HALAMAN JUDULLAPORAN PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KULIT BERBASIS WEBuntuk memenuhi tugas besar dan pengganti UAS (Ujian Akhir Semester) mata kuliah Sistem Pakar semester VII
Disusun oleh :Diah Putu Dwijayanti / J2F008096
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAJURUSAN MATEMATIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS DIPONEGORO2012
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDULiDAFTAR ISIiiDAFTAR GAMBARivDAFTAR TABELvBAB IPENDAHULUAN14.1.Latar Belakang14.2.Perumusan masalah24.3.Batasan Masalah24.4.Tujuan dan Manfaat34.5.Sistematika penulisan3BAB IIDASAR TEORI42.1.Pengertian Sistem Pakar42.2.Ciri-ciri Sistem Pakar52.3.Kelebihan Sistem Pakar52.4.Kekurangan Sistem Pakar62.5.Arsitektur Sistem Pakar62.6.Representasi pengetahuan82.7.Mesin Inferensi82.8.PHP dan MySQL92.9.Penyakit kulit10BAB IIIANALISA SISTEM133.1.Data yang diperlukan133.2.Mesin Inferensi133.3.Representasi Pengetahuan13BAB IVPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM104.1.Desain Antarmuka User104.2.Desain Database114.3.Implementasi sistem11BAB VKESIMPULAN12DAFTAR PUSTAKA13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1. Arsitektur Sistem Pakar7Gambar 2. 2. Pelacakan kedepan9Gambar 2. 3. Pelacakan kebelakang9
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1. Jenis Penyakit14Tabel 3. 2. Gejala Penyakit16Tabel 3. 3. Tabel Keputusan3Tabel 3. 4. Tabel Penjelasan7Tabel 3. 5. Tabel Rule8
v
PENDAHULUAN
Latar BelakangKesehatan kulit perlu diperhatikan karena kulit merupakan bagian yang paling vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit adalah jaringan, yang selama ini kurang diperhatikan oleh sebagian besar orang sampai terjadi sesuatu. Lalu mereka baru menyadari betapa pentingnya kulit bagi citra diri. Dengan demikian kulit pada manusia mempunyai peranan yang sangat penting, selain fungsi utama yang menjamin kelangsungan hidup juga mempunyai arti lain yaitu ras, dan sarana komunikasi nonverbal antarindividu satu dengan yang lain. Banyak penyakit kulit menyebabkan gatal dan ketidaknyamanan untuk jangka waktu lama. Penyakit kulit dapat menyebabkan kegagalan fungsi kulit dan ini sama seriusnya dengan penyakit hati dan ginjal.Peran medis/dokter spesialis sangat diperlukan sekali, tetapi peran dokter tersebut terbentur keterbatasan dalam melakukan konsultasi penyakit antara dokter dengan pasien, karena jumlah pasien yang begitu banyak hanya ditangani oleh satu atau dua dokter spesialis saja.Selain itu pasien juga enggan untuk memeriksakan diri karena cenderung malu dengan dasar bahwa bila mengidap penyakit kulit berarti kurang memperhatikan kesehatan tubuh dan menganggap bahwa penyakit kulit itu bukan penyakit berbahaya. Dan pada umumnya penderita penyakit kulit sering mengabaikan serta kurang memahami penyebab dan gejala terjadinya penyakit kulit. Hal inilah yang menjadi kendala dalam komunikasi antara pasien dengan dokter mengenai penyakit kulit yang dideritanya.Hambatan-hambatan yang menyebabkan sulitnya melakukan konsultasi penyakit dapat diatasi dengan adanya kemajuan teknologi. Pengetahuan-pengetahuan dan pengalaman mengenai penyakit dapat disimpan dalam program komputer yang nantinya dapat digunakan untuk melakukan konsultasi penyakit.Dalam hal ini sistem pakar menawarkan hasil yang lebih spesifik untuk dimanfaatkan karena sistem pakar berfungsi secara konsisten seperti seorang pakar manusia yang menawarkan nasihat kepada pemakai dan menemukan solusi terhadap berbagai permasalahan yang spesifik, termasuk juga dalam pemecahan masalah penyakit kulit. Tujuan pengembangan sistem pakar ini sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia tetapi untuk mensubsitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.Bidang pelayanan dengan