Top Banner
SISTEM POLITIK INDONESIA UU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILU DPR, DPD, DPRD Amalia Nisa Ristiyana (F1B014047) Angki Hendiana (F1B011010) Leni Lukitasari (F1B014033)
26

Sistem Politik Indonesia

Jul 31, 2015

Download

Education

Leni Lukitasari
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sistem Politik Indonesia

SISTEM POLITIK INDONESIA

UU NOMOR 10 TAHUN 2008TENTANG PEMILU DPR, DPD, DPRD

• Amalia Nisa Ristiyana (F1B014047)• Angki Hendiana

(F1B011010)• Leni Lukitasari

(F1B014033)• Nyayu Dwi

(F1B014066)• Resti Agus

(F1B014008)

Page 2: Sistem Politik Indonesia

UU No. 10 tahun 2008 adalah UU

yang mengatur tentang Pemilihan

Umum DPR, DPRD, DPD didalam UU

tersebut terdapat 23 Bab dan 320

Pasal.

Page 3: Sistem Politik Indonesia

BEBERAPA PERTIMBANGAN DALAM UU NO. 10 TAHUN 2008

• Bahwa pemilihan umum secara langsung oleh rakyat merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

• Bahwa untuk memilih anggota DPR dan DPRD sebagai penyalur aspirasi politik rakyat serta anggota DPD sebagai penyalur aspirasi keanekaragaman daerah sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 22E ayat (2) UUD 1945, diselenggarakan pemilihan umum.

Page 4: Sistem Politik Indonesia

Pemilu sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat

dilaksanakan secara LUBER JURDIL dalam Republik

Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

(Bab 1 Pasal 1 UU No.10 tahun 2008)

Pelaksanaan Pemilu DPR, DPRD, DPD

Page 5: Sistem Politik Indonesia

Penyelenggara Pemilu DPR, DPRD, DPD

Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)

Panitia Pemungutan Suara (PPS)

Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN)

Kelompok Penyelenggara Pemungutan

Suara (KPPS)

Page 6: Sistem Politik Indonesia

TEMPAT PENYELENGGARAAN PEMILU DPR, DPRD, DPD

1. Tempat Pemungutan Suara (TPS) adalah tempat dilaksanakannya pemungutan suara. (Bab 1 Pasal 1 UU No. 10 tahun 2008)

2. Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) adalah tempat dilaksanakannya pemungutan suara di luar negeri. (Bab 1 Pasal 1 UU No. 10 tahun 2008)

Page 7: Sistem Politik Indonesia

PENGAWAS PEMILU DPR, DPRD, DPD

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) adalah badan yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 8: Sistem Politik Indonesia

 Tahap Penyelenggaraan Pemilu: Bab 2 Pasal 4 UU No.10 tahun 2008

1. Pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih.

2. Pendaftaran Peserta Pemilu.3. Penetapan Peserta Pemilu.4. Penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah

pemilihan.5. Pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD provinsi,

dan DPRD kabupaten/kota.6. Masa kampanye.7. Masa tenang.8. Pemungutan dan penghitungan suara.9. Penetapan hasil Pemilu.10. Pengucapan sumpah/janji anggota DPR, DPD,

DPRD provinsi, dan DPRD

Page 9: Sistem Politik Indonesia

Waktu Pemilu DPR, DPRD, DPD

(Bab 2 Pasal 4 UU No. 10 tahun 2008)

Pemilu dilaksanakan 5 tahun sekali.Pemungutan suara dilaksanakan

pada hari libur atau hari yang diliburkan.

Page 10: Sistem Politik Indonesia

Sistem Pemilihan dalam Pemilu DPR, DPRD, DPD

(Bab 2 Pasal 5 UU No.10 tahun 2008)

1. Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka.

2. Pemilu untuk memilih anggota DPD dilaksanakan dengan sistem distrik berwakil banyak.

Page 11: Sistem Politik Indonesia

PESERTA DAN PERSYARATAN MENGIKUTI PEMILU DPR, DPRD, DPD

Page 12: Sistem Politik Indonesia

Partai Politik dapat menjadi Peserta Pemilu setelah memenuhi persyaratan

(Bab 3 Pasal 8 UU No. 10 tahun 2008)

1. Berstatus badan hukum sesuai dengan Undang-Undang tentang Partai Politik.

2. Memiliki kepengurusan di 2/3 jumlah provinsi.3. Memiliki kepengurusan di 2/3 jumlah kabupaten/kota di provinsi yang

bersangkutan.4. Menyertakan sekurang-kurangnya 30% keterwakilan perempuan pada

kepengurusan partai politik tingkat pusat.5. Memiliki anggota sekurang-kurangnya 1.000 orang atau dari jumlah

Penduduk pada setiap kepengurusan partai yang dibuktikan dengan kepemilikan kartu tanda anggota.

6. Mempunyai kantor tetap untuk kepengurusan.7. Mengajukan nama dan tanda gambar partai politik kepada KPU.

Page 13: Sistem Politik Indonesia

Syarat Peserta Pemilu Anggota DPD (Bab 3 Pasal 11 UU No. 10 tahun 2008)

• Warga Negara Indonesia yang telah berumur 21 tahun atau lebih• Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa• Bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia• Cakap berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia• Berpendidikan paling rendah tamat SMA, SMK, Madrasah Aliyah

(MA), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat

• Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945

• Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana penjara• Sehat jasmani dan rohani.• Terdaftar sebagai pemilih.• Bersedia bekerja penuh waktu.

