SKOLIOSIS Oleh : Dr. Hitaputra Agung Wawdhana, SpB
SKOLIOSIS
Oleh :Dr. Hitaputra Agung Wawdhana, SpB
SCOLIOSIS
Skoliosis : vertebra tampak jelas membentuk curvatura ke lateral.
Bentuk yg plg umum dari skoliosis -> triplanar deformity pd komponen lateral, anteroposterior dan rotasional.
Klinis skoliosis di bedakan : Skoliosis postural Skoliosis struktural
SCOLIOSIS
Skoliosis postural: Merupakan sekunder / kompensasi dari beberapa
kondisi di luar vertebra contoh : tungkai yang pendek, pelvis yang miring
o/k kontraktur hip Bila penderita duduk / rukuk => curva menghilang
Skoliosis struktural : Deformitas primer pada segmen vertebra Tidak menghilang dengan perubahan sikap/postur=> Deformitas yg masih awal mungkin masih dapat
dikoreksi
SKOLIOSIS
Macam skoliosis berdasarkan penyebabnya : skoliosis idiopatik -> penyebab tidak jelas skoliosis osteopatik -> o/k kelainan tulang skoliosis neuropatik -> berkaitan dg distropi otot miscellaneus group -> kelainan jar konektif
SKOLIOSIS
Gambaran klinis : deformitas -> pada vertebra, kosta Backache (nyeri punggung) riw. keluarga, kelainan selama kehamilan / kelahiran,
perkembangan pertumbuhan panjang tungkai diukur fungsi kardio-pulmunal dinilai nilai apakah ada perubahan curvatura pada perubahan
sikap
SKOLIOSIS
a. Skoliosis postural hilang pada saat fleksi b. Skoliosis tungkai pendek hilang pada saat duduk
SKOLIOSIS
SKOLIOSIS
SKOLIOSIS
X-ray : foto polos sepanjang vertebra AP / lateral dan lateral
bending sudut dr curvatura (Cobb’s angle) diukur dengan menarik
garis dari tepi atas vertebra paling atas dan tepi bawah vertebra terbawah dari curva.
foto lateral bending dilakukan untuk menilai derajat curva dapat terkoreksi / tidak.
maturitas tulang dinilai, ini penting karena curva seringkali progresif
Pemeriksaan khusus : tes fungsi paru -> terutama u/ kasus dg deformitas dada
yang berat
SKOLIOSIS
Cobb’s angle
SKOLIOSIS
Prognosis dan terapi : prognosis merupakan kunci untuk terapi tujuan terapi u/ mencegah deformitas menjadi
bertambah berat penderita semakin muda dengan curva semakin
tinggi -> prognosis semakin jelek penatalaksanaan berbeda untuk tipe skoliosis yang
berbeda
Skoliosis idiopatik : 80 % dari seluruh kasus skoliosis dibedakan menjadi 3 kelompok : andolescent,
juvenile dan infantile
Skoliosis idiopatik andolesen
Scoliosis idiopatik andolesen
Scoliosis idiopatik andolesen
Scoliosis idiopatik andolesen
Tujuan terapi pada scoliosis idiopatik andolesen : mencegah deformitas ringan menjadi berat mengoreksi deformitas yang tidak dapat diterima oleh
penderita
Macam terapi :1. Observasi thd perkembangan derajat scoliosis
- sudut curva <30° masih dapat diterima- exercises tidak ada efek terhadap curva, tapi u/ mempertahankan tonus otot dan kemampuan respirasi
2. Terapi konservatif- curva 20 ° - 30 ° tetapi progresif- menggunakan Milwaukee brace atau Boston brace
3. Terapi operatif- diindikasikan pada: curva > 30 °, t.u pd anak-anak; deformitas ringan yg bertambah buruk dg terapi konservatif- dg tongkat Harrington
Skoliosis idiopatik andolesen
Scoliosis idiopatik andolesen
a,b. Fixed scoliosis sebelum operasi
c,d. Setelah koreksi dan fusi dengan menggunakan tongkat Harrington
Skoliosis idiopatik
Skoliosis idiopatik juvenil (umur 4-9 th): tidak lazim / jarang prognosis jelek dan fusi / penggabungan mungkin
diperlukan sebelum pubertas jika anak sangat muda, diberikan brace sampai umur 10
tahun, kemudian dilakukan operasi penggabungan
Skoliosis idiopatik infantil (dibawah 3 th):1. 90 % dapat kembali secara spontan2. tetapi jika progresif dapat menjadi berat dan harus diterapi 3. diterapi dengan menggunakan elongation derotation flexion
(EDF) plaster cast dengan anestesi umum sampai anak cukup besar untuk pemakain brace.
