Top Banner
PARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH SEASON 1 EPISODE 1-5 SKRIPSI OLEH : AKHLAQUL ADDINIAH W NIM 135110200111058 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2017
80

Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

Dec 30, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

PARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

SEASON 1 EPISODE 1-5

SKRIPSI

OLEH : AKHLAQUL ADDINIAH W

NIM 135110200111058

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2017

Page 2: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

PARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH SEASON 1

EPISODE 1-5

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Brawijaya untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

OLEH : AKHLAQUL ADDINIAH WAHYUDI

135110200111058

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2017

Page 3: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH
Page 4: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH
Page 5: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH
Page 6: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

v

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puja dan puji hanya milik Allah semata. Puji syukur atas kehadirat Allah,

atas segala petunjuk, rahmad, dan hidayahnya sehingga penulisan skripsi dengan

judul Partikel Akhir (Shuujoshi) Ka Dan Yo Sebagai Penunjuk Emosi Dalam

Anime Owari No Seraph Season 1 Episode 1-5 dapat terselesaikan.

Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang

diharapkan tentunya tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh

karena, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Efrizal, M.A selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktunya dan selalu sabar membimbing, mengarahkan, memberi motivasi

selama proses hingga selesainya skripsi ini.

2. Bapak Agus Budi Cahyono, M.Lt selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan evaluasi, saran, dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Ibunda Diana Rachmawati, S.Pd dan Ayahanda Anang Wahyudi tercinta serta

adik-adikku, M. Hamzah Fathoni dan M. Fazhuqi Robbi yang selalu

memberikab dukungan, semangat, serta doa untuk penulis dalam

menyelesaikan studi dan skripsi ini.

4. Sahabat-sahabat terbaikku di Program Studi Sastra Jepang Angkatan 2013

yaitu, Nur Asiah Ayu Tri Jaya, Gendis Mega Mustikayani, Triandini Pertiwi,

dan Annisa Pratiwi. Serta sahabatku Francisca Nadya Benita yang selalu setia

membantu dan memberikan motivasi pada penulis.

5. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Segenap upaya dilakukan untuk kesempurnaan skripsi ini, namun penulis

menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu

diharapkan kritik dan saran yang membangun dapat dijadikan sebagi masukan

dalam penyempurnaan skripsi ini.

Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan memberi petunjuk kepada

semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis sehingga skripsi ini

Page 7: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

vi

dapat diselesaikan. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang membaca dan peneliti berikutnya.

Malang, 20 Juni 2017

Penulis

Page 8: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

vii

24

Page 9: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

viii

ABSTRAK Wahyudi, Akhlaqul Addiniah. 2017. Partikel Akhir (Shuujoshi) Ka dan Yo Sebagai Penunjuk Emosi Dalam Anime Owari No Seraph Season 1 Episode 1-5. Program Studi Sastra Jepang Universitas Brawijaya. Pembimbing: Efrizal Kata Kunci: Anime, Makna Emotif, Sintaksis, Pragmatik, Shuujoshi.

Berbagai macam cara dapat dilakukan untuk menunjukkan makna emotif. Dalam bahasa Jepang, makna emotif dapat ditunjukkan dengan penggunaan partikel (joshi) salah satunya adalah partikel akhir atau Shuujoshi. Shuujoshi selain digunakan sebagai kata bantu untuk menjelaskan suatu arti juga dapat digunakan sebagai penunjuk emotif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna emotif apa sajakah yang terkandung dalam partikel shuujoshi ka dan yo serta untuk mengetahui penggunaan partikel shuujoshi ka dan yo sebagai penunjuk emosi positif, emosi negatif dan emosi netral dalam Anime Owari No Seraph Season 1 Episode 1-5. Shuujoshi merupakan salah satu unsur gramatikal dalam bahasa Jepang, sehingga kajian Sintaksis perlu dimasukkan. Sedangkan kajian Pragmatik digunakan untuk analisis terhadap partikel Shuujoshi karena mengandung konteks atau situasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan makna emotif yang terkandung dalam shuujoshi ka dan yo yang terdapat pada Anime Owari No Seraph Season 1 Episode 1-5. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 24 kalimat yang terdapat shuujoshi ka dan yo sebagai penunjuk emosi, baik emosi positif, emosi negatif, maupun emosi netral. Makna emotif yang terkandung dalam kalimat-kalimat tersebut adalah, kemarahan, kegembiraan, kesedihan, rasa cinta, keterkejutan, kekaguman, kekesalan, kejengkelan, penuh semangat, dan rasa penuh percaya diri. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya meneliti secara lebih mendalam tentang partikel shuujoshi selain shuujoshi ka dan yo. Serta menggunakan sumber data yang berbeda berupa manga, novel atau yang lainnya.

Page 10: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv KATA PENGANTAR ................................................................................... v ABSTRAK (BAHASA JEPANG) ................................................................ vii ABSTRAK ..................................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................. ix DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii DAFTAR TRANSLITERASI ...................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 7 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 7 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 7 1.5 Definisi Istilah Kunci ......................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sintaksis ............................................................................................. 9 2.2 Pragmatik ........................................................................................... 11 2.3 Makna Emotif (Afektif) ..................................................................... 12 2.4 Emosi ................................................................................................. 14 2.5 Partikel (Joshi) ................................................................................... 16 2.6 Partikel Akhir (Shuujoshi) ................................................................. 19 2.7 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 29 3.2 Sumber Data ....................................................................................... 30 3.3 Pengumpulan Data ............................................................................. 31 3.4 Teknik Analisis Data .......................................................................... 32

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Temuan .............................................................................................. 33 4.2 Hasil Pembahasan .............................................................................. 33

4.2.1 Shuujoshi Ka ( ) ....................................................................... 34 4.2.1 Shuujoshi Yo ( ) ....................................................................... 49

BAB V PENUTUPAN 5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 65

Page 11: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

x

5.2 Saran .................................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 67 LAMPIRAN ................................................................................................... 69

Page 12: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 4.1 Data Hasil Penelitian ................................................................................. 33

Page 13: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Curriculum Vitae ........................................................................................ 69

Page 14: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

xiii

DAFTAR TRANSLITERASI

a i u e o ka ki ku ke ko sa shi su se so ta chi tsu te to na ni nu ne no ha hi fu he ho ma mi mu me mo ya yu yo ra ri ru re ro wa n o ga gi gu ge go za ji zu ze zo da ji zu de do ba bi bu be bo pa pi pu pe po

kya kyu kyo sha shu sho cha chu cho nya nyu nyo hya hyu hyo mya myu myo rya ryu ryo gya gyu gyo ja ju jo ja ju jo bya byu byo pya pyu pyo

menggandakan konsonan berikutnya, seperti pp / tt / kk / ss.

Contohnya (Kitto) ( n Partikel ha (baca wa) Partikel a penanda bunyi panjang. Contohnya (Jaa) i penanda bunyi panjang. Contohnya (Sabishii) u (baca o) penanda bunyi panjang. Contohnya (Ryokou)

e penanda bunyi panjang. Contohnya (Ureeru) penanda bunyi panjang pada penulisan bahasa asing (selain bahasa Jepang)

dengan huruf katakana. Contohnya (Konpyuuta)

Page 15: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi istilah untuk penelitian ini.

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari tentu manusia tidak akan bisa terlepas dari

bahasa. Hal ini karena bahasa memiliki fungsi utama sebagai sarana komunikasi antar

sesama manusia, dengan adanya bahasa maka manusia dapat menjalin korelasi

hubungan yang lebih baik. Selain sebagai wahana komunikasi, bahasa juga memiliki

peranan untuk mengekspresikan emosi dan untuk menggunakan emosi itu seperti

mempengaruhi orang lain.

Saat manusia berinteraksi satu sama lain, maka tak jarang mereka juga

mengekspresikan perasaan mereka, baik melalui gerakan, ucapan langsung maupun

ekspresi wajah. Perasaan yang timbul itulah disebut dengan emosi. Emosi di dalam

ilmu linguistik merupakan salah satu aspek yang dibahas di dalam ilmu semantik dan

dikenal dengan nama makna emotif atau disebut juga dengan nama makna afektif.

Makna emotif menurut Sipley (dalam Mansoer Pateda, 2001:101) adalah makna yang

timbul akibat adanya reaksi pembicara atau sikap pembicara terhadap sesuatu yang

dipikirkan atau dirasakan. Sedangkan menurut seorang ahli psikologi Prancis, R.

Page 16: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

2

memiliki nilai emotif: andaikata apa yang saya katakan tidak cocok untuk saya, maka

saya tidak akan mengatakannya. Di samping itu tiap bahasa bermaksud untuk

mengomunikasikan sesuatu. Jika seseorang memang benar-benar tidak mempunyai

sesuatu untuk dikatakan maka dia tidak akan mengatakan apa-

Terkadang apa yang diucapkan orang lain pada kita seringkali menimbulkan

suatu reaksi perasaan atau emosi, bisa reaksi positif atau reaksi negatif. Contohnya

, kata tersebut tentu

meninggalkan perasaan yang tidak enak bagi pendengar. Mungkin jika hanya

menyebut anjing, semua orang akan mengetahui bahwa hewan tersebut berkaki empat

yang mendapat julukan sahabat manusia. Namun, jika kata tersebut diucapkan pada

seseorang, maka akan menimbulkan reaksi yang tidak enak bagi pendengar. Dengan

mengandung makna emosi dan dikategorikan dalam bahasa

umpatan. Emosi sendiri menurut beberapa ahli membaginya menjadi beberapa

kategori, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Namun, ada pula yang menambahkan

emosi netral, dimana emosi tersebut tidak bisa dikategorikan ke dalam emosi positif

maupun emosi negatif.

Di dalam bahasa, makna emotif dapat diekspresikan melalui berbagai macam

cara. Salah satu penunjuk emosi dalam bahasa Jepang adalah melalui partikel atau

joshi. Joshi merupakan sebuah kata yang digunakan untuk memperjelas suatu kalimat

atau yang lebih dikenal dengan partikel. Seringkali joshi digunakan di dalam setiap

kalimat, baik dalam kalimat tulis maupun dalam percakapan. Hal ini juga telah

disampaikan oleh Ochs dan Schieffeline di dalam buku Suzuki (2006:3) bahwa

Page 17: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

3

terdapat berbagai macam cara dalam mengekspresikan emosi, yaitu dengan

penggunaan kata ganti, kala atau aspek, partikel atau imbuhan, intonasi, urutan kata,

dan lain-lain. Dalam hal ini maka partikel dapat dikategorikan menjadi penunjuk

ekspresi emosi manusia.

Partikel akhir (shujoshi) merupakan salah satu partikel bahasa Jepang yang

sering didengarkan dalam bahasa lisan atau percakapan. Hal ini karena bahasa lisan

lebih terkesan fleksibel sehingga apabila digunakan dalam percakapan, suasana

perasaan yang timbul di antara penutur lebih bisa untuk dikaji secara mendalam

seperti fungsi dari shujoshi itu sendiri yakni sebagai penyampai suasana emosi.

Partikel akhir dalam bahasa Jepang terdiri dari, wa, ka, na, kashira, sa, yo, kana, ne,

no, ze, zo, dan lain-lain. Shuujoshi dapat digunakan sebagai penunjuk makna emotif

baik seperti, kesenangan, kecemasan, kekhawatiran, kemarahan, kegembiraan,

keterkejutan, dan lain sebagainya. Namun, dalam penelitian ini hanya akan

difokuskan pada partikel shuujoshi ka dan yo karena menurut peneliti shuujoshi

tersebut mengandung banyak penunjuk makna emotif. Seperti shuujoshi yo yang

dapat menunjukkan makna emotif kemarahan, kekhawatiran dan kegembiraan.

Sedangkan shuujoshi ka dapat menunjukkan emotif terkejut, heran, kesulitan,

kekecewaan dan keraguan. Untuk sumber data yang digunakan berasal dari Anime

yang berjudul Owari No Seraph (Seraph of The End) Season 1 episode 1-5 yang

dirilis pada tahun 2015. Anime ini dipilih karena banyaknya partikel shuujoshi ka dan

yo yang menunjukkan makna emotif dari para tokoh.

Page 18: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

4

Berikut adalah salah satu contoh makna emotif dari shuujoshi yo yang

mengekspresikan perasaan kemarahan dari anime Owari No Seraph Season 1 episode

1 adalah sebagai berikut:

Contoh 1:

: Yuu : Ayamarou! Ayamaruyo! Yuu : Minta maaf! Ayo minta maaf!

:

Mika : Ano gomennasai. Kare sugoi baka de atama ga warukutte, dakara ano... yurushiatte kudasai.

