-
SKRIPSI
ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK
DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem
Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
RIDWAN HIDAYAT MEHA
1112093000052
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M / 1440 H
-
SKRIPSI
ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK
DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem
Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
RIDWAN HIDAYAT MEHA
1112093000052
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M / 1440 H
-
i
SKRIPSI
ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK
DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem
Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Disusun oleh:
RIDWAN HIDAYAT MEHA
1112093000052
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M / 1440 H
-
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
-
iii
PENGESAHAN UJIAN
-
iv
PERYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN
TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
-
v
ABSTRAK
Ridwan Hidayat Meha – 1112093000052, Analisis Kepuasan Pengguna
Sistem
Informasi Akademik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah
bimbingan
Fitroh, M.Kom dan Suci Ratnawati, MTI
Berdasarkan data pengunjung AIS yang di dapat dari pustipanda
UIN, tampak grafik
naik turun pada pengaksesan AIS. Terlihat adanya peningkatan
pengaksesan AIS pada
bulan-bulan dimana mahasiswa melhat nilai dan saat jadwal
pengisan dan perbaikan
KRS, sedangkan pada bulan-bulan di luar jadwal pengisian dan
perbaikan KRS
pengunjung AIS oleh mahasiswa cenderung rendah. pada saat
pengisian dan perbaikan
KRS mahasiswa juga cenderung mengisi KRS pada akhir dari jadwal
yang ditentukan,
sehingga pada deadline jadwal pengisian KRS pengujung AIS
melonjak tinggi sehinga
membuat AIS sulit untuk di akses bahkan terjadi serverdown. Hal
ini menimbulkan
pertanyaan peneliti, bagaimanakah kepuasan pengguna dari sistem
AIS ini? Academic
Information System (AIS) sebagai sistem administrasi akademik di
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta belum pernah dievaluasi berdasarkan faktor
kepuasan
pengguna akhir sehingga dimungkinkan masih ditemukan beberapa
masalah pada
sistem yang berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kepuasan pengguna
akhir dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mereka
terhadap AIS.
Penelitian kuantitatif ini dilakukan berdasarkan model
Technology Acceptance
Model (TAM) dan End-User Computing Satisfaction (EUCS). Populasi
dalam
penelitian ini adalah semua mahasiswa aktif Strata 1 UIN Syarif
Hidayatullah
Jakarta. Dari populasi tersebut terpilih sebanyak 275 responden
untuk menjadi
sampel dalam penelitian ini. Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan
teknik simple rondom sampling. Proses analisis data menggunakan
pendekatan
PLS-SEM dengan SmartPLS versi 3.0. Hasilnya, tingkat kepuasan
pengguna akhir
sistem saat ini berada pada tingkat yang puas. Secara
inferensial, dari 7 hipotesis
yang diuji, 1 diantaranya ditolak dan 6 lainnya diterima.
Sehingga faktor-faktor
yang mempengaruhi kepuasan pengguna adalah perceived usefulness,
percieved
ease of use, content,accuracy,format, dan timeless berpengaruh
terhadap User
Satisfation. Hasil penelitian ini menyarankan kepada PUSTIPANDA
sebagai pihak
yang berwenang mengembangkan sistem bahwa harus lebih fokus pada
faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna akhir sistem
seperti yang
sudah disebutkan sebelumnya.
Kata Kunci : Sistem Informasi Akademik, Kepuasan Pengguna, TAM,
EUCS,
PLS-SEM, SmartPLS.
Bab I-V + 126 Halaman + xv Halaman + 13 Gambar + 17 Tabel +
Daftar Pustaka
+ Lampiran
-
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala
rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
Shalawat dan salam tidak lupa dicurahkan kepada junjungan dan
suri tauladan kita,
Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dan petunjuk
kepada umat
manusia menuju kehidupan dan peradaban, serta para keluarga dan
para sahabat
yang dicintainya.
Peneliti sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Namun
demikian peneliti berharap skripsi ini dapat memenuhi
persyaratan guna
memperoleh gelar sarjana (S-1) dalam bidang Sistem Informasi
dari Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi yang berjudul “Analisis Kepuasan Pengguna Sistem
Informasi
Akademik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” akhirnya dapat
diselesaikan dengan
yang diharapkan. Selama penyusunan skripsi ini tentunya ada
banyak kesulitan dan
hambatan yang dihadapi, baik dalam pengumpulan bahan dan lain
sebagainya.
Namun berkat kesungguhan hati dan bantuan dari berbagai pihak,
sehingga segala
kesulitan tersebut dapat diatasi. Kebahagiaan yang tak ternilai
secara pribadi dapat
dipersembahkan kepada kedua orang tua, seluruh keluarga, dan
pihak-pihak yang
telah ikut andil dalam menyukseskan harapan.
-
vii
Sebagai bentuk penghargaan yang tak terlukiskan, izinkan
peneliti
menuangkan dalam bentuk ucapan terimakasih sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi dan Ibu Meinarini Catur Utami, MT
selaku
Sekretaris Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan
Teknologi.
3. Ibu Fitroh, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I dan Ibu Suci
Ratnawati,
MTI sebagai Dosen Pembimbing II yang tidak pernah lelah dan
bosan untuk
membimbing, memotivasi, dan mengingatkan peneliti untuk
segera
menyelesaikan skripsi ini. Peneliti mengucapkan banyak terima
kasih untuk
waktu, tenaga, dukungan, arahan, saran, kritik yang membangun
agar
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
4. Seluruh dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah
memberikan ilmu
kepada peneliti selama perkuliahan.
5. Seluruh karyawan Fakultas Sains dan Teknologi yang telah
membantu
peneliti selama perkuliahan terutama dalam menyelesaikan
administrasi
yang berkaitan dengan skripsi.
6. Bapak Nasrul Hakiem, Phd selaku kepala Pustipanda UIN Jakarta
yang
telah menerima dan mengizinkan peneliti untuk melakukan riset di
instansi
yang beliau pimpin dan Bapak Abdullah S.Kom, selaku
pembimbing
lapangan yang telah memberikan masukan dan saran kepada peneliti
selama
-
viii
proses penyusunan skripsi, serta kepada seluruh staf Pustipanda
yang telah
banyak membantu peneliti.
7. Kedua orang tua peneliti, Drs. Muhammad Ali Meha, S.Sos dan
Dra.
Mulyanti S.Pd yang selalu memberikan semangat, nasihat,
motivasi, kasih
sayang yang melimpah, dan doa yang tiada henti sehingga peneliti
dapat
menyelesaikan skripsi ini.
8. Laila Fajriatul Rizki, SE. wanita yang sejauh ini sabar
menemani
perjuangan saya bolak-balik ke kampus, dan tak bosan
mengingatkan saya
untuk menyelesaikan Skripsi saya.
9. Keluarga Besar Sistem Informasi 2012 khususnya untuk kelas B,
serta
teman PESTA (Penikmat Semesta) Oni, Rizki, Eko, Acus, Baox,
Cacing,
Gilang, Bagong, Lutfi, Badru yang sudah peneliti anggap sebagai
keluarga,
Terimakasih untuk bantuan, dukungan, semangat, dan doanya yang
menjadi
motivasi peneliti dalam menyelesaikan laporan ini.
10. Seluruh mahasiswa Program Studi Sistem Informasi yang
pernah
berinteraksi dan bekerjasama dengan penulisan dalam urusan
perkuliahan.
11. Seluruh teman-teman FORSA UIN Jakarta khususnya divisi sepak
bola
yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas
pengalaman,
ilmu, kesempatan, dan kebersamaan yang sangat luar biasa selama
ini.
12. Teman-teman yang telah membantu menyebar dan mengisi
kuesioner
penelitian. Semoga Allah membalas perbuatan baik kalian.
Amin.
-
ix
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun
tidak
mengurangi sedikitpun rasa terima kasih peneliti yang telah
membantu
hingga terselesaikannya skripsi ini.
Akhirnya atas segala bantuan dari semua pihak, peneliti
berterima kasih dan
berdoa kepada Allah SWT semoga apa yang telah diberikan
dijadikan sebagai amal
kebajikan dan bermanfaat, serta mendapatkan balasan yang
setimpal di akhirat
kelak. Dan mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin. Akhir
kata peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata
sempurna, maka dari itu
peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bisa disampaikan
melalui email ke
[email protected].
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Ciputat, 4 Agustus 2018
Ridwan Hidayat Meha
1112093000008
-
x
DAFTAR ISI
SKRIPSI
..................................................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
.................................................................
ii
PENGESAHAN UJIAN
.......................................................................................
iii
PERYATAAN
.......................................................................................................
iv
ABSTRAK
.............................................................................................................
v
KATA PENGANTAR
..........................................................................................
vi
DAFTAR ISI
..........................................................................................................
x
DAFTAR TABEL
...............................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR
..........................................................................................
xvi
BAB I
......................................................................................................................
1
1.1. Latar Belakang
.........................................................................................
1
1.2. Identifikasi Masalah
.................................................................................
8
1.3. Rumusan Masalah
....................................................................................
9
1.4. Batasan Masalah
.......................................................................................
9
1.5. Tujuan Penelitian
....................................................................................
10
1.6. Manfaat Penelitian
..................................................................................
11
1.7. Model Penelitian
.....................................................................................
12
1.8. Metodologi Penelitian
............................................................................
13
-
xi
1.9. Sistematika Penulisan
.............................................................................
14
BAB II
..................................................................................................................
17
2.1. Definisi Analisis
.....................................................................................
17
2.2. Definisi Kepuasan Pengguna
..................................................................
18
2.2.1. Kepuasan Sistem Informasi
.......................................................... 19
2.2.2. Faktor Keberhasilan
Teknologi.....................................................
20
2.3. Konsep Sistem Informasi
.......................................................................
21
2.4. Sistem Informasi Akademik
...................................................................
