SISTEM BAHAN BAKAR PADA HONDA GL PRO 1997 PROYEK AKHIR Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Diploma III guna meraih gelar Ahli Madya Disusun Oleh : Nama : Wahyu Widodo NIM : 5250302035 Program Studi : Teknik Mesin D III Jurusan : Teknik Mesin FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2005
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SISTEM BAHAN BAKAR PADA HONDA GL PRO
1997
PROYEK AKHIR
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Diploma III
guna meraih gelar Ahli Madya
Disusun Oleh :
Nama : Wahyu Widodo
NIM : 5250302035
Program Studi : Teknik Mesin D III
Jurusan : Teknik Mesin
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
ii
ABSTRAK
Wahyu Widodo. 2006. Sistem Bahan Bakar Pada Honda GL Pro 1997. Proyek Akhir. Teknik Mesin D III. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Sebuah kendaraan bermotor agar dapat digunakan sebagai mana mestinya secara optimal harus didukung oleh beberapa sistem yang saling berkaitan. Salah satu dari sistem tersebut adalah sistem bahan bakar.
Sistem bahan bakar adalah salah satu sistem yang paling penting yang berfungsi sebagai penyalur sekaligus penyuplai campuran bahan bakar dan udara ke ruang bakar sampai terjadinya proses pembakaran.
Komponen-komponen sistem bahan bakar antara lain: tangki bahan bakar, kran bahan bakar, saringan bahan bakar (Fuel filter), karburator, saringan udara (air filter) dan selang bahan bakar.
Aliran bahan bakar yang terjadi pada sistem bahan bakar yaitu dari tangki, bahan bakar mengalir ke karburator melalui kran bahan bakar, selang bahan bakar dan saringan bahan bakar. Di dalam karburator, bahan bakar dicampur dengan udara sesuai kebutuhan mesin. Akibat kevakuman pada saat langkah hisap, maka campuran bahan bakar dan udara tersedot masuk ke dalam ruang bakar melalui intake manifold dan katup IN. Saat akhir langkah kompresi, busi memercikkan bunga api dan terjadilah proses pembakaran.
Apabila pada salah satu komponen sistem bahan bakar terjadi kerusakan, maka aliran bahan bakar menjadi terganggu dan mengakibatkan kerja mesin tidak sempurna. Gangguan-gangguan yang sering terjadi pada sistem bahan bakar antara lain; komponen-komponen sistem bahan bakar yang kotor, mesin berputar stasioner dengan kasar atau mati, akselerasi lemah, mesin tidak mau hidup, campuran bahan bakar terlalu kaya dan terlalu miskin, gas buang berwarna hitam.
Sistem bahan bakar agar dapat berfungsi dengan baik, maka harus dilakukan perawatan berkala pada setiap komponen sesuai anjuran pabrik.
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Proyek Akhir ini dipertahankan dihadapan sidang panitia ujian
Proyek Akhir Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Senin
Tanggal : 06 Maret 2006
Pembimbing,
Drs. Suratno. NIP. 130368005
Penguji II, Penguji I,
Widi Widayat ST. MT. Drs. Suratno. NIP. 132255793 NIP. 130368005
Tabel 3. Gangguan dan Cara Mengatasi ................................................... 32
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kendaraan bermotor adalah salah satu alat transportasi yang paling banyak
digunakan oleh masyarakat. Kendaraan bermotor disamping lebih cepat juga
biaya yang dikeluarkan lebih sedikit dibandingkan naik kendaraan umum. Untuk
dapat digunakan sebagaimana mestinya secara optimal maka kendaraan bermotor
didukung oleh beberapa sistem yang saling berkaitan. Salah satu dari sistem
tersebut adalah sistem bahan bakar.
Sistem bahan bakar adalah salah satu sistem pada kendaraan yang paling
penting. Sistem bahan bakar berfungsi sebagai penyalur sekaligus penyuplai
campuran bahan bakar dan udara yang akan disalurkan ke ruang bakar untuk
kemudian dibakar, sehingga terjadi proses pembakaran. Komponen-komponen
yang terapat pada sistem bahan bakar antara lain terdiri dari tangki bahan bakar
(fuel tank), saringan bahan bakar (fuel filter), kran bensin dan karburator serta
dilengkapi dengan selang-selang penyalur bahan bakar. Proses penyaluran bahan
bakar dimulai dari tangki bahan bakar, kemudian bahan bakar akan mengalir ke
kran bensin dan selanjutnya bahan bakar disalurkan menuju karburator melalui
selang dan saringan bahan bakar. Di karburator, bahan bakar akan dicampur
dengan udara sesuai dengan perbandingan yang tepat agar terjadi suatu
pengabutan yang baik dan kemudian disalurkan menuju ruang bakar pada silinder.
Perbandingan campuran bahan bakar dan udara yang tidak tepat ada dua yaitu
2
terlalu kaya dan terlalu miskin. Campuran yang terlalu kaya adalah jika terlalu
banyak bensin daripada udara. Campuran yang terlalu miskin adalah bila terlalu
sedikit bensin yang bercampur dengan udara.
Apabila salah satu komponen pada sistem bahan bakar mengalami
gangguan atau kerusakan, maka sistem bahan bakar akan bekerja secara tidak
sempurna. Agar penyaluran bahan bakar dapat berjalan dengan lancar maka perlu
dilakukan perawatan rutin (berkala) supaya kondisi komponen pada sistem bahan
bakar tetap baik.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis mengambil judul tentang
sistem bahan bakar Honda GL Pro 1997 yang berisi analisis gangguan dan cara
mengatasinya, dengan alasan sebagai berikut :
1. Komponen pada Honda GL Pro 1997 yaitu karburatornya merupakan
pengembangan dari karburator konvensional dengan penambahan pompa
akselerasi.
2. Sistem bahan bakar merupakan salah satu unsur dalam kendaraan yang
penting, karena tanpa sistem bahan bakar sebuah kendaraan tidak dapat
bekerja.
3. Sistem bahan bakar berfungsi sebagai penyalur sekaligus penyuplai campuran
bahan bakar dan udara ke ruang bakar yang selanjutnya akan dibakar saat
proses pembakaran.
