1 ANALISA DAN PERHITUNGAN SISTEM PLAMBING PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT RONNY WIBOWO / 20406648 Fakultas Teknik Industri, Jurusan Teknik Mesin ABSTRAKSI Sistem plambing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan gedung. Sistem plambing penyediaan air bersih pada gedung ini meliputi sistem penyediaan air bersih, instalasi air bersih, analisa perhitungan kebutuhan air bersih yang meliputi mengetahui perkiraan jumlah penghuni, mengetahui pemakaian air bersih dalam sehari, dan mengetahui berapa pemakaian air bersih berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing, analisa perhitungan perencanaan pipa air bersih yang meliputi mengetahui dimensi pipa air bersih dari ground water tank ke roof tank, mengetahui debit aliran pipa dinas, head kerugian gesek aliran dalam pipa, mengetahui kerugian tekanan, dan analisa perhitungan pompa. Kata Kunci : Sistem Penyediaan Air Bersih, Peralatan dan Perlengkapan (Equipment), Instalasi Plambing Air Bersih, Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih, Analisa Perhitungan Perencanaan Pipa Air Bersih, Analisa Perhitungan Pompa.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
ANALISA DAN PERHITUNGAN SISTEM PLAMBING PENYEDIAAN
AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT
RONNY WIBOWO / 20406648Fakultas Teknik Industri, Jurusan Teknik Mesin
ABSTRAKSI
Sistem plambing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan
gedung. Sistem plambing penyediaan air bersih pada gedung ini meliputi sistem penyediaan
air bersih, instalasi air bersih, analisa perhitungan kebutuhan air bersih yang meliputi
mengetahui perkiraan jumlah penghuni, mengetahui pemakaian air bersih dalam sehari, dan
mengetahui berapa pemakaian air bersih berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing, analisa
perhitungan perencanaan pipa air bersih yang meliputi mengetahui dimensi pipa air bersih
dari ground water tank ke roof tank, mengetahui debit aliran pipa dinas, head kerugian gesek
aliran dalam pipa, mengetahui kerugian tekanan, dan analisa perhitungan pompa.
Kata Kunci : Sistem Penyediaan Air Bersih, Peralatan dan Perlengkapan
(Equipment), Instalasi Plambing Air Bersih, Analisa Perhitungan
Kebutuhan Air Bersih, Analisa Perhitungan Perencanaan Pipa Air
Bersih, Analisa Perhitungan Pompa.
2
PENDAHULUANLatar belakang penulisan ini adalah
dengan melihat perkembangan jaman
pembangunan building office dan
apartemen banyak sekali dengan berbagai
macam bentuk bangunannya. Salah
satunya adalah kontruksi pada
pembangunan building office dan
apartemen di dalamnya yang meliputi
adanya Plumbing, Fire Fighting, MVAC
(Mechanical Ventilation Air Conditioner),
di dalam latar belakang ini yang akan di
bahas adanya perencanaan sistem instalasi
plambing pada building office Menara
Allianz yang berlantai 28, dan dimana
letak lokasi dari Menara Allianz itu sendiri
berada pada tempat yang strategis yaitu
dipusat kota Jakarta yang penuh dengan
menara office, maka persaingan pada
bentuk dan sistem instalasi pada menara
harus lebih ditingkatkan dari segi
kenyamanan dan keamanan. Di dalam
perencanaan sistem instalasi plambing
penyediaan air bersih pada building office
Menara Allianz sangat diperlukan
didalamnya yang terbagi menjadi 4 sub
sistem, yaitu sistem penyediaan air bersih,
Equipment, pengertian instalasi plambing
penyediaan air bersih, analisa perhitungan
kebutuhan air bersih, dan analisa
perhitungan perencanaan pipa air bersih.
Penulis merasa perlu memberikan
pengetahuan dari apa yang di dapatkan
sewaktu melakukan analisa di PT
Medialand International yaitu pada sistem
instalasi plambing penyediaan air bersih
pada gedung ini, agar menambah
pengetahuan tentang cara instalasi
plambing penyediaan air bersih. Karena
sistem plambing adalah bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari bangunan gedung,
oleh karena itu perencanaan sistem
plambing haruslah dilakukan bersamaan
dan sesuai dengan tahapan-tahapan
perencanaan gedung ini, dalam rangka
penyediaan air bersih baik dari kualitas
dan kuantitas.