21
2.4.1. Academic Information Sistem (AIS) UIN Jakarta
........................ 22
2.5. Technology Acceptance Model (TAM)
................................................. 24
2.6.1. Kelebihan Technology Acceptance Model (TAM)
...................... 28
2.6.2. Kekurangan Technology Acceptance Model (TAM)
................... 29
2.6. End User Computing System (EUCS)
................................................... 30
2.7. Analisis Data
..........................................................................................
33
2.8.1. Variabel Penelitian
........................................................................
33
2.8.2. Populasi dan Sampel
.....................................................................
36
2.8. Skala Likert
............................................................................................
42
2.9. Instrumen Penelitian Data
......................................................................
43
2.10. Metode Analisis Data
.............................................................................
44
2.11.1. Analisis Deskriptif
......................................................................
44
-
xii
2.11. Motode Kuantitatif
.................................................................................
44
2.12. PLS-SEM (Partial Least Square Structural Equation
Modeling) ......... 45
2.13.1. SmartPLS
....................................................................................
51
2.13. Metode Pengumpulan Data
....................................................................
52
BAB III
.................................................................................................................
54
3.1. Pendekatan dan Strategi Penelitian
........................................................ 54
3.2. Prosedur Penelitian
.................................................................................
54
3.3. Kajian Pustaka
........................................................................................
57
3.4. Pengembangan Model
............................................................................
61
3.5. Instrumen Penelitian
...............................................................................
61
3.6. Metode pengumpulan data
.....................................................................
63
3.3.1. Observasi
.......................................................................................
64
3.3.2. Wawancara
....................................................................................
64
3.3.3. Kuisioner
.......................................................................................
65
3.7. Populasi dan sample penelitian
..............................................................
65
3.8. Metode Analisis Data
.............................................................................
67
3.4.1. Analisis dan Interpretasi Hasil
...................................................... 67
3.9. Hipotesis Penelitian
................................................................................
69
BAB IV
.................................................................................................................
73
4.1. Gambaran Umum Institusi
.....................................................................
73
-
xiii
4.1.1. Sejarah PUSTIPANDA
.................................................................
73
4.1.2. Visi PUSTIPANDA
......................................................................
75
4.1.3. Misi PUSTIPANDA
.....................................................................
76
4.1.4. Sasaran Mutu PUSTIPANDA
....................................................... 76
4.1.5. Struktur Organisasi PUSTIPANDA
.............................................. 77
4.1.6. Tugas Pokok dan Fungsi
...............................................................
80
4.2. Hasil Analisis
.........................................................................................
87
4.2.1. Hasil Analisis Demografis
............................................................ 87
4.2.2. Hasil Analisis Pengukuran Model (Outer Model)
........................ 90
4.2.3. Hasil Analisis Model Struktural (Inner Model)
............................ 99
4.3. Interpretasi dan Pembahasan Analisis
.................................................. 106
4.3.1. Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Data
Demografis ... 106
4.3.2. Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Model
Pengukuran
(Outer Model)
..............................................................................
107
4.3.3. Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Struktural Model
(Inner
Model)..........................................................................................
108
BAB V
.................................................................................................................
115
5.1. Kesimpulan
...........................................................................................
115
5.2. Saran
.....................................................................................................
118
DAFTAR PUSTAKA
........................................................................................
119
-
xiv
LAMPIRAN-LAMPIRAN
...............................................................................
119
-
xv
DAFTAR TABEL
Table 2.1 Format Responden Skala Likert
............................................................ 42
Table 4.1 Hasil Awal Uji Loading Factor dengan SmartPLS 3.0
......................... 91
Table 4.2 Hasil Awal Uji Loading Factor setelah penghapusan
........................... 92
Table 4.3 Hasil Uji Composite Reliability dengan SmartPLS 3.0
........................ 94
Table 4.4 Hasil Uji Average Variance Extracted (AVE) dengan
SmartPLS 3.0 .. 95
Table 4.5 Hasil Uji Discriminant Validity (Cross Loading) dengan
SmartPLS 3.0
...............................................................................................................................
96
Table 4.6 Hasil Uji Discriminant Validity (Cross Loading
Fornell-Lacker’s)
dengan SmartPLS 3.0
............................................................................................
97
Table 4.7 Hasil Uji Path Coefficient
.....................................................................
99
Table 4.8 Hasil Uji Coefficient of Determination (R-Square)
............................ 100
Table 4.9 Hasil Uji T-test dengan SmartPLS 3.0
................................................ 101
Table 4.10 Hasil Uji Effect Size dengan SmartPLS 3.0
..................................... 102
Table 4.11 Hasil Uji Predictive Relevance dengan SmartPLS 3.0
..................... 103
Table 4.12 Hasil Uji Relative Impact dengan SmartPLS 3.0
.............................. 104
Table 4.13 Ringkasan Hasil Analisis Struktural Model
...................................... 105
Table 4.14 Hasil Uji Hipotetsis dengan SmartPLS 3.0
....................................... 109
-
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Data pengambilan KRS semester genap 2016/2017
........................... 3
Gambar 1.2 Data Pengunjung AIS Oleh Mahasiswa Tahun 2017
(Sumber:
PUSTIPANDA UIN Jakarta)
..................................................................................
4
Gambar 2.1 Technology Acceptance Model (Davis F. , 1989)
........................... 25
Gambar 2.2 Technology acceptance Model (Davis F. ,
1989)............................. 27
Gambar 2.3 Model TAM mandatory system oleh (Linders,
2006)....................... 28
Gambar 2.4 Model End User Computing Satisfaction (Arthur, Andry
, &
Abdurrahman, 2008)
.............................................................................................
31
Gambar 2.5 Klasifikasi Komponen Model Struktural (Hussein, 2015)
................ 52
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian (Subiyakto & Ahlan, 2016)
.............................. 56
Gambar 3.2 Model Persamaan Struktural
.............................................................
68
Gambar 3.3 Hipotesis Penelitian (Sekundera, 2006)
............................................ 70
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PUSTIPANDA
.................................................. 79
Gambar 4.2 Diagram Jenis Kelamin
.....................................................................
88
Gambar 4.3 Diagram Fakultas
..............................................................................
89
Gambar 4.4 Diagram Pengalaman Menggunakan AIS
......................................... 90
Gambar 4.5 Hasil Analisis Outer Model dengan SmartPLS 3.0
........................... 98
-
1
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kemajuan teknologi informasi, kebutuhan akan informasi
sangat membantu
para penggunanya menjadi lebih mudah serta efisien. Dengan
adanya teknologi
yang semakin berkembang tidak menjadi hambatan bagi para
penggunanya untuk
menggunakan sistem informasi yang tersedia. Dari sistem
informasi yang dirancang
dan dibangun sesuai keinginan penggunanya, maka banyak sistem
informasi yang
dibuat secara kebutuhan akan pengguna.
Penerapan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi bertujuan
untuk
meningkatkan kinerja, produktifitas, efektifitas, dan daya
saing. Namun terkadang
penerapan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi dapat
mengakibatkan
menurunnya produktifitas, efektifitas, dan kinerja para
pengguna. Perkembangan
teknologi juga memacu setiap lembaga pendidikan di negara
berkembang seperti
Indonesia untuk membangun sebuah website sebagai pusat informasi
dan sarana
komunikasi (Susanto, 2013).Tidak hanya sebuah website, dalam
upaya menerapkan
teknologi tersebut lembaga pendidikan di Indonesia juga
membangun sebuah
sistem informasi perguruan tinggi untuk mendukung setiap
kegiatan mahasiswa,
dosen, dan karyawan lainnya.
Beberapa Universitas menciptakan suatu Sistem Informasi Akademik
sendiri
untuk meningkatkan kualitas serta kemudahan kepada Mahasiswa dan
Dosen dalam
kegiatan perkuliahan. Dalam hal ini Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah
-
2
Jakarta sudah mempunyai Academic Information System (AIS) yang
merupakan
suatu Sistem Informasi Akademik untuk memfasilitasi Mahasiswa
dalam
melakukan kegiatan perkuliahan seperti pengisian KRS, pengecekan
nilai
mahasiswa, pengumuman tentang beasiswa, dan pengumuman yang
terkait dengan
akademik.
Setelah menerapkan sebuah sistem informasi, menjadi hal yang
penting bagi
suatu perguruan tinggi untuk mengetahui keberhasilan penerapan
sistem informasi
tersebut. Salah satu faktor penting yang dapat menentukan
keberhasilan penerapan
suatu sistem informasi adalah kepuasan pengguna akhir sistemnya
(Subiyakto et
al., 2016) . Pernyataan McLedd (1996) menjelaskan bahwa untuk
mengukur
kualitas suatu sistem yang berjalan, organisasi harus mengetahui
bagaimana
kepuasan pengguna sebagai umpan balik dalam rangka mengembangkan
sistem
informasi tersebut. Hal ini dipertegas melalui studi pendahuluan
yang dilakukan
oleh peneliti bahwa telah ditemukan beberapa penelitian terkait
kepuasan pengguna
yaitu seperti yang dilakukan oleh Rasman (2012), Pratama (2012),
Marlindawati
(2014), dan Setiawan (2016).
Academic Information System (AIS) UIN Jakarta dikembangkan oleh
Pusat
Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PUSTIPANDA) yang juga
sebagai
pemegang hak akses tertinggi AIS UIN Jakarta. Dalam
mengembangkan AIS, pihak
pustipanda masih mempunyai kendala yang di keluhkan oleh
mahasiswa. Dalam
hal ini salah satu keluhan yang di alami oleh mahasiswa yaitu,
sering terjadi error
dan terkadang sulit untuk dapat mengakses AIS ketika sedang
dalam waktu tertentu,
seperti saat sedang jadwal akhir pengisian dan pebaikan KRS. Hal
ini membuat
-
3
mahasiswa sebagai salah satu pengguna AIS merasa kesulitan dalam
melakukan
pengisian dan perbaikan KRS. Sehingga banyak mahasiswa yang
terlambat mengisi
KRS pada waktu yang di tentukan, dan harus ke PUSTIPANDA untuk
mengisi
KRS nya, dengan cara di berikan akses masuk AIS oleh pegawai
PUSTIPANDA.
