SISTEM HIDROLIK Pengertian Sistem Hidrolik Bertahun-tahun yang silam manusia telah menemukan kekuatan dari perpindahan air, meskipun mereka tidak mengetahui hal tersebut merupakan prinsip hidrolik. Sejak pertama digunakan prinsip ini, mereka terus menerus mengaplikasikan prinsip ini untuk banyak hal untuk kemajuan dan kemudahan umat manusia. Hidrolik adalah ilmu pergerakan fluida, tidak terbatas hanya pada fluida air. Jarang dalam keseharian kita tidak menggunakan prinsip hidrolik, tiap kali kita minum air, tiap kali kita menginjak rem kita mengaplikasikan prinsip hidrolik. Hidrolika merupakan suatu cabang dari ilmu perihal arus yang meneliti arus zat cair melalui pipa-pipa yang tertutup. Dalam hal ini akan terjadi energi tekanan , yang lewat suatu zat cair hidrolik (minyalnya minyak) diubah menjadi kerja. Zat ini bertindak sebagi pengalih energi. Berdasarkan prinsip ini (hukum hidrostatistik) bekerja misalnya: a. Pompa-pompa hidrolik. b. Alat pengatur dan alat peniru pada mesin perkakas. c. Kopling hidrostatik. d. Penggerak-penggerak zat cair. Keuntungan Sistem Hidrolik. 1. Pemindahan gaya-gaya dan daya-daya besar.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SISTEM HIDROLIK
Pengertian Sistem Hidrolik
Bertahun-tahun yang silam manusia telah menemukan kekuatan dari
perpindahan air, meskipun mereka tidak mengetahui hal tersebut
merupakan prinsip hidrolik. Sejak pertama digunakan prinsip ini, mereka
terus menerus mengaplikasikan prinsip ini untuk banyak hal untuk kemajuan
dan kemudahan umat manusia. Hidrolik adalah ilmu pergerakan fluida, tidak
terbatas hanya pada fluida air. Jarang dalam keseharian kita tidak
menggunakan prinsip hidrolik, tiap kali kita minum air, tiap kali kita
menginjak rem kita mengaplikasikan prinsip hidrolik.
Hidrolika merupakan suatu cabang dari ilmu perihal arus yang meneliti
arus zat cair melalui pipa-pipa yang tertutup. Dalam hal ini akan terjadi
energi tekanan , yang lewat suatu zat cair hidrolik (minyalnya minyak)
diubah menjadi kerja. Zat ini bertindak sebagi pengalih energi.
Berdasarkan prinsip ini (hukum hidrostatistik) bekerja misalnya:
a. Pompa-pompa hidrolik.
b. Alat pengatur dan alat peniru pada mesin perkakas.
c. Kopling hidrostatik.
d. Penggerak-penggerak zat cair.
Keuntungan Sistem Hidrolik.
1. Pemindahan gaya-gaya dan daya-daya besar.
Kebutuhan akan ruangan cukup terbatas dan gaya kelembaman dan momen
kelembaman pada sistem-sistem hidrolik adalah lebih kecil dibandingkan
dengan tipe-tipe penggerak lain.
2. Suatu pengaturan kecepatan (putaran) yang tidak bertahap dan dapat
bereaksi dengan cepat, dapat dilaksanakan dengan mudah. Hal ini dapat
terjadi secara otomatis, dalam suatu jangkauan yang sangat besar dan juga:
a. Tergantung dari jalannya proses kerja atau
b. Berdasarkan sebuah program yang ditentukan sebelumnya.
3. Kecepatan dapat diatur sewaktu dalam pengerjaan.( (jadi dibawah
pembebanan), tanpa menghentikan mesin.
4. Perbandingan pemindahan yang besar (1 : ∞)
Ini bisa lebih besar dibanding pada sebuah pemindahan secara mekanis.
Pada suatu pergerakan cara hidrolik dengan mudah dan sederhana sebuah
kecepatan tertentu dapat diturunkan hingga nol, yaitu dengan jalan sebagai
berikut:
a. Dengan mengatur debit pompa.
b. Pengaturan lewat katup.
c. Melalui pengurangan tekanan.
5. Pembalikan sederhana masing-masing atas arah dan gerakan.
Ini dapat dilakukan dengan cara-cara sederhana, tanpa sedikitpun
kehilangan energi dan dengan gerak penjalan yang lancar. Pembalikan ini
juga akan berjalan lancar bila masa yang bergerak bolak-balik cukup besar.
