BAB IPendahuluanHemostasis adalah suatu proses kompleks yang
berlangsung terus menerus untuk mencegah kehilangan darah secara
spontan. Penting untuk memahami dasar fisiologi hemostasis untuk
membantu dalam menegakkan diagnosis dan rencana terapi .Terdapat
lima komponen yang penting dalam sistem hemostasis yang terdiri
atas pembuluh darah, trombosit, kaskade koagulasi, inhibitor
koagulasi dan fibrinolisis. Setiap komponen ini mempunyai peran
yang saling berkait dalam mempertahankan hemostasis. Hemostasis
sendiri dapat dibagi menjadi tiga tahap. Hemostasis primer
melibatkan pembuluh darah dan trombosit. Terjadinya vasokonstriksi
dan pembentukan plak trombosit. Hemostasis sekunder terdiri atas
faktor pembekuan dan anti pembekuan. Termasuk dalam fase ini adalah
kaskade koagulasi yang tujuannya akhirnya adalah konversi
fibrinogen menjadi fibrin untuk menguatkan plak trombosit yang
terbentuk. Hemostasis tersier terdiri atas sistem fibrinolisis yang
diaktifkan dan menyebabkan lisis dari fibrin dan endotel. Terdapat
obat-obat yang mempengaruhi darah seterusnya terlibat dalam sistem
hemostasis. Obat-obat ini terdiri dari beberapa golongan iaitu
antikoagulan ,antiplatelet/thrombosis, fibrinolitik dan
antifibrinolitik. Obat-obat ini mempunyai mekanisme kerja sendiri
yang dapat mencegah pembentukan bekuan darah, melisiskan bekuan
darah yang sudah terbentuk dan juga untuk mencegah lisis dari
bekuan darah. Kelainan koagulasi dapat dibagi kepada kelainan
hemostasis dan kelainan thrombosis. Kelainan ini dapat dibagi lagi
kepada yang didapat (acquired) dan yang didapat (inherited). Contoh
dari kelainan koagulasi adalah Hemofilia A dan B, Penyakit Von
Willebrand, Disseminated intravascular coagulation(DIC),
trombositopenia , dan Intermediate coagulation disorder.
BAB 22.0 FisiologiHemostasis berasal dari kata haima(darah) dan
stasis (berhenti), suatu proses yang menghentikan perdarahan dari
pembuluh darah yang cedera. Proses ini berlangsung terus menerus
dalam mencegah kehilangan darah secara spontan serta menghentikan
perdarahan akibat kerusakan sistem pembuluh darah. Proses ini
melibatkan pembentukan bekuan darah, lisis/penghancuran bekuan
darah, diikuti dengan perbaikan pembuluh darah.(1)(7)(9)Terdapat
beberapa mekanisme kontrol dari proses hemostasis iaitu : (1) sifat
antikoagulan dari sel endotel normal, (2) Inhibitor faktor koagulan
aktif dalam sirkulasi, (3) produksi enzim fibrinolitik. Lima
komponen penting dari hemostasis adalah : (1)pembuluh darah,
(2)trombosit, (3)kaskade faktor koagulasi, (4)Inhibitor koagulasi
dan fibronolisis.(1)2,1Pembuluh darah.Anatomi dari pembuluh darah
:Tunika Intima-Lapisan endotelium (non trombogenik)-Lapisan sub
endotelium-Membran elastik interna
Tunika media-Otot polos
Tunika adventisia-Membran elastik eksterna-Jaringan ikat
Sifat pembuluh darah :i) Permeabilitas : Peningkatan dari
permeabilitas akan menyebabkan darah keluar dari pembuluh darah.ii)
Fragilitas : Peningkatan fragilitas, akan menyebabkan rupture
