Top Banner
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
16

SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL

Jul 18, 2015

Download

Education

ilhampradita
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL

SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL

Page 2: SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL

Siklus aliran pendapatan (circular flow) adalahsebuah model yang menggambarkanbagaimana interaksi antarpelaku ekonomimenghasilkan pendapatan yang digunakansebagai pengeluaran dalam upayamemaksimalkan nilai kegunaan (utility) masing-masing pelaku ekonomi.

Page 3: SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL

Model Circular Flow membagiperekonomian menjadi empat sektor :

SektorRumahTangga

(Households Sector)

SektorPerusahaan

(Firms Sector)

SektorPemerintah

(Government Sector)

Sektor LuarNegeri

(Foreign Sector)

Page 4: SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
Page 5: SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL

Untuk analisis ekonomi makro, pasardikelompokkan menjadi tiga pasar utama(Three Basic Markets) :

1. Pasar Barang dan Jasa (Goods and ServicesMarket)

2. Pasar Tenaga Kerja (Labour Market)

3. Pasar Uang dan Modal (Money and CapitalMarket)

Page 6: SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL

Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

1. Metode Output (Output Approach) atau MetodeProduksi

PDB adalah total output (produksi) yang dihasilkanoleh suatu perekonomian.Cara penghitungandalam praktik adalah dengan membagi-bagiperekonomian menjadi beberapa sektor produksi(industrial origin). Jumlah output masing-masingsektor merupakan jumlah output seluruhperekonomian. Hanya saja, ada kemungkinanbahwa output yang dihasilkan suatu sektorperekonomian berasal dari output sektor lain.

Page 7: SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL

Atau bisa juga merupakan input bagi sektorekonomi yang lain lagi. Dengan kata lain, jika tidakberhati-hati akan terjadi penghitungan ganda(double counting) atau bahkan multiple counting. Akibatnya angka PDB bisa menggelembungbeberapa kali lipat dari angka yang sebenarnya. Untuk menghindari hal tersebut, maka dalamperhitungan PDB dengan metode produksi, yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) masing-masing sektor. Aktivitas produksi yang baikadalah aktivitas yang menghasilkan NT > 0.

Page 8: SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL

NT=NO – NIDimana :NT = nilai tambahNO = nilai outputNI = nilai input

Aktifitas produksi yang baik adalah aktifitas yang menghasilkan NT > 0Dimana : i adalah sektor produksi ke 1,2,3......,n

2. Metode Pendapatan (Income Approach)Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian

sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Kemampuan entrepreneur ialah kemampuan dan keberanian mengombinasikan tenagakerja, barang modal, dan uang untuk menghasilkan barang danjasa yang dibutuhkan masyarakat.

Page 9: SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL

Hubungan antara tingkat output dengan faktor-faktor produksi yang digunakan digambarkan dalam fungsi produksi sederhana di bawah ini :

Dimana :Q = f ( L,K,U,E )Q = outputK = barang modalL = tenaga kerjaU = uang / finansialE = kemampuan enterpreneur atau kewirausahaan

Page 10: SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL

Balas jasa untuk tenaga kerja adalah upahatau gaji.Untuk barang modal adalahpendapatan sewa.Untuk pemilik uang/asetfinansial adalah pendapatanbunga.Sedangkan untuk pengusaha adalahkeuntungan. Total balas jasa atas seluruhfaktor produksi disebut Pendapatan Nasional(PN).Total balas jasa atas seluruh faktor produksi disebut Pendapatan Nasional ( PN ).

Page 11: SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL

3. Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)Menurut metode pengeluaran , nilai PDB merupakan

nilai total pengeluaran dalam perekonomian selama periode tertentu .Ada beberapa jenis pengeluaran agregat dadalam suatu perekonomian yaitu :1. Konsumsi Rumah Tangga ( Household

Consumption )2. Konsumsi Pemerintah ( Goverment Consumption

)3. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (

Investment Expenditure )4. Ekspor Neto ( Net Export )

Page 12: SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL

Domestik Bruto (Gross Domestic Product)

Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)merupakan jumlah nilai produk berupa barang dan jasayang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam bataswilayah suatu negara (domestik) selama satutahun.Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasilproduksi barang dan jasa yang dihasilkan olehperusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayahnegara yang bersangkutan.Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belumdiperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

Page 13: SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL

Perhitungan PDB dan Analisa Kemakmuran

Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkastentang tingkat kemakmuran suatu negara, dengancara membaginya dengan jumlah penduduk (disebutPDB per kapita). Menurut PBB, sebuah negaradikatakan miskin bila PDB per kapitanya lebih kecildaripada US$ 450,00. Berdasarkan standar ini, makasebagian besar negara-negara di dunia adalah negaramiskin.Suatu negara dikatakan makmur/kaya bila PDB perkapita lebih besar daripada US$ 800.

Page 14: SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL

PDB Per Kapita dan Masalah Produktivitas

Untuk memperoleh perbandinganproduktivitas antar negara, ada beberapa halyang perlu dipertimbangkan:

1. Jumlah dan Komposisi Penduduk

2. Jumlah dan Struktur Kesempatan Kerja

3. Faktor - Faktor Non-ekonomi

Page 15: SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL

Penghitungan PDB dan Kegiatan-kegiatanEkonomi Tak Tercatat (Underground Economi)

Angka statistik PDB Indonesia yang dilaporkan olehBadan Pusat Statistik hanya mencatat kegiatan-kegiatanekonomi formal.Karena itu, statistik PDB belummencerminkan seluruh aktivitas perekonomian suatunegara.Misalnya, upah pembantu rumah tangga diIndonesia tidak tercatat. Begitu juga dengan kegiatanpetani buah yang langsung menjual produknya ke pasar.

Di negara-negara berkembang, keterbatasankemampuan pencatatan lebih disebabkan olehkelemahan administratif dan struktur kegiatan ekonomimasih didominasi oleh kegiatan pertanian dan informal.

Page 16: SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL