MODUL ADMINISTRASI PAJAK KELAS XI/2 RANGKU MAN MATERI ADMINI Assalamu alaikum wrwb. ’ Sebelum mempelajari materi lebih lanjut, silahkan bergabung ke akun edmodo, dengan kode : hz8i7p (XI PB1) dan jab93h (XI PB2). Disamping ada pengantar materi, dalam akun tersebut sudah saya kirimkan tugas, yang menjadi penilaian di semester genap. Terima kasih dan tetap semangatt. Wassallamu alaikum wr.wb ’
42
Embed
Site · Web viewMODUL ADMINISTRASI PAJAK KELAS XI/2 Author SILVIA RACHMAN Created Date 03/20/2020 02:08:00 Last modified by User ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MODUL ADMINISTRASI PAJAK KELAS XI/2
Assalamu’alaikum wrwb.
Sebelum mempelajari materi lebih lanjut, silahkan bergabung ke akun edmodo, dengan kode : hz8i7p (XI PB1) dan jab93h (XI PB2).Disamping ada pengantar materi, dalam akun tersebut sudah saya kirimkan tugas, yang menjadi penilaian di semester genap.
Terima kasih dan tetap semangatt.Wassallamu’alaikum wr.wb
MODUL ADMINISTRASI PAJAK KELAS XI/2
RANGKUMA
N MATER
IADMINISTRAS
I PAJAKKELAS XI PB
TAHUN 2019/2
020
REKONSILIASI FISKAL
Rekonsiliasi Fiskal dalam laporan keuangan perusahaan yang dibuat oleh Perusahaan
(Wajib Pajak) terjadi karena adanya perbedaan perhitungan, khususnya laba menurut akutansi
(komersial), dengan perhitungan laba menurut Perpajakan (fiskal). Laporan Keuangan
disusun berdasarkan berdasarkan prinsip yang berlaku umum, yaitu Standar Akutansi
Keuangan (SAK), sedangkan untuk kepentingan fiskal, Laporan Keuangan disusun
berdasarkan Peraturan Perpajakan (Undang Undang Pajak Penghasilan).
Untuk menjembatani adanya perbedaan dalam laporan keuangan komersial dan
laporan keuangan fiskal agar lebih efesiensi maka Laporan Keuangan fiskal disusun secara
beriringan dengan laporan keuangan komersial, artinya meskipun laporan keuangan komersial
atau bisnis disusun berdasarkan prinsip akutansi bisnis, tetapi ketentuan perpajakan sangat
dominan dalam mendasari proses penyusunan laporan keuangan. Penyebab perbedaan laporan
keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal adalah karena terdapat perbedaan prinsip
akutansi, metode dan prosedur akutansi, perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya , serta
perbedaan perlakuan penghasilan dan biaya.
A. Pengertian
Koreksi fiscal (rekonsiliasi fiska) adalah koreksi atau penyesuaian yang harus
dilakukan oleh wajib pajak sebelum menghitung Pajak Penghasilan (PPh) bagi wajib pajak
badan dan wajib pajak orang pribadi (yang menggunakan pembukuan dalam menghitung
penghasilan kena pajak). Koreksi fiscal terjadi karena adanya perbedaan pengakuan/perlakuan
penghasilan maupun biaya antara akuntansi komersial dengan akuntansi pajak.
B. Penyebab Perbedaan Laporan Keuangan Komersial Dan Laporan Keuangan
Fiskal
1. Perbedaan prinsip akuntansi
Beberapa prinsip SAK yang telah diakui secara umum tetapi tidak diakui
dalam fiskal, diantaranya adalah :
a. Prinsip Konservatisme
penilaian persediaan akhir berdasarkan metode “terendah antara harga pokok dan
MODUL ADMINISTRASI PAJAK KELAS XI/2
MATERI 1REKONSILIASI FISKAL
nilai realisasi bersih” dan penilaian piutang dengan nilai taksiran realisasi
bersih, diakui dalam akuntansi komersial, tetapi tidak diakui dalam fiskal.
b. Prinsip Harga Perolehan (cost)
Dalam akuntansi komersial, penentuan harga perolehan untuk barang yang
diproduksi sendiri boleh memasukkan unsur biaya tenaga kerja yang berupa
natura. Dalam fiskal, pengeluaran dalam bentuk natura tidak diakui sebagai
pengurangan/biaya.
c. Prinsip pemadanan (matching) biaya-manfaat.
akuntansi komersial mengakui biaya penyusutan pada saat aset tersebut
menghasilkan. Dalam fiskal, penyusutan dapat dimulai sebelum menghasilkan.