pembuluh darah sehingga menimbulkan petekie, purpura dan
ekimosis.iii) Vasokontriksi : Dimodulasi oleh faktor lokal(suhu,
pH), neural(simpastis) dan humoral( epinefrin,norepinefrin, ADP,
Kinin dan tromboksan)(1)(8)Peran sel endotel dalam hemostasis:i)
Weibel PaladeApparatus dari sel endotel yang diduga derivat dari
sel golgi berisi faktor von Willebrand (vW), antigen vW dan
P-Selektin. FvW berfungsi untuk memediasi adhesi trombosit dan
tekanan tinggi yang induksi oleh agregasi trombosit .IL 1,
endotoksin , trauma mekanik dan komplemen dapat menginduksi
pelepasan isi apparatus Weibel Palade.(1)(10)Sel endotel yang
teraktivasi akan melepaskan FvW. FvW dapat membentuk jembatan
antara trombosit melalui ikatan antara reseptor permukaan trombosit
dengan glikoprotein 1b. Trombosit yang teraktivasi akan melepaskan
pre formed FvW(11)
ii) Nitrogen Oksida dan ProstasiklinMerupakan vasodilator,
inhibitor trombosit yang poten dan mengaktivasi monosit.(1)(10)
iii) Endotelin 1Disekresi pada kerusakan vaskular dan menyebabkan
vasokonstriksi. Di sirkulasi bekerja sebagai kemoatraktan yang
menarik leukosit dan trombosit. Bersama dengan thrombin menginduksi
sel endotel untuk mengekspresi berbagai molekul adhesi, termasuk
integrin dan selektin yang memfasilitasi adhesi.(1)iv)
TrombomodulinMerupakan proteoglikan pada sel endotel, berfungsi
sebagai reseptor trombin untuk mengaktikan Protein C (PC) dan
molekul seperti heparin, yang mana berfungsi sebagai kofaktor
Antitrombin III (ATIII). Ikatan antara trombin dan trombomodulin
akan menghilangkan kemampuan trombin untuk mengubah fibgrinogen
menjadi fibrin, mengaktifkan trombosit dan faktor XIII. PC bersama
Protein S(PS) akan menghambat FVa dan FVIIIa.(1)(10)v) Ecto-
Adenosin DiphosphataseTerdapat pada permukaan sel endotelia normal
dan berfungsi untuk inhibisi agregasi trombosit.vi) Tissue
Plasminogen Activator(T-PA)Disekresi oleh sel endothelium untuk
mengaktifkan sistem fibrinolisis.(10)
Fungsi EndotelKesan
ANTICOAGULANT
Sekresi Prostasiklin (PGI2) Vasodilatasi Inhibisi agregasi
trombosit
Permukaan yang licin,cas negetifMenolak trombosit dan protein-
darah mengalir.
Sekresi Nitrogen OksidaNetralisir vasokontriksi
Sekresi Heparin SulfatAntikoagulan
Sekresi TFPIInhibisi aktivasi factor jaringan.
PROKOAGULAN
SekresivWFAdhesi trombosit
Sekresi molekul adhesiPengikatan trombosit dan laukosit
Pemaparan faktor jaringanInisiasi koagulasi
2.2 TrombositTrombosit merupakan fragmen-fragmen sel
megakariosit yang diproduksi di sum-sum tulang. Berbentuk cakram
dan tidak berinti ,diameter 1-4 meter, dengan siklus hidup
kira-kira 10 hari dan hitung normal di dalam darah 130,000 hingga
400,000 /L.
Zona PeriferGlikokalik (membrane ekstra membran plasma sistem
kanal terbuka
Zona Sol-gelMikrotubulus, mikrofilamen, sistem tubulus padat (
nukleotida adenin dan Ca2+), trombostenin
Zona OrganelaGranula padat, mitokondria, granula, lisosom,
retikulum endoplasmik.
Granula padat : nukleotida adenin, serotonin, katekolamin,
faktor trombosit(FT3;membrane fosfolipoprotein trombosit.