6. Pembalikan suatu gerakan dan suatu arah secara cepat. Misalnya oleh
penahan didalam silinder-silinder kerja.
7. Kecermatan besar dalam penghubungan. Inipun dapat terjadi oleh masa kecil
dari unsur-unsur hidrolik.
8. Gerakan-gerakan yang beraturan.
Kesemuanya ini secara nyata akan meningkatkan waktu kedudukan dari
alat-alat potong atau meningkatkan sebagian gaya potong maksimal yang
diperbolehkan.
9. Pengerjaan yang bebas hentakan dan meredam hentakan.
Terutama penting dalam menggerakkan eretan-eretan pada berbagai
perkakas.
10. Pembalikan berbagai gerakan secara sederhana.
Gerakan putar dari sebuah motor penggerak, bila diperlukan dapat dengan
mudah dibalikkan menjadi suatu gerakan bolak-balik dari suatu silinder
kerja.
11. Diamankan terhadap pembebanan lebih.
Pengamanan terhdap pembebanan lebih dan patahan dapat dilakukan
secara lebih sederhana dan pasti dengan penambahan sebuah katup
pembatas tekanan (katup tekanan-lebih).
12. Suatu pembalikan hubungan secara cepat adalah mungkin dilakukan.
Terdapat kemungkinan pengubahan gaya maupun kecepatan (sifat-sifat
dinamik yang baik). Massa sendiri yang kecil dari pompa-pompa maupun
motor-motor dan keelastisan minyak memungkinkan terjadinya hentakan-
hentakan penghubung yang lebih kuat dibanding pada penggerak-penggerak
elektris atau mekanis.
13. Semua gerakan dapat dengan mudah disambut, misalnya dengan
mengarahkan eretan pada sebuah peredam zat cair. Dalam hal ini tekanan
akan naik tanpa mengeper balik.
14. Suatu pengendalian berurutan adalah mungkin untuk dilakukan.
Pelaksanaannya cukup sederhana: baru setelah sebuah katup penghadang
diperkuat, sebuah katup lainnya dapat mulai berfungsi misalnya pengadaan
suatu pengamanan kecelakaan dapat dilaksanakan (pada pengempaan,
tarikan dalam, penembusan, dan trim dan sebagainya).
15. Penghubung dan pengendalian atas proses penghubungan dapat dilakukan
terpusat dari sebuah ruang kendali. Semua tuas penghubung dan tombol-
tombol dipasang di situ. Semua ini cukup disambungkan lewat pipa-pipa
dengan tempat-tempat dimana dibutuhkan pelayanan.
16. Pemindahan gaya pada jarak jauh. Ini dimungkinkan dengan memasang
suatu jaringan pipa, yang tidak mengganggu instalasi lainnya.
17. Proses-proses yang rumit dalam suatu jangkauan waktu tertentu dapat
diprogramkan dengan mudah. Gerakan-gerakan yang dalam kaitannya
dengan waktu sepenuhnya tidak tergantung satu sama lain, dapat secara
murni dikendalikan secara hidrolik atau elektrohidrolik berdasarkan setiap
program yang diinginkan.
18. Pengautomatisan (otomatosasi) Pengendalian dan pemeriksaannya cukup
sederhana melalui penggunaan pengendalian yang berurutan. Pada sebuah
perkakas misalnya dapat diotomatisasi berbagai pengerjaan dengan bantuan
suku cadang hidrolik yang selalu dapat diperoleh dalam perdagangan.
19. Suatu instalasi hidrolik memiliki masa pakai yang tinggi dan tidak
memerlukan banyak pemeliharaan. Minyak yang digunakan dapat
melakukan kegiatan pelumasan sendiri pada semua permukaan bagian-
bagian hidrolik
20. Kebutuhan akan ruangan dan bobot sendiri dapat dibatasi. Sebuah motor
hidrolik berbobot lebih ringan dibanding dengan motor elektris yang memiliki
daya yang sama besar. Dengan kemungkinan penggunaan tekanan-tekanan
tinggi, peralatan hidrolik dapat dibuat lebih kecil.
21. Pembatasan atas banyaknya bagian mekanis dalam penggerak (lebih sedikit
gesekan – lebih sedikit keausan).
22. Terdapat kemungkinan standarisasi.
Kerugian Sistem Hidrolik.
1. Minyak memiliki kepekaan terhadap suhu. Beberapa minyak hidrolik
(misalnya minyak-minyak pelumas mineral) mudah terbakar dan dapat
menguap pada suhu yang lebih tinggi.
