Top Banner
Connecting Regions and Improving Mobility to Foster Nation’s Competitiveness and Resilience PERAN TRANSPORTASI DALAM PENINGKATAN DAYA SAING DAN KETAHANAN BANGSA SITI MALKHAMAH Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 12 Oktober 2016
37

SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Aug 16, 2019

Download

Documents

truongthuan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Connecting Regions and Improving Mobility to Foster Nation’s Competitiveness and Resilience

PERAN TRANSPORTASI

DALAM PENINGKATAN DAYA SAING

DAN

KETAHANAN BANGSA

SITI MALKHAMAH

Departemen Teknik Sipil dan LingkunganFakultas Teknik

Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta, 12 Oktober 2016

Page 2: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

1.Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.

2.Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3.Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daaerah-

daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4.Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan

penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5.Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6.Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

internasional.

7.Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-

sektor strategis ekonomi domestik.

8.Melakukan revolusi karakter bangsa.

9.Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

9 SEMBILAN AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)

2

Page 3: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI 2025

Sumber : Ditjen Perkeretaapian – Kementerian Perhubungan RI, 2016

~ 8 largest

8 – 9 % per annum 5 – 6 % per annum

PDB: USD 700 MilyarPendapatan/Kapita: USD 3.000

PDB: USD 4-4,5 TriliunPendapatan/Kapita: USD 14,500-15,500 (negara dg pendapatan tinggi)

PDB: USD 15-17,5 TriliunPendapatan/Kapita: 44,500-49,000

~ 12 largest

3

Page 4: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

KONTRIBUSI SEKTOR TRANSPORTASI PADA PEREKONOMIAN

Sumber : BPS, Renja Kemenhub (diolah), 2016 dalam Ditjen Perkeretaapian – Kementerian Perhubungan RI, 20164

Page 5: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

PERAN TRANS-

PORTASI

BIDANG POLITIK

BIDANG EKONO-

MI

BIDANG SOSIAL

BIDANG BUDAYA

PERTA-HANAN

KEAMA-NAN

5

Untuk kemakmuran

rakyat secara

berkeadilan.

Page 6: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Kebijakan Transportasi

Pengembangan berbagai moda transportasi dan penggunaannya sesuaidengan konsep transportasi yang berkerlanjutan.

Dipilih moda transportasi yang paling efisien.- Waktu- Biaya operasi kendaraan- Konsumsi energi (jumah dan jenis)- Dampak lingkungan (polusi, kebisingan, getaran, penggunaan lahan,

konservasi lingkungan)- Kecelakaan

Pembagian peran moda transportasi menyesuaikan dengan jarak tempuhdan daya angkut.

Pengembangan jaringan transportasi (termasuk simpul) yang mendukungtransportasi yang berkelanjutan.

Pengembangan transportasi terintegrasi dengan pengembanganpenggunaan lahan untuk meningkatkan produktifitas.

6

Page 7: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

7

TRANSPORTASI: INTEGRASI, ANTAR

MODA DAN MULTIMODA

Angkutanpenumpang

Angkutanbarang

Transportasipedesaan

Transportasiregional (antar

wilayah)

Transportasiperkotaan

Page 8: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Transportasi antarmoda (intermodal transport) diartikan sebagai

transportasi penumpang dan atau barang yang menggunakan lebih dari

satu moda transportasi dalam satu perjalanan yang berkesinambungan.

Transportasi antarmoda lebih menekankan pada upaya pemaduan

jaringan pelayanan dan prasarana.

Transportasi multimoda adalah transportasi barang dengan

menggunakan paling sedikit dua moda transportasi yang berbeda, atas

dasar satu kontrak yang menggunakan dokumen transportasi multimoda

dari suatu tempat barang diterima oleh operator transportasi multimoda

ke suatu tempat yang ditentukan untuk barang tersebut.

