Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan ini manusia saling membutuhkan satu sama lain sesama makhluk Tuhan. Saling mengisi dalam masing masing kehidupan. Entah itu dalam bentuk sesama manusia ataupun sesama makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan. Bagi sebagian orang, kehadiran orang lain dalam hidupnya tidaklah cukup, oleh karena itu mereka memelihara hewan peliharaan ataupun berbagai macam tumbuhan di pekarangan rumahnya. Untuk memenuhi kebutuhan akan makhluk lain tersebut disediakan sebuah kawasan yang menyediakan berbagai macam jenis hewan dan tumbuhan ataupun tanaman hias. Dengan harga yang relatif terjangkau kita sudah dapat membeli kebutuhan akan makhluk lain tersebut. Kawasan tersebut, yang biasa kita sebut Splendid, berada di pusat kota Malang. Mempermudah bagi para pembeli untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan. Di kota Malang sendiri kawasan ini hanya ada 1. Terdapat 2 pasar , yaitu Pasar Hewan dan Pasar Bunga. Kondisi masing masing pasar tersebut sangatlah jauh berbeda. Pasar Hewan yang dipenuhi oleh berbagai jenis hewan memiliki suasana yang ramai dan aroma yang kurang sedap, sedangkan Pasar Bunga memiliki suasan yang cukup tenang dengan aroma segar dari tanaman dan beberapa bunga yang mekar.
21

SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

May 12, 2023

Download

Documents

MARETA HARLIA
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan ini manusia saling membutuhkan satu

sama lain sesama makhluk Tuhan. Saling mengisi dalam

masing masing kehidupan. Entah itu dalam bentuk sesama

manusia ataupun sesama makhluk hidup seperti hewan dan

tumbuhan. Bagi sebagian orang, kehadiran orang lain dalam

hidupnya tidaklah cukup, oleh karena itu mereka

memelihara hewan peliharaan ataupun berbagai macam

tumbuhan di pekarangan rumahnya.

Untuk memenuhi kebutuhan akan makhluk lain tersebut

disediakan sebuah kawasan yang menyediakan berbagai macam

jenis hewan dan tumbuhan ataupun tanaman hias. Dengan

harga yang relatif terjangkau kita sudah dapat membeli

kebutuhan akan makhluk lain tersebut.

Kawasan tersebut, yang biasa kita sebut Splendid,

berada di pusat kota Malang. Mempermudah bagi para

pembeli untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan. Di kota

Malang sendiri kawasan ini hanya ada 1. Terdapat 2

pasar , yaitu Pasar Hewan dan Pasar Bunga. Kondisi masing

masing pasar tersebut sangatlah jauh berbeda. Pasar Hewan

yang dipenuhi oleh berbagai jenis hewan memiliki suasana

yang ramai dan aroma yang kurang sedap, sedangkan Pasar

Bunga memiliki suasan yang cukup tenang dengan aroma

segar dari tanaman dan beberapa bunga yang mekar.

Page 2: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

Kawasan ini memiliki tapak yang berkontur yang

mempengaruhi masa dan tata bangunan, sirkulasi, dan

lainnya. Jika kita lihat masing-masing masa bangunan

tidak memiliki jarak yang cukup apalagi jika digunakan

sebagai tempat sirkulasi padahal dengan jumlah pengunjung

serta penjual yang tidak sedikit.

Banyaknya toko tidak pula didukung dengan luas

tapak, begitu pula dengan utilitas yang dirasa masih

berantakan serta tidak tertata.

Kawasan Splendid sendiri merupakan Venacular

architecture yang masih bertahan di malang. Dengan

keunikannya tersendiri hal ini lah yang membuat kami

ingin mengkaji lebih lanjut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana dampak dari kawasan Splendid terhadap

lingkungan sekitar secara langsung maupun tidak

langsung ?

2. Bagaimana pengaruh kondisi tapak berlereng pada masa

bangunan di Kawasan Splendid ?