2. Sifat termampatkan yang dimiliki minyak. Minyak hidrolik dapat kita
mampatkan, sebuah kolom minyak yang panjangnya 1 meter akan
menjadi 0,7 mm lebih pendek oleh suatu peningkatan tekanan sebesar
10 bar. Hal ini dapat mempersulit kita untuk menyetel atau untuk
mengkoordinasikan berbagai gerakan oleh sebuah peralatan hidrolik
yang sederhana.
3. Perubahan viscositas minyak. Minyak hidrolik akan lebih panas dengan
lebih memanjangkan masa kerja (dikarenakan gesekan didalam dan
gesekan mekanis). Perubahan besar dalam tekanan atau suhu
mempunyai suatu pengaruh yang besar terhadap viscositas minyak.
Untuk sebagian, hal ini dapat dihindarkan:
a. Peralatan pengendali yang rumit.
b. Pendinginan minyak.
4. Kehilangan daya disebabkan oleh gesekan minyak. Penghilangan daya
dan karenanya penurunan daya dapat terjadi:
a. Aliran-aliran palsu minyak.
b. Gesekan–gesekan zat cair dalam pipa dan kecepatan aliran.
Gambar 1.1. Arah gesekan fluida dalam pipa.
c. Putaran dari pompa.
5. Masalahnya adalah terdapat kesulitan dalam melakukan perapatan,
atau kehilangan minyak. Kehilangan minyak yang cukup besar
disebabkan karena kebocoran dibawah pembebanan yang merupakan
penyebab dari:
a. Pembatasan atas daerah putaran.
b. Kondisi kerja yang diperberat bagi sistem bila debit yang
tersedia ternyata sangat kecil.
c. Suatu gerakan yang tidak beraturan dari unsur-unsur yang
berbeda-beda.
d. Menyebabkan kotornya produk-produk.
6. Berbagai bagian harus dibuat sangat cermat. terutama pada bagian-
bagian yang bergerak, sambungan, perapat, toleransi yang sangat
minim. Ini berarti biaya produksi yang tinggi dan karenanya harga-
harga pembelian yang tinmggi untuk instalasi hidrolik. Toleransi yang
cukup cermat memang sangat diperlukan, karena jika tidak:
a. Kebocoran-kebocoran.
b. Bagian-bagiannya menjadi macer dan timbul gejala getaran.
7. Gerakan-gerakan yang menghentak-hentak tidak beraturan (getaran-
getaran). Penyebab terjadinya getaran dapat berupa:
a. Masuknya udara kedalam minyak.
b. Masuknya udara kedalam instalasi hidrolik.
c. Perubahan-perubahan dalam kerapatan.
d. Perubahan tekanan.
8. Sambungan-sambungan dapat menjadi lepas. Pengembangan dan
penyusutan pipa-pipa dan selang-selang oleh goyangan-goyangan
tekanan dapat melepaskan sambungan pipa dan penutup-penutup.
9. Pengerjaan yang tidak cermat dikarenakan bertumpuknya kalor. Untuk
mengurangi pemanasan yang kuat dari bagian hidrolik dapat dilakukan
langkah-lagkah berikut:
a. Mengurangi kerugian hidrolik dan produksi kalor.
b. Menggunakan alat pendingin (untuk minyak maupun untuk suku
cadang).
2.1. Tujuan.
Dalam merancang sebuah sistem hidrolik hendaknya lewat suatu
perhitungan yang sebaik mungkin dapat diperoleh dengan menjelaskan
mengenai berbagai gaya, pembebasan, kerugian-kerugian, dan lain
sebagainya yang mungkin timbul dan ketentuan mengenai sutu bagan
susunan (layout), fungsional maupun ekonomis.
2.2. Pengertian Hukum dalam Sistem Hidrolik.
Pengertian tentang hukum-hukum dasar dari hidrolik, khususnya
dalam kaitannya dengan aliran, gesekan dan pengecilan diameter yang
berakibat pada laju aliran. Rintangan terbesar yang muncul dalam
pemecahan berbagai masalah adalah gesekan zat cair (gesekan antara
masing-masing bagian zat cair dan gesekan dari zat cair terhadap suatu
dinding tetap). Kalau gesekan ini dapat kita abaikan, penelaahan teoritis
akan menjadi agak sederhana.
2.3.
Hukum Pascal.
