18 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEJABAT KOPERTIS WILAYAH III MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Adhy Purnama Kopertis Wilayah III Email: [email protected]Abstrak: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pejabat Kopertis Wilayah III Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Metode AHP untuk memberikan solusi dalam pemilihan Pejabat Kopertis Wilayah III yang sebelumnya dilakukan secara konvensional atas faktor subyektif. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode AHP ( Analytical Hierarchy Process), wawancara, dan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kriteria kemampuan manajerial, kualitas kerja, pengetahuan dan skill, tanggung jawab, komunikasi dan kerjasama, motivasi, dan disiplin kerja diperoleh prioritas tertinggi sebagai calon pejabat Kopertis Wilayah III dengan skor 0.409. Kata kunci: Analytical Hierarchy Process, kriteria seleksi, prioritas, prioritas global, sistem pemilihan Abstract: The Election Support System of Of icial Kopertis Region III Using the Analytic Hierarchy Process Method. This study was aimed at inding out how AHP can provide solutions to problems of election of icials Kopertis Region III previously done conventionally on subjective factors. In this research, the data were collected though AHP (Analytical Hierarchy Process), interviews, and questionnaires. The results shows that based on the criteria: managerial ability, quality of work, knowledge and skills, responsibility, communication and cooperation, motivation, and work discipline obtained, the highest priority as the of icial candidate of Kopertis Region III is Mr. Topan ST, MM (pseudonym) with the score of 0.409. Keywords: a global priority, Analytical Hierarchy Process, the electoral system, priorities, the selection criteria PENDAHULUAN Fungsi Kopertis sebagai kordinasi perguruan tinggi swasta, kini menjadi lembaga layanan perguruan tinggi berdasarkan UU No 12 Tahun 2012. Hal ini mengisyaratkan bahwa terdapat tanggung jawab yang besar dalam peningkatan mutu pendidikan tinggi di wilayah Kopertis III. Menurut data dari Pangkalan Data pendidikan Tinggi (PPDIKTI), jenis perguruan tinggi yang berada di bawah koordinasi Kopertis Wilayah III di antaranya: Akademi (118), Politeknik (7), Sekolah Tinggi (115), Institut (15), dan Universitas (51). Dengan menjadi lembaga layanan perguruan tinggi di antaranya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), maka ketiga PTN tersebut menjadi bagian dari tanggung jawab Kopertis. Untuk itu tenaga kependidikan yang ada dalam kelembagaan Kopertis saat
12
Embed
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEJABAT KOPERTIS ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
PENDAHULUANFungsiKopertis sebagai kordinasiperguruan tinggi swasta, kinimenjadilembaga layanan perguruan tinggiberdasarkan UU No 12 Tahun 2012.Hal inimengisyaratkanbahwa terdapattanggung jawab yang besar dalampeningkatanmutu pendidikan tinggidiwilayahKopertis III.Menurut datadari PangkalanDatapendidikanTinggi(PPDIKTI), jenisperguruan tinggiyangberada di bawah koordinasi Kopertis
