Skenario DA. Identifikasi Masalah1. Sekolah Dasar Sukaria,
terletak di pinggir jalan lintas Sumatera dengan jumlah murid 400
orang, guru 20 orang, dan pegawai lokal 10 orang. Bangunan sekolah
yang terbuat dari setengah beton dan papan tampak kurang terawat,
dan atap plafonnya sebagian ada yang bocor.2. Sumber air di sekolah
di dapat dari sumur dangkal yang airnya bersumber dari rawa di tepi
sungai ogan. Penduduk disekitarnya mengambil air dari sungai untuk
kepentingan sehari-harinya.3. Kondisi jalan dengan lalulintas yang
padat menyebabkan banyak debu dan menimbulkan bising sehingga
mengganggu aktivitas belajar. Banyaknya debu diperparah dengan asap
akibat aktivitas membakar hutan untuk membuka ladang.4. Limbah cair
dari sekolah dialirkan ke selokan dan berakhir di rawa-rawa. Toilet
di sekolah tersebut tidak mempunyai septic tank, jadi dibuang
bersama-sama ke selokan.5. Pembuangan sampah padat dalam keadaan
terbuka dan menimbulkan aroma yang tidak enak dan banyak lalat.6.
Kepala sekolah pernah melakukan pemeriksaan kualitas air di
laboratorium Palembang, pemeriksaan kualitas udara oleh BTKL dan
pemeriksaan kebisingan.
B. Prioritas Masalahno. Karena
C. Analisis Masalah1. a. Apa saja factor- factor yang perlu
diperhatikan dalam pembangunan sekolah?Jawab :1.faktor lngkungan
baik lingkungan fisik, biologis, maupun lingkungan sosial.
Maksudnya, membangun sebuah rumah harus memperhatikan tempat dimana
sekolah tersebut didirikan. Contoh: bangunan yang terletak di
daerah gempa atau rawan gempa harus dibuat dengan bahan-bahan yang
ringan namun harus kokoh dll.2.Tingkat kemampuan ekonomi
masyarakatHal ini dimaksudkan dalam membangun sebuah bangunan
hendaknya berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya. Perluh
dicatat bahwa mendirikan sebuah bangunan bukan sekedar berdiri pada
saat itu saja, namun diperlukan pemeliharaan seterusnya. Oleh
karena itu, kemampuan pemeliharaan oleh penghuninya perlu
dipertimbangkan .3.Kebijaksanaan (peraturan) pemerintah yang
menyangkut tata guna lahan.4.Desain Bangunan Sekolah.Desain
bangunan ruang-ruang kelas sekolah dengan biaya efektif telah
dipersiapkan yang secara umum mudah dikerjakan oleh masyarakat
untuk dibangun .Beberapa bahan bangunan yang berbeda yang dapat
dipergunakan, antara lain :. Bata atau block ( concr et e block,
batako, dsb) untuk dinding.. Genteng tanah liat, genteng metal
berprofil, atau genteng asbes untuk atap.. Beton , keramik b ergl
azur, atau slab beton untuk lantai .5.Pemilihan LokasiLokasi untuk
bangunan sekolah baru harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Luas lahan minimal 6.000 m2 dengan ruang yang cukup untuk bangunan
sekolah, arena bermain, dan pengembangan di masa depan yang mungkin
diperlukan. Memiliki akses yang mudah yang dapat dilalui dengan
berjalan kaki bagi sebagian besar siswa-siswi yang akan bersekolah.
Akses yang mudah bagi persediaan air bersih.
Lokasi harus: Datar dan tidak pada lokasi rawan banjir. Berada
cukup jauh dari sumber kebisingan (jalan raya, rel kereta, dsb).
Berada cukup jauh dari sumber bau (tempat pembuangan sampah,
limbah, dsb) Memiliki keadaan tanah yang baik untuk daya dukung
bangunan, tidak lunak maupun berbatu-batu yang memerlukan perlakuan
khusus sehingga tidak memerlukan biaya lebih bagi pembuatan
pondasi
dalam kasus untuk mendirikan bangunan, Maka lokasi yang tepat
untuk mendirikan bangunan sekolah yang baru, harus memiliki lahan
yang cukup luas untuk mendirikan dua bangunan, masing-masing dengan
tiga ruang kel as, ruang bermain, serta lahan untuk pengembangan di
masa datang, serta berada di lokasi yang tenang. Keadaan tanah pada
lokasi harus memiliki daya dukung bangunan yang baik, daerah datar
yang cukup luas untuk bangunan sekolah dan lapangan bermain, serta
memiliki saluran air (drainase) alami yang baik.6. Pengaturan tata
letak bangunan Setelah membersihkan lahan tapak dan menetapkan
posisi bangunan, maka letak bangunan harus diatur/ditata.Pondasi
bangunan pada umumnya terdiri dari batu-batu besar yang
dikombinasikan dengan pasir dan adukan semen (1 bagian semen : 4
bagian pasir) tergantung volume. Pondasi batu terdiri dari
batu-batu besar yang disusun dengan alas pasir.
