Top Banner
Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018 SNTEI 2016 PNUP, Makassar, 3 November 2016 ISBN: 978-602-18168-0-6 247 Sistem Informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan Berbasis GIS di Daerah Perairan Sulawesi Nisa Mardhatillah 1) , Muh. Fajri Raharjo 2) , Meylanie Olivya 3) 1) Teknik Elektro, Politeknik Negeri Ujung Pandang email: [email protected] 2) Teknik Elektro, Politeknik Negeri Ujung Pandang email: [email protected] 3) Teknik Elektro, Politeknik Negeri Ujung Pandang email: [email protected] Abstrak Potensi sumber daya perikanan di Indonesia adalah 6.1 juta ton pertahun dan dimanfaatkan sekitar 57%. Kurangnya pemanfaatan teknologi dalam eksploitasi sumber daya ikan tersebut menyebabkan tidak optimumnya pemanfaatan sumberdaya ikan yang ada. Oleh sebab itu, dibutuhkan solusi untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya ikan. Teknologi penginderaan jauh merupakan teknologi yang digunakan untuk melihat objek yang jauh dan sistem informasi dapat digunakan untuk menyebarkan informasi agar penyebaran informasi semakin merata. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan hasil teknologi penginderaan jauh yang berupa zona potensi penangkapan ikan dan menampilkannya dalam sebuah sistem informasi. Daerah analisis zona potensi penangkapan ikan dalam penelitian ini meliputi daerah perairan Sulawesi. Hasil pengujian terhadap sistem informasi, terdapat 97,36% responden merasa puas atas informasi yang diberikan. Keywords: Penginderaan Jauh, Zona Potensi Penangkapan Ikan, Sistem Informasi Geografis, Satelit Modis, Terra/Aqua. PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai negara maritim atau kepulauan terbesar didunia dengan 2/3 dari luas wilayah Indonesia adalah laut. Dengan potensi sumber daya alam yang begitu besar, maka tidak salah jika Indonesia ditargetkan untuk menjadi poros maritim dunia. Sulawesi Selatan yang letak astronomisnya terletak pada koordinat 0 12’-8 Lintang Selatan dan antara 116 48’-122 36’ Bujur Timur dengan luas wilayah sekitar 46.717,48 km 2 ini juga memiliki potensi lahan budi daya laut sebesar 600.500 Ha. Dengan potensi lahan budi daya laut sebesar itu, maka Sulawesi Selatan juga mempunyai potensi perkembangan biota laut khususnya ikan yang sangat bagus. Menurut Kusyanto (2001) potensi sumber daya perikanan di Indonesia adalah 6.1 juta ton per tahun dan baru termanfaatkan sekitar 57% [1]. Kurangnya pemanfaatan teknologi dalam eksploitasi sumber daya ikan-ikan tersebut menyebabkan tidak optimumnya pemanfaatan sumber daya ikan yang ada. Pemanfaatan suatu teknologi seperti Sistem Informasi Geografis untuk perikanan di harapkan dapat mampu memberikan suatu gambaran dan suatu tampilan spasial tentang sumber-sumber atau spot-spot perikanan di wilayah indonesia yaitu dengan menggabungkan faktor-faktor lingkungan yang mendukung tempat hidup dan berkumpulnya berbagai jenis ikan tersebut sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil penangkapan ikan. KAJIAN PUSTAKA Kondisi Perairan Sulawesi Selatan Kawasan Sulawesi Selatan yang terletak pada koordinat 0 12’-8 Lintang Selatan dan antara 116 48’-122 36’ Bujur Timur dengan luas wilayah sekitar 46.717,48 km 2 . kawasan ini juga memiliki potensi lahan budi daya laut yang luas sekitar 600.500 Ha. Dengan lahan seluas ini, maka Sulawesi Selatan memiliki potensi pertumbuhan biota laut yang juga besar. Dikutip dari http://regionalinvestment.bkpm.go.id sumber data berasal dari Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan bahwa daerah ini memili potensi pertumbuhan biota laut khususnya ikan. Hal ini dibuktikan dengan potensi perikanan tangkap di Sulawesi Selatan yang terus meningkat setiap
7

Sistem Informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan Berbasis ...repository.poliupg.ac.id/313/7/prosiding_sntei.pdf · Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018 SNTEI 2016 PNUP,