Mika : Aaa maaf. Dia memang sangat bodoh, jadi tolong maafkan saja. :

Yuu : Yamero Mika! Yuu : Hentikan Mika! (ONS1 Epi.1/05.28) Dari dialog tersebut terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi yo. Yuu terlihat mengungkapkan kemarahannya pada prajurit vampir yang

kala itu secara sengaja menginjak tangan anak kecil yang sedang asik menggambar

hingga menyebabkan anak kecil itu menangis. Namun, sang prajurit vampir tidak

memberikan reaksi apapun dan tetap melenggang pergi. Tidak suka melihat kejadian

itu maka Yuu berlari ke arah prajurit vampir dan memintanya untuk meminta maaf

dengan intonasi nada tinggi yang menunjukkan kemarahan Yuu. Sedangkan Mika,

salah seorang sahabat Yuu yang sudah dianggapnya seperti keluarga mencoba

menenangkan prajurit vampir itu karena si prajurit hendak menjatuhkan Yuu ke

bawah jembatan. Namun, Yuu malah membentak Mika, dia merasa apa yang

Page 19: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

5

dilakukannya adalah hal yang benar dan Yuu sama sekali tidak takut pada prajurit

vampir tersebut. Oleh karena itu, partikel yo yang digunakan dalam kalimat tersebut

menunjukkan makna emotif kemarahan. Kemarahan merupakan salah satu bentuk

emosi negatif. Hal ini karena apa yang dirasakan oleh Yuu membuat tindakannya

menjadi diluar kontrol, bahkan Yuu sampai harus membentak Mika yang tak lain

adalah sahabatnya sendiri.

Dengan demikian maka, partikel shuujoshi yo dalam adegan ini dapat

digunakan sebagai penunjuk emosi negatif yang menampilkan ekspresi emosi

kemarahan.

Contoh 2:

: Yuu : Umae, kizoku shiri ai na no ka? Yuu : Kau, apa hari ini akan menemui bangsawan?

: Ferid

Mika : Monko aru? Ferid-sama chi wo tekyo shitara nandemo kurerunda. Oishii -chan mo nanika hoshi mono?

Mika : Kau keberatan? Sebagai pengganti darahku, Tuan Ferid akan memberikan -chan apa kau juga ingin

sesuatu? :

Yuu : Ne yo. Yuu : Tidak

(ONS 1 Epi.1/07.12)

Dari dialog tersebut terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi ka. Dalam adegan ini, Yuu bertanya pada Mika mengenai rencana Mika

yang ingin mengunjungi bangsawan vampir bernama Ferid untuk memberikan

Page 20: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

6

darahnya. Raut wajah Yuu nampak penasaran akan jawaban Mika, dia juga merasa

kecewa karena Mika seringkali memberikan darahnya pada Ferid. Dalam pertanyaan

itu, Yuu berharap jika Mika membatalkan pertemuannya dengan Ferid. Namun yang

terjadi malah sebaliknya, dengan raut wajah senang Mika mengatakan jika dia bisa

memperoleh apa saja dan makan makanan enak dengan memberikan darahnya. Yuu

yang tidak suka dengan tindakan Mika segera melampiaskan kekesalannya memukul

kepala Mika dan berjalan menjauh tanpa mempedulikan sahabatnya itu. Dengan

demikian, selain digunakan dalam kalimat tanya partikel ka juga dapat digunakan

untuk menunjukkan makna emotif keraguan dan kekecewaan. Rasa kekecewaan

merupakan bagian dari emosi negatif. Hal ini karena Yuu merasa tidak rela akan

keputusan Mika memberikan darahnya pada Ferid, sehingga Yuu sampai harus

memukul Mika untuk melampiaskan rasa kecewanya. Sedangkan emotif keraguan

merupakan bagian dari emosi netral karena perasaan ini tidak dapat dimasukkan ke

dalam emosi positif maupun emosi negatif.

Dengan demikian, maka partikel shuujoshi ka dalam adegan ini dapat

digunakan sebagai penunjuk emosi negatif yang menampilkan emosi kecewa

sekaligus emosi netral yaitu keheranan.

Dari contoh di atas maka, penulis ingin melakukan penelitian lebih lanjut

mengenai shuujoshi ka dan yo yang terdapat dalam Anime Owari No Seraph Season 1

Epi. 1-5 serta mengkaji makna emotif yang terkandung di dalamnya.

Page 21: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar berlakang tersebut, adapun rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apa sajakah makna emotif yang terkandung pada partikel shuujoshi ka dan

yo dalam Anime Owari No Seraph Season 1 Epi. 1-5?

2. Bagaimana penggunaan partikel shuujoshi ka dan yo sebagai penunjuk emosi

positif, emosi negatif, dan emosi netral dalam Anime Owari No Seraph

Season 1 Epi. 1-5?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah

seperti yang telah dijabarkan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui makna emotif apa saja yang terkandung dalam partikel

shuujoshi ka dan yo dalam Anime Owari No Seraph Season 1 Epi. 1-5.

2. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan partikel shuujoshi ka dan yo

sebagai penunjuk emosi positif, emosi negatif dan emosi netral dalam Anime

Owari No Seraph Season 1 Epi. 1-5.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah wawasan mengenai

penggunaan partikel shuujoshi ka dan yo serta emosi perasaan yang ditimbulkan dari

Page 22: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

8

shuujoshi tersebut. Sedangkan manfaat lainnya dalam bidang linguistik bahasa

Jepang adalah sebagai referensi pembelajaran terutama dalam bidang pragmatik.

1.5 Definisi Istilah Kunci

Di dalam penelitian ini akan terdapat beberapa definisi istilah kunci yang akan

dijelaskan sebagai berikut.

1. Anime :

2. Makna Emotif :

3. Pragmatik :

4. Joshi :

5. Shuujoshi :

sebutan untuk animasi yang berasal dari Jepang. Animasi ini

berbeda dengan animasi yang berasal dari negara lain atau

Amerika, karena animasi Jepang masih menggunakan gambar

2D (2 Dimensi) sedangkan animasi dari negara lain sudah

menggunakan gambar 3D (3 Dimensi) sehingga gambar yang

dihasilkan pun terlihat lebih nyata dan hampir menyerupai

manusia yang sebenarnya.

makna yang timbul akibat adanya reaksi pembicara atau sikap

pembicara terhadap sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan.

ilmu yang mempelajari tentang bahasa yang digunakan untuk

berkomunikasi dengan melihat situasi (konteks) di dalamnya.

kelas kata yang digunakan setelah suatu kata untuk

menunjukkan hubungan antara kata tersebut dengan kata lain

dan untuk menambah arti kata tersebut supaya lebih jelas.

partikel yang digunakan pada akhir kalimat.

Page 23: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi kajian pustaka yang akan digunakan dalam penelitian ini seperti,

sintaksis, pragmatik, makna afektif atau makna emotif, partikel (joshi), partikel akhir

(shuujoshi), dan penelitian terdahulu.

2.1 Sintaksis

Sintaksis sebagai cabang ilmu bahasa yang cukup tua telah digunakan untuk

menyelidiki bahasa-bahasa di Benua Asia dan benua lainnya. Ilmu bahasa ini

digunakan untuk menyelidiki struktur kalimat dan kaidah penyusunan kalimat. Oleh

karena itu, sintaksis dapat disebut juga dengan ilmu tata kalimat.

Sintaksis berasal dari bahasa Yunani, syntaxis yang berarti susunan atau

tersusun secara bersama. Dalam hal ini, sintaksis berusaha menjelaskan hubungan

fungsional antara unsur-unsur dalam satuan sintaksis yang tersusun bersama dalam

wujud frasa, klausa, kalimat dan wacana.

Menurut Kridalaksana dalam Khairah (2014: 9) sintaksis adalah subsistem

tata bahasa mencakup kata dan satuan-satuan yang lebih besar dari kata serta

hubungan antara satuan itu. Sedangkan Chaer dalam Khairah (2014: 9) mengatakan

bahwa sintaksis adalah subsistem kebahasaan yang membicarakan penataan dan

pengaturan kata-kata itu ke dalam satuan-satuan yang lebih besar. Hal itu disebut

dengan satuan sintaksis, yakni kata, frasa, klausa, kalimat dan wacana. Lalu menurut

Page 24: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

10

Ahmad dalam Khairah (2014: 9) berpendapat bahwa sintaksis mempersoalkan

hubungan antara kata dan satuan-satuan yang lebih besar, membentuk suatu

konstruksi yang disebut kalimat.

Berkaitan dengan hubungan dalam satuan sintaksis, menurut Kridalaksana

dalam Khairah (2014: 14) ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal ini disebut

dengan alat-alat sintaksis. Alat-alat sintaksis meliputi:

1. Urutan Kata

Urutan kata adalah letak atau posisi kata antara yang satu dengan kata yang

lain dalam suatu konstruksi sintaksis. Dalam bahasa Indonesia urutan kata ini tampak

sangat penting karena jika terjadi perbedaan urutan kata maka dapat menimbulkan

perubahan makna.

2. Bentuk Kata

Dalam kajian semantik terdapat prinsip umum bahwa apabila bentuk berbeda,

maka makna juga akan berbeda meskipun perbedaannya sedikit. Prinsip ini dalam

sintaksis juga berlaku. Contohnya

yang semula menjadi sasaran berubah menjadi pelaku, sedangkan kakek yang semula

pelaku menjadi sasaran.

3. Intonasi

Alat sintaksis yang ketiga di dalam bahasa ragam tulis tidak dapat

digambarkan secara akurat dan teliti, yang mengakibatkan seringnya timbul

kesalahpahaman adalah intonasi. Intonasi berkaitan dengan penggunaan bahasa pada

Page 25: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

11

ragam lisan. Dalam bahasa Indonesia intonasi termasuk aspek penting karena makna

suatu satuan bahasa sangat bergantung pada pola intonasi. Menurut Chaer dalam

Khairah (2014: 15) mengatakan bahwa perbedaan modus kalimat dalam bahasa

Indonesia tampaknya lebih ditentukan oleh intonasinya daripada unsur segmentalnya.

Partikel Akhir (shuujoshi) merupakan salah satu unsur struktur gramatikal

dalam bahasa Jepang, sehingga kajian Sintaksis perlu untuk dimasukkan.

2.2. Pragmatik

Pragmatik merupakan salah satu cabang ilmu linguistik yang mempelajari

bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dalam situasi tertentu. Menurut Morris,

Crystal, serta Hartmann dan Stork dalam Nadar (2013: 02) mengatakan bahwa

semantik, pragmatik, dan sintaksis merupakan cabang dari semiotika dimana ilmu

semiotika membahas ilmu mengenai tanda. Semiotika dibagi menjadi tiga cabang

kajian. Cabang yang pertama adalah sintaksis yang mengkaji hubungan formal antara

tanda-tanda, cabang yang kedua adalah semantik yang mengkaji hubungan tanda

dengan objek yang diacunya, lalu cabang yang ketiga adalah pragmatik yang

mengkaji hubungan tanda dengan pengguna bahasa.

Menurut Kasher dalam Ida Bagus (2014: 01) mendefinisikan pragmatik

sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana bahasa digunakan dan bagaimana bahasa

tersebut diintegrasikan ke dalam konteks. Sedangkan menurut Levinson dalam Ida

Bagus (2014: 01) mengatakan bahwa terdapat dua pengertian pragmatik yang

dikaitkan dengan konteks. Pengertian pertama, pragmatik merupakan kajian ilmu

Page 26: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

12

hubungan antara bahasa dan konteks yang digramatikalisasikan dan dikodekan dalam

struktur bahasa. Sedangkan pengertian kedua, pragmatik adalah kajian ilmu

kemampuan pengguna bahasa untuk menyesuaikan kalimat dengan konteks sehingga

kalimat itu patut atau tepat untuk diujarkan.

Dari kedua definisi tersebut maka konteks berkaitan erat dengan pragmatik.

Tanpa adanya konteks, analisis pragmatik tidak bisa berlangsung. Menurut pakar ahli

lain, yaitu Parker dalam Ida Bagus (2014:01) juga mendefinisikan pragmatik sebagai

cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal. Parker juga

secara tegas membedakan pragmatik dengan studi tata bahasa yang dianggapnya

sebagai studi seluk beluk bahasa secara internal. Menurut Leech dalam Ida Bagus

(2014: 03) mengatakan bahwa pragmatik memiliki hubungan yang erat dengan situasi,

penutur, dan unsur lainnya.

Dengan demikian maka pragmatik adalah ilmu yang mempelajari tentang

bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan melihat situasi (konteks) di

dalamnya. Maka, dalam penelitian ini kajian pragmatik digunakan untuk

menganalisis situasi yang terjadi di dalam sumber data yang dipilih.

