r I Jurnal ISSN: 1412-1700 Volume 13 Number 12014 Accredited by DGHE SK No. 81 /DIKTI/KeplZOl 1 {otur4u t. ,.t 't:t. ,.:i,:: l Number 1 2014 ,- 1.-it-: b,- illi-i 'ii: Manajemen Teknologi Indonesian Journal for the Science of Management
rI
Jurnal ISSN: 1412-1700Volume 13 Number 12014Accredited by DGHESK No. 81 /DIKTI/KeplZOl 1
{otur4ut. ,.t 't:t.
,.:i,:: l
Number 1 2014,- 1.-it-:b,- illi-i 'ii:
ManajemenTeknologiIndonesian Journal for the Science of Management
WI nstitut Teknotogi Bandung
Publisher:
Jurnal Manajemen TeknologiSekolah Bisnis dan Manajemen
Insitut Teknologi BandungPrintISSN : 1'412-1'700
OnLine ISSN:2089-7928
Chief EditorAtik Aprianingsih, DBA
Associate EditorYos Sunitiyoso, Ph.D
Circulation and DistributionSupri Haryanto, S.Sos
Ady Nugroho, SP
EDITORIAL BOARD
Prof. Syamsul Amat Prof. Kuntoro Mangkusubroto Sani Susanto, Ph.DFakultas Ekonomi Sekolah Bisnis dan Manajemen Fakultas Teknologr IndustriUniversitas Negeri Padang Insitut Teknologi Bandung Universitas Katolik Pzrahyzngan
Dr. Mursyid Hasan Basri Reza Ashari Nasution, Ph.D Prof. Jann HidajatTjakraatmadiaSekolah Bisnis dan Manajemen Sekolah Bisnis dan Manajemen Sekolah Bisnis dan Manaiemen
Insitut Teknologi Bandung Insitut Teknoiogi Bandung Insitut Teknologi Bandung
Prof. Wilson Bangun Prof. Joniarto Parung Prof. Conrad William WatsonFakultas Ekonomi Fakultas Teknik Sekolah Bisnis dan Manajemen
Universitas I{risten Maranatha Bandung Universitas Surabal,a Insitut Teknologi Bandung
Prof. Surna Tjahia Djajadiningrat Ruslan Prijadi, Ph.D Prof. Dermawan WibisonoSekolah Bisnis dan Manajemen Fakultas Ekonomi Sekolah Bisnis dan Manajemen
Insitut Teknologi Bandung Universitas Indonesia Insitut Teknologi Bandung
Prof. Christantius Dwiatmadia Prof. Utomo Sariono Putro Dr. Agung WicaksonoFakultas Ekonomika dan Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen Sekolah Bisnis dan Manajemen
Universitas I{risten Satya \Wacana Insitut Teknologi Bandung Insitut Teknologi Bandung
Dr. Pri Flermawan Dr. Bambang Rudito Prof. Sudarso Kaderi \(ityonoSekoiah Bisnis dan Manajemen Sekolah Bisnis dan Manajemen Sekolah Bisrus dan Manajemen
Insitut Teknologi Bandung Insirut Teknologi Bandung Insitut Teknologi Bandung
Deddy Priatmodjo Koestindartoto, Ph.D Prof. Togar Mangihut Simatupang Gatot Yudoko, Ph.DSekolah Bisnis dan Manajemen Sekolah Bisnis dan Manajemen Sekolah Bisnis Jan Manajemen
Insitut Teknologr Bandung Insitut Teknologi Bandung Insitut Teknologi Bandung
Dwi Larso, Ph.D Prof. Moses L. Singgih Dr. Aurik GustomoSekolah Bisnis dan Manajemen Fakultas Teknik Industti Sekolah Bisnis dan Mana]emen
Insitut Teknologr Bandung Institut Teknologi Sepuluh Nopember Insitut Teknologi Bandung
Editorial Address:Unit Research and KnowledgeSekolah Bisnis dan Manaiemen, Instirut Teknologr Bandung
Jl. Ganesha No. 10 Bandung 40132
Telp/Fax (022) 2531'923 / (022) 2504249
Email: j outnal@sbm-itb. ac Jd; http: / / iournal. sbm'itb' ac'id
Sistem Organisasi Kognitif dan Afektifdan Pengaruhnya terhadap Kine{a Apotek di Sutabeyai
Efek Moderasi Orientasi Kewirausahaan
Badri Munir Sukoco, Vindi YicianaFakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga
Abstrak. Apotek nerupakan indnstrl -yang rangrlt diatur olelt peneriatah dengan tirtgkat persrti'ngan iang tingikare*a rltferensiasijangdita*,arkan rendah dan densitas.yangmkup tinggz di btberaprt area. &Ienaiknya, kondisi
tersebntjrga ntenbaat kircerya apatuk beragam; selsinga tlengan menganaka.n ptEekti{ rtrie*tai pasar, penelitian
iyi berirgunenta:'i hahnw respons$itas pcngelok apatek akan tindakttfi pesaing ffidl,tpsn kebutuhan pelangan dapal
nemberlikan kinefanjtu.Nsetinijuga berurguntntasi baltwa oriartasi kewirannlsaaniangd,irzilikipengelol* akan
ruenguatkan pengatwb tersebat. &,Iekarcisme tentang bagaimana penualsaax. rneruhenluk reryansifittts terl:adap
pesiing nanpan peknganjug,t diinwstigasi. Nset ini nendistribusi,h.rtn nruei leepada pengelala @atek di ,f urabaiw-,tengoi
,ttpoo il,ntjo* i31 wspo*den- Mengunakan PIJ, lt^^ilpmelitian menanjukkan bahtua rerporsfitas
teriattap in,lakan pesaing berpengarab terhadap kineSa apa*A, sedat4gkan reqpoastfihx terhadup pelanggan tidak'
ttglofii* E{ek iod*ui oiintasi kewiraasaltdrr:ft}dvtgtlibipotesiskanjuga tid(tk terbttkli. Respansfilas terbad@
pltiAgaiptigonrhi sana kaafrya okh sisten nrganisasijangkognitlf dan afekt$ sedarugkan resPttnsfitas terltadap'pttoofuni
tei;h dtptogoruhi oleh sisten organisasi_yang ajbktf. Intplikasi man$erial dan akadenis disaiikan kbitt
Iunj ut dabn pene liti*x ini.
Kata kunci: Sisttrx Organisni Kognitf, Sis*ru Argalisasi AfektiJ fuspon:fitar pada Puaing ke4oasiiitas
pada Pe langan, Kn e rja, dan llpa te k
Abstmct. Apatberury is a l:igtlS regukted and rcneetiti.ue indastrjt d*e to less dffirentiation and ltiglt densiU itt
certain areas.- Interutitgp, tbe patfonnanrc aJ' apotl:uaries is lteterogtneous; *nd based tt'n narket orientatian
pertpatiue we argue tl:atise mndition txistt due to dffirett leuel on respondingnnpetitors' actions as wdl at cttstotners'-
neih. Further, ie argue that naxagers' enlrepreneurial aient'ation mn slrengtlsen tbue relalionsh$s. The ntecbanism
of bow can ap*tlsuariu dewlop tliir reryonsitnness to rot@etitors aftd tilstatsers aln is iwwstigated. Wle distri'buted
quutitnnaitis dnalxgapoptt:icary rnaffagtrs i* Surahaga andgenerated 131 respo*rcs. Bi asingPIJ, tlte results
intlicatt that re:pon.riteitst ts towpetiton posititvfv inflamu ors tbrirpetfomra.ni;e, altile responsiaeness lo rwslotners is
not. T'he ruodeiting rfrtt of en*iprenearial orientation i.r also not conf.nned. Rtsponsit'eness to rompelitors is h;gh|
deterrnined bj eugiliiw and afft*ue arganiqational ystern, wlsilz respansiuenrcs ta ctt$tmers nain$ determiwd fut
aLfectiue organiqational gtten. &{anageial and amdemir in$litatians areJarther discaxed in this paper'
Keywords: Cagnit:itw Otgnriqat*m Sjslext, .Afe*ive Or;gaaiqation Sjtstem, Reryonsiueness to Canrpetitorc,
Responsi aeness to C usto ners, P erJarrnann, and D rttgs tare
Rcccircd: 9 Juli 201 3, Rcrision: 1 1 Apd 2ll1'{, Acccptcd: I 4 Aprn 20 I 4
Priot lssN: 141?-1?0{i; oolinc ISS}i: ?oE9-?928' Dol: http:rrldx'doi'org/10'12695/imt'2Lrl4'13'l'2
l"pyAgfrig:t'i+. ?ublistrcct b.y i-tnit Rcscar-ch md !fuov'lcdgc, Schooi oI- I]usincss and i{an*gcmmt - Institut'Icknologi Eandmg (SBM-I'rB)
I Jurnal22 | Mana\emen Teknologi
I Vt,l.13 | No.t i 2t114
I
Sakan dan Viciana/ .fitten Organisasi KognitiJ' dan,4J'ektll' dan Peng,aruhrya terhadap Kinerya Apntek di -larabay: F.fek Moderasi OientasiKewiraasahaan
'1,. Pendahuluan
Apotek merupakan tempat untuk pekerjaankefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi,dan perbekalan kesehatan lainnya kepadamasyarakat (I{epmenkes No.1 332IMENKES/SK/X / 2002). Nleskipunlayanan diperuntukkan bagi kesehatan, namunsaat ini berbagai tantan€lan dapatmempengaruhi kinerja dan kelangsunganhidup apotek di Indonesia. Pertama, densitas
,vang tidak merata di Indonesra. Data dartItemenkes RI (2011) menunjukkan bahwaapotek yang betoperasi di seluruh Indonesiasejumlah 16.603 apotek. Jawa Timur memiliki1 .586 apotek dan 260/o dl:antarany^ berlokasi diSurabaya. Lebih lanjut, data dari DinasI{esehatan Surabaya menunjukkan bahwasebagian besar apotek berlokasi di SurabayaTimur (179 apotek). Hal ini dapat dimengerti,mengingat pusat layanan kesehatan yangmenjadi rujukan di Indonesia Timur, RSUDDt. Soetomo, juga terletak di wila,vah ini.