3
B. Permasalahan
Permasalahan yang terjadi pada sistem bahan bakar Honda GL Pro 1997
banyak macamnya. Perlu dilakukan pembatasan masalah supaya tidak terjadi
suatu kerancuan dalam mencari, menganalisa dan mengatasi permasalahan yang
terjadi yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem penyaluran bahan bakar pada sistem bahan bakar Honda
GL Pro 1997 ?
2. Bagaimana cara kerja masing-masing komponen yang ada pada sistem bahan
bakar Honda GL Pro 1997 ?
3. Bagaimana mencari, menganalisa dan mengatasi gangguan yang terjadi pada
sistem bahan bakar Honda GL Pro 1997 ?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penyusunan proyek akhir ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengkaji sistem penyaluran bahan bakar pada sistem bahan bakar
Honda GL Pro 1997.
2. Untuk mengkaji cara kerja masing-masing komponen yang ada pada sistem
bahan bakar Honda GL Pro 1997.
3. Untuk mengkaji penyebab gangguan yang terjadi pada sistem bahan bakar
Honda GL Pro 1997 dan cara mengatasinya.
4
D. Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh dalam penyusunan proyek akhir ini adalah
sebagai berikut :
1. Memberi pengetahuan tenteng bagaimana cara penyaluran bahan bakar pada
sistem bahan bakar Honda GL Pro 1997.
2. Memberi wawasan tenteng cara kerja masing-masing komponen yang ada
pada sistem bahan bakar Honda GL Pro 1997.
3. Dapat menjadi acuan dalam mencari, menganalisa dan mengatasi gangguan
yang terjadi pada sistem bahan bakar.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan proyek akhir ini adalah :
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
HALAMAN PENGESAHAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Permasalahan
5
C. Tujuan
D. Manfaat
E. Sistematika penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
B. Kontruksi dan Cara Kerja
C. Analisis Gangguan dan Cara Mengatesi
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
6
BAB II
SISTEM BAHAN BAKAR HONDA GL PRO 1997
A. Kajian Teori
Secara garis besar, motor bakar dibagi menjadi dua bagian, yaitu motor
pembakaran dalam (internal combustion engine) dan motor pembakaran luar
(external combustion engine). Motor pembakaran dalam adalah motor yang
menghasilkan tenaga panas dari dalam mesin itu sendiri, sedangkan motor
pembakaran luar adalah motor yang menghasilkan tenaga panas dari luar mesin
(Toyota, New Step 1 1996 : 3-1).
Honda GL Pro menggunakan bahan bakar bensin disebut juga motor
bensin sehingga termasuk ke dalam motor pembakaran dalam. Untuk motor
bensin, menurut cara kerjanya digolongkan menjadi dua kategori yaitu motor
bensin 4 langkah (four stroke engine) dan motor bensin 2 langkah (two stroke
engine). Honda GL Pro termasuk motor bensin 4 langkah, karena dalam satu
proses pembakaran memerlukan 4 kali langkah torak (dua kali putaran poros
engkol)
1. Prinsip Kerja Motor Bensin 4 Langkah
Langkah adalah setiap gerakan torak dari bagian atas silinder atau TMA
(titik mati atas) menuju TMB (titik mati bawah) atau sebaliknya dari TMB
menuju TMA. Satu langkah torak sama dengan setengah putaran poros engkol.
7
Motor 4 tak, untuk tiap siklusnya terdiri dari 4 langkah yaitu langkah
hisap, kompresi, usaha dan buang. Poros engkol atau crankshaft berputar dua kali
putaran penuh selama piston menyelesaikan 4 langkah tersebut.
a. Langkah Hisap (Intake Stroke)
Langkah pertama adalah penghisapan dimana bahan bakar dari karburator
menuju lubang silinder, pada langkah ini torak bergerak dari TMA menju TMB
dan pada saat yang bersamaan katup masuk (intake valve) terbuka dan katup
buang (exhaust valve) menutup rapat. Pada langkah hisap ini masuklah kabut
campuran bahan bakar dan udara melalui lubang masuk atau katup masuk ke
dalam lubang silinder. Setelah proses pengisapan bahan bakar berakhir yang mana
posisi torak berada pada TMB, katup masuknya menutup dan terperangkaplah
kabut campuran bahan bakar dan udara tersebut di dalam silinder.
b. Langkah Kompresi (Compression Stroke)
Langkah kedua adalah langkah kompresi dimana torak bergerak dari TMB
menuju TMA. Tekanan kompresi silinder pada motor Honda GL Pro 1997 adalah
12,0 kgf/cm2. Pada langkah ini kedua katupnya dalam keadaan menutup rapat
sehingga dihasilkan kompresi mesin yang baik. Besar atau kecilnya tenaga yang
dihasilkan oleh sebuah mesin tergantung pada baik atau buruknya hasil kompresi,
serta banyak atau sedikitnya campuran bahan bakar dan udara yang dihisap pada
langkah pertama. Sesaat sebelum torak mencapai TMA pada akhir langkah
kompresi, busi memercikkan api sehingga terjadi pembakaran dan terbentuk gas
panas bertekanan tinggi.
8
c. Langkah Usaha (Power Stroke)
Langkah ketiga adalah langkah kerja atau usaha, dimana torak bergerak
dari TMA menuju TMB, disebut langkah kerja karena pada langkah ini dihasilkan
tenaga guna menjalankan kendaraan. Pada saat melangsungkan langkah ini kedua
katup masih tetep menutup rapat dan sesaat sebelum torak mencapai TMB, katup
buangnya mulai terbuka.
d. Langkah Buang (Exhaust Stroke)
Langkah keempat adalah langkah buang, dimana torak bergerak dari TMB
menuju TMA dan katup buangnya terbuka, sedangkan katup masuknya menutup
rapat. Gerakan torak dari TMB menuju TMA bertujuan untuk mendorong gas sisa
pembakaran menuju bagian knalpot.
