SISTEM AKUISISI DATA PENGUKURAN KADAR OKSIGEN TERLARUT PADA AIR TAMBAK UDANG MENGGUNAKAN SENSOR DISSOLVE OXYGEN (DO) (Skripsi) Oleh JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 Inda Robbihi Mardhiya
50
Embed
SISTEM AKUISISI DATA PENGUKURAN KADAR OKSIGEN …digilib.unila.ac.id/29089/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kincir air, hasil pengukuran rata-rata kadar DO berada pada rentang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SISTEM AKUISISI DATA PENGUKURAN KADAR OKSIGENTERLARUT PADA AIR TAMBAK UDANG MENGGUNAKAN SENSOR
DISSOLVE OXYGEN (DO)
(Skripsi)
Oleh
JURUSAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG
2017
Inda Robbihi Mardhiya
i
ABSTRAK
SISTEM AKUISISI DATA PENGUKURAN KADAR OKSIGENTERLARUT PADA AIR TAMBAK UDANG MENGGUNAKAN SENSOR
DISSOLVE OXYGEN (DO)Oleh
Inda Robbihi Mardhiya
Telah dilakukan akuisisi data pengukuran dan penyimpanan nilai kadar oksigenterlarut dalam air tambak udang menggunakan sensor DO berbasis mikrokontrolerArduino UNO. Alat dan bahan yang digunakan adalah wadah air tambak udang,laptop, Arduino UNO, kabel USB dan sensor DO. Prinsip kerja dari penelitian iniadalah ketika sensor DO dimasukkan ke dalam air tambak udang, maka data kadaroksigen terlarut akan terdeteksi oleh sensor yang terhubung dengan ArduinoUNO. Arduino UNO memproses dan mengirimkan data yang kemudianditampilkan dan dianalisis pada Microsoft Excel. Hasil pengukuran rata-rata kadarDO berada pada rentang 5 mg/L sampai 7 mg/L pada keadaan cerah denganmenggunakan dua kincir air, hasil pengukuran rata-rata kadar DO berada padarentang 3 mg/L sampai 5 mg/L pada keadaan hujan dengan menggunakan satukincir air, hasil pengukuran rata-rata kadar DO berada pada rentang 3 mg/Lsampai 7 mg/L pada keadaan mendung dengan menggunakan satu kincir air danPenggunaan kincir dapat meningkatkan kadar DO yang diperoleh sebesar 44,13%.
Kata kunci : Sensor DO, oksigen terlarut, Arduino UNO
ii
ABSTRACT
DATA ACQUISITION SYSTEM OF MEASUREMENT OF DISSOLVEOXYGEN IN SHRIMP POND WATER USING DISSOLVE OXYGEN (DO)
SENSORBy
Inda Robbihi Mardhiya
It has been done the acquisition data of measurement and storage of dissolvedoxygen values in shrimp pond water using DO sensor based microcontrollerArduino UNO. Tools and materials that used are water box, laptop, ArduinoUNO, USB and DO sensor. The principle of this research is that when the DOsensor is reach the water, the dissolved oxygen content data will be detected bysensor that connected to Arduino UNO. Arduino UNO will process and sendsdata and then displayed and analyzed in Microsoft Excel. The averagemeasurements results of DO levels are in the range of 5 mg/L to 7 mg/L in sunnythat used two waterwheels, the range of 3 mg/L to 5 mg/L in rainy and the range 3mg/L to 7 mg/L in cloudy that used a single waterwheel. The used of waterwheelscan increase the amount of DO 44,13%.
Key word : DO sensor, dissolved oxygen, Arduino UNO
iii
SISTEM AKUISISI DATA PENGUKURAN KADAR OKSIGENTERLARUT PADA AIR TAMBAK UDANG MENGGUNAKAN SENSOR
DISSOLVE OXYGEN (DO)
Oleh
INDA ROBBIHI MARDHIYA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
SARJANA SAINS
Pada
Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
JURUSAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG
2017
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Inda Robbihi Mardhiya.