I{edua, perang hatga antar apotek. MenurutCEO Kmia Farma, Imam Fathotrahman,pertumbuhan industri apotek pada tahwn 207 2
relaaf stabil pada angka 6,5"'/o @anirestu,2013). Sedangkan diJawa Timur jumlah apotekbertumbuh 35,630/o pada periode 2007-2010(Dinas I{esehatan Surabaya, 2011). Jumiahyang tinggi tanpa jarak minimal antar apotek,maka persaingan pun semakin ketat danmemudahkan pelanggan untuk membeli obatsesuai dengan daya beh dan fasjlitas \rangdidapat. Hasil diskusi peneliti dengan beberapapengelola apotek menunjukkan bahwa banyakapotek baru yang berdiri menggunakanhargamutah sebagai daya tariknya, sehingga apotekyang sudah lama berdiri akan melakukantindakan yang sama dan terjadilah perang hargayang tentunya tidak menyehatkan bagi kinerjaapotek.
I{etiga, mulai diberlakukannya Sistem JaminanSosial Nasional dengan penyelenggar^fiyaBadan Penyelenggara Jaminan Sosialdiprediksikan akan menurunkan omzet apoteksebesar 40%o (Ardia, 2013).
Selama ini, penguasaan pasar penyaluran obatoleh apotek mencapai 43%, diikuti toko-tokoumum sebesar 1870, toko obat 1.4o/o, melaluidokter sebesar 73o/o, dan sisanya (12y") melaluirumah sakit (Pharma Indonesia, 2012).Penguasaan pasar tersebut akan semakin turundikatenakan masyarakat kelas bawah yangselama ini luga menjadi pelanggan apotek akanmemilih obat generik dibandingkan paten yangbanyak dijual oleh apotek.
Dari gambafan tersebut di atas, responsifitasperusahaan terhadap tindakan yang dilakukanpesaing maupun kebutuhan baru pelanggansangat krusial dalam memenangkan pesaingan(|aworski dan I{ohli, I993; I(irca,Jayachzndran, dan Bearden, 2005).Responsivitas tersebut akan membentukkeungguian bersaing yang baru dalamlingkungan yang kompetitif, yakni adaptabilitas(Reeves dan Deimler, 201I), dan akanberkontnbusi pada kinerja perusahaan secaraberkelanjutan. Namun mekanisme yangbagaimanakah agar apotek memilikiresponsifitas yang trnggi terhadap pesaing danpelanggan? Menggunakan kombinasiperspektif orientasi pasar Saworski dan I{ohLi,1993; Narver dan Siater, 1990) dan teori sistemterbuka flohnson, I{ast, dan Rosenzweig, 1963;dan l{atz dan l{ahn, 1978), penelitian inimenguji secara empiris pendapat yangdikemukakan oleh Homburg, Grozdanovic,dan I{larmann (2007) bahwa sistem organisasikogitif dan afektif berperan dalampembentukan responsifitas tersebut.
Diskusi diatas me n jelaskan bahwaresponsifttas apotek terhadap tindakan yangdilakukan pesaing maupun yang dibutuhkanpelanggan merupakan kunci dari kesuksesan((ohli dan Jaworski, 1990). Namun dalamkondisi yang bagaimana responsifitas tersebutmemiliki dampak yang lebih kuat? Dalamkonteks persaingan yang tinggi dengan pasaryang dilayani relatif sama, seperti industriapotek, tentunya pengelola apotek yangmemiliki kemampuan untuk berinovas-i,proaktif, dan berani mengambil resiko(Matsuno, Mentzer, dan Ozsomer,2002) akanmampu mefespon secafa cepat dan tepat.
JutnalManajemen TeknologiVo1.13 No.1 | 2014
23
Sttkotadanl'idana/ SitemOrganisasiKognitif danAfektif danPengarahnlaterhadapkneryaApotekdiSarabay:EfekModerasiOientast
kairausahaan
Penelitian sebelumnya menuniukkan bahwa
orientasi kewirausahaan meruPakan can yangefektif dalam menghadapi tindakan pesaing
maupun mengurangi tekanan pefsaingan,
karena perusahaan melakukan scanftiilg dan
memonitor lingkungan secara kontinl,-u (Keh,Nguyen, dan Ng, 2007) dan melakukan
penyesuaian sesuai yang diharapkan oleh
pelanggan maupun yang dilakukan oleh
pes aing (R.eeves dan D eimle r, 201' 1)'
Berikut ini adalah kontribusi yang ditawarkan
oleh penelitian ini: Pertarna, peneLitian ini
menguji secara empiris hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh Homburg dkk. (2007)
terkait pengaruh responsifitas perusahaan diindustri yang cukup unik, yakni apotek, diIndonesia. I{edua, penelitian ini mempeduas
penggunaan kombinasi teori sistem terbuka
Sohnson dkk., 1963; I{atz dan I{ahn, 1978)
dengan orientasi pasar )rang saat ini masih
larang dilakukan. I(etiga, penelitian inimemperluas konsep yang dikembangkan oleh
Homburg dkk. (2007) dengan menggunakan
orientasi kewirausahaan sebagai variabelmoderato r y^ng diasumsikan daPatmenguatkan pengaruh responsifitas terhadap
kinetja perusahaan. Hal ini iuga sesuai dengan
pendapat dari \Wu, Lin, dan Chen (2013) bahwa
kemampuan organisasi untuk selalu terbuka,
baik terhadap sumber eksternal dan intetnal,
akzn menladikan kinerj a petusahaan lebih baik.
2. Tinjauan Pustaka dan PengembanganHipotesis
2.1. Sistem Otganisasi
Teori sistem terbuka (open ystemt theory)
memprediksikan bahwa daya tahan sebuah
perusahan tergantung pada kemampuannya
dalam mengadaptasikan aktifitasnya terhadap
perubahan lingkungan flohnson dkk., 1963;
I{atz dan I{ahn, 1.978). Teod sistem melihatbahwa responsifitas perusahaan terhadap
perubahan lingkungan merupakan hasilinteraksi dari beberapa sub-sistem didalamnya
(I(ast dan Rosenzweig, 1'970). I{onsistendengan studi yang dilakukan oleh Homburgdkk. (2007), penelitian ini mengadaptasikan
literatur pada orientasi pasar (marke todentation - Jaworski dan I(ohli, 1993) dan
budaya organisasi (lrJarver dan Slater, 1990)
untuk menggunakan dua sub-sistem organisasi
dalam menetangkan responsifitas perusahaan
(Hult, I{etchen, dan Slatet, 2005) : pemrosesaninformasi organisasi dan budaya organisasi'
Pemrosesan informasi oleh organisasi biasa
dikenal dengan kognisi otganisasi (Sims dan
Gioia, 1986). Anggota organisasi akzntermotivasi untuk mempfoses informasibilamana mereka mempersepsikan ada nilaikognitif didalamnya (Hansen dan Haas, 2001).
Sistem organisasi kognitif merupakanpemfosesan informasi yang terkait dengan
pesaing (atau pelanggan) didalam organisasi
(Homburg dkk., 2007), yang terdiri atas
akuisisi, diseminasi, analisis, dan penyimp^n n(Sinkula, 1994). Akuisisi merupakan proses
dimana organisasi mendapatkan pengetahuan
melalui riset pasar, laporan yang terpublikasi.
dan komunikasi infotmal (Homburg dkk..
2007). Diseminasi merupakan proses terkait
dengan pendistribusian informasi didalam
oranisasi, baik melalui rapat, laporan, atav
database Qt[altz dan I{ohli, 1996). Analisis
merupakan pfoses menghubungkan informas.
datr berbagai sumber dan mendapatkarpemahaman yang sama atas interpretasi yan€
dihasilkan (Homburg dkk., 2007)Penyimpanan merupakan aktifias yanfmenghubungkan tugas untuk membuamemod (datab ase) organisasi.
Budaya organisasi merupakan "pola dari nilainilai yang terbagi dan keyakinan y^nfmembantu aflggota organisasi mengertbagaimana organisasi berfungsi datmenyediakan nofma dari perilaku mefeka'
(Deshpande dan \Webster, 1989; hal. 4)
Anggota organisasi akan bertindak sesuz
dengan nilai, keyakinan, dan nofma-nofmiyang disediakan oleh budaya organisas
mengingat meteka terikat secafa emosiona
terhadap organisasi tetsebut (Beyer dan Ninc2001). Sehingga sistem organisasi yang afektididefinisikan sebagai seiauh nrana perhattat
organisasi dititikbetatkan pada tindakan yan
dilakukan pesaing (atau yang dibutuhkar
JurnalManajemen TeknologiVo1.13 lNo.1 12014
24
|tkoco dan Viciana/ Si.rtem Organisasi Kagnittf dan Afektif dan Pengaraltn1a terhadap kneja Apotek di Smabay: Efek Moderasi OientasiKeu,iraa.rahaan
pelanggan) menjadi nilai, keyakinan, dannorma ofganisasi (Homburg dkk., 2007).Nfengingat informasi yang diterima organisasicukup beragam dan kemampuan untukmempfosesnya terbatas - informatian ouer/oad
(Eppler dan N{engis,2004), sistem organisasiafektif akan memberikan ar^han informasimana yalrg akan diproses guna menghasilkankeputusan secafa cepat.
Teo ri p enilaian kognitif (c ogn i ti u e app ra i s a I t b e o ryt
- Lazarus,1997;Lazarus dan Folkman, 1985)memprediksikan bahwa proses kognitif danafektif menciptakan "kecenderungantindakan" (action tendencies) setrap ada stimulusbaru dari lingkungan. Penilaian individu akanstimulus ada dua mode: pemrosesan otomatisdan yang disengaja Q,azarus, 1991). Dalammode pemrosesan otomatis, jika sebuah situasidintlai memiliki relevasi yang tinggi dengantujuan yang ditetapkan, maka respoll afektifmendominasi tindakan yang dilakukan.
Bilamana rvaktu dan peluang ada, maka responyang disengala akan melibatkan kognisi secara
dominan. Berdasarkan hasil tersebut, riset iniberasumsi bahwa sistem organisasi kognitifdan afektif digunakan dalam organisasi tidakberimbang, ter€lantung dart relevansi danketers ediaan waktu untuk mempro s esnya.
2.2. Responsifitas Perusahaan
I{onsep pemasaran, sebagai dasar daripemikiran pemasafan modetn, menetapkanbahwa untuk mencapai kesuksesan .yangberkelanjutan, pefusahaan harusmengidentifikasi dan memuaskan kebutuhanpelanggan lebih efektif dari yang dilakukanoleh pesaingnya (Da,v, 1994). Sebagian besarliteratur terkait orientasi pasar menjelaskansejauhmana perusahaan akan bedaku, atau
cenderung untuk berlaku, sesuai dengankonsep pemasaran (I{irca dan Hult, 2009;
I{ohli danJaworski, 1990). Selama ini, orientasipasar dikonseptualisasikan dari perspektifperilaku dan budaya (Homburg dan Pflesser,2000). Perspektif perilaku menitikberatkanpada aktifitas perusahaan yang berhubungan
dengan memperoleh dan mendiseminasi sertamerespon atas informasi yang dikumpulkandipasar (mis: I{ohli dan Jaworski, 1990).