FT4:antiheparin)Granula : fibrinogen, PDGF, lisosom.(1)(2)(3)Fungsi
trombosit :1. Sekresi vasokontriktor: zat kimiawi yang akan
menyebabkan konstriksi dari pembuluh darah yang robek dan
seterusnya mengurangkan kehilangan darah2. Sumbat trombosit: untuk
menutup kebocoran pada pembuluh darah yang mengalami injuri3.
Sekresi pro-koagulant atau faktor pembekuan4. Memulai pembentukan
enzim yang melarutkan bekuan darah ( clot dissolving enzyme) untuk
melarutkan bekuan darah yang sudah tidak diperlukan.5. Sekresi zat
kimiawi yang dapat menarik neutrofil dan monosit ke kawasan
inflamasi.6. Memfagositosis dan membunuh bakteri7. Sekresi growth
factor yang akan menstimulasikan mitosis fibroblast dan jaringan
otot.(2) Trombosit berkontraksi dan membentuk pseudopodia apabila
aktif. Kontraksi akan menyebabkan granula organel yang berisi
berbagai senyawa robek dan keluar melalui sistem kanal terbuka.
Senyawa ini berinteraksi dengan reseptor membran trombosit dan
mengaktifkan lebih banyak trombosit dan turut berinteraksi dengan
sel endotel. Formasi pseudopodia akan meningkatkan adhesi dan
agregasi trombosit. Setelah adhesi trombosit, ADP akan dilepaskan
dan menyebabkan agregasi trombosit. Serotonin juga dilepaskan dan
bersifat vasokonstriktor yang memberi kesempatan untuk meyiapkan
sumbat primer hemostatik pertama. Setelah kadar ADP mencapai titik
kritis, terjadi pengaktifan membran fosfolipid yang memfasilitasi
pembentukan protein kompleks koagulasi yang terjadi secara
berturutan. Granula selain melepaskan faktor prokoagulan dan produk
yang mengaktifkan trombosit ,juga melepaskan PDGF, yang setelah
berikatan dengan reseptor akan mengambat sekresi maupun agregasi
tombosit yang diinduksi oleh thrombin.
AMP siklik adalah modulator bagi kunci fungsi trombosit.Senyawa
ini mengabungkan protein yang tergantung AMP siklik , untuk
membentuk aktivitas kinase. Kinase berfungsi untuk fosfolirasi
protein reseptor , yang akhirnya mengikat kalsium. Apabila kalsium
dari trombosit terikat , trombosit bersifat hipoagregasi dan
hipoadhesi. Epinefrin, thrombin, kolagen dan serotonin menghambat
enzim adenilat siklase yang mengubah ATP menjadi AMP sikllik.
Hambatan ini akan mengakibatkan penurunan konsentrasi kinase,
penurunan fosfolirasi protein reseptor, peningkatan ion kalsium dan
berakibat hiperagregasi trombosit. Fosfodiesterase mengubah AMP
siklik menjadi bentuk inaktif. Dipiridamol adalah obat
antitrombosit yang menghambat fosfodiesterase.(1)Adhesi dan
agregasi serta interaksi antara protein plasma terjadi pada
permukaan membran trombosit dengan mediator glikoprotein yang
terdapat pada membran trombosit.GlikoproteinFungsi
Glikoprotein Ia/IIaReseptor adhesi dari trombosit
(integrin)Peran untuk adhesi kurang dominan
Glikoprotein Ib/IX-VFaktor adhesi utamaReseptor untuk faktor
vWReseptor untuk antibodi yang tergantung kinin atau kinidinBagian
dari kompleks reseptor thrombin
Glikoprotein IIb/IIIaMediator agregasi penting Reseptor
fibrinogenTempat ikatan antibody PLA1
GP VPengaktifan trombosit oleh thrombin
ThrombopoiesisPlatelet /trombosit berasal dari sel induk
pluripoten yang tidak terikat , yang jika ada permintaan dan dalam
keadaan adanya faktor perangsang-trombosit ( Mk- CSF( faktor
perangsang koloni megakariosit)), interleukin dan TPO ( factor
perkembangan dan pertumbuhan megakariosit) , berdiferensiasi
menjadi kelompok sel induk terikat untuk membentuk megakarioblas.