Untuk lebih jelasnya mengenai siklus motor bensin 4 langkah, maka lihat
gambar 1, yaitu :
Gambar 1. Prinsip kerja Motor Bensin 4 Langkah
9
2. Sistem Bahan Bakar
Sistem bahan bakar (fuel system) pada kendaraan bermotor, khususnya
pada Honda GL Pro 1997 terdiri dari beberapa komponen, yaitu tangki bahan
bakar, saringan bahan bakar (fuel filter), kran bensin, karburator, dan selang-
selang penyaluran bahan bakar serta saringan udara (air filter).
Bahan bakar yang tersimpan dalam tangki, disalurkan ke karburator lewat
kran bensin setelah melalui selang-selang penyaluran bahan bakar. Kotoran-
kotoran yang terkandung dalam bahan bakar dikeluarkan dari bahan bakar melalui
saringan bahan bakar, sehingga bahan bakar yang mengalir dan masuk ke
karburator sudah dalam kondisi bersih.
Gambar 2. Aliran bahan bakar
Karburator berfungsi untuk menyuplai campuran bahan bakar dan udara ke
ruang bakar sesuai putaran mesin. Udara yang masuk ke karburator disaring
terlebih dahulu oleh saringan udara. Penyaringan ini dimaksudkan supaya debu
atau kotoran tidak ikut masuk ke dalam karburator. Dalam proses pencampuran
bahan bakar dan udara, karburator mencampur dengan perbandingan tertentu,
Tangki Kran bensin Selang bensin
Filter bensin
Selang bensin Karburator Ruang bakar
10
sehingga terjadi pengabutan yang baik. Kemudian kabut tersebut dialirkan menuju
ke dalam ruang bakar melalui intake manifold. Setelah campuran bahan bakar dan
udara tersebut sudah masuk ke ruang bakar, akan dibakar oleh percikan bunga api
dari busi secara keseluruhan.
B. Konstruksi dan cara kerja
Sistem bahan bakar khususnya pada Honda GL Pro 1997 terdiri dari 5
(lima) komponen yaitu tangki bahan bakar, saringan bahan bakar, kran bensin,
karburator dan selang-selang penyaluran bahan bakar serta dilengkapi dengan
saringan udara. Penjelasan mengenai komponen-komponen sistem bahan bakar
pada Honda GL Pro 1997 adalah sebagai berikut :
1. Tangki Bahan Bakar
Tangki bahan bakar pada Honda GL Pro 1997 terletak diatas mesin atau
ditempatkan lebih tinggi dari karburator. Tangki bahan bakar diletakkan di bagian
atas dimaksudkan supaya bahan bakar mudah mengalir, karena pada kendaraan
bermotor roda dua tidak dilengkapi dengan pompa bahan bakar, tetapi dipengaruhi
oleh grafitasi bumi. Kapasitas tangki bahan bakar Honda GL Pro adalah 11 liter
dan 2,2 liter untuk cadangan bahan bakar.
Untuk memperlancar aliran bensin tersebut tangki bahan bakar dilengkapi
dengan ventilasi yang terletak pada tutup tangki. Jika ventilasi udara dari tangki
tersumbat, maka aliran bensin menjadi tidak lancar. Tangki bahan bakar
sebaiknya selalu diisi penuh untuk mengurangi rangan udara diatas permukaan
bensin. Volume udara yang banyak, berarti banyak pula mengandung uap air. Uap
11
air tersebut akan mengembun pada saat dingin dan mengendap di bagian bawah
tangki. Air yang mengendap dalam tangki akan merusak tangki karena akan
menyebabkan karat. Untuk itulah, bagian dalam dari tangki bahan bakar dilapisi
dengan bahan anti karat.
Di dalam tangki bahan bakar juga dilengkapi dengan alat pengukur jumlah
bahan bakar (fuel gauge) yang dapat menunjukkan jumlah bahan bakar yang
masih tersimpan di dalam tangki bahan bakar. Alat tersebut sangat bermanfaat
karena pengemudi dapat mengetahui jumlah bahan bakar yang ada di dalam
tangki sehingga kejadian kehabisan bahan bakar dapat dihindari. Cara kerja
penyaluran bahan bakar dari tangki bahan bakar adalah jika terjadi kevakuman
pada intake manifold, maka kevakuman ini akan menyerap bensin pada ruang
pelampung. Jika ruang pelampung kekurangan bensin, maka needle valve akan
membuka sehingga bensin mengalir dari tangki ke ruang pelampung karburator.
Gambar 3. Tangki bahan bakar
2. Saringan Bahan Bakar
Saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring debu atau kotoran-
kotoran yang terkandung dalam bensin. Jika saringan lama tidak dibersihkan,
maka akan mengakibatkan aliran bensin tersumbat. Sistem bahan bakar yang
tersumbat akan menyebabkan berkurangnya jumlah pengiriman bahan bakar ke
Sensor tinggi bahan bakar
Soket
12
karburator. Adanya kekurangan ini, maka karburator tidak bisa menyediakan
bahan bakar dengan jumlah yang cukup saat mesin pada kecepatan tinggi atau
pada saat beban yang besar. Oleh karena itu, sistem bahan bakar harus selalu
dijaga agar tetap dalam kondisi baik (tidak tersumbat) dengan cara dibersihkan
secara teratur sesuai anjuran pabrik.
Dalam buku manual menyarankan agar sistem bahan bakar selalu
dikontrol dan dibersihkan setiap 500 km pertama dan 2000 km berikutnya.
Apabila kendaraan sering dipakai di daerah basah atau berdebu, maka lakukan
perawatan lebih sering supaya sistem bahan bakar tidak kotor atau tersumbat.
Gambar 4. Saringan bahan bakar
3. Kran Bensin
Kran bensin pada Honda GL Pro 1997 ini terletak di bawah tangki bahan
bakar. Kran bensin ini berfungsi untuk membuka dan menutup aliran bensin dari
tangki bahan bakar.
Ada 3 posisi kran bensin yaitu :
13
a. Posisi ON yang berarti bensin mengalir.
b. Posisi OFF yang berarti bensin tidak mengalir.
c. Posisi RESS berarti cadangan bensin.
Gambar 5. Kran Bensin ON
4. Karburator
Salah satu syarat agar tenaga yang dihasilkan pada motor bensin dapat
dicapai dengan baik adalah campuran antara bahan bakar dan udara yang sesuai.
