PPL 2016 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMP NEGERI 1 MUNGKID Jl.Raya Blabak - Magelang Telp. (0293) 782139 Kode Pos. 56551 Page 1 of 29 SILABUS MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA I. Pendahuluan A. Rasional Tema pengembangan Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan inovatif, melalui penguatan sikap, keterampilan,dan pengetahuan yang terintegrasi dan terus menerus. Untuk mencapai hasil itu, diperlukan proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. IPA atau sains adalah upaya sistematis untuk menciptakan, membangun, dan mengorganisasikan pengetahuan tentang gejala alam. Upaya ini berawal dari sifat dasar manusia yang penuh dengan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu ini kemudian ditindaklanjuti dengan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan yang paling sederhana namun konsisten untuk menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala alam. Penyelidikan ini meliputi kegiatan mengobservasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis, dan akhimya menyimpulkan. Hasil dari penyelidikan ini umumnya membawa ke pertanyaan lanjutan yang lebih rinci, lebih rumit, dan memerlukan upaya yang lebih keras untuk menyelidikinya. Kegiatan penyelidikan ini memerlukan teknologi yang sesuai, yang umumnya berupa teknologi terkini yang ada. Di lain pihak, dari kegiatan penyelidikan pada akhirnya dihasilkan teknologi yang lebih baru. IPA pada hakikatnya meliputi empat unsur utama yaitu: (1) sikap:rasa ingin tahu tentang alam yang diselidiki secara tekun, teliti, jujur, skeptis namun terbuka terhadap kemungkinan baru, dan bertanggungjawab; (2)proses: prosedur penyelidikan tentang gejala alam;(3) produk: berupa fakta, konsep, prinsip/hukum, dan teori yang menjelaskan dan/atau memprediksi gejala alam; serta (4)aplikasi: penerapan metode ilmiah dan pengetahuan IPA dalam kehidupansehari-hari. Dengan demikian, IPA sangat layak sebagai wahana untuk penumbuhan dan penguatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terus-menerus pada diri peserta didik pada berbagai jenjang pendidikan.Melalui pembelajaran IPA yang meliputi kerja ilmiah, makhluk hidup dan proses kehidupan, zat dan sifatnya, energi dan perubahannya, bumi dan antariksa, serta keterkaitan antara sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, peserta didik dapat mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilannya. Saat ini kita berada pada abad 21 dengan pengembangan teknologi yang pesat, sehingga sains dan teknologi merupakan salah satu landasan penting dalam pembangunan bangsa. Untuk menjawab tantangan tersebut, salah satu solusinya adalah dengan melakukan peningkatan mutu pendidikan agar menghasilkan Sumber Daya Manusia yang dapat bersaing di era
29
Embed
SILABUS MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN …eprints.uny.ac.id/46649/9/8 SILABUS IPA.pdf · antarmuatan fisika kimia dan biologi yang mengembangkan kemampuan ... umum diwujudkan dalam
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PPL 2016
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SMP NEGERI 1 MUNGKID
Jl.Raya Blabak - Magelang Telp. (0293) 782139 Kode Pos. 56551
Page 1 of 29
SILABUS MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
I. Pendahuluan
A. Rasional
Tema pengembangan Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat
menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan inovatif, melalui
penguatan sikap, keterampilan,dan pengetahuan yang terintegrasi dan terus
menerus. Untuk mencapai hasil itu, diperlukan proses pembelajaran yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
IPA atau sains adalah upaya sistematis untuk menciptakan,
membangun, dan mengorganisasikan pengetahuan tentang gejala alam. Upaya
ini berawal dari sifat dasar manusia yang penuh dengan rasa ingin tahu. Rasa
ingin tahu ini kemudian ditindaklanjuti dengan penyelidikan dalam rangka
mencari penjelasan yang paling sederhana namun konsisten untuk
menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala alam. Penyelidikan ini meliputi
kegiatan mengobservasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis, dan akhimya
menyimpulkan. Hasil dari penyelidikan ini umumnya membawa ke
pertanyaan lanjutan yang lebih rinci, lebih rumit, dan memerlukan upaya yang
lebih keras untuk menyelidikinya. Kegiatan penyelidikan ini memerlukan
teknologi yang sesuai, yang umumnya berupa teknologi terkini yang ada. Di
lain pihak, dari kegiatan penyelidikan pada akhirnya dihasilkan teknologi
yang lebih baru.
