Top Banner
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri FERI SOFIANTORO| 13.1.01.02.0008 FKIP– PENDIDIKAN SEJARAH simki.unpkediri.ac.id || 2|| ARTICLE TRADISI KLIWONAN DALAM UPACARA DOA KEAGAMAAN UMAT HINDHU ( STUDI KASUS DUSUN KALINANAS, DESA, KALIPANG KECAMATAN, GROGOL KABUPATEN, KEDIRI)” TRADITION KLIWONAN IN RELIGIOUS CEREMONY OF HINDHU PEOPLE ( CASE STUDY HAMLET KALINANAS VILLAGEKALIPANG DISTRICT GROGOL DISTRICT KEDIRI 2016/2017 Oleh: FERI SOFIANTORO 13.1.01.02.0008 Dibimbing oleh : 1. Drs. Sigit Widiatmoko, M.Pd. 2. Drs. Yatmin, M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2017 Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA
13

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAAsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/4f3bd4...TRADISI KLIWONAN DALAM UPACARA DOA KEAGAMAAN UMAT HINDHU ( STUDI

Nov 06, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAAsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/4f3bd4...TRADISI KLIWONAN DALAM UPACARA DOA KEAGAMAAN UMAT HINDHU ( STUDI

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

FERI SOFIANTORO| 13.1.01.02.0008 FKIP– PENDIDIKAN SEJARAH

simki.unpkediri.ac.id || 2||

ARTICLE

TRADISI KLIWONAN DALAM UPACARA DOA KEAGAMAAN UMAT

HINDHU ( STUDI KASUS DUSUN KALINANAS, DESA, KALIPANG

KECAMATAN, GROGOL KABUPATEN, KEDIRI)”

TRADITION KLIWONAN IN RELIGIOUS CEREMONY OF HINDHU PEOPLE (

CASE STUDY HAMLET KALINANAS VILLAGEKALIPANG DISTRICT GROGOL

DISTRICT KEDIRI 2016/2017

Oleh:

FERI SOFIANTORO

13.1.01.02.0008

Dibimbing oleh :

1. Drs. Sigit Widiatmoko, M.Pd.

2. Drs. Yatmin, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

TAHUN 2017

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 2: Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAAsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/4f3bd4...TRADISI KLIWONAN DALAM UPACARA DOA KEAGAMAAN UMAT HINDHU ( STUDI

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

FERI SOFIANTORO| 13.1.01.02.0008 FKIP– PENDIDIKAN SEJARAH

simki.unpkediri.ac.id || 2||

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 3: Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAAsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/4f3bd4...TRADISI KLIWONAN DALAM UPACARA DOA KEAGAMAAN UMAT HINDHU ( STUDI

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

FERI SOFIANTORO| 13.1.01.02.0008 FKIP– PENDIDIKAN SEJARAH

simki.unpkediri.ac.id || 2||

TRADISI KLIWONAN DALAM UPACARA DOA KEAGAMAAN UMAT

HINDHU ( STUDI KASUS DUSUN KALINANAS, DESA, KALIPANG

KECAMATAN, GROGOL KABUPATEN, KEDIRI)”

FERI SOFIANTORO

13.1.01.02.0008

Fakaultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Pendidikan Sejarah

[email protected]

Nama Dosen Pembimbing

1. Drs. Sigit Widiatmoko, M.Pd.

2. Drs. Yatmin, M.Pd.

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi dengan Keragaman budaya, tradisi dan agama adalah

suatu keniscayaan hidup, sebab setiap orang atau komunitas pasti mempunyai perbedaan

sekaligus persamaan. Di sisi lain pluralitas budaya, tradisi dan agama merupakan kekayaan

tersendiri bagi bangsa Indonesia. Orang Hindu etnis Jawa selalu dikatakan memiliki tradisi

budaya keagamaan yang simpel dan sederhana. Simpel dan sederhana bukan berarti kurang

makna. Simpel dan sederhana di sini adalah mengacu pada bahwa segala sesuatunya bisa

dilakukan dengan cepat dan singkat serta tidak begitu membutuhkan perlengkapan yang

sangat beragam.

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai sarana untuk mengetahui sejarah,

pelaksanaan, maksud dan tujuan, serta makna simbolik yang ada pada tradisi kliwonan dalam

upacara keagamaan umat hindhu di Dusun Kalinanas Desa Kalipang Kecamatan Grogol

Kabupaten Kediri.