INTEGRASI, ANTAR MODA DAN MULTIMODA

8

Page 9: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

9

Page 10: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

PERMASALAHAN STRATEGIS NASIONAL:KONDISI GEOGRAFIS DAN KESENJANGAN

DISPARITAS DAERAH DI INDONESIA

JAWA – 57.5% PopulasiNasional berada di JawaPopulasi : 57.5%% Area : 6.90%%PDRB : 57.6%

KALIMANTAN – Kurangnyainfrastruktur di daerahperbatasanPopulasi : 5.8%% Area : 28.1%%PDRB : 9.30%

PAPUA- Kontur DaerahBerbukit dan pegununganMALUKU- Daerah Kepulauan

Populasi : 2.60%% Area : 26.53%%PDRB : 2.06%

SULAWESIPopulasi : 7.31%% Area : 9.90%%PDRB : 4.74%

SUMATERAPopulasi : 21.3%% Area : 24.7%%PDRB : 23.7%

BALI DAN NUSA TENGGARAPopulasi : 5.50%% Area : 3.87%%PDRB : 2.51%

Jumlah Pulau : + 17.504Garis Pantai : + 95,181 km (Kedua setelah Canada)KBI : 17 Provinsi dan KTI : 17 ProvinsiLuas Wilayah KTI : 67,76 % NasionalJumlah Pulau KTI : 63,16 % NasionalSumbangan KTI thd PDB : 17,56 %

KTI lebih tertinggal daripada KBI

salah satunya dikarenakan :

Kurangnya Infrastruktur di

Indonesia Bagian Timur

Sumber : Ditjen Hubla-Kemenhub 2015 10

Page 11: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Barang

KEBIJAKAN TRANSPORTASI LAUTJARINGAN/RUTE EKSISTING ANGKUTAN LAUT

Perintis PELNI Lainnya

Sumber : Kajian Evaluasi dan Optimalisasi Trayek Angkutan Laut Peti Kemas Dalam Negeri, Ditjen Hubla-Kemenhub, 2013

LINTASAN RUTE KAPAL BARANG TRACKING KAPAL PENUMPANG

TRAYEK ANGKUTAN LAUT LINER PETIKEMAS

HOMEBASE TANJUNG PRIOK DAN TANJUNG PERAK

Sumber : Digambarkan konsultan dari data Sub Direktorat Angkutan Laut Dalam Negeri, 2013

Keterangan : (dalam ribu TEU's)

: <10

: 10-25

: 25-50

: 50-100

: 100-200

: 200-400

: 400-700

: 700-1000

: >1000

JARINGAN TRAYEK KAPAL PETIKEMAS DI INDONESIA

11

Page 12: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

No. HUB

1 Pelabuhan Belawan / Kuala Tanjung*

2 Pelabuhan Tg. Priok

3 Pelabuhan Tg. Perak

4 Pelabuhan Makassar

5 Pelabuhan Bitung *

• Konsep Tol Laut : penyelenggaraan angkutan laut secara tetap dan teratur (Liner)yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan dari Barat hingga ke Timur, denganmenggunakan kapal-kapal berukuran besar sehingga diperoleh manfaatekonomisnya (harga per satuan barang menjadi lebih rendah)

• Pada Prinsipnya, Tol Laut merupakan penataan rute tetap (liner) terhadap rute yangsudah ada, yang keberhasilannya diperlukan langkah-langkah :• Mengefisienkan sistem transportasi maritim Indonesia;• Kelembagaan dan regulasi serta pendanaan;• Dukungan lintas sektoral