Semua zat cair dalam keadaan diam akan melakukan suatu tekanan
terhadap didnding yang mengelilinginya yang dinamakan tekanan
hidrostatik. Tekanan dinding (P) yang ada dapat ditentukan dengan rumus:
Dimana : Tekanan (P) dalam N/m2) Gaya (F) dalam Ne
Luasa (A) dalam m2
Tekanan adalah gaya spesifik, yaitu gaya persatuan luas. Untuk dapat
mengikuti perhitungan tekanan dengan lebih jelas lagi, kita dapat
mengamati sebuah bejana yang berdiri kokoh yang di isi dengan zat cair
(lihat gambar 2.1).
Dari ilmu hidrostatika tentang
keseimbangan zat (zat cair dengan masa
dan peka terhadap gaya berat adalah
menentukan distribusi tekanan. Jika suatu
zat cair dalam arah manapun menerima
sebuah tekanan, maka tekanan ini akan
menyebar secara merata kesemua arah
yang dikenal dengan Hukum Pascal.
Gambar 2.1. Gaya pada hidrolik.
Bejana ini ditutup dengan sebuah torak yang dapat bergerak. Apabila pada
torak tersebut bekerja sebuah gaya F dalam Newton, maka zat cair akan
mengalami pengempaan. Torak akan turun dalam bejana sampai zat cair
dengan gaya yang merata didalam bejana melakukan tekanan terhadap
torak. Perpindahan torak hanya kecil saja karena zat cair tersebut hampir
tidak dapat dikempa atau tak termampatkan (Incompresible).
Gambar 2.2. Zat cait tak termampatkan (Incompresible).
2.4. Hukum Perambatan Tekanan.
Keberlanjutan pada fenomena gambar 2.2., maka dibawah dasar torak
dicapai suatu tekanan P, yang berdasarkan hukum perambatan tekanan,
diteruskan ke zat cair dalam bejana menyebar keseluruh bidang dinding dan
besarnya per satuan luas adalah sama, dengan
syarat bahwa berat sendiri dari zat cair dapat diabaikan. Tekanan balik
dari zat cair pada bidang bawah torakpun terbagi rata.
Gambar 2.3. Distribusi Tekanan Hidrolik.
Dalam menyatakan sebuah tekanan hendaknya diperhatikan apakah yang
dimaksudkan tekanan mutlak (P abs) atau tekanan ukur. Tekanan mutlak
dalam suatu zat cair adalah jumlah dari tekanan beban (P bel) dan tekanan
udara Po (tekanan atmosfir)
Tekanan udara tidaklah konstan, namun
untuk perhitungan biasanya ia dapat
diganti di sini oleh 1 bar (=105 N/m2 = 10
N/cm2). Pada prinsipnya dalam teknik dan juga dalam hidrolika kita tidak
melakukan perhitungan dengan tekanan mutlak melainkan dengan tekanan
ukur, yang dalam aplikasi secara singkat dinamakan tekanan (P). Jadi selisih
antara tekanan udara (Po) dan tekanan mutlak (P abs) kita namakan tekanan
vakum bilamana tekanan mutlak lebih kecil dari pada tekanan udara.
2.4.1. Unit Tekanan.
Pressure Units
pascal(Pa)
bar(bar)
technical atmosphere
(at)
atmosphere(atm)
torr(Torr)
pound-force per
square inch(psi)
1 Pa ≡ 1 N/m2 10−5 1.0197×10−5 9.8692×10−6 7.5006×10−3 145.04×10−6
1 bar 100,000 ≡ 106 dyn/cm2 1.0197 0.98692 750.06 14.50377441 at 98,066.5 0.980665 ≡ 1 kgf/cm2 0.96784 735.56 14.223
Sistem hidrolik terdiri dari beberapa bagian, antara lain, bagian tenaga
(power pack) bagian sinyal, pemroses sinyal, dan pengendalian sinyal.
Bagian tenaga terdiri dari pompa hidrolik, katup pengatur tekanan, dan
katup satu arah. Secara garis besar dapat dilihat dalam skema di bawah ini:
Aktuator
Pemroses Sinyal
Sinyal
Sumber Tenaga(Power Pack)
Gambar 4.11. Klasifikasi Hidrolik dalam Penampang dan Skema.
4.5.1. Katup Pengatur Tekanan.
Katup pengatur tekanan terdapat beberapa model, antara lain: a)
Katup pembatas tekanan, katup ini dilengkapi dengan pegas yang dapat
diatur. Bila tekanan hidrolik berlebihan, maka pegas akan membuka dan
mengalirkan fluida ke saluran pembuangan.
