak 111108
Sumber data : Data Perusahaan diolah (2014)
b. Metode Penilaian dan Pencatatan Persediaan Barang Dagang
1) Metode Penilaian Persediaan Barang Dagang
Metode penilaian yang di terapkan PT. Iswanto Makassar yaitu metode
FIFO (First In First Out)
2) Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang
Berdasarkan wawancara dengan PT. Iswanto Makassar, di dapat data
bahwa perusahaan menggunakan dua metode, yaitu metode pencatatan perpetual
untuk jenis persediaan minyak sedangakan metode pencatatan Periodik untuk
jenis persediaan rokok.
3. Pola Alur Kerja Sistem Informasi Akuntansi dalam Pengolahan Data
Pembelian Barang Dagang pada PT. Iswanto Makassar.
PT. Iswanto Makassar menerapkan General ledger (Art system desain total
construction) untuk menangani transaksi-transaksi akuntansi. Khusus untuk
pengolahan data persediaan barang dagang PT. Iswanto Makassar menerapkan
aplikasi yang dinamakan Art system desain total construction, yang merupakan
48
bagian dari General ledger, cara kerja sistem ini operator komputer hanya
memasukkan jurnal-jurnal yang bersumber dari bukti-bukti asli dan dalam sekejap
komputer akan memposting dari jurnal ke buku besar dan buku tambahan,
menyusun neraca saldo, memberikan informasi mengenai stock awal, penerimaan,
penjualan dan stock akhir dan laporan keuangan. Penerapan sistem informasi
akuntansi terkomputerisasi dalam pengolahan data persediaan barang dagang akan
diuraikan sebagai berikut:
a. Pola alur kerja terhadap penerapan sistem informasi akuntansi
terkomputerisasi dalam pengolahan data pembelian persediaan barang
dagang pada PT. Iswanto Makassar dan Prosedur pembelian persediaan
barang dagang pada PT. Iswanto Makassar adalah sebagai berikut :
Gambar: 3 Pola alur kerja dan Prosedur pengolahan data pembelian
persediaan barang dagang pada PT. Iswanto Makassar
Bagian gudang Bagian pembelian
Persediaan
habis
Pesananpembelian
Buatpesanan
pembelian
Permintaanpembelian
Pemasok
MembuatDokumenpembelian
Mencetakdokumenpembelian
Arsip
Arsip
Bagianpembelian
Bagiangudang
Bagian Akuntansi
faktur
Laporanpenerimaan
dicek
Database
DiinputKe
komputer
49
1) Bagian gudang menghubungi bagian pembelian, bahwa persediaan
barang dagang yang ada digudang sudah habis.
2) Bagian gudang membuat dua rangkap purchase order/pesanan
pembelian (PO) yang satu ditujukan kepada bagian pembelian,
sedangkan yang satunya dijadikan sebagai arsip. Purchase
order/pesanan pembelian (PO) digunakan untuk membuat daftar
pesanan/order. Keuntungan menggunakan sistem ini agar perusahaan
dapat mengontrol barang yang telah diproses/dikirim.
3) Setelah pesanan pembelian (PO) diterima bagian pembelian,
kemudian bagian pembelian memproses permintaan pembelian
tersebut dan menelpon pemasok untuk konfirmasi apakah rokok dan
minyak yang diperlukan masih tersedia barang dagang, kemudian
membuat dokumen pesanan Pembelian (PO) untuk melakukan
pesanan pembelian kepada pemasok.
4) Bagian pembelian mencetak dokumen Purchase order/pesanan
pembelian (PO) tiga rangkap, rangkap yang satu dikirim ke pemasok
melalui fax, rangkap kedua diserahkan kepada bagian gudang sebagai
dokumen dasar untuk menerima rokok dan minyak rangkap ketiga
diserahkan kepada bagian administrasi. Bagian pembelian menyimpan
data-data pesanan pembelian dalam database.
5) Berdasarkan Surat Jalan dan Faktur dari pemasok bagian gudang
membuat dokumen Bukti Pembelian Barang dan mencetaknya sebagai
50
bukti penerimaan dan pembelian, kemudian menyerahkannya kepada
bagian akuntansi.