KEBIJAKAN TRANSPORTASI LAUTPEMBANGUNAN POROS MARITIM NASIONAL /TOL LAUT

BELAWAN

BATA

M

SURABAY

A

MAKASAR

SORONG

MALAHAYATI

P.BAI

PONTIANA

KJAMBI

PALEMBAN

G

BITUN

G

AMBONJAYAPUR

A

BANJARMASI

N

BALIKPAPAN

SAMARINDA

KUPANG

SEMARAN

G

PANTOLOA

N

PANJANG

KENDA

RI

TERNATE

TELUK

BAYUR

SAMPI

T

TJ PRIOK

No. FEEDER

1 Pelabuhan Malahayati

2 Pelabuhan Batam

3 Pelabuhan Jambi (Talang Duku)

4 Pelabuhan Palembang

5 Pelabuhan Panjang

6 Pelabuhan Teluk Bayur

7 Pelabuhan Tg. Emas / Semarang

8 Pelabuhan Pontianak

9 Pelabuhan Banjarmasin

10 Pelabuhan Sampit

11 Pelabuhan Balikpapan / Kariangau

12 Pelabuhan Samarinda / Palaran

13 Pelabuhan Tenau / Kupang

14 Pelabuhan Pantoloan

15 Pelabuhan Ternate

16 Pelabuhan Kendari

17 Pelabuhan Sorong

18 Pelabuhan Ambon

19 Pelabuhan Jayapura

Rencana Pelabuhan Hub

Rencana Pelabuhan Feeder

(Berdasarkan Perpres Nomor 2 Tahun 2016 tentang RPJMN Tahun 2015-2019)

Sumber : Ditjen Hubla-Kemenhub 2015 12

Page 13: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

PETA JARINGAN TRAYEK TOL LAUT TA. 2016

NoPangkalan

Distribusi

Kode

TrayekJaringan Trayek

Jumlah

Jarak

(MIL)

Kapasitas

1 Tg. Perak T-1Tg. Perak -700- Wanci -290- Namlea -326- Fakfak -182- Kaimana -215-

Timika -215- Kaimana -182- Fakfak -326- Namlea -290- Wanci -700- Tg.

Perak

3426 115 TEUS

2 Tg. Perak T-2Tg. Perak -731- Kalabahi -232- Moa -224- Saumlaki -240-Dobo -510-

Merauke -510- Dobo -240- Saumlaki -224- Moa -232- Kalabahi -731- Tg.

Perak

3874 350 TEUS

3 Tg. Perak T-3Tg. Perak -656- Larantuka -32- Lewoleba -152- Rote -80- Sabu -119-

Waingapu -119- Sabu -80- Rote -152-Lewoleba -32- Larantuka -656- Tg.

Perak

2078 115 TEUS

4 Tg. Priok T-4Tg. Priok -794- Makassar -1078- Manokwari -120- Wasior -110- Nabire -

100- Serui -120- Biak -120- Serui -100- Nabire -110- Wasior -120-

Manokwari -1078- Makassar -794- Tg. Priok

4644 350 TEUS

5 Makassar T-5Makassar -780- Tahuna -100- Lirung -152- Morotai -27- Tobelo -150-

Ternate -97- Babang -97- Ternate -150- Tobelo -27- Morotai -152- Lirung -

100- Tahuna -780- Makassar

2608 350 TEUS

6 Tg. Priok T-6 Tg. Priok -570- Tarempa -130- Natuna -130- Tarempa -570- Tg. Priok 1400

3000 Ton

(GC)

Sumber : Ditjen Hubla-Kemenhub 2015 13

Page 14: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

TOL LAUT

Peningkatan Sarana

Angkutan Laut

Pembenahan Sistem

Manajemen

Pengembangan Prasarana Pelabuhan

Merupakan program reformasi angkutan laut yang bersifat komprehensif dan terintegrasi,yang meliputi 5 komponen utama yaitu pengembangan prasarana dan sarana multimoda,prasarana pelabuhan dan pendukungnya, sarana kapal, sistem manajemen danpengembangan SDM

Pengembangan

Prasarana danSarana

Multimoda

Peningkatan SDM

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI LAUTPEMBANGUNAN POROS MARITIM NASIONAL /TOL LAUT

Sumber : Ditjen Hubla-Kemenhub 2015

14

Page 15: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

KOMPONEN KEMENHUBKEMENHUB &

OPERATOR PELABUHAN INSTITUSITERKAIT

Prasarana dan sarana multimoda

• Jalan akses kereta api ke pelabuhan

• Pembangunan prasarana rel KA• Pengadaan rolling stock• Pengoperasian KA

- Kementerian PU, Pemda Pemb. akses jalan., Pengadaan lahan, dsb

Prasarana Pelabuhan

• Pendalaman Alur Pelayaran

• Sarana Bantu Navigasi Pelayaran

• Perawatan Alur Pelayaran• Pendalaman dan perawatan

kolam pelabuhan• Rekonfigurasi dan perpanjangan

dermaga• Pengadaan peralatan bongkar

muat• Perluasan Container Yard

Sistem Manajemen • Revitalisasi Inaportnet• Peningkatan layanan

VTS (Vessel Traffic Systems)