4. Jika sampai umur 4 th tidak membaik -> diperlakukan seperti skoliosis idiopatik juvenil
Skoliosis osteopatik
Skoliosis osteopatik : Akuasita : o/k fraktur atau tulang yang melunak
seperti pada ricketsia atau osteogenesis imperfecta
Kongenital : hemivertebra, vertebra baji, vertebra fusi, tidak ada kosta / kosta yang menyatu.Jika curva berat / progresif dilakukan posterior fusi seawal mungkin
KIFOSIS
Oleh :dr. Hitaputra A.W
Kifosis
Terminologi kifosis digunakan untuk menggambarkan baik keadaan normal (vertebra sedikit melengkung ke dorsal) ataupun abnormal ( seperti curvatura dorsal yg berlebihan, cervical yang lurus atau curva lordotik lumbal)
Macam Kifosis :- Kifosis postural- Kifosis kompensatori- Kifosis struktural- Kifosis kongenital- Kyphos / gibbus
Kifosis
Kifosis postural: umumnya berupa round back atau drooping
shoulder Sering kali berhubungan dg defek postural yg
lain spt flat feet dapat dikoreksi secara volunter jika terapi diperlukan meliputi posture training
dan exercise
Kyphosis
Kifosis kompensatori: merupakan sekunder dari deformitas lain
seperti fleksi hip yang terfiksir, peningkatan lordotik lumbo-sacral
deformitas ini dapat dikoreksi
Kyphosis
Kifosis struktural : terfiksir dan berkaitan dg perubahan bentuk
vertebra causa tersering adalah osteoporosis causa lain : kelainan kongenital,
Scheuermann’s disease (kyphosis andolesen), spondilitis ankilosa, spondilitis TB, dan fraktur vertebra
Kifosis
Kifosis
Kifosis kongenital : corpus vertebra hilang sebagian atau fusi
pada sisi anterior deformitas menjadi progresif tdk dpt dielakkan
dan mungkin menyebabkan paraplegia koreksi operatif yg lebih awal diperlukan
Kifosis
Onset & umur pd kyphosis : Pada anak-anak kemungkinan kongenital Pada andolesen biasanya kifosis postural atau
o/k Scheuermann’s disease Pada dewasa muda causa penting adalah
spondilitis ankilosa Pada orang tua : kifosis senilis, fr. patologis
atau Paget’s disease hrs dipikirkan Pada semua umur : spondilitis tuberkulosa
hrs disingkirkan
Kifosis osteoporotik
Kifosis osteoporotik post-menopause : akibat fraktur kompresi vertebra thoraks satu /
lebih biasanya pada umur 60an/70an keluhan utama yg sering -> nyeri pada lumbo-
sacral akibat kompensasi lordosis lumbal terapi ->langsung pada kondisi yg melatar-
belakanginya dan termasuk terapi pemberian hormonal
Kifosis osteoporotik
Kifosis osteoporotik senilis : mengenai baik laki maupun perempuan umur penderita biasanya >70 th nyeri punggung dan deformitas vertebra
mungkin terlihat X-ray menunjukkan fraktur vertebra multipel ->
perlu dibedakan dg penyakit metastasis dan multiple myeloma
Terapi adalah simtomatik Bed rest dan brace spinal hanya memberatkan
osteoporosis
SPONDILOLISTHESIS
Oleh :dr. Hitaputra A.W
Spondilolisthesis adalah pergeseran ke depan dari vertebra.