6) Faktur pemasok diserahkan kepada bagian pembelian untuk dicek
kembali, kemudian diserahkan kepada bagian akuntansi.
7) Data-data penerimaan dan pembelian disimpan dalam database oleh
bagian akuntansi.
D. Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Pembelian pada pada PT. Iswanto
Makassar.
1. Rancangan Diagram
a. Diagram Konteks
Diagram konteks Sistem Informasi akuntansi terkomputeisasi atas
Persediaan Barang Dagang pada PT. Iswanto Makassar terdiri dari empat
eksternal entity yaitu Supplier, Bagian Pembelian, Bagian Gudang, Kasir dan
Pimpinan. Eksternal entity Supplier memasukkan data supplier dan data barang
ke sistem informasi. Data-data tersebut kemudian diproses oleh sistem informasi
dan menghasilkan output yaitu daftar permintaan barang, daftar retur barang,
daftar hutang, dan daftar bayar. Sedangkan eksternal entity Bag. Pembelian
memasukkan data pembelian barang dan data bayar. Data-data tersebut kemudian
diproses oleh sisfo dan menghasilkan output yaitu daftar supplier dan daftar
barang. Sedangkan eksternal entity Bagian Gudang memasukkan data
penerimaan, data persediaan barang dan data retur barang. Data-data tersebut
kemudian diproses oleh sisfo dan menghasilkan output yaitu daftar barang.
Sedangkan eksternal entity Kasir memasukkan data kasir dan data penjualan.
51
Data-data tersebut kemudian di proses oleh sisfo dan menghasilkan output yaitu
daftar barang. Dari sisfo laporan-laporan tersebut kemudian diteruskan ke
eksternal entity Pimpinan.
Diagram konteks Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi atas
Pembelian Barang Dagang pada PT. Iswanto Makassar lebih lengkapnya terlihat
pada dibawah ini:
53
b. Diagram berjenjang
Diagram berjenjang merupakan diagram yang menggambarkan urutan-
urutan proses yang telah digambarkan pada diagram konteks sistem. Diagram
berjenjang Sistem Informasi Akuntansi atas Persediaan Barang Dagang pada PT.
Iswanto Makassar terdiri dari input data, proses, dan cetak laporan. Input data
terdiri dari input data supplier, input data barang, input data pembelian, input data
bayar, input data retur, input data kasir, dan input data penjualan. Sedangkan
proses terdiri dari proses penerimaan barang, proses persediaan barang dan proses
hutang. Sedangkan cetak laporan terdiri dari cetak laporan supplier, cetak laporan
barang, cetak laporan pembelian, cetak laporan penerimaan, cetak laporan bayar,
cetak laporan retur barang, cetak laporan kasir, cetak laporan penjualan, cetak
laporan persediaan dan cetak laporan hutang.
Diagram berjenjang Sistem Informasi Akuntansi Pembelian atas Barang
Dagang pada PT. Iswanto Makassar lebih lengkapnya terlihat pada gambar 5
dibawah ini:.
54
Gambar 5. Diagram Berjenjang
c. Diagram Detil (Level Satu)
Diagram detil (level satu) merupakan turunan dari diagram arus data level
nol, dimana proses yang telah digambarkan mulai dari diagram proses berjenjang
sampai dengan diagram level nol digambarkan lebih mendetail disini.
1) Proses satu
Diagram level satu proses satu menggambarkan data yang masuk dari
eksternal entity untuk di input dan disimpan ke dalam tabel. Diagram level satu
OSistem Informasi
Persediaan BarangPada PT.Iswanto
Makassar
55
proses satu Sistem Informasi Akuntansi atas Pembelian Barang Dagang pada PT.
Iswanto Makassar lebih lengkapnya terlihat pada gambar 5.4
Gambar 6. Diagram Detil Level Satu Proses Satu
2) Proses Dua
Diagram level satu proses dua menggambarkan data yang telah tersimpan
dalam tabel untuk di proses dan disimpan ke dalam tabel yang lain.
