BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepedulian masyarakat
terhadap lingkungan yang semakin meningkat menjad salah satu factor
pendorong pada setiap organisasi untuk memperhatikan lingkungan
yang mereka gunakan. Untuk mencapai kinerja lingkungan yang sehat
maka harus dapat mengendalikan dampak kegiatan, produk dan jasa
mereks terhadap lingkungan. Agar evaluasi kinerj lingkungan
berjalan dengan baik maka perlu adanya sistem manajemen yang
terstruktur dan dipadukan dengan kegiatan manajemen secara
keseluruhan.Dengan alasan tersebut, maka dibentuklah Standar
Internasional untuk Sistm Manajem Lingkungan ISO 14001 yang
merupakan bagian dari standar ISO 14000, yang bertujuan untuk
memberikan unsur-unsur efektif kepada organisasi yang dipadukan
dengan persyaratan manajemen lainnya, untuk membantu organisasi
mencapai tujuan lingkungan dan ekonomi. Standar internasional ini
merincinka persyaratan Siste Manajemen Lingkungan agar dapat
diberlakuka pada semua jenis dan ukuran organisasi dan untuk
mencakup beraneka kondisi geografi, budaya dan social.Tujuan ddari
ISO 14001, Sistem Manajemen Lingkungan adalah untuk mengembangkan
sebuah pendekatan manajemen sistematik terhadap kegiatan kepedulian
lingkungan terhadap suatu sosialisasi. Hasil yang diharapkan dari
pendekatan ini adalah untuk mendapatkan kemajuan yang berkelanjutan
terhadap manajemen lingkungan. Hal ini bias diartikan juga sebagai
suatu evaluasi bagaimana kegiatan, produk, dan pelayanan,
berinteraksi dengan lingkungan dan membangun suatu tujuan untuk
mereduksi dampak tersebut dan proses untuk menghasilkan tujuan
dalam suatu siklus peningkatan yang terus menerus.
1.2 Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Manajemen
Lingkungan?2. Bagaimana penerapan Sistem Manajemen Lingkungan di
PT. Sari Husada?3. Bagaimana perbandingan antara pelaksanan SML PT
Sari Husada dengan ISO 14001?
1.3 Tujuan1. Untuk mengetahui apa itu Sistem Manajemen
Lingkungan.2. Untuk mengetahui penerapan Sistem Manajemen
Lingkungan di PT. Sari Husada.3. Untuk mengetahui perbandingan
antara standar penerapan ISO 14001 PT. Sari Husada.
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Profil PerusahaanPT Sari Husada adalah sebuah perusahaan
Multi Nasional yang dimiliki oleh NUMICO International BV yang
berpusat di Belanda. Pabrik ini memiliki 2 unit produksi pada 2
lokasi yang berbeda. Lokasi pertama pabrik ini terletak di
kelurahan Muja muju atau tepatnya pada Jalan Kusumanegara no. 173,
Kota Madya Yogyakarta. Pabrik ini terdiri dari kegiatan produksi
dan kantor sebagai tempat administrasi. Selain kegiatan tersebut,
pabrik ini juga memiliki Instalasi Pengolahan Air Libah (IPAL)
sebagai sarana pembuangan air sisa pencucian alat-alat produksi
yang juga merupakan percontohan IPAL di DIY serta Jawa Tengah. IPAL
ini terletak pada bantaran Kali Gajah Wong yang dibangun dalam
rangka mewujudkan perusahaan berwawasan lingkungan. Lokasi kedua
ada di daerah desa Kemudo Kecamatan Prambanan, atau lebih tepatnya
di Jalan Raya Yogya Solo Km. 19, Desa Kemudo, Prambanan, Klaten,
Jawa Tengah. Pabrik II ini memiliki kegiatan produksi yang lengkap
termasuk juga proses produksi, finishing, packing, IPAL, dan gedung
serta sarana bahan baku dan gudang barang/produk jadi. IPAL
dilokasi pabrik II telah dilengkapi dengan proses komputerisasi
dalam menjalankan pengecekan serta pengaturan aliran air
limbahnya.