3. Bagaimana susunan peletekan ruang bangunan dalam

kawasan Splendid mempengaruhi Sirkulasi dan aktivitas

pelaku di dalamnnya?

4. Bagaimana sistem utilitas Kawasan Splendid, serta

pengaruhnya dari dan bagi lingkungan sekitarnya ?

Page 3: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

5. Bagaimana kenyamanan bangunan berhungan dengan

kenyamanan visual, thermal dan audio pada kawasan

Splendid ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari Tugas kajian Teori dan Sejarah Arsitektur 2

ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh Kawasan Splendid dengan lingkungan

sekitarnya

2. Mengetahui pengaruh tapak berlereng pada masa bangunan

Kawasan Splendid

3. Mengetahui pengaruh tata ruangan pada sirkulasi dan

aktivitas pelaku pada Kawasan Splendid

4. Mengetahui sistem utilitas pada Kawasan Splendid

5. Mengetahui pencahayaan dan penghawaan pada kawasan

Splendid

Page 4: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

BAB II

KAJIAN TEORITIK

2.1 Hubungan Suatu Kawasan (Pasar Tradisional) dengan Lingkungan sekitarnya

Pusat berkumpulnya masyarakat sebenarnya ada di pasar

tradisional.Budaya menjadi roh pasar tradisional yang dapat

menembus berbagai batasan.Pasar tradisional berfungsi sebagai

ruang ekonomi, ruang sosial dan ruang budaya.

Sebagai ruang ekonomi karena jelas merupakan tempat jual

beli.Sebagai ruang sosial karena merupakan tempat interaksi,

dan sebagai ruang budaya terlihat dari fungsinya sebagai

sarana pembelajaran. Sapaan-sapaan yang mempunya inilai sosial

menjadi sarana komunikasi antara pedagang dengan pembeli.Pasar

tradisional merupakan cerminan dari lingkungan masyarakat

sekitar.Dengan adanya pasar tradisional maka

masyarakatdisekitarnya pun akan maju, begitu pula sebaliknya.

Setiap pasar tradisional tumbuh dalam kultur tertentusesuai

dengan lingkungan sekitarnya. Dan kultur inilah yang akan

menunjukan arah mana yang akan dituju dalam kehidupan

masyarakat pasar itu sendiri.

Perkembangan ekonomi yang semakin pesat, diiringi dengan

perubahan tatanan fisik serta perkembangan fungsi lingkungan

sekitarnya dapat mempengaruhi perubahan makna dan fungsi suatu

kawasan.

Page 5: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

Seiring perjalanan waktu, mengubah sistem ekonomi, sistem

pemerintahan, perkembangan teknologi, dan mosaik-mosaik

pembentuk karakter suatu kawasan menyebabkan penurunan

kualitas fungsional serta kualitas ekspresif. Penurunan

kualitas fungsional, antara lain karena semakin luasnya

daerah layanan. Faktor lain dalam penurunan kualitas

fungsional, disebabkan oleh pembangunan secaras poradis dan

tidak terkendali. Penurunan kualitas kawasan secara ekspresif,

terindikasi oleh semakin banyaknya penataan dan tampilan

bangunan tanpa keharmonisan, tanpa kesatuan, dan bahkan tanpa

kaidah arsitektural. Kondisi demikian, berakibat terjadi

tingkat keragaman ekspresi yang tinggi. Dampak dari

haltersebut, salah satunya mengarah kepada tatanan kawasan

yang chaos, dan terjadi de-Humanisasi kawasan.

2.2 Tapak Berkontur / Berlereng

Kontur merupakan garis imajiner sebagai penanda titik-

titik pada lahan miring yang memiliki ketinggian sama.

Interval kontur adalah jenjang yang ditentukan antara satu

garis titik ketinggian dengan satu garis titik ketinggian yang

lain. Interval kontur yang paling umum adalah 1 meter, namun

demikian dapat pula dibuat interval setiap 0,5 meter, 2 meter,

5 meter. Biasanya di dalam gambar kerja lansekap dicantumkan

pula penanda interval kontur, misalnya setiap 1 meter bergaris

tipis, dan setiap 5 meternya bergaris tebal. Mendesain dalam

lahan berkontur memerlukan strategi tersendiri untuk

menyiasati agar arsitektur dapat terwujud dengan baik.

Page 6: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

Desain yang aplikasinya akan memakan biaya banyak dalam

lahan berkontur jika banyak pula penggalian (cuta) dan

pengurugan (fill) yang dilakukan, sedangkan desain yang

aplikasinya paling minim biaya jika hampir tidak ada kegiatan

cut dan fill yang dilakukan. Namun demikian desain itu tidak

berarti pula bahwa seluruh bangunan melayang di atas lahan

berkontur dan disangga tiang-tiang sehingga lahan tidak banyak

diurug/digali. Karena tindakan tersebut juga akan memakan

banyak biaya pembuatan pelat lantai. Langkah yang cukup bijak

adalah dengan mencari dan selalu mencari kesetimbangan di

lokasi mana desain arsitektur menumpu di atas tanah, satu

ruang dapat memiliki ketinggian yang berbeda dengan ruang lain

sesuai dengan kontur yang ada.

Sebuah rancangan denah arsitektur yang meliuk mengikuti

kontur akan memiliki level lantai yang sama tingginya

dibanding rancangan denah yang tegak lurus dengan garis

kontur. Demikian pula jalan mobil/pedestrian yang selalu

sejajar dengan kontur akan relatif datar, jika jalur jalan

tersebut melawan arah kontur maka posisinya akan naik/turun.

Kontur dengan interval ketinggian 1 meter dan di dalam gambar

tapak juga terlihat berjarak 1 meter akan memiliki kemiringan

45 derajat. Jadi jika jalur jalan berada dalam posisi tegak

lurus kontur yang memiliki jarak 1 meter maka kemiringannya

sangat curam dan tidak layak didaki. Jarak kontur setiap 2

meter-an akan menghasilkan kecuraman 22,5 derajat dan masih

belum layak pula. Jarak kontur setiap 4 meter-an akan

menghasilkan kemiringan 11,25 derajat dan ini adalah batas

Page 7: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

kemiringan yang masih pantas untuk jalan mobil/pedestrian di

dalam suatu lahan olahan rancangan arsitektur.

Dalam kondisi tertentu memang akan didapati lokasi jalur

jalan yang memang harus berhadapan dengan kontur curam. Jika

memungkinkan sebaiknya desain jalur jalan dibuat mengikuti

kontur dengan penyelesaian cut/fill atau melayang disangga

tiang. Jika didapati bahwa jarak antar kontur terlalu rapat,

maka arah jalur jalan dapat diserongkan sampai kemiringan yang

mencapai jarak tertentu hingga didapatkan kelandaian yang

cukup layak. Selain kemiringan ini, perlu pula diamati bentuk

kontur yang menghasilkan lahan berupa punggung bukit dan lahan

yang berupa cekungan. Lahan yang berupa cekungan akan selalu

menjadi sasaran berkumpulnya arah aliran air. Dengan demikian

agar ruang efektif terhindar dari gangguan jalur air, maka

sebaiknya bangunan lebih banyak diletakkan pada pungung-

punggung bukit.

Oleh sebab itu kondisi tapak berkontur tersebut

menyebabkan pola tatanan bangunan rumah, tatanan jaringan

jalan, tatanan ruang terbuka dan tatanan bangunan fasilitas

umum akan membentuk perbedaan lingkungan sekitar tapak.

2.3 Organisasi Tata Ruang Cluster

Sebuah organisasi yang terklaster bergantung pada

kedekatan fisik untuk menghubungkan ruang-ruangnya satu sama

lain. Seringkali organisasi ini terdiri dari ruang-ruang yang

berulang dan memiliki seluller yang memiliki fungsi-fungsi

Page 8: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

serupa serta membagi sebuah tanda pengenal visual bersama

seperti bentuk dasar atau orientasi. Di dalam

komposisinya,sebuah organisasi terklaster juga dapat menerima

ruang-ruang yang tidak serupa serupa ukuran, bentuk, serta

fungsinya. Namun tetap terhubung satu sama lain melalui

sejenis alat pengatur visual seperti simetri atau sebuah

sumbu. Karena polanya tidak beasal dari sebuah konsep

geometris yang kaku, maka bentuk dari sebuah organisasi

terklaster adalah fleksibel dan senantiasa menerima

pertumbuhan serta perubahan tanpa mempengaruhi karakternya.

Ruang-ruang terklaster dapat diatur mengelilingi sebuah

titik akses masuk ke dalam sebuah bangunan ataupun di

sepanjang jalur pergerakan yan melaluinya. Ruang-ruang ini

juga dapat tersebar mengelilingi suatu area yang terdefinisi

atau volume ruang yang besar. Pola ini serupa dengan

organisasi terpusat,namun kurang memiliki keringkasan dan

keteraturan geometris. Ruang-ruang sebuah organisasi

terklaster juga dapat ditampung didalam sebuah area yang

terdefinisi ataupun volume ruang.

Karena tidak ada tempat hasil nemtukan yang penting di

dalam pola sebuah organisasi terklaster, maka nilai

kepentingan sebuah ruang harus ditegaskan melalui bentuk,

ukuran, atau orientasi di dalam pola tersebut. Suatu kondisi

simetri atau aksial dapat digunakan untuk memperkuat dan

menyatukan bagian-bagian sebuah organisasi terklaster serta

membantu mengartikulasikan kepentingan satu atau sekelompok

ruang di dalam organisasi tersebut.

Page 9: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

Sumber : Arsitektur : bentuk,ruang,dan tatanan Francis D.K. Ching,2007

2.4 Sistem Utilitas Kawasan

Utilitas adalah unsur penting dalam sebuah bangunan

maupun kawasan. Utilitas adalah semua yang berkaitan dengan

“menghubungkan” seperti air, listrik dan lainnya yang

menunjang sistem bangunan struktural maupun arsitektural

sehingga sebuah bangunan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya

dan pelaku yang beraktivitas di dalamnya merasa aman dan

nyaman

Perancangan utilitas terdiri dari:

1. Perancangan plambing dan sanitasi

2. Perancangan pencegahan pembakaran

3. Perancangan pengudaraan/penghawaan

4. Perancangan penerangan/pencahayaan

5. Perancangan telepon

6. Perancangan CCTV dan sekuriti system

7. Perancangan penangkal petir

8. Perancangan tata suara

9. Perancangan transportasi dalam bangunan

10. Perancangan landasan helicopter

11. Perancangan pembuangan sampah

12. Perancangan alat pembersih bangunan(Tanggoro, Dwi,

2004: 3)

2.5 Kenyamanan Manusia Thermal, Visual dan Audio

Page 10: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

a. Kenyamanan Thermal

Indeks kenyamanan termal atau skala kenyamanan merupakan

suatu skala yang terdiri atas 4 faktor termal (thermal factors) : 80%

dari responden setuju dengan kondisi kenyamanan ;

1) Suhu

2) Kelembapan

3) Sinar matahari

4) Angin

Suhu netral Kota Malang

b. Kenyamanan visual

Komponen visual terbagi menjadi beberapa unsur ;

1) Sudut pandang

2) Ukuran objek pengamatan

3) Warna objek

4) Persepsi warna

Page 11: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

Kebutuhan cahaya

c. Kenyamanan thermal

Ada empat cara pemindahan panas yakni:

1) Konduksi ialah pemindahan panas yang dihasilkan

dari kontak langsung antara permukaan-permukaan.

Konduksi terjadi hanya dengan menyentuh atau

menghubungkan permukaan-permukaan yang panas atau

sejuk.

Page 12: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

2) Konveksi. Pemindahan panas berdasarkan gerakan

cairan disebut konveksi. Dalam hal ini cairan

adalah udara.