2. Perbedaan Metode dan Prosedur Akuntansi
a. Metode Penilaian Persediaan.
Akuntansi komersial meperbolehkan untuk memakai berbagai metode yang ada.
Namun apabila pada akuntansi fiskal hanya diperbolehkan menggunakan
metode Average dan FIFO.
b. Metode Penyusutan dan Amortisasi.
Akuntansi komersial membolehkan metode penyusutan berbagai jenis, apabila
dalam akuntansi fiskal hanya diperbolehkan garis lurus dan saldo menurun.
Selain itu apabila akuntansi komersial kita dapat memperkirakan umur
ekonomis aktiva tetap, namun pada fiskal yang memutuskan adalah Menteri
Keuangan. Demikian pula dengan nilai residu, akuntansi komersial
memperbolehkan menggunakan nilai residu, sedangkan fiskal tidak diperoleh
menggunakan nilai residu.
c. Metode Penghapusan Piutang.
Dalam akuntansi komersial penghapusan piutang ditentukan berdasarkan metode
cadangan. Sedangkan dalam fiskal, penghapusan piutang dilakukan pada saat
piutang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat-syarat tertentu yang
diiatur dalam peraturan perpajakan.
3. Perbedaan Perlakuan dan Pengakuan Penghasilan dan Biaya.
a. Penghasilan tertentu diakui dalam akuntansi komersial tetapi bukan merupakan
objek pajak penghasilan. Dalam rekonsiliasi fiskal, penghasilan tersebut harus
dikeluarkan dari total PKP atau dikurangkan dari laba menurut akuntansi
komersial.
Contoh:
MODUL ADMINISTRASI PAJAK KELAS XI/2
Penggantian atau imbalan yang diterima atau diperoleh dalam bantuk
natura.
Bagian laba yang diterima oleh perusahaan modal vantura dari badan
pasangan usaha.
Hibah, bantuan, sumbangan.
Iuran dan penghasilan tertentu yang diterima dari dana pensiun.
Penghasilan dividen yang diterima oleh PT, koperasi, BUMN/ BUMD,
sebagai WPDN dengan persyaratan tertentu.
Penghasilan lain yang termasuk dalam kelompok bukan objek pajak
(pasal 4 ayat (3) UU PPh).
b. Penghasilan tertentu diakui dalam akuntansi komersial tetapi pengenaan
pajaknya bersifat final. Dalam rekonsiliasi fiskal, penghasilan tersebut harus
dikeluarkan dari total PKP atau dikurangkan dari laba menurut akuntansi
komersial.
Contoh:
Penghasilan berupa deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan
surat utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi
kepada anggota koperasi orang pribadi.
Penghasilan berupa hadiah undian
Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya
Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/ atau
bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real estate dan persewaan tanah
dan atau bangunan
Penghasilan tertentu lainnya (penghasilan dari pengungkapan
4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT)
a. Tarif PPh Ps. 17 ayat (1) Huruf b X Angka 3 ………….
b. Tarif PPh Ps. 17 ayat (2b) X Angka 3 ……………………. 4
c. Tarif PPh Ps. 31E ayat (1)(Lihat Buku Petunjuk)
5. PENGEMBALIAN / PENGURANGAN KREDIT PAJAK LUAR NEGERI5(PPh Ps. 24) YANG TELAH DIPERHITUNGKAN TAHUN LALU ………
6. JUMLAH PPh TERUTANG (4 + 5)...........................................................6
7. PPh DITANGGUNG PEMERINTAH (Proyek Bantuan Luar Negeri) …… 7
8. a. KREDIT PAJAK DALAM NEGERI8a(Diisi dari Formulir 1771-III Jumlah Kolom 6) ……….……………..
b. KREDIT PAJAK LUAR NEGERI8b(Diisi dari Lampiran Khusus 7A Jumlah Kolom 8) ……….…………
c. JUMLAH ( 8a + 8b )..........................................8c
9. a.
b.
PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI
PPh YANG LEBIH DIPOTONG /
DIPUNGUT
(6 – 7 – 8c)…. 9
10. PPh YANG DIBAYAR SENDIRIa. PPh Ps. 25 BULANAN ….……..………………..……………………… 10a
b. STP PPh Ps. 25 (Hanya Pokok Pajak)............................................10b
c. JUMLAH (10a + 10b) …….……………………...………………10c
11. a.
b.PPh YANG KURANG DIBAYAR (PPh Ps.
29) PPh YANG LEBIH DIBAYAR (PPh Ps.
28A)
(9 – 10c)….. 11
12. PPh YANG KURANG DIBAYAR PADA ANGKA 11.a DISETOR TANGGAL ………
13. PPh YANG LEBIH DIBAYAR PADA ANGKA 11.b MOHON :
TGL BLN THN
a. DIRESTITUSIKAN b. DIPERHITUNGKAN DENGAN UTANG PAJAK
Khusus Restitusi untuk Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu atau Wajib Pajak yang Memenuhi Persyaratan Tertentu: Pengembalian Pendahuluan (Pasal 17C atau Pasal 17D UU KUP)
F.1.1.32.14
SPT PPh Badan
2 0SPT PEMBETULAN
IDEN
TITA
SFO
RMUL
IRA.
PEN
GHAS
ILAN
KE
NA P
AJAK
D. P
Ph K
URAN
G/ L
EBIH
BA
YAR
C. K
REDI
T PA
JAK
B. P
Ph T
ERUT
ANG
DIAUDIT OPINI AKUNTAN TIDAK DIAUDIT
7
Form 1771 (Induk halaman 2)
Formulir 1771 Halaman 2RUPIAH
(1) (2) (3)
E. A
NGSU
RAN
PPh
PASA
L 25
TAH
UN
BERJ
ALAN
14. a. PENGHASILAN YANG MENJADI DASARPENGHITUNGAN ANGSURAN ………..………………………
14a
b. KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL:(Diisi dari Lampiran Khusus 2A Jumlah Kolom 9) .………...
14b
c. PENGHASILAN KENA PAJAK (14a – 14b) …..………………14c
d. PPh YANG TERUTANG(Tarif PPh dari Bagian B Nomor 4 X 14c)
14d
e. KREDIT PAJAK TAHUN PAJAK YANG LALU ATASPENGHASILAN YANG TERMASUK DALAM ANGKA 14aYANG DIPOTONG / DIPUNGUT OLEH PIHAK LAIN …..……
14e
f. PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI (14d – 14e) ………14f
g. PPh PASAL 25 : (1/12 X 14f) ………..…….……………………14g
F. P
Ph F
INAL
DAN
PE
NGHA
SILA
N BU
KAN
15 a. PPh FINAL :(Diisi dari Formulir 1771-IV Jumlah Bagian A Kolom 5) …..……..…
15a
b. PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK :PENGHASILAN BRUTO(Diisi dari Formulir 1771-IV Jumlah Bagian B Kolom 3) …..……..…..
