i ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI SE- KABUPATEN KENDAL SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang Oleh: M. Abid Dzulfikar NIM 7101411354 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAHDI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KENDAL
SKRIPSIUntuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh:M. Abid DzulfikarNIM 7101411354
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMIFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2015
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada:
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dr. Ade Rustiana, M.Si.NIP 196801021992031002
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Dra. Margunani, M.P.NIP 195703181986012001
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:
Hari :
Tanggal :
Penguji I
xxxxxxNIP xxxxxxxxxx
Penguji II
xxxxxxxxxxNIP xxxxxx
Penguji III
Dra. Margunani, M.P.NIP NIP 195703181986012001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. Wahyono, M.M.
NIP 195601031983121001
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, Agustus 2015
M. Abid DzulfikarNIM 7101411354
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Hiduplah dengan bangga, dan tanpa penyesalan (Portgas D. Ace – One Piece).
PERSEMBAHAN
Ibu Irmawati dan Ayah Lutfi Hakim
Almamaterku
Nonaku di masa depan
v
PRAKATA
Alhamdulillah, tibalah pada titik ini, titik dimana sujud dan syukur saya
abadikan kepada Allah Subhanallahu wa ta’aalaa atas segala rencana yang Maha
Rahasia, sehingga penyusun diberikan rasa sabar dan ikhlas untuk menyelesaikan
skripsi dengan judul “Analisis Pengelolaan Keuangan Sekolah di SMA Negeri
Se-Kabupaten Kendal”.
Proses ini tidak akan berhenti sampai di sini saja. Semakin waktu, proses
kehidupan ini akan terus berucap terima kasih kepada mereka yang menghiasi
mimpi dan janji kehidupan. Pada akhirnya, suatu kehormatan bagi saya untuk
dapat mengucap terima kasih dan mengapresiasi tertinggi pada pihak-pihak
dalam daftar panjang sebagai berikut:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. selaku Rektor Universitas Negeri
Semarang;
2. Dr. Wahyono, M.M., Dekan FE Universitas Negeri Semarang yang telah
mengesahkan skripsi ini;
3. Dr. Ade Rustiana, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian ini;
4. Dra. Margunani ,M.P., Dosen Pembimbing yang telah dengan sabar
membimbing dan memberi arahan dalam penyusunan skripsi ini;
5. Seluruh dosen dan karyawan FE Unnes atas doa, bimbingan dan
dukungannya;
vi
6. Kepala Kesbangpolinmas, BAPPEDA, Dinas Pendidikan Kab. Kendal, dan
Kepala SMANegeri Se-Kabupaten Kendal yang telah memberikan izin untuk
melaksanakan penelitian ini;
7. Guru dan Tenaga Pendidikan SMA Negeri Se-Kabupaten Kendal yang telah
membantu penelitin ini;
8. Teman-teman “Kos Pink” atas ingatan untuk jangan lupa bahagia.
9. Anak-anak SDN Mojotengah, senyum dan ketulusan mereka menjadi alasan
untuk terus belajar.
10. Teman-teman Pendidikan Akuntansi C 2011, KSEI, BEM FE Unnes, Sekolah
Kader Bangsa, Forum Indonesia Muda 13, Komunitas Kecil Tapi Nyata, Tim
13, Homeschooling Primagama Semarang, yang sadar menikmati makna
berbagi dan yang tak terpisahkan dalam membentuk diri saya yang sekarang.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan dan telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan benar dan lancar;
Terimakasih sudah menjadi bagian dalam proses pembuatan skripsi ini.
Terimakasih untuk doa, harapan, dan dukungan. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pembaca, dan semoga kita semua bahagia. Aamiiiin.
Semarang, Agustus 2015
Penyusun
vii
SARI
Dzulfikar, M. Abid. 2015. Analisis Pengelolaan Keuangan Sekolah di SMA Negeri Se-Kabupaten Kendal. Sarjana Pendidikan Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Dra. Margunani, M.P.. 102.
Kata Kunci: Keuangan, Perencanaan, Realisasi, RAPBS, APBS.
Sekolah memiliki tugas untuk mengelola keuangan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang berlaku. Pengelolaan keuangan sekolah di SMA Negeri se-Kabupaten Kendal belum sepenuhnya menerapkan prinsip keadilan dan efisiensi padahal anggaran yang ada diterima dari berbagai sumber dan dikeluarkan untuk beberapa pos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perencanaan dan realisasi anggaran dalam pengelolaan keuangan sekolah.
Populasi dalam penelitian ini adalah SMA Negeri se-Kabupaten Kendal. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui teknik dokumentasi tentang RAPBSMA dan Laporan Pertanggungjawaban APBSMA yang kemudian dianalisis secara deskriptif dengan analisis biaya sekolah, analisis manfaat biaya pendidikan, analisis sumber dan penggunaan dana pendidikan, dan analisis rasio keuangan.
Hasil penelitian diperoleh selisih rata-rata SPP Rp 26.645.- perbulan dan selisih rata-rata sumbangan pendidikan Rp 1.001.639.- pertahun. Jika semua biaya ditanggung siswa dalam menyelenggarakan pendidikan SMA Negeri di Kabupaten Kendal Rp 568.619.- persiswa perbulan dengan harapan manfaat pendidikan yang akan diterima jauh lebih besar dari pada lulusan SMP. Rata-rata sumber dana pendidikan diperoleh 45.23% dari masyarakat, 33% APBD Kabupaten, 20.22% APBN, dan 0.56% APBD Provinsi. Rata-rata penggunaan dana pendidikan diperuntukkan 39% gaji PNS, 14% Belanja Langsung Non Program dan 47% Belanja Program. Rata-rata rasio perhitungan anggaran diperoleh 91.7% dan rata-rata rasio pendapatan-belanja 98.6%.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dan peraturan yang berlaku, perencanaan dan realisasi dalam pengelolaan keuangan sekolah di SMA Negeri se-Kabupaten Kendal dapat disimpulkan telah dilaksanakan dengan baik. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini yaitu: Pemerintah Kabupaten Kendal diharapkan mengeluarkan aturan mengenai format dalam menyusun laporan keuangan sekolah dan lebih memperhatikan sekolah-sekolah yang memiliki anggaran pendidikan di bawah rata-rata anggaran. Sekolah diharapkan mampu merencanakan keuangan sekolah yang baik sehingga realisasinya pun mendekati atau sama dengan 100%. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan ruang lingkup penelitian, tidak hanya perencanaan dan realisasi anggaran, tetapi menyeluruh ke segala proses yang berkaitan dengan pengelola keuangan sekolah.
viii
ABSTRACT
Dzulfikar, M. Abid. 2015. Analysis of School Financial Management in all of Kendal State SHS. Bachelor of Economic Education. Semarang State University.Dra. Margunani, M.P..103.
