GRAFIK SIKLUS MENSTRUASI MANUSIA
Estrus merupakan nama dari masa panas yang terjadi pada saat sekitar hari-hari evulasi
Keadaan normal satu-satu nya waktu dimana timbul perhatiaan seksual pada hewan betina
Fase estrus estrogen ++ “periode birahi”Lamanya siklus estrus pada mencet betina 4-5
hari / 4-6 hari dengan lama estrus antara 12-14 jam
Mengamati dan mempelajari siklus estrus mencit melalui hapusan vagina mencit yang dilihat pada mikroskop
MikroskopObjek glassCover glassLarutan salineSpuit 1 mlMencit
Diambil larutan saline menggunakan spuit injeksi 1 ml sebanyak 0,1ml
Larutan saline disemprotkan kedalam vagina dan dihisap dengan dengan beberapa kali pengulangan.
Teteskan larutan saline yang sudah mengandung sel-sel vagina pada objek glass dan tutup dengan cover glass
Amati dibawah mikroskop sel-sel vagina yang ada dalam hapusan vagina tersebut dan gambarkan sel-sel tersebut.
Tentukan fase dalam siklus estrus yang terjadi pada mencit saat itu dan gambarkan bentuk sel pada fase tersebut.
Larutan saline
Komposisi (mmol/l) : Na = 154, Cl = 154.
Siklus reproduksi pada hewan coba mamalia
non primata (mencit)
Terjadi libido, suhu tubuh, resah/gelisah
Masa estrus Terjadi ovulasi
Poliestrus & Monoestrus
Terbagi atas 4 fase
Fase - fase siklus estrus1. Proestrus2. Estrus3. Metestrus4. Diestrus
Dikategorikan atas komposisi sel pada dinding vagina :
1. Epitel bertandukSel yang paling besar pada hapusan vagina, bentuk selnya pipih dengan tepi yang tidak rata dan tidak berinti.
2. Epitel berintiBentuk bulat, lonjong, sitoplasmanya banyak dengan inti terletak di tengah
3. Leukosit
Sel darah putih, ukuran selnya kecil
Proestrus : ditandai denganadanya jumlah sel epitel berinti yang lebih banyak dari jumlah leukosit.
Fase Proestrus merupakan periode persiapan yang ditandai dengan pemacuan pertumbuhan folikel oleh FSH sehingga folikel tumbuh dengan cepat. Proestrus berlangsung selama 2-3 hari. Pada fase kandungan air pada uterus meningkat dan mengandung banyak pembuluh darah dan kelenjar-kelenjar endometrial mengalami hipertrofi.
Proestrus
Estrus : ditandai dengan jumlah sel epitel bertanduk dalam jumlah besar dan tidak terdapat lagi sel epitel berinti
Fase Estrus adalah masa keinginan kawin yang ditandai dengan keadaaan tikus tidak tenang, keluar lendir dari dalam vulva, pada fase ini pertumbuhan folikel meningkat dengan cepat, uterus mengalami vaskularisasi dengan maksimal, ovulasi terjadi dengan cepat, dan sel-sel epitelnya mengalami akhir perkembangan/terjadi dengan cepat
Metestrus : ditandai dengan jumlah epitel yang menurun dan leukosit yang meningkatkan jumlahnya.
Fase Metaestrus ditandai dengan terhentinya birahi, ovulasi terjadi dengan pecahnya folikel, rongga folikel secara berangsur- ansur mengecil,dan pengeluaran lendir terhenti. Selain itu terjadi penurunan pada ukuran dan vaskularitas.
Diestrus : ditandai dengan adanya sel laukosit yang banyak dengan beberapa saja sel-sel epitel.
Fase Diestrus adalah periode terakhir dari estrus, pada fase ini corpus luteum berkembang dengan sempurna dan efek yang dihasilkan dari progesteron (hormon yang dihasilkan dari corpus luteum) tampak dengan jelas pada dinding uterus serta folikel-folikel kecil dengan korpora lutea pada vagina lebih besar dari ovulasi sebelumnya.