menggunakan sistem pakar diharapkan dapat mempercepat dalam mendiagnosis penyakit kulit sehingga dapat dengan mudah diketahui penyakit yang sedang diderita oleh seorang penderita penyakit kulit tanpa harus berhadapan dengan dokter secara langsung. Melihat hal ini pengembangan sistem pakar dapat bermanfaat untuk membantu peningkatan kinerja dalam bidang kesehatan.Perumusan masalahRumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang tersebut di atas yaitu:Bagaimana membangun sistem pakar diagnosa penyakit kulit berbasis web ? .Batasan MasalahAgar pembahasan tidak meluas maka perlu pembatasan masalah-masalah sebagai berikut :1) Sistem pakar disusun dengan PHP dan My SQL2) Kemampuan sistem pakar untuk mengetahui jenis penyakit kulit berdasarkan gejala, lalu merekomendasikan penanganan/obat yang dibutuhkan.3) Tidak akan dibahas mengenai penyakit kulit secara mendalam.4) H membatasi 16 jenis penyakitTujuan dan ManfaatTujuan dari pembuatan sistem pakar diagnosa penyakit kulitadalah untuk memenuhi tugas pengganti UAS mata kuliah sistem pakar semester VII. Selain itu sistem pakar ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh elemen masyarakat untuk mempermudah mendiagnosis penyakit kulit dan mendapatkan solusi penanganan/obat secara lebih efisien..Sistematika penulisanSistematika penulisan diuraikan dalam beberapa bab yang akan dibahas sebagai berikut:BAB I : PendahuluanBerisi tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat, dan sistematika penulisan.BAB II : Landasan TeoriBerisi tentang dasar-dasar teoritis sistem pakar, sekilas tentang PHP dan My SQL dan penyakit kulitBAB III : Analisa sistemBab ini membahas tentang analisa umum maupun uraian lebih lanjut. Uraian analisa sistem ini meliputi data yang diperlukan, representasi pengetahuan menggunakan kaidah produksi, dan mesin inferensi.BAB IV : Perancangan dan implementasi sistemBab ini membahas tentang perancangan dan implementasi umum maupun uraian lebih lanjut. Uraian perancangan dan implementasi sistem ini meliputi desain antarmuka, desain database dan implemntasi sitemBAB V : PenutupBab ini berisi simpulan yang telah didapatkan dari hasil uji coba program dan analisisnya mengenai keterkaitan dengan tujuan pembuatan sistem, dan selanjutnya akan dikemukakan saran-saran.
DASAR TEORI
2.1. Pengertian Sistem PakarSistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktifitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud antara lain: pembuatan keputusan (decistion making), pemaduan pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraan (forecasting), pengaturan (regulating), pengendalian (controlling), diagnosis (diagnosing), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining), pemberian nasihat (advising), dan pelatihan (tutoring). Selain itu sistem pakar juga dapat berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang pakar.Sistem pakar dibuat pada wilayah tertentu untuk suatu kepakaran yang mendekati kemampuan manusia di salah satu bidang. Sistem pakar mencoba mencari solusi yang memuaskan sebagaimana yang dilakukan seorang pakar. Selain itu sistem pakar juga dapat memberikan penjelasan terhadap langkah yang diambil dan memberikan alasan atas saran atau kesimpulan yang ditemukannya.Biasanya sistem pakar hanya digunakan untuk memecahkan masalah yang memang sulit untuk dipecahkan dengan pemrograman biasa, mengingat biaya yang diperlukan untuk membuat sistem pakar jauh lebih besar dari pada pembuatan sistem biasa. Ada beberapa alasan mendasar mengapa sistem pakar dikembangkan untuk menggantikan seorang pakar, di antaranya:1) Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi.2) Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar.3) Seorang pakar akan pergi atau pensiun.4) Seseorang pakar adalah