Perspektif budaya memfokuskan pada normadan nilai perusahaan yang mendorong perilakuanggotanya agar konsisten dengan orientasiterhadap pasar @eshpand6 dan \Webster,1,993;
Narver dan Slater, 1990).
Dalam penelitian ini, responsifitas perusahaanmerupakan pengembangan dari konseporientasi pasar yang mendasatakanpada keduaperspektif tersebut. I{ecepatan merupakankunci utama dari responsifitas perus ahaan, danpenelitian ini mengadopsi pendapat dariHomburg dkk. (2007) bahwa responsifitasterhadap pesaing adalah sejauh mana sebuahorganisasi mefespon secara cepat akanperubahan yang dilakukan oleh pesaing.sedangkan responsifitas terhadap pelangganadalah sejauh mana perusahaan secara cepatperubahan yang terkait dengan pelanggan.
2.3. Orientasi Kewirausahaan
Perusahaan petlu mengadopsi pemikiranentrepreneurial untuk mengeksplor pasar yangsedang tumbuh atau kebutuhan konsumenvang tidak terpenuhi (Atuahene-Gima dan I{o,200I). Schindehutte, Morris, dan I{ocak(2008) mengindikasikan bahwa perilaku yangmendorong pasar merupakan esensi daritindakan yang ent{epreneurial, merefleksikantingginya jiwa kewirausahaan. Orientasikewirausahaan metupakan pfoses, praktek,dan aktifitas pengambilan keputusan yangmengarah pada masuknya perusahaan ke pasarbaru atatt menawarkan hal baru di pasar(Lumpkin dan Dess, 1996). I{atenanva,orientasi kewirausaha n sangat penting dalamproses kewirausahaan pefusahaan, termasukdidalamnva menyadari dan mengeksploitasipeluang vang ada (Schindehutte dkk., 2008).
S ebagian besar kons ep orientasi kewiraus ahaan
menggunakan 3 dimensi dalammenlelaskannya: proaktif, inovatif, danpengambilan resiko (I{reiser, Marino, danWeaver,2002; Matsuno dkk. 2002).
JutnalNlanajemen TeknologiVo1.13 lNo.1 12014
Ssktco dan l/icianaf Sisten Organisasi KognitiJ dan,4fektif tlan Pengarahnla terhadap Kinerya Apotek di Surabqta: Efek Moderasi Oientasi
Keniralsahaan
Proaktif merupakafl seiauhmana perusahaan
mengantisipasi kebutuhan dan perubahan
pasar di masa depan (Kreiser dkk', 2002;
L.rmpkin dan Dess, 1996) dengan "mencari
peluang baru yang mungkin atau tidak terkait
d.ttg^ oPerasi Yang ada s^at ini,memperkenalkan produk baru dan merk lebih
awal dan pesaing, dan sec^ra stfategis
mengurangi operasi yang sudah m^t^trg ^taLr
d.idalam tahapanmenurun dari daur hidupnya"
(\hnkatraman, 1.989; inal. 949). Inovatifitas
merupakan seiauhmana perusahaan tedibat
dan mewuiudkan ide baru' kebaruan yang
tinggi, eksperimentasi, dan kreatifitas yang
^kii mengarah pada terciptanya produk,
layznan,dan proses baru (I-umpkin dan Dess,
1996; Wang, 2008). Mengambil resiko
merupakan seiauhmana perusahaan mau
membuat komitment sumberdaya yang besar
dan beresiko karena zdanya peluang untuk
gagal,biladilakukan (Boso, Stoty, dan Cadogan'
201,3).
2.4. PengembanganHiPotesis
Para peneliti dalam strategi betsaingmenekankan pentingnya kognisi' misalnya
Porter (1980, hal. 72) menyatakan hahwa
organisasi membutuhkan "beberapa sistem
inieliien bagi pesaing" guna menganalisis
lingkungan persaingan secar^ sukses' Begitu
jug^ banyak penelitian empiris yang
minyatakan bahwa dalam pengambilan
keputusan bersaing, kognisi sangatdibutuhkan. Seperti yang disampaikan oleh
Clark dan Montgomery (1999) bahwa manaier
menggunakan proses kategorisasi dalam
mengidentifikasikan pesaing-pesaingnya'
Perbedaan model mental inilah y^ng
menjadikan patamanaier dalam suatu industri
menggunakan proses yang berbeda dalam
menanggapmya dan menghasilkan respon
yang berbeda pula (Daniels, Johnson, dan De
Chernatony 2002). Pzda level organisasi,
Ghoshal dan \Westney (1991) melaporkan
bahwa perusahaan akan lebih memahami
lingkungannya bila mereka mengumpulkan
dan mengintetpretasikan informasi tentang
pesaingnya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pemrosesal
informasi yang terkait dengan pesaing lebil
menitikberatkan pada kognisi dibandingkar
afeksi, mengingat ketersediaan sumberday
untuk memprosesnya lebih tinggi (Shiv dar
Fedorikhin, 1'999).
Selanjutnya, pesaing tentunya tidak aka:
bersedia untuk berbagi informasi tentang akl
yang telah ^t^u ^k^n
mereka lakukan sert
alasin dibaliknya (Homburg dkk., 2007)' Hr
ini meniadikan informasi yang reliabel tetka
dengan pesaing susah didaPatka(A4ontgomety, Moore, dan Urbany, 2005
menjadikan mekanisme petolehan infotma
melalui sistem dan prosedur yang baku da
mendorong penggunaan kognisi. Selain it'
ketidakpastian akan tindakan pesain
meniadikannya susah untuk diprediksi da
diatasi, sehingga perusahaan akan tergantur
pada sinyal-sinyal yang samar dan komplel
ircta"fq Elfenbein, dan Staw, 2010). Semak
tinggi ketidakpastian y^ng dihadapi tetkz
dengan tindakan pesaing, semakin genc
perosahaan untuk memperoleh informasi dr
memprosesnya (Chen, Su, dan Tsai, 200'
Sehingga fungsi sistem organisasi yal
kognitif dalam mengarahkan resP(
perosuhaun tethadap tindakan pesaing ak'
mendominasi dibandingkan y^ng afekt
Sehingga,H,: Responsfrtas apotek terbadap pesaing san,
dipengaruhi secara positif oleh sistem organis
kognitrf diban dingkanl ang {e kttf.
Pada industri yang membutuhkan tingl
kepercayaan tinggi, seperti apotek yx
menjuai obat, keperczyaan ^trtara
pembeli d
penjual sangat dipengaruhi oleh aspek sot
dari hubung n yang ada (Schultz and Flva
2002). I{atakteristik tenag peniual ya
membantu dalam interaksi sosial, misah
emotional intelligence S'ozel1, Pettiiohn, c
Parker, 2004), kemampuan untuk mengel
minat pelanggan dalam bersosialisasi maug
sikap yang positif terhadap pelangp
(Sharma, tggg), telah menunjukkan da
meningkatkan efektifitas dati hubunl
dengan pelanggan. Interaksi sosial ini i'
penting dalam mengembangkan layznzn y
JutnalManajemen TeknologiVo1.13 lNo.1 12014
5'nkon dan Ltidanaf Sisten Organisa.ri Ko.qnittf dan AJektif dan Pengaruhn-ya terbadap knerfa,lpotek di .lmabaya: Efek L[oderasi OientavKeuirau.e ahaan
ditav'arkan karena pertemuan secafa regulardengan pelanggan akan membantu pefusahaanuntuk mengide ntifikasi keinginan dankebutuhan mereka (mis: I{oufteros,Vonderembse, dan Jayaram, 2005; Sethi, 2000).
Penelitian dalam bidang psikologi iogumenuniukkan nilai positif dari interaksi social"perasaan dapat dilihat ... sebagai pendarang
utama dari banyak tanggapan (yang dilakukanperusahaan) " (Forgas 2003,hal. 597).
Selain itu, apotek iuga sedng mendapati situasiyangmembutuhkan keputusan vang spontan disaat pelanggan membutuhkan (Homburg dkk.,20()7). Lebih khusus, pegawai apotek yang
sering berinteraksi dengan pelanggan seringtidak memiliki waktu untuk menggaliinformasi lebih dalam dan memprosesnya,sehingga nilai dan keyakinan yang dimiJikiperusahaan akan mengarahkan mereka untukmengambil keputusan. Hai ini sesuai dengan
teori perulaian kognitif bahwa ketersediaan
sumberdal,a untuk memproses bagatmanasebuah informasi diproses, apakah dominanakan diproses secara kognitif atau afektif(Lazarus, 1.991). Bilamana sumberdava untukmemproses terbatas, afektif memiliki dampakyang besar terhadap perilaku, dan sebaliknyakognitrf akan lebih berperan bilamana kognitifdigunakan mengingat sumberdalra waktu yang
ada (Shiv dan Fedorikhin, 1 999).
Dalam banr,ak situasi, pelanggan memilikikeinginan )rang tlnggi untuk betbagi informasiterkait keinginan dan kebutuhannl'a (Cannondan Perreault, 1999). Tentunya berbagiinformasi tersebut berpengaruh terhadapbagaimana organisasi akan mempfosesnya.I{ebutuhan organisasi untuk mendapatkaninformasi akan terkurangt (Homburg dkk.,2007) dan mekanisme untuk memprosesnyaakan berkurang karena pelanggan ingin segera
ditanggapr (Thomke dan Von Hippel, 2002).
I{onsekuensinya, ketersediaan }'ang mudahdan keinginan yang rendah untuk menganalisis
menjadikan sistem afektif akan lebih dominanuntuk digunakan dalam membentukresponsifitas terhadap keinginan pelanggan.
Sehingga,Hr: Responsiftas apatek terhadap pelanggan sangat
dipengaruhi secara positlf oleh sisten organisasi
oft ktif di b an di ngkan 1 a ng kogn i trf.
I{onsisten dengan literatur orientasi pasat (mis:I{ohli dan Jaworski, 1990; Homburg andPflesser 2000) dan berdasarkan rekomendasidari Lehmann (2004), penelitian inimendefisnikan kinerja apotek menjadi duadimensi, yakni kinerja pasar dan keuangan.I{inerja pasar adaTah efektifitas dari aktifitas-aktifitas pemasaran yang dilakukan oleh apotektetkait dengan sasaran-sasaran pasar, misalnyakepuasan pelanggan, pertumbuhan, danpangsa pasar (Homburg dan Pflesser, 2000);
sedangkan kinerja keuangan terkait dengankinerja keuangan dari apotek dibandingkanpesaing, misalnya terkait dengan laba yangdihasilkan, pertumbuhan 7aba, dan retutn onsales (Homburg dkk., 2007).
