Page 1
JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika
161
E-ISSN : 2541 – 2469
P-ISSN : 2355 – 7958
Vol. 6 No. 2 Desember 2019
SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA SERTIFIKASI GURU
Dhella Amelia Sistem Informasi, STMIK Jayanusa, Jl. Damar No. 69 E Padang
email: [email protected]
Abstract
The Office of the Ministry of Religion of Padang City is one of the government agencies in the field
of Religion that has not used a computer-based information system in processing teacher
certification data. In this case, it greatly affects the quality of the Office of the Ministry of Religion
and also the discipline of its employees. Based on research conducted at the Office of the Ministry of
Religion of Padang City by collecting data using interview and other methods, the information
system used is still not optimal. Therefore, it is necessary to develop a computer-based information
system at the Office of the Ministry of Religion in Padang. This study aims to develop a manual
system towards a computer-based system so that no losses are incurred either in the form of errors
processing certification data. So that this new information system can really be implemented well, a
good and correct analysis and design process is carried out, which is expected to be able to reduce
the losses incurred in processing the certification data.
Keywords: Information Systems, Teacher Certification, Data Processing
Abstrak
Kantor Kementrian Agama Kota Padang merupakan salah satu instansi pemerintah dibidang
Agama yang belum memakai sistem informasi berbasiskan komputer dalam mengolah data
sertifikasi guru. Dalam hal ini sangat mempengaruhi kualitas Kantor Kementrian Agama dan juga
kedisiplinan dari karyawannya.Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Kantor Kementrian
Agama Kota Padang dengan cara mengumpulkan data-data dengan metode wawancara dan metode
lainnya, sistem informasi yang digunakan masih belum optimal. Oleh karena itu, perlu
dikembangkan suatu sistem informasi berbasiskan komputer pada Kantor Kementrian Agama Kota
Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem yang manual menuju sistem
berbasiskan komputer agar tidak ada kerugian-kerugian yang ditimbulkan baik itu berupa
kesalahan pengolahan data sertifikasi. Supaya sistem informasi yang baru ini dapat benar-benar
terlaksana dengan baik, maka dilakukan proses analisis dan perancangan yang baik dan benar,
yang nantinya diharapkan mampu mengurangi kerugian-kerugian yang terjadi pada pengolahan
data sertifikasi tersebut.
Kata Kunci: Sistem Informasi, Sertifikasi Guru, Pengolahan Data
PENDAHULUAN
Dengan bantuan komputer kita dapat
bekerja lebih efisien dan efektif, apalagi jika
dilengkapi aplikasi sistem informasi sehingga
dalam penyajian informasi akan berjalan
dengan waktu yang relatif cepat dan akurat.
Bahkan dengan perkembangan teknologi
komputer yang semakin pesat dapat
membantu perusahaan - perusahaan atau
instansi – instansi pemerintah untuk
meningkatkan efisiensi kerja. Kegiatan
sertifikasi sendiri adalah kegiatan yang
bertujuan untuk memberikan penghargaan
para guru agar memenuhi kriteria yang lebih
baik.
Dengan adanya sistenm informasi ini
akan memeudahkan pegawai dalam mendata
seluruh guru yang mengikuti sertifikasi guru
dab mengurangi kesalahan dalam penginputan
data serta mempermudah dalam mengambil
informasi yang dibutuhkan
Page 2
JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika
162
E-ISSN : 2541 – 2469
P-ISSN : 2355 – 7958
Vol. 6 No. 2 Desember 2019
SERTIFIKASI GURU
Menurut Mulyasa (2007) Sertifikasi guru
adalah suatu proses pemberian pengakuan
bahwa seorang telah memiliki kompetensi
untuk melaksanakan pelayanan pendidikan
pada satuan pendidikan tertentu setelah lulus
uji kompetensi yang diselenggarakan oleh
lembaga sertifikasi. Jadi sertifikasi guru
adalah proses uji kompetensi yang dirancang
untuk mengungkapkan penguasaan
kompetensi yang dirancang untuk
mengungkapkan penguasaan kompetensi
seseorang sebagai landasan pemberian
sertifikat pendidik.[1]
Sertifikasi dalam kerangka makro adalah
upaya peningkatan kualitas layanan dan hasil
pendidikan bertujuan untuk hal-hal sebagai
berikut[2]: Melindungi profesi pendidik dan
tenaga kependidikan. Melindungi masyarakat
dari praktik-praktik yang tidak kompeten,
sehingga merusak citra pendidik dan tenaga
kependidikan.
