Page 1
ii
SIKAP SISWA TERHADAP PERILAKU MENYONTEK DITINJAU DARI
JENIS KELAMIN DAN AKREDITASI PADA SISWA KELAS VIII DI KOTA
YOGYAKARTA
Survei pada Empat SMP di Kota Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
OLEH:
B. GUNAWAN SULASTOMO
NIM: 121334012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 4
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
TUHAN YESUS KRISTUS
Terima kasih Tuhan telah memberikan ku kelancaran dan kemudahan dalam mengerjakan skripsiku ini.
Orang tuaku tercinta, Bapak Fx. Cipto Gunawan dan ibu C. Sarmiyati yang selalu mendengarkan keluh
kesah ku dan selalu memberikan doa, dukungan, semangat, dan nasehat yang selalu membangkitkan
semangatku ketika aku merasa lelah dan bosan dalam mengerjakan skripsiku serta selalu menjadi
motivasi dalam hidupku.
Pacarku, Albertin Nopi Yundari yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan selalu menemaniku
dalam mengerjakan skripsiku.
Adikku, Aloysius Sigit Guntoro yang telah memberikan doa, dukungan dan kasih sayang dalam
penyusunan skripsi ini.
Adikku, Katarina Cindi Pratiwi yang telah memberikan doa dan dukungan untuk menyelesaikan skripsiku.
Sahabat-sahabat terbaikku: Jalu, Mamik, Tomi, Chrismas, Yosep, Pater, Galing Pak Kemet, Suhu, Heru,
Fajri, Angga, Wakhidin, Ramdan, Bang Jimmy, Bang Goris, Andre yang selalu mendukung, menghiburku
dikala penat mengerjakan skripsi dan doa atas penyusunan skripsi ini.
Sahabat-sahabatku mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Terima kasih atas segala dukunganya selama 4
tahun ini.
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku,
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 5
vi
Motto “Berhentilah membuat rencana, melangkahlah!”
(Bob Sadino)
“Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh
diantara bintang-bintang”
(Ir. Soekarno)
“If you born poor it’s not your mistake, but if you die poor it’s your
mistake”
(Bill Gates)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 8
ix
ABSTRAK
SIKAP SISWA TERHADAP PERILAKU MENYONTEK DITINJAU DARI JENIS
KELAMIN DAN AKREDITASI PADA SISWA KELAS VIII DI KOTA
YOGYAKARTA
Gunawan Sulastomo
Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) ada tidaknya perbedaan sikap
siswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari jenis kelamin; 2) ada tidaknya
perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari akreditasi.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan
pada Bulan Februari sampai April 2016. Subjek penelitian ini berjumlah 146 siswa
kelas VIII yang terdiri 68 siswa laki-laki dan 78 siswa perempuan. Siswa yang diteliti
berasal dari sekolah terakreditasi A, B, C, dan belum terakreditasi. Metode
pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan
adalah Man Whitney dan Kruskal Wallis dengan bantuan program SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tidak ada perbedaan sikap siswa
terhadap perilaku menyontek ditinjau dari jenis kelamin dengan nilai asymp sig
=0,174 ; 2) tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek ditinjau
dari akreditasi sekolah dengan nilai asymp sig =0,088. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan jenis kelamin dan akreditasi sekolah.
Kata kunci: siswa, menyontek, jenis kelamin, akreditasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 9
x
ABSTRACT
THE ATTITUDE OF STUDENTS TOWARD CHEATING BEHAVIOR
PERCEIVED FROM GENDER AND ACCREDITATION ON THE EIGHT
GRADE STUDENT IN YOGYAKARTA
Gunawan Sulastomo
Sanata Dharma University
2016
This research aims to find out whether: 1) there are differences of attitude of
students toward cheating behavior in terms of gender; 2) there are differences of
attitude of students toward cheating behavior in terms of accreditation.
The type of research is a research case study. This research was carried out
from February to April 2016. The subject of this research were 146 eight grade
students consist of 68 male students and 78 female students. The samples come from
schools of which accredited in A, B, C, and others which had been not yet accredited.
Method of data collection was questionnaire. Data analysis technique were Man
Whitney and Kruskal Wallis with the help of the program SPSS.
The results show that: 1) there is no difference in the attitudes of students
toward cheating behavior perceived from gender with a value of asymp sig = 0.174;
2) there is no difference in the attitudes of students toward cheating behavior of
school accreditation with a value of asymp sig = 0.088. It can be concluded that there
is no difference in the attitudes of students toward cheating behaviour based on
gender and school accreditation.
Keywords: student, cheating, gender, accreditation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 10
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
karunia dan berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sikap
Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Ditinjau Dari Jenis Kelamin dan Akreditasi
Pada Siswa Kelas VIII Di Kota Yogyakarta” dengan lancar. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu
terselesaikannya skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi,
Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. Bambang Purnomo S.E., M.Si.. selaku Dosen Pembimbing, bapak
terima kasih untuk doa, bimbingan, serta bantuannya selama ini. Terima kasih
pula untuk motivasi, nasihat, kesabaran, dan perhatian yang telah bapak berikan
kepada saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 11
xii
5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang
telah membagikan ilmu pengetahuan dan membimbing saya selama proses
perkuliahan.
6. Staf Kesekretariatan Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang telah
membantu saya dalam urusan administrasi selama proses perkuliahan.
7. Kedua Orang Tuaku Bapak Fx. Cipto Gunawan dan C. Sarmiyati yang selalu
mendengarkan keluh kesah ku dan selalu memberikan doa, dukungan, semangat,
dan nasehat yang selalu membangkitkan semangatku ketika aku merasa lelah dan
bosan dalam mengerjakan skripsiku serta selalu menjadi motivasi dalam
hidupku.
8. Pacarku Albertin Nopi Yundari yang selalu memberikan dukungan, semangat,
dan selalu menemaniku dalam mengerjakan skripsiku.
9. Adikku, Aloysius Sigit Guntoro yang telah memberikan doa, dukungan dan kasih
sayang dalam penyusunan skripsi ini.
10. Adikku, Katarina Cindi Pratiwi yang telah memberikan doa dan dukungan untuk
menyelesaikan skripsiku.
11. Sahabat-sahabat terbaikku: Jalu, Mamik, Tomi, Chrismas, Yosep, Pater, Galing
Pak Kemet, Suhu, Heru, Fajri, Angga, Wakhidin, Ramdan, Bang Jimmy, Bang
Goris, Andre yang selalu mendukung, menghiburku dikala penat mengerjakan
skripsi dan doa atas penyusunan skripsi ini.
12. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2012 yang tidak
dapat saya sebutkan satu per satu, terima kasih atas empat tahun yang luar biasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 13
xiv
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ................................................................................................. i
Halaman Persetujuan Pembimbing ..................................................................... ii
Halaman Persembahan ........................................................................................ iii
Halaman Motto.................................................................................................... iv
Pernyataan Keaslian Karya ................................................................................. v
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan
Akademis ............................................................................................................ vi
Abstrak ................................................................................................................ vii
Abstract ............................................................................................................... viii
Kata Pengantar .................................................................................................... ix
Daftar Isi.............................................................................................................. xii
Daftar Tabel ........................................................................................................ xv
Daftar Lampiran .................................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Penelitian ............................................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 14
xv
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 8
A. Pendidikan Karakter dan Nilai Karakter ................................................ 8
B. Sikap ....................................................................................................... 10
C. Menyontek .............................................................................................. 13
D. Remaja .................................................................................................... 17
E. Jenis Kelamin ......................................................................................... 20
F. Akreditasi ............................................................................................... 26
G. Penelitian yang relevan .......................................................................... 31
H. Kerangka berpikir ................................................................................... 32
I. Paradigma penelitian .............................................................................. 35
J. Hipotesis penelitian. ............................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 37
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 37
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 37
C. Subyek Penelitian .................................................................................... 38
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 39
E. Pengujian Instrumen Penelitian ............................................................... 41
F. Teknik Analisis Data ............................................................................... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 15
xvi
G. Pengujian Normalitas .............................................................................. 53
H. Pengujian Homogenitas ........................................................................... 53
I. Pengujian Hipotesis ................................................................................. 44
BAB IV GAMBARAN UMUM ...................................................................... 55
A. SMP Bhinneka Tunggal Ika .................................................................... 55
B. SMP Negeri 10 Yogyakarta .................................................................... 55
C. SMP Kristen Kalam Kudus ..................................................................... 56
D. SMP Negeri 15 Yogyakarta .................................................................... 57
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 58
A. Deskripsi Data ......................................................................................... 58
B. Pengujian Prasyarat Analisis ................................................................... 65
C. Pengujian Hipotesis ................................................................................. 71
D. Pembahasan ............................................................................................. 74
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN .......................... 78
A. Kesimpulan ............................................................................................. 78
B. Keterbatasan ............................................................................................ 78
C. Saran ....................................................................................................... 78
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 81
Lampiran ............................................................................................................. 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 16
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nilai-nilai Karakter dan Deskripsi Karakter ....................................... 9
Tabel 3.1 Operasional Variabel Sikap Menyontek ............................................ 35
Tabel 3.2 Sebagian r tabel ................................................................................... 37
Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Sikap Menyontek ..................... 38
Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Ulang Instrumen Sikap Menyontek .......... 41
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas ................................................................ 45
Tabel 3.6 Nilai Presentil PAP Tipe II ................................................................. 46
Tabel 3.7 Rentang Sikap Menyontek ................................................................. 47
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah ........ 58
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah ..... 59
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin ...... 60
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Akreditasi Sekolah
........................................................................................................... 60
Tabel 5.5 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek ........................................................................................ 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 17
xviii
Tabel 5.6 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Sikap Siswa Laki-laki Terhadap
Perilaku Menyontek ............................................................................ 62
Tabel 5.7 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Sikap Siswa Perempuan Terhadap
Perilaku Menyontek .......................................................................... 63
Tabel 5.8 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Ditinjau dari Akreditasi A .............................................. 63
Tabel 5.9 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Ditinjau dari Akreditasi B ............................................. 64
Tabel 5.10 Perhitungan dan Interpretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Ditinjau dari Akreditasi BT ........................................... 64
Tabel 5.11 Hasil Ujian Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Sekolah Akreditasi A ................................ 65
Tabel 5.12 Hasil Ujian Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Sekolah Akreditasi B ................................ 65
Tabel 5.13 Hasil Ujian Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Sekolah Akreditasi BT .............................. 66
Tabel 5.14 Hasil Ujian Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Siswa Laki-laki ......................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 18
xix
Tabel 5.15 Hasil Ujian Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Siswa Perempuan ...................................... 68
Tabel 5.16 Hasil Ujian Homogenitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Akreditasi Sekolah .................................... 70
Tabel 5.17 Hasil Ujian Homogenitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................ 70
Tabel 5.18 Hasil Uji Man Whitney Berdasarkan Jenis Kelamin. ....................... 72
Tabel 5.19 Hasil Uji Kruskal Berdasarkan Akreditasi Sekolah. ......................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 19
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran ............................................................................................................. 84
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ........................................................................ 85
Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................... 89
Lampiran 3 Normalitas ....................................................................................... 94
Lampiran 4 Homogenitas .................................................................................... 97
Lampiran 5 Man Whitney dan Kruskal Walls .................................................... 98
Lampiran 6 Surat Ijin Dinas ................................................................................ 100
Lampiran 7 Tabel R ............................................................................................ 102
Lampiran 8 Kuisoner........................................................................................... 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 20
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menyontek merupakan fenomena yang sudah tidak asing lagi.
Perilaku menyontek sering disebut ketidakjujuran akademis. Saat ini
perilaku menyontek tidak hanya terjadi pada jenjang pendidikan SD, SMP,
dan, SMA saja, bahkan pada perguruan tinggi, baik itu di desa dan di
sekolah maju ataupun sekolah yang biasa-biasa saja. Menyontek dapat
dilakukan dengan berbagai cara seperti menulis di atas meja, menulis di
kertas/tissue, menulis di anggota tubuh, bertanya kepada teman, searching
menggunakan ponsel, melihat dan menyalin jawaban teman, menyontek
dengan buku yang diletakkan di laci atau di WC, dan lain-lain.
Setiap individu atau pelajar menginginkan prestasi belajar yang baik,
karena keinginan untuk berprestasi tersebut, segala cara pun dilakukan baik
itu positif maupun negatif. Cara positifnya bisa melalui belajar dengan tekun
dan jujur serta percaya diri saat mengerjakan ujian atau tes akademik
lainnya, sedangkan cara negatifnya adalah dengan menyontek. Selain
keinginan untuk berprestasi, masih banyak lagi alasan yang menyebabkan
seseorang menyontek, misalnya ingin menghindari kegagalan, tekanan dari
teman sebaya maupun dari orang tua, dan tidak percaya diri ketika
mengikuti ujian. Siswa juga mempunyai persepsi bahwa prestasi itu adalah
sebuah keberuntungan dan mempersepsi menyontek merupakan hal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 21
2
sudah biasa. Pelajar yang telah terbiasa melakukan perilaku menyontek akan
sangat sulit untuk meninggalkannya karena sudah tidak ada lagi rasa takut di
dalam dirinya. Menyontek dapat juga dikatakan sebagai suatu tradisi atau
kebiasaan yang tak pernah hilang. Hal ini dapat terjadi karena masalah
menyontek tidak hanya berasal dari lingkungan sekolah saja tetapi bisa
berasal dari lingkungan sekolah.
Dunia pendidikan perlu mengikis perilaku menyontek ini. Perilaku
menyontek merupakan bagian dari ketidakjujuran. Ketika dunia pendidikan
membiarkan ketidakjujuran ini berlanjut, maka akan memberikan dampak
pada pembangunan karakter manusia Indonesia. Pencurian, korupsi,
penipuan, dan plagiarisme yang marak terjadi merupakan contoh dari
kegagalan dunia pendidikan dalam membentuk karakter peserta didik.
Fakta tentang perilaku ketidakjujuran di dunia pendidikan biasanya
banyak terjadi saat menjelang ujian. Hal ini di dukung oleh hasil penelitian
dari Hartanto dalam Kharisma (2014 : 21) menunjukkan bahwa intensitas
perilaku menyontek di SMP Swasta di daerah Pondok Cabe Jakarta, berada
pada posisi sedang (53,3%), rendah (33,3%), dan tinggi (13,3%). Bentuk
perilaku menyontek yang biasa dilakukan oleh peserta didik antara lain
melihat, menyalin, dan meminta jawaban dari teman-temannya.
Setiap orang memiliki sikap yang berbeda-beda terhadap suatu objek
atau stimulus begitupun sikap pelajar yang berbeda-beda terhadap perilaku
mencontek. Menurut Gunarsa (1991) mengatakan bahwa terdapat perbedaan
pada laki-laki dan perempuan, yaitu jika perempuan lebih mengandalkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 22
3
aspek-aspek emosional, perasaan dan suasana hati sedangkan untuk laki-laki
lebih agresif, lebih aktif dan tidak sabaran dalam menyelesaikan masalah.
Sama halnya dibidang prestasi, laki-laki dan perempuan memiliki
perbedaan yang besar karena laki-laki memiliki keinginan yang lebih besar
untuk sukses daripada perempuan. Oleh karena itu laki-laki lebih agresif
dalam menggapai cita-citanya daripada perempuan (Kumara, 1990).
