-
JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO, VOL.14, NO.1, JANUARI-JUNI 2015
1693-2951©2015 JTE
21
Abstract—One way to accomplish the smart city is by
utilizing
application that build interaction between society and
thegovernment while providing the benefits to all stakeholders.
Thisapplication systems should be reached easily and relatively
cheapfor the society, and they can be used anytime, anywhere.
Thispaper describes how to develop applications that implement
theLocation Based Services (LBS) for Development of Smart City
tobuild the Public Complaints Service Application System(PCSAS).
The PCSAS was designed, built and then tested. ThisPCSAS was built
with Web-based Client-Server architecture. Onthe client side using
a web interface or mobile with Androidoperating system. This
application uses a valid e-mail as acondition of enrollment, while
accommodating Social Mediainterface particularly Facebook and
Twitter to get into thesystem. The result of the use of this
application system was aninteraction between the community and the
government inhandling public complaints. Location information
problems inthe field may soon be known precisely by coordinates, so
that thehandling can be done quickly and with sufficient
preparationequipment based on the information of the real
conditions in thefield in the form of photos and videos that are
included in thecomplaint.
Index Term— Smart City, LBS, Public Complaints, Web andMobile
Application.
Abstrak—Salah satu cara pengembangan kota cerdas adalahdengan
mengembangkan sistem aplikasi yang membanguninteraksi antara
masyarakat dan pemerintah sekaligusmemberikan manfaat kepada para
pemangku kepentingan.Sistem aplikasi ini haruslah dapat dijangkau
dengan mudah danrelatif murah oleh masyarakat, dapat digunakan
kapan saja,dimana saja. Makalah ini menjelaskan tentang
bagaimanamengembangkan Sistem Aplikasi yang menerapkan
LayananBerbasis Lokasi untuk Pengembangan Kota Cerdas
denganmembangun Sistem Aplikasi Pengaduan Masyarakat.
Sistemaplikasi ini dirancang, dibangun dan kemudian
diujicobakan.Sistem Aplikasi Pengaduan Masyarakat ini dibangun
denganarsitektur Client-Server berbasis web. Pada sisi
Clientmenggunakan antarmuka web maupun mobile dengan sistemoperasi
Android. Aplikasi ini menggunakan email valid sebagaisyarat
pendaftaran, dengan tetap mengakomodir antarmukaSocial Media
khususnya Facebook dan Twitter untuk dapatmasuk ke dalam sistem.
Hasil dari penggunaan sistem aplikasiini adalah terjadinya sebuah
interaksi antara Masyarakat dan
Agus Sukerta adalah Magister Teknik Elektro, Program Pasca
UniversitasUdayana (e-mail: [email protected]).
Linawati adalah dengan Magister Teknik Elektro Program Pasca
SarjanaUniversitas Udayana (e-mail: [email protected]).
NMAE Dewi Wirastuti adalah Magister Teknik Elektro Program
PascaSarjana Universitas Udayana (e-mail: [email protected]).
Pemerintah dalam penanganan pengaduan masyarakat.Informasi
lokasi permasalahan di lapangan dapat segeradiketahui secara tepat
berdasarkan koordinatnya, sehinggapenanganannya dapat dilakukan
dengan segera dan denganpersiapan peralatan yang cukup berdasarkan
informasi kondisiriil di lapangan dalam bentuk foto maupun video
yangdisertakan dalam pengaduan.
Kata kunci— Pota Cerdas, LBS, Pengaduan Masyarakat,Aplikasi Web
dan Mobile.
I. PENDAHULUAN
EMANFAATAN Teknologi Informasi dalam Pemerintahankhususnya
Pemerintah Kabupaten Badung telah dimulai
sejak lama. Berbagai Sistem Informasi telah dibangun
gunamenyederhanakan tugas Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD)
Pemerintah Kabupaten sekaligus meningkatkanpelayanan kepada
masyarakat. Sistem ini ada yang digunakansecara internal dalam
lingkungan pemerintah kabupatenmaupun yang dapat diakses oleh
masyarakat luas.