Kata Kunci: Finance, Planning, Realization, PBRES, BRES.
Schools have a duty to manage finances based on the principles of financial management regulations. School financial management in all Kendal State SHS are not yet fully applying the principle of fairness and efficiency whereas the budget is received from many sources dan spent for many items. This study aimed to determine how the planning and realization of budget in the school financial management.
The population in this study is all of Kendal State SHS. The datas were collected through documentation technique about PBRES and Accountability Report of BRES then analyzed descriptively with school cost analysis, cost benefit analysis of education, the analysis of sources and uses of funds for education, and financial ratio analysis.
The results is gotten that the average difference of tuition Rp 26.645.- permonth and the average difference of the educational donation Rp 1.001.639 per year. If all costs are incurred by students in conducting education of Kendal State SHS Rp 568.619.- per student per month with hope that the benefit will be higher than JHS graduates. The average of education sources is gotten that 45.23% from the society, 33% District Budget, 20.22% State Budget, and 0.56% Provincial Budget. The average of educational budget using is 39% for salaries of civil servants, 14% Non Program Direct Cost, and 47% Program Cost. The average of the budget calculation is gotten taht 91.7% and the average of the expenditure-revenue 98.6%.
Based on the results and the regulation, planning and realization in the school financial management had been done well. Suggestions that connected on the results are: The government is expected to issue rules about the format in preparing the financial statements of the school and to pay more attention to schools that have education budgets below the average budget. The school is expected to be able to plan a good school so that its realization will be close to or equal to 100%. The school is expected to be able to plan a good school so that its realization will be close to or equal to 100%. Further research is expected to increase the scope of the study, not only the planning and realization of the budget, but thoroughly into all processes that be related with school financial management.
ix
DAFTAR ISI
Isi Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN.................................................................. iii
PERNYATAAN............................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................................. v
PRAKATA.................................................................................................... vi
SARI.............................................................................................................. viii
ABSTRACT................................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................. x
DAFTAR TABEL........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................ 1
perencanaan sebagai proses intelektual yang menentukan secara sadar tindakan yang akan ditempuh dan mendasarkan keputusan-keputusan pada tujuan yang hendak dicapai, informasi yang tepat waktu, dan dapat dipercaya, serta memperhatikan perkiraan keadaan yang akan datang.
Berdasarkan teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa perencanaan dalam
pengelolaan keuangan sekolah adalah penentuan tujuan yang hendak dicapai
beserta penggunaan sumberdaya dengan memperhatikan keadaan di masa
depan.Selanjutnya, juga dijelaskan mengenai jenis perencanaan.
2.2.2. Jenis Perencanaan
Daft (2010) mengemukakan bahwa rencana dapat dibagi menjadi tiga
bagian yang disesuaikan dengan tujuannya.Berikut adalah jenis perencanaan
berdasarkan tujuannya.
1) Rencana strategis, adalah cetak biru yang menentukan aktifitas dan alokasi
sumberdaya untuk mencapai tujuan strategis dalam jangka waktu yang
lama. Rencana strategis sekolah berupa rencana untuk mencapai visi
sekolah.
19
2) Rencana taktis, adalah rencana yang dibuat untuk membantu mencapai
rencana strategis dan mencapai bagian tertentu dari strategi dalam waktu
menengah atau lebih pendek dari rencana strategis namun lebih lama dari
rencana operasional. Rencana strategis sekolah berupa rencana untuk
mencapai misi sekolah.
3) Rencana operasional, adalah rencana yang dibuat untuk melaksanakan
tujuan operasional dan mendukung rencana taktis. Rencana operasional
sekolah berupa rencana yang dibuat dalam jangka pendek. Rencana
operasional sekolah tertuang dalam rancangan anggaran pendapatan dan
belanja sekolah tiap tahunnya.
Berdasarkan teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa perencanaan yang
dilakukan oleh sekolah, terutama yang menyangkut keuangan sekolah yang mana
diimplementasikan dalam bentuk RAPBS haruslah mengacu pada visi misi
sekolah.Kemudian, dijelaskan mengenai manfaat perencanaan.
2.2.3. Manfaat Perencanaan
Daft (2010) mengemukakan bahwa perencanaan memiliki
manfaat.Manfaat dari perencanaan yaitu (1) legitimasi, (2) sumber motivasi dan
komitmen, (3) alokasi dan sumberdaya, (4) panduan tindakan, (5) dasar
pengambilan keputusan, dan (6) standar kinerja. Berdasarkan teori tersebut dapat
disimpukan bahwa perencanaan dalam keuangan sekolah memiliki manfaat
terutama manfaat legitimasi, alokasi dan sumberdaya, dan dasar pengambilan
keputusan.
20
2.2.4. Sumber Keuangan Sekolah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 Pasal 51
Ayat 4 tentang Pendanaan Pendidikan menyebutkan bahwa penyelenggaraan
pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah dapat bersumber dari:
1) Anggaran pemerintah;
2) Bantuan pemerintah daerah;
3) Pungutan dari peserta didik atau orang tua/walinya yang dilaksanakan
sesuai peraturan perundang-undangan;
4) Bantuan dari pemangku kepentingan satuan pendidian di luar peserta didik
atau orang tua/walinya;
5) Bantuan dari pihak asing yang tidak mengikat;
6) Sumber lainnya yang sah.
