BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Di dalam perkembangan dunia perekonomian saat ini dan semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak sedikit perusahaan yang terhenti laju operasionalnya karena tidak mampu mempertahankan eksistensi perusahaannya. Sebagian besar kegagalan tersebut biasanya disebabkan karena perusahaan tidak konsisten dalam menjalankan operasi perusahaan, ditambah lagi dengan kurangnya tenaga profesional di dalam perusahaan dan perusahaan tidak dapat mengikuti perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini, hal ini menuntut adanya efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Semakin berkembangnya perusahaan tentunya diikuti dengan semakin kompleks dan luasnya aktivitas serta permasalahan yang dihadapi sehingga dibutuhkan sistem informasi akuntansi untuk memecahkan masalah tersebut. Dalam perusahaan, siklus konversi merupakan bagian yang penting demi mendukung kemajuan perusahaan dalam meningkatkan keunggulan kompetitif. Siklus konversi perusahaan mengubah berbagai sumber 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Di dalam perkembangan dunia perekonomian saat ini dan semakin tingginya tingkat
persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing
(competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak sedikit perusahaan yang
terhenti laju operasionalnya karena tidak mampu mempertahankan eksistensi
perusahaannya. Sebagian besar kegagalan tersebut biasanya disebabkan karena
perusahaan tidak konsisten dalam menjalankan operasi perusahaan, ditambah lagi
dengan kurangnya tenaga profesional di dalam perusahaan dan perusahaan tidak
dapat mengikuti perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini, hal ini menuntut adanya
efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan.
Semakin berkembangnya perusahaan tentunya diikuti dengan semakin kompleks dan
luasnya aktivitas serta permasalahan yang dihadapi sehingga dibutuhkan sistem
informasi akuntansi untuk memecahkan masalah tersebut.
Dalam perusahaan, siklus konversi merupakan bagian yang penting demi mendukung
kemajuan perusahaan dalam meningkatkan keunggulan kompetitif. Siklus konversi
perusahaan mengubah berbagai sumber daya input, seperti bahan baku, tenaga kerja,
dan overhead, menjadi produk jadi atau jasa untuk dijual. Siklus konversi tersebut
adalah yang paling formal dan tampak jelas dalam perusahaan manufaktur.
Perusahaan manufaktur AS berada dalam periode transformasi yag dinamis.
Perubahan yang cepat dalam permintaan pelanggan, siklus hidup produk yang lebih
pendek, dan persaingan dengan pihak asing secara radikal telah mengubah berbagai
aturan di pasar.
1
Dalam usaha untuk menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan ini, berbagai
produsen mulai melakukan bisnis dalam cara yang secara dramatis baru. Istilah kelas
dunia merujuk pada era bisnis yang baru ini.
Gambar diatas menyajikan lingkungan manufaktur sebagai sebuah kontinum (rangkaian
kesatuan), dengan perusahaan tradisional di satu sisi dan perusahaan kelas dunia di
sisi lainnya.
Sedikit perusahaan yang relative baru telah mencapai status kelas dunia. Banyak yang
mengarah kearah tersebut, tetapi lebih banyak lagi yang tetap tradisional.
Untuk membahas berbagai perbedaan dalam praktik tersebut, makalah ini akan
membahas mengenai siklus konversi dan penerapannya.
1.2. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
Memahami berbagai elemen dan prosedur dasar yang melintasi proses produksi
tradisional
Memahami arus data dan berbagai prosedur dalam sistem akuntansi biaya
tradisional
Mengenali berbagai pengendalian akuntansi yang terdapat dalam lingkungan
tradisional
Memahami berbagai fitur operasional, filosofi, dan teknologi yang merupakan ciri
dari perusahaan kelas dunia.
2
Traditional Islands ofTechnology
ComputerIntegrated
ManufacturingProgression of Automation toward World-Class Status
Memahami berbagai tujuan dari sistem just-in-time dan mengenali berbagai
implikasi mempertahankan persediaan yang berlebih di lingkungan global
Mengenali peran penting kualitas dalam lingkungan global
Memahami berbagai kelemahan dalam metode akuntansi tradisional di
lingkungan global
Mengenal berbagai karakteristik sistem informasi kelas dunia.