Page 14: Sistem Politik Indonesia

• Mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil, anggota TNI, anggota Kepolisian, pengurus pada BUMN atau BUMD, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari keuangan negara, yang dinyatakan dengan surat pengunduran diri yang tidak dapat ditarik kembali.

• Bersedia untuk tidak berpraktik sebagai akuntan publik, advokat/pengacara notaris, pejabat pembuat akta tanah (PPAT), dan tidak melakukan pekerjaan penyedia barang dan jasa yang berhubungan dengan keuangan negara serta pekerjaan lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan tugas, wewenang, dan hak sebagai anggota DPD sesuai peraturan perundang-undangan.

Page 15: Sistem Politik Indonesia

• Bersedia untuk tidak merangkap jabatan sebagai pejabat

negara lainnya, pengurus pada BUMN atau BUMD, serta

badan lain yang anggarannya bersumber dari keuangan negara

• Mencalonkan hanya di 1 (satu) lembaga perwakilan

• Mencalonkan hanya di 1 (satu) daerah pemilihan

• Mendapat dukungan minimal dari pemilih dari daerah

pemilihan yang bersangkutan.

Page 16: Sistem Politik Indonesia

HAK MEMILIH (Bab 4 Pasal 19 UU No. 10 tahun 2008)

1. Warga Negara Indonesia yang pada hari pemungutan suara telah genap berumur 17 tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin mempunyai hak memilih.

2. Warga Negara Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didaftar oleh penyelenggara Pemilu dalam daftar pemilih

Page 17: Sistem Politik Indonesia

Jumlah Kursi yang Diperebutkan

1. Jumlah kursi anggota DPR ditetapkan sebanyak 560. (Bab 5 Pasal 21 UU No. 10 tahun 2008)

2. Jumlah kursi DPRD provinsi ditetapkan paling sedikit 35 dan paling banyak 100. (Bab 5 Pasal 23 UU No. 10 tahun 2008)

3. Jumlah kursi DPRD kabupaten/kota ditetapkan paling sedikit 20 dan paling banyak 50. (Bab 5 Pasal 26 UU No. 10 tahun 2008)

4. Jumlah kursi anggota DPD untuk setiap provinsi ditetapkan 4. (Bab 5 Pasal 26 UU No. 10 tahun 2008)

Page 18: Sistem Politik Indonesia

Persyaratan Calon Anggota DPR, DPRD, DPD

Sehat jasmani dan rohani.Terdaftar sebagai pemilih.Bersedia bekerja penuh waktu.Mengundurkan diri sebagai pegawai negeri

sipil, anggota TNI, anggota Kepolisian, pengurus pada BUMN atau BUMD, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari keuangan negara, yang dinyatakan dengan surat pengunduran diri dan yang tidak dapat ditarik kembali.

Page 19: Sistem Politik Indonesia

Kampanye Pemilu DPD, DPRD, DPD

(Bab 8 Pasal 81 UU No. 10 tahun 2008)

Saat Pelaksanaan Pemilu :Pertemuan terbatas.Pertemuan tatap muka.Media massa cetak dan media massa elektronik.Penyebaran bahan kampanye kepada umum.Pemasangan alat peraga di tempat umum.Rapat umum.Kegiatan lain yang tidak melanggar larangan

kampanye dan peraturan perundang undangan.

Page 20: Sistem Politik Indonesia

Larangan Dalam Pemilu

Mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan UUD 1945, dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon atau Peserta Pemilu yang lain.

Menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat.

Mengganggu ketertiban umum

Page 21: Sistem Politik Indonesia

Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat, atau Peserta Pemilu yang lain.

Merusak atau menghilangkan alat peraga kampanye Peserta Pemilu.

Menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan.

Membawa atau menggunakan tanda gambar atau atribut lain selain dari tanda gambar atau atribut Peserta Pemilu yang bersangkutan.

Menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta kampanye.

Page 22: Sistem Politik Indonesia

Seseorang yang Dilarang Mengikuti Kampanye

• Ketua, Wakil Ketua, ketua muda, hakim agung pada Mahkamah Agung, dan hakim pada semua badan peradilan di bawah Mahkamah Agung, dan hakim konstitusi pada Mahkamah Konstitusi.

• Ketua, Wakil Ketua, dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan.

• Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur Bank Indonesia.

• Pejabat BUMN atau BUMD

Page 23: Sistem Politik Indonesia

• Pegawai negeri sipil.

• Anggota TNI dan Kepolisian Negara Republik

Indonesia.

• Kepala desa.

• Perangkat desa.

• Anggota badan permusyaratan desa.

• Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak

memilih.

Page 24: Sistem Politik Indonesia

UU NO. 10 TAHUN 2008

UU NO. 8 TAHUN 2012

Page 25: Sistem Politik Indonesia

1. Tahapan Pemilu

2. Peserta Dan Persyaratan Mengikuti Pemilu

3. Sistem Pemilu

4. Jumlah Kursi dan Daerah Pemilihan

5. Penyusunan Daftar Pemilih

6. Pencalonan

7. Kampanye

8. Dana Kampanye

9. Pemungutan dan Penghitungan Suara

10.Penetapan Hasil Pemilu, Perolehan Kursi, dan Calon Terpilih

11.Penanganan Laporan Pelanggaran Pemilu

12.Ketentuan Pidana

Page 26: Sistem Politik Indonesia