b. Apa syarat syarat bangunan sekolah yang sehat ?Jawab :1.Bahan
Bangunana) Lantai : lantai atau semen adalah baik, daerah pedesaan
dapat berupa kayu atau cukup tanah biasa yang dipadatkan. Syarat
yang penting : tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah
pada musim hujan. Untuk memperoleh lantai tanah yang padat tidak
berdebu dapat ditempuh dengan menyiram air kemudian dipadatkan
dengan benda berat, dilakukan berkali-kali. Lantai yang basah dan
berdebu menimbulkan sarang penyakit.b) Dinding : tembok adalah baik
ditunjang dengan ventilasi yang cukup. Untuk wilayah tropis
khususnya pedesaan lebih baik dinding atau papan, sebab meskipun
jendela tidak cukup, lubang pada dinding atau papan dapan merupakan
ventilasi, dan dapat menambah penerangan alamiah.c) Atap : atap
genteng umumnya dipakai baik di perkotaan maupun pedesaan dan cocok
untuk daerah tropis. Atap daun rumbai atau daun kelapa dapat
dipertahankan untuk pedesaan. Atap seng atau asbes kurang cocok
dipedesaan, juga menimbulkn suhu panasa dalam ruangan.d) Lain-lain
(tiang, kaso, reng)Kayu untuk tiang, bambu untuk kaso dan reng
adalah umum dipedesaan, bahan ini tahan lama, tetapi perlu
diperhatikan bahwa lubang bambu merupakan sarang tikus yang baik,
untuk menghindarinya dengan memotongnya harus menurut ruas bambu,
jika tidak pada ruasnya, maka lubang pada ujung bambu digunakan
untuk kaso ditutup dengan kayu.2.VentilasiFungsinya untuk menjaga
agar aliran dalam bangunan tetap segar, berarti keseimbangan O2
yang diperlukam tetap terjaga. Kurangnya ventilasi menyebabkan
kurangnya O2 dalam rumah, berarti kadar CO2 yang bersifat racun
meningkat. Selain itu, tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan
kelembaban udara dalam ruangan naik karena terjadinya proses
penguapan cairan dari kulit dan penyerapan. Kelembaban ini akan
merupakan media yang baik untuk bakteri patogen.3.CahayaBangunan
yang sehat seperti sekolah memerlukan cahaya yang cukup, tidak
kurang dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya amsu, terutama
cahaya matahari, selain kurang nyaman, juga media atau tempat yang
baik untuk hidup dan berkembangannya bibit penyakit. Sebaliknya
jika terlalu banyak, akan menyebabkan silau, dan merusak
mata.4.Luas bangunanLuas lantai harus cukup untuk penghuni di
dalamnya, artinya luas lantai banguanan sekolah tersebut harus
disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak
sebanding dengan jumlah penghuni akan menyebabkan overcrowded. Hal
ini tidak sehat, di samping menyebabkan kurang konsumsi O2, jika
salah satu mengalami infeksi akan mudah menularkannya. Luas
bangunan yang optimum apabila menyediakan 2,5 3 m2 untuk setiap
orang.Pada kasus, diketahui jumlah seluruh orang di SD Sukaria
berjumlah 430 orang. Maka paling tidak luas bangunan optimum
sekitar 1075 1290 m2.5.FasilitasSekolah yang sehat harus mempunyai
fasilitas sebagai berikut :- penyediaan air bersih yang
cukup-pembuangan tinja-pembuangan air limbah (air bekas)-pembuangan
sampah-fasilitas dapur-ruang guru, ruang tata usaha, dan ruang
kelas yang memadai-ruang kesehatan sepeti UKS-gudang, untuk
penyimpanan barang-barang.
c. Bagaimana dampak sekolah yang terletak dipinggir jalan lintas
Sumatra terhadap kesehatan dilingkungan sekolah ?Jawab :Dampak dari
segi kesehatanJalan lintas Sumatera adalah jalan yang yang
mengubungkan dari suatuprovinsi ke provinsi lainnya dimana banyak
kendaraan kendaraa besar ( truk, bis) yang lewat. Kendaraan ( mesin
disel ) memiliki tingkat kebisingan yang cukup tinggi sehingga
mengganggu dari faktor suara (kebisingan). Letak sekolah di pinggir
jalan juga salah satu faktor terpajannya debu dan asap kendaraan
yang mungkin dapat menggangu sistem pernafasan dan mata. Dampak
untuk para guru Guru lebih banyak menggunakan suara selama mengajar
dan terkadang mereka harus menggunakan suara yang lebih keras
(Nerriere et al. 2009) akan mengakibatkan kelelahan bersuara dimana
ketidakmampuan dalam bekerja akibat kelelahan bersuara ini akan
menjadi lebih berat sehingga mereka tidak mampu berkomunikasi
secara efektif (Jong de 2010). Dampak untuk para murid Tidak dapat
berkosentrasi dengan baik selama proses belajar mengajar.
d. Bagaimana dampak bangunan sekolah yang tidak terawat terhadap
seluruh warga Sekolah Dasar Sukaria ?Jawab :- Atap bocor
menyebabkan air hujan masuk dan merembes ke dalam ruangan, membuat
ruangan lembab dan menjadikannya tempat berkembang biak jamur dan
bakteri. Selain itu,dinding yang setengahnya berasal dari papan
(kayu) dapat menjadi lapuk dan banyak rayap sehingga dapat menjadi
salah satu factor trjadinya suatu penyakit.- proses pembelajaran
tidak efektif, tidak nyaman, dan tidak optimal- menimbulkan
berbagai macam penyakit yang bersumber dari bakteri patogen yang
berkembang biak- berisiko terjadi kecelakaan akibat bangunan yang
ambruk mendadak- menurutkan minat siswa, guru dan pegawai untuk
melakukan aktivitas di sekolah 2. a. Bagaimana kriteria air yang
bersih ? Jawab :Kualitas airKelayakan air dapat diukur secara
kualitas dan kuantitas. Kualitas air adalah sifat air dan kandungan
makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain dalam air yang
mencakup kualitas fisik, kimia dan biologis (Effendi, 2003).1.