Jul 26, 2019

Download

Documents

lexuyen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sistem Informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan Berbasis ...repository.poliupg.ac.id/313/7/prosiding_sntei.pdf · Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018 SNTEI 2016 PNUP,

Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018

SNTEI 2016

PNUP, Makassar, 3 November 2016

ISBN: 978-602-18168-0-6 247

Sistem Informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan Berbasis GIS di Daerah

Perairan Sulawesi

Nisa Mardhatillah1), Muh. Fajri Raharjo2), Meylanie Olivya3) 1) Teknik Elektro, Politeknik Negeri Ujung Pandang

email: [email protected] 2) Teknik Elektro, Politeknik Negeri Ujung Pandang

email: [email protected] 3) Teknik Elektro, Politeknik Negeri Ujung Pandang

email: [email protected]

Abstrak

Potensi sumber daya perikanan di Indonesia adalah 6.1 juta ton pertahun dan dimanfaatkan sekitar

57%. Kurangnya pemanfaatan teknologi dalam eksploitasi sumber daya ikan tersebut menyebabkan

tidak optimumnya pemanfaatan sumberdaya ikan yang ada. Oleh sebab itu, dibutuhkan solusi untuk

memaksimalkan pemanfaatan sumber daya ikan. Teknologi penginderaan jauh merupakan teknologi

yang digunakan untuk melihat objek yang jauh dan sistem informasi dapat digunakan untuk

menyebarkan informasi agar penyebaran informasi semakin merata. Penelitian ini bertujuan untuk

memanfaatkan hasil teknologi penginderaan jauh yang berupa zona potensi penangkapan ikan dan

menampilkannya dalam sebuah sistem informasi. Daerah analisis zona potensi penangkapan ikan

dalam penelitian ini meliputi daerah perairan Sulawesi. Hasil pengujian terhadap sistem informasi,

terdapat 97,36% responden merasa puas atas informasi yang diberikan.

Keywords: Penginderaan Jauh, Zona Potensi Penangkapan Ikan, Sistem Informasi Geografis, Satelit

Modis, Terra/Aqua.

PENDAHULUAN

Indonesia dikenal sebagai negara maritim atau

kepulauan terbesar didunia dengan 2/3 dari luas

wilayah Indonesia adalah laut. Dengan potensi

sumber daya alam yang begitu besar, maka

tidak salah jika Indonesia ditargetkan untuk

menjadi poros maritim dunia. Sulawesi Selatan

yang letak astronomisnya terletak pada

koordinat 0 12’-8 Lintang Selatan dan antara

116 48’-122 36’ Bujur Timur dengan luas

wilayah sekitar 46.717,48 km2 ini juga memiliki

potensi lahan budi daya laut sebesar 600.500

Ha. Dengan potensi lahan budi daya laut

sebesar itu, maka Sulawesi Selatan juga

mempunyai potensi perkembangan biota laut

khususnya ikan yang sangat bagus.

Menurut Kusyanto (2001) potensi sumber daya

perikanan di Indonesia adalah 6.1 juta ton per

tahun dan baru termanfaatkan sekitar 57% [1].

Kurangnya pemanfaatan teknologi dalam

eksploitasi sumber daya ikan-ikan tersebut

menyebabkan tidak optimumnya pemanfaatan

sumber daya ikan yang ada. Pemanfaatan suatu

teknologi seperti Sistem Informasi Geografis

untuk perikanan di harapkan dapat mampu

memberikan suatu gambaran dan suatu

tampilan spasial tentang sumber-sumber atau

spot-spot perikanan di wilayah indonesia yaitu

dengan menggabungkan faktor-faktor

lingkungan yang mendukung tempat hidup dan

berkumpulnya berbagai jenis ikan tersebut

sehingga dapat dimanfaatkan untuk

meningkatkan hasil penangkapan ikan.

KAJIAN PUSTAKA

Kondisi Perairan Sulawesi Selatan

Kawasan Sulawesi Selatan yang terletak pada

koordinat 0 12’-8 Lintang Selatan dan antara

116 48’-122 36’ Bujur Timur dengan luas

wilayah sekitar 46.717,48 km2 . kawasan ini

juga memiliki potensi lahan budi daya laut yang

luas sekitar 600.500 Ha. Dengan lahan seluas

ini, maka Sulawesi Selatan memiliki potensi

pertumbuhan biota laut yang juga besar.