3
BAB II
ISI
Siklus konversi perusahaan mengubah (mengonversi) berbagai sumber daya input,
seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead, menjadi produk jadi atau jasa untuk
dijual. Siklus konversi tersebut adalah paling formal dan tampak jelas dalam
perusahaan manufaktur. Akan tetapi, siklus ini ada, secara konseptual, dalam berbagai
industri jas tertentu, seperti perawatan kesehatan, konsultasi, dan akuntan publik
(KAP). Dalam pembahasan mengenai siklus konversi in, kita akan mengasumsikan
lingkungan manufaktur.
Perusahan manufaktur di AS berada dalam periode transformasi yang dinamis.
Perubahan yang cepat dalam permintaan pelanggan, siklus hidup produk yang lebih
pendek, dan persaingan dengan pihak asing secara radikal telah merubah berbagai
aturan di pasar, dalam usaha untuk menyesuaikan diri dalam berbagai perubahan ini,
berbagai produsen mulai melakuka bisnis dalam cara yang secara dramatis baru. Istilah
kelas dunia merujuk pada era bisnis baru ini. Figur 7-1 menyajikan lingkungan
manufaktur sebagai sebuah kontinum (rangkaian kesatuan), denga perusahaan
tradisional di satu sisi dan perusahaan kelas dunia di sisi lainya. Titik di sepanjang garis
adalah berbagai perusahaan yang berada dalam berbagai tahapan informasi yang
berbeda dan yang bergerak menuju status kelas dunia.
4
2.2 PERUSAHAAN KELAS DUNIA
Perusahaan kelas dunia adalah perusahaan yang telah mencapai standar tinggi dan
yang telah mengalami berbagai perubahan fundamental dari bentuk serta manajemen
perusahaan tradisional.
Mencapai ststus kelas dunia membawa implikasi signifikan bagi akuntansi san sistem
informasi akuntansi. Informasi tradisional yang dihasilkan di bawah teknik akuntansi
konvensional tidak cukup mendukung kebutuhan perusahaan kelas dunia. Perusahaan
ini membutuhkan berbagai metode akuntansi baru dan sistem informasi baru yang :
1. Menunjukan apa saja hal yang menjadi perhatian pelanggan (seperti
kualitas dan layanan)
2. Mengidentifikasi berbagai produk yang menguntungkan.
3. Mengidentifiksi pelanggan yang menguntungkan
4. Mengidentifikasi peluang utntuk perbaikanoperasioanal dan produk.
5. Mendorong adopsi aktivitras serta proses bermilai tambah dalam
perusahaan dan mengidentifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah.
6. Secara efisien mendukung berbagai pengguna melalui informasi
keuangan dan non keuangan.
Peran yang dimainkan oleh informasi akuntansi adalah determinan penting dalam
keberhasilan perusahan sebagai pesaing kelas dunia dan akan menjadi fokus dalam
bab ini.
5
2.4 LINGKUNGAN MANUFAKTUR TRADISIONAL
2.4.1 Sistem Produksi
Beberapa pendekatan metode produksi, antara lain:
Pemrosesan berkelanjutan
Pendekatan ini membuat produk yang sama melalui rangkaian berkelanjutan
berbagai prosedur standar. Biasanya perusahaan mencoba menyimapan
persediaan barang jadi pada tingkat yang dibutuhkan untuk memenuhi perkiraan
permintaan penjualan. Perkiraan penjualan bersama dengan informasi tingkat
persediaan saat ini adalah pemicu proses ini.
Pemrosesan Batch
Pemrosesan batch menghasilkan berbagai kelompok (batch) yang berbeda. Tiap
barang dalam batch hamper sama, yaitu membutuhkan bahan baku serta oprasi
yang sama. Mekanisme pemicu untuk proses ini adalah kebutuhan untuk
mempertahankan tingkat persediaan barang jadi sesuai dengan prediksi
kebutuhan penjualan.
Pemrosesan Berdasarkan Pesanan
Pendekatan ini melibatkan pembuatan berbagai produk yang berbeda sesuai
dengan spesifikasi pelanggan. Proses ini dipicu oleh pesanan pelanggan bukan
oleh tingkat persediaan yang menurun.
2.4.2 Sistem Pemrosesan Batch
Dokumen yang memicu serta mendukung aktivitas batch umumnya adalah:
Prakiraan penjualan (sales forecast) menunjukkan perkiraan permintaan
barang jadi perusahaan dalam suatu periode tertentu. Funsi pemasaran
biasaya menghasilkan perkiraan permintaan tahunan berdasarkan produk.
