-
2 - 15 Januari 2012 No.73/X/2012
C M Y K
RPJMD 2011-2015
Mau Jadi Pilot? Tak Perlu Lagi Belajar sampai ke Jawa
RANI AGUSTINA PUTRI Jangan Pernah Berhenti Belajar !
Agar Pembangunan Menjadi Terarah
Tidak Ciat Cara untuk Berusaha
Jadikan Gambir Produksi Unggulan
Menguak Sejarah Sate Dangung-Dangung
Halaman 5 Halaman 7 Halaman 8 Halaman 13
-
2 B E R A N D A NO.73/X/2012
PELINDUNG Bupati Limapuluh Kota | Wakil Bupati Limapuluh Kota
PENASEHAT Sekda Kabupaten Limapuluh Kota Asisten Administrasi Umum
Sekda Limapuluh KotaPENANGGUNG JAWAB Kepala Bagian Humas dan
Protokoler Sekda Limapuluh KotaPEMIMPIN REDAKSI Muhamad S | DEWAN
REDAKSI Muhamad S (ketua),Edi Salman, Indra Mulyadi, Wiradinanta,
Yossarika Syofyan, Mike Zaimy REDAKTUR PELAKSANA Edi Salman |
REDAKTUR Indra Mulyadi, Wiradinanta | STAF REDAKSI Yossarika
Syofyan, Mike Zaimy,Herpa Tamizi | REPORTER Heri Ronaldo |
FOTOGRAFER Herpa Tarmizi | SEKRETARIS Iis Sugiarti | DISTRIBUTOR
Eliza KONTRIBUTOR Walinagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan
Limapuluh Kota | TATA LETAK/ARTISTIK Joni Indra ALAMAT REDAKSI
Bagian Humas dan Protokoler Sekda Limapuluh Kota | Kantor Bupati
Limapuluh Kota, Jl.Raya Negara Payakumbuh-Pekanbaru KM 10 Sarilamak
26271, Tlp.(0752) 7750447, Fax. (0752) 7750447, Email:
[email protected] Web : www.limapuluhkotakab.go.id
PERCETAKAN PT. Padang Graindo Mediatama (Isi di luar tanggungjawab
percetakan)
Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang
diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman
folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.000 karakter disertai foto
penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional naskah yang
dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan.Dikirim via email :
[email protected]
SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUAHMEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI
15 JANUARI 2012
Kebijakan publik, sebagai hasil dari pelaksanaan fungsi politik
dari pemer-intah, merupakan wahana dari pemer-intahan itu untuk
secara rasional menguasai dan mengendalikan aktifitas-aktifitas
so-sial. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah,
nilai-nilai yang diupayakan, diwujudkan, serta aneka permasalahan
ke-masyarakatan yang muncul, semua itu akan diupayakan pencapaian
dan pemecahannya dengan melalui kebijakan-kebijakan publik.
Ia dirumuskan sebagai outputs dari suatu sistem pemerintahan.
Sebagaimana halnya di negara-negara lain, maka struktur formal dari
kebijakan-kebijakan publik itu tersusun sesuai dengan teori Stufen,
dan hal ini da-pat dilihat dalam ketetapan MPRS Republik Indonesia
No. XX tahun 1996 tentang Tata Urutan Perundang-undangan Republik
In-donesia.
Sejalan dengan itu, disusun regulasi dan pelayanan publik, yang
pada dasarnya adalah tugas utama pemerintah di negeri manapun di
dunia ini. Dalam melaksanakan fungsinya, pemerintah membuat
undang-undang bersama dengan parlemen, mem-buat peraturan
pemerintah dan peraturan-perundangan lainnya.
Sementara itu, di bidang pelayanan publik, pemerintah
menyediakan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, listrik,
air dan ben-tuk-bentuk pelayanan publik lainnya seperti perizinan,
pelayanan di bidang pertanahan, kependudukan dan lain-lain.
Kesemuanya itu dimaksudkan agar masyarakat dapat menjalankan
aktifitasnya masing-masing di berbagai bidang kehidupan, seperti
ekono-mi, sosial, hukum dan lain-lain, tanpa pan-dang bulu.
Prinsipnya pemerintah yang memilki ke-wenangan tersebut
diharapakan dapat memberikan perlindungan dan memajukan warga
negaranya demi menciptakan keseje-hteraan dan kemakmuran.
Hak dan kewajiban warga negara pada dasarnya untuk mendapatkan
perlindungan, pengakuan, kesempatan berusaha, keadilan dan juga
kesetaraan.Tapi dalam prakteknya tidak selamanya demikian, antara
yang ideal dan faktanya bisa berbeda. Selalu ada dis-torsi,
deviasi, trade off dan sebagainya.
Celakanya yang sering terjadi adalah bahwa kebijakan publik yang
dibuat oleh penguasa di negara manapun, tidak se-lalu memberikan
manfaat yang besar bagi rakyat, tapi malah memberikan keuntungan
bagi sekelompok masyarakat tertentu, ter-masuk para elit penguasa
saja, sehingga tim-bul ketidakpuasan dari rakyat yang merasa
dirugikan.
Dalam konteks kasus di Kabupaten Lima-puluh Kota, kualitas
kebijakan dan pelay-anan publik harus makin baik dan berkuali-tas
yang penuh bernuansa kebijaksanaan dan keadilan yang merata. Hukum
sebagai salah satu bentuk kebijakan publik adalah panglima, di mana
hukum sengaja dibuat untuk memuat standar etika dan moral
masyarakat atas dasar kontrak sosial yang di-gariskan secara
gamblang dalam konstitusi.
Pemberlakuannya harus menjangkau selu-ruh kepentingan rakyat
secara langsung atau tidak langsung. Hak-hak rakyat diakomodasi
secara eksplisit dalam sistem perundang-undangan, selain
kewajibannya. Proses ad-vokasi dan edukasi harus secara kontinyu
dijalankan sejak hukum atau peraturan pe-rundangan, sejak tahap
perancangan sampai tahap implementasi dan pengawasannya se-hingga
rakyat benar-benar tahu dan menger-ti tentang hak dan
kewajibannya.***
Tajuk
Nagari yang sangat asri den-gan budaya yang masih ken-tal adat
minangnya terletak tidak begitu jauh dari IKK Sarilamak, kira-kira
10 KM dari Kantor Bupati Sarilamak. Nagari Taram namanya, yang
terdiri dari 9 jorong, dan ter-masuk ke dalam wilayah administrasi
Pemerintahan Kabupaten Limapu-luhKota.
Nagari Taram memiliki objek wisata yang sangat orisinil sekali
yang be-lum tersentuh oleh pengaruh modern.
Masyarakat di sana menyebutnya den-gan Kapalo Bondo (Kepala
Bandar), yaitu tempat bertemunya dua aliran air sungai, dan air
tersebut dibend-ung untuk dijadikan sumber air Na-gari Taram.
Bahasa sekarang disebut bendungan irigasi. Tapi disini bukan
bendungan irigasinya yang menjadi objek, tetapi suasana dan
pemandan-gan alam yang masih sangat alamiah dan dilingkari oleh
perbukitan yang hijau yang akan menenteramkan hati bagi yang
memandangnya.
Selain alam yang indah, juga bisa mengarungi perairan sungai
dengan menggunakan alat tradisional yang disebut rakit bambu, yang
bisa me-muat sampai 4 orang penumpang. Tapi yang membuat suasana
ceria adalah rakit bambu tersebut langsung dikemudikan oleh
penumpang terse-but langsung, dan kemudinya meng-gunakan galah
bambu,yang kalau kita tidak terbiasa akan cukup sulit untuk
mengendalikan rakit bambu tersebut.(muhammad)
Menata Kebijakan
Ini kabar gembira bagi ang-gota masyarakat Kabupaten Limapuluh
Kota baik yang di kampung halaman maupun perantauanyang sering
mem-baca Tabloid Sinamar. Bahwa terhitung tahun baru 2012, tab-loid
internal milik Pemkab Lima-puluh Kota yang biasanya terbit sekali
sebulan, bermertamorfosis menjadi dua kali sebulan alias menjadi
media dwi-mingguan.
Kebijakan ini diambil untuk menyikapi semakin besarnya tuntutan
dari masyarakat ter-hadap media komunikasi dan informasi yang
berkualitas, ujar Muhammad S., pemimpin redaksi tabloid ini.
Dijelaskan Muhammad, Sinamar yang se-jak lahrirnya hanya terbit
sekali sebulan alias menjadi media bulanan, dinilai tidak memadai
lagi untuk menjawab kebutuhan
masyarakat terhadap in-formasi, baik secara kuali-tatif maupun
kuantitatif.
B a n y a k pihak yang merasa be-lum terako-modasi, ujar
Muhammad. Ini bisa dimengerti, memang. Di tengah dinamika
pembangunan di daerah ini yang terus melaju dengan ken-cang, dan di
tengah kondisi riil masyarakat yang makin melek informasi,
mempertahankan Sinamar tetap pada posisinya sebagai media bulanan,
diyakini hanya akan menambah panjang daftar masyarakat yang
berkecil hati karena merasa tidak diako-modasi oleh Sinamar.
Muhammad menyadari, tidak gampang membuat kebijakan menjadikan
Sinamar dari media bulanan menjadi dwi-mingguan. Di dalamnya
bergelatut banyak kepentingan seperti penyediaan tenaga dalam
jumlah cukup, penambahan anggaran dan per-lengkapan kerja, dan
berbagai kebutuhan lainnya. Tapi secara perlahan kita akan terus
melaku-kan penyempurnaan-penyem-purnaan, tambahnya.
Sekali lagi, ini sebuah langkah
yang tidak mudah. Sebab, di saat semua awak redaksi dan
divisi-divisi lain di Tabloid Sinamar tengah berupaya meningkatkan
kualitas isi dan perwajahan, se-mentara pada sudut lain beban kerja
juga praktis bertambah menyusul berubahnya jadwal terbit dari
bulanan menjadi dwi-mingguan. Bagi Muhammad, realitas itu ia
tempatkan sebagai sebuah tantangan yang harus mampu dijawab.
(ike)
Kapalo Bonda Taram
Etalase
HutanHujanKapaloBandaTaram.(f/herfa)
AirTerjundiKapaloBandaTaram.(f/herfa)kapalobandataram.(f/herfa)SalahsatuviewdariHutanHujanKapaloBandaPayakumbuh.(f/herfa)
Dapur Redaksi
Menjadi Dwi-mingguan
Kesibukantimredaksidisaatdeadline.(f/ike)
Penerbit : Bagian Humas dan Pro-
tokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Limapuluh Kota
-
ParipurnaDPRDtentangpendapatakhirfraksiterhadapRPJMDKab.LimapuluhKota.(f/herfa)
3 U T A M A NO.73/X/201215 JANUARI 2012
Kemana arah pembangu-nan Kabupaten Limapuluh Kota ke depan?
Daerah yang kini dipimpin oleh duet Bu-pati dr. Alis Marajo Dt.
Sori Mara-jo dengan Wakil Bupati Drs. H. Asyirwan Yunus itu
menuangkan-nya ke dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah) Kabupaten Limapuluh Kota 2011-2015.
Agar kita memiliki pedoman dan acuan yang jelas dalam menyusun
program-program pembangunan, kata Bupati Alis Marajo. Bertolak dari
RPJMD itu pula, sambung Bupati Alis, di-harapkan sasaran-sasaran
yang telah digariskan bisa dicapai se-bagaimana yang diharapkan.
Dengan RPJMD itu pula, Bupati Alis menambahkan, diharapkan tidak
terjadi kasus bongkar-pa-sang program-program pemban-gunan.
Setelah melalui pembahasan dan pengkajian yang mendalam antara
unsur eksekutif dan leg-islatif yang ditinjau dari berba-gai sudut
pandang, maka pada Jumat (28/10), melalui sidang paripurna DPRD
Kabupaten Li-mapuluh Kota, RPJMD Lima-puluh Kota 2011-2015 itu pun
disahkan menjadi perda (pera-turan daerah). Sidang paripurna itu
dipimpin Wakil Ketua DPRD Syafaruddin Dt. Bandaro Rajo, di-hadiri
unsur Muspida, Sekretaris Daerah Drs. Resman M.Pd., MH, para
asisten, Kepala SKPD dan anggota DPRD.
Dari 6 fraksi yang telah meny-ampaikan pendapat akhir, pen-dapat
akhir Fraksi Golkar yang dibacakan Indra Priyanto menya-takan dapat
menerima RPJMD 2011-2015 sebagai Peraturan Daerah. Tanggapan dari
fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dibacakan Novi juga
menyatakan menyetujui RPJMD 2011-2015 menjadi Perda, begi-tu juga
pendapat akhir dari fraksi PBRB yang dibacakan oleh Dedi Sutendi,
yang juga menyatakan dapat menerima sebagai Perda.
Bupati Alis Marajo mengatakan, RPJMD 2011-2015 ini disusun dalam
rangka melaksanakan am-anat konstitusi Peraturan Pemer-intah No. 8
tahun 2008, yang membagi perencanaan pemban-gunan daerah
berdasarkan peri-ode waktu, yaitu rencana pem-bangunan jangka
panjang daerah
dengan periode waktu 20 tahun, rencana pembangunan jangka
menengah daerah dengan peri-ode waktu 5 tahun dan rancana kerja
pembangunan daerah un-tuk periode waktu 1 tahun.
RPJMD 2011-2015 merupakan dokumen rencana pembangunan jangka
menengah tahap kedua dari rencana pembangunan jang-ka Panjang
Daerah (RPJPD) ta-hun 2005-2025, katanya. Bupati juga menjelaskan,
perlu dipaha-mi bersama bahwa rencana pem-bangunan jangka menengah
dae-
rah ini merupakan penjabaran visi dan misi kepala daerah dan
wakil kepala daerah terpilih, arah kebijakan pembangunan daerah,
strategi pembangunan daerah serta kebijakan umum dan pro-gram
pembangunan daerah.
