Top Banner
DISAJIKAN PADA HARI TEKNOLOGI NASIONAL KE-15 TAHUN 2010 REVITALISASI SISTEM INOVASI NASIONAL JAMBI, 9 AGUSTUS 2010 REVITALISASI DAN PENATAAN SISTEM INOVASI DAERAH Oleh Dr. Ir. Ardi Novra, MP (SINDA )
20

Sinda

May 28, 2015

Download

Documents

Ardi Novra
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sinda

DISAJIKAN PADA HARI TEKNOLOGI NASIONAL KE-15 TAHUN 2010

REVITALISASI SISTEM INOVASI NASIONAL

JAMBI, 9 AGUSTUS 2010

REVITALISASI DAN PENATAAN SISTEM INOVASI DAERAH

Oleh Dr. Ir. Ardi Novra, MP

(SINDA)

Page 2: Sinda

PENDAHULUAN

Bukti empiris menunjukkan bahwa perusahaan, daerah atau negara yang berhasil di bidang sosial ekonomi ternyata didukung oleh sistem inovasi yang berkembang dan kuat.

RPJMN 2010-2014, bahwa pembangunan IPTEK dimana didalamnya terdapat aktivitas RISET, hendaknya dilaksanakan dalam rangka penguatan Sistem Inovasi Nasional/SIN.

Mengandung pengertian sebagai cara pandang (pendekatan) sistem (system approach). Pendekatan sistem yang dimaksud• memahami konstruksi dari obyek-obyek yang

dimaksud, maupun mengkaji isu dan implikasi kebijakannya (biasa disebut kebijakan inovasi).

ISTILAH SISTEM INOVASI

Page 3: Sinda

SISTEM INOVASI

Sistem inovasi merupakan SISTEM (suatu kesatuan) yang terdiri dari sehimpunan aktor, kelembagaan, jaringan, kemitraan, hubungan interaksi dan proses produktif yang mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan INOVASI dan DIFUSINYA (termasuk TEKNOLOGI dan praktik baik/terbaik) serta proses pembelajaran.

Dengan demikian sistem inovasi sebenarnya mencakup

1. basis ILMU PENGETAHUAN dan TEKNOLOGI (termasuk aktivitas PENDIDIKAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, serta REKAYASA),

2. basis PRODUKSI (meliputi aktivitas-aktivitas nilai tambah bagi pemenuhan kebutuhan BISNIS dan non bisnis serta masyarakat umum), dan pemanfaatan dan difusinya dalam masyarakat serta proses PEMBELAJARAN yang berkembang.

Page 4: Sinda

PEMBANGUNAN EKONOMI DAN SISTEM INOVASI

Lundvall (1992): merupakan elemen dan hubungan-hubungan yang berinteraksi dalam menghasilkan, mendifusikan dan menggunakan pengetahuan yang baru dan bermanfaat secara ekonomi

DEFINISI SISTEM INOVASI

Edquist (2001): merupakan keseluruhan faktor ekonomi, sosial, politik, organisasional dan faktor lainnya yang mempengaruhi pengembangan, difusi dan penggunaan inovasi.

Arnold, et al. (2001) dan Arnold, et al. (2003) menggunakan istilah national research and innovation system, yaitu keseluruhan aktor dan aktivitas dalam ekonomi yang diperlukan bagi terjadinya inovasi industri dan komersial dan membawa kepada pembangunan ekonomi.

Page 5: Sinda

SISTEM INOVASI NASIONAL

Gagasan tentang sistem riset dan inovasi terpaut erat dengan gagasan tentang learning society

“bersandar pada pembelajaran terus menerus dimana perkembangan dan sirkulasi pengetahuan terjadi melalui interaksi dalam suatu learning society”.

Untuk itu, isu inovasi mempersatukan sejumlah sektor pembangunan yang lazimnya berkembang terpisah yaitu IPTEK, PENDIDIKAN DAN EKONOMI.

