Top Banner
Undang-Undang no 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) Oleh : I Wayan Puspa
22

Sistem Peradilan Pidana Anak

Nov 08, 2015

Download

Documents

Salah satu sasaran Undang-undang SPPA adalah mencegah atau setidaknya mengurangi stigmatisasi terhadap anak
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Undang-Undang no 11 Tahun 2012Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA)

    Oleh :I Wayan Puspa

  • ANAKAnak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan (UU No 23 Th 2002 Pasal 1 butir (1)).

    Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (UU No 23 Th 2002 Pasal 1 butir (2)).

  • Dampak bila Anak tidak dilindungi :a. Menghambat pertumbuhan dan perkembangan anakb. Memengaruhi kesehatan anakc. Memengaruhi kemampuan untuk belajar dan kemauannya untuk bersekolah.d. Mengakibatkan anak lari dari rumah. Hal tersebut menjadikan anak lebih rentan terhadap pada risiko lain, seperti traffickinge. Menghancurkan rasa percaya diri anakf. Dapat mengganggu kemampuannya untuk menjadi orang tua yang baik dikemudian hari.g. Kematian dll.

  • Asas dalam UU SPPA

    Pelindungan Keadilan Non Diskriminasi Kepentingan terbaik bagi Anak Penghargaan terhadap pendapat Anak Kelangsungan hidup & tumbuh kembang Anak Pembinaan & Pembimbingan Anak Proporsional Perampasan kemerdekaan sebagai upaya terakhir Penghindaran pembalasan

  • Sasaran UU SPPA

    Mencegah atau setidaknya mengurangi stigmatisasi terhadap AnakMembatasi perkara Anak yang masuk ke dalam SPPAMayoritas perkara Anak diselesaikan melalui DiversiLebih berperannya petugas non penegak hukum dalam perkara AnakMeningkatnya partisipasi publik (keluarga, lingkungan dan sekolah) dalam penanganan perkara Anak

  • Paradigma Sistem Peradilan Pidana Anak SPPA Wajib mengutamakan pendekatan Keadilan Restoratif (Ps.5)

    Wajib diupayakan Diversi (Ps.5)

    Proses Diversi dilakukan melalui musyawarah berdasarkan pendekatan Keadilan Restoratif (Ps. 8)

  • Keadilan Restoratif

    adalah penyelesaian perkara tindak pidana dengan melibatkan pelaku, korban, keluarga pelaku/korban, dan pihak lain yang terkait untuk bersama-sama mencari penyelesaian yang adil dengan menekankan pemulihan kembali pada keadaan semula, dan bukan pembalasan (Ps. 1 UU SPPA)

  • D I V E R S Iadalah pengalihan penyelesaian perkara Anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana. (Ps.1 UU SPPA).Syarat Diversia. Pelaku adalah AnakTindak pidana yang diancam dengan pidana penjara di bawah 7 (tujuh) tahun; dan Bukan merupakan pengulangan tindak pidana. Ada persetujuan korban , KECUALI - Tindak pidana berupa pelanggaran- Tindak pidana ringan- Tindak pidana tanpa korban- Nilai kerugian tidak lebih dari UMP setempat

  • TUJUAN DIVERSI

  • Anak PelakuPengacaraPHPolisi/Jaksa/Hakim&KorbanPekerja SosialPembimbing KemasyarakatanOrangtua/ Wali AnakOrangtua/ Wali KorbanTokoh MasyarakatPenting:Harus ada persetujuan korban*

  • Pidana PokokA. Pidana peringatan;B. Pidana dengan syarat: 1.Pembinaan di luar lembaga;2. Pelayanan masyarakat; atau3. Pengawasan.C. Latihan kerja;D. Pembinaan dalam lembaga; danE. Penjara. Pidana tambahanPerampasan keuntungan yang diperolehPemenuhan kewajiban adat

  • a. pengembalian kepada orang tua atau orang tua asuh;b. penyerahan kepada pemerintah;c. penyerahan kepada seseorang;d. perawatan di rumah sakit jiwa;e. perawatan di lembaga;f. kewajiban mengikuti pendidikan formal/latihan yang diadakan oleh pemerintah atau lembaga swasta;g. pencabutan SIM;h. perbaikan akibat tindak pidana; dan/ataui. pemulihan.