Dikutip dari

http://regionalinvestment.bkpm.go.id sumber

data berasal dari Badan Pusat Statistik Sulawesi

Selatan bahwa daerah ini memili potensi

pertumbuhan biota laut khususnya ikan. Hal ini

dibuktikan dengan potensi perikanan tangkap di

Sulawesi Selatan yang terus meningkat setiap

Page 2: Sistem Informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan Berbasis ...repository.poliupg.ac.id/313/7/prosiding_sntei.pdf · Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018 SNTEI 2016 PNUP,

Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018

SNTEI 2016

PNUP, Makassar, 3 November 2016

ISBN: 978-602-18168-0-6 248

tahunnya.

Gambar 1. Data potensi perikanan tangkap di

Sulawesi Selatan (sumber :

http://regionalinvestment.bkpm.go.id).

Sistem Informasi Geografis (SIG)

SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan

suatu system informasi spasial berbasis

computer yang mempunyai fungsi pokok untuk

menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan

semua bentuk informasi spasial. SIG juga

merupakan alat bantu manajemen informasi

yang terjadi dimuka bumi dan bereferensi

keruangan (spasial). Sistem Informasi Geografi

bukan sekedar system computer untuk

pembuatan peta, melainkan juga merupakan

juga alat analisis. Keuntungan alat analisis

adalah memeberikan kemungkinan untuk

mengidentifikasi hubungan spasial diantara

feature data geografis dalam bentuk peta

(Prahasta, 2004 [6]).

Pengembangan informasi oleh masing-masing

pihak pun tidak seragam. Sebagai contoh,

pelaku bisnis akan mendata atau menentukan

lokasi bisnis penangkapan yang prospektif

berdasarkan lokasi geografis, pihak pemerintah

mendata lokasi-lokasi penangkapan beserta

potensi pendapatannya, bahkan hingga mencari

lokasi yang memiliki sumber daya melimpah

dan sebagainya. Pemilihan tempat

penangkapan yang strategis sangat penting,

karena dengan pemilihan yang tepat akan

menghasilkan hasil yang sesuai dengan yang di

harapkan, untuk mendapatkan hasil yang lebih

dari yang diharapkan maka dibutuhkan SIG

dalam bidang perikanan.

Sistem Informasi Geografis yang akan

dibangun dibatasi pada pencarian tempat

penangkapan ikan yang strategis di negara

Indonesia khususnya pada jenis ikan pelagis

besar dan pelagis kecil. Ikan pelagis adalah

ikan-ikan yang bergerak bebas di permukaan

dan pertengahan perairan. Jenis ikan pelagis

dipilih karena jenis ikan ini merupakan hasil

ekspor terbesar bagi Indonesia dan merupakan

jenis ikan yang banyak terdapat di wilayah

perairan Indonesia. Beberapa yang termasuk ke

dalam tongkol (Euthynnus spp). Beberapa yang

termasuk ke dalam kelompok ikan pelagis kecil

adalah kembung (Rasralliger), layang

(Decapterus), tembang (Sardinella spp), dan

selar (Selaroides spp). Selain tempat

penangkapan ikan, pemakai SIG dapat melihat

dan mengetahui informasi dari jenis-jenis ikan

yang terdapat di tempat tersebut

(Munggaran,dkk.2012 [4]).

Hubungan Aplikasi GIS dengan Potensi

Penangkapan Ikan

Masalah yang umum dihadapi adalah

keberadaan daerah penangkapan ikan yang

bersifat dinamis, selalu berubah/berpindah

mengikuti pergerakan ikan. Secara alami, ikan

akan memilih habitat yang sesuai, sedangkan

habitat tersebut sangat dipengaruhi kondisi

oseonografi perairan. Dengan demikian daerah

potensial penangkapan ikan sangat dipengaruhi

oleh factor oseonografi perairan. Kegiatan

penangkapan ikan akan lebih efektif dan efisien

apabila daerah penagkapan ikan dapat diduga

terlebih dahulu, sebelum armada penagkapan

ikan berangkat dari pangkalan. Salah satu cara

untuk mengetahui daerah potensial

penangkapan ikan adalah melalui study daerah

penangkapan ikan dan hubungannya dengan

fenomena oseonografi secara berkelanjutan

(Priyanti, 1999) [8].