mahal.5) Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat (hostile environtment).2.2. Ciri-ciri Sistem Pakar Berikut ini adalah ciri-ciri sistem pakar 1) Terbatas pada bidang yang spesifik.2) Dapat memberikan penalaran untuk data yang tidak lengkap atau tidak pasti.3) Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.4) Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu.5) Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.6) Outputnya bersifat nasihat atau anjuran.7) Output tergantung dari dialog dengan user.8) Knowledge base dan inference engine terpisah.2.3. Kelebihan Sistem PakarBerikut ini adalah kelebihan sistem pakar :1) Membuat seorang yang awam dapat bekerja seperti layaknya seorang pakar.2) Dapat bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti.3) Meningkatkan output dan produktivitas. Sistem pakar dapat bekerja lebih cepat dari manusia. Keuntungan ini berarti mengurangi jumlah pekerja yang dibutuhkan, dan akhirnya akan mereduksi biaya.4) Meningkatkan kualitas.5) Sistem pakar menyediakan nasihat yang konsisten dan dapat mengurangi tingkat kesalahan.6) Membuat peralatan yang kompleks lebih mudah dioperasikan karena sistem pakar dapat melatih pekerja yang tidak berpengalaman.7) Handal (reliability).8) Sistem pakar tidak dapat lelah atau bosan. Juga konsisten dalam memberi jawaban dan selalu memberikan perhatian penuh.9) Memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang kompleks.2.4. Kekurangan Sistem PakarDi samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :1) Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.2) Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya.3) Sistem pakar tidak 100% bernilai benar.2.5. Arsitektur Sistem PakarSistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar.
Gambar 2. 1. Arsitektur Sistem Pakar
Komponen utama dari arsitektur sistem pakar pada gambar 1.1 adalah :1) Antar muka (interface)tempat terjadinya dialog antara pemakai dengan sistem pakar.2) Basis pengetahuanberisi pengatahuan untuk memahami, merumuskan, dan memecahkan masalah.3) Mesin inferensimengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah.4) Workplaceuntuk perekaman hipotesis dan keputusan sementara.Sedangkan untuk menjadikan sistem pakar menjadi lebih menyerupai seorang pakar yang berinteraksi dengan pemakai, maka dapat dilengkapi dengan fasilitas berikut :1) Akuisisi pengetahuanakumulasi, transfer, dan transformasi pengetahuan keahlian dari pakar ke program.2) Fasilitas penjelasmenggambarkan penalaran sistem pakar kepada pemakai.2.6. Representasi pengetahuanPengetahuan yang diperoleh dari pakar atau dari sekumpulan data harus direpresentasikan dengan format yang dapat dipahami oleh manusia dan dapat dieksekusi pada komputer. Terdapat banyak metode berbeda untuk representasi pengetahuan. Yang paling populer adalah Jaringan Semantik, Frame (bingkai), Logika, Kaidah Produksi, dan pohon keputusan.2.7. Mesin InferensiMesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan memformulasikan kesimpulanMesin inferensi mengarahkan pencarian melalui basis pengetahuan, proses yang dapat melibatkan aplikasi aturan inferensi disebut pencocokan pola. Program kontrol memutuskan aturan mana yang diinvestigasi, alternatif mana yang dieliminasi, dan atribut mana yang sesuai. Program kontrol yang paling populer untuk sistem berbasis-aturan forward chaining.1) Forward chainingPencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (IF dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta atau sekumpulan data terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis.
Gambar 2. 2. Pelacakan kedepan2) Bacward cahiningPencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dahulu untuk menguji kebenaran tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan.