Kebijakan PT Sari Husada mengenai lingkungan yang dapat dilihat
dibawah ini:PT. Sari Husada adalah produsen makanan dan minuman
bergizi. Segenap direksi dan karyawan memiliki komitman yang tinggi
untuk peduli terhadap kelestarian lingkungan, keselamatan dan,
kesehatan kerja.Dalam kegiatan; perusahaan selalu berusaha untuk
mematuhui ketentuan perundang undangan dan peraturan LK3 yang
berlaku, berusaha mencegah pencemaran, kecelakaan dan penyakit
akibat kerja serta melakukan perbaikan secara
berkesinambungan.Perusahaan secara periodik menyusun tujuan dan
target perbaikan LK3 dan dilakukan melalui penggunaan Sistem
Menajemen LK3 yang terintegrasi dalam Sistem Manajemen
perusahaan.Kebijakan tersebut ditetapkan untuk dikomunikasikan
kepada semua karyawan, serta bersifat terbuka bagi pihak yang
berkepentingan dan masyarakat luas. Kebijakan ini dibagikan pada
semua karyawan berupa lilet yang dapat dilihat pada Lampiran
Liflet.
2.2 Tata Letak PT. Sari Husada Tbk
Gambar 2.1 Site Plan Perusahaan, lokasi penduduk, dan badan air
penerima.(Sumber: Laporan KP )
Gambar 2.2 Site Plan PT Sari Husada Tbk(Sumber : Laporan KP)
2.3 Kegiatan ProduksiProses pembuatan susu di PT. Sari Husada
terdiri dari dua proses utama yaitu proses pengentalan susu segar
(proses basah) dan proses pembuatan susu bubuk (proses
kering).Proses pengentalan susu segar diawali dengan penerimaan
susu segar dari koperasi (KUD) di daerah Yogyakarta dan sekitarnya.
Susu segar yang diterima sebelum digunakan dalam proses produksi
harus diperiksa spesifikasinya sesuai dengan persyaratan yang
digariskan PT. Sari Husada oleh bagian QA (Quality Assurance).
Setelah dinyatakan lolos uji oleh bagian QA, susu dihitung dalam
flow meter dan ditampung dalam TSS (Tangki Susu Segar). DariTSS
susu kemudian mengalami proses pasteurusasi dengan menggunakan HTST
(High Temprature Short Time). Adapapun tujuan dari proses evaporasi
adalah untuk membunuh bakteri atau mikroorganisme lain yang
terdapat dalam susu yang dapat mengganggu proses produksi atau
menurunkan mutu produk yang dihasilkan. Kemudian setelah
pasteurisasi susu didinginkan dalam plate cooler untuk kemudian
disimpan dalam silo. Proses terakhir dari pengentalan susun segar
adalah evaporasi menggunakan evaporator 2 tingkat calandria 01 dan
calandria 02 denganmenggunakan pemanas steam. Tujuan dari evaporasi
adalah untuk meningkatkan kadar solid susu dari 10% menjadi sekitar
48%. Kemudian susu didinginkan kembali dalam plate cooler yang
kemudian disimpan dalam tangki TSK (Tangki Susu Kental).Proses
pembuatan susu bubuk diawali dengan mengalirkan susu kental dari
TSK ke PHE (Plate Heat Exchange) untuk dinaikkan suhunya sebelum
dimasukkan dalam compounding tank untuk dicampur oleh dengan bahan
bahan yang lain seperti minyak vitamin mineral, bahan rework, dan
lain lain. Dari compounding tank susu mengalami kenaikkan total
dari solid 48% menjadi 50%. Kemudian susu kental disaring dari
kotoran yang mungkin masuk pada saat memasukkan bahan bahan
tambahan. Proses selanjutnya adalah homogenisasi yang bertujuan
untuk memecahkan globula globula lemak yang ada dalam susu sekitar
4 mikron menjadi 2 mikron. Setelah dari homogenizer susu kemudian
disimpan dalam MST (Mixed Storage Tank). Dari MTS susu dipompa ke
HPT (High Pressure Tank) untuk dapat dihmbuskan dalam spray drayer.
Dalam spray drayer terjadi proses pengeringan susu bubuk menjadi
dengan kadar air menjadi 3% yang nantinya akan dikeringkan dalam
vibro untuk diturunka kadar airnya menjadi 2%. Susu bubuk yang
sudah terbentuk dipisahkan antara yang memenuhi syarat dengan yang
tidak menggunakan shifter. Dari shifter kemudian disimpan di silo
dengan cara menggunakan blower. Tahap selanjutnya adalah pengemasan
dalam paket kecil yang siap dipasarkan.