Penulis dilahirkan di Tribudisyukur pada tanggal 7
maret 1995. Penulis merupakan anak kedua dari
tiga bersaudara dari pasangan Bapak Ruspendi dan
Ibu Nurhayati. Penulis menyelesaikan pendidikan
Taman Kanak-kanak di TK Dharma Wacana Pura
Jaya, Sekolah Dasar di SDN 1 Tribudisyukur,
Sekolah Menengah Pertama di SMPN 4 Sumber Jaya, dan Sekolah Menengah
Atas di SMAN 8 Bandarlampung. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Jurusan
Fisika FMIPA Universitas Lampung melalui SBMPTN tahun 2013. Penulis
pernah aktif dalam kegiatan organisasi seperti menjadi anggota Biro Sosial
Masyarakat HIMAFI FMIPA Unila pada tahun 2014 dan menjadi sekretaris Biro
Danus HIMAFI FMIPA Unila pada tahun 2015. Penulis juga pernah menjadi
asisten praktikum Fisika Dasar, Sains Dasar Fisika, Elektronika Dasar dan
Pemrograman Komputer. Penulis melakukan praktik kerja lapangan (PKL) di
Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung pada Tahun 2016.
viii
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmaanirrohiim…Dengan penuh rasa syukur kepada Allah swt.
ku persembahkan skripsi ini kepada:
Kedua orangtuaku yang selalu mendoakanku
disepertigamalamnya.
Terimakasih atas kasih sayang, dukungan dan semangat
sehingga aku dapat mencapai semua ini.
Seluruh keluarga yang selalu memberikan motivasi
Almamater tercintaUniversitas Lampung
ix
MOTTO
“Thinkers are great. But doers change the world”(Ridwan Kamil)
“Pelajarilah hikmah semasa mudamu, niscaya nanti akan kau amalkan di masatuamu. Karena setiap orang yang menanam pasti kelak akan menuai hasilnya,
baik berupa kebaikan ataupun kejelekan”(Hujaimah binti Huyay Al-Awshabiyah)
“Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang tidak akan pernah putus. Maka,janganlah menjadikan ilmu sebagai penghias jiwa, namun jadikan ilmu sebagai
rahmat atas segala kondisi”(Nur K)
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt. Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sistem Akuisisi Data Pengukuran Kadar
Oksigen Terlarut Pada Air Tambak Udang Menggunakan Sensor Dissolved
Oxygen (DO)”. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa
penyususan skripsi ini masih terdapat kesalahan dan belum sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan untuk
memperbaiki skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan juga
penulis.
Bandarlampung, 27 Oktober 2017
Penulis,
Inda Robbihi Mardhiya
xi
SANWACANA
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam yang telah memberikan taufik dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari tidak sedikit hambatan dan
kesulitan yang dihadapi, namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan
terimakasih dalam penyusunan skripsi ini kepada:
1. Ibu Sri Wahyu Suciyati, M.Si. selaku pembimbing yang selalu
membimbing, menyemangati dan memberikan ilmu baru dalam proses
penyusunan skrispsi ini.
2. Bapak Arif Surtono, M. Si., M. Eng. selaku Ketua Jurusan Fisika FMIPA
Universitas Lampung dan selaku pembimbing yang selalu membimbing
dan mengarahkan dalam proses penyusunan skrispsi ini.
3. Bapak Drs. Amir Supriyanto M.Si sebagai pembahas yang senantiasa
mengarahkan dalam proses penyusunan skrispsi ini.
4. Bapak Prof Warsito DEA. selaku Dekan FMIPA Universitas Lampung.
5. Bapak Gurum Ahmad Pauzi, M.T. selaku pembimbing akademik yang
selama 4 tahun ini tiada henti memberikan bimbingan dan dukungan.
6. Seluruh dosen Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung yang telah
memberikan banyak ilmu selama kuliah.
xii
7. Gesti Laras Kanita dan Razif Abizar Zikri yang telah memberikan banyak
pengalaman, semangat, ilmu dan dukungan materi selama kuliah.
8. Ari Fiyanti, teman seperjuangan dalam penelitian ini yang selalu
memberikan ilmu baru dan bantuannya.
9. Prima Aprilliana, teman yang senantiasa membantu dalam masa
perkuliahan dan memberikan ide dalam penelitian ini.
10. Risa Rahayu yang senantiasa membantu dalam proses perkuliahan dan
penyusunan skripsi serta memberikan motivasi untu terus semangat.