Agar perencanaan pemban-gunan daerah yang disusun ini memiliki
arah/tujuan yang jelas dan berkesinambungan, menurut Bupati Alis
Marajo, maka penyu-sunannya harus tetap mengacu kepada data
perkembangan pem-bangunan periode sebelumnya yang melingkupi
berbagai per-masalahan dan isu strategi daerah yang akan
ditanggulangi pada pe-riode pembangunan selanjutnya.
Salah satu isu strategi daerah yang telah menjadi agenda
prior-itas pembangunan daerah adalah rencana pembangunan kawasan
Sarilamak dan sekitarnya seba-gai Ibu Kota Kabupaten Lima-puluh
Kota. Kawasan Ibu Kota Sarilamak terdiri dari 5 nagari
dan 15 korong dengan luas men-capai 228,27 Km2.Kelima na-gari
dimaksud adalah Sarilamak, Tarantang, Gurun, Lubuk Bating-kok dan
Pilubang. Kelima nagari tersebut dibagi menurut fungsi dan tata
letaknya menjadi be-berapa sub bagian wilayah kota, katanya.
Namun untuk menjadi sebuah ibu kota kabupaten yang
rep-resentatif, menurut Bupati, ka-wasan Sarilamak masih sangat
membutuhkan berbagai sentuhan pembangunan, terutama dalam bidang
infrastruktur. Sebab, se-cara teoritis pembangunan infras-truktur
dapat menghasilkan mul-tiplier effect dan spill over effect.
Karena melalui kegiatan pem-bangunan infrastruktur, maka
di-mungkinkan terjadinya penyera-
pan modal, penyerapan tenaga kerja, pengembangan wilayah,
percepatan pengembangan po-tensi daerah dan percepatan pertumbuhan
ekonomi daerah, kata Alis, yang sedang menjalani periode kedua
kebupatiannya di daerah itu.
Selain pengembangan sebagai ibukota Kabupaten Limapuluh Kota,
dalam RPJMD Limapuluh Kota 2011-2016 juga dituang-kan kebijakan
bahwa beberapa wilayah kecamatan lain juga per-lu dikembangkan
sebagai pusat pertumbuhan satelit. Wilayah tersebut meliputi
Kecamatan Mungka, Kecamatan Harau, dan Kecamatan Pangkalan Koto
Baru, tambah Bupati Alis Marajo dalam sebuah kesempatan.
Bupati menilai, ketiga wilayah itu menjadi prioritas utama dalam
periode RPJMD ini, ka-rena wilayah tersebut memiliki potensi khas
dan prospek untuk berkembang lebih cepat, untuk
selanjutnya mampu memacu pertumbuhan wilayah sekitarnya. Untuk
itu diperlukan pemban-gunan jalan yang menghubung-kan ketiga
wilayah kecamatan ini, sehingga aliran perekonomi-an antara ketiga
wilayah semakin besar dan lancar, katanya.
Selain memuat program menata dan membangun sejumlah ka-wasan
yang ditempatkan dalam skala prioritas pembangunan dae-rah, menurut
Bupati Alis Marajo, RPJMD 2011-2016 juga memuat penekanan
program-program pembangunan pada sektor-sektor tertentu seperti
pendidikan, kes-ehatan, dan lingkungan-- yang dianggap mendesak,
sehingga dengan langkah itu diharapkan menjadikan masyarakat cinta
pendidikan, kesehatan, serta
l i n g k u n g a n . Ke depan juga perlu dibangun masyarakat
yang pintar, cerdik, cerdas, dan pan-dai (smart socie-ty),
tambahnya.Trilogi Pemban-gunan
Untuk me-nyikapi semua permasalahan yang dihadapi, di katakan,
kon-sep pembangu-nan yang akan dikembangkan dalam peri-ode
2011-2015 adalah Trilogi Pembangunan Kabupaten Li-mapuluh Kota,
yang meliputi
kebersamaan, kemakmuran, dan kesejahteraan. Berdasarkan kon-sep
itu, rumusan Visi Jangka Me-nengah Daerah Limapuluh Kota 2011-2015
adalah terwujudnya kebersamaan, kemakmuran, dan kesejahteraan yang
bernuansa adat basandi syara, syara ba-sandi Kitabullah dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia, ia menambahkan.
Bupati juga menjelaskan ten-tang batasan dan ruang ling-kup visi
tersebut, yang ditetap-kan melalui beberapa indikator utama. Yaitu,
pendapatan per kapita masyarakat menjadi Rp22.765.193 tahun 2015,
per-tumbuhan ekonomi menca-pai 7,16% pada 2015, angka kemiskinan
tidak melebihi 6,08% di akhir periode perencanaan, angka
pengangguran terbuka di bawah 4,03% ; IPM di atas 73,95, dan angka
harapan hidup di atas 70 tahun.
Agar visi tersebut dapat diwu-
judkan dengan baik, maka di-capai melalui sembilan misi se-bagai
berikut : (1) Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa ;
(2) Mewujudkan masyarakat yang demokratis, menghargai Hak Asasi
Manusia (HAM), penegakan hukum yang berkeadilan dengan pengama-lan
Pancasila sebagai ideology Negara ; (3) Mewujudkan nagari yang
berbasis adat dan syara ; (4) Mewujudkan dinamisasi gerak
pembangunan sektor agraris ; (5) Mewujudkan pembangunan
in-frastruktur, penataan ruang, dan lingkungan hidup ; (6)
Mewu-judkan pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis sektor
riil dengan investasi yang kon-dusif ; (7) Mewujudkan lingkun-gan
social yang smart (smart soci-ety) ; (8) Mewujudkan masyarakat yang
cinta pendidikan ; dan (9) Mewujudkan masyarakat dan lingkungan
yang sehat.
Sementara kebijakan umum pembangunan daerah yang disusun mengacu
kepada visi dan misi, meliputi pembangu-nan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa; pembangunan masyarakat yang demokratis;
pembangunan adat dan budaya; pembangunan dinamika sek-tor
pertanian; pembangunan infrastruktur; penataan ruang, dan
lingkungan hidup; pemban-gunan ekonomi kerakyatan dan sektor riil;
pembangunan ling-kungan sosial yang smart; pem-bangunan masyarakat
yang cinta pendidikan; dan pembangunan masyarakat yang sehat.
Tentang pengembangan ekono-mi melalui pembangunan ekono-mi
kerakyatan dan sektor riil, menurut Bupati, sesuai dengan visi dan
misi RPJMD Kabupaten Limapuluh Kota 2011-2015, yai-tu bertujuan
meningkatnya daya saing sektor koperasi dan usaha kecil menengah;
penanaman modal; energi, dan sumber daya mineral; pariwisata; dan
perda-gangan serta industri kecil, mikro, dan menengah menuju
industry yang kreatif, berdaya saing, dan produktif.
Menyadari kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas, pemerintah daerah menetapkan sektor pen-didikan
sebagai salah satu sektor yang mendapatkan perhatian, katanya.
Untuk itu, menurut Bu-pati Alis Marajo, pada RPJMD tahun 2011-2015
yang meru-pakan periode kedua dari RP-JPD 2005-2025, pemerintah
daerah bertekad membangun masyarakat yang cinta
pendidi-kan.(ica)
RPJMD 2011-2015Agar Pembangunan Menjadi Terarah
Agar perencanaan pembangunan daerah memiliki arah/tujuan yang
jelas dan berkes-
inambungan, maka penyusunannya harus tetap mengacu kepada data
perkembangan
pembangunan periode sebelumnya.
PenyerahanPerdaRPJMDolehKetuaDPRDkepadaBupati.(f/herfa)
-
SalahSatupotretPendidikanKabupatenLimapuluhKota.(f/muhammad)
4 U T A M A NO.73/X/201215 JANUARI 2012
Salah satu sektor yang menjadi prioritas dalam RPJMD (Ren-cana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Lima-puluh Kota, yang
belum lama ini dis-ahkan menjadi Perda (peraturan dae-rah) melalui
sidang paripurna DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, adalah pembangunan
sektor pendidikan.
Seperti dikatakan Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori
Marajo bahwa menyadari kebutuhan akan sum-ber daya manusia (SDM)
yang berkuali-tas, pemerintah daerah menetapkan sek-tor pendidikan
sebagai salah satu sector yang mendapatkan perhatian. Untuk itu,
pada RPJMD tahun 2011-2015 yang merupakan periode kedua dari RPJPD
2005-2025, pemerintah daer-ah bertekad membangun masyarakat yang
cinta pendidikan, katanya.
Pembangunan sektor pendidikan, menurut Bu-pati Alis Marajo,
memang mendesak dilakukan, antara lain dimaksudkan untuk menyiapkan
SDM yang berkualitas untuk menjawab tantangan Ka-bupaten Limapuluh
Kota ke depan. Ini meru-pakan investasi jangka panjang, sebut
Bupati. Keterbatasan potensi SDA Limapuluh Kota dan berbagai
komplek-sitas persoalan ke depan, jawabannya dengan menyiapkan SDM
yang berkualitas.
Dasar lain untuk menggenjot SDM berkualitas, tambah Bupati Alis
Marajo, karena Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten
Limapuluh Kota dinilai masih jauh dari harapan. Meru-juk data, IPM
Kabupaten Limapuluh Kota baru mencapai angka 73,95. Secara
na-sional, Kabupaten Limapuluh Kota be-rada pada peringkat 246 dari
497 kabu-paten/kota se Indonesia, serta peringkat 12 dari 19
kabupaten/kota di Sumatera Barat.
Jawabannya? Karena itu kita mesti memacu pembangunan di bidang
ekono-mi, pendidikan dan kesehatan, supaya IPM meningkat lebih
tinggi lagi, ungkap Bupati Alis Marajo. Menurut dia, ber-dasarkan
data tahun 2009 komponen-komponen IPM Limapuluh Kota, terlihat daya
beli masyarakat minimal sudah mencapai Rp608,70 ribu per bulan,
an-gka melek huruf 98,71 persen dan rata-rata lama sekolah 7,8
tahun, serta angka harapan hidup mencapai 68,42 tahun.
Walau begitu, ketertinggalan cukup be-sar terjadi pada komponen
rata-rata lama sekolah yang belum sesuai dengan pro-gram wajib
belajar 9 tahun. Bila IPM ide-alnya 85, maka IPM Limapuluh Kota
tert-inggal cukup jauh. Dalam RPJMD kedua ini diharapkan IPM itu
bisa ditingkatkan, ulasnya.
Bicara masalah kemiskinan dan pen-gangguran di Kabupaten
Limapuluh Kota, menurut Bupati Alis Marajo, sejak 5 ta-hun terakhir
terlihat dampak positif dari upaya penanggulangan kemiskinan
mel-alui berbagai program yang diluncur-kan pemerintah, baik
pemerintah pusat maupun daerah. Dari 42 ribu jumlah warga miskin
2005 atau 13,37 persen tu-run menjadi 31 ribu lebih, atau rata rata
2.000 orang per tahun, jelasnya lagi.
Diakui Bupati Alis Marajo, jumlah war-ga miskin yang belum
terjamah program masih tergolong besar, ditambah jumlah
warga miskin yang baru. Karena itu, ulas bupati, program
pen-gentasan kemiskinan di daerah ini belum bisa dihentikan,
bah-kan perlu didorong dan dipacu di masa mendatang.
Sementara pengang-guran terbuka 10.482 orang atau 6,09 pers-en
dari jumlah angka-tan kerja. Partisipasi angkatan kerja tidak
mengalami pening-katan berarti. Tahun 2009 hanya 72,19 persen,
perlu beru-paya lebih keras lagi untuk menyediakan
lapangan kerja baru, sebut Alis Marajo. Untuk itu perlu perlu
peningkatan kinerja ekonomi daerah, mendorong perubahan sektor
perekonomian dari agraris menjadi industri agraris sebagai landasan
mewu-judkan agroindustri. Perlu dipacu dina-mika sektor agraris,
sektor riil, investasi dan industri pariwisata, tegasnya.
Sektor lain yang juga termaktub di RP-JMD Kaupaten Limapuluh
Kota 2011-2015 adalah pembangunan sektor kepariwisataan. Untuk
sektor ini, Pem-kab Limapuluh Kota benar-benar serius mengembangkan
potensi pariwisata dae-rah itu. Lembah Harau dan Bungsu Resor
menjadi dua potensi wisata yang akan segera dikembangkan, sebagai
jualan utama untuk menarik minat wisatawan supaya datang berkunjung
ke Limapuluh Kota.
Keseriusan tersebut bukan hanya wa-cana semata, tapi dimasukkan
dalam rencana pengembangan kawasan wisata itu dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pemban-gunan Jangka
Menengah (RPJMD),kata Kepala Bappeda Limapuluh Kota Novian
Burani, kepada Singgalang, Kamis (3/11).Dikatakan, pengembangan
kawasan
wisata tersebut akan sejalan dengan pengembangan Sarilamak
sebagai Ibuko-ta Kabupaten (IKK) Limapuluh Kota. Pada tahap awal,
pengembangan kawasan wisata akan dimulai dengan perbaikan akses
jalan menuju daerah wisata terse-but. Jika dua kawasan itu selesai
dikem-bangkan, kemungkinan PAD Limapuluh Kota dapat terdongkrak
hingga 10 persen.
Sementara itu, pengelola kawasan wisa-ta paralayang Bungsu Resor
Havid, yang ditemui di tempat terpisah mengemuka-kan, potensi
kawasan Bungsu Resor me-mang sangat besar untuk dikembangkan.