LANDASAN TEORIPlambing
Plambing merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dalam
pembangunan gedung. Oleh karena itu,
perencanaan dan perancangan sistem
plambing haruslah dilakukan bersamaan
dan sesuai dengan tahapan-tahapan
perencanaan dan perancangan gedung itu
sendiri, dengan memperhatikan secara
seksama hubungannya dengan bagian-
bagian kontruksi gedung serta dengan
peralatan lainnya yang ada dalam gedung
tersebut.
Pada jenis penggunaan sistem
plambing ini sangat tergantung pada
kebutuhan dari bangunan yang
bersangkutan. Dalam hal ini, perencanaan
dan perancangan sistem plambing dibatasi
pada pendistribusian dan penyediaan air
bersih.
Plambing didefinisikan sebagai
segala sesuatu yang berhubungan dengan
pelaksanaan pemasangan pipa dengan
peralatannya di dalam gedung atau gedung
yang berdekatan yang bersangkutan
dengan Air Bersih dan Air Buangan yang
dhubungkan dengan sistem saluran kota.
Adapun fungsi dari sistem instalasi
plambing adalah :
a. Menyediakan air bersih ke tempat-
tempat yang dikehendaki dengan
tekanan yang cukup.
b. Membuang air kotor dari tempat-tempat
tertentu tanpa mencemarkan bagian
penting lainnya.
3
Dalam sistem plambing memerlukan
peralatan yang mendukung terbentuknya
sistem plambing yang baik. Jenis peralatan
plambing dalam artian khusus,istilah
“Peralatan Plambing” meliputi :
a. Peralatan untuk penyediaan air bersih /
air minum.
b. Peralatan untuk penyediaan air panas.
c. Peralatan untuk pembuangan dan
ventilasi.
d. Peralatan Saniter (Plumbing Fixtures).
Dalam artian yang lebih luas, selain
peralatan-peralatan tersebut diatas, istilah
“Peralatan plambing” seringkali digunakan
untuk mencakup :
a. Peralatan pemadaman kebakaran.
b. Peralatan pengolahan air kotor ( tangki
septik).
c. Peralatan penyediaan gas.
d. Peralatan dapur.
e. Peralatan untuk mencuci (laundry).
f. Peralatan pengolahan sampah.
g. Berbagai instalasi pipa lainnya.
Alat plambing adalah semua
peralatan yang dipasang di dalam ataupun
di luar gedung, untuk menyediakan air
(memasukan) air panas atau air dingin, dan
untuk menerima (mengeluarkan) air
buangan, atau secara singkat dapat
dikatakan semua peralatan yang dipasang
pada :
● Ujung akhir pipa, untuk
memasukkan air.
● Ujung awal pipa, untuk membuang
air.
Prosedur Perencanaan
Rancangan konsep
Dalam menyiapkan rancangan
konsep sistem plambing, hal-hal
berikut ini perlu diketahui :
1. Jenis dan penggunaan gedung
2. Denah bangunan
3. Jumlah penghuni
Penelitian lapangan
Dalam tahap rancangan konsep,
penelitian lapangan sangat penting di
samping hal-hal yang disebut di atas.
Penelitian lapangan yang kurang
memadai atau pun tidak lengkap tidak
hanya akan menimbulkan kesulitan
pada tahap awal perancagan, tetapi
bahkan dapat menyebabkan
terhambatnya pelaksanaan pemasangan
instalasi. Oleh karena itu, penelitian
lapangan merupakan bagian dari
pekerjaan perencanaan dan
perancangan. Penelitian lapangan tidak
hanya berarti kunjungan ke lokasi
pembangunan gedungnya dan melihat
situasi tempat, tetapi mencakup pula
perundingan dengan instansi
Pemerintah yang berwenang, menjajagi
pendapat instansi pengairan dan
perikanan setempat, serta penilitan
yang menyangkut hak penggunaan air
dan pembuangan air.
Rencana dasar
A.) Masalah umum
Dalam tahap ini disiapkan
dasar-dasar perancangan, dengan
menggunakan rencana konsep serta
data yang diperoleh dari penelitian
lapangan. Antara lain perlu dilakukan :
1. Pertemuan dengan pemilik
gedung atau perancang
gedung
2. Penyesuaian dengan
persyaratan gedung
maupun peralatan lainnya.