Syarat inilah yang akan disediakan oleh karburator. Jadi fungsi utama dari
karburator adalah menyuplai campuran bahan bakar dan udara yang sesuai dengan
kebutuhan mesin.
Campuran bahan bakar dan udara yang akan dikirim kedalam silinder
harus dalam kondisi mudah terbakar, agar dapat menghasilkan efisiensi tenaga
yang optimal. Pada dasarnya bensin merupakan zat cair yang sedikit sulit terbakar
bila tidak diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk kabut atau gas. Perbandingan
antara bahan bakar dengan udara harus sesuai dengan kondisi mesin.
Perbandingan antara bahan bakar dan udara di dalam teorinya adalah 15 : 1, yaitu
15 bagian udara dicampur dengan 1 bagian bahan bakar dalam satuan berat. Pada
kenyataannya, mesin menghendaki campuran antara bahan bakar dan udara dalam
14
perbandingan yang berbeda-beda, tergantung dari : temperatur, beban, kecepatan
mesin, dan kondisi-kondisi lainnya.
Di bawah ini akan diberikan tabel tentang perbandingan campuran bahan
bakar dengan udara sesuai dengan kondisi, temperatur, beban dan juga putaran
mesin.
Tabel 1. Perbandingan campuran bahan bakar dengan udara
Kondisi Kerja Mesin Perbandingan Udara dan Bahan Bakar
Saat start temperatur 00 Cara kerja Kira-kira 1 : 1
Saat start temperatur 200 Cara kerja Kira-kira 5 : 1
Saat idling Kira-kira 11 : 1
Putaran lambat 12 - 13 : 1
Akselerasi Kira-kira 8 : 1
Putaran max (beban penuh) 12 - 13 : 1
Putaran sedang (ekonomis) 16 - 18 : 1
(New Step 1 Toyota Astra Motor, halaman 3 - 51)
Prinsip kerja dari karburator seperti tampak pada gambar 2. Pada saat
udara ditiup melalui jet udara utama, maka tekanan yang ada di dalam jet lambat
akan turun, sehingga cairan yang ada di dalam ruang pelampung akan terhisap
kedalam jet lambat dan akan membentuk partikel-partikel kecil saat terdorong
oleh udara. Semakin cepat aliran udara yang memotong jet lambat, maka akan
semakin rendah pula tekanan yang ada di dalam pipa dan akan semakin banyak
cairan yang terhisap kedalam jet lambat.
15
Gambar 6. Prinsip kerja karburator
Hisapan dari ruang silinder akibat dari kevakuman pada ruang silinder
membuat udara mengalir masuk dari saringan udara (lubang setelan angin) dan
bercampur dengan bahan bakar yang datang dari ruang pelampung. Semakin besar
kevakuman pada ruang silinder, maka semakin banyak udara yang masuk dan
semakin banyak pula bahan bakar yang terhisap dan mengalir melalui pilot jet
(ruang pelampung). Pada kendaraan Honda GL Pro 1997, jenis karburator yang
digunakan adalah karburator dengan jenis Keihin Japan yang menggunakan
sistem TPFC (trancient power fuel control).
Komponen-komponen pada karburator yang digunakan pada Honda GL
Pro 1997 adalah sebagai berikut :
Sekerup udara
Jet lambat
Jet udara utama
Udara
16
Gambar 7. Komponen karburator Honda GL Pro 1997
Tabel 2. Spesifikasi karburator
BAGIAN SPESIFIKASI
Tipe Piston valve, skep tunggal
Kode identifikasi PD96C
Diameter venturi 26
Main jet 108
Slow jet 38
Pembukaan sekrup udara 1 7/8 putaran keluar
Tinggi pelampung 14 mm
Putaran stasioner 1400 ± 100 rpm
Posisi standar klip skep Alur ke 3 dari atas
Pegas
17
(Sumber : Buku Pedoman Reparasi Honda GL Pro 1997, PT. Astra Internasional,
halaman 4 - 2)
Karburator bekerja bertingkat sesuai dengan kecepatan putaran mesin.
Tingkatan kerja karburator tersebut dibagi menjadi empat yaitu :
a. Putaran stasioner
Sistem stasioner akan mengalirkan bahan bakar selama mesim hidup dan
piston gas masih tertutup atau terbuka sedikit. Bahan bakar yang mengalir dari
ruang pelampung akan melalui pilot jet dan akan bercampur dengan udara yang
datang dari lubang setelan angin atau udara. Pada keadaan ini, bahan bakar akan
tercampur dengan udara dan bila campuran terlalu kaya, maka akan keluar melalui
pilot outlet (saluran tempat bahan bakar mengalir keluar ke saluran utama).
Gambar 8. Aliran gas saat stasioner
Putaran stasioner dapat diatur dengan memutar sekrup penahan skep
(throtle stop screw), sampai diperoleh putaran yang diinginkan. Alat yang
digunakan untuk mengetahui putaran stasioner yaitu tachometer. Putaran stasioner
standar Honda GL Pro adalah 1400±100 rpm.
Sekrup udara
Jet lambat
Udara
Jet udara utama
Udara
18
b. Putaran rendah
Putaran rendah terjadi saat katup gas membuka kurang lebih 1/8 dari
pembukaan maksimum, aliran udara dipengaruhi oleh coakan pada katup gas.
Tekanan terendah terjadi di daerah belakang katup gas sehingga bensin terhisap
melalui pilot outlet. Pada saat ini udara masih mengalir dari pilot jet dan
menyemprotkan bensin lewat pilot outlet. Putaran rendah adalah 2000-3000 rpm.
Gambar 9. Aliran gas saat putaran rendah
c. Putaran menengah
Putaran menengah terjadi ketika katup gas membuka 1/8 – 3/4 pembukaan
katup gas maksimum. Bensin keluar melalui lubang jarum skep, karena pada saat
itu tekanan paling rendah terjadi pada venturi yang disebabkan oleh aliran udara
di venturi paling cepat. Putaran menengah adalah 3000-5000 rpm.