56
Diagram level satu proses dua Sistem Informasi Akuntansi atas Persediaan
Barang Dagang pada PT. Iswanto Makassar lebih lengkapnya terlihat pada
gambar 7 di bawah ini :
Gambar 7. Dagram Detil Level Satu Proses Dua
57
3) Proses Tiga
Diagram level satu proses tiga yaitu proses dari data yang sebelumnya
telah disimpan dalam tabel sehingga menghasilkan laporan.
Diagram level satu proses tiga Sistem Informasi Akuntansi atas Persediaan
Barang Dagang pada PT. Iswanto Makassar lebih lengkapnya terlihat pada
gambar 8
Gambar 8. Dagram Detil Level Satu Proses Tiga
58
E. Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas pada pada PT.
Iswanto Makassar.
1. Tampilan Program Pembelian, Buku Besar Pembelian Pada pada
PT. Iswanto Makassar.
PT. Iswanto Makassar menerapkan General ledger (Art system desain
total construction) untuk menangani transaksi-transaksi akuntansi. Khusus untuk
pengolahan data Pembelian dan persediaan barang dagang PT. Iswanto Makassar
menerapkan aplikasi yang dinamakan Art system desain total construction, yang
merupakan bagian dari General ledger, cara kerja sistem ini operator komputer
hanya memasukkan jurnal-jurnal yang bersumber dari bukti-bukti asli dan dalam
sekejap komputer akan memposting dari jurnal ke buku besar dan buku tambahan,
menyusun neraca saldo, memberikan informasi mengenai stock awal, penerimaan,
penjualan dan stock akhir dan laporan keuangan. Penerapan sistem informasi
akuntansi terkomputerisasi dalam Pembelian barang dagang akan dapat dilihat
pada gambar 9 sebagai berikut:
59
2. Siklus Pengeluaran Kas dari Pembelian Barang Dagang
Dibawah ini akan dijelaskan bagaimana siklus dari pengeluran kas dari
transaksi pembelian:
a. Bagian Gudang Menerima permohonan permintaan Barang dari
Supplier faktur Pembelian Konfirmasi.
b. Bagian Pembelian Menerima permohonan permintaan barang dari
gudang melakukan pembelian barang kepada Supplier Menerima
Faktur Pembelian 3 rangkap faktur pembelian.
c. Bagian kasir Faktur Pembelian Verifikasi Melakukan
Pembayaran & Pembukuan Arsip Mengeluarkan Faktur
Transaksi pada Accounting
d. Bagian Accounting Menerima Faktur Transaksi dari Kasir
VerifikasiMembuat Jurnal & Laporan Arsip.
e. Bagian Pengiriman Melakukan Cros Cek Faktur dengan Fisik
Barang jika “Ya” Barang sesuai pesanan dikirim ke pelanggan
jika “ tidak “ barang tidak sesuai dengan pesanan stop.
Sehingga dari penjelasan tersebut nampak gambar 10 pada flowchart
sebagai berikut:
61
F. Standar Operasional Prosedur (SOP) Manual Book Program pada PT.
Iswanto Makassar
Adapun Standar Operasional Prosedur (SOP) Manual Book Program pada
PT. Iswanto Makassar, yaitu:
a. Bagian yang melaksanakan :
1) Bagian pembelian
2) Bagian penjualan
b. Tata Cara Manual Book Program:
1) Saat memasuki program pembelian atau program penjualan, pengguna
akan dihadapkan dengan system security program, dan diharuskan
mengisi nama pengguna dan passwordnya.
