REKAYASA SISTEM PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA KOPERASI BINA USAHA NUR ERWIN FUNG / 09 35 027 INALIA LOE / 10 35 001 GABRIELLA PATRICIA / 10 35 015 KATRINE / 10 35 018 ARNEX DAVID / 10 35 024 IVAN / 10 35 025 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR 2013
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
REKAYASA SISTEM PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA
KOPERASI BINA USAHA
NUR ERWIN FUNG / 09 35 027
INALIA LOE / 10 35 001
GABRIELLA PATRICIA / 10 35 015
KATRINE / 10 35 018
ARNEX DAVID / 10 35 024
IVAN / 10 35 025
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ATMA JAYA
MAKASSAR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini lingkungan organisasi mengalami perkembangan yang pesat dan
perubahan yang luar biasa. Baik itu organisasi kecil maupun organisasi besar,
mempunyai keinginan untuk dapat bersaing dalam jangka pendek maupun jangka
panjang (competitive advantage). Guna mencapai semua ini, maka organisasi harus
memiliki daya saing. Adapun perubahan lingkungan bisnis yang terus menerus
menyebabkan sistem yang ada harus selalu disesuaikan dengan tren perkembangan
bisnis.
Pengelolaan informasi memerlukan suatu sistem yang tidak ketinggalan
zaman. Pengembangan sistem informasi berarti mengubah sebagian atau seluruh
teknologi informasi yang digunakan oleh organisasi. Perubahan tersebut pasti
menimbulkan dampak positif, maupun negatif. Dampak positifnya tentu adalah
makin efisiennya kegiatan organisasi, sedangkan dampak negatifnya kemungkinan
besar, sumber daya yang ada di dalam organisasi tidak siap dengan perubahan
teknologi.
Salah satu bentuk organisasi yang memerlukan pengelolaan informasi yang
akurat adalah koperasi. Koperasi adalah salah satu bentuk usaha berbadan hukum
yang berdiri di Indonesia. Koperasi merupakan usaha yang banyak melakukan
transaksi administrasi. Maka komputerisasi dalam bidang administrasi sangatlah
penting guna menunjang kelancaran seluruh transaksi yang dilakukan oleh koperasi,
sehingga dapat memberikan pelayanan transaksi dengan cepat, tepat dan akurat.
Koperasi Bina Usaha merupakan salah satu koperasi skala kecil-menengah
yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan barang-barang campuran. Dalam
melakukan transaksinya, koperasi Bina Usaha sudah menggunakan sistem transaksi
dan sistem penyimpanan barang yang terkomputerisasi. Sistem tersebut sudah
digunakan selama kurang lebih 3 tahun. Namun, sistem ini memerlukan
pengembangan lebih lanjut dikarenakan beberapa masalah yang menyebabkan
pelanggan koperasi lebih memilih untuk berbelanja di tempat lain. Tercatat tingkat
frekuensi pelanggan dari bulan ke bulan semakin menurun. Setelah dianalisa,
ternyata salah satu penyebabnya adalah banyak pelanggan yang mengeluh
dikarenakan waktu transaksi terkadang sangat lama. Hal ini tentunya diakibatkan
oleh banyak faktor, diantaranya faktor manusia, usia sejak pembuatan sistem sudah
cukup lama, dan teknologi yang digunakan sudah tidak mampu menangani data pada
koperasi yang semakin lama semakin banyak. Oleh karena itu perlu dilakukan
rekayasa terhadap sistem yang lama agar mampu memenuhi tuntutan dan kebutuhan
sistem saat ini.
Dilatar belakangi oleh masalah-masalah tersebut, maka dilakukanlah
penelitian dengan judul “Rekayasa Sistem Penjualan dan Pembelian pada Koperasi
Bina Usaha”.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat
didefinisikan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Pelanggan mengeluh karena waktu penanganan transaksi terkadang lama. Hal
ini juga dipengaruhi oleh software database yaitu Microsoft Access dimana
mempunyai kelemahan dalam mengolah data yang besar dan memiliki
kapasitas yang tidak terlalu besar.