11. Ilwan pusaka, Maria Sova dan Mardianto yang selalu memberikan
motivasi dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
12. Teman-teman Fisika angkatan 2013 yang selalu memberi semangat selama
perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.
13. Almamaterku tercinta
14. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skrispi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas dengan yang lebih baik dan menjadi pemberat
amal di akhirat nanti. Aamiin.
Bandarlampung, 27 Oktober 2017
Penulis,
Inda Robbihi Mardhiya
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. vi
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii
MOTTO ................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
SANWACANA ..................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 4
E. Batasan Masalah ...................................................................................... 4
xiv
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Sebelumnya............................................................................. 6
B. Udang Vaname ........................................................................................ 9
C. Kualitas Air Tambak................................................................................ 9
D. Oksigen Terlarut (Dissolved oxygen) .................................................... 10
E. Sensor Dissolved Oxygen (DO) Kit ...................................................... 13
F. Sistem Akuisisi Data ............................................................................. 16
G. Mikrokontroler Arduino UNO ............................................................... 17
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 19
B. Alat dan Bahan ...................................................................................... 19
C. Prosedur Penelitian ................................................................................ 19
IV. HASIL DAN PEMBEHASAN
A. Rangkaian Alat Lengkap ........................................................................ 28
B. Analisis Perangkat Lunak ....................................................................... 30
C. Kinerja Sistem Secara Keseluruhan........................................................ 34
D. Hasil Pengnolan ...................................................................................... 36
E. Hasil Perbandingan Sensor DO dengan Alat Standar ............................ 38
F. Data Pengukuran Kadar DO ................................................................... 39
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 46
B. Saran ....................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR GAMBAR
HalamanGambar 1. Kincir pada air tambak udang ..............................................................12
Gambar 2. Struktur Sensor Oksigen Terlarut.........................................................14
Gambar 3. Sensor Dissolved Oxygen (DO) Atlas Scientific ..................................15
tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung
mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber
tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau baterai untuk menggunakannya
(Saputri, 2014).
18
Gambar 4. Board Arduino UNO (Saputri, 2014).
Mikrokontroler adalah chip atau intergrated circuit (IC) yang bisa diprogram
menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler
antara lain untuk pembacaan input, memproses input tersebut dan kemudian
menghasilkan output sesuai yang diinginkan pada sistem yang dibuat. Jadi
mikrokontroler bertugas sebagai ‘otak’ yang mengendalikan input, proses dan
output sebuah rangkaian elektronik. Karena komponen utama arduino adalah
mikrokontroler, maka Arduino dapat diprogram menggunakan komputer sesuai
kebutuhan kita. Berikut adalah spesifikasi dari Arduino UNO :
Tabel 1. Spesifikasi board Arduino UNO (Adrijanto, 2015).
Keterangan Spesifikasi
Tegangan Pengoperasian 5 V
Tegangan Input yang disarankan 7-12 V
Batas tegangan input 6-20 V
Jumlah pin I/O digital 14
Jumlah pin input analog 6
Arus DC setiap pin I/O 40 mah
Arus DC untuk pin 3,3 V 50 mah
Memori flash 32kb
Sram 2kb
EEPROM 1kb
Clock Speed 16 mhz
19
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Jurusan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dan di Bandar
Surabaya Kabupaten Lampung Tengah yang dimulai pada bulan April 2017
sampai dengan Juli 2017.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Personal Computer (PC) atau Laptop untuk merancang dan mendownload
program arduino dan sebagai penyimpan data.
2. Arduino UNO digunakan sebagai Mikrokontroler.
3. Kabel USB ASP untuk mendownload program ke arduino.
4. Sensor Dissolved Oxygen (DO) sebagai sensor pendeteksi kadar oksigen
dalam air tambak udang.
C. Prosedur Penelitian
Terdapat dua tahap penyelesaian rancang bangun alat ukur oksigen terlarut (DO)
pada penelitian ini, mulai dari pembuatan sistem hingga pengambilan data dan
analisis sistem.
20
1. Perancangan Perangkat Keras
Adapun perancangan perangkat keras terdiri dari sensor Dissolved Oxygen (DO)
kit sebagai sensor pendeteksi kadar oksigen terlarut didalam air tambak yang
dihubungkan dengan modul Arduino UNO. Data berupa kadar oksigen terlarut
(DO) akan ditampilkan dalam Microsoft Excel pada PC/Laptop. Diagram blok
sistem akuisisi data diperlihatkan pada gambar 5.