Gambar 1.1 Data pengambilan KRS semester genap 2016/2017
(Sumber : PUSTIPANDA UIN Jakarta)
Dari wawancara singkat yang dilakukan pada Bapak Reza sebagai
Staff di
PUSTIPANDA kerusakan pada perangkat lunak dan terjadi pemadaman
listrik tiba-
tiba di gedung PUSTIPANDA menjadi salah satu penyebab Academic
Information
System (AIS) menjadi error. Permasalahan lain mahasiswa
cenderung mengisi KRS
pada waktu akhir dari jadwal pengisian KRS berlangsung, hal ini
membuat AIS
akan sulit di akses dan mengalami server down karena banyak
mahasiswa yang
mengakses AIS.
Mahasiswa juga banyak yang datang ke PUSTIPANDA untuk mengisi
atau
memperbaiki KRS, dikarenakan mahasiswa tersebut belum mengisi
atau
sudah mengisi KRS. 19306. 78%
belum mengisi KRS. 5309. 22%
sudah mengisi KRS belum mengisi KRS
-
4
memperbaiki KRS pada jadwal pengisian dan perbaikan KRS yang
sudah di
tentukan oleh Universitas, padahal di berikan waktu kurang lebih
2 minggu untuk
mengisi KRS kepada mahasiswa.
Gambar 1.2 Data Pengunjung AIS Oleh Mahasiswa Tahun 2017
(Sumber:
PUSTIPANDA UIN Jakarta)
Pada Gambar 1.2 adalah data pengunjung AIS oleh Mahasiswa UIN
Jakarta
tahun 2017, menunjukkan peningkatan pengunjung AIS yang
signifikan yaitu pada
bulan Januari, Februari, Maret (semester ganjil) dan pada ada di
bulan Juli, Agustus,
September (semester genap), dimana pada bulan tersebut jadwal
pengisian dan
perbaikan KRS sedang berlangsung. Sedangkan pada bulan April,
Mei, Juni,
Oktober, November, Desember pengguna AIS khususnya mahasiswa
sangat rendah
dikarenakan mahasiswa tidak terlalu banyak untuk mengakses
AIS.
Dari penjelasan pada gambar 1.2 di atas terlihat jumlah
pengunjung AIS
hanya pada waktu-waktu tertentu saja meningkat, yaitu pada
jadwal pengisian dan
0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
Jan
uar
i
Feb
ruar
i
Mar
et
Ap
ril
Me
i
Jun
i
Juli
Agu
stu
s
Sep
tem
be
r
Okt
ob
er
No
vem
be
r
De
sem
be
r
Data Pengunjung AIS Tahun2017
-
5
perbaikan. Dalam kata lain mahasiswa hanya mengakses AIS ketika
pada waktu
pengisian dan perbaikan KRS berlangsung. Dari faktor yang di
paparkan di atas
yang mendorong peneliti untuk menganalisis kepuasan pengguna AIS
dan
memberikan solusi bagaimana membuat pengguna AIS UIN Jakarta
khususnya
mahasiswa menjadi lebih optimal.
Kepuasan pengguna merupakan faktor penting yang dapat
mempengaruhi
keberhasilan implementasi dari suatu teknologi (Erne Suzila
Kassim, 2012). Hal ini
menjadi penting bagi PUSTIPANDA selaku pengembang AIS, untuk
mengetahui
bagaimana pengguna memiliki harapan terhadap AIS. Maka dari itu,
dibutuhkan
analisis sistem kepuasan pengguna agar dapat mengetahui
variabel-variabel yang
mempengaruhi kepuasan penggunaan Sistem AIS dan mendapatkan
rekomendasi
atau masukan untuk pengembangan sistem berikutnya.
Ada banyak model yang dikembangkan para peneliti untuk
mengukur
kepuasan Sistem Informasi oleh pengguna, diantaranya yaitu
Theory of Reason
Action (TRA), UTAUT (unified theory of acceptance and use of
technology),
Technology Acceptance Model (TAM), End User Computing
Satisfaction (EUCS)
dan sebagainya. Peneliti lebih memfokuskan pada permasalahan
kepuasan sistem
dan model yang akan digunakan adalah Technology Acceptance Model
(TAM) dan
End User Computing Satisfaction (EUCS). Alasan pemilihan kedua
model integrasi
TAM dan EUCS karena penelitian ini akan mengkaji kepuasan sistem
informasi
yang diterapkan di AIS UIN Jakarta dengan menentukan apakah
instrumen IS yang
umum digunakan sebagai ukuran pengganti untuk sukses, model
kepuasan
komputasi pengguna akhir, dapat diterapkan dalam sistem
informasi dan
-
6
memperluas kemampuan generalisasi dari instrumen kepuasan
komputasi
pengguna akhir (EUCS) (Vassilios & Chatzoglou, 2012) . Di
tambah dengan
Penerimaan pengguna sistem informasi sangat erat kaitannya
dengan kepuasan
pengguna terhadap kinerja sistem informasi. Asumsi yang
mendasarinya adalah
jika pengguna merasakan kepuasan menggunakan sistem maka bisa
diartikan
pengguna menerima keberadaan sistem informasi sebagai alat bantu
penyelesaian
pekerjaan. Berdasarkan teori evaluasi yang ada, untuk menilai
kepuasan. (Istiarni,
2016)
Pihak PUSTIPANDA belum pernah melakukan analisis kepuasan
pengguna
akhir menggunakan metode Technology Acceptance Model (TAM) dan
End User
Computing Satisfaction (EUCS) sehingga belum mengetahui
faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi tingkat kepuasan Sistem Informasi oleh
pengguna akhir dalam
hal ini yaitu AIS UIN Jakarta. Technology Acceptance Model (TAM)
TAM terdiri
dari beberapa variabel yang menjelaskan niat perilaku dan
penggunaan teknologi
secara langsung atau tidak langsung yaitu, manfaat yang
dirasakan, persepsi
kemudahan penggunaan, sikap terhadap teknologi, dan telah
diperluas oleh variabel
eksternal, seperti efikasi diri, norma subjektif, dan
memfasilitasi kondisi
penggunaan teknologi (Ronny Scherer, Fazilat, & Jo, 2018)
hal in juga didukung
oleh (Hartono, 2007), yaitu menjelaskan bahwa TAM berfokus pada
sikap terhadap
pemakaian teknologi informasi, dimana pemakai mengembangkan
berdasarkan
persepsi kebermanfaatan dan kemudahan dalam penggunaan teknologi
informasi.
Model lain dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh (1998) yaitu End
User
Computing Satisfaction (EUCS). Model EUCS digunakan mengukur
kepuasan
-
7
pemakai terhadap sistem informasi. Sistem informasi suatu
organisasi dapat
diandalkan apabila memiliki kualitas yang baik dan mampu
memberikan kepuasan
pada pemakainya. Dengan adanya kepuasan pemakai tersebut maka
akan timbul
kepuasan (satisfation) pada sistem informasi yang dipergunakan
dalam organisasi
tersebut. Kepuasan pemakai (user satisfaction) merupakan salah
satu indikator dari
keberhasilan pengembangan sistem informasi. Doll dan
Torkzadeh
mengembangkan instrumen EUCS yang meliputi 5 komponen yaitu
terdiri dari: Isi
(content), Akurasi (accuracy), Bentuk (format), Kemudahan (ease)
dan Ketepatan
Waktu (timeliness).
Alasan peneliti menggunakan metode TAM dan EUCS adalah karena
TAM
telah memperoleh keunggulan yang cukup besar, terutama karena
sifatnya yang
dapat ditransfer ke berbagai konteks dan sampel, potensinya
untuk menjelaskan
perbedaan dalam niat untuk menggunakan atau menggunakan
teknologi, dan
kesederhanaan spesifikasi dalam kerangka pemodelan persamaan
struktural.
(Marangunić & Granić, 2015) di tambah dengan Kepuasan
pengguna sistem
informasi sangat erat kaitannya dengan kepuasan pengguna
terhadap kinerja sistem
informasi. Asumsi yang mendasarinya adalah jika pengguna
merasakan kepuasan
menggunakan sistem maka bisa diartikan pengguna menerima
keberadaan sistem
informasi sebagai alat bantu penyelesaian pekerjaan. Berdasarkan
teori evaluasi
yang ada, untuk menilai kepuasan pengguna sistem informasi model
yang dianggap
cocok adalah EUCS dengan variabel variabelnya yaitu content
(isi), format
(bentuk), ease (kemudahan), accuracy (akurasi), timeliness
(ketepatan waktu) dan
attitude.
-
8
Berdasarkan tujuan dan fokus penelitian untuk meneliti kepuasan
dan
kepuasan, maka model yang dianggap representative adalah
Technology
Acceptance Model (TAM) dan End-User Computing Satisfaction
(EUCS) mengacu
pada variabel-variabel yang ada pada kedua model tersebut dapat
mengukur
besarnya kepuasan pengguna dan kepuasan pengguna AIS UIN
Jakarta. Pentingnya
penelitian ini dilakukan adalah untuk memberikan kontribusi
dalam kelanjutan
pengembangan AIS UIN Jakarta.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk
melakukan
penulisan ilmiah dengan judul penelitian atau skripsi yaitu:
ANALISIS
KEPUASAN PENGGUNA AKHIR TERHADAP ACADEMIC
INFORMATION SISTEM (AIS) UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat
identifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Penggunaan AIS oleh mahasiswa masih hanya pada
waktu-waktu
tertentu saja misal hanya pada jadwal akhir pengisian KRS.