Kualitas FisikMenurut Kusnaedi (2004), syarat-syarat sumber mata
air yang bisa digunakan sebagai air bersih adalah sebagai berikut
:a. Kekeruhan Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisik
seperti berikut jernih atau tidak keruh. Air yang keruh disebabkan
oleh adanya butiran-butiran koloid dari bahan tanah liat. Semakin
banyak kandungan tanah liat maka air semakin keruh. Derajat
kekeruhan dinyatakan dengan satuan unit.b. Tidak berwarnac. Rasanya
tawarSecara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa
asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air
tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam
tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan
adanya asam organik maupun asam anorganik.d. Tidak berbauAir yang
baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari
dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan organik yang sedang
mengalami penguraian oleh mikroorganisme air.e. Temperature
normalAir yang baik harus memiliki temperatur sama dengan
temperatur udara (20 - 29 0C). Air yang secara mencolok mempunyai
temperatur di atas atau di bawah temperatur udara berarti
mengandung zat-zat tertentu yang mengeluarkan atau menyerap energi
dalam air.f. Tidak mengandung zat padatanBahan padat adalah bahan
yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan pada
suhu 103-105 0C. Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 907/ MENKES/ SK/VII/2002, persyaratan
fisik air. 2. Kualitas kimia. a. pH netralpH adalah merupakan
istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas keadaan asam
atau basa sesuatu larutan (Sutrisno, 2004:32). Skala pH diukur
dengan pH meter atau lakmus. Air murni mempunyai pH 7. Apabila pH
di bawah 7 berarti air bersifat asam, sedangkan bila di atas 7
bersifat basa (rasanya pahit) (Kusnaedi, 2004).b. Tidak mengandung
bahan kimia beracunAir yang berkualitas baik tidak mengandung bahan
kimia beracun seperti Sianida Sulfida, Fenolik (Kusnaedi, 2004)c.
Tidak mengandung garam-garam atau ion-ion logamAir yang berkualitas
baik tidak mengandung garam atau ion-ion logam seperti Fe, Mg, Ca,
K, Hg, Zn, Cl, Cr, dan lain-lain (Kusnaedi, 2004).d. Kesadahan
rendah Kesadahan adalah merupakan sifat air yang disebabkan oleh
adanya ion- ion (kation) logam valensi dua (Sutrisno,2004).
Tingginya kesadahan berhubungan dengan garam-garam yang terlarut di
dalam air terutama garam Ca dan Mg (Kusnaedi, 2004).3. Kualitas
bakteriologisAir tidak boleh mengandung Coliform. Air yang
mengandung golongan Coli dianggap telah terkontaminasi dengan
kotoran manusia (Sutrisno,2004). Berdasarkan Kempenkes RI Nomor
907/ MENKES/SK/VII/2002, persyaratan bakteriologis air minum adalah
dilihat dari Coliform per 100 ml sampel air dengan kadar maksimum
yang diperbolehkan adalah 0 (nol).Menurut peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002, Air
bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah
dimasak. Air bersih didapat dari sumber mata air yaitu air tanah,
sumur, air tanah dangkal, sumur artetis atau air tanah dalam. Air
bersih ini termasuk golongan B yaitu air yang dapat digunakan
sebagai air baku air minum. Kualitas air bersih apabila ditinjau
berdasarkan kandungan bakterinya menurut SK. Dirjen PPM dan PLP No.
1/PO.03.04.PA.91 dan SK JUKLAK Pedoman Kualitas Air Tahun
2000/2001, dapat dibedakan ke dalam 5 kategori sebagai berikut.1.
Air bersih kelas A ketegori baik mengandung total Coliform kurang
dari 502. Air bersih kelas B kategori kurang baik mengandung
Coliform 51-1003. Air bersih kelas C kategori jelek mengandung
Coliform 101-10004. Air bersih kelas D kategori amat jelek
mengandung Coliform 1001-24005. Air bersih kelas E kategori sangat
amat jelek mengandung Coliform lebih 2400
b. Bagaimana sumber air yang baik ? Jawab :Sumber AirAir dapat
bersumber dari air hujan yaitu air yang berasal dari proses
evaporasi, kondensasi, dan presipitasi, sehingga air tersebut
benar-benar murni sebagai H2O, dengan demikian tidak terlarut
sebagai mineral. Sifat air yang demikian itu, disebut dengan air
lunak (soft water) dan bila di minum rasanya relatif kurang segar.
Derajat kekotoran air hujan sangat dipengaruhi oleh derajat
pencemaran dari udara dimana hujan terjadi. Semakin tinggi tingkat
pencemarannya, maka akan semakin banyak pula zat-zat pencemar yang
dibawa turun oleh air hujan. Hal ini tidak berlangsung lama, karena
beberapa menit setelah hujan, maka air hujan tersebut relatif
bersih dari zat-zat pencemar. Dengan kurangnya zat mineral yang
terkandung di dalamnya maka tambahan garam mineral dalam makanan
sangat dibutuhkan, yaitu untuk mengurangi akibat kekurangan zat
mineral tertentu seperti sakit gondok. Penggunaan air hujan sebagai
sumber air minum dalam masyarakat maupun secara perorangan adalah
merupakan jalan terakhir, apabila sumber air lain tidak bisa
dimanfaatkan (Sanropie, 1984).