2. Belum tersedianya sistem yang menangani penjualan barang kepada koperasi.
3. Kurangnya tenaga ahli dalam penanganan sistem. Hal ini berdampak pada
kestabilan sistem, dimana sistem seringkali down dikarenakan jarangnya
dilakukan maintenance sistem. Terlebih lagi pada saat sistem down, admin
juga seringkali tidak dapat mengidentifikasi permasalahannya dan harus
memanggil jasa konsultan dari luar lagi.
4. Kurangnya pelatihan mengenai sistem bagi karyawan. Hal ini berdampak
pada kelalaian pegawai dan pemborosan waktu kerja. Karena pegawai tidak
mengetahui cara menggunakan sistem dengan baik, sehingga seringkali
mereka salah memasukkan data dan membuang-buang waktu transaksi untuk
mencari fungsi-fungsi yang dibutuhkan dalam proses transaksi. Ini
menyebabkan antrian pelanggan yang pada akhirnya membuat pelanggan
merasa kurang nyaman.
C. Tujuan
Berdasarkan permasalahan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini
adalah menganalisa dan melakukan rekayasa terhadap Sistem Penjualan dan
Pembelian pada Koperasi Bina Usaha guna menyelesaikan permasalahan yang ada.
D. Luaran yang Diharapkan
Penulis berharap Sistem Penjualan dan Pembelian ini nantinya dapat
bermanfaat untuk membantu pegawai dalam mengolah data transaksi, stok barang
dan laporan keuangan pada Koperasi Bina Usaha.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini yaitu :
1. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan penulis dan diharapkan kedepannya hasil
dari tugas ini dapat dijadikan bekal saat terjun ke dunia kerja.
2. Bagi Koperasi Bina Usaha
Diharapkan hasil rekayasa ini dapat membantu dalam mengelola data transaksi,
stok barang dan data keuangannya hingga menghasilkan laporan yang tepat dan
akurat bagi koperasi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Menurut penelitian terdahulu oleh Danu Kusmoyo dalam Pembuatan Sistem
Informasi Penjualan pada Koperasi Bina Usaha, diketahui bahwa koperasi
membutuhkan sistem terkomputerisasi yang lebih moderen dan maju sehingga
mampu membantu kegiatan para karyawannya. Sistem harus mampu menangani
penjualan barang, pengolahan data barang, pembuatan laporan secara periodik,
mencetak nota penjualan, serta mampu menangani pembelian barang dari pemasok.
Interface Sistem Terdahulu
a. Tampilan Menu Login
1. Tampilan Login Admin
Gambar 1. Tampilan login Admin sistem sebelumnya
2. Tampilan Login Kasir
Gambar 2. Tampilan login kasir sistem sebelumnya
3. Tampilan Menu Utama
Gambar 3. Tampilan transaksi penjualan
b. Tampilan Master Transaksi
1. Tampilan Transaksi Penjualan
Gambar 4. Tampilan transaksi penjualan
B. Kerangka Teori
1. Sistem
Kata sistem awalnya berasal dari bahasa Yunani (sustēma) dan bahasa
Latin (systēma) yang artinya sehimpunan bagian atau komponen yang saling
berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.
Beberapa pengertian atau definisi system yang dikutip dari berbagai
sumber ialah sebagai berikut :
Sistem adalah suatu kesatuan yang tediri atas komponen atau elemen
yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung
membentuk keseluruhan yang kompleks.
Sistem adalah kesatuan gagasan yang terorganisir dan saling terikat satu
sama lain.
Sistem adalah kumpulan dari objek atau fenomena yang disatukan
bersama untuk tujuan klasifikasi atau analisis.
Sistem adalah daya suatu kondisi harmonis dan interaksi yang teratur.
Sistem dapat digunakan untuk menunjukkan suatu hipotesis atau uraian
suatu teori yang biasanya digunakan dalam pendidikan sistematis.
Sistem dapat digunakan untuk menunjukkan suatu cara atau metode.