2. Masih ada mahasiswa yang telat mengambil KRS pada jadwal
yang
sudah di tentukan, dengan alasan AIS sulit di akses pada jadwal
akhir
perbaikan KRS.
-
9
3. PUSTIPANDA belum melakukan analisis kepuasan pengguna AIS
menggunakan metode TAM (Technology Acceptance Model) dan
EUCS
(End User Computing Satisfaction).
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian
ini adalah bagaimana menganalisis dan mengevaluasi kepuasan
pengguna terhadap
Sistem Informasi Akademik UIN Jakarta dengan menggunakan metode
TAM,
dengan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana model Technology Acceptance Model (TAM)
variabel
Kemanfaatan (usefulness) dan Kemudahan Penggunaan (ease of
use)
dengan End User Computing Satisfaction (EUCS) variabel Isi
(content),
Akurasi (accuracy), Bentuk (format), Kemudahan (ease) dan
Ketepatan
waktu (timeliness) berpengaruh terhadap kepuasan
(satisfaction)
pengguna AIS UIN Jakarta?
2. Bagaimana melakukan pengukuran kepuasan pengguna akhir pada
AIS
UIN Jakarta menggunakan model Technology acceptance Model
(TAM)
dan End User Computing Satisfaction (EUCS)?
1.4. Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka batasan masalah yang
akan dibahas
adalah sebagai berikut:
-
10
1. Analisis kepuasan pengguna akhir hanya pada AIS (Academic
Information
System) yang digunakan oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Responden merupakan Mahasiswa aktif Strata 1 UIN Syarif
Hidayatullah
Jakarta pengguna AIS (Academic Information System) UIN
Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ruang lingkup penelitian ini tidak termasuk pada Sekolah
Pascasarjana
UIN.
4. Dalam evaluasi sistem ini penulis akan menganalisis dan
mengukur
kepuasan pengguna akhir pada Sistem Informasi Akademik (AIS)
dengan
menggunakan metode TAM (Technology Acceptance Model) dengan
variabel perceived usefulness (kebermanfaatan) dan perceived
ease of use
(kemudahan) dan menggunakan metode (EUCS) End User Computing
Satisfaction dengan variabel content (isi), accuracy (Akurasi),
format
(Bentuk), ease (Kemudahan) (ease) dan Ketepatan waktu
(timeliness)
5. Dalam evaluasi sistem ini penulis akan menganalisis dan
mengukur
kepuasan pengguna pada Sistem Informasi Akademik (AIS)
menggunakan
Smart PLS sebagai alat pengolahan data.
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor
apa saja yang
mempengaruhi pengguna terhadap kepuasan AIS yang digunakan oleh
mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun tujuan dari penelitian
ini adalah:
-
11
1. Menganalisis kepuasan pengguna Akhir Sistem Informasi
Akademik
(AIS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggunakan metode
Technology Acceptance Model (TAM) dan End User Computing
Satisfaction (EUCS)
2. Menganalisis pengaruh faktor kebermanfaatan (Perceived
Usefullness)
dan kemudahan (perceived ease of use) dalam model Technology
Acceptance Model (TAM) terhadap kepuasan pengguna akhir
Sistem
Informasi Akademik (AIS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Menganalisis pengaruh faktor Isi (content), Akurasi
(accuracy), Bentuk
(format), Kemudahan (ease) dan Ketepatan Waktu (timeliness)
dalam
model End User Computing Satisfaction (EUCS) terhadap
kepuasan
pengguna akhir Sistem Informasi Akademik (AIS) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat pada pihak lain.
Beberapa manfaat
yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Penulis, seluruh kegiatan dan hasil penelitian
diharapkan
meningkatkan penguasaan fungsi keilmuan yang dipelajari
selama
mengikuti program studi sistem informasi di UIN Syarif
Hidayatullah
Jakarta.
2. Bagi PUSTIPANDA, hasil penelitian dapat digunakan sebagai
bahan
masukan untuk acuan mengembangkan Sistem Informasi Akademik
-
12
(AIS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berikutnya yang dapat
diterima
dan digunakan oleh pengguna agar menjadi sistem yang baik dan
efektif
untuk kedepannya.
3. Bagi Mahasiswa/Responden, penelitian ini dapat digunakan
sebagai
bahan masukan kepada PUSTIPANDA dalam mengembangkan Sistem
Informasi Akademik (AIS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
berikutnya
yang dapat diterima dan digunakan oleh pengguna agar
memudahkan
dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
1.7. Model Penelitian
Model dari penelitian ini meggunakan dua metode yaitu Technology
Acceptance
Model (TAM) dan End User Computing Satisfaction (EUCS). Metode
TAM
diadopsi dari model penelitian (Davis F. , 1989) yang di
modifikasi oleh
(Surachman, 2007), yaitu model Technology Acceptance Model (TAM)
yang
terdiri dari 3 variabel yaitu perceived usefulness, perceived
ease of use dan
acceptance of IT.
Berdasarkan beberapa faktor yang terdapat dalam model yang
digunakan, terdapat
3 faktor yang diasumsikan memiliki pengaruh pada penerimaa
pengguna.
End User Computing Satisfaction (EUCS) adalah model yang
diadopsi dan
dimodifikasi dari model yang dikembangkan oleh Doll dan
Torkzadeh (1988).
Model ini digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna akhir
sistem. Model ini
-
13
terdiri dari 6 variabel yaitu variabel Content (CON), Accuracy
(ACC), Format
(FOR), Ease of Use (EOU), Timeliness (TIM), dan End-User
Satisfaction (EUS).
1.8. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi
ini adalah:
1. Metode pengumpulan data, terdiri dari:
a. Observasi
Dalam hal ini peneliti terjun langsung ke lapangan untuk
mengetahui
dan mengamati bagaimana Sistem Informasi Akademik yang telah
ada pada UIN Syarif Hidayatullah.
b. Interview (wawancara)
Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara langsung dengan
orang-orang yang terlibat langsung dengan Sistem Informasi
Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, baik mahasiswa
maupun staf PUSTIPANDA.
c. Kuesioner
Peneliti dengan menanyakan kepada responden dalam hal ini
adalah
mahasiswa UIN Jakarta yang menggunakan dengan Sistem
Informasi Akademik (AIS) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan
beberapa pertanyaan yang yang berhubungan dengan kepuasan
pengguna sistem.
-
14
d. Tinjauan Pustaka
Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku
referensi baik mengenai prosedur sistem yang telah ada, buku
panduan akademik, buku evaluasi sistem yang dapat dijadikan
acuan
pembahasan dalam masalah ini.
e. Pengolahan Data
Peneliti mengolah data yang telah di dapatkan melalui kuisioner
dari
beberapa responden yaitu mahasiswa UIN Jakarta, untuk
mendapatkan hasil dari penelitian yang di lakukan oleh
peneliti.
1.9. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penyusunan dan pengembangan materi maka
dijabarkan
topik-topik yang dibahas dalam penulisan skripsi ini beserta
inti dari topik-topik
tersebut secara garis besar. Sistematika dalam pembahasan
“Analisis Kepuasan
Pengguna Sistem Informasi Akademik Di Uin Syarif Hidayatullah
Jakarta” ini
dibagi menjadi 5 bab yang terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah,
batasan
masalah, ruang lingkup masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika
penulisan.
-
15
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan teori-teori dalam mengevaluasi suatu
sistem
dan teori-teori tentang TAM dalam menentukan tingkat
kepuasan
pengguna yang berhubungan dengan sistem.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang metode yang penulis pakai dalam
pengumpulan data dan metode yang digunakan untuk
mengevaluasi
sistem serta kerangka berpikir dalam penyusunan skripsi ini.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjabarkan gambaran umum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
tentang hasil temuan yang ada untuk membantu analisis dalam
mengevaluasi sistem dan melakukan perhitungan serta
menghasilkan rekomendasi dari penulis kepada PUSTIPANDA UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Academic Information
System(AIS).
-
16
BAB V PENUTUP
Bab ini terdiri dari kesimpulan dari apa yang telah diuraikan
pada
bab sebelumnya serta saran-saran yang kiranya dapat
bermanfaat
untuk evaluasi sistem AIS di masa mendatang.
-
17
2. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Definisi Analisis
Analisis adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan
tujuan untuk
merancang sistem baru atau memperbaharui sistem yang telah ada
tersebut.
(McLeod, 2007).
Analisis merupakan penyerapan, pengkajian serta penggunaan
informasi
guna membuat kesimpulan. Hal ini dapat diartikan analisis
sebagai kegiatan
melakukan pembahasan atas suatu objek selanjutnya diadakan
pengolahan data
yang kemudian dapat dibuat kesimpulan. (Luankali, 2007).
Selain itu pendapat lain, analisis adalah kegiatan berfikir
dengan tujuan untuk
menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat
diketahui tanda-
tanda komponen, bagaimana hubungannya satu sama lain dan apa
saja fungsi
masing-masing dalam suatu keseluruhan yang terpadu
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis adalah
tahapan
penelitian terhadap sistem berjalan dan bertujuan untuk
mengetahui segala
permasalahan yang terjadi serta memudahkan dalam menjalankan
tahap selanjutnya
yaitu tahap perancangan sistem. Serta untuk menguraikan suatu
pokok menjadi
bagian-bagian atau komponen sehingga dapat diketahui ciri atau
tanda tiap bagian,
kemudian hubungan satu sama lain serta fungsi masing-masing
bagian dari
keseluruhan.
-
18
2.2. Definisi Kepuasan Pengguna
Kepuasan pengguna akhir adalah sikap afektif terhadap aplikasi
komputer yang
spesifik oleh seseorang yang berinteraksi dengan aplikasi
tersebut secara langsung.