Informasi kesesuaian daerah pengoperasian alat

tangkap akan mempengaruhi operasional,

efektifitas dan efisiensi kerja. Hal ini dapat

dilihat dari aspek-aspek yang dijadikan dasar

pertimbangan untuk penentuan kesesuai daerah

perairan, yaitu aspek teknis dan aspek

oseanografi. Selain itu pemilihan lokasi yang

ideal untuk tempat operasi alat tangkap dapat

mengurangi biaya operasional penangkapan

yang akan dikeluarkan, dan pada akhirnya akan

mampu meningkatkan pendapatan nelayan

(Syofyan,dkk, 2009) [10].

Menurut Zainuddin (2006), Salah satu

alternative yang menawarkan solusi terbaik

adalah pengkombinasian kemampuan SIG dan

pengindraan jauh. Dengan teknologi inderaja

factor-faktor lingkungan laut yang

mempengaruhi distribusi, migrasi dan

kelimpahan ikan dapat diperoleh secara

berkala, cepat dan dengan cakupan daerah yang

luas. Pemanfaatan SIG dalam perikanan

tangkap dapat mempermudah dalam operasi

penangkapan ikan dan penghematan waktu

Page 3: Sistem Informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan Berbasis ...repository.poliupg.ac.id/313/7/prosiding_sntei.pdf · Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018 SNTEI 2016 PNUP,

Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018

SNTEI 2016

PNUP, Makassar, 3 November 2016

ISBN: 978-602-18168-0-6 249

dalam pencarian fishing ground yang sesuai

[12] (Dahuri, 2001). Dengan menggunakan SIG

gejala perubahan lingkungan berdasarkan

ruang dan waktu dapat disajikan, tentunya

dengan dukungan berbagai informasi data, baik

survei langsung maupun dengan pengidraan

jarak jauh (INDERAJA)[1].

Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk

memperoleh informasi tentang obyek, daerah,

atau gejala dengan jalan menganalisis data yang

diperoleh dengan menggunakan alat tanpa

kontak langsung terhadap onyek, daerah atau

gejala yang dikaji. Dalam sistem penginderaan

jauh terdapat dua proses atau elemen yang

saling berkaitan (Lillesand dan Kiefer, 1994),

yaitu pengumpulan data dan analisis data.

Elemen atau proses pengumpulan data meliputi

:

Sumber energy,

Perjalanan energy melalui atmosfir,

Interaksi antara energy dengan kenampakan

dimuka bumi,

Sensor wahana pesawat terbang dan atau satelit,

Hasil pembentukan data dalam bentuk pictorial

dan atau bentuk numeric.

Sedangkan proses analisis data berupa

pengujian data dengan menggunakan alat

interpretasi dan alat pengamatan.

Penginderaan jauh dengan pengertian dalam

lingkup luas oleh Wolf (1983) dinyatakan

sebagai setiap metode iyang dipergunakan

untuk mempelajari karakteristik obyek dari

jauh. Penglihatan, penciuman dan

penginderaan manusia merupakan contoh

bentuk permulaan penginderaan jauh.

Sedangkan defenisi penginderaan jauh dengan

pengertian yang lebih luas dinyatakan sebagai

pengukuran atau pemerolehan informasi dari

beberapa sifat obyek atau fenomena dengan

menggunakan alat perekam yang secara fisik

tidak terjadi kontak langsung atau

bersinggungan dengan obyek atau fenomena

yang dikaji [11].

Gambar 2. Siklus Penginderaan Jarak Jauh

Sistem penginderaan jauh mencakup bebrapa

komponen utama, yaitu :

Sumber energy,

Sendor sebagai alat perekam data,

Stasiun bumi sebagai pengendali data dan

penyimpan data,

Pengguna data.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan berdasarkan tahap-

tahap tertentu. Tahapan tersebut antar lain:

Pengolahan Citra Untuk Penentuan Titik

Potensi Penangkapan Ikan.