Gambar 10. Aliran gas saat putaran menengah
Udara
Jet udara utama
Jet lambat
Sekrup udara
Udara
Jet udara utama Jet lambat
Sekrup udara
Udara
Udara
19
d. Putaran tinggi
Sistem cepat akan mengalirkan bahan bakar selama mesin dalam keadaan
hidup pada saat piston skep terbuka penuh. Bahan bakar atau bensin yang keluar
melalui main jet akan bercampur dengan udara yang keluar melalui main air jet.
Kemudian campuran tersebut akan mengalir melalui sela-sela antara needle jet
(tempat jarum jet) dan jarum jet. Putaran tinggi adalah 5000-rpm paling atas.
Gambar 11. Aliran gas saat putaran tinggi
Karburator Honda GL Pro dalam bekerja juga dilengkapi dengan sistem
pelampung, sistem cuk dan sistem pompa akselerasi. Dibawah ini akan dijelaskan
tentang ketiga sistem tersebut :
a. Sistem pelampung
Sistem pelampung berfungsi untuk mengatur banyaknya bahan bakar yang
masuk ke ruang pelampung sehingga tidak berlebihan. Pada saat permukaan naik,
maka pelampung akan ikut naik dan jarum pelampung akan menutup saluran
bensin, sehingga bensin tidak dapat mengalir ke ruang pelampung. Sebaliknya,
pada saat bensin diruang pelampung berkurang, maka pelampung akan bergerak
turun dan jarum pelampung juga ikut turun, sehingga bensin dapat mengalir ke
ruang pelampung.
Udara
Jet udara utama
Jet lambat
Sekrup udara
Udara
20
Gambar 12. Pelampung Karburator
b. Sistem cuk
Saat mesin masih dalam kondisi dingin, bahan bakar tidak akan menguap
dengan baik dan sebagian campuran udara dengan bahan bakar yang mengalir
akan mengembun di dinding intake manifold (karena intake manifold masih dalam
keadaan dingin). Hal ini akan berakibat pada kurusnya campuran bahan bakar
dengan udara, sehingga mesin akan susah dihidupkan.
Gambar 13. Aliran bensin pada sistem cuk
Sistem cuk membuat campuran udara dengan bahan bakar menjadi kaya,
sehingga mesin menjadi mudah untuk dihidupkan. Saat katup cuk terangkat,
bahan bakar akan mengalir melalui starter jet (saluran permulaan bahan bakar
mengalir) dan akan bercampur dengan udara dari ruang pelampung. Campuran
Pelampung
Jarum pelampung
Katup Chooke
Udara
Jet udara utamaJet lambat
21
antara udara dengan bahan bakar ini sangat jenuh, kemudian mengalir masuk ke
ruang katup cuk dan akan bercampur lagi dengan udara yang masuk dari lubang
udara cuk. Kedua proses pencampuran sesuai kebutuhan pada waktu start dan
disemprotkan melalui starter outlet (saluran permulaan keluarnya bahan bakar)
menuju ke dalam saluran utama.
c. Sistem pompa akselerasi
Gambar 14. Pompa akselerasi
Pada motor Honda GL Pro 1997, karburatornya dilengkapi dengan pompa
akselerasi yang berfungsi untuk mengatasi terjadinnya campuran bahan bakar dan
udara yang kurus atau miskin sebagai akibat dari katup throtle dibuka secara
mendadak. Saat handel gas diputar secara mendadak berarti memperbanyak
jumlah udara yang masuk ke dalam mesin. Akan tetapi bensin lebih berat dari
pada udara , sehingga masuknya bensin ke silinder terlambat.
Untuk mengatasi keterlambatan bensin yang keluar dari main jet, maka
karburator tersebut dilengkapi dengan pompa akselerasi. Bila handel gas diputar,
secara bersamaan melalui perangkat tambahan yang berhubungan dengan pompa
22
akselerasi sehingga pompa akan bekerja menekan ke bawah untuk memompa
bensin agar keluar dari pump jet yang berada di belakang karburator.
Pump jet ini akan menyemprotkan sejumlah bensin ke arah katup throtle
atau ke bagian venturi, sehingga keterlambatan bensin yang keluar dari main jet
dapat diatasi dengan bensin yang keluar dari pump jet ini, sehingga campuran
bensin dan udara menjadi kaya. Bila handel gas dilepas atau katup throtle
diturunkan, maka pompa akselerasi akan naik sambil menghisap bensin. Bensin
yang dihisap oleh pompa akselerasi ini akan berada tepat dibawah pompa untuk
digunakan pada saat akselerasi berikutnya.
5. Saringan Udara (Air Filter)
Saringan udara terbuat dari busa yang berfungsi untuk menyaring udara
yang akan masuk ke dalam karburator, sehingga udara yang masuk ke karburator
dalam keadaan bersih. Apabila saringan udara tersumbat oleh kotoran atau debu,
maka akan menghambat pemasukan udara yang akan mengakibatkan tenaga
mesin menjadi berkurang dan pemakaian bahan bakar menjadi boros. Oleh karena
itu, saringan udara harus selalu bersih.
Gambar 15. Saringan Udara
23
Honda menyarankan agar saringan udara dibersihkan setiap 4000 km,
tetapi apabila sering digunakan di daerah berdebu, maka saringan udara harus
lebih sering dibersihkan.
6. Saluran atau Selang Bahan Bakar
Pada sistem bahan bakar Honda GL Pro 1997 terdapat sebuah saluran atau
selang bahan bakar. Saluran bahan bakar ini berfungsi sebagai penyalur bahan
bakar dari tangki bahan bakar ke karburator setelah melalui kran bensin dan
saringan bahan bakar. Saluran bahan bakar yang ada pada Honda GL Pro 1997
yaitu seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 16. Saluran Bahan Bakar
C. Analisis Gangguan Dan Cara Mengatasi
1. Tangki Bahan Bakar
Pada tangki bahan bakar, jarang terjadi gangguan yang berarti. Gangguan-
gangguan yang mungkin terjadi pada tangki bahan bakar yaitu tangki kotor dan
tangki bensin bocor. Bila tangki bahan bakar dalam keadaan kosong atau tidak
terisi penuh, sebagian di dalam tangki terisi udara diatas bahan bakar.