Beberapa sekolah di Indonesia mempunyai standar tersendiri dalam
upaya peningkatan dan menjaga agar mutu pendidikan sesuai dengan
ketentuan kurikulum yang berlaku salah satunya dengan penilaian akreditasi
sekolah. Untuk memperoleh akreditasi yang baik sekolah harus memenuhi
beberapa kriteria salah satunya adalah standar pendidik dan tendik yang
baik oleh karena itu salah satunya guru dituntut untuk memiliki integeritas
kepribadian dan bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta
peraturan dan ketentuan berlaku yang disebutkan dalam website
(http://bansm.or.id/konten/instrumen-smp-mts). Tentu sangat berdampak
pada kegiatan belajar mengajar disekolah terutama kepada siswa. Pada saat
ujian berlangsung di sekolah diharapkan guru mengakplikasikan instrumen
akreditasi yaitu dengan memperketat pengawasan terhadap siswa pada saat
ujian berlangsung supaya status akreditasi di sekolah tetap bertahan atau
naik. Siswa pun harus berusaha keras terhadap kebijakan pemerintah yang
ada yaitu dengan menghindari perilaku mencontek pada saat ujian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 23
4
Di kota Yogyakarta terdapat 67 sekolah SMP dan beberapa diantara
nya ada yang berakreditasi A, B dan C yang disebutkan dalam website
(http://www.pendidikan-diy.go.id).
Selain itu, ada fakta lain mengenai perilaku menyontek di kota
Yogyakarta. Kota yang dikenal dengan sebutan “Kota Pelajar” ini
dinobatkan sebagai daerah yang memiliki nilai Indeks Integritas Ujian
Nasional (IIUN) tertinggi di Indonesia pada tahun 2015 (Harian Republika,
2015 tanggal 19 Mei). Berdasarkan data laporan hasil UN dan IIUN per
kabupaten/kota yang masuk ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), kota Yogyakarta meraih nilai tertinggi, yakni sekitar 82,37
dengan rata-rata nasional 63,28.
Di samping itu, perilaku menyontek juga disebutkan dalam website
komunitas air mata guru (www.komunitasairmataguru.blogspot.co.id).
Dalam website tersebut disebutkan banyak kecurangan-kecurangan dalam
UN baik yang dilakukan oleh siswa dan guru. Selain itu, hasil penelitian
longitudinal Anderman dalam Mubiar (2011:4) menunjukkan bahwa
menyontek sering dilakukan siswa SMP dikarenakan adanya perubahan
keadaan lingkungan belajar yang dialami siswa. Hal ini disebabkan karena
siswa mengalami masa transisi dari sekolah dasar ke sekolah menengah,
struktur kelas, dan lingkungan sekolah yang kompetitif.
Sekolah Menengah Pertama merupakan salah satu jenjang pendidikan
yang dilalui oleh peserta didik. Pada jenjang ini, peserta didik dihadapkan
pada perkembangan mental dan moral. Menurut Anderman dalam Mubiar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 24
5
(2011:4), pada usia 12-15 tahun yang umumnya individu duduk di bangku
SMP akan mulai memasuki dunia baru yang berbeda dengan pengalaman di
sekolah dasar serta banyak hal baru yang menuntut individu untuk
menyesuaikan diri, terutama pada siswa kelas VII.
Perubahan keadaan lingkungan belajar mengakibatkan siswa
melakukan tindakan menyontek. Mereka menggangap tindakan itu sebagai
bentuk solidaritas antar teman. Menyontek biasanya dilakukan pada
pelajaran matematika dan ilmu alam atau ilmu pasti, dibandingkan dengan
pelajaran lainnya. Menyontek biasanya terjadi pada waktu ulangan atau
ujian.
Di pihak lain, Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. (wawancara dilakukan
bulan Agustus 2015) menyatakan bahwa pada tahun 2015, wilayah DIY
merupakan termasuk daerah putih (daerah yang bersih dari kecurangan
dalam UN). Pernyataan ini bertentangan dengan hasil penelitian Anderman
yang menyatakan bahwa perilaku menyontek sering dilakukan oleh siswa
SMP.
Berdasarkan ketidakkonsistenan antara pendapat Prof. Djemari dan
hasil-hasil penelitian sebelumnya maka perlu dilakukan penelitian yaitu
“Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Yang Ditinjau Dari Jenis
Kelamin Dan Akreditasi Pada Siswa Kelas VIII Di Kota Yogyakarta”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 25
6
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang
ditinjau dari akreditasi sekolah?
2. Apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang
ditinjau dari jenis kelamin?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui perbedaan sikap
antara siswa laki-laki dan perempuan di SMP yang berakreditasi a, b dan
belum terakreditasi Negeri di kota Yogyakarta terhadap perilaku
menyontek.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa, dan
sekolah dan perguruan tinggi.
1. Guru
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru dalam
mengetahui dan mencegah perilaku menyontek siswa-siswa SMP.
Sehingga, hasil ujian/ulangan yang dihasilkan benar-benar merupakan
hasil belajar siswa dan mencerminkan kemampuan siswa yang
sesungguhnya. Dengan demikian, pengambilan keputusan terkait
dengan nilai yang dihasilkan siswa tidak bias.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 26
7
2. Siswa
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa. Siswa lebih
menyadari tentang kemampuan yang dimiliki dan dapat
mengoptimalkan kompetensi-kompetensi yang ada pada diri siswa.
3. Sekolah dan Perguruan Tinggi
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi sekolah dan perguruan
tinggi dalam mengimplementasikan pendidikan karakter khususnya
kejujuran dalam belajar. Implementasi pendidikan karakter dapat
dimulai dari hal-hal yang sederhana, salah satunya adalah mendidik
untuk jujur dalam ulangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 27
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan Karakter dan Nilai Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter terdiri dari dua kata yaitu pendidikan dan
karakter. Pendidikan diartikan sebagai suatu usaha sadar dan terencana
untuk menciptakan seseorang yang dapat berguna di masa yang akan
datang, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter adalah
sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang
dari yang lain. Oleh karena itu, menurut Saptono (2011:23) bahwa
pendidikan karakter merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk
mengembangkan karakter yang baik (good character) berlandaskan
kebajikan-kebajikan inti (cor virtues) yang secara objektif baik bagi
individu maupun masyarakat.
Pendidikan karakter memiliki makna yang sama dengan pendidikan
moral dan pendidikan akhlak, yang mana tujuannya adalah untuk
membentuk karakter pribadi anak supaya menjadi manusia dan warga
negara yang baik.
Secara universal, berbagai karakter dirumuskan sebagai nilai hidup
bersama berdasarkan beberapa pilar yaitu: kedamaian, menghargai,
kerjasama, kebebasan, kebahagian, kejujuran, kerendahan hati, kasih
sayang, tanggung jawab, kesederhahaan, toleransi, dan persatuan (Samani,
2013 : 43). Nilai-nilai karakter tersebut dijabarkan pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 28
9
Tabel 2.1
Nilai-Nilai Karaker dan Deskripsi Karakter
No. Nilai Karakter Deskripsi
1 Kedamaian Sikap dan perilaku yang menyukai adanya
harmoni dan bebas dari konflik dan
gangguan, serta suka akan ketenangan.
2 Menghargai Menghargai diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan. Bersikap beradab, sopan, tidak
melecehkan, tidak menghina orang lain, dan
tidak menilai orang lain sebelum
mengenalnya dengan baik.
3 Kerjasama Saling membantu untuk mencapai sebuah
tujuan.
4 Kebebasan Tidak adanya paksaan/tekanan yang sengaja
mendesak seseorang untuk bertidak melawan
kehendak diri sendiri.
