Top Banner
SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BERAS MISKIN (RASKIN) DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT (STUDI KASUS DESA BANGKIR KECAMATAN LOHBENER KABUPATEN INDRAMAYU) Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika Disusun oleh : Mohamad Wahyudin 311510124 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PELITA BANGSA BEKASI 2019
107

sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Feb 22, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN

PENERIMA BERAS MISKIN (RASKIN) DENGAN METODE

WEIGHTED PRODUCT (STUDI KASUS DESA BANGKIR

KECAMATAN LOHBENER KABUPATEN INDRAMAYU)

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika

Disusun oleh :

Mohamad Wahyudin

311510124

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

BEKASI

2019

Page 2: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

i

SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN

PENERIMA BERAS MISKIN (RASKIN) DENGAN METODE

WEIGHTED PRODUCT (STUDI KASUS DESA BANGKIR

KECAMATAN LOHBENER KABUPATEN INDRAMAYU)

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika

Disusun oleh:

Mohamad Wahyudin

311510124

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

BEKASI

2019

Page 3: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

ii

Page 4: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

iii

Page 5: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

iv

Page 6: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

v

Page 7: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

vi

UCAPAN TERIMAKASIH

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan anugrahkan-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Penulisan Laporan Tugas Akhir dengan

judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN

PENERIMA BERAS MISKIN (RASKIN) DENGAN METODE METODE

WEIGHTED PRODUCT (WP)” dimaksudkan untuk mencapai gelar Sarjana

Komputer Strata Satu pada Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pelita

Bangsa.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini

bukanlah dari jerih payah sendiri, melainkan dari bimbingan berbagai pihak. Oleh

sebab itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang turut

membantu dalam proses penulisan Laporan Tugas Akhir ini, yaitu kepada:

1. Putri Anggun Sari., S.PT., M.SI., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Pelita Bangsa

2. Aswan S. Sunge, SE., M.Kom., selaku Ketua Program Studi Teknik

Informatika

3. Andri Firmasyah, S.Kom, M.Kom selaku Dosen Pembimbing 1 dan Adi Rusdi,

S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan dan

masukan kepada penulis

4. Seluruh Dosen pengajar Strata satu (S1) Teknik Informatika Universitas Pelita

Bangsa, yang telah mendidik dan memberikan pengetahuan yang tak ternilai

kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

5. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril, doa

dan kasih saying

6. Teman-teman mahasiswa Strata satu (S1) Teknik Informatika Universitas

Pelita Bangsa yang selalu membantu dalam setiap kesempatan

7. Semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa mungkin masih terdapat kekurangan dalam Laporan

Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat bermanfaat

bagi penulis. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membacanya.

Bekasi, 22 Agustus 2019

Mohamad Wahyudin

Page 8: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

vii

ABSTRAK

Raskin merupakan satu dari program pemerintah yang dibuat dengan tujuan

untuk membantu masyarakat menengah kebawah dalam hal pangan dan

meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional dengan cara penyaluran beras bersub-

sidi bagi rumah tangga miskin. dengan kriteria yang dibutuhkan. Pada saat ini

proses pengolahan data untuk penentuan penerima raskin masih menggunakan

sistem manual sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan dalam proses

pengolahan data. Proses pengolahan data memerlukan waktu yang lama, terutama

pada proses penentuan maupun proses perankingan.

Metode Weighted Product adalah salah satu metode penyelesaian pada

masalah MADM. Metode ini mengevaluasi beberapa alternatif terhadap

sekumpulan atribut atau kriteria, dimana setiap atribut saling tidak bergantunga satu

dengan yang lainnya. Dari hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan Weighted

Product sebagai model Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Bantuan

Beras Miskin di Desa Bangkir Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu dapat

membantu pihak Desa dalam menghitung kelayakan calon penerima bantuan Beras

Miskin menjadi lebih cepat dan akurat. Dalam penelitian ini digunakan kriteria

jumlah pendapatan rumah tangga per bulan, jenis lantai tempat tinggal terluas, jenis

dinding tempat tinggal terluas, penggunaan fasilitas tempat buang air besar, sumber

penerangan utama.

Kata kunci: SPK, Weighted Product, Raskin, MADM.

Page 9: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

viii

ABSTRACT

Raskin is one of the government programs created to help the lower middle

class in terms of food and increase the endurance of the National Food by

distributing subsidized rice to poor households with specified criteria. At present

data processing for the determination of Raskin recipients still uses a manual

system that allows errors in data processing. Data processing requires a long time,

especially in the process of determining and ranking process.

Weighted Product Method is one method to solve MADM problems. This

method evaluates several alternatives for a set of attributes or criteria, where each

attribute is not covered by each other. From the results of the study showed the use

of Weighted Products as a model of Decision Support Systems to Determine Raskin

Assistance in Bangkir Rambatatan Kulon Lohbener Indramayu can assist the

Village in calculating the feasibility of prospective recipients of Poor Rice to be

faster and more accurate. In this study used criteria for the amount of household

income per month, the type of floor of the largest living area, the type of wall of the

largest residence, the use of defecation facilities, the main source of lighting.

Keywords : Decision Support Systems , Weighted Product, Raskin, MADM.

Page 10: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................ iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................... v

UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ........................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 3

1.3 Batasan Masalah ............................................................................................ 4

1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4

1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ............................... 6

2.1 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 6

2.2 LANDASAN TEORI .................................................................................... 8

2.2.1 Definisi Raskin ....................................................................................... 8

2.2.2 Sistem...................................................................................................... 9

2.2.3 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ..................................................... 9

Page 11: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

x

2.2.4 Weighted Product (WP) ........................................................................ 12

2.2.5 Algoritma Metode Weighted Product ................................................... 15

2.2.6 Unified Modeling Languange ............................................................... 16

2.3 Teori Pemograman ...................................................................................... 23

2.3.1 Database ................................................................................................ 23

2.3.2 PHP ....................................................................................................... 24

2.3.3 Xampp ................................................................................................... 25

2.3.4 Framework ............................................................................................ 25

2.3.5 Laravel .................................................................................................. 26

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 27

3.1 Objek Penelitian .......................................................................................... 27

3.2 Profil Desa ................................................................................................... 27

3.2.1 Sejarah Desa Bangkir............................................................................ 27

3.2.2 Sejarah Pembangunan ........................................................................... 28

3.2.3 Nama-nama Kepala Desa Bangkir ........................................................ 30

3.2.4 Data Umum Desa Bangkir .................................................................... 30

3.2.5 Struktur Organisasi ............................................................................... 32

3.3 Analisis Permasalahan ................................................................................. 32

3.4 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 33

3.5 Metode Pengembangan Sistem ................................................................... 35

3.6 Jenis Data .................................................................................................... 37

3.6.1 Data Primer ........................................................................................... 37

3.6.2 Data Sekunder ....................................................................................... 37

BAB IV ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ...................................................... 38

4.1 Analisis Sistem Yang berjalan .................................................................... 38

Page 12: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

xi

4.2 Analisis Sistem Yang Di Usulkan ............................................................... 40

4.2.1 Kebutuhan Fungsional Sistem .............................................................. 42

4.2.2 Kebutuhan Non Fungsional Sistem ...................................................... 45

4.3. Analisis Data .............................................................................................. 46

4.3.1. Perhitungan Manual Metode WP ......................................................... 46

4.4. Perancangan Sistem .................................................................................... 51

4.4.1. Use Case Diagram ............................................................................... 51

4.4.2. Activity Diagram ................................................................................. 53

4.4.3. Squance Diagram ................................................................................. 56

4.4.4. Class Diagram ...................................................................................... 60

4.4.5 Rancangan Antar Muka ........................................................................ 61

4.5. Implementasi .............................................................................................. 66

4.5.1 Implementasi Perangkat Lunak ............................................................ 67

4.5.2 Implementasi Perangkat Keras ............................................................. 67

4.6 Manual Program .......................................................................................... 68

4.6.1 Halaman Login ..................................................................................... 68

4.6.2 Halaman Utama .................................................................................... 68

4.6.3 Halaman Isi Kriteria.............................................................................. 69

4.6.4. Halaman Isi Seleksi Kriteria ................................................................ 70

4.6.5 Halaman Hasil Weighted Product......................................................... 71

4.6.6 Halaman Kelola Pengguna.................................................................... 72

4.6.7 Halaman Rangking Perhitungan Weighted........................................... 73

4.6.8 Halaman Tambah Data Keluarga .......................................................... 73

4.6.9 Halaman Tambah Data Penduduk ........................................................ 74

4.6.10 Halaman Laporan Hasil Seleksi Penerima Raskin ............................. 75

Page 13: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

xii

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 76

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 76

5.2 Saran ............................................................................................................ 76

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 78

LAMPIRAN .......................................................................................................... 81

Page 14: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rating Kriteria ...................................................................................... 16

Tabel 2.2 Use Case Diagram ................................................................................ 18

Tabel 2.3 Activity Diagram .................................................................................. 19

Tabel 2.4 Sequence Diagram ................................................................................ 20

Tabel 2.5 Class diagram ....................................................................................... 22

Tabel 3.1 Nama-nama Kepala Desa ..................................................................... 30

Tabel 3.2 Luas Area Desa .................................................................................... 31

Tabel 3.3 Batas-batas Wilayah ............................................................................. 31

Tabel 3.4 Jarak Dari Pusat Pemenrintah .............................................................. 31

Tabel 3.5 Analisis Kebutuhan .............................................................................. 35

Tabel 4.1 Kriteria.................................................................................................. 42

Tabel 4.2 C1 ......................................................................................................... 43

Tabel 4.3 C2 ......................................................................................................... 44

Tabel 4.4 C3 ......................................................................................................... 44

Tabel 4.5 C4 ......................................................................................................... 45

Tabel 4.6 C5 ......................................................................................................... 45

Tabel 4.7 Alternatif Calon Penerima Raskin ........................................................ 46

Tabel 4.8 Data Kecocokan Alternatif ................................................................... 47

Tabel 4.9 Kriteria dan nilai bobot ........................................................................ 47

Tabel 4.10 Tabel Perbaikan Bobot ....................................................................... 48

Tabel 4.11 Alternatif Calon Penerima Raskin ...................................................... 49

Tabel 4.12 Hasil Rating Penentuan Penerima Raskin .......................................... 50

Page 15: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi .......................................................................... 32

Gambar 3.2 Waterfall Perancangan Sistem ......................................................... 35

Gambar 4. 1 Activity Diagram Sistem Berjalan .................................................. 39

Gambar 4. 2 Activity Diagram Sistem Yang Di Usulkan ................................... 40

Gambar 4.3 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan .................................... 51

Gambar 4.4 Activity Diagram Tambah Data Keluarga ....................................... 53

Gambar 4.5 Activity Diagram Edit Data Keluarga .............................................. 54

Gambar 4.6 Activity Diagram Tambah Data Kriteria.......................................... 54

Gambar 4.7 Activity Diagram Hapus Data Kriteria ............................................ 55

Gambar 4.8 Activity Diagram Tambah Data Penduduk ...................................... 55

Gambar 4.9 Sequence Diagram Admin Login .................................................... 56

Gambar 4.10 Sequence Diagram Tambah Data Keluarga .................................. 57

Gambar 4.11 Sequence Diagram Edit Data Keluarga ......................................... 58

Gambar 4.12 Sequence Diagram Hapus Data Kriteria ....................................... 59

Gambar 4. 13 Sequance Diagram laporan Admin .............................................. 60

Gambar 4. 14 Sequance Diagram laporan Kepala Desa ..................................... 60

Gambar 4.15 Class Diagram ............................................................................... 61

Gambar 4.16 Form Login .................................................................................... 62

Gambar 4.17 Form Dashboard Admin ............................................................... 63

Gambar 4.18 Form Input Kriteria ....................................................................... 64

Gambar 4.19 Form Input Seleksi ........................................................................ 65

Gambar 4.20 Form Hasil Pengolahan Weighted Product ................................... 66

Gambar 4.21 Form Halaman Login ..................................................................... 68

Gambar 4.22 Form Halaman Utama Admin ....................................................... 69

Gambar 4.23 Form Halaman Utama Kepala Desa .............................................. 69

Gambar 4.24 Form Isi Kriteria Admin ................................................................ 70

Gambar 4.25 Form Kriteria Kepala Desa ............................................................ 70

Gambar 4.26 Form Isi Seleksi Kriteria Admin ................................................... 71

Page 16: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

xv

Gambar 4.27 Form Perhitungan Weighted Product ............................................ 72

Gambar 4.28 Form Kelola Pengguna Admin ...................................................... 72

Gambar 4.29 Form Rangking SPK Admin .......................................................... 73

Gambar 4.30 Form Rangking SPK Kepala Desa ................................................ 73

Gambar 4.31 Form Tambah Data Keluarga ........................................................ 74

Gambar 4.32 Form Tambah Data Penduduk ....................................................... 75

Gambar 4. 33 Form Hasil Seleksi Penerima Raskin ........................................... 75

Page 17: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara di asia yang masih berkembang dan mengalami krisis

ekonomi yang lama. Sebagai akibat dari krisis ekonomi ini, kemampuan sebagian

besar penduduk Indonesia untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasar sandang dan

pangan semakin menurun. Perjuangan hidup sehari-hari untuk memenuhi

kebutuhan hidup yang begitu berat masih harus dihadapi sebagian besar orang

untuk mendapatkan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri

maupun keluarganya [1].

Sebagai negara berkembang Indonesia sampai saat ini masih menemukan

masalah yang sangat mendasar yaitu kemiskinan dan rawan pangan. Kemiskinan

merupakan salah satu faktor permasalahan yang harus di perhatikan oleh

pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah. Berdasarkan hasil Survey Sosial

Ekonomi Nasional (SUSENAS) Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2017,

mencatat garis kemiskinan DKI sebesar Rp 536.546 per kapita per bulan pertama

(BPS, 2017).

Dampak dari kemiskinan yaitu sebagian besar anak tidak bisa mengikuti

pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya akses

terhadap pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya tabungan

dan tidak adanya investasi, dan tidak adanya perlindungan terhadap keluarga,

menguatnya arus urbanisasi ke kota, dan yang lebih parah, kemiskinan

menyebabkan jutaan rakyat memenuhi kebutuhan seperti sandang, pangan dan

papan terbatas [3].

Untuk mengatasi kemiskinan tersebut, maka Pemerintah membuat program

untuk mengatasi kemiskinan. Program- program yang telah dibuat oleh pemerintah

tidaklah sedikit. Program pemerintah yang telah berjalan antara lain seperti

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Program Bantuan untuk

Keluarga Miskin (Gakin), Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau dalam era

Page 18: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

2

pemerintahan sekarang disebut Bantuan Langsung Masyarakat (BLM), dana

Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Beras Miskin (Raskin) dan sebagainya [1].