Proses Koreksi Geometrik

Koreksi Geometrik (Rektifikasi) adalah

transformasi citra hasil penginderaan jauh

sehingga citra tersebut mempunyai sifat-sifat

peta dalam bentuk, skala dan proyeksi (Mather,

1987) . Koreksi geometri ini perlu dilakukan

karena pada saat perekaman berlangsung,

geometric citra juga mengalami pergeseran,

karena orbit satelit sangat tinggi dan medan

pandangnya sangat kecil. Kesalahan geometric

citra dapat terjadi karena posisi dan orbit

maupun sikap sensor pada saat satelit

mengindera bumi, kelengkungan dan putaran

bumi yang diindera. Akibat dari kesalahan

geometric ini, maka posisi pixel dari data

inderaja satelit tidah sesuai dengan posisi

(lintang dan bujur) yang sebenarnya. Untuk

memperbaiki posisi yang tidak sesuai dengan

koordinat geografi tersebut dilakukan koreksi

geometric dengan cara menggabungkan file

peta acuan yang telah disediakan.

Proses Pengolahan Citra

Pada proses ini, pengolahan citra dilakukan

dalam menganalisis penampakan citra untuk

menentukan titik potensi penangkapan ikan.

Analisis titik potensi penangkapan ikan ini

dilakukan menggunakan software ER-Mapper.

Proses ini meliputi :

Pengaturan RGB

Pemisahan antara awan, darat dan laut

Penggabungan file awan dan file Suhu

Permukaan Laut (SST)

Pemberian formula pada citra suhu

Cloud Masking dan Filtering

Pengolahan Klorofil-a Citra

Pembuatan Kontur SPL

Penentuan Lokasi Zona Potensi Penangkapan

Ikan (ZPPI)

Pembuatan Sistem Informasi.

Sistem informasi zona potensi penangkapan

ikan. Sisten informasi ini dibuat dengan

Page 4: Sistem Informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan Berbasis ...repository.poliupg.ac.id/313/7/prosiding_sntei.pdf · Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018 SNTEI 2016 PNUP,

Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018

SNTEI 2016

PNUP, Makassar, 3 November 2016

ISBN: 978-602-18168-0-6 250

menggunakan bahasa pemrograman PHP dan

Javascript. Selain itu, sistem informasi ini juga

dihubungkan dengan fitur google map untuk

menampilkan titik-titik potensial penangkapan

ikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penentuan Titik Zona Potensi penangkapan

Ikan

Dalam penentuan titik-titik zona potensi

penangkapan ikan ada beberapa hal yang harus

diperhatikan, antara lain :

Interval Jarak Font +/- 3KM

Selisih suhu titik awal dengan titik akhir +/-

0.5ºC

Garis contour SPL > atau = 6 garis

Gambar 3 Daerah analisis potensi penangkapan

ikan

Gambar 4 Lokasi yang memenuhi syarat

Gambar 4 adalah contoh lokasi yang

memenuhi syarat zona potensial penangkapan

ikan, dengan rincian :

Jarak titik A ke titik B

Selisi Suhu 30.5 – 29.9 = 0.6

Garis kontur SPL lebih dari 6 garis

Untuk menentukan daerah yang diduga

sebagai daerah ZPPI yaitu daerah antara garis

kontur tertinggi dan garis kontur terendah (titik

tengah kontur suhu terendah dan tertinggi).

Pembuatan Sistem Informasi

Gambar 5 Halaman Utama User

Gambar 5 merupakan tampilan halaman utama

user. Dimana pada halam ini user dapat

melakukan pencarian berupa pencarian titik

pencarian ikan, dinas perikanan dan pasar

tradisional. Selain itu, user juga dapat mlihat

info jenis ikan yang kemungkinan dapat

ditangkap di daerah perairan Sulawesi Selatan.

Gambar 6 Pencarian Titik Penankapan

Gambar 4.45 merupakan tampilan pencarian

titik penangkapan ikan. Cara melakukan

pencarian yaitu dengan cara memasukkan

tanggal pencarian yang diinginkan dengan

tanggal pencarian titik penangkapan beracuan

pada sehari sebelumnya. Setelah itu, klik button

cari untuk melakukan pencarian.