24
Udara tersebut mengandung uap air dan air akan terbentuk pada dinding
tangki saat terjadi pengembunan. Karena berat jenis air lebih besar dari bensin,
maka air akan terkumpul di bagian bawah tangki sedikit demi sedikit. Air yang
mengendap di bagian bawah tangki tersebut akan mengakibatkan karat. Oleh
karena itu, usahakan tangki bahan bakar selalu terisi penuh supaya tidak terjadi
pengembunan di dalan tangki. Honda menganjurkan untuk membersihkan tangki
bahan bakar setiap 8000 km.
2. Saringan bahan bakar
Saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring kotoran yang ikut
terbawa bensin, lama kelamaan kotoran yang tersaring semakin banyak dan
mengakibatkan tersumbatnya saringan tersebut. Karena saringan bahan bakar
tersumbat, maka aliran bahan bakar menuju karburator ikut terganggu. Kotoran
tersebut harus dibersihkan supaya aliran bahan bakar ke karburator menjadi
lancar. Honda menganjurkan bahwa saringan bahan bakar perlu dibersihkan
setiap 500 km pertama dan 2000 km berikutnya. Perawatan harus lebih sering
dilakukan jika kendaraan dipakai di daerah basah atau berdebu.
Cara membersihkan saringan bahan bakar yaitu, putar kran bahan bakar
ke posisi OFF, kemudian lepaskan mangkuk kran, cincin O dan saringan.
Tuangkan bensin yang ada di dalam mangkok ke dalam nampan. Selanjutnya cuci
saringan dan mangkok dengan minyak solar, kemudian keringkan. Pasang
kembali saringan, cincin O dan mangkok pada kran bensin dengan memastikan
bahwa cincin O sudah terpasang dengan benar dan kencangkan baut mangkok.
25
Gambar 17. Mengecek kelancaran aliran bensin.
3. Kran bensin
Gangguan pada kran bensin sangatlah jarang terjadi. Gangguan-gangguan
yang mungkin terjadi yaitu kran bocor, kebocoran pada kran bensin dapat terjadi
karena pemasangan kedua baut yang kurang tepat atau mungkin karena seal karet
yang berada pada kran bensin sudah tidak berfungsi. Honda menyarankan agar
kran bensin bersihkan setiap 8000 km.
4. Karburator
Karburator berfungsi untuk mencampur bahan bakar dan udara sebelum di
alirkan ke ruang bakar. Karenanya, karburator mempunyai banyak saluran bensin
dan udara. Jika saluran-saluran ini tersumbat, maka akan sangat berpengaruh
terhadap pencampuran bahan bakar dengan udara, sehingga akan berpengaruh
pada tenaga mesin. Agar saluran-saluran tersebut tidak tersumbat, maka
karburator Honda GL Pro 1997 disarankan agar diperiksa dan dibersihkan pada
500 km pertama dan setiap 2000 km berikutnya.
26
Cara membersihkan karburator, yaitu posisikan kran bensin pada posisi
OFF, lepaskan saluran bahan bakar yang berhubungan dengan kran bensin,
lepaskan baut-baut yang berhubungan dengan intake manifold, kemudian lepas
bagian-bagian karburator dan letakkan pada nampan yang berisi bensin. Setelah
itu bersihkan bagian-bagian karburator tersebut dengan menggunakan kuas.
Bagian-bagian karburator yang sudah dibersihkan selanjutnya dikeringkan dengan
menggunakan kompresor. Setelah semua dikeringkan, rakit kembali bagian-
bagian karburator yang dilepas seperti semula dan pasang kembali karburator
pada intake manifold, kencangkan bautnya dan pasang selang bahan bakarnya.
5. Mesin Berputar Stasioner Dengan Kasar Atau Mati
Bila putaran stasioner kasar, maka salah satu kemungkinan penyebabnya
adalah penyetelan putaran rendah (sekrup idle) tidak tepat. Bila kecepatan idle
terlalu rendah, maka mesin menjadi sering mati (tidak bisa stasioner ). Penyetelan
putaran idle harus dilakukan saat mesin sudah mencapai suhu kerja.
Gambar 18. Penyetelan putaran idle
Putar masuk penuh, kemudian putar keluar sampai tercapai putaran tertinggi
Air screw
27
Untuk penyetelan putaran idle, lakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Hidupkan mesin sampai mencapai suhu kerja supaya penyetelan putaran
stasioner dapat akurat.
b. Putarlah sekrup penahan throtle, sehingga putaran idle mesin meningkat kira-
kira 2000-3000 rpm.
c. Selanjutnya putarlah masuk penuh air screw atau pilot screw dengan obeng,
kemudian putarlah keluar sampai tercapai putaran mesin paling tinggi dan
paling langsam.
d. Karena putaran mesin meningkat, maka kendurkan sekrup penahan throtle
sampai putaran mesin yang diinginkan.
Putaran stasioner standar pada Honda GL Pro 1997 berkisar antara 1400 ±
100 rpm.
6. Akselerasi lemah
Saat gas diputar secara tiba-tiba pada waktu berakselerasi, maka throtle
valve pun akan membuka secar tiba-tiba. Kondisi seperti ini, mesin membutuhkan
campuran bahan bakar dan udara yang kaya supaya akselerasinya kuat. Tetapi jika
saluran-saluran pada karburator tersumbat akan mengakibatkan pasokan bahan
bakar lebih sedikit (campuran miskin) sehingga akselerasi menjadi lemah.
Akselerasi lemah adalah jika pada saat gas diputar, sepeda motor tidak
segera bertambah kecepatannya sesuai yang diharapkan. Ada beberapa penyebab
terjadinya akselerasi lemah, yaitu :
a. Campuran bahan bakar dan udara tidak tepat
28
Tepatkan setelan sekrup udara dan stasioner. Periksa ukuran main jet atau
spuyer utama dalam karburator apakah sudah sesuai dengan ukuran standar.
b. Main jet tersumbat
Jika main jet karburator kotor, aliran bahan bakar tidak lancar dan
campurannya menjadi miskin, maka bersihkan main jet.
c. Saringan udara kotor
Apabila saringan udara kotor, maka udara yang masuk ke karburator sangat
sedikit. Udara tersebut tidak cukup untuk pembakaran pada putaran menengah
atau tinggi, akibatnya akselerasi menjadi lemah karena pasokan udara yang
terlalu sedikit. Bersihkan saringan udara supaya pasokan udara cukup untuk
kecepatan sedang atau tinggi sehingga akselerasi menjadi kuat.