Gambar 5. Diagram blok rancangan umum sistem
a. Deskripsi singkat blok diagram sistem pengukuran kadar oksigen terlarut
(DO)
1. Oksigen terlarut (DO) sebagai besaran fisis yang diukur.
2. Sensor Dissolved oxygen (DO) yang digunakan untuk mendeteksi kadar
oksigen terlarut (DO) pada air tambak udang.
3. Arduino UNO digunakan untuk mengolah data yang diterima, kemudian
dikirimkan dan disimpan dalam PC/Laptop.
4. USB sebagai pengiriman data dari Arduino UNO ke PC/Laptop.
5. PC/Laptop digunakan sebagai media penampil dan penyimpan data yang telah
diukur.
b. Proses konversi sensor Dissolved Oxygen (DO)
Sensor oksigen terlarut atau sensor Dissolved Oxygen (DO) merupakan bagian
dari sensor elektrokimia dimana reaksi gas oksigen dengan larutan elektrolit
menghasilkan sinyal elektrik dengan besaran yang sebanding dengan jumlah
Oksigen
terlarut
(DO)
Sensor
DO
Arduino
UNO USB PC/Laptop
21
konsentrasi oksigen. Metode yang digunakan untuk mengetahui dan menentukan
konsentrasi oksigen terlarut di dalam air yaitu metode amperometrik. Metode
amperometrik disebut juga sebagai polarografik atau voltametrik, dimana
perubahan arus yang dihasilkan sebanding dengan jumlah oksigen yang bereaksi
pada elektroda.
c. Rangkaian Arduino dengan sensor
Sensor Dissolved Oxygen (DO) digunakan untuk mendeteksi kadar oksigen dalam
air. Adapun board circuit sensor Dissolved Oxygen (DO) seperti ditunjukkan pada
Gambar 6.
Gambar 6. Board circuit sensor Dissolved Oxygen (DO)
Sensor Dissolved Oxygen (DO) terdiri dari pin Vcc yang dihubungkan ke sumber
tegangan pada digital Arduino, pin PRB dan PGND dihubungkan dengan female
BNC yang berfungsi sebagai ADC, pin GND sensor dihubungkan dengan pin
ground (GND) pada digital Arduino, dan pin Tx dan Rx pada sensor dihubungkan
dengan pin Tx dan pin Rx digital arduino. Berikut diagram koneksi sensor
Dissolved Oxygen (DO) dengan Arduino UNO.
22
Gambar 7. Diagram koneksi sensor Dissolved oxygen (DO) dengan Arduino
UNO
2. Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan perangkat lunak pada penelitian ini menggunakan Arduino UNO
dengan komunikasi UART karena disesuaikan dengan komunikasi yang dapat
bekerja pada sensor Dissolved Oxygen (DO). Komunikasi UART (Universal
Asyncrhronous Receiver-Transmitter) adalah bagian perangkat keras komputer
yang menerjemahkan bit-bit paralel data dan bit-bit serial. UART biasanya berupa
sirkuit terintegrasi yang digunakan untuk komunikasi serial pada komputer atau
port serial perangkat peripheral. Perangkat yang memiliki interface UART dapat
terhubung langsung pada pin modul (Andika, 2013). Sensor Dissolved Oxygen
(DO) yang digunakan adalah Dissolved Oxygen Kit-103D dari Atlas Scientific.
Sensor Dissolved Oxygen (DO) ini dapat dihubungkan dengan mikrokontroler
Arduino UNO, Arduino mega, Arduino I2C dan raspberry pi. Pada penelitian ini
digunakan mikrokontroler Arduino UNO untuk membaca input dari sensor
Dissolved Oxygen (DO), memproses input tersebut dan menghasilkan output
sesuai yang diinginkan. Berikut merupakan proses perancangan perangkat lunak
yang ditunjukkan pada Gambar 8.