Sesuai dengan prediksi teori sistem terbuka,responsifitas petusahaan terhadap pesaing dan
pelanggan akan berpengaruh secara positifterhadap kinerja pemasaran dan keuangan
apotek yang i.tg" telah dibuktikan dalambeberapa penelitian, misalnya Jayachandran,Hewett, dan I{aufman (2004) maupunHomburg dkk. (2007). Hal yang sama juga
disampaikan oleh $7hite, Yaradarajan, dan
Dacin (2003, hal. 63) bahwa "untuk bertahandan sejahtera dalam pasar yang kompetitif,perusahaan harus merespon secara konunpterhadap peluang dan ancaman )'ang terdapatpada lingkungan yang selalu berubah."Responsifitas tersebut akan menjadikanperusahaan adaptable dan selalu berkineriadiatas rata-rata (Reeves dan Deimle4 201I).Sehingga,H,: Responsiftas apolek lerhadap (a) tindakanyng
dilakukan pesaing maupan (b) kebatahan
p e langgan b erp engaru h po si trf terh adap kl n e ri aperasahaan.
Seperti yang dijealskan sebelumnya, apotekmerupakan industri yang memiliki sumberdaya
dan pasar yang sama, sehingga dinamikakompetisr vang ada sangatlah unggi (Chen,
1996). Meskipun pe tusahaan memilikiresponsifitas yang tinggi, baik terhadapundakan yang dilakukan oleh pesaing maupunkebutuhan baru 1'ang dimiliki oleh pelanggan,
namun bilamana apotek (pengelolanya) kurangaktif dalam menghasilkan ide-ide batu dan
I Jurnal27 | \l"nrj.-en leknologi
lV,r) lj,No. I 2014
I
-f trkora rlan I'idana/ Sisten Or,qanisasi Kognitl dan A;t'ektif dan Pengarahnla terhadap lSnerja Apotek di Sarabay: Efek Moderasi Oientast
Kat,jrat,rahaan
solusi kreatif - inovatifitas (Lumpkin dan
Dess, 1996), tentunya kinerja yang diharapkan
udak akan terczpal Sebaliknya, responsifitas
yang tinggi diiringi kemampuan perusahaan
menghasilkan produk yang memiliki nilai
kebaruan yang tinggi akan menghasllkan frst'mauer aduantage dan kinerja yang tinggi (Suarez
danLanzolla,2}}7).
Hal yang sama juga teriadi bilamana pengelola
apotek berani mengambil resiko dan proaktif.
Pengelola apotek yang berani mengambil
resiko akan mengambil peluang yang ada di
pasar, meskipun ke cil, dengan hatapanmendapatkan hasil yang lebih besar dari biaya
yang digunakannya (I-umpkin dan Dess, 1996)'
Setiap tindakan pesaing at^tr kebutuhan
pelanggan akan suatu layanan akan segera
ditespon dengan mengambil keputusan guna
mengkapitalisasinya, sehingga kinerja apotek
akan iauh lebih tinggi dibandingkan apotek
yang pengelolanya kurang mengambil resiko.
Pengelola vang proaktif juga akan meniadikan
apotek selalu mengambil inisiatif untukberkompetisi secara agresif dengan apotek
yang iain (Boso dkk., 2013). Hal ini iaga akan
mendorong perusahaan selalu didepan dzlarn
produk at^ulay^nanbaru, sehingga dihaiapkan
kinerjanya akan selalu diatas rata-rata.Sehingga,Hr: Pengaruh responsiftas apotek terhadap k)
tindakan yng dilakukan pesaing naapwn (b)
kebutu h an p e langgan n emp unlai p engaru h pa sitfyang lebib kuat bilamana pengelo/an1a nemiliki
orientasi kewirausahaan tinggt dibandingkanJdng
rendah.
3. MetodePenelitian
Obyek penelitian ini adzlah apotek yang
beroperasi di kota Surabaya Timur, dimana
densitas apotek lebih tinggi dibandingkan
kawasan lain di Surabaya. Jumlah keseluruhan
apotek yang beropetasi seban,vak 179 buah,
namun riset ini hanya menyasaf pada apotek
yang dikelola secara mandiri dan bukantermasuk apotek ;t'ranchise atau apotek rumah
sakit dan klinik, sehingga total apotek yang
disasar sebanyak 171 baah. Apotek wanlzbamemiliki iarrngan yang luas dalam perputaran
obat-obatan, sementara apotek rumah sakit
dan klinik merupakan bagian dari rumah sakir
dan klinik yang selalu ram t dengan pasien
Maka dari itu, apotek mandiri (perseorangan'
dipilih karena pengelola apotek mandiri harur
melakukan pengambilan keputusan dar
strategi secar^ mandiri untuk dapat bertahardalam iangka waktu yang panjang padt
persaingan yang ketat ini. Responden yanl
disasar zdalah pemilik apotek, pengelolr
(manajer) apotek, atauPun pegawai yan{
ditun juk oleh keduanl'a dikatenakarmengetahui kondisi apotek; yang menerimr
kuesioner dan diberikan waktu satu minggt
untuk menyele s aik anny a. I{ue sioner yang telai
terisi akan diambil oleh peneliti dengan tetlebil
dahulu melakukan konfirmasi kepadresponden.
Riset ini menggunakan 3 item Y^n,dikembangkan oleh I{ohli, Jaworski, da:
I{umar (1993) dan Moorman (1995) gun
mengukur dimensi mendapatkan informas
sedangkan diseminasi informasi (3 item) jug
mengadaptasikan penelitian I{ohli dkk. (1993
Adapun analisis (3 item) dan penfimpanainformasi (3 item) menggunakan item yan
dikembangkan oleh Homburg dkk. (2007
Lima item yang digunakan untuk mengukt
sistem otganisasi yang afektif mengadop
penelitian yang dilakukan oleh Deshpande da\Webster (1989). Guna mengukur responsifitz
pada pesaing dan pelanggan, riset irmengadopsi item yang dikembangkan ole
Homburg dkk. (2007) yang terinspirasi ole
Jayachandran dkk. (2004). Untuk kiner
pemasaran, 3 item diadopsi dari penelitia
Homburg dan Pflesser (2000), sedangkan
item kinerja keuangan mengadopsi da
penelitian Homburg dkk. (2007).
Semua item tersebut diukur menggunakan
skala Likert, dengan angka 1 menuniukkz
tidak setuju dan angka 5 menuniukkan setui
Terkait dnegan orientasi kewitausahaan, ris
ini mengadopsi 5 item yang diadopsi dz
Naman dan Slevin (1993) dan diuk'menggunakan 6 skala Likert, dengan angka
menuniukkari sangat tidak setuju dan angka
menuniukkan sangat seruju.
JurnaiManajemen TeknologiVol.13 No.1 I 2014
|ukoco dan Viciana/ .listem Organisa.ri Kogniti;f dan AfektiJ dan Pengarahnla terhadap Kinerya Aponk di .larabay: Efek trIaderasi OientauKeairausahtan
Riset ini juga menggunakafl lima variabelsebagai kontrol: lama berdiri, ienis konsumen
in"g dilayani, jumlah peniualan, jumlahpegawai, dan pemilik/manajer. MenurutHomburg dkk. (2007), keempat faktor yangpertama harus dikontrol terkait dengan kinerjaperusahaan, sedangkan status sebagai pemiJikiatau mznajer dijadikan kontrol untuk meLihatapakah ada perbedaan respon yang diberikanoleh manajer dengan pemilik.
Guna mengurangi common-method uariail(e(CMV),riset ini melakukan b a lan ci ng order, yaknimenguf utkan peftanyaan tidak secaf a
berurutan (kinerja di awal, diikuti oleh sistemorganisasi, orientasi kewirausahaan, danresponsifitas pada pesaing dan pelanggan.Penggunaan sumber pefi^nya^n yang berbedaserta skala pengukuran yang berbeda juga
merupakan salah satu upaya untuk mengurangJ.
CMV sesuai dengan saran dari Podsakoff,Macl(enzie, Lee, dan Podsakoff (2003).
Terdapat I13 responden yang mengrsikuesioner dengan response rate sebesar 66,080/0.
Responden wanita cukup dominan (78,80%),dengan umur diatas 30 tahun lebih dad B5%.
Latar belakang pendidikan sebagai apotekerdiatas 90%0, dengan 4 orang bergelar masterdan doktor. E,mpat puluh enam orangmengelola apoteknya sendiri, sedangkan 67
orang (59,300/o) menjadi pengelola apotek milikorang lain. Pemilik apotek yang bukan apotekersebanyak 61. orang (540/o), sedangkan apotekyang dimiliki oleh apoteker sebanvak 52 buah.Terdapat 22 apotek yang memiliki proporsipenjualan obat tesep dokter (ORD) lebih besardas. ouer the coanter (OTC), sedangkan 53 buahmemiiiki proporsi yang sebaliknya. Adapun 38
buah apotek memiliki proporsi yang seimbang.
Apotek dengan pegawai antan 3-5 orangsebanyak 65 buah, adapun yang memiliki lebihdari 1,0 orang sebnayak 1B buah. Empat puluhSembilan orang telah bertindak sebagai
pengelola apotek lebih dari 6 tahun, sisanya
beragam vang didominasi oleh 4-6 tahunpengalaman.
Apotek yang telah beroperasi lebih dari 10tahun sebanyak 41 buah, diikuti 3-6 tahun (34buah), 7-10 tahun (30 buah), dan sisanyakurang dari 3 tahun. Sebagian besar apotek(41,60oh) memiliki konsumen antara 25 hrngga50 orang, dan proporsi yang memiliki jumlahkonsumen lebih dari jumlah tersebut sebanyak30,100/o. Dua belas apotek memilikipenghasilan diatas 100 juta rupiah, 28 apotekberpenghasilan 51-100 juta, dan sisanyamemiliki pendapatan dibawahnya. Terkaitdengan pangsa pasar, lebih dari 50% memilikipangsa pasar kurang dari 5o/o dan hanya 7
apotek yang memiliki pangsa pasar diatas 2006
di daerah operasinya.
