Top Banner

of 13

Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kota Bogor Menggunakan Pmapper

Jun 04, 2018

Download

Documents

benycha
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/13/2019 Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kota Bogor Menggunakan Pmapper

    1/13

  • 8/13/2019 Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kota Bogor Menggunakan Pmapper

    2/13

    8

    1 Menampilkan peta wilayah administratifKota Bogor secara umum.

    2 Memilih layer peta yang ingin diaktifkan.3 Menampilkan menu legenda yang berisi

    simbol dan keterangan dari layer yang ingin

    ditampilkan.4 Perbesaran maksimum sesuai dengan

    besarnya frame .5 Melakukan pergeseran posisi tampilan peta.6 Melakukan pengukuran jarak dari satu titik

    ke titik yang lain dalam peta.7 Menambahkan objek baru di dalam view

    peta.8 Print preview peta dalam skala tertentu.9 Memperbesar dan memperkecil ukuran peta.10 Melakukan proses searching berdasarkan

    pilihan pengguna.11 Dapat melakukan konversi peta dalam

    bentuk PDF maupun HTML.Deskripsi tentang proses masing-masing fungsidapat dilihat pada Lampiran 2 ( input -proses-output ).

    2 Perancangan Konseptual

    Perancangan konseptual meliputi perancangan konseptual basis data dan desain proses dari sistem. Perancangan basis datamengidentifikasikan data yang dibutuhkan.Desain proses dibuat berdasarkan kebutuhan

    fungsional dan kebutuhan data. Aliran informasidan data yang terjadi diilustrasikan dalamdiagram konteks.

    2.1. Kebutuhan Data

    Berdasarkan analisis kebutuhan system yangtelah dilakukan pada tahapan sebelumnya, dapatdisimpulkan bahwa data yang dibutuhkan

    berupa:

    1 data spasial dan atribut wilayah administrasiKota Bogor sampai tingkat kelurahan/desa,

    2 data spasial dan atribut jalan dan sungai diKota Bogor,

    3 data spasial dan atribut lokasi bangunan diKota Bogor meliputi fasilitas pemerintahan,layanan umum, sentral bisnis, dan wisata,

    4 data spasial dan atribut landuse Kota Bogor,5 data-data sekilas tentang Kota Bogor,

    koleksi foto-foto Kota Bogor, berita terkiniseputar Kota Bogor, event-event yangdiadakan oleh pemerintah Kota Bogor, daninformasi tentang kekhasan daerah di KotaBogor.Analisis kebutuhan fungsional yang telah

    dilakukan sebelumnya akan menjadi acuanuntuk melakukan pengembangan pemodelankebutuhan fungsional.

    2.2. Pemodelan Kebutuhan Fungsional

    Kebutuhan fungsional dimodelkan denganmenggunakan Data Flow Diagram (DFD). DFDmerepresentasikan proses aliran keluar danmasuknya data dalam sistem. Gambaran sistemsecara umum dapat dilihat pada diagramkonteks Gambar 7.

    Gambar 7 Diagram konteks sistem.

    Diagram konteks (DFD Level 0) dapatdikembangkan lagi menjadi DFD level 1.Adapun DFD level 1 dapat dilihat padaLampiran 3. DFD Level 1 memiliki informasi

    proses yang terjadi dalam sistem serta alirandata dari entitas ke sistem dan sebaliknya.

    3 Survei Ketersediaan dan PengumpulanData

    Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhandata yang akan digunakan maka pada tahapanini dilakukan inventarisasi dan dokumentasidata peta beserta sumber datanya. Adapun hasilyang diperoleh dari proses ini adalah:

    1 data spasial dan atribut wilayah administrasiKota Bogor sampai tingkat kelurahan/desadapat diperoleh dari data peta format vektor

    pada penelitian sebelumnya yakni SistemInformasi Geografis Fasilitas Kota BogorBerbasis Web Menggunakan ALOV MAPoleh Anggraeni (2008) atau dapat jugadiperoleh dari Departemen Ilmu Tanah,Institut Pertanian Bogor.

    2 data spasial dan atribut jalan, sungai, lokasi bangunan, landuse Kota Bogor dapatdiperoleh dari data peta format vektor pada

    penelitian sebelumnya yakni SistemInformasi Geografis Fasilitas Kota BogorBerbasis Web Menggunakan ALOV MAPoleh Anggraeni (2008).

  • 8/13/2019 Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kota Bogor Menggunakan Pmapper

    3/13

    9

    3 data sekilas tentang Kota Bogor, koleksifoto-foto Kota Bogor, berita terkini seputarKota Bogor, event-event yang diadakan oleh

    pemerintah Kota Bogor, dan informasitentang kekhasan daerah di Kota Bogor

    dapat diperoleh di alamat website resmi pemerintah Kota Bogor yaituhttp://www.kotabogor.go.id dan dapatditambahkan dengan melakukan pengamatanlangsung di lapangan.

    Selanjutnya dilakukan proses pengumpulandata sesuai dengan kebutuhan informasitersebut.

    Data yang akan digunakan dalam penelitianini meliputi data primer dan data sekunder. Data

    primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung ke lapanganmenggunakan perangkat GPS ( GlobalPositioning System ). GPS yang digunakanadalah GPS keluaran Garmin GPS 60.Pengambilan data ini dimaksudkan untukmemperoleh data terbaru mengenai fasilitas-fasilitas di Kota Bogor. Jumlah titik yangdiambil yaitu 193 titik baru. Data primerlainnya yang digunakan adalah data lokasi yangdiperoleh dengan perangkat GPS yangdilakukan Anggraeni (2008), ditambah dengankoleksi foto-foto dan beberapa informasimengenai fasilitas yang terdapat di Kota Bogordiperoleh dengan pengamatan langsung dilapangan.