Membantu dan melindungi lembaga
penyelenggara pendidikan, dengan
menyediakan rambu-rambu dan instrument
untuk melakukan seleksi terhadap pelamar
yang kompeten.
Membangun citra masyarakat terhadap
profesi pendidik dan tenaga kependidikan.
Memberikan solusi dalam rangka
meningkatkan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan.
SISTEM
Menurut Edhy Sutanta (2003:4) Secara
umum, sistem dapat didefinisikan sebagai
kumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau
subsistem yang saling bekerja sama atau yang
dihubungkan dengan cara-cara tertentu
sehingga membentuk satu kesatuan untuk
melaksanakan suatu fungsi guna mencapai
suatu tujuan.[3]
Sedangkan pengertian sistem menurut
Andri Kristanto (2008 : 1) adalah Sistem
merupakan jaringan kerja dari prosedur –
prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama – sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu
sasaran tertentu.
Lain halnya menurut Azhar Susanto
(2000 : 3) Sistem adalah kumpulan / group
dari sub sistem / bagian / komponen apapun
baik phisik maupun non phisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama
secara harmonis untuk mencapai satu tujuan
tertentu.[3]
Menurut Gordon B. Davis Masukan
(input) Proses (process) Keluaran (output) 30
dalam buku Sistem informasi Manajemen
terdapat beberapa jenis-jenis sistem, sebagai
berikut:
1. Sistem abstrak dan sistem fisik; Sistem
abstrak adalah susunan yang teratur dari
gagasan yang satu sama lain berada dalam
ketergantungan. Sedangkan sistem fisik
merupakan suatu perangkat yang secara
bersama-sama beroperasi untuk mencapai
tujuan.
2. Sistem deterministic dan sistem
probabilistic; sistem deterministik adalah
sistem yang dalam operasinya dapat
menentukan hasilnya secara pasti sedangkan
probabilistic adalah sistem yang dalam
operasinya tak dapat diduga hasilnya secara
pasti.
3. Sistem tertutup dan sistem terbuka; sistem
tertutup merupakan suatu sistem dimana tidak
terjadi pertukaranbahan, informasi dengan
lingkungan, sedangkan sistem terbuka adalah
sistem yang memungkinkan terjadinya
pertukaran informasi dengan lingkungan.
(dalam Effendy, 1996:58)
Penjelasan di atas dapat diartikan dalam
bahwa terdapat berbagai macam jenis sistem
sesuai dengan tujuan atau sasaran yang telah
ditentukan. Seperti dalam sebuah organisasi
dan dalm proses informasi terdapat sistem-
sistem yang secara relatif terisolasikan dari
lingkungan. Sebuah sistem dalam suatu
organisasi dapat berjalan secara baik apabila
suatu masukan dapat diproses menjadi
keluaran yang berguna bagi yang
membutuhkan.
INFORMASI
Informasi adalah sebuah istilah yang
tidak tepat dalam pemakaiannya secara
umum. Informasi dapat mengenai data
mentah, data tersusun, kapasitas sebuah
Page 3
JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika
163
E-ISSN : 2541 – 2469
P-ISSN : 2355 – 7958
Vol. 6 No. 2 Desember 2019
saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Tata
(2005:23-24)
Informasi adalah kumpulan dari
beberapa fakta yang terorganisasi dan telah
diproses agar memiliki nilai tambah selain
nilai-nilai individual. Nilai dari informasi
tersebut diantaranya bagaimana membantu
pembuat keputusan mencapai tujuan
organisasi mereka. Dapat membantu orang
dalam organisasi melakukan tugas-tugas
dengan efisien dan efektif.