4. Analisis
Pendekatan partial least square (Smart PLS 2.0;
Chin, 1998) digunakan untuk memodelkanjalur yang mengestimasikan pengukuran danpafametef-p al:ametef stfuctufal dalam structural
e q a a ti o n m o d e/ (S END \<ar ena dalam p enelitian inimenggunakan variabel reflektif (modal sosialkognitif, struktural, dan relasional; berbagipe ngetahuan, dan interdependensi) danformatif (kinerja hubungan) secara betsam^ n.Untuk mengukur property psikometri dariinstrument penelitian. riset ini menggunakanprosedur yang digunakan oleh I{leijnen,Ruyter, and \Wetzels (2007), menggunakanindikator reflektif pada seluruh konstruk (lihatTabel l).
Model null t^np^ hubungan strukturaldiestimasikan, dan reliabilitas dievaluasidengan t^ta-rata composite scale reliabililt (CR)
dan auerage uariance extracted (AVE) (Chin, 1998;
Fornell and Larcker, 1981). Untuk semuapengukuran, semua nilai CR diatas 0,700 danAVE, juga diatas 0,500 (Fornell and Larcker,1981). Selain itw, conuergent ualidi4, dievaluasidengan meLihat pada standardiqed laadings dadpengukuran yang digunakan (Chin, 1998), dansemuariya menunjukkan angka lebih dari 0,500.Satu item pada orientasi kewirausahaan yangmemiliki loadings dibawah 0,500 dihapus dalampenghitungan lebi h lani u t.
JurnalNlanajemen TeknologiVol.13 I No.1 2011
29
S tr ka;a da, I -iiana i S isten Or.qanisasi Kognilyf dan Afeknf dan Pengaruhnya terhadap Kinerya Apotek di Surabaya: Efek Moderasi Oientasi
ku'irnrcal:aan
Tabel 1. Validitas dan Reliabilitas Variabel Penelitian
Composite Cronbach'sureliabil
Perusahaan kami dan Astra ....,.lGCompl/ Kami mengumpulkan informasi teniang,'.... secara sistematis
lGCustl dan terus-menerus
lGCompZ Kami mengumpulkan informasi tentang secara
lGCust2 menyeluruh
lGComp3/ Kami mengamati perilaku '....' secara s$emats dan terus-
lGCu$3 menerus
Mendiseminasi infornnsilDCompl / Pegawai kami menghabisl€n waktu yang culflp untuk
bertu ka r pe rkemba ngan terbaru terkait ...,.. den gan peg awai
lain dalam 1 apotek
0,913/
0,9220,937/0,943
0,9211
0,901
O,BBZ
0,867
0,853/0,843
0,876/0,867
0,8920,892
O,BB6/
O,886
0,906/
0,906
0,957/0,866
0,943/
0,977
0,90 1/
0,866
0,945/
0,935
0,903/
0,893
0,9231
0,905
0,9 54/0,%4
0,9121
0,906
0,840/
0,B34
0,876/0,B75
0,926/0,916
lDCustl
lDCust2
lDComp3/lDCust3
lSCompZlSCu$2
lSComp3/lSCu$3
lDComp2/ Kami secara terafur mengedarkan dokumen yang memberikan
informasi relevan mengenai ,,....
Semua pegawai apotek kami secara terafur menerima
informasi terkait dengan perkembangan yang dimiliki oleh
Menganalisis lnformasi
lACompl/ Kami menganaliss informasi tentang ...". secara sistematis
lACusll dan teratur
lACompZ Pemilik Apotek secara periodik menganalisis dan
lACusl2 menginterpretasikan informasiyang terkumpul tenhng .. '. '
lAComp3/ Pegawai apotek kami secara teratur bertemu untuk
lACu$3 menganalisisperubahanterkait..'...Menyimpan infomasilSCompl/ Kami menyimpan dan memperbarui informasi tentang ..."'lSCuSi kami dalam sistem informasi yang sesuai (contoh: data base)
secara sistematis dan teratur
Kami menympan dan memperbarui informasi tentang '.'...tcami dalam dokumen-dokumen yang sesuai secara sistematls
dan teratur
Semua pegawai apotek kami memiliki akses dan menlmpan
9Ftem Kognitif _ "
Mendapatkan informasi
informasi vanq tersedia
Sistem AfektifSAComp'1/
SACustlSACompZSACust2
SAComp3/SACust3
SAComp4/SACust4
SAComp5/SACust5
Kami sadar bahwa adalah faktor penting yang
mempengaruhi lqesuksesan apotek kami
Kami menekankan aktivitas terkaii ...... dan sukses
Kami memiliki budaya yang berorientasi pada ......
...... kami adalah titik uhma dari aktivitas apotek kami
0,655/0,648
0,896/0,899
0,901/0,899
0,904/0,904
0,83'1/
0,918/0,923
0,876/0,896
Kami memiliki strategi yang berdasar pada pemahamanil
JurnalManajemen TeknologiVol.13 lNo.1 12014
30
J'trkon dan Viciana/ .li:ten Organisasi Kognittf dan AJekttJ dan Pengarahnya terhadap Kineja Apotek di Sarabay: EJik Moderasi OientastKeuirausaltaan
Tabel 1. Validitas dan Reliabilitas Variabel Penelitian (Sambungan)
Responsifitas Perusahaan
Hubungan perusahaan kamidengan dengan Astra telah meningkafl(an ...
ResCompl/ Kami merespon secara cepat jika sesuatu yang penting terjadi
ResCu$1 pada......l€miResComp2/ Kami secara cepat mengimplementasikan aktiVhsaktivitas
ResCu st2 ya ng terka it de ng an . . . . . . kami
ResComp3/ Jika tindakan kami yang terkait dengan ...... tidak
ResCusl3 menghasilkan efek yang diinginkan, kami segeramenggant nya
ResComp4/ Kami bereaksi secara cepat terhadap perubahan mendasar
ResCust4 pada...... kami
0,956/
0,8680,9271
0,901
0.933/
0,912
0.924t0,886
0,965/
0,895
0,951/
0,915
Odentasi Kewirausahaan
EO'1
E02
E03
E04
E05
Kami memulai suatu aksidan direspon/diikuli oleh apotek lain
Kami selalu mengubah/memperbarui bentuk pelapnan kami
terhadap pelanggan
Kami dengan cepat memperkenallen obat baru di apotek
kami
Kami sangat memperhatikan pemasaran obat dan pelayanan
di apotek kamiKami memiliki kecenderungan yang kuat untuk mengambil
tndakan vanq berisiko tinqqi
0,7620,852
0,571
0,5 50
0,245
0,783 0,690
Kinerja Perusahaan
Kinerja pemasaran
Selama 3 tahun terakhrr terkait dengan pesaing anda, bagaiman kinerja apotek anda dalam:
MPFl Menin gkatkan kepuasan pel ang gan 0,897
0,8%
0,913 0,857
MPF2 Mendapafl<an pertumbuhan penjualan
MPF3 Mendapafl<an/mengamankan pangsa pasaryang diharapkan 0.856
Kinerja keuarganFPF,1 Mendapat<an laba png diharapkan 0,969 0,864
0,958
0,789
FPF2 Mendapafl<an pertumbuhan laba yang diharapkan
Catatan: ltem pertanyaan yang tercetak miring dihapus untuk analisis lebih lanjut dikarenakan outer loadings yang rendah
FPF3 Me4,apailran req{l on sa
Menurut Ghozali Q01.1), variabel denganindikator formatif tidak dapat dianalisis
dengan hanya melihat conuegent ualidi4t dan
composite reliabili4, sepertr halnva konstrukreflektif. Untuk itu, analisis tambahan dengan
menilai koefisien regresi dan signifikansJ.nl'a
dilakukan untuk kinerja perusahaan. Hasilanalisis juga menuniukkan bahwa koefislenregresinva memiliki tingkat signifikansi yang
diharapkan, sehingga semua vadabel yang
digunakan dalam penelitian ini memilikivaliditas dan reliabilitas yang diharapkan.
Untuk mengecek dampak dari potensi common
ruethad uaiance (CM\D daiam penelitian ini, 2langkah pengujian dilakukan. Pertama,menggunak zn uii H ar m a n' s o n e -fo c ta r te s I dengan
menempatkan semua item pertanyaan dzlam
p ri n ctp a / ca np o n e nt fa ctor an a ! si s (Pods akoff dan
Organ, 1986). Hasilnya menunjukkan bahwatidak ada satu faktor yang mendominasi.(terdapat 6 faktor yang dihasilkan dengan
64,8900/o adalah latal uaiance, dan faktorpertama mempunyai 19,09Io/o variance).I{edua, .tji discriminant ualiditl dilakukanmengikuti prosedur yang dikembangkan olehFornell and Larcker (1981). Bilamana nilaiAVE, untuk setiap variabel lebih besar darikuadrat korelasi variabel tersebut, mzka dapatdikatakan bahwa
^rrta;r variabel penelitian
memiliki discriminant ualiditl. Tabel 2
menunjukkan hasil tersebut dan terlihat bahr,va
nilai masing-masing AVE,lebih besar dari nilaikuadrat dart korelasi variabel-vatiabelpenelitian.
JutnalManajemen TeknologiVo1.13 jNo.1 12014
0,481
31
G.E
m
'o a,
qp.l+c
iti Ci
!bo!;,
;'-!r)
jEs^dN
f4u>n}.;5o
'oy-Od*rcdo.c.r
T&!Cql 6
U5
bDUdtr>N
h0i
!;dC
'!6
ld
H.k.-trd-!M'ddp
OtE!J-!
Sukoru dan ltinanaf Ststem Organnasi Kognitrf dan Afektif dan Pengaruhnla terhadap knerja,4potek di Sarabay: Efek Moderasi OientalKeuirat.rahaan
b- q) :1" !o q) ro \tr lcJ t+ \t \f cD (0e9o)r{)c)\fF\-F(6(o(66)oc\FaaooaossQGD
s s Q \f F Q lt\ O F\ o.) (O CO r!- \ \t Q e c,o (o (c) <o rO cr) (t tI)qqqQq\\\.:o?c-.'qnt
eD 1..- cD c') O c\l ts C\ F tc) (g <- Lr)Y' !9 \f ia Q c\l c\ c\r c\ o o) si oQQFOQFFFSCDT-u)<-
\f fr, SD cD F F- O t- a 6D C\t rf tr)e r11 F- e ql s <rt F N F- rri o, <>qqqqq-q-q\q\e'.,qqnF- cD Fr F Q (b \t cF) @ o o <D €C\stsc|AC!C\C\6lt1+1+Or_OOOOO\ftf)\fu)(c>(')$-
(O A N O (() cD (D l- O (O O) O C\laaaQAc\lGlOtr)-il-.+O-oaoQo(o\tooCo(ocD+c\
\ cD l-- !- Q (Y) r<f O + oO cO cr) €)c\tsFQ|c'c\tOL()N.sf.sforqqqqq\tqaq\c9a?i-
s9 Q q-{ Q !0 (') O O) O (O O) O c\r99999olc)@Los=to'_OOOQOaT(oF(O(OC).trc\
(o c\l : (\l crl ro c\ () (o o rf (o(ooqF-c!cf)N(f)o)ro(oCf)-:c!ic!qqqqqclqc.l
nq
r.o\fa
aRNd€>p>3sgsqqq iqqqq?<?-;q
38439€5SERS8=\\ c-qTc?"-:q":cr{c?qg.