IPA pada hakikatnya meliputi empat unsur utama yaitu: (1) sikap:rasa
ingin tahu tentang alam yang diselidiki secara tekun, teliti, jujur, skeptis
namun terbuka terhadap kemungkinan baru, dan bertanggungjawab;
(2)proses: prosedur penyelidikan tentang gejala alam;(3) produk: berupa
fakta, konsep, prinsip/hukum, dan teori yang menjelaskan dan/atau
memprediksi gejala alam; serta (4)aplikasi: penerapan metode ilmiah dan
pengetahuan IPA dalam kehidupansehari-hari. Dengan demikian, IPA sangat
layak sebagai wahana untuk penumbuhan dan penguatan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan secara terus-menerus pada diri peserta didik pada berbagai
jenjang pendidikan.Melalui pembelajaran IPA yang meliputi kerja ilmiah,
makhluk hidup dan proses kehidupan, zat dan sifatnya, energi dan
perubahannya, bumi dan antariksa, serta keterkaitan antara sains, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat, peserta didik dapat mengembangkan sikap,
pengetahuan, dan keterampilannya.
Saat ini kita berada pada abad 21 dengan pengembangan teknologi
yang pesat, sehingga sains dan teknologi merupakan salah satu landasan
penting dalam pembangunan bangsa. Untuk menjawab tantangan tersebut,
salah satu solusinya adalah dengan melakukan peningkatan mutu pendidikan
agar menghasilkan Sumber Daya Manusia yang dapat bersaing di era
PPL 2016
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SMP NEGERI 1 MUNGKID
Jl.Raya Blabak - Magelang Telp. (0293) 782139 Kode Pos. 56551
Page 2 of 29
globalisasi. Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan salah satunya
dengan cara melakukan perubahan pada kurikulum.
Pada Kurikulum 2013, matapelajaran IPA di SMP terdiri atas muatan
fisika yang terintegrasi pada Kompetensi Dasar dan diajarkan secara terpadu.
Perubahan ini tentu saja berdampak pada proses pembelajaran IPA, dimana
pembelajaran IPA dapat juga berorientasi pada pengayaan (enrichment)
antarmuatan fisika kimia dan biologi yang mengembangkan kemampuan
berpikir, rasa ingin tahu, sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap diri
sendiri, lingkungan sosial, serta lingkungan alam.
Melalui pembelajaran IPA, peserta didik dapat memperoleh
pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima,
menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan
demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai
konsep yang dipelajari secara menyeluruh (holistik) dan bermakna.
B. Kompetensi pada Matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Perumusan Kompetensi Dasar matapelajaran IPA pada setiap jenjang,
selain menggunakan Kompetensi Inti yang bersifat generik, juga
menggunakan pertimbangan kompetensi yang dapat ditumbuhkembangkan
pada peserta didik dari sisi hakikat IPA. Kompetensi tersebut adalah:
1. memiliki rasa ingin tahu tentang alam yang diselidiki secara tekun, teliti,
jujur, skeptis namun terbuka terhadap kemungkinan baru, dan
bertanggungjawab serta peduli pada lingkungan;
2. melakukan perencanaan, melaksanakan, mengomunikasikan sebagai bentuk
investigasi ilmiahterhadap gejala alam;
3. memahami fakta, konsep, prinsip/hukum, dan teori yang menjelaskan
dan/atau memprediksi gejala alam; dan
4. menerapkan metode ilmiah, keselamatan kerja dan pengetahuan IPA
untuk memecahkan masalah serta membuat keputusan dalam
kehidupansehari-hari.