• Peningkatan produktifitas dan efisiensi pelabuhan

• Integrasi sistem antar pelabuhan

Pengembangan SDM

• Penataan dan peningkatan kualitas SDM

• Penataan dan peningkatankualitas SDM

• Penataan dan pening katan kualitas SDM

Sarana Angkutan Laut

• Penetapan Jaringan Trayek LinerPetikemas

• Pemberian Insentif dan Prioritas Pelayanan kepada Operator Pelayaran di pelabuhan hub

• Penetapan tarif yang sama untuk semua pelabuhan

Industri Pelayaran• Peningkatan

jenis/kelas kapal• Penyediaan operator

untuk jaringan tol lautSumber : Ditjen Hubla-Kemenhub 2015

15

Page 16: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Mendorong para operator kapal untuk mengoperasikan kapal-kapal yang lebih besar kapasitas melalui penyederhanaan regulasi dan penyediaan fasilitas kredit lunak

Penggunaan kontainerisasi untuk menggangkut pasar angkutan petikemas pada pelayaran domestik di sepanjang lintas utama

Revitalisasi infrastruktur pelabuhan untuk menjamin kelancaran penggangkutan barang keluar masuk pelabuhan

Pengembangan dry port atau pelabuhan darat sebagai bufferatau penyangga logistik dari pelabuhan laut (sea-port)

Pembangunan pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri yang terintegrasi terutama pada wilayah timur Indonesia

Subsidi Angkutan Laut Tetap Dan Teratur Untuk Kapal Barang Dalam Rangka Menunjang Tol Laut

Sumber : Ditjen Hubla-Kemenhub 2015 16

Page 17: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan di luar Pulau Jawa agar terjadi pemerataan pembangunan sehingga disparitas pertumbuhan perekonomian tidak terlalu besar dan mendukung transportasi yang efektif dan efisien karena adanya keseimbangan muatan kapal.

Optimalisasi rute tetap dan teratur (liner) untuk angkutan penumpang, penumpang dan barang, mulai tahun 2015 akan dilayani keperintisan dan penugasan angkutan barang.

Pengembangan SDM dalam bidang pelayaran dalam rangka peningkatam kebutuhan penyelenggaraan Tol Laut terutama mengantisipasi meningkatkan armada pelayaran nasional

Pengadaan sarana kapal untuk coastal shipping dan short sea shipping sebagai alternatif pemanfaatan moda angkutan transportasi

Sumber : Ditjen Hubla-Kemenhub 2015

17

Page 18: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

65%

Pertumbuhan perekonomian Indonesia tidak dapat

dibebankan seluruhnya pada Jalan Raya;

Rencana Induk Nasional 2030: Share Kereta Api untuk

angkutan Penumpang 13% dan angkutan Barang 17%

Rencana Strategis Tahun 2015-2019: Share kereta api

untuk angkutan penumpang 7,5 % dan angkutan

barang 5 %

Investasi untuk Sarana dan Prasarana dibutuhkan

sekitar Rp.234 Trilliun dengan 30% oleh Pemerintah

dan 70% oleh Swasta

Target Market Share Kereta Api

(Penumpang & Barang):

Sumber : Ditjen Perkeretaapian – Kementerian Perhubungan RI, 2016

PANGSA PASAR ANGKUTAN KERETA API (2014)

18

Page 19: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Jalur KA Existing

Jalur KA Rencana

Jalur KA-Khusus (Rencana)

Rencana Jalur KA Cepat (HST)

a. Jaringan perkeretaapian nasional pada tahun 2030 sepanjang12.100 km (Pulau Jawa-Bali, Sumatera,

Kalimantan, Sulawesi dan Papua) termasuk jaringan kereta api perkotaan sepanjang 3.800 km.

b. Sarana angkutan penumpang dengan jumlah lokomotif 2.805 unit, kereta api penumpang sebanyak

27.960 unit.

c. Sarana angkutan barang dengan jumlah lokomotif 1.995 unit dan gerbong 39.655 unit.