Program Beras Miskin (Raskin) merupakan Program Perlindungan Sosial bagi

masyarakat miskin yang diadakan oleh pemerintah,berupa bantuan beras bersubsidi

kepada rumah tangga kurang mampu dengan tujuan mengurangi beban

pengeluaran rumah tangga, sasarannya melalui pemenuhan kebutuhan dasar hidup

atau kebutuhan pokok dalam bentuk beras yang merupakan sebagai salah satu hak

dari rumah tangga miskin tersebut. Untuk pelaksanaan Program Beras Miskin

(Raskin) didasarkan pada Intruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tentang

Kebijakan Pengadaan Beras/Gabah dan Penyaluran Beras Oleh Pemerintah. Dalam

intruksi presiden disebutkan bahwa:

1. Menetapkan kebijakan pengadaan dan penyaluran beras bersubsidi bagi

kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

2. Menetapkan kebijakan pengadaan dan penyaluran cadangan beras pemerintah

untuk menjaga stabilitas harga beras, menanggulangi keadaan darurat, bencana

dan rawan pangan, bantuan dan kerjasama internasional serta keperluan lain

yang di tetapkan oleh pemerinatah.

3. Pelaksanaan kebijakan pengadaan dan penyaluran beras sebagaimana dimaksud

pada angka 1 dan angka 2 di lakukan oleh Perum Bulog [4].

Proses penentuan penerima bantuan raskin harus dilakukan semaksimal

mungkin agar penerima raskin yang diperoleh adalah penerima yang benar-benar

membutuhkan atau tepat sasaran. Keberhasilan Program Raskin diukur berdasarkan

tingkat pencapaian indikator 6T, yaitu: tepat sasaran tepat jumlah, tepat harga, tepat

waktu, tepat kualitas dan tepat administrasi [5].

Desa Bangkir Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu Jawa Barat dihuni

3,422 Kepala keluarga, memiliki luas wilayah yaitu 210,926 Ha dan mempunyai

tempat yang strategis seperti pasar tradisional, bendungan dan lumbung padi. Pada

tahun 2018 jumlah Kepala Keluarga yang tergolong kurang mampu dan berkatagori

keluarga yang berhak menerima bantuan beras miskin sebanyak 102 Kepala

Keluarga berdasarkan data yang ada di Balai Desa Bangkir.

Page 19: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

3

Dalam pelaksanaan proses penyaluran penerimaan beras miskin di Desa

Bangkir masih dilakukan secara manual. Dengan pencatatan dibuku dari mulai

pendataan Kepala Keluarga sampai penentuan penerima raskin oleh panitia

penyalur beras miskin. Panitia ini dibentuk oleh Kepala Desa Bangkir sehingga

memungkinkan hasil seleksi yang subjektif. Seperti Kepala Keluarga yang

seharusnya berhak menerima raskin tapi tidak menerima raskin. Dapat memakan

waktu yang lama dalam proses penyalurannya.

Sistem pendukung keputusan merupakan sekumpulan prosedur berbasis model

unuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para manajer mengambil

keputusan [2]. Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem informasi interaktif

yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem ini

digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang

semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tidak seorang pun tahu

secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat [6].

Maka dari itu, penulis berusaha membuat sistem pendukung keputusan untuk

menentukan penerimaan beras miskin (RASKIN) dengan menggunakkan metode

Metode Weighted Product (WP) yang bertujuan untuk mempermudah dan

mempercepat penyaluran Raskin oleh pihak pemerintahan Desa Bangkir dalam

menentukan warga yang berhak menerima bantuan beras miskin sehingga tidak

terjadi kesalahan penerima.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah dapat

diidentifikasi sebagai berikut:

1. Adanya Kepala Keluarga yang seharusnya mendapat bantuan Raskin tapi tidak

mendapat Raskin.

2. Terjadi keterlambatan dalam penyaluran raskin kepada Kepala Keluarga yang

berhak.

3. Pembagian beras raskin bersifat subjektif bukan berdasarkan yang berhak

menerima.

Page 20: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

4

4. Penerima manfaat Raskin masih kurang tepat, kenyataannya seringkali terjadi

masyarakat yang membeli beras miskin tersebut bukan dari masyarakat kurang

mampu, tetapi masyarakat menengah dan yang mampu ataupun yang membeli

adalah para tengkulak beras yang tujuannya adalah untuk mencari keuntungan

semata.

1.3 Batasan Masalah

Batasan ruang lingkup permasalahan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Data yang digunakan merupakan data penerima dan bukan penerima Program

Beras Miskin (Raskin) di Desa Bangkir Kecamatan Lohbener Kabupaten

Indramayu Jawa Barat tahun 2019.

2. Dalam penelitian ini terdiri beberapa variabel independen yang merupakan

kriteria klasifikasi rumah tangga miskin menurrut Badan Pusat Statistika

dimana nantinya rumah tangga tersebut menjadi rumah tangga yang berhak

menerima Program Beras Miskin (Raskin).

3. Hasil akhir menampilkan hasil dari klasifikasi penerimaan beras miskin

4. Algioritma yang digunakan adalah menggunakkan metode Metode Weighted

Product (WP)

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang dikemukakan di atas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana implementasi

sistem pendukung keputusan dengan metode Weighted Product (WP) dalam

menentukan penerima Beras Rumah Tangga Miskin (RASKIN) di Desa Bangkir

Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu”?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan pembuatan laporan skripsi ini adalah untuk memudahkan

menentukanpenerimaan beras miskin yang dapat membantu perangkat desa dalam

menentukan penerima beras miskin secara cepat, tepat dan akurat sehingga nantinya

dapat memperoleh hasil data penerima dengan benar.

Page 21: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

5

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Bagi penulis

1. Untuk menerapkan ilmu yang telah diproleh dari bangku kuliah.

2. Untuk menambah wawasan serta pengetahuan penulis dalam bidang ilmu

sistem pendukung keputusan.

2. Bagi Fakultas Teknik Universitas Pelita Bangsa

1. Diharapkan dapat memberi masukan ilmu bagi jurusan teknik Informatika

tentang bidang ilmu sistem pendukung keputusan.

2. Menambah sumber kajian diperpustakaan yang dapat digunakan sebagai

raferensi kepada Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa.

3. Bagi Perangkat Desa

1. Dapat memudahkan dalam menentukan penerimaan beras miskin pada

masyarakat yang kurang mampu.

2. Dapat mempercepat pekerjaan perangkat desa terutama petugas

pembagian raskin.

Page 22: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 TINJAUAN PUSTAKA

Pada tinjauan pertama , dikemukakan oleh Septiyana Firdyana (2017) dengan

judul “Penerapan Metode Weighted Product Untuk Menentukan Penerima Bantuan

Beras Masyarakat Miskin (RASKIN)” berdasarkan penelitian tersebut, dapat

ditarik simpulan bahwa, hasil pengujian penerapan metode WP pada sistem sudah

sesuai dengan perhitungan secara manual. Perhitungan penunjang keputusan

menggunakan metode WP pada sistem menghasilkan alternatif terbaik yaitu calon

penerima raskin, Saiyah dengan nilai V terbesar yaitu 0.2244.

Pada tinjaun kedua yang di kemukakan E.Suryeni (2015) dengan judul

“Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Penerimaan Bantuan Beras Miskin

Dengan Metode Weighted Product Di Kelurahan Karikil Kecamatan Mangkubumi

Kota Tasikmalaya” dalam penelitian ini disimpulkan Dari hasil penelitian yang

dilakukan oleh penulis dapat diambil kesimpulan bahwa, dengan adanya Sistem

Pendukung Keputusan Kelayakan Penerimaan Beras Miskin, kesimpulan yang

dapat diambil dari penelitian ini adalah aplikasi sistem pendukung keputusan dalam

pengambilan keputusan untuk menentukan kelayakan penerima beras miskin

menjadi lebih cepat dan akurat. karena aplikasi ini lebih mudah dibandingkan

sistem yang lama dan penyimpanan datanya lebih akurat. Proses penentuan

kelayakan penerima beras miskin menjadi lebih objektif karena sesuai dengan

kriteria yang diinginkan tanpa ada pengaruh dari pihak lain.Program Sistem

Pendukung Keputusan kelayakan penerima bantuan Beras Miskin, dapat membantu

admin khususnya bagian Pelaksana Kesra dalam menghitung kelayakan calon

penerima bantuan Beras Miskin.

Pada tinjauan ketiga yang dikemukakan Dyna Marisa Khairina (2016)

dengan judul “Implementasi Metode Weighted Product Untuk Aplikasi Pemilihan”

Dari penelitian ini dapat disimpulkan Berdasarkan hasil penelitian yang telah

Page 23: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

7

dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa untuk proses pemilihan smartphone

android dibutuhkan beberapa kriteria sebagai pertimbangan. Adapun kriteria yang

diperoleh dari hasil kuisioner yaitu harga, memori internal, RAM, kamera, dan

kapasitas baterai. Dari beberapa kriteria tersebut kemudian diolah dengan

mengimplementasikan metode Weighted Product sebagai perhitungannya yang

menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating attribute dan menghasilkan

nilai terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif-alternatif terbaik. Hasil pengujian

perhitungan metode Weighted Product pada simulasi data yang diuji coba

menunjukkan bahwa perangkingan nilai vektor V yang terbesar/tertinggi yang

menjadi alternatif smartphone android terbaik berdasarkan masukan dari tingkat

kepentingan kriteria oleh user.

Pada tinjauan keempat yang dikemukakan M.Muslihudin (2018) dengan

judul “Penerapan Metode Weighted Product Untuk Pemilihan Lokasi Lahan Baru

Pemakaman Muslim Dengan Visualisasi Google Maps” dalam penelitian ini

Berdasarkan hasil penelitian mengenai sistem penunjang keputusan untuk

pemilihan lokasi pemakaman muslim, dapat diambil kesimpulan : Sistem dapat

memberikan rekomendasi pemilihan lokasi calon lahan baru untuk pemakaman

muslim di Samarinda sehingga dapat membantu Dinas Kebersihan dan Pertamanan

Kota Samarinda dalam proses penentuan lokasi lahan pemakaman baru di

Samarinda. Penerapan metode Weighted Product dalam sistem rekomendasi lahan

ini memberikan hasil yang efisien karena proses perhitungannya lebih singkat.

Sistem ini bekerja berdasarkan kriteria dan bobot yang telah ditentukan oleh pakar

kemudian diproses oleh sistem sehingga menghasilkan output perangkingan lahan

baru pemakaman muslim. Dengan ditambahkannya visualisasi google maps pada

hasil rekomendasi memudahkan pengguna untuk mengetahui informasi letak lokasi

calon lahan baru pemakaman.Aplikasi ini diakses melalui browser karena berbasis

website, sehingga lebih mudah dan fleksibel karena dapat digunakan dimanapun

pengguna berada. Berdasarkan hasil pengujian program, output yang dihasilkan

bukan merupakan keputusan akhir. Sistem ini hanya memberikan rekomendasi

pemilihan lokasi calon lahan baru pemakaman untuk dijadikan bahan

pertimbangan, untuk keputusan akhir tetap berada pada pengguna.

Page 24: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

8

Pada tinjauan kelima yang dikemukakan Muhamad Muslihudin (2013)

dengan judul “Implementasi Metode Weighted Product Menentukan Beasiswa

Bidik Misi Stmik Pringsewu “ hasil dalam penelitian tersebut adalah Sistem

Pendukung Keputusan untuk menentukan penerimaan beasiswa Bidik Misi pada

STMIK Pringsewu dapat membantu dan mempermudah Perguruan Tinggi dalam

menentukan mahasiswa yang layak atau tidaknya mendapatkan beasiswa

berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Dari hasil nilai yang diperoleh

maka Alternatif 1 memperolah nilai terbesar yaitu dengan IPK tertinggi dan

termasuk dalam kategori Mahasiswa dari keluarga tidak mampu.

2.2 LANDASAN TEORI

2.2.1 Definisi Raskin

Raskin adalah merupakan satu dari program pemerintah yang dibuat dengan

tujuan untuk membantu masyarakat menengah kebawah dalam hal pangan dan

meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional dengan cara penyaluran beras bersub-

sidi bagi rumah tangga miskin. Dalam setiap pelaksanaannya, Raskin dilaksanakan

oleh tim yang bekerjasama koordinasi terdiri dari beberapa lembaga negara yang

salah satunya ialah Perum BULOG. Perum BULOG merupakan salah satu lembaga

negara yang bertugas dan mempunyai wewenang dalam menangani kebutuhan

pangan pokok dalam negeri yang memiliki beberapa program kerja salah satunya

adalah melakukan pendistribusian beras untuk rumah tangga menengah kebawah

atau miskin (RASKIN). Pendistribusian RASKIN dilakukan dari gudang BULOG

ke titik-titik dis-tribusi yang ditunjuk pada setiap kabupaten/kota [7].

Raskin merupakan Program penanggulangan kemiskinan yang berada pada

kluster I, yaitu kegiatan perlindungan sosial berbasis keluarga dalam pemenuhan

kebutuhan pangan pokok bagi mayarakat kurang mampu ekonomi atau masyarakat

ekonomi menengah kebawah. Raskin memiliki beberapa fungsi untuk masyarakat

terutama masyarakat kurang mampu yaitu memperkuat ketahanan pangan keluarga

miskin, sebagai pendukung bagi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

(SDM), pendukung usaha tani padi dan sektor lainnya dan peningkatan

Page 25: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

9

pemberdayaan ekonomi daerah. Selain itu Raskin berdampak langsung pada

stabilisasi harga beras, yang akhirnya ikut berperan menjaga stabilitas ekonomi

nasional [8].

2.2.2 Sistem

Sistem berasal dari kata/bahasa Latin yaitu systema dan bahasa Yunani

sustema. Pengertian sistem adalah merupakan suatu kesatuan yang dibentuk terdiri

dari komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berhubungan secara

bersama-sama untuk memudahkan dalam aliran informasi, materi atau energi yang

bersatu menjadi kesatuan untuk mencapai suatu tujuan. Atau dapat juga dikatakan

bahwa Pengertian Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan

dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai

suatu tujuan [9].

2.2.3 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah suatu implementasi sistem

informasi yang ditujukan membantu pimpinan untuk menentukan dalam proses

pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan menggabungkan

kemampuan komputer dalam pelayanan yang interaktif dengan pengolahan atau

data yang dimanipulasi yang memanfaatkan model atau aturan penyelesaian yang

tidak terstruktur [10]. Sistem Pendukung Keputusan dimaksudkan menjadi alat

bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun

tidak untuk menggantikan penilaian mereka [11].

Sistem pendukung keputusan merupakan Computer Based Information

System yang interaktif, fleksibel,mudah disesuaikan sehingga dapat beradaptasi

yang secara khusus dikembangkan agar dapat mendukung penyelesaian dari

masalah yang tidak terstruktur untuk meningkatkan pengambilan keputusan. Sistem

pendikung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang memberikan dan

menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem ini

digunakan untuk membantu pemimpin dalam pengambilan keputusan dalam situasi

Page 26: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

10

yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tidak ada seorang

pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat [12].

Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah salah satu cara untuk

mengorganisir informasi (melibatkan pengunaan basis data) yang bertujuan untuk

digunakan dalam membuat atau pun mengambil keputusan. SPK dirancang untuk

pendekatan menyelesaikan masalah bagi para pembuat keputusan dan kebutuhan-

kebutuhan yang dibutuhkan aplikasi, tetapi tidak untuk menggantikan keputusan

maupun membuat suatu keputusan untuk pengguna [13].