Apalagi dengan adanya wisata dirgantara yang ditawarkan, akan
semakin menam-bah minat wisatawan untuk berkunjung.
Kendala saat ini, menurut Havid, akses jalan dan penginapan yang
belum mak-simal.
Untuk itu, pihak pengelola meminta ke-
pada dinas terkait, agar masalah tersebut betul-betul menjadi
perhatian yang se-rius.
Harus MengetahuiPemindahan pusat pemerintahan Ka-
bupaten Limapuluh Kota dari Kota Pay-akumbuh ke Sarilamak di
Kecamatan Harau sejak beberapa tahun terakhir, di-rasakan belum
dibarengi pembangunan dan pengembangan faktor pendukung, sehingga
perkembangan Kota Sarilamak sebagai ibukota Kabupaten Limapuluh
Kota masih terkesan lambat.
Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. Asyirwan Yunus ternyata
menyadari kondisi itu. Saat menghadiri serah ter-ima jabatan Camat
Harau dari pejabat lama Basnida Eridal kepada pejabat baru Elfi
Rahmi, Rabu (19/1) siang, Asyirwan berkali menegaskan pentingnya
aparat kecamatan mengetahui konsep pengem-bangan wilayah Harau
sebagai ibukota Kabupaten Limapuluh Kota.
Camat bersama perangkatnya harus mengetahui pengembangan wilayah
Kota Sarilamak, sebagaimana yang dimaksud
Pasal 12 Peraturan Daerah Nomor 18 Ta-hun 2002, kata Asyirwan
Yunus.
Asyirwan Yunus mengatakan, dalam Perda Nomor 18 tahun 2002,
pengem-bangan Kecamatan Harau disesuaikan dengan karakteristik
wilayah. Misalnya Jorong Sarilamak dan Jorong Purwajaya di Nagari
Sarilamak, disiapkan sebagai pusat utama Kota Sarilamak dengan
fung-si sebagai pusat perdagangan regional dan perkantoran.
Sedangkan Jorong Kototangah, Jorong Lubuakbatingkok, dan Jorong
Tigobalai di Nagari Lubuakbatingkok, disiapkan sebagai pusat
agribisnis, pertanian, dan pemukiman. Begitupula dengan Jorong
Gurun dan Jorong Lubuakjantan, Nagari Gurun.
Adapun Jorong Ketinggian, Nagari Sarilamak, selain disiapkan
sebagai pusat perumahan bagi pendatang yang bekerja pada sektor
pemerintahan. Juga diren-canakan sebagai pusat industri pengo-lahan
dan pusat perkantoran beberapa instansi pemerintah.
Sementara itu Nagari Tarantang, diren-canakan bakal menjadi
pusat kegiatan pariwisata dan produksi pertanian.Ke-mudian, Jorong
Aiaputiah dan Jorong Bu-luhkasok, disiapkan sebagai lahan cadan-gan
bagi perkembangan kota, terutama bagi pemukiman dan perdagangan.
Na-gari Pilubang, selain direncanakan seba-gai pusat agro industri,
disiapkan pula sebagai cadangan lahan bagi perkem-bangan kota,
jelas Asyirwan Yunus.
Rencana-rencana pengembangan terse-but, diharapkan Asyirwan
Yunus dapat dipahami oleh camat Harau beserta perangkatnya.
Asyirwan meyakini, Elfi Rahmi sebagai camat yang baru dilan-tik,
bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Apalagi Elfi Rahmi sudah
punya pengalaman. Bahkan pernah menjadi Camat Guguak semasa
kepemimpinan Limapuluh Kota di bawah duet Bupati Alis Marajo dan
Wakil Bupati Amri Dar-wis.(muhammad)
Membuat Masyarat Cinta Pendidikan
Pada RPJMD tahun 2011-2015 yang meru-pakan periode kedua dari
RPJPD 2005-2025,
pemerintah daerah bertekad membangun masyarakat yang cinta
pendidikan.
AlisMarajo.(f/herfa)
HNovianBurano,KepalaBappedaKab.Lima-puluhKota(f/herfa)
AsyirwanYunus,WabupKabupatenLimapuluhKota(f/herfa)
-
5 U T A M A NO.73/X/201215 JANUARI 2012
Berminat menjadi penerbang atau pi-lot? Tidak lama lagi tak
perlu jauh-jauh belajar sampai ke Pulau Jawa sana. Ada rencana,
dalam waktu dekat akan didirikan sekolah penerbang di Ka-bupaten
Limapuluh Kota, yang bangunan fisiknya direncanakan akan didirikan
di daerah Piobang, Kecamatan Payakumbuh, di lokasi eks lapangan
terbang.
Tidak hanya sekolah penerbang, Kabu-paten Limapuluh Kota juga
akan punya ter-minal satelit yang rencananya akan diban-gun di
daerah Batu Balang, Kota Sarilamak, Kecamatan Harau. Tapi ada
syarat untuk mendirikan kedua bangunan dengan fungsi
berbeda tersebut, yaitu masyarakat yang berada di lokasi atau di
nagari bersangkutan, harus bisa menyediakan tanah yang diperlukan
untuk lokasi keduanya.
Keberhasilan kita memiliki sekolah penerbangan di dae-rah
Piobang, akan sangat ditentukan oleh bagaimana sambutan masyarakat,
dan ke-sediaan masyarakat mengalokasikan tanah yang akan
dibebaskan. Kalau persyaratan demikian bisa kita penuhi, tentu
Limapuluh Kota bakal memiliki sekolah penerbangan pertama Indonesia
di luar Jawa. Demikian juga halnya dengan terminal satelit, ujar
Kepala Dinas Perhubungan Limapuluh Kota, Drs. Rasdison.
Bicara tentang kelanjutan lapangan ter-bang Piobang, bila kelak
sekolah pener-bang jadi didirikan, menurut Rasdison, se-cara tidak
langsung akan bisa aktif, minimal untuk lapangan terbang kegiatan
sekolah penerbangan itu. Namun, kalau memang kebutuhannya mendesak
seperti Pasaman Barat, tidak tertutup kemungkinan Kabu-paten
Limapuluh Kota juga bisa memiliki lapangan terbang perintis itu,
tambahnya.
Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim
juga memberi sinyal positif tentang pen-gaktifan kembali Bandara
Piobang.Menurut Muslim yang mantan Bupati Padang Paria-man itu, dia
bersama Ketua DPRD Sumbar Yulteknil, Bupati Alis Marajo, Wakil
Bupati Asyirwan Yunus, Sekkab Resman Kamars, Asisten I Sekkab Don
Adonis, Camat Pay-akumbuh Rahmad Hidayat, Wali Nagari Piobang Prima
Agni dan sejumlah pejabat, telah berkunjung ke Piobang, belum lama
ini.
Kita sangat mendorong Bandara Piobang dihidupkan kembali, kata
Muslim seba-gaimana dilansir Padang Ekspres. Kita akan bahas
(masalah ini) ini bersama Pem-kab Limapuluh Kota. Setidaknya,
Bandara Piobang bisa menjadi Bandara alternatif setelah Bandara
Internasional Minangka-bau di Padangpariaman, tambah pejabat yang
lama mengabdikan diri di lingkungan Bulog itu.
Sebelumnya atau Januari lalu, Wali Kota
Payakumbuh Josrizal Zain juga menga-takan, Bandara Piobang
strategis untuk dihidupkan. Bandara tersebut akan me-nambah akses
transportasi udara, sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi di
kabupaten/kota dalam wilayah Sumbar Ba-gian Utara.
Bandara Piobang sudah ada sejak zaman Kolonial Belanda. Bandara
ini pernah digu-nakan Presiden Soekarno dan Wakil Pres-iden
Mohammad Hatta, waktu berkunjung ke Luak Limopuluah Koto. Sekitar
tahun 2008 lalu, pernah dilakukan study kelaya-kan untuk
menghidupkan Bandara Piobang. Saat itu, direncanakan Bandara
Piobang akan dijadikan sebagai bandara feeder atau Bandara
pengumpan, untuk transpor-tasi kargo dan mengangkut hasil
pertanian. Panjang landasan yang disiapkan untuk Bandara Feeder
Piobang mencapai 1.400 meter atau jauh lebih panjang Bandara Rokot,
Kabupaten Mentawai.(edi.s)
Mau Jadi Pilot? Tak Perlu Lagi Belajar sampai ke Jawa
Keberhasilan kita memiliki sekolah pener-bangan di daerah
Piobang, akan sangat diten-tukan oleh bagaimana sambutan
masyarakat,
dan kesediaan masyarakat mengalokasikan tanah yang akan
dibebaskan.
Kualitas pendidikan di Ka-bupaten Limapuluh Kota dinilai
sementara kalangan masih jauh dari yang diharapkan. Bupati
Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo membuk-tikan sendiri
hal itu. Ketika mel-akukan kunjungan kerja ke sejum-lah Kecamatan,
beberapa waktu lalu, Bupati menyaksikan sendiri lemahnya kemampuan
anak didik dan guru.
Sejumlah Guru SD di Kabupaten Limapuluh Kota , yang ditanya
Bupati dengan soal matematika sederhana, tidak mampu men-jawab.
Apakah karena penilaian Bupati itu, lalu terjadi mutasi
besar-besa-ran di lingkungan Dinas Pendidi-
kan Kabupaten Limapuluh Kota? Tidak jelas benar, memang. Tapi
satu hal yang pasti, belum lama ini di kalangan pimpinan lembaga
pendidikan di daerah ini, mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK,
terjadi mutasi besar-besa-ran. Mutasi kali ini melibatkan ratusan
kepala sekolah berbagai tingkatan.
Lihatlah, sebanyak 70 guru SD, SMP, SMA dan SMK di Kabu-paten
Limapuluh Kota, menda-pat amanah di penghujung tahun 2011. Mereka
dipercaya Bupati Alis Marajo dan Wakil Bupati Asy-irwan Yunus,
menjabat sebagai kepala pada 70 SD, SMP, SMK dan SMA. Sementara 70
guru itu mendapat amanah, sebanyak 89
kepala sekolah mengalami mutasi atau rotasi. Tapi umumnya,
mere-ka dimutasi ke kecamatan yang sama, ujar Kepala Dinas
Pendidi-kan Indra Kesuma.
Indra Kesuma berharap kepada 70 guru yang memperoleh aman-ah
sebagai kepala sekolah dan 89 kepala sekolah yang mengalami promosi
atau mutasi, agar men-jalankan amanah sebaik-baiknya, dan tetap
mengacu kepada pera-turan perundangan-undangan. Sebab, di tangan
mereka digan-tungkan harapan untuk memaju-kan dunia pendidikan di
daerah ini, yang erat kaitannya dengan penyiapan SDM (sumber daya
manusia) yang berkualitas, ujarn-ya.
Sementara Wakil Bupati Lima-puluh Kota Asyirwan Yunus saat
melantik 70 guru, 80 kepala se-kolah, 1 kepala TK, dan 5 pejabat
eselon IV di jajaran Dinas Pendid-ikan mengatakan, pengangkatan
para kepala sekolah telah melalui proses seleksi yang secara
nomar-tif disebut penilaian akseptabilitas.
Penilaian akseptabilitas itu meliputi uji kompetensi, standar
kualifikasi umum dan khusus ser-ta ketetapan penempatan, kata
Asyirwan, yang mantan anggota DPRD Provinsi sumatera Utara itu.
Makanya, kita minta para kepala sekolah dapat mengemban dan
menjalankan tugas dengan baik. Perlu diingat, memimpin sekolah
tidak sama dengan mem-
impin lembaga birokrasi, politik atau ormas, tambah
Asyirwan.
Karena para kepala sekolah yang dilantik kemampuannya su-dah
sesuai dengan standar-standar yang digariskan, diharapkan
ke-beradaan mereka di lembaga-lembaga pendidikan yang mereka pimpin
mampu membawa angin segar ke arah yang lebih baik dalam rangka
menciptakan du-nia pendidikan di Limapuluh Kota yang
berkualitas.
Selain itu dimaksudkan untuk mendongkrak mutu pendidikan di
Kabupaten Limapuluh Kota, se-hingga tidak ditemukan lagi guru dan
pengawas yang tak mampu menjawab pertanyaan soal Ku-bus.(Mike)
Drs.Rasdison,kadishubkominfoKabupatenLimapuluhKota.(f/edi.s)
Mutasi di Lingkungan Disdik
Untuk Dongkrak Mutu Pendidikan
KunjunganWagubSumbarkelokasiBandaraPiobangKabupatenLimapuluhKota.(f/herfa)
PenandatangananBeritaAcaraPelantikanKepalaSekolaholehWabupAsyirwanYunus.(f/herfa)
PidatopelantikanKepsekolehWabupAsyirwanYunus.(f/herfa)
SuasanapengambilansumpahjabatanKepalaSekolah.(f/herfa)
-
MelatiAsyifa,BayiMalangbutuhulurantangankitasemua.(f/herfa)
6 P E R I S T I W A NO.73/X/201215 JANUARI 2012
Bupatimenyalamiorangtuakorbantenggelam.(f/edi.s)
BupatitinjaulokasihilangnyaArdi.(f/edi.s)
TANJUNGPATI - Abdi Dwi Kusuma,13, bocah asal Nagari Talanganau,
Kecama-tan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapu-luh Kota yang hanyut di
Batang Sinamar, persisnya di Nagari Lubuakbatingkok, Kecamatan
Harau, sejak Senin (11/12) lalu, akhirnya berhasil ditemukan.Sabtu
(17/12) sekitar 07.30 WIB, oleh seorang ibu, Baidah, 54, warga
Nagari Kototuo, Harau yang hendak buang air besar seka-ligus
mencuci pakaian dan membasuh piring di aliran Batang Sinamar
tersebut.