15b
G. P
ERNY
ATAA
NTR
ANSA
KSI D
ALAM
HU
BUNG
AN IS
TIMEW
A
16 a. Ada Transaksi Dalam Hubungan Istimew a dan/atau Transaksi dengan Pihak yang Merupakan Penduduk Negara Tax Haven Country.(Wajib melampirkan Lampiran Khusus 3A, 3A-1, dan 3A-2 Buku Petunjuk Pengisian SPT )*
b. Tidak Ada Transaksi Dalam Hubungan Istimew a dan/atau Transaksi dengan Pihak yang Merupakan Penduduk Negara Tax Haven Country
H. L
AMPI
RAN
17 SELAIN LAMPIRAN-LAMPIRAN 1771-I, 1771-II, 1771-III, 1771-IV, 1771-V, DAN 1771-VI BERSAMA INI DILAMPIRKAN PULA :
a. SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR KE-3 PPh PASAL 29
b. LAPORAN KEUANGAN
c. TRANSKRIP KUTIPAN ELEMEN-ELEMEN DARI LAPORAN KEUANGAN (Lam piran Khusus 8A-1 / 8A-2 / 8A-3 / 8A-4 / 8A-5 / 8A-6/ 8A-7/ 8A-8)*
d. DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL (Lam piran Khusus 1A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
e. PERHITUNGAN KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL (Lam piran Khusus 2A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
f. DAFTAR FASILITAS PENANAMAN MODAL (Lam piran Khusus 4A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
g. DAFTAR CABANG UTAMA PERUSAHAAN (Lam piran Khusus 5A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
h. SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR KE-3 PPh PASAL 26 AYAT (4) (Khusus bagi BUT)
i. PERHITUNGAN PPh PASAL 26 AYAT (4) (Khusus BUT) (Lam piran Khusus 6A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
j. KREDIT PAJAK LUAR NEGERI (Lam piran Khusus 7A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
k. SURAT KUASA KHUSUS (Bila dikuasakan)
l. RINCIAN JUMLAH PENGHASILAN DAN PEMBAYARAN PPh FINAL PP 46/2013 PER MASA PAJAK DARI MASING-MASING TEMPAT
USAHA m.
n.
* Wajib Pajak dapat langsung mengunduh dari situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat http://w w w .pajak.go.id. atau mengambil di KPP/KP2KP terdekat.
PERNYATAAN
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya term asuk sanksi-s anksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lam pirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
a. WAJIB PAJAK b. KUASA c. …………………………………, d.
(Tempat) tgl bln thn
TANDA TANGAN DAN CAP PERUSAHAAN :
NAMA LENGKAP
PENGURUS / KUASA : e.
N P W P : f.
F.1.1.32.14
7a
8
Form 1771 (lampiran 1)
1771 - IKEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
N P W P :
NAMA WAJIB PAJAK :
PERIODE PEMBUKUAN :
LAMPIRAN - ISPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO FISKAL
s.d.
NO(1)1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
URAIAN(2)
PENGHASILAN NETO KOMERSIAL DALAM NEGERI :
a. PEREDARAN USAHA............................................................................................1a
1bb. HARGA POKOK PENJUALAN …………...…………...…………...…………...…
1cc. BIAYA USAHA LAINNYA .…………...…………....…………...…………....………
1dd. PENGHASILAN NETO DARI USAHA ( 1a - 1b - 1c ) ..…………...………….....
1ee. PENGHASILAN DARI LUAR USAHA .…………...…………....…………...……
1ff. BIAYA DARI LUAR USAHA .…………...…………....…………...…………....……
1gg. PENGHASILAN NETO DARI LUAR USAHA ( 1e - 1f )..…….………….....……
1hh. JUMLAH ( 1d + 1g ) : .…………...…………....…………...…………....……
PENGHASILAN NETO KOMERSIAL LUAR NEGERI2(Diisi dari Lampiran Khusus 7A Kolom 5) .…………...…………....…………...……
CATATAN : Pindahkan jumlah Angka 8 ke Formulir 1771 Huruf A Angka 1.
D.1.1.32.31
IDEN
TITA
SFO
RMUL
IR
TAHU
N PA
JAK
2 0
Catatan :• Nomor 1 untuk Perusahaan Dagang diisi pembelian barang dagangan, untuk perusahaan industri diisi pembelian bahan baku, bahan penolong dan barang jadi.• Nomor 7 termasuk management fee, technical assistance fee, dan jasa lainnya• Nomor 11 diisi dengan total biaya yang tidak tertampung dalam perincian 1 s.d. 10.• Nomor 12 dan 13 untuk perusahaan dagang diisi total persediaan awal dan akhir barang dagangan, untuk perusahaan industri diisi total
persediaan awal/akhir bahan baku/bahan penolong ditambah barang setengah jadi ditambah barang jadi.