2) chapter 1. File master untuk program aplikasi pembelian, , yaitu:
a) Mengisi data expedisi (Ctrl+E)
b) Mengisi data supplier (Ctrl+K)
c) Data operator/pengguna
Dan adapun chapter 1. menu master (file) untuk program aplikasi
penjuala, yaitu:
a) Master data salesman (Ctrl+S)
b) Zona penghapusan dan divisi penjualan (Ctrl+Z)
c) Data ekspedisi (Ctrl+E)
d) Master data costumer (Ctrl+M)
e) Data operator/pengguna (Ctrl+P)
f) Create Pin akses penguncian nota
62
Chapter 2. Kegiatan pembelian untuk program aplikasi pembelian, yaitu:
a) Membuat purchase order/pesanan pembelian (PO)
b) Mengisi faktur pembelian
c) Retur pembelian
d) Pembayaran utang
e) Pembebasan hutang
Adapun chapter2. kegiatan untuk program aplikasi penjualan, yaitu:
a) Sales order
b) Penjualan
c) Retur penjualan
d) Pembayaran piutang
e) Pembebasan piutang
f) Daftar DO
g) Tanda terima piutang
Chapter 3. Utility pada program aplikasi pembelian, yaitu:
a) Control penghapusan data PO
b) Control penghapusan data invoice/faktur
c) Control penghapusan data retur pembelian
d) Control penghapusan data pembayaran hutang
e) Database utility
f) Reindex sisa hutang usaha
g) Fluktuasi harga modal
h) Monitor ultra VNC
63
i) Package data faktur penjualan
j) Restore data faktur pembelian
k) Empaty trus database (penghapusan data)
Adapun chapter 3. Menu informasi pada program aplikasi penjualan, yaitu:
a) Kartu piutang pelanggan
b) Biggest costumer sales
c) Biggest product sale
d) Biggest product per costumer
e) Biggest market retur by product
f) Biggest market retur vs sales
Chapter 4 laporan pembelian pada program aplikasi pembelian, yaitu:
a) Laporan order pembelian
b) Laporan pembelian total
c) Laporan pembelian barang
d) Laporan retur pembelian
e) Rekap discount yang dapat dapat ditampilkan dalam bentuk umum per
supplier atau pergolongan serta rekap detail per supplier atau
pergolongan.
f) Laporan pembayaran hutang
g) Informasi kartu huang
h) Daftar pajak masukan
i) Kesimpulan pembelian + hutang
j) Selesai untuk program aplikasi pembelian.
64
Adapun chapter 4. utility pada program aplikasi penjualan, yaitu:
a) Control penghapusan data SO
b) Control penghapusan data invoice/faktur
c) Control penghapusan data retur penjualan
d) Control penghapusan data pembayaran piutang
e) Database utility
f) Reidex sisa piutang usaha
g) Monitor ultra VNC
h) Package data penjualan, retur, pembayaran
i) Resore data penjualan, retur, pembayaran
j) Penghapusan data
Chapter 5. laporan utility pada program aplikasi penjualan, yaitu:
a) Laporan sales order
b) Laporan service level costumer
c) Laporan penjualan
d) Laporan retur penjualan
e) Rekap piutang usaha per faktur
f) Rekap piutang total
g) Rekap discount
h) Analisa umur piutang
i) Laporan pembayaran piutang
j) Rekap penjualan barang bulanan
k) Daftar list faktur penjualan
65
l) Ringkasan pendapatan tunai + pembayaran piutang
m)Laporan debit /kredit nota
n) Laporan nota jual vs CN/DN
o) Laporan bebas
p) Laporan rekap penjualan per costumer
q) Laporan rekap penjualan per barang
r) Selesai untuk program aplikasi penjualan
G. Analisis Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Atas Persediaan Barang
Dagang pada PT. Iswanto Makassar
Dibawah ini adalah hasil analisis mengenai efektifitas sistem informasi
akuntansi atas Pembelian barang dagang dan Pengeluaran Kas pada PT. Iswanto
Makassar berdasarkan kriteria yang telah penulis tetapkan, yaitu
1. Efisiensi dari sistem
PT. Iswanto Makassar menggunakan sistem Art system desain total
construction dalam menjalankan seluruh transaksi Pembelian barang dagang dan
Pengeluaran Kas. Cara kerja sistem ini yaitu :
a. User Name, sebagai identifikasi siapa yang memasukkan data kedalam
komputer, User Name diisi nama operator yang bersangkutan yaitu
bagian akuntansi. Sehingga nampak pada program seperti gambar 11
dibawah ini:
66
b. Password, lalu sistem akan meminta memasukkan password. Setelah itu
pilh login untuk masuk ke login area. Jika password tidak diterima maka
dilayar akan muncul “password salah!!”.