2.3.1 Bahan Produksi Bahan baku produk SGM dan Laktamil,atau
produk yang dimiliki SGM sendiri, berupa susu segar yang didapatkan
dari Gabungan Koperasi Susu Indonesia yang berada di Yogyakarta,
Boyolali, Klaten, Puwokerto. Sedangkan untuk gula diperoleh dari
Pabrik Gula Tasik Madu.Untuk produk lisensi, bahan baku didapatkan
dengan cara import. Sebagian besar berasal dari New Zealand dan
Australia atau mengikuti permintaan dari pemilik produk.
2.3.2 Hasil Produksi PT. Sari Husada TbkTabel 2.1 Daftar
produksi PT. Sari Husada Tbk (Sumber: Sari Husada, 2000)TahunProduk
SendiriJenis SusuProduk Lisensi
1967SGM Susu formula bayi (0-6 tahun)
1977SNMBubur bayi (>4 bulan)
1975LMMSusu bayi rendah Laktosa, untuk bayi yang tidak kuat akan
laktosa, terkena diare
1976S-26
1979VITALAC MILCOSusu FormulaBayi (0-6 bln)Susu Pertumbuhan
(3-10 thn)
1983Indomilk
1985Promil
1986Dumex Morinaga
1987SGM 2Susu formula bayi lanjutan (6bln-3thn)Nutricia Cereal
Base
1989Bubur bayiCereal nutricia
1990Vita Nova LactamilSusu ibu hamil dan menyusui Susu
pertumbuhan Kilimas
TahunProduk SendiriJenis SusuProduk Lisensi
1991Vitalac 2
SGM Junior Susu formula bayi lanjutan (6bln-3thn)
Susu pertumbuhan Instan Birchtree
1992Promina
1993ProvikidSusu Pertumbuhan
1998Bubur bayiMILNA
2000
SGM 3
VITAPLUSSusu Pertumbuhan Susu Formula BayiSusu lanjutanSusu
formula bayiSusu Pertumbuhan Bebelac -1Bebelac -2Nutrilon Premium
Nutrilon Follow on
2001Susu Berkalsium Produgen
2002SGM serealBubur Bayi
2.4 Diagram Proses Produksi2.5 Unit Pengolahan Limbah2.5.1 Unit
Pengelolaan Limbah (IPAL)PT Sari Husada memiliki IPAL tersendiri
guna menangani limbah cair yang terjadi selama produksi. IPAL ini
terletak pada bantaran Kali Gajah Wong (sekitar 300 meter di
sebelah timur lokasi pabrik) yang dibangun dalam rangka mewujudkan
perusahaan berwawasan lingkungan. IPAL ini telah menjadi IPAL
percontohan bagi wilayah DIY dan Jawa Tengah.IPAL terdiri dari 16
bak, antara lain; 1 bak inlet yang digabi menjadi 2 bagian, 1 bak
ekualisasi, 1 bak netralisasi, 4 bak UASB, 4 bak aerasi, 1 bak
sedimentasi, dan 1 bak bio kontrol. Serta masih terdapat bak soda,
laboratorium, gudang fertilizer ruang pertemuan serta kantor.
2.5.2 Emisi udaraEmisi ke udara terjadi pada kegiatan prooduksi
ini dapat berasal dari cerobong asap dari mesin mesin penggerak
yang bekerja pada bagian produksi serta bias juga berasal dari
cycln yang digunakan untuk pemanasan dan penyaringan bubuk susu.
Rencana pengendaliannya adalah dengan melakukan pemeriksaan secara
berkala yaitu setiap 6 bulan sekali guna untuk mengecek emisi yang
terjadi agar tidak melebuhi ambang yang diperbolehkan.
2.6 Penerapan SML di PT. Sari Husada TBKPenerapan Sistem
Manajemen Lingkungan PT Sari Husada mulai memberlakukan ISO 14001.
Pengumuman ini diberitakan baik lewat mading maupun pamflet yang
disebarkan kepada karyawan serta para relasi bisnis.Proses ISO
14001a. Kebijakan LingkunganSosialisasi selain dilakukan secara
tertulis, yang ditempel di seluruh bagian perusahaan.
b. Perencanaan1. Aspek aspek lingkunganPenentuan aspek
lingkungan berbeda beda untuk setiap unit kerja yang ada di
perusahaan. Aspek penting yang diperoleh kemudian dimasukkan ke
dalam Program Manajemen Lingkungan beserta usaha perbaikannya.