Focus Agenda Riset Nasional (ARN) 2010-2014:

implementasi ARN dapat berkontribusi terhadap pengembangan Sistem Inovasi Nasional, khususnya pemanfaatan hasil riset bagi kepentingan pembangunan nasional

Page 6: Sinda

KAPASITAS KELEMBAG

AAN INOVASI

KAPASITAS

INVESTASI

KAPASITAS

PENDIDIKAN DAN PELATIH

AN

PEMBANGUNAN SISTEM INOVASI

PENDEKATAN digunakan SEMI TOP DOWN yaitu riset-riset diusulkan tidak lagi berdasarkan keinginan peneliti, akan tetapi telah disiapkan berbagai topik unggulan yang dikenal sebagai Produk Target berupa barang/jasa/sistem/prosedur yang dilengkapi dengan beberapa topik riset yang ditawarkan kepada para peneliti.

KEBERHASILAN SINAS

ELEMEN DASAR MEMBANGUN SINAS: mendukung kemajuan iptek (mendorong pendekatan masalah riil melalui IPTEK, dan keterlibatan secara nyata ilmuwan dalam aktivitas penerapan iptek)

SINERGI 3 UNSUR

Page 7: Sinda

SISTEM INOVASI NASIONAL DAN DAERAH

Pada tataran nasional, sistem inovasi disebut SISTEM INOVASI NASIONAL, sedangkan pada tataran teritorial yang lebih sempit (daerah/lokal), sistem inovasi sering disebut SISTEM INOVASI DAERAH/LOKAL (SINDA).

Selain itu, dalam konteks-konteks khusus seperti sektor atau industri tertentu, maka pendekatan sistem inovasi sering menggunakan istilah SISTEM INOVASI SEKTORAL/INDUSTRIAL.

Sistem inovasi nasional (SINAS) tidak dapat berdiri sendiri yang dalam prakteknya, bagaikan kubus dengan tiga sisi berbeda namun saling mendukung (Gambar)

KLUSTER INDUSTRISISTEM INOVASI

STRUKTURAL SISTEM NOVASI

DAERAH

SINAS

SINDA penopang keberhasilan

SINAS

Page 8: Sinda

KERJASAMA DAN KOLABORASI “KATA KUNCI” MENCAPAI TUJUAN SINDA

a) diantara penghasil riset dan pengguna hasil riset melalui kemitraan yang dimulai sejak perencanaan penelitian;

b) diantara para periset saling memperkuat sehingga hasil riset yang diperoleh menjadi lebih baik.

Kerjasama bukan hanya antara lembaga litbang-pemerintah tetapi juga kerjasama kolegial antar pemerintah, antar industri dan antar lembaga litbang

Kunci keberhasilan sistem KEMITRAAN YANG BAIK DAN SALING MENGUNTUNGKAN

MEMBANGUN “SINDA” YANG EFEKTIF

Page 9: Sinda

KELEMBAGAAN DAN AKTOR SISTEM INOVASI

Freeman (1987): adalah jaringan lembaga di sektor publik dan swasta yang interaksinya memprakarsai, mengimpor (mendatangkan), memodifikasi dan mendifusikan teknologi-teknologi baru.

Nelson dan Rosenberg (1993): merupakan sehimpunan aktor yang secara bersama memainkan peran penting dalam mempengaruhi kinerja inovatif (innovative performance).

Metcalfe (1995): merupakan sistem yang menghimpun institusi-institusi berbeda yang berkontribusi, secara bersama maupun individu, dalam pengembangan dan difusi teknologi baru dan menyediakan kerangka kerja (framework) di mana pemerintah membentuk dan mengimplementasikan kebijakan-kebijakan untuk mempengaruhi proses inovasi.

OECD (1999): merupakan himpunan lembaga-lembaga pasar dan non-pasar di suatu negara yang mempengaruhi arah dan kecepatan inovasi dan difusi teknologi.