(Torzadekh, 2004)
Kepuasan pengguna didefinisikan sebagai sejauh mana pengguna
puas
dengan sistem informasi itu sendiri dan lingkungannya. (Kim YH,
2005). Kepuasan
pengguna telah didefinisikan sebagai sejauh mana pengguna
percaya bahwa sistem
informasi yang tersedia bagi mereka memenuhi kebutuhan informasi
mereka.
(Sugianto, 2015)
Dari beberapa teori diatas, penulis menyimpulkan pengertian
kepuasan
pengguna yaitu sikap afektif seorang pengguna akhir merasa puas
dan percaya
bahwa sistem informasi tersedia dan memenuhi kebutuhan informasi
mereka dan
lingkungannya.Pendapat lain mengatakan konsep di dalam kepuasan
sistem itu
diterima atau ditolak ditentukan oleh 2 faktor penentu yaitu :
Davis dalam (Ananda,
2014):
1. Orang akan cenderung untuk menggunakan atau tidak
menggunakan
aplikasi jika mereka percaya hal itu akan bermanfaat untuk
membantu
mereka melakukan pekerjaan mereka lebih baik.
2. Jika orang percaya bahwa apa yang diberikan oleh sebuah
sistem itu
bermanfaat, namun mereka percaya bahwa sistem tersebut sulit
untuk
digunakan. Maka mereka akan enggan untuk menggunakan sistem
tersebut
artinya, di samping manfaat dalam suatu sistem maka faktor
kemudahan
dalam menggunakan sistem merupakan hal yang penting.
-
19
Sehingga nilai manfaat dan kemudahan dalam menggunakan merupakan
dasar
dalam kepuasan suatu sistem sehingga dapat disimpulkan apabila
nilai manfaat dan
kemudahan dalam suatu sistem tersebut besar maka kepuasan
pengguna pada suatu
sistem pun menjadi besar sehingga intensitas dalam implementasi
suatu sistem
menjadi meningkat. Model-model kepuasan teknologi informasi
tersebut salah
satunya yaitu model End User Computing Satisfaction atau lebih
dikenal dengan
metode EUCS.
Kepuasan pengguna dapat di definisikan sebagai keinginan sebuah
grup
pengguna dalam memanfaatkan teknologi informasi yang didesain
untuk
membantu pekerjaan mereka. (Nasir, 2013). Oleh karena itu,
semakin besar
kepuasan sistem teknologi informasi yang baru maka semakin besar
kemauan
pemakai untuk merubah praktek yang sudah ada dalam penggunaan
waktu serta
usaha untuk memulai secara nyata pada sistem teknologi informasi
yang baru.
Tetapi jika pemakai tidak mau menerima sistem teknologi
informasi , maka
perubahan sistem tersebut menyebabkan tidak memberikan
keuntungan yang
banyak bagi organisasi atau perusahaan (Pikkarainen, 2004).
2.2.1. Kepuasan Sistem Informasi
Berdasarkan pembahasan tentang ukuran penilaian dalam evaluasi
sistem informasi
sebelumnya, salah satu yang dapat digunakan adalah usability.
Terdapat 5 aspek
dalam stisfaction, yaitu (Sembada, 2012).
1. Sistem informasi, pengguna harus mampu mengingat
Learnability, yaitu
sebuah sistem informasi seharusnya mudah untuk dipelajari.
-
20
2. Rememberability, yaitu setelah mengetahui bagaimana
menggunakan
bagaimana menggunakannya dengan mudah.
3. Efficiency of use, yaitu sistem harus efisien untuk
digunakan.
4. Reability in use, yaitu sistem harus menungkatkan kinerja
manusia
menjadi lebih handal dalam arti bahwa ia akan mengarahkan
pengguna
untuk membuat sedikit kesalahan.
5. User satisfaction, yaitu sistem harus memuaskan pengguna
dalam arti
bahwa secara subyektif pengguna senang menggunakan sistem.
2.2.2. Faktor Keberhasilan Teknologi
Keberhasilan teknologi diukur dari empat faktor yang merupakan
tolak ukur untuk
mengevaluasi teknologi (Arief, 2014), faktor tersebut
adalah:
1. Kelayakan teknis, teknologi harus menghasilkan nilai tambah,
mempunyai
fitur atau kemampuan beragam untuk memenuhi keperluan yang
makin
beragam, hemat dalam menggunakan sumber daya termasuk energi,
dan
faktor teknis lainnya.
2. Faktor ekonomis, teknologi harus menghasilkan produktivitas
ekonomi
atau keuntungan finansial. Salah satu cara untuk
mengevaluasi
produktivitas teknologi adalah menghitung rasio output
rupiah
dibandingkan dengan input rupiah.
3. Teknologi harus dapat diterima masyarakat pengguna (user).
Teknologi
dapat diterima karena memang diperlukan dan bermanfaat bagi
pengguna,
disenangi, mudah dipakai, dapat dibeli dengan harga terjangkau,
serta
tidak bertentangan dengan budaya dan kebiasaan masyarakat
pengguna.
-
21
4. Teknologi harus serasi dengan lingkungan, faktor ini akan
menentukan
sustainability keberadaan teknologi di tengah pengguna
(user).
2.3. Konsep Sistem Informasi
Secara umum sistem dapat diartikan sebagai suatu rangkaian
prosedur, metode dan
cara kerja yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sedangkan
informasi adalah betuk data yang telah mengalami pengolahan
lebih lanjut sehingga
mempunyai kegunaan tertentu. (Whitten, 2007) Pengertian data
sendiri adalah suatu
keterangan yang masih bersifat mentah dan memerlukan pengolahan
lebih lanjut
jika ingin dimanfaatkan. Bagaimana cara mengolah dan jenis data
apa saja yang
akan dimanfaatkan, semuanya tergantung kepada bentuk dan
kebutuhan dari tiap
organisasi.
Organisasi yang dimaksud dalam tulisan ini adalah kumpulan dari
orang yang
bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dari
penjelasan di
atas, pada akhirnya Whitten menyimpulkan bahwa sistem informasi
adalah
serangkaian prosedur, metode dan cara kerja dari sekumpulan
orang yang bertujuan
untuk mengolah dan memanfaatkan data yang tersedia guna
menghasilkan suatu
informasi yang bisa digunakan di dalam mencapai tujuan
tertentu.
2.4. Sistem Informasi Akademik
Sistem Informasi Akademik adalah suatu sistem yang dirancang
untuk keperluan
pengeloaan data-data akademik dengan penerapan teknologi
komputer baik
hardware maupun software sehingga seluruh proses kegiatan
akademik dapat
terkelola menjadi informasi yang bermanfaat dalam pengelolaan
manajemen
-
22
perguruan tinggi dan pengambilan keputusan-keputusan bagi
pengambil keputusan
atau top manajemen di lingkungan perguruan tinggi (Ariyani,
2012).
Sistem ini bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan
pendidikan,
sehingga perguruan tinggi dapat menyediakan layanan informasi
yang lebih baik
dan efektif kepada komunitasnya, baik didalam maupun diluar
perguruan tinggi
tersebut melalui internet. Berbagai kebutuhan dalam bidang
pendidikan maupun
peraturan yang melingkupinya sedemikian tinggi, sehingga
pengelolaan akademik
dalam suatu lembaga pendidikan menjadi pekerjaan yang sangat
menguras waktu,
tenaga dan pikiran. Oleh sebab itu, sistem informasi akademik
dibangun untuk
menjawab secara langsung masalah maupun kebutuhan perguruan
tinggi terhadap
Pusat pengelolaan akademik tersebut secara cepat.
2.4.1. Academic Information Sistem (AIS) UIN Jakarta
Teknologi Informasi dan Pangkalan Data atau lebih dikenal dengan
istilah
PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah salah satu
unit pelayanan
terpadu yang memiliki visi “UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menjadi Universitas
Digital Kelas Dunia untuk mendukung Integrasi Keilmuan,
Keislaman, dan
Keindonesiaan”.
Cikal bakal pendirian PUSTIPANDA dimulai tahun 2000. Pada tahun
tersebut
dibentuk bagian baru di bawah Biro Perencanaan dan Keuangan
yaitu bagian Sistem
Informasi dengan satu sub bagian Sistem Informasi. Pada masa ini
fokus kerja dari
bagian Sistem Informasi adalah pada layanan data akademik, yaitu
memproses data
nilai yang tadinya manual dengan media kertas ke dalam sebuah
sistem komputer.
-
23
Seiring dengan perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menjadi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta (seperti yang disebutkan dalam Keputusan
Presiden RI nomor 31
pada tahun 2002) maka terjadi perubahan pula pada struktur
organisasi bagian Sistem
Informasi. Untuk merespon kebutuhan UIN akan pemanfaatan sistem
dan teknologi
informasi yang lebih baik dalam menghadapi persaingan global,
pada tahun 2003 di
bagian Sistem Informasi dibentuk sub-sub bagian yang lebih
spesifik yaitu Hubungan
Masyarakat, Pengembangan Sistem, dan Pengolahan Data. Pada sub
bagian
Pengembangan Sistem inilah yang bertanggung jawab dalam
implementasi
pemanfaatan teknologi informasi dengan mulai dikembangkan sebuah
sistem
komputerisasi akademik yang lebih integratif yang menangani
seluruh administrasi
secara menyeluruh yaitu yang disebut SIMPERTI (Sistem Informasi
Perguruan
Tinggi). Namun seiring berjalannya waktu ditemukan bahwa
SIMPERTI ternyata
belum berjalan secara optimal sehingga sejak tahun 2010 SIMPERTI
digantikan
dengan Academic Information System (AIS) hingga saat sekarang.