D.1.1.32.54
PERINCIAN HARGA POKOK PENJUALAN, BIAYA USAHA LAINNYA DAN BIAYA DARI LUAR USAHA SECARA KOMERSIAL
- BERSIH 49,276,057,227 45,145,787,961 CONSIGNMENT SALES - NET
3,895,446,376,165 NET SALES
1,961,897,730,178 COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 2,193,584,429,818 1,933,548,645,987 GROSS PROFIT
Beban Usaha 2.j, 24 (1,542,837,709,287) (1,368,663,061,686) Operating ExpensesPendapatan Lain-lain 2.j, 25 66,349,919,683 86,528,830,896 Other IncomeBeban Lain-lain 2.j, 25 (802,029,998) (225,774,455) Other Expenses
LABA USAHA 716,294,610,216 651,188,640,742 OPERATING INCOME
Beban Keuangan 2.j, 26 (34,416,198,560) (28,194,694,965) Other Financial Charges
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 681,878,411,656 622,993,945,777 PROFIT BEFORE INCOME TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK INCOME TAX BENEFITPENGHASILAN 2.i, 16.c (EXPENSES)Pajak Kini (145,391,764,419) (135,498,650,019) Current TaxPajak Tangguhan 16.d 12,406,118,041 15,508,943,161 Deferred TaxTotal Beban Pajak Penghasilan (132,985,646,378) (119,989,706,858) Total Income Tax Expenses
LABA TAHUN BERJALAN 548,892,765,278 503,004,238,918 INCOME FOR THE YEAR
Total Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Total Net IncomeDiatribusikan Kepada: Attributable To:Pemilik Entitas Induk 554,768,637,507 508,872,988,817 Owner of the Parent CompanyKepentingan Non Pengendali (5,875,872,229) (5,868,749,898) Non-Controlling Interests
548,892,765,278 503,004,238,918
Pendapatan (Beban) Other Comprehensive IncomeKomprehensif Lain -- -- (Expenses)
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVETAHUN BERJALAN 548,892,765,278 503,004,238,918 INCOME FOR THE YEAR
Total Laba Komprehensif Yang Dapat Total Comprehensive IncomeDiatribusikan Kepada: Attributable To:Pemilik Entitas Induk 554,768,637,507 508,872,988,817 Owner of the Parent CompanyKepentingan Non Pengendali (5,875,872,229) (5,868,749,898) Non-Controlling Interests
548,892,765,278 503,004,238,918
LABA PER SAHAM DASAR 2.o, 27 32.44 29.70 BASIC EARNING PER SHARE
11
Informasi tambahan
c. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan2014 2013
Rp Rp Pajak Kini:Perusahaan (145,391,764,419) (135,498,650,019)
(145,391,764,419) (135,498,650,019) Pajak Tangguhan:Perusahaan 12,603,321,853 14,670,885,522Entitas Anak (197,203,812) 838,057,639
12,406,118,041 15,508,943,161 Total (132,985,646,378) (119,989,706,858)
Laba sebelum Pajak Penghasilan menurut
Laporan Laba Rugi Konsolidasi 681,878,411,656 622,993,945,777
Rugi Entitas Anak Sebelum Pajak Penghasilan 14,492,049,749 15,509,505,889
Tax Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan 696,370,461,405 638,503,451,666Beda WaktuPenyusutan dan Amortisasi (4,302,120,653) (2,641,441,870)
Penghasilan Pajak Perusahaan (16,178,131,367) 14,447,188,805
Taksiran Lebih Bayar Pajak PenghasilanPajak - Entitas Anak (Catatan 16.a) (2,574,120,452) (1,072,990,380)
13
Diminta :1. Buatlah SPT PPh Badan tahun 2014 untuk PT. Ace Hardware Indonesia Tbk.2. Kapan paling lambat SPT tersebut harus disampaikan/dilaporkan ke kantor pajak?