Selain itu air juga bersumber dari air permukaan, yaitu berupa
air sungai, air danau maupun waduk adalah merupakan air yang kurang
baik untuk langsung di konsumsi oleh manusia, karena itu perlu
adanya pengolahan terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan. Air juga
dapat bersumber dari air tanah yaitu air yang tersimpan/
terperangkap di dalam lapisan batuan yang mengalami
pengisian/penambahan secara terus menerus oleh alam.Menurut
Sanropie (1984), keuntungan penggunaan air tanah adalah 1. pada
umumnya dapat dipakai tanpa pengolahan lebih lanjut,2. paling
praktis dan ekonomis untuk mendapatkannya dan membaginya,3. lapisan
tanah yang menampung air dari mana air itu di ambil biasanya
merupakan pengumpulan air alamiah.4. Sedangkan kerugian penggunaan
air tanah adalah seringkali mengandung banyak mineral Fe (besi), Mn
(mangan), Ca (calsium), dan sebagainya, dan biasanya membutuhkan
pemompaan.
c. Apa syarat sumur sehat ?Jawab :Sumur merupakan jenis sarana
air bersih yang banyak dipergunakan masyarakat, karena 45%
masyarakat mempergunakan jenis sarana air bersih ini. Sumur
sanitasi adalah jenis sumur yang telah memenuhi persyaratan
sanitasi dan terlindung dari kontaminasi air kotor (Chandra, 2007).
Sumur sehat minimal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut
(Entjang, 2000). 1. Lokasi atau JarakAgar sumur terhindar dari
pencemaran maka harus diperhatikan adalah jarak sumur dengan
jamban, lubang galian untuk air limbah (cesspool, seepage pit) dan
sumber-sumber pengotoran lainnya. Jarak tersebut tergantung pada
keadaan serta kemiringan tanah. a.Lokasi sumur pada daerah yang
bebas banjir. b.Jarak sumur minimal 15 meter dan lebih tinggi dari
sumber pencemaran seperti kakus, kandang ternak, tempat sampah dan
sebagainya (Chandra, 2007).
2.Syarat Konstruksia. Dinding sumur gali: Jarak kedalaman 3
meter dari permukaan tanah, terbuat dibuat dari tembok yang kedap
air (disemen). Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi
perembesan air / pencemaran oleh bakteri dengan karakteristik
habitat hidup pada jarak tersebut.b. Bibir sumur gali. Di atas
tanah dibuat tembok yang kedap air, setinggiminimal 70 cm, untuk
mencegah pengotoran dari airpermukaan serta untuk aspek keselamatan
c. Lantai sumur gali.Beberapa pendapat konstruksi lantaisumur antra
lain : -Lantai sumur dibuat dari tembok yang kedap air1,5 m
lebarnya dari dinding sumur. Dibuat agak miring dan ditinggikan 20
cm di atas permukaan tanah, bentuknya bulat atau segi empat
(Entjang, 2000). - Perlu diberi lapisan kerikil di bagian bawah
sumur tersebut untuk mengurangi kekeruhan.
e. Apakah sumber air dari sumur dangkal yang airnya dari rawa
itu baik digunakan untuk keperluan sehari-hari ? Jawab :Air sumur
dangkal adalah air yang keluar dari dalam tanah, sehingga disebut
sebagai air tanah. Air berasal dari lapisan air di dalam tanah yang
dangkal. Dalamnya lapisan air ini dari permukaan tanah dari tempat
yang satu ke yang lain berbeda-beda. Biasanya berkisar antara 5
sampai dengan 15 meter dari permukaan tanah. Air sumur pompa
dangkal ini belum begitu sehat karena kontaminasi kotoran dari
permukaan tanah masih ada. Oleh karena itu perlu direbus dahulu
sebelum diminum.Tetapi dalam kasus ini air yang berada di sumur
dangkal bersumber dari rawa yang dimana rawa tersebut merupakan
tempat dialirkannya limbah cair dan kotoran yang berasal dari
sekolah itu sendiri, secara tidak langsung air rawa tersebut sudah
tercemari, dan ini juga merupakan media bagi pertumbuhan bakteri
patogen serta media penyebaran penyakit seperti diare dan penyakit
kulit. Jadi air tersebut sangat tidak sehat digunakan untuk
keperluan sehari-hari.
f. Apakah dampak penggunaan air dari sumur dangkal bagi
kesehatan murid, guru dan pegawai di sekolah ? Jawab : Bakteri,
virus, dan parasit dapat disebabkan via air dan menularkan
penyakit. Terjadi Waterborne Diseases, yaitu kontaminasi air akibat
excreta manusia dan mencemari makanan dan minuman. Diare, typhoid,
giardiasis, crytosporodiosis. Water-based diseases: air merupakan
habitat untuk intermediate host. Dalam hal shistosomiasis,
penularan terjadi via kulit. Air rawa yang tergenang bisa
menyebabkan water-related diseases: air merupakan habitat dari
insekta sebagai host. Contohnya malaria, DHF. Yellow fever, JBE.
