SINDROME NEFRITIS AKUT Disusun oleh : Ni Luh Made Murniasih Jayanthi
SINDROME NEFRITIS AKUT
Disusun oleh : Ni Luh Made Murniasih Jayanthi
ANATOMI
SINDROM NEFRITIK AKUT
•Sindrom Nefritik Akut (SNA) merupakan suatu kumpulan gejala klinik berupa edema,proteinuria, hematuria, azotemia, red blood cast, oligouria, dan hipertensi (PHAROH) yang terjadi secara akut.
• Proses peradangan yang timbulkan oleh reaksi imunlogik pada ginjal yang secara spefik mengenai glomeruli.
ETIOLOGI
Faktor
Infeksi
•Nefritis yang timbul setelah infeksi Streptococcus Beta Hemolyticus.
•Nefritis yang berhubungan dengan infeksi sistemik lain : endokarditis bakterialis subakut dan Shunt Nephritis.
Penyakit
multisistemik
•Lupus Eritematosus Sistemik
•Purpura Henoch Schonlein (PHS)
Penyakit
Ginjal
Primer
•Nefropati IgA
EPIDEMIOLOGI
Paling sering ditemukan pada anak berumur
antara 3-7 tahun dan lebih sering mengenai anak
laki-laki dibandingkan
anak perempuan.
MANIFESTASI KLINIK- Hematuria- Edema (perifer atau periorbital)- Dyspnea- Anemia- Oliguria - Anuria - Kadang disertai dengan gejala spesifik; purpura pada Henoch- Schoenlein, artralgia yang berbuhungan dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE)• gejala umum seperti pucat,
malaise, letargi dan anoreksia
Hipertensi
ENSEFALOPATI HIPERTENSI : Sakit kepala
MuntahLetargi
Disorientasi Kejang
Albuminuria
Reaksi Ag-Ab
Proliferasi endotel dan kerusakan
glomerulus
Aktivitas vasopresor meningkat
Vasospasme
Hipertensi
GFR Menurun
Aldosteron ↑
Retensi Na+
Retensi H2O
ECF ↑
Edema
Kerusakan Kapiler Glomeruli
Hematuria(silinder)
Oliguria & Anuria
Hipervolemia
Tekanan onkotik ↓
PATOFISIOLOGI SNA
Vol plasma ↑
Reteni Na+ renal sek
• Sembab.• Kencing berwarna
merah, jumlah sedikit,• Sakit kepala,
mual,muntah, ruam kulit
• Sebelumnya ada ISPA atau infeksi kulit, panas lama, pemasangan shunt
• Edema• Hematuri.• Hipertensi. • Oliguri.• Butterfly rash, ruam pada
estremitas• Kardiomegali, bising
jantung
Kriteria Klinik
• Sedimen Urin• Eritrosit (+) sampai (+
+++)• Torak eritrosit (+) • Eritrosit dismorfik• Leukosituria • Proteinuri
• Darah• Albumin, globulin dan
kolesterol• Kadar ureum,
kreatinin, klirens kreatinin
• LED dan hematokrit• Bakteriologi. Pada
Throat swab atau skin swab
Laboratorium(
• Foto thorax PA, EKG
• Serologi: • ASTO ↑• CRP• ANTIHIALURONID
ASE (+)• ANTI DNase B (+)• Krioglobulin (+)
dan mengandung IgG, IgM dan C3
• Kompleks Imun bersirkulasi (+)
Pemeriksaan penunjang
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
PENATALAKSANAAN SNA
Tirah baring selama stadium akut
• Garam: 0.5-1 gram/hari• Protein 0.5 gram/kgBB/hari• Intake cairan = jumlah urin + insensible loss (20-25cc/kgBB/hari
+ jumlah kebutuhan cairan setiap kenaikan suhu dari normal [10cc/kgBB/hari]
Diet
Antibiotik
• Hipertensi Ringan: Istirahat dan pembatasan cairan. Tekanan darah akan normal dalam 1 minggu setelah diuresis
• Hipertensi sedang dan berat diberikan kaptopril 0,5-3mg/kgBB/hari dan furosemide 1-2mg/kgBB/hari per oral.
Anti hipertensi:
KOMPLIKASI
Fase Akut :
Gagal Ginjal Akut. Retinopati hipertensiEncephalopati hipertensifPayah jantung karena hipertensi dan hipervolemia (volume overload)Edema ParuGlomerulonefritis progresif
Jangka Panjang:Abnormalitas urinalisis (microhematuria)
Gagal ginjal kronikSindrom nefrotik
PROGNOSIS JANGKA PANJANG BAIK (Early diagnosis prompt early treatment)98% PASIEN SEMBUHENSEFALOPATI HIPERTENSI BERAT †KEMUNGKINAN TERJADINYA GAGAL GINJAL KRONIK (2%)
PRESENTASI KASUS
RIWAYAT PENYAKIT
± 1 bulan smrs
• Pasien mengalami demam, batuk, pilek serta gatal pada tenggorokan.