Jadwal Porduksi (production schedule) adalah rencana dan otorisasi formal
untuk memulai produksi.
6
Daftar kebutuhan bahan baku ( bill of material-BOM), kebutuhan bahan baku
untuk seluruh batch ditetapkan dengan mengalikan BOM dengan jumlah
barang dalam batch.
Lembar proses kerja(route sheet) menspesifikasi urutan operasi serta waktu
standar yang dialokasikan untuk tiap pekerjaan.
Perintah kerja/perintah produksi (work order/production order) dibuat
berdasarkan BOM dan lembar proses kerja untuk menspesifikasikan bahan
baku dan produksi (mesin, perakitan, dan lain-lain) untuk tipa batch.
Lembar perpindahan (move ticket) mencatat pekerjaan yang dilakukan di tiap
tempat kerja serta mengotorisasi perpindahan pekerjaan atau batch dari satu
tempat kerja ke tempat kerja berikutnya.
Permintaan bahan baku (material requisition) mengotorisasi karyawan
gudang untuk mengeluarkan bahan baku (dan subperakitan) ke orang-orang
atau tempat kerja dalam proses produksi
2.4.2.1 Proses Produksi Batch
7
Proses ini dimulai dari tahap perencanaan dan pengendalian produksi dalam system
tersebut. Tahap ini melibatkan 2 prosedur yaitu spesifikasi permintaan kebutuhan
bahan baku dan operasional (materials and operation requirement) serta penjadwalan
produksi.
Permintaan kebutuhan bahan baku operasional
Kebutuhan operasional ditentukan dengan mempelajari pekerjaan mesin serta
pekerjaan produksi lainnya yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah unit
barang jadi. Determinan utama untuk permintaan bahan baku dan kebutuhan
8
operasional adalah prediksi penjualan laporan status persediaan, dan spesifikasi
teknis untuk barang jadi.
Penjadwalan produk
Jadwal untuk operasi produksi dibuat didasarkan pada informasi yang diberikan
dalam BOM serta lembar proses kerja. Staf administrasi bagian penjadwalan
juga membuat perintah kerja, lembar perpindahan, dan pemintaan bahan baku
untuk tiap batch dalam operasi produksi. Sebelum mengeluarkan dokumen ini ke
berbagai atempat kerja, staf administrasi tersebut membuat file perintah kerja
terbuka dan mengirimkan sebuah salinan perintah kerja ke bagian akuntansi
biaya
Tahap selenjutnya dari sistem produksi adalah pengendalian persediaan, yang memiliki
tiga fungsi penting dalam proses produksi, yaitu:
1. Memicu keseluruhan proses dengan menyediakan laporan status persediaan
bahan baku dan barang jadi bagi perencanaan dan pengendalian produksi
2. Personal bagian pengendalian persediaan secara terus menerus terlibat dalam
pembaruan record persedian bahan baku berdasarkan permintaan bahan baku,
dan lembar pengembalian bahan baku
3. Setelah menerima perintah kerja dari tempat kerja yang terakhir akan mencatat
produk yang jadi dalam record persediaan barang jadi.
2.4.2.2 Model EOQ (economic order quantity)
Berbagai model persediaan yang digunakan untuk meminimalkan biaya persediaan
dengan tetap memastikan bahwa terdapat persediaan dengan jumlah yang memadai
untuk memenuhi permintaan saat ini dapat membantu menjawab dua pertanyaan dasar
yaitu:
1. Kapan seharusnya persediaan dibeli?
2. Seberapa banyak persediaan yang harus dibeli?
9
Jumlah Pesanan Optimal
Jumlah Pesanan
Kurva Biaya Total Pesanan
Kurva Biaya Total Penyimpanan
Kurva Biaya
Biaya Persediaan Minimum
Biaya Tahunan
Model EOQ didasarkan pada asumsi yang tidak selalu mencermikan kenyataan
ekonomi. Aumsi-asumsinya adalah:
Permintaan produk konstan dan diketahui secara pasti
Waktu tunggu―waktu antara memasukkan pesanan persediaan sehingga
kedatangannya―diketahui dan konstan
Semua persediaan yang dipesan tiba pada saat yang sama
Biaya total pertahun untuk memesan adalah dapat bervariasi dan menurun
sejalan dengan peningkatan jumlah pesanan. Biaya pemesanan meliputi biaya
membuat dokumen, menghubungi pemasok, memproses penerimaan
persediaan, memelihara rekening pemasok, dan menulis cek.