Penggunaan Sistem Informasi untuk setiap SKPDPemerintah
Kabupaten Badung didasarkan kepada tugaspokok dan fungsinya. Khusus
untuk Dinas PerhubunganKomunikasi dan Informatika Kabupaten Badung
memilikitugas pokok dan fungsi yang tertuang dalam Visi dan
MisiSKPD. Dalam pelayanan kepada masyarakat, DinasPerhubungan
Komunikasi dan Informatika memiliki salah satuMisi yaitu
Meningkatkan pemanfaatan Teknologi Informasisecara efektif dan
efisien[1]. Adapun perwujudan pelaksanaanMisi tersebut adalah
menjalin sebuah komunikasi danmenyediakan informasi yang baik,
dengan dan untukmasyarakat, dengan memanfaatkan teknologi
informasi.
Penanggulangan bencana alam, pelaksanaan kegiatanpemeliharaan
fasilitas umum, kebersihan dan penyelamatanlingkungan merupakan
tanggung jawab Pemerintah danmasyarakat. Diperlukan informasi
lokasi dan kondisi riil dilapangan dalam menentukan kebutuhan
bahan/material sertaperalatan yang dibutuhkan dalam penanganannya.
Dari sisiinternal pemerintah Kabupaten, penyelesaian dari masalah
iniadalah dengan melakukan pengawasan atau monitoring secaraberkala
dan berkesinambungan. Pengawasan ini memerlukanbiaya, sumber daya
manusia dan waktu yang tidak sedikit.Salah satu solusi dari masalah
ini adalah dengan melibatkanmasyarakat untuk ikut berpartisipasi
dalam memberikaninformasi di lapangan khususnya masyarakat di
KabupatenBadung.
Sistem Aplikasi Location Based Serviceuntuk Pengembangan Kota
Cerdas
Agus Sukerta, Linawati, dan NMAE Dewi Wirastuti
P
-
SUKERTA dkk: SISTEM APLIKASI LOCATION BASED SERVICE UNTUK
PENGEMBANGAN KOTA CERDAS 22
1693-2951©2015 JTE
Untuk membantu dan mempermudah masyarakatberpartisipasi secara
aktif dengan biaya yang relatif murah danhanya dengan menggunakan
handphone maupun komputertablet, maka diperlukan suatu sistem
aplikasi yang dapatdiakses secara mobile. Sistem Aplikasi yang
dapatmenampung informasi tentang permasalahan di lapangandalam hal
penanggulangan bencana, fasilitas umum yangrusak, dan lainnya yang
dikirim oleh masyarakat kepadapemerintah dan mengandung informasi
lokasi, serta kondisiriil di lapangan dalam bentuk Pengaduan
Masyarakat.
Informasi lokasi diperoleh dari layanan berbasis lokasi,
atauLocation Based Service disingkat LBS. LBS adalah sebuahlayanan
yang menggunakan target lokasi sebagai nilai tambahlayanan, hal
mana target tersebut adalah sebuah entitas yangdialokasikan. Nilai
tambah yang dimaksud dapat berupatempat-tempat menarik disekitar
lokasi, menunjukkan lokasitarget pada peta, atau secara otomatis
mengaktifkan suatulayanan bila mendekati atau menjauhi sebuah
target lokasi[2].Dalam hal ini, informasi lokasi yang
diinformasikan adalahberupa titik koordinat lokasi pengaduan.
Adapun model atauteknik penyampaian informasi yang digunakan
dalampenelitian ini adalah Pull-based model[3], yaitu ketika
usermelakukan request layanan, lokasinya dilekatkan pada
requestoleh proxy lokasi kemudian diteruskan ke layanan LBS.
Dengan penggunaan sistem aplikasi pengaduan masyarakatberbasis
lokasi yang dimanfaatkan dalam membangunpartisipasi masyarakat,
diharapkan dapat mendukungpengembangan kota cerdas seperti pada
layanan pengaduanmasyarakat di kota Bandung “Ngabandungan”[4], dan
di kotaDenpasar dengan “Pro Denpasar” nya[5].
Selanjutnya paper ini diorganisasikan dalam 5 bab sebagaiberikut
: bab 1 menjelaskan tentang rumusan masalah danmodel aplikasi LBS,
bab 2 menjelaskan tentangpengembangan kota cerdas, bab 3 memuat
rancangan danpembangunan sistem aplikasi, Bab 4 menjelaskan
tentanghasil penelitian dan Bab 5 menjelaskan tentang
kesimpulanhasil penelitian.
II. PENGEMBANGAN KOTA CERDAS
A. Pengembangan Kota Cerdas
Kota Cerdas atau biasa dikenal sebagai Smart City, adalahsebuah
istilah dalam menilai sebuah Kota yang telah berhasilmemanfaatkan
Teknologi Informasi sebagai alat dukungpemerintah maupun masyarakat
dalam memberikankemudahan-kemudahan pelayanan. Pada dasarnya
KotaCerdas adalah sebuah kota yang mampu mengetahui secaradini
(unsur pintar, preventif) kebutuhan riil masyarakatnyasehingga
senantiasa dapat terpenuhi / terantisipasi keinginanpublik tersebut
melalui beragam aplikasi dan inovasi teknologiinformasi [6].
Menurut Gonzalez dan Rossi dalam New Trends for SmartCities[7],
layanan dan infrastruktur Kota Cerdas memerlukankarakteristik yang
menarik dan interaksi dengan dan untukwarga yang memanfaatkannya.
Menurut Indrajit dalamKerangka Merancang dan Membangun Kota Cerdas
diSeantero Nusantara, salah satu dari 6 (enam) komponen yang
dipergunakan sebagai acuan dalam menilai kesiapan
sebuahkota/kabupaten memasuki abad ekonomi digital adalahSumber
Daya Teknologi yang didalamnya termasuk beranekaragam jenis
aplikasi yang berfungsi untuk membantumasyarakat kota/kabupaten
terkait dalam mendukungaktivitasnya sehari-hari.
Dalam hal ini, aplikasi dikembangkan menjadi sebuahsistem yang
dapat memberikan masukan dan pertimbanganutamanya secara teknis
kepada SKPD terkait dalampenanganan permasalahan di lapangan.
Berdasarkan parameter-parameter pendukung dalam
usahapengembangan suatu Kota menjadi Kota Cerdas yaitu :1. Semakin
luasnya penggunaan teknologi informasi di
masyarakat dan semakin luasnya akses terhadap jaringankomunikasi
pada masyarakat [6],
2. Sumber Daya Teknologi yang salah satunya adalahadanya Sumber
Daya Teknologi berupa aplikasi yangberfungsi untuk membantu
masyarakat dalam mendukungaktivitasnya sehari-hari [6], dan
3. Standar kebutuhan sistem aplikasi yang harus dipenuhioleh
setiap sistem aplikasi e-Government [8] :a. Reliable, yaitu
menjamin bahwa sistem aplikasi akan
dapat berjalan dengan handal. Robust terhadapkesalahan pemasukan
data, perubahan sistem operasidan bug free.
b. Interoperable, yaitu menjamin bahwa sistem aplikasiakan dapat
saling berkomunikasi serta bertukar datadan informasi dengan sistem
aplikasi lain untukmembentuk sinergi sistem.
c. Scalable, yaitu menjamin bahwa sistem aplikasi akandapat
dengan mudah ditingkatkan kemampuannya,terutama penambahan fitur
baru, penambahan userdan kemampuan pengelolaan data yang lebih
besar.
d. User Friendly, yaitu menjamin bahwa sistem aplikasiakan mudah
dioperasikan dengan user interface(antar muka pengguna) yang lazim
berlaku dipemerintahan dan sesuai dengan kebiasaan bahasadan budaya
penggunanya.
e. Integrateable yaitu menjamin sistem aplikasimempunyai fitur
untuk kemudahan integrasi dengansistem aplikasi lain.
Diperoleh kesimpulan bahwa sebuah sistem aplikasi
yangdikembangkan dengan tujuan mendukung pengembanganKota Cerdas
seyogyanya memenuhi ketiga kriteria tersebut diatas.
Salah satu bentuk Sistem Pengaduan Masyarakat yangmendukung
usaha pengembangan Kota Cerdas adalah SistemPengaduan Masyarakat
dengan memanfaatkan teknologiinformasi yang bersifat mobile atau
dapat diakses darimanasaja, dengan biaya yang relatif terjangkau,
sederhana sehinggamudah dipahami dan digunakan, serta berbasis
lokasi sehinggamemungkinkan terjadinya interaksi dan saling bahu
membahudari unsur pemerintah dengan masyarakat dalam pemecahansuatu
permasalahan yang memerlukan informasi lokasi yangakurat[9].