Arsen yang meningkat bisa menyebabkan keracunan akut dengan gejala
muntaber disertai darah, disusul dengan koma dan bila dibiarkan
akan menimbulkan kematian. Secara kronis racun As dapat menimbulkan
anoreksia, mual, diare atau konstipasi, ikterus, perdarahan pada
ginjal, dan kanker kulit. As dapat menimbulkan iritasi, alergi, dan
cacat bawaan. Fe yang berlebihan di dalam tubuh akan merusak
dinding usus, sampai bisa menyebabkan kematian. Pb adalah racun
sistemik. Keracunan Pb akan menimbulkan gejala rasa logam di mulut,
garis hitam pada gusi, gangguan GIT, anoreksia, muntah-muntah,
kelumpuhan, dan kebutaan. Penggunaan air sumur dangkal tersubut
untuk toilet akan meningkatkan resiko terjadinya infeksi saluran
kemih pada komunitas SD Sukaria.
g. Bagaimana cara mengatasi penggunaan sumber air yang kurang
sehat ? Jawab :Ada beberapa cara pengolahan air antara lain sebagai
berikut:1. Pengolahan Secara Alamiah Pengolahan ini dilakukan dalam
bentuk penyimpanan dari air yang diperoleh dari berbagai macam
sumber, seperti air danau, air sungai, air sumur dan sebagainya. Di
dalam penyimpanan ini air dibiarkan untuk beberapa jam di
tempatnya. Kemudian akan terjadi koagulasi dari zat-zat yang
terdapat didalam air dan akhirnya terbentuk endapan. Air akan
menjadi jernih karena partikel-partikel yang ada dalam air akan
ikut mengendap.2. Pengolahan Air dengan Menyaring Penyaringan air
secara sederhana dapat dilakukan dengan kerikil, ijuk dan pasir.
Penyaringan pasir dengan teknologi tinggi dilakukan oleh PAM
(Perusahaan Air Minum) yang hasilnya dapat dikonsumsi umum.3.
Pengolahan Air dengan Menambahkan Zat Kimia Zat kimia yang
digunakan dapat berupa 2 macam yakni zat kimia yang berfungsi untuk
koagulasi dan akhirnya mempercepat pengendapan (misalnya tawas).
Zat kimia yang kedua adalah berfungsi untuk menyucihamakan
(membunuh bibit penyakit yang ada didalam air, misalnya klor
(Cl).
4. Pengolahan Air dengan Mengalirkan Udara Tujuan utamanya
adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak,
menghilangkan gas-gas yang tak diperlukan, misalnya CO2 dan juga
menaikkan derajat keasaman air. 5. Pengolahan Air dengan Memanaskan
Sampai Mendidih Tujuannya untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat
pada air. Pengolahan semacam ini lebih tepat hanya untuk konsumsi
kecil misalnya untuk kebutuhan rumah tangga. Dilihat dari
konsumennya, pengolahan air pada prinsipnya dapat digolongkan
menjadi 2 yakni: Pengolahan Air Minum untuk Umum Penampungan Air
Hujan. Air hujan dapat ditampung didalam suatu dam (danau buatan)
yang dibangun berdasarkan partisipasi masyarakat setempat. Semua
air hujan dialirkan ke danau tersebut melalui alur-alur air.
Kemudian disekitar danau tersebut dibuat sumur pompa atau sumur
gali untuk umum. Air hujan juga dapat ditampung dengan bak-bak
ferosemen dan disekitarnya dibangun atap-atap untuk mengumpulkan
air hujan. Di sekitar bak tersebut dibuat saluran-saluran keluar
untuk pengambilan air untuk umum. Air hujan baik yang berasal dari
sumur (danau) dan bak penampungan tersebut secara bakteriologik
belum terjamin untuk itu maka kewajiban keluarga-keluarga untuk
memasaknya sendiri misalnya dengan merebus air tersebut. 6.
Pengolahan Air Sungai Air sungai dialirkan ke dalam suatu bak
penampung I melalui saringan kasar yang dapat memisahkan
benda-benda padat dalam partikel besar. Bak penampung I tadi diberi
saringan yang terdiri dari ijuk, pasir, kerikil dan sebagainya.
Kemudian air dialirkan ke bak penampung II. Disini dibubuhkan tawas
dan chlor. Dari sini baru dialirkan ke penduduk atau diambil
penduduk sendiri langsung ke tempat itu. Agar bebas dari bakteri
bila air akan diminum masih memerlukan direbus terlebih dahulu. 7.
Pengolahan Mata Air Mata air yang secara alamiah timbul di
desa-desa perlu dikelola dengan melindungi sumber mata air tersebut
agar tidak tercemar oleh kotoran. Dari sini air tersebut dapat
dialirkan ke rumah-rumah penduduk melalui pipa-pipa bambu atau
penduduk dapat langsung mengambilnya sendiri ke sumber yang sudah
terlindungi tersebut.8. Pengolahan Air Untuk Rumah Tangga Air sumur
pompa terutama air sumur pompa dalam sudah cukup memenuhi
persyaratan kesehatan. Tetapi sumur pompa ini di daerah pedesaan
masih mahal, disamping itu teknologi masih dianggap tinggi untuk
masyarakat pedesaan. Yang lebih umum di daerah pedesaan adalah
sumur gali. Agar air sumur pompa gali ini tidak tercemar oleh
kotoran di sekitarnya, perlu adanya syarat-syarat sebagai berikut:
Harus ada bibir sumur agar bila musim huujan tiba, air tanah tidak
akan masuk ke dalamnya. Pada bagian atas kurang lebih 3 m dari
ppermukaan tanah harus ditembok, agar air dari atas tidak dapat
mengotori air sumur. Perlu diberi lapisan kerikil di bagian bbawah
sumur tersebut untuk mengurangi kekeruhan. Sebagai pengganti
kerikil, ke dalam sumur ini dapat dimasukkan suatu zat yang dapat
membentuk endapan, misalnya aluminium sulfat (tawas). Membersihkan
air sumur yang keruh ini dapat dilakukan dengan menyaringnya dengan
saringan yang dapat dibuat sendiri dari kaleng bekas. 9. Air Hujan
Kebutuhan rumah tangga akan air dapat pula dilakukan melalui
penampungan air hujan. Tiap-tiap keluarga dapat melakukan
penampungan air hujan dari atapnya masingmasing melalui aliran
talang. Pada musim hujan hal ini tidak menjadi masalah tetapi pada
musim kemarau mungkin menjadi masalah. Untuk mengatasi keluarga
memerlukan tempat penampungan air hujan yang lebih besar agar
mempunyai tandon untuk musim kemarau.