Gambar 2. 3. Pelacakan kebelakang2.8. PHP dan MySQLPHP (PHP: Hypertext Prepocessor) merupakan bahasa pemrograman web yang dapat disisipkan dalam script HTML. Banyak sintaks di dalamnya yang mirip dengan bahasa C, Java dan Perl. Tujuan dari bahasa ini adalah membantu para pengembang web untuk membuat web dinamis dengan cepat. Ketika seseorang mengunjungi web berbasis PHP, web server akan memproses code-code PHP. Beberapa perintah atau code dari PHP tersebut selanjutnya ada yang diterjemahkan ke dalam HTML dan beberapa ada yang disembunyikan (misalnya proses kalkulasi dan operasi). Setelah diterjemahkan ke dalam HTML, web server akan mengirim kembali ke web browser pengunjung tersebut.Untuk dapat bekerja dengan PHP, berikut ini adalah beberapa aplikasi yang diperlukan:1) Web server (Apache, IIS, Personal Web Server/PWS)2) PHP server (dapat didownload di PHP.net)3) Database server (MySQL, Interbase, MS SQL, dll)4) Web Editor (Dreamweaver, Frontpage, dll)Dapat pula menggunakan tool aplikasi yang di dalamnya sudah terdapat web server (Apache), PHP server, dan MySQL yang terintegrasi menjadi satu. Tool tersebut dapat diinstal di PC sebagai sarana belajar PHP. Beberapa contoh tool tersebut diantaranya adalah Easyphp (Easyphp.org), PHPTriad, AppServe, dll.PHP server dapat berjalan dengan baik di beberapa OS seperti Windows, Linux, dan Macintosh.Sedangkan MySQL adalah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System) yang menggunakan bahasa bernama SQL (Structured Query Language).2.9. Penyakit kulitPenyakit kulit adalah suatu penyakit yang berhubungan dengan jaringan penutup permukaan tubuh, seperti kulit yang sering infeksi dan bersifat ringan. Meskipun bersifat ringan, apabila tidak ditangani secara serius, maka hal tersebut dapat memperburuk kondisi kesehatan penderita.Karena kulit manusia tidak steril, maka bakteri jamur dapat bertindak sebagai parasit yang dapat menimbulkan penyakit kulit. Penyakit kulit dapat disebabkan oleh jamur, bakteri, parasit dan virus yang mengkontaminasi kulit dapat hidup dan bermultiplikasi. Frekuensi kontaminasi menimbulkan penyakit infeksi. Faktor utama terserang penyakit kulit karena kurangnya memperhatikan kesehatan atau kebersihan kulit dan juga dipengaruhi oleh tingkat kekebalan tubuh, dan mengabaikan serta kurang memahami penyebab-penyebab terjadinya penyakit tersebut.Adapun penyakit kulit yang disebabkan karena jamur adalah sebagai berikut :1) Tinea Versikolor (Panu)Tinea Versikolor (Panu) adalah infeksi jamur superfisial yang ditandai dengan adanya makula di kulit, skuama halus disertai rasa gatal.2) Tinea Nigra PalmarisTinea Nigra Palmaris adalah infeksi jamur superfisial yang menyerang telapak kaki dan tangan, menimbulkan gambaran khas berupa warna cokelat-kehitaman pada kulit.3) Tinea KapitisTinea Kapitis adalah infeksi jamur superfisial yang menyerang kulit kepala dan rambut.4) Tinea Barbae / sikosis barbaeTinea Barbae / sikosis barbae adalah bentuk infeksi jamur dermatofita pada daerah dagu/jenggot yang menyerang kulit dan folikel rambut.5) Tinea KorporisTinea Korporis adalah infeksi jamur superfisial golongan dermatofita, menyerang daerah kulit tak berambut pada wajah, badan, lengan dan tungkai.6) Tinea ImbrikataTinea Imbrikata adalah