Biaya total pertahun untuk menyimpan persediaan (biaya penggudangan) adalah
biaya yang bervariasi yang akan meningkatkan sejalan dengan peningkatan
jumlah yang dipesan. Biaya-biaya ini meliputi biaya kesempatan dari dana yang
diinvestasikan, biaya penyimpanan, pajak property, dan asuransi.
Tidak ada diskon jumlah. Oleh karenanya, harga total pembelian persediaan
untuk tahun terkait adalah konstan.
Tujuan dari model EOQ adalah untuk mengurangi biaya persediaan. Parameter
penting dalam model ini adalah biaya penggudangan dan biaya pemesanan.
10
ROP
Siklus Persediaan
Q
Permintaan Harian
Waktu (hari)Waktu Tunggu
Kurva tersebut menggambakan hubungan antara berbagai biaya dengan jumlah
pesanan. Ketika jumlah pesanan naik, jumlah kegiatan pemesanan menurun, hingga
menyebabkan biaya total pertahun untuk memesan menurun. Akan tetapi, ketika jumlah
yang dipesan anik, rata-rata persediaan yang dimiliki akan naik, hingga menyebabkan
biaya penggudangan persediaan tahunan total akan naik. Oleh karena harga pembelian
total persediaan konstan(asumsi 6), maka biaya persediaan total akan diminimalkan
dengan meminimalkan biaya penggudangan total serta pemesanan total. Titik yang
menggabungkan kurva biaya total yang diminimalkan adalah perpotongan antara kurva
biaya pemesanan dengan kurva biaya total yang diminimalkan adalah perpotongan
antara kurva biaya pemesanan dengan kurva biaya penggudangan. Ini adalah yang
disebut dengan jumlah pemesanan ekonomi.
Titik Pemesanan Ulang (Reorder Point)
Reorder point (ROP) yaitu, batas/titik jumlah pemesanan kembali. ROP berguna untuk
mengetahui kapan suatu perusahaan mengadakan pemesanan. Terjadi apabila jumlah
persediaan yang terdapat dalam stock berkurang terus sehingga harus ditentukan
berapa banyak batas minimal tingkat persediaan yang harus dipertimbangkan sehingga
tidak terjadi kekurangan persediaan.
Jumlah yang diharapkan tersebut dihitung selama masa tenggang, ditambah dengan
persediaan pengaman (safety stock) yang biasanya mengacu kepada probabilitas atau
kemungkinan terjadinya kekurangan stok selama masa tenggang (lead time).
Untuk tingkat pelayanan dari siklus pemesanan, semakin besar tingkat permintaan atau
masa tenggang menyebabkan jumlah safety stock harus lebih banyak sehingga dapat
memenuhi tingkat pelayanan yang diinginkan.
11
Tingkat Persediaan
2.4.3 Sistem Akuntansi Biaya
Sistem akuntansi biaya memberikan arus informasi dan pekerjaan yang umum dalam
sistem akuntansi biaya. Proses akuntansi biaya untuk suatu operasi produksi dimulai
ketika bagian perencanaan dan pengendalian mengirimkan sebuah salinan dari
perintah kerja yang asli ke bagian akuntansi biaya. Staf administrasi kemudian
membuat record biaya baru untuk batch yang memulai produksi dan menyimpannya
dalam file barang dalam proses. File ini bertindak sebagai buku pembantu bagi akun
pengendali barang dalam proses di buku besar.
Ketika bahan baku dan tenaga kerja ditambahkan di sepanjang proses produksi,
berbagai dokumen yang mencerminkan peristiwa-peristiwa ini mengalir masuk ke
bagian akuntansi biaya. Bagian pengendalian persediaan mengirimkan salinan
permintaan bahan baku, permintaan tambahan bahan baku, dan pengembalian bahan
baku. Tempat-tempat kerja akan mengirim lembar pekerjaan dan mengisi lembar
perpindahan. Dokumen-dokumen in, bersama dengan berbagai standar yang
ditetapkan oleh file biaya standar, memungkinkan stag administrasi bagian akuntansi
biaya untuk memperbarui akun WIP yang terpengaruh dengan biya standar untuk
tenaga kerja langsung, bahan baku dan overhead pabrik.