Wilayah III di antaranya: Akademi(118), Politeknik (7), Sekolah Tinggi(115), Institut (15), dan Universitas(51).Denganmenjadi lembaga layananperguruantinggidiantaranyaPerguruanTinggiNegeri (PTN) yaituUniversitasIndonesia (UI), InstitutPertanianBogor(IPB), danUniversitasNegeri Jakarta(UNJ),makaketigaPTNtersebutmenjadibagian dari tanggung jawabKopertis.Untuk itu tenaga kependidikan yangada dalamkelembagaanKopertis saat
19
iniharusmempunyaikehandalandalamsumberdayamanusianya.Salah satu aspek penting yangmenentukan keberhasilan sebuahsatuan kerja pendidikan adalah ter-selenggaranya aktivitas organisasi se-cara e isien. Untuk kepentingan itudiperlukanmanajemenyangprofesionaldidukungpenyelenggaraanadministrasiyang profesional pula, yang ditanganiolehpejabat tenagakependidikanyangkompeten dalambidangnya (Muhyadi,2013:39).Semakintinggiketerampilanmanajerial,maka akan semakin tinggikeefektifan organisasi (Salabi, 2014:125).Kopertis Wilayah III didukungtigabagian utama organisasi yaitu: 1)kelembagaandan sistem informasi, 2)bagianumum,dan3)bidangakademikkemahasiswaandanketenagaan.Bagiankelembagaanyangmembawahisubbagi-an kelembagaan dan kerjasama, sertasubbagiansisteminformasi.Bagianumummembawahi subbagian kepegawaian,sub tata usaha, sub keuangan. Bagianakademikkemahasiswaan&ketenagaan,membawahi sub bagian akademik &kemahasiswaan.Bagian ketenagaan saat ini sangatmembutuhkan hadirnya Kepala SubBagian (Kasubag) Sistem Informasi.Dalamproseskegiatanorganisasi tentuada penggantian kedudukanpimpinanyangdisebabkanolehbeberapafaktordiantaranyamutasi, pensiun,meninggal,atau lelang jabatan. Oleh karena itu,pilihandalammenempatkan seseoranglayakatautidakharusmemenuhikriteriayang diharapkan mampu membawaperubahansigni ikanorganisasimenjadilebihbaik.Upaya penentuan secara objektifkenaikanjabatanakansangatbermanfaatuntukmemotivasi karyawan supayadapat bekerja dengan baik. Ketepatan
penempatan seseorang pada sebuahjabatanakanmembawadampakstrategisbagi kelangsungan organisasi. Istilah“the rightmanon the right job” secarajelas menggambarkan bahwa posisistrategisdalamsuatulembagastrukturalseharusnyaditempatiolehorangyangtepatsesuaidengankeahliandanpengetahuanyangdimilikinya(Nasibu,2009:180).Upaya untuk penentuan kenaikanjabatankaryawan ini terdiridari sejum-lahkriteriayangperludipertimbangkandengan adanya sejumlah alternatifkaryawan.Untukpertama kalimetodeAHP diperkenalkan oleh Thomas L.Saatypadaperiode tahun1971-1975diWhartonSchool(Kosasi,2002:6).MetodeAHP inipadaawalnyadigunakanuntukmenentukan sekolahyang terbaikbagianaknya.Penelitian ini bertujuan adalahmengkajimetodeAHPdapatmemberikansolusi dalampermasalahanpemilihanPejabatKopertisWilayah IIIdanmodelsistempendukungkeputusanpemilihanPejabatKopertisWilayahIIIyangberbasiskomputerdenganmenggunakanmetodeAHP.Manfaat dari tulisan ini adalahmenerapkanmetodeAnalyticalHierarchyProcess(AHP)dalammembangunsistempendukungkeputusanpemilih-anpejabatKopertisWilayah IIIkhususnyapejabatkepalasubbagiansisteminformasidenganprioritas dari sumberdaya manusiaterbaikKopertisWilayahIII.METODEPenelitian inidilakukandiKopertisWilayah III . Penelitian ini adalahmenggunakanmetodekualitatifdenganpendekatanstudikasus.Metodekualitatifyangdigunakanadalahmetodepurposiverandom sampling.Data dikumpulkanmelaluikuisioner.RespondenberasaldarikoordinatorKopertisWilayahIII.