Data penelitian ini menggunakan data metode kualitatif dimana mendefinisikan

metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah tradisi Kliwonan pada perhimpunan Hindhu

Darma Indonesia di Dusun Kalinanas Desa Kalipang kecamatan Grogol merupakan suatu

kegiatan rutinan yang dilakukan pada hari Kliwon dalam hitungan kalender jawa merupakan

suatu kegiatan persembahan atau meminta doa kepada dewa yang bertujuan untuk meminta

suatu keberkahan, menghilangkan mala petaka dan rintangan yang ada pada diri sendiri.

Kata Kunci:Tradisi Upacara Kliwonan Pada Agama Hindhu

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 4: Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAAsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/4f3bd4...TRADISI KLIWONAN DALAM UPACARA DOA KEAGAMAAN UMAT HINDHU ( STUDI

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

FERI SOFIANTORO| 13.1.01.02.0008 FKIP– PENDIDIKAN SEJARAH

simki.unpkediri.ac.id || 2||

I. Latar Belakang Masalah

Keragaman budaya, tradisi dan

agama adalah suatu keniscayaan hidup,

sebab setiap orang atau komunitas pasti

mempunyai perbedaan sekaligus

persamaan. Di sisi lain pluralitas budaya,

tradisi dan agama merupakan kekayaan

tersendiri bagi bangsa Indonesia. Agama

Hindu adalah agama yang telah

menciptakan kebudayaan yang sangat

kompleks di bidang astronomi, ilmu

pengetahuan, filsafat dan lain-lain

sehingga timbul bermacam-macam

pemahaman oleh para ahli yang juga

berpengaruh terhadap candi-candi.

Hal ini selaras dengan apa yang

dinyatakan dalam Weda Sruti VII. 10,

yaitu “Dharma Sidhiyartha (Panca Tarka)

antara lain: Iksa, Sakti, Desa, Kala dan

Tattva”. Iksa memberi pesan bahwa suatu

praktek keagamaan haruslah benar-benar

menuju pada tujuannya, alias tidak salah

arah. Sakti, yaitu bahwa kegiatan-kegiatan

tersebut harus mempertimbangkan

kemampuan, baik kemampuan finansial

maupun non finansial, tidak dianjurkan

untuk memaksakan kehendak. Desa, yaitu

sesuai dengan kondisi tempat tersebut, adat

dan budayanya, tidak menerapkan adat dan

budaya yang lain. Kala, yaitu

menyesuaikan dengan jaman yang sedang

berlangsung. Tattva, yaitu tidak keluar atau

bertentangan dengan kebenaran, atau

ajaran Veda, Veda selalu menjadi ukuran

yang tertinggi. Orang Hindu etnis Jawa

selalu dikatakan memiliki tradisi budaya

keagamaan yang simpel dan sederhana.

Simpel dan sederhana bukan berarti kurang

makna. Simpel dan sederhana di sini

adalah mengacu pada bahwa segala

sesuatunya bisa dilakukan dengan cepat

dan singkat serta tidak begitu

membutuhkan perlengkapan yang sangat

beragam.

Mengenai puasa bagi orang Hindu

etnis Jawa juga beragam, ada yang puasa

ngebleng alias tidak makan dan tidak

minum sama sekali dan terus ada di dalam

kamar tidak keluar kamar kecuali ke kamar

kecil saja untuk buang air, ada puasa mutih

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 5: Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAAsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/4f3bd4...TRADISI KLIWONAN DALAM UPACARA DOA KEAGAMAAN UMAT HINDHU ( STUDI

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

FERI SOFIANTORO| 13.1.01.02.0008 FKIP– PENDIDIKAN SEJARAH

simki.unpkediri.ac.id || 2||

yaitu hanya nasi putih dan air putih saja,

ada juga puasa kepelan yaitu puasa makan

nasi yang hanya sebesar kepalan

(genggaman) tangannya sendiri.

Waktu pelaksanaan upacara pun ada

sedikit perbedaan dengan umat Hindu etnis

Bali. Misalnya kalau di kalender ada tanda

merah maupun hitam (Purnama atauTilem)

pada tanggal 15, umat Hindu etnis Jawa

selalu menyelenggarakannya pada tanggal

14 malam hari, jadi tidak pada tanggal 15

malam hari. Mengapa? Karena sebagian

besar umat Hindu etnis Jawa menerapkan

tahun Candra. Kalau umat Hindu etnis Bali

mereka menerapkan tahun Surya. Bagi

orang Jawa misal tanggal 14 jam 7 sore itu

sudah dianggap sebagai tanggal 15.