13
SPT PPN (Induk)
KEMENTRIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT MASA PPN)
Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN. Beri tanda X dalam yang sesuai
FORMULIR 1111
Jumlah Lembar SPT
(Termasuk Lampiran)
Diisi oleh Petugas
NAMA PKP : NPWP :
MASA : s.d - (mm-mm-yyyy) Thn Buku : s.d
Pembetulan Ke : .. (……....……) Wajib PPnBM
ALAMAT :
TELEPON : HP : KLU :
Perh
atia
n
Sesu
ai de
ngan
keten
tuan
Pas
al 3 a
yat (
7) U
U No
mor
6 Ta
hun
1983
seba
gaim
ana t
elah
bebe
rapa
kali
diub
ah te
rakh
ir de
ngan
UU
Nom
or 16
Tah
un 20
09, a
pabi
la SP
T M
asa y
ang
Saud
ara s
ampa
ikan
tida
k di
tanda
tanga
ni at
au ti
dak
sepe
nuhn
ya d
ilam
piri
kete
rang
an d
an/a
tau
doku
men
yan
g di
teta
pkan
, mak
a SPT
Sau
dara
dia
ngga
p tid
ak d
isam
paik
an.
I. PENYERAHAN BARANG DAN JASA DPP PPN
A. Terutang PPN :
1. Ekspor A. Rp -
2. Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri 1 Rp - Rp -
3. Penyerahan yang PPN-nya dipungut oleh Pemungut PPN 2 Rp 0 Rp 0
4. Penyerahan yang PPN-nya tidak dipungut 3 Rp 0 Rp 0
5. Penyerahan yang dibebaskan dari pengenaan PPN 4 Rp 0 Rp 0
Jumlah (I.A.1+I.A.2+I.A.3+I.A.4+I.A.5) Rp - Rp -
B. Tidak Terutang PPN Rp
C. Jumlah Seluruh Penyerahan (I.A + I.B) Rp -
II. PENGHITUNGAN PPN KURANG BAYAR/LEBIH BAYARA. Pajak Keluaran yang harus dipungut sendiri (Jumlah PPN pada I.A.2) 1 Rp -
B. PPN Disetor Dimuka Dalam Masa Pajak Yang Sama Rp -
C. Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan 5 Rp -
D. PPN yang kurang atau (lebih) bayar (II.A - II.B - II.C) Rp -
E. PPN yang kurang atau (lebih) bayar pada SPT yang dibetulkan Rp - -
F. PPN yang kurang atau (lebih) bayar karena pembetulan (II.D - II.E) Rp -
G. PPN yang kurang dibayar dilunasi tanggal - - NTPP:
H. PPN lebih bayar pada :1 Butir II.D (Diisi dalam hal SPT Bukan Pembetulan) 1 Butir II.D atau Butir II.F (Diisi dalam hal SPT Pembetulan)
Oleh : 2 PKP Pasal 9 ayat (4b) PPN atau Selain PKP Pasal 9 ayat (4b) PPN
diminta untuk : 3 Dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya atau Dikompensasikan ke Masa Pajak -
(mm-yyyy)
3 Dikembalikan (Restitusi)
Khusus Restitusi untuk PKP :atau Pasal 17C KUP dilakukan dengan Prosedur biasa atau Pengembalian Pendahuluan
atau Pasal 17D KUP dilakukan dengan Prosedur biasa atau Pengembalian Pendahuluan
atau Pasal 9 ayat (4C) PPN dilakukan dengan Pengembalian Pendahuluan
III. PPN TERUTANG ATAS KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI
A. Jumlah Dasar Pengenaan Pajak : Rp -
B. PPN Terutang : Rp -
C. Dilunasi Tanggal : - - (dd-mm-yyyy) NTPP :
IV. PEMBAYARAN KEMBALI PAJAK MASUKAN BAGI PKP GAGAL BERPRODUKSIA. PPN yang wajib dibayar kembali : Rp -
B. Dilunasi Tanggal : - - (dd-mm-yyyy) NTPP :
PPN dan PPnBM
MATERI 3SPT PPN DAN PPnBM
13
V. PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH
A. PPn BM yang harus dipungut sendiri 1 Rp
B. PPn BM Disetor Dimuka Dalam Masa Pajak Yang Sama Rp
C. PPn BM yang kurang atau (lebih) bayar (V.A – V.B) Rp -
D. PPn BM yang kurang atau (lebih) bayar pada SPT yang dibetulkan Rp
E. PPn BM yang kurang atau (lebih) bayar karena pembetulan (V.C – V.D) Rp -
F. PPn BM kurang dibayar dilunasi tanggal - - (dd-mm-yyyy) NTPP :
VI. KELENGKAPAN SPTFormulir 1111 AB Formulir 1111 A2 Formulir 1111 B2 SSP PPN..........lembar Surat Kuasa Khusus
A. Ekspor BKP Berwujud/BKP Tidak Berwujud/JKP A.1 -
B. Penyerahan Dalam Negeri1. Penyerahan Dalam Negeri dengan Faktur Pajak yang Tidak Digunggung A.2
- - -
2. Penyerahan Dalam Negeri dengan Faktur Pajak yang DigunggungC. Rincian Penyerahan Dalam Negeri
1. Penyerahan yang PPN atau PPN dan PPn BM-nya harus dipungut sendiri (Jumlah I.B.1 dengan Faktur Pajak Kode 01,04,06 dan 09 ditambah I.B.2 )
1
2. Penyerahan yang PPN atau PPN dan PPn BM-nya dipungut oleh Pemungut PPN( Jumlah I.B.1 dengan Faktur Pajak Kode 02 dan 03 )
2
3. Penyerahan yang PPN atau PPN dan PPn BM-nya tidak dipungut( Jumlah II dengan Faktur Pajak Kode 07 )
3
4. Penyerahan yang dibebaskan dari pengenaan PPN atau PPN dan PPn BM( Jumlah II dengan Faktur Pajak Kode 08 )
4
II. Rekapitulasi PerolehanA. Impor BKP, Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari Luar Daerah Pabean dan Pemanfaatan
JKP dari Luar Daerah Pabean Yang PM-nya Dapat DikreditkanB.1
B. Perolehan BKP/JKP dari Dalam Negeri Yang PM-nya Dapat Dikreditkan B.2
C. Impor atau Perolehan Yang PM-nya Tidak Dapat dikreditkan dan/atau Impor atau PerolehanYang Mendapat Fasilitas
B.3
D. Jumlah Perolehan ( II.A + II.B + II.C) - - -
III. Penghitungan PM Yang Dapat dikreditkanA. Pajak Masukan atas Perolehan yang Dapat Dikreditkan (II.A + II.B)B. Pajak Masukan Lainnya
1. Kompensasi kelebihan PPN Masa Pajak sebelumnya2. Kompensasi kelebihan PPN karena pembetulan SPT PPN Masa Pajak - (mm-yyyy)3. Hasil Penghitungan Kembali Pajak Masukan yang telah dikreditkan sebagai penambah (pengurang) Pajak Masukan4. Jumlah (III.B.1 + III.B.2 + III.B.3) -
C. Jumlah Pajak Masukan yang Dapat Diperhitungkan( III.A + III.B.4) 5 -
PRODI AKU
NTAN
SI UPJ
SP
T PP
N (Form
ulir 1111AB
)
14
DAFTAR EKSPOR BKP BERWUJUD, BKP TIDAK BERWUJUD, DAN ATAU JKP FORMULIR 1111 A1(Bila tidak ada transaksi tidak perlu dilampirkan
NAMA PKP 0 MASA 0 s.d 0 - 0 (mm-mm-yyyy)
NPWP 0 Pembetulan Ke : ( )
No.Nama Pembeli BKP /Penerima Manfaat BKP
Tidak Berwujud/Penerima JKPDokumen Tertentu
DPP KeteranganNomor Tanggal (dd-mm-
yyy)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
JUMLAH A.1 -
PRODI AKU
NTAN
SI UPJ
SP
T PP
N (Form
ulir 1111A1)
15
DAFTAR PAJAK KELUARAN ATAS PENYERAHAN DALAM NEGERI DENGAN FAKTUR PAJAK
FORMULIR 1111 A2(Bila tidak ada transaksi tidak perlu dilampirkan