Tadi, sebelum mencuci pakaian, saya melihat ada jenazah
mengapung di Batang Sinamar. Saya langsung berpikir, mungkin ini
jenazah bocah yang hanyut sejak Senin lalu, kata Baidah kepada
sejumlah wartawan. Baidah yang ting-gal sekitar 1 kilometer dari
tempat Abdi mula-mula dilaporkan hanyut, langsung memberitahu warga
lainnya. Seketika, lokasi penemuan Abdi di Nagari Kototuo menjadi
lautan manusia.
Tidak lama berselang, sekitar enam
penambang pasir yang tinggal di Nagari Kototuo, langsung
menceburkan diri ke dalam Batang Sinama, untuk men-gevakuasi
jenazah Abdi yang sudah menggelembung dan membusuk.
Kami sudah ikut mencari anak ini sejak Senin lalu, dengan penuh
ikhlas sebagai warga yang ingin membantu warga lain yang sedang
dirundung duka. Kami ikhlas, juga karena sungai ini ada-lah mata
pencaharian, sekaligus sumber penghidupan kami, kata salah seorang
penambang.
Bersamaan dengan evakuasi yang di-lakukan para penambang, tim
SAR Ga-bungan terdiri BPBD, Kodim 0306 Li-mapuluh Kota, Polres
Limapuluh Kota, Denzipur Padangmangateh, dan kelom-pok pencinta
alam juga ikut mendatangi lokasi.
Sekitar pukul 08.15 WIB, jenazah Abdi berhasil dievakuasi dari
Batang Sinama dan dibawa ke RSUD Adnan WD Paya-kumbuh. Jenazah anak
pasangan suami-
istri Perisman dan Inang itu dibawa den-gan menggunakan ambulans
gratis yang disediakan Partai Demokrat.
Sesampai di RSUD Adnan WD, jenaz-ah Abdi diperiksa petugas
medis. Tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh su-lung dari tiga
bersaudara tersebut. Seh-ingga disimpulkan, Abdi memang men-inggal
karena hanyut saat memancing ikan bersama temannya Edo Putra, 13,
asal Lubuakbatingkok.
Begitu selesai pemeriksaan medis, atas permintaan Bupati
Limapuluh Kota dr.Alis Marajo, jenazah Abdi langsung dipulangkan ke
Nagari Talanganau den-gan menggunakan ambulans Pemkab Li-mapuluh
Kota.
Bupati ingin menggunakan ambu-lanc Pemkab, merupakan suatu
bentuk kepedulian Alis Marajo, selaku Bupati Kabupaten Limapuluh
Kota yang se-lalu mengikuti perkembangan pencar-ian korban yang
hanyut. Karena hany-utnya bocah tersebut sudah menjadi
musibah yang banyak menarik perhatian masyarakat, khususnya
masyarakat Li-mapuluh Kota dan Payakumbuh,ujar Indra Fianto, Bsc,
wakil Komisi DPRD Limapuluh Kota.
Bupati Limapuluh Kota dr.Alis Mara-jo, atas kepedulian dan
partisipasi aktif Partai Demokrat mensiagakan satu unit mobil
ambulance milik partai demokrat, menyampaikan rasa haru dan
ungka-pan terimakasihnya atas pribadi dan Pemkab Limapuluh Kota.
Terimakasih kepada pengurus Partai Demokrat atas kepeduliannya
selama masa pencarian dan pengangkutan mayat Abdi Dwi Ka-suma ke
RSU Adnan WD Payakumbuh. Semoga menjadi pelajaran bagi SKPD terkait
dalam penangan, pencarian dan pengakutan korban bencana alam di
daerah ini, ungkap Alis dihadapan to-koh dan masyarakat Kabupaten
Limapu-luh Kota, ketika malam syukuran dite-mukannya mayat Abdi di
rumah dinas Bupati.(ica)
Bocah Abdi Kusuma Akhirnya Ditemukan!Alis Marajo : Terimakasih
Kepada Demokrat
Tidak jauh dari pinggir Jalan Tan Malaka KM 10, tepatnya di
depan SD Guguak Nunang, Kena-garian Sei. Talang, Kecamatan Guguak,
terlihat sebuah rumah sederhana dengan halaman yang tidak begitu
luas. Di dalam rumah itu kini seorang bayi ma-lang bernama Melati
Asyifa meneruskan hidupnya yang begitu menyakitkan.
Setiap malam selalu terdengar rintihannya yang menyanyat hati.
Seperti dia hendak mengatakan tidak lagi sanggup melawan beban
penyakit. Tapi apalah daya, bayi itu belum bisa berbicara. Perutnya
yang be-gitu besar, ditambah hernia yang menutupi kemaluan,
merupakan derita yang mesti ditahan di saat usianya masih sangat
kecil. Kulitnya tampak sedikit keriput.
Syifa begitu ia akrab disapa-- adalah buah hati pasangan Deli
dan Yanti, yang mengidap penyakit kelainan fungsi hati sehingga
hatinya tidak bisa bek-erja sebagaimana mestinya. Akibatnya, perut
Melati kian membesar. Dengan membesarnya perut, diiringi dengan
hernia sehingga sampai menutupi kemaluan-nya.
Syifa dilahirkan pada 13 Mei 2011 lalu. Saat di-lahirkan,
semuanya normal-normal saja, ujar Yanti, ibunya. Yang agak janggal,
saat Syifa muncul pertama kali ke bumi, beratnya 2,2 kg, suatu
ukuran berat bayi yang berada di bawah standar.
Awal mula memburuknya kondisi Syifa yaitu di usia yang kelima
hari. Dia tidak mau minum susu, lalu
tubuhnya menguning. Sampai sore, ayahnya pulang kerja langsung
dibawa ke rumah sakit terdekat. Tapi kondisi Syifa tidak juga
membaik. Sampai akhirnya di rawat di Rumah Sakit Ciptomangunkosumo
Jakarta, dan dokter menyatakan bahwa solusinya melalui
pen-cangkokan hati. Biayanya cukup besar, sekitar Rp300 juta.
Angka itu tentu sangat berat bagi orangtua Syifa. Maklum, ayah
sang bocah hanya security di Bank BCA Bogor, sementara ibunya
sebagai ibu rumah tangga biasa. Makanya, keluarga itu memutuskan
untuk pu-lang kampung, sementara sang ayah tetap tinggal di Bogor
untuk menjalankan tugas buat mencari nafkah. (sri rahmi)
HUMANIORA
Melati Asyifa Butuh Bantuan
Idap Kelainan Fungsi Hati,Tiap Hari Meraung Kesakitan
-
7 A G R O P O L I T A N NO.73/X/201215 JANUARI 2012
Tidak satu jalan ke Roma, memang. Tak pula ciat (baca: ciek =
satu) cara untuk membuka usaha. Yang penting ada kemauan yang kuat.
Tidak ada modal, misalnya, pemerintah siap memberi ban-tuan dengan
berbagai jenis dan bentuknya. Tak cuma sampai di sana, pemerintah
melalui dinas/instansi terkait juga siap memberi bimbingan teknis
yang diperlukan.
Yang terpenting, bantuan itu harus digunakan sesuai dengan
ketentuan yang telah digariskan. Jangan coba macam-macam, kalau
tidak ingin berurusan dengan hukum. Sikap mental sebagian
masyarakat penerima bantuan selama ini yang men-empatkan bantuan
pemerintah sebagai pemberian yang tidak harus
dipertanggungjawabkan, yang menyebabkan banyak bantuan tak mencapai
sasaran, sudah tidak saatnya lagi diperta-hankan.
Paradigma sudah berubah, penggunan dana bantuan sosial atau dana
kegiatan bidang pe-ternakan, saat ini lebih banyak direncanakan dan
dilaksanakan kelompok tani atau kelompok ternak, kata Kepala Dinas
Pe-ternakan Limapuluh Kota, Pri-yadi Budiman. Makanya, kita minta
kepada pengurus dan ang-gota kelompok agar lebih cer-mat. Jangan
sampai terpeleset ke ranah hukum, tambah Priyadi, wanti-wanti.
Menurut Priyadi, seperti dilan-sir Padang Ekspres, sepanjang
2011, Kabupaten Limapuluh Kota memperoleh 12 jenis ban-tuan dan
kegiatan peternakan yang bersumber dari APBN mau-pun APBD Sumbar,
dengan nilai sekitar Rp7,2 miliar. Bantuan atau kegiatan yang
dikelola 40 kelompok tersebut yang tersebar di sejumlah kecamatan
di Lima-puluh, dan dinilai sangat rawan
mengalami penyimpangan.Priyadi pun mengakui potensi
kerawanan di dalam bantuan dan kegiatan peternakan yang diterima
oleh para petani. Ma-kanya, Priyadi me-warning 40 kelompok penerima
bantuan atau kegiatan yang bersumber dari APBN 2011 dan APBD Sumbar
2011, agar berhati-hati dalam menggunakan dana ban-tuan sosial
ataupun dana keg-iatan bidang peternakan yang jumlahnya cukup
besar.
Di antara bantuan sosial atau kegiatan peternakan yang
di-lakukan di Limapuluh Kota ta-hun 2011 adalah Sarjana Mem-bangun
Desa. Dalam kegiatan ini, pemerintah melalui APBN mengucurkan
bantuan sapi sekitar Rp3,464 miliar buat 14 kelompok yang tersebar
di 13 nagari. Kelompok yang mener-ima bantuan itu adalah Kelom-pok
Lengkok Mekar Kototinggi dan Kelompok Limausin Ban-jalaweh.
Kemudian, Kelompok Jaya Ber-sama Maek, Batang Liki Kurai, Bama
Putra Jati Guguak VII Koto Talago, Sago Sejati Situjuah-gadang,
Ruhul Jadid Mungo, Salmadani Batupayuang, Ke-luarga Batupayuang,
Lereng Sago Sungaikamuyang, Saiyo Mandiri Mungo, Klato Andaleh,
Sejahtera Dihulu Situjuah, dan Kelompok Masa Depan Solok
Bio-Bio.
Selain itu, pemerintah mela-lui APBN 2011 juga mengucur-kan
bantuan penyelamatan sapi betina produktif senilai Rp1,375 miliar.
Bantuan ini direncanakan dan dilaksanakan oleh Kelom-pok Sinar Pagi
Labuahgunuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban dan Kelompok Siontah,
Kecama-tan Situjuah Limo Nagari, beber Priyadi.
Selanjutnya, ada pula bantuan pengelolaan pengembangan embung
sebesar Rp200 juta dari
Dirjen Pengelola Sarana dan Prasarana Peranian, Kemen-terian
Pertanian. Bantuan ini dikelolah oleh Kelompok Luak Banto Saiyo
Situjuah Banda Dalam, Kelompok Sakato Hala-ban, Limko Jaya Kubang,
dan Kelompok Sepakat Maek.
Bersamaan dengan pengem-bangan embung, ada pula pengembangan
irigasi tanah senilai Rp194 juta. Bantuan ini dikucurkan untuk
Kelompok Surau Lobuah Taeh, Ujuang Bukik Sarilamak, Harapan
Jaya
Kototinggi, Kelompok Subur dan Kelompok Siboluk, Nagari
Koto-tuo, Kecamatan Harau.
Kemudian, ada pula program pembukaan lahan sapi senilai Rp199
juta dan jalan produksi senilai Rp100 juta. Kedua kegia-tan ini
sama-sama direncanakan dan dilaksnakan oleh Kelompok Luak Bantu,
Jorong Subarang-tabek, Nagari Situjuah Banda Dalam, Kecamatan
Situjuah Limo Nagari, ujar Priyadi yang putra asli Guguak VIII
Koto.
Sementara dari APBD Sumbar, Satker Provinsi Sumbar men-gadakan
kegiatan ulik baru atau Inseminasi Buatan (IB) untuk daerah yang
sulit melaksanakan IB. Kegiatan senilai Rp337,2 juta ini
dilaksanakan Kelompok Maju Jaya Duriantinggi Kapur IX, Damai
Sejahtera Sikabu-Kabu Tanjuang Haro Padang-Panjang
Taehbukik, Taratak Kubang, Ngarai Indah Tanjung Bungo Su-liki,
dan Bukit Mbayang Baruah-gunuang.
Sedangkan kegiatan pengem-bangan unggas pedesaan se-nilai
Rp137,3 juta, dilaksana-kan kelompok Harapan, Nagari Batupayuang,
Lareh Sago Hala-ban. Kegiatan pengembangan ternak puyuh senilai
Rp51 juta, dilaksanakan Tegar Top, Nagari Guguak VIII Koto dan
pengem-bangan kambing PE senilai Rp148,5 juta dilaksanakan Tu-nas
Harapan, Taehbukik.
Adapun kegiatan pengem-bangan integrasi tanaman den-gan ternak
senilai Rp295 juta, di-laksanakan kelompok Simental Jaya,
Sungaitalang. Sementara, kegiatan penyelamatan betina produktif
berupa pemberian bantuan untuk sapi bunting, di-lakukan oleh
kelompok Subur Halaban, Teguh Karya Luak dan Sakinah Harau.
Selain itu, terdapat dua kelom-pok yang akan menerima pro-gram
Gerakan Pensejateraan Petani, yakni Jaya Bersama dan Saiyo, Nagari
Sungairimbang. Namun jumlah bantuan untuk kelompok ini, belum bisa
diketa-hui. Sedangkan untuk kelompok yang menikmati Kredit Ketahan
Pangan dan Energi dari Bank Nagari, dengan bunga subsidi
Kementerian Pertanian, sudah 13 kelompok.
Pabrik KulitMasih soal pembangunan di
sub-sektor peternakan, guna menampung kulit ternak yang dipotong
di Rumah Potong He-wan (RPH) Kota Payakumbuh, termasuk hewan-hewan
ternak yang dihasilkan para petani di daerah ini, sekaligus untuk
membuka peluang kerja, Pem-kab Limapuluh Kota berencana untuk
membangun pabrik kulit.