Di Jawa ada tradisi Kliwonan, yaitu

persembahyangan bersama untuk wilayah

tertentu dengan mengambil tempat dari

rumah ke rumah secara bergiliran. Bisa

dilaksanakan setiap Kliwon atau pun hari

lainnya yang disepakati seperti misalnya

setiap malam Minggu. Kegiatan ini sangat

strategis untuk mempererat tali

persaudaraan sesama umat Hindu, jadi

tidak harus menunggu dua minggu sekali

saat Purnama dan Tilem untuk saling

bertemu.

II. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan penelitian

Penelitian ini menggunakan

metode penelitian kualitatif.

Bogdan dan Taylor (dalam

Moleong, 2006) mendefinisikan

metode kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis

lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati. Kirk dan Miller

(Moleong, 2006) mendefinisikan

bahwa penelitian kualitatif adalah

tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara

fundamental bergantung dari

pengamatan pada manusia baik

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 6: Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAAsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/4f3bd4...TRADISI KLIWONAN DALAM UPACARA DOA KEAGAMAAN UMAT HINDHU ( STUDI

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

FERI SOFIANTORO| 13.1.01.02.0008 FKIP– PENDIDIKAN SEJARAH

simki.unpkediri.ac.id || 2||

dalam kawasannya maupun dalam

peristilahnya.

2. Jenis Penelitian

Sesuai dengan karakteristik data

yang bersifat kualitatif

makapenelitian menggunakan

metode kualitatif deskriptif.

pencarian fakta dengan interpretasi

yang tepat, Penelitian ini

menggunakan pendekatan deskriptif

kualitatif dengan strategi studi kasus

agar dapat menangkap fenomena-

fenomena yang ada di lapangan

kemudian dikaji lebih mendalam

lagi. Realitas yang ada di lapangan

tradisi kliwonan dalam upacara dan

doa keagamaan umat Hindu ).

Informasi yang diperoleh di lapangan

tersebut kemudian disusun ke dalam

teks yang menekankan pada masalah

proses dan makna.

III. Hasil Pembahasan

Sesuai dengan judul yang dibahas

dan pokok-pokok pemikiran yang

dikemukakan dalam latar

belakang,maka dalam penelitian ini

dapat dirumuskan pertanyaan

penelitian diantaranya:

1. Bagaimanakah sejarah

masuknya Agama Hindu di

Dusun Kalinanas, Desa

Kalipang, Kecamatan Grogol,

Kabupaten Kediri.

Masuknya agama Hindu

pertama kali didusun Kalinanas

Desa Kalipang Kecamatan

Grogol Kabupaten Kediri pada

tahun 1983. Pada tahun 1983

agama hindu disebar luaskan

kepada masyarakat dusun

Kalinanas pertama kali oleh

Bapak Saki Wiknyo Sudarto

beliau salah satu pejuang

veteran pada tahun 1945.

Ketika agama hindu disebar

luaskan kepada masyarakat

dusun setempat warga

memberikan tanggapan yang

positif dan antusias. Sehingga

dengan adanya kedatangan

agama hindu di dusun

Kalinanas ini yang dibawa oleh

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 7: Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAAsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/4f3bd4...TRADISI KLIWONAN DALAM UPACARA DOA KEAGAMAAN UMAT HINDHU ( STUDI

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

FERI SOFIANTORO| 13.1.01.02.0008 FKIP– PENDIDIKAN SEJARAH

simki.unpkediri.ac.id || 2||

Bapak Saki Wiknyo Sudarto

banyak warga yang mulai

mengikuti atau memeluk agama

hindu semakin bertambah.

Selain agama Hindu yang ada

di Dusun Kalinanas ada

kepercayaan lain yaitu “Ilmu

Sejati”, ilmu sejati merupakan

sempalan (cabang) dari agama

Islam namun Ilmu Sejati ini

berbeda dari agama Islam.

2. Bagaimana perkembangan

Hindhu di Dusun Kalinanas.