B.) Pemilihan peralatan
Setelah menetapkan dasar-
dasar perancangan, jenis sistem
plambing dapat dipilih, data untuk
4
perhitungan perancangan dapat
disiapkan dan jenis-jenis perlatannya
dipelajari.
Rancangan pendahuluan
Berdasarkan rencana dasar
yangtelah dibuat, kapasitas dari sistem
dan perletakan peralatan plambing
dipelajari lebih detail dengan
menggunakan gambar-gambar
pendahuluan denah bangunan.
Rancangan pelaksanaan
Setelah rancangan
pendahuluan diperiksa dan disetujui
oleh pemilik gedung atau pun
perancang gedung, perhitungan dan
gambar-gambar pelaksanaan dapat
disiapkan. Selain itu juga disiapkan
dokumen spesifikasi dan perkiraan
biaya pelaksanaan. Kontraktor
pelaksana akan membuat penawaran
biaya pelaksanaan berdasarkan gambar
rancangan dan spesifikasi tersebut,
yang akan menjadi bagian penting dari
dokumen kontraknya dengan pemberi
tugas (pemilik gedung). Di samping
itu, kontraktor pelaksana akan
menyiapkan pula gambar-gambar kerja
(shop drawings) untuk menunjukkan/
menegaskan detail pemasangan. Oleh
karena itu, tidaklah dapat diterima
adanya kesalahan/kekurangan dalam
rancangan pelaksanaan sistem
plambing, demikian pula adanya
perbedaan maupun ketidak cocokan
dengan pekerjaan rancangan arsitektur,
struktur, elektrikal dan mekanikal.
Perlu ditekankan pentingnya
pemeriksaan dokumen-dokumen
rancangan yang menyangkut seluruh
disiplin.
Gambar Diagram Sistem
Plambing Penyediaan Air Bersih
Undang-undang, Peraturan dan
Standar
Walaupun belum disahkan sebagai
suatu peraturan yang diundangkan, untuk
wilayah negara Republik Indonesia
hendaknya digunakan buku ”Pedoman
Plambing Indonesia” yang telah disiapkan
oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Departemen Pekerjaan Umum. Apabila
ada hal-hal yang belum diatur dalam buku
Pedoman tersebut, selama tidak
bertentangan dengan peraturan-peraturan
Pemerintah yang berlaku,dapat pula
digunakan standar-standar secara
Internasional.
5
Perancangan Sistem Penyediaan Air
Bersih
Prinsip Dasar Sistem Penyediaan Air
Kualitas Air
Sebagiamana disebutkan dalam
fungsi peralatan plambing, tujuan
terpenting dari sistem penyediaan air
adalah menyediakan air bersih. Penyediaan
air bersih dengan kualitas yang tetap baik
merupakan prioritas utama. Banyak negara
telah menetapkan standar kualitas untuk
tujuan ini.
Tabel 2.1 menunjukkan standar
kualitas air bersih yang berlaku pada
beberapa negara, dan Tabel 2.2 standar
kualitas air bersih yang berlaku di
Indonesia. Standar dari Badan Kesehatan
Sedunia (WHO) dalam Tabel 2.1
dimaksudkan terutama untuk negara-
negara yang sedang berkembang, dan juga
untuk menyamakan standar kualitas air
minum dan air bersih untuk alat angkutan
Internasional (kapal dan pesawat terbang).
Negara-negara yang masih akan
menetapkan standar kualitas air minumnya
diharapakan menggunakan standar WHO
tersebut.
Standar negara Jepang untuk kadar-
sisa chlor dalam air telah ditetapkan
sebagai langkah penting di bidang
kesehatan, dan dinyatakan dalam Undang-
undang Pelayanan Air dan Undang-undang
Pengamanan Sanitasi Dalam Gedung (lihat
Tabel 2.3).
Untuk gedung-gedung yang
dibangun di daerah mana tidak tersedia
fasilitas penyediaan air minum untuk
umum, seperti di tempat terpencil di
pegunungan atau di pulau, penyediaan air
akan diambil dari sungai, air tanah dangkal
atau dalam, dan sebagainya. Dalam hal
demikian, air baku tersebut haruslah diolah
dalam gedung atau dalam instalasi
pengolahan agar dicapai standar kualitas
air yang berlaku.