Pembangunan pabrik kulit masih menjanjikan, karena pe-luang
pasar kulit saat ini masih terbuka lebar. Selain itu,
ke-beradaannya mampu membuka peluang atau kesempatan kerja bagi
masyarakat Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. Oto-matis bakal
mengurangi angka pengganguran di daerah ini,
ungkap Kepala Bappeda Lima-puluh Kota, Novian Burano ke-pada
Haluan.
Dikatakan Novian, usaha itu mungkin belum masuk priori-tas bagi
Pemko Payakumbuh, sehingga Limapuluh Kota men-yatakan minatnya.
Program itu dilaksanakan setelah RPH terse-but beroperasi maksimal.
Untuk merealisasikannya, tentu dilaku-kan terlebih dahulu MoU
(mem-orandum of understansding) dengan Pemko Payakumbuh.
Pada bagian lain diingatkan-nya, masyarakat peternak di
Ka-bupaten Limapuluh Kota dihara-pkan ikut serta sebagai pemasok
ternak potong ke RPH. Hal itu merupakan peluang usaha bagi para
petani peternak daerah ini. Peluang itu perlu dimanfaatkan supaya
peternak semakin ber-gairah membudidayakan ternak sapi potong.
Kabupaten Limapuluh Kota, menurut Novian lagi, punya potensi
lahan penggembalaan ternak yang cukup luas. Popu-lasi ternak hampir
mencapai 70 ribu ekor, yang tersebar di 13 ke-camatan. Diharapkan
peternak Limapuluh Kota meningkatkan lagi usahanya di sektor
peterna-kan sapi potong. Jangan sampai mereka tertinggal dari
peternak di Payakumbuh yang punya la-han terbatas, katanya,
mengin-gatkan.
Disisi lain, Gubernur Sumbar Ir-wan Prayitno sudah mencanang-kan
program satu sapi satu petani, yang dimaksudkan untuk mendukung
swasembada daging tahun 2014. Kebijakan gubernur ini perlu disikapi
dengan serius oleh semua pihak agar usaha ternak sapi potong di
Limapuluh Kota bisa lebih berkembang.
Selain itu, lanjut Novian Bura-no, seharusnya Balai Pembibitan
Ternak dan Hijauan Makanan Ternak (BPT-HMT) Padang Man-gateh,
Kecamatan Luak, ikut ber-partisipasi lebih aktif lagi dalam upaya
membina para peternak sapi potong, khususnya di Ka-bupaten
Limapuluh Kota. Suatu saat nanti, Limapuluh kota akan mampu menjadi
pemasok sapi potong utama untuk RPH, ul-asnya.(fajar/padek)
Kita minta kepada pengurus dan anggota kelompok agar lebih
cermat. Jangan sampai
terpeleset ke ranah hukum.
2011, Limapuluh Kota Terima 7,2 M Bantuan
Tidak Ciat Cara untuk Berusaha
PriyadiBudiman,kadisnak50kota.(f/herfa)
-
PastaGambir.
8 E K O N O M I & B I S N I S NO.73/X/201215 JANUARI 2012C M
Y K
Dalam upaya mengurangi angka kemiskinan, sudah saatnya fokus
pada komoditi-komoditi ung-gulan. Pemprov Sumbar selaku wakil
pemerintah pusat siap mendukung dan memfasilitasi dalam memajukan
sarana dan prasarana bagi perkembangan ko-moditi unggulan di
masing-masing dae-rah di Sumbar, kata Gubernur Sumbar, Irwan
Prayitno.
Salah satu komoditi unggulan Kabu-paten Limapuluh Kota adalah
tana-man gambir. Menurut Gubernur Irwan, gambir merupakan salah
satu komoditi
spesifik unggulan daerah Sumbar yang memasok lebih kurang 80 %
ekspor gambir nasional. Pasar utama komoditi ini adalah
negara-negara India, Pakistan, Bangladesh, Srilangka, Singapura,
Ma-laysia, Taiwan dan Jepang. Bahkan India mengimport 68 % gambir
Indonesia.
Berdasarkan data tahun 2010, menurut Irwan Prayitno, Kabupaten
Limapuluh Kota dan Pesisir Selatan jumlah petani gambir tercatat
sebanyak 9.377 KK (kepala keluarga) dengan luas tanaman 28.325
hektar. Jika 1 hektar lahan gam-bir membutuhkan tenaga kerja
intensif mulai panen sampai olahan sebanyak 3 orang, maka pertanian
tanaman gam-bir mampu menyerap tenaga kerja lebih kurang 84.980
orang, tambahnya.
Produksi gambir sebesar 26.782 ton dan harga rata-rata pada
tingkat petani lebih kurang Rp. 15.000 per kg, dengan demikian
nilai uang beredar dari ko-moditi gambir yang langsung dinikmati
petani lebih kurang sebesar Rp 401,73 miliar per tahun atau Rp33,47
miliar per bulan. Potensi ini tentu dapat sebagai pemicu percepatan
pembangunan pere-konomian daerah dan masyarakat, un-
gkapnya.Gubernur juga menyampaikan, per-
soalan yang terus mendera petani antara lain tingkat harga yang
terlalu rendah. Menyikapi ini perlu menjadi catatan bagi kita,
kenapa sebagai produsen ter-besar kita belum mampu melakukan
penawaran stabilitas harga? Jika perlu ketika harga anjlok kitapun
tidak mel-akukan eskpor lebih. Dengan kata lain,
gambir-gambir tersebut kita simpan, setelah nilai harga stabil
baru kita ekspor secara terukur dan berkesinambungan,
tambahnya.
Irwan mengaku, saat ini para petani gambir masih dihadapkan
sejumlah permasalahan. Antara lain, kurang ter-padunya kebijakan
dan strategi yang komprehensif untuk pengembangan pola pemberdayaan
usaha ekonomi
masyarakat berba-sis gambir; kurang konsistennya men-dukung
akselerasi program, kegiatan dan pembiayaan yang terpadu antara
pemerintah, pemerintah daerah dan dunia usaha; dan masih lemahn-ya
koordinasi dan pengawalan terha-dap pelaksanaan kebijakan yang
di-terbitkan.(mike)
Perlu menjadi catatan, kenapa sebagai produsen terbesar kita
belum mampu melakukan penawaran stabilitas harga? Jika perlu
ketika harga anjlok kitapun tidak melakukan eskpor lebih.
Gubernur Irwan Prayitno :
Jadikan Gambir Produksi Unggulan yang Mensejahterakan
Masyarakat
GubernurSumbar,IrwanPrayitno.
TanamanKomoditigambir.HasilOlahanGambir.
-
9 E K O N O M I & B I S N I S NO.73/X/201215 JANUARI 2012C M
Y K
Tengah Menunggu Datangnya Ajal
Apa pun penyebabnya, seperti yang diurai-kan Gubernur Sumbar
Irwan Prayitno, satu hal yang pasti adalah kondisi perekono-mian
para petani gambir di Kabupaten Limapuluh Kota saat ini sangat
berat. Kami sekarang seakan sedang menunggu ajal, keluh Jasman, 43,
se-orang petani di Kotobangun, Kecamatan Kapur IX.
Ia mengatakan hal itu untuk membahasakan bagaimana beratnya
beban ekonomi sebagai petani gambir yang harus ditanggung, menyusul
anjloknya harga komoditas yang pernah mendapat juluan emas cokelat
itu sejak setahun belakan-gan. Kalau tidak ada juga perbaikan
harga, saya pastikan semua petani gambir di daerah ini akan
menelantarkan ladangnya, dan beralih ke usaha lain yang belum tentu
jenisnya, katanya kepada Sinamar.
Kondisi harga gambir yang tidak kunjung mem-baik bukan saja
berdampak tidak elok bagi pereko-nomian masyarakat. Yang lebih
parah lagi, banyak di antara petani gambir yang memilih membiar-kan
ladang gambirnya ditelan oleh semak-semak karena ketiadaan biaya
untuk membersihkannya. Bila kondisi ini dibiarkan berlarut, bukan
tidak mungkin ladang-ladang gambir itu tak lagi bisa diproduksi
karena dikalahkan oleh rimbunnya semak-semak.
Harga gambir sejak setahun belakangan memang seakan tidak lagi
bersahabat dengan petani gam-bir, yang membuat masyarakat tiga
kecamatan di Kabupaten Limapuluh Kota Kapur IX, Pangkalan Koto
Baru, dan Harauyang jadi sentra produksi gambir, kelimpungan.
Bahkan ada di antara petani gambir yang mengaku tidak lagi mampu
membi-ayai sekolah anaknya, selain ada juga yang men-gaku sumber
penghidupannya di bawah ancaman yang sangat serius.
Harga gambir tidak lagi pernah menyentuh ang-ka Rp15.000/kg,
ujar Fajar, 38, seorang pedagang pengumpul gambir di Kecamatan
Pangkalan Koto Baru. Fajar menengarai, anjloknya harga gambir
karena permintaan dari negara-negara pemesan di kawasan Asia
Selatan sejak beberapa tahun bela-kangan mengalami penurunan yang
amat tajam. Karena permintaan kurang, konsekuensinya har-ga menjadi
anjlok, tambahnya.
Dengan harga yang hanya Rp15.000/kg di ting-kat pedagang
pengumpul, praktis para petani gambir tidak lagi bisa berharap
banyak dari tana-man gambir yang diusahakan mereka dengan cara
bersusah-payah. Dijelaskan Jasman, harga ideal gambir dalam
perhitungan petani minimal 2 gan-tang beras untuk setiap
kilogramnya. Kalau harga beras sekarang Rp15.000/gantang, minimal
harga gambir Rp30.000, katanya.
Berharga Rp25.000/kg saja sudah cukuplah, tambah Jasman. Sebab,
dengan tingkat harga se-banyak itu, seorang petani yang langsung
menjadi pekerja (baca: tukang kampo) di ladang gambir
miliknya sendiri akan bisa meraup penghasilan kotor Rp1
juta/pekan. Di nagari-nagari tertentu, untuk tujuan efisiensi,
pemilik biasanya langsung menjadi pekerja di ladang gambirnya
dengan mel-ibatkan isteri dan anak-anaknya.
Tapi apa yang bisa diharap ketika harga gam-bir terus bergerak
di bawah angka Rp15.000/kg, bahkan tempo-tempo menukik menjadi
hanya Rp13.000/kg? Abasri, 41, petani gambir lainnya di Sialang,
masih dalam kecamatan yang sama, men-gaku bahwa dengan harga
sebanyak itu, seorang pekerja di ladang gambir hanya akan membawa
penghasilan pulang antara Rp200.000 sampai Rp250.000/pekan.
Dihadapkan dengan lonjakan harga barang-ba-rang di pasaran saat
ini, Bisa apa dengan uang sebanyak itu untuk menghidupi keluarga?
ujar Abasri. Makanya, menyusul harga gambir tidak juga kunjung
membaik, bapak dari empat anak itu mengambil langkah ekstrim, yaitu
dengan men-jadi penebang kayu secara liar (illegal logging) di
kampungnya. Daripada anak-bini terancam tidak makan, ujarnya,
berdalih.
Pantauan Sinamar di Pangkalan Koto Baru dan Kapur IX, harga
gambir yang tidak kunjung mem-baik membuat kondisi perekonomian
masyarakat setempat berada pada titik kelesuan yang amat be-rat.
Kalau biasanya tiap hari mobil-mobil angkutan orang dari Kapur IX
penuh sesak untuk membawa penumpang berbelanja ke Payakumbuh,
belakan-gan mobil-mobil tersebut saban hari hanya diisi oleh
beberapa penumpang saja.
Juga jarang kelihatan lalu-lalang kendaraan milik dealer sepeda
motor yang menjajakan dagangann-ya ke nagari-nagari sentra produksi
gambir di ked-ua kecamatan. Pemandangan yang terlihat malah
sebaliknya: kendaraan milik dealer sepeda motor berbagai merek
membawa pulang sejumlah sepe-da motor hasil tarikannya karena
costumer tidak lagi mampu membayar cicilan tepat waktu sesuai
perjanjian yang telah disepakati bersama.(mike)
Petanigambirsedangmengolahgambirhasilproduksi.(f/herfa)
Kecamatan Luas / Are (Ha) Produksi(ton) Produktif Belum Jumlah
ProduktifPayakumbuh 534,00 75,00 609,00 427,20Akabiluru 0,00 0,00
0,00 0,00Luak 0,00 0,00 0,00 0,00Lareh Sago Halaban 449,00 39,00
488,00 792,40Situjuah 0,00 0,00 0,00 0,00Harau 495,50 253,00 748,50
834,10Guguak 34,00 35,00 69,00 37,60Mungka 558,00 27,00 585,00
315,80Suliki 0,00 80,00 80,00 0,00Bukik Barisan 2621,00 24,00
2645,00 3974,50Gunuang Omeh 0,00 0,00 0,00 0,00Kapur IX 5387,50
209,00 5596,50 5764,28Pangkalan Koto Baru 3673,00 67,00 3740,00
5147,50Jumlah 13752 809 14561 17293,38
Luas dan Produksi Gambir Perkebunan Rakyat
Sumber : Kabupaten Limapuluh Kota dalam angka
2011Gambir.(f/in)
PasarGambirSialang;BupatiLimaPuluhKotatinjauPasargambirSialang.(f/herfa)
Petanigambir.(f/in)
-
PenandatangananMoUantaraPemkabLimapuluhKotadanPemkabkampar.(f/herfa)
10 I N F R A S T R U K T U R NO.73/X/201215 JANUARI 2012
Pasangan H. Jefry Noer dan Ibrahim Ali SH dilantik dan diambil
sumpah jabatan-nya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kampar periode
2011-2016 dalam Sidang Paripurna Is-timewa DPRD Kampar di
Bang-kinang, Minggu (11/12). Apa harapan yang bisa dipetik dari
peristiwa politik yang terjadi di kabupaten tetangga itu?