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan..(Adhy Purnama)
20
Dalampenelitianini,metodeAHPdi-aplikasikanpada sistempengembanganSDM, khususnya untuk menentukancalonpejabat struktural sepertiKepalaSubBagian/KepalaBagianpadaKopertisWilayahIII.Untukpenentuanbakalcalon,diasumsikan bahwa kriteria-kriteriayang digunakan dalammenilai bakalcalon adalah kemampuanmanajerial,kualitas kerja, pengetahuandan skill,tanggung jawab,komunikasidankerja-sama,motivasi,dandisiplinkerja, sertamempunyai tingkat pendidikan dangolonganyangmemenuhi syarat calonpejabatstruktural.Sebagaisuatupenelitian,nama-namabakal calonyangdiberikandisamarkan.Untukmenentukanprioritasantarkriteria,disesuaikandengankebutuhan sebagaipejabat struktural oleh KoordinatorKopertisWilayah III.DengandemikiandalampengisiannilaiprioritaskoordinatorKopertis Wilayah I I I mempunyaikewenanganyangpenuhdenganmasukandarisekretarispelaksana.Kewenangan penuh ini termasukpengisian nilai prioritas antarcalonpejabatstrukturaluntukmasing-masingkriteria. Untuk hal-hal yang bersifatkuantitatifmisalkan kriteria disiplinkerja, KordinatorKopertisWilayah IIIdapatmenggunakandatayang tersedia,yaituabsensikehadiran.Untukkriteria-kriteria yang lain,KordinatorKopertisWilayah III dapatmenggunakandata-
data yangbersifat kualitatif, hasil daripengamatanlangsungmaupuninformasidarirekansejawatdandaribawahanjikacalonpejabatstrukturalpernahmenjadipejabatstrukturalpadatempattertentu.Hasilperhitungandengangeometricmean tiap responden, akhirnya akandigabungkan, dan nilai hasil peng-gabungantersebutakandihitungtingkatconsistencyratio-nya(CR)menggunakantool Expert Choice 2000.Data statistiktersebutdidapatkandarikuisionerdenganmenggunakanmetodependekatanAHP.KemudiandiujidenganmenggunakantoolatausoftwareExpertChoice2000.Dengan langkahmenentukan jenisjabatanstruktural,kriteria-kriteriayangdiperlukan, dan nama calon pejabatstruktural. Kuisioner disusun dalambentuk pertanyaan denganmengacukepada hirarki yang telah dibuat darikriteria-kriteria dan sub-sub kriteriaberdasarkan skala 1-9 atau nilai per-bandingan (Tabel 1) denganmetodePairwiseComparison.
Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 20, April 2015: 18-29
21
teriayangdipilih,sampaipadasubkriteriayangpalingdalam.b)Memperhitungkanvaliditassampaidenganbatas toleransiinkonsistensi berbagai kriteria danalternatif yang dipilih olehpengambilkeputusan. c)Memperhitungkan dayatahan output analisis sensitivitas pe-ngambilankeputusan. StrukturhirarkhiAHPdisajikanpadaGambar1.MenurutDaihani(2001:54),konsepSistem Pendukung Keputusan (SPK)pertamakalidiungkapkanpadaawaltahun1970-anolehMichaelS.ScottMortonyangmenjelaskan bahwa SPK adalah suatusistem yang berbasis komputer yangditujukanuntukmembantupengambilkeputusan dalammemanfaatkan datadanmodel tertentuuntukmemecahkanberbagaipersoalanyangtidakterstruktur.Seiringdenganperkembanganteknologiinformasi danperkembangan tuntutanPerguruanTinggi baikNegerimaupunSwasta sebagaiWorld Class Universityyanghandal,gunamenghadapidatangnyaMasyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)menyebabkanpersyaratanuntukterpilihmenjadi Pejabat KopertisWilayah IIImenjadikompleks.Perkembangan informasi dan ko-munikasi, pesatnya perkembanganilmupengetahuandan teknologi sertaperubahanstrukturketenagakerjaandi
eraglobalmemerlukankualitasSumberDaya Manusia (SDM) yang handal(Wagiran, Munadi, &Widodo, 2014:92).Berdasarkanketujuhkriteria yangdimasukkan ke dalam Software AHPberupaExpertchoice,didapatkerangkapemilihan alternatif, terlihat di Gam-bar2.Terdapattujuhkriteriadalampemi-lihanpejabatKopertisWilayah III,yaitukemampuanmanajerial, kualitas kerja,pengetahuandan skill, komunikasidankerja sama,motivasi serta semangat,dengantigakandidatterbaikyangdimilikiolehKopertisWilayah III.Keberadaanhierarkimemungkinkandipecahnyama-salahkompleksatautidakterstrukturkedalamsub-submasalah,lalumenyusunnyamenjadi suatubentukhierarki (Kusrini,2007:137).Dilanjutkan denganmenentukanTingkatSensivitasHasilAnalisis Incon-sistency ratioatau rasio inkonsistensi.Data respondenmerupakanparameteryangdigunakanuntukmemeriksaapa-kah perbandingan berpasangan telahdilakukandengankonsekuenatautidak.Rasio inkonsistensi datadianggapbaik jika nilai CR-nya≤ 0.1. Jika rasioinkonsistensi lebih besar dari 10%makaakandilakukanpengambilandataulang,danbila rasio inkonsistensi lebih