Pergeseran hampir selalu antara V.L4 dan V.L5 atau V.L5 dan sacrum.
Normalnya -> lamina dan facet menyusun mekanisme kunci yg mencegah masing-2 vertebra dari pergerakan ke depan pada bertebra dibawahnya.
Pergerakan kedepan /slip terjadi hanya jika mekanisme kunci gagal
Spondilolisthesis
Secara basic terdapat 6 tipe spondilolisthesis :1. displastik (20%)2. litik / isthmik (50%)3. degeneratif (25 %)4. post traumatik5. pathologis6. post operatif
Spondilolisthesis
Spondilolisthesis
Gambaran klinis : Seringkali ditemukan secara tidak sengaja
pada pemeriksaan X-ray rutin Pada anak-2 : painless, tetapi ibunya mungkin
menyampaikan perut anaknya yg terlalu menonjol dan cara berdiri yg aneh
Spondilolisthesis
Gambaran klinis : Pada andolesen & dewasa: yg dikeluhkan
adalah nyeri pinggang, intermiten dan timbul setelah exercise. Sciatica mungkin tjd pada kedua tungkai
Pada penderita > 50 th, biasanya wanita dg spondilolithesis degeneratif, dg gejala nyeri pinggang, sciastica dan terkadang dg claudicasio o/k spinal stenosis
Spondilolisthesis
Pd pemeriksaan didapatkan : Pantat terlihat datar, sacrum
meluas kepinggang dan bantalan lemak pinggang terlihat tranversal
V. lumbal terletak didepan sacrum dan tampak memendek
Terkadang didapatkan skoliosis
Spondilolisthesis
X-ray menunjukkan : Pergeseran ke depan dari bagian vertebra
atas pada vertebra bawah yg stabil. Pemanjangan arcus dan kerusakan facet. Pada proyeksi obliq tampak gap pada pars
interarticularis. Pada kasus yg meragukan dapat dilakukan CT
scan Derajat pergeseran diukur besarnya overlap
dari corpus vertebra yg berdekatan dan dinyatakan dalam prosentase.
Spondilolisthesis
Spondilolisthesis
Prognosis :Spondilolisthesis kongenital muncul pada usia yg
lebih awal, seringkali pergeserannya berat dan memberikan resiko komplikasi neurologis yg signifikan.
Spondilolisthesis degeneratif jarang didapatkan sebelum umur 50 th, progresifitas lambat dan jarang melebihi 30%.
Spondilolisthesis
Prognosis :Spondilolisthesis litik (isthmic) dg displacement
<10% biasanya asimtomatik, tidak progresif setelah dewasa, tidak ada predisposisi untuk problem punggung dikumudian hari dan tidak ada kontraindikasi untuk bekerja giat. Namun pergeseran >25% terdapat peningkatan resiko nyeri pinggang dikemudian hari.
Spondilolisthesis
Terapi konservatif Fisioterapi -> u/ mengurangi nyeri yaitu dg : Mengontrol berat badan Strengthening vertebra dan otot-2 abdomen Manipulasi spinal mobilizationLumbal Corsets -> soft lumbar supportTerapi obat -> analgetik dg kekuatan sedang, dg
dosis disesuaikan dg intensitas nyerinyaPsychological support -> k/ chronic back pain
Terapi Spondilolisthesis
Terapi operatif: -> posterior intertransverse fusion
Indikasi terapi operatif :1. Jika gejala membuat tidak cakap dan secara
signifikan menghalangi aktifitas kerja atau aktifitas rekreasional.
2. Jika pergeseran > 50 % dan progresif3. Jika kompresi neurologis signifikan
Terapi Spondilolisthesis
Spondilolisthesis