8d38F=:?:gES3I c q -q a Y -. Y ". n q ': T
-: o) o c.) 9? (o trl (o Lo (g ro cD 9\.1q(o=;q\|r-@F@6=o90c q n "! T q - q -. i - - q
SHHSSRRSfrSgHE
O (\l 6 O) .<f, -
o -
o F- sf -
cr)C\l .{' (O r @ O) (.o O) @ Lr) \- (ri coc2 *: - c? q q cD <? cl ": -q ": oqC\l C\l (\l C\
- <t CO $ C.) S lf) rf) \f
c(ttcP-ES'Fcco)
'=iX'6(s=c.cF. eE 8-t -sEl€c €-s*€-s*F-E'EEi p*gq=-8=-Bg-gE€l.= +3As-RE F=g€E HlE E g g f -9' . -- (u a o-l:=tt=EEEEbb.e.olF E € € E E .E 6 d * * ; a15 e E; s 3 3-3 # e e 5 €I
a/,
(\a
o
oo
(\t
cien
stEI
(E(!&,
IE
ocoo-dt-o6LCI
adOrio
!Ic3
aU
(l
O.stqO
.iO
c(I.
32IurnaiManajemen TeknologiVo1.13 I No.1 2014
Sakoto dan Vicianaf ,\'isten Organisati Kagnitif dan Afektif dan Pengaruhtrya terhadap Kinerja Apotek di Sarabay: Efek Moderasi Orientas.t.
Keairuuvhaan
Untuk menguii hipotesis, riset inimenggunak
^n ., tra ctu rLt / e q tl a ti 0 il m 0 d e li ng dengan
metode pdrtidl least quare (PLS) menggunakanSmart PLS 2.0 (Chin, 1998). Mengingat duavariabel merupakan variabel formatif (kinerjahubungan dan variabel kontrol), peng€lunaanPLS tepat dalam menganaLisis model penelitianyang menggunakan variabel teflektif danfotmatif. Prosedur yang digunakan denganmenghasilkan sub-sampel 300 dari kasus yangdipilih secara random, dengan penggantian,dan data aslinya. I{oefisien jalur kemudiandihasilkan untuk sub-sampel yang tetpiJih. r-
statistik dihitung untuk semua koefisien,berdasarkan stabilitas antar sub-sampel yangmengindikasikan jalur mana. y^ng signifikansecara statistik.
Penelitian ini menggunakan second-order factoruntuk sistem organisasi yang kognitif, baik bagipesaing dan pelanggan, maupun kinerjaperusahaan. Prosedur ini ingu konsistendengan lang dilakukan oleh Homburg dkk.(2007) guna mengelola jumlah parameter yangdigunakan dan pada saat yan€l sama menjaga
maltifaceted nature tf construct (Little,Cunningham, Shahar, dan \fidaman, 2002),
dilakukan ttem p arce linguntuk variabel-variabeltersebut.
Hal ini i.rg, ditunjang dengan tingginyaCronbach's Alpha (diatas 0,700) untuk masing-masing dimensi seperti yang disajikan padaTabel1.
Hasil analisis menunjukkan bahwa sistemorganisasi afektif (f1r=0,261, t - 2,294)memiliki pengaruh yang lebih besardibandingkan sistem organisasi yang kogniuf(f3 r= 0,1, 9 0, t= 1,832), s ehingga H, terkonfirma si
dalam penelitian ini. Hipotesis keduamemprediksi bahwa responsifitas perusahaanpada pesaingnya dipengaruhi secara dominanoleh sistem organisasi yang kognitifdibandingkan afe ktif. Hasil analisismenunjukkan bahwa pengaruh sistemorganisasi yang kognilf (11.=9,362, t=3,776)dan afektif (po=0,426, t=4,295) memilikitingkat signifikansi yang sama, sehingga H"dalam penelitian ini tidak terkonfirmasi.Hipotesis ketiga menyatakan bahwa pengaruhresponsifitas perusahaan pada tindakan yangdilakukan pesaing maupun yang dibutuhkanpelanggan berkontribusi positif terhadapkiner ja perus ahaan. Hasil analisismenunjukkan bahwa responsifitas padapesaing berpengaruh secara positif tethadapkinerja perusahaan (f3r=0,198, t- 2,305),sedangkan responsifitas pada pelanggan tidakberpengaruh secara signifikan (fj,,=0,1,0I,t=0,755), sehingga hanya H." yang terdukung.
R2:0,374
JutnalNlanajemen TeknologiVol.13 lNo.1 12014
R2:0
0:0,I s
R1-0.170
Catatan: ' menunjukkan p<0,100, - menunjukkan p<0,05, " menunjukkan p<0,01, '"^ mcnunjukkan p<0,001
Sistem Kognitif
Respon pada
Pesaing
Sistem Afektif
Kewirausahaan
Respon padaPelanggan
Sistem AfektifPelanggan
Gambar 1. Model Penelitian
JJ
Stkoco 1an Viciana/ Sisten Organisasi Kognitif rtan,A;t'ekti;f d.an Pengarubnla terhadap l(ineia A1>otek di SarabEa: E;t'ek Moderasi Orunta'
Keuirattsahaan
Hipotesis keempat menyatakan bahwa
pengaruh positif responsifitas perusahaan
pada pesaing dan pelanggan akan dimoderasi
oleh orientasi kewiraus ahaan y zngdimiliki oleh
pengelola, semakin tinggi otientasikewirausah^an m ka pengaruh tersebut akan
semakin menguat. Guna menguiinya, riset ini
mengikuti prosedur yang digunakan oleh Gray
dan Meister Q004), riset ini memodelkannya
dengan mengintetaksikan vartab el
responsifitas pada pesaing dan pelanggan
dengan orientasi kewirausahaan sebagai
moderator dengan menggunakan metode
centering seperti yang disarankan oleh Fraziet,
Tix danBarron (2004).
Misalnya, untuk menielaskan bagaimana
pengaruh tingkat orientasi kewirausahaan
tethadap hubungan ^nt^r^
responsifitas pada
pesaing dengan kinerja petusahaan, riset ini
menciptakan n m vadabel interaksi baru
dengan responsifitas pada pesaingsorientasi
kewirausahaan. Mengingat variabelresponsifitas pada pesaing dan orientasi
kewirausahaan (1item dihapus katena loading
yang rendah) masing-masing memiliki 4 item,
maka terdap at1'6 rtemhasil interaksi keduanya'
Intetaksi antat^ responsifitas pada pesaing
dengan orientasi kewirausahaan tidak
signifikan (Fr=-0,115, t = 0,895), begitu juga
interaksi afltar^ responsifitas pada pelanggan
dengan orientasi kewirausahaan (pr=-0,115,
t=0,895); sehingga H* tidak terdukung'
Adapun pengaruh variabel kontroi terhadap
kinerja petusahaan jngu signifikan, yakni
iumlah pegawai dan penjualan serta jenis obat
yang dibeli konsumen berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap kinerja apotek'
5. KesimPulan
Penelitian ini dapat disimpulkan sebagai
berikut: Pertama, peneliuan ini menuniukkan
bahwa sistem organisasi yang kognitif memiliki
kontribusi yang sama signifikannya dengan
sistem organisasi yang afektif dalam
membentuk responsifitas perusahaan pzda
pesaing.
JurnalManajemen Teknologi
Vo1.13 lNo.1 12014
Hasil ini bertentangan dengan argumen
sebelumnya bahwa pemtosesan informasi y
komprehensif terkait dengan tindakan pesr
akan mendorong organisasi mengguna
sistem organisasi kognitif lebih domi
dibandingkan afektif (Homburg dkk., 2(
Shiv dan Fedodkhin, 1999). Hal ini munl
dikarenakan industri apotek diatur den
banyak regulasi oleh pemerintah maupun e
profesi dranlan apoteker meniadikan ke
sistem, baik kognitif dan afektif, berpr
dalam membentuk responsifitas terha
pesaing sama kuatnya. Selain itu, mengir
responden penelitian ini adalah pengelola
pemilik apotek yang notabene sebagian b
lulusan Fakultas Fatmasi. UniversAirlangga, maka interaksi sosial dan emosi
ant^t ^poteker
sangat tinggi sehingga sis
organisasi afektif iogu berperan dt
membentuk responsifitas terhadap pesainp
Yang kedua, penelitian ini mengkonfir:
bahwa sistem organisasi afektif lebih dom
dalam membentuk resPonsifitas ^P
terhadap pelanggan dibandingkan syl
organisasi kogrutif. Hal ini seialan der
penemuan Homburg dkk. (2007) bt
nofma atau ntfat organisasi berperan dorr
membentuk tesponsifitas apotek terh
kebutuhan pelanggan dibandinPpemrosesan informasi yang meteka lakr
Interaksi sosial yang tinggi dengan pelan
(mis: I(oufteros dkk., 2005; Sethi, 2
kebutuhan untuk mengambil keputusan s
spontan (Shiv dan Fedorikhin, 1'999),
kerelaan untuk Pelanggan untuk be
informasi secara terbuka (Cannon
Perteault, 1999; Thomke dan Von Hj2002) meniadikan perusahaan menggur
afeksinya dibandingkan kognisinya c
menanggapi kebutuhan Pelanggan'
I{etiga, penelitian ini menuniukkan b
responsifitas terhadap pesaing berkont:
positif terhadap kineria apotek, sedat
responsifitas terhadap pelanggansignifikan. Hasil ini hanya mengkonfi
sebagian dari penemuan Homburg dkk. (
maupun Jayachandran dkk. (2004). Hdimungkinkan karena Pelanggan a1
34
.lukaco dan Vicianaf .\'is/em Organisasi Kognitif dan AJiktif dan Penganrhnla terbadap knerya Apotek di Sarabay: Efek il[oderasi Orientasi
Kuuitau.raltaan
sebagian besar merupakan rujukan dari dokter,
*sehingga mereka tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja apotek. Meskrpunapotek i.,gu dapat meniual OTC, namunproporsinya masih relatif kecil dibandingkanORD. Guna meningkatkan kinerja apotek,tentunya berinteraksi secara sosial danemosional dengan dokter perujuk obat akan
lebih efektif.