SISTEM INFORMASI
Menurut Wahyono : 2004. Sistem
informasi adalah suatu cara tertentu untuk
menyediakan informasi yang dibutuhkan
oleh organisasi dan organisasi bisnis untuk
beroperasi dengan cara yang sukses dan
cara yang menguntungkan. [4]
Selanjutnya sistem informasi
merupakan suatu sistem dalam organisasi
yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transasksi harian yang
mendukung fungsi operasi organisasi bersifat
manajerial dengan kegiatan strategi dari
suatu organisasi untuk menyediakan
informasi kepada pihak lain. (Tata Sutabri,
2012)
Sistem informasi, yaitu suatu sistem
dalampengolahan data untuk menghasilkan
informasi dengan bantuan komputer yang
digunakan secara optimal sehingga
menghasilkan informasi yang akurat dan
bernilai yang mampu menghasilkan
keputusan yang terbaik dalam suatu
organisasi. [4]
Sistem Informasi adalah kombinasi dari
sejumlah komponen (manusia, komputer,
teknologi informasi) yang akan memproses
data menjadi informasi untuk mencapai suatu
sasaran atau tujuan.
Sistem informasi dapat didefinisikan
sebagai kumpulan elemen yang saling
berhubungan satu sama lain yang membentuk
satu kesatuan unuk mengintegrasikan data,
memproses dan menyimpan serta
mendistribusikan informasi.
Dengan kata lain, Sistem informasi
merupakan kesatuan elemen-elemen yang
saling berinteraksi secara sistematis dan
teratur untuk menciptakan dan membentuk
aliran informasi yang akan mendukung
pembuatan keputusan dan melakukancontrol
terhadap jalannya perusahaan.
Adapun blok-blok tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Blok masukan (Input Blok) Meliputi,
media untuk menangkap data yang
akan dimasukan
2. Blok Model (Model Block) Terdiri
dari kombinasi prosedur, logika dan
model matematik yang berfungsi
memanipulasi data untuk keluaran
tertentu.
3. Blok Keluaran (Output Block) Berupa
keluaran dokumen dan informasi yang
berkualitas.
4. Blok Teknologi Untuk menerima
input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses
data,menghasilkan dan mengirimkan
keluaran serta membantu
pengendalian dari sistem secara
keseluruhan
5. Blok Basis Data (Database
Block)Merupakan kumpulan data
yang berhubungan satu dengan yang
lainnya, tersimpan didalam perangkat
keras komputer dan perangkat lunak
untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali (Controls Block)
Meliput masalah pengendalian yang
berfungsi mencegah dan menangani
kesalahan/ kegagalan system.
Daur Hidup Pengembangan Sistem System Development Life Cycle (SDLC)
atau Siklus Hidup Pengembangan Sistem
adalah suatu metode tradisional yang
digunakan untuk membangun, memelihara
dan mengganti suatu sistem informasi .
SDLC dalam rekayasa sistem dan
rekayasa perangkat lunak, adalah proses
pembuatan dan pengubahan sistem serta
model dan metodologi yang digunakan untuk
mengembangkan sistem-sistem tersebut.
Banyak ragam kerangka kerja berdasarkan
pengembangan SDLC, yang masing-masing
Page 4
JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika
164
E-ISSN : 2541 – 2469
P-ISSN : 2355 – 7958
Vol. 6 No. 2 Desember 2019
memiliki kekuatan dan kelemahan sendiri-
sendiri.
Beberapa contoh metodologi
pengembangan perangkat lunak yang tersedia,
antara lain waterfall, prototyping,
incremental, spiral, RAD.
Secara konseptual siklus pengembangan
sebuah sistem informasi berdasarkan Siklus
Hidup Pengembangan Sistem (System
Development Life Cycles). Siklus Hidup
Pengembangan Sistem merupakan penerapan
pendekatan sistem untuk mengembangkan
dan menggunakan sistem berbasis komputer
Gambar 1. Daur Hidup Pengembangan Sistem
Tahapan utama pengembangan sistam
informasi adalah:
a. Survei, bertujuan untuk mengetahui
ruang lingkup pekerjaan
b. Analisis, bertujuan untuk memahami
sistem yang ada, mengidentifikasi
masalah dan mencari solusinya.
c. Desain, bertujuan untuk mendesain
sistem baru yang dapat menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi.
d. Pembuatan, membuat sistem baru
(hardware, software).
e. Implementasi, bertujuan untuk
mengimplementasikan sistem yang
baru.