2.2.5. Implementasi Perencanaan dalam Pengelolaan Keuangan Sekolah
Perencanaan keuangan sekolah diimplementasikan dalam bentuk rencana
anggaran pendapatan dan belanja sekolah yang disesuaikan dengan tujuan, visi,
misi, dan tujuan sekolah. Suryana (2008) menjelaskan bahwa anggaran
merupakan formula dari rencana dalam periode waktu tertentu, serta alokasi
sumber-sumber kepada setiap bagian kegiatan. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
mewajibkan sekolah untuk menyusun RAPBS, yakni Rencana Kerja Tahunan
yang memuat rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan untuk
masa kerja satu tahun. Nata (2007) menjelaskan bahwa RAPBS adalah anggaran
terpadu antara pendapatan dan penggunaan dana serta pengelolaannya dalam
21
memenuhi seluruh kebutuhan sekolah selama satu tahun pelajaran berjalan yang
bersumber dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dan orangtua
yang dipadukan dengan kondisi objektif kepentingan sekolah dan penyandang
dana. Selanjutnya, setelah teori perencanaan dikemukakan, juga dijelaskan teori
mengenai realisasi anggaran.
2.3. Realisasi Anggaran dalam Pengelolaan Keuangan Sekolah
2.3.1. Penggunaan Keuangan Sekolah
Realisasi pendapatan dan pengeluaran dana sekolah mengacu pada
perencanaan yang telah dirancang dalam RAPBS supaya mekanisme yang
ditempuh secara benar, efektif, dan efisien. Hal ini ditegaskan dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Repubik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan bahwa penggunaan dana pendidikan oleh satuan
pendidikan dilaksanakan melaui mekanisme yang diatur dalam anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga satuan pendidikan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Bab IX Pasal 62 tentang
Standar Nasional Pendidikan mengklasifikasikan biaya pendidikan menjadi biaya
investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Selanjutnya juga dijelaskan bahwa
realisasi pengeluaran dana pendidikan dalam biaya investasi meliputi biaya
penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan
modal kerja tetap. Kemudian, juga dijelaskan bahwa biaya personal meliputi biaya
pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses
pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Sedangkan biaya operasi dalam
satuan pendidikan berupa gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala
22
tunjangan, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai. Biaya operasi pendidikan
tidak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan
prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lainnya.
Berdasarkan teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa realisasi anggaran
dalam pengelolaan keuangan sekolah adalah pelaksanaan pendapatan dan belanja
sekolah guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam RAPBS dan
dipertanggungjawabkan melalui Laporan Pertanggungjawaban APBS. Dalam
kaitannya dengan realisasi anggaran, sekolah memerlukan pembukuan keuangan
sekolah untuk membantu pelaporan keuangan sekolah.
2.3.2. Pembukuan Keuangan Sekolah
Pembukuan keuangan sekolah atau yang lebih dikenal dengan
penyelenggaraan akuntansi pendidikan bertujuan untuk menyedikaan gambaran
keuangan pada keseluruhan penyelenggaraan pendididikan (Bastian, 2006:90).
Gambaran keuangan atau laporan keuangan pada entitas sekolah dijelaskan oleh
Bastian (2006) dalam bentuk (1) laporan neraca yang berisikan data tentang aset,
utang, dan modal; (2) laporan surplus defisit yang berisikan data tentang
pendapatan, biaya, surplus atau defisit; (3) laporan arus kas yang berisikan
informasi mengenai aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas
pembiayaan; dan (4) catatan atas laporan keuangan. Upaya sekolah dalam
melaporkan keuangan sekolah memerlukan siklus akuntansi yang terdiri dari tiga
tahap yaitu (1) tahap pencatatan; (2) tahap pengikhtisaran; dan (3) tahap pelaporan
(Bastian, 2006).
23
Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa realisasi pendapatan
dan pengeluaran dana sekolah harus melaksanakan manajemen keuangan sekolah
dengan mengacu pada rencana APBS. Sekolah juga memerlukan suatu sistem
akuntansi yang disesuaikan dengan entitas pendidikan dalam rangka menyediakan
gambaran keuangan sekolah. Gambaran keuangan yang berupa laporan keuangan
sekolah perlu untuk dianalisis sebagai cara dalam membaca laporan keuangan
sekolah.
2.4. Analisis Keuangan Sekolah
Data keuangan dalam laporan keuangan perlu dianalisis untuk
mendapatkan gambaran dari keuangan yang tercermin dari laporan keuangan yang
analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna antara satu dengan yang lain, antara lain, baik antara data kuantitatif maupun non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.
Sedangkan Wild dan Halsey (2004:37) mendefinisikan analisis laporan keuangan
sebagai aplikasi dari teknik dan alat analisis dari tujuan umum laporan keuangan
dan menghubungkannya dengan hal-hal terkait dan kesimpulan yang bermanfaat
dalam analisis bisnis. Laporan keuangan sekolah menunjukkan kinerja sekolah
melalui kemampuan sekolah untuk memberikan pelayanan pendidikan yang
optimal dengan sumberdaya yang dimiliki oleh sekolah. Selanjutnya, Statemenet
24
of Financial Accounting Concepts Nomor 4 meyebutkan mengenai tujuan dari
laporan keuangan organisasi nirlaba adalah:
1) bermanfaat bagi penyusunan keputusan yang rasional,
2) menilai pelayanan dan kinerja organisasi,
3) memberi penjelasan dan interprestasi,
4) memberi informasi tentang sumberdaya ekonomi, kewajiban,
kekayaan, kinerja selama satu periode, cara memperoleh kas, dan cara
membelanjakan kas.
Sekolah sebagai organisasi nirlaba juga memiliki tujuan yang serupa
dengan tujuan laporan keuangan organisasi nirlaba yang diungkapkan pada
Statement of Financial Accounting Concepts. Tujuan laporan keuangan tersebut
tidak dapat tercapai apabila stakeholder tidak mampu membaca laporan keuangan.