infeksi jamur superfisial yang menyerang kulit dengan gambaran khas berupa skuama kasar yang tersusun konsentris sehingga tampak seperti atap genting.7) Tinea PedisTinea Pedis adalah infeksi jamur superfisial pada pergelangan kaki, telapak dan sela-sela jari kaki8) Tinea ManusTinea Manus adalah infeksi dermatofita pada tangan.9) Tinea UnguniumTinea Ungunium adalah infeksi dermatofita pada kuku.10) Tinea KrurisTinea Kruris adalah infeksi dermatofita pada daerah kruris dan sekitarnya.11) KandidiasisKandidiasis adalah penyakit kulit akut atau subakut, disebabkan jamur intermediet yang menyerang kulit, subkutan, kuku, selaput lendir dan alat-alat dalam.12) SporotrikosisSporotrikosis adalah infeksi kronik Sporotrichum schebkii yang ditandai dengan nodula-nodula pada kulit atau jaringan subkutan akibat pembengkakan kelenjar limfe yang kemudian melunak, memecah dan menjadi ulkus indolen.13) AktinomikosisAktinomikosis adalah infeksi jamur profunda kronik dengan nodula-nodula supuratif, granulomatosa disertai sinus-sinus yang mengeluarkan eksudat purulen.14) KromomikosisKromomikosis adalah mikosis profunda yang biasanya menyerang kulit dengan gambaran nodular dan verukosa.15) Fikomikosis SubkutisFikomikosis Subkutis adalah infeksi jamur profunda dengan gejala pembengkakan di bawah kulit. Kenyal pada perabaan, berbatas tegas dan nyeri.16) MisetomataMisetomata adalah infeksi jamur profunda kronik pada jaringan bawah kulit yang dapat meluas ke otot dan tulang, sehingga menimbulkan kelainan bentuk.
ANALISA SISTEM
3.1. Data yang diperlukanBerikut adalah data yang diperlukan dalam perancangan sistem pakar diagnosa penyakit kulit :1) Jenis-jenis penyakit kulit dan penjelasannya2) Gejala penyakit kulit3) Cara penanganan/obat penyakit kulitInput : GejalaOutput : Jenis penyakit dan cara penanganannya3.2. Mesin InferensiMenggunakan penalaran forward chaining, dimulai dari fakta-fakta yang terjadi pada kulit sehingga akan didapat kesimpulan berupa jenis penyakit dan cara penanganan (obat).3.3. Representasi PengetahuanRepresentasi pengetahuan yang digunakan dalam perancangan sistem pakar penyakit kulit ini adalah tabel keputusan dan pohon keputusan.
Tabel 3. 1. Jenis PenyakitId_penyakitNama_penyakit
P01Tinea Versikolor (Panu)
P02Tinea Nigra Palmaris
P03Tinea Kapitis
P04Tinea Barbae / Sikosis Barbae
P05Tinea Korporis
P06Tinea Imbrikata
P07Tinea Pedis
P08Tinea Manus
P09Tinea Ungunium
P10Tinea Kruris
P11Kandidiasis
P12Sporotrikosis
P13Aktinomikosis
P14Kromomikosis
P15Fikomikosis Subkutis
P16Misetomata
Tabel 3. 2. Gejala PenyakitId_gejalaGejala_penyakit
G01Bercak terjadi di permukaan kulit mana saja, lipat paha, ketiak, leher, punggung dada, lengan, wajah dan tempat-tempat tak tertutup pakaian
G02Timbul makula dalam berbagai ukuran dan warna
G03Bercak bersisik halus
G04Tanpa keluhan hanya bercak saja
G05Bercak berbagai ukuran
G06Tidak menjaga kebersihan (jarang mandi, lingkungan kotor, jarang ganti baju)
G07Terdapat bintik-bintik hitam kecoklatan pada telapak kaki dan tangan
G08Bintik-bintik semakin membesar hingga ukuran uang logam
G09Terasa nyeri
G10Terasa gatal
G11Terdapat jamur yang menyerah kepala dan rambut
G12Bercak berkembang membentuk kelainan di kepala tergantung dari bentuknya
G13Gatal jika berkeringat