Visi: “ Kompetitif ,Terintegrasi, Teknologi Tinggi, Sinergi Industri, Terjangkau, ResponsifTerhadap Perkembangan ”

Share Kereta Api : 11-13% Untuk Angkutan Penumpang & 15-17% Untuk Angkutan Barang

Pembangunan Jalur Ganda & Elektrifikasi Lintas Utama Jawa

Terbangunnya Jaringan Kereta Api Trans Sumatra Sebagai Tulang Punggung Angkutan Massal Antar Kota

dan Perkotaan

Beroperasinya Argo Cahaya (High Speed Train/ HST) di Pulau Jawa

Kereta Api Sebagai Tulang Punggung Transportasi Angkutan Barang di Kalimantan, Sulawesi dan Papua

Terintegrasi, Aman, Selamat, Nyaman, Pelayanan Yang Handal dan Terjangkau

Sumber : Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas) 2010-2030

Target :

Program :

RENCANA INDUK PERKERETAAPIAN NASIONAL 2030

19

Page 20: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Meningkatkan keselamatan operasional perkeretaapian dengan membangun budaya

safety first dalam setiap penyelenggaraan

perkeretaapian nasional

Meningkatkan peran kereta api meliputi:

(1) angkutan massal perkotaan,

(2) angkutan massal antar kota yang menghubungkan pusat kegiatan,serta

(3) akses ke pelabuhan dan bandara dalam mendukung angkutan logistik

Mengintegrasikan layanan kereta api dengan moda lainnya

Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan

perkeretaapian

KEBIJAKAN

RENCANA INDUK PERKERETAAPIAN NASIONAL 2030

Sumber : Ditjen Perkeretaapian – Kementerian Perhubungan RI, 2016

20

Page 21: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

STRATEGI PEMBANGUNAN PERKERETAPAI

AN

Pengemb.Jaringan

Pelayanan

Peningkatan Keamanan & Keselamatan

Alih Teknologi & Pengemb.Industri

Pengemb. SDM Perkeretaapian

Pengemb. Kelembagaan

Investasi & Pendanaan

RENCANA INDUK PERKERETAAPIAN NASIONAL 2030

Sumber : Ditjen Perkeretaapian – Kementerian Perhubungan RI, 201621

Page 22: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

AGENDA PRESIDEN 2015-2019 TERKAIT PERKERETAAPIAN

VISI MISI PRESIDEN JOKOWI-JK 2015-2019

KOMITMEN PENGUATAN INFRASTRUKTUR MELALUI:

1. Pengembangan sistem transportasi umum massal terintegrasi

2. Kebijakan transportasi yang berpihak pada transportasi masal yang aman, nyaman, merata, dan efisien

3. Pembangunan monorail atau underground yang menghubungkan bandara dengan pusat kota, pelabuhan dengan pusat kota, lingkar dalam kota dan lingkar luar kota dengan lingkar dalam kota

4. Pembangunan rel KA baru untuk menghubungkan antar kota dan perlunya kebijakan transportasi KA perkotaan sebagai alternatif terhadap moda transportasi darat

5. Pembangunan rel KA (rel ganda) antar kota di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi

6. Penambahan jumlah rute perintis yang dilayani (76 rute) (keterangan: untuk semua moda)

Keterangan: Komitmen penguatan infrastruktur merupakan agenda strategis ke -9 dari 16 agenda strategis BIDANG EKONOMI yang termuat dalam Visi Misi Jokowi-JK. Total terdapat 31 agenda strategis dalam 3 bidang (politik, ekonomi, dan kebudayaan) yang diringkas menjadi 9 agenda prioritas presiden atau disebut NAWACITA