3) Evaporasi (penguapan). Dalam pemindahan panas

yang didasarkan pada evaporasi, sumber panas

hanya dapat kehilangan panas.

4) Radiasi ialah pemindahan panas atas dasar

gelombang-gelombang elektromagnetis.

Jumlah keseluruhan panas pindahan yang dihasilkan oleh

masing-masing cara hampir seluruhnya ditentukan oleh kondisi-

kondisi lingkungan. Pengondisian suatu ruang seharusnya

meningkatkan laju kehilangan panas bila para penghuni terlalu

panas dan mengurangi laju kehilangan panas bila mereka terlalu

dingin. Tujuan ini tercapai dengan mengolah dan menyampaikan

udara yang nyaman dari segi suhu, uap air (kelembaban), dan

velositas (gerak udara dan pola-pola distribusi). Kebersihan

udara dan hilangnya bau (melalui ventilasi) merupakan kondisi-

kondisi kenyamanan tambahan yang harus dikendalikan oleh

sistem penghawaan buatan.

Agar memberi kondisi yang nyaman secara terus-menerus

dalam suatu bangunan, sistem-sistem penghawaan harus

mempertahankan keseimbangan antara kondisi-kondisi termal dan

atmosfer dalam dan kondisi-kondisi iklim yang terus-menerus

berubah di luar ruangan dan di dalam ruangan itu sendiri. Jika

suasana panas sistem harus memberi cukup udara sejuk untuk

mengatasi panas yang diperoleh dari luar. Dalam keadaan dingin

Page 13: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

ia harus memberi cukup panas untuk menggantikan panas yang

hilang ke luar.

Agar didapatkan suatu sistim serta kapasitas pendingin

yang tepat, maka perlu diketahui besarnya beban kalor pada

ruang (karena fungsi AC adalah untuk menghapus beban kalor

tersebut) sehingga suhu dan kelembaban udara tetap nyaman.

Besar beban kalor yang terjadi ditentukan oleh: hantaran panas

radiasi matahari, hantaran panas secara transmisi, hantaran

panas ventilasi atau inviltrasi, beban panas intern (manusia

dan peralatan elektronik atau mesin).         

Dengan memperhatikan hal di atas, maka di dalam desain

ruang atau bangunan yang menggunakan penghawaan buatan, harus

mengikutkan pertimbangan-pertimbangan berikut:

1. Bentuk cenderung beraturan agar memudahkan dalam

perencanan sistem penghawaannya.

2. Bentuknya diusahakan disejajarkan dengan arah aliran

angin

3. Langit-langit atau plafon dibuat relatif rendah kecuali

untuk pertimbangan lain, seperti akustik dan lain-lain.

Page 14: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

BAB III

METODE PENELITIAN

Pengamatan dan pengkajian ruang kota serta kawasan di

daerah Splendid (Pasar Bunga dan Pasar Burung) dimaksudkan

untuk mendapatkan sumber-sumber yang memiliki keterkaitan

dengan kasus yang akan dikaji lebih lanjut.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk kajian tugas Teori

dan Sejarah Arsitektur 2 ini adalah:

1. Menentukan objek penelitian

Kawasan Splendid; Pasar Burung dan Pasar Bunga

Jl. Brawijaya

2. Menetukan metode penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Survey Deskriptif

(Exploratory Study). Penelitian deskriptif adalah suatu

bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan

fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah

maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa

berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan,

hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang

satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72).

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan

sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada,

pendapat yang berkembang, proses yang sedang

Page 15: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau

tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.

Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian

deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk

memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat

penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam

penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang

diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji

hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian

eksperiman.

Bentuk – bentuk pelaksanaan Penelitian Deskriptif

dapat dikategorikan menjadi beberapa macam; survey,

studi kasus, studi kolerasi, studi perbandingan, studi

prediksi dan studi evaluasi

3. Pengumpulan data

a. Data Primer

Data primer ini didapatkan melalui cara:

1) Observasi Melakukan pengumpulan data dengan

datang secara langsung ke objek yang akan

diteliti (survey) dan melakukan proses

wawancara dan foto langsung di lokasi.