G14Makula berpigmentasi dengan tepi yang lebih aktif
G15Bercak akan semakin meluas apabila digaruk, terlebih pada kulit yang lembab
G16Terdapat pada wajah, anggota gerak atas dan bawah, dada dan punggung
G17Berupa lingkaran-lingkaran
G18Bersisik kasar
G19Bisa terdapat di seluruh tubuh
G20Bercak lingkaran menyatu seperti susuna atap genting
G21Terasa pedih
G22Bintik-bintik kemerahan
G23Bernanah
G24Terdapat pada daerah dagu/jenggot, tetapi dapat menyebar pada wajah dan leher
G25Rambut daerah yang terkena menjadi rapuh dan tidak mengkilat
G26Bercak terdapat pada tumit, tepi kaki hingga punggung kaki
G27Bentuk bercak simetris
G28Bercak berupa vesikel-vesikel atau skuama dengan eritema yang terbatas
G29Kerusakan pada kuku
G30Kuku menjadi suram, lapuk dan rapuh
G31Pada kuku, bagian yang bebas nampak menebal
G32Terdapat pada lipat paha, bokong
G33Ruang kulit berbatas tegas
G34Gatal hebat disertai panas seperti terbakar
G35Dapat terjadi pada kulit, kuku dan mukosa
G36Spora masuk melalui luka
G37Mula-mula timbul papula atau nodula subkutan
G38Papula atau nodula subkutan pecah disertai peradangan
G39Mula-mula terjadi pembengkakan setempat berwarna merah kehitaman
G40Terjadi benjolan keras
G41Benjolan keras yang mengalami perlunakan dan mengeluarkan eksudat keputih-putihan
G42Dapat terjadi pada wajah, dinding perut dan dinding dada
G43Mengalami abrasi/pengikisan kulit
G44Bentuk luka menyerupai kembang kol
G45Penyakit masuk melalui luka-luka kecil atau gigitan serangga
G46Menimbulkan benjolan yang mengeluarkan cairan
G47Tumor dibawah kulit
G48Kelainan bentuk pada organ yang terkena
Tabel 3. 3. Tabel KeputusanP01P02P03P04P05P06P07P08P09P10
G01v
G02v
G03vv
G04vv
G05v
G06vvvVvvvv
G07v
G08v
G09vv
G10vvvvvvv
G11v
G12v
G13v
G14v
G15v
G16v
G17v
G18vv
G19v
G20v
G21v
G22v
G23v
G24v
G25v
G26v
G27v
G28v
G29v
G30v
G31v
G32v
G33v
Tabel 3. 4. Tabel PenjelasanId_penyakitPenjelasan tentang penyakitCara penanganan
P01Tinea Versikolor (Panu) adalah infeksi jamur superfisial yang ditandai dengan adanya makula di kulit, skuama halus disertai rasa gatal Menggunakan salep Whitfield atau natrium tiosulfit 20% dioleskan setiap hari obat-obat anti jamur golongan imidazol
P02Tinea Nigra Palmaris adalah infeksi jamur superfisial yang menyerang telapak kaki dan tangan, menimbulkan gambaran khas berupa warna cokelat-kehitaman pada kulit Menggunakan salep yang mengandung asam salisilat 3-5% Menggunakan asam benzoat 5-10% Menggunakan preparat imidazol 1-2%
P03Tinea Kapitis adalah infeksi jamur superfisial yang menyerang kulit kepala dan rambut Mencuci kepala dan rambut dengan shampoo desinfektan antimiotik menggunakan obat derivat imidazol 1-2%
P04Tinea Barbae / sikosis barbae adalah bentuk infeksi jamur dermatofita pada daerah dagu/jenggot yang menyerang kulit dan folikel rambut rambut daerah jenggot dicukur bersih Jaga kebersihan umum Diberi griseovulfin 500 mg-1 gram/hari selama 2-4 minggu, itrakonazol 100 mg/hari selama 2 minggu
P05Tinea Korporis adalah infeksi jamur superfisial golongan dermatofita, menyerang daerah kulit tak berambut pada wajah, badan, lengan dan tungkai meningkatan kebersihan badan Menhindari pakaian yang tidak menyerap keringat Menggunakan obat antihistamin, griseofulvin 15-20 mg/kg BB/hari (anak) 500-1000 mg/hari (dewasa), itrakonazol 100 mg /hari selama 2 minggu, ketokonazol 200 mg/ hari selama 3 minggu