Perkembanngan awal agama

Hindhu di Dusun Kalinanas ini

tidak terlalu menonjol, dimana

pada awal kedatangan agama

Hindu ini belum adanya tempat

untuk beribadah sehingga

mereka menggunakan rumah

nya masing masing untuk

beribadah atau beribadah dari

rumah kerumah, baru pada

tahum 1983 barulah di bangun

tempat peribadatan yaitu yang

bernama “Pure” . dengan di

bangunnya tempat peribadan

yaitu pure masyarakat agama

Hindhu tidak lagi beribadah

dari rumah kerumah. Dengan

adanya tempat peribadan

sehingga masyarakat agama

Hindhu melakukan upacara

keagamaan seperti Tradisi

upacara Kliwonan, galungan,

Kuningan, ( dimana hari

tersebut tidak masuk dalam

kalender .

3. Apa saja macam-macam

Upacara Keagamaan yang

dilakukan oleh Komunitas

Agama Hindu di Dusun

Kalinanas, Desa Kalipang,

Kecamatan Grogol, Kabupaten

Kediri.

a. Upacara Kliwonan

Upacara persembahan

kepada Sanghyang Widhi

Upaya meminta keberkahan

dan menolak segala mala

petaka.

Upacara purnama suci

(sembahyang dewa bulan )

Upacara ini bertujuan

memohon berkah dankarunia

dari Sanghyang Widhi Wasa

yang telah menerangi dunia

beserta isinya. sesui dengan

namanya, pelaksanaannya

dilakukan ketika terjadi bulan

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 8: Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAAsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/4f3bd4...TRADISI KLIWONAN DALAM UPACARA DOA KEAGAMAAN UMAT HINDHU ( STUDI

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

FERI SOFIANTORO| 13.1.01.02.0008 FKIP– PENDIDIKAN SEJARAH

simki.unpkediri.ac.id || 2||

Purnama yakni setelah jatuh

malam bulan penuh.

b. Upacara Suddhi

Upacara Hindhu sebagai

pengukuhan atau pengesahan

Upacara sesaji sesorang yang

secara tulus iklas dan hati suci

menyatakan menganut agama

Hindhu.

c. Upacar Tilem ( bulan mati

setiap 30 hari sekali )

Upacara ini dirasakan untuk

memohon berkah dan karunia

Sanghyang Widhi, dirayakan

setiap malam pada waktu bulan

mati ( 30 hari sekali ).

d. Upacara Hari besar

Semuanya berdasarkan

kalender Bali dan kalender

Saka. Upacara keagamaan

yang berdasarkan Kalender

Saka seperti Hari Raya Nyepi

dan Siwa Ratri digelar setahun

sekali.

4. Bagaimana rangkaian atau

tatacara upacara Kliwonan

Tatacara yang dilakukan pada

upacara Kliwonan.

pertama,pembukaan

mengucapkan salam ( dalam

agama islam ).

Kedua kidung suci, kidung

suci merupakan puji – pujian

atau menyanyikan gending –

gending jawa.

Ketiga darma Wacana,

dalam tahap ketiga ini

melakukan ceramah atau kutbah

dimana menyampaikan pesan

moral yang baik dan rasa bakti

umat kepada Tuhan.

Tahap keempat permohonan

tirta, merupakan sarana

persembahyangan yang penting

karena tirta ( air ) ini untuk

membersihkan mulut dan

tangan membersihkan dari

kotoran maupun kecemaran

fikiran, adapun cara melaukan

yaitu dengan memercikan di

kepala, diminum dan diusapkan

dimuka. Adapun tirta ini

membersihkan diri dari kotoran

maupun kecemaran pikiran,

setelah melaukan permohonan

irta di lanjukan dengan

sembahyang bersama. Tahap ke

lima yaitu Puja Paramasantri.

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 9: Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAAsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/4f3bd4...TRADISI KLIWONAN DALAM UPACARA DOA KEAGAMAAN UMAT HINDHU ( STUDI

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

FERI SOFIANTORO| 13.1.01.02.0008 FKIP– PENDIDIKAN SEJARAH

simki.unpkediri.ac.id || 2||

5. Apa saja alat – alat yang di

gunakan dalam Tradisi

Kliwonan.

a. Pajegan.

Sebagai bentuk

persembahan yang berupa

susunan atau makanan dan buah

– buahan dibentuk seperti piala

akan tetapi agak datar, dalam

pembuatan Pajegan tidak diukur

tinggi atau tidaknya akan tetapi

tergantung keiklasan dari

individu masing – masing.

b. Bajra ( genta ).

Suatu suara keroncongan

sapi yang diyakini mampu

mengantarkan permohonan

kepada Dewa.

c. Sangku ( tempat air ).