Berikut ini beberapa pengertian atau definisi sistem menurut para ahli
ialah sebagai berikut:
Sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling
berhubungan dan bergantung sedemikiam rupa sehingga interaksi dan
saling pengaruh sari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
(Edgar Huse dan James L.Bowdict)
Sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu
rangakaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya
dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha
mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. (L. James Havery)
Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
(J.C Hinggins)
Sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-
fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan
organic untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan
efisien. (John Mc Manama)
2. Rekayasa Sistem
Menurut Sommerville, Ian (2001) Rekayasa Sistem adalah kumpulan
konsep pendekatan dan metodologi serta alat-alat bantu (tools) untuk
merancang dan menginstalasi sebuah kompleks sistem. Kompleks sistem bisa
diakibatkan karena dua hal yaitu, komplekitas dinamis dan kompleksitas
detail. Kompleksitas detail ketika komponen atau sub-sistem yang dirancang
tidak hanya banyak tetapi ditambah pula dengan multi-sourcing (multi-
supliers), multi-standar, multi-criteria dan lainnya.
Dalam lingkup pengembangan perangkat lunak, rekayasa sistem adalah
kegiatan untuk menentukan spesifikasi, rancangan, pengimplementasian,
penyebaran dan pemeliharaan sistem sebagai suatu kesatuan. Sehingga
rekayasa sistem atau lebih tepatnya rekayasa sistem berbasis komputer
berhubungan dengan semua aspek pengembangan dan evolusi sistem
kompleks dimana perangkat lunak memainkan peran utama.
3. Koperasi
Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Bab I Pasal 1 mendefinisikan
koperasi sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.
Fungsi dan peran koperasi berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun
1992 Bab III Pasal 4 adalah:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
4. Berusaha untuk mewuujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
4. Koperasi Bina Usaha
Koperasi Bina Usaha berdiri sekitar tahun 1984 dengan anggota
berjumlah kurang lebih 500 orang dengan modal berjumlah Rp 5.000.000,-.
Pertama-tama unit usaha koperasi “Bina Usaha” hanya melayani kebutuhan
anggota sehari-hari, kemudian meningkat ke unit simpan pinjam.
Pada tahun 1986, Koperasi Bina Usaha baru mempunyai badan hukum
dan unit usaha koperasi meningkat menjadi 4 macam yaitu : Pertokoan,
Logistik (Beras + Gula), Simpan Pinjam dan Barang Titipan.
Tahun 1988 unit usaha Koperasi Bina Usaha bertambah lagi barang
investasi yaitu barang yang meliputi :
- Meubeler (Meja, Kursi, Difan, Bufet dll).
- Electronik (TV, Kulkas, Mesin Cuci dll).
Karena dirasa unit ini memberi keuntungan besar maka usaha ini oleh
pengurus lebih ditingkatkan dengan bertambahnya modal yang berasal dari
pinjaman Bank Bukopin sebesar RP 25.000.000,-.
C. Alat Rekayasa Sistem
Dalam rekayasa sistem koperasi ini digunakan beberapa aplikasi yang dapat
membantu dalam proses rekayasa baik terhadap database maupun terhadap program
yang dirancang. Alat-alat yang digunakan yaitu sebagai berikut:
1. DBDesigner
DBdesigner adalah salah satu aplikasi yang digunakan dalam membantu
proses analisis yang terjadi selama perancangan sistem. DBdesigner
digunakan dalam menganalisa sinkronisasi relasi antara tabel-tabel dengan
database yang dirancang. Penggunaan DBdesigner ini bertujuan agar tidak
terjadi redundansi data yang ada pada tabel-tabel yang digunakan dalam
database.
2. PHP (Personal Home Page) dan PHP MyAdmin
Bahasa pemrograman PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa
pemrograman yang bekerja dalam sebuah web server dan berfungsi sebagai
pengolah data pada sebuah server. Script Data yang dikirim oleh pengunjung
website atau komputer client akan diolah dan disimpan pada database web
server dan dapat ditampilkan kembali apabila diakses. Untuk menjalankan
kode-kode program PHP ini, file harus diunggah ke dalam server. Dengan
menggunakan program PHP, sebuah website akan lebih interaktif dan
dinamis. (MADCOMS. 2010).
3. MySQL
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata
relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL
(General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan
MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh
dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya
merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada
sebelumnya, SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep
pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan
pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan
mudah secara otomatis.
Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara
kerja pengoptimasinya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang
dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang
memanfaatkannya.