2.3 Makna Emotif (Afektif)

Makna emotif atau yang sering disebut juga makna afektif merupakan makna

yang muncul akibat reaksi pendengar atau pembaca terhadap penggunaan kata atau

kalimat. Oleh karena makna emotif berhubungan dengan reaksi pendengar atau

Page 27: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

13

pembaca dalam dimensi rasa, maka makna emotif berhubungan pula dengan gaya

bahasa.

C

pondok buruk mengandung makna emotif yang berarti merendahkan diri. Dalam

makna emotif terlihat adanya reaksi yang berhubungan dengan perasaan pendengar

atau pembaca setelah mendengar atau membaca sesuatu. Namun jika seseorang

pasti kita akan bereaksi kepada orang yang mengatakannya.

Hal ini terjadi karena kata anjing mengandung makna yang berhubungan atau

mengakibatkan perasaan tersinggung. Dengan kata lain, kata anjing memiliki makna

yang berkaitan dengan nilai rasa yaitu penghinaan.

dengan mengatakan,

ni terjadi karena kata pandai dan alim menyinggung

perasaan. Itu sebabnya rekasi yang timbul berhubungan dengan perasaan.

Menurut Djajasudarma (2013:13) juga berpendapat bahwa makna emotif

merupakan makna yang melibatkan perasaan pembaca dan pendengar, penulis dan

pembaca ke arah yang positif. Makna emotif dapat dibedakan berdasarkan media

yang digunakan yaitu lisan atau tulisan, serta menurut bidang yang menjadi isinya.

Jadi makna emotif berhubungan dengan perasaan yang timbul setelah

seseorang mendengar atau membaca (cf. Leech, I, 1976:33). Dalam penelitian ini

partikel akhir kalimat (shuujoshi) mengandung berbagai macam makna emotif di

dalamnya.

Page 28: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

14

2.4 Emosi

Kata emosi berasal dari bahasa Prancis emotion, dari kata emouvoir yang

berarti kegembiraan. Selain itu emosi juga berasal dari bahasa Latin emovere yang

movere Emosi merupakan reaksi terhadap

suatu rangsangan dari luar dan dalam diri individu, contohnya emosi gembira dapat

mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat

tertawa, sedangkan emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.

Menurut Darwin (dalam Matsumoto dan Ekman, 2007) menyatakan bahwa

pada prinsipnya guratan ekspresi emosi adalah tindakan yang bersifat tingkah laku

lengkap, dan kombinasi dengan tanggapan jasmani lain yaitu suara, postur, gesture,

pergerakan otot, dan tanggapan fisiologis lainnya. Misalnya, guratan ekspresi emosi

yang ditujukan oleh raut wajah seseorang adalah bagian dari emosi.

Menurut Prezz dalam Syukur (2011) emosi merupakan reaksi tubuh saat

menghadapi situasi tertentu. Sifat dan intensitas emosi berkaitan erat dengan

aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi yang

dialaminya. Reaksi manusia terhadap hadirnya emosi, baik disadari maupun tidak

memiliki dampak yang dapat bersifat membangun atau merusak. Dengan demikian

emosi tidak hanya reaksi terhadap kondisi diri sendiri maupun luar diri, namun juga

upaya ke arah pembentukan diri menuju hidup yang transendental (spiritual).

Sedangkan Daniel Goleman (2002) mengatakan bahwa emosi merujuk pada suatu

perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis, psikologis dan kecederungan

untuk bertindak.

Page 29: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

15

Emosi manusia terbagi menjadi dua ketegori, yaitu emosi positif dan emosi

negatif. Emosi positif menurut Watson (dalam Compton, 2005) menunjukkan bahwa

emosi positif identik dengan ekspresi-ekspresi emosi yang menyenangkan serta

menunjukkan fulfilling of life yakni

Contoh emosi positif adalah tenang, santai, rileks, gembira, lucu, haru dan senang.

Sementara itu, emosi negatif menurut Goleman (2002) mengatakan bahwa suatu

perasaan individu yang dirasakan kurang menyenangkan. Perasaan yang berlebihan

dapat membuat individu bertindak dengan sangat tidak rasional atau diluar kontrol.

Emosi negatif terdiri dari, sedih, kecewa, putus asa, depresi, tidak berdaya, frustasi,

marah, dendam dan lain-lain. Daniel Goleman (2002:411) mengemukakan beberapa

macam emosi menjadi delapan, yaitu:

1. Amarah: bentuk emosi ini meliputi beringas, mengamuk, benci, jengkel,

terganggu, tersinggung, dan kesal hati.

2. Kesedihan: bentuk emosi ini meliputi pedih, sedih, muram, melankolis,

mengasihi diri, kesepian, depresi, dan putus asa.

3. Rasa Takut: bentuk emosi ini meliputi, cemas, gugup, khawatir, was-was,

perasaan takut sekali, waspada, panik, tidak tenang dan ngeri.

4. Kenikmatan: bentuk emosi ini meliputi, bahagia, gembira, riang, puas, senang,

terhibur, dan bangga.

5. Cinta: bentuk emosi ini meliputi, penerimaan, persahabatan, kepercayaan,

kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, dan kemesraan.

6. Terkejut: bentuk emosi ini meliputi, terkesiap, terpana, terpesona, dan terkejut.

Page 30: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

16

7. Jengkel: bentuk emosi ini meliputi, hina, jijik, muak, mual, dan tidak suka.

8. Malu: bentuk emosi ini meliputi, rasa bersalah, malu hati, dan kesal.

Selain emosi positif dan emosi negatif tersebut juga terdapat emosi netral,

dimana emosi ini tidak jelas kedudukannya karena tidak dapat dikategorikan menjadi

emosi positif maupun emosi negatif. Contoh emosi netral adalah terkejut, kagum,

heran, dan tertarik.

Dalam penelitian ini emosi positif, emosi negatif, dan emosi netral

ditunjukkan dengan adanya penggunaan partikel akhir kalimat (shuujoshi) yang

berperan sebagai penunjuk emosi.

2.5 Partikel (Joshi)

Di dalam struktur gramatika bahasa Jepang terdapat pembagian kelas kata

yang disebut dengan Hinshi Bunrui. Hinshi adalah jenis kata atau kelas kata,

sedangkan Bunrui adalah penggolongan, klasifikasi, kategori dan pembagian.

Sehingga Hinsi Bunrui adalah klasifikasi kata berdasarkan karakteristiknya secara

gramatikal. Klasifikasi kelas kata tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu Jiritsugo

dan Fuzokugo.

Jiritsugo merupakan kelompok kelas kata yang bisa berdiri sendiri dan

membentuk sebuah kalimat. Namun terdapat juga kelas kata yang membentuk

kalimat tanpa bantuan kata lain dan dapat dimengerti. Sedangkan fuzokugo adalah

kelompok kelas kata yang tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan kata lain untuk

Page 31: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

17

pembentukan sebuah kalimat. Kelas kata yang termasuk dalam Fuzokugo adalah

Joshi ( ) dan Jodoushi ( ).

Istilah Joshi memiliki dua huruf kanji yaitu kanji jo ( ) yang jika dibaca

dengan cara baca Jepang (kun-yomi) adalah tasukaru artinya membantu, sedangkan

kanji kedua adalah shi ( ) yang berarti kata, perkataan atau bahasa. Dari kedua kanji

tersebut maka didapatkan pengertian joshi adalah kata bantu.

Joshi adalah kelas kata yang digunakan setelah suatu kata untuk menunjukkan

hubungan antara kata tersebut dengan kata lain dan untuk menambah arti kata

tersebut supaya lebih jelas. Kelas kata joshi tidak mengalami perubahan bentuknya

(Hirai, 1982:161). Joshi sama dengan jodooshi keduanya termasuk dalam fuzukugo,

namun kelas kata jodooshi dapat mengalami perubahan sedangkan joshi tidak dapat

mengalami perubahan.

Joshi tidak dapat berdiri sendiri sebagai satu kata, satu bunsetsu, apalagi

sebagai satu kalimat. Joshi akan menunjukkan maknanya apabila sudah digunakan

setelah kelas kata lain yang dapat berdiri sendiri (jiritsugo) sehingga membentuk

sebuah bunsetsu atau sebuah bun. Kelas kata yang dapat disisipi joshi adalah meishi,

i-keiyooshi, na-keiyooshi, joshi, dan sebagainya. Menurut Hirai (1982:161)

berdasarkan fungsinya, joshi dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

1. Kakujoshi ( )

Joshi yang termasuk kakujoshi pada umumnya dipakai setelah nomina untuk

menunjukkkan hubungan antara nomina tersebut dengan kata lainnya. Joshi yang

Page 32: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

18

termasuk kelompok ini adalah ga ( ), no ( ), o ( ), ni ( ), e ( ), to ( ),

yori ( ), kara ( ), de ( ), dan ya ( ).

2. Setsuzokujoshi ( )

Joshi yang termasuk Setsuzokujoshi dipakai setelah yoogen (dooshi, i-keiyooshi,

na-keiyooshi) atau setelah jodooshi untuk melanjutkan kata-kata yang ada

sebelumnya terhadap kata-kata yang ada pada bagian berikutnya. Joshi yang

termasuk kelompok ini adalah ba ( ), ga ( ), kara ( ), keredo ( )

keredomo ( ), nagara ( ), node ( ), noni ( ), shi ( ), tari

( ), te ( ), temo ( ) dan to ( ).

3. Fukujoshi ( )

Joshi yang termasuk Fukujoshi digunakan setelah berbagai macam kata. Seperti

kelas kata fukushi, fukujoshi berkaitan erat dengan bagian kata berikutnya. Joshi

yang termasuk kelompok ini adalah wa ( ), mo ( ), koso ( ), sae ( ),

demo ( ), shika ( ), made ( ), bakari ( ), dake ( ), hodo (

), kurai ( ), gurai ( ), nado ( ), nari ( ), yara ( ), ka

( ), dan zutsu ( ).

4. Shuujoshi ( )

Shuujoshi ( )merupakan partikel yang digunakan di akhir kalimat. Partikel

ini berfungsi untuk menyatakan ekpresi pembicara, larangan, pertanyaan atau

keragu-raguan, harapan atau permintaan, penegasan, perintah, dan sebagainya.

Page 33: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

19

Fungsi ini juga dimiliki oleh kelas kata interjeksi, sehingga ada yang menyebut

dengan istilah kandooshi. Partikel yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah

kana ( ), ze ( ), -kke ( ), ka ( ), kashira ( ), na ( ), naa ( ),

zo ( ), tomo ( ), yo ( ), ne ( ), wa ( ), no ( ), dan sa ( ).

2.6 Partikel Akhir / Shuujoshi ( )

Berikut adalah partikel yang termasuk dalam partikel akhir atau shuujoshi

menurut Naoko Chino (2008:120) dan Sudjianto (2014:65).

1. Partikel ne / nee ( / )

Partikel ne ( ) dipakai untuk menyatakan ketegasan pikiran atau pendapat

pembicara. Partikel ini juga menunjukkan keadaan perasaan pembicara seperti rasa

kagum, rasa senang, rasa terkejut, memberikan pujian dan sebagainya. Selain itu

partikel ne juga digunakan untuk menunjukkan kepastian yang diucapkan dengan

nada tanya.

Contoh:

Toba ko no keshiki wa subarashii desu ne. Pemandangan Danau Toba bagus sekali ya!

Kono keitai denwaki ha totemo takai desu ne. Telepon genggam ini mahal sekali ya!

(T. Chandra, 2009: 143)

Page 34: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

20

2. Partikel ka ( )

Partikel ka jika diletakkan pada akhir kalimat akan menjadi kalimat tanya yang

. Partikel ka juga dapat digunakan untuk menunjukkan adanya

kejadian yang membuat pembicara terkejut, menyatakan rasa sulit, rasa susah, rasa

kecewa, rasa keragu-raguan bahkan menunjukkan perasaan puas. Selain itu, partikel

ka juga digunakan untuk menunjukkan kemarahan atau celaan dengan tambahan kata

janai ( ), lalu digunakan pula untuk perasaan heran atau diluar dugaan yang

disertai dengan kata darou ( ).

Contoh:

Aa, mata ame ka? Aa, hujan lagi ya?

(Sudjianto, 2014: 71-72)

Anna hito ha shidousha ni nareru darou ka. Orang yang seperti itu mana mungkin bisa menjadi pemimpin.

(T. Chandra, 2009: 92)

3. Partikel yo ( )

Partikel yo biasa digunakan dalam bahasa lisan yang bisa digunakan untuk

mengajak. Partikel ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan emosi

antara lain, untuk menyatakan ketegasan, memastikan, pemberitahuan, atau

peringatan kepada lawan bicara. Selain itu, partikel yo juga dapat digunakan dengan

nada mengkritik untuk menunjukkan omelan atau menghina dan perasaan keberatan.