-
JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO, VOL.14, NO.1, JANUARI-JUNI 2015
1693-2951©2015 JTE
23
B. Location Based Service
Location Based Service adalah layanan berbasis lokasi
yangmemberikan informasi berdasarkan atas lokasi suatu
perangkatmobile dengan berbagai model atau teknik
penyampaianinformasi lokasi. Adapun cara kerja sistem LBS dapat
dibagimenjadi tiga model, yaitu Pull-based model, Poll-based
modeldan Push-based model [6] yang digambarkan seperti padaGambar
1.
Gambar 1. Model cara kerja LBS[6]
a) Pull-based modelLocation Proxy berada diantara aplikasi klien
dan aplikasiLBS. Ketika klien memulai permintaan LBS pada
aplikasiLBS, informasi lokasi dari klien dilekatkan padapermintaan
(request) oleh Location Proxy dan diteruskanke aplikasi LBS.
b) Poll-based modelAplikasi LBS secara aktif mengirim permintaan
lokasimelalui antar muka lokasi ke Server Lokasi (LS),
yangbertanggungjawab dalam memperoleh lokasi yangdiminta oleh
klien. Pada model ini, Aplikasi LBS terusmenerus menyimpan LS atau
membuatkan daftar ondemand LS dalam upayanya menjawab pertanyaan
dariklien.
c) Push-based modelAplikasi LBS mem push informasi lokasi kepada
klienmenurut preferensi klien dengan melacak keberadaanperangkat
mobile milik pengguna.
Informasi lokasi dapat digunakan sebagai informasipelengkap dari
sebuah pengaduan sehingga sangat membantupemerintah dalam penentuan
lokasi termasuk penyediaankebutuhan material dan peralatan dan pada
akhirnya untukmengambil keputusan dalam usahanya menyelesaikan
masalahyang diadukan. Dalam hal ini, model yang digunakan
adalahpull-based model, yaitu ketika user membuat sebuahpengaduan,
koordinat lokasi dari tempat user atau perangkatyang digunakan
diperoleh dari server lokasi, kemudiandilekatkan pada berkas
pengaduan, sehingga menjadiinformasi lokasi yang secara langsung
dikirim dari lokasipengaduan dibuat atau dikirim.
C. Aplikasi Penyusun Sistem
Dalam membangun sistem aplikasi pengaduan masyarakatdengan
layanan Location Based Service ini,
pengembangannya dibagi menjadi dua sisi yaitu sisi Serverdan
sisi Client. Pada sisi Server, dirancang dan dibangunsebuah
aplikasi berbasis web yang mampu memberikan responterhadap request
dari Client dengan antarmuka web maupunmobile.
Pada sisi Server dikembangkan dengan Server SideScripting PHP,
dan pada Client berupa HTML dan Javascript.Sedangkan pada antarmuka
mobile, sistem operasi yangdigunakan adalah Android. Aplikasi
dikembangkan denganApp Inventor 2 versi Offline.
Untuk menyediakan layanan informasi lokasi, dimanfaatkanlayanan
dari Google Map dan Geocoding pada aplikasi baikaplikasi web maupun
mobile
III. RANCANG BANGUN APLIKASI
Sistem Aplikasi ini dirancang dan dibangun untukkemudian
dilakukan pengujian terhadap setiap fitur yang adaapakah telah
berfungsi dengan baik sesuai dengan rancangan.Adapun urutan langkah
yang diambil dalam proses ini sepertiyang terlihat pada Gambar 2
berikut :
Gambar 2. Langkah-langkah Rancang Bangun Sistem
Ketiga langkah tersebut masing-masing dijabarkan sebagaiberikut
:
A. Merancang Sistem Aplikasi yang dibutuhkan.
Dalam merancang sebuah sistem aplikasi pengaduanmasyarakat,
terlebih dahulu dilakukan observasi danpengenalan akan lingkungan
kerja pemerintah daerah,khususnya di Kabupaten Badung termasuk
tanggungjawabdari masing-masing Satuan Kerja Perangkat
Daerah.Kemudian disusun bagaimana bentuk aplikasi yang
tepatdigunakan dalam lingkungan pemerintahan sekaligus
dapatdijangkau secara relatif mudah oleh masyarakat
berdasarkankebutuhannya dalam mengetahui lokasi permasalahan
dilapangan.