Sistem Pendukung Keputusan juga sebagai sistem yang dapat diperluas

untuk mampu mendukung analisis data ad hoc dan pemodelan keputusan,

berorientasi terhadap perencanaan yang akan datang/masa depan, dan digunakan

pada interval waktu yang tidak regular dan tidak direncanakan [14]. Sistem

pendukung keputusan merupakan sistem berbasis komputer y terdiri dari tiga

komponen yang saling berinteraksi : sistem bahasa (mekanisme untuk untuk dapat

berkomunikasi antara pengguna dan komponen DSS lain, sistem pengetahuan

(repository pengetahuan domain masalah yang ada pada DSS sebagai data atau

sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan masalah (hubungan antara dua

komponen lainnya,yang terdir dari satu atau lebih kapabilitas terpercaya dalam

manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan [15].

Definisi sistem pendukung keputusan, adalah sebagai sebuah sistem yang

memiliki lima karakteristik utama :

1. Sistem yang berbasis komputer

2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan

3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan

kalkulasi manual

4. Simulasi yang interaktif

5. Data dan model analisis sebagai komponen utama [14].

Page 27: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

11

Sistem pendukung keputusan (SPK) merupakan sebuah sistem yang memiliki

kriteria sebagai berikut :

1. Penggunaan model, komunikasi antara pengambil keputusan dan sistem terjalin

melalui model-model matematis, sehingga para pengambil keputusan

bertanggung jawab membangun model matematis berdasarkan permasalahan

yang dihadapinya.

2. Berbasis komputer, sistem ini mempertemukan penilaian manusia (pengambil

keputusan) dengan informasi komputer. Informasi komputer ini dapat berasal

dari perangkat lunak komputer yang merupakan implementasi dari metode

numeris untuk permasalahan matematis yang bersangkutan.

3. Fleksibel, sistem harus dapat beradaptasi terhadap timbulnya perubahan pada

permasalahan yang ada. Jadi pengambil keputusan harus dibolehkan untuk

melakukan perubahan pada model yang telah diberikannya kepada sistem,

ataupun memberikan model yang baru.

4. Interaktif dan dapat dengan mudah digunakan, pengambil keputusan bertanggung

jawab untuk menentukan apakah jawaban yang diberikan oleh sistem

memuaskan atau tidak. Bagaimanapun juga sistem bertugas mendukung, tidak

untuk menggantikan pengambil keputusan. Jadi sistem harus memiliki

kemampuan yang interaktif: pengambil keputusan harus diijinkan untuk

menjelajahi alternatif jawaban dengan cara memvariasi parameter-parameter

yang ada pada sistem pengambil keputusan.

Karakteristik utama sebuah sistem pendukung keputusan adalah inklusi pada

sedikitnya satu model. Model merupakan representasi atau abstraksi sederhana dari

realitas [16].

Page 28: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

12

2.2.4 Weighted Product (WP)

Metode Weighted Product (WP) menggunakan perkalian untuk

menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan

dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Proses tersebut sama halnya dengan

normalisasi. Metode Weighted Product dapat membantu dalam mengambil

keputusan akan tetapi perhitungan dengan menggunakan metode Weighted Product

ini hanya menghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif yang

terbaik. Perhitungan akan sesuai dengan metode ini apabila alternatif yang terpilih

memenuhi kriteria yang telah ditentukan [17].

Metode Weighted Product ini lebih efisien karena waktu yang dibutuhkan dalam

perhitungan lebih singkat [17].

Preferensi untuk alternatif Ai diberikan sebagai berikut :

Si = ∏jn=1xijw

j

Dengan i = 1,2,...,m; dimana Σ Wj= 1. Wj adalah pangkat bernilai posistif untuk

atribut keuntungan dan bernilai negatif untuk atribut biaya. ?

𝑊𝑗 =Wj

∑Wj

Preferensi relatif dari setiap alternatif, diberikan sebagai :

𝑉𝑖 =∏nj=1 XijWJ

∏nj=1(Xj) dengan i = 1,2,... M

Sedangkan untuk kriterianya terbagi dalam dua kategori yaitu untuk bernilai

positif termasuk dalam kriteria keuntungan dan yang bernilai negatif termasuk

dalam kriteria biaya. Definisi dari dimana A merupakan Alternatif, C merupakan

Kriteria, W merupakan Bobot, S merupakan Preferensi untuk alternatif, V

merupakan Nilai vektor yang digunakan untuk perankingan, dan X merupakan Nilai

Alternatif dari setiap kriteria [18].

Page 29: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

13

Metode Weighted Product adalah salah satu metode penyelesaian pada

masalah MADM. Metode ini mengevaluasi beberapa alternatif terhadap

sekumpulan atribut atau kriteria, dimana setiap atribut saling tidak bergantunga satu

dengan yang lainnya [19]. Metode Weighted Product memerlukan proses

normalisasi karena metode ini mengalikan hasil penilaian setiap atribut [20]. Pada

dasarnya metode Weighted Product merupakan bagian dari konsep Fuzzy Multiple

Attribute Decision Making yang merupakan suatu metode yang digunakan untuk

mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan criteria tertentu [21].

Metode Weighted Product menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating

atribut, dimana setiap rating atribut harus dipangkatkan terlebih dahulu dengan

bobot yang bersangkutan [21]. Metode Weighted Product dapat membantu dalam

mengambil keputusan akan tetapi perhitungan dengan menggunakan metode

Weighted Product ini hanya menghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih sebagai

alternatif yang terbaik. Perhitungan akan sesuai dengan metode ini apabila alternatif

yang terpilih memenuhi kriteria yang telah ditentukan [22]. Preferensi untuk

alternatif Ai diberikan sebagai berikut:

Si = ∏jn=1xijw

j

Dengan i = 1,2 m; dimana ∑ Wj = 1. Wj adalah pangkat bernilai positif untuk

atribut keuntungan dan bernilai negative untuk atribut biaya [23].

Wj = Wj

∑𝑊𝑗

Preferensi relatif dari setiap alternatif, diberikan sebagai berikut:

𝑉𝑖 =∏nj=1 XijWJ

∏nj=1(Xj) dengan i = 1,2,... M

Metode Weighted Product menggunakan tekhik perkalian untuk

menghubungkan rating atribut, dimana rating tiap atribut harus dipangkatkan

terlebih dahulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Proses ini sama halnya

Page 30: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

14

dengan proses normalisasi. Preferensi untuk alternatif diberikan sebagai berikut

[24]:

Si = ∏ (xij)nj=1

wj

Dimana:

S= menyatakan preferensi alternatif dianalogikan sebagai vektor S

X= menyatakan nilai kriteria W= menyatakan bobot kriteria

i = menyatakan alternatif

j = menyatakan kriteria

n = menyatakan banyaknya kriteria

∑Wj = 1

Wj adalah pangkat bernilai positif untuk atribut keuntungan, dan bernilai negatif

untuk atribut biaya.

Preferensi relatif dari setiap alternatif diberikan sebagai berikut:

Vi = ∏ (𝑋𝑖𝑗) 𝑤𝑗𝑛

𝑗=1

∏ (𝑋𝑖𝑗) 𝑤𝑗𝑛𝑗=1

Dimana:

V = menyatakan Preferensi alternatif dianalogikan sebagai vektor V

X = menyatakan nilai kriteria

W= menyatakan bobot kriteria

i = menyatakan alternatif j = menyatakan kriteria

n = menyatakan banyaknya kriteria

* menyatakan banyaknya kriteria yang telah dinilai pada vektor S

Langkah-langkah dalam menggunakan metode ini adalah [25] :

1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan

keputusan.

2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

Page 31: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

15

3. Menentukan bobot preferensi tiap kriteria. 4. Mengalikan seluruh atribut bagi

sebuah alternatif dengan bobot sebagai pangkat positif untuk atribut keuntungan

dan bobot berpangkat negatif untuk atribut biaya.

4. Hasil perkalian tersebut dijumlahkan untuk menghasilkan nilai V untuk setiap

alternatif.

5. Mencari nilai alternatif dengan melakukan langkah- langkah yang sama seperti

pada langkah satu, hanya saja menggunakan nilai tertinggi untuk setiap atribut

tertinggi untuk setiap atribut manfaat dan nilai terendah untuk atribut biaya.

6. Membagi nilai V bagi setiap alternatif dengan nilai standar (V(A*)) yang

menghasilkan R.

7. Mencari nilai alternatif ideal.

2.2.5 Algoritma Metode Weighted Product

Algoritma Weighted Product adalah tahapan metode penyelesaian dari

maslah MADM. Metode Weighted Product mengevaluasi m alternatif Ai (i= 1,2 ...

., m) terhadap sekumpulan atribut atau kriteria Cj (j = 1,2, ... , n) dimana setiap

atribut saling tidak bergantung satu dengan yang lainnya. Matriks keputusan setiap

alternatif terhadap setiap atribut, X, diberikan sebagai [24]:

X = [𝑋11 ⋯ 𝑋1𝑛

⋮ ⋱ ⋮𝑋1𝑚 ⋯ 𝑋𝑚𝑛

]

dimana merupakan rating kinerja alternatif ke-i terhadap atribut ke-j.Tabel

menunjukan matriks keputusan setiap alternatif terhadap setiap atribut dalam

penulisan berbentuk tabel yang berisi rating kinerja.

Page 32: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

16

Tabel 2.1 Rating Kriteria

Kriteria

Alternatif

C1 C2 ..... Cn

A1 X11 X12 .... X1n

A2 X12 X22 ..... X2n

.... .... .... .... ....

Am X1m X2m .... Xmn

Nilai bobot yang menunjukkan tingkat kepentingan relatif setiap atribut,

diberikan sebagai, W:

W = {W1,W2, .... ,Wn}

Secara singkat, algoritma dari metode Weighted Product ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan normalisasi bobot untuk menghasilkan nilai ∑ dimana j = 1, 2, . ., n

adalah banyak alternatif.

2. Menentukan kategori dari masing-masing kriteria, apakah termasuk ke dalam

kriteria keuntungan atau kriteria biaya.

3. Menentukan nilai vektor S dengan mengalikan seluruh kriteria bagi sebuah

alternatif dengan bobot sebagai pangkat positif untuk kriteria keuntungan dan

bobot berfungsi sebagai pangkat negatif pada kriteria biaya.

4. Menentukan nilai vektor V yang akan digunakan untuk perankingan

5. Membandingkan nilai akhir dari vektor V.

6. Menemukan urutan alternatif terbaik yang akan menjadi keputusan. Algoritma

yang disajikan di atas merupakan algoritma dengan untaian kalimat deskriftif.

2.2.6 Unified Modeling Languange

Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah lama

menjadi standar dalam setiap industry untuk visualisasi, merancang dan

mendokumentasikan system piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk

merancang model yang ada disebuah system. Dengan menggunakan UML model

Page 33: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

17

dapat dibuat untuk semua jenis aplikasi piranti perangkat lunak, dimana aplikasi

dapat berjalan pada piranti keras, system operasi dan jaringan apapun. Tetapi karena

UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka lebih

cocok untuk penulisan piranti lunak dalam berbagai bahasa yang berorientasi objek

seperti C++, Java, C# atau VB.NET. walaupun demikian, UML tetap dapat

digunakan untuk berbagai macam modeling aplikasi procedural dalam VB atau C.

[10] Seperti bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantic.

Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk yang dibuat secara khusus untuk

menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna

tertentu dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk tersebut dapat

dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari tiga notasi yang telah ada

17 sebelumnya seperti Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim

Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique) dan Ivar Jacobson OOSE (Object-

Oriented Software Engineering).

UML mendefinisika diagram sebagai berikut:

1. Use Case Diagram

Use Case merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam pengembangan

sebuah software atau sistem informasi untuk menangkap kebutuhan fungsional dari

sistem yang bersangkutan, Use Case menjelaskan interaksi yang terjadi antara

‘aktor’ — inisiator dari interaksi sistem itu sendiri dengan sistem yang ada, sebuah

Use Case direpresentasikan dengan urutan langkah yang sederhana.

Menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem (apa fungsinya), yang

mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem (sebuah pekerjaan).

Misalnya menambah data / membuat laporan. Aktor adalah sebuah entitas manusia

atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan –

pekerjaan. Bagaimana sistem beraksi dan bereaksi. Perilaku ini merupakan aktifitas

sistem yang bisa dilihat dari luar dan bisa diuji.Perilaku sistem ini dicapture di dalam

USE CASE. USE CASE sendiri mendeskripsikan sistem, lingkungan sistem, serta

hubungan antara sistem dengan lingkungannya

Page 34: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

18

Tabel 2.2 Use Case Diagram

Simbol Deskripsi

Aktor/actor

Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi yang

akan dibuat diluar sistem informaasi yang

akan dibuat itu sendiri, belum tentu

merupakan orang: biasanya dinyatakan

menggunakan kata benda diawal frase

nama aktor.

Use case

Fungsionalitas disediakan oleh sistem

sebagai unit-unit yang saling tertukar

pesan antar unit atau aktor; biasanya

ditanyakan dengan meggunakan kata kerja

diawal frase use case.

Asssociation

Komunikasi antara aktor dan use case

yang berpartisifasi pada use case atau use

case memiliki interaksi dengan actor.

Include

Relasi use case tambahan ke sebuah use

case di mana use case yang ditambahkan

memerlukan use case ini untuk

menjalankan fungsinya atau sebagai syarat

dijalankan use case.

Generalization

generalisasi dan spesialisasi antara dua

buah use case dimana fungsi yang satu

adalah fungsi yang lebih umum dari

lainnya.

Page 35: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

19

Simbol Deskripsi

ekstensi / extend

Relasi use case tambahan kesebuah use

case dinamakan use case yang

ditambahkan dapat berdiri sendiri walau

tanpa use case tambahan itu.

2. Activity Diagram

Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan

objek beserta hubungan satu sama lain.

Tabel 2.3 Activity Diagram

Simbol Deskripsi

Status awal

Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas

memiliki sebuah status awal.

Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya

diawali dengan kata kerja.

Penggabungan

Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas

digabungkan menjadi satu

Decision

Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas

lebih dari satu

Page 36: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

20

Simbol Deskripsi

Status akhir

Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram

aktivitas memiliki sebuah status akhir

3. Sequance Diagram

Diagram ini menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar

sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang

digambarkan terhadap waktu. Biasa digunakan untuk menggambarkan skenario

atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event

untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari sebuah aktivitas tertentu,

kemudian berproses mengikuti urutan tertentu, yang bisa terlihat melalui message

antar objeknya.

Tabel 2.4 Sequence Diagram

Simbol Deskripsi

Pesan tipe return

Menyatakan bahwa suatu objek yang telah

menjalankan suatu operasi atau metode

menghasilkan suatu kembalian ke objek

tertentu, arah panah mengarah pada objek

yang menerima kembalian.

Pesan tipe send

Menyatakan bahwa suatu objek

mengirimkan data/masukan/ informasi ke

objek lainnya, arah panah mengarah pada

objek yang dikirimi.

Page 37: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

21

Simbol Deskripsi

Garis hidup / lifeline

Menyatakan kehidupan suatu objek.