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan..(Adhy Purnama)
Gambar1.StrukturHierarkiAHP
22
kecil dari 10%maka akandilanjutkandenganpembobotan tiapelemen.Untukmengecek rasio inkonsistensidata res-ponden, berikut ini ditampilkan nilairasio inkonsistensipadamasing-masingmatriksperbandingan.Berdasarkan Tabel 2, dapat di-simpulkan bahwa perbandingan ber-pasangan yang diberikan respondenahlimemiliki nilai rasio inkonsistensi
yang lebihkecil dari 0,1 sebagai batasmaksimum nilai rasio inkonsistensi.Dengan demikian hasil perhitungangeometrik gabungan data respondencukupkonsisten.Bobotmasing-masingkriteria sistempendukung keputusanuntukmenentukan prioritas pejabatKopertisWilayah III disajikan dalamGambar3sampaiGambar10.Tabel2.PerbandinganElemendanNilaiCRNo MatrixPerbandinganElemen NilaiCR1 PerbandinganElemenLevel1berdasarkansasaranpemilihanPejabatKopertisWilayahIII 0,082 PerbandinganelemensubkriterialevelIIkriteriaKemampuanMana-jerial 0,003 PerbandinganelemensubkriterialevelIIkriteriaKualitasKerja 0,054 PerbandinganelemensubkriterialevelIIkriteriaPengetahuan&Skil 0,005 PerbandinganelemensubkriterialevelIIkriteriaKomunikasi&kerjasama 0,006 PerbandinganelemensubkriterialevelIIkriteriamotivasi 0,007 PerbandinganelemensubkriterialevelIIKriteriaSemangatKerja 0,00
Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 20, April 2015: 18-29
Gambar2.KerangkaRancanganPemilihanAlternatif
23
Dariberbagaisumberdayayangdi-miliki perusahaan, SDMmenempatiposisi strategis di antara sumberdayalainnya. TanpaSDM, sumberdayayanglain tidak bisa dimanfaatkan apalagidikelola untuk menghasilkan suatuproduk.Tetapidalamkenyataanyamasihbanyakperusahaantidakmenyadaripen-tingnya SDMbagi kelangsunganhidupperusahaan.Masihbanyakperusahaanyang menganggap SDM adalah asetorganisasi yangpalingpenting, karenaSDMyangmenggerakkandanmembuatsumber daya lainnya bekerja (Ellitan,2002:66).Berdasarkan Gambar 3, hasil pe-ngolahan data responden ahli ber-dasarkan softwareExpert Choice 2000,menunjukkan bahwa prioritas utamaatautertinggiyaitukriteriakemampuanpengetahuan& skilldengannilaibobot0,224atausebandingdengan22,4%daritotalkriteria.Peringkatprioritaskriteriayangterakhiradalahkualitaskerjadengan
nilaibobot0,098atausebandingdengan9,8%daritotalkriteria.Pengolahan data responden ahlisoftwareExpertChoice2000yangdisajikanpada Gambar 4,menunjukkan bahwaprioritasutamaatautertinggiyaituIkhsanRiyanda S.T.,M.M. dengannilai bobot0,778atausebandingdengan77,8%daritotalkriteria.PeringkatprioritaskriteriasamaadalahdimilikiolehkeduakandidatyaituTopanS.T.,M.M.danAndi,S.E.,M.M.dengannilaibobot0,111masing-masingatausebandingdengan11,1%daritotalkriteria.Gambar5menunjukkanhasilpengo-lahan data responden ahli softwareExpertChoice2000yang terkaitdengankualitaskerja,yangmenunjukkanbahwaprioritasutamaatautertinggiyaituTopanS.T.,M.M.dengannilaibobot0,574atausebanding dengan 57,41% dari totalkriteria.PeringkatprioritaskriteriayangterakhiradalahIkhsanRiyanda,S.E.,M.M.dengannilaibobot0,065atausebanding
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan..(Adhy Purnama)
dengan6,5%dari total kriteria. SistemyangtelahdikembangkandenganmetodeAHPini,dapatdigunakandenganjumlahfaktor kriteria yang ditentukan olehusersendiri,sehinggadapatdisesuaikandengan kebutuhan (Tominanto, 2012:14).