5 Kebahagian Suatu keadaan di mana hadir kesenangan,
ketentraman, dan kepuasan terhadapa apa-apa
yang telah dicapai.
6 Kejujuran Menjunjung tinggi kebenaran, ikhlas dan
lurus hari, tidak suka berbohong, mencuri dan
memfitnah, tidak pernah bermaksud
menjerumuskan orang lain.
7 Kerendahan Hati Mengakui adanya peranan dan jasa orang lain
dan tidak pernah menonjolkan diri.
8 Kasih sayang Memiliki dan menunjukkan perasaan penuh
kasih sayang, mencintai, dan bersikap penuh
kelembutan
9 Tanggung Jawab Melakukan tugas sepenuh hati, bekerja
dengan etos kerja yang tinggi, berusaha keras
mencapai prestasi terbaik, mampu
mengontrol diri, dan berdisplin diri.
10 Kesederhanaan Suatu keadaan tentang bagaimana berlaku
sederhana, tidak pamer, bermewah-mewah,
tidak berpikiran melit, dan rumit.
11 Toleransi Menerima secara terbuka orang lain yang
tingkat kematangan dan latar belakang yang
berbeda.
12 Persatuan Menjalin rasa kebersamaan dan saling
melengkapi satu sama lain, serta menjalin
rasa kemanusiaan dan saling toleransi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 29
10
B. Sikap
1. Pengertian Sikap
Pengertian sikap didefinisikan berbeda-beda oleh para ahli. Azwar
(2009) mendefinisikan sikap sebagai bentuk pernyataan seseorang
terhadap hal-hal yang ditemuinya seperti benda, orang ataupun fenomena.
Sikap membutuhkan stimulus untuk menghasilkan respon. Sikap
merupakan perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun
perasaan tidak mendukung (unfavorable) pada suatu objek. Istilah sikap
atau attitude pada awalnya digunakan untuk menunjukkan status mental
individu. Sikap dapat menuntun perilaku individu sehigga individu akan
bertindak sesuai dengan sikap yang diekspresikan. Kesadaran individu
untuk menentukan tingkah laku nyata dan perilaku yang mungkin terjadi
itulah yang dimaksud dengan sikap.
Kurinasih (2014, 65) mendefinisikan sikap sebagai sebuah ekspresi
dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.
Selanjutnya Kurinasih menjelaskan bahwa sikap dapat dibentuk, sehingga
terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan. Ahmadi dalam Sukarmin
(2009), menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan merespon yang
sifatnya positif atau negative terhadap objek atau situasi secara konsisten.
Winkel (1999) memiliki pendapat yang berbeda dengan pendapat-
pendapat sebelumnya. Winkel (1999) berpendapat bahwa sikap
merupakan kemampuan internal yang berperanan sekali dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 30
11
mengambil tindakan, lebih-lebih jika terbuka berbagai kemungkinan
untuk bertindak.
Dari pengertian-pengertian sikap di atas, dapat disimpulkan bahwa
sikap merupakan nilai yang dimiliki seseorang dalam merespon
fenomena-fenomena yang ada.
2. Komponen Sikap
Azwar (2005) menggolongkan komponen-komponen sikap ke dalam
tiga komponen yaitu:
a. Komponen Kognitif
Komponen kognitif yakni kepercayaan seseorang mengenai apa
yang benar bagi objek sikap. Kepercayaan yang dibentuk menjadi
dasar pengetahuan seseorang terhadap objek yang diharapkan.
b. Komponen Afektif
Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif
sesorang terhadap suatu objek sikap. Reaksi emosional dari komponen
afektif banyak dipengaruhi oleh kepercayaan yang dipercayai bagi
objek tertentu.
c. Komponen Konatif
Komponen konatif menunjukkan perilaku yang ada dalam diri
seseorang yang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 31
12
3. Faktor pembentuk sikap
Faktor-faktor pembentuk sikap individu menurut Azwar (2005) yaitu:
a. Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadi meninggalkan kesan yang kuat dan dapat
menjadai dasar pembentukan sikap. Sikap lebih mudah terbentuk
apabila pengalaman pribadi terjadi dalam situasi yang melibatkan
faktor emosional.
a. Kebudayaan
Kebudayaan menanamkan pengaruh sikap terhadap berbagai
masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya,
karena kebudayaan memberi corak pengalaman individu-individu yang
menjadi anggota kelompok masyarakat.
b. Orang Lain yang Dianggap Penting
Pada umumnya individu cenderung memiliki sikap konformis
atau searah dengan sikap orang yang dianggapnya penting.
Kecenderungan ini dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan
keinginan untuk menghindari konlik dengan orang dianggap penting.
c. Media massa
Sebagai sarana komunikasi, media massa seperti televisi, radio,
surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam
pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Dalam penyampaian
informasi, media massa memberikan pesan-pesan yang berisi sugesti
yang dapat mengarahkan opini seseorang. Pesan sugesti tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 32
13
apabila cukup kuat akan meberi dasar efektif dalam menilai suatu hal
sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
d. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Pemahaman baik dan buruk, sesuatu yang boleh dan tidak boleh
dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan keagamaan. Konsep moral
dan ajaran agama sangat menentukan sistem kepercayaan, maka
konsep tersebut ikut berperan dalam menetukan sikap individu
terhadap suatu hal.
e. Emosional
Suatu bentuk sikap pernyataan yang didasari oleh emosi
berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego.
C. Menyontek
1. Pengertian Menyontek
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2008),
menyontek berasal dari kata sontek yang berarti melanggar, mencontoh,
menggocoh yang artinya mengutip tulisan, dan lain sebagainya
sebagaimana aslinya, menjiplak. Sedangkan Anderman dan Murdock
dalam Purnamasari (2013) menyatakan bahwa perilaku kecurangan
akademik merupakan penggunaan segala kelengkapan dari materi ataupun
bantuan yang tidak diperbolehkan digunakan dalam tugas-tugas akademik
dan atau aktivitas yang mengganggu proses asesmen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 33
14
Bower dalam Purnamasari, (2013) mendefinisikan cheating adalah
perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak sah untuk tujuan yang
sah dan terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademik untuk
menghindari kegagalan akademik. Sedangkan menurut Pincus &
Schemelkin (Mujahidah, 2009) perilaku menyontek merupakan suatu
tindakan curang yang sengaja dilakukan ketika seseorang mencari dan
membutuhkan adanya pengakuan atas hasil belajarnya dari orang lain
meskipun dengan cara yang tidak sah seperti memalsukan informasi
terutama ketika dilaksanakannya evaluasi akademik.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku
menyontek adalah kegiatan, tindakan atau perbuatan yang dilakukan
secara sengaja dengan menggunakan cara-cara yang tidak jujur atau
curang untuk memalsukan hasil belajar dengan menggunakan bantuan atau
memanfaatkan informasi dari luar secara tidak sah pada saat dilaksanakan
tes atau evaluasi akademik untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Faktor-faktor penyebab menyontek
Salah satu alasan yang mendorong individu untuk menyontek adalah
untuk memuaskan harapan orang tua. Santrock (2003) mengatakan bahwa
tidak jarang orang tua dalam mengasuh atau mendidik anak-anaknya
dipengaruhi oleh keinginan atau ambisi dari orang tua tanpa melihat
kemampuan anaknya. Orang tua bermaksud ingin memberikan yang
terbaik bagi anak-anaknya, namun keinginan tersebut tidak
memperhatikan kemampuan anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 34
15
Sikap orang tua yang mengharapkan terlalu berlebihan pada anak
akan menghambat anak untuk menunjukkan prestasi sesuai dengan potensi
yang dimiliki. Menurut Gunarsa & Gunarsa (1991) biasanya anak
menyadari harapan orang tuanya. Oleh karena itu sikap yang terlalu
menuntut dapat menyebabkan anak merasa takut kehilangan kasih sayang
dari orang tuanya. Hal ini menimbulkan rasa rendah diri, gangguan
tingkah laku, berkurangnya motivasi untuk belajar serta ketegangan atau
kecemasan dalam diri anak.