Waktu aktif

Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan

berinteraksi, semua yang terhubung dengan

waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang

dilakukan di dalamnya

Actor

Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi yang

akan dibuat di luar sistem informasi yang

akan dibuat itu sendiri.

Pesan tipe create

Menyatakan suatu objek membuat objek

yang lain, arah panah mengarah pada objek

yang dibuat.

Objek

Menyatakan objek yang berinteraksi pesan.

Page 38: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

22

4. Class Diagram

Diagram ini menggambarkan berbagai aktivitas dalam sistem yang sedang

dirancang, mulai dari titik awal, melalui kondisi (decision) yang mungkin terjadi,

kemudian sampai pada titik akhir.

Tabel 2.5 Class Diagram

Simbol Deskripsi

Kelas

Kelas pada struktur sistem

Assosiasi berarah/direct association

Relasi antar kelas dengan makna kelas

satu yang digunakan oleh kelas yang

lain, asosiasi biasanya juga disertai

dengan multiplicity

Assosiasi

Relasi antarkelas dengan makna

umum, asosiasi biasanya juga disertai

dengan multiplicity

Antarmuka / interface

Sama dengan konsep interface dalam

pemrograman berorientasi objek

Generalisasi

Relasi antar kelas dengan makna

generalisasi-spesialisasi (umum

khusus)

Page 39: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

23

Simbol Deskripsi

Kebergantungan / defendency

Relasi antarkelas dengan makna

kebergantungan antar kelas

Agregasi / aggregation

Relasi antar kelas dengan makna

semua bagian (whole-part)

2.3 Teori Pemograman

2.3.1 Database

Database adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record

menggunakan komputer untuk menyiapkan atau merekam serta memelihara data

operasional lengkap dengan sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu

menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses

pengambilan keputusan [14].

Database dapat dinyatakan sebagai suatu sistem yang memiliki karakteristik seperti

berikut:

a. Merupakan suatu kumpulan interaksi data yang disimpan bersama dan tanpa

mengganggu satu sama lain atau membentuk duplikat data.

b. Kumpulan data di dalam database dapat digunakan oleh sebuah program secara

optimal.

c. Penambahan data baru, modifikasi dan pengambilan kembali dari data dapat

dilakukan dengan mudah dan teroganisasi.

Dalam arsitektur database terdapat tiga tingkatan yang saling mendukung, dibawah

ini adalah penjelasannya yaitu:

1. Internal level yaitu tingkat yang basis datanya secara fisik ditulis atau disimpan

di media storage dan level yang berkaitan.

Page 40: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

24

2. External level disebut juga indivisual user view, yaitu tingkat yang basis datanya

dapat berdasarkan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau level yang

berkaitan dengan para pemakai.

3. Conceptual level disebut juga community user view, yaitu tingkat user view dari

aplikasi yang berbeda digabungkan sehingga menggunakan basis data secara

keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik yang

merupakan penghubung dari internal level dan external level. Seluruh operasi

yang dilakukan pada database didasarkan atas tabel-tabel dan hubungannya.

Dalam model relasional dikenal antara lain table, record, field, index, query.

Penjelasannya seperti dibawah ini:

a. Tabel atau entity dalam model relasional digunakan untuk mendukung antar

muka komunikasi antara pemakai dengan profesional komputer.

b. Record atau baris atau dalam istilah model relasional yang formal disebut

tuple adalah kumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih.

c. Field atau kolom atau dalam istilah model relasional yang formal disebut

attribute adalah sekumpulan data yang mempunyai atau menyimpan fakta

yang sama atau sejenis untuk setiap baris pada tabel.

d. Index merupakan tipe dari suatu table tertentu yang bersis nilai-nilai field

kunci atau field.

e. Query merupakan sekumpulan perintah Structure Query Language (SQL)

yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel

atau lebih untuk melakukan operasi pada tabel.

2.3.2 PHP

PHP merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor. PHP dikembangkan

pertama kali tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf yang merupakan salah satu anggota

group Apache. PHP pertama kali didesain sebagai alat tracking pengunjung website

Lerdorf (8). Kemudian, fungsinya diperlebar dan dihubungkan dengan Apache.

PHP dikembangkan sepenuhnya sebagai bahasa skrip server side programming

(dijalankan pada sisi server). PHP bersifat open source sehingga dapat digunakan

dengan gratis oleh semua kalangan. PHP mempunyai kemampuan dapat mengakses

Page 41: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

25

database dan diintegrasikan dengan HTML. PHP lebih popular dalam jumlah

pemakai dibandingkan dengan modul Perl, CGI dan ASP [8].

PHP semakin popular kerena memiliki beberapa kelebihan, diantaranya

adalah sebagai berikut [7]:

1. Mudah dibuat dan dijalankan.

2. Mampu berjalan pada sistem operasi yang berbeda-beda.

3. Dapat berjalan pada web server yang berbeda-beda.

4. PHP bersifat open source.

5. Dapat diletakkan dalam tag HTML

2.3.3 Xampp

XAMPP merupakan salah satu paket instalasi yang terdiri dari apache, PHP

dan MYSQL instant yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi ketiga

produk tersebut. Selain paket instalasi instant XAMPP juga memberikan fasilitas

pilihan penggunaan PHP4 dan PHP5. untuk berpindah versi PHP yang ingin

digunakan dilakukan dengan bantuan PHP-Switch yang telah disertakan oleh

XAMPP, dan yang terpenting bersifat free atau gratis untuk digunakan [5]. XAMPP

adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server, Apache,

Database MySQL, dan PHP Interpreter [9].

2.3.4 Framework

Framework merupakan perangkat lunak yang mulai menjadi pilihan bagi

programmer untuk membuat suatu aplikasi [14]. Kemudahan-kemudahan yang

diberikan menarik orang-orang untuk menggunakannya. Hal ini tidak terlepas dari

tingkat efektifitas dan efisiensinya yang lebih baik dalam proses pengembangan

suatu perangkat lunak. Framework adalah sekumpulan perintah/fungsi dasar yang

dapat membantu dalam menyelesaikan proses-proses yang lebih kompleks [12].

Framework adalah suatu aplikasi yang dapat digunakan ulang untuk membuat

bermacam-macam aplikasi [12]. Framework merupakan kumpulan beberapa kelas

abstrak pada domain tertentu sehingga pengembang yang menggunakan

Framework harus melengkapi kelas abstrak tersebut menjadi perangkat lunak yang

Page 42: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

26

diinginkan [17]. Framework merupakan rancangan sistem yang dapat digunakan

ulang. Di dalamnya terdapat interaksi kumpulan objek tertentu. Framework

mendeskripsikan bagaimana hubungan dan interaksi objek-objek tersebut beserta

antar muka dan aliran kembali antar objek tersebut.

2.3.5 Laravel

Framework laravel merupakan framework berbasis PHP yang diperkenalkan

oleh Taylor Otwell pada tahun 2011, dalam tahun ke tahun para developer akan

framework ini semakin hari semakin meningkat, karena memang framework ini

berbeda dengan framework PHP pada umumnya. Laravel dibangun dengan konsep

MVC (Model-Controller-View), kemudian Laravel dilengkapi juga command line

tool yang bernama “Artisan” yang bisa digunakan untuk packaging bundle dan

instalasi bundle melalui command prompt [9].

Laravel dirilis dibawah lisensi MIT, dibangun dengan konsep MVC (model

view controller). Laravel adalah pengembangan website berbasis MVP yang ditulis

dalam PHP yang dirancang untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak dengan

mengurangi biaya pengembangan awal dan biaya pemeliharaan, dan untuk

meningkatkan pengalaman bekerja dengan aplikasi dengan menyediakan sintaks

yang ekspresif, jelas dan menghemat waktu [26].

Page 43: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian pada skripsi ini adalah Balaidesa Desa

Bangkir yang beralamat di Desa Bangkir Kecamatan Lohbener Kabupaten

Indramayu Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini mengkhususkan tentang proses

penentuan keluarga penerima raskin. Dengan adanya sistem ini penulis berharap

dapat membantu kinerja dan kegiatan petugas desa dalam penentuan penerima

raskin agar lebih efektif dan efisien.

3.2 Profil Desa

3.2.1 Sejarah Desa Bangkir

Pada saat ini secara administrasi kepemerintahan tidak tersurat/ternyatakan

Bangkir sebagai wilayah administratif kependudukan tertentu yang berada di

Kabupaten Indramayu. Desa Bangkir sebatas nama yang cukup dikenal kemudian

digunakan sebagai nama sebuah pasar, yaitu pasar Bangkir—bukan Desa Bangkir

yang sekarang kewilayahannya berada di Desa Rambatan Wetan Kecamatan

Lohbener Kabupaten Indramayu.

Tidak sedikit masyarakat yang menduga-duga bahwa Bangkir dahulunya

adalah nama sebuah Blok, dan yang lebih meragukan lagi, nama Bangkir selalu

dikait-kaitkan dengan asal-usul namanya yang pada era tertentu (entah kapan) di

daerah tersebut banyak menghuni orang-orang Bank (Pegawai Bank) sehingga

dengan sendirinya daerah tersebut tersohor dengan sebutan Bangkir.

Berdasarkan sumber (dokumen) ANRI dan NA VOC, tentang sebuah daftar

masa lalu terkait desa, kepala desa, rumah tangga, upeti dan penghasilan di

Priangan, Jawa Barat, 1686 yang bertitimangsa Cheribon, 6 Maret Tahun 1686

(ditandatangani oleh) Ad. Willemsoon. Daftar dilakukan di tahun 1686 oleh dua

pegawai VOC yaitu Claes Hendriksz. dan Jan Carstensz.

Page 44: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

28

Bangkir adalah salah-satu dari 22 desa (Villages) yang secara administratif

berada di Distrik Indramayu. Secara teks tertulis sebagai desa : [Bh]anckir dengan

kepala desanya (Village Heads) yaitu Angasara yang memimpin penduduk

sebanyak 6 rumahtangga (cacah jiwa) yang semuanya berprofesi sebagai petani

sawah. Dan justru di arsip itu tidak menyatakan keberadaan Desa Rambatan Wetan.

Sedangkan kaitan nama Desa Bangkir dikarenakan banyak pegawai Bank

yang menghuni di situ, saya kira(hipotesa) itu hanya Kirata atau ILMU CAK.

Mengapa demikian, karena jauh sebelum VOC membuat kelembagaan perbankan,

mereka sudah menyebut desa itu dengan nama [Bh]anckir.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Bangkir yang dianggap bukanlah

nama desa merupakan kekeliruan literatur. Sesunggunya melalui catatan-catatan

kecil ataupun surat-surat diplomatic antara penguasa Indramayu dan Pemerintahan

Agung VOC di Batavia pada abad 17 nama Bangkir sudah tersebut sebagai sebuah

desa. nama Bangkir yang terlebih dahulu lahir dibanding Bank tidaklah terkait

dengan asal-usul Bangkir dikarenakan di daerah tersebut banyak menghuni

pegawai-pegawai Bank atau ada salah-satu pegawai Bank yang berpengaruh.

3.2.2 Sejarah Pembangunan

a. Pasar

Sekitar tahun 1930 pada saat zaman pemerintahan Desa Bangkir yang di

pimpin oleh Kuwu / Kepala Desa Musta mulai perekonomian masyarakat desa

berjalan baik dengan berdirinya Pasar Lama (sekarang letaknya di RT.35 RW.04)

dan strategis yaitu arah Jembatan Bangkir ( letaknya sekarang di bendungan karet

Bangkir) penghubung dengan Desa Sindangkerta, jembatan tersebut waktu dulu

terkenal dengan nama istilah Jongor pada saat peninggalan zaman Belanda. Namun

seiring dengan mobilisasi kemajuan zaman sekitar tahun 1981 jembatan Bangkir di

pindah arahnya didepan Balai Desa / Kantor Kepala Desa dulu, sekarang didepan

Masjid Nurul Huda dan jembatan tersebut baru digunakan pada tahun 1982. Akibat

terjadinya pemindahan Jembatan tersebut maka Pasar Lama di pindahkan lokasinya

ke tanah desa yang terletak di RT.28 RW.04 sampai sekarang.

b. Bendungan

Page 45: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

29

Irigasi merupakan hal sangat penting sekaligus urat nadi terutama untuk

bidang pertanian di Kabupaten Indramayu khususnya di desa Bangkir salah satu

desa yang menjadi terminal bagi aliran saluran sungai Cimanuk ,maka pada tahun

1982 dibuat Bendungan Balas Graha yang dilaksanakan proyeknya oleh Mr. Alex

dari Amsterdam Belanda dan untuk pembangunan Bendungan Karet Bangkir

sekarangnya ( dulu jembatan lama atau di kenal deangan sebutan Jongor ) di bangun

pada tahun 1995.

c. Lumbung Padi / tempat gudang penyimpanan Padi

Zaman dahulu pertanian merupakan hal yang sangat terpenting. Pada saat itu

hasil panen padi sangat meningkat sehingga pemerintahan desa pada saat dipimpin

oleh Kuwu / Kepala Desa Musta dibuatkanlah Lumbung Padi / gudang

penyimpanan padi sekitar tahun 1930 dan letaknya di samping kantor desa ,yang

sekarang di gunakan untuk MDA / MTA Nurul Huda atau samping Masjid Nurul

Huda.

d. Kantor Kuwu / Kantor Desa Bangkir

Desa Bangkir merupakan salah satu desa yang sangat strategis maka

pemerintahan desa yang dipimpin oleh Kuwu / Kepala Desa Musta sekitar tahun

1930 bersama masyarakatnya membangun kantor desa dan Masjid Nurul Huda (

yang letaknya dibawah jembatan ). Namun seiring dengan kemajuan zaman dan

perjalanan waktu maka pada masa pemerintahan desa yang dipimpin oleh H.

Sruwoto sekitar tahun 1985 yang semula kantor desa disamping Masjid Nurul Huda

dipindahkan didekat perbatasan dengan Rambatan Wetan yaitu di wilayah RT.44

RW.05 namun seiring dengan perkembangan zaman dan seringnya banjir di

lingkungan kantor desa saat itu maka mangakibatkan rusaknya bangunan kantor

desa tersebut sehingga pada tahun 2007 kantor desa mengalami pembangunan total

saat dipimpin oleh PjS. Watam Sunanto namun pembangunan kantor desa

memerlukan dana yang sangat besar sedangkan sumber dananya hanya

mengandalkan dari anggaran dana desa setiap tahunnya dan sampai terpilihnya

Kuwu Definitif pilihan masyarakat Bangkir maka pembangunan kantor desa

dilanjutkan oleh kuwu Wartono.