3. a. Apa saja jenis jenis debu?Jawab :MACAM-MACAM DEBUDari
sifatnya debu dikategorikan pada: Sifat pengendapan, yaitu debu
yang cenderung selalu mengendap karena gaya grafitasi bumi. Sifat
permukaan basah, sifatnya selalu basah dilapisi oleh lapisan air
yang sangat tipis. Sifat penggumpalan, karena sifat selalu basah
maka debu satu dengan yang lainnya cenderung menempel membentuk
gumpalan. Tingkat kelembaban di atas titik saturasi dan adanya
turbelensi di udara mempermudah debu membentuk gumpalan. Debu
listrik statik, debu mempunyai sifat listrik statis yang dapat
menarik partikel lain yang berlawanan dengan demikian partikel
dalam larutan debu mempercepat terjadinya penggumpalan. Sifat
opsis, partikel yang basah/lembab lainnya dapat memancarkan sinar
yang dapat terlihat dalam kamar gelap.
Dari macamnya debu juga dapat dikelompokan kedalam : Debu
Organik (debu kapas, debu daun - daunan, tembakau dan sebagainya).,
Debu Mineral (merupakan senyawa komplek : SiO2, SiO3, arang batu
dll) dan Debu Metal (Debu yang mengandung unsur logam: Pb, Hg, Cd,
Arsen, dll).
Dari segi karakter zatnya debu terdiri atas : Debu Fisik (Debu
tanah, batu, mineral, fiber) Kimia (Mineral organik dan inorganik)
Biologis ( Virus, bakteri, kista) dan debu radio aktif Ditempat
kerja jenis jenis debu ini dapat ditemui di kegiatan pertanian,
pengusaha keramik, batu kapur, batu bata, pengusaha kasur, pasar
tradisional, pedagang pinggir jalana dan lain lain.
AMBANG BATAS DEBUUkuran debu sangat berpengaruh terhadap
terjadinya penyakit pada saluran pernafasan.Dari hasil penelitian
ukuran tersebut dapat mencapai target organ sebagaiberikut: 5-10
mikron = akan tertahan oleh saluran pernafasan bagian atas 3-5
Mikron akan tertahan oleh saluran pernafasan bagian tengah 1-3
mikron sampai dipermukaan alveoli 0,5-0,1 mikron hinggap
dipermukaan alveoli/selaput lendir sehingga menyebabkan vibrosis
paru 0,1-0,5 mikron melayang dipermukaan alveoli.Menurut WHO 1996
ukuran debu partikel yang membahayakn adalah berukuran 0,1 5 atau
10 mikron. Depkes mengisaratkan bahwa ukuran debu yang membahayakan
berkisar 0,1 sampai 10 mikron.
b. Bagaimana dampak debu terhadap kesehatan ?Jawab :a)
menyebabkan sesak nafas b) menyebabkan alergi, seperti alergi
kulitc) iritasi pada matad) menghalangi daya tembus pandang mata
(visibility)e) ISPAf) penyakit paru yang serius, seperti1.
SilicosisPenyebabnya SO2 bebas (bukan garam silikat). Biasanya
terjadi di daerah pengolahan batu, semen, granit, tambang timah
putih, batu bara, dll. Masa inkubasinya 2-4 tahun.2.
AsbestosisPenyebabnya debu asbes (magnesium silikat). Terjadi
kelainan fibrous yang merata pada paru, penebalan pleura, dan
emfisema. Gejalanya sesak napas, batuk berdahak, sianosis, dan
clubber finger (akibat anoksemia).3. BerryliosisPenyebabnya debu
logam berrylium atau oksida sulfat chlorida dan flourida. Gejalanya
tidak khas. Yang umum ditemui adalah nasopharingitis, bronchitis,
dan pneumonia. Terjadi di daerah pabrik pembuatan tabung flourescen
dan tabung radio.4. ByssinosisPenyebabnya debu kapas. Masa
inkubasinya 5 tahun. Terjadi di daerah pemintalan benang, tenun,
dan pabrik tekstil.
5. StanosisPenyebabnya debu timah putih. Terjadi di daerah
pengolahan biji timah atau pabrik yang menggunanakannya. Secara
klinis kurang berbahaya. Jarang terjadi komplikasi, tidak ada
fibrosis, dan tidak ada cacat paru.6. AnthracosisPenyebabnya debu
arang batu, jadi biasanya ditemui di daerah pertambangan arang
batu. Penyakit ini prosesnya lambat tapi bisa menyebabkan
kematian.\7. SiderosisDisebabkan oleh debu yang mengandung besi.