Sel ini melalui serangkaian proses maturasi menjadi megakariosit
raksasa. Megakariosit mengalami endomitosis, terjadi pembelahan
inti di dalam sel tetapi sel itu sendiri tidak membelah. Sel dapat
membesar kerana sintesis DNA meningkat. Sitoplasma sel akhirnya
memisahkan diri menjadi trombosit-tombosit.Sel induk pluripotent
tidak terikat Sel induk pluripotent terikat Megakarioblas
Megakariosit Trombosit
Kebanyakan megakariosit berada didalam sum-sum tulang tetapi
terdapat beberapa yang mengkolonisasi paru dan menghasilkan
platelet diparu. Sekitar 25-40% dari trombosit disimpan didalam
lien dan dikeluarkan apabila diperlukan.(3)Protein PlasmaFungsi
protein plasma dalam hemostasis meliputi protein koagulasi, enzim
fibrinolisis, inhibitor, komplemen dan kinin.Protein koagulasi
terdiri dari faktor :Nomer FaktorNamaBentuk aktif
IFibrinogenFibrin
IIProtrombinProtease Serin
IIIFaktor jaringanReseptor/kofaktor
VProaselarinKofaktor
VIIProkonvertinProtease serin
VIIICFaktor antihemofiliKofaktor
IXFaktor ChrismasProtease serin
XFaktor Stuart-ProwerProtease serin
XIPlasma tromboplastin antecedentProtease serin
XIIFaktor HagemanProtease serin
XIIIFaktor yang menstabilkan fibrinTransgulataminase
FitzgeraldKininogen berat molekul tinggiKofaktor
FletcherPrekalikreinProtease serin
Enzim fibrinolisis:Plasmin mempunyai afinitas yang sama terhadap
fibrin maupun fibrinogen,memecah keduanya menjadi produk degradasi
fibrin/fibrinogen (FDP). Plasmin juga memecah F V, FVIII, FIX, FXI,
ACTH,GH dan Insulin. Terdapat dua jalur pengaktifan plasminogen,
pertama melibatkan aktivator plasminogen (t-pa) dan kedua
melibatkan FXIIa yang mengubah prakalikrein menjadi kalikrein
selanjutnya mengubah plasminogen menjadi plasmin. Sistem inhibitor
:Sistem inhibitor penting supaya pembentukan fibrin terbatas
didaerah injuri sahaja. Inhibitor penting dalam sistem koagulasi
termasuk antitrombin III(ATIII), protein c (PC) dan protein S
(PS).(1)(3)InhibitorSintesis dan SifatFungsi
ATIIIHeparGlikoproteinInhibitor koagulasi fisiologik.Hambat
aktivitas Trombin (IIa), FXa,Dalam tingkat lebih rendah juga
menghambat F.IXa, XIa, XIIaSemakin kuat dengan adanya heparin
Protein CHeparZimogenTergantung vitamin KMenghambat F.Va dan
F.VIIICMenghambat inhibitor aktivator plasminogen (PAI-I)Aktivitas
memerlukan Ca2+, Fosfolipid dan ditingkatkan Protein S
Protein SHeparTergantung vitamin KKofaktor protein C
KininKinin dapat meningkatkan permeabilitas pembuluh darah,
mengakibatkan dilatasi pembuluh darah, syok serta kerusakan organ.