Page 46: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

30

3.2.3 Nama-nama Kepala Desa Bangkir

Tabel 3.1 Nama-nama Kepala Desa

NO Nama Periode Lama

Menjabat

Keterangan

1 Musta + 1930-1941 + 25 Tahun Alm.

2 Ingsan + 1942-1949 + 20 Tahun Alm.

3 Durakman + 1950 + 10 Tahun Alm.

4 Mastaka + 1951-1957 + 6 Tahun Alm.

5 Nuryaman + 1958-1962 + 5 Tahun Alm.

6 Waslim + 1963-1969 + 20 Tahun Alm.

7 Kalir + 1970-1976 + 5 Tahun Alm.

8 Carbani + 1977 + 6 Tahun Alm.

9 Gatot + 1978-1979 + 1 Tahun Alm.

10 Kadar + 1979-1980 + 1 Tahun Alm.

11 Sruwoto + 1981-1990 + 9 Tahun Alm.

12 Karyono + 1990-1998 + 8 Tahun

13 Cardiyah + 1999-2007 + 8 Tahun

14 Watam

Sunanto

+ 2007-2008 + 1 Tahun

15 Ade samsidi + 2008 + 6 Bulan

16 Watam

Sunanto

+ 2009 + 7 Bulan

17 Wartono + 2009-2015 + 5 Tahun

18 Wartono + 2015-2020 + 6 Tahun

3.2.4 Data Umum Desa Bangkir

Berikut ini merupakan data umum Desa Bangkir yang meliputi

Luas area desa

Batas-batas wilayah desa

Page 47: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

31

Jarak dari pemerintahan desa

Tabel 3.2 Luas Area Desa

Luas area / wilayah desa Bangkir

No Keterangan Luas/Ha

1 Tanah sawah 85

2 Tanah bengkok 5617

3 Tanah darat/karang 86850

4 Titisara 1819

5 Jalan,lapangan,pemakaman 18150

6 Irigasi 13490

7 Tanah lain-lain 0

Jumlah luas wilayah 210926

Tabel 3.3 Batas-batas Wilayah

Batas-batas wilayah

No Keterangan batas Tempat lokasi

1 Sebelah utara Desa Rambatan Wetan Kec.

Sindang

2 Sebelah timur Desa Telukagung Kec. Indramayu

3 Sebelah selatan Desa Sindangkerta Kec. Lohbener

4 Sebelah barat Desa Arahan Kidul/Lor Kec. Arahan

Tabel 3.4 Jarak Dari Pusat Pemenrintah

Jarak dari pusat pemerintahan Desa (Orbitasi)

No Keterangan Jarak/km

1 Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan 3

2 Jarak dari pusat kota kabupaten 7

3 Jarak dari pusat pemerintahan ibu kota propinsi 187

4 Jarak dari pusat pemerintahan kota negara 196

Page 48: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

32

3.2.5 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.3 Analisis Permasalahan

Pada proses penentuan penerima raskin pada Desa Bangkir sekarang hanya

menggunakan sebuah pencatatan manual yang hanya dimiliki pihak desa. Proses

tersebut akan memakan waktu yang lama yang akan menghambat penyaluran

bantuan raskin. Dari mulai pengumpulan pendataan keluarga pada balaidesa,

dikumpulkan kemudian baru diserahkan kepada petugas raskin, kemudian petugas

raskin menyeleksi berdasarkan data yang diterima secara manual. Proses ini terlalu

panjang sehingga kurang efektif dan efisien.

Page 49: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

33

Selain masalah yang sebutkan diatas pencatatan data secara manual dapat

menyebabkan inkonsistensi data atau memungkinkan terjadinya duplikasi data

yang akan menambah pekerjaan bagi petugas raskin. Metode manual yang saat ini

masih digunakan terlihat pada saat penyajian laporan yang kurang variatif dan

cenderung jadul.

Berdasarkan identifikasi maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Masalah yang dihadapi petugas raskin sebelum dibangun sistem adalah sebagai

berikut:

1. Kesulitan dalam mengolah data yang banyak.

2. Keputusan yang diambil memakan waktu yang cukup lama karena harus

3. membuka arsip.

4. Hasil keputusan juga tidak selalu akurat.

Masalah yang dihadapi dalam membangun sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang suatu sistem pendukung keputusan yang dapat

menentukan penerima beras raskin dengan menggunakan metode Weighted

Product (WP).

2. Bagaimana merancang sistem yang bersifat user friendly untuk kenyamanan

pengguna sehingga mudah dalam penggunaan.

3. Bagaimana membangun hubungan antara kriteria dan penilaian agar

menghasilkan keputusan secara cepat, akurat dan tepat.

Keuntungan dari sistem ini adalah efisiensinya proses pendistribusian dan

penyaluran raskin dari balai desa kepada keluarga yang berhak dan proses

dilakuikan secara sistematis sehingga dapat mengefisiensi waktu serta mendapat

hasil yang tepat, cepat dan akurat.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini penulis menggunakan beberapa metode dalam penyusunan

skripsi untuk mendapatkan data yang tepat dan akurat agar dapat mencapai

kesempurnaan sistem yang akan dibuat, metode-metode tersebut diantaranya

observasi, wawancara, dan studi pustaka.

Page 50: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

34

a. Observasi

Penulis melakukan observasi langsung ke balai desa Desa Bangkir Lohbener

Indramayu. Dengan tahapan ini akan diperoleh data yang lengkap, akurat dan tepat.

Selain daripada itu, metode observasi mempunyai beberapa kelebihan yaitu peneliti

dapat mengetahui sendiri dengan jelas tentang bagaimana proses dalam mendukung

keputusan penentuan penerima beras miskin (raskin) berdasarkan kriteria-kriteria

yang ada. Hal ini penulis mengobservasi beberapa hal seperti.

1. Bagaimana proses penentuan penerima beras miskin (raskin).

2. Data warga desa.

3. Data kriteria untuk penentuan penerima bantuan beras miskin (raskin).

b. Wawancara

Penulis juga melakukan pengumpulan data melalui wawancara, dengan cara

menerapkan metode wawancara, mengajukan beberapa pertanyaan kepada petugas

bagian yang bertugas dalam penentuan penerima bantuan beras miskin (raskin) di

Desa Bangkir Lohbener Indramayu. Penulis mengajukan pertanyaan kepada

petugas bagian penentuan penerima bantuan raskin. Metode dilakukan secara

langsung dengan memberikan pertanyaan dan dijawab langsung oleh Petugas. Jadi

penulis dapat menggali pertanyaan mengenai materi-materi yang akan menjadi

bahan untuk membuat sistem pendukung keputusan penentuan penerima beras

miskin (raskin) untuk warga yang tergolong ekonomi menengah kebawah,

bagaimana proses pengajuan untuk penerima bantuan raskin, dan apa kriteria untuk

penentuan penerima raskin.

c. Studi Pustaka

Studi kepustakaan yaitu melakukan studi pustaka dengan cara mempelajari,

meneliti dan menelaah berbagai literatur-literatur dari perpustakaan ataupun

sumber digital yang bersumber dari buku-buku, jurnal ilmiah, situs-situs di internet,

dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan pemberian bantuan raskin kepada

warga yang berhak.

Page 51: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

35

3.5 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah dengan

menggunakan metode waterfall. Alasan menggunakan metode ini adalah metode

waterfall melakukan pendekatan yang secara sistematis dan bertahap dalam

membangun sebuah sistem. Proses pada metode waterfall yaitu pengerjaan dari

suatu sistem dilakukan secara berurutan. Sistem yang dihasilkan akan berkualitas

baik, dikarenakan pelaksanaannya bertahap sehingga tidak terfokus pada proses

tahapan tertentu [9].Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan

perancangan adalah sebagaimana ditunjukkan pada gambar :

Gambar 3.2 Waterfall Perancangan Sistem

Keterangan:

1. Analisis

Adapun kebutuhan yang diperlukan untuk merancang sistem ini adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.5 Analisis Kebutuhan

No Kebutuhan Keterangan

1. Data Data pemberian raskin

Data kriteria warga berhak menerima raskin

2. Perangkat Keras Komputer inter core i3

Ram 4 GB

3. Perangkat Lunak XAMPP

Visual Studio Code

Page 52: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

36

No Kebutuhan Keterangan

4. Pelaksa Sistem Petugas sebagai admin bagian pemberian bantuan

raskin kepada warga yang berhak

2. Desain

Desain yang digunakan dalam pembuatan sistem dan aplikasi yang akan

dirancang:

a. Menggunakan aplikasi Visual Studio Code untuk mendesain Aplikasi.

b. Menggunakan aplikasi Enterprise Architect untuk menggambarkan Unified

Modeling Languange (UML) dan interface aplikasi.

c. Menggunakan aplikasi MY SQL sebagai tempat penyimpanan data

(Database).

3. Pengujian

Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem yang meliputi pengujian

fungsional dan ketahanan sistem. Dari hasil pengujian sistem inilah dapat diketahui

kesesuaian hasil perancangan dengan analisis kebutuhan yang diharapkan.

4. Penerapan

Penerapan aplikasi dilakukan pada saat semua sistem telah diuji dengan baik.

Aplikasi yang telah diuji sebelumnya akan diterapkan kedalam sistem penentuan

penerima raskin.

5. Pemeliharaan

Adapaun proses pemeliharaan sistem yang perlu dilakukan untuk menjaga

semua data-data yang telah tersimpan kedalam aplikasi agar tidak hilang atau

terinfeksi virus adalah sebagai berikut :

a. Melakukan perawatan terhadap komponen-komponen hardware dan

software.

b. Menggunakan program anti virus agar data maupun file tidak terinfeksi atau

dirusak oleh virus.

Page 53: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

37

c. Membuat backup database kedalam lebih dari satu penyimpanan dan disimpan

secara berkala.

3.6 Jenis Data

3.6.1 Data Primer

Data Primer merupakan data yang didapatkan langsung dari obyek penelitian

dalam hal ini adalah Desa Bangkir. Data tersebut terdiri dari beberapa kriteria –

kriteria dan data-data yang berkaitan dalam proses penentuan penerimaan beras

miskin (raskin).

3.6.2 Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari buku, jurnal yang

mendukung penelitian. Data diperoleh dari media pustaka tentang teori–teori

tentang objek-objek yang digunakan dalam percancangan pembuatan aplikasi

tersebut, sehingga aplikasi ini dapat dijadikan suatu aplikasi dengan landasan teori

yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan teorinya.

Page 54: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

38

BAB IV

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI

4.1 Analisis Sistem Yang berjalan

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, hambatan yang terjadi dan

kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Analisis sistem

bertujuan untuk menentukan kebutuhan informasi dari objek yang menjadi tempat

penelitian, serta untuk menentukan kelemahan dari prosedur dan metode yang

digunakan pada saat ini.

Sistem yang berjalan pada saat ini yaitu yang diakukan oleh petugas Desa

Bangkir Lohbener Indramayu masih ditemukan masalah dari beberapa faktor yang

menjadi penghambat salah satunya yaitu pengambilan keputusan yang dilapangan

masih menggunakan cara manual. Faktor berikutnya yaitu belum adanya kriteria-

kriteria khusus untuk calon penerima beras miskin (raskin). Dengan adanya

kelemahan sistem yang sedang berjalan saat ini penulis membangun suatu sistem

pendukung keputusan Penerapan Metode Weighted Product dalam Penentuan

Penerima Bantuan Beras Miskin (raskin) di Desa Bangkir

Berikut ini adalah analisis sistem berjalan di Balaidesa Desa Bangkir

Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu:

Page 55: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

39

Gambar 4. 1 Activity Diagram Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan proses kegiatan warga dalam

melangsungkan proses penerimaan raskin sebagai berikut:

1. Warga yang ingin mendapatkan/menerima bantuan raskin harus

mengumpulkan data pribadi terlebih dahulu. Setelah itu diserahkan langsung

data tersebut kepada Petugas perangkat desa.

2. Data yang sudah diterima oleh Petugas raskin langsung di analisa berdasarkan

kriteria yang ada.

Page 56: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

40

3. Data warga yang memenuhi kriteria dalam calon penerima raskin langsung di

konfirmasi dari petugas raskin ke kepala desa.

4. Kepala Desa merupakan pengambil keputusan dalam penentuan penerima

beras miskin (raskin).

Data warga yang tidak memenuhi kriteria akan di arsip kembali oleh Petugas

raskin. Dan lamaran yang diterima akan dikonfirmasi ke Kepala Desa untuk

melangsungkan tahap penerimaan bantuan beras miskin (raskin).

4.2 Analisis Sistem Yang Di Usulkan

Gambar 4. 2 Activity Diagram Sistem Yang Di Usulkan

Page 57: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

41

Berikut ini penjelasan mengenai proses sistem yang di usulkan:

1. Admin melakukan login kedalam sistem

2. Sistem melakukan validasi untuk proses login yang dilakukan admin jika

berhasil sistem menampilkan menu utama , jika gagal sistem menampilkan

pesan error

3. Admin memilih menu tambah kelurga untuk menambahkan data keluarga baru

4. Sistem simpan data keluarga jika berhasil disimpan , jika gagal akan

menampilkan gagal simpan

5. Admin memilih menu tambah penduduk untuk menambahkan data penduduk

baru kedalam keluarga

6. Sistem simpan data penduduk jika berhasil disimpan , jika gagal akan

menampilkan gagal simpan

7. Admin memilih menu tambah kriteria seleksi untuk menambahkan data seleksi

kriteria baru

8. Sistem simpan data kriteria seleksi jika berhasil disimpan , jika gagal akan

menampilkan gagal simpan

9. Admin memilih menu tambah kelurga untuk menambahkan data keluarga baru

10. Sistem simpan data keluarga jika berhasil disimpan,jika gagal akan

menampilkan gagal simpan

11. Admin memilih menu SPK untuk proses perhitungan dengan metode weighted

product

12. Sistem menampilkan hasil perhitungan SPK weighted product

13. Kepala desa menerima laporan hasil ranking warga penerima raskin

Untuk dapat mempermudah menganalisis sebuah sistem dibutuhkan dua jenis

kebutuhan. Kebutuhan fungsional dan kebutuhan nonfungsional. Kebutuhan

fungsional merupakan kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya

dijalankan oleh sistem. Sedangkan kebutuhan nonfungsional merupakan kebutuhan

yang menitikberatkan pada properti prilaku yang dimiliki oleh sistem.

Page 58: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

4.2.1 Kebutuhan Fungsional Sistem

Berdasarkan kebutuhan sistem secara fungsional, sistem yang akan dibangun

harus mampu melakukan input , mampu melakukan proses, mampu mempunyai

output/keluaran dan mampu mempunyai storage data/database. Pertama sistem

yang akan dibangun harus mampu melakukan input sebagai berikut:

1. Admin memasukkan user name dan password untuk login ke dalam sistem.

2. Admin memasukkan data untuk kelengkapan proses pada sistem ini.

Data yang dimaksud adalah data admin (user yang berhak mengakses sistem),

data warga (berisi nama kepala keluarga , nomer kartu keluarga, alamat), data

kriteria (berisi kriteria yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan).

Dalam sistem ini kriteria yang dijadikan acuan untuk pengambilan keputusan

penerimaan beras miskin (raskin) yaitu 5 diantaranya dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Kriteria

Kedua, sistem yang akan dibangun harus mampu melakukan proses seperti:

Sistem mampu memproses data yang diinput lalu menampilkan kembali sebagai

informasi yang sesuai berdasarkan hasil input sebelumnya.