BAB III
ANALISIS SISTEM
3.1 Dokumen Flowchart
FLOWCHART DOKUMEN KOPERASI SEBELUM REKAYASA
PEGAWAIKEPALA
KOPERASIADMINISTRASIKONSUMEN
START
PERMINTAAN
BARANG
PERMINTAAN
BARANG
PENCATATAN
LAPORAN
TRANSAKSI
DA
TA
BA
SE
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
PENGOLAHAN
PERMINTAAN
BARANG
DA
TA
BA
SE
STRUK
PEMBELIAN
Gambar 5. Flowchart dokumen sebelum rekayasa
3.2 System Procedure
Sistem yang digunakan pada koperasi Bina Usaha awalnya pelanggan atau
anggota melakukan permintaan barang ke pegawai, kemudian pegawai akan
menginput transaksi pembelian yang dilakukan oleh konsumen dan komputer akan
mencetak struk pembelian tersebut. Setelah itu transaksi pembelian akan diberikan
kepada administrator yang bertugas menginput dan mengolah transaksi-transaksi
tersebut ke database dan nantinya akan menghasilkan output berupa laporan
transaksi untuk diberikan kepada kepala koperasi.
3.3 User Requirement
a. Tahap Pembuatan
Pihak yang terlibat dalam pembuatan adalah:
1. Sistem Analis, yaitu orang yang menganalisis dan merekayasa sistem
yang akan dipergunakan didalam koperasi.
2. Programmer, yaitu sebagai pembuat program berdasarkan spesifikasi
proses yang telah ditetapkan oleh perancang aplikasi.
b. Tahap Implementasi
Pihak yang terlibat dalam proses implementasi sistem adalah:
1. Administrator, adalah level yang paling tinggi yang dapat mengakses
semua menu yang ada dalam program aplikasi. User admin dapat
menambah, menghapus ataupun mengedit semua data yang terdapat pada
database
2. Pegawai (Kasir), memiliki hak akses yang terbatas hanya melihat data
barang, anggota, melayani semua transaksi dan melihat laporan
persediaan barang dalam database.
3.4 Software Requirement
Perangkat lunak komputer adalah komponen-komponen dalam sistem
pengolahan data berupa program-program untuk mengontrol kerja sistem komputer.
Program-program tersebut meliputi: Appserv, MySQL,PHP, Browser.
BAB IV
DESAIN SISTEM
4.1 Context Diagram
0
SISTEM PENJUALAN
DAN PEMBELIAN
KOPERASI BINA USAHA
Konsumen Kepala Koperasi
Gudang
Pemasok
Data Permintaan Barang
Data PembelianData Pemasok
Faktur Pembelian
Data Permintaan Barang Data Pesanan Barang
Data Barang
Laporan Penjualan
Laporan PembelianLaporan Barang
Laporan Pemasok
Laporan Pemesanan
Data Pembayaran
Faktur Penjualan
Data Login User
Gambar 6. Diagram Context
4.2 Data Flow Diagram
DFD Level 1
1
Login
2
PenjualanD2 Penjualan
3
Pemesanan
D1 Login
D8
4
Pembelian
5
Pembayaran
6
Pelaporan
Konsumen
Data Login
Gudang
Pemasok
Koperasi
Kepala
Koperasi
Anggota
D4 Pemesanan
D5 Pemasok
D6 Pembelian
D7 Pembayaran
D3 Barang
Data PenjualanData Barang
Data Anggota
Data BarangData Pesanan
Data Pesanan
Data Pembelian
Data Pemasok
Faktur Pembelian
Input Data Login
Data Barang
Data Permintaan Barang
Data Permintaan Barang
Data Penjualan
Data Penjualan
Data Pemesanan
Data Barang
Data PembelianData Pemasok
Faktur Pembelian
Data Pemesanan
Data Pembelian
Data PembayaranFaktur Penjualan
Data Pembayaran
Pembayaran Pembelian
Data Pemasok
Data Pembayaran
Data PembelianLaporan Pembelian
Laporan Pemasok
Laporan Pemesanan
Laporan Barang
Laporan Penjualan