Untungnya yang ini kurang berbahaya.8. TalcosisDisebabkan debu talk
(campuran mineral, bukan hanya magnesium silikat) Terdapat pada
pabrik kosmetik, cat, pabrik kertas dan powder talk.
c. Bagaimana intensitas kebisingan ? (point point)Jawab :Skala
intensitas kebisinganSkala intensitasDesibelBatas dengar
tertinggi
Menulikan120
110HalilintarMeriamMesin uap
Kuat80
70Kantor gaduhJalan pada umumnyaRadio
Sedang605040Rumah gaduhPercakapan kuatKantor pada umumnya
Tenang30
20Rumah tenangPercakapan biasaKantor perorangan
Sangat tenang20100BerbisikSuara daun jatuhTetesan air
d. Apa dampak bising?Jawab :1. Gangguan FisiologisPada umumnya,
bising bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi bila
terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat berupa
peningkatan tekanan darah ( 10 mmHg), peningkatan nadi, konstriksi
pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat
menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.Bising dengan intensitas
tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit kepala. Hal ini disebabkan
bising dapat merangsang situasi reseptor vestibular dalam telinga
dalam yang akan menimbulkan evek pusing/vertigo. Perasaan
mual,susah tidur dan sesak nafas disebabkan oleh rangsangan bising
terhadap sistem saraf, keseimbangan organ, kelenjar endokrin,
tekanan darah, sistem pencernaan dan keseimbangan elektrolit.2.
Gangguan PsikologisGangguan psikologis dapat berupa rasa tidak
nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan cepat marah. Bila
kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit
psikosomatik berupa gastritis, jantung, stres, kelelahan dan
lain-lain.3. Gangguan KomunikasiGangguan komunikasi biasanya
disebabkan masking effect (bunyi yang menutupi pendengaran yang
kurang jelas) atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan
harus dilakukan dengan cara berteriak. Gangguan ini menyebabkan
terganggunya pekerjaan, sampai pada kemungkinan terjadinya
kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya.
Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung membahayakan
keselamatan seseorang.
4. Efek pada pendengaranPengaruh utama dari bising pada
kesehatan adalah kerusakan pada indera pendengaran, yang
menyebabkan tuli progresif dan efek ini telah diketahui dan
diterima secara umum dari zaman dulu. Mula-mula efek bising pada
pendengaran adalah sementara dan pemuliahan terjadi secara cepat
sesudah pekerjaan di area bising dihentikan. Akan tetapi apabila
bekerja terus-menerus di area bising maka akan terjadi tuli menetap
dan tidak dapat normal kembali, biasanya dimulai pada frekuensi
4000 Hz dan kemudian makin meluas kefrekuensi sekitarnya dan
akhirnya mengenai frekuensi yang biasanya digunakan untuk
percakapan.
e. Kandungan apa saja yang terdapat dalam asap ?Jawab : Sulfur
dioksida (SO2)Sulfur dioksida mempunyai karakteristik bau yang
tajam dan tidak mudah terbakar diudara, sedangkan sulfur trioksida
merupakan komponen yang tidak reaktif.Pembakaran bahan-bahan yang
mengandung Sulfur akan menghasilkan kedua bentuk sulfur oksida,
tetapi jumlah relatif masing-masing tidak dipengaruhi oleh jumlah
oksigen yang tersedia. Di udara SO2 selalu terbentuk dalam jumlah
besar. Jumlah SO3 yang terbentuk bervariasi dari 1 sampai 10% dari
total SOx.Mekanisme pembentukan SOx dapat dituliskan dalam dua
tahap reaksi sebagai berikut:S + O2 < --------- > SO22 SO2 +
O2 < --------- > 2 SO3SO3 di udara dalam bentuk gas hanya
mungkin ada jika konsentrasi uap air sangat rendah. Jika
konsentrasi uap air sangat rendah. Jika uap air terdapat dalam
jumlah cukup, SO3 dan uap air akan segera bergabung membentuk
droplet asam sulfat (H2SO4) dengan reaksi sebagai berikut :SO SO2 +
H2O2 ------------ > H2SO4Komponen yang normal terdapat di udara
bukan SO3 melainkan H2SO4 Tetapi jumlah H2SO4 di atmosfir lebih
banyak dari pada yang dihasilkan dari emisi SO3 hal ini menunjukkan
bahwa produksi H2SO4 juga berasal dari mekanisme lainnya.Setelah
berada diatmosfir sebagai SO2 akan diubah menjadi SO3 (Kemudian
menjadi H2SO4) oleh proses-proses fotolitik dan katalitik Jumlah
SO2 yang teroksidasi menjadi SO3 dipengaruhi oleh beberapa faktor
termasuk jumlah air yang tersedia, intensitas, waktu dan distribusi
spektrum sinar matahari, Jumlah bahan katalik, bahan sorptif dan
alkalin yang tersedia. Pada malam hari atau kondisi lembab atau
selama hujan SO2 di udara diaborpsi oleh droplet air alkalin dan
bereaksi pada kecepatan tertentu untuk membentuk sulfat di dalam
droplet.
Karbon monoksida (CO) Karbon dan Oksigen dapat bergabung
membentuk senjawa karbon monoksida (CO) sebagai hasil pembakaran
yang tidak sempurna dan karbon dioksida (CO2) sebagai hasil
pembakaran sempurna. Karbon monoksida merupakan senyawa yang tidak
berbau, tidak berasa dan pada suhu udara normal berbentuk gas yang
tidak berwarna. Tidak seperti senyawa CO mempunyai potensi bersifat
racun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan yang kuat dengan
pigmen darah yaitu haemoglobin.