(www.uinjkt.ac.id)
Academic Information System (AIS) adalah sistem administrasi
akademik yang
baru dikembangkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam
hal ini
dilaksanakan oleh Pusat Komputer dan Sistem Informasi (PUSKOM)
sebagai
leading sector-nya. Sistem ini sudah meliputi alur perkuliahan,
diantaranya:
pengambilan KRS, validasi dosen Penasihat Akademik (PA),
penilaian, sampai
dengan wisuda. Dalam format laporannya AIS menggunakan fasilitas
barcode
sebagai alat validasi untuk hasil cetak yang dilakukan oleh
semua stakeholder
(mahasiswa, dosen, dan lain-lain). Sistem AIS dikembangkan
dengan
menggunakan Java sebagai bahasa programnya dan Postgres sebagai
database.
-
24
Framework yang digunakan adalah Zkoss (AIS User Manual Mahasiswa
Ver4.0).
AIS dapat diakses di alamat http://ais.uinjkt.ac.id.
2.5. Technology Acceptance Model (TAM)
Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model
yang dibangun
untuk menganalisis dan memahami faktor‐faktor yang mempengaruhi
diterimanya
penggunaan teknologi komputer yang diperkenalkan pertama kali
oleh Fred Davis
pada tahun 1986. TAM merupakan hasil pengembangan dari Theory of
Reasoned
Action (TRA), yang lebih dahulu dikembangkan oleh Fishbein dan
Ajzen pada
1980.
Menurut (Hartono, 2007), TAM menjelaskan dan memprediksi
penerimaan
pengguna terhadap suatu teknologi dan menjelaskan perilaku dari
penggunaan
teknologi. Model ini menempatkan faktor sikap dan tiap-tiap
perilaku pemakai dengan
dua variabel yaitu persepsi pemanfaatan (perceived usefulness)
dan persepsi
kemudahan penggunaan (perceived ease of use).
TAM bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan penerimaan
(acceptance) pengguna terhadap suatu sistem informasi. TAM
menyediakan suatu
basis teoritis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
penerimaan
terhadap suatu tekhnologi dalam suatu organisasi. TAM
menjelaskan hubungan
sebab akibat antara keyakinan (akan manfaat suatu sistem
informasi dan
kemudahan penggunaannya) dan perilaku, tujuan/keperluan, dan
penggunaan
aktual dari pengguna/user suatu sistem informasi. (Davis F. ,
1989)
http://ais.uinjkt.ac.id/
-
25
Model TAM sebenarnya diadopsi dari model TRA (Theory of Reasoned
Action)
yaitu teori tindakan yang beralasan dengan satu premis bahwa
reaksi dan persepsi
seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan
perilaku orang tersebut.
Reaksi dan persepsi pengguna Teknologi Informasi (TI) akan
mempengaruhi
sikapnya dalam penerimaan terhadap teknologi tersebut. Salah
satu faktor yang
dapat mempengaruhinya adalah persepsi pengguna terhadap
kemanfaatan dan
kemudahan penggunaan TI sebagai suatu tindakan yang beralasan
dalam konteks
pengguna teknologi, sehingga alasan seseorang dalam melihat
manfaat dan
kemudahan penggunaan TI menjadikan tindakan/perilaku orang
tersebut sebagai
tolak ukur dalam penerimaan sebuah teknologi.
Perbedaan mendasar antara TAM dengan TRA adalah penempatan
sikap-sikap dari
TRA, dimana TAM memperkenalkan dua variabel kunci, yaitu
Percieved ease of
use (kemudahan) dan perceived usefulness (kebermanfaatan) yang
memiliki
relevancy pusat untuk memprediksi sikap penerimaan pengguna
(Acceptance IT)
terhadap teknologi komputer. Model dasar TAM (Technology
Acceptance Model)
sebagai berikut.
Gambar 2.1 Technology Acceptance Model (Davis F. , 1989)
-
26
1. Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use),
didefinisikan
sebagai sejauh mana seorang percaya bahwa menggunakan suatu
teknologi informasi akan bebas dari usaha.
2. Persepsi kebermanfaatan (perceived usefulness), didefinisikan
sebagai
sejauh mana seorang percaya bahwa menggunakan suatu
teknologi
informasi akan meningkatkan kinerjanya.
3. Sikap terhadap penggunaan teknologi (attitude toward
using),
didefinisikan sebagai evaluasi dari pemakai tentang
ketertarikannya
dalam menggunakan teknologi informasi.
4. Minat perilaku menggunakan teknologi (behavioral intention to
use),
didefinisikan sebagai minat (keinginan) seseorang untuk
melakukan
perilaku tertentu.
5. Penggunaan teknologi informasi sesungguhnya (actual
technology
usage), diukur dengan jumlah waktu yang digunakan untuk
berinteraksi
dengan teknologi dan frekuensi penggunaan teknologi
tersebut.
Menurut Lee dalam (Hartono, 2007) model dari teori TAM sudah
berkembang
sejak penemuannya. Sampai tahun 2003 sudah ada 698 penelitian
yang dilaporkan
merujuk pada teori ini. Berdasarkan hasil penelitian, model TAM
menambahkan
beberapa variabel eksternal yang menerangkan lebih lanjut atau
menjadi penyebab
dari persepsi kebermanfaatan (perceived usefulness) dan
kemudahan penggunaan
(perceived ease of use).
-
27
Gambar 2.2 Technology acceptance Model (Davis F. , 1989)
Variabel eksternal ini merupakan variable-variabel tambahan yang
mempengaruhi
seseorang dalam menggunakan teknologi informasi. Davis (1998)
variabel
eksternal tidak mempunyai pengaruh secara langsung kepada sikap
dan perilaku
seseorang untuk menggunakan teknologi informasi, tetapi variabel
eksternal ini
sangat penting dalam menjembatani sikap dan kepercayaan
seseorang karena
adanya perbedaan karakter.
Banyak penelitian yang mengembangkan model TAM dengan menambah
konstruk
variabel eksternal, diantaranya Agrawal dan Prasad (1998), Kim
(2005), Igbaria et
al.(1995), dan lain-lain. Variabel-variabel eksternal lebih
menjelaskan konstruk
persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan
penggunaan
(perceived eas of use).
Sefan Linders dalam penerlitiannya menemukan bahwa model TAM
klasik yang
ditemukan oleh Gordon B. Davis tersebut tidaklah cocok untuk
mengetahui
kesuksesan penerapan Sistem Informasi di lingkungan Mandatory
Use. Model
tersebut menurut Sefan lebih cocok diterapkan di lingkungan
voluntary use dimana
pengguna sistem dapat dengan leluasa memilih sistem apa saja
yang ingin
digunakan untuk membantu penyelesaian pekerjaannya sehingga
kemudahan dan
-
28
kebermanfaatan yang didapat pengguna berimbas pada Intention Use
dalam
menggunakan sistem terbut. Sedangkan untuk ingkung an Mandatory
use,
pengguna sistem tidak meiliki pilihan untuk menggunakan sistem,
sehingga
variabel kemudahan dan kemanfaatan yang didapat pengguna
berimbas pada
kepuasan pengguna menggunakan sistem tersebut. (Linders,
2006)
Gambar 2.3 Model TAM mandatory system oleh (Linders, 2006)
Model TAM menunjukkan bahwa ketika pengguna disajikan teknologi
baru, ada
sejumlah variabel yang mempengaruhi keputusan mereka tentang
bagaimana dan
kapan mereka akan menggunakannya. Ada dua variabel spesifik,
yaitu persepsi
terhadap kemanfatan dan persepsi terhadap kemudahan. Dua
variabel ini yang
diyakini menjadi penentu dasar penerimaan teknologi.
Model TAM diatas yang akan digunakan peneliti sebagai acuan
untuk menganalis
kepuasan pengguna sistem informasi pada AIS UIN Jakarta.
2.6.1. Kelebihan Technology Acceptance Model (TAM)
Banyak penelitian yang menggunakan TAM sebagai model analisa,
tapi TAM yang
digunakan dalam tiap penelitian tersebut berbeda-beda sesuai
dengan kebutuhan,
-
29
tetapi tidak meninggalkan bentuk dasar TAM. Model TAM telah
banyak digunakan
oleh para peneliti, namun model ini masih memilki kekurangan dan
kelebihan.
Beberapa kelebihan model TAM yaitu:
a. TAM merupakan model perilaku (behavior) yang bermanfaat
untuk
menjawab pertanyaan mengapa banyak sistem teknologi informasi
gagal
diterapkan karena pemakainya tidak mempunyai niat (intention)
untuk
menggunakannya.
b. TAM dibangun dengan dasar teori yang kuat
c. TAM telah diuji dengan banyak penelitian dan hasilnya
sebagian besar
mendukung dan menyimpulkan bahwa TAM merupakan model yang
terbaik.
Kelebihan TAM yang paling penting yaitu model ini merupakan
model yang
parsimoni (parsimonius), model sederhana namun valid.
2.6.2. Kekurangan Technology Acceptance Model (TAM)
Selain memiliki kelebihan, model TAM juga memiliki beberapa
kekurangan, yaitu:
a. TAM hanya memberikan informasi atau hasil yang sangat umum
saja
tentang niat dan perilaku pemakai sistem teknologi
informasi.
b. Perilaku pemakai dalam sistem teknologi informasi di TAM
tidak
dikontrol dengan kontrol perilaku (behaviour control) yang
membatasi
niat perilaku seseorang.
c. Perilaku (behavior) yang diukur dalam TAM seharusnya ialah
pemakai
atau pengguna teknologi sesungguhnya.
-
30
d. Penelitian-penelitian dalam TAM hanya menggunakan sebuah
sistem
informasi saja.
2.6. End User Computing System (EUCS)
End User Computing Satisfaction (EUCS) adalah metode untuk
mengukur tingkat
kepuasan dari pengguna suatu sistem aplikasi dengan
membandingkan antara
harapan dan kenyataan dari sebuah sistem informasi. Definisi End
User Computing
Satisfaction dari sebuah sistem informasi adalah evaluasi secara
keseluruhan dari
para pengguna sistem informasi yang berdasarkan pengalaman
mereka dalam
menggunakan sistem tersebut (Doll,1988 dan Torkzadeh, 1991).