Oleh karena itu, diperlukan analisis untuk membantu stakeholders dalam
memahami laporan keuangan. Pada penelitian ini, untuk menganalisis laporan
keuangan sekolah, peneliti menggunakan teori analisis berupa, (1) analisis biaya
sekolah, (2) analisis manfaat biaya pendidikan, (3) analisis sumber dan
penggunaan dana pendidikan, dan (4) analisis rasio keuangan. Kemudian, teori-
teori tersebut dipaparkan di bagian ketiga. Selanjutnya, diperlukan kerangka
pemikiran teoretis sebagai gambaran penelitian yang akan diteliti.
2.5. Kerangka Pemikiran Teoretis
Pengelolaan keuangan sekolah memiliki proses yang harus dilalui, yaitu
perencanaan, realisasi anggaran, pengawasan dan pemeriksaan hingga
25
pertanggungjawaban. Peneliti menelaah pada perencanaan dan realisasi anggaran
dalam pengelolaan keuangan sekolah karena dua tahapan tersebut merupakan
tahapan yang berkaitan secara langsung dengan laporan keuangan sekolah yang
merupakan fokus peneliti dalam penelitian ini. Pengelolaan keuangan sekolah
adalah proses menerima uang dan membelanjakan uang yang dilakukan oleh
sekolah guna menjalankan pelayanan pendidikan. Perencanaan dalam pengelolaan
keuangan sekolah adalah penentuan tujuan yang hendak dicapai beserta
penggunaan sumberdaya dengan memperhatikan keadaan di masa depan
dalambentuk RAPBS. Realisasi anggaran dalam pengelolaan keuangan sekolah
adalah pelaksanaan pendapatan dan belanja sekolah guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam RAPBS. Berdasarkan hasil penelitian oleh peneliti
sebelumnya, prinsip keadilan dalam perencanaan pengelolaan keuangan sekolah
dan prinsip efisiensi dalam realisasi anggaran pengelolaan keuangan sekolah dapat
dieksplorasi untuk mengetahui pengelolaan keuangan sekolah. Indikator
pengelolaan keuangan sekolah sendiri memiliki empat indikator yaitu prinsip
keadilan, prinsip efisiensi, prinsip transpransi, dan prinsip akuntabilitas publik.
Prinsip tersebut berkaitan dengan tahapan pengelolaan keuangan sekolah yang
kemudian diambil untuk dijadikan variabel dependen, yaitu perencanaan dan
realisasi anggaran yang diimplementasikan melalui RAPBS dan laporan
pertanggungjawaban APBS. Jadi, letak perbedaan dari penelitian sebelumnya
yaitu peneliti lebih memfokuskan penenelitian pada laporan keuangan sekolah
sebagai dasar dalam meneliti dengan pelaksanaan prinsip keadilan dan prinsip
efisiensi dalam proses pengelolaan keuangan sekolah pada tahapan perencanaan
Gambar 2.1.Kerangka Pemikiran Teoretis
Analisis Biaya Sekolah
Analisis Manfaat Biaya Pendidikan
Analisis Sumber dan Penggunaan Dana Pendidikan
Analisis Rasio Keuangan
Pengelolaan Keuangan Sekolah (Y)
Perencanaan (X1)Realisasi Anggaran (X2)
26
dan realisasi anggaran. Laporan keuangan sekolah penting untuk dianalisis karena
dapat diketahui kelebihan dan kelemahan keuangan sekolah. Variabel dependen
berupa perencanaan dianalisis melalui (1) analisis biaya sekolah, (2) analisis
manfaat biaya pendidikan, dan (3) analisis sumber dan penggunaan dana
pendidikan. Ketiga analisis tersebut digunakan untuk mengeksplorasi perencanaan
sekolah, dalam hal ini kaitannya dengan RAPBS. Variabel dependen berupa
realisasi anggaran dianalisis melalui analisis rasio keuangan.Analisis tersebut
digunakan untuk mengeksplorasi realsiasi anggaran sekolah, dalam hal ini
kaitannya dengan pelaksanaan APBS. Keempat analisis tersebut digunakan untuk
mengeksplorasi pengelolaan keuangan sekolah di SMA Negeri se-Kabupaten
Kendal.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat digambarkan kerangka pemikiran teoretis
dalam penelitian ini sebagai berikut :
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, tahun 2015
27
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena data penelitian
berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2013:13).
Data dalam penelitian ini akan diolah dan hasilnya berupa angka dengan alat
pengolah datanya menggunakan Microsoft Office Excel. Jenis data yang
digunakan dalam penelian ini adalah data sekunder.
3.2. Populasi
Populasi dalam penelitian ini sesuai dengan wilayah generalisasinya
adalah SMA Negeri se-Kabupaten Kendal. Berikut adalah daftar SMA Negeri se-
Kabuapten Kendal yang disajikan melalui Tabel 3.1..
Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengelolaan keuangan
sekolah (Y). Pengelolaan keuangan sekolah adalah keseluruhan aktivitas dalam
mengatur keuangan sekolah yang direncanakan, direalisasikan, diawasi, dan
dipertanggungjawabkan oleh entitas sekolah dan pihak-pihak yang terkait di
dalamnya.
3.3.2. Variabel Independen
Penelitian ini terdapat 2 variabel bebas yaitu:
1) Perencanaan (X1) adalah penentuan tujuan yang hendak dicapai beserta
penggunaan sumber daya dengan memperhatikan keadaan di masa depan
dalam bentuk RAPBS.
2) Realisasi anggaran (X2) adalah pelaksanaan pendapatan dan belanja
sekolah guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam RAPBS dan
dipertanggungjawabkan melalui Laporan Pertanggungjawaban APBS.
3.4. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini terdapat dalam RAPBSMA Negeri se-
Kabupaten Kendal, Laporan Pertanggungjawan APBSMA se-Kabupaten Kendal
dan teori yang relevan. Berikut penjelasan dari instrumen penelitian ini yang
disajikan melalui Tabel 3.2..
29
Tabel 3.2.Instrumen Penelitian
Nomor Indikator Uraian Ukuran
1SPP (Sumbangan
Pembinaan Pendidikan)
Sumbangan berupa dana yang dikeluarkan oleh walimurid untuk pembinaan pendidikan yang berada dalam suatu instansi pendidikan.