± 2 minggu smrs
• Pasien mengeluh pusing
• pasien mengalami demam, batuk, pilek
±1 minggu smrs
• Pasien mengeluh kelopak mata dan wajah bengkak saat bangun tidur
• Nyeri ulu hati, mual (+)
2 hari smrs
• Pasien mengeluh urin berwarna kuning kecoklatan
• Tampak lelah• Pasien berobat ke
puskesmas, namun tidak diberi obat
Riwayat Penyakit Dahulu• sejak kecil pasien
menderita prurigo
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. AY Jenis Kelamin: Lak-laki Umur : 10 tahun Alamat :Dusun Sebawi Agama : Islam
PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umumKesadaran
Tampak sakit sedang, lemahcomposmentis
Tanda vital Tekanan darah : 180/110 mmHg
Kepala Wajah tampak bengkak.Mata: CA -/-, SI -/-, kelopak mata bengkakMulut : arcus faring tidak hiperemis, tonsil T2T2
Thoraks Cor : BJ I dan II normal,murmur (-), gallop (-)Pulmo: BND vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-
Abdomen Ins: perut tampak datarAus : BU (+)Pal : supel, nyeri tekan (-),hepar dan lien tidak teraba membesarPer : timpani
Ekstermitas Akral hangat, CRT < 2’, edema - - - -
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah tepi
(2/12/2014)• Hb : 11,1 g%
• Eritrosit : 4,2 juta mm/drh• Leukosit : 11.400
mm/drh *• Trombosit : 310.000
mm/drh• Hematokrit: 31 %
Pemeriksaan Kimia Darah (2/12/2014)
• Cholesterol: 154 mg/dl
• Total protein: 6,4 gr/dl • Albumin : 4,0 gr/dl• Globulin : 2,4 gr/dl
*
Pemeriksaa
n Urine
(2/12/2014
)
• Leukosit : 0-2/LPB• Eritrosit : 3-5/LPB• Epitel : 1-2/LPB• Silinder : negatif• Protein : negatif• Glukosa : negatif• Bilirubin : negatif
DIAGNOSIS
• SNA• Krisis Hipertensi
DIAGNOSIS BANDING
• Sembab non renal: gagal jantung kongestif, gangguan nutrisi
• Sindrom nefrotik
PENATALAKSANAAN
Rawat inapDiet→
Rendah garam
IVFD : Ds 6
tetes/menit (makro)
Mm/• Ampixillin 4 x 1 g (iv)• Furosemide 2x40mg
(iv)• Nifedipin 10 mg
sublingal (bila TD sist ≥180 mmHg atau diast ≥ 120 mmHg)
FOLLOW UPTangga
lS O A P
3/12/14 Pasien mengeluh bengkak pada kelopak mata dan wajah saat pagi hari, pusing (+), BAK sering, urin berwarna kuning, nafsu makan turun
KU:tampak sakit sedang, lemahKes :CMTD: 130/110 mmHgTemp: 36,2 ⁰C
SNA Diet→ Rendah garamIVFD : Ds 6 tetes/menit (makro)
Mm/ Ampixillin 4 x 1 g (iv)Furosemide 2x30mg (iv)Nifedipin 10 mg sublingal (bila TD sist ≥180 mmHg atau diast ≥ 120 mmHg)
KepalaMata: CA -/-, SI -/-, kelopak mata edemWajah edem
Thoraks Cor: BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)Pulmo: BND vesikuler +/+, wh -/-,rh-/-
Abdomen:Perut tampak datar, BU (+), supel, timpani
Ekstremitas: akral hangat,CRT <2’, edema(-/-)
4/12/14 Bengkak pada kelopak mata dan wajah berkurang, pusing (+), BAK sering, urin berwarna kuning, nafsu makan turun
KU:tampak sakit sedangKes :CMTD: 100/80 mmHgTemp: 35,2 ⁰CHR : 92x/menit
SNA BOLEH PULANG
Terapi Furoseide tab 2 x 40 mgXanvit 1x1Eritromisin 3 x 500mg
KepalaMata: CA -/-, SI -/-, kelopak mata edemWajah edem
Thoraks Cor: BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)Pulmo: BND vesikuler +/+, wh -/-,rh-/-
Abdomen:Perut tampak datar, BU (+), supel, timpani
Ekstremitas: akral hangat,CRT <2’, edema(-/-)
PROGNOSIS
Ad vitam: bonam
Ad functionum : bonam
Ad sanationum : bonam
DAFTAR PUSTAKA Current diagnosis & treatment Nephrology & Hypertension
Chapter 23. nephrotic syndrome vs nephritic Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin: Standar Pelayanan Medik Anak. Makassar. 2009 Konsensus IDAI Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus. 2012.
Jakarta. Maria, Marella. Penegakan Diagnosos Glomerulonefritis Akut pada
Anak, [online],http://www.fkumyecase.net/wiki/index.php?page=Penegakan+Diagnosis+Glomerulonefritis+Akut+pada+Pasien+Anak (diakses pada 30 Juli 2012)
Sjaifullah Noer, Muhammad. Niniek Soemyarso. Glomerulonefritis Akut Paska Streptokokkus. [online], http://www.pediatrik.com/isi03.php?page=html&hkategori=pdt&direktori=pdt&filepdf=0&pdf=&html=07110-puzf261.htm (diakses pada 31 Juli 2012)
http://www2.niddk.nih.gov/NIDDKLabs/Glomerular_Disease_Primer/KidneyDisease.htm (diakses pada 31 Juli 2012)
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000495.htm (diakses pada 31 Juli 2012)