C. Penjenjangan Kompetensi pada Matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
di Pendidikan Dasar dan Menengah
Penjenjangan kompetensi pada matapelajaran IPA memperhatikan
aspek harmonisasi kompetensi secara generik sesuai dengan Kompetensi Inti,
kompetensi yang dapat ditumbuhkembangkan dari sisi hakikat IPA,
karakteristik peserta didik pada berbagai jenjang pendidikan, serta aspek isi
(materi) matapelajaran IPA.
Pada jenjang SD kelas rendah, IPA tidak berdiri sendiri sebagai
matapelajaran, namun muatan IPA diintegrasikan dalam matapelajaran
Bahasa Indonesia, dan pembelajarannya dilakukan secara terpadu tematik
integratif. Pada jenjang SD kelas tinggi, terdapat matapelajaran IPA, namun
pembelajarannya dilakukan secara terpadu secara tematik-integratif dengan
matapelajaran lain. Pada jenjang SMP, matapelajaran IPA merupakan
integrasi dari submateri IPA (fisika, kimia, biologi, dan IPBA) dan
pembelajarannya dilakukan dengan mengkaji gejala alam sebagai keterpaduan
beberapa submateri IPA. Pada jenjang SMA sesuai peminatannya, submateri
IPA diajarkan sebagai matapelajaran yang terpisah, yakni fisika, kimia, dan
biologi.
PPL 2016
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SMP NEGERI 1 MUNGKID
Jl.Raya Blabak - Magelang Telp. (0293) 782139 Kode Pos. 56551
Page 3 of 29
Penjenjangan kompetensi matapelajaran IPA pada pendidikan dasar
dan menengah adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Penjenjangan Kompetensi Matapelajaran IPA
Jenjang Aspek
Kompetensi
Deskripsi
SD kelas
Rendah
(I –III)
Sikap Sosial Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab,santun,
peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengankeluarga, teman,
dan guru
Pengetahuan Memahami pengetahuan faktual tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhandan
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya dirumah dan di sekolah
Keterampilan Menyajikan pengetahuan faktual tentang
alam dalam bahasa yang jelasdan logis,
dalam karya yang estetis, dan dalam gerakan
yangmencerminkan anak sehat
SD kelas
Tinggi
(IV-VI)
Sikap Sosial Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun,percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif
Pengetahuan Memahami dan menerapkan konsp-konsep
dan prosedur IPA
Keterampilan Menyajikan hasil penyelidikan atau hasil
penerapan konsep IPA dalambahasa yang
jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam
karyayang estetis, dan dalam gerakan yang
mencerminkan anaksehat.
SMP
(VII-IX)
Sikap Sosial Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin,tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun,percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif denganlingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya
Pengetahuan Memahami dan menerapkan konsp-konsep
dan prosedur IPA
Keterampilan Melakukan, mengolah, menyaji, dan menalar
hasil penyelidikan IPA
SMA
(X-XII)
Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran,damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkansikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahandalam
berinteraksi secara efektif dengan
PPL 2016
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SMP NEGERI 1 MUNGKID
Jl.Raya Blabak - Magelang Telp. (0293) 782139 Kode Pos. 56551
Page 4 of 29
Jenjang Aspek
Kompetensi
Deskripsi
lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminanbangsa dalam pergaulan
dunia
Pengetahuan Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi fakta, konsep, prinsip/hukum,
prosedur IPA (fisika, kimia, dan biologi)
untuk pemecahan masalah dan membuat
keputusan
Keterampilan Merancang, melakukan, dan menyajikan
penyelidikan IPA (fisika, kimia, dan biologi)
secara efektif dan kreatif dengan
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah
keilmuan
Penjenjangan kompetensi kerja ilmiah (penyelidikan) untuk setiap jenjang
ditunjukkan dalam Tabel 2 berikut.