Agustin (2014) menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan
siswa menyontek pada saat ujian. Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Tekanan yang terlalu besar yang diberikan kepada “hasil studi” berupa
angka dan nilai yang diperoleh siswa dalam tes formatif atau sumatif.
b. Pendidikan moral, baik di rumah maupun di sekolah kurang diterapkan
dalam kehidupan siswa.
c. Sikap malas yang tertanam dalam diri siswa sehingga ketinggalan
dalam menguasai mata pelajaran dan kurang bertanggung jawab.
d. Anak remaja sering menyontek daripada anak SD, karena masa remaja
bagi mereka penting sekali memiliki banyak teman dan populer di
kalangan teman-teman sekelasnya.
e. Kurang mengerti arti dari pendidikan.
Perilaku menyontek ini akan mengakibatkan perilaku atau watak
tidak percaya diri, tidak disiplin, tidak bertanggung jawab, tidak mau
membaca buku pelajaran tetapi rajin membuat catatan kecil-kecil untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 35
16
bahan menyontek, menghalalkan segala macam cara, dan akhirnya
menjadi koruptor (Buchari dalam Prihatnaningtyas 2014). Dengan
demikian tampak bahwa perilaku menyontek secara tidak langsung
membelajarkan pada siswa untuk menjadi seorang koruptor.
3. Bentuk-Bentuk Menyontek
Bentuk-bentuk perilaku menyontek menurut Hetherington and
Feldman dalam Veronikha (2013) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Social Active
1) Melihat jawaban teman yang lain ketika ujian berlangsung
2) Meminta jawaban kepada teman yang lain ketika ujian sedang
berlangsung
b. Individualistic-Opportunistic
1) Menggunakan HP atau alat elektronik lain yang dilarang ketika
ujian sedang berlangsung.
2) Mempersiapkan catatan yang digunakan pada saat ujian akan
berlangsung.
3) Melihat dan menyalin sebagian atau seluruh hasil kerja teman lain
pada saat tes.
c. Individual Planned
1) Mengganti jawaban ketika guru keluar kelas.
2) Membuka buku teks ketika ujian sedang berlangsung.
3) Memanfaatkan kelengahan/kelemahan guru ketika menyontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 36
17
d. Social Passive
1) Mengijinkan orang lain melihat jawaban ketika ujian sedang
berlangsung.
2) Membiarkan orang lain menyalin pekerjaannya.
3) Memberi jawaban tes kepada teman pada saat ujian sedang
berlangsung.
D. Remaja
1. Pengertian remaja
Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang
sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik
(seksual) sehingga mampu bereproduksi. Menurut Konopka (Dahlan,
2011) masa remaja ini meliputi (a) remaja awal: 12-15 tahun; (b) remaja
madya: 15-18 tahun, dan (c) remaja akhir: 19-22 tahun. Sementara
Salzman (Dahlan, 2011) mengemukakan, bahwa remaja merupakan masa
perkembangan sikap tergantungan (dependence) terhadap orangtua kearah
kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan
perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.
Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu
berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi
merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada
dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak
(Hurlock, 1980). Menurut Santrock (2003) remaja dapat diartikan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 37
18
masa perkembangan transisi anatara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosio-emosional.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa remaja
merupakan tahap atau proses perkembangan manusia kekehidupan yang
lebih mandiri serta tumbuh menjadi dewasa yang mencakup kematangan
mental, emosional, sosial, kematangan psikologis.
2. Ciri-ciri remaja
Hurlock (1980) mengatakan bahwa seperti hal nya dengan semua
periode yang penting selaa rentang kehidupan, masa remaja mempunyai
ciri-ciri terntentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan
sesudahnya. Ciri-ciri tersbut akan diterangkan secara singkat dibawah ini:
a. Masa remaja sebagai periode yang penting
Bagi sebagian besar anak muda, usia antara dua belas dan enam
belas tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian
sepanjang menyangkut pertumbuhan dan perkembangan.
b. Masa remaja sebagai periode peralihan
Peralihan tidak berarti terputus dengan atau berubah dari apa
yang telah terjadi sebelumnya, melainkan lebih-lebih sebuah peralihan
dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Artinya apa yang
telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang
terjadi sekarang dan yang akan datang. Bila anak-anak beralih dari
masa kanak-kanak ke masa dewasa, anak-anak harus meninggalkan
segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 38
19
c. Masa remaja sebagai periode perubahan
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa
remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik.
d. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Setiap periode mempunyai masalahnya sendiri-sendiri, namun
masalah masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik
oleh anak laki-laki maupun perempuan. Terdapat dua alasan bagi
kesulitan itu yaitu:
1) Sepanjang masa kanak-kanak, masalah anak-anak sebagaian
diselesaikan oleh orang tua dan guru-guru, sehingga banyak
remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah.
2) Karena para remaja merasa diri mandiri, sehingga mereka ingin
megatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan orang tua dan
guru-guru.
e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk
menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya dalam masyarakat. Apakah
ia seorang anak atau seorang yang dewasa.
f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Anggapan stereotip budaya bahwa remaja adalah anak-anak
yang tidak rapih, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak
dan berperilaku merusak, menyebabkan orang dewasa yang harus
membimbing dan mengawasi kehidupan remaja muda takut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 39
20
bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku
remaja yang normal.
g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Remaja cenderung memandang kehidupan melalui kaca
berwarna merah jambu. Ia melihat dirinya sendiri dan orang lain
sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya,
terlebih dalam hal cita-cita. Cita-cita yang tidak realistik ini, tidak
hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan teman-
temannya, menyebabkan meningginya emosi yang merupakan ciri dari
awal masa remaja.
h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para
remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun
dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hamper dewasa.
3. Tugas-tugas perkembangan remaja
Menurut Hurlock (1980) ada beberapa tugas perkembangan masa
remaja antara lain:
a. Remaja harus menerima keadaan fisiknya
Di dalam konsep ini diperlukan waktu untuk
memperbaikinya dan untuk mempelajari cara-cara
memperbaikinya dibutuhkan penampilan diri yang sesuai
dengan yang dicita-citakan oleh remaja tersebut.
b. Menerima peran seks dewasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 40
21
Untuk diakui oleh masyarakat tidaklah mempunyai banyak
kesulitan bagi anak laki-laki, mereka telah didorong dan
diarahkan sejak awal masa kanak-kanak. Tetapi halnya berbeda
bagi anak perempuan. Sebagai anak-anak, mereka
diperbolehkan bahkan didorong untuk memainkan peran
sederajat, sehingga usaha untuk mempelajari peran feminism
dewasa yang diakui masyarakat dan menerima peran tersebut,
seringkali merupakan tugas pokok yang memerlukan
penyusaian diri selama bertahun-tahun.
c. Kemandirian ekonomis
Kemandirian ekonomis tidak dapat dicapai sebelum remaja
memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja.
Kalau remaja memilih pekerjaan yang memerlukan periode
pelatihan yang lama, tidak ada jaminan memperoleh
kemandirian ekonomis bilamana secara resmi menjadi dewasa
nantinya. Secara ekonomis mereka harus bergantung selama
beberapa tahun sampai pelatihan yang diperlukan untuk bekerja
selesai dijalani sekolah dan pendidikan tinggi menekankan
keterampilan intelektual dan konsep yang penting bagi
kecakapan sosial namun hanya sedikit remaja yang mampu
menggunakan keterampilan dan konsep ini dalam situasi
praktis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 41
22
E. Jenis Kelamin
1. Remaja laki-laki dan perempuan
Menurut Blakemore, Berenbaun dan Liben dalam buku Jhon W.