c. Pada saat mengerjakan penjurnalan dapat memilih menu kegiatan
(misalnya kegiatan pembelian atau Pengeluaran Kas), kemudian bagian
akuntansi memasukkan nomor bukti transaksi. Bukti transaksi ini dapat
berupa faktur, nota kwitansi, bon dan sebagainya yang berasal dari
bagian pembelian atau pun berasal dari bagian penjualan.
d. Setelah nomor bukti transaksi kemudian, bagian akuntansi memasukan
tanggal transaksi yang sesuai dengan tanggal saat transaksi terjadi dan
tertera pada tanggal bukti transaksi.
e. Setelah itu bagian akuntansi memasukan nomor perkiraan dan
keterangan, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengelompokan
transaksi dan memudahkan pemakai dalam membacanya. Setelah itu
sistem dalam komputer akan memposting dari jurnal ke buku besar dan
buku tambahan, menyusun neraca saldo, memberikan informasi
67
mengenai stock awal, penerimaan, penjualan dan stock akhir dan laporan
keuangan. Sehingga nampak pada Gambar 12 dibawah ini:
Jika di lihat dari prosedur pembelian atau Pengeluaran Kas di PT. Iswanto
Makassar dimana tidak banyak bagian atau fungsi yang harus dilalui oleh suatu
transaksi. Dapat dikatakan sistem yang diterapkan perusahaan sudah berjalan
secara efisien dan efektif. Dikatakan sudah berjalan dengan efisien ketika sistem
tersebut dapat mengurangi pemrosesan transaksi dimana ketika terjadi suatu
transaksi bisnis tidak banyak bagian/fungsi yang harus dilalui sehingga
pemrosesan transaksi dapat berjalan dengan cepat, tepat, dan akurat.
Selain itu penggunaan aplikasi sistem art system desain total construction
menyebabkan pemrosesan data-data transaksi berjalan dengan lebih mudah, dan
akurat. Penggunaan dokumen secara fisik juga berkurang di dalam penggunaan
aplikasi sistem art system desain total construction sehingga menghemat biaya
perusahaan dalam hal mencetak dokumen, dan juga tidak memerlukan tempat
yang banyak untuk menyimpan dokumen-dokumen tersebut. Karena semua data
transaksi persediaan barang dagang tersimpan dalam sebuah file pita magnetis.
68
2. Ketepatan waktu dalam menghasilkan informasi
Berdasarkan analisis hasil riset yang dilakukan oleh penulis di PT. Iswanto
Makassar, ada beberapa penyebab laporan Pembelian barang dagang yang
dihasilkan sudah tepat waktu, diantaranya :
Penyebab pertama, sistem yang digunakan perusahaan untuk penginputan
data Pembelian barang dagang yaitu aplikasi sistem art system desain total
construction sudah menggunakan System Real Time Processing. Namun
perusahaan saat ini masih menggunakan LAN dalam Mengakses sistem art system
desain total construction sehingga pada saat LAN tidak terkoneksi maka segala
aktivitas yang terkait dengan aplikasi akan terhambat, tidak terkecuali dalam
pengolahan data Pembelian. Adapun kelemahan System Batch Processing ini
ialah sistem tersebut belum mampu menyajikan informasi yang tepat waktu dan
up to date setiap saat, sistem ini membutuhkan waktu yang relatif lama karena
pada dasarnya sistem ini akan memproses suatu data setelah data itu terkumpul
atau tertumpuk lebih dahulu. Penyebab kedua, sistem ini sudah dapat diakses
langsung secara on-line oleh para users-system. Oleh karena itu, sistem ini tidak
membutuhkan lagi disket sebagai media pengiriman data. Berdasarkan, dalam
perakteknya mengirimkan file/laporan melalui sistem on-line sangat dibutuhkan
dan dapat di kerjakan secara tepat waktu.