Pencegahan Pencemaran Air
Sistem penyediaan air bersih
meliputi beberapa peralatan seperti tangki
air bawah (GWT), tangki air atas (RWT),
pompa-pompa, perpipaan, dan dimana
yang sudah dijelaskan pada bab
sebelumnya. Dalam peralatan-peralatan
ini, air bersih harus dapat dialirkan ke
tempat-tempat yang dituju tanpa
mengalami pencemaran. Pencegahan
pencamaran lebih ditekankan pada sistem
penyediaan air bersih, dan ini adalah faktor
terpenting ditinjau dari segi kesehatan.
Walapun demikian, pencemaran adalah
suatu kejadian yang dapat dengan mudah
terjadi di bagian manapun. Sebagai contoh
di Amerika serikat, negara yang dianggap
paling terkemuka di bidang plambing,
dilaporkan bahwa pencemaran air minum
dan air bersih telah membunuh lebih dari
100 orang dan menyebabkan sakitnya
sekitar 1000 orang di kota Chicago antara
tahun 1932 sampai 1993.
Hal-hal yang dapat menyebabkan
pencemaran antara lain, masuknya
kotoran, tikus, serangga ke dalam tangki
yang menyebabkan terjadinya karat dan
rusaknya bahan tangki dan pipa yang
terhubung pipa air bersih dengan pipa
lainnya, tercampurnya air bersih dengan
air dari jenis kualitas lainnya, seperti
aliran-balik (backflow) air dari jenis
kualitas lain ke dalam pipa air bersih.
Dari contoh-contoh diatas nyatalah
bahwa pencemaran dapat dengan mudah
terjadi, tetapi juga sebenarnya tidaklah
terlalu sulit mencegahnya. Di bawah ini
akan dikemukakan beberapa contoh
pencemaran dan pencegahannya.
6
A. Larangan hubungan pintas
Yang dimaksud dengan hubungan
pintas ( cross connection), adalah
hubungan fisik antara dua sistem pipa yang
berbeda, satu sistem pipa untuk air bersih
dan sistem pipa launnya berisi air yang
tidak diketahui atau diragukan kualitasnya,
dimana air akan dapat mengalir dari satu
sistem ke sistem yang lainnya.
Di Amerika Serikat dan beberapa
negara lainnya, hubungan pintas ini secara
tegas dilarang. Sebagai misal, membuat
hubungan pintas antara sebuah tangki air
minum dengan tangki air bukan air
minum, walaupun diperkirakan tidak akan
terjadi pencemaran, sama sekali tidak
diperbolehkan.
Demikian pula sistem perpipaan air
bersih tidak boleh dihubungkan dengan
sistem perpipaan lainnya. Sistem
perpipaan air bersih dan peralatannya tidak
boleh terendam dalam air kotor atau bahan
lain yang tercemar.
B. Pencegahan aliran-balik
Aliran-balik (blackflow) adalah aliran
air atau cairan lain, zat atau campuran, ke
dalam sistem perpipaan air bersih, yang
berasal dari sumber lain yang bukan untuk
air bersih. Aliran balik tidak dapat
dipisahkan dari hubungan pintas dan ini
disebabkan oleh terjadinya efek siphon-
balik (back siphonage). Dengan perkataan
lain, sistem perpipaan air bersih yang
dapat menimbulkan efek siphon-balik
dapat juga disebut mempunyai hubungan
pintas. Efek siphon-balik adalah
terjadinya aliran masuk ke dalam pipa air
bersih dari air bekas, air kotor, air hujan,
dan dari peralatan saniter atau tangki,
disebabkan oleh timbulnya tekanan negatif
dalam pipa.
Sudah pernah terbukti bahwa aliran-
balik ini dapat menimbulkan penyakit
yang mematikan, dan dalam kehidupan
sehari-hari aliran balik ini terjadi oleh
karena sembrono atau kurang pengetahuan
tentang sistem plambing.