Kita berharap, kesepaha-man (MoU = Memorandum of Understanding)
yang ditanda-tangani antara Pemkab Kam-par dengan Pemkab Lima
Pu-luh Kota beberapa waktu yang lalu tetap ditindaklanjuti, ujar
Kepala Bagian Humas dan Pro-tokoler Pemkab Lima Puluh Kota Muhammad
S, S.Pd. yang ikut menghadiri prosesi pelantikan. Saya pikir,
kesepahaman itu sifatnya strategis bagi kepentin-
gan kedua daerah, tambahnya.Dikatakan kendati tampuk
kepemimpinan Kabupaten Kam-par sudah berbeda antara saat ini
dengan saat MoU ditan-datangani oleh kepala daerah kedua kabupaten
yang berbeda provinsi itu, Muhammad tetap yakin Bupati Kampar yang
baru akan menindaklanjuti butir-butir dalam MoU tersebut, karena
akan berdampak baik bagi Kam-par. Terutama untuk mengurangi jumlah
desa di Kampar yang masih terkungkung dalam isolasi fisik.
MoU antara Pemkab Lima Pu-luh Kota dengan Pemkab Kam-par yang
berada di Provinsi Riau mencakup kesepakatan pemer-intah kedua
daerah untuk mem-bebaskan Balung yang berada di Kecamatan XIII Koto
Kampar, Kabupaten Kampar, dari isolasi
secara fisik. Selama ini sebagian besar warga Balung berbelanja
ke sejumlah pasar di beberapa nagari dalam Kecamatan Pang-kalan
Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Saking terisolirnya kawasan itu, justru hubungan dari Balung
lebih dekat ke Kabupaten Lima Puluh Kota melalui transportasi air
dibandingkan dengan ke Ka-bupaten Kampar. Karena keter-batasan
infrastruktur yang me-madai itulah, maka tidak jarang warga Balung
menjual hasil bu-minya terutama karet alamke nagari-nagari dalam
Kabupaten Lima Puluh Kota. Dengan meng-gunakan sampan, mereka
men-gangkut hasil bumi itu melalui aliran Batang Kampar.
Maka pada Rabu (7/9), ber-tempat di desa Balung, dilaku-kan
penandatangan MoU antara Pemkab Kampar dengan Pemkab Lima Puluh
Kota tentang rencana pembangunan ruas jalan di batas
Kampar-Sumatera Barat yang terletak di Desa Balung.
Penan-datanganan MoU itu langsung dilakukan oleh Bupati Kampar
(kala itu) Drs. H. Burhanuddin Husin, MM dengan Bupati Lima Puluh
Kota dr. Alis Marajo Datuk
Sori Marajo. Turut hadir dalam acara terse-
but di antaranya para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dari kedua daerah, man-tan Sekdakab Kampar Drs. H. Zulher
MS, anggota DPRD Kam-par H.Ujang Ilyas, Camat Pang-kalan Kota Baru,
Camat XIII Koto Kampar, dan undangan lainnya.
Bupati Burhanuddin mem-inta agar MoU itu ditindaklan-juti antara
dinas teknis terkait antara Pemkab Kampar dengan Pemkab Lima Puluh
Kota, baik berkenaan dengan masalah ang-garan dan teknis dari
rencana pembangunan ruas jalan terse-but. Ia juga mengajak Pemkab
Lima Puluh Kota bersama-sama memperjuangkan di provinsi
masing-masing agar jalan ini dapat menjadi jalan negara ka-rena
menghubungkan langsung dua provinsi yang bertetangga tersebut.
Sementara itu, Bupati Lima Pu-luh Kota dr. Alis Marajo Datuk
Sori Marajo dalam sambutannya menyampaikan dukungan atas program
Pemkab Kampar untuk percepatan pembangunan desa Balung sebagai awal
pemban-gunan ke arah yang lebih baik,
terutama terkait rencana pem-bangunan ruas jalan baru yang
dimaksudkan untuk membuka keterisolasian yang selama ini
mengungkung Desa Balung.
Nasruni, SIP Kepala Bagian Humas Pemkab Kampar, kepada Sinamar
menjelaskan, tujuan akhir yang ingin dicapai dari MoU itu adalah
terbukanya jalur alternatif yang menghubungkan Kampar dan Sumbar.
Selama ini antara Kampar dengan Sum-bar hanya dihubungkan oleh satu
ruas jalan saja, sebutnya. Repotnya kalau terjadi bencana longsor,
praktis hubungan darat antara Kampar dan Sumbar ter-putus.
Tapi diingatkan Nasruni, jalan alternatif merupakan program
jangka panjang dari penanda-tanganan MoU tersebut. Ten-tu saja
untuk itu diharapkan dukungan dana dari provinsi dan pusat,
katanya. Sementara program jangka pendek adalah membuka
keterisolasian Balung dengan membuka jalan sepan-jang 8 km ke
Tanjung Pauh, di mana masing-masing 4 km men-jadi tanggung jawab
Pemkab Kampar dan Pemkab Lima Puluh Kota.(evi endri)
Dalam sejarah tata pemerintahan di Provinsi Riau, H. Jefry Noer
meru-pakan satu-satunya kepala daerah yang pernah dilengserkan dari
kursi bupa-ti oleh aksi demonstrasi massa. Itu terjadi saat Jefry
memangku jabatan Bupati Kam-
par periode pertama, masa bakti 2001-2006. Sempat sekitar 17
bulan non-aktif sebagai Bupati Kampar, tapi Mendagri (kala itu)
kembali mengaktifkan Jefry un-tuk menghabiskan sisa masa
jabatannya.
Ketika pada 2006 di Kampar digelar
pemilukada langsung yang pertama, Jefry yang kala itu maju ke
arena pertarungan, berpasangan dengan H. Masnur yang saat itu
menjabat Ketua DPRD Kampar, di-kalahkan oleh pasan-gan Drs. H.
Burha-nuddin Husin, MM dan Teguh Sahono, SP yang diusung Par-tai
Golongan Karya. Jefry pun kemudian banting setir ke du-nia politik,
dan ter-pilih sebagai anggota DPRD Riau periode 2009-2014 dari
Partai Demokrat.
Keadaan berbalik manakala pada 2011 yang lalu kembali di-gelar
pemilukada di Kampar, dan Jefry di bawah panji-panji Partai
Demokrat kem-bali menyatakan maju ke arena pertarungan. Kali ini ia
berpasan-
gan dengan Ibrahim Ali, putera Kampar yang bertugas di Kantor
Imigrasi Batam. Hebatnya, yang ia lawan adalah kandidat yang sama
seperti pilkada Kampar 2006, yaitu Burhanuddin Husin yang
berpasan-
gan dengan Drs. H. Zulher MS.Jika pada pilkada 2006
Burhanuddin
yang memenangi pertarungan, sementara pada Pemilukada Kampar
2011 giliran Jefry Noer dan pasangannya ditetapkan oleh KPU Kampar
sebagai pemenang. Pada Minggu (11/12) lalu di Bangki-nang, melalui
Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kampar, Gubernur Riau HM Rusli
Zainal atas nama Mendagri melantik dan mengambil sumpah Jefry Noer
sebagai Bupati Kampar.
Jadilah Kabupaten Kampar saat ini seakan milik Jefry Noer dan
keluarg-anya. Kalau Jefry dipercaya sebagai Bu-pati yang merupakan
jabatan tertinggi di kalangan eksekutif di daerah itu, sementa-ra
di lingkungan legislatif ada isterinya, Ny. Eva Yuliana Jefry.
Sebagai produk dari pemilu legislatif 2009, Ny. Eva Yuliana dari
Partai Demokrat dipercaya menjadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten
Kampar.
Oleh karena ketentuan, di mana isteri kepala daerah dipercaya
menjadi Ketua Tim Penggerak PKK, maka selain men-jabat Wakil Ketua
DPRD Kampar, di pundak Ny. Eva Yuliana juga tergantung beban lain,
yaitu sebagai Ketua Tim Peng-gerak PKK Kabupaten Kampar. Bagaima-na
koordinasi tugasnya? Karena kami serumah, tentu bisa dengan gampang
di-lakukan, kata Jefry, dalam sambutannya saat pelantikan Ny. Eva
Yuliana sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kampar.(evi endri)
Muhammad yakin Bupati Kampar yang baru Jefry Noer akan
menindaklanjuti butir-butir
dalam MoU itu, karena akan berdampak baik bagi Kampar, terutama
untuk mengurangi jum-
lah desa di Kampar yang terkungkung dalam isolasi fisik.
Menitip HarapanPada Jefry
Daerah Jiran Punya Pemimpin Baru
Jefry Noer Come Back
PelantikanBupatidanWakilBupatiKabupatenKampar,Riau.(f/Humas
Kampar)
-
Para perempuan atau kaum ibu di Kabupaten Lima Puluh Kota saat
ini punya landasan motivasi tersendiri untuk berprestasi. Ikatan
Kelu-arga Dewan (IKD) Kabupaten Lima Pu-luh Kota, yaitu perkumpulan
para isteri anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota periode
2009-2014, akan memberi-kan penghargaan untuk kaum ibu yang dinilai
berprestasi tersebut.
Pemberian penghargaan dilakukan se-jalan dengan peringatan Hari
Ibu. Untuk tahun 2011 lalu, IKD Lima Puluh Kota memberikan
penghargaan untuk enam ibu yang dinilai berprestasi, yang
di-lakukan dalam sebuah acara di Gedung DPRD Kabupaten Lima Puluh
Kota di Sarilamak, Selasa (27/12). Para ibu yang dinilai
berprestasi tersebut berasal dari berbagai kanagarian di Kabupaten
Lima Puluh Kota.
Ketua IKD Kabupaten Limapuluh Kota Ny. Dian Darman Sahladi
mengatakan, pemilihan sekaligus pemberian gelar Ibu Berprestasi
yang dilakukan IKD Lima Pu-luh Kota dimaksudkan untuk memotivasi
kaum ibu, agar terus mendukung kerja keras suami, menyayangi anak,
dan me-nabur kebaikan. Kita berharap, dengan kegiatan itu memancing
kaum ibu untuk berbuat yang terbaik sesuai fungsi dan kompetensi
yang dimilikinya, ujar Ny. Dian.
Menurut isteri Ketua DPRD Lima Puluh Kota Darman Sahladi itu,
wanita yang di-beri penghargaan sebagai Ibu Berprestasi untuk tahun
ini antara lain dari kategori orang tua yang tidak mampu, tapi
mem-punyai keinginan untuk menyekolahkan anaknya, tidak hanya
sampai ke tingkat SLTA tapi sampai ke perguruan tinggi, ungkap Ny
Dian, yang didampingi Ket-ua Panitia Peringatan Hari Ibu IKD Ny.
Gusnita Hanum, sebagaimana dikutip Padang Ekspres.
Gusnita Hanum yang juga istri Nur Mu-hamad Anwar mengatakan
bahwa pen-carian ibu berprestasi antara lain bertu-
juan untuk mengetahui berapa banyak ibu-ibu yang peduli terhadap
pendidi-kan. Dari semua ibu yang memasukkan data ke panitia,
terbukti kalau mereka memang peduli dengan pendidikan, ujarnya. Ini
suatu kemajuan yang san-gat menggembirakan, terangnya lagi.
Sementara itu Pembina IKD Lima Puluh Kota Darman Sahladi pada
kesempatan itu menyampaikan saat ini pemerintah sudah mengakomodir
keterlibatan kaum perempuan. Karena itu, para perempuan diharapkan
terus memperlihatkan kiprah mereka. Ia menyambut baik kegiatan IKD
mencari Ibu Berprestasi, karena langkah itu dinilai akan mampu
memancing mo-tivasi kaum ibu di daerah ini untuk ber-buat yang
lebih baik lagi.
Sebanyak enam wanita di Kabupaten Lima Puluh Kota yang
memperoleh penghargaan Ibu Berprestasi dari IKD Lima Puluh Kota
itu, masing-masing adalah Ny. Budiman dari Kecamatan Mungka sebagai
terbaik I, Syofiani dari Mungo Kecamatan Luak terbaik II, dan
Hasnida dari Muaro Paiti, Kecamatan Kapur IX terbaik III.
Selanjutnya, Yunerli dari Kecamatan Guguak yang meraih gelar
harapan I, Yustina dari Mungka yang meraih gelar harapan II, dan
Yus-nida dari Taram yang meraih gelar hara-pan III.
Penghargaan untuk Ny Budiman diser-ahkan Ketua TP PKK Lima Puluh
Kota Ny. Rismawati Alis Marajo. Adapun peng-hargaan bagi Syofiani
diserahkan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Tien
Septino. Sedangkan peng-hargaan untuk Hasnida diserahkan oleh Ketua
IKD Ny Dian Darman Sahladi. Un-tuk pemegang gelar harapan I sampai
III, penghargaan diserahkan oleh Pembina IKD sekaligus Ketua DPRD
Kabupaten Lima Puluh Kota, Darman Sahladi.
Gerak Jalan Jantung Sehat Jika IKD Lima Puluh Kota menggelar
kegiatan Ibu Berprestasi, lain lagi yang dilakukan Gabungan
Organisasi Wan-
ita (GOW) Kabupaten Lima Puluh Kota dalam menyambut dan
memeriahkan Hari Ibu ke-83 tahun 2011 lalu. Organ-isasi kewanitaan
ini menggelar kegiatan berupa acara gerak jalan jantung sehat dan
lomba membuat teh telur.