Aktor yang terlibat adalah Administrator Sistem, AdminInstansi
Tujuan Pengaduan, Masyarakat dan Inspektur. Fituryang diperlukan
yaitu Melihat Pengaduan, MelaporkanPengaduan, Update Bio Data,
Manajemen User danManajemen Pengaduan. Rancangan ini disusun
denganterlebih dahulu mendesain diagram alir proses bisnis,menyusun
diagram aliran Data seperti ditunjukkan padaGambar 3,4 dan Gambar
5, serta merancang basis data.
B. Membangun Sistem Aplikasi
Arsitektur sistem aplikasi pengaduan masyarakat inidisusun dalam
arsitektur Client-Server dengan aplikasi Serverberbasis web dan
aplikasi Client berbasis web dan mobiledengan sistem operasi
android.
Perangkat Keras yang digunakan adalah mesin server yangdiperoleh
dengan mendaftar pada sebuah hosting. Pada Serverini dibangun
aplikasi berbasis web dengan Server Side
-
SUKERTA dkk: SISTEM APLIKASI LOCATION BASED SERVICE UNTUK
PENGEMBANGAN KOTA CERDAS 24
1693-2951©2015 JTE
Scripting dan Database untuk menampung dan mengolah datauser dan
pengaduan. Akses ke aplikasi ini dapat dilakukandengan menggunakan
layanan web atau dengan browser dandengan aplikasi mobile berbasis
android.
Perangkat Lunak atau program yang digunakan adalahberbasis web
dan berbasis mobile. Adapun struktur menuprogramnya masing-masing
ditunjukkan pada Gambar 6 danGambar 7.
Gambar 3. DAD Level
Gambar 4. DAD Level 1 (User)
Gambar 5. DAD Level 1 (Pengaduan)
Administrator Sistem bertugas memanajemen seluruh userdan
pengaduan termasuk mengarahkan pengaduan kepadainstansi yang tepat.
Admin Instansi Tujuan Pengaduanbertugas memanajemen pengaduan dan
memberikantanggapan status penanganan oleh instansinya.
Gambar 6. Struktur halaman web
Gambar 7. Struktur aplikasi mobile
User Masyarakat memiliki hak untuk melakukan laporanpengaduan,
dan mendapat tanggapan atas pengaduannya.Sedangkan User Inspektur
memiliki hak untuk melakukaninspeksi terhadap setiap pengaduan dan
menilai respon dantanggapan dari User Instansi Tujuan
Pengaduan.
Dari sisi User Masyarakat, sistem aplikasi ini memilikibeberapa
fitur yaitu :1. Melakukan pendaftaran untuk mulai menggunakan
aplikasi (berdasarkan email valid)2. Masuk ke dalam sistem
dengan pasangan username dan
password yang telah diaktifkan Admin. Masuk ke dalamsistem juga
dapat dilakukan tanpa melakukanpendaftaran, yaitu dengan akun
Social Media Facebookatau Twitter.
3. Melihat Daftar Pengaduan termasuk melihat pengaduansecara
detil
4. Melaporkan Pengaduan baik melalui antar muka webmaupun
melalui aplikasi mobile berbasis Android Halo-Mangupura.
5. Update Data User yaitu melakukan update terhadap
datapengguna.
Dari sisi User Administrator Sistem, sistem aplikasi inimemiliki
beberapa fitur yaitu :1. Update Data User2. Manajemen User
- Aktif / Nonaktif User- Delete User
3. Manajemen Pengaduan- Aktif/Nonaktif Pengaduan- Mengarahkan
Instansi Tujuan Pengaduan
2. Pengaduan
2.1.