Model evaluasi EUCS ini dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh.
Evaluasi dengan
menggunakan model ini lebih menekankan kepuasan (satisfaction)
pengguna akhir
terhadap aspek teknologi, dengan menilai isi, keakuratan,
format, waktu dan
kemudahan penggunaan dari sistem. Model ini telah banyak
diujicobakan oleh
peneliti lain untuk menguji reliabilitasnya dan hasilnya
menunjukkan tidak ada
perbedaan bermakna meskipun instrument ini diterjemahkan dalam
bahasa yang
berbeda.
-
31
Gambar 2.4 Model End User Computing Satisfaction (Arthur, Andry
, &
Abdurrahman, 2008)
Model The Doll dan Torkzadeh bukanlah model yang lengkap karena
tidak
memiliki post-purchase service. Namun, Model DeLone dan McLean
dan Model
Doll dan Torkzadeh adalah model yang diterapkan secara luas
dibanyak studi
pengukuran kepuasan pengguna. EUCS ini digunakan sebagai item
tunggal untuk
mengukur kepuasan secara keseluruhan (Rai, Lang & Welker,
2002).
Berikut adalah penjelasan dari tiap dimensi yang diukur dengan
metode End
User Computing Satisfaction menurut Doll & Torkzadeh dalam
(Arthur, Andry , &
Abdurrahman, 2008) :
a. Dimensi Content
Dimensi Content mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari sisi
isi dari
suatu sistem. Isi dari sistem biasanya berupa fungsi dan modul
yang dapat
-
32
digunakan oleh pengguna sistem dan juga informasi yang
dihasilkan oleh
sistem. Dimensi content juga mengukur apakah sistem
menghasilkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Semakin
lengkap
modul dan informatif sistem maka tingkat kepuasan dari pengguna
akan
semakin tinggi.
b. Dimensi Accuracy
Dimensi accuracy mengukur kepuasan pengguna dari sisi keakuratan
data
ketika sistem menerima input kemudian mengolahnya menjadi
informasi.
Keakuratan sistem diukur dengan melihat seberapa sering
sistem
menghasilkan output yang salah ketika mengolah input dari
pengguna,
selain itu dapat dilihat pula seberapa sering terjadi error atau
kesalahan
dalam proses pengolahan data.
c. Dimensi Format
Dimensi Format mengukur kepuasan pengguna dari sisi tampilan
dan
estetika dari antarmuka sistem, format dari laporan atau
informasi yang
dihasilkan oleh sistem apakah antarmuka dari sistem it menarik
dan apakah
tampilan dari sistem memudahkan pengguna ketika menggunakan
sistem
sehingga secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap
tingkat
efektifitas dari pengguna.
-
33
d. Dimensi Ease of Use
Dimensi Ease of Use mengukur kepuasan pengguna dari sisi
kemudahan
pengguna atau user friendly dalam menggunakan sistem seperti
proses
memasukkan data, mengolah data dan mencari informasi yang
dibutuhkan.
e. Dimensi Timeliness
Dimensi Timeliness mengukur kepuasan pengguna dari sisi
ketepatan waktu
sistem dalam menyajikan atau menyediakan data dan informasi
yang
dibutuhkan oleh pengguna. Sistem yang tepat waktu dapat
dikategorikan
sebagai sistem real-time, berarti setiap permintaan atau input
yang
dilakukan oleh pengguna akan langsung diproses dan output
akan
ditampilan secara cepat tanpa harus menunggu lama.
2.7. Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber
data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah
mengelompokan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data
berdasarkan variabel
dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, melakukan
perhitungan untuk
hipotesis yang dilakukan (Sugiyono, 2010).
2.8.1. Variabel Penelitian
Secara teoritis, variabel dapat didefinisikan sebagai suatu
atribut atau sifat atau nilai
dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan
-
34
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. (Sugiyono,
2013).
Dalam penelitian ini, menggunakan variabel independen (variabel
bebas) dan
variabel dependen (variabel terikat). Veriabel independen adalah
variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel dependen,
sedangkan variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel independen.
Penelitian ini menggunakan tujuh variable, yang yang terbagi
menjadi dua
jenis variable. Pertama variabel kebermanfaatan (Percieved
Usefullness),
kemudahan (Percieved Ease Of Use), Isi (Content), Akurasi
(Accuracy), Format
(Format), Kemudahan penggunaan (Ease Of Use), Ketepatan waktu
(Timeless),
yang merupakan variabel independen atau variabel bebas.
Kedua adalah variabel kepuasan terhadap TI (user satisfaction)
yang
merupakan variabel dependen atau variabel tergantung. Dimana
secara signifikan
variabel kebermanfaatan, kemudahan, Isi, Akurasi, Format,
Kemudahan
penggunaan, Ketepatan waktu berpengaruh terhadap variabel
kepuasan terhadap
TI.
Variabel kebermanfaatan (perceived usefuness) menggambarkan
manfaat
sistem bagi penggunanya berkaitan dengan produktivitas
(productivity), kinerja
tugas atau efektifitas (job performance/ effectiveness),
pentingnya bagi tugas
(importance to job) dan kebermanfaatan secara keseluruhan
(overall usefulness).
Variabel kemudahan (perceived ease of use) akan menunjukkan
tingkat
dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan sistem informasi
adalah mudah dan
-
35
tidak memerlukan usaha keras dari penggunanya untuk bisa
menggunakannya.
Beberapa indikator yang dipakai untuk mengukur variabel
kemudahan adalah
kemudahan untuk dipelajari (easy to learn), kemudahan mencapai
tujuan
(controllable), jelas dan mudah dipahami (clear &
understable), fleksibel (flexible),
bebas dari kesulitan (easy become skilfull), dan kemudahan
penggunaan (easy to
use) (Davis, 1989).
Variabel isi (content) pada penelitian ini digunakan untuk
mengukur
kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi/konten dari suatu
sistem. Variabel ini juga
mengukur apakah sistem menghasilkan informasi yang sesuai dengan
kebutuhan
pengguna
Variabel akurat (accuracy) pada penelitian ini berguna untuk
mengukur
kepuasan pengguna dari sisi keakuratan data ketika sistem
menerima input
kemudian mengolahnya menjadi informasi. Keakuratan sistem diukur
dengan
melihat seberapa sering sistem menghasilkan output yang salah
ketika mengelola
input dari pengguna, selain itu dapat dilihat pula dari seberapa
sering terjadi error
atau kesalahan dalam proses pengelolaan data
Variabel Format berguna untuk mengukur kepuasan pengguna dari
sisi
tampilan aplikasi itu sendiri. Menurut (Rasman, 2012), format
bertujuan untuk
mengukur kepuasan pengguna dari sisi tampilan dan estetika dari
desain antarmuka
sistem, format dari laporan atau informasi yang dihasilkan
sistem apakah antarmuka
dari sistem menarik dan apakah tampilan dari sistem memudahkan
pengguna ketika
menggunakan sistem.
-
36
Variabel ease of use digunakan untuk mengukur kepuasan dari
sisi
kemudahan pengguna atau user friendly dalam menggunakan sistem
seperti
mencari informasi-informasi yang dibutuhkan.
Variabel timeliness berguna untuk mengukur kepuasan pengguna
dari sisi
ketepatwaktuan sistem dalam menyajikan atau menyediakan data dan
informasi
yang dibutuhkan oleh pengguna. Variabel ini juga memastikan
setiap permintaan
atau input yang dilakukan oleh pengguna akan langsung diproses
dan output akan
ditampilkan secara tepat tanpa harus menunggu lama.
Variabel kepuasan TI (User satisfaction) diukur dengan
menggunakan
indikator intensitas penggunaan (behavioral intention to use)
dan penggunaan
system secara aktual (actual usage/actual system use). Artinya
disini akan dilihat
sejauh mana pengguna mau menggunakan sistem informasi dalam
pekerjaan sehari-
hari dan dalam tugas-tugasnya.
2.8.2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik teretntu yang ditetapkan
oelh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan sampel
adalah sebagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi
besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono,
2009)
-
37
Persoalan populasi bagi suatu penelitian harus dibedakan ke
dalam 2 (dua)
sifat berikut :
a. Populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang
unsur-unsurnya
memiliki sifat yang sama sehingga tidak perlu dipersoalkan
jumlahnya
secara kuantitatif.
b. Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang
unsur-unsurnya
memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi sehingga perlu
ditetapkan
batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun secara
kuantitatif.
Sampel sering didefinisikan sebagai bagian populasi. Dengan
mengambil
sampel, peneliti ingin menarik kesimpulan yang akan
digeneralisasi terhadap
populasi. Penarikan sampel merupakan proses pemilihan sejumlah
elemen dari
populasi. Arikunto dalam Zuriah (2006) menyatakan bahwa
setidaknya ada 4
(empat) hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnya
sampel,
yaitu:
a. Unit analisis
b. Pendekatan atau model penelitian yang digunakan
c. Banyaknya karakteristik khusus yang ada pada populasi
d. Keterbatasan penelitian
Mengenai penetapan besar kecilnya sampel tidaklah ada suatu
ketetapan yang
mutlak, artinya tidak ada suatu ketentuan berapa persen suatu
sampel harus diambil.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah keadaan homogenitas
populasi. Jika
keadaan populasi homogen, jumlah sampel hampir tidak menjadi
persoalan.
-
38
Sebaliknya jika keadaan populasi heterogen maka perhitungan
pengambil sampel
harus memperhatikan miniman 2 (dua) hal berikut :
a. Harus diselidiki kategori-kategori heterogenitas.
b. Besarnya populasi dalam tiap kategori.