23
Gambar 8. Diagram alir perancangan perangkat lunak
Pada program Arduino terdapat fungsi setup() yang dijalankan pertama kali setiap
board Arduino dihidupkan. Fungsi ini membaca sensor Dissolved Oxygen (DO)
yang telah terhubung dengan Arduino. Selanjutnya fungsi loop() dijalankan terus
menerus selama board Arduino hidup. Data kadar oksigen terlarut (DO) diterima
oleh Arduino secara terus menerus. Data kadar oksigen terlarut (DO) yang masuk
kemudian di proses oleh Arduino dan dapat di tampilkan pada serial monitor.
Selanjutnya data kadar oksigen terlarut (DO) dikirimkan dan ditampilkan pada
Microsoft Excel yang selanjutnya dianalisis.
Mulai
Inisialisasi sensor DO
Selesai
Analisis data
Instruksi menjalankan sensor
Tampilan
Input Data
Kirim data ke PC/Laptop
24
3. Proses Pengnolan Sensor DO
Pengnolan sensor Dissolved Oxygen (DO) dilakukan sebelum pengambilan data
dengan menggunakan dissolved oxygen test solution. Langkah pengnolan
dilakukan dengan cara memasukkan probe sensor Dissolved Oxygen (DO) ke
dalam air selama beberapa saat kemudian memasukkan probe sensor Dissolved
Oxygen (DO) ke dalam dissolved oxygen test solution. Sensor Dissolved oxygen
(DO) memiliki probe dengan maksimal kedalaman penyelupan 60 m. Pengnolan
dilakukan setiap sebelum pengambilan data.
4. Teknik Pengambilan Data
Parameter yang akan diukur yaitu kadar oksigen terlarut (DO) pada air tambak
udang dengan sensor Dissolved Oxygen (DO) yang dihubungkan dengan
mikrokontroler Arduino UNO. Desain perancangan sistem secara keseluruhan
ditunujukkan pada gambar 9.
Gambar 9. Desain sistem akuisisi data secara keseluruhan
25
Keterangan:
1. Wadah air tambak udang
2. Sensor Dissolved Oxygen (DO)
3. Arduino UNO
4. PC/Laptop
5. USB
Ketika sensor Dissolved Oxygen (DO) dimasukkan kedalam air tambak udang,
maka data kadar oksigen terlarut (DO) akan terdeteksi oleh sensor yang sudah
terhubung dengan Arduino UNO. Kemudian Arduino akan memproses dan
mengirimkan data yang kemudian ditampilkan pada Microsoft excel pada
PC/Laptop. Setelah itu data di analisis pada Microsoft excel. Pengambilan data
dilakukan setelah perancangan perangkat lunak berhasil dan dapat menampilkan
data. Pengambilan data dilakukan secara real time yaitu selama 24 jam dengan
rentang waktu 300 detik dan dilakukan selama 3 hari. Berikut merupakan tabel
data kadar oksigen terlarut (DO) yang diperoleh ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Data hasil penelitian
Tanggal Waktu (s) Kadar DO (mg/L)
1 300
…
3600
2 300
…
3600
3 300
…
3600
26
Pada penelitian sebelumnya oleh Fuady dkk pada tahun 2013 pengukuran kadar
oksigen terlarut (DO) dilakukan setiap empat kali dalam sehari yaitu pagi, siang,
sore dan malam, pengukuran ini sangat efisien karena perubahan kadar oksigen
terlarut (DO) terjadi perubahan pada waktu tersebut. Sehingga pada penelitian ini
dilakukan analisis data selama satu jam setiap empat kali dalam sehari. Hal ini
dilakukan karena terjadi perubahan suhu secara signifikan pada pagi, siang, sore
dan malam. Menurut Spoote (1970) dalam Budiardi dkk pada tahun 2005,
meningkatnya suhu pada umumnya disertai dengan meningkatnya laju
metabolism yang berarti meningkatnya permintaan oksigen oleh jaringan. Huboyo
dan Zaman (2007) juga menyatakan bahwa sebaran temperatur atau suhu sangat
berkaitan dengan sebaran oksigen terlarut.
Adapun waktu pengukuran pada pagi hari diambil antara pukul 07.30 hingga
pukul 08.30, pada siang hari pengukuran diambil antara pukul 12.00 hingga pukul
13.00, pada sore hari pengukuran diambil antara pukul 16.00 hingga pukul17.00
dan pada malam hari pengukuran diambil antara pukul 21.00 hingga pukul 22.00.