BerdasarkanGambar6,hasilpengo-lahan data responden ahli softwareExpertChoice2000yang terkaitdenganpengetahuan dan skill,menunjukkanbahwa prioritas utama atau tertinggiyaituTopanS.T.,M.M.danAndiSEdengannilaibobot0,476atausebandingdengan
Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 20, April 2015: 18-29
47,6% dari total kriteria. Peringkatprioritas kriteria yang terakhir adalahIkhsanRiyanda, S.E.,M.M.dengannilaibobot0,067atausebandingdengan6,7%daritotalkriteriapengetahuandanskill.HasilpengolahandatarespondenahlisoftwareExpertChoice2000yangdisajikanpada Gambar 7,menunjukkan bahwa
prioritasutamaatautertinggiyaituIkhsanRiyanda, S.E.,M.M.dengannilai bobot0,778atausebandingdengan77,8%daritotalkriteria.Peringkatprioritaskriteriayang terakhir adalahTopan, S.T.,M.M.danAndi, S.Edengannilai bobot0,111masing-masing atau sebandingdengan11,1%daritotalkriteriakomunikasi.
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan..(Adhy Purnama)
Gambar 8menunjukkan hasil pe-ngolahandata respondenahli softwareExpertChoice2000berdasarkankriteriamotivasi.DiperolehhasilbahwaprioritasutamaatautertinggiyaituTopan,S.T.,M.M.danAndi, S.E.,M.M.dengannilaibobot0,467masing-masing atau sebandingdengan46,7%daritotalkriteria.Peringkat
prioritaskriteria yang terakhir adalahIkhsanRiyandaS.T.,M.M.dengannilaibobot0,067atausebandingdengan6,7%daritotalkriteriamotivasi.Berdasarkanhasilpengolahandataresponden ahli softwareExpert Choice2000 yang disajikan pada Gambar 9,diperolehhasil bahwaprioritasutama
Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 20, April 2015: 18-29
atautertinggiyaituTopan,S.T.,M.M.danAndi,S.E.,M.M.dengannilaibobot0,467masing-masing atau sebandingdengan46,7% dari total kriteria. Peringkatprioritas kriteria yang terakhir adalahIkhsanRiyanda, S.E.,M.M.dengannilaibobot0,067atausebandingdengan6,7%daritotalkriteriasemangatkerja.Gambar10menyajikanhasilpengo-lahandatarespondenahlisoftwareExpertChoice 2000.Diperoleh hasil bahwaprioritas utama atau tertinggi adalahTopan,S.T.,M.M.dengannilaibobot0,479atausebandingdengan47,9%dari totalalternatifyangditetapkan.Peringkatprioritas alternatif beri-kutnyaadalahAndi,S.E.,M.M.dengannilaibobot0,339atausebandingdengan33,9%dari total alternatif yang ditetapkan.Peringkat prioritas alternatif yangterakhiradalahIkhsanRiyanda,S.E.,M.M.dengannilaibobot0,202atausebandingdengan20,2%dari total alternatif yangditetapkan.Bentuk struktur keputusan padasoftwareExpertChoicemengenaiproses
pemilihanpejabat kopertiswilayah IIIDapatdilihatdalamGambar11.Jikadilihatdalambentukgra ikperformakeseluruhankandidat berdasarkan ketujuh kriteriayangdigunakan,makadapatdilihatpadatampilanGambar12.Hasil sistempendukungkeputusanini diharapkan pejabat terkait (misalKoordinatorKopertisWilayah III) tidakakan kesulitan dalammemilih siapapegawaiyangpalingberprestasi(Kusrini,2007:15).PadaGambar12diagramSensitivityAnalysisdapat dilihat bahwa denganberdasarkan kriteria-kriteria yangtelah ditentukan, dan telahmelaluiprosesassessmentmasing-masingmakadiperoleh hasil pemilihan kelayakanpemilihancalonPejabatKopertisWilayahIIIkepala subbagianSistem InformasiadalahTopan, S.T.,M.M., PerludiingatbahwabesarnyainvestasiyangdilakukandisektorSDMtidakakanmembawahasilyangbaikdisertaipeningkatankualitasSDMyangdibutuhkandansarana-saranapenunjang(Koni,2009:179).