Page 35: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

21

Contoh:

Yakusoku wo wasureru na yo! Jangan lupa janjinya ya!

Osoku natta kara, hayaku kaerou yo. Karena sudah larut, ayo cepat pulang!

(T. Chandra, 2009: 147)

4. Partikel wa ( )

Partikel wa

ini seringkali digunakan oleh wanita untuk melembutkan atau memperhalus bahasa

yang diucapkan. Fungsi partikel ini untuk menunjukkan perasaan pembicara seperti

kekaguman, haru, terkejut, pikiran dan pendapat, kemauan atau keinginan pembicara

dan menyerah.

Contoh:

Watashi mo minna to issho ni ikimasu wa Aku juga akan pergi bersama kalian.

Kono shishuu ha migoto desu wa. Sulaman ini bagus sekali ya!

(T. Chandra, 2009: 151)

5. Partikel kashira ( )

Partikel kashira adalah partikel yang biasanya digunakan oleh wanita untuk

bertanya secara halus. Partikel kashira digunakan untuk menunjukkan perasaan

Page 36: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

22

ketidakpastian atau keragu-raguan terhadap sesuatu dan bertanya kepada diri sendiri.

Selain itu, partikel kashira juga menunjukkan harapan dan permohonan yang tak

langsung.

Contoh:

Sukoshi okane o kashite itadakenai kashira? Apakah kamu dapat meminjamkanku sedikit uang?

Kare ha byouki na no kashira. Apa dia sakit ya?

(T. Chandra, 2009: 154)

6. Partikel na / naa ( / )

Partikel na / naa adalah partikel yang digunakan untuk melarang seseorang

untuk menunjukkan suatu perasaan sendiri dengan tegas. Sedangkan partikel na yang

diucapkan dengan nada panjang seperti naa, menyatakan keadaan perasaan

pembicara seperti rasa senang, rasa kagum, rasa aneh, dan rasa kecewa.

Contoh:

Minna to isshouni ikereba, nanto ureshii naa.. Alangkah senangnya jika saya bisa pergi bersama kalian.

Kyou ha yoi tenki da na. Hari ini cuaca baik ya!

(T.Chandra, 2009: 146)

Page 37: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

23

7. Partikel sa ( )

Partikel sa biasa digunakan oleh kaum lelaki. Partikel ini digunakan untuk

menyatakan ketegasan atau keputusan pembicara dalam suatu pernyataan, serta

menunjukkan jawaban kritis terhadap sesuatu. Selain itu, apabila partikel sa

diletakkan di tengah-tengah kalimat maka menunjukkan penekanan dan untuk

menarik perhatian lawan bicara.

Contoh:

Dakara sa, kare wa kitto sansei shinai sa. Karena itu, dia pasti tidak akan setuju.

Sore ha kimi no machigai sa. Itu adalah kesalahanmu lho.

(T. Chandra, 2009: 152)

8. Partikel no ( )

Partikel no apabila diletakkan di akhir kalimat maka menjadi partikel shuujoshi.

Partikel ini digunakan untuk menyatakan keputusan atau ketegasan pembicara,

menunjukkan sebuah pertanyaan, menunjukkan perasaan mengerti dan memaklumi

alasannya, serta untuk memberi perintah secara bernada keras khususnya terhadap

anak-anak atau orang yang lebih rendah kedudukannya. Selain itu partikel no yang

diucapkan oleh wanita berfungsi untuk memperhalus pernyataan yang diucapkan.

Contoh:

Anata ha damatte ireba ii no.

Page 38: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

24

Sebaiknya kau diam saja.

(Naoko Chino, 2008: 61)

Aa, sou datta no. Oh, jadi begitu ya.

(T. Chandra, 2009: 21)

9. Partikel kana ( )

Sama halnya seperti partikel kashira ( ), partikel kana ( ) digunakan

untuk menanyakan sesuatu serta menunjukkan suatu perasaan keragu-raguan atau

ketidakpastian akan sesuatu hal dan bertanya pada diri sendiri. Perbedaan antara

partikel kashira dan partikel kana adalah partikel ini digunakan oleh kaum pria.

Contoh:

Kare wa tasukete kureru kana Dia bisa menolongku tidak ya

(T. Chandra, 2009: 153)

10. Partikel ze ( )

Penggunaan partikel ze dapat menunjukkan maskulinitas pemakaiannya. Pada

umumnya partikel ini digunakan oleh pria. Partikel ze digunakan pada akhir kalimat

yang menunjukkan adanya unsur mengajak. Partikel ini juga digunakan untuk

menyatakan ketegasan pembicara, keinginan pembicara, mengeraskan nada ucapan

Page 39: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

25

serta mengambil perhatian lawan bicara. Partikel ze biasanya digunakan di antara

teman sebaya untuk menunjukkan keakraban dan tidak digunakan pada orang yang

lebih tua atau lebih tinggi jabatannya. Namun partikel ze lebih banyak digunakan oleh

orang yang lebih tua atau lebih tinggi jabatannya pada orang dengan status sosial

yang lebih rendah dari si pembicara tersebut.

Contoh:

Sa, ima kara dekakeru ze! Nah, kita pergi sekarang!

Dame da ze. Ame ga hidoku futterun da ze. Janganlah! Sedang turun hujan lebat.

(T. Chandra, 2009: 150)

11. Partikel zo ( )

Sama seperti partikel ze, partikel zo juga digunakan di akhir kalimat untuk

menunjukkan maskulinitas pemakainya. Partikel ini biasa digunakan oleh pria untuk

menunjukkan keakraban antar teman sebaya atau lebih rendah kedudukannya dan

tidak digunakan kepada orang yang lebih tua atau lebih tinggi jabatannya. Partikel zo

juga dapat digunakan untuk menekankan ungkapan yang digunakan untuk menarik

perhatian lawan bicara atau mengeraskan nada bicara, menyatakan perintah atau

dukungan, menunjukkan suatu perintah atau ancaman. Selain itu, partikel zo dapat

digunakan saat berbicara pada diri sendiri untuk menyatakan ketetapan hati

pembicara atau menunjukkan perasaan sendiri terhadap sesuatu.

Page 40: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

26

Contoh:

Kondo ha makenai zo! Kali ini tidak akan kalah!

Sa, sore de ii zo. Nah, dengan itu cukuplah sudah.

(T. Chandra, 2009: 149)

12. Partikel kke ( )

Partikel kke digunakan untuk menunjukkan pertanyaan apabila ada informasi

yang diceritakan dengan lawan bicara yang pembicaranya mencoba untuk

mengingatkan, serta untuk menunjukkan bahwa pembicara mengingat-ingat sesuatu

yang telah berlalu.

Contoh:

Anata no ie ha doko datta-kke? Dimana rumahmu sekarang?

(Chino, 2008: 130)

13. Partikel tomo ( )

Partikel tomo jika diletakkan pada akhir kalimat, maka partikel ini masuk ke

dalam shuujoshi. Partikel ini dapat menunjukkan suatu perasaan kepastian akan suatu

hal.

Contoh:

Page 41: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

27

Tabako o sueba, karada ni warui tomo. Kalau menghisap rokok, tidak baik untuk kesehatan.

Ikimasu tomo. Tentu saja pergi.

(T. Chandra, 2009: 142)

Namun, dalam penelitian kali hanya akan memfokuskan pada partikel

shuujoshi ka ( ) dan yo ( ).

2.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang penulis gunakan sebagai acuan dalam penelitian ini

adalah penelitian milik Andarini Hanif Adlianti dari Universitas Brawijaya (2016)

Shuujosi Sebagai Pemarkah Emotif Dalam Drama

Detective Conan Kudo Shinichi E No Chousenjou Episode 1-

meneliti tentang makna emotif yang digunakan dari seluruh partikel akhir (shuujoshi)

dengan sumber data berupa drama Detective Conan Kudo Shinichi E No Chousenjou

mulai dari episode 1-5 menggunakan kajian Pragmatik. Pada penelitian kali ini

penulis memfokuskannya pada 2 partikel akhir (shuujoshi) yaitu, ka ( ) dan yo ( )

dengan menggunakan teori kajian pragmatik dan makna emotif. Selain itu, sumber

data yang akan digunakan berupa anime berjudul Owari No Seraph Season 1 mulai

dari episode 1-5.

Penelitian selanjutnya yang penulis gunakan sebagai acuan dalam penelitian

ini adalah penelitian milik Nazaya Zulaikha pada tahun 2013 Analisis

Page 42: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

28

Partikel Pemarkah Emotif Bahasa Jepang Satu Kajian Pragmatik . Penelitian tersebut

meneliti tentang makna emotif yang digunakan dari seluruh partikel dalam bahasa

Jepang dengan sumber data berupa komik Gals karya Mihona Fuji mulai dari jilid 1-3

menggunakan kajian Pragmatik, serta emosi yang diteliti hanya emosi negatif saja.

Pada penelitian kali ini hanya difokuskan untuk partikel akhir (shuujoshi) ka dan yo,

dengan menggunakan teori kajian pragmatik dan makna emotif. Selain itu perbedaan

selanjutnya terletak pada sumber data yang penulis pilih berupa anime dan tidak

hanya meneliti tentang emosi negatif melainkan juga meneliti emosi positif juga

emosi netral.

Page 43: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan membahas tentang metode yang akan digunakan dalam

penelitian. Bab ini terdiri dari beberapa sub bab, yaitu: jenis penelitian, sumber data,

teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan analisis deskriptif kualitatif.

Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang termasuk dalam jenis

penelitian kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap fakta, keadaan,

fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan

menyuguhkan apa adanya. Penelitian deskriptif kualitatif menafsirkan dan

menuturkan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta

pandangan yang terjadi di dalam masyarakat, pertentangan dua keadaan atau lebih,

pengaruh terhadap suatu kondisi dan lain-lain. Penulis sengaja memilih metode ini

karena dalam metode ini penggunaan analisisnya lebih menonjolkan pada segi

proses dan makna sehingga, penulis dapat menganalisis, mengembangkan teori

serta memastikan kebenaran data yang dikumpulkan dengan cara menyimak dan

menonton sumber data yaitu film Owari No Seraph (Seraph of The End) Season 1

episode 1-5. Setelah itu, data yang dikumpulkan akan diproses ulang sesuai dengan

teori yang dipilih lalu menuliskannya dalam bentuk paragraf.

Page 44: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

30

3.2 Sumber Data

Owari no Seraph ( / Seraph of The End), adalah sebuah

serial manga Jepang yang ditulis oleh Takaya Kagami dengan ilustrasi oleh Yamato

Yamamoto. Serial manga ini diterbitkan oleh Shueisha di majalah Jump SQ. Anime

ini merupakan di adaptasi dari manga yang juga berjudul Owari no Seraph.

Pembuatan anime ini mulai diumumkan pada 28 Agustus 2014. Bagian pertama

anime tayang perdana di Jepang sejak 4 April 2015 hingga 20 Juni 2015. Bagian

kedua anime mulai tayang sejak 10 Oktober 2015, dengan total semuanya 24

episode.

Owari no Seraph menceritakan tentang akhir dunia manusia yang mulai

dikuasai oleh para Vampir, dimana Vampir memperbudak manusia untuk dijadikan

sebagai hewan ternak yang diambil darahnya. Hal inilah yang membuat Hyakuya

Yuichiro, seorang manusia yang merupakan tokoh utama dalam anime ini

melakukan perlawanan pada para vampir, sekaligus membalaskan dendam atas

kematian keluarganya yang dibunuh oleh vampir.

Dalam versi manga, Owari no Seraph telah diserialisasi oleh Shueisha di

majalah manga Shonen Jump SQ sejak 3 September 2012. Pada 7 Oktober 2013,

Viz Media mengumumkan bahwa mereka akan melisensi penerbitan manga ini di

Amerika Utara. Sebuah voice comic (vomic) juga diproduksi dan diterbitkan oleh

Shueisha pada 1 Februari 2013.

Sedangkan dalam versi novelnya, Seraph of the End: Guren Ichinose:

Catastrophe at Sixteen adalah sebuah cerita prekuel yang berfokus pada Guren

Ichinose sebagai tokoh utama, dalam novel ini menjelaskan rangkaian kejadian

Page 45: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

31

yang terjadi 9 tahun sebelum cerita pada manga. Novel ringan ini ditulis oleh

Takaya Kagami dengan ilustrasi oleh Yamato Yamamoto, terdiri dari 5 volume dan

telah diserialisasi oleh Kodansha sejak Januari 2013. Pada 15 Februari 2015,

Vertical mengumumkan akan merilis novel ringan ini untuk kawasan Amerika

Utara pada bulan Januari 2016.