7. Mesin tidak mau hidup
Kemungkinan-kemungkinan penyebab mesin tidak mau hidup (start)
adalah sebagai berikut :
a. Tidak ada bahan bakar dalam tangki bensin.
b. Tidak ada bahan bakar yang masuk ke karburator.
c. Terlalu banyak bahan bakar yang masuk ke dalam mesin.
d. Saringan udara tersumbat.
e. Bahan bakar kotor atau berkualitas buruk.
f. Busi tidak memercikkan bunga api.
Penyebab kemungkinan mesin tidak mau hidup yang akan dibahas adalah
terlalu banyak bahan bakar yang masuk ke dalam mesin.
29
Bahan bakar terlalu banyak (campuran terlalu kaya) yang masuk ke ruang
bakar diakibatkan oleh setelan pelampumg yang terlalu tinggi. Bila pelampung
terlalu tinggi, maka permukaan bensin terlalu tinggi pula sehingga bensin akan
mengalir keluar dan mengakibatkan campuran bahan bakar terlalu kaya.
Untuk mengetahui tinggi pelampung, bukalah ruang pelampung dengan
membuka baut-baut pengikatnya dan balikkan karburator dengan kondisi
pelampung bebas. Ukur tinggi pelampung dengan siku pengukur tepat menyentuh
pelampung dengan ringan. Alat untuk mengukur ketinggian pelampung disebut
float level gauge. Tinggi pelampung yang disarankan oleh pabrik untuk Honda
GL Pro, adalah 14 mm (lihat tabel 2 tentang spesifikasi karburator). Disamping
karena tinggi pelampung, permukaan bensin yang terlalu tinggi juga bisa
disebabkan oleh katup pelampung yang sudah tidak bisa menutup aliran bensin
dengan rapat. Solusinya adalah dengan mengganti katup pelampung.
Gambar 19. Tinggi pelampung.
8. Campuran bahan bakar terlalu kaya dan terlalu miskin
Campuran bahan bakar yang terlalu kaya adalah campuran bahan bakar
dan udara yang mana perbandingan jumlah bahan bakar lebih banyak dari
perbandingan yang normal.
14 mm
30
Campuran bahan bakar yang terlalu kaya dapat disebabkan oleh :
a. Cuk macet dalam keadaan tertutup.
b. Katup pelampung tidak bekerja dengan baik atau sudah aus, ganti katup
pelampung yang sudah aus.
c. Pelampung terlalu rendah, sehingga ruang pelampung terisi bahan bakar yang
terlalu banyak. Setel tinggi pelampung sesuai dengan spesifikasi.
d. Spuyer udara tersumbat, bersihkan spuyer udara dan semprot lubang
salurannya.
e. Elemen saringan udara dalam keadaan kotor, bersihkan elemen saringan
udara.
Campuran bahan bakar dan udara terlalu miskin adalah campuran bahan
bakar dan udara yang mana perbandingan jumlah bahan bakar lebih sedikit dari
perbandingan yang normal.
Campuran bahan bakar dan udara terlalu miskin disebabkan oleh :
a. Spuyer karburator tersumbat, bersihkan spuyer dan semprot lubang salurannya
sampai lancar.
b. Katup pelampung tidak bekerja dengan baik.
c. Tinggi pelampung terlalu tinggi.
d. Saluran bahan bakar terhambat, bersihkan saluran bahan bakar tersebut.
e. Selang pernapasan karburator tersumbat, bersihkan selang pernapasan yang
tersumbat.
31
9. Gas buang berwarna hitam
Gas buang berwarna hitam yang keluar dari knalpot dimungkinkan karena
hal-hal berikut ini, yaitu (1) sepeda motor dikendarai dengan cuk tertutup, (2)
ruang pelampung karburator banjir, (3) saringan udara kotor.
Apabila katup cuk tertutup, maka campuran bahan bakar dan udara
menjadi kaya sehingga menyebabkan gas buang kendaraan menjadi berwarna
hitam. Oleh sebab itu, cuk harus selalu terbuka jika mesin hidup. Jika permukaan
bahan bakar di ruang pelampung tinggi, maka terlalu banyak bahan bakar yang
mengalir ke dalam silinder. Oleh sebab itu, setelan tinggi pelampung harus tepat
dan tidak boleh terlalu tinggi.
Apabila saringan udara kotor, maka udara yang masuk ke dalam
karburator pun kotor dan lebih sedikit, sehingga campuran bahan bakar dan udara
menjadi tidak baik dan lebih kaya sehingga menyebabkan gas sisa pembakaran
menjadi hitam. Cara membersihkan saringan adalah sebagai berikut :
a. Lepas baut-baut pengikat penutup saringan udara.
b. Lepaskan elemen saringan udara dari tempatnya.
c. Cuci elemen saringan udara dalam minyak solar atau minyak pembersih lain
dengan titik nyala yang tinggi sampai bersih.
d. Peras saringan udara tersebut dengan tangan.
e. Keringkan elemen tersebut sampai kering.
f. Celupkan elemen saringan udara ke dalam minyak pelumas roda gigi (SAE
80-90) yang bersih.
g. Peras elemen hingga hanya basah sedikit.
32
h. Pasang kembali elemen saringan pada tempatnya dan kencangkan baut
penutupnya.