    Data sekunder merupakan data yang telahtersedia dari suatu instansi atau lembaga. Datasekunder yang digunakan dalam penelitian iniadalah data yang diperoleh dariBAKOSURTANAL dan aplikasi Megapolitan( Map and Street Guide 2007-2008 ) oleh Dr.Riadika Mastra. Data sekunder tersebut adalahdata yang digunakan dalam penelitianAnggraeni (2008). Data sekunder ini adalahdata peta Kota Bogor tahun 2005 dengan skala1:25.000 dalam format shapefile yang terdiri

    atas empat file yaitu:1 data spasial dan atribut wilayah administrasi

    Kota Bogor sampai tingkat kelurahan,2 data spasial dan atribut jalan di Kota Bogor,3 data spasial dan atribut sungai di Kota

    Bogor,4 data spasial dan atribut landuse Kota Bogor.

    Semua data spasial yang digunakan harusmemiliki sistem proyeksi yang sama, karenaMapServer dengan framework Pmapper hanyadapat meng- overlay data yang memiliki sistem

    proyeksi yang sama. Sistem proyeksi yang

    digunakan adalah UTM Zona 48S karena Jawa

    Barat terletak pada zona 48S dalam sistem proyeksi Universal Transver Mercantor (UTM),termasuk Kota Bogor di dalamnya, sedangkandatum yang digunakan yaitu WGS 1984 dengansatuan meter. Data sekunder lainnya adalah

    data-data pendukung yang diperoleh dariwebsite resmi pemerintah Kota Bogor.

    4 Survei Perangkat Keras dan PerangkatLunak Sistem

    Berdasarkan kebutuhan fungsional sistem, jenis perangkat lunak yang dibutuhkan untukimplementasi sistem adalah:1 Perangkat lunak untuk membuat dan

    mengolah data spasial. Jenis perangkat lunakini dibutuhkan untuk membuat data denganformat shapefile (*.shp) yang akandigunakan sebagai layer pada implementasisistem. Perangkat lunak yang tersedia diantaranya ArcView, Quantum GIS danMapInfo.

    Secara umum, kedua perangkat lunaktersebut merupakan perangkat lunak yangmendukung antarmuka berbasis grafik(Graphical User Interface ) sehinggamemudahkan pengguna untuk bernavigasidengan menggunakan elemen user interface seperti button , menu , toolbar , dan lain-lain.Selain itu, keduanya juga dapat membantu

    pengguna untuk membuat data spasial dalamformat shapefile yang nantinya akandigunakan sebagai data dalam perangkatlunak SIG berbasis web.

    2 Perangkat lunak dengan pengembangansistem berbasis web . Jenis perangkat lunakini dibutuhkan untuk membangun sebuahsistem berbasis web yang sesuai dengankebutuhan perangkat lunak. Perangkat lunakyang tersedia di antaranya MapServer danArcIMS. Sedangkan framework MapServeryang tersedia di antaranya Pmapper,Chameleon, Kmap, dan lain-lain.

    3 Perangkat lunak sebagai Sistem ManajemenBasis Data ( Database Management System,

    DBMS). Jenis perangkat lunak ini digunakanuntuk membangun basis data yang berisidata dari SIG Fasilitas Kota Bogor.Perangkat lunak yang tersedia diantaranyaMS SQL Server, MySQL dan PostgreSQL.

    Pada tahapan survei perangkat keras, perangkatkeras yang akan digunakan dalam proses

    pengembangan sistem adalah:1 Intel Core TM Duo Processor T2250,2 Memori 1536MB DDR2 SDRAM,3 Harddisk 120 GB.

  • 8/13/2019 Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kota Bogor Menggunakan Pmapper

    4/13

    10

    5 Pengujian Kesesuaian Perangkat Kerasdan Perangkat Lunak Sistem

    Pada tahapan ini dilakukan pengujian antaraspesifikasi kebutuhan minimum perangkat kerasdengan perangkat perangkat lunak yang akandigunakan dan telah disurvei pada tahapansebelumnya.

    Tahapan ini berguna untuk mendapatkankesesuaian antara perangkat keras dan

    perangkat lunak yang akan digunakan dalam pengembangan sistem.

    Pengujian yang dilakukan hanya berdasarkan kebutuhan minimum perangkatlunak yang dapat berjalan pada perangkat kerasyang dimiliki. Kriteria perangkat keras yangdiuji dapat dilihat pada Lampiran 4.

    Adapun perangkat lunak yang diuji yaitu:

    1 ArcView 3.3 dan Quantum GIS 1.1.0 PanUnstable sebagai perangkat lunak untukmengolah data spasial,

    2 MapServer sebagai perangkat lunak untukmengembangkan sistem berbasis web,

    3 PostgreSQL sebagai perangkat lunak SistemManajemen Basis Data ( Database

    Management System , DBMS).

    Hasil pengujian perangkat lunak yang akandigunakan adalah:1 Perangkat lunak untuk membuat data

    spasial.

    Untuk pengujian perangkat lunak dalammembuat data spasial dapat diklasifikasikanke dalam dua kategori yaitu capabilities dan

    performance. Pengujian capabilitiesdikatakan baik jika perangkat lunak dapatmenjalankan tugas khusus seperti prosesoverlay , melakukan export ke .map danmembuat file .sql Untuk pengujian

    performance berhubungan dengan seberapa baik dan seberapa cepat perangkat lunakmenjalankan tugas yang diminta. Secaraumum ketiga perangkat lunak (ArcView,Quantum GIS, dan MapInfo) merupakan

    perangkat lunak yang mendukung antarmuka berbasis grafik ( Graphical User Interface )sehingga memudahkan pengguna untuk

    bernavigasi. Selain itu ketiganya juga dapatmembantu pengguna untuk membuat dataspasial dalam format shapefile. Hanya sajaArcView memberikan nilai benchmark yang

    baik karena perangkat lunak ini dapatmelakukan tugas khusus yang diminta

    berupa overlay , export ke .map yang lebihlengkap apabila dibandingkan denganMapInfo ataupun Quantum GIS.Capabilities yang baik akan memberikan

    nilai performance yang baik pula. Untuk

    Quantum GIS dalam penelitian inidigunakan untuk mengambil dan mengolahdata yang diperoleh dari GPS saja.