BERDASARKAN DEFINISI SISTEM INOVASI

Page 10: Sinda

STRUKTUR POKOK KELEMBAGAAN SISTEM INOVASI

Organisasi

Problem-

Solving

Governance (Tata

Kelola)

Organisasi

Pengetahuan

Pembelajaran atas Pilihan-Pilihan Seleksi oleh

Pengguna/Pengadopsi Sistem

• Pertumbuhan Bisnis • Perbaikan

Kesehatan • Ketahanan

Pangan • Keberlanjutan

Lingkungan

SISTEM INOVASI

HASIL INOVASI

Page 11: Sinda

KELEMBAGAAN SISTEM INOVASI DAERAH (SINDA): BERDASARKAN DEFINISI DAN STRUKTUR POKOK

PUBLIK SWASTA

PEMDA LITBANGDA

DAN INSTANSI TEKNIS

PERGURUAN TINGGI

UNJA, UNBARI,

IAIN, dan PTS

LEMBAGA VERTIKAL

BPPT, BPTPH,, BPP

dll

DUNIA USAHA

BUMN DAN SWASTA

LEMBAGA RISET

LSM DAN KONSULTA

N

Butuh PeranDEWAN RISET

DAERAH (DRD)

Fungsi

koo

rdin

asi

Koordinasi dan kerjasama belum optimal

Page 12: Sinda

SINDA: LEARNING SOCIETY

LEARNING SOCIETY: “bersandar pada pembelajaran terus menerus dimana perkembangan dan sirkulasi

pengetahuan terjadi melalui interaksi”.

inovasi mempersatukan sektor pembangunan yang lazimnya berkembang terpisah yaitu sektor IPTEK, pendidikan dan ekonomi.

riset-riset tidak lagi berdasarkan keinginan peneliti, akan tetapi telah disiapkan berbagai topik unggulan yang dikenal sebagai Produk Target berupa

barang/jasa/sistem/prosedur

SECARA RINGKAS

SETIAP RISET YANG DILAKUKAN SESUAI KEBUTUHAN PENGGUNA (PEMDA, DUNIA USAHA DAN MASYARAKAT

DAN DILAKUKAN MELALUI KOLABORASI ANTAR “STAKE HOLDERS”

Page 13: Sinda

DRD: SENTRAL SINDAE

KS

EK

US

I

APBD

IDENTIFIKASI

KEBUTUHANMASYARAKAT

SAWSTA

PEMDA

KOORDINASI

PRODUK TARGET

AGENDA RISET

TOR DAN RABANGGARAN

LOBBYING

TOKOH

MASY

HASIL EVALUASI PENGAMAT/ AHLI

MED

IA

MASAA

CENTRAL ISSUE

KAJIAN ANTISIPATIF & RESPONSIF

KAJIAN TERSTRUKTUR

Page 14: Sinda

LITBANGDA: LEMBAGA EKSEKUSI

ANTISIPASI DAN RESPONSIF

KAJIAN TERSTRUKTUR

LEMBAGA LITBANG

SUPP

LY E

XPER

T

TAWARAN PROPOSAL

PROPOSAL

SELEKSI

FUNGSIONAL

STRUKTURAL

SD M

KO

LAB

OR

ASI

ADMINISTRASI DAN TEKNIS LAPANGAN

OUTPUT1. Barang/Jasa2. Proses

Produksi3. Model/Sistem4. Rekomendasi

kebijakan 5. dll

Page 15: Sinda

PEMANFAATAN: USER

REKOMENDASI

OUTPUT1. Barang/Jasa2. Proses

Produksi3. Model/Sistem4. Rekomendasi

kebijakan 5. dll

APLIKATIF

BELUM LAYAK

PENYEMPURNAAN

UJI COBA

EVALUASI APLIKATIF

UN-APLIKATIF

PROPORSI (aplikatif) sebagai ukuran kinerja LITBANGDA

ALOKASI ANGGARAN (APBD)

IMPLIKASI

Page 16: Sinda

ANALISIS STRATEGIS PENGEMBANGAN SINDA: LEARNING SOCIETY

LEARNING SOCIETY: “bersandar pada pembelajaran terus menerus dimana perkembangan dan sirkulasi

pengetahuan terjadi melalui interaksi”.

inovasi mempersatukan sektor pembangunan yang lazimnya berkembang terpisah yaitu sektor IPTEK, pendidikan dan ekonomi.

riset-riset tidak lagi berdasarkan keinginan peneliti, akan tetapi telah disiapkan berbagai topik unggulan yang dikenal sebagai Produk Target berupa

barang/jasa/sistem/prosedur

SECARA RINGKAS

SETIAP RISET YANG DILAKUKAN SESUAI KEBUTUHAN PENGGUNA (PEMDA, DUNIA USAHA DAN MASYARAKAT

DAN DILAKUKAN MELALUI KOLABORASI ANTAR “STAKE HOLDERS”

Page 17: Sinda

ANALISIS STRATEGIS: EXISTING CONDITION(PENGAMATAN UMUM)

STRENGHT (Kekuatan)1.