Pembuatan anime ini juga melibatkan penulis asli manga, Takaya Kagami,

sebagai pengawas naskah cerita hingga episode terakhir. Serial ini tayang perdana

di Jepang pada stasiun Tokyo MX, MBS, TV Aichi, dan BS11. NBC Universal

Entertainment Japan merilis bagian pertama anime ini di Jepang dalam format Blu-

ray dan DVD pada 24 Juni 2015. Pada 31 Maret 2015, diumumkan bahwa

Funimation akan melisensi penayangan serial anime ini di kawasan Amerika Utara.

Hiroyuki Sawano memproduksi dan menyusun musik dalam anime ini, termasuk

lagu tema pembuka serta penutup pada bagian pertama anime, yang berjudul "X.U."

dan "scaPEGoat", bersama dengan Takafumi Wada, Asami Tachibana, dan

Megumi Shiraishi. Kedua lagu tema ini dirilis di Jepang dalam bentuk CD pada 20

Mei 2015.

3.3 Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data, penulis akan menggunakan cara-cara sebagai

berikut:

1. Menonton dan menyimak objek penelitian yaitu, film Owari No Seraph

(Seraph of The End) Season 1 episode 1-5

Page 46: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

32

2. Menandai dengan cara menghentikan pemutaran film, lalu mencatat waktu saat

percakapan itu dilakukan.

3. Mendengarkan dengan saksama percakapan tersebut.

4. Mencatat percakapan tersebut, apabila masih kurang maka akan dilakukan

pemutaran ulang untuk mendapatkan hasil yang tepat.

5. Menerjemahkan data yang dikumpulkan ke dalam bahasa Indonesia.

6. Mengklasifikasikan data sesuai dengan kajian pustaka, dalam hal ini

pengelompokan shuujoshi ka dan yo berdasarkan jenis emosi yang digunakan.

3.4 Teknik Analisis Data

Untuk mendukung penelitian yang penulis lakukan, maka akan dilakukan

seperti berikut:

1. Melakukan pengkodean dengan data temuan untuk memudahkan menemukan

kembali data yang dicari. Misalnya ONS 1 Eps. 1/02.30, maka temuan data

tersebut berada di episode 1 pada menit ke 02.30.

2. Menerjemahkan percakapan dalam sumber data tersebut yang terdapat

shuujoshi ka dan yo yang digunakan sebagai penunjuk emosi.

3. Menuliskannya kembali temuan data ke dalam bentuk paragraf.

4. Mengambil kesimpulan akhir dari penelitian ini.

Page 47: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

33

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan

tentang partikel akhir (shuujoshi) ka dan yo sebagai penunjuk emosi di dalam anime

Owari No Seraph Season 1 episode 1 sampai 5.

4.1 Temuan

Dari hasil penelitian ini ditemukan 24 data, yaitu 12 data tentang partikel

shuujoshi ka dan 12 data tentang partikel shuujoshi yo sebagai penunjuk emosi. Emosi

tersebut terdiri dari emosi positif, emosi negatif, dan emosi netral. Adapun rincian data

tersebut sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data Temuan Emosi Pada Partikel Shuujoshi Ka dan YoShuujoshi ka ( ) Shuujoshi yo ( )

Emosi Positif 1 5 Emosi Negatif 7 6 Emosi Netral 6 1 Total 14 12

Jumlah emosi pada partikel Shuujoshi ka ( ) sebanyak 14. Hal ini karena pada

ke-12 data shuujoshi ka terdapat 2 data yang menunjukkan 2 emosi berbeda, yaitu

emosi positif dan emosi netral. Sedangkan pada partikel shuujoshi yo sejumlah 12 data

penunjuk emosi.

Page 48: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

34

4.2 Hasil Pembahasan

Dalam hasil pembahasan ini akan menjawab rumusan masalah mengenai

makna emotif yang terkandung dalam partikel shuujoshi ka dan yo serta

penggunaannya sebagai penunjuk emosi positif, emosi negatif, dan emosi netral.

Berikut adalah hasil pembahasan:

4.2.1 Shuujoshi ka ( )

Data 1:

Ferid :KonnichiwaSelamat siang

Yuu :Aitsu, kizoku ka?Orang itu, apa seorang bangsawan?

Mika : Ferid-Ferid-sama.Tuan Ferid.

Ferid : Mika-Yo, Mika-kun nani shite tandai?Hai, Mika apa yang kau lakukan?

(ONS 1 Epi.1/05.59)

Analisis:

Dari dialog tersebut dapat dilihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan

adalah shuujoshi ka ( ). Dalam adegan ini, Ferid sang bangsawan vampir datang

setelah mendengar keributan yang terjadi antara Yuu dan salah satu prajurit vampir.

Yuu yang tidak mengetahui siapa Ferid hanya bisa mengamati dengan raut wajah heran

Page 49: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

35

sambil bertanya pada dirinya sendiri, bahkan dalam pertanyaan itu Yuu juga menebak-

nebak apakah Ferid benar seorang bangsawan yang menyebabkan timbulnya keraguan.

Sedangkan Mika yang memang sudah mengenal Ferid segera berlari menemui vampir

itu. Dalam pertanyaan tersebut, partikel ka digunakan untuk menunjukkan rasa heran

serta keragu-raguan. Selain itu, partikel ka juga dapat digunakan untuk bertanya pada

diri sendiri. Dengan demikian, partikel shuujoshi ka juga dapat digunakan untuk

menunjukkan makna emotif heran dan keraguan. Rasa heran dan keraguan tersebut

merupakan bagian dari emosi netral.

Data 2:

Yuu :

Sara ni, jisatsu shimatta. Wakaru ka? arnya datang kemari karena hampir

Mika : Hee sore ni taihen da ne. demo kyo kara ha bokura ga kimi no kazoku da.

adalah keluargamu.

(ONS 1 Epi. 1/08.43)

Analisis:

Dari dialog tersebut terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi ka. Dialog tersebut menceritakan tentang alasan Yuu dibawa ke panti asuhan

Page 50: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

36

Hyakuya karena dia hampir saja dibunuh oleh ayahnya. Masa lalu Yuu bisa dikatakan

pahit mengingat dia dianggap sebagai anak iblis oleh kedua orangtuanya sendiri.

Bahkan sang ibu berakhir bunuh diri karena merasa bersalah sudah melahirkan Yuu.

Kejadian tersebut membuat Yuu terpukul, dia tidak percaya dengan kata-kata keluarga.

Namun Mika yang mendengar semua cerita Yuu tidak mempermasalahkan hal itu,

sebaliknya Mika adalah orang pertama yang memberi semangat dan menerima Yuu

sebagai keluarga barunya. Berbeda dengan Mika, anak panti asuhan yang

mendengarkan cerita Yuu menunjukkan ekspresi terkejut seakan tak percaya jika

orangtua kandung dapat melakukan tindakan tersebut pada anak kandungnya sendiri.

Oleh karena itu, selain dapat digunakan sebagai kalimat tanya partikel ka juga dapat

digunakan untuk menunjukkan suatu kejadian yang membuat pembicara maupun

lawan bicara terkejut. Namun dalam kasus ini, cerita Yuu membuat lawan bicara

(pendengar) menjadi terkejut.

Dengan demikian, maka makna emotif yang terkandung dalam partikel

shuujoshi ka adalah emotif kesedihan, kemarahan, dan kekecewaan. Sehingga

penggunaan shuujoshi ka tidak hanya terbatas sebagai kalimat tanya namun juga dapat

mengekspresikan rasa sedih, marah dan kecewa. Ketiga emosi tersebut dikategorikan

sebagai emosi negatif. Hal ini karena apa yang sudah dialami oleh Yuu membuat

perasaannya menjadi sedih, bercampur marah dan kecewa. Yuu tak menyangka jika

akan diperlakukan demikian oleh orangtua yang seharusnya menjadi pelindung. Ketiga

emosi itu juga nampak ketika Yuu bercerita dengan nada geram sambil menahan

emosinya.

Page 51: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

37

Data 3:

Yuu : Omae, kizoku shiri ai na no ka?Kau, apa hari ini akan menemui bangsawan?

Mika : Ferid

Monko aru? Ferid-sama chi wo tekyo shitara nandemo kurerunda. Oishii -chan mo nanika hoshi mono?

Kau keberatan? Sebagai pengganti darahku, Tuan Ferid akan memberikan -chan apa kau juga

ingin sesuatu? Yuu :

Ne yo.Tidak.

(ONS 1 Epi.1/07.12)

Analisis:

Dari dialog tersebut terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi ka. Dalam adegan ini, Yuu bertanya pada Mika mengenai rencana Mika yang

ingin mengunjungi bangsawan vampir bernama Ferid untuk memberikan darahnya.

Raut wajah Yuu nampak penasaran akan jawaban Mika, dia juga merasa kecewa karena

Mika seringkali memberikan darahnya pada Ferid. Dalam pertanyaan itu, Yuu berharap

jika Mika membatalkan pertemuannya dengan Ferid. Namun yang terjadi malah

sebaliknya, dengan raut wajah senang Mika mengatakan jika dia bisa memperoleh apa

saja dan makan makanan enak dengan memberikan darahnya. Yuu yang tidak suka

dengan tindakan Mika segera melampiaskan kekesalannya memukul kepala Mika dan

berjalan menjauh tanpa mempedulikan sahabatnya itu.

Page 52: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

38

Dengan demikian, selain digunakan dalam kalimat tanya partikel ka juga dapat

digunakan untuk menunjukkan makna emotif keraguan dan kekecewaan. Rasa

kekecewaan merupakan bagian dari emosi negatif. Hal ini karena Yuu merasa tidak

rela akan keputusan Mika memberikan darahnya pada Ferid, sehingga Yuu sampai

harus memukul Mika untuk melampiaskan rasa kecewanya. Sedangkan emotif

keraguan merupakan bagian dari emosi netral karena perasaan ini tidak dapat

dimasukkan ke dalam emosi positif maupun emosi negatif. Sehingga partikel shuujoshi

ka dalam adegan ini dapat digunakan sebagai penunjuk emosi negatif yang

menampilkan emosi kecewa sekaligus emosi netral yaitu keraguan.

Data 4:

Prajurit 1: Uh.. Kuso. Yohareru Yonchi ka?Sial! Monster Penunggang Kuda Level 4 John?

Prajurit 2: Hyakuya Hyakuya ni kouhe, Konna tokoro de nani shitteru? Hayaku nigero!Prajurit Hyakuya. Apa yang kau lakukan di sini? Cepat lari!

Yuu :

Hah? Nigeru? Dare ni ittenda? Ore ha kyuketsuki ni fukushu suru tame

tousunda yo. Hah? Lari? Kau pikir sedang bicara dengan siapa? Aku berlatih demi membalaskan dendamku pada vampir. Karena itakan kukalahkan.

(ONS1 Epi.2/01.45)

Analisis:

Page 53: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

39

Dari dialog tersebut dapat dilihat jika partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi ka. Dalam adegan tersebut menceritakan bahwa dua orang prajurit militer

tengah berhadapan dengan monster raksasa. Mereka terkejut dengan kemunculan

monster itu secara tiba-tiba. Belum lagi monster itu memiliki kekuatan yang tinggi.

Uh.. Kuso. Yohareru

Yonchi ka? yang diakhiri dengan partikel shuujoshi ka. Selain itu tampak pula rasa

sulit Uh.. Kuso kuso

diartikan sebagai umpatan yang artinya sial. Di saat kedua prajurit itu tengah melawan

monster, Yuu yang saat itu berada di lokasi kejadian ingin ikut membantu, namun

kedua prajurit menyuruh Yuu untuk tidak ikut campur dan menyuruhnya untuk lari

Hyakuya ni kouhe, Konna tokoro de nani shitteru? Hayaku nigero!

Kalimat tersebut juga menunjukkan betapa kuatnya monster tersebut sampai tidak

membiarkan Yuu yang notabene masih anak baru untuk ikut mengalahkan si monster.

Dengan demikian maka partikel shuujoshi ka ini selain digunakan sebagai

kalimat tanya juga dapat menunjukkan makna emotif, yaitu makna emotif terkejut dan

makna emotif rasa sulit. Sehingga partikel shuujoshi ka tidak hanya digunakan untuk

bertanya namun juga dapat digunakan sebagi penunjuk emosi negatif berupa rasa sulit

dan emosi netral berupa rasa terkejut.

Data 5:

Yuu : Iitai dou natteru? Ningen ha koronda jane yo?

Page 54: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

40

Katakan ada apa ini? Bukankah harusnya manusia sudah musnah? Guren :

Ningen ga koronda? Sore ha kyuuketsuki tomo ni kiitano ka? Manusia musnah? Apa itu yang dikatakan para vampir padamu?