Masyarakat Hindhu

mrnggunakan sangku sebagai

tempat air suci dalam upacara

pancayadnya ( salah satu

penyangga bumi pusat

terciptanya alam semesta ).

d. Josua.

Dalam agama Hindhu josua

berfungsi sebagai sarana

persembahyangan dan sebagai

perantara untuk

menghubungkan pemuja dan

yang dipuja.

e. Bunga dan bebantenan

Bunga mempunyai dalam

agama Hindu mempunyai

fungsi sebagai simbol

diletakkan di ujung cakupan

tangan pada saat menyembah

dan sesudahnya diletakkan di

atas kepala atau di samping

telinga.

f. Bija ( beras )

Bija adalah biji beras yang

dicuci dengan air bersih atau air

cendana kadangkala di campur

dengan kunyit sehingga

berwarna kuning, maka

disebutlah biji kuning. Bija atau

beras upacara gama Hindhu

berfungsi sebagai

menumbuhkan jiwa kumara (

benih ke-siwa-an ).

g. Canang sari ( rangkaian janur ).

Canang sari mempunyai

makna sebagai simbol untuk

memohon kehadapan sang

Hyang Widhi, Tuhan yang

Maha Esa yaitu permohonan

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 10: Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAAsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/4f3bd4...TRADISI KLIWONAN DALAM UPACARA DOA KEAGAMAAN UMAT HINDHU ( STUDI

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

FERI SOFIANTORO| 13.1.01.02.0008 FKIP– PENDIDIKAN SEJARAH

simki.unpkediri.ac.id || 2||

kekuatan Widya ( pengetahuan

).

h. Gamelan jawa lengkap.

Gamelan ini berfungsi untuk

mengiringi upacara keagamaan

misalnya agama Hindhu. Pada

upacara yadnya pasti gamelan

yang di gunakan adalah gong.

Dan gong ini megiringi

jalannya suatu upacara atau

suatu ritual berbagai jenis

tetabuhan dan juga tetarian

yang di anggap sakral.

i. Dak sani ( cok bakal, sesajen )

Daksani ( cok bakal, sesajen

bertujuan untuk mendapatkan

keselamatan dan keberkahan

dari tuahn serta di jauhkan dari

malapetakan.

j. Kidung ( pesinden )

Setiap sembahyang di pure

atau suatu upacara tertentu

selalu menikmati alunan –

alunan yang di nyanyikan

sebelum melakukan

persembahyangan. Kidung atau

pesinden melantunkan nyanyian

– nyanyian jawa atau gending –

gending jawa di lakukan setelah

pembukaan. Pesinden atau

kidung sebutan para wanita

yang bernyanyi untuk

mengiringi gendhing gamelan

dan sangat identik dengan

musik gamelan.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN.

a. Kesimpulan.

Berdasarkan kesimpulan di

atas penelitian ini

menggunakan metode

penelitian kualitatif dan

wawancaradapat di simpulkan

bahwa :

1. Kedatangan agama Hindhu di

Desa Kalinanas pertama kali di

bawa oleh bapak SakiWiknyo

Sudarto beliau adalah seorang

pejuang Veteran pada Tahun

1945 dan asli penduduk Dusun

Kalinanas.

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 11: Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAAsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/4f3bd4...TRADISI KLIWONAN DALAM UPACARA DOA KEAGAMAAN UMAT HINDHU ( STUDI

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

FERI SOFIANTORO| 13.1.01.02.0008 FKIP– PENDIDIKAN SEJARAH

simki.unpkediri.ac.id || 2||

2. Perkembanngan awal agama

Hindhu di Dusun Kalinanas ini

tidak terlalu menonjol, dimana

pada awal kedatangan agama

Hindu ini belum adanya tempat

untuk beribah sehingga mereka

menggunakan rumah nya masing

masing untuk beribadah atau

beribadah dari rumah kerumah,

baru pada tahum 1983.

3. Adapun macam – macam

Upacara dalam agama Hindhu

adalah Upacara Kliwonan,

Upacara Purnama Suci, Upacara

Sidi, dan Upacara Tilem.