Tabel 2
Peta Kerja Ilmiah
Jenjang SD Jenjang SMP Jenjang SMA
I-III IV – VI VII – IX X – XII
Mengajukan
pertanyaan
yang dapat
diuji
Melakukan
mengujian
melalui
kegiatan
percobaan
Melaporkan
hasil
pengamatan
Mengajukan
pertanyaan
yang dapat
diuji melalui
pengamatan
Memprediksi
jawaban dari
pertanyaan
yang diajukan
Melakukan
percobaan
untuk menguji
prediksi
Mengumpulka
n dan
mengolah data
Merumuskan
kesimpulan
Melaporkan
hasil
percobaan
melalui
berbagai cara
Mengajukan
permasalahan
ilmiah yang
dapat diuji
melalui
penyelidikan
Memprediksi
jawaban
pertanyaan
yang diajukan
Melakukan
percobaan
untuk menguji
prediksi
Mengumpulka
n data secara
akurat dan
mengolah data
secara
sistematis
Menarik
kesimpulan
dengan bukti
yang diperoleh
Melaporkan
Merumuskan
masalah
mengajukan
dan menguji
hipotesis
menentukan
variabel,
merancang dan
merakit
instrumen,
menggunakan
berbagai
peralatan untuk
melakukan
pengamatan
dan
pengukuran
yang tepat dan
teliti
mengumpulkan
, mengolah,
menafsirkan
dan
menyajikan
data secara
PPL 2016
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SMP NEGERI 1 MUNGKID
Jl.Raya Blabak - Magelang Telp. (0293) 782139 Kode Pos. 56551
Page 5 of 29
Jenjang SD Jenjang SMP Jenjang SMA
I-III IV – VI VII – IX X – XII
hasil percobaan
secara lisan
maupun tertulis
sistematis
menarik
kesimpulan
sesuai dengan
bukti yang
diperoleh
berkomunikasi
ilmiah hasil
percobaan
secara lisan
dan tertulis
D. Kerangka Pengembangan KurikulumIPA SMP
Dalam konteks matapelajaran IPA SMP, kurikulum IPA SMP
merupakan rencana pengaturan kompetensi, materi pelajaran IPA, dan cara
pembelajaran IPA untuk mencapai kompetensi itu. Rencana pengaturan
umum diwujudkan dalam bentuk silabus pembelajaran IPA, sedangkan
rencana pengaturan yang lebih detil diwujudkan dalam bentuk Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA. Penyusunan RPP IPA merupakan
tugas dan kewenangan guru, dengan mengacu pada silabus, buku guru, buku
siswa, sumber belajar yang tersedia, serta karakteristik peserta didiknya.
Pada jenjang SMP, matapelajaran IPA merupakan integrasi dari
strandIPA.StrandIPA tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kerja ilmiah dan keselamatan kerja, terintegrasi dengan seluruh materi
2. Makhluk hidup dan proses kehidupan
3. Zat dan sifatnya
4. Energi dan perubahannya
5. Bumi dan antariksa
6. Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
Sebagai implikasinya, Kompetensi Dasar (KD) matapelajaran IPA pada
aspek pengetahuan diarahkan dalam bentuk pengintegrasian materi-materi
IPA. Sebagai contoh, kemampuan yang didapat peserta didik setelah
mempelajari suhu dan kalor tidak sekedar pengetahuan tentang suhu dan kalor
pada lingkup fisika, namun juga keterkaitannya dengan bagaimana makhluk
hidup menyesuaikan dirinya dengan perubahan suhu. Tidak semua KD telah
mengintegrasikan materi-materi IPA. Jika dalam KD pengintegrasian itu
belum terjadi, maka pengintegrasian dilakukan pada level pembelajaran, yang
secara garis besar diarahkan di silabus.