Gambar 4.12. Macam-macam model katup pembatas tekanan.
4.6. Pemeliharaan Fluida Hidrolik.
Fluida hidrolik temasuk barang mahal. Perlakuan yang kurang atau
bahkan tidak baik terhadap cairan hidrolik atau semakin menambah
mahalnya harga sistem hidrolik sedangkan apabila kita mentaati peraturan-
peraturan tentang perlakuan atau cairan hidrolik maka kerusakan cairan
maupun kerusakan komponen sistem akan terhindar dan fluida hidrolik
maupun sistem akan lebih awet. Panduan pemeliharaan fluida hidrolik:
1. Simpanlah cairan hydrolik (drum) pada tempat yang kering, dingin dan
terlindungi (dari hujan, panas dan angin).
2. Pastikan menggunakan cairan hidrolik yang benar-benar bersih untuk
menambah atau mengganti cairan hidrolik kedalam sistem. Gunakan juga
peralatan yang bersih untuk memasukkannya.
3. Pompakanlah cairan hidrolik dari drum ke tangki hidrolik melalui saringan
(prefilter).
4. Pantaulah (monitor) dan periksalah secara berkala dan berkesinambungan
kondisi fluida hidrolik.
5. Aturlah sedemikian rupa bahwa hanya titik pengisi tangki yang rapat-
sambung sendiri yang ada pada saluran balik.
6. Buatlah interval penggantian cairan hidrolik sedemikian rupa sehingga
oksidasi dan kerusakan cairan dapat terhindar. (periksa dengan pemasok
cairan hidrolik).
7. Cegah jangan sampai terjadi kontamisnasi gunakan filter udara dan filter oli
yang baik.
8. Cegah terjadinya panas/pemanasan yang berlebihan, bila perlu pasang
pendingin (cooling) atau bila terjadi periksalah penyebab terjadinya
gangguan, atau pasang unloading pump atau excessive resistence.
9. Perbaikilah dengan segera bila terjadi kebocoran dan tugaskan seorang
maitenanceman yang terlatih.
10. Bila akan mengganti cairan hidrolik (apa lagi bila cairan hidrolik yang
berbeda), pastikan bahwa komponen dan seal-sealnya cocok dengan cairan
yang baru, demikian pula seluruh sistem harus dibilas (flushed) secara baik
dan benar-benar bersih.
4.7. Soal-Soal.
a. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat cairan hidrolik ?
b. Bagaiman cara pemeliharaan cairan hidrolik ?
4.7.1. Kunci Jawaban.
a. Cairan hidrolik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
1. Kekentalan (Viskositas) yang cukup Cairan hidrolik harus memiliki kekentalan
yang cukup agar dapat memenuhi fungsinya sebagai pelumas. Apabila
viskositas terlalu rendah maka film oli yang terbentuk akan sangat tipis
sehingga tidak mampu untuk menahan gesekan. Demikian juga bila
viskositas terlalu kental, tenaga pompa akan semakin berat untuk melawan
gaya viskositas cairan.
2. Indeks Viskositas yang baik. Dengan viscosity index yang baik maka
kekentalan cairan hidrolik akan stabil digunakan padansistem dengan
perubahan suhu kerja yang cukup fluktuatif.
3. Tahan api (tidak mudah terbakar)
Sistem hidrolik sering juga beroperasi ditempat-tempat yang cenderung
timbul api atau berdekatan dengan api. Oleh karena itu perlu cairan yang
tahan api.
4. Tidak berbusa (Foaming)
Bila cairan hidrolik banyak berbusa akan berakibat banyak gelembung
gelembung udara yang terperangkap dlam cairan hidrolik sehingga akan
terjadi compressable dan akan mengurangi daya transfer. Disamping itu,
dengan adanya busa tadi kemungkinan terjilat api akan lebih besar.
5. Tahan dingin
Tahan dingin adalah bahwa cairan hidrolik tidak mudah membeku bila
beroperasi pada suhu dingin. Titik beku atau titik cair yang dikehendaki oleh
cairan hidrolik berkisar antara 10°-15° C dibawah suhu permulaan mesin
dioperasikan (star-up). Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya block
(penyumbatan) oleh cairan hidrolik yang membeku.