Untuk kegiatan gerak jalan, start di-langsungkan di Kantor
Bupati melewati Pasar Sarilamak jalan raya Tanjung Pati, Pondok
Pesantren Al-Kausar dan fin-ish di Kantor Bupati Lima Puluh Kota di
kawasan Bukik Limau Sarilamak. Gerak jalan tersebut diikuti sekitar
500 orang peserta dari kalangan anggota Dharma Wanita Persatuan
(DWP) dan unit DWP, anggota Persit, anggota Bhayangkari, anggota
PKK, dan masyarakat umum lainnya.
Kegiatan gerak jalan jantung sehat ini dilepas oleh Bupati yang
diwakili Sekre-taris Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Drs. Resman
MPd, MH, dan turut dihad-iri Kepala Satuan Kerja Perangkat Dae-rah
(SKPD), Ketua TP-PKK, Ketua DWP, Ketua Persit (Persatuan Isteri
Tentara), dan Ketua Bhayangkari.
Sekdakab Lima Puluh Kota Resman mengatakan, peran perempuan
dalam berbagai aspek kehidupan pembangu-nan sangat penting dan
potensial. Di-katakan penting dan potensial, karena penduduk
perempuan jumlahnya sangat banyak dibandingkan jumlah penduduk
laki-laki saat ini, sehingga memiliki po-tensi besar dalam merajut
dan merekat kembali perdamaian, persatuan, dan ke-satuan
bangsa.
Oleh karena itu, tambah Resman lagi, gerakan GOW, PKK, dan DWP
serta or-ganisasi wanita lainnya, ke depan seyo-gyanyalah lebih
memberikan perhatian sungguh-sungguh terhadap pembangu-nan sosial
keluarga. Kita harus mema-hami keluarga sebagai sebuah potensi
sosial yang besar dan karenanya kita pun harus memiliki strategi
pengembangan yang tepat, sehingga potensi tersebut dapat
menciptakan manfaat dan kema-
slahatan sosial yang luas pula, ujarnya.Memperingati Hari Ibu
pada 22 De-
sember 2011, bukan hanya adanya ke-sadaran untuk memberi arti
terhadap tanggung jawab sosial, namun juga me-nandai bahwa kita
memiliki komitmen kuat dalam mengembangkan peranan sosial dari
organisasi GOW, DWP, Persit, Bhayangkari, PKK, dan kaum ibu,
ka-tanya. Mudah-mudahan dengan komit-men yang sama, kita pun akan
mampu meraih tatanan kehidupan yang lebih baik. Selamat berulang
tahun dan sela-mat berolahraga! Semoga selamat pula menjalani
pengabdian terhadap bangsa, masyarakat, daerah, dan nagari di
Kabu-paten Lima Puluh Kota, pungkas Res-man.(mike)
11 E K O N O M I & B I S N I S NO.73/X/201215 JANUARI
2012
Kita berharap, dengan kegiatan itu memancing kaum ibu untuk
berbuat yang terbaik sesuai fungsi dan
kompetensi yang dimilikinya.
Hai Kaum Ibu, Berprestasilah!
6 Orang Raih Penghargaan
Peringkat I Ny. Budiman
Kecamatan Mungka
Peringkat IINy. Syofiani
Mungo, Kecamatan Luak
Peringkat IIINy. Hasnida
Muaro Paiti, Kecamatan Kapur IX
Harapan INy. Yunerli
Kecamatan Guguak
Harapan IINy. Yustina
Mungka
Harapan IIINy. Yusnida
Taram
Selain harga karet yang terjun bebas sampai 100 persen, ditambah
hujan yang turun berkepanjangan sejak sekitar tiga bulan terakhir,
membuat sejumlah perempuan penderes karet di Nagari Manggilang,
Kecamatan Pangkalan Koto Baru, enggan turun ke kebun untuk
melakukan penderesan karet.
Ndak lai bisa bantu laki (suami), kata Yusnimar, 38, warga
Nagari Manggilang. Dikatakannya, ketika harga karet masih bagus
yang per-nah mencapai Rp18.000/kg, ia ser-ing bekerja ke kebun
menderes ka-ret, dimaksudkan untuk mengurangi beban ekonomi rumah
tangganya. Tapi menyusul turunnya harga karet
yang sampai di bawah Rp 10.000/kg, ditambah hujan yang
berkepan-jangan, membuat Yusnimar meng-hentikan kegiatannya.
Dijelaskannya, saat harga karet masih baik, ia bisa menyumbang
setidaknya Rp 400.000,-/minggu un-tuk biaya rumah tangganya. Karena
tak lagi menderes karet, praktis pen-dapatan keluarga Yusnimar
hanya disandarkan pada hasil pencarian suaminya sebagai pekerja di
ladang gambir. Parahnya lagi, karena harga gambir belum juga
kunjung mem-baik, maka tak banyak hasil yang bisa didapat oleh
suami Yusnimar.(e2)
PelepasanpesertaGerakJalanJantungSehat.(f/herfa)
Tak Lagi Bisa Bantu Suami
PenderesKaretWanita.
6 Orang Ibu BerpestasiPENGHARGAAN
-
SemilokaperubahannamaKabupaten.(f/mul)
12 S O R O T NO.73/X/201215 JANUARI 2012
Sejak beberapa waktu belakangan berkembang wacana mengubah nama
daerah ini dari Kabupaten Li-mapuluh Kota menjadi Limopuluah Koto.
Beragam pendapat pun bermunculan mengiringi wacana tersebut,
termasuk di antaranya implikasi biaya atau anggaran yang mungkin
ditimbulkannya.
Dra. Zuriati M. Hum, dosen pada Fakul-tas Ilmu Pengetahuan
Budaya Universitas Andalas (Unand) Padang, Dra. Zuriati M. Hum,
mengakui bahwa pengindonesian yang sangat dimungkinkan menyusul
lahirnya UU Nomor 5 Tahun 1979 ten-tang Desa, telah menyebabkan
sebagian besar nama daerah, terutama dalam ling-kup nagari, tidak
lagi mempunyai makna sebagaimana yang dimaksudkan oleh namanya
asalnya.
Pada Seminar dan Lokakarya Revisi Nama Kabupaten Limapuluh Kota
yang difasilitasi oleh Bagian Administrasi Pemerintahan Umum
Setdakab Limapu-luh Kota di aula kantor Bupati di Sarilam-ak, awal
November tahun lalu, Zuriati mengakui setiap nama tempat di
Minang-kabau mengandung identitas masyarakat
pemiliknya dan erat kaitannya dengan penamaan suku masyarakat
dan perkem-bangan penduduknya, serta berhubun-gan dengan fungsi
wilayah, penataan wilayah, dan peristiwa sejarah.
Nama Lima Puluh Kota merupakan nama untuk Limo Puluah Koto yang
su-dah diindonesiakan. Dalam bahasa Mi-nangkabau, kata koto
memiliki makna pemukiman otonom menurut adat Mi-nangkabau dan nama
salah satu suku dalam masyarakat Minangkabau, jelas Zuriati, dalam
acara yang dihadiri Bupati, Ketua DPRD, Sekdakab, anggota DPRD,
pimpinan SKPD, camat dan para wali na-gari, organisasi masyarakat,
dan para to-koh masyarakat itu.
Dijelaskan Zuriati, dalam tambo yang diketahui masyarakat, nama
Lima Puluh Kota berasal dari peristiwa kedatangan satu rombongan
yang terdiri atas 50 (lima puluh orang) dari Pariangan Padang
Pan-jang untuk membangun sebuah pemuki-man yang baru. Namun dalam
perjala-nan rombongan berkurang lima orang, sehingga hanya ada 45
(empat puluh lima) yang akhirnya bermukim di daerah
tersebut. Artinya dalam konteks cerita ini, kata
lima puluh jelas merujuk kepada jum-lah orang dan tidak menyebut
kata koto. Oleh karena dalam bahasa Minang sendi-ri, kata koto
sebagai kata penjelas dalam nama Limo Puluah Koto, menurut saya
menjadi kabur maknanya, tambah Zu-riati lagi dalam acara
tersebut.
Hal ini, menurut Zuriati, sangat berala-san karena dalam naskah
UU Minangka-bau atau dalam naskah Tambo Minang-kabau yang ditulis
pada akhir abad 18 M dan awal abad 19 M dalam aksara Arab, nama
Lima Puluh disebut dengan ranah yang dipakai ketika bercerita
tentang laut pun menyentak surut jua kan jauhn-ya. Maka ditumbuhkan
Allah Taala jurai tiga jurai dari atas Gunung Berapi. Sejurai ke
Lubuk Agam, sejurai ke Ranah Lima Puluh, sejurai ke Ranah Tanah
Datar..
Begitu juga dalam pasal tentang luhak nan tigo, nama Limo Puluah
Koto atau Limo Puluh Kota juga tidak ditemu-kan, sebagaimana dalam
kutipan Pasal pada menyatakan ada pun luhak nan tiga perkaranya,
pertama Luhak Tanah Datar, kedua Luhak Agam, ketiga Luhak Ranah
Lima Puluh, airnya manis ikannya banyak, buminya tawar. Dan seperti
de-mikian hamba Allah ibaratnya. Ada pun, luhak nan tua ialah Luhak
Tanah Datar, nan manangah Luhak Agam, nan bungsu ialah Luhak Ranah
Lima Puluh...
Menanggapi rencana revisi nama Kabu-paten Lima Puluh Kota,
Zuriati mengang-gap hal ini penting dilakukan. Sebagai sumber
tertulis dan cukup tua, naskah UU Minangkabau dan naskah Tambo
Minangkabu patut dijadikan sumber per-timbangan. Berkenaan
dengan itu, maka Ranah Limo Puluah patut dipertimbang-kan sebagai
pengganti nama Lima Puluh Kota, yang dapat menunjukkan identitas
Minangkabau, pungkas Zuriati.
Kalau Zuriati menilai perubahan nama kabupaten penting dilakukan
karena da-pat menunjukkan identitas Minangkabau, lain halnya dengan
pendapat Mustika Zed dari Pusat Kajian Sosial-Budaya dan Ekonomi
(PKSBE), Fakultas Ilmu-ilmu So-sial, Universitas Negeri Padang.
Mustika menuturkan, apapun argumennya, selaku pribadi ia sangat
menghargai pergantian nama baru. Namun implikasi perubahan nama itu
perlu dipikirkan jauh ke depan.
Perlu kajian mendalam, karena masih banyak pembangunan yang
perlu men-dapatkan prioritas untuk kepentingan masyarakat banyak,
katanya. Pertan-yaannya, menurut Mustika, apakah Pem-kab Limapuluh
Kota sudah mempertim-bangkan dan menghitung biaya ril yang akan
ditimbulkan akibat perubahan nama tersebut? Berapa banyak papan
yang akan diturunkan, diganti dengan yang baru, berapa ton pula
kertas ber kop yang harus dibuang dan diganti baru?
Jika tersedia biayanya itu adalah uang rakyat bukan dana gratis
dari pusat, kec-uali Pemkab dan DPRD Kabupaten Lima-puluh Kota
menganggapnya urgen dan prioritas memiliki nilai tambah di balik
perubahan nama, sehingga ada kesedi-aan tidak menerima gaji selama
sekian bulan, sampai dana mencukupi untuk menutupi anggaran yang
diperlukan, ujar Mustika Zed.(yosarika)
Kata lima puluh jelas merujuk kepada jumlah orang dan tidak
menyebut kata koto. Oleh karena dalam baha-sa Minang sendiri, kata
koto sebagai kata penjelas dalam
nama Limo Puluah Koto, menurut saya menjadi kabur maknanya.
Zuriati :Penting Dilakukan!
Wacana Perubahan Nama Kabupaten
Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo
mengatakan, den-gan telah keluarnya Peraturan Bupati Nomor 762
Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pelak-sanaan Reformasi Birokrasi di
lingkungan Pemkab Limapuluh Kota, diharapkan pelaksanaan reformasi
birokrasi dapat lebih terarah.
Saya harapkan para kepala SKPD serius melaksanakan reformasi
birokrasi pada SKPD masing-masing, tegas Bupati Alis Marajo dalam
acara sosial-isasi Keputusan Bupati Nomor 762 Tahun 2011 dan
penanda-tanganan internalisasi komit-men Kepala SKPD untuk
pelak-
sanaan reformasi birokrasi yang dipusatkan di aula Kantor
Bu-pati Limapuluh Kota kawasan Bukik Limau Sarilamak, Rabu
(21/12).
Bupati menginstruksikan kepa-da seluruh Kepala SKPD untuk
menjadi motivator perubahan di lingkungan SKPD masing-masing,
karena Pemkab Lima-puluh Kota sendiri menarget-kan perubahan sampai
dengan tahun 2014. Mari kita sukses-kan program reformasi birokrasi
agar Kabupaten Limapuluh Kota menciptakan birokrasi pemer-intah
yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegri-tas,
berkinerja tinggi, bebas dan bersih dari KKN, mampu mel-
ayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, serta memegang
teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara, seru
Bu-pati.
Menurut Bupati Alis Marajo, reformasi birokrasi merupakan sebuah
perubahan secara for-mal, terencana, dan disengaja terhadap sistem
penyelengga-raan pemerintahan yang men-cakup aspek organisasi
(kelem-bagaan), sistem dan prosedur kerja (ketatalaksanaan), sumber
daya aparatur (PNS = pegawai negeri sipil), peraturan
perun-dang-undangan daerah, akunta-bilitas, dan pengawasan.
Secara nasional, pelaksanaan reformasi birokrasi dilakukan
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand
Design Reformasi 2010-2025 yang menyatakan seluruh pemerintah
daerah di seluruh Indonesia wajib melaksanakan reformasi birokrasi
serta Peratu-ran Menteri Negara PAN Nomor 20 tahun 2010 tentang
Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014 yang mengharuskan setiap
pemerintah daerah mempunyai
dokumen road map reformasi birokrasi dengan jangka waktu lima
tahun, katanya.