Pembentukan kinin berpusat pada F.XII. FXIIa mengubah prakalikrein
menjadi kalikrein yang mengubah kininogen menjadi kinin. FXIIa juga
diubah menjadi fragmen FXIIa oleh plasmin. Fragmen ini mengaktifkan
prekalikrein menjadi kalikrein sehingga meningkatkan pembentukan
kinin.(1)2.3 HemostasisTerdapat daftar pustaka yang membagikan
hemostasis menjadi tiga tahapan dan ada yang membagi menjadi empat
tahapan. Pada dasarnya, tahapan berikut dibagi menurut peristiwa
terbentuknya bekuan darah.Hemostasis primerVasokontriksi dan
pembentukan plak trombosit
Hemostasis SekunderKoagulasi faktor pembekuan
Hemostasis TersierFibrinolisis
Tahap 1Pembuluh darah terluka dan mulai mengalami
perdarahan.
Tahap
2Pembuluh darah menyempit untuk memperlambat aliran darah ke
daerah yang luka.
Tahap 3Trombositmelekat dan menyebar pada dinding pembuluh darah
yang rusak. Ini disebutadesi trombosit.Trombosityang menyebar
melepaskan zat yang mengaktifkantrombositlain didekatnya sehingga
akan menggumpal membentuk sumbattrombositpada tempat yang terluka.
Ini disebut agregasitrombosit.
Tahap 4Permukaantrombosityang teraktivasi menjadi permukaan
tempat terjadinya bekuan darah. Protein pembekuan darah yang
beredar dalam darah diaktifkan pada permukaantrombositmembentuk
jaringan bekuanfibrin
Fase VaskularCedera pembuluh darah dan vasokontriksi.
Fase TrombositAdhesi dan agregasi trombosit membentuk sumbatan
trombosit.
Fase KoagulasiProtein-protein koagulasi melalui jalur intrinsik
dan ekstrinsik.
Fase FibrinolisisMemecahkan bekuan yang terbentuk
a)VasokonstriksiReseptor nyeri pada pembuluh darah di stimulasi
apabila terdapat cedera pada vaskular yang seterusnya akan
menyebabkan vasokonstriksi. Vasokonstiksi ini bertahan selama
beberapa menit dan mekanisme lain akan mengambil alih untuk
mencegah kehilangan darah. Sel endotel yang rusak akan melepaskan
endotelin yang bersifat vasokontriksi. Endotelin bersama trombin
dapat menginduksi endotel untuk mengeluarkan substansi adhesi
seperti integrin dan selektin. Endotelin juga dapat menarik
leukosit dan trombosit ke tempat yang cedera.b)Adhesi dan agregasi
trombosit Trombosit tidak akan menempel pada endothelium pembuluh
darah yang tidak cedera. Normalnya endothelium dilapisi oleh
prostasiklin, zat yang menolak adhesi trombosit. Endotelin akan
menarik trombosit untuk adhesi pada pembuluh darah yang rusak.Di
subendotel,trombosit akan beradhesi pada molekul adhesi seperti
kolagen, FvW dan fibronektin. FvW akan menyebabkan ikatan trombosit
dengan reseptor GIb . Trombosit yang diaktifkan akan membentuk
pseudopodia sehingga melepaskan ADP , menyebabkan agregasi
trombosit.Trombin akan menghambat sintesis AMP siklik yang akan
meningkatkan ion kalsium dan menyebabkan hiperagregasi. Sejumlah
kecil thrombin juga merangsang sekresi trombosit, berkerja
memperkuat reaksi. Faktor. Dengan cara ini , terbentuklah sumbatan
trombosit , kemudian segera diperkuat oleh protein filamentosa yang
dikenal sebagai fibrin. Sekresi ADP yang berlebihan akan
mengaktifkan membrane fosfolipid (faktor 3 trombosit) sehingga
terjadi aktivasi sistem koagulasi.c)KoagulasiObjektif dari proses
koagulasi adalah konversi fibrinogen menjadi fibrin. Produksi
fibrin dimulai dengan perubahan faktor X dan Xa(aktif). Faktor X
teraktivasi melalui dua rangkaian reaksi. Rangkaian pertama
memerlukan faktor jaringan, atau tromboplastin jaringan, yang
dilepaskan oleh endotel pembuluh darah pada saat cedera. Kerana
faktor jaringan tidak terdapat di dalam darah, maka faktor ini
merupakan faktor ekstrinsik koagulasi, yang juga disebut jalaur
ekstrinsik untuk rangkaian ini.Faktor jaringan(tromboplastin)
bersama ion kalsium membentuk kompleks dengan F.VII menjadi F.VIIa.