AdministratorSistem
AdminInstansiTujuan
Pengaduan
Masyarakat
InspekturD3 Instansi
Aktivasi/DeaktivasiPengaduan
2.2.Lapor
Pengaduan
2.3.Lihat
Pengaduan
2.4.PengalihanPengaduan
2.5.TanggapanPengaduan
D2 Pengaduan
Request Aktivasi/Deaktivasi/Lihat/Pengalihan PengaduanRequest
Lapor/Lihat Pengaduan
Data Aktivasi/Deaktivasi/Lihat/
Pengalihan Pengaduan
Data Lapor/LihatPengaduan
Request Lihat/Tanggapan Pengaduan
Data Lihat/TanggapanPengaduan
Data Lihat Pengaduan
Request Lihat Pengaduan
Data Instansi
-
JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO, VOL.14, NO.1, JANUARI-JUNI 2015
1693-2951©2015 JTE
25
Dari sisi User Admin Instansi Tujuan Pengaduan, sistemaplikasi
ini memiliki beberapa fitur yaitu :1. Update Data User2. Manajemen
Pengaduan
- Memberikan Tanggapan atas Pengaduan
Dari sisi User Inspektur, sistem aplikasi ini memilikibeberapa
fitur yaitu :1. Update Data User2. Inspeksi Pengaduan
- Memantau Penanganan Pengaduan oleh InstansiTujuan Pengaduan
(Wajar/Lambat)
- Mencetak Data Pengaduan menurut Instansi
Selain fitur-fitur tersebut di atas, Sistem aplikasi ini
jugatelah menggunakan antarmuka Social Media seperti Facebookdan
Twitter untuk masuk ke dalam sistem. Sehingga, Useryang telah
memiliki akun Facebook atau Twitter, tidakmemerlukan proses
pendaftaran dan aktivasi User, melainkanlangsung dapat menggunakan
aplikasi dengan data profil useryang diambil dari akun Social Media
tersebut.
C. Menguji Sistem Aplikasi
Seluruh tugas dan wewenang aktor dalam sistem aplikasi
inidiakomodir dalam fitur-fitur yang ada, setiap aplikasi baikyang
berbasis web maupun mobile dilakukan pengujian.Adapun pengujian
yang dilakukan dengan metode black box,yaitu setiap fitur
dimasukkan input sesuai peruntukannya,kemudian dilihat output hasil
proses sistem apakah sesuaidengan harapan atau tidak, seperti
terlihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Blackbox Testing
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem aplikasi Location Based Service dalam usahapengembangan
Kota Cerdas telah dibangun dengan berbagaifitur dan kemudian
dilakukan pengujian aplikasi. Contohpenggunaan mengikuti alur yang
ditunjukkan pada Gambar 9sebagai berikut :1. User masyarakat
melalui web/aplikasi mobile membuat
akun pada sistem.2. Dengan akun tersebut user masyarakat dapat
melaporkan
sebuah pengaduan yang kemudian di moderasi olehadmin sistem.
3. Laporan yang valid akan diteruskan kepada instansitujuan
laporan.
4. Admin Instansi Tujuan Pengaduan melakukan koordinasiinternal
instansi untuk pemeriksaan pengaduan untukmenentukan Pengaduan yang
valid dan dinyatakan benarserta membuat tanggapan.
5. User Inspektur yang memiliki tugas mengawasi danmemantau
kinerja instansi dalam menanggapi pengaduandapat melihat seluruh
pengaduan dan prosespenanganannya. Tanggapan yang diberikan >7
hari dinilai“LAMBAT” sedangkan jika masih dalam rentang waktu 7hari
dinilai “WAJAR”.
Gambar 9. Alur kerja penanganan pengaduan
Hasil pengujian secara keseluruhan adalah valid terhadapseluruh
fitur yang ada untuk masing-masing user sepertiterlihat pada Tabel
I
TABEL IHASIL UJI FITUR APLIKASI
No. Fitur User yang terlibatHasilUji
1. Pendaftaran User Semua Valid2. Masuk ke dalam sistem Semua
Valid3. Melihat Pengaduan Semua Valid4. Update data User Semua
Valid5. Manajemen User Admin Sistem Valid6. Manajemen Pengaduan
Admin Sistem dan
Admin InstansiValid
7. Inspeksi Pengaduan Inspektur Valid
-
SUKERTA dkk: SISTEM APLIKASI LOCATION BASED SERVICE UNTUK
PENGEMBANGAN KOTA CERDAS 26
1693-2951©2015 JTE
Penjelasan masing-masing pengujian fitur pada Tabel 1:1.
Pengujian dilakukan dengan mencoba mendaftar melalui
antarmuka web atau aplikasi mobile dengan aktivasimelalui email.
Hasilnya pendaftaran berhasil.
2. Pengujian dilakukan dengan mencoba Login melaluiantarmuka web
atau aplikasi mobile menggunakanpassword, atau akun Social Media.