  • MASYARAKAT LAPAS/LPKAPOLISI JAKSA HAKIMBAPASINSTRUMENTAL INPUTTINDAKANENVIROMENTAL INPUTMASYARAKATRUTAN/LPAS DAN RUPBASANPRI19

  • Tugas dan Fungsi BapasMembuat laporan penelitian kemasyarakatan :Litmas anak ABHLitmas untuk menentukan program pelayananLitmas untuk melakukan program pembinaanLitmas untuk permintaan instansi lainMelakukan Pembimbingan.Melakukan Pengawasan Melakukan pendampingan. Melaksanakan sidang di Pengadilan Anak dan sidang TPP Bapas, Lapas danRutan.Melaksanakan bimbingan lanjut.( After Care)Mengkoordinasikan pekerja sosial dalam melaksanakan pembimbingan.

  • Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor M.01-PK.04.10 Tahun 1998 Pembimbing Kemasyarakatan mempunyai tugas antara lain:

    1) Menyusun laporan hasil penelitian kemasyarakatan (litmas);Mengikuti sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) gunamemberikan data, saran, dan pertimbangan atas hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukannya;Mengikuti sidang pengadilan anak guna memberikanpenjelasan, saran, dan pertimbangan kepada hakimMelakukan pendampingan, pembimbingan, dan pengawasanterhadap anak dalam proses Sistem Peradilan Anak;Melaporkan setiap pelaksanaan tugas kepada Kepala Balai Pemasyarakatan.TUGAS PK BAPAS

  • Sesuai dengan Pasal 65 UU SPPA berbunyi :Pembimbing Kemasyarakatan bertugas:Membuat laporan penelitian kemasyarakatan untuk kepentingan Diversi,melakukan pendampingan, pembimbingan, dan pengawasan terhadap Anak selama proses Diversi dan pelaksanaan kesepakatan, termasuk melaporkannya kepada pengadilan apabila Diversi tidak dilaksanakan;2) Membuat laporan penelitian kemasyarakatan untuk kepentingan penyidikan, penuntutan, dan persidangan dalam perkara Anak, baik di dalam maupun di luar sidang, termasuk di dalam LPAS dan LPKA;Menentukan program perawatan Anak di LPAS dan pembinaan Anak diLPKA bersama dengan petugas pemasyarakatan lainnya;Melakukan pendampingan, pembimbingan, dan pengawasan terhadapAnak yang berdasarkan putusan pengadilan dijatuhi pidana atau dikenai tindakan; danMelakukan pendampingan, pembimbingan, dan pengawasan terhadapAnak yang memperoleh asimilasi, pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas, dan cuti bersyarat.6) Melakukan koordinasi dengan Pekerja Sosial.TUGAS PK BAPAS dalam sppa

  • Melakukan pengawasan terhadap anak yang sedang melaksanakan program diversi.2) Melaporkan anak yang tidak menjalankan atau gagal melaksanakan program diversi kepada Hakim3) Melakukan evaluasi terhadap anak yang menjalankan program pendidikan, perawatan maupun pembinaan4) Bersama-sama dengan penyidik dan pekerja sosial profesional memutus perkara Anak berusia Kurang 12 tahun yang melakukan tindak pidana5) Dalam hal Anak belum berumur 12 (dua belas) tahun melakukan atau diduga melakukan tindak pidana, penyidik, pembimbing kemasyarakatan, dan pekerja sosial profesional mengambil keputusan untuk:

    a) menyerahkannya kembali kepada orang tua/wali; atau b) mengikutsertakannya dalam program pendidikan, pembinaan, dan pembimbingan di instansi pemerintah atau LPKS di instansi yang menangani bidang kesejahteraan sosial, baik di tingkat pusat maupun daerah, paling lama 6 (enam) bulan.wewenang PK BAPAS dalam sppa

  • 7 Pilar dalam Sistem Peradilan Pidana AnakPOLISIPK BAPASPEKSOS PENGACARAJAKSAHAKIMLAPASPANTIMASYARAKAT

  • Selamat Melaksanakan UU SPPA

    *