    2 Perangkat lunak dengan pengembangansistem berbasis web . Untuk pengujian perangkat lunak dalam

    pengembangan sistem berbasis web, kriteriayang digunakan adalah ketersediaan library yang mendukung interaksi antara petadengan pengguna dan license and

    Maintenance costs . Secara umum kedua perangkat lunak (MapServer dan ArcIMS)memiliki library yang mendukung interaksiantara peta yang ada dengan penggunasistem tersebut. Adapun perbedaan yangmendasar di antara keduanya adalahMapServer merupakan perangkat lunak yangopen source sedangkan ArcIMS merupakan

    perangkat lunak yang komersial. Perbedaaninilah yang memberikan nilai benchmark yang baik untuk MapServer dengankelebihan yang dimiliki.

    3 Perangkat lunak sebagai Sistem ManajemenBasis Data ( Database Management System,

    DBMS). Untuk pengujian perangkat lunak sebagaiSistem Manajemen Basis Data ( Database

    Management System, DBMS) dapatdiklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitulicense and Maintenance costs dancapabilities. License and Maintenance costsdikatakan baik jika perangkat tersebutmeminimalkan biaya dan pengujiancapabilities dikatakan baik jika perangkatlunak dapat menyimpan data spasial kedalam suatu basis data relasional. Perangkatlunak yang tersedia adalah MS SQL Server,MySQL dan PostgreSQL.MS SQL Server mempunyai library yanglebih banyak dibandingkan MySQL. Hanyasaja, tidak seperti MySQL yang bersifatopen source, MS SQL Server merupakan

    perangkat lunak yang bersifat komersial. Nilai benchmark yang baik dimiliki olehPostgreSQL dalam Sistem Manajemen BasisData ( Database Management System,

    DBMS) yang dibutuhkan dalam penelitianini . Hal ini dikarenakan PostgreSQLmerupakan perangkat lunak open source.Selain itu, PostgreSQL juga memilikikemampuan untuk melakukan kueri secaraspasial. Kemampuan PostgreSQL dalammenyimpan dan mengolah data spasial lebihunggul apabila dibandingkan denganMySQL.

  • 8/13/2019 Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kota Bogor Menggunakan Pmapper

    5/13

    11

    6 Akuisisi Perangkat Keras dan PerangkatLunak

    Setelah dilakukan pengujian dengan menilaikinerja perangkat keras melalui benchmark padatahapan sebelumnya, kemudian dilakukan

    pemilihan perangkat lunak dan perangkat kerasyang akan digunakan. Tujuan benchmark adalahuntuk menilai kinerja dan karakteristik dari

    perangkat keras dan perangkat lunak dalam platform sistem operasi yang sama.

    Berdasarkan penilaian kinerja perangkatlunak berdasar fungsi khusus yang dilakukandipilih ArcView sebagai perangkat lunak untukmengolah data spasial dan Quantum GIS untukmengambil dan mengolah data dari GPS,MapServer sebagai perangkat lunak untuk

    pengembangan sistem berbasis web, danPostgreSQL sebagai sistem manajemen basisdata. Untuk penilaian kinerja perangkat kerasdengan Everest maka prosessor Intel Core TMDuo Processor T2250 layak digunakanuntuk perangkat lunak yang dipilih.

    7 Perencanaan dan Perancangan Basis Data

    Perancangan basis data dilakukan melaluitiga tahap yaitu tahap konseptual, logical , dan

    physical . Pada tahap konseptual dilakukanidentifikasi data yang dibutuhkan dan penyajianmodel data.

    7.1 Perancangan Konseptual Basis Data

    7.1.1 Indentifikasi Jenis Data

    Jenis data yang digunakan yaitu data vektor.Salah satu format data vektor yang didukung

    MapServer adalah shapefile sehingga semuadata yang akan digunakan harus memilikiformat shapefile (*.shp) untuk data spasial danformat dbaseIV (*.dbf) untuk data atribut.Format data ini dihasilkan menggunakan

    perangkat lunak ArcView GIS 3.3.

    Bentuk data vektor yang digunakan dalamSIG Fasilitas Kota Bogor ini yaitu:

    polygon , untuk wilayah kecamatan,kelurahan, dan landuse ,

    line, untuk sungai dan jalan,

    point, untuk fasilitas pemerintahan, layananumum, sentral bisnis, dan wisata .

    Dapat dilihat bahwa pembuatan sistem inimembutuhkan data kecamatan, kelurahan/ desa,

    jalan, sungai, fasilitas (pemerintahan, layananumum, sentral bisnis, dan wisata), dan landuse .Data tersebut menjadi entity yang memiliki tipeentitas masing-masing dan saling berhubungan.Dalam basis data spasial setiap entity dilengkapidengan keterangan bentuk data spasial ( point ,line , polygon ).

  • 8/13/2019 Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kota Bogor Menggunakan Pmapper

    6/13

    12

    Hasil perancangan konseptual digambarkandalam Entity Relationship Diagram padaLampiran 5. Notasi yang digunakan padadiagram tersebut merujuk pada [Buffalo](2004).

    7.2 Perancangan Logical Basis Data

    Perancangan logikal basis data ditampilkandalam diagram keterhubungan antartabel, dapatdilihat pada Lampiran 6. Tabel basis datadirancang sesuai dengan kebutuhan sistem.Daftar tabel basis data dapat dilihat pada Tabel1. Struktur basis data dapat dilihat padaLampiran 7.