Santrock (2014: 184) gender merujuk pada karakteristik orang sebagai
laki-laki dan perempuan. Identitas gender melibatkan makna gender itu
sendiri termasuk pengetahuan pemahaman dan penerimaan sebagai laki-
laki dan perempuan.
Peran jenis kelamin adalah seperangakat harapan yang menetapkan
bagaimana perempuan atau laki-laki harus berpikir, bertindak dan merasa.
Terdapat berbagai cara untuk melihat perkembangannya. Beberapa
pandangan menekankan faktor biologis dalam perilaku dan perempuan
yang lainnya menekankan faktor-faktor sosial atau kognitif. Namun,
bahkan para ahli dengan orientasi lingkungan kuat mengakui bahwa anak
perempuan dan anak laki-laki diperlakukan berbeda karena perbedaan
fisik mereka dan peran mereka yang berbeda dalam reproduksi.
Selain faktor biologis dan sosial, faktor kognitif berkontribusi
terhadap pembangunan gender anak (Martin dan Rubel, 2010 dalam buku
Jhon W. Santrock (2014: 185). Teori skema gender, saat ini merupakan
teori kognitif yang paling banyak diterima dari jenis kelamin, menyatakan
bahwa stereotip gender muncul ketika anak-anak secara bertahap
mengembangkan skema gender, apa gender yang tepat, dan gender yang
tidak pantas dalam budaya mereka. Skema adalah struktur kognitif
jaringan asosiasi yang memadu persepsi individu. Skema gender
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 42
23
mengatur dunia dalam hal perempuan dan laki-laki. Anak-anak secara
internal termotivasi untuk melihat dunia dan bertindak sesuai dengan
skema mereka berkembang sedikit demi sedikit anak-anak memilih
gender apa yang tepat dan gender yang tidak pantas dalam budaya mereka
dan mengembangkan skema gender yang membentuk bagaiman mereka
melihat dunia dan apa yang mereka ingat. Anak-anak termotivasi untuk
bertindak dengan cara yang sesuai dengan jenis kelamin skema tersebut.
2. Klasifikasi jenis kelamin dipandang dari peran gender
Menurut John W. Santrock (2009: 227) klasifikasi peran gender
melibatkan pengevaluasian anak laki-laki dan anak perempuan dalam hal
kelompok sifat-sifat kepribadian. Dimasa lalu, seorang anak laki-laki
yang diurus dengan baik seharusnya mandiri, agresif, dan kuat. Seorang
wanita yang diurus dengan baik seharusnya tidak mandiri memiliki sifat
mengasuh dan tidak tertarik pada kekuatan. Pada saat yang sama, secara
keseluruhan, karakteristik maskulin dianggap sehat dan baik oleh
masyarakat, sementara karakteristik feminism dianggap tidak
menyenangkan.
3. Interaksi Guru dan siswa
Bias antara laki-laki dan perempuan hadir di ruang kelas. Guru
berinteraksi lebih banyak dengan anak laki-laki dibandingkan dengan
perempuan disemua tingkat pendidikan. Menurut Blakemore, Berenbaun
dan Liben dalam buku Jhon W. Santrock (2014: 192) ada beberapa faktor
yang mempertimbangkan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 43
24
a. Patuh, mengikuti aturan dan menjadi rapih serta teratur dinilai dan
diperkuat dibanyak kelas. Ini adalah perilaku yang biasanya
berhubungan dengan anak perempuan daripada anak laki-laki.
b. Sebagian besar guru adalah perempuan, terutama disekolah dasar.
Hal ini dapat membuat anak laki-laki lebih sulit untuk
mengidentifikasi guru dan meneladani perilaku guru mereka
daripada anak perempuan.
c. Anak laki-laki lebih mungkin untuk teridentifikasi memiliki masalah
belajar dibandingkan dengan anak perempuan.
d. Anak laki-laki lebih mungkindikritik dibandingkan anak perempuan.
e. Personal sekolah cenderung memberikan streotip bermasalah pada
anak laki-laki.
Berikut ini beberapa faktor yang menjadi bukti bahwa kelas bias
terjadi terhadap anak perempuan, antara lain:
a. Dalam kelas khusus, anak perempuan lebih patuh, anak laki-laki
lebih kasar. Anak laki-laki menuntut perhatian lebih, anak
perempuan cenderung menunggu giliran mereka. Pendidik khawatir
bahwa kecenderungan anak perempuan untuk diam dan patuh
memiliki dampak yaitu ketegasan yang berkurang.
b. Dibanyak kelas, guru menghabiskan lebih banyak waktu dan
memperhatikan anak laki-laki, sedangkan anak perempuan bekerja
dan berinteraksi sendiri. Sebagian besar guru tidak sengaja
mendukung anak laki-laki dengan menghabiskan lebih banyak waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 44
25
bersama mereka, namun entah bagaiamana kelas lebih berakhir
dengan jenis profil gender ini.
c. Anak laki-laki mendapatkan intruksi bantuan lebih banyak
dibandingkan anak perempuan ketika mereka mengalami kesulitan
dengan pertanyaan. Guru sering memberikan anak laki-laki lebih
banyak waktu untuk menjawab pertanyaan, petunjuk lebih pada
jawaban yang benar dan selanjutnya mencoba jika mereka memberi
jawaban yang salah.
d. Anak perempuan dan anak laki-laki memasuki kelas dengan tingkat
penghargaan diri yang sama, namun setelah masa sekolah menengah
tingkat penghargaan diri perempuan secara signifikan lebih rendah
dari pada anak laki-laki.
e. Meskipun anak perempuan di identifikasi untuk program berbakat
lebih dari anak laki-laki disekolah dasar, disekolah tinggi terdapat
lebih banyak anak laki-laki dibandingkan anak perempuan dalam
program berbakat (Dinas Pendidikan A.S.1999 dalam buku Jhon W.
Santrock 2014:192).
4. Perbedaan sikap laki-laki dan perempuan terhadap perilaku menyontek
dalam ujian.
Sebuah penelitian pada tahun 1984 yang dilakukan oleh Lueptow
(Santrock, 2003), membuktikan bahwa perempuan memiliki tingkat yang
lebih tinggi dalam orientasi berprestasi dalam prestasi akademik daripada
laki-laki. Prestasi bisa jadi merupakan komponen yang kuat dalam peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 45
26
gender perempuan daripada laik-laki. Suatu pembedaan mungkin
diperlukan adanya prestasi yang berdasarkan kecakapan dan mutu yang
baik (fokus utama adalah perempuan) dan prestasi yang berdasarkan
tuntutan dan kompetensi agresif (fokus utama adalah laki-laki) dimana
perempuan adalah peraih sukses yang ulet, sedangkan laki-laki adalah
pesaing yang ulet (Santrock, 2003).
Walaupun perempuan memiliki tingkat yang lebih tinggi dalam
berprestasi, tetapi karena adanya faktor sosial yang menuntut perempuan
supaya dapat dipercaya, sensitif dan ikut memikirkan kesejahteraan orang
lain. Menurut Nathaniel (kumara, 1990) menyebabkan perempuan
menekankan keinginannya untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi
karena perempuan akan dianggap tidak feminism lagi.
Berlawanan dengan sifat feminism, maskulin yang merupakan
karakteristik laki-laki, yaitu mandiri, aktif, kompetitif, mudah membuat
keputusan, cenderung berperan sebagai pemimpin, tidak mudah
menyerah, percaya diri, merasa superior, ambisius dan mampu bertahan
dalam kondisi yang memberikan stress. Hal tersebutlah yang mendorong
laki-laki memiliki perasaan lebih tinggi daripada perempuan sehingga
mereka akan melakukan perbuatan apa saja untuk mencapai
keinginannya tersebut.