Dokumen yang terkait dengan identifikasi aspek lingkungan di bawah
tanggung jawab bagian LK3.2. Persyaratan perundang undangan dan
peraturan lainnyaPihak perusahaan selalu berhubungan dengan lembaga
lembaga pemerintah seperti Bapedal, Bapedalda, dan Pemerintahan DIY
untuk mengetahui perkembangan peraturan yang ada, sekaligus
mensosialkan peraturan yang ada di perusahaan.3. Tujuan dan
sasaranTujuan dan sasaran perusahaan secara umum ditempel di setiap
bagian perusahaan dan buklet perusahaan. Sedangkan tujuan dan
sasaran perusahaan setiap periode disesuaikan dengan program
manajemen lingkungan.4. Program manajemen lingkunganProgram yang
dibuat meliputi penetapan kegiatan, penanggungjawab dan pelaksana
kegiatan, jadwal pelaksanaan kegiatan, target dan sasaran kegiatan,
dan anggaran dana kegiatan.
c. Penerapan dan Operasi1. Strukur dan tanggung jawab Terdapat
pembagian tugas dan tanggung jawab di setiap bagian perusahaan. PT
Sari Husada menetapkan, menerapkan, memelihara, dan
mendokumentasikan tanggung jawab dan wewenang setiap karyawan.2.
Pelatihan, kepedulian, dan kompetensiSemua karyawan PT Sari Husada
wajib mendapat pelatihan untuk meyakinkan agar pelaksanaan tugasnya
selalu memperhatikan aspek dan dampak terhadap lingkungan.
Kebutuhan pelatihan bagi karyawan dan mitra kerja diketahui melalui
matrik pelatihan. Karyawan yang telah mengikuti pelatihan
didokumentasikan dalam Daftar Pelatihan Lingkungan.3.
KomunikasiAdanya komunikasi internal yang baik ditunjukkan dengan
tersampaikannya segala informasi ke setiap unit/bagian dengan
jelas. Bentuk komunikasi eksternal banyak dilakukan perusahaan
dengan masyarakat untuk menghindari adanya unjuk rasa.4.
Dokumentasi SMLSemua dokumen disusun secara lengkap dan disimpan di
ruang dokumen.5. Pengendalian dokumenKontrol dilakukan oleh fungsi
LK3 dengan prosedur tertentu dalam penomoran maupun pengelompokkan,
untuk memudahkan proses penelusuran akses informasi6. Pengendalian
operasionalPelaksanaan pengendalian operasional dilakukan sesuai
denganunit kerja yang berkepentingan dan bertanggungjawab. Prosedur
pengendalian operasional meliputi beberapa hal yang penting
terhadap keadaan lingkungan perusahaan.7. Kesiagaan dan tanggap
daruratProsedur ini mengidentifikasi kondisi darurat di perusahaan,
untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di kawasan
perusahaan dan menjaga keamanan.
d. Pemeriksaan dan Tindak Koreksi1. Pemantauan dan
pengukuranKualitas limbah dianalisa oleh bagian laboratorium atau
pihak ketiga yang telah ditetapkan. Pelaksanaan pemantauan dan
pengukuran dilakukan secara berkala.2. Ketidaksesuaian dan tindakan
koreksiTindakan koreksi dilakukan bila terdapat ketidaksesuaian
yang ditemui. Tindakan koreksi dilakukan secepat mungkin bila masih
ada yang belum teratasi akan segera dilaporkan ke bagian LK3.3.
RekamanMelingkupi judul, nomor, status revisi, dan tanggal
pembuatan.4. Audit SMLAudit internal dilakukan sebelum audit
eksternal yang juga dimaksudkan untuk mempersiapkan pelaksanaan
audit eksternal.5. Tinjauan ManajemenPengkajian dihadiri oleh
deretan top manajemen, Manajemen Representatif dan wakilnya,
pengendali dokumen, dan tim auditor. Dokumentasi hasil pertemuan
kemudian didistribusikan kepada peserta dan unit terkait.
2.7 Perbandingan Antara Pelaksanan SML PT Sari Husada dengan ISO
14001
Site Plan Perusahaan, lokasi penduduk, dan badan air
penerima.
Site Plan PT Sari Husada Tbk(Sumber : Laporan KP)Diagram Proses
Produksi Perusahaan
Site Plan IPAL PT Sari Husada(Sumber: Laporan KP)