6. Tahan korosi dan tahan aus.
Fluida hidrolik harus mampu mencegah terjadinya korosi karena dengan
tidak terjadi korosi maka kontruksi akan tidak mudah aus dengan kata lain
mesin akan awet.
7. Demulsibility (Water separable)
Yang dimaksud dengan de-mulsibility adalah kemampuan cairan hidrolik,
karena air akan mengakibatkan terjadinya korosi bila berhubungan dengan
logam.
8. Minimal compressibility
Secara teoritis cairan adalah uncomprtessible (tidak dapat dikempa). Tetapi
kenyataannya cairan hidrolik dapat dikempa sampai dengan 0,5 % volume
untuk setiap penekanan 80 bar oleh karena itu dipersyaratkan bahwa cairan
hidrolik agar seminimal mungkin dpat dikempa.
b. Pemeliharaan Cairan Hidrolik
1. Simpanlah cairan hidrolik (drum) pada tempat yang kering, dingin dan
terlindungi (dari hujan, panas dan angin).
2. Pastikan menggunakan cairan hidrolik yang benar-benar bersih untuk
menambah atau mengganti cairan hidrolik kedalam sistem. Gunakan juga
peralatan yang bersih untuk memasukannya.
3. Pompakanlah cairan hidrolik dari drum ke tangki hidrolik melalui saringan
(pre-filter).
4. Pantaulah (monitor) dan periksalah secara berkala dan berkesinambungan
kondisi cairan hidrolik.
5. Aturlah sedemikian rupa bahwa hanya titik pengisi tangki yang rapat
sambung sendiri yang ada pada saluran balik.
6. Buatlah interval penggantian cairan hidrolik sedemikian rupa sehingga
oksidasi dan kerusakan cairan dapat terhindar. (periksa dengan pemasok
cairan hidrolik).
7. Cegah jangan sampai terjadi kontamisnasi gunakan filter udara dan filter oli
yang baik.
8. Cegah terjadinya panas/pemanasan yang berlebihan, bila perlu pasang
pendingin (cooling) atau bila terjadi periksalah penyebab terjadinya
gangguan, atau pasang unloading pump atau excessive resistence.
9. Perbaikilah dengan segera bila terjadi kebocoran dan tugaskan seorang
maitenanceman yang terlatih.
10. Bila akan mengganti cairan hydrolik (apa lagi bila cairan hydrolik yang
berbeda), pastikan bahwa komponen dan seal-sealnya cocok dengan cairan
yang baru, demikian pula seluruh sistem harus dibilas (flushed) secara baik
dan benar-benar bersih.
Komponen Dasar Sistem Hidrolik
Komponen hidrolik dalam system pemindah tenaga dengan system hidrolik sangat penting untuk diketahui, fungsi dan cara kerjanya. Pembacaan symbol symbol hidrolik sangatlah sederhana namun sangat lengkap dan mewakili sesuai dengan kerja komponen yang sebenarnya. Sebagai contoh pada symbol pompa, maka symbol digambar sama persis dengan cara kerja pompa yang sebenarnya . Komponen dan Simbola. Hidrolik Tangki / Hydraulic ReservoirTangki hydraulic sebagai wadah oli untuk digunakan pada sistem hidrolik.Oli panas yang dikembalikan dari sistem/actuator didinginkan dengan cara menyebarkan panasnya. Dan menggunakan oil cooler sebagai pendingin oli, kemudian kembali ke dalam tangkiGelembung-gelembung udara dari oli mengisi ruangan diatas permukaan oli.