Data penilaian didapat dari masing – masing kriteria , lalu dibuat suatu

tingkat kepentingan kriteria berdasarkan nilai bobot yang telah ditentukan ke dalam

bilangan fuzzy. Rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria adalah

sebagai berikut :

Kriteria Ketentuan Kriteria

C1 Jumlah Pendapatan Rumah Tangga per Bulan

C2 Jenis Lantai Tempat Tinggal Terluas

C3 Jenis Dinding Tempat Tinggal Terluas

C4 Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar

C5 Sumber Penerangan Utama

Page 59: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Sangat Buruk = 1

Buruk = 2

Cukup = 3

Baik = 4

Sangat Baik = 5

Berdasarkan kriteria dan rating kecocokan setiap alternatif yang telah

ditentukan, selanjutnya akan diberikan nilai / bobot setiap alternatif pada setiap

kriteria yang telah ditentukan.

1. Jumlah Pendapatan Rumah Tangga Perbulan (C1)

Kriteria jumlah pendapatan rumah tangga perbulan dilihat dari jumlah

pendapatan rumah tangga terbulan. Variabel jumlah pendapatan rumah tangga

perbulan yang telah dikonversi ke dalam bilangan fuzzy dapat dilihat seperti pada

Tabel 4.2.

Tabel 4.2 C1

Nilai/Keterangan Kriteria Bobot

< Rp. 500.000,00 5

>= Rp. 500.000,00 s.d. RP. 750.000,00 4

> Rp. 750.000,00 s.d. Rp. 1.000.000,00 3

>1.000.000,00 2

2. Jenis Lantai Tempat Tinggal Terluas (C2)

Kriteria jenis lantai tempat tinggal terluas dilihat berdasarkan jenis lantai

bangunan yang ditenmpati. Variabel jenis lantai tempat tinggal terluas yang telah

dikonversi ke dalam bilangan fuzzy dapat dilihat seperti pada Tabel 4.3.

Page 60: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Tabel 4.3 C2

Nilai/Keterangan Kriteria Bobot

Tanah 5

Semen/Pur 4

Tegel 3

Keramik 2

Marmer 1

3. Jenis Dinding Tempat Tinggal Terluas (C3)

Kriteria jenis dinding tempat tinggal terluas dilihat berdasarkan jenis dinding

bangunan yang ditenmpati. Variabel jenis dinding tempat tinggal terluas yang telah

dikonversi ke dalam bilangan fuzzy dapat dilihat seperti pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 C3

Nilai/Keterangan Kriteria Bobot

Bambu/Gedek/Tabag 5

Gipsum/Triplek 4

Kayu 3

Tembok Tidak Diplester 2

embok Diplester 1

4. Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar (C4)

Kriteria penggunaan fasilitas tempat buang air besar dilihat berdasarkan

dimana tempat untuk pembuangan air besar. Variabel penggunaan fasilitas tempat

buang air besar yang telah dikonversi ke dalam bilangan fuzzy dapat dilihat seperti

pada Tabel 4.5.

Page 61: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Tabel 4.5 C4

Nilai/Keterangan Kriteria Bobot

Tidak Ada 5

Umum 4

Bersama 3

Sendiri 2

5. Sumber Penerangan Utama (C5)

Kriteria sumber penerangan utama dilihat berdasarkan sumber penerangan

tempat tinggal yang ditempati Variabel sumber penerangan utama yang telah

dikonversi ke dalam bilangan fuzzy dapat dilihat seperti pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 C5

Nilai/Keterangan Kriteria Bobot

Pelita/Sentir/Petromaks/sejenis 5

Listrik Non-PLN 4

Listrik <=900 watt 3

Listrik >900-2200 watt 2

Listrik >2200 watt 1

4.2.2 Kebutuhan Non Fungsional Sistem

Kebutuhan non fungsional sistem terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:

1. Dari segi perangkat keras, sistem ini dirancang:

a. Processor Intel Core i7 560m

b. Hard Disk 1 TB.

c. RAM 8 GB

d. Perangkat masukan standar seperti keyboard dan mouse.

e. Perangkat keluaran standar seperti monitor dengan resolusi minimal

1024 x 768.

Page 62: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

2. Dari segi perangkat lunak, sistem ini dirancang:

a. Sistem Operasi Windows 7.

b. XAMPP v3.2.2 .

3. Dari segi performance, sistem ini dirancang:

a. User friendly, mudah digunakan.

b. Interface / tampilan yang menarik.

c. Keluaran/output yang dihasilkan waktunya relatif singkat sehingga

tidak mengganggu kinerja user.

4.3. Analisis Data

Analisis data pada sub bab ini difokuskan kepada perhitungan matematis

secara manual. Sampel data yang diambil sebanyak 5 kepala keluarga.

4.3.1. Perhitungan Manual Metode WP

Nilai dari setiap kriteria merupakan hasil penginputan data alternatif kepala

keluarga yang sudah dikonversikan berdasarkan bobot kriteria yang sudah

ditentukan melalui proses perhitungan. Data kepala keluarga dapat dilihat seperti

pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Alternatif Calon Penerima Raskin

Alternatif Nama

A1 Hamdan Fauzian

A2 Priono

A3 Suwarno

A4 Didin Khaerudin

A5 Achmad Sanardi

Page 63: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Tabel 4.8 Data Kecocokan Alternatif

Alternatif Kriteria

A1 4 4 5 3 4

A2 5 3 4 4 5

A3 5 4 4 4 5

A4 3 4 4 3 3

A5 4 4 4 5 4

Setelah menentukan nilai ranting pada masing – masing kriteria, maka

selanjutnya adalah penentuan pembobotan awal pada masing – masing kriteria.

Berikut adalah pembobotan awal dari masing – masing kriteria:

Tabel 4.9 Kriteria dan nilai bobot

Kriteria Ketentuan Kriteria Bobot

C1 Jumlah Pendapatan Rumah Tangga per Bulan 5

C2 Jenis Lantai Tempat Tinggal Terluas 4

C3 Jenis Dinding Tempat Tinggal Terluas 4

C4 Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar 3

C5 Sumber Penerangan Utama 2

Setelah ditentukan kriteria dan bobot, dicari kriteria mana yang bernilai

keuntungan dan biaya. Jika bernilai keuntungan maka nilai atribut tersebut tetap (

positif ) dan jika bernilai biaya maka akan berubah menjadi negatif. Pada contoh

kasus di atas semua atribut bernilai positif. Sebelummya dilakukan perbaikan bobot

terlebih dahulu maka pangkat diperoleh dari jumlah w dibagi masing-masing nilai

dari kriteria yang sudah ditentukan dengan rumus:

Wj = 𝑤𝑗

∑𝑤𝑗

Page 64: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

W1 = 5

5+4+4+3+2 =

5

18 = 0,28

W2 = 4

5+4+4+3+2 =

4

18 = 0,22

W3 = 4

5+4+4+3+2 =

4

18 = 0,22

W4 = 3

5+4+4+3+2 =

3

18 = 0,17

W5 = 2

5+4+4+3+2 =

2

18 = 0,11

∑W = 0,28+0,22+0,22+0,17+0,11 = 1

Maka setelah menentukan nilai w dari masing – masing kriteria, selanjutnya

dilakukan perbaikan bobot sebagai berikut:

Tabel 4.10 Tabel Perbaikan Bobot

Kriteria Keterangan Bobot Perbaikan

Bobot

C1 Jumlah Pendapatan Rumah Tangga per Bulan 5 0,28

C2 Jenis Lantai Tempat Tinggal Terluas 4 0,22

C3 Jenis Dinding Tempat Tinggal Terluas 4 0,22

C4 Penggunaan Fasilitas Tempat Buang Air Besar 3 0,17

C5 Sumber Penerangan Utama 2 0,11

Sebelum masuk perhitungan selanjutnya yaitu mencari nilai vector S, perlu

ditentukan alternatifnya terlebih dahulu dan penilaian masing-masing dari alternatif

tersebut sesuai nilai kriteria yang sudah ditentukan. Berikut adalah penjelasannya:

Page 65: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

49

Tabel 4.11 Alternatif Calon Penerima Raskin

Alternatif Nama

A1 Hamdan Fauzian

A2 Priono

A3 Suwarno

A4 Didin Khaerudin

A5 Achmad Sanardi

Alternatif adalah representasi dari data calon pwgawai baru yang diubah

menjadi variabel A1, A2, A3 dan seterusnya. Untuk mencari nilai vektor tersebut

dilakukan perhitungan dengan rumus:

S = (WijAwj . w) (WinAwn . w)

S1 = (40,28) (40,22) (50,22) (30,17) (40,11) = 4.0007

S2 = (50,28) (30,22) (40,22) (40,17) (50,11) = 4.0960

S3 = (50,28) (40,22) (40,22) (40,17) (50,11) = 4.3637

S4 = (30,28) (40,22) (40,22) (30,17) (30,11) = 3.4048

S5 = (40,28) (40,22) (40,22) (50,17) (40,11) = 4.1546

Setelah mendapatkan nilai Vektor (S) langkah selanjutnya yaitu menentukan

nilai Vector (V). Rumus yang dilakukan seperti berikut:

Vjn = 𝑆𝑖

∑𝑆𝑖

V1 = 4.007

4.007+4.0960+4.3637+3.4048+4.1546 =

4.0007

20.0198 = 0.1998

V2 = 4.0960

4.007+4.0960+4.3637+3.4048+4.1546 =

4.0960

20.0198 = 0.2046

V3 = 4.3637

4.007+4.0960+4.3637+3.4048+4.1546 =

4.3637

20.0198 = 0.2180

Page 66: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

V4 = 4.4048

4.007+4.0960+4.3637+3.4048+4.1546 =

4.4048

20.0198 = 0.1701

V5 = 4.1546

4.007+4.0960+4.3637+3.4048+4.1546 =

4.1546

20.0198 = 0.2075

Setelah melakukan perhitungan vektor V, maka dihasilkan nilai akhir untuk

setiap alternative. Dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 4.12 Hasil Rating Penentuan Penerima Raskin

Alternatif Nama Hasil Keterangan

A1 Hamdan Fauzian 0.1998 Tidak Masuk

Kualifikasi Penerima

beras miskin

A2 Priono 0,2046 Tidak Masuk

Kualifikasi Penerima

beras miskin

A3 Suwarno 0,2108 Nilai rangking

tertinggi (Masuk

dalam kualifikasi

penerima beras

miskin)

A4 Didin Khaerudin 0,1701 Tidak Masuk

Kualifikasi Penerima

beras miskin

A5 Achmad Sunardi 0,2075 Tidak Masuk

Kualifikasi Penerima

beras miskin

Page 67: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Berdasarkan Tabel 4.12 di atas dapat dijelaskan nilai rating tertinggi diraih

oleh alternatif ke-3 yang bernama Suwarno, sehingga A3 dapat disimpulkan masuk

dalam kualifikasi penerima bantuan beras miskin.

4.4. Perancangan Sistem

Dalam perancangan sistem akan digambarkan mengenai proses penentuan

penerima bantuan beras miskin (raskin) dalam bentuk Unified Modeling languange

(UML), flowchart serta rancangan-rancangan tampilan program.

4.4.1. Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan diagram yang menggambarkan segala

fungsionalitas sistem yang diekspresikan sebagai interaksi yang terjadi pada actor

dan sisteem.

Gambar 4.3 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Page 68: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

52

1. Definisi Aktor

Pada bagian ini menjelaskan beberapa aktor yang terlibat dalam sistem

pendukung keputusan penerima raskin ini.

a. Admin

Merupakan pihak bagian yang menjadi Administrator sistem yang

dibuat.Bagian ini bertangung jawab untuk mengelola keseluruhan data

yang ada. Data-data tersebut diantaranya data Keluarga, data Penduduk,

data Kriteria, data SPK, data Master, dan data Kelola Pengguna.

b. Kepala Desa

Merupakan pihak yang hanya bisa melihat data dari keseluruhan data

pada sistem tanpa bisa mengelola.

2. Definisi Use Case

Pada bagian ini akan menjelaskan daftar use case dan deskripsi singkat

mengenai use case dalam Aplikasi Posyandu ini.

a. Login

Merupakan proses pemberian hak akses kepada Administrator dan

Kepala Desa.

b. Data Kriteria

Merupakan proses input, edit, hapus data kriteria yang dilakukan oleh

Admin.

c. Data Keluarga

Merupakan proses input, edit, view, hapus data keluarga yang

dilakukan

oleh Admin.

d. Data Penduduk

Merupakan proses input, edit, view, hapus data penduduk yang

dilakukan oleh Admin.

e. SPK

Merupakan proses pehitungan SPK weighted product yang dilakukan

oleh Admin.

f. Master Data

Page 69: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Merupakan proses input, edit, view, hapus master data yang berisi

tempat lahir, agama, pendidikan dan pekerjaan.

g. Kelola Pengguna

Merupakan proses input, edit, view, hapus data pengguna yang ada

dalam sistem.

4.4.2. Activity Diagram

Activity Diagram digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas

yang terjadi dalam sistem dan memodelkan aksi yang akan dilakukan saat suatu

operasi dijalankan,serta memodelkan hasilnya. Pada pemodelan UML, diagram ini

dapat digunakan untuk menjelaskan proses bisnis dan alur kerja operasional secara

langkah demi langkah dari komponen suatu sistem.

Pada perancangan activity diagram ini penulis menggunakan sample pada

menu kriteria, penduduk dan keluarga dengan perintah login, tambah, edit dan

delete.

Gambar 4.4 Activity Diagram Tambah Data Keluarga

Page 70: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Gambar 4.5 Activity Diagram Edit Data Keluarga

Gambar 4.6 Activity Diagram Tambah Data Kriteria

Page 71: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Gambar 4.7 Activity Diagram Hapus Data Kriteria

Gambar 4.8 Activity Diagram Tambah Data Penduduk

Page 72: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

4.4.3. Squance Diagram

Sequence Diagram adalah suatu diagram untuk menggambarkan interaksi

antar obyek dan mengindikasikan komunikasi yang terjadi pada obyek-obyek

tersebut.

Gambar 4.9 Sequence Diagram Admin Login

Page 73: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Gambar 4.10 Sequence Diagram Tambah Data Keluarga

Page 74: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Gambar 4.11 Sequence Diagram Edit Data Keluarga

Page 75: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Gambar 4.12 Sequence Diagram Hapus Data Kriteria

Page 76: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Gambar 4. 13 Squance Diagram laporan Admin

Gambar 4. 14 Squance Diagram laporan Kepala Desa

4.4.4. Class Diagram

Class diagram merupakan diagram yang digunakan dengan tujuan

menampilkan beberapa kelas yang ada disistem perangkat lunak yang

dikembangkan. Class diagram menunjukan hubungan antar class dalam sistem

Page 77: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

yang sedang dibangun dan bagaimana antar kompunen dapat berkolaborasi untuk

mencapai tujuan.

Gambar 4.15 Class Diagram

4.4.5 Rancangan Antar Muka

Antarmuka pemakai (user interface) merupakan aspek terpenting pada sistem

komputer. Hal ini dikarenakan melalui antarmuka pengguna inilah manusia sebagai

user dapat berinteraksi dan mengendalikan sistem yang telah dirancang tersebut.