Pemkab Limapuluh Kota, tam-bah Bupati Alis Marajo, mela-hirkan
Keputusan Bupati Lima-puluh Kota Nomor 762 Tahun 2011 tentang
Pedoman Umum Reformasi Birokrasi di Lingkun-gan Pemerintah
Kabupaten Li-mapuluh Kota, Peraturan Dae-rah tentang RPJM Kabupaten
Lima Puluh Kota Tahun 2010-2015, dan penyusunan Peratu-ran Bupati
tentang Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Limapuluh
Kota.
Internalisasi komitmen pelak-sanaan reformasi birokrasi pada
Pemkab Limapuluh Kota merupakan perwujudan komit-men bersama kepala
SKPD un-tuk melaksanakan perubahan dalam bentuk program dan
kegiatan reformasi birokrasi un-tuk mewujudkan pemerintahan yang
baik (good governance) dan peningkatan kepercayaan masyarakat,
tambahnya. Reformasi birokrasi akan dilak-sanakan dengan semangat
bek-erja keras, bergerak cepat, dan
bertindak tepat.Peserta yang menandatangani
internalisasi komitmen pelak-sanaan reformasi birokrasi ini
adalah sekretaris daerah, Ins-pektur Kabupaten Limapuluh Kota,
kepala badan/dinas/kan-tor/bagian dan camat se-Kabu-paten Limapuluh
Kota. Secara simbolis, penandatanganan internalisasi komitmen
pelak-sanaan reformasi birokrasi oleh Asisten Administrasi Umum dan
beberapa kepala badan/dinas/kantor/bagian, disaksikan Bu-pati dan
seluruh peserta sosial-isasi.
Menurut Drs. Aimel Nazra, M. Si, ketua panitia penyelenggara,
penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan serta pemahaman tentang pelaksanaan reformasi birokrasi
pada Pemkab Lima-puluh Kota serta menciptakan aparatur yang mampu
berperan sebagai pembaharu dan agen perubahan pada setiap SKPD
dalam jajaran pemerintah Ka-bupaten Limapuluh Kota.(yosarika)
Pemkab Inginkan Reformasi Birokrasi yang Lebih Terarah
AlisMarajo.
-
SateDanguang-d
anguang.
13 K U L I N E R NO.73/X/201215 JANUARI 2012
SIAPA yang tidak kenal dengan sate dangung-dangung? Ini sebuah
produk kuliner yang telah me-masyarakat, bahkan sudah menasional.
Pertama dihasilkan oleh masyarakat Dan-gung-dangung, Kabupaten
Limapuluh Kota, saat ini wilayah peredaran sate itu tidak hanya
lokal Limapuluh Kota, bah-kan sudah merambah sejumlah daerah di
Tanah Air.
Ini awal mula sejarah sate dangung-dan-gung. Yaitu, dimulai
ketika seorang lelaki yang pergi merantau ke daerah
Dangung-Dangung, yang terjadi pada awal 1940. Lelaki yang bernama
Mak Ayiak ST Bar-ingin itu berasal dari Bukittinggi, tepatnya
kawasan Magek. Kemudian beliau berke-luarga dan punya anak. Usaha
sate terus berjalan, seiring anaknya yang tambah besar.
Kadang, ada yang bilang,
kalau sate dangung-dan-
gung yang di sana tidak
enak. Padahal yang jualan
itu, bukan keluarga kami.
Jadi seolah-olah membu-
rukkkan nama baik Sate
Dangung- Dangung.
Menguak Sejarah Sate Dangung-Dangung
Pernah Hendak Dipatekan, Tapi Tak Jadi
Meski pencetus sate dangung-dangung ini berasal dari daerah
Magek Bukit-tinggi, namun Mak Ayiak tetap menamai satenya dengan
sate dangung-dangung, disebabkan karena Mak Ayiak telah lama
berkiprah di Dangung-Dangung. Seiring perkembangan zaman, usaha Mak
Ayiak terus meroket. Dalam sehari sampai habis 2.000 ketupat. Suatu
angka yang cukup besar bila dihabiskan dalam sehari.
Kepiawaian dalam membuat sate ditu-runkan Mak Ayiak kepada
anak-anaknya sehingga semua anak Mak Ayiak punya us-aha sate.
Bahkan belakangan dilanjutkan oleh cucu-cucunya. Tidak hanya
sebatas pada anak dan cucu, keponakan juga ikut andil dalam usaha
sate dangung-dangung sehingga hampir seluruh keluarga besar Mak
Ayiak menjadikan usaha dagangan sate sebagai sumber mata
pencarian.
Pada 1993 Mak Ayiak meninggal dunia. Meski demikian, keahliannya
memasak sate terus dikembangkan oleh anak, cucu serta keponakan
beliau. Mak Iciak, kepo-nakan Mak Ayiak yang meneruskan jejak
mamaknya, kepada Sinamar di Jorong Kubang Tungkek, Kenagarian Guguk
VIII Koto, Kecamatan Guguak, mengaku usahanya yang diilhami oleh
keahlian al-marhum mamaknya, terus berkembang.
Dijelaskan, tiap pagi dari Kubang Tung-kek dan sekitarnyo
tercatat 25 garendong sate yang menyebar menemui para pem-beli.
Tetap habis, katanya. Terkadang ada juga di antara gerobak sate itu
yang dagangannya tersisa, tapi tidak sebera-pa. Terhitung sejak
Lebaran tahun lalu, menurut Mak Iciak, dagangan satenya agak
tersendat. Kendati demikian, ke-25 gerobak satenya tetap beroperasi
tiap hari.
Apakah tidak ada rencana mematenkan nama sate dangung-dangung?
Pak Izal, suami Mak Iciak menjelaskan, dulunya memang sudah ada
rencana untuk me-matenkan nama sate itu. Tapi karena se-bagian
keluarga keberatan masalah urusan dan pembiayaan, maka sampai saat
ini be-lum juga dipatentkan. Padahal, jika tidak dipatenkan, siapa
saja bisa meniru usaha tersebut, akunya,
Kadang maleh kami karono ado nan nyobuk, sate donguang-dongung
nan di situ ndak lomak. Padahal nan manggaleh itu, ndak keluarga
kami do. Jadi kadang mamburuan namo sate donguang-don-guang sajo
(Kadang, ada yang bilang, kalau sate dangung-dangung yang di sana
tidak enak. Padahal yang jualan itu, bukan keluarga kami. Jadi
seolah-olah membu-rukkkan nama baik sate dangung- dan-gung), ujar
Mak Iciak yang punya nama asli Tuti itu.
Di daerah Kubang Tungkek dan Dan-gung-Dangung, pada hari Lebaran
punya tradisi untuk memasak sate. Hampir se-tiap rumah menyediakan
sate. Dan hal ini telah menjadi tradisi bagi masyarakat Kubang
Tungkek dan Dangung-Dangung. Kurang lengkap rasanya jika di rumah
tidak ada sate yang akan disuguhkan un-tuk para tamu.
Pada awalnya dulu, jualan sate hanya dengan jalan kaki. Kemudian
berkembang dengan memakai sepeda. Dan sekarang memakai sepeda
motor. Sate dangung-dangung juga banyak yang jualan di pasar
tradisional dan pasar Payakumbuh. Selain itu, sate dangung-dangung
juga melayani untuk acara pesta.
Apakah Anda sudah pernah
mencoban-ya?(srirahmi)SateDanguang-Danguang
-
14 S E K I L A S I N F O NO.73/X/201215 JANUARI 2012
PAYAKUMBUH - Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori
Marajo meresmi-kan pemakaian gedung pelayanan Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil (Disduk-capil), yang ditandai dengan
pengguntingan pita oleh Ny.Rismawati Alis Marajo. Ge-dung itu
berlokasi di komplek perkantoran Bupati lama, di samping Kantor TP
PKK Ka-bupaten Limapuluh Kota, di Payakumbuh.
Acara syukuran dan silaturrahmi sekali-gus peresmian dan
pembukaan pemakai gedung pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil,
dihadiri oleh Ketua DPRD diwakili Syafaruddin Dt.Bandaro Rajo,
Asisten dan Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota, para
pegawai Di-nas Kependudukan dan Catatan Sipil, dan tokoh masyarakat
dari berbagai nagari dan Kecamatan se-Kabupaten Limapuluh Kota.
Bupati Alis Marajo dalam sambutannya mengatakan, Pemkab
Limapuluh Kota men-gucapkan selamat dan bangga atas berdinya
gedung pelayanan Disdukcapil Sipil yang baru diperbaiki atau
direhabilitasi. Kami berharap ke depan akan lebih baik lagi dari
segi pelayanan terhadap masyarakat yang berurusan masalah KTP, KK
dan akta kela-hiran, yang tentu saja sangat membutuhkan ruangan dan
tempat yang memadai, ka-tanya.
Ketua DPRD Limapuluh Kota yang diwak-ili Syafaruddin Dt.Bandaro
Rajo minta agar Disdukcapil dapat memberi manfaat yang maksimal
bagi masyarakat di daerah ini, dan terus berupaya meningkatkan
program mensosialisasikannya terhadap masyarakat banyak, yang
semuanya bertujuan agar Disdukcapil benar-benar dirasakan manfaat
atau keberadaannya oleh masyarakat luas.
Sementara Kadis Dukcapil H. Azfrizal Azis SH menyebutkan, dalam
upaya penjabaran visi tertib administrasi kependudukan, di-wujudkan
melalui tiga program strategi nasional, yang terdiri dari
pemutakhiran
data penduduk, penertipan nomor induk kependudukan dan penerapan
KTP elek-tronik (e-KTP). Limapuluh Kota merupa-kan salah satu dari
300 kabupaten/kota di
Indonesia yang telah ditetapkan pemerintah melaksanakan e-KTP
pada 2012, katanya.(edi.s)
Bupati Resmikan Gedung Pelayanan Disdukcapil
PADANG - Persatuan perantau asal Ka-bupaten Limapuluh Kota dan
Kota Paya-kumbuh yang tergabung dalam Gonjong Limo akan mendirikan
sekretariat baru di kawasan by pass Padang. Pembangunan tersebut
dipicu atas inisiatif perantau se-bagai upaya untuk mengembangkan
kip-rah Gonjong Limo untuk ke depan.
Selain itu, pembangunan tersebut bertujuan untuk menyambut tamu,
khu-susnya dari dunsanak yang berasal dari Limapuluh Kota dan
Payakumbuh, ujar Wakil Ketua Gonjong Limo, Limapu-luh Kota dan
Payakumbuh, Ganefri. Ia mengatakan, pembangunan gedung itu
diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp1,8 miliar, yang mencakup
ruang per-
temuan, ruang tamu dan juga akan dibuat semacam asrama untuk
mahasiswa, khu-susnya yang berasal dari Limapuluh Kota dan
Payakumbuh.
Ditambahkannya, rencana pembangu-nan sekretariat mendapat respon
yang baik dari pihak Pemkab Limapuluh Kota dan Pemko Payakumbuh.
Sehingga, ada lampu hijau untuk Gonjong Limo mempercepat dimulainya
pembangunan tersebut. Memang dana untuk bangu-nan tersebut
diharapkan ada suntikan dari pihak pemkab/pemkot. Namun, itu untuk
merangsang perantau dari dua daerah tersebut untuk ikut
berpartisipasi mengembangkan SDM, katanya.(edi.s)
Dirikan Gedung Sekretariat Baru
SARILAMAK - Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (PP)
Ka-bupaten Limapuluh Kota bakal mem-programkan pemberdayaan ekonomi
masyarakat nagari yang dilaksanakan melalui ber-bagai kegiatan.
Program itu se-bagai kiprah generasi penerus bangsa untuk terus
berbuat demi kepentingan daerah dan masyarakat daerah ini.
Kalau memungkinkan, kita akan melibatkan perantau. Mereka
disamping mempu-nyai ilmu pengetahuan yang memadai, juga punya
kemam-puan lain sebagai pejuang yang handal, ungkap Ketua PP
Li-mapuluh Kota, Syamsul Mi-kar. Jika potensi mereka per-
oleh lalu dimanfaatkan secara baik dan benar, apalagi bekerja
sama dengan koperasi yang ada, bukan tidak mung-
kin dalam beberapa tahun mendatang, perekonomian masyarakat
meningkat, ujarnya.
Menurut Syamsul, seperti dilansir BAKIN News, sebe-lum
merumuskan kegiatan dan berkiprah di tengah-tengah masyarakat yang
akan dilaksanakan pada 2012 ini, pengurus cabang PP Limapuluh Kota
akan melengkapi unsur kepen-gurusan di seluruh kecama-tan, nagari
dan jorong terle-bih dahulu.(edi.s)
PP Agendakan Ekonomi Kerakyatan
PANGKALAN Kodim 0306 Limapu-luh Kota dan PT Perkebunan Nusantara
(PTPN) Unit Usaha VI Pangkalan mel-akukan penanaman pohon di tebing
maupun pinggir jalan Pangkalan-Kapur IX sepanjang Sabtu (3/12)
siang. Dike-tahui, ruas jalan dari Kecamatan Pang-kalan menuju
Kapur IX, terutama di Gunuangmalintang, dilaporkan sangat rawan
diterpa longsor.
Dandim 0306 Limapuluh Kota Letkol Inf Isdon Handokko melalui
Danramil 02 Pangkalan Kapten Joni Forta menga-takan, pohon yang
ditanam TNI bersa-ma PTPN VI di tebing maupun di ping-gir jalan
Pangkalan-Kapur IX mencapai 1.500 batang. Selain di jalan Pangkalan
menuju Kapur IX, Kodim 0306 juga me-nanam sekitar 5.000 pohon di
s