4. Tatacara yang dilakukan pada

upacara Kliwonan ini adalah

pertamapembukaan

mengucapkan salam ( dalam

agama islam ). Kedua kidunng

suci, kidung suci merupakan puji

– pujian atau menyanyikan

gending – gending jawa. Ketiga

darma Wacana, dalam tahap

ketiga ini melakukan ceramah

atau kutbah. Tahap ke lima yaitu

Puja Paramasantri

5. Alat – alat yang digunakan

dalam Upacara Kliwonan adalah

Pajegan Pura, bajra, sangku,

josua, bunga dan bebantenan,

bija, canang sari, gamelan jawa

lengkap.

b. Saran.

1. Bagi Dusun Kalinanas

Kecamatan Grogol.

Agar dapat mengelola

lebih baik lagi tradisi

kliwonan, maka perlu

dibentuk adanya panitia

agar lebih tertata lagi ketika

tradisi kliwonan akan

berlangsung. Selain itu

Dusun Kalinanas juga harus

meningkatkan kerjasama

yang telah terjalin antara

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 12: Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAAsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/4f3bd4...TRADISI KLIWONAN DALAM UPACARA DOA KEAGAMAAN UMAT HINDHU ( STUDI

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

FERI SOFIANTORO| 13.1.01.02.0008 FKIP– PENDIDIKAN SEJARAH

simki.unpkediri.ac.id || 2||

masyarakat yang terkait

dengan tradisi kliwonan

sehingga tradisi ini dapat

terlaksana dengan baik dan

hikmat.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya.

Diharapkan tidak hanya

berfokus pada tradisi yang

ada di masyarakat sekitar.

Selain tradisi yang diadakan

masih banyak lagi yang bisa

diteliti misal kesenian yang

bersejarah.

E. Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo.

(1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

H.B. Sutopo. 2002. Pengantar Penelitian

Kualitatif. Surakarta : Universitas Sebelas

Maret Press.

Hadari Nawawii, 1985, Metode Penelitian

Bidang Sosial, Yogyakarta, Penerbit Gajah

Mada Universitas Press.

I.B. Suparta Ardhana. Sejarah

perkembangan agama hindu di Indonesia.

Surabaya: Paramita, 2002.

Kartini, K. (1976). Pengantar Riset Sosial.

Bandung: Mandar Maju.

Koentjaraningrat. (1992). Beberapa Pokok

Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat.

Koentjaraningrat. 1989. “Sejarah Teori

Antropologi I”.Jakarta. Universitas

Indonesia.

Koentjaraningrat. 1985. Pengantar Ilmu

Antropologi. Jakarta : Aksara Baru

Koran Tribun Bali hari Selasa tanggal 16

Februari 2016

Misbahudin, Iqbal Hasan, (2013), Analisis

Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta,

Bumi Aksara.

Moh. Nazir, (1988), Metode Penelitian,

Ghalia Indonesia, Jakarta.

Moleong, I. 2002. Metode Penelitian

Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Soekanto,S (1991). Sosiologi Keluarga.

Jakarta : Rineka Cipta.

Soemardjan, Selo. (1986). Perubahan

Sosial di Yogyakarta. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Sugiyono.(2008).Metode Penelitian

pedidikan pendekatan kuantitatif,

kualitatif,

dan R&D.Bandung: ALFABETA

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian

Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suyono, H. 1985. Pokok- pokok arahan

oleh BKKBN tentang kebijaksanaan

pemerintah pelaksanaan kontrasepsi di

Indonesia. Disampaikan dalam kongres

Nasional III Perkumpulan Andrologi

Indonesia 25 September.

58

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA

Page 13: Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAAsimki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/4f3bd4...TRADISI KLIWONAN DALAM UPACARA DOA KEAGAMAAN UMAT HINDHU ( STUDI

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

FERI SOFIANTORO| 13.1.01.02.0008 FKIP– PENDIDIKAN SEJARAH

simki.unpkediri.ac.id || 2||

Sugiyono.(2011).Metode penelitian

pendidikan.bandung:Alfabeta

Sukmadinata Nana Syaodih (2007),

Metode Penelitian Pendidikan, Bandung;

Remaja Rosda Karya

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian

Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Penerbit CV.

Alfabeta: Bandung.

Sugiyono, (2005), Metode Penelitian

Administratif, Bandung: Alfabeta

Sugiyono(2011). Metode penelitian

kuntitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta

Sztompka, P. 2004.Sosiologi Perubahan

Sosial. Jakarta : Prenada Media.

Taylor,S.E.1991.Health Psychology 2nd

Edition.University of California,Los

Angles:M Graw-Hill, Inc.

Simki-Pedagogia Vol. 01 No. 07 Tahun 2017 ISSN : AAAA-AAAA