Hasilnya loginberhasil.
3. Pengujian dilakukan dengan mencoba login, dan melihatsecara
detil pengaduan dari daftar pengaduan yang adamelalui antarmuka web
atau aplikasi mobile. Hasilnyadetil pengaduan dapat diakses.
4. Pengujian dilakukan dengan mencoba Update Data diribaik
melalui antarmuka web atau aplikasi mobile.Hasilnya update data
berhasil.
5. Pengujian dilakukan dengan login sebagai Admin Sistem,dan
mengaktifkan/nonaktifkan user. Hasilnya userberhasil
diaktifkan/dinonaktifkan.
6. Pengujian dilakukan dengan login sebagai Admin
Sistem.Hasilnya pengaduan dapat diarahkan sesuai instansi
yangmenangani. Login sebagai Admin Instansi, memberikantanggapan
pada pengaduan yang ditujukan ke instansinya.Tanggapan oleh Admin
Instansi berhasil disimpan dantayang pada detil pengaduan.
7. Pengujian dilakukan dengan login sebagai Inspektur.Hasilnya
data penanganan pengaduan dapat diakses dandapat dicetak
berdasarkan instansi
V. KESIMPULAN
Dalam penelitian ini diperoleh beberapa kesimpulan
sebagaiberikut :1. Sistem aplikasi Client-Server Pengaduan
Masyarakat
guna mendukung pengembangan Kota Cerdas yangmemanfaatkan layanan
berbasis lokasi telah dibangundengan fitur :- Pendaftaran, Masuk
sistem dengan pemanfaatan
akun Email maupun Social Media.- Pelaporan Pengaduan baik
melalui browser maupun
aplikasi mobile android.- Melihat detail Pengaduan (Deskripsi,
Lokasi dan File
multimedia).- Manajemen User dan Manajemen Pengaduan oleh
Administrator Sistem.- Manajemen Pengaduan oleh Admin Instansi
Tujuan
Pengaduan.- Inspeksi Penanganan Pengaduan oleh Inspektur.
2. Melalui pengujian dengan black box testing, diperolehhasil
sistem telah berjalan dengan semestinya dan seluruhfitur yang ada
berjalan dengan baik dan hasilnyamemenuhi harapan sesuai dengan
rancangan yang telahdisusun.
DAFTAR PUSTAKA[1] Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika ,
Rencana Strategis
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Badung2010-2015.
[2] Axel Kupper, Location-based Services Fundamentals and
Operation,John Wiley & Sons Ltd,2005.
[3] Sandeep Kumar, Mohammed Abdul Qadeer, Archana Gupta,
LocationBased Services using Android (LBSOID), Department of
ComputerEngineering Zakir Hussain College of Engineering and
TechnologyAligarh Muslim University, Aligarh 202002, India,
2009.
[4] Anonim. 2015. Website Aplikasi Ngabandungan oleh Walikota
BandungRidwan Kamil. Tersedia di
:http://www.ridwankamil.net/ngabandungan. [diakses : 24 Maret
2015]
[5] Anonim. 2015. Website Pengaduan Rakyat Online Kota
Denpasar.Tersedia di : http://www.pengaduan.denpasarkota.go.id.
[diakses : 24Maret 2015]
[6] Richardus Eko Indrajit, Kerangka Merancang dan Membangun
KOTACERDAS di Seantero Nusantara, EKOJI999 Nomor 001, 9
September2012 ICT Pura.
[7] Juan Andrés Alonso González (ATOS) and Andrea Rossi (ATOS),
NewTrends for Smart Cities, OPEN CITIES, 2011.
[8] Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Rencana
DetailSistem Informasi Pemerintah Kabupaten Badung dan Rencana
StrategisPengembangan E-Government di Kabupaten Badung
2010-2015.
[9] Luca Calderoni, Dario Maio and Paolo Palmieri,
Location-aware MobileServices for a Smart City: Design,
Implementation and Deployment,Journal of Theoretical and Applied
Electronic Commerce ResearchISSN 0718-1876 Electronic Version VOL 7
/ ISSUE 3 / DECEMBER2012 / 74-87
-
15544-29151-1-SMCover_1_JTEKDaftar_Isi_JTEK_Vol 14, No 1
(2015)Dewan_Redaksi_Editorial Team