2) Dokumentasi dengan cara pengumpulan data

secara mandiri.

b. Data Sekunder

Page 16: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

Data secara sekunder dilakukan dengan pencarian

tentang objek di berbagai literatur, pustaka, maupun

internet.

4. Menentukan rumusan masalah

Rumusan masalah di dapatkan dengan membandikan fakta

di lapangan dengan standar desain yang ada. Perbedaan

dari keduannya dapat langsung disimpulkan sebagai

rumusan masalah .

5. Metode Analisis

Setelah menentukan masalah dan pengumpulan data,

hasil penelitian di analisis secara mendalam untuk dapat

menentukan kesimpulan.

BAB IV

PEMBAHASAN

UTILITAS KAWASAN SPLENDID

Page 17: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

Sistem utilitas pada kawasan splendid cukup terawat dan masihbisa berfungsi meskipun kondisinya memprihatinkan. Sepertimisalnya stop kontak listrik yang digunakan sampai bertumpuk-tumpuk, ataupun pada jalan-jalan di area pasar bunga yangselalu tergenang air. Permasalahan tersebut terangkum singkatpada penjabaran dibawah ini.

Pengadaan air bersih

Dalam kajian teori yang telah disebutkan , bahwa pengadaan airbersih digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan menjadiair minum setelah dimasak. Dengan Air bersih pada kawasan splendid banyak dibutuhkan terutamauntuk menyiram bunga dan mengganti air akuarium.

Distribusi air pada kawasan splendid ini terdiri dari 2sumber, yaitu PDAM dan sumur. Pada area pasar burung 1mayoritas pedagang menggunakan air sumur yang terdapat dibagian belakang kios mereka dengan pertimbangan jikamenggunakan PDAM akan mengeluarkan biaya lagi yang secaraotomatis mengurangi pemasukan para pedagang tersebut. Tetapitidak pada para pedagang yang berada di area penjual ikan,mereka mayoritas menggunakan PDAM karena jika memakai sumur,air yang didapat tidak begitu jernih dan tidak cocok denganikan. Sumber PDAM tidak terbagi satu-satu pada tiap kios,terdapat 3 titik sumber yang tersebar pada area pasar burung

Page 18: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

tersebut, yang pembagian untuk pada penjual diberlakukannyasistem shift.Pada area pasar bunga sendiri, mayoritas penjual menggunakanair PDAM untuk kegiatan sehari-hari. Seperti menyiram bunga,toilet, dll.

Drainase kawasan

drainase pada kawasan pasar bungatergolong sedikit dan hampir tidakada. Tidak adanya selokan/ parit kecilpada perimeter tiap kios, membuat airmengalir melalui jalur sirkulasi. Halitu membuat jalan-jalan yang terdapat

didepannya selalu tampak basah dan banyak ditemukannyagenangan air, ketika para penjual bunga tersebut menyiramibunga-bunga dagangan mereka. Sedangkan pada pasar burung, area jalan masuk utama memilikiselokan tempat aliran air yang konturnya menurun mengikutikontur dan bermuara ke sungai brantas yang berada dibawahnya.Sangat mengherankan dan perlu pengkajian ulang, ketika jalanutama tersebut memiliki sudut kemiringan yang cukup dari segikontur untuk mengaliri air hujan, dan juga telah dilengkapidengan selokan air di sebelah kiri dan kanannya, tetapi padamasa hujan, air tersebut tetap memenuhi jalan denganketinggian air yang cukup untuk menenggelamkan telapak kaki.Drainase yang buruk juga membuat jalan utama dari pasar burungtersebut banyak yang berlubang dan tidak jarang terjadigenangan air.