Gambar 20. Cara Membersihkan Saringan Udara
Tabel 4. Gangguan Dan Cara Mengatasi
No GANGGUAN DAN PENYEBAB CARA MENGATASI 1 Mesin berputar tetapi tidak mau hidup
a. Tidak ada bahan bakar dalam tangki b. Terlalu banyak bensin yang ke silinder c. Tidak ada percikan api pada busi d. Saringan udara tersumbat
a. Isi bahan bakar b. Servis ulang karburator c. Cek sistem pengapian d. Bersihkan
2 Stasioner kasar atau mudah mati a. Putaran stasioner tidak tepat b. Gangguan pengapian c. Campuran bahan bakar terlalu kaya d. Campuran bahan bakar terlalu miskin e. Saringan udara tersumbat
a. Setel ulang putaran
stasioner b. Periksa sistem
pengapian c. Setel ulang karburator d. Setel ulang karburator e. Bersihkan
3 Campuran bahan bakar terlalu miskin a. Spuyer karburator tersumbat b. Saringan bahan bakar tersumbat c. Saluran bahan bakar terhambat d. Katup pelampung rusak e. Tinggi pelampung terlalu rendah f. Lubang pernapasan tutup tangki
tersumbat
a. Bersihkan spuyer b. Bersihkan c. Periksa dan perbaiki d. Ganti e. Setel ulang tinggi
pelampung f. Perbaiki
4 Campuran bahan bakar terlalu kaya a. Cuk karburator tertutup b. Katup pelampung rusak c. Tinggi pelampung terlalu tinggi
a. Buka cuk karburator b. Ganti c. Setel ulang tinggi
33
No GANGGUAN DAN PENYEBAB CARA MENGATASI d. Spuyer udara karburator tersumbat e. Saringan udara kotor
pelampung d. Bersihkan e. Bersihkan
5 Akselerasi lemah a. Campuran bahan bakar dan udara tidak
tepat b. Main jet tersumbat c. Saringan udara kotor
a. Tepatkan setelan sekrup
udara, periksa ukuran spuyer dan main jet
b. Bersihkan main jet c. Bersihkan saringan
udara 6 Gas buang berwarna hitam
a. Cuk dalam keadaan tertutup b. Ruang pelampung karburator banjir c. Saringan udara kotor
a. Buka cuk b. Setel tinggi pelampung c. Bersihkan saringan
udara 7 Kran bensin bocor Cek karet seal dan
kekencangan baut pengikat
34
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sistem bahan bakar merupakan sistem penyalur dan penyuplai bahan bakar
dari tangki sampai ke ruang bakar. Sistem bahan bakar pada Honda GL Pro terdiri
dari tangki bahan bakar, saluran bahan bakar, kran bensin, saringan udara, dan
karburator. Aliran bahan bakar pada Honda GL Pro yaitu dari tangki, bensin
mengalir ke kran bensin, kemudian mengalir ke saringan bahan bakar melalui
saluran bahan bakar, dan mengalir ke karburator. Di dalam karburator bensin
bercampur dengan udara dan kemudian disalurkan ke ruang bakar. Di dalam
ruang bakar, campuran bahan bakar dan udara dibakar oleh percikan bunga api
dari busi yang kemudian menghasilkan tenaga dari tekanan gas pembakaran. Gas
sisa hasil pembakaran kemuian dibuang melalui knalpot.
Karburator pada honda GL Pro mempunyai kelebihan dari karburator
konvensional yaitu dilengkapi dengan pompa akselerasi yang berfungsi untuk
mengatasi akselerasi yang lemah sebagai akibat katup gas dibuka secara
mendadak. Bila handel gas diputar, secara bersamaan melalui perangkat tambahan
yang berhubungan dengan pompa akselerasi sehingga pompa akan bekerja
menekan ke bawah untuk memompa bensin agar keluar dari pump jet yang berada
di belakang karburator. Pump jet ini akan menyemprotkan sejumlah bensin ke
arah katup throtle atau ke bagian venturi, sehingga keterlambatan bensin yang
keluar dari main jet dapat diatasi dengan bensin yang keluar dari pump jet ini,
35
sehingga campuran bensin dan udara menjadi kaya. Bila handel gas dilepas atau
katup throtle diturunkan, maka pompa akselerasi akan naik sambil menghisap
bensin yang akan digunakan pada akselerasi berikutnya.
Setelah pemakaian yang lama maka akan terjadi gangguan-gangguan baik
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Setiap gangguan yang terjadi harus
segera diatasi sehingga penyaluran bahan bakar ke ruang bakar tidak terhambat.
Langkah perbaikan dan perawatan yang dilakukan untuk mengatasi gangguan
yang terjadi harus benar dan sesuai dengan saran dari pabrikan Honda.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka diberikan
saran-saran sebagai berikut :
1. Lakukan pemeriksaan dan perawatan berkala yaitu pada tangki setiap 8000
km, saringan bensin setiap 500 km pertama dan 2000 km berikutnya, kran
bensin setiap 8000 km, karburator pada 500 km pertama dan 2000 km
berikutnya, dan saringan udara setiap 4000 km.
2. Jangan memainkan gas saat mesin mati, karena akan mengakibatkan ruang
bakar basah akibat bensin mengalir dari pompa akselerasi dan mesin menjadi
susah distart.
3. Segera lakukan perbaikan jika terjadi gangguan atau kerusakan pada sistem
bahan bakar supaya tidak mengganggu penyaluran bahan bakar ke ruang
bakar. Jika komponen tidak bisa diperbaiki, maka gantilah komponen tersebut.
34
36
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Buku Pedoman Reparasi Honda GL 100 K2, GL Max 4, GL Pro 2,
Jakarta : PT. Astra Internasional..
______ , 1996. New Step I Training Manual, Jakarta : PT. Toyota Astra Motor.
Boentarto. 2001. Teknik Sepeda Motor, Solo: Cv. Aneka.
Daryanto. 2004. Teknik Sepeda Motor, Bandung : Yrama widya.
1997. Teknik Reparasi Dan Perawatan Sepeda Motor, Jakarta : PT.
Bumi Aksara.
Handoko Soesilo. 2004. Servis Sepeda Motor. Surabaya : CV. Karya Utama.
RS. Northop. 2003. Teknik Reparasi Sepeda Motor, Bandung : CV. Pusaka
Grafika.
Suganda Hadi. 2000. Pedoman Perawatan Sepeda Motor, Jakarta : PT. Pradhya