Sebagai contoh dapat dilihat
kemungkinan-kemungkinan pada bak
mandi, bak cuci piring (pantry), janitor,
dan sebagainya. Apabila pencucian
dilakukan dalam bak dengan slang air
tersambung pada keran sedang ujung slang
terendam dalam air cucian, air kotor bekas
cucian dapat terisap ke dalam sistem pipa
air bersih pada waktu terjadi tekanan
negatif. Tekanan negatif dalam sistem pipa
sering disebabkan oleh terhentinya
penyediaan air bersih, atau karena
pertambahan kecepatan aliran yang cukup
besar dalam pipa.
Contoh suatu efek siphon-balik,
misalnya pada keadaan di mana katup pada
titik A ditutup untuk perbaikan sistem pipa
atau pembersihan tangki atas (RWT),
sedangkan slang air yang terpasang pada
keran B ujungnya tetap terendam dalam
ember berisi air. Apabila keran C
dibuka,tekanan negatif akan timbul dalam
sistem pipa keran A tetap tertutup.
Tekanan negatif ini menyebabkan air kotor
dari ember terisap masuk melalui keran B
dan keluar melalui keran C.
Peralatan-peralatan berikut ini dapat
menimbulkan efek siphon-balik :
- Berbagai macam perlaatan untuk
menyimpan air (tangki air, tangki
ekspansi, menara pendingin, kolam
renang, kolam lainnya.)
- Peralatan yang dapat menampung air
(bak cuci tangan, bak cuci dapur,
dsb)
- Beberapa peralatan khusus (peralatan
dapur, kedokteran, mesin cuci, dsb)
Pencegahan aliran-balik dapat
dilakukan dengan menyediakan celah
7
udara atau memasang penahan aliran-
balik.
Gambar Contoh terjadinya aliran-
balik
Pengertian Instalasi Plambing
Penyediaan Air Bersih
Sistem ini adalah dimana Sumber air
bersih diambil dari PDAM dimasukan ke
dalam bak penampung air bersih Ground
Water Tank (GWT), sedangkan sumber air
yang berasal dari tanah atau sumur dalam
(deep well) dimasukan kedalam
penampung air baku (raw water tank).
Air dari Deep Well ini masuk ke
tangki penampungan yang berfungsi juga
sebagai tangki pengendap lumpur atau
pasir yang terbawa dari sumur. Air yang
berada di raw water tank diolah
(treatment) di instalasi Water Treatment
Plant dan selanjutnya dialirkan ke clear
water tank atau ground water tank,
selanjutnya dialirkan ke tangki air atap
(roof tank) dengan menggunakan pompa
transfer. Distribusi air bersih pada empat
lantai teratas untuk mendapatkan tekanan
cukup umummnya menggunakan pompa
pendorong (booster pump), sedangkan
untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan
secara gravitasi.
Dewasa ini, sistem penyediaan air
bersih yang banyak digunakan dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Sistem sambungan langsung
2. Sistem tangki atap
3. Sistem tangki tekan
4. Sistem tanpa tangki (booster system)
Gambar Contoh peredaman pukulan air
pada sisi keluar pompa
SISTEM SAMBUNGAN LANGSUNG
Dalam sistem ini pipa distribusi
dalam gedung langsung dengan pipa
utama penyediaan air bersih (misalnya :
pipa utama dibawah jalan dari
perusahaan air minum). Karena
terbatasnya tekanan dalam pipa utama
dan dibatasinya ukuran pipa, cabang dari
pipa utama tersebut, maka sistem ini
terutama dapat diterapkan untuk
perumahan dan gedung-gedung kecil dan
rendah. Ukuran pipa cabang biasnya
diatur/ditetapkan oleh perusahaan air
minum. Tangki pemanas air biasanya
tidak disambung langsung kepada pipa
8
distribusi, dan dibeberapa daerah tidak
diizinkan memasang katup gelontor
(flush valve).
Gambar Contoh sistem sambungan
langsung
SISTEM TANGKI ATAPApabila sistem sambungan
langsung oleh berbagai alasan tidak
dapat diterapkan, sebagai gantinya
banyak sekali digunakan sistem tangki
atap, terutama di negara Amerika Serikat
dan Jepang. Dalam sistem ini, air
ditampung lebih dahulu dalam tangki
bawah (dipasang pada lantai terendah
bangunan atau dibawah muka tanah)
kemudian dipompakan ke suatu tangki
atas yang biasanya dipasang diatas atap
atau diatas lantai tertinggi bangunan.