2.7.2.1. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Secara umum
teknik sampling
dibagi menjadi dua yaitu (Sugiyono, 2009):
2.7.2.1.1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan
peluang yang sama
bagi anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
1. Simple Random Sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel
anggota
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada
dalam populasi itu.
2. Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur
yang
tidak homogen dan berstrata secara proporsional
3. Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila
populasi
berstrata tetapi kurang proporsional.
-
39
4. Cluster Sampling (Area Sampling)
Teknik cluster sampling digunakan untuk menentukan sampel
bila
obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas,
misalnya
penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten.
2.7.2.1.2. Nonprobability Sampling
Nonprobability Sampling adalah teknik yang tidak memberi peluang
atau
kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih
menjadi sampel.
1. Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
2. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menetukan sampel dari
populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan.
3. Sampling Aksidential
Sampling aksidential adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebeltulan bertemu
dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel.
4. Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.
-
40
5. Sampling Jenuh
Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh
adalah
sensus.
6. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang
mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-
temannya untuk dijadikan sampel dan begitupun seterusnya.
2.7.2.2. Ukuran Sampel
Jumlah besaran sampel yang harus diambil dari populasi dalam
suatu kegiatan
penelitian sangat tergantung dari keadaan populasi itu sendiri,
semakin homogen
keadaan populasinya maka jumlah sampel semakin sedikit, begitu
juga sebaliknya.
Adapun penentuan jumlah sampel yang dikembangkan oleh Roscoe
dalam
(Sugiyono, 2010) adalah sebagai berikut:
1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30
sampai
dengan 500.
2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya : pria-wanita,
pegawai
negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel
setiap
kategori minimal 30.
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan
multivariate
(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota
sampel
minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya
variabel
-
41
penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah
anggota
sampel = 10 x 5 = 50.
4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang
menggunakan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah
anggota
sampel masing-masing antara 10 sampai dengan 20.
5. Penetapan ukuran sampel dari populasi dapat juga menggunakan
rumus
Slovin, dimana penetapan sampel mempertimbangkan batas
ketelitian
yang dapat mempengaruhi kesalahan pengambilan sampel
populasi.
Rumus Slovin tersebut adalah sebagai berikut:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
E = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan taraf
signifikansi;
untuk sosial dan pendidikan lazimnya 0,05)
Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas
toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan
dengan
persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat
sampel
menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas
kesalahan
5% berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Penelitian dengan
batas
kesalahan 2% memiliki tingkat akurasi 98%. Dengan jumlah
populasi
yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar
jumlah
sampel yang dibutuhkan.
-
42
2.8. Skala Likert
Suatu skala psikometrik (mencakup pengukuran pengetahuan,
kemampuan, sikap,
dan sifat kepribadian) yang umum digunakan dalam kuesioner dan
merupakan skala
yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survey disebut
dengan skala
likert. Penggunaan yang penelitian yang sering menggunakan skala
ini adalah bila
penelitian menggunakan jenis penelitian survei deskriptif
(gambaran). Skala likert
berasal dari nama penciptanya Rensis Likert, yang menerbitkan
suatu laporan yang
menjelaskan penggunaannya. Dalam menanggapi pertanyaan dalam
skala likert,
responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu
pernyataan
dengan memilih salah satu dari pilihan jawaban yang
tersedia.
Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Data yang
telah terkumpul melalui kuesioner, kemudian peneliti olah dalam
bentuk kuantitatif,
yaitu dengan cara menetapkan skor jawaban dari pertanyaan yang
telah dijawab
oleh responden, dimana pemberian skor tersebut berdasarkan
ketentuan (Sugiyono,
2009).
Table 2.1 Format Responden Skala Likert
Jawaban Bobot
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
-
43
2.9. Instrumen Penelitian Data
Instrumen penelitian data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh penulis
dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis
dan mudah. (Arikunto, 2010). Instrumen penelitian yaitu suatu
alat yang digunakan
untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner atau angket,
yang berisi butir-butir
pertanyaan yang akan diisi oleh responden. Instrumen ini
diharapkan dapat menjadi
alat ukur yang valid, dapat menyatakan besaran atau persentase
penelitian dalam
bentuk kuantitatif. Dalam memperoleh instrumen yang valid
diperlukan beberapa
langkah dalam penyusunan instrumen. Menurut Arikunto
langkah-langkah tersebut
antara lain:
1. Mengadakan identifikasi terhadap variabel yang ada dalam
merumuskan
judul penelitian,
2. Kemudian menjabarkan variabel menjadi deskriptor, kemudian
menjadi
indikator dan dirumuskan ke dalam butir pertanyaan.
3. Membuat Scoring, yaitu pembuatan skor didasarkan pada skala
Likert
sehingga tiap-tiap pertanyaan disediakan alternatif jawaban dan
bobot
sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) dengan skor 5, Setuju (S)
dengan
skor 4, Netral (N) dengan skor 3, Tidak Setuju (TS) dengan skor
2, dan
Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1. Adapun kisi-kisi
dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
-
44
2.10. Metode Analisis Data
2.11.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan
cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau
generalisasi. (Sugiyono, 2010). Data berdasarkan jawaban
kuisioner yang diberikan
kepada responden, alat analisis yang digunakan untuk
menganalisis tingkat
peneriman pengguna system informasi adalah mengunakan rumus
Mean, (Arikunto
S. , 2013) rumusnya sebagai berikut:
Rumus Mean X=
Keterangan:
X = mean atau rata-rata hitung
ƩX = jumlah semua nilai kuisioner
N = Jumlah Responden
2.11. Motode Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi
atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah
ditetapkan (Sugiyono, 2009).
-
45
Metode kuantitatif sering juga disebut metode tradisional,
positivistik,
ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode kuantitatif
dinamakan metode
tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan
sehingga sudah
mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut
sebagai metode
positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme.
Metode ini disebut
sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode ini telah
memenuhi kaidah-kaidah
ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan
sistematis. Metode ini
juga disebut metode discovery karena dengan metode ini dapat
ditemukan dan
dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode
kuantitatif karena
data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistik. Dengan
kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan
prinsip-prinsip
objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui
penggunaan instrumen
yang telãh diuji validitas dan reliabilitasnya.
2.12. PLS-SEM (Partial Least Square Structural Equation
Modeling)
PLS pertama kali diperkenalkan kepada publik secara umum oleh
Wold pada tahun
1974. PLS-SEM merupakan satu dari berbagai motode yang digunakan
untuk
menganalisis dan dinilai cukup kuat karena digunakan pada setiap
jenis skala data
(data interval, data nominal, dan rasio) serta syarat asumsi
yang fleksibel (Yamin
dan Kurniawan, 2011). PLS bertujuan untuk membantu peneliti
dalam
mendapatkan nilai variabel laten untuk tujuan prediksi dan dapat
juga digunakan
untuk mengkonfirmasi teori (Ghozali, 2015).
-
46
Menurut Yamin dan Kurniawan (2011) terdapat beberapa alasan
mengapa
saat ini PLS-SEM populer digunakan oleh para peneliti dan
praktisi, yaitu sebagai
berikut:
1. Algoritma PLS tidak terbatas hanya untuk hubungan antara
indikator
dengan konstruk latennya yang bersifat reflektif saja tetapi
algoritma PLS
juga dapat dipakai untuk hubungan yang bersifat formatif.
2. PLS dapat digunakan untuk menaksir model path dengan sample
size yang
kecil.
3. PLS-SEM dapat digunakan untuk model yang sangat kompleks
(terdiri
atas banyak variabel laten dan manifes) tanpa mengalami masalah
dalam
estimasi data.
4. PLS dapat digunakan ketika distribusi data sangat miring
(skew).
Selain itu PLS-SEM dapat dipandang sebagai gabungan regresi dan
analisis
faktor. PLS-SEM tetap dapat menghasilkan estimasi meskipun untuk
ukuran
sampel kecil (Sholihin & Ratmono, 2013) Analisis PLS-SEM
biasanya terdiri dari
dua sub model yaitu model pengukuran (measurement model) atau
sering disebut
outer model dan model struktural (structural model) atau sering
disebut inner model
(Hair et al., 2012; Ghozali, 2015).
a. Analisis Model Pengukuran (outer model)
Model pengukuran menunjukan bagaimana variabel manifest atau
observed variabel merepresentasikan variabel laten untuk diukur.
Analisis
terhadap model pengukuran meliputi empat tahap pemeriksaan.
Empat
-
47
tahap pengujian itu terdiri dari individual item reliability,
internal
consistency reliability, average variance extracted, dan
discriminant
validity (Hair et al., 2012; Ghozali, 2015). Ketiga pengukuran
pertama
dikelompokkan dalam convergent validity. Convergent validity
mengukur
besarnya korelasi antara indikator dengan variabel laten.
Pada uji convergent validity dari pemeriksaan individual
item
reliability, dapat dilihat dari nilai standardized loading
factor.
Standardized loading factor menggambarkan besarnya korelasi
antara
setiap item pengukuran (indikator) dengan konstruknya. Nilai
loading
factor diatas 0,7 dapat dikatakan ideal, artinya bahwa indikator
tersebut
dikatakan valid sebagai indikator yang mengukur konstruk jika
angkanya
antara 0,5 – 0,6 dikatakan cukup (Ghozali, 2015).
Selanjutnya melihat internal consistency reliability dari
nilai
composite realibility. Composite realibility lebih baik dalam
mengukur
internal consistency dibandingkan cronbach’s alpha dalam model
SEM
dikarenakan composite reliability tidak mengasumsikan kesamaan
boot
dari setiap indikator. Cronbach’s alpha cenderung menaksir lebih
rendah
construct reliability dibandingkan composite realibility. Nilai
batas 0,7 ke
atas berarti dapat diterima dan diatas 0,8 dan 0,9 berarti
sangat
memuaskan.
Ukuran lain dari convergent validity adalah nilai average
variance
extracted (AVE). Nilai i