f. Pemeliharaan, bertujuan agar sistem
dapat berjalan secara optimal
METODE PENELITIAN
SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan
yang dilakukan oleh analis sistem dan
programmer dalam membangun sistem
informasi. Konsep ini umumnya merujuk
pada sistem komputer atau informasi. Oleh
karena itu SDLC juga merupakan pola yang
diambil untuk mengembangkan sistem
perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap:
rencana(planning),analisa (analysis), desain
(design), implementasi (implementation), uji
coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep
SDLC mendasari berbagai jenis metodologi
pengembangan perangkat lunak. Metodologi-
metodologi ini membentuk suatu kerangka
kerja untuk perencanaan dan pengendalian
pembuatan sistem informasi, yaitu proses
pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3
jenis metode siklus hidup sistem yang paling
banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem
tradisional (traditional system life cycle),
siklus hidup menggunakan protoyping (life
cycle using prototyping), dan siklus hidup
sistem orientasi objek (object-oriented system
life cycle) .
Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan
proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem
informasi yang sedang berjalan.
3. Menentukan permintaan pemakai sistem
informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah
yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan
mengimplementasikan sistem informasi
baru
9. Memelihara dan melakukan
perbaikan/peningkatan sistem informasi
baru bila diperlukan
Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat
enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada
referensi lain mungkin berbeda, namun secara
umum adalah sama. Langkah tersebut adalah
1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis
aliran kerja manajemen yang sedang
berjalan
2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu
melakukan perincian mengenai apa saja
yang dibutuhkan dalam pengembangan
sistem dan membuat perencanaan yang
berkaitan dengan proyek system
Page 5
JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika
165
E-ISSN : 2541 – 2469
P-ISSN : 2355 – 7958
Vol. 6 No. 2 Desember 2019
3. Perancangan sistem, yaitu membuat
desain aliran kerja manajemen dan
desain pemrograman yang diperlukan
untuk pengembangan sistem informasi
4. Pengembangan sistem, yaitu tahap
pengembangan sistem informasi dengan
menulis program yang diperlukan
5. Pengujian sistem, yaitu melakukan
pengujian terhadap sistem yang telah
dibuat
6. Implementasi dan pemeliharaan sistem,
yaitu menerapkan dan memelihara sistem
yang telah dibuat
SDLC adalah System Development Life
Cycle, yang sederhananya adalah tahapan –
tahapan pengembangan sistem.
Tahapannya pun sebagai berikut.
1. Identification, yaitu proses
mengidentifikasi kebutuhan! apa saja
yang diinginkan dengan memiliki sebuah
website, tentunya hal ini berkaitan
dengan fasilitas – fasilitas yang ada di
dalam website yang akan dibangun itu
sendiri
2. Analysis, proses menganalisa kebutuhan,
proses menganalisa fasilitas – fasilitas
apa saja yang diinginkan dalam web
yang akan dibangun tersebut berdasarkan
proses Identification.
3. Design, yaitu proses perancangan sistem
yang akan dibangun baik itu dari sisi
desain layout atau tampilan (nilai artistik
& estetika nya) ataupun dari sisi teknis
seperti database dan aplikasi atau
fasilitas yang akan menjadi bagiannya,
berdasarkan hasil analisa sebelumnya.
4. Implementation, yaitu proses
development, proses meng-implemntasi
design yang telah dibuat.
5. Testing & Documentation, adalah proses
penge-test-an hasil development dan
proses mendokumentasikan apa yang
telah dibuat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahap analisa sistem dilakukan sebelum
tahap perancangan sistem, tahap analisa
sistem merupakan tahap yang penting dalam
perancangan suatu sistem, tujuan analisa
terhadap sistem yang lama ini adalah untuk
mendapatkan suatu hasil yang lebih baik
dengan melihat beberapa kelemahan dan
kekurangan dari sistem yang lama
tersebut.Selama ini proses sertifikasi yang ada
pada Kantor Kementrian Agama Kota Padang
sudah dilakukan dengan cara yang sudah
terkomputerisasi akan tetapi masih belum
terstruktur, yaitu data hanya disimpan saja
tanpa adanya suatu manipulasi data apapun
sehingga dirasakan jika proses sertifikasi pada
system yang sedang berjalan kurang optimal.