Rupiah
2 Biaya LangsungBiaya yang dikeluarkan untuk membiayai proses pencapaian hasil dan organisasi.
Rupiah
3Biaya Rutin Langsung
Biaya yang harus dikeluarkan dari tahun ke tahun.
Rupiah
4 Siswa
Komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Jiwa
5Sumbangan pendidikan
Sumbangan berupa dana yang dikeluarkan oleh walimurid untuk pembinaan pendidikan lebih lanjut untuk mendanai keperluan Biaya Tidak Langsung yang berada dalam suatu instansi pendidikan.
Rupiah
6Biaya Tidak Langsung
Komponen biaya penunjang atau pelengkap dari komponen Biaya Langsung.
Rupiah
7Manfaat biaya
pendidikan
Manfaat yang diterima ketika menempuh proses pendidikan dan biaya yang dikeluarkan ketika melakukan proses pendidikan.
Rupiah
8 Gaji Kompensasi yang diterima ketika bekerja. Rupiah
9Rate of return to
educationPengembalian atau manfaat yang diterima setelah menempuh proses pendidikan.
Rupiah
10 Earning forgoneJumlah rata-rata penghasilan tamatan SMP selama bersekolah SMA.
Rupiah
11Sumber dana pendidikan
Komponen sumber dana pendidikan yang diterima oleh sekolah.
Rupiah/ Pos sumber dana
12Penggunaan
Dana Pendidikan
Komponen penggunaan dana pendidikan yang dikeluarkan oleh sekolah.
Rupiah/ Pos pengeluaran
dana
13 AnggaranJumlah dana yang direncakan untuk diterima dan dikeluarkan oleh sekolah.
Rupiah
14 RealisasiJumlah dana yang benar-benar diterima dan dikeluarkan oleh sekolah.
Rupiah
15Pendapatan
sekolahJumlah dari dana yang diterima oleh sekolah.
Rupiah
16 Belanja sekolahJumlah dari dana yang dikeluarkan oleh sekolah. Rupiah
30
3.5. Teknik Pengumpulan Data
3.5.1. Teknik Dokumentasi
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh
data tentang laporan keuangan SMA Negeri se-Kabupaten Kendal, jumlah siswa
di SMA Negeri se-Kabupaten Kendal serta dokumen-dokumen lain yang
berkaitan dengan pengelolaan keuangan SMA Negeri se-Kabupaten Kendal.
Sugiyono (2013:329) menjelaskan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang.
3.6. Analisis Data
3.6.1. Analisis Biaya Sekolah
Analisis biaya sekolah dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh
sekolah (Bastian, 2006). Pada penelitian ini, biaya sekolah yang akan dianalisis
adalah biaya yang berkaitan dengan siswa. Biaya sekolah terutama yang terkait
dengan siswa perlu dihitung dan dianalisis untuk mengetahui besaran biaya yang
seharusnya dikeluarkan oleh masyarakat dalam bentuk dana partisipatif. Bastian
(2006: 143) mengemukakan perhitungan yang dapat digunakan untuk mengetahui
besaran biaya yang dalam kebutuhan langsung/riil siswa secara umum dengan
Selain itu, Bastian (2006:144) juga menyatakan perhitungan yang dapat
digunakan untuk mengetahui sumbangan pendidikan atau istilah lainnya dalam
membiayai keperluan tidak langsung dengan rumus sebagai berikut.
Sumbangan Pendidikan=BiayaTidak Langsung yang akandibiayai SPJumlah Siswa
3.6.2. Analisis Manfaat Biaya Pendidikan
Analisis manfaat biaya berkembang sebagai landasan teoretis ilmu ekonomi
kesejahteraan, terutama konsep ilmu kesejahteraan yang mengutamakan efisiensi
(Pearce, 2008). Kemudian, juga dijelaskan bahwa analisis manfaat biaya
dilengkapi dengan pendekatan diskonto untuk menghitung pemasukan dan
pengeluaran di masa yang akan datang berdasarkan nilai sekarang dan tingkat
diskonto tertentu karena manfaat dan biaya yang cenderung terakumulasi.
Selanjutnya, analisis manfaat biaya juga sesuai dengan perhitungan proyek dalam
skala besar khususnya yang mempengaruhi kinerja pembangunan daerah
(Sjafrizal, 2008). Berdasarkan teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis
manfaat biaya adalah analisis yang digunakan dalam mengukur efisiensi dari
proyek berdasarkan manfaat yang didapat dan biaya yang dikeluarkan dengan
mempertimbangkan nilai sekarang dan yang akan datang.
Analisis manfaat biaya pendidikan sering dihubungkan dengan efisiensi
eksternal pendidikan (Fattah, 2012:38). Fattah (2012) juga menjelaskan bahwa
analisis manfaat biaya pendidikan adalah rasio antara keuntungan finansial
sebagai hasil pendidikan dengan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
pendidikan. Selanjutnya, terdapat berbagai macam model yang bisa digunakan
32
dalam analisis manfaat biaya pendidikan. Penelitian ini menggunakan model
analisis manfaat biaya investasi pendidikan (Fattah, 2012:26). Model analisis
manfaat biaya investasi pendidikan membandingkan seberapa besar manfaat
pendidikan pada jenjang relatif terhadap biaya yang dikeluarkan dengan asumsi
bahwa pasar tenaga kerja bersifat kompetitif penuh.
3.6.1. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
Analisis sumber dan penggunaan dana pendidikan dilakukan dengan (1)
melakukan identifikasi sumber pendanaan dan pembiyaan, (2) melakukan kajian
empiris dengan menganalisis komponen pembiayaan, (3) menghitung besaran
belanja berdasarkan hasil identifikasi dan pengelompokan belanja, dan (4)
menentukan pola pendanaan pendidikan (Sugandi, 2011:133). Sugandi (2011)
juga menjelaskan bahwa analisis sumber dan penggunaan dana bertujuan untuk
mengetahui pola pendanaan penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
3.6.2. Analisis Rasio Keuangan
Informasi yang ada dalam laporan keuangan sekolah merupakan dasar
dalam menganalisis laporan keuangan dengan mengonversi data yang berasal dari
laporan keuangan sekolah. Thomas (2011) menjelaskan bahwa menganalisis
laporan keuangan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (1) membandingkan
rasio sekarang dengan rasio-rasio dari waktu yang telah terjadi atau yang
diperkirakan di masa depan, dan (2) membandingkan rasio-rasio keuangan dengan
entitas sejenis. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis
rasio keuangan sekolah adalah cara untuk menginterpretasi keuangan sekolah
33
dengan membandingkan suatu akun dengan lainnya untuk dianalisis dan diawasi
guna mengetahui kekuatan dan kelemahan keuangan sekolah.