Dalam sebuah studi nasional yang dilakukan U.S Departement of
Education (Santrock, 2007), laki-laki memperlihatkan performa sedikit
lebih tinggi dibandingkan perempuan. Meskipun demikian, secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 46
27
keseluruhan, pada umumnya perempuan termasuk siswa yang superior,
memperoleh ranking lebih tinggi, dan memiliki kemampuan membaca
yang lebih baik dibandingkan laki-laki. Dalam studi nasional lain yang
dilakukan baru-baru ini, perempuan memperlihatkan prestasi membaca
dan keterampilan menulis lebih baik dibandingkan laki-laki di kelas 4, 8,
12, dimana perbedaan ini cenderung meningkat seiring dengan
meningkatnya mereka ke jenjang kelas yang lebih tinggi. Dibandingkan
perempuan, laki-laki lebih sering dimasukkan dalam khusus/remedial.
Dibandingkan laki-laki, perempuan cenderung lebih baik dalam
menangani materi-materi akademis, memberikan perhatian terhadap
pelajaran dikelas, berusaha lebih keras dalam menyelesaikan tugas-tugas
akademis dan berpartipasi di kelas.
F. Akreditasi
1. Pengertian Akreditasi
Menurut Suharsimi (1988: 256) akreditasi adalah suatu penilaian
yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sekolah swasta ataupun negeri
untuk menentukan peringkat pengakuan pemerintah terhadap sekolah
tersebut. Yang dimaksud dengan peringkat adalah kedudukan sesuatu
sekolah tersebut terhadap sekolah-sekolah swasta lain, dan kedudukan
sesuatu sekolah terhadap standar yang ditentukan oleh pemerintah
sebagai ukuran kualifikasi yang diharapkan untuk dicapai oleh sekolah
yang bersangkutan dan sekolah sekolah-sekolah swasta pada umumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 47
28
Jadi dengan singkat dapat dikatakan bahwa akreditasi adalah penilaian
jenjang kualifikasi mutu sekolah swasta oleh pemerintah.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2005 akreditasi sekolah/madrasah adalah
suatu kegiatan penilaian kelayakan suatu sekolah/madrasah berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh BAN-S/M yang
hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan peringkat kelayakan.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
akreditasi adalah penilaian jenjang kualifikasi mutu sekolah dan
kelayakan sekolah yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan
peringkat kelayakan.
Mengacu pada pengertian akreditasi sekolah tersebut, maka perlu
dilakukan dua tindakan. Pertama menetapkan standar akreditasi sekolah
yang digunakan sebagai tolak ukur kriteria. Mengingat sekolah sebagai
system terdiri dari sejumlah komponen yang saling terkait, maka perlu
ditetapkan terlebih dahulu standar dari masing-masing komponen sekolah
tersebut. Kedua, menilai kinerja dan kelayakan sekolah melalui tindakan
membandingkan masing-masing komponen sekolah menurut kenyataan
dengan standar/ kriteria yang telah ditetapkan bagi masing-masing
komponen sekolah.
Hasil perbandingan secara keseluruhan komponen-komponen
sekolah menurut kenyataan dengan standar akreditasi akan menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 48
29
hasil akreditasi yang klasifikasinya dapat digolongkan menjadi
terakreditasi (amat baik, baik, cukup atau tidak terakreditasi), sebagai
bentuk pertanggungjawaban sekolah kepada publik/ masyarakat.
2. Tujuan akreditasi
Di Indonesia, akreditasi dilakukan dengan tujuan sebagai mana
tersebut di Buku Pedoman Akreditasi Sekolah dalam buku Suharsimi
(1988: 260) sebagai berikut:
a. Mendapatkan bahan-bahan bagi usaha-usaha perencanaan pemberian
bantuan dalam rangka pembinaan sekolah yang bersangkutan.
b. Mendorong dan menjaga agar mutu pendidikan sesuai dengan
ketentuan kurikulum yang berlaku.
c. Mendorong dan menjaga mutu tenaga kependidikan.
d. Mendorong tersedianya prasarana/sarana pendidikan yang baik.
e. Mendorong terciptanya dan menjaga terpeliharanya ketahanan
sekolah dalam pengembangan sekolah sebagai pusat kebudayaan.
f. Melindungi masyarakat dari usaha pendidikan yang kurang
bertanggung jawab.
g. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang mutu pendidikan
suatu sekolah.
h. Memudahkan pengaturan perpindahan siswa dari sekolah yang satu
kesekolah yang lain.
3. Tata cara Menetapkan Jenjang Akreditasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 49
30
Sesuai dengan apa yang tercantum di dalam Undang-Undang Dasar
1945 dalam buku Suharsimi (1988:262), setiap warga Negara
diperbolehkan mendirikan sekolah. Apabila ada badan atau yayasan yang
mendirikan sekolah, maka segera harus melaporkan pendiriannya
tersebut kepada instansi yang berwenang. Walaupun untuk mendirikan
sekolah terdapat kebebasan, tetapi pendirian sesuatu sekolah harus ada
izin tertulis. Selnajutnya didalam waktu selambat-lambatnya enam bulan,
sekolah baru tersebut sudah harus dinilai oleh instansi yang ditunjuk,
untuk memperoleh jenjang akreditasi.
Untuk sekolah Menengah Tingkat Pertama prosedur yang harus
dilalui oleh Sekolah Menengah Tingkat Pertama Berbeda dengan
prosedur yang untuk SD/TK.
a. Kepala bidang yang bersangkutan, atas dasar hasil penilaian sebuah
tim yang diketuai oleh pengawas mengusulkan jenjang akreditasi
kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Propinsi.
b. Kepala Kantor Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Propinsi
menetapkan jenjang akreditasi.
Hasil akreditasi sekolah dinyatakan dalam peringkat akreditasi
sekolah. Peringkat akreditasi sekolah terdiri atas tiga klasifikasi sebagai
berikut A (Amat baik), B (Baik), dan C (Cukup). Bagi sekolah yang
hasilnya akreditasinya kurang dari C dinyatakan tidak terakreditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 50
31
Peringkat akreditasi sekolah berlaku selama 4 (empat) tahun
terhitung sejak ditetapkan peringkat akreditasinya. Sekolah diwajibkan
mengajukan permohonan akreditasi ulang, sebelum 6 (enam) bulan masa
berlakunya peringkat akreditasi berakhir. Sekolah yang menghendaki
untuk diakreditasi ulang dapat mengajukan permohonan sekurang-
kurangnya setelah 1 tahun terhitung sejak ditetapkannya peringkat
akreditasi. Sekolah yang peringkat akreditasinya berakhir masa
berlakunya dan telah mengajukan akreditasi ulang tetapi belum dilakukan
akreditasi oleh BAS provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya maka sekolah yang bersangkutan masih tetap
menggunakan peringkat akreditasi terdahulu. Sekolah yang peringkat
akreditasinya telah berakhir masa berlakunya dan menolak untuk
diakreditasi ulang oleh BAS provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya, maka peringkat akreditasi sekolah yang bersangkutan
dinyatakan tidak berlaku.
4. Syarat-syarat akreditasi
Menurut yang ditercantum dalam Keputusan Mentri Pendidikan
Nasional (Dalam Khafid & Barokah) akreditasi memiliki syarat yaitu:
a. Memiliki surat keputusan kelembagaan unit pelaksana teknis (UPT)
sekolah.
b. Memiliki siswa pada semua tingkatan kelas.
c. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan.
d. Memiliki tenaga kependidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 51
32
e. Melaksanakan kurikulum nasional.
f. Telah menamatkan peserta didik.