Contex Diagram Context diagram merupakan
pendefinisian terhadap sistem yang akan
dirancang yang bersifat menyeluruh. Context
diagram ini digunakan untuk memudahkan
dalam proses penganalisaan sistem yang
dirancang secara keseluruhan.[5]
Context Diagram adalah gambaran
umum tentang suatu sistem yang terdapat
didalam suatu organisasi yang
memperlihatkan batasan (boundary) sistem,
adanya interaksi antara eksternal entity
dengan suatu sistem, dan informasi secara
umum mengalir diantara entity dan sistem.
.
Selain hal diatas permasalahan yang
dihadapi oleh Kantor Kementrian Agama
Kota Padang ialah dalam pencarian data yang
sulit serta sering terjadi kesalahan dalam
pembuatan laporan .Suatu lembaga yang
bergerak dibidang pendidikan serta
memberikan wewenang sertifikasi seharusnya
dapat memaparkan hasil yang tepat sesuai
dengan kualifikasi yang telah di sediakan
tanpa adanya kesalahan. Permasalahan-
permasalahan yang ditemukan pada analisa
sistem dapat diatasi dengan mengadakan
Page 6
JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika
166
E-ISSN : 2541 – 2469
P-ISSN : 2355 – 7958
Vol. 6 No. 2 Desember 2019
perubahan-perubahan dengan cara merancang
suatu sistem baru, dimana sistem baru
merupakan perbaikan dari sistem lama yang
tujuannya dapat menutupi kelemahan-
kelemahan yang terdapat pada sistem lama.
Context Diagram ini merupakan alat
bantu yang digunakan dalam menganalisa
sistem yang akan dikembangkan.Untuk lebih
jelasnya hubungan antar entity dengan entity
dan dengan sistem pada proses pengolahan
data sertifikasi guru dapat dilihat dari context
diagram yang akan digambarkan dengan lebih
rinci lagi yang disebut dengan overview atau
level 0
Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah alat dokumentasi grafik yang menggunakan nomor
kecil dari simbol untuk menggambarkan bagaimana aliran data, mengakhiri hubungan dalam suatu
proses.
Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu dokumentasi data dengan
mengidentisifikasikan entity data dan memperlihatkan hubungan yang ada diantara entity tersebut.
Page 7
JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika
167
E-ISSN : 2541 – 2469
P-ISSN : 2355 – 7958
Vol. 6 No. 2 Desember 2019
Keuntungan menggunakan Data Flow
Diagram (DFD) adalah memudahkan pemakai
yang kurang menguasai bidang komputer
untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan
Data Flow Diagram Sistem Pengolahan Data
Sertifikasi Guru Pada Kantor Kementrian
Agama Kota Padang. Untuk
jelasnya dapat dilihat pada gambar 3 berikut
ini :
Pada sistem pengolahan data sertifikasi
guru ini terdiri dari 3 entity yaitu Peserta,
Sekolah, dan Sertifikasi.
Tampilan Menu Pada aplikasi 1. Input Data Sekolah
Menampilkan form menu entry data
Sekolah dimana data-data akan dimasukkan
pada database program, seperti pada gambar
Gambar 5 Input Data Sekolah
2. Input Data Peserta Menampilkan form menu entry data
Peserta dimana data-data akan dimasukkan
pada database program, seperti pada gambar
Gambar 6 Input Data Peserta
3. Input Data Sertifikasi Menampilkan form menu entry data
sertifikasi dimana data-data akan dimasukkan
pada database program, seperti pada gambar
Gambar 7 Input Data Sertifikasi
4. Laporan Data Peserta Menampilkan form laporan data peserta
tiap tahunnya pada Kantor Kementrian
Agama Kota Padang dan untuk mencetak
laporan tersebut dapat dilakukan dengan
menekan tombol print, seperti pada gambar
Gambar 8 Laporan Data Peserta
5. Laporan Peserta berdasarkan
masa kerja peserta Menampilkan form laporan data Peserta
berdasarkan masa kerja dimana berguna
untuk menghasilkan laporan data Peserta