P06Tinea Imbrikata adalah infeksi jamur superfisial yang menyerang kulit dengan gambaran khas berupa skuama kasar yang tersusun konsentris sehingga tampak seperti atap genting Menggunakan griseofulvin 0,5 g selama 1-2 bulan
P07Tinea Pedis adalah infeksi jamur superfisial pada pergelangan kaki, telapak dan sela-sela jari kaki
Mengeringkan kaki dengan baik setiap habis mandi, kaos kaki yang selalu bersih dan bentuk sepatu yang baik Menggunakan griseofulvin 500 mg sehari selama 1-2 bulan, salep Whitfield I atau II, obat-obat golongan Azol dan Terbinafin
P08Tinea Manus adalah infeksi dermatofita pada tangan Diberikan preparat haloprogin, tolnaftat, asam salisilat, dan preparat triazol
P09Tinea Ungunium adalah infeksi dermatofita pada kuku Jangan bersentuhan dengan air kotor Menggunakan griseofulvin, obat-obat itrakonazol atau golongan terbinafin 2 X 100 mg/hari selama 3-6 bulan Menggunakan salep whitfield I, II
P10Tinea Kruris adalah infeksi dermatofita pada daerah kruris dan sekitarnya Diberikan salep atau krim antimikotik
Id_ruleRule
R01If G01 and G02 and G03 and G04 and G05 and G06 and G10 then P01
R02If G06 and G07 and G08 and G09 and G10 then P02
R03If G06 and G09 and G10 and G11 and G12 then P03
R04If G06 and G10 and G21 and G22 and G23 and G24 and G25 then P04
R05If G06 and G13 and G15 and G16 then P05
R06If G06 and G10 and G17 and G18 and G19 and G20 then P06
R07If G03 and G4 and G26 and G27 then P07
R08If G06 and G10 and G28 then P08
R09If G29 and G30 and G31 then P09
R10If G06 and G10 and G18 and G32 and G33 then P10
Tabel 3. 5. Tabel Rule
Gambar 3. 1. Pohon Keputusan
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM1. Desain Antarmuka User
Gambar 4. 1. Antarmuka User
Desain DatabaseImplementasi sistem
Gambar 4. 2. Implementasi sistem
1. KESIMPULANSetelah aplikasi sistem pakar untuk diagnosa penyakit pencernaan ini diimplementasikan, dapat disimpulkan bahwa :1) Sistem pakar ini menggunakan forward chaining sebagai mekanisme inferensi, serta pohon keputusan dan tabel keputusan untuk representasi pengetahuan.2) Knowledge base pada sistem pakar ini terdiri dari tabel fakta yang berisi gejala penyakit, tabel goal yang berisi nama penyakit, juga rule-rule yang direpresentasikan menggunakan kaidah produksi (IF-THEN).3) Metode akuisisi pengetahuan yang digunakan menggunakan metode otomatis, jadi peran dari pakar dan atau knowledge engineer diminimalkan atau malah dihilangkan.
DAFTAR PUSTAKA[1] Siregar, R.S. 2005. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Jakarta: EGC.[2] http://informatikaku.files.wordpress.com/2008/06/dasar-pemrograman-php1.pdf. Dasar-dasar Pemrogramman PHP. diakses 10 Januari 2012 pikul 21.00 WIB.[3] Deviannita, Eva Frischa. Sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit kulit. Semarang
G29
G02
G03
G10
?
G04
G34
?
G28
?
G09
G06
G08
G11
G35
G19
G18
?
?
G22
?
?
G12
?
G25
G07
G05
G04
G01
P16
P02
P01
P13
P14
P11
P10
P05
P14
P09
P08
P06
P13
P07
P12
P04
G32
G21
G20
G33
?
G17
?
?
?
G36
?
G43
G31
G14
G13
G40
?
G09
?
?
G38
?
G33
G46
?
?
?
G03
?
?
G45
G43
?
G30
G44
?
G23
?
?
?
G24
?
?
G45
?
G48
G16
G15
G37
?
?
G39
?
G41
?
G47
?
G42
?
?