Berikut merupakan tabel data kadar oksigen terlarut (DO) yang akan dianalisis
ditunjukkan pada Tabel 3.
27
Tabel 3. Analisis data
Tanggal Lama Pengambilan Data (WIB) Waktu Pengambilan Data (s) DO(mg/L)
1 Pagi (07.30-08.30) 300…
3600
Siang (12.00-13.00) 300…
3600
Sore (16.00-17.00) 300…
3600
Malam (21.00-22.00) 300…
3600
2 Pagi (07.30-08.30) 300…
3600
Siang (12.00-13.00) 300…
3600
Sore (16.00-17.00) 300…
3600
Malam (21.00-22.00) 300…
3600
3 Pagi (07.30-08.30) 300…
3600
Siang (12.00-13.00) 300…
3600
Sore (16.00-17.00) 300…
3600
Malam (21.00-22.00) 300…
3600
46
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan sistem akuisisi data pengukuran kadar oksigen terlarut (DO) yang
telah dibuat dan berdasarkan beberapa data penelitian maka dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Sistem mampu melakukan pengukuran kadar DO menggunakan sensor
Dissolved Oxygen (DO) yang terintegrasi dengan mikrokontroler Arduino
UNO dan mampu menyimpan data secara realtime.
2. Hasil pengukuran rata-rata kadar DO berada pada rentang 5 mg/L hingga 7
mg/L pada keadaan cerah dengan menggunakan dua kincir air.
3. Hasil pengukuran rata-rata kadar DO berada pada rentang 3 mg/L hingga 5
mg/L pada keadaan hujan dengan menggunakan satu kincir air.
4. Hasil pengukuran rata-rata kadar DO berada pada rentang 3 mg/L hingga 7
mg/L pada keadaan mendung dengan menggunakan satu kincir air.
5. Penggunaan 2 kincir dan 1 kincir dapat mempengaruhi kadar DO yang
diperoleh sebesar 44,13%.
47
B. Saran
Untuk pengembangan penelitian selanjutnya, disarankan hal-hal berikut.
1. Sistem akuisisi data menggunakan perangkat bluetooth atau web untuk
memudahkan pengecekan data kadar DO.
2. Untuk pengukuran kualitas air ditambahkan sensor lain seperti sensor
salinitas, sensor suhu dan sensor pH yang menunjang faktor kelangsungan
hidup udang.
DAFTAR PUSTAKA
Adrijanto, J. O. 2015. Sistem Kontrol Rumah Pintar Menggunakan Arduino UnoBerbasis Android. Laporan Tugas Akhir. Jurusan Teknik Elektro PoliteknikNegeri Manado. Manado.
Andika, A. D., P. Sihombing dan J. I. Nasution. Perancangan Sistem PengukurJarak Antara 2 Titik Wireless Xbee Pro Berd Nilai RSSI. Jurnal SaintiaFisika. Vol 3. No. 1.
Anggakara, S. A. 2012. Kincir Air Alternatif dengan Timer Sebagai PenyuplaiKandungan Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen) Pada Kolam PembenihanLele Berbasis Mikrokontroler Atmega8. Skripsi. Jurusan Teknik Elektro.Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Budiardi, T., T. Batara dan D. Wahjuningrum. 2005. Tingkat Konsumsi OksigenUdang Vaname (Litopenaeus Vannamei) dan Model Pengelolaan Oksigenpada Tambak Intensif. Jurnal Akuakultur Indonesia. Vol. 4. No. 1.
Buwono, I. D. 1993. Tambak Udang Windu Sistem Pengelolaan Intensif.Kanisius. Yogyakarta.
Debataraja, A., R. V. Manurung, dan Hiskia. 2011. Mikrotranduser Deteksi KadarOksigen Terlarut Aplikasi Monitoring Kualitas Air. Jurnal Ilmiah EliteElektro. Vol. 2. No. 2.
Departemen Perikanan dan Kelautan. 2007. Penerapan Best ManagementPractices (BMP) pada Budidaya Udang Windu (penaeus monodonfabricius) Intensif. Departemen Perikanan dan Kelautan. Jepara.