Dari tangki atap ini diterapkan seringkali
dengan alasan-alasan berikut :
a. Selama air digunakan,
perubahan tekanan yang
terjadi pada alat plambing
hampir tidak terjadi,
perubahan tekanan ini
hanyalah akibat muka air
dalam tangki atap.
b. Sistem pompa yang dinaikkan
air tangki atap bekerja
otomatis dengan cara yang
sangat sederhana sehingga
kecil sekali kemungkinan
timbulnya kesulitan. Pompa
biasanya dijalankan dan
dimatikan oleh alat yang
mendeteksi muka dalam
tangki atap.
c. Perawatan tangki atap sangat
sederhana jika dibandingkan
dengan tangki tekan.
Untuk bangunan-bangunan yang
cukup besar, sebaiknya disediakan
pompa cadangan untuk menaikkan air ke
tangki atap. Pompa cadangan ini dalam
keadaan normal biasanya dijalankan
bergantian dengan pompa utama, untuk
menjaga agar kalau ada kerusakan atau
kesulitan maka dapat segera diketahui.
Apabila tekanan air dalam pipa
utama cukup besar, air dapat langsung
dialirkan ke dalam tangki atap tanpa
disimpan dalam tangki bawah dan
dipompa. Dalam keadaan demikian
ketinggian lantai atas yang dapat dilayani
akan tergantung pada besarnya tekanan
air dalam pipa utama.
Hal terpenting dalam sistem
tangki atap ini adalah menentukan letak
“tangki atap” tersebut apakah dipasang
di dalam langit-langit, atau di atas atap
(misalnya untuk atap dari beton) atau
dengan suatu kontruksi menara yang
khusus. Penentuan ini harus didasarkan
pada jenis alat plambing yang dipasang
pada lantai tertinggi bangunan dan
tekanan kerja yang tinggi.
9
Gambar Contoh sistem dengan tangki atap
SISTEM TANGKI TEKAN
Sistem tangki tekan diterapkan
dalam keadaan dimana suatu kondisi
tidak dapat digunakan sistem sambungan
langsung. Prinsip kerja sistem ini adalah
sebagai berikut :
Air yang telah ditampung dalam
tangki bawah, dipompakan ke dalam
suatu bejana (tangki) tertutup sehingga
udara di dalamnya terkompresi. Air dalam
tangki tersebut dialirkan ke dalam suatu
distribusi bangunan. Pompa bekerja
secara otomatis yang diatur oleh suatu
detektor tekanan, yang menutup /
membuka saklar motor listrik penggerak
pompa. Pompa berhenti bekerja kalau
tekanan tangki telah mencapai suatu batas
minimum yang ditetapkan, daerah
fluktuasi tekanan ini biasanya ditetapkan
antara 1,0 sampai 1,5 kg / cm2. Daerah
yang makin lebar biasanya baik bagi
pompa karena memberikan waktu lebih
lama untuk berhenti, tetapi seringkali
menimbulkan efek yang negatif pada
peralatan plambing.
Dalam sistem ini udara yang
terkompresi akan menekan air ke dalam
sistem distribusi dan setelah berulang kali
mengembang dan terkompresi lama
kelamaan akan berkurang, karena larut
dalam air atau ikut terbawa keluar tangki.
Sistem tangki tekan biasanya dirancang
agar volume udara tidak lebih dari 30%
terhadap volume tangki dan 70% volume
tangki berisi air. Bila mula-mula seluruh
tangki berisi udara pada tekanan atmosfer,
dan bila fluktuasi tekanan antara 1,0
sampai dengan 1,5 kg/cm2, maka
sebenarnya volume efektif air yang
mengalir hanyalah sekitar 10% dari
volume tangki. Untuk melayani
kebutuhan air yang besar maka akan
diperlukan tangki tekan yang besar.
Untuk mengatasi hal ini maka tekanan
awal udara dalam tangki dibuat lebih
besar dari tekanan atmosfer (dengan
memasukkan udara kempa ke dalam
tangki).
Kelebihan sistem tangki tekan yaitu :
1. Lebih menguntungkan dari segi
estetika karena tidak terlalu mencolok
dibandingkan dengan tangki atap.