Untuk mempertahankan kondisi oli baik selama mesin operasi, dilengkapi dengan saringan yang bertujuan agar kotoran jangan masuk kembali tangkiHidrolik tangki diklasifikasikan sebagai Vented Type reservoir atau pressure reservoir, dengan adanya tekanan di dalam tangki, masuknya debu dari udara akan berkurang dan oli akan didesak masuk kedalam pompa. b. PompaPompa hydraulic berfungsi seperti jantung dalam tubuh manusia adalah sebagai pemompa darah Pompa hidrolik merupakan komponen dari sistem hidrolik yang membuat oli mengalir atau pompa hidrolik sebagai sumber tenaga yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga hidrolik.Klasifikasi pompaNon Positive Displacement pump : mempunyai penyekat antara lubang masuk/inlet port dan lubang keluar/out port, sehingga cairan dapat mengalir di dalam pompa apabila ada tekanan.Contoh : Pompa air termasuk disebut juga tipe non positive diplasement.Positive diplacement pump : Memiliki lubang masuk/inlet port dan lubang keluar/outlet port yang di sekat di dalam pompa. Sehingga pompa jenis ini dapat bekerja dengan tekanan yang sangat tinggi dan harus di proteksi terhadap tekanan yang berlebihan dengan menggunakan pressure relief valve.Contoh : Pompa hidrolik alat-alat beratFixed displacement pump : mempunyai sebuah ruang pompa dengan volume tetap (fixed volume pumping chamber) Out putnya hanya bisa diubah dengan cara merubah kecepatan kerja (drive speed ) Variable displacement pump : mempunyai ruang pompa dengan volume bervariasi, outputnya dapat diubah dengan cara merubah displacement atau drive speed, fixed displacement pump maupun variable pump dipakai pada alat-alat pemindah tanahc. MotorSimbol untuk Fixed displacement motor adalah sebuah lingkaran dengan sebuah segitiga di dalamnya.Simbol pompa mempunyai segitiga yang menunjukkan arah aliran., dan simbol motor memiliki segitiga yang mengarah ke dalamSimbol untuk Single elemen pump / motor yang juga termasuk reversible memiliki dua segitiga di dalam lingkaran, masing-masing menunjukkan arah aliran.Sebuah variable displacement pump/motor diperlihatkan sebagai simbol dasar dengan tanda anak panah yang digambarkan menyilangd. Saluran Hose, PipaAda tiga macam garis besar yang dipergunakan dalam penggambaran symbol grafik untuk melambangkan pipa, selang dan saluran dalam sehubungan dengan komponen-komponen hidrolik Splid line digunkan melambangkan pipa kerja hidrolik. Pipa kerja ini menyalurkan aliran utama oli dalam suatu sistem hidrolik.Dashed line digunakan untuk mlambangkan pipa control hidrolik. Pipa control ini menyalurkan sejumlah kecil oli yang dipergunakan sebagai aliran bantuan untuk menggerakkan atau mengendalikan komponen hidrolik.Suatu ilustrasi simbol grafik terdiri dari line kerja, Line control dan line buang yang saling berpotongan.Perpotongan di gambarkan dengan sebuah setengah lingkaran pada titik perpotongan antara satu garis dengan garis line, atau digambarkan sebagai dua garis yang saling bepotongan.
Hubungan antara dua garis tidak dapat diduga kecuali jika diperhatikan dengan sebuah titik penghubung.Titik penghubung di gunakan untuk memperlihatkan suatu ilustrasi dimana garis-garis berhubungan.Jika sambungan terjadi pada bentuk T , titik penghubung dapat diabaikan karena hubungan garis antara kedua garis tersebut terlihat jelas.Bila diperlihatkan suatu arah aliran tertentu, tanda kepala panah bisa ditambahkan pada garis di dalam gambar yang menunjukkan arah aliran olie. Silinder hidrolikSilider hidrolik merubah tenaga zat cair menjadi tenaga mekanik. Fluida yang tertekan , menekan sisi piston silinder untuk menggerakan beberapa gerakan mekanis.Singgle acting cylinder hanya mempunyai satu port, sehingga fluida bertekanan hanya masuk melalui satu saluran, dan menekan ke satu arah. Silinder ini untuk gerakan membalik dengan cara membuka valve atau karena gaya gravitasi atau juga kekuatan spring.Double acting cylinder mempunyai port pada tiap bagian sehingga fluida bertekanan bias masuk melalui kedua bagian sehingga bias melakukan dua gerakan piston.Kecepatan gerakan silinder tergantung pada fluid flow rate ( gallon / minute) dan juga volume piston.Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan oleh silinder hidrolik untuk melakukan gerakan memanjang penuh. Cycle time adalah hal yang sangat penting dalam mendiagnosa problem hidrolik.Volume = Area x StrokeCYCLE TIME = (Volume/Flow Rate) x 60f. Pressure Control ValveTekanan hidrolik dikontrol melalui penggunaan sebuah valve yang membuka dan menutup pada waktu yang berbeda berdasar aliran fluida by pass dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Tanda panah menunjukan arah aliran oli. Pressure control valve bisanya tipe pilot, yaitu bekerja secara otomatis oleh tekanan hidrolik, bukan oleh manuasia. Pilot oil ditahan oleh spring yang biasanya bias di adjust. Semakin besar tegangan spring, maka semakin besar pula tekanan fluida yang dibutuhkan untuk menggerakan valve.g. Pressure Relief ValvePresure Relief Valve membatasi tekanan maksimum dalam sirkuit hidrolik dengan membatasi tekanan maksimum pada komponen-komponen dalam sirkuit dan di luar sirkuit dari tekanan yang berlebihan dan kerusakan komponen.Saat Presure relief valve terbuka, Oli bertekanan tinggi dikembalikan ke reservoir pada tekanan rendah. Presure Relief valve biasanya terletak di dalam directional control valve.Ada dua macam relief valve yang digunakan yaitu :Direct Acting Relief Valve yang menggunakan sebuah pegas kuat untuk menahan aliran dan membuka pada saat tekanan hidrlik lebih besar daripada tekanan pegasPilot Operated relief valve yang menggunakan tekanan pegas dan tekanan oli untuk menjalankan relief valve dan merupakan jenis yang lebih umum dipakaih. Directional Controll Valve.Aliran fluida hidrolik dapat dikontrol dengan menggunakan valve yang hanya memberikan satu arah aliran. Valve ini sering dinamakan dengan check valve yang umumnya menggunakan system bola. Simbol directional control valve ada yang berupa gabungan beberapa symbol. Valve ini terdiri
dari bagian yang menjadi satu blok atau juga yang dengan blok yang terpisah. Garis putus putus menunjukan pilot pressure. Saluran pilot pressure ini akan menyambung atau memutuskan valve tergantung dari jenis valve ini normaly close atau normally open.Spring berfungsi untuk mengkondisikan valve dalam posisi normal. Jika tekanan sudah build up pada sisi flow side valve, saluran pilot akan akan menekan dan valve akan terbuka. Ketika pressure sudah turun kembali maka spring akan mengembalikan ke posisi semula dibantu pilot line pasa sisi satunya sehingga aliran akan terputus. Valve ini juga umum digunakan sebagai flow divider atau sebagai flow control valve.i. Flow Control ValveFungsi katup pengontrol aliran adalah untuk mengontrol arah dari gerakan silinder hidrolik atau motor hidrolik dengan merubah arah aliran oli atau memutuskan aliran oli.Flow control valve ada beragam macam, tergantung dari berapa posisi, sebagai contoh:Flow control valve dua posisi biasanya digunakan untuk mengatur aliran ke actuator pada system hidrolik sederhana.Simbol symbol flow control valve dibawah ini menunjukan beberapa jenis cara pengoperasiannya, ada yang menggunakan handle, pedal, solenoid dan lain sebagainya.j. Flow Control MechanisAda kalanya system hidrolik membutuhkan penurunan laju aliran atau menurunkan tekana oli pada beberapa titik dalam sistem. Hal ini bias dilakukan dengan memasang restrictor. Restrictor digambarkan seperti pengecilan dalam system, dapat berupa fixed dan juga variable, bahakan bias dikontrol dengan system lain.k. FilterPengkodisian oli bisa dilakukan dengan berbagai cara, biasanya berupa filter, pemanas dan pendingin.Ada 2 jenis saringan yang umum dipakai yaitu :StrainerTerbuat dari saringan kawat yang berukuran halus.Saringan ini hanya memisahkan partikel-partikel kasar yang ada didalam oli.Saringan ini biasanya di pasang di dalam reservoir tank pada saluran masuk ke pompa.Filter : Terbuat dari kertas khusus.Saringan ini memisahkan partikel-partikel halus yang ada di dalam oliSaringan ini biasanya terdapat pada saluran balik ke reservoir tankTugas Hidrolik Oil filterMenapis kotoran, partikel logam dsb.Kotoran dapat menyebabkan cepat terjadinya keausan Oil Pump, Hydrlic Cylinder dan Valve.Saringan filter yang halus akan menjadi buntu secara berangsur-angsur sejalan dengan jam operasi mesin, maka elemennya perlu diganti secara berkala.Dilengkapi dengan by pass valve sehingga bila filter buntu, oli dapat lolos dari filter dan kembali ke tangki. Hal ini dapat mencegah terjadinya tekanan yang berlebihan dan kerusakan pada sistem tersebut.l. AkumulatorAkumulator berfungsi sebagai peredam kejut dalam system. Biasanya akumulator terpasang paralel dengan pompa dan komponen lainnya. Akumulator menyediakan sedikit aliran dalam kondisi darurat pada sistem steering dan juga rem, menjaga tekanan konstan dengan kata lain
sebagai pressure damper. Umumnya pada sistem hidrolik modern digunakan akumulator dengan tipe gas.