Diestrus
E. Berinti Lekosit E.Bertanduk
1. Pro-estrus + + + + + -2. Estrus + + + +
+3. Met-estrus + + + + + + +4. Di-estrus + + + + +
Catatan : (+ = 30%)
Stadium-stadium Siklus Estrus
Pro-estrus
Epitel Berinti
Epitel Bertanduk
Estrus
Epitel Bertanduk
Met-estrus
Epitel Berinti
Lekosit
Lekosit
Epitel Berinti
Epitel Bertanduk
REPRODUKSI
WANITA
FUNGSI REPRODUKSI WANITA
• Pertumbuhan organ reproduksi
• Tanda kelamin sekunder
• Siklus menstruasi
• Kehamilan
• Kelahiran
• Laktasi
ORGAN REPRODUKSI WANITA
Ovarium
Tuba
Uterus
Servik
Vagina
PERTUMBUHAN ORGAN REPRODUKSI
Pertumbuhan organ oleh estrogen
Pertumbuhan kelenjar uterus oleh
progesteron
HORMON REPRODUKSI WANITA
LH (luteinizing hormone)
FSH (folicle stimulating hormone) ESTROGEN
PROGESTERON
GONADOTROPIN KORIONIK RELAKSIN LAKTOGEN PLASENTA
OKSITOKSIN PROLAKTIN
Kelenjar payudara: oleh progesteron
TANDA KELAMIN SEKUNDER
Stroma payudara Halus kulit oleh estrogen Suara
SIKLUS MENSTRUASI Waktu: 21-35 hari (rerata
28 hari)
3 FASE: Menstruasi: 3-5 hari (pelepasan endometrium) Proliferasi : 5-14 hari (pemulihan endometrium) Sekresi : 14-28 hari (pertumbuhan kelenjar)
Dalam fase ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai perdarahan. Hanya stratum basale yang tinggal utuh. Darah menstruasi mengandung darah vena dan arteri dengan sel-sel darah merah dalam hemolisis atau aglutinasi, sel-sel epitel dan stroma yang mengalami disintegrasi dan otolisis, dan sekret dari uterus, serviks, dan kelenjar-kelenjar vulva. Fase ini berlangsung 3-5 hari.
Fase proliferasi (fase estrogen) siklus endometrium. Pada permulaan setiap siklus menstruasi, sebagian besar endometrium mengalami deskuamasi oleh proses menstruasi. Proses ini adalah pembuangan seluruh epitel dan stratum submukosa dan kehilangan sebagian besar stratum vaskulare. Setelah menstruasi, hanya lapisan tipis stroma endometrium tersisa pada basis endometrium asli, dan satu-satunya sel epitel terletak pada bagian dalam sisa-sisa kelenjar dan kriptus endometrium. Dibawah pengarus esterogen, yang sekresinya ditingkatkan oleh ovarium selama bagian pertama siklus ovarium sel-sel stroma dan sel-sel epitel dengan cepat berproliferasi.
Permukaan endometrium mengalami epitelisasi dalam tiga sampai tujuh hari setelah permulaan menstruasi. Selama dua minggu pertama siklus seksual yaitu sampai ovulasi tebal endometrium sangat bertambah, karena peningkatan jumlah sel-sel stroma dan karena pertumbuhan progresif kelenjar-kelenjar endometrium dan pembuluh darah kedalam endometrium, semua efek ini ditingkatkan oleh estrogen. Pada saat ovulasi endometrium tebalnya sekitar 2 sampai 3 mm.
Fase sekresi (fase progesteron) siklus endometrium. Selama separoh terakhir siklus seksual, progresteron dan estrogen disekresi dalam jumlah besar oleh korpus luteum. Estrogen menyebabkan proliferasi sel tambahan pada endometrium selama fase siklus endometrium ini, dan progeteron menyebabkan pembengkakan dan pembentukan sekresi endometrium. Kelenjar tambah berkelok-kelok, zat yang disekresi tertimbun dalam sel epitel kelenjar, dan kelenjar mengsekresi sedikit cairan endometrium.
Sitoplasma sel stroma juga bertambah, lipid dan glikogen banyak mengendap dalam sel stroma, dan suplai darah endometrium meningkat lebih lanjut sebanding dengan perkembangan aktivitas sekresi, pembuluh darah menjadi sangat berkelok-kelok. Tebal endometrium sekitar dua kali waktu fase sekresi sehingga menjelang akhir siklus, endometrium sekitar dua kali waktu fase sekresi sehingga menjelang akhir siklus, endometrium mempunyai ketebalan 4 sampai 6 mm.