2. Mudah perawatannya karena dapat
dipasang dalam ruang mesin bersama
pompa-pompa lainya.
3. Harga awal lebih rendah dibandingkan
dengan tangki yang harus dipasang di
atas menara.
Sedangkan kekurangannya yaitu :
1. Daerah fluktuasi tekanan sebesar 1,0
kg/cm2 sangat besar dibandingkan
dengan sistem tangki atap yang
hampir tidak ada fluktuasinya.
Fluktuasi yang besar ini dapat
menimbulkan fluktuasi aliran air yang
cukup berarti pada alat plambing, dan
pada alat pemanas gas dapat
menghasilkan air dengan temperatur
yang berubah-ubah.
2. Dengan berkurangnya udara dalam
tangki tekan, maka setiap beberapa
hari sekali harus ditambahkan udara
10
kempa dengan kompresor atau dengan
menguras seluruh air dalam tangki
tekan.
3. Sistem tangki tekan dapat dianggap
sebagai suatu sistem pengaturan
otomatik pompa penyediaan air saja
dan bukan sebagai sistem
penyimpanan air seperti tangki atap.
4. Karena jumlah air yang efektif
tersimpan dalam tangki tekan relatif
sedikit, maka pompa akan sering
bekerja sehingga menyebabkan
keausan pada saklar yang lebih cepat.
Variasi yang ada pada sistem tangki tekan
antara lain :
1. Sistem Hydrocel
Sistem ini menggunakan alat yang
dinamakan “Hydrocel” ciptaan Jacuzzi
Brothers Inc. Sebuah perusahaan di
Amerika Serikat sekitar 20 tahun yang
lalu, sebagai penganti udara dalam
tangki tekan.
Sistem ini mengunakan tabung-
tabung berisi udara dibuat dari bahan
karet khusus, yang akan mengkerut dan
mengembang sesuai dengan tekanan
air dalam tangki. Dengan demikian
akan mencegah kontak langsung antara
udara dengan air sehingga selama
pemakaian sistem ini tidak perlu
ditambah udara setiap kali.
Kelemahannya hanyalah bahwa
volume air yang tersimpan relatif
sedikit.
2. Sistem Tangki Tekan dengan
Diafram
Tangki tekan pada sistem ini
dilengkapi dengan diafram yang dibuat
dari bahan karet khusus, untuk
memisahkan udara dengan air. Dengan
demikian akan menghilangkan
kelemahan tangki tekan sehubungan
dengan perlunya pengisian udara
secara periodik.
Gambar Contoh sistem tangki tekan
Sistem Tanpa Tangki (Booster System)
Dalam sistem ini tidak digunakan
tangki apapun, baik tangki bawah, tangki
tekan, ataupun tangki atap. Air
dipompakan langsung ke sistem distribusi
bangunan dan pompa penghisap air
langsung dari pipa utama (misalnya pipa
utama perusahaan air minum). Di Eropa
dan Amerika Serikat cara ini dapat
dilakukan kalau pipa masuk pompa
diameternya 100 mm atau kurang. Sistem
ini sebenarnya dilarang di Indonesia, baik
oleh Perusahaan Air Minum maupun pada
pipa-pipa utama dalam pemukiman
khusus (tidak untuk umum).
Sistem ini terdapat dua sistem dikaitkan
dengan kecepatan pompa, yaitu :
1. Sistem kecepatan putaran
pompa konstan, Pompa utama
selalu bekerja sedangkan
pompa lain akan bekerja secara
otomatik yang diatur oleh
tekanan.
2. Sistem kecepatan putaran
pompa variabel, Sistem ini
untuk mengubah kecepatan
atau laju aliran diatur dengan
11
mengubah kecepatan putaran
pompa secara otomatik. Sistem
kecepatan putaran pompa
variabel mempunyai
keuntungan/ kerugiannya antara
lain :
1. Mengurangi tingkat
pencemaran air karena tidak
menggunakan tangki,
2. Mengurangi terjadinya karat
karena tidak kontak udara
langsung,
3. Beban struktur semakin
ringan karena tidak ada
tangki atas,
4. Biaya pemakaian daya
listrik besar,
5. Penyediaan air bersih
tergantung pada
sumberdayanya,
6. Investasi awal besar.Gambar Contoh kombinasi tangki