Tabel 3
Peta Materi IPA SMP
Materi IPA Kelas VII Materi IPA Kelas
VIII
Materi IPA Kelas IX
Pengukuran
Klasifikasi Makhluk
Gerak dan gaya
Usaha dan Pesawat
Sifat bahan
Kelistrikan
PPL 2016
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SMP NEGERI 1 MUNGKID
Jl.Raya Blabak - Magelang Telp. (0293) 782139 Kode Pos. 56551
Page 6 of 29
Hidup
Klasifikasi Materi
Sistem Organisasi
Kehidupan
Energi
Interaksi antarmakhluk
Hidup
Pencemaran
Lingkungan
Pemanasan Global
Lapisan Bumi
Tata Surya
Sederhana
Rangka dan Otot
Tekanan
Gelombang dan Optik
Struktur dan Fungsi
Jaringan Tumbuhan
Sistem Pencernaan
Sistem Peredaran
Darah
Sistem Pernapasan
Sistem Ekskresi
Zat aditif dan adiktif
Kemagnetan
Teknologi ramah
lingkungan
Reproduksi
Perkembangbiakan
Hewan dan Tumbuhan
Pewarisan Sifat
Bioteknologi
Tanah
Silabus IPA SMP berupa arahan tentang materi pelajaran dan kegiatan
pembelajaran IPA untuk mencapai KD-KD pada materi pokok yang ada
dalam kurikulum. Sebagai pengikat agar pembelajaran tersebut harmonis
dengan matapelajaran lain, sebelum merumuskan silabus perlu diketahui
Kompetensi Inti(KI) pada jenjang SMP. KI tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4
Kompetensi Inti Jenjang SMP
Aspek
Kompetensi
Kelas
VII VIII IX
Pengetahuan Memahami
pengetahuan
(faktual,
konseptual, dan
prosedural)
berdasarkan rasa
ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya terkait
fenomena dan
kejadian tampak
mata
Memahami dan
menerapkan
pengetahuan
(faktual,
konseptual, dan
prosedural)
berdasarkan rasa
ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya terkait
fenomena dan
kejadian tampak
mata
Memahami dan
menerapkan
pengetahuan
(faktual,
konseptual, dan
prosedural)
berdasarkan rasa
ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya terkait
fenomena dan
kejadian tampak
mata
Keterampilan Mencoba,
mengolah, dan
menyaji dalam
ranah konkret
(menggunakan,
mengurai,
merangkai,
memodifikasi, dan
membuat) dan
ranah abstrak
(menulis,
membaca,
Mengolah,
menyaji, dan
menalar dalam
ranah konkret
(menggunakan,
mengurai,
merangkai,
memodifikasi,
dan membuat)
dan ranah
abstrak (menulis,
membaca,
Mengolah,
menyaji, dan
menalar dalam
ranah konkret
(menggunakan,
mengurai,
merangkai,
memodifikasi, dan
membuat) dan
ranah abstrak
(menulis,
membaca,
PPL 2016
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SMP NEGERI 1 MUNGKID
Jl.Raya Blabak - Magelang Telp. (0293) 782139 Kode Pos. 56551
Page 7 of 29
menghitung,
menggambar, dan
mengarang)
sesuai dengan
yang dipelajari di
sekolah dan
sumber lain yang
sama dalam sudut
pandang/teori
menghitung,
menggambar,
dan mengarang)
sesuai dengan
yang dipelajari
di sekolah dan
sumber lain yang
sama dalam
sudut
pandang/teori
menghitung,
menggambar, dan
mengarang) sesuai
dengan yang
dipelajari di
sekolah dan
sumber lain yang
sama dalam sudut
pandang/teori
E. Pembelajaran dan Penilaian Matapelajaran IPA SMP
1. Pembelajaran IPA SMP
Kurikulum2013mengembangkan dua prosespembelajaranyaituproses
pembelajaran langsung (directteaching) dan proses pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching).Proses pembelajaran langsung adalah proses
pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir,dan
keterampilan psikomotorik peserta didik melalui interaksi langsung dengan
sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-
kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas. Karakteristik pembelajaran berbasis
aktivitas meliputi: interaktif dan inspiratif; menyenangkan, menantang, dan
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; kontekstual dan
kolaboratif; memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirianpeserta didik; dan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan
perkembangan fisik serta psikologispeserta didik.
Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan
kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi atau menganalisis,dan mengkomunikasikan apa yang sudah
ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung
menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsungatau yang disebut
denganinstructional effect.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses yang terjadi selama
pembelajaran tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran
tidak langsung pada umumnya berkenaan dengan pengembangan nilai dan
sikap. Jenis-jenis nilai dan sikap yang akan dikembangkan tidak diajarkan
secara langsung dalam pelajaran, tetapi tetap dirancang dan direncanakan
dalam RPP. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran
yang menyangkut KI-1 dan KI-2.
Dalam proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik/ilmiah
(scientific)berbasis keilmuan, ranah sikap dimaksudkan agar peserta didik
tahu tentang „mengapa‟. Ranah keterampilan dimaksudkan agar peserta didik
tahu tentang „bagaimana‟. Sedangkan, ranah pengetahuan dimaksudkan agar
PPL 2016
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SMP NEGERI 1 MUNGKID
Jl.Raya Blabak - Magelang Telp. (0293) 782139 Kode Pos. 56551
Page 8 of 29
peserta didik tahu tentang „apa‟. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan
keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft
skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup
secara layak (hardskills)dari peserta didik yang meliputiaspek kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Dengan mengembangkan ketiga aspek
kompetensi tersebut maka diharapkan dapat membentuk peserta didik yang
produktif, kreaktif, inovatif dan afektif.
Pembelajaran IPA seharusnya dapat menumbuhkembangkan
kompetensi siswa pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga
ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis)
yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui
aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi”. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”. Dalam pembelajaran
IPA, lintasan “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta” ini digunakan sebagai penggerak bagi lintasan yang lain.
Pendekatan yang digunakan disebut pendekatan ilmiah (scientific). Untuk
memperkuat pendekatan ilmiah (scientific) dalam pembelajaran IPA
diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/ penelitian (discovery/inquiry
learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik agar menghasilkan
karya kontekstual, baik individual maupun kelompok, maka sangat disarankan
menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (problem based dan project based learning).
Keterpaduan IPA SMP/MTs dalam pembelajaran diwujudkan dengan
berbagai cara:
a. Kompetensi Dasar (KD) IPA telah mengarah pada pemaduan. Silabus ini
cenderung merancang pembelajaran IPA dengan mengacu pada langsung
pada KD 3 sebagai materinya dan KD 4 sebagai pengarah kegiatannya.
Guru dapat mengimplementasikan pemaduan lebih lanjut di kelas.
b. Di dalam Buku Siswa, pemaduan IPA dilakukan dengan merumuskan
tema-tema besar yang menjadi tempat pemaduan topik/subtopik IPA,
dengan kecenderungan materi biologi sebagai penggerak bagi materi lain.
Tema-tema tersebut adalah: materi, sistem, perubahan, dan interaksi.
c. Pemaduan antar konsep dalam tema besar dilakukan secara connected,
yakni suatu konsep atau prinsip yang dibahas selanjutnya “menggandeng”
prinsip, konsep, atau contoh dalam bidang lain. Misalnya, saat
mempelajari suhu, suhu tidak hanya berkaitan dengan benda-benda fisik,
namun dikaitkan dengan perilaku hewan terkait suhu.
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran menekankan pada
keterampilan proses sains, yaitu dengan pendekatan saintifik yang meliputi :
PPL 2016
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SMP NEGERI 1 MUNGKID
Jl.Raya Blabak - Magelang Telp. (0293) 782139 Kode Pos. 56551