Antarmuka sistem pendukung keputusan penentuan perima beras miskin (raskin)

antara lain:

Page 78: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

1. Rancangan Form Login

Rancangan Form login dapat dilihat seperti pada Gambar 4.16.

Gambar 4.16 Form Login

Keterangan:

1. Textbox untuk input Username

2. Textbox untuk input Password

3. Tombol masuk proses login

4. Tombol untuk lupa password

Page 79: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

2. Rancangan Dashboard Admin

Rancangan dashboard admin dapat dilihat pada Gambar 4.17.

Gambar 4.17 Form Dashboard Admin

Keterangan:

1. Tombol menu menambahkan data keluarga

2. Tombol menu menambahkan data penduduk

3. Tombol menu menambahkan data kriteria

4. Form hasil perangkingan

5. Tombol untuk dashboard admin

6. Tombol untuk menu SPK

7. Tombol untuk melihat data kependuduk

8. Tombol untuk menu kelola pengguna

3. Rancangan Pengelolahan Data Altenatif

Rancangan untuk pengolahan data alternatif yaitu inpu kriteria dan input seleksi

alternatif dapat dilihat pada Gambar 4.18 dan Gambar 4.19.

Page 80: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Gambar 4.18 Form Input Kriteria

Keterangan:

1. Form input kriteria

2. Form input bobot kriteria

3. Form input jenis atribut

4. Form input nilai kriteria

5. Form input bobot kriteria

6. Tombol menyimpan data kriteria

7. Form output kriteria

Page 81: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Gambar 4.19 Form Input Seleksi

Keterangan:

1. Form pilih kartu keluarga

2. Form input seleksi kriteria 1

3. Form input seleksi kriteria 2

4. Form input seleksi kriteria 3

5. Form input seleksi kriteria 4

6. Tombol menyimpan data seleksi kriteria

4. Rancangan Pengolahan Data Weighted Product

Rancangan Data Pengolahan Weight Product dapat dilihat pada Gambar 4.20.

Page 82: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Gambar 4.20 Form Hasil Pengolahan Weighted Product

Keterangan :

1. Data form kriteria yang telah diperbaharui

2. Data form tipe kriteria

3. Data form bobot output awal

4. Data form bobot output akhir

5. Data form nomor Kepala Keluarga

6. Data form nama Kepala Keluarga

7. Data form alamat

8. Data form hasil nilai vektor S

9. Data form hasil nilai vektor V

4.5. Implementasi

Tahap implementasi merupakan bagian dari tahap penerapan dari

perancangan.

Implementasi meliputi penyusunan database dan penyusunan sistem informasi

sehingga perancangan sistem informasi dapat digunakan, yaitu Sistem Pendukung

Keputusan Terhadap Penentuan Penerima Beras Miskin (raskin).

Page 83: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Implementasi sistem merupakan tahap dimana aplikasi perangkat lunak yang

telah dirancang dan diuji lalu dicoba untuk diimplementasikan. Ada beberapa

bagian yang termasuk dalam tahap implementasi seperti implementasi perangkat

lunak dan implementasi perangkat keras. Jadi secara garis besar implementasi

merupakan proses penerapan rancangan program yang telah dibuat pada bab

sebelumnya atau aplikasi dalam melaksanakan sisten informasi pemograman yang

dibuat.

4.5.1 Implementasi Perangkat Lunak

Untuk mendukung sistem agar berjalan dengan optimal, maka dibutuhkannya

perangkat lunak pengolahan data, adapun perangkat lunak yang digunakan untuk

mendukung pembuatan program aplikasi ini adalah:

a. PHP Myadmin

b. MySQL

c. Code Editor

f. XAMPP Control Panel

g. Mozila firefox

h. Microsoft Windows 7 sebagai sistem operasi

4.5.2 Implementasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan minimal yang harus

dipenuhi adalah sebagai berikut:

a. Processor Intel core i3

b. Memory (RAM) 4 Gb

c. Hardisk 250 gb

d. VGA on 16 Mb

e. Monitor

Page 84: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

f. Keyboard, mouse, printer

4.6 Manual Program

Manual program merupakan petunjuk bagaimana suatu program digunakan.

Manual program berisi informasi tentang file-file yang diperlukan juga cara-cara

pengoperasian program ini. Berdasarkan hasil pembuatan sistem informasi yang

telah dibahas pada bab sebelumnya, dapat dilakukan analisa untuk menjalankan

keseluruhan sistem yang ada.

4.6.1 Halaman Login

Halaman ini berfungsi sebagai halaman login ,dimana user harus melakukan

login dengan mengisi username dan password. Jika login berhasil user akan masuk

ke dalam halaman berikutnya, dan apabila login gagal akan keluar keterangan gagal

login.

Gambar 4.21 Form Halaman Login

4.6.2 Halaman Utama

Halaman utama merupakan halaman yang interaktif yang menjadi halaman

utama dalam sistem informasi pendukung keputusan penentuan penerima raskin

dimana terdapat menu-menu yang akan digunakan untuk menjalankan sistem sesuai

fungsinya.

Page 85: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Gambar 4.22 Form Halaman Utama Admin

Gambar 4.23 Form Halaman Utama Kepala Desa

4.6.3 Halaman Isi Kriteria

Halaman isi kriteria digunakan untuk memasukan nilai atau bobot dari kriteria

sebelum masuk perhitungan dengan metode weighted product dalam acuan

sebagai pendukung keputusan penentuan penerima raskin.

Page 86: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Gambar 4.24 Form Isi Kriteria Admin

Gambar 4.25 Form Kriteria Kepala Desa

4.6.4. Halaman Isi Seleksi Kriteria

Tampilan ini adalah halaman isi Seleksi dari kriteria secara keseluruhan.

Tampilan ini memperlihatkan semua data alternatif yang ada serta nilai angka

kriteria yang akan di input kedalam sistem.

Page 87: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Gambar 4.26 Form Isi Seleksi Kriteria Admin

4.6.5 Halaman Hasil Weighted Product

Tampilan ini adalah halaman perhitungan weighted product.Tampilan ini

berisi hasil dari inputan data kriteria dan alternatif yang telah di input pada halaman

isi kriteria da isi seleksi kriteria berupa perhitungan dari bobot nilai yang sudah di

input.

Page 88: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Gambar 4.27 Form Perhitungan Weighted Product

4.6.6 Halaman Kelola Pengguna

Tampilan ini adalah halaman kelola pengguna yang hak aksesnya khusus

admin. Tampilan ini berisi daftar user yang ada pada sistem termasuk admin dan

kepala desa.

Gambar 4.28 Form Kelola Pengguna Admin

Page 89: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

4.6.7 Halaman Rangking Perhitungan Weighted

Tampilan ini adalah halaman ranking dari proses perhitungan dengan metode

weighted product.

Gambar 4.29 Form Rangking SPK Admin

Gambar 4.30 Form Rangking SPK Kepala Desa

4.6.8 Halaman Tambah Data Keluarga

Tampilan ini adalah halaman menambahkan data keluarga.Tampilan ini berisi

keterangan-keterangan dengan data keluarga.

Page 90: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Gambar 4.31 Form Tambah Data Keluarga

4.6.9 Halaman Tambah Data Penduduk

Tampilan ini adalah halaman menambahkan data penduduk. Dimana data

penduduk yang dimaksud merupakan data dari anggota keluarga.

Page 91: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Gambar 4.32 Form Tambah Data Penduduk

4.6.10 Halaman Laporan Hasil Seleksi Penerima Raskin

Tampilan ini adalah halaman laporan hasil seleksi penerima

raskinmenggunakan metode Weighted Product yang menampilkan ranking

berdasarkan nilai hasil akhir.

Gambar 4. 33 Form Hasil Seleksi Penerima Raskin

Page 92: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

76

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai “Sistem pendukung

keputusan penentuan penerima beras miskin (raskin) di Desa Lohbener Indramayu

dengan menggunakan metode Weighted Product (WP) dapat di ambil hasil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil dari penerapan metode Weighted Product (WP) yang diterapkan dalam

penelitian ini akan menghasilkan keluaran nilai intensitas prioritas kepala

keluarga sehingga kepala keluarga yang memiliki nilai tertinggi mendapat

peluang tertinggi untuk menerima bantuan beras miskin (raskin). Sehingga

sistem dapat di rancang dan di implementasi oleh petugas di balai desa.

2. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) penentuan penerima beras miskin (raskin)

dengan metode Weighted Product (WP) ini bisa dijadikan dasar pengambilan

keputusan petugas dalam proses penentuan penerima bantuan raskin.

5.2 Saran

Dari kesimpulan yang telah disebutkan diatas, penulis memberi saran untuk

pengembangan lebih lanjut dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) penentuan

penerima bantuan beras miskin (raskin) yaitu:

1. Perlu adanya penambahan kriteria penilaian dalam SPK penerima bantuan

raskin, misalnya: penambahan kriteria makanan yang dikonsumsi yang

ditujukan untuk mengetahui kondisi ekonomi penduduk secara keseluruhan.

2. Sistem pendukung keputusan ini diharapkan mampu membantu petugas desa

dalam penentuan penerima bantuan beras miskin (raskin) yang dipilih sebagai

penduduk yang menerima bantuan raskin menggunakam perhitungan yang

akurat, efektif dan efesien.

Page 93: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

3. Perlu perbaikan sistem yang lebih komplek agar sistem pendukung keputusan

dapat digunakan untuk penentuan bantuan lainnya dari pemerintah seperti

program keluarga harapan (PKH).

Page 94: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

78

DAFTAR PUSTAKA

[1] H. Mabruk and H. Mabruk, “Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas sultan

ageng tirtayasa serang, agustus 2016,” 2016.

[2] G. Yanti, K. Sari, S. Pahu, L. R. Putri, and R. Renaldo, “SISTEM PENDUKUNG

KEPUTUSAN MENENTUKAN CALON PENERIMA RASKIN

MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING,” vol. 12, no.

2, pp. 82–86, 2018.

[3] D. N. Aisyah, H. Nurcahyanto, and R. S. Santoso, “Implementasi Program Beras

Miskin (Raskin) di Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang,”

J. Public Policy Manag. Rev., vol. 3, no. 1, pp. 1–11, 2014.

[4] A. S. Putra, D. R. Aryanti, and I. Hartati, “Metode SAW (Simple Additive

Weighting) sebagai Sistem Pendukung Keputusan Guru Berprestasi ( Studi Kasus :

SMK Global Surya),” Pros. Semin. Nas. Darmajaya, vol. 1, no. 1, pp. 85–97, 2018.

[5] E. Suryeni, Y. H. Agustin, and Y. Nurfitria, “Sistem Pendukung Keputusan

Kelayakan Penerimaan Bantuan Beras Miskin Dengan Metode Weighted Product

Di Kelurahan Karikil Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya,” Konf. Nas. Sist.

Inform. 2015, pp. 345–350, 2015.

[6] E. L. Ruskan, A. Ibrahim, and D. C. Hartini, “Sistem Pendukung Keputusan

Pemilihan Hotel Di Kota Palembang Dengan Metode Simple Additive Weighting

(Saw),” J. Sist. Inf., vol. 5, no. 1, pp. 546–565, 2013.

[7] L. Simbolon, M. Situmorang, and N. Napitupulu, “Optimasi Biaya Distribusi Beras

Miskin ( Raskin ) Pada Perum Bulog Sub Divre Medan,” Saintia Mat., vol. 02, no.

03, pp. 299–311, 2014.

[8] A. I. Pratiwi, “Sistem Informasi Penyaluran Beras Raskin Pada Perum Bulog Divre

Jateng,” J. Adm. Bisnis, pp. 1–10, 2013.

[9] R. V Palit, Y. D. Y. Rindengan, and A. S. M. Lumenta, “Rancangan Sistem

Informasi Keuangan Gereja Berbasis Web Di Jemaat GMIM Bukit Moria

Malalayang,” vol. 4, no. 7, pp. 1–7, 2015.

[10] M. Elistri, J. Wahyudi, and R. Supardi, “Penerapan Metode Saw Dalam Sistem

Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 8

Seluma,” J. Media Infotama, vol. 10, no. 2, pp. 105–109, 2014.

[11] I. F. A. Septiyana Firdyana, Dedy Cahyadi, “Penerapan Metode Weighted Product

Page 95: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

Untuk Menentukan Penerima Bantuan Beras Masyarakat Miskin ( Raskin ),” Pros.

Semin. Ilmu Komput. dan Teknol. Inf., vol. 2, no. 1, pp. 1–7, 2017.

[12] C. Surya, “Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Penerima Beasiswa

Menggunakan Fuzzy Multi Attribut Decision Making (FMADM) dan Simple

Additive Weighting (SAW),” J. Rekayasa Elektr., vol. 11, no. 4, p. 149, 2015.

[13] T. Mufizar, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Berprestasi Di

STMIK Tasikmalaya Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW),”

CSRID (Computer Sci. Res. Its Dev. Journal), vol. 7, no. 3, p. 155, 2016.

[14] Nugroho Joko Usito, “Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Proses Belajar

Mengajar Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Saw),” J. Chem. Inf.

Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2013.

[15] F. Nugraha, B. Surarso, and B. Noranita, “Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi

Pemilihan Pemenang Pengadaan Aset dengan Metode Simple Additive Weighting

(SAW),” J. Sist. Inf. Bisnis, vol. 2, no. 2, pp. 67–72, 2012.

[16] E. Turban, J. E. Aronson, and T.-P. Liang, “Decision Support Systems and Business

Intelligence,” Decis. Support Bus. Intell. Syst. 7/E, pp. 1–35, 2007.

[17] H. R. Hatta, M. Rizaldi, and D. M. Khairina, “Penerapan Pen erapan Metode

Weighted Product U ntuk Pemilihan Lokasi L ahan Baru Pemakaman Muslim

Dengan Visualisasi Google Maps,” vol. 02, no. 03, pp. 85–94, 2016.

[18] S. Kasus and S. Informasi, “Vol . 5 No . 1 Agustus 2012 ISSN : 1979-8415 Vol . 5

No . 1 Agustus 2012,” vol. 5, no. 1, pp. 31–40, 2012.

[19] D. Kusumawardani, “Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Rumah

Layak Huni Dengan Menggunakan Metode Weighted Product ( WP ).”

[20] Yoga Handoko Agustin and H. Kurniawan, “Sistem Pendukung Keputusan

Penilaian Kinerja Dosen Menggunakan Metode Weighted Product (Studi Kasus :

Stmik Pontianak),” Semin. Nas. Inform. 2015, pp. 177–182, 2015.

[21] D. M. Khairina, D. Ivando, and S. Maharani, “Implementasi Metode Weighted

Product Untuk Aplikasi Pemilihan Smartphone Android,” vol. 8, no. 1, pp. 1–8,

2016.

[22] T. E. Erkan and B. D. Rouyendegh, “Curriculum Change Parameters Determined

by Multi Criteria Decision Making (MCDM),” Procedia - Soc. Behav. Sci., vol.

116, no. 1987, pp. 1744–1747, 2014.

[23] J. O. Wao, “Weighted Product Method in the Value Engineering Process for

Construction Project,” Int. J. Sci. Res. Manag., vol. 6, no. 12, pp. 153–161, 2018.