F.VIIa mengaktifkan F.IX maupun F.X. Pengaktifan F.X mengakibatkan
pembentukan trombin dalam jumlah kecil. Trombin yang terbentuk akan
meningkatkan proses koagulasi dengan mengaktifkan kofaktor V dan
VIII, Jalur amplifikasi melibatkan faktor VIII dan faktor IX dengan
sebagai suatu peranan yang dominan dalam meningkatkan faktor Xa.
Trombin juga dapat mengaktifkan faktor XI, yang meningkatkan
produksi faktor IXa.Pengaktifan lewat jalur intrisik diawali dengan
pengaktifan dengan pengaktifan faktor XII( Hageman)
Fosfolipid,kolagen subendotel, dan kalikrein mampu mengubah F.XII
menjadi F.XIIa. F.XIIa merupakan serin protease yang dapat mengubah
F.XI menjadi faktor F.XIa. Reaksi ini akan terjadi dengan cepat
apabila terdapat kinnnogen dengan molekul tinggi, tanpa kinnogen
reaksi terjadi lambat. . F.IXa bersama ion kalsium mengubah F.IX
menjadi F.IXa , F.IXa merupakan enzim yag berfungsi untuk
pembentukan F.Xa. Perlu ditambahkan bahawa F.XIIa dapat mengubah
prakalikrein menjadi kalikrein , sehingga dapat mengubah lebih
banyak F.XII menjadi F.XIIa. Langkah berikutnya pada pembentukan
fibrin berlangsung jika faktor Xa, dibantu oleh fosfolipid dari
trombosit yang diaktivasi, memecah protrombin menjadi
thrombin.Selanjutnya thrombin memecahkan fibrinogen membentuk
fibrin.(sejumlah kecil thrombin dicadangkan untuk memperkuat
agregasi trombosit). Fibrin ini, yang awalnya merupakan jeli yang
dapat larut , distabilkan oleh factor XIIa dan mengalami polimerasi
menjadi jalinan fibrin yang kuat, trombosit, dan memerangkap sel
darah merah. Untaian fibrin kemudian memendek, mendekatkan
tepi-tepi pembuluh darah yang cedera dan menutup daerah
tersebut.(1)(2)(3)
d)Penghentian Pembentukan BekuanTrombin dan sel endothelial
mensekresi PDGF( platelet derived growth factor). PDGF menstimulasi
fibroblast dan otot polos untuk melipatgandakan dan membaiki
pembuluh darah yang cedera.Fibroblas juga menginvasi bekuan darah
dan menghasilkan jaringan ikat fibrosa yang akan menguatkan dan
menutup bekuan pembuluh darah. Setelah proses perbaikan jaringan
pembuluh darah selesai, bekuan darah yang terbentuk perlu
dihentikan dan dihancurkan.Antikoagulan yang terjadi secara alami
meliputi antitrombin III (ko faktor heparin) , Protein C dan
Protein S. Antitrombin III bersirkulasi secara bebas di dalam
plasma dan menghambat sistem prokoagulan, dengan mengikat thrombin
serta menginaktivasi faktor Xa , IXa dan XIa , menetralisirkan
aktivitasnya dan menghambat pembekuan. Protein C suatu polipeptida
juga merupakan antikoagulan fisiologik yang dihasilkan oleh hati,
dan beredar secara bebas dalam bentuk inaktif dan diaktivasi
menjadi protein Ca. Protein C yang diaktivasi menginaktivasikan
protrombin dan jalur intrinsik dengan membelah dan
menginaktivasikan faktor Va dan VIIIa. Protein S mempercepat
inaktivasi factor-faktor itu oleh protein c. Trombomodulin, suatu
zat yang dihasilkan oleh dinding pembuluh darah, diperlukan untuk
menimbulkan pengaruh netralisasi yang tecatat sebelumnya.