    Layer yang terbentuk dari hasil organisasidata yaitu:

    1 kecamatan, berisi atribut nama, dan luas(m2) kecamatan di Kota Bogor,

    2 kelurahan, berisi atribut nama, luas (m 2),dan keliling (m) kelurahan di Kota Bogor,

    3 namakelurahan, berisi atribut namakelurahan di Kota Bogor,

    4 namakec, berisi atribut nama kecamatan diKota Bogor,

    5 jalan, berisi atribut jenis dan nama jalan,

    6 sungai berisi atribut jenis dan nama sungai,

    7 landuse , berisi atribut penggunaan lahanKota Bogor.

    8 pemerintahan 1, berisi atribut koordinat, jenis, dan nama fasilitas pemerintahan berdasarkan pengambilan data dengan GPS,

    9 pemerintahan 2, berisi atribut jenis, dannama fasilitas pemerintahan berdasarkandata Bakosurtanal,

    10 pemerintahan 3, berisi atribut nama fasilitas pemerintahan dan kategorinya berdasarkan pengambilan data dengan GPS,

    11 layanan umum 1, berisi atribut koordinat, jenis, dan nama fasilitas layanan umum berdasarkan pengambilan data dengan GPS,

    12 layanan umum 2, berisi atribut jenis, dannama fasilitas layanan umum berdasarkandata Bakosurtanal,

    13 layanan umum 3, berisi atribut kategori dannama fasilitas layanan umum berdasarkan

    pengambilan data dengan GPS,

    14 sentral bisnis 1, berisi atribut koordinat, jenis, dan nama fasilitas sentral bisnis berdasarkan pengambilan data dengan GPS,

    15 sentral bisnis 2, berisi atribut jenis, dannama fasilitas sentral bisnis berdasarkandata Bakosurtanal,

    16 sentral bisnis 3, berisi atribut kategori, dannama fasilitas sentral bisnis berdasarkan

    pengambilan data dengan GPS,

    17 wisata1, berisi atribut koordinat, jenis, dannama fasilitas wisata berdasarkan

    pengambilan data dengan GPS,

    18 wisata2, berisi atribut kategori, dan namafasilitas wisata berdasarkan pengambilandata dengan GPS,

    7.3 Perancangan Physical Basis Data

    Perancangan physical dilakukan denganmenentukan tipe data dari tiap data atribut danmenyimpan data dalam bentuk yang dapatdengan mudah digunakan dalam sistem. Olehkarena itu, data spasial dan atribut disimpandalam shapefile yang memiliki tiga format file turunan yaitu *.shp, *.shx, *.dbf. Desain

    physical berupa tabel tipe data dapat dilihat pada Lampiran 8.

    8 Pembangunan Basis Data

    Proses pembangunan basis data terdiri atas pengumpulan data spasial, pengolahan data, pengelompokan dan seleksi data, penambahaninformasi, klasifikasi, konversi data shapefile kedalam bentuk PostGIS, dan membuat database

    baru dalam PostgreSQL. Data spasial yangterkumpul untuk pengembangan sistemmemiliki format vektor.

    8.1. Pengolahan Data

    8.1.1 Pengolahan Data pada Quantum GIS

    Data primer melalui pengambilanlangsung menggunakan GPS yang berupaway point mempunyai format data awal(*.wp). File tersebut berisi simbol dan namafasilitas. Data atribut dipanggilmenggunakan perangkat lunak QuantumGIS, dengan menu: Plugins Gps GpsTools Download from Gps sehinggaterbentuk data spasial berbentuk point(*.gpx). Langkah selanjutnya adalah me-load data (*.gpx) yang diperoleh darilangkah-langkah sebelumnya dengan menu:Plugins Gps Gps Tools Load GPX file(pilih Feature types Waypoints saja).Kemudian konversi point (*.gpx) menjadishapefile (*.shp) dari menu: Layer Saveas Shapefile. Data spasial yang diperoleh

  • 8/13/2019 Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kota Bogor Menggunakan Pmapper

    7/13

    13

    dari BAKOSURTANAL sudah dalamformat shapefile sehingga tidak perludikonversi.

    8.1.2 Pengolahan Data pada ArcView

    Setelah data primer yang berasal dari pengambilan GPS sudah dalam bentukshapefile , maka yang perlu dilakukan padadata tersebut adalah membenahi field tabelnama-nama fasilitas yang tersimpansebelumnya, hal ini berkaitan dengankemampuan GPS dalam menyimpankarakter nama suatu point terbatas hanyasepuluh karakter saja, lalu dilanjutkandengan penambahan informasi dengan caramenambahkan field kategori.

    Selanjutnya data point-point tersebutdipisahkan menjadi shapefile baru berdasarkan

    jenis kategorinya (termasuk ke dalam kategori pemerintahan, layanan umum, sentral bisnis,atau wisata). Sehingga terbentuk empat buahshapefile baru dengan nama pemerintahan3.shp,layananumum3.shp, bisnis3.shp, danwisata2.shp.

    Data-data mengenai fasilitas yang adadiklasifikasikan sebagai berikut:

    1 pemerintahan diklasifikasikan menjadikantor walikota, kantor camat, kantor lurah,kantor desa, kantor polisi, kantor/gedung,dan balai penelitian,

    2 layanan umum diklasifikasikan menjadimesjid, gereja, balai pertemuan, tamankanak-kanak, sekolah dasar, sekolahmenengah pertama, sekolah menengah atas,universitas, bimbingan belajar, rumah sakit,

    puskesmas /klinik dokter, apotek, terminal/stasiun, lembaga kesehatan lain, kantor pos,SPBU, customer service , dan pemakaman,

    3 sentral bisnis diklasifikasikan menjadi bank, pasar tradisional, mall , outlet , industri, pegadaian, salon, bengkel, asuransi, factoryoutlet , studio foto, studio musik, danresidence ,

    4 wisata diklasifikasikan menjadi penginapan, biro perjalanan, wisata kota, wisata sejarah,wisata kuliner, sport , museum, dan theater .