Gambar 7. DFD Level 1
Diagram Rinci Proses 2
Konsumen
2.1P
Cek Data
Barang
2.2P
Input Data
Penjualan
Data Permintaan
BarangD3 Barang
D2 Penjualan
Data Barang
Data Penjualan
2.3P
Buat Data
Pembayaran
D8 AnggotaData Anggota
Data Barang
Data Penjualan
Gambar 8. Diagram rinci proses 2
Diagram Rinci Proses 3
3.1P
Cek Data
Barang
3.2P
Input Data
Pemesanan
3.3P
Cetak Data
Pemesanan
Gudang
D3 Barang
D4 Pemesanan
D2 Penjualan
Data Barang
Data BarangData Pemesanan
Data Pemesanan
Data Pemesanan
Data Barang
Data Permintaan Barang
Data Permintaan Barang
Gambar 9. Diagram rinci proses 3
Diagram Rinci Proses 4
D5 Pemasok
4.1P
Input Data
Pembelian
4.2P
Input Data
Pemasok
Pemasok
D4 Pemesanan
D6 Pembelian
Data Pemesanan Barang
Data PembelianData Pembelian
Data Pemasok Data Pemasok
Gambar 10. Diagram rinci proses 4
Diagram Rinci Proses 5
5.1P
Pembayaran
Penjualan
Barang
5.2P
Cetak
Faktur
Penjualan
Pemasok
Konsumen
5.3P
Pembayaran
Pembelian
Barang
5.4P
Cetak
Faktur
Penjualan
D2 Penjualan
D7 Pembayaran
D6 Pembelian
Data Pembayaran Data Penjualan
Data Pembayaran
Data PembayaranFaktur Penjualan
Data Pembayaran
PembelianData Pembelian
Data Pembayaran
Pembelian
Faktur PembelianFaktur Pembelian
Gambar 11. Diagram rinci proses 5
Diagram Rinci Proses 6
6.1P
Laporan
Penjualan
6.2P
Laporan
Barang
Kepala
Koperasi
6.3P
Laporan
Pemesanan
6.5P
Laporan
Pembelian
D2 Penjualan
D3 Barang
D6 Pembelian
D4 Pemesanan
Data Penjualan
Data Barang
Data
Pemesanan
Data Pembelian
Laporan Penjualan
Laporan Barang
Laporan Pemesanan
Laporan Pembelian
6.4P
Laporan
Pemasok
D5 PemasokData Pemasok
Laporan Pemasok
Gambar 12. Diagram rinci proses 6
4.3 Data Dictionary
Adapun kamus data pada sistem yang diusulkan, berdasarkan pada DFD
diatas adalah sebagai berikut.
1. Nama arus data : Penjualan.
Keterangan : Merupakan data barang yang tetjual.
Arus data : Konsumen – P2, P2-Penjualan, Penjualan-P6.
Frekuensi : Setiap melakukan penjualan barang kepada konsumen.
Struktur Data : kd_penjualan, tgl_penjualan, kd_barang, nm_barang,
jns_barang, jml_barang, sub_total, tot_bayar.
2. Nama arus data : Data Barang.
Keterangan : Merupakan data barang pada koperasi
Arus data : P2-Barang, Barang-P3, Barang-P6.
Frekuensi : Setiap melakukan pengecekan dan pembelian barang.
Struktur Data : kd_barang, nm_barang, jns_barang, jml_barang,
harga_barang, keterangan_barang.
3. Nama arus data : Data Pemasok.
Keterangan : Merupakan data pemasok koperasi.
Arus data : Pemasok Koperasi-P4, P4-Pemasok.
Frekuensi : Setiap melakukan pembelian barang.
Struktur Data : kd_pemasok, nm_pemasok, almt_pemasok,
telp_pemasok.
4. Nama arus data : Data Pemesanan.
Keterangan : Merupakan daftar pemesanan barang.
Arus data : P3-Pemesanan, Pemesanan-P4, Pemesanan-P6.
Frekuensi : Setiap melakukan pemesanan barang.
Struktur Data : kd_pesan, tgl_pesan, kd_barang, nm_barang,
jns_barang, jml_pesan, keterangan.
5. Nama arus data : Data Pembelian.
Keterangan : Merupakan data pembelian barang ke pemasok.
Arus data : P4-Pembelian, Pembelian-P5, Pembelian-P6
Frekuensi : Setiap melakukan pembelian barang ke pemasok.
Struktur Data : kd_faktur, tgl_beli, kd_pemasok, nm_pemasok,