Kelembagaan riset daerah sudah terbentuk (DRD dan Balitbangda) 2.

Kemitraan riset antar lembaga sudah mulai berjalan3.

Alokasi anggaran khusus (APBD) sudah tersedia dan trens meningkat4.

SDM peneliti sudah memadai dari aspek jumlah dan kualitas

WEAKNESSES (kelemahan)1.

Divisi tugas dan kewenangan belum tertata dengan baik2.

Koordinasi dan kemitraan antar lembaga riset masih rendah 3.

Pembiayaan masih andalkan APBD dan alokasi relatif rendah

3.

Kapabilitas SDM dan sarana prasarana (labor) belum termanfaatkan optimal4.

THREATS (Tantangan)1.

Tingkat kompetisi antar wilayah makin tinggi2.

Trade Barrier semakin kecil (AFTA, AC-FTA, APEC dll)2.

Pencanangan program inovasi nasional dan ekonomi kreatif

OPPORTUNITIES (Peluang)1.

Program “One Million One Product” (Visi Misi Cagub terpilih 2010 – 2015)2.

Kebutuhan daerah dan publik akan inovasi teknologi tidak pernah habis3.

Pengembangan kawasan pertumbuhan ekonomi butuh dorongan teknologi

SWOT

EK

ST

ER

NA

LIN

TE

RN

AL

Page 18: Sinda

MEMBANGUN “SINDA”

Pemerintah dapat mendorong terbentuknya Agenda Riset Daerah (ARD) yang mencakup “Road-Map Riset Unggulan Daerah Provinsi Jambi”.

Peningkatan dan optimalisasi peran DRD dalam mendorong koordinasi dan motivasi riset yang sesuai kebutuhan daerah (Product Target)

Menghilangkan kesan Litbangda sebagai administrator riset perlu peningkatan kapasitas SDM (kualitas dan kuantitas) termasuk optimalisasi peran tenaga fungsional.

Peningkatan program kemitraan dan koordinasi riset antar berbagai lembaga terkait.

Peningkatan kualitas hasil (output) riset mulai dari proses seleksi agar lebih bersaing dengan kapabilitas tenaga peneliti (kompetensi).

Peningkatan alokasi APBD untuk sektor riset dan pengembangan hendaknya berjalan seiring dengan peningkatan kualitas output.

TANTANGAN“ONE PRODUCT ONE MILLION” (Visi Misi Gubernur 2010 – 2015)

REKO

MEN

DA

SI S

TR

ATEG

IC

PLA

NN

ER

Page 19: Sinda

PENUTUP

Proporsi hasil (output) riset yang aplikatif dan memiliki nilai guna bagi publik merupakan indikator utama menilai keberhasilan sistem inovasi daerah

Koordinasi dan kemitraan antar lembaga riset daerah potensial mendorong keberhasilan sistem inovasi daerah

Peran pemerintah daerah untuk keberhasilan sistem inovasi daerah dapat dilakukan melalui alokasi anggaran yang memadai

Perlu diingat bahwa investasi riset sebagaimana investasi sektor riil merupakan investasi jangka panjang dan dampaknya tidak serta merta dapat dirasakan

PELAKU RISET DAERAH HARUS MENYADARI BAHWAKualitas riset dan alokasi anggaran ibarat 2 sisi mata uang dimana tingkat penggunaan hasil riset merupakan indikator kepercayaan publik dan akan

mendorong alokasi anggaran yang lebih besar

Page 20: Sinda

WASSALAM

TERIMA KASIH