I{eempat, peneLitian ini menemukan bahwaorientasi kewirausah^afl yang dimiliki olehpengelola
^ta:u pemilik tidak memoderasi
secara signifikan pengaruh respnsifitasperusahaan pada pesaing dan pelangganterhadap kinerja apotek. Nleskipun dalampenelitian ini telah memisahkan pemiJik apotekyang berlatar belakang apoteker dan non-apoteker (pebisnis), namun dlant^ta keduanya
tidak terdapat perbedaan yang signifikan ant^ra
r^ta-t^t^ keduanya terkart dengan odentasikewirausahaan. Dengan kata lain, orientasikewiraus ah aan diantar a pemilik atau p engelola
apotek di Surabaya memiliki level yalg tn-u.
Hasil peneJitian ini mempunvai implikasi
manajerial sebagai berikut: Pertama, pramanajet periu mengembangkan tesponsifitas
terhadap pesaing yang berkontribusi positifterhadap kinerja apotek. Hasil penelitran inimenunjukkan bahwa pemrosesan informasi
secara kognitif dan afektif meningkatkan
responsifitas apotek terhadap tindakanpesaing.
I{edua, meskipun dalam penelinan rni terlihat
bahwa responsifitas terhadap pelanggan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja, namun sistem organisasi kognitif dan
afekuf perlu didorong, mengingat belum
banyak apotek yang menggunakan keduanya
sebagai sumber informasi sebelum keputusan
diambil. Riset ini berpendapat bahwa
responsifitas pelanggan bisa diiadikan dasar
bagi perusahaan untuk membedakan dirinya
dengan apotek lain yan€! nantinva akan
meniadikan keunggulan bersaing dalam
memperebutkan pelanggan [X/u dkk., 2013).
I{etrga, pengelola atau pemilik dapatbenchmarking pada industri apotek di negara
lain, misalnya USA dengan CVS Pharmacy,
yang berevolusi tidak hanya menjual ORD dan
OTC, namun mengombinasikannya dengan
conuenience store sehtngga pendapatan menjadi
lebih tinggi.
Meskipun peneJ,itian ini telah dilakukan dengan
baik, namun masih terdapat beberapaketerbatasan. Pertama, penelitian ini terbatas
hanya pada apotek di Surabaya. Tentunya
dengan mendistribusikan kuesioner ke daerah
lain maupun industri lainnya akanmeningkatkan generalizability dari hasrl
penehtian iru. I{edua, penggunaan sumber
tunggal (pengelola atav pemilik) ,vangmenjawab semua variabel penelitian yang
digunakan meningkatkan potensi c0mm0n
tnetltad uariance (Podsakoff dkk., 2003).
Penelitian kedepan diharapkan dapatmenggunakan sumber yang berbeda, baik dari
pihak apotek maupun data sekunder lainnya
(misal: laporan penjualan dari PBF ^tau
produsen obat). I{etiga, mengingat orientasi
kewirausahaan terbentuk dalam jangka waklu
yang lama, tentunya menggunakan rass-sectiona/
netbod ttdak dapat meng-capture fenomena
tersebut. Untuk itu, penelitian kualitatif vang
longitudinal akan dapat memberikan gambaran
yang jelas terkait dengan prosespembentukannya dan pengaruhnya terhadap
kinerja apotek.
DaftarPustaka
Ardia, H. (2013). BPJS Berjalan,40o/o RevenueRitel Farmasi Te rancam Hilang.l: t t p : I / u, LL, lv " b i s n i .r
f a l; nr" u tn f i d ex.p hp I b t ri tc I ltpl s-h e ry't /an-
4 {} rt re nu e- ritr lfa ru as i- lert n ta n - b i la ng.
Diakses pada tanggal 18 Februart2014.Atuahene-Gima, I{., & I(o, A. (2001). An
Eempirical Investigation of the E,ffecto f Market O rientation andEntrepreneurship OrientationAlignment on Product Innovation.O rgani qoti o n 5' ri e n ce, 1 2 (1), 5 4-7 4.
JurnalNfana]emen TeknologiVo1.13 lNo.1 12014
35
Strkoco tlan l,'iciana/ Sistem Or2anisasi Kogniti.f tlan Afektif dan Pengruhrya terhadap Kinerya Apotek di Sarabay: Efek Maderasi Oia
Keniraasdhaan
Banirestu, H. (201,3). CEO I{imia Farma:Transformasi Apotek meniadi JannganHealth Care Provider. Malalah Swa
Online: http:l / nua.co.idf rco-inleruieu.'f rca-
ki n i aJ"arn a - tran sJrt r ttt a-ri - ap o / e k- rt e nj a d i -
.faringan-bealtb-rcrt prouider Diakses pada
tanggal 1 B F eb tuari 20 1 4.
Beyer, J. M. & Nino, D. (2001). Culture as a
Soutce, Expression and Reinforcer ofEmotions tn Orgatizztions," in E n oti o n s
at Work: T he ory' Res earch an d App licatio n s i n
Management, RoY L. PaYne and CarY L.
Cooper, eds. Chichester, UI{: John \X/iley
& Sons, 173-97.Boso, N., Story, V M., & Cadogan,J. \( (2013).
Entrepreneurial Orientation, MatketOrientation, Network Ties, and
Performance: Study of EnttepreneurialFirms in a Developing Economy. Journalof B usine ss Venturing 28 (6),7 0B-7 27 .
Cannon, J. P. & Perreault Jt., $il D. (1999).
Buyer-Seller Relationships in Business
Markets. Joarnal of Marketing Research,
36Q\ovemb er),439-60.Chen, MJ. (1996). Competitor Analysis and
Intet-firm RivalrY: Towards a
Theoretical Integration. Academl oJ
Man age m e n t Re uie w, 21', 1, 00 -1' 3 4.
Chen, M.-J., St, K., & Tsai, r'Xl Q007).
Competitive Tension: The Awareness-
Motivation-Capability Perspective'Acadenl of Managenent Journal, 50 (1),
101-1 1 B.
Chin, \Xl \il (1998). The Partial Least Squares
Approach for Structural EquationModeling. In: Modern Methodsfor Bu.tiness
Research,ed. G.A. Marcoulides. Mahwah'
NJ, Lawrence Etlbaum Associates,
295-336.Clark, B. & Montgomery, D. B' (1999).
Managerial Identification ofCompetitors. Journal of Marketing,
63fluly),67-83.Daniels, K.,Johnson, G., & de Chernatony, L.
(2002).Task and Institutional Influences
on Managers' Mental Models ofCompetitio n. Organilalion S tu dies, 23 (1),
31.-62.
Day, G. S. (1994). The Capabilities of Matket-
Driven Organizations. Journal ofM arke ti ng 5 8 (October), 37 -52.
Deshpand6, R. & $Tebster Jr., F'E. (1
Orgarizanonal Culture and MarkDefining the Research Agenda. Joar
M a rke ti ng 53 Q anuary), 3-1 5 .
Eppler, M.J.& Mengis,J. Q004). The Co
of Information Ovedoad: A Revir
Liter^tare from Organization Sc
Accounting, Marketing, and RDisciplines. T he Infornation S ociefl ,
325-44.Forgas, J. P. (2003). Affective Influenc
Attitudes andJudgments, in HandlAlfectiue Sciences, Richard J. DavI{laus R. Scherer, and H. Hill Goldeds. Oxford: Oxford UniversiT596-618.
Fornell, C., & Larcker, D.F. (1981). EvaiStructural Equation ModelsUnobservable VariablesMeasurement Errof. Joarnal of Ma
Research, 1 8(1), 39-50.
Frazier,P. A., Tix, A. P., & Batron,I{. E,. (
Testing Moderator and Mediatot Iin Counseling PsychologY Res
Journal of Counseling PsYcholol
1,15-1,34.
Ghozab., I. (201,1). Structural E,q
Modelling Metode Alternatif c
Partial Least Square. Edisi 3.
Penerbit Universitas DiPonrSemarang.
Ghoshal, S. & Westney, D'E,. (
Organtzrng ComPetitor ArSystems. Strategic Management
"12(1),1,7-31.
Hansen, M. T. & Haas, M. R.
Competing for Attention in l{no'Markets: Electronic DocrDissemination in a ManagConsulting ComPanY. AdminiS cien ce pu arte rfi , 46 (1), 1' -28.
Homburg, C. & Pflesser, C. (2000). A Mlaye r Model of Market-orOrgarizanonal Culture: Measu
Issues and Performance Out
Joarnal of Marketing Ret37 Q'dovemb er), 449 -62.
Homburg, C., Grozdanovic, M. & I{aM. (2007). ResPonsiveness to Cus
and Competitors:The Role of Aand Cognitive Organtzational S
J o arn a I of M arke ting, 7 1' (7) : 1 8-3 8.
JurnalManajemen TeknologiVo1.13 lNo.1 12014
SukocodanViciana/ SistenOrgantsaiKognitif dan,4fekti;f danPengaruhnlaterhadapknaTaApotekdi.\'arabala:EJiktrfodera:iOientasi
Knyirau.raltaau
Hult, T.G.,I{etchenJr., D., & Slater, S. (2005).Market Orientation and Performance:
' An Integration of Disp ^{^teApptoache s. S trategic Management Jzarndl,
26(12),1173-81.
Jaworski, B. J. & I{ohli, A. K. (1993). MarketOrientation: Antecedents andConsequences. Journal of Marketing,57flu\),53-70.
Jayachandran, S., Hewett, K., & I{aufman, P.
Q00 4). Customer Response Capabilitf ina Sense-and-respond Era: The Role ofCustomer I(nowledge Prccess. Journal afthe Acadenl af Marketing Science, 32(3),219-233.
Johnson, R. A.,I{ast, F. E., & Rosenzweig,J. E.(1963). The Theory and Management of51 s te n s. New York: McGraw-Hill.
I{ast, F. E. & Rosenzweig, J. E. (1970).Organiqation and Management: A SlstensApp ro ac h. New York: McGraw-Hill.
Katz, D. & I(ahn, R. L. (1978). The Sacial
Pycbology of Organirytions. 2"u ed. NewYork: John \7iley & Sons.
I{eh, H. T., Nguyen, T. T. M., & Ng, H. P.
(2007). The Effects of EntrepreneurialOdentation and Marketing Informationon the Performance of SME,s. JaurnalofB u si nes s Ven turing, 22(4), 592-61, I .