Sistem Transmisi : studi kasus listrik PLN

Page 19: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

kesadaran akan pemasangan instalasi listrik disini kurangdiperhatikan . sebenarnya dengan membuat perencanaan instalasilistrik dengan matang , dapat memberikan kenyamanan dankeamanan dalam pengoperasiannya. ada standar yang harusditempuh dalam pemasangan instalasi listrik itu sendiri yaituPeraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) yang berlaku agarinstalasi yang terpasang dapat beroperasi dengan aman. Selainitu, peralatan atau komponen listrik yang dipakai juga harusmemenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

beberapa himbauan dari PT. PLN yang tidak sesuai dengankenyataan yang ada pada kawasan splendid ini antara lain :

terjadinya penumpukan stop kontak pada satu sumber listrik.pada kawasan pasar burung bagian dalam, keberadaan stop kontaktidak disesuaikan dengan kebutuhan akan sumber listrik.kebutuhan listrik dipasar burung ini sangat besar, terutamauntuk penggunaan aquarium dan penerangan dalam toko.penggunaan aquarium itu sendiri meliputi penerangan dalamaquarium, sistem oksigenasi aquarium, dan peralatan-peralatanlain yang mendukung. Penggunaan steker (cabang "T") secarabertumpuk masih sangat banyak. sebenarnya hal ini sangatberbahaya karena dapat menyebabkan kebakaran akibat terjadinyapanas pada penghubung-penghubungnya.

selain itu, dalam pengamatan dan hasil wawancara kami denganpedagang di pasar burung splendid ini diketahui bahwa sistemkelistrikan disini masih sangat sederhana (hal tersebut sangatmiris dengan kenyataan bahwa pasar ) , tidak adanya sistempembumian (grounding). yang dapat mencegah terjadinya sentuhanlangsung (tegangan sentuhan). padahal dalam pasar ini, sangatrentan terjadi tegangan sentuhan mengingat kabel yang adadibiarkan ber-sliweran di langit-langit.

jika dari awal pengadaan instalasi listrik tersebut telahdirencanakan dengan matang, maka tidak akan terjadi penumpukanpenggunaan stop kontak dan juga kesemrawutan kabel-kabel yangada. Tidak hanya mencegah bahaya listrik pada saat instalasisaja, tetapi juga diperlukan pengecekan secara berkalaterhadap komponen-komponen listrik yang telah dipakai. Menuruthimbauan dari website PT.PLN sendiri, perlu dilakukannyainstalasi listrik secara rutin, minimal setahun sekali untuk

Page 20: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG

memastikan apakah instalasi listrik masih layak untukdigunakan atau perlu direhabilitasi. Jika instalasi listriktelah terpasang lebih dari 5 tahun, sebaiknya perludirehabilitasi. Sikap pemeliharaan ini tidak terlihat padakomponen-komponen listrik yang terpasang pada kawasan pasarsplendid ini, banyak debu yang menempel pada komponen-komponenlistrik yang ada, kesadaran akan pemeliharaan dan pengawasanterhadap komponen listrik masih sangat kurang.

Sistem pembuangan air kotor

sistem pembuangan dari septic tank langsung dialirkan kepadasungai brantas, yang mana berada di belakang kawasan pasar.Selain itu disepanjang tepi sungai yang berbatasan dengan los-los pedagang, banyak terdapat ‘kamar mandi tanpa sekat’,pedagang-pedagang dan warga sekitar banyak menggunakan areatersebut untuk mandi. Pencemaran air sungai dengan zat-zatkimia pada kawasan ini tergolong tinggi.

Sampah

Baik pada kawasan pasar burung maupun pasar bunga, sampah yangada dikumpulkan terlebih dahulu dari tiap kios, selanjutnyadibuang pada satu tempat, yang kemudian dibuang ke TPA olehpetugas berbaju kuning.Belum adanya pengolahan sampah secara mandiri terutama padapasar bunga, yang sebagian besar sampahnya adalah sampahorganik yang dapat diolah menjadi kompos atau sesuatu yangberguna untuk mereka sendiri.

Page 21: SISTEM UTILITAS PASAR BURUNG DAN BUNGA SPLENDID MALANG