2) Ekonomis
Jika di lihat dari segi ekonomis, maka yang perlu diperhatikan mengenai
pengeluaran biaya-biaya yang berkaitan dengan penggunaan komputerisasi pada
perusahaan, dalam hal ini penulis membandingkan pengeluaran dari segi biaya
69
administrasi dan umum (biaya gaji dan tunjangan, biaya BBM kantor, biaya ATK
, biaya Barang Cetakan & Perlengkapan Komputer, biaya uang makan, biaya
asuransi, biaya subsidi kantor, biaya pos dan biaya-biaya lainnya). Penulis
membandingkan pengeluaran biaya sebelum perusahaan menerapkan sistem
informasi akuntansi terkomputerisasi dengan biaya yang di keluarkan perusahaan
setelah perusahaan menerapkan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi.
Jadi penulis berkesimpulkan bahwa penggunaan sistem informasi
akuntansi terkomputerisasi atas persediaan barang dagang pada perusahaan dapat
dikatakan efektif.
3) Keamanan dari sistem
PT. Iswanto Makassar menerapkan sejumlah aturan dalam mengamankan
setiap data didalam sistem yang dipakainya, termasuk sistem informasi akuntansi
Pembelian barang dagang dan Pengeluaran Kas. Setiap data mengenai
Pembelinanbarang dagang dan Pengeluaran Kas tersimpan di dalam sebuah file
pita magnetis dan file Pembelian barang dagang akan disimpan di dalam gudang
file. File Pembelian barang dagang tersebut dilengkapi dengan sistem keamanan
yaitu penggunaan password, ketika hendak membuka file tersebut. Jadi hanya
orang yang memiliki password yang dapat membuka file tersebut, dan biasanya
orang tersebut memiliki otoritas dalam mengakses file.
Keamanan dari sistem informasi akuntansi atas Pembelian barang dagang
bukan hanya berkenaan dengan keamanan catatan Pembelian barang dagang tetapi
juga keamanan fisik persediaan barang dagang. Jadi harus ada pemisahan tugas
yang jelas antara yang menangani catatan Pembelian barang dagang dengan
70
bagian yang menangani fisik pembelian barang dagang. Hal ini berkaitan dengan
pengendalian perusahaan, untuk mencegah penyelewengan catatan dan fisik atas
Persediaan barang dagang.
PT. Iswanto Makassar menerapkan pemisahan tugas tersebut. Penanganan
catatan pembelian barang dagang dilakukan oleh bagian akuntansi dan
perhitungan fisik barang dagang dilakukan oleh bagian gudang. Dimana hasil dari
perhitungan fisik yang dihasilkan bagian gudang akan dilakukan pengecekan oleh
bagian akuntansi sesuai dengan catatan yang ada pada bagian akuntansi.
Berdasarkan keamanan sistem dapat dikatakan sistem informasi akuntansi
terkomputerisasi atas persediaan barang dagang pada PT. Iswanto Makassar telah
efektif.
71
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil analisis data diatas pada Efektifitas sistem Informasi
Pembelian dan Pengeluaran Kas Pada PT Iswanto Makassar, dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Keamanan dari sistem informasi akuntansi atas Pembelian barang dagang
bukan hanya berkenaan dengan keamanan catatan Pembelian barang
dagang tetapi juga keamanan fisik persediaan barang dagang. Jadi harus
ada pemisahan tugas yang jelas antara yang menangani catatan Pembelian
barang dagang dengan bagian yang menangani fisik pembelian barang
dagang. Hal ini berkaitan dengan pengendalian perusahaan, untuk
mencegah penyelewengan catatan dan fisik atas Persediaan barang dagang.