berdasarkan masa kerja secara keseluruhan
pada Kantor Kementrian agama . Laporan
data peserta berdasarkan masa kerja
merupakan daftar data peserta yang mengikuti
sertifikasi guru berdasarkan lama mereka
Page 8
JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika
168
E-ISSN : 2541 – 2469
P-ISSN : 2355 – 7958
Vol. 6 No. 2 Desember 2019
mengajar. Daftar ini untuk membedakan data
–data peserta yang mengikuti sertifikasi
berdasarkan massa kerja seperti pada gambar
9
6. Laporan Data Sertifikasi Pertingkatan
Sekolah
Menampilkan form laporan data
Sertifikasi Pertingkatan Sekolahkeseluruhan
pada Kantor Kementrian Agama Kota
Padang, dan untuk mencetak laporan tersebut
dapat dilakukan dengan menekan tombol
print, seperti pada gambar 10
Laporan data sertifikasi pertingkatan
sekolah berguna untuk mengetahui data –
data yang lulus sertifikasi guru berdasarkan
tingkat sekolah spt:Tingkat SD,SMP,SMA
.laporan ini membedakan guru yang lulus
tingkat sd,smp,sma. Seperti pada gambar
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang
sistem pengolahan data sertifikasi guru pada
Kantor Kementrian Agama Kota Padang
yang sedang berjalan pada saat sekarang ini
serta melakukan perbandingan dengan sistem
informasi baru yang menggunakan bahasa
pemrograman Visual Basic, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Sistem yang baru dapat meningkatkan
kinerja dari Kantor Kementrian Agama
Kota Padang, karena informasi
pengolahan data sertifikasi yang
dihasilkan lebih cepat, akurat ,tepat serta
penggunaan sistem komputerisasi yang
lebih optimal.
2. Dengan penggunaan sistem yang baru
dapat membantu pihak Kantor
Kementrian Agama Kota Padang dalam
penyajian laporan peserta dan sertifikasi
guru dengan lebih cepat, tepat dan
akurat, sehingga dapat mempermudah
pimpinan Kantor Kementrian Agama
untuk mengambil keputusan secara tepat.
3. Dengan ada nya sistem baru dapat
menekan seminimal mungkin kesalahan–
kesalahan yang terjadi dalam pengolahan
data sertifikasi guru, dimana sistem
yang baru telah menggunakan database
sehingga kemungkinan terjadinya
redudansi data sangat minim.
4. Dalam pengolahan data sertifikasi guru,
dimana sistem yang baru telah
menggunakan database sehingga
kemungkinan terjadinya redudansi data
sangat minim.
5. Dengan pengolahan data sertifikasi guru
secara komputerisasi dengan
mengunakan bahasa pemrograman visual
Basic mempermudah pencarian data dan
diakses dengan mudah dan langsung
melalui program
DAFTAR PUSTAKA
[1] I. S. Murdadi and E. Sulistari,
“Dampak Sertifikasi Guru Dalam
Peningkatan Kompetensi Profesional
Di Kalangan Guru Smk Pelita
Salatiga,” UNY Prof., pp. 650–662,
2015.
[2] M. R. Ramdhani, V. Hadiwiyono, and
L. Hakim, “Dampak Sertifikasi Guru
Terhadap Perilaku Sosial Dan
Ekonomi Guru Di Kabupaten Ngawi
Tahun 2016,” EKUITAS (Jurnal Ekon.
dan Keuangan), vol. 2, no. 1, p. 106,
2018.
[3] M. Hasbiyalloh and D. A. Jakaria,
Page 9
JURNAL J – CLICK Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika
169
E-ISSN : 2541 – 2469
P-ISSN : 2355 – 7958
Vol. 6 No. 2 Desember 2019
“APLIKASI PENJUALAN BARANG
PERLENGKAPAN HAND PHONE
DI ZILDAN CELL SINGAPARNA
KABUPATEN TASIKMALAYA
Muslim,” vol. 1, no. 1, 2018.
[4] Y. Suherman, “Sistem Informasi
Manajemen Pengolahan Data Di Balai
Wilayah Sungai Sumatera V
Kementerian Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat,” J. Sains dan
Inform., vol. 4, no. 2, p. 163, 2018.
[5] Ikhsan and P. P. Sari, “Sistem
Pendeteksi Nominal dan Keaslian
Uang Kertas Rupiah untuk
Penyandang Tuna Netra Berbasis
Arduino,” J. Ilm. Inform., vol. 06, no.
02, pp. 10–15, 2018.