(ONS1. Epi. 02/06.02)

Analisis:

Dari dialog di atas terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi ka. Dalam adegan ini menceritakan bahwa Yuu yang berhasil keluar dari

dunia vampir melihat manusia untuk pertama kali di dunia asalnya yang sudah hancur.

Yuu tampak terkejut melihat keberadaan Guren dan teman-temannya, karena para

vampir bercerita jika mereka telah menghabisi seluruh umat manusia. Guren yang

melihat rasa keterkejutan Yuu merasa heran padahal manusia masih hidup dan mereka

berusaha bertahan hidup dengan melawan monster dan vampir. Rasa heran Guren

Ningen ga koronda? Sore ha kyuuketsuki tomo ni kiitano

ka? .

Dengan demikian maka partikel shuujoshi ka memiliki makna emotif

keheranan. Sehingga shuujoshi ka dalam kalimat tersebut tidak hanya digunakan

sebagai kalimat tanya namun juga dapat digunakan untuk mengekspresikan rasa heran

di mana rasa tersebut merupakan bentuk dari emosi netral.

Data 6:

Yuji : Yoichi

Page 55: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

41

Nani? Masaka seigi no mikataka? Sore zomo nani umae ga Yoichi no kawari ni pachiri nete kure no?Apa? Apa kau pembela kebenaran? Atau kau ingin menggantikan Yoichi untuk menjadi babu kami?

Yuu :

Iiya, umaera ga wakayasukute ii ha. Nanka ureshii na. Iiyo, kenka ka? Yarou ka?Tidak, kalian ini mudah dimengerti ya. Ini membuatku senang. Jadi, ayo berkelahi? Kita lakukan.

(ONS1 Epi.2/10.08)

Analisis:

Dari dialog di atas terlihat bahwa partikel yang digunakan adalah partikel

shuujoshi ka. Dalam adegan ini, Yuu yang saat itu ingin kembali pulang ke rumah

melihat salah seorang anak bernama Yoichi sedang dibully oleh siswa yang lain. Yuu

yang tidak suka melihat itu segera menghampiri mereka, namun mereka malah

menghina dan mengira Yuu akan menggantikan Yoichi menjadi pembantu mereka.

Mendengar hal itu, Yuu pun menjadi bersemangat untuk memberi pelajaran pada

mereka. Dengan penuh percaya diri dan rasa gentar sedikitpuni, Yuu menantang

Iiyo, kenka ka? Yarou ka?

Dengan demikian, maka partikel shuujoshi ka memiliki makna emotif semangat.

Sehingga shuujoshi ka tidak hanya digunakan sebagai kalimat tanya namun dapat juga

digunakan untuk mengekspresikan emosi positif berupa rasa semangat.

Data 7:

Shinoa:Konna tokoro ni kyuuketsuki ka?

Page 56: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

42

Kenapa di tempat seperti ini ada vampir?Yoichi:

Konna gakkou ni kyuuketsuki ga iu no?Di sekolah ada vampir?

(ONS1 Epi.2/13.36)

Analisis:

Dari dialog di atas terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi ka. Dalam adegan ini menceritakan jika Shinoa dan Yoichi sedang berada di

luar gedung sekolah. Namun secara tiba-tiba terjadi ledakan di dalam sekolah dan

diikuti dengan suara pengumuman yang menyatakan tentang keberadaan vampir.

Semua orang menjadi panik, mereka tidak menyangka jika vampir dapat muncul di

ibukota yang selama ini dikenal sebagai tempat paling aman. Shinoa juga panik

mendengar pengumuman itu, rasa paniknya Konna tokoro

ni kyuuketsuki ka?

Dengan demikian maka partikel shuujoshi ka memiliki makna emotif

kepanikan. Sehingga shuujoshi ka tidak hanya digunakan sebagai kalimat tanya namun

dapat digunakan untuk mengekspresikan rasa panik di mana rasa tersebut merupakan

salah satu bentuk ekspresi ketakutan, dan ekspresi tersebut dikategorikan sebagai emosi

negatif.

Data 8:

Shinoa : Sono hen na monko ha Chuusa ni douzo. Kalau tentang itu tanyakan sendiri pada Letnan Kolonol.

Page 57: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

43

Yuu : GurenGuren no baka zenzen hitsumetsu ni ne darou ka. Dou yatte monko irun da yo?Si bodoh Guren itu selalu tidak ada di kantornya. Bagaimana aku bisa bertanya padanya?

Shinoa : Chuusa no koto o watashi ni tonararemasu temo. Melampiaskan marahmu pada Letnan Kolonel kepadaku tidak akan membantu.

(ONS1 Epi.3/04.48)

Analisis:

Dari dialog di atas terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi ka. Dalam adegan ini menceritakan bahwa setelah resmi dinyatakan

bergabung ke dalam pasukan militer, Yuu masih harus bersekolah di sekolah biasa. Hal

ini menyebabkan Yuu menjadi marah. Terlebih saat ingin menanyakan langsung pada

Guren yang merupakan Letnan Kolonel, dia selalu tidak ada di ruangannya. Rasa marah

Guren no baka zenzen hitsumetsu ni ne darou ka

ka di akhir kalimat tersebut menunjukkan ekspresi kemarahan pembicara.

Dengan demikian maka dalam partikel shuujoshi ka memiliki makna emotif

kemarahan. Sehingga penggunaan shuujoshi ka juga dapat digunakan untuk

mengekspresikan rasa kemarahan pembicara. Di mana ekspresi kemarahan tersebut

merupakan bagian dari emosi negatif.

Data 9:

Yuu :

Ee

Page 58: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

44

Shinoa:

Watashi ha keiyakushite iru youni, Shikamadoji desu. Kore wo mitai itatadkitakattan no desu yo. Iblis yang sudah terikat kontrak denganku, Shikamadoji. Aku ingin memperlihatkan ini padamu.

Yuu :Kore ha kyuuketsuki wo noroi koroseru gijusobi ka?Apakah ini senjata terkutuk yang bisa membunuh vampir?

(ONS1 Epi.3/05.34)

Analisis:

Dari dialog di atas terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi ka. Dalam adegan ini menceritakan bahwa Shinoa sedang menunjukkan

senjata terkutuk yang dimiliki kepada Yuu. Senjata itu berbeda dari senjata yang lain

karena terdapat iblis di dalamnya sehingga dapat digunakan untuk membunuh vampir.

Yuu yang baru pertama kali melihat senjata terkutuk itu merasa kagum. Rasa

Kore ha kyuuketsuki wo

noroi koroseru gijusobi ka?

Dengan demikian maka partikel shuujoshi ka memiliki makna emotif

kekaguman. Sehingga penggunaan shuujoshi ka tidak hanya terbatas sebagai kalimat

tanya, namun juga dapat digunakan untuk mengekspresikan rasa kagum di mana rasa

tersebut merupakan salah satu bagian dari emosi netral.

Data 10:

Yuu : Mika

Page 59: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

45

Kore jja ore tachi kachiku jane ka. Dakara Mika, kakumei wo koso kakunei, itsumademo kachiku yatterareka yo. Kita seperti hewan ternak saja. Karena itu Mika, jadi ayo kita mulai sebuah revolusi. Kita tidak bisa selamanya menjadi hewan ternak.

Mika : Yuu-chan ha itsumo baka nan dakara -chan selalu bodoh seperti biasanya.

Yuu :Itsumo itte nan da yo.

Mika :

Chikara de kyuuketsuki ni katteru wakenai deshou. Atama tsukau no atama. Jitsu ha tasoke kaku arunda. Kono kyuuketsuki no sekai kara nigeyo. Boku ni makasete oitteyo.Kita tidak mungkin mengalahkan vampir dengan kekuatan. Pakailah otakmu, pakai otak. Sebenarnya aku sudah merencanakan untuk melarikan diri. Ayo kita pergi dari dunia vampir ini. Serahkan saja padaku.

(ONS1 Epi.4/04.01)

Analisis:

Dari dialog di atas terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi ka. Dalam adegan ini menceritakan tentang Yuu yang tidak terima jika

mereka diperlakukan seperti hewan ternak. Rasa tidak terima atau rasa kekesalan Yuu

terlihat dari kal Kore jja ore tachi kachiku jane ka. mengajak

sahabatnya Mika untuk melakukan sebuah pemberontakan. Namun, ide Yuu itu ditolak

secara halus oleh Mika karena perbedaan jarak kekuatan antara manusia dan vampir

terlampau jauh. Manusia tidak akan mungkin bisa menandingi kekuatan vampir,

terlebih Yuu dan Mika masihlah anak-anak. Mika akhirnya membocorkan sedikit

rahasia jika dia sedang mempersiapkan rencana untuk melarikan diri dari dunia vampir.

Page 60: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

46

Dengan demikian, maka partikel shuujoshi ka memiliki makna emotif

kekesalan. Sehingga penggunaan shuujoshi ka di akhir kalimat dalam adegan ini

digunakan untuk mengekspresikan rasa kesal di mana kekesalan tersebut merupakan

jane)

janai) sebelum partikel ka yang

berfungsi untuk menunjukkan kemarahan atau celaan.

Data 11:

Kimizuki : Sumimasen, kirisezu kunde wo tsudzukete kudasai. Maaf, tolong dilanjutkan saja latihan ini.

Yuu :

Oi Umae no imouto ka abunai jane no ka?

bukan? Kimizuki :

Damare to ittenda yo. Ore ha koko de seiseki wo tasanakya ikenainda. Yatto koko made kitanda. Sudah kubilang diamlah. Aku harus menampilkan yang terbaik di sini. Aku sudah sampai sejauh ini.

Yuu : Imouto misskete no ka. Walau harus meninggalkan adikmu?

(ONS1 Epi.4/18.01)

Analisis:

Dari dialog tersebut terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi ka. Adegan ini menceritakan ketika Yuu dan Kimizuki berada di tengah-

Page 61: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

47

tengah latihan, tiba-tiba terdengar pengumuman dari speaker jika adik Kimizuki

sedang mengalami masa kritis. Kimizuki sempat terdiam mendengar pengumuman itu,

tapi akhirnya dia mengatakan pada petugas untuk tidak memikirkannya dan

melanjutkan latihan lagi. Yuu yang mendengar hal itu merasa kasihan, lalu meminta

Kimizuki untuk melihat kondisi adiknya. Rasa simpati Yuu tampak pada kalimat

Umae no imouto ka abunai jane no ka? . Kimizuki sebenarnya adalah sosok kakak

yang sangat mencintai adiknya, bahkan dia rela melakukan apa saja demi kesembuhan

adiknya. Inilah yang mendasari penolakan atas permintaan Yuu yang menyuruhnya

untuk melihat kondisi sang adik. Kimizuki selama ini berusaha keras agar dia bisa

bergabung sebagai pasukan elit militer pembasmi vampir, dengan dia berhasil masuk

ke dalam pasukan maka secara otomatis adiknya akan dipindahkan ke rumah sakit

militer yang memiliki peralatan mutakhir. Dengan begitu adiknya akan sembuh dengan

cepat. Kimizuki tidak ingin gagal, itu sebabnya dia menolak ajakan Yuu. Jika dia gagal

maka kecil kemungkinan sang adik bisa sembuh.

Dengan demikian, maka partikel shuujoshi ka memiliki makna emotif

kesedihan. Sehingga penggunaan shuujoshi ka selain dapat digunakan untuk kalimat

tanya, juga dapat digunakan untuk mengekspresikan rasa sedih di mana rasa tersebut

merupakan bagian dari emosi negatif.

Data 12:

Yuu : Teme!

Page 62: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

48

Kau! Shinoa :

Aa ka! Aa -benar sesuatu!

Yuu :

Shinoa : Choujin ni shika torenai to wasa no tensu janai desu ka. Ini nilai legendaris dimana hanya manusia super yang mendapatkannya.

Yuu : OiKembalikan itu!

Shinoa : Ano masaka sonna. Aku tak menyangkanya.

(ONS1 Epi.5/09.50)

Analisis:

Dari dialog di atas terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi ka. Dalam adegan ini menceritakan tentang Yuu yang mendapatkan nilai

ujiannya begitu saja. Shinoa pun kagum dengan nilai yang didapatkan Yuu, karena

-teman Yuu yang lain

juga ikut merasa kagum. Aa

Kore are janai desu ka! Choujin ni shika torenai to

wasa no tensu janai desu ka. . Partikel ka dalam kedua kalimat tersebut menunjukkan

ekspresi kekaguman pembicara terhadap suatu hal.