    Penyimpanan data fasilitas-fasilitas tersebutdilakukan terpisah dengan tujuan memudahkan

    jika terjadi penambahan data.

    8.2 Konversi Data

    Tahapan selanjutnya adalah memasukkandata shapefile ke database dengan melakukan

    konversi data shapefile ke basis data yangdipakai untuk pengembangan SIG, yaituPostgreSQL terlebih dahulu. PostgreSQL

    bersifat open source yang mendukung PostGISdi dalamnya. PostGIS merupakan ekstensi

    PostgreSQL yang menawarkan kemampuanuntuk mengelola data spasial. Konversi datashapefile ke dalam PostGIS dilakukan denganmeng import data. Sebelum dilakukan koversidata dari format shapefile menjadi formatPostGIS, copy -kan dulu semua data yang akandigunakan ke direktori

    C: \ Pr ogr am Fi l es\ Post gr eSQL\ 8. 2\ bi n

    Syntax yang diketikkan pada CommandPr ompt Post gr eSQL seperti berikut:

    shp2pgsql [ shapefile ]

    [ tablename ] > [ file name *. sql ] .8.3 Pembangunan Basis Data pada

    PostgreSQL

    Pembangunan basis data pada PostgreSQLdiawali dengan membuat database kosong yang

    baru di PostgreSQL. Untuk proses pembuatandatabase di PostgreSQL dapat dilihat padaGambar 8.

    Gambar 8 Pembangunan basis data diPostgreSQL.

    Untuk memasukkan tabel-tabel ke dalamdatabase baru tersebut, data yang digunakanadalah data hasil konversi tipe data shapefile (*.shp) ke dalam bentuk tipe data PostgreSQL(*.sql) yang telah dilakukan pada tahapankonversi data, dengan cara mengeksekusi

    perintah ini pada SQL terminal monitor:

    psql d [ t ar get _dat abase] U[ t ar get _user _owner _dat abase] f[ f i l ename * . sql ]

    Lalu akan muncul:

  • 8/13/2019 Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kota Bogor Menggunakan Pmapper

    8/13

    14

    Passwor d f or user[ owner_database ] :

    Ketikkan password user_owner_databaseyang diminta.

    Setelah data spasial dimasukkan ke dalam basis data postgreSQL langkah selanjutnyaadalah memberikan gi x i ndex pada masing-masing tabel. Hal ini dilakukan untukmempercepat proses query . Untuk itudiperlukan suatu kolom yang unique pada suatutabel geometri. Kemudian lakukan vacuumanal yze untuk meng- update statistikgeometri. Eksekusi perintah ini di menu SQLquer i es atau di Command Pr omptPost gr eSQL :

    CREATE I NDEX [ t bl _name] _gi st _i ndex

    ON [ t bl _name] USI NG GI ST ( t he_geomGI ST_GEOMETRY_OPS) ; VACUUM ANALYZE [ t bl _name]( t he_geom) ;

    Kemudian dilanjutkan dengan membuat gi di ndex pada masing-masing tabel.

    CREATE I NDEX [ t bl _name] _gi d ON[ t bl _name] ( gi d) ;

    Langkah CREATE I NDEX GI ST,VACUUM ANALYZE, dan CREATE I NDEXGI D tidak harus berurutan seperti yang

    dijelaskan di atas. Urutan pelaksanaannya tidak berpengaruh terhadap hasil keluarannya.

    9 Integrasi dan Perancangan AntarmukaSistem

    9.1 Arsitektur SistemPerancangan arsitektur sistem didasarkan

    pada three tier architecture yaitu data tier, logictier dan presentation tier. Arsitektur yangdigunakan dalam pengembangan sistem dapatdilihat pada Gambar 9. Diagram hierarki

    Sistem Informasi Geografis Fasilitas KotaBogor dapat dilihat pada Lampiran 9 dan 10.

    Pada Three Tier Architecture , Arsitektur paling bawah adalah server basis data itu sendiri(data tier ). Pada lapisan ini terjadi konversi datadari data shapefile ke dalam PostGIS. Agar data

    pada DBMS PostgreSQL dapat ditampilkan pada aplikasi MapServer, maka perlu dibuatkanmapfile (*.map) yang menyimpan konfigurasiuntuk menampilkan data tersebut. Hasilkonfigurasi mapfile tersebut dibangkitkan olehPmapper untuk menyajikan bentuk tampilan

    peta dengan menu navigasi yang interaktif dandinamis.

    Pada MapServer terjadi konversi datashapefile ke tiff/jpeg sehingga MapServer dapatmenempatkan sebuah gambar peta statis padahalaman web. Gambar ditempatkan padasebuah file dengan bentuk HTML. Proses dari

    tampilan MapServer, konfigurasi mapfile padaPmapper, dan penanganan komunikasi antaraclient dan server terjadi pada lapisan logic tier.

    Pada presentation tier, lapisan ini bertanggung jawab dalam penyedia antarmukake pengguna yaitu web browser. Pada lapisaninilah client melakukan sebuah permintaan keweb server .

    Keuntungan dari three tier architecture salah satunya adalah perubahan pada antarmuka

    pengguna tidak saling mempengaruhi satu samalain, membuat suatu aplikasi mudah berevolusi

    untuk memenuhi kebutuhan baru.

    Gambar 9 Arsitektur sistem dengan Three Tier Architecture.

    9.2 Perancangan Antarmuka9.2.1 Antarmuka halaman utama

    Antarmuka halaman utama SIG FasilitasKota Bogor terdiri atas beberapa bagian, yaituheader , menu, form login , navigasi, counter

    pengunjung, sekilas bogor, satuan kawasanwisata, berita, event , iklan, dan footer . Tampilan

    perancangan antarmuka halaman utama dapatdilihat pada Gambar 10.