Pada penelitian ini, dilakukan model analisis rasio laporan keuangan yang
membandingkan rasio keuangan pada entitas yang sejenis di SMA Negeri se-
Kabupaten Kendal. Selanjutnya, rasio keuangan entitas nirlaba pada penelitian ini
sudah tentu tidak menganalisis pada rasio keuangan yang berhubungan dengan
laba. Rasio keuangan yang dianalisis dalam entitas nirlaba yaitu rasio keuangan
yang berhubungan realisasi anggaran dan pendapatan dan belanja sekolah.
3.6.2.1. Rasio Perhitungan Anggaran
Rasio perhitungan anggaran menggambarkan pencapaian target selama satu
tahun anggaran (Prasetya, 2005:51). Selanjutnya, Prasetya (2005) mengemukakan
rumus rasio perhitungan anggaran sebagai berikut.
RasioPerhitunganAnggaran= RealisasiAnggaran
Kemudian, Prasetya (2005) juga menjelaskan mengenai rasio pendapatan-belanja.
Rasio pendapatan-belanja bertujuan untuk menjaga kondisi keuangan sekolah
untuk membiayai belanja operasional sekolah (Prasetya, 2005). Selanjutnya,
Prasetya (2005) mengemukakan tentang rumus perhitungan rasio pendapatan-
belanja sebagai berikut.
RasioPendapatan−Belanja=Total Pendapatan Asli SekolahTotalBelanja
¿¿¿
¿
¿ Total Pendapatan Asli Sekolah
Total BelanjaOperasi¿
=Total Pendapatan
Total Belanja¿
34
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan SMA Negeri Se-
Kabupaten Kendal yang berisi tentang Laporan Pertanggungjawaban APBS
2013/2014 dan Rencana APBS 2014/2015 yang diperoleh dengan menggunakan
teknik dokumentasi.
Tabel 4.1.Deskripsi Objek Penelitian
Nomor SMA Negeri
1 SMAN 1 Limbangan
2 SMAN 1 Boja
3 SMAN 1 Patean
4 SMAN 1 Sukorejo
5 SMAN 2 Sukorejo
6 SMAN 1 Rowosari
7 SMAN 1 Weleri
8 SMAN 1 Gemuh
9 SMAN 1 Pegandon
10 SMAN 1 Kendal
11 SMAN 2 Kendal
12 SMAN 1 Kaliwungu
Sumber: Hasil identifikasi dokumen, diolah 2015
33
35
Jumlah dokumen yang seharusnya diterima adalah sebanyak 28 dokumen
dan hanya 24 dokumen yang dapat diolah yang terdiri 12 Laporan
Pertanggungjawaban APBS 2013/2014 dan 12 Rancangan APBS 2014/2015 dari
12 sekolah. Hal ini dikarenakan 4 dokumen tidak dapat diperoleh seperti sekolah
yang tidak berkenan dokumen tersebut diminta dan perizinan yang tidak
dilanjutkan. Data yang diperoleh merupakan data yang berbeda format karena
tidak ada format baku mengenai laporan keuangan tersebut. Oleh karena itu, data
dianalisis sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Tabel 4.2.Keterangan Laporan Keuangan Sekolah
No Sekolah Keterangan
1 SMAN 1 Limbangan1. Terketahui anggaran dan realisasi BOS, Komite, dan SP.
2 SMAN 1 Boja1. Terketahui hanya dari dana komite untuk kolom realisasi dan kolom anggaran.
3 SMAN 1 Patean1. Terketahui kolom anggaran dan realisasi hanya dari dana komite dan SP.
4 SMAN 1 Sukorejo
1. Terketahui kolom anggaran dan realisasi hanya dari dana komite dan SP.2. Asumsi jumlah siswa sama dengan 14/15.3. Kelas XII 14/15 tidak membayar SPI.
5 SMAN 2 Sukorejo 1. Terketahui dana dari SPI, SPP, dan iuran OSIS.
6 SMAN 1 Rowosari
1. Anggaran tidak terketahui.2. Asumsi jumlah siswa sama dengan 14/15.3. Terketahui dana dari komite, pengayaan, SPI, perpustakaan, dan OSIS.
7 SMAN 1 Weleri
1. Kolom anggaran hanya dari SPI.2.Terketahui dana dari SPP, iuran OSIS, Pengayaan,SPI.3. Asumsi jumlah siswa sama dengan 14/15.
8 SMAN 1 Pegandon1. Anggaran terketahui dari dana Komite, SPI, Pembangunan masjid, Komputer, dan OSIS.
9 SMAN 1 Kendal 1. SPI hanya dibayar oleh kelas X.
10 SMAN 2 Kendal1. Anggaran terketahui dari dana Komite, SPI, Bantuan APBN/APBD, BOS, OSIS, dan STP2K. 2. Terdapat perbedaan pembayaran jumlah SPP.
Sumber: Hasil identifikasi dokumen, diolah 2015
36
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Analisis Biaya Sekolah
Data biaya sekolah dalam mengukur perencanaan pengelolaan keuangan
sekolah diperoleh melalui instrumen penelitian dokumen RAPBSMA Negeri se-
Kabupaten Kendal 2014/2015. Adapun dengan bantuan Microsoft Office Excel,
diperoleh hasil uji analisis biaya sekolah, sebagaimana terlihat pada tabel 4.3.
berikut.