Nitrogen dioksida (NO2)Oksida Nitrogen (NOx) adalah kelompok gas
nitrogen yang terdapat di atmosfir yang terdiri dari nitrogen
monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2). Walaupun ada bentuk
oksida nitrogen lainnya, tetapi kedua gas tersebut yang paling
banyak diketahui sebagai bahan pencemar udara. Nitrogen monoksida
merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau sebaliknya
nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau
tajam.Nitrogen monoksida terdapat diudara dalam jumlah lebih besar
daripada NO2. Pembentukan NO dan NO2 merupakan reaksi antara
nitrogen dan oksigen diudara sehingga membentuk NO, yang bereaksi
lebih lanjut dengan lebih banyak oksigen membentuk NO2.Udara
terdiri dari 80% Volume nitrogen dan 20% Volume oksigen. Pada suhu
kamar, hanya sedikit kecendrungan nitrogen dan oksigen untuk
bereaksi satu sama lainnya. Pada suhu yang lebih tinggi (diatas
1210C) keduanya dapat bereaksi membentuk NO dalam jumlah banyak
sehingga mengakibatkan pencemaran udara. Dalam proses pembakaran,
suhu yang digunakan biasanya mencapai 1210 1.765 C, oleh karena itu
reaksi ini merupakan sumber NO yang penting. Jadi reaksi
pembentukan NO merupakan hasil samping dari proses pembakaran.
Oksidan (O3)Oksidan (O3) merupakan senyawa di udara selain
oksigen yang memiliki sifat sebagai pengoksidasi. Oksidan adalah
komponen atmosfir yang diproduksi oleh proses fotokimia, yaitu
suatu proses kimia yang membutuhkan sinar matahari mengoksidasi
komponen-komponen yang tak segera dioksidasi oleh oksigen. Senyawa
yang terbentuk merupakan bahan pencemar sekunder yang diproduksi
karena interaksi antara bahan pencemar primer dengan sinar.
Hidrokarbon merupakan komponen yang berperan dalam produksi oksidan
fotokimia. Reaksi ini juga melibatkan siklus fotolitik NO2. Polutan
sekunder yang dihasilkan dari reaksi hidrokarbon dalam siklus ini
adalah ozon dan peroksiasetilnitrat.
Hidro karbon (HC)Struktur Hidrokarban (HC) terdiri dari elemen
hidrogen dan korbon dan sifat fisik HC dipengaruhi oleh jumlah atom
karbon yang menyusun molekul HC. HC adalah bahan pencemar udara
yang dapat berbentuk gas, cairan maupun padatan. Semakin tinggi
jumlah atom karbon, unsur ini akan cenderung berbentuk padatan.
Hidrokarbon dengan kandungan unsur C antara 1-4 atom karbon akan
berbentuk gas pada suhu kamar, sedangkan kandungan karbon diatas 5
akan berbentuk cairan dan padatan.HC yang berupa gas akan tercampur
dengan gas-gas hasil buangan lainnya. Sedangkan bila berupa cair
maka HC akan membentuk semacam kabut minyak, bila berbentuk padatan
akan membentuk asap yang pekat dan akhirnya menggumpal menjadi
debu.Berdasarkan struktur molekulnya, hidrokarbon dapat dibedakan
dalam 3 kelompok yaitu hidrokarban alifalik, hidrokarbon aromatik
dan hidrokarbon alisiklis. Molekul hidrokarbon alifalik tidak
mengandung cincin atom karbon dan semua atom karbon tersusun dalam
bentuk rantai lurus atau bercabang.
TSP (debu) Pb (Timah Hitam), Timah hitam (Pb) merupakan logam
lunak yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan dengan
titik leleh pada 327,5C dan titik didih 1.740C pada tekanan
atmosfer. Senyawa Pb-organik seperti Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil
merupakan senyawa yang penting karena banyak digunakan sebagai zat
aditif pada bahan bakar bensin dalam upaya meningkatkan angka oktan
secara ekonomi. PB-tetraetil dan Pb tetrametil berbentuk larutan
dengan titik didih masing-masing 110C dan 200C.Karena daya
penguapan kedua senyawa tersebut lebih rendah dibandingkan dengan
daya penguapan unsur-unsur lain dalam bensin, maka penguapan bensin
akan cenderung memekatkan kadar P-tetraetil dan Pb-tetrametil.
Kedua senyawa ini akan terdekomposisi pada titik didihnya dengan
adanya sinar matahari dan senyawa kimia lain diudara seperti
senyawa holegen asam atau oksidator.
Dustfall (debu jatuh).Partikulat debu melayang (Suspended
Particulate Matter/SPM) merupakan campuran yang sangat rumit dari
berbagai senyawa organik dan anorganik yang terbesar di udara
dengan diameter yang sangat kecil, mulai dari < 1 mikron sampai
dengan maksimal 500 mikron. Partikulat debu tersebut akan berada di
udara dalam waktu yang relatif lama dalam keadaan melayang-layang
di udara dan masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran
pernafasan. Selain dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan,
partikel debu juga dapat mengganggu daya tembus pandang mata dan
juga mengadakan berbagai reaksi kimia di udara. Partikel debu SPM
pada umumnya mengandung berbagai senyawa kimia yang berbeda, dengan
berbagai ukuran dan bentuk yang berbada pula, tergantung dari mana
sumber emisinya.Karena Komposisi partikulat debu udara yang rumit,
dan pentingnya ukuran partikulat dalam menentukan pajanan, banyak
istilah yang digunakan untuk menyatakan partikulat debu di udara.
Beberapa istilah digunakan dengan mengacu pada metode pengambilan
sampel udara seperti : Suspended Particulate Matter (SPM), Total
Suspended Particulate (TSP), balack smake.Istilah lainnya lagi
lebih mengacu pada tempat di saluran pernafasan dimana partikulat
debu dapat mengedap, seperti inhalable/thoracic particulate yang
terutama mengedap disaluran pernafasan bagian bawah, yaitu dibawah
pangkal tenggorokan (larynx). Istilah lainnya yang juga digunakan
adalah PM-10 (partikulat debu dengan ukuran diameter
aerodinamik