    Web Server(Apache)

    Pmapper

    Mapserver

    PostgreSQL

    PostGIS

    Presentation Tier

    Menampilkanhalaman web Web Browser

    Logic Tier

    Menangani komunikasi antarapengguna yang mengakses webbrowser

    Aplikasi untuk menampilkan dataspasial (peta) di web

    Konfigurasi hasil mapfile untukpemunculan peta dan menunavigasi

    Konfigurasi untuk pembuatandan perancangan mapfile

    Konversi dari format shapefile keformat tiff

    ArcView

    Shapefile

    Aplikasi untuk membuat danmengolah data shapefile dikonversi

  • 8/13/2019 Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kota Bogor Menggunakan Pmapper

    9/13

    15

    Gambar 10 Antarmuka halaman utama.

    9.2.2 Antarmuka halaman peta

    Antarmuka halaman peta terdiri dari 8 bagian yaitu header, search, tools, peta,navigasi, skala, layer dan legenda sertareferensi. Pengguna dapat melakukan pemilihanlayer dan informasi terkait pada bagian layer -legenda. Legenda berisi keterangan atau simboldari peta. Pengguna dapat melakukan proses

    pencarian pada tombol search. Pada bagiantools terdapat pilihan download dan print peta.Bagian referensi berupa tampilan peta dasar.Tampilan perancangan antarmuka halamanutama digambarkan pada Gambar 11.

    Gambar 11 Antarmuka halaman peta.

    10 Pengembangan Sistem

    Komponen penting yang akan digunakan pada tahapan pengembangan ini adalah paketMapServer (MS4W) 2.3.1 yang dapat diunduhdi www.maptools.org. Setelah berhasil men-download paket ms4w yang dikehendakiekstraksi isinya ke direktori C:\ seperti padaGambar 12. Kemudian eksekusi apache-

    install.bat untuk menginstal service Apache.Apabila service sudah berjalan, maka akanterlihat proses httpd.exe pada jendela TaskManager Windows. Dapat dilihat denganmembuka http://localhost pada web browser .

    Gambar 12 Struktur paket MS4W.

    Penambahan aplikasi baru ke dalam pakettersebut diletakkan di C:\ms4w\apps dalam satu

    folder baru, dan diperlukan konfigurasi ulang pada beberapa file di direktoriC:\ms4w\apps\...\config, seperti file config.ini,

    php_config.php dan mapfile -nya, serta

    penambahan file pada C:\ms4w\Apache\htdocsdan C:\ms4w\httpd.d.

    Setelah MapServer terinstal dan dapatmenjalankan semua fiturnya dengan baik, dansemua data yang diperlukan dalam

    pengembangan sistem sudah lengkap, sertakebutuhan desain antarmuka sistem telahselesai, maka tahap penggabungan sistem dapatsegera dilakukan. Halaman utama sistem yangdibangun dapat dilihat pada Gambar 13.

    Menu-menu yang tersedia di dalam sistemini dibuat dengan tujuan untuk mendukung danmelengkapi fasilitas SIG yang ada di dalamnya.Di bagian atas ada menu-menu utama yangterdiri atas Home, Buku Tamu, Galeri, KontakKami dan Search. Halaman awal pada sistem iniadalah halaman Home yang berisi tentangSekilas Bogor sebagai pembuka dan Berita.

    Di sebelah kiri ada form login untukadministrator, menu navigasi, dan catatankunjungan. Di sebelah kanan ada menu InfoEvent yang memuat event-event yang sedangatau akan diselenggarakan oleh PemerintahKota Bogor, dan ada Iklan Baris yang ditujukan

    bagi masyarakat umum yg berminat untukmempromosikan usahanya. Fasilitas SIG sendiri

  • 8/13/2019 Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kota Bogor Menggunakan Pmapper

    10/13

    16

    dapat di akses melalui submenu Peta Fasilitas pada menu Navigasi atau melalui gambar petadi halaman Home.

    Submenu Sekilas Bogor terdiri atas SejarahPemerintahan, Visi dan Misi, Lambang KotaBogor, Potret Bogor Tempo Dulu, dan Potret

    Bogor Masa Kini. Submenu Khas Daerah terdiriatas Produk Khas, Cinderamata, Makanan Khas,dan Seni Tradisional. Submenu FasilitasPemerintah berisi tentang fasilitas-fasilitas yangdikategorikan ke dalam fasilitas pemerintahan,

    seperti kantor/gedung pemerintah, kantorwalikota, kantor camat dan balai penelitian.

    Gambar 13 Halaman utama sistem.Fasilitas Umum berisi tentang fasilitas-

    fasilitas yang dikategorikan ke dalam fasilitaslayanan umum, seperti masjid, gereja, wihara,SPBU, makam, sekolah-sekolah, balai

    pertemuan, terminal, dan layanan kesehatan.Fasilitas Sentral Bisnis berisi tentang fasilitas-fasilitas yang dikategorikan ke dalam fasilitassentral bisnis, seperti bank, pasar, mall, outlet,salon, asuransi, studio musik, dan studio foto.Fasilitas Wisata berisi tentang fasilitas-fasilitasyang dikategorikan ke dalam fasilitas wisata,seperti penginapan, biro perjalanan, wisata kota,wisata kuliner, wisata sejarah, dan theater .

    Produsen Produk Khas memuat informasimengenai produsen produk khas yang ada diKota Bogor. Untuk menampilkan antarmukahalaman peta, data-data yang digunakandikonversi dahulu ke format mapfile .

    Struktur umum sebuah mapfile dapat dilihat pada Gambar 14. Mapfile secara umum terdiriatas pendefinisian objek map yang umumnya

    berisi tentang extension peta, size, dan lain-lain, pendefinisian objek layer , pendefinisian objekclass , pendefinisian objek style , dan

    pendefinisian objek label.