Gambar 7 Hasil Pencarian Titik penangkapan

Ikan

Page 5: Sistem Informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan Berbasis ...repository.poliupg.ac.id/313/7/prosiding_sntei.pdf · Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018 SNTEI 2016 PNUP,

Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018

SNTEI 2016

PNUP, Makassar, 3 November 2016

ISBN: 978-602-18168-0-6 251

Gambar 7 merupakan tampilan hasil dari

pencarian titik potensial penangkapan ikan.

Dimana pada setiap marker jika di klik maka

akan muncul informasi-informasi berupa jenis

satelit, lintang, bujur, suhu laut (minimum dan

maksimum), jarak font dan klorofil.

Pengujian

Pengujian Sistem

Pengujian aplikasi dilakukan untuk memeriksa

fungsi-fungsi yang akan diimplementasikan.

Pengujian ini menggunakan metode black box.

Pengujian ini terfokus pada pengujian sisi

admin dan sisi user. Tujuan dari pengujian

aplikasi ini adalah untuk memastikan halaman

–halaman dari aplikasi telah berfungsi sesuai

yang diharapkan. Adapun hasil dari pengujian

tersebut.

Data Masukan

Yang Diharapkan

Pengamatan

Kesimpulan

Data Ikan

Klik form Lihat

Dapat menampilkan list data-data ikan sesuai yang tertera pada database

Menampilkan list data-data ikan sesuai yang tertera pada database

Berhasil

Klik tombol delete

Dapat menghapus data yang dimaksud

Data yang dimaksud terhapus

Berhasil

Klik Form Edit Data Ikan

Dapat masuk ke halaman inputan data tambah-dataikan.php dan dapat menginput file csv

Menampilkan halaman input data tambah-dataikan.php juga dapat menginput file csv

Berhasil

Klik tombo

Dapat menginpu

Menginput file csv

Berhasil

l submit

t file csv kedalam database

kedalam database

Klik tombol kembali

Dapat kembali ke halaman sebelumnya

Kembali ke halaman sebelumnya

Berhasil

Pengujian Respon

Pengujian respon ini dilakukan untuk

mengetahui tingkat kepuasan target end user

terhadap sistem informasi zona potensi

penangkapan ikan yang telah dibuat.

Pengujian respon ini dilakukan di

Kantor Dinas Perikanan Provinsi Sulawesi

Selatan pada departemen/divisi Perikanan

Tangkap yang bidangnya dianggap sesuai

dengan judul skripsi penulis.

Hasil Perhitungan Kuesioner Berdasarkan Poin

Pertanyaan

Jumlah poin pertanyaan = 17 butir

Jumlah populasi keseluruhan= 35 orang

Jumlah Responden = 20 orang

Tabel 1 Tabel Perhitungan Kuesioner

Gambar 8 Tabel hasil perhitungan kuesioner

Hasil yang diperoleh yaitu :

STS = 0

TS = 9

S = 213

SS = 118

*) Keterangan :

Page 6: Sistem Informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan Berbasis ...repository.poliupg.ac.id/313/7/prosiding_sntei.pdf · Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018 SNTEI 2016 PNUP,

Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018

SNTEI 2016

PNUP, Makassar, 3 November 2016

ISBN: 978-602-18168-0-6 252

STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju S = Setuju SS = Sangat Setuju

Hasil Perhitungan Kuesioner Berdasarkan

Responden

Presentasi hasil kuesioner berdasarkan

responden : %

= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑜𝑎𝑙 𝑋 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 𝑋 100%

STS 0 %

TS 9

340 𝑋 100% = 𝟐, 𝟔𝟒 %

S 213

340 𝑋 100% = 𝟔𝟐, 𝟔𝟒%

SS 118

340 𝑋 100% = 𝟑𝟒, 𝟕%

Pie Chart hasil berdasarkan responden :

Gambar 9 Pie Chart Presentase Respon Sistem

Informasi.