Tabel 4.3.Deskripsi Analisis Biaya SMA Negeri se-Kabupaten Kendal
No Sekolah SPP 14/15 SPP rata-rata SP 14/15 SP
1 SMAN 1
Limbangan
Rp 135,000 Rp 173,040 Rp 715,452 Rp 2,076,480
2 SMAN 1 Boja Rp 168,750 Rp 204,066 Rp 1047,273 Rp 2,4888,793
3 SMAN 1 Patean Rp 170,000 Rp 218,138 Rp 726,892 Rp 2,617,652
4 SMAN 1 Sukorejo Rp 130,000 Rp 191,853 Rp 672,828 Rp 2,302,239
5 SMAN 2 Sukorejo Rp 130,000 Rp 172,379 Rp 887,180 Rp 2,068,547
6 SMAN 1 Rowosari Rp 140,000 Rp 175,763 Rp 614,646 Rp 2,109,157
7 SMAN 1 Weleri Rp 153,110 Rp 69,725 Rp 1,249,666 Rp 836,698
8 SMAN 1 Gemuh Rp 125,000 Rp 49,253 Rp 745,913 RP 591,034
9 SMAN 1 Pegandon Rp 120,000 Rp 229, 084 Rp 899,250 Rp 2,749,003
10 SMAN 1 Kendal Rp 227,063 Rp 321,890 Rp 1,756,311 Rp 3,862,680
11 SMAN 2 Kendal Rp 150,395 Rp 91, 685 Rp 1,098,567 Rp 1,100,226
12 SMAN 1 Kaliwungu Rp 150,000 Rp 222,187 Rp1039077 Rp 2,666,250
Jumlah Rp 1,799,319 Rp 2,119,063 Rp 11,453,054
Rp 25,428,757
Rata-rata Rp 149,943 Rp 176,589 Rp 954,421 Rp 2,119,063
Sumber: Data penelitian, diolah 2015
37
Berdasarkan tabel 4.3. di atas, terlihat bahwa 9 sekolah memiliki
perbandingan SPP sebenarnya lebih tinggi dari pada SPP rata-rata, dan 3 sekolah
memiliki perbandingan SPP sebenarnya lebih rendah dari SPP rata-rata. Hal
tersebut dapat terjadi karena pembiayaan yang dilakukan oleh sekolah memiliki
perbedaan format dan proporsi anggaran. Perbedaan tersebut terlihat pada
kontribusi dana BOS yang diterima oleh 12 sekolah tersebut. Dana BOS
berkontribusi langsung terhadap SPP yang dibayarkan oleh 9 sekolah yang mana
membiayai belanja rutin atau operasional sekolah. Di sisi lain, dana BOS tidak
memberikan kontribusi secara langsung dalam belanja rutin atau operasional
sekolah pada 3 sekolah. Hal tersebut dapat terjadi sebab dana BOS berkontribusi
secara langsung dalam belanja langsung bidang pelayanan administrasi
perkantoran, sarana dan prasarana aparatur pemerintah, serta peningkatan
pelayanan kinerja aparatur pemerintah. Selanjutnya, selain SPP rata-rata juga
dianalisis mengenai sumbangan pendidikan.
Sumbangan pendidikan pada tabel 4.3., berdasarkan pada perhitungan
yang disesuaikan dengan isi dari rumus tersebut. Biaya Tidak Langsung yang
akan dibiayai sumbangan pendidikan menggunakan isi dari Biaya Langsung. Hal
tersebut dapat terjadi karena Biaya Tidak Langsung pada rumus sama dengan
Biaya Langsung pada kondisi sebenarnya. Biaya Tidak Langsung pada kondisi
sebenarnya hanya berisi Gaji PNS dan Gaji Non PNS. Pada tabel 4.3. juga
menjelaskan bahwa terdapat 10 sekolah yang menerima sumbangan pendidikan
sebenarnya memiliki nilai lebih rendah daripada perhitungan sumbangan
pendidikan. Hal tersebut dapat terjadi sebab sumbangan pendidikan yang
38
sebenarnya belum termasuk iuran-iuran lain seperti iuran OSIS, komputer,
koperasi, kesehatan, dan yang lainnya. Sedangkan perhitungan sumbangan
pendidikan tidak memperhatikan iuran lain yang diterima oleh sekolah. Selain ini,
juga terdapat 2 sekolah yang memiliki perhitungan sumbangan pendidikan lebih
rendah daripada kondisi sebenarnya. Hal tersebut dapat terjadi sebab proporsi
anggaran yang ditetapkan oleh sekolah jauh berbeda dengan 10 sekolah lainnya.
Selanjutnya, juga disajikan mengenai hasil dari analisis manfaat biaya pendidikan.
4.2.2. Analisis Manfaat Biaya Pendidikan
Data mengenai biaya tingkat satuan pendidikan diperoleh melalui
instrumen penelitian dokumen RAPBSMA Negeri se-Kabupaten Kendal
2014/2015. Biaya tingkat satuan pendidikan terdiri dari 1) Belanja PNS, 2)
Belanja Pegawai Non PNS, 3) Belanja Barang dan Jasa, dan 4) Belanja Modal.
Adapun dengan bantuan Microsoft Office Excel, diperoleh hasil uji analisis biaya
pendidikan, sebagaimana terlihat pada tabel 4.4.berikut.
Tabel 4.4.Deskripsi Biaya Tingkat Satuan Pendidikan
Sekolah Belanja PNS
SMAN 1 Limbangan 564 Rp 1,034,000,000
SMAN 1 Boja 825 Rp 2,706,304,757
Jumlah Siswa
39
Berdasarkan tabel 4.4. di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata biaya
pendidikan SMA Negeri se-Kabupaten Kendal dengan asumsi semua biaya
ditanggung oleh siswa adalah Rp 6,823,429, pertahun- atau Rp 568,619,- perbulan
persiswa. Jika Biaya Langsung tanpa memperhitungkan biaya modal atau
investasi, maka rata-rata biaya persiswa pertahun adalah Rp 4,318,036,- atau Rp
359,836,- perbulan. Apabila dibandingkan dengan dana BOS yang diterima oleh
sekolah, maka kontribusi dana BOS besarnya adalah 23% dari Biaya Langsung
komponen belanja pegawai dan belanja barang dan jasa. Selanjutnya, selain biaya
pendidikan juga dianalisis mengenai manfaat pendidikan.