    Gambar 14 Struktur umum mapfile (Kropla 2005).

    Salah satu contoh pendefinisian objek layerdalam mapfile dengan tipe data polygon padasistem yang terintegrasi dengan database dapatdilihat pada Gambar 15.

    MAP

    LAYER

    CLASS

    STYLE

    END # AKHI R DEFI NI SI OBJ EK STYLE

    LABEL

    END # AKHI R DEFI NI SI OBJ EK LABEL

    END # AKHI R DEFI NI SI OBJ EK CLASSEND # AKHI R DEFI NI SI OBJ EK LAYER

    END # AKHI R DEFI NI SI OBJ EK MAP

  • 8/13/2019 Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kota Bogor Menggunakan Pmapper

    11/13

    teselad d scCd

    py

    mmCsiCd tiCd d syd

    mviUd Rmmditi

    pd R

    Gambar 15

    Pendefinisiaintegrasi d dikit berbed er pada sistetabase yang ta shapefile -ript CONNENNECTI ON

    ngan databada penulisanng tak k

    empengaruhienerjemahkaASSI TEMtem yangASSI TEM

    ngan huruf k ak terintASSI TEM

    ngan huruflam mapfilestem yang ti pat dilihat pa

    Perbedaanenimbulkansualisasi yatuk sistetabase, aSULT_FI E

    aka Maemvisualisasisampaikan k ak berhasilngguna. Untngan databaSULT_FI E

    Pendefinisia

    terintegrasin objek layeengan data dengan p

    m yang tidakdatanya di-

    ya . Selain teCTI ONTYPE pada sistee, perbedaa script DATlah pentin

    MapSnya ad dan RESterintegrasidan RESUcil, sedangk

    egrasi d dan RESUesar. Pendedengan tipeak terintegraa Gambar 1

    ang sederha permasalahag dilakukan

    yang teabila CLD ditulis d Serverannya ke

    pada pengg munculk sistem ya

    se, apabilaD ditulis d

    objek layer

    atabase. pada siste

    base Postgendefinisianterintegrasi d oad langsunrdapat penam dan konfi yang terint lain juga te. Perbedaanya, dan

    erverlah penLT_FI ELD,dengan dat

    T_FI ELD n pada sistengan da

    T_FI ELD inisian objek data polygonsi dengan da.

    a, namunn dalam

    oleh Mapintegrasi d SSI TEM

    engan huruftidakeb browser na , sehingg

    di web br g tidak terintLASSI TEM

    engan huruf

    ang

    yangeSQLobjekengan

    dari bahangurasiegrasidapat

    n laindapat

    dalamulisan padabase ,itulisyang

    abase itulislayer padaabase

    ampuroses

    erver.engan

    dan besar,ampuuntuk peta

    owseregrasi

    dankecil,

    ti

    u

    u

    b

    k

    G

    hs.

    Gs

    1

    ld k siin

    ak terjadiemvisualisasituk ditampi

    tuk fitur

    rjalan denemunculkansong.

    Gambar 16

    Antarmukaambar 18.

    Penjelasanlaman peta

    d Lampiran 2

    Pada halaeografis Fambilan kate

    Kategori Pe

    Kategori in yer kelurahan nama kecamatan

    mbol berbenti bisa dilihama keluraenggunakan l

    Gamb

    masalahkan kode-k lkan kepada

    Identify (

    gan baik.Query Result

    Pendefinisiatidak terinte

    halaman pet

    mengenaidapat dilihat0.

    man petasilitas Kotaori layer, yai

    ta Administr

    i terdiri atasn, kecamataamatan. L aenggunakanuk polygon. pada Gamb

    han danegenda deng

    ar 17 Legend

    saat Mapde dalam pengguna,

    ) tidak

    Identify s dengan tabe

    objek layer rasi databas

    dapat diliha

    agian-bagian pada Lampi

    Sistem Inf Bogor tetu:

    si

    empat layer , nama kel

    yer kelurahalegenda

    egenda untuar 17. Untunama kecn simbol poi

    a tipe polygo

    17

    Serverapfile amun

    dapat

    hanyal-tabel

    yang.

    t pada

    padaan 11

    ormasirdapat

    yaknirahan,n danengan jenislayer

    matant.

  • 8/13/2019 Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kota Bogor Menggunakan Pmapper

    12/13

    18

    Gambar 18 Halaman peta.

    2 Kategori Landuse

    Kategori ini terdiri atas satu layer yaknilayer landuse . Layer pada kategori inimenggunakan legenda dengan simbol berbentuk

    polygon.

    3 Kategori Sungai

    Kategori ini terdiri atas satu layer yaknilayer sungai. Sungai terdiri atas tiga jenis, yaitusungai satu garis, sungai dua garis, dan garistepi perairan alam. Ketiga jenis sungai inidisimpan dalam satu layer karena sungai saling

    berhubungan. Layer pada kategori inimenggunakan legenda dengan simbol berbentukgaris dengan warna biru .

    4 Kategori Bangunan

    Kategori ini terdiri atas satu layer yaknilayer bangunan. Layer pada kategori ini

    menggunakan legenda dengan simbol berbentuk point.

    5 Kategori Fasilitas Pemerintahan

    Kategori ini terdiri atas tiga layer yaknilayer pemerintahan 1, pemerintahan 2, dan

    pemerintahan 3. Layer- layer pada kategori inimenggunakan legenda dengan simbol berbentuk

    point.

    6 Kategori Fasilitas Layanan Umum

    Kategori ini terdiri atas tigas layer yaknilayer layanan umum 1, layanan umum 2, danlayanan umum 3. Layer- layer pada kategori ini

    menggunakan legenda dengan simbol berbentuk point.