Dengan demikian maka partikel shuujoshi ka memiliki makna emotif

kekaguman. Sehingga penggunaan shuujoshi ka selain berfungsi sebagai kalimat tanya

Page 63: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

49

juga dapat digunakan untuk mengekspresikan rasa kekaguman, di mana perasaan

tersebut merupakan bagian dari emosi netral.

4.2.2 Shuujoshi Yo ( )

Data 1:

Yuu : 1

Nande ayamattari nanka shitanda yo? Anna atsu ore ga butto hazu de atta noni.Kenapa kau minta maaf pada mereka? Aku bisa menghajar mereka semua.

Mika :

Hai itte ta hou hatsu de. Ano ne, ningen ga kyouketsuki yori tsuyoku nareru wakenai desyou ga.Baiklah kau membahas itu lagi. Begini ya, vampir itu lebih kuat dari manusia, kau tau itu bukan.

Yuu :Nano, Yotte mirake wakande darou.Tapi, kita tidak akan tahu sebelum mencoba kan.

Mika : Yu- Yu2

Yu-kun Yu-chan ama muri shinai yo ne. Sakki wa hontouni abunakatta yo.Yu-kun Yu-chan itu sia-sia. Tadi saja sangat berbahaya lho.

(ONS 1 Epi.1/06.47)

Analisis:

Dari dialog tersebut terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

partikel yo. Dialog ini menceritakan tentang Yuu yang menyesalkan tindakan Mika

karena dia meminta maaf pada prajurit vampir hanya agar Yuu tidak dilempar ke bawah

jembatan. Raut wajah Yuu juga tampak kecewa dan geram atas tindakan Mika.

Page 64: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

50

Sebaliknya Mika terlihat biasa saja dan tidak mempermasalahkan hal itu. Namun di

kalimat terkahir Mika menggunakan partikel shuujoshi yo menunjukkan

kekhawatirannya pada Yuu.

Sehingga dalam dialog ini penggunaan partikel shuujoshi yo ada dua. Partikel

yo pertama digunakan untuk menunjukkan makna emotif penyesalan yang menyiratkan

juga emotif kesedihan yaitu rasa kekecewaan. Sedangkan partikel yo yang kedua untuk

menunjukkan makna emotif kekhawatiran. Rasa penyesalan, kecewa dan khawatir

merupakan bentuk dari emosi negatif.

Dengan demikian penggunaan partikel shuujoshi yo dalam dialog ini dapat

digunakan untuk menyiratkan rasa kekecewaan, kekhawatiran, dan penyesalan di mana

perasaan itu termasuk dalam bentuk emosi negatif.

Data 2:

Yuu :Sonna no dou yatte? Bagaimana mungkin?

Akane: Mika

Odoro itta? Sakki Mika ga motte kite kuretanda. Konna kochi sou hajimete dakara ore ga naru yo. Terkejut ya? Tadi Mika membawakan ini untuk kita. Karena untuk yang pertama kalinya aku sangat bersemangat jadi biar aku yang melakukan.

Yuu :

(ONS 1. Epi.1/09.49)

Analisis:

Page 65: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

51

Dari dialog tersebut terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi yo. Dalam adegan dialog tersebut menceritakan bahwa Yuu melihat Akane

memasak makanan dengan menggunakan banyak bahan masakan. Akane pun bercerita

jika semua bahan masakan itu didapat dari pemberian Mika, karena itu Akane menjadi

bersemangat untuk memasak dengan ekspresi wajah yang senang. Untuk menunjukkan

rasa bersemangatnya itu digunakan partikel shuujoshi yo sebagai penunjuk makna

emotif positif, dengan bentuk emosi berupa rasa senang dan bersemangat.

Dengan demikian makna emotif yang terkandung dalam partikel shuujoshi yo

adalah emosi positif yang terlihat dalam bentuk rasa senang dan penuh semangat.

Data 3:

Yuu :Ayamarou! Ayamaruyo! Minta maaf! Ayo minta maaf!

Mika :

yurushiatte kudasai.

Yuu :Yamero Mika! Hentikan Mika!

(ONS1 Epi.1/05.28)

Analisis:

Dari dialog tersebut terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi yo. Yuu terlihat mengungkapkan kemarahannya pada prajurit vampir yang

Page 66: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

52

kala itu secara sengaja menginjak tangan anak kecil yang sedang asik menggambar

hingga menyebabkan anak kecil itu menangis. Namun, sang prajurit vampir tidak

memberikan reaksi apapun dan tetap melenggang pergi. Tidak suka melihat kejadian

itu maka Yuu berlari ke arah prajurit vampir dan memintanya untuk meminta maaf

dengan intonasi nada tinggi yang menunjukkan kemarahan Yuu. Sedangkan Mika,

salah seorang sahabat Yuu yang sudah dianggapnya seperti keluarga mencoba

menenangkan prajurit vampir itu karena si prajurit hendak menjatuhkan Yuu ke bawah

jembatan. Namun, Yuu malah membentak Mika, dia merasa apa yang dilakukannya

adalah hal yang benar dan Yuu sama sekali tidak takut pada prajurit vampir tersebut.

Oleh karena itu, partikel yo yang digunakan dalam kalimat tersebut menunjukkan

makna emotif kemarahan. Kemarahan merupakan salah satu bentuk emosi negatif. Hal

ini karena apa yang dirasakan oleh Yuu membuat tindakannya menjadi diluar kontrol,

bahkan Yuu sampai harus membentak Mika yang tak lain adalah sahabatnya sendiri.

Dengan demikian maka, partikel shuujoshi yo dalam adegan ini dapat

digunakan sebagai penunjuk emosi negatif yang menampilkan bentuk ekspresi emosi

kemarahan.

Data 4:

Prajurit 1:Uh.. Kuso. Yohareru Yonchi ka?Sial! Penunggang kuda level 4 John?

Prajurit 2: Hyakuya Hyakuya ni kouhe, Konna tokoro de nani shitteru? Hayaku nigero!Prajurit Hyakuya. Apa yang kau lakukan di sini? Cepat lari!

Page 67: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

53

Yuu :

Hah? Nigeru? Dare ni ittenda? Ore ha kyuketsuki ni fukushu suru tame

tousunda yo. Hah? Lari? Kau pikir sedang bicara dengan siapa? Aku berlatih demi

akan kukalahkan.

(ONS1 Epi.1/01.45)

Analisis:

Dari dialog tersebut terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi yo. Dalam dialog tersebut menceritakan bahwa para prajurit sedang berada

di tengah pertempuran melawan monster dengan kekuatan level 4. Yuu yang saat itu

berada di sana ingin ikut membantu. Namun para prajurit senior tersebut malah

menyuruh Yuu untuk menyingkir yang tentu saja langsung ditolak olehnya. Dengan

penuh tekad dan semangat Yuu berlari ke arah monster, tekad dan semangatnya

Ore ha kyuketsuki ni fukushu suru tame dake ni ikiten da

nakutte tousunda yo. yo di

akhir kalimat selain digunakan untuk menyatakan suatu ketegasan dan kepastian juga

dapat digunakan untuk menunjukkan makna emotif penuh semangat. Rasa penuh

semangat tersebut merupakan salah satu bentuk emosi positif dimana emosi positif

merupakan salah satu bentuk perasaan kepuasaan atau bergairah pada hidup.

Dengan demikian maka partikel shuujoshi yo dapat menunjukkan suatu bentuk

emosi positif berupa rasa penuh semangat.

Page 68: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

54

Data 5:

Yuu :

Bakemono taoishita noni meirei hihan de kinshin de dou iu koto da yo. Daitai bunjin no urega ippan ko kite dou suru no tateno?Walaupun aku sudah mengalahkan monster tapi tetap saja aku dihukum karena mengabaikan perintah lagi. Selain itu, kenapa prajurit sepertiku harus bersekolah di sekolah seperti ini?

(ONS1. Epi.2/04.26)

Analisis:

Dari dialog tersebut, terlihat jika partikel shuujoshi yang digunakan adalah

partikel shuujoshi yo. Dalam adegan ini menceritakan bahwa Yuu tengah bermonolog

sendiri di dalam kelas. Dia mengeluh dan merasa kesal karena mendapat hukuman

akibat mengabaikan perintah. Bakemono taoishita

noni meirei hihan de kinshin de dou iu koto da yo.

Daitai bunjin no urega ippan ko kite dou suru no tateno?

Dengan demikian maka partikel shuujoshi yo memiliki makna emotif kekesalan.

Sehingga shuujoshi yo tidak hanya digunakan sebagai kalimat ajakan namun partikel

shuujoshi yo juga dapat digunakan untuk menunjukkan emosi negatif dalam bentuk

kekesalan.

Data 6:

Yuu :Iitai dou natteru? Ningen ha koronda jane yo? Katakan ada apa ini? Bukankah harusnya manusia sudah musnah?

Page 69: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

55

Guren:Ningen ga koronda? Sore ha kyuuketsuki tomo ni kiitano ka? Manusia musnah? Apa itu yang dikatakan para vampir padamu?

(ONS1. Epi. 02/06.02)

Analisis:

Dari dialog di atas dapat dilihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan

adalah shuujoshi yo. Dalam adegan ini menceritakan bahwa Yuu yang berhasil keluar

dari dunia vampir melihat manusia untuk pertama kali di dunia asalnya yang sudah

hancur. Yuu tampak terkejut melihat keberadaan Guren dan teman-temannya, karena

para vampir bercerita jika mereka telah menghabisi seluruh umat manusia. Padahal

manusia masih hidup dan mereka berjuang untuk melawan monster maupun vampir.

Rasa terkejut Iitai dou natteru? Ningen ha koronda

jane yo?

Dengan demikian maka partikel shuujoshi yo memiliki makna emotif

keterkejutan. Sehingga penggunaan shuujoshi yo tidak hanya sebagai kalimat ajakan,

namun juga dapat digunakan untuk mengekspresikan rasa terkejut di mana rasa tersebut

merupakan bentuk dari emosi netral.

Data 7:

Shinoa:

Naka yoku natta ato, futatabi yu shinau no wo kowai kara, dakara kowakute kowakute nakama mo, tomodachi mo, kohibito mo tsukuru koto ga dekinai.

Page 70: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

56

Karena kau takut akan kehilangan mereka lagi setelah akrab, karena itu kau sangat ketakutan sampai tidak ingin mencari sahabat, teman, bahkan kekasih.

Yuu :Teme! Hito no koto katteni bara-bara shabete jane yo. Kau! Jangan membicarakan orang sembarangan.

(ONS1. Epi.2/07.57)

Analisis:

Dari dialog di atas terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi yo. Dalam adegan tersebut menceritakan bahwa salah seorang teman Yuu

yang bernama Shinoa mengatakan alasan Yuu yang tidak ingin berteman dengan

siapapun. Tindakan Shinoa sebenarnya baik, yaitu agar Yuu mau berbaur dengan

teman-teman yang lain. Namun kata-kata Shinoa yang dengan seenaknya seperti itu

membuat Yuu menjadi tidak suka dan merasa terganggu. Rasa tidak suka Yuu

Teme! Hito no koto katteni bara-bara shabete jane yo.

Dengan demikian maka partikel shuujoshi yo memiliki makna emotif

kemarahan dalam bentuk rasa terganggu. Sehingga selain digunakan sebagai kalimat

ajakan, partikel shuujoshi yo juga dapat digunakan untuk mengeskpresikan rasa marah

yang diwujudkan dengan perasaaan terganggu. Rasa marah ini merupakan bagian dari

emosi negatif karena menimbulkan seseorang bersikap diluar kontrol. Hal ini terlihat

dari Yuu yang sedikit membentak Shinoa.

Page 71: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

57

Data 8:

Mika :Yuu-

Kore de bokura mo anshinshite yo. Datte, zutto fukushuu dake de itekunante. Yasashii Yuu-chan muri dakara sa. Dakara, atarashii tomodachi wo taisetsu ni shinai yo. Jja, bokura mo iku kara.Mulai saat ini berhentilah mengkhawatirkan kami. Soalnya, kau tidak boleh menghabiskan waktumu untuk membalas dendam. Itu karena Yuu-chan orang yang baik, jadi mustahil. Karena itu, sekarang kau harus melindungi teman barumu yang berharga. Jadi, kami akan pergi sekarang.

Yuu : MikaMikaa

yoOii

(ONS1 Epi.2/20.44)

Analisis:

Dari dialog di atas terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi yo. Dalam adegan ini menceritakan bahwa Yuu bermimpi bertemu dengan

Mika dan teman-temannya. Mika mengatakan pada Yuu untuk tidak perlu khawatir

lagi, bahkan Mika juga meminta Yuu untuk melupakan ambisinya membalas dendam

pada vampir yang membuat Yuu kehilangan keluarganya. Setelah mengatakan

demikian, Mika dan teman-temannya yang lain pergi dari hadapan Yuu. Merasa

ditinggalkan, Yuu menjerit meminta Mika untuk kembali. Dia merasa takut kehilangan

Mika lagi, hingga Yuu meneteskan air mata.