Defisiensi Protein S dan C menyebabkan episod trombotik. Individu
dengan faktor V yang abnormal cenderung untuk mengalami thrombosis
vena, kerana faktor V resisten terhadap degradasi oleh protein c
yang diaktivasi.e) Resolusi bekuanSistem fibrinolitik atau
fibronolisis adalah rangkaian yang fibrinnya dipecahkan oleh
plasmin menjadi produk-produk degradasi fibrin, menyebabkan
hancurnya bekuan darah. Diperlukan beberapa interaksi untuk
mengubah protein plasma spesifik inaktif di dalam sirkulasi menjadi
enzim fibrinolitik plasmin aktif. Proaktivator plasminogen, dengan
adanya enzim-enzim kinase seperti streptokinase, stafilokinase ,
kinase jaringan , serta faktor XIIa , dikatalisasi menjadi
activator plasminogen . dengan adanya enzim-enzim tambahan seperti
urokinase, maka aktivator-aktivator mengubah plasminogen plasma
yang sudah bergabung dalam bekuan fibrin, menjadi plasmin. Faktor
XII mengkatalisa pembentukan enzim plasma yang disebut kallikrein .
Kallikrein kemudiannya akan mengaktifkan plasminogen menjadi
plasmin. Trombin juga mengaktifkan plasmin dan plasmin secara tidak
langsung meningkatkan pembentukan kallikrein.Plasmin memecahkan
fibrin dan fibrinogen menjadi fragmen-fragmen, yang menganggu
aktivitas trombin, fungsi trombosit dan polimerasi fibrin,
menyebabkan hancurnya bekuan. Makrofag dan neutrofil juge berperan
dalam fibrinolisis melalu aktivitas fagositiknya.(3)
2.3 Pendekatan diagnostikAnamnesis dilakukan dengan cermat dan
dinilai riwayat keluarga, masalah-masalah medis yang menyertai,
riwayat pengobatan , episod perdarahan sebelumnya dan kebutuhan
akan terapi komponen darah.Pada pemeriksaan fisik, diperhatikan
kelainan dan lesi pada kulit dan membran mukosa. Telengiektasia
adalah pelebaran kapiler dan venula berukuran 2 hingga 3 mm, berupa
bercak macula berwarna ungu, memucat jika ditekan dan berdarah jika
terkena trauma ringan. Telengiektasia dapat ditemukan pada gangguan
hemoragik herediter,penyakit Osler-Weber-Rendu atau sebagai tanda
lahir. Arterial spider merupakan lesi merah-terang yang pusatnya
berdenyut dan memancar luas kearah luar seperti benang, dengan
panjang 5-10mm. Lesi ini memucat apabila ditekan ditengahnya dan
sering ditemukan pada kelainan hati. Petekie adalah lesi hemorragik
keunguan, datar, bulat, tidak memucat, berdiameter 1-4mm, dan dapat
bergabung menjadi lesi lebih besar, purpura. Lesi-lesi ini
menggambarkan kelainan jumlah dan fungsi trombosit. Ekimosis adalah
daerah ekstravasasi darah yang luas di dalam jaringan subkutan dan
kulit. Perdarahan baru berwarna biru- hitam berubah menjadi
hijau-coklat dan kuning pasa pemyembuhan. Ekimosis sering terjadi
pada trauma dan dapat mencerminkan kelainan trombosit dan gangguan
koagulasi.(3)Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaanCara pemeriksaan
TujuanNilai normalKelainan
Waktu perdarahanInsisi pada lobus telinga yang menggantung bebas
(cara Duke) atau permukaan voler lengan bawah (cara ivy)
Menguji keadaan vaskular dan fungsi/jumlah trombosit3-7
menit>10 menit- trombositopenia (