2. PT. Iswanto Makassar menerapkan pemisahan tugas tersebut. Penanganan
catatan pembelian barang dagang dilakukan oleh bagian akuntansi dan
perhitungan fisik barang dagang dilakukan oleh bagian gudang. Dimana
hasil dari perhitungan fisik yang dihasilkan bagian gudang akan dilakukan
pengecekan oleh bagian akuntansi sesuai dengan catatan yang ada pada
bagian akuntansi. Berdasarkan keamanan sistem dapat dikatakan sistem
informasi akuntansi terkomputerisasi atas Pembelian barang dagang dan
pengeluaran Kas pada PT. Iswanto Makassar telah efektif.
71
72
B. Saran
Setelah menyimpulkan hasil analisis maka penulis akan mencoba
mengemukakan saran-saran Saran yang diberikan penulis pada PT Iswanto
Makassar sabagai berikut:
1. PT. Iswanto sebaiknya tidak hanya menggunakan LAN dalam mengakses
Program, karena Apabila akses LAN terputus, maka aktivitas disetiap
devisi akan terganggu, hal ini tenu saja akan menimbulkan dampak
terhadap akses informasi terkait Pembelian dan Pengeluaran kas.
2. Perlunya Contol secara berkala terkait dengan Laporan Pembelian dan
Pengeluaran dalam Program, karena ketika terjadi kesalahan (eror)
terhadap Akses dalam Program pada PT Iswanto, maka akan berdampak
terhadap kesesuaian data yang diinput.
73
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Rusdi. 2004. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Bodnar. George H, dan Hopwood, William S. 2000.Sistem Informasi
Akuntansi.Buku Satu,Edisi Indonesia. Diterjrmahkan oleh Amir Abadi
yusuf dan Rudi Tambunan. Salemba Empat.Jakarta.
Hall, James.A ,2009.Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Hall,James.A, 2007. Sistem Informasi Akuntansi 2 Edisi Empat. Salemba
Empat.Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2007 Standar Akuntansi Keuangan.Jakarta: Salemba
Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2009. Standar Akuntansi Keuangan:PSAK No.2-
Laporan Arus Kas. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Jusup,Al Haryono,2011.Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: Bagian penerbitan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Kieso,dkk, 2008.Akuntansi Intermediate. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Krismiaji,2010.Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit Dan
Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Mardiasmo, 2009. Akuntansi Sektor Pablik. Yogyakarta: Andi.
Mulyadi, 2008, Sistem Akuntansi Jilid 2. Salemba Empat. Jakarta.
2005, Sistem Akuntansi Jilid 1.Salemba Empat.Jakarta.
Puspitawati,Lilis, dan Sri Anggadini, Dewi. 2011. Sistem Informasi Akuntnasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
73
74
Rama dan Jones, 2007.Sistem Informasi Akuntansi. Buku 1 Edisi 1. Salemba
Empat. Jakarta.
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010. Metode Penelitian –Pendekatan
Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta : Andi.
Soemarso S.R, 2004.Akuntnasi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
WEBSITE
http://arlansandy-arlans.blogspot.com/2011/11/aplikasi-aplikasi-siklus-
pendapatan-dan.html
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama lengkap penulis, yaitu Warni Martina Rahman,dan biasa
dipanggil Warni anak ke-2 dari 3 bersaudara. Lahir di kendari
Sulawesi tenggara pada tanggal 12 maret 1992 dari pasangan
Rahman dan Nurlaela.
Riwayat pendidikan penulis yaitu pada tahun 1999 lulus dari TK Dharma
Wanita di lasusua kabupaten koloaka utara Sulawesi tenggara.Kemudian melanjutkan
pendidikan di SDN 1 Lasusua Kolaka Utara dan selesai pada tahun 2004.Penulis
melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 lasusua Kolaka Utara tahun (2004-
2007).Lulus dari SMPN 1 Lasusua kolaka utara penulis melanjutkan pendidikan di
SMU Negeri 1 lasusua Kolaka Utara pada tahun (2007-2010).Kemudian tahun 2010
penulis melanjutkan pendidikan SI penulis mengambil jurusan Akuntansi Fakulitas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar hingga tahun 2014.Dan
peneulis menyelesaikan Program S1 penulis di Universitas Muhammadiyah Makassar
pada bulan September 2014.