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan..(Adhy Purnama)
Gambar10.HasilSynthesiswithrespect
28
SIMPULANHasilsimulasiuntukpemilihancalonpejabat struktural Kepala SubbagianSistem Informasi , urutannya adalah :TopanS.T.,M.M.nilai 0.409,Andi, S.E.,M.M.skor0.389danIkhsanRiyanda,S.E.,M.M. skor0.202.Tidakbisadipungkiribahwa sistem pendukung keputusaninibelumsepenuhnyabersifatobyektifkarena inputmanusiamasihberperan
Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 20, April 2015: 18-29
besar,namundiharapkandenganadanyasistem ini proses penentuan PejabatKopertisWilayahIIIdapatlebihobyektifjikadibandingkandengancaramanualsebelumnya.Untukmasamendatangdiharapkanagar program aplikasi dapat lebih di-tingkatkankemampuannyakhusus-nyamelalui penambahan subkriteria yangdigunakansebagaidasarpertimbangan.DAFTARPUSTAKADaihani, D.U. 2001.Komputerisasi Pe-ngambilanKeputusan. Jakarta:ElexMediaKomputindo.Ellitan,L.2002.“Praktik-PraktikPenge-lolaan SumberDayaManusia danKeunggulan Kompetitif Berkelan-jutan”. JurnalManajemen&Kewira-usahaan,4(2),65-76.Koni, S. 2014. “Membangun SumberDayaManusia(SDM)BangsamelaluiPendidikanKarakter”.Tadbir:JurnalManajemenPendidikan Islam, 2(2),179-186.Kosasi, S. 2002. ”Sistem PenunjangKeputusan (Deci s ion Suppor tSystem)”. Proyek PeningkatanPenelitianPendidikanTinggiDirek-torat Jenderal Pendidikan TinggiDepartemenPendidikanNasional,Pontianak.
Kusrini.2007.KonsepdanAplikasiSistemPendukungKeputusan. Yogyakarta:Andi.Muhyadi. 2013. “Kuali ikasi danKom-petensiTenagaAdministrasiSekolahdi Daerah Istimewa Yogyakarta”.JurnalKependidikan,43(1),39-50.Nasibu, I.Z. 2009. ”PenerapanMetodeAHP dalam Sistem PendukungKeputusanPenempatanKaryawanMenggunakan Aplikasi ExpertChoice”. Jurnal Pelangi Ilmu, 2(5),180-194.Saaty,T.L.1990.TheAnalyticHierarchyProcess.NewYork:McGraw-Hill.Salabi,A. “AnalisisProses InternalKe-efektifanOrganisasiMadrasahAli-yahNegeri di ProvinsiKalimantanSelatan".JurnalKependidikan,44(2),117-126.Tominanto. 2012. “SistemPendukungKeputusan dengan Metode Ana-lytical Hierarchy Process (AHP)untukPenentuanPrestasi KinerjaDokterpadaRSUD”.INFOKES,2(1).Wagiran,Munadi,S.,&Widodo,S.F.A.2014.“PengembanganModel PenguatanSoft Skills dalam MewujudkanCalon Guru Kejuruan ProfesionalBerkarakter”. Jurnal Kependidikan,44(1),92-102.
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan..(Adhy Purnama)