Fuady, M. F., Mustofa N. S dan Haeruddin. 2013. Pengaruh Pengelolaan KualitasAir Terhadap Tingkat Kelulushidupandan Laju Pertumbuhan UdangVaname (Litopenaeus Vannamei) di PT. Indokor Bangun Desa, Yogyakarta.Diponegoro Journal of Maquares. Vol. 2. No. 4.
Huboyo, H. S. dan B. Zaman. 2007. Analisis Sebaran Temperatur dan SalinitasAir Limbah PLTU-PLTGU Berdasarkan Sistem Pemetaan Spasial (StudiKasus : PLTU-PLTGU Tambak Lorok Semarang). Jurnal Presipitasi. Vol3. No 2.
Hutabarat, S. dan Stewart M. E. 1985. Pengantar Oseanografi. UI Press.Jakarta.
Ismail, H. 1994. Studi Kelayakan Perairan Pulau Pajenekang. Skripsi. JurusanIlmu Kelautan Universitas Hasanudin. Ujung Pandang.
Kadir, A. 2016. Simulasi Arduino. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Komarawidjaja, Wage. 2006. Pengaruh Perbedaan Dosis Oksigen Terlarut (DO)Pada Degradasi Amonium Kolam Kajian Budidaya Udang. JurnalHidrosfir. Vol 1. No 1.
Kordi dan Tacung A.B. 2007. Pengelolaan Kualitas Air Dalam BudidayaPerairan. Rineka Cipta. Jakarta.
Kusanto, D. 2010. Perancangan Sistem Akuisisi Data Sebagai Alternatif ModulDAQ LabVIEW Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA8535. Skripsi.Jurusan Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.
Nurlia, B. dan Suharmadi S. 2013. Analisa dan Simulasi Model Kualitas Air padaTambak dengan Menggunakan Kontrol Logika Fuzzy dan Kontrol On/Off.Jurnal Sains dan Seni Pomits. Vol. 2. No.1.
Rangkuti, S. 2016. Arduino dan Proteus Simulasi dan Praktik. PenerbitInformatika. Bandung.
Saputri, Z. N. 2014. Aplikasi Pengenalan Suara Sebagai Pengendali PeralatanListrik Berbasis Arduino Uno. Skripsi. Jurusan Teknik Elektro UniversitasBrawijaya. Malang.
Salmin. 2005. Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD)Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana.Vol. 30. No. 3.
Simanjuntak, M. 2007. Oksigen Terlarut dan Apparent Oxygen Utilization diPerairan Teluk Klabat Pulau Bangka. Jurnal Ilmu Kelautan. Vol. 12. No. 2.
Siregar, M. 2016. “Tips Merawat Kincir Air Tambak agar Optimal MelakukanAerasi”. http://www.isw.co.id/single-post/2016/12/06/Tips-Merawat-Kincir-Air-Tambak-agar-Optimal-Melakukan-Aerasi. 1 November 2017.
Sumeru, S. 2009. Pakan udang. Kanisius. Yogyakarta.
Supriyadi, B. dan A. Androva. 2015. Perancangan dan Pembuatan Aerator KincirAngin Savonius Darrieus Sebagai Penggerak Pompa Untuk Aerasi Tambak.Jurnal Riptek. Vol. 9. No. 1.
Taufiqullah. 2016. “Kadar dan Kelarutan Oksigen”.https://www.tneutron.net/blog/kadar-dan-kelarutan-oksigen. 8 September2017.
Tribun Lampung. (30 Juni 2015). Potensi Besar, Pemanfaatan Belum Maksimal.http://lampung.tribunnews.com/2015/06/30/potensi-besar-pemanfaatan-belum-maksimal.
Wardoyo, K. dan I. N. Radiarta. 2003. Karakterisasi dan Penelitian Daya DukungLahan Perairan Bekas Galian Pasir Untuk Pengembangan Budidaya Ikan.Jurnal Ilmiah Pengembangan Ilmu Pertanian. Vol. 11. No. 1.
Zulkarnain, M. R. 2015. Sistem Monitoring Kualitas Air Sungai yang Dilengkapidengan Data Logger dan Komunikasi Wireless Sebagai Media PengawasanPencemaran Limbah Cair. Skripsi. Jurusan Teknik Elektro. InstitutTeknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.