Penerimaan lembar perpindahan yang terakhir untuk suatu batch menandakan
selesainya proses produksi. Pada tahap in, staf administrasi memindahkan lembar
biaya dari file WIP. Hal ini mewakili transfer produk dari WIP ke persediaan barang
jadi(finished good―FG). Secara berkala, informasi ringkasan mengenai berbagai biya
ini (debit) ke WIP. Mengurangi (kredit) WIP, dan berbagai selisihnya akan dicatat dalam
voucher jurnal serta dikirimkan ke bagian buku;; besar untuk dicatat ke dalam akun
pengendalinya.
2.4.4 Pengendalian Dalam Lingkungan Tradisional
Otorisasi Transaksi
12
1. Aktivitas produksi diotorisasi oleh bagian perencanaan dan pemgendalian
produksi melalui perintah kerja yang formal. Dokumen ini mencerminkan
kebutuhan produksi, yang merupakan selisih antara perkiraan permintaan
atas produk (didasarkan pada perkiraan penjualan) dan persediaan barang
jadi yang dimiliki
2. Lembar perpindahan ditandatangani oleh supervisor tiap tempat kerja untuk
mengotorisasi berbagai aktivitas di tiap batch dan untuk perpindahan produk
melalui berbagai tempat kerja
3. Permintaan bahan baku dan permintaan tambahan bahan baku
mengotorisasi staf gudang untuk mengeluarkan bahan baku ke berbagai
tempat kerja.
Pemisahan Tugas
Tujuan dari pemisahan tugas adalah untuk memisahkan berbagai pekerjaan
otorisasi transaksi dari pemrosesan transaksi dan memisahkan penyimpanan
catatan dengan penyimpanan aktiva.
Pemisahan tugas yang berlaku dalam siklus produksi tradisional adalah sebagai
berikut:
1. Pemeliharaan record akuntansi atas persediaan bahan baku dan barang
jadi oleh bagian pengendalian persediaan dipisahkan dari fungsi
penyimpanan bahan baku di gudang dan dari penggudangan barang jadi,
yang memiliki kewajiban penyimpanan untuk berbagai aktiva ini.
2. Fungsi akuntansi biaya untuk barang dalam proses seharusnya
dipisahkan dari tempat kerja dalam proses produksi
3. Departemen buku besar harus terpisah dari departemen yang mencatat
buku pembentu berbagai akun. Oleh karenanya departemen buku besar
secara organisasional terpisah dari pengendalian persediaan dan
akuntansi biaya.
Supervisi
Berikut ini adalah prosedur supervise yang berlaku dalam siklus konversi:
13
1. Supervisor dalam berbagai tempat kerja mengeawasi penggunaan bahan
baku dalam proses produksi. Hal ini membantu untuk memastikan bahwa
semua bahan baku yang dikeluarkan dari gudang memang digunakan
dalam produksi dan bahwa sisa yang terbuang dapat diminimalkan. Kartu
kerja karyawan dan lembar pekerjaan juga harus diperiksa
keakuratannya.
2. Supervisor juga mengamati dan melihat kembali aktivitas pencatatan
waktu kerja. Hal ini akan mendorong adanya kartu kerja dan ;embar
pekerjaan karyawan yang akurat.
Pengendalian Akses
Siklus konversi memungkinkan akses langsung dan tidak langsung ke aktiva
1. Akses langsung ke aktiva. Sifat dari produk fisik dan proses produksi
memengaruhi berbagai jenis pengendalian akses yang dibutuhkan.
• Perusahaan membatasi akses ke berbagai area sensitif seperti gudang,
tempat kerja produksi, dan gudang barang jadi. Metode pengendalian
yang digunakan meliputi kartu identifikasi, petugas keamanan, peralatan
keamanan dan berbagai sensor serta alarm elektronik.
• Penggunaan biaya standar memberikan suatu jenis pengendalian akses.
Dengan menetapkan jumlah bahan baku tenaga kerja yang diotorisasi
untuk tiap produk, perusahaan membatasi akses tidak sah ke berbagai
sumber daya tersebut. Untuk mendapatkan tambahan jumlah akan
membutuhkan otorisasi khusus dan dokumen formal.