Sumber : Ditjen Perkeretaapian – Kementerian Perhubungan RI, 2016 22

Page 23: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

PROGRAM PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN TAHUN 2015-2019

• Menghubungkan lintas utama Pulau Sumatera (Aceh-Sumut-Riau-Sumbar, Lampung-Sumsel)

• Akses ke-4 bandara (Medan, Padang, Palembang, Batam)

• Akses ke- 7 pelabuhan (Lhokseumawe, Belawan, Dumai, Tj Api-Api, Panjang, Bakauheni, Kuala Tanjung)

• KA perkotaan/regional di 4 lokasi (Medan/Mebidangro, Padang, Palembang, Batam)

• Reaktivasi 3 jalur KA (Binjai-Besitang, P. Panjang-B.Tinggi-Payakumbuh, Muaro Kalaban –Muaro)

• Rel Ganda Lintas Utara -Selatan • Persiapan High-speed Train Jakarta-

Bandung-Smg-Sby• Lingkar Layang Jabodetabek• Elektrifikasi (Sby, Bdg, Jogya-Solo)• Akses ke-5 bandara (Soetta, Yogya, Sby,

Kertajati, Smg) • Akses ke -7 pelabuhan (Tj. Priok, Cirebon,

Tj Emas, Tj Perak, Merak, Bojonegara, Teluk Lamong)

• KA perkotaan/regional di-5 lokasi (Jkt dsk, Bdg dsk, Smg dsk, Yogya dsk, Sby dsk)

• Reaktivasi jalur KA di 8 lokasi

• Terbangunnya jalur rel untuk angkutan batu bara skema KPS : (1) Muara Wahau - Muara Bengalon, (2) Murung Raya –Kutai Barat – Balikpapan, (3) Puruk Cahu-Mangkatib/Batanjung

• Terbangunnya jalur rel antar kota: (1) Banjarmasin –Balikpapan - Samarinda –Tanjung Redep – Batas Negara, (2) Banjarmasin –Palangkaraya – Pontianak –Batas Negara

• Akses ke-1 bandara (Banjarmasin) & Akses ke -3 pelabuhan (Batanjung, Banjarmasin, Lubuk Tutung)

• Terbangunnya jalur rel antar kota: (1) Makassar-Parepare, (2) Bitung-Manado, (3) Bitung – Gorontalo – Isimu, (4) Pare-Pare – Mamuju (5) Mamuju –Palu – Isimu, (6) Makassar –Takalar – Watampone

• Akses ke-2 bandara (Makassar, Manado)

• Akses ke -4 pelabuhan (Makassar, Bitung, Parepare, Garongkong)

• KA perkotaan/regional di 2 lokasi (Mamminasata, Manado dsk)

• Pembangunan Jalur KA di Pulau Bali termasuk KA perkotaan dan akses bandara di Denpasar

• Persiapan pembangunan KA Sorong - Manokwari & Jayapura – Sarni termasuk akses ke Pelabuhan

PULAU SUMATERA PULAU JAWA PULAU KALIMANTAN PULAU SULAWESI PULAU LAINNYA

Sumber: RIPNas, Masterplan Pulau, Ditjen KA 2014 23

Page 24: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Cetak Biru Transportasi

Antarmoda/Multimoda Tahun 2010-2030

24

- berupa arah pengembangan dan pembangunantransportasi antarmoda/multimoda;

- dalam rangka kelancaran arus barang dan aruspenumpang serta mendukung sistem logistik nasionalyang efektif dan efisien.

Page 25: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

25

Cetak Biru Transportasi

Antarmoda/Multimoda Tahun 2010-2030

- merupakan program dan rencana aksi pengembangantransportasi antarmoda/multimoda dalam kurun waktujangka pendek, jangka menengah dan jangka Panjang;

- dijadikan sebagai acuan, pedoman dan landasan dalamperencanaan, dan pembangunan dan penyelenggaraantransportasi multimoda pada simpul-simpul 25 pelabuhan, 7 terminal khusus, 14 bandar udara, 9 kotametropolitan serta 183 kabupaten daerah tertinggal.

Page 26: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Cetak Biru Transportasi

Antarmoda/Multimoda Tahun 2010-2030

26

Pengembangan TransportasiAntarmoda/Multimoda dilakukan secara:

Berkesinambung-an, konsistendan terpadu;

baik intramaupun antar

moda;

serta dengansektor

pembangunanlainnya;

sesuai dengankebutuhan danperkembangan

zaman, ilmupengetahuandan teknologi.

Page 27: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Pengembangan Transportasi Antarmoda/Multimoda Untuk Kelancaran Arus

Barang di Pelabuhan Tanjung PriokPermen Perhubungan No. KM 15 Tahun 2015 Tentang Cetak Biru Tansportasi Antarmoda/Multimoda Tahun 2010-2030 27

Page 28: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Pengembangan Transportasi Antarmoda/Multimoda Untuk Kelancaran Arus

Barang di Pelabuhan Tanjung Perak-Jawa Timur

28

Permen Perhubungan No. KM 15 Tahun 2015 Tentang Cetak Biru Tansportasi Antarmoda/Multimoda Tahun 2010-2030

28

Page 29: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Pengembangan Transportasi Antarmoda/Multimoda Untuk Kelancaran Arus

Barang di Pelabuhan Makassar – Sulawesi Selatan

29

Permen Perhubungan No. KM 15 Tahun 2015 Tentang Cetak Biru Tansportasi Antarmoda/Multimoda Tahun 2010-2030

29

Page 30: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Matriks Program Pengembangan Tranportasi Antarmoda/Multimoda untuk

Peningkatan Kelancaran Arus Barang

di Bandar Udara Soekarno Hatta – Banten

Permen Perhubungan No. KM 15 Tahun 2015 Tentang Cetak Biru Tansportasi Antarmoda/Multimoda Tahun 2010-2030

30

Page 31: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Permen Perhubungan No. KM 15 Tahun 2015 Tentang Cetak Biru Tansportasi Antarmoda/Multimoda Tahun 2010-2030

31

Page 32: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Matriks Program Pengembangan Tranportasi Antarmoda/Multimoda

untuk Peningkatan Kelancaran Arus Barang

di Bandar Udara Hang Nadim – Kepulauan Riau

Permen Perhubungan No. KM 15 Tahun 2015 Tentang Cetak Biru Tansportasi Antarmoda/Multimoda Tahun 2010-2030 32

Page 33: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Pengembangan Transportasi Antarmoda/Multimoda Untuk Kelancaran Arus

Barang di Bandar Udara Juanda – Jawa Timur

Permen Perhubungan No. KM 15 Tahun 2015 Tentang Cetak Biru Tansportasi Antarmoda/Multimoda Tahun 2010-2030 33

Page 34: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Pengembangan Transportasi Antarmoda/Multimoda Untuk Kelancaran

Mobilitas Orang di Jabodetabek (Jakarta-bogor-depok-tangerang-bekasi)

34Permen Perhubungan No. KM 15 Tahun 2015 Tentang Cetak Biru Tansportasi Antarmoda/Multimoda Tahun 2010-2030

Page 35: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

Pengembangan Transportasi Antarmoda/Multimoda Untuk Kelancaran

Mobilitas Orang di Yogyakarta

Permen Perhubungan No. KM 15 Tahun 2015 Tentang Cetak Biru Tansportasi Antarmoda/Multimoda Tahun 2010-2030

35

Page 36: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak

PENUTUP

36

Perencanaan secara holistik , berkelanjutan, konsisten dengan tujuan yang jelas dan terukur.

Diwujudkan secara konsisten.

Pengembangan industri transportasi (prasaranadan sarana)

Pengembangan SDM di bidang transportasi

•Regulator

•Operator

•Industri

Page 37: SITI MALKHAMAH - kuliahtransportasi.files.wordpress.com · Dipilih moda transportasi yang paling efisien. - Waktu - Biaya operasi kendaraan - Konsumsi energi (jumah dan jenis) - Dampak