KESIMPULAN

Setelah dilakukan pengujian pada proses

pengolahan citra dan pembuatan system

informasi, maka diperoleh beberapa

kei=simpulan, yaitu :

Penentuan titik potensi penangkapan ikan dapat

dianalisis mengunakan beberapa software

seperti Er-mapper, ENVI dan ARC-Gis dengan

memperhatikan parameter antara lain:

Interval Jarak Font +/- 3KM

Selisih suhu titik awal dengan titik akhir +/-

0.5ºC

Garis contour SPL > atau = 6 garis

Berdasarkan hasil uji respon yang penulis

lakukan dengan menggunakan kuesioner yang

diujikan kepada 20 responden, diperoleh hasil :

Sangat Setuju (SS) = 34,7%

Setuju (S) = 62,64%

Tidak Setuju (TS) = 2,64%

Maka dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi zona potensi penangkapan ikan yang

telah dibuat bermanfaat dan dapat membantu

end user dalam memperoleh informasi yang

dibutuhkan

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji Syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah

SWT. Atas berkat rahmat dan hidayahnya

sehingga peneliti dapat menyelesaikan

penulisan penelitian ini dengan judul “Sistem

Informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan

Berbasis GIS di Daerah Perairan Sulawesi”.

Selesainya jurnal ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak.

REFERENSI

[1] Dahuri R., J. Rais, S.P. Ginting dan M.J.

Sitepu, 1996. Pengelolaan Sumberdaya

Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu.

Pradya Paramita. Jakarta.

[2] Indrawati, T.A., 2000. Studi tentang

Hubungan Suhu Permukaan Laaut Hasil

Pengukuran Satelit terhadap Hasil Tangkapan

Ikan Lemuru (Sardinella lemuru Bleeker 1853)

di Selat Bali. Program Pascasarjana, Institut

Pertanian Bogor.

[3] Lillesand, T.M. and Kiefer, R.W., 1994.

Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, Edisi

Ketiga., Alih Bahasa: Dulbahri, S., Hartono, P.,

Suharyadi.

[4] Munggaran, L.C., Widiastuti, W. and

Nugraha, B., 2012. PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PERIKANAN DI INDONESIA.Proceedings,

konferensi nasional Sistem informasi 2012.

[5] Nybakken, J.W. and Eidman, H.M.,

1992. Biologi laut: suatu pendekatan ekologis.

PT Gramedia Pustaka Utama.

[6] Prahasta, E., 2004. Sistem Informasi

Geografis: ArcView Lanjut Pemrograman

Bahasa Script Avenue. Informatika, Bandung.

[7] Presetiahadi. K, 1994. Kondisi Oseonografi

Perairan Selat Makassar Pada Juli 1992 (Musim

Timur). Skripsi. Program Studi Ilmu dan

Tegnologi Kelautan. Fakultas Perikanan IPB.

Bogor.

[8] Priyanti, N.S., 1999. Studi Daerah

Penangkapan Rawai Tuna di Perairan Selatan

Jawa Timur-Bali pada Musim Timur

Berdasarkan Pola Distribusi Suhu Permukaan

Laut Citra Satelit NOAA/AVHRR dan Data

Hasil Tangkapan.

S, 62.64%

SS, 34.7%

TS, 2.64%

STS, 0%

Presentase Respon Sistem Informasi Zona Potensi

Penangkapan Ikan

Page 7: Sistem Informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan Berbasis ...repository.poliupg.ac.id/313/7/prosiding_sntei.pdf · Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018 SNTEI 2016 PNUP,

Prosiding Seminar Teknik Elektro & Informaika IT_018

SNTEI 2016

PNUP, Makassar, 3 November 2016

ISBN: 978-602-18168-0-6 253

[9] Star, J. and Estes, J.E., 1990. Geographic

information systems: an introduct ion (Vol.

303). Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.

[10] Syofyan, I., Jhonerie, R. and Kasman,

A.R., 2012. APLIKASI SISTEM INFORMASI

GEOGRAFIS DALAM PENENTUAN

DAERAH PENGOPERASIAN ALAT

TANGKAP GOMBANG DI PERAIRAN

SELAT BENGKALIS KECAMATAN

BENGKALIS KABUPATEN BENGKALIS

PROPINSI RIAU. Jurnal Perikanan Dan

kelautan, 14(02).

[11]Wolf, P.R., 1993. Elemen Fotogrammetri.

[12] Zainuddin, M., 2006. Aplikasi Sistem

Informasi Geografis Dalam Penelitian

Perikanan Dan Kelautan. Makalah,

disampaikan pada Lokakarya Agenda

Penelitian COREM AP II Kabupaten Selayar,

pp.9-10.