Page 96: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

[24] B. A. B. Iii, “Yulli Anggraeni, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Produk GSM Menggunakan Metode Weighted Product Universitas Pendidikan

Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu,” pp. 22–33.

[25] S. E. Esteriani, “Implementasi Metode Weighted Product Dalam Sistem Pendukung

Keputusan Seleksi Penerimaan Tunjangan Profesi Guru Di Kabupaten,” 2009.

Page 97: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

81

LAMPIRAN

Lampiran 1 Source Code

a. Login

@extends('layouts.welc')

@section('content')

<div class="container-fluid" style="padding-top: 60px;">

<div class="row" style="background-image: url('/images/padi4.jpg'); background-

attachment: fixed;">

<div class="col-md-6 col-md-offset-3"

<div class="panel panel-default" style="margin-top: 150px; margin-bottom:

300px; ">

<div class="panel-heading">Masuk</div>

<div class="panel-body">

@if (session('sukses'))

<div class="alert alert-success" role="alert">

<button type="button" class="close" data-dismiss="alert" aria-label="Close">

<span aria-hidden="true">&times;</span>

</button>

<strong>{{ session('sukses') }}</strong>

</div>

@endif

{!! Form::open(['url'=>'login', 'class'=>'form-horizontal']) !!}

<div class="form-group{{ $errors->has('username') ? ' has-error' : '' }}">

{!! Form::label('username', 'Username', ['class'=>'col-md-4 control-label']) !!}

<div class="col-md-6">

{!! Form::text('username', null, ['class'=>'form-control input-sm']) !!}

{!! $errors->first('username', '<p class="help-block">:message</p>') !!}

</div>

</div>

<div class="form-group{{ $errors->has('password') ? ' has-error' : '' }}">

{!! Form::label('password', 'Password', ['class'=>'col-md-4 control-label']) !!}

Page 98: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

<div class="col-md-6">

{!! Form::password('password', ['class'=>'form-control input-sm']) !!}

{!! $errors->first('password', '<p class="help-block">:message</p>') !!}

</div>

</div>

<div class="form-group">

<div class="col-md-6 col-md-offset-4">

<div class="checkbox">

<label>

{!! Form::checkbox('remember')!!} Ingat saya

</label>

</div>

</div>

</div>

<div class="form-group">

<div class="col-md-6 col-md-offset-4">

<button type="submit" class="btn btn-primary btn-sm">

<i class="fa fa-btn fa-sign-in"></i> Masuk

</button>

<a class="btn btn-link" href="{{ url('/password/reset') }}">Lupa password</a>

</div>

</div>

{!! Form::close() !!}

</div>

</div>

</div>

</div>

</div>

@endsection

b. Tambah Keluarga

<div class="form-group{{ $errors->has('no_kk') ? ' has-error' : '' }}">

{!! Form::label('no_kk', 'Nomor KK', ['class'=>'col-md-3 control-label', 'style'=>'text-

align: right;']) !!}

Page 99: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

<div class="col-md-8">

{!! Form::text('no_kk', null, ['class'=>'form-control']) !!}

<strong>{!! $errors->first('no_kk', '<p class="help-block" style="color:

rgb(244, 100, 95);">:message</p>') !!}</strong></div>

</div> <div class="form-group{{ $errors->has('alamat') ? ' has-error' : '' }}">

{!! Form::label('alamat', 'Alamat', ['class'=>'col-md-3 control-label', 'style'=>'text-align:

right;']) !!}

<div class="col-md-8">

{!! Form::text('alamat', null, ['class'=>'form-control']) !!}

<strong>{!! $errors->first('alamat', '<p class="help-block" style="color:

rgb(244, 100, 95);">:message</p>') !!}</strong>

</div> </div>

<div class="form-group{{ $errors->has('rt_id') ? ' has-error' : '' }}">

{!! Form::label('rt_id', 'RT', ['class'=>'col-md-3 control-label', 'style'=>'text-align: right;'])

!!}<div class="col-md-8">

{!! Form::select('rt_id',$rt,null,['class' => 'form-control','placeholder' =>'-RT-']) !!}

<strong>{!! $errors->first('rt_id', '<p class="help-block" style="color: rgb(244, 100,

95);">:message</p>') !!}</strong></div>

</div>

<div class="form-group{{ $errors->has('rw_id') ? ' has-error' : '' }}">

{!! Form::label('rw_id', 'RW', ['class'=>'col-md-3 control-label',

'style'=>'text-align: right;']) !!}

<div class="col-md-8">

{!! Form::select('rw_id',$rw,null,['class' => 'form-

control','placeholder' =>'-RW-']) !!}

<strong>{!! $errors->first('rw_id', '<p class="help-block"

style="color: rgb(244, 100, 95);">:message</p>') !!}</strong>

</div></div>

<div class="form-group">

<div class="col-md-8 col-md-offset-3">

<button type="submit" class="btn btn-primary" name="simpan"

>Simpan</button>

</div>

</div>

Page 100: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

c. Tambah Kriteria

<div class="form-group{{ $errors->has('kriteria') ? ' has-error' : '' }}">

{!! Form::label('kriteria', 'Kriteria', ['class'=>'col-md-2 control-label']) !!}

<div class="col-md-4">

{!! Form::text('kriteria', null, ['class'=>'form-control']) !!}

{!! $errors->first('kriteria', '<p class="help-block">:message</p>') !!}

</div>

</div><div class="form-group{{ $errors->has('nilai') ? ' has-error' : '' }}">

{!! Form::label('nilai', 'Bobot Kriteria', ['class'=>'col-md-2 control-label']) !!}

<div class="col-md-4">

@foreach($bobots as $bobot)

<label> {!! Form::radio('bobot_id',$bobot->id) !!}{{ $bobot->nama_bobot }}

</label>

@endforeach

{!! $errors->first('nilai', '<p class="help-block">:message</p>') !!}

</div>

</div>

d. Edit Data Pengguna

@extends('layouts.dashboard')

@section('page_heading')

<ul class="breadcrumb">

<li><a href="{{ url('/home') }}">Dashboard</a></li>

<li><a href="{{ url('/user') }}">Kelola Pengguna</a></li>

<li class="active">Ubah Pengguna - {{$pengguna->name}}</li>

</ul>

@endsection

@section('section')

<div class="col-md-6">

<div class="panel panel-success">

<div class="panel-heading" style="text-align: center;">

<b>UBAH DATA PENGGUNA - {{$pengguna->name}}</b>

</div>

Page 101: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

<div class="panel-body">

{!! Form::model($pengguna,array('action' =>

['UserController@update','id'=>$pengguna->id], 'role'=>'form', 'class'=>'form-

horizontal')) !!}

<input type="hidden" name="_method" value="PUT">

<div class="form-group{{ $errors->has('name') ? ' has-error' : '' }}">

{!! Form::label('name', 'Nama', ['class'=>'col-md-3 control-label']) !!}

<div class="col-md-7">

{!! Form::text('name', null, ['class'=>'form-control']) !!}

{!! $errors->first('name', '<p class="help-block">:message</p>') !!}

</div>

</div>

@if($pengguna->level == "Superadmin")

<div class="form-group{{ $errors->has('username') ? ' has-error' : '' }}">

{!! Form::label('username', 'Username', ['class'=>'col-md-3 control-

label']) !!}

<div class="col-md-7">

{!! Form::text('username', null, ['class'=>'form-control','readonly'])

!!}

{!! $errors->first('username', '<p class="help-block">:message</p>')

!!}

</div>

</div>

@else

<div class="form-group{{ $errors->has('username') ? ' has-error' : '' }}">

{!! Form::label('username', 'Username', ['class'=>'col-md-3 control-

label']) !!}

<div class="col-md-7">

{!! Form::text('username', null, ['class'=>'form-control']) !!}

{!! $errors->first('username', '<p class="help-block">:message</p>')

!!}

</div>

</div>

@endif

Page 102: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

<div class="form-group{{ $errors->has('email') ? ' has-error' : '' }}">

{!! Form::label('email', 'Alamat Email', ['class'=>'col-md-3 control-label'])

!!}

<div class="col-md-7">

{!! Form::email('email', null, ['class'=>'form-control']) !!}

{!! $errors->first('email', '<p class="help-block">:message</p>') !!}

</div>

</div>

@if($pengguna->level != "Superadmin")

<div class="form-group{{ $errors->has('level') ? ' has-error' : '' }}">

{!! Form::label('level', 'Level Pengguna', ['class'=>'col-md-3 control-

label']) !!}

<div class="col-md-7">

{{ Form::select('level', [

'Admin' => 'Admin',

'Kepaladesa' => 'Kepala Desa',

], null, ['class' => 'form-control', 'placeholder' => '--Level Pengguna--

']) }}

{!! $errors->first('level', '<p class="help-block">:message</p>') !!}

</div>

</div>

@endif

<div class="form-group">

<div class="col-md-7 col-md-offset-3">

<button type="submit" class="btn btn-primary">

<i class="fa fa-btn fa-user"></i> Ubah

</button>

</div>

</div>

{!! Form::close() !!}

</div>

</div>

</div>

Page 103: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

@endsection

e. Hasil Seleksi

@extends('layouts.welc')

@section('content')

<div class="container" style="padding-top: 100px; padding-bottom: 200px">

<div class="row">

<div class="col-md-12">

<br><br>

<div class="col-md-12">

<div class="panel panel-success">

<div class="panel-heading">

<h2 class="panel-title" style="text-align: center;">

REKOMENDASI PENERIMA BANTUAN RASKIN

</h2>

</div>

<div class="panel-body">

<div class="col-md-8">

{{-- <button href="{{ url ('/spk/pdf') }}" target="_blank"><button

class="btn btn-primary btn-sm"><i class="fa fa-print fa-lg" aria-hidden="true"></i>

Cetak Rekomendasi</button></button> --}}

</div>

<div class="col-md-4">

{!!

Form::open(['method'=>'GET','url'=>'/hasilseleksi','role'=>'seleksi','class'=>'control-

label']) !!}

<div class="input-group input-group-sm" style="float: right;">

<input type="text" class="form-control" name="seleksi"

placeholder="Cari..." aria-describedby="sizing-addon3">

<span class="input-group-btn">

<a href="{{ url ('/hasilseleksi') }}"><button class="btn btn-

default btn-sm">cari</button></a>

<a href="{{ url ('/hasilseleksi') }}"><button class="btn btn-

info btn-sm">refresh</button></a>

Page 104: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

</span>

</div>

{!! Form::close() !!}

</div>

</div>

<table class="table table-striped">

<thead>

<tr>

<th>No.</th>

<th>Nomor KK</th>

<th>Kepala Keluarga</th>

<th>Alamat</th>

<th>Hasil Akhir</th>

</tr>

</thead>

<tbody>

@foreach($keluarga2 as $no => $kel2)

@if($kel2->vektor_s != NULL AND $kel2->shdk_id == 1)

<tr>

<td style="width: 5%">{{ $no + 1 }}</td>

<td>{{ $kel2->no_kk }}</td>

<td>{{ $kel2->nama }}</td>

<td>RT {{ $kel2->rt }}/RW {{ $kel2->rw }}, {{ $kel2-

>alamat }}</td>

<td>{{ $kel2->vektor_v }}</td>

</tr>

@endif

@endforeach

</tbody>

</table>

</div>

</div>

</div>

</div>

Page 105: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

</div>

@endsection

@section('footer')

<!-- Footer -->

<footer class="text-center">

<div class="footer-below">

<div class="container-fluid" style="background-color: rgb(217,217,217);">

<div class="row" style="padding-top: 25px; padding-bottom: 25px; padding-

left: 60px; padding-right: 60px;">

<div class="navbar-header">

<?php $year = (new DateTime)->format("Y"); ?>

<?php echo $year; ?> SPK | Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Raskin

</div>

<div class="nav navbar-top-links navbar-right">

<a href="{{ url('/bantuan') }}"> BANTUAN</a> </div>

</div>

</div>

</div>

</footer>

@endsection

@section('script')

<script type="text/javascript">

function confirmDelete() {

var result = confirm('Apakah Anda yakin akan menghapus data ini?');

if (result) {

return true;

} else {

return false;

}

}

</script>

@endsection

<div class="form-group{{ $errors->has('tipe') ? ' has-error' : '' }}">

{!! Form::label('tipe', 'Tipe Keuntungan', ['class'=>'col-md-2 control-label']) !!}

Page 106: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

<div class="col-md-10">

<label>

{!! Form::radio('tipe','Biaya') !!}Biaya

</label>

<label>

{!! Form::radio('tipe','Keuntungan') !!}Keuntungan

</label>

{!! $errors->first('tipe', '<p class="help-block">:message</p>') !!}

</div>

</div>

<div class="form-group">

<div class="col-md-4 col-md-offset-2">

{!! Form::submit('Simpan', ['class'=>'btn btn-primary']) !!}

</div>

</div>

Laporan

<html>

<head>

<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"/>

<title>Hasil Seleksi Penerima Raskin</title>

<body>

<style type="text/css">

.tg {border-collapse:collapse;border-spacing:0;border-color:#ccc;width: 100%; }

.tg td{font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 5px;border-style:solid;border-

width:1px;overflow:hidden;word-break:normal;border-color:#ccc;color:#333;background-

color:#fff;}

.tg th{font-family:Arial;font-size:14px;font-weight:normal;padding:10px 5px;border-

style:solid;border-width:1px;overflow:hidden;word-break:normal;border-

color:#ccc;color:#333;background-color:#f0f0f0;}

.tg .tg-3wr7{font-weight:bold;font-size:12px;font-family:"Arial", Helvetica, sans-serif

!important;;text-align:center}

.tg .tg-ti5e{font-size:10px;font-family:"Arial", Helvetica, sans-serif !important;;text-

align:center}

.tg .tg-rv4w{font-size:10px;font-family:"Arial", Helvetica, sans-serif !important;}

</style>

<div style="font-family:Arial; font-size:12px;">

Page 107: sistem pendukung keputusan untuk menentukan

<p>

<center>

<h2>Hasil Seleksi Penerima Raskin</h2>

<h2>Menggunakan Metode <i>Weighted Product</i></h2>

<h3><i> Desa Bangkir, Kecamatan Lohbener, Indramayu</i></h3>

</center>

<hr>

</p>

</div>

<br>

<table class="tg">

<tr>

<th class="tg-3wr7">Ranking</th>

<th class="tg-3wr7">Nomor KK</th>

<th class="tg-3wr7">Kepala Keluarga</th>

<th class="tg-3wr7">Alamat</th>

<th class="tg-3wr7">Hasil Akhir</th>

</tr>

@foreach ($spk as $no => $kel)

@if($kel->shdk_id == 1)

<tr>

<td class="tg-rv4w" width="5%" width="">{{ $no + 1 }}</td>

<td class="tg-rv4w" width="25%">{{ $kel->no_kk }}</td>

<td class="tg-rv4w" width="25%">{{ $kel->nama }}</td>

<td class="tg-rv4w" width="25%">{{ $kel->rt }}/{{ $kel->rw }}, {{ $kel->alamat

}}</td>

<td class="tg-rv4w" width="20%" >{{ $kel->vektor_v }}</td>

</tr>@endif

@endforeach

</table>

</body>

</head>

</html>