    7 Kategori Fasilitas Sentral Bisnis

    Kategori ini terdiri atas tiga layer yaknilayer sentral bisnis 1, sentral bisnis 2, dansentral bisnis 3. Layer- layer pada kategori inimenggunakan legenda dengan simbol berbentuk

    point.

    8 Kategori Fasilitas Wisata

    Kategori ini terdiri atas dua layer yaknilayer lokasi wisata 1 dan lokasi wisata 2. Layer-layer pada kategori ini menggunakan legendadengan simbol berbentuk point.

    Untuk mengetahui simbol-simbol legenda yangdigunakan untuk menunjukkan lokasi-lokasiyang berbentuk point pada layer dapat dilihat

    pada Lampiran 21.

    11 Pengujian Sistem

    Secara fungsional, sistem dapat digunakan pada browser Internet Explorer 6, MozillaFirefox 3.0 dan Safari 4. Administrator dan

    pengguna umum dapat menggunakan sistem inisesuai dengan dengan hak akses dan tanggung

    jawab yang telah ditentukan. Sesuai dengan pembagian kategori pengguna, administratormempunyai hak akses dan tanggung jawabmelakukan manajemen basis data, hanya saja

    manajemen data spasial tidak dapat dilakukansecara langsung dalam sistem ini dikarenakan

  • 8/13/2019 Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kota Bogor Menggunakan Pmapper

    13/13

    19

    batasan sistem. Untuk melakukan pengolahandan pengeditan data spasial menggunakan

    perangkat ArcView.

    Pengujian sistem dilakukan denganmenggunakan metode pengujian black-box .Pengujian ini bertujuan untuk mengetahuiapakah fungsi-fungsi yang ada dalam sistem

    berjalan dengan baik serta memeriksa terjadinyaerror pada saat sistem digunakan. Pengujian inidilakukan dengan memeriksa kesesuaian inputdan output yang dihasilkan oleh sistem. Hasil

    pengujian yang didapat dari serangkaian pengujian yang dilakukan menyatakan bahwasistem berhasil menjalankan fungsi-fungsinyadengan baik. Hasil pengujian selengkapanyadapat dilihat pada Lampiran 22.

    12 Penggunaan dan Perawatan Basis Data

    Prosedur penggunaan sistem dibuat berdasarkan interaksi pengguna dengan sistem.Pada prosedur tersebut dijelaskan bagaimanainteraksi antara pengguna dengan setiaphalaman yang ada pada sistem. Prosedurtersebut didokumentasikan dalam bentuk tulisanini.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    KesimpulanSistem Informasi Geografis Fasilitas Kota

    Bogor berhasil dikembangkan melaluiserangkaian tahapan pengembangan sistem.Masukan data pada sistem berupa data spasialdan data atribut berbentuk vektor.

    Sistem Informasi Geografis Fasilitas KotaBogor dikembangkan sebagai sistem yangmenyediakan informasi mengenai fasilitas yangada di Kota Bogor secara utuh, berbasi web , dinamis dan interaktif. Informasi tersebut

    meliputi enam kecamatan dan fasilitas-fasilitasyang terdapat di Kota Bogor sehingga penggunadapat memilih objek yang menjadi perhatian

    pengguna. Pengguna dapat mencari kecamatan,kelurahan atau desa, jalan, sungai, fasilitas

    pemerintahan, layanan umum, sentral bisnis,dan wisata.

    Dikatakan dinamis karena dalam penyajiannya sistem ini dibangun menggunakan framework Pmapper yang menyediakan fungsiyang besar serta multiple untuk memanipulasi

    peta. Fungsi manipulasi peta yang tersedia yaitumencari suatu lokasi kelurahan, kecamatan,fasilitas pemerintahan, fasilitas layanan umum,

    fasilitas sentral bisnis, dan fasilitas wisata,memperbesar dan memperkecil ukuran skala

    peta, melakukan cetak peta dalam bentuk PDFatau HTML, identifikasi layer secara automatis,melakukan pengukuran jarak, menambahkan

    objek baru dan mengambil informasi yang berkaitan dengan lokasi tersebut. Sistem ini berbasis web online sehingga pengguna dapatdengan mudah mengakses dimanapun dankapanpun.

    Saran

    Sistem Informasi Geografis Fasilitas KotaBogor ini masih memiliki kekurangan yangdisebabkan oleh keterbatasan perangkat yangtersedia. Sistem ini melakukan pengolahan datadi ArcView dan halaman peta terbatasmenampilkan data saja tanpa bisa dilakukan

    pengolahan data oleh pengguna. Dengandemikian, penelitian selanjutnya diharapkandapat melakukan pengolahan data pada halaman

    peta, masukan data dapat berupa data raster, danadanya halaman administrator untuk

    pengolahan data pada PostgreSQL.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anggraeni, A. 2008. Sistem Informasi

    Geografis Fasilitas Kota Bogor BerbasisWeb Menggunakan ALOV MAP[Skripsi].Bogor: Institut Pertanian Bogor.

    Aronoff S. 1989. Geographic InformationSystem: A Management Perspective . OttawaCanada: WDL Publication

    Barus B, Wiradisastra US. 2000. SistemInformasi Geografi : Sarana ManajemenSumberdaya, Bogor: IPB.

    [Buffalo]. Department of Geography Universityat Buffalo. 2004. GIS DevelopmentGuide .http://www.geog.buffalo.edu/ncgia/sara/index.html, volumei.pdf danvolumeiii.pdf. [12 Januari 2009].

    Burrough P.1986. Principle of Geographical Information System for Land Resources Assesment . Claredon Press : Oxford.

    Harmon JE, Anderson SJ. 2003. Design and Implementation of Geographic InformationSystems . New Jersey:John Wiley and Sons.

    Kang TC. 2002 . Introduction to Geographic Information System . New York: TheMcGraw-Hill Companies, Inc.