2. Akses tidak langsung ke aktiva, berbgai dokumen uang penting meliputi
permintaan bahan baku, permintaan tambahan bahan baku, dan kartu kerja
karyawan harus ada pembatasan akses karena untuk menghindari
pemanipulasian kas dan persediaan. Metode pengendalian yang juga
mendukung jejak audit adalah penggunaan dokumen yang diberi nomor
telebih dahulu.
Pencatatan Akuntansi
Tujuan pencatatan akuntansi sebagai teknik pengendalian untuk membuat jejak
audit untuk tiap transaksi, mendeteksi kesalahan dalam produksi dan
14
pencatatan, mendeteksi batch yang yang hilang dan untuk melakukan audit
secara berkala.
Hal tersebut dicapai dengean penggunaan perintah kerja, lembar biaya, lembar
perpindahan, lembar pekerjaan, permintaan bahan baku, file WIP, dan file
persediaan barang jadi serta memberikan nomor terlebih dahulu ke dokumen
sumber dan menggunakannya sebagai referensi dalam record WIP.
Verifikasi Independen
berbagai tahapan verifikasi dalam siklus konversi sebagai berikut:
1. Bagian akuntansi biaya merekonsiliasi penggunaan bahan baku dan tenaga
kerja yang dioambil dari permintaan bahan baku dan lembar pekerjaan,
dengan standar yang telah ditetapkan. Personel bagian akuntansi biaya
kemudian dapat mengidentifikasi berbagai penyimpangan dari standar yang
telah ditetapkan, yang secara formal akan dilaporkan sebagai selisih
2. Bagian buku besar juga memiliki fungsi verifikasi yang pentoing melalui
pemeriksaan perpindahan total produk dan WIP hingga barang jadi. Hal ini
dilakukan dengan merekonsilasi voucher jurnal dari bagian akuntansi biaya
dengan ringkasan buku pembantupersediaan dari bagian pengendalian
persediaan.
3. Terakhir, auditor internal dan eksternal secara berkala akan memverifikasi
persediaan bahan baku dan perseediaan barang jadi yang dimiliki melalui
perhitungan fisik. Mereka akan membandingkan jumlah sesungguhnya
dengan record persediaan serta membuat penyesuaian record jika perlu.
2.5 Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia
Bagi produsen tradisional profil pelanggan modern yang menginginkan produk
berkualitas, beraneka ragam serta segera mendapakannya akan sangay
membebankannya. Karena produsen tradisional cenderung berorientasi pada
lingkungan terstruktur, dan tidak fleksibelnya proses produksi akan sangat
menghambat sehingga tidak efektif dalam lingkungan ini.
15
Sebaliknya, para pesaing kelas dunia memenuhi berbagai tantangan
konsumerismemodern melalui sistem produksi fleksibel.
Untuk mencapai fleksibilitas produksi mengagabungkan empat karakteristik,
yaitu:
Reorganisasi fisik pabrik
Otomatisasi proses produksi
Pengurangan persediaan
Kualitas produk yang tinggi
2.5.1 Reorganisasi Fisik Fasilitas Produksi
2.5.2 Otomatisasi Proses Produksi
Otomatisasi merupakan inti dari lingkungan produksi yang berfungsi dengan
baik. Melalui penggantian tenaga kerja dengan otomatisasi, perusahaan dapat
menjadi lebih efisien sehingga akan menjadi lebih kompetitif.
Ada beberapa generasi kemajuan otomatisasi menuju kelas dunia yang terdiri
dari:
Produksi tradisional
Lingkungan produksi tradisional terdiri dari berbagai jenis mesin, yang
masing-masing dikendalikan oleh seorang operator. Karena mesin-mesin
ini membutuhkan banyak waktu penyetelan , biaya penyetelan harus
disebarkan dalam operasi produksi berjumlah besar.
Teknologi yang berdiri sendiri (island of technology)
Otomatisasi digambarkan dalam pulau-pulau yang terpisah-pisah dan yang
berdiri sendiri dalam lingkungan tradisional. Teknologi yang berdiri sendiri
ini dikendalikan oleh mesin numeric computer (CNC―computer numerical
controlled).
Penyederhanaan proses
Penyederhanaan proses berfokus pada kompleksitas tata letak fisik
produksi di lantai pabrik. Berbagai jenis mesin CNC diatur dalam sel (cell)
16
untuk menghasilkan sebuah bagian lengkap dari awal sampai akhir di satu
lokasi dan tidak ada keterlibatan manusia dalam sel.