Manfaat pendidikan tidak dapat langsung dihitung secara angka. Namun,
berdasarkan perspektif investasi modal manusia, pendidikan merupakan investasi
masa depan yang memiliki return, dapat dihitung berdasarkan penghasilan dari
tingkat kerja yang dilakukan setelah menempuh proses pendidikan. Investasi ini
berharap bahwa manfaat yang diperoleh jauh lebih besar daripada biaya yang
dikeluarkan. Dalam kasus manfaat pendidikan SMA Negeri se-Kabupaten Kendal,
manfaat yang diterima dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan berdasarkan
pada keputusan untuk langsung bekerja setelah lulus SMP atau melanjutkan
pendidikan ke jenjang lebih tinggi, yaitu SMA. Hal ini sesuai dengan gambar
4.1.berikut.
Sumber: Data penelitian, diolah 2015
Earning
Cost
Age
SMP
SMA
EarningForgoneSMA
Benefit
SMA
SMP
a
bKeterangan:a : Return yang hilang/ Opportunity Costb : Biaya Langsung
40
Gambar 4.1.Manfaat dan Biaya Jika Melanjutkan Pendidikan SMA
Sumber : Fatah (2012), diolah 2015
Berdasarkan gambar 4.1., terdapat dua pilihan investasi modal manusia
dalam bentuk pendidikan, yaitu 1) menyelesaikan pendidikan SMP dan pada usia
itu memutuskan untuk langsung bekerja, dan 2) melanjutkan pendidikan SMA
selepas pendidikan SMP dan baru bekerja setelah menyelesaikan pendidikan
SMA. Pilihan pertama meniadakan biaya pendidikan SMA, sedangkan pilihan
kedua menanggung biaya pendidikan SMA. Selanjutnya, pilihan pertama tidak
kehilangan opportunity cost, sedangkan pilihan kedua menghilangkan opportunity
cost. Di sisi lain, pilihan pertama akan menerima pendapatan yang lebih rendah
dibandingkan dengan pilihan kedua pada kemudian hari sesuai dengan tingkat
pekerjaan setelah menempuh proses pendidikan. Jadi, terdapat gap manfaat
41
pendidikan antara lulusan pendidikan SMA dan pendidikan SMP. Gap tersebut
tidak berlaku apabila pilihan kedua tidak langsung bekerja setelah menyelesaikan
pendidikan SMA seperti dalam kondisi mencari kerja atau melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi. Kondisi ini akan menimbulkan biaya yang lebih
tinggi dan memperlebar opportunity cost hingga mendapatkan pekerjaan.
Selanjutnya, juga disajikan mengenai hasil dari analisis sumber dan penggunaan
dana pendidikan.
4.2.3. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana Pendidikan
Data mengenai sumber dan penggunaan dana pendidikan diperoleh melalui
instrumen penelitian dokumen RAPBSMA Negeri se-Kabupaten Kendal
2014/2015. Adapun dengan bantuan Microsoft Office Excel, diperoleh hasil
proporsi sumber dana pendidikan, sebagaimana terlihat pada gambar 4.2 berikut.
Harahap, Sofyan Safri. 2008. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hayati, Endah Dwi. 2012. “Manajemen Pembiayaan Berbasis Sekolah di RSBI SMPN 3 Mranggen Demak”. Dalam Educational Management Journal.Volume 1 Nomor 2 Hal 143-149.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan.
Mestry, R dan Tom B. 2009. Financial School Management Explained. Cape Town: Pearson Education South Africa.
Muhajirin. 2012. “Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan Bersumber dari Partisipasi Masyarakat”. Dalam Educational Management Journal, Volume 1 Nomor 2. Hal 170-175. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Mulyono. 2010. Konsep Pembiayaan Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.Nata, Abuddin. 2007. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Kencana.Pearce, David W. 2008.“Cost- Benefit Analysis” dalam Kuper, Adam, Jessica
Kuper.2008. Ensiklopedi Ilmu- Ilmu Sosial. Jakarta: Rajawali.
62
64
Peraturan Darah Kabupaten Kendal Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaran Pendidikan di Kabupaten Kendal.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Prasetya, Gede Edy. 2005. Penyusunan dan Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Yogyakarta: Andi Offset.
Seputar Kota Kendal.2013. 87 SLTA (SMA/SMK/MA) Negeri dan Swasta di Kendal.http://seputarkotakendal.blogspot.com/2013/04/80-slta-smasmkma-negeri-dan-swasta-di.html(22 Maret 2015).
Sjafrizal. 2008.Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Jakarta : Niaga Swadaya.Sugandi, Machmud. 2011. “Pola Pendanaan Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri Program Studi Keahlian Teknik Bangunan”. Dalam Jurnal Teknologi dan Kejuruan,Volume 34Nomor2. Hal 129-140. Malang: Universitas Negeri Malang.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryana, Deden. 2008. Manajemen Keuangan Sekolah. Jakarta: Erlangga. Sutomo. 2011. Manajemen Sekolah. Semarang: UPT Unnes Press.Thomas, Partono. 2011. Dasar Manajemen Keuangan. Semarang: Unnes Press.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.Wijaya, David. 2009. “Implikasi Manajemen Keuangan Sekolah Terhadap
Kualitas Pendidikan”. Dalam Jurnal Pendidikan Penabur, Nomor 13 Tahun ke 8. Hal 80-96.
Wild, John J. dan Halsey, Robert. 2004. Financial Statement Analysis. MC Graw Hill.
Zahara dan Maryati, Ulfi. 2011. “Analisis Komparatif Pengelolaan Keuangan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dan Sekolah Menengah Kejujuran Negeri (SMKN) di Kota Padang (Studi Kasus pada 4 SMAN dan 4 SMKN)”.Dalam Jurnal Akuntansi & Manajemen, Volume 6 Nomor 1. Hal 78-86. Padang: Politeknik Negeri Padang.