Kilduff, G. J., Elfenbein, H. A., & Staw, B. M.(2010). The Psychologv of Rivalry: ARelationally Dependent Analysis ofCompetition. Academl of Managemenl
Journal, 53(5), 9 43-9 69.
Kirca, A. H., & Hult, T. (2009). Intra-otganizational Factors and MarketOrientation: The Role of NationalCulture. International hlarketing Reuiew, 26
(6),633-650.I{irca, A. H., Jayachandran, S., & Bearden, \ilil
O. (2005). Market Odentation: A Meta-analyttc Review and Assessment of itsAntecedents and Impact on Performance.
J o u rn a / of M arke ti ng, 69 (2), 24 - 41 .
I(leijnen, M., Ruyter, I{., & \Wetzels, M. (2007).
An Assessment of Value Creation inMobile Service Delivery and theModerating Role of TimeConsciousn ess. Journal of Retailing, B3(1),
33-46.
I(ohli, A. K. & Jaworski, B. J. (1990). MarketOrientation: The Construct, ResearchPropositions, and ManagerialImplications. Joarnal of Marketing,54(July),1-18.
i{ohli, A. K., Jaworski, B. J. & I{umar, A.(1993). MARI{OR: A Measure ofMarket Orientation. Joarnal of MarketingResearch,30(4), 467 -77 .
I{ouftetos, X., Vonderembse, M., &Jayaram,J.(2005). Internal and ExternalIntegration for Product Development:The Contingency Effects ofUncertainty, E quivocalitl', and PlatformStrategy. D ecisian S cien ces, 3 6 (1), 97 -1 33.
I{reiser, P. M., N{arino, L. D., & \Weaver, K. N{.
(2002). Assessing the PsychometricProperties of the Entre preneurialOrientation Scale: A Multi-countryAnalysis. Entrepreneurship Tbeory and
P racti ce, 26 (4), 7 1 -9 4.
Lazarus, R. S. (1991), Emation and Adaptation.New York: Oxfotd Universiry Press.
Lazarus, R. S. & Folkman, S. (1985), .l'rra"ff,
Appraisa/, and Coping. New York:Springer.
Lehmann, D. R. (2004). Linking Marketrng toFinancial Performance and Firm Value.
Jct arn a / of Marke ting, 6B (Octobe r),7 3-7 5.
Little, T. D., Cunningham, $il 4., Shahar, G., &Sflidaman, K.F. (2002). To Parcel or notto Parcel: Exploring the Question,Weighing the Merits. Slructural L,qaation
ModelingA Mahidisciplinary Journal, 9 12;,151-73.
Lumpkin, G. T,, & Dess, G. G. (1996).Clarifying the EntrepreneurialOdentation Construct and Iinking ir tcr
Performance. Acadergt af Management
Re ui ew, 21 (1), 1 3 5-17 2.
Makz, E. & I{ohli, A. K. (1996). NfarketIntelligence Dissemination acrossFunctional Boundaries. Journal ofMarketingResearch, 33 (February), 47 -61, .
Matsuno, I{., Mentze r, J, T., & Ozsomer, A.(2002). The Effects of EntrepteneurialProclivity and Market Ortentation onBusiness Performance. Jaarnal ofM a rketi n9.66(3), I B-32.
I Jurnal37 | Nlanale,ncn Teknolugi
lv"t.t: No.1 2014
I
Sakoco dan Viriana/ Sistem Organisasi Kognitf dan A,fekti;l' dan Pengarahnla terhadap K)ner1a Apotek di Sarabay: E{ek Maderasi OientayKen iraa.rahann
Montgomefy, D. 8., Moore, M. C., & Urbany,J.E. (2005). Reasoning about CompetitiveReactions: Evidence from Executives.M arke ti ng S ci e n ce, 24 (1), 1 3849 .
Moorman, C. (1995). Otgantzattonal MarketInformation Processes: CulturalAntecedents and New ProductOutcomes. Journal of Marketing Researcb,
32(August), 318-35.Naman, J. L., & Slevin, D. P. (1993).
Entrepreneurship and the Concept ofFit: A Model and Empirical Tests.S trategzc Man agement Joarnal, 1 4, 137 -1 53.
Narver,J. C.& Slater, S. F. (1990). The Effectof a Matket Orientation on BusinessProfitability. Journal af Marketing, 54(Octobef ,20-35.
Pharma Indonesia. (2012). MereviewMomentum Pertumbuhan IndustriFarmasi 2011-2012. Pharma Indonesia(media online) . ltttp: / f indone sia-phartnacotnntani4. blagspot.tut/ 20/ 2 / 09 / we
r e il i /t - til 0 n/ e n I u nt -p e r t u ru b u b o n -
industt"i*47/ 5.htrnl. Diakses pada tanggal18Febraari2014.
Podsakoff, P.M., & Organ, D. $fl (1986). Self-feports in Organizattonal Research:Problems and Prospects. Joarnal ofM an age m e n t, 1 2: 531 -5 44.
Podsakoff, P. M., Macl(enzie, S. B., Lee,J-Y, &Podsakoff, N. P. (2003). CommonMethod Biases in Behavioral Research:
A Critical Review of the Literature andRecommended Remedies. Journal ofApp li e d P y c h o logy, BB (5), 87 9 -9 03.
Porter, M. E. (1980). Conpetitiue Strateglt:
Techniques for Analtqing Industries and
Competitors. NewYork: The Free Press.Reeves, M. & Deimler, M. (2011). Adaptabiiity:
The New Competitive Advantage .
Haruard Business Re uiery 89 (7 / 8) ,134-141 .
Rozell, E. J., Pettijohn, C. E., & Parker, R. S.
(2004). Customer oriented Selling:Exploring the Roles of EmotionalIntelligence and OrganizationalCommitment. Pslchology dr Marketing,21(6),405124.
JutnalManajemen TeknologVo1.13 lNo.1 12014
Schindehutte, M., Morris, M. H., & Kocak, A.(2008). Understanding Market-drivingBehavior: The Role ofEntrepreneurship. Journal tf Sma//B a si n e s s Man age m e n t, 4 6 (1), 4-26.
Schultz, R.J. & Evans, K. R. (2002). StrategicCollaborative Communication by l{eyAccount Representatives. Journa/ ofPersonal Selling and Sales Management, 22(1),23-31.
Sethi, R. (2000). New Product Quality andProduct Development Teams. Journal ofM a rke ti ng, 6 4 (Ap nl), 1 -1 4.
Sharma, A. (1999). Does the Salesperson likeCustomers? A Conceptual and EmpiricalExamination of the Persuasive Effect ofPerceptions of the Salesperson's Affecttoward Customers. Pslcbolog 6 Marketing,r6(2),141-62.
Shiv, B. & Fedorikhin, A. (1999). Heart andMind in Conflict: The Interplay ofAffect and Cognition in ConsumerDecision Making. Journal aif Consumer
Re s e arc h, 26 (3), 27 8-9 2.
Sims, H. P. & Gioia, D. A. (1986). The ThinkingO rganiqation San Francisco: Jossev-Bass.
Sinkula, J. M. (1994). Market InformationProcessing a nd Organtzational Learning.
J o a rn a I of M arke ting 5 B (ianuary), 35-45.Suarez, F. &Lanzolla, G. Q007). The Role of
Environmental Dyn26ics in Building a
First Mover Advantage Theory Acadenlof M an age m e n t Re ui e w, 32 (2), 37 7 -39 2.
Thomke, S. & Von Hippel, E, (2002).Customers as Innovators. HaruardB u sin e s s Re ui ew, 80 (4),7 4-81 .
Venkatraman, N. (1989). The Concept of FitinStrategy Research: Toward Verbal andStatistical Correspondence. Academl ofMan age m ent Re uiew, 1 4 (3), 423-444.
$7ang, C. L. (2008). EntrepreneurialOrientation, Learning Orientation, andFitm Performance. E,ntreprenearshipTheory and Practice,32(4), 635-657 .
White, C.J.,Yaradarajan, P. R., & Dacin, P. A.(2003). Market Situation Interpretationand Response: The Role of CogrutiveStyle, Organtzattonal Culture, andInformation IJse. Journal of Marketing 67
flrly),63-79.
S'ako;o das. Vidau/ ,Sistcn Organiv"'i Kognit4 dan -lfektif daa Petgaruhnja terbadap Kineya Apo*k di Swubtg'a: Ej'ek ltoderati OientasiKewiraJasabdun
\XIu,Y-C.,Un, B-W, & Chen, C-J. (2013). Horvdo Intemal Openness and External
n Op.rrrr..u afFecilnnovation Capabilitiesand Firm Periotmance? IE EkTransa$io*s on Engineeing l{an*gemen!,
60(4),704-71,6.
JurnalNfanaiemen TeknnlogiVol.i3 lNcrl 12014
39
Jurnal ISSN: 1412-1700Volume 13 Number 1 2014Accredited by DGHESK No. 81/DlKTl/Kep/201 1
ManajemenTeknologilndonesian Journal for the Science of Management
Managing Rewatds to Enhance Customer Value:Empirical Study of Frequent Flyer ProgramEnnl'I{ristiani, Ujang Sumarwan, Lilik Noor Yuliati, Asep Saefuddin
Sistem Organisasi Kognitif dan Afektif dan Pengaruhnya terhadapKineria Apotek di Surabaya: Efek Moderasi Orientasi KewirausahaanBadri Munir Sukoco, Vindi Viciana
Model Behavioural Scoring pada Bisnis Pembiayaan KonsumenMenggunakan Analisis Daya -fahan
(Studi Kasus: PT Karya Besar Cabang Bogor)Andi Setiawan, Hermanto Siregar, Tubagus N. A. N{aulana
Perancangan Peta Jalan Pengembangunan Industri Hasil Pertanianpada Wilayah Kabupaten dengan Metode VRISA dan Rantai NilaiDjoko Sihono Gabriel, Rahmat Nutcahl'o, Erlinda Muslim, Sik Sumaedi
Implementing Health Safety Environment (HSE) Process Managementto Improve HSE Performance, Competitive Advantage andFinancial PerformanceAgustinus Hariadi Djoko Purwanto, Budi Suharjo, Ujang Sumanvan,Heny I{. Daryanto
Analisis Pengaruh Eco-Label terhadap Kesadaran Konsumenuntuk Membeli Green ProductErlinda Muslim, Dyah Rusty Indriani
Perancangan Model Integrasi Manajemen Kebijakan Outsourcingdalam Perspektif Hubungan Industrial rloturnuAgus Riyanto, Eriyatno, Bomer Pasadbu, Agus Maulana
Number 1 2014