Dengan demikian, maka partikel shuujoshi yo memiliki makna emotif

kesedihan. Sehingga penggunaan shuujoshi yo tidak hanya terbatas sebagai kalimat

Page 72: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

58

ajakan, namun juga dapat digunakan untuk mengekspresikan rasa kesedihan yang

dikategorikan sebagai emosi negatif. Dikatakan emosi negatif karena, emosi negatif

dapat mendorong seseorang melakukan hal diluar kendali. Seperti yang dilakukan oleh

Yuu demi menghentikan Mika, Yuu sampai berteriak keras dan meneteskan air mata

kesedihan.

Data 9:

Shinoa:1

Anata ha kyou sukede kyuuketsuki ni senmetsu butai ni haizokusareru koto ga kimarimasuta yo.Mulai hari ini kau resmi ditugaskan menjadi Pasukan Pembasmi Vampir.

Yuu :Ee?Ee?

Yoichi: HyakuyaYokatta ne, Hyakuya-kun. Baguslah, Hyakuya-kun.

Shinoa: Saotome Yoichi 2

Aa, Saotome Yoichi-san anata mo nyutai ga mitararemasuta yo. Aa, Saotome Yoichi-san pendaftaranmu juga telah diterima lho.

Yoichi:Ee?Ee?

Shinoa:

Miyo desu de tomodachi wo mamoru to iu, anata ga nano jinsei ga hyokosareta no desu. To iu koto de, watashi tachi anata no daikirai na nakama desu ne. Yokoso, Gekki no Kumi. Mereka kagum melihat cara kalian yang melindungi teman-teman dengan mempertaruhkan nyawa kalian sendiri. Dengan begini kita akan menjadi teman, sesuatu yang paling kau benci. Selamat datang, di Pasukan Iblis Bulan.

Page 73: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

59

(ONS1 Epi.2/21.15)

Analisis:

Dari dialog di atas terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi yo. Dalam adegan ini menceritakan sebuah momen bahagia di mana Shinoa

akhirnya memberitahu Yuu dan Yoichi berhasil bergabung dalam pasukan militer elit

pembasmi iblis yaitu, Pasukan Iblis Bulan. Shinoa menggunakan partikel yo selain

untuk memberitahu juga menunjukkan rasa bangga dan bahagia pada kedua teman

barunya itu. Hal ini karena sebelumnya Yuu dan Yoichi dengan berani melawan vampir

yang menyerang di sekolah. Tanpa senjata sihir dan kekuatan apapun, mereka berusaha

menyelamatkan teman-temannya dari serangan vampir. Akibat tindakan berani mereka

korban yang timbul pun hanya sedikit. Oleh karena itu, Yuu dan Yoichi akhirnya

diterima masuk ke dalam Pasukan Militer Pembasmi Vampir.

Dengan demikian maka partikel shuujoshi yo yang terdapat pada kedua kalimat

tersebut memiliki makna emotif kebahagiaan. Sehingga penggunaan shuujoshi yo tidak

hanya terbatas digunakan untuk kalimat ajakan, namun juga dapat digunakan untuk

memberitahu lawan bicara serta mengeskpresikan rasa bahagia dan bangga yang

dikategorikan sebagai emosi positif. Dikatakan emosi positif karena emosi ini

menunjukkan ekspresi-ekspresi yang menyenangkan serta menunjukkan perasaan puas

dalam hidup.

Page 74: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

60

Data 10:

Yuu :

Yokatta na tasukatte. Umae, kuso mite ni mitsuke warui noni imouto no tameni ganbatte darou ka yo. Sore nara sou ie ha. Shitemo, ichiban tsuyoi gijisobi wo jisuttori ha.Syukurlah, dia baik-baik saja. Kau, walaupun wajahmu terlihat menyebalkan tapi ternyata kau berusaha keras melakukan semua ini demi adikmu ya. Kalau begitu kenapa tidak mengatakannya? Tapi, tentu saja aku tidak akan membiarkanmu mendapatkan senjata yang terkuat.

Kimizuki :

Umae ha sei de. Umae no sei de hyouka sagatte. Ore ha gekki no kumi iranai sou shitara, imouto wo tasukaranai.Ini salahmu. Semua ini salahmu, aku mendapatkan nilai yang jelek. Aku tidak bisa bergabung dengan Pasukan Iblis Bulan, dan adikku tidak bisa diselamatkan.

Yuu :

Imouto no inochi wo assari akiramete jane yo. Hyouka sagatte, mou tasukaranai, fusakenda. Ore ha ore no hoshi mono ha zettai itteni ireru. Sono tame nara gun mo gekki no kumi mo kankei de. Nano, teme ha kantan ni kazoku no inochi ha akirameru no ka? Jangan menyerah memperjuangkan hidup adikmu seperti itu. Nilai jelek, tidak bisa diselamatkan, jangan bercanda. Aku akan mendapatkan apapun yang ku inginkan. Untuk mewujudkannya, mau Pasukan Militer atau Pasukan Iblis Bulan tidak jadi masalah. Tapi, kau malah menyerah memperjuangkan hidup keluargamu semudah itu?

Kimizuki : Haa

(ONS1 Epi.4/19.17)

Analisis:

Page 75: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

61

Dari dialog tersebut dapat dilihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan

adalah shuujoshi yo. Dalam adegan ini menceritakan bahwa Yuu dan Kimizuki saling

bicara setelah melihat kondisi adik Kimizuki yang berhasil melewati masa kritis. Yuu

tidak menyangka jika dibalik wajah dan sifat Kimizuki yang menyebalkan ternyata

tersimpan kebaikan hati seorang kakak yang sangat menyayangi adiknya. Perasaan

kuso mite ni mitsuke

warui noni imouto no tameni ganbatte darou ka yo . Di dalam kalimat tersebut,

partikel yo digunakan untuk mengekspresikan bentuk dari rasa cinta yaitu kebaikan

hati.

Dengan demikian, maka partikel shuujoshi yo memiliki makna emotif kebaikan

hati. Sehingga penggunaan shuujoshi yo selain dapat digunakan sebagai kalimat ajakan

juga dapat digunakan untuk mengekspresikan rasa cinta dalam bentuk kebaikan hati.

Perasaan ini termasuk dalam bagian emosi positif karena emosi ini dapat menunjukkan

ekspresi-ekspresi yang menyenangkan.

Data 11:

Yuu : 10

Omoshiroku ne yo! Gijisobi watasanaide dou kamou seinsho surutte dou iu koto da? Aku bukan bahan bercandaan! Menghilang selama 10 hari tanpa memberikan senjata iblis lebih dulu, apa maksudnya itu?

Guren : Umae, sonna ni kyuuketsuki ni fukushuu shitai no ka? Apa kau sangat ingin membalaskan dendam pada vampir?

Page 76: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

62

Yuu : Shitai ne! Ore ha sono tame dake ni ikitenda yo. Tentu saja! Itulah satu-satunya alasanku bertahan hidup.

Guren : Sono tame dake Satu-

(ONS1 Epi.5/05.01)

Analisis:

Dari dialog di atas terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi yo. Dalam adegan ini menceritakan bahwa, Guren yang merupakan

Komandan Pasukan Iblis Bulan terlihat oleh Yuu tengah berjalan santai. Yuu pun

langsung menyerang Guren yang tentu saja segera ditangkis. Tidak terima ditertawakan

Guren, Yuu mengungkapkan rasa jengkelnya itu yang tampak pada kalimat,

Omoshiroku ne yo! . Partikel yo dalam kalimat ini menunjukkan ekspresi kejengkelan

Yuu terhadap sikap Guren. Lalu alasan Yuu menyerang Guren, karena dia menghilang

selama 10 hari lamanya tanpa memberi kabar apapun maupun meninggalkan senjata

terkutuk yang dapat digunakan untuk membunuh vampir.

Dengan demikian maka partikel shuujoshi yo memiliki makna emotif

kejengkelan. Sehingga penggunaan shuujoshi yo tidak hanya terbatas sebagai kalimat

ajakan namun juga dapat digunakan untuk mengekspresikan rasa jengkel. Rasa jengkel

ini termasuk ke dalam bagian emosi negatif.

Data 12:

Guren :

Page 77: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

63

Nara oni no keiyaku suru ka? De, sensou ni dashite yaru. Kalau begitu mau membuat kontrak dengan iblis? Dan, mengirimmu ke medan perang.

Yuu : Hee

Guren :

Aa, sou shi wo kunde mani attaraku no iya. Shindana, umae no sekinin na. Iya, aku tak peduli latihanmu selesai atau belum. Tapi jika kau mati, itu salahmu sendiri.

Yuu : Mondainai ne. Sou da yo! Sou iu tenkai zutto matte nan da yo. Tidak masalah. Begitu donk! Itulah kata yang selama ini kutunggu-tunggu.

(ONS1 Epi.5/05.34)

Analisis:

Dari dialog di atas terlihat bahwa partikel shuujoshi yang digunakan adalah

shuujoshi yo. Dalam adegan ini menceritakan tentang Guren yang pada akhirnya

menawari Yuu untuk membuat kontrak dengan iblis supaya bisa mendapatkan senjata

terkutuk untuk membunuh para vampir. Yuu yang semula tidak percaya dengan

perkataan Guren sempat terkejut, tapi ketika Guren mempertegas tawarannya sekali

lagi Yuu menjadi senang. Dia mengekspresikan rasa senangnya itu dengan kalimat

Sou iu tenkai zutto matte nan da yo. yo dalam kalimat ini berfungsi sebagai

penunjuk makna emotif pembicara.

Dengan demikian maka partikel shuujoshi yo memiliki makna emotif

kesenangan. Sehingga penggunaan shuujoshi yo selain dapat digunakan untuk kalimat

Page 78: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

64

ajakan, juga dapat digunakan untuk mengekspresikan rasa senang di mana rasa tersebut

merupakan bagian dari emosi positif.

Page 79: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

65

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini akan membahas mengenai kesimpulan dan saran dari hasil

penelitian yang sudah dilakukan.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dalam skripsi ini, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yakni kandungan makna emotif

pada partikel shuujoshi ka dan yo. Partikel shuujoshi ka dan yo mengandung

berbagai macam makna emotif yaitu, emotif kemarahan, kekesalan, kekecewaan,

kebahagiaan, kekaguman, kegembiraan, kesedihan, keheranan, keterkejutan,

ketakutan, kekhawatiran, kebanggaan, dan kejengkelan. Selain itu juga dapat

menunjukkan rasa semangat dan percaya diri pembicara.

2. Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua mengenai penggunaan partikel

shuujoshi ka dan yo sebagai penunjuk emosi positif, emosi negatif dan emosi netral.

Penggunaan partikel shuujoshi ka dan yo dapat digunakan sebagai penunjuk emosi

positif, yaitu pada saat pembicara mengalami perasaan yang menyenangkan seperti;

gembira, penuh semangat, senang, bangga, rasa cinta, dan rasa penuh percaya diri.

Sedangkan emosi negatif ditunjukkan pada saat pembicara mengalami perasaan

yang dapat membuat dirinya bertindak diluar kendali ataupun merasakan perasaan

Page 80: Skripsi Akhlaqul Addiniah W (135110200111058)repository.ub.ac.id/252/1/AKHLAQUL ADDINIAH W .pdfPARTIKEL AKHIR (SHUUJOSHI) KA DAN YO SEBAGAI PENUNJUK EMOSI DALAM ANIME OWARI NO SERAPH

66

yang tidak nyaman, seperti; rasa marah, kecewa, takut, sedih, kesal, jengkel dan

khawatir. Lalu untuk emosi netral ditunjukkan pada saat pembicara mengalami

perasaan seperti; heran, kagum, terkejut, dan terpesona.

Dengan demikian, maka partikel shuujoshi ka dan yo mampu digunakan

sebagai penunjuk emosi, baik emosi positif, emosi negatif, maupun emosi netral yang

dirasakan pembicara terhadap lawan bicara atau memberikan komentar akan suatu hal.

5.2 Saran

Berdasarkan uraian hasil analisis di atas, maka penulis memberikan saran bagi

penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih mendalam pada partikel

shuujoshi selain shuujoshi ka dan yo. Jika menggunakan sumber data berupa anime

maka dapat meneliti shuujoshi lain seperti shuujoshi ne dan no karena dalam kedua

partikel tersebut juga mengandung makna emotif di dalamnya. Lalu dapat

menggunakan sumber data lain berupa komik, novel atau lainnya.