5. Pelaksana akreditasi
Menurut yang ditercantum dalam Keputusan Mentri Pendidikan
Nasional (Dalam Khafid & Barokah) pelaksana akreditasi sekolah di
Indonesia adalah Badan Akreditasi Sekolah (BAS), yang merupakan
badan non struktural yang bersifat independen. BAS terdiri atas BAS
Nasional, BAS Provinsi, dan BAS Kabupaten/kota. Susunan organisasi
BAS terdiri atas:
a. Ketua merangkap anggota
b. Sekretaris merangkap anggota
c. Anggota.
Anggota BAS sekurang-kurangnya 11 orang dan sebanyak-
banyaknya sesuai dengan keperluan serta berjumlah gasal. Ketua dan
sekretaris BAS dipilh oleh dan dari anggota.
G. Penelitian yang Relevan
1. Perbedaan Sikap antara Mahasiswa Laki-Laki dan Perempuan Terhadap
Perilaku Menyontek dalam Ujian di Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini dilakukan oleh Meidiana (2005) Universitas Sanata
Dharma. Penelitian pada mahasiswa USD yang berjumlah 80 orang yang
terdiri dari 40 orang laki-laki dan 40 orang perempuan, menunjukkan
bahwa ada perbedaan sikap antara mahasiswa laki-laki dan perempuan
terhadap perilaku menyontek. Perbandingan nilai mean pada mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 52
33
laki-laki sebesar 132.07 dan pada perempuan sebesar 110.90. Hal ini
menunjukkan bahwa sikap mahasiswa laki-laki lebih permisif daripada
perempuan terhadap perilaku menyontek dalam ujian di USD.
2. Hubungan antara motivasi berprestasi dengan perilaku Menyontek
Penelitian ini dilakukan oleh Alvianto, (2008) Universitas sanata Dharma.
Penelitian yang dilakukan pada siswa-siswi kelas XI di SMA Negeri 1
Dukun Kecamatan Muntilan yang berjumlah 70 orang, menunjukkan
bahwa terdapat hubugan negatif yang signifikan antara variabel motivasi
berprestasi dengan perilaku menyontek (r=-0.577, signifikansi 0.000). Hal
ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat motivasi berpretasi pada siswa-
siswi, maka akan semakin rendah tingkat perilaku menyonteknya.
Demikian pula sebalikya, semakin rendah tingkat motivasi berprestasi
pada siswa-siswi, maka semakin tinggi tingkat perilaku menyonteknya.
H. Kerangka Berpikir
1. Ada Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Yang Ditinjau
Dari Jenis Kelamin Pada Siswa Kelas VIII Di Kota Yogyakarta
Peran identitas jenis kelamin adalah salah satu pemahaman tentang
kepribadian manusia bedasarkan jenis kelaminnya (laki-laki dan
perempuan) dan mempenggaruhi perilaku dan nilai yang dikembangkan
oleh individu. Perkembangan peran identitas jenis kelamin pada diri
seseorang tidak bisa dilepas dari unsur biologis dan psikis.
Banyak sifat dan ciri-ciri khas perempuan dan laki-laki yang
membedakan antara kedua jenis ini, yaitu perbedaan dan kekhususan laki-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 53
34
laki dan perempuan sesuai dengan tujuan peranan masing-masing dan
memberi makna kehidupan bagi kehidupan mereka masing-masing. Suatu
pembedaan sangat terlihat pada prestasi mereka di sekolah, perempuan
memiliki tingkat prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.
Hal ini disebabkan karena perempuan adalah peraih sukses yang ulet,
sedangkan laki-laki adalah pesaing yang ulet (Santrock,2003).
Perempuan sebagai peraih sukses yang ulet akan lebih rajin dalam
belajar untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan, sedangkan
laki-laki sebagai pesaing yang ulet dan kompetitif akan cenderung
melakukan perbuatan apa saja untuk mencapai keinginannya tersebut.
Adanya perbedaan sikap antara laki-laki dan perempuan dalam
bersikap inilah yang membuat peneliti menduga bahwa ada perbedaan
sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari jenis kelamin.
2. Ada Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Yang Ditinjau
Dari Akreditasi Pada Siswa Kelas VIII Di Kota Yogyakarta
Akreditasi adalah penilaian jenjang kualifikasi mutu sekolah negeri
atau swasta oleh pemerintah. Jika sekolah memiliki akreditasi A maka
sekolah tersebut akan mempunyai mutu pendidikan yang sangat baik,
tetapi jika sekolah tersebut memiliki akreditasi B maka sekolah tersebut
mempunyai akreditasi yang baik.
Sekolah dengan akreditasi A akan selalu menjaga agar mutu
pendidikan sesuai dengan ketentuan kurikulum yang berlaku, sehingga
sekolah akan melakukan berbagai usaha misalnya sekolah ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 54
35
meminimalisir ketidakjujuran para siswa dalam ujian atau melarang siswa
untuk mencontek. Dengan berbagai peraturan yang melarang siswa untuk
mencontek tersebut membuat para siswa tidak berani untuk mencontek
pada saat ujian. Berbeda dengan sekolah yang belum terakreditasi, sekolah
yang belum terakreditasi mempunyai mutu pendidikan yang jauh berbeda
dengan sekolah berakreditasi A, sehingga peraturan-peraturan di sekolah
yang belum terakreditasi kurang ketat.
Oleh sebab itu, peneliti menduga ada perbedaan sikap siswa
terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari akreditasi sekolah.
I. Paradigma Penelitian
Keterkaitan antara variabel-variabel penelitian dapat disusun dalam
suatu paradigma sebagai berikut:
Jenis Kelamin:
Laki-laki
Perempuan
Akreditasi:
Akreditasi A,B,C dan Belum Terdaftar
Sikap Meyontek Para Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 55
36
I. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis 1
Ho=Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang
ditinjau dari jenis kelamin..
Ha= Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang ditinjau
dari jenis kelamin.
2. Hipotesis 2
Ho= Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang
ditinjau dari akreditas sekolah.
Ha= Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang
ditinjau dari akreditas sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 56
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Dalam penelitian ini
siswa berperan sebagai responden. Menurut Subiyanto (1993:6) studi
kasus adalah suatu perancangan penelitian dengan tujuan melakukan
pengujian dengan cermat dan teliti terhadap suatu obyek penelitian
berdasarkan suatu situasi ataupun kondisi tertentu dengan melihat
kesesuaiannya dengan pernyataan atau nilai tertentu yang diikuti dan
diamati dengan cermat dan teliti,
Penelitian ini akan dilakukan di SMP dan hasil atau kesimpulan ini
tidak bisa direalisasikan pada SMP-SMP lainnya di Yogyakarta sebab
penelitian studi kasus merupakan jenis penelitian dengan karakteristik
serta masalah yang mempunyai kaitan antara latar belakang dan kondisi
nyata saat ini dari subyek yang diteliti.
B. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 10 Yogyakarta,
SMP Negeri 15 Yogyakarta, SMP Kristen Kalam Kudus, SMP
Bhineka Tunggal Ika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 57
38
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari 2016 –
April 2016.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah mereka yang berjenis kelamin
laki-laki dan perempuan serta terdaftar sebagai siswa di sekolah yang
berakreditasi A,B,C atau belum terakreditasi. Siswa yang dipilih oleh
peneliti adalah siswa yang berada di kelas VIII, karena peneliti
berpendapat siswa yang berada di kelas VIII adalah siswa yang berada
masa usia anak-anak menuju remaja sehingga memiliki emosi yang tidak
stabil dan dapat mempenggaruhi bagaimana mereka bersikap. Menurut
Bichler (1972) dalam buku perkembangan peserta didik, remaja berusia
12-15 tahun cenderung tidak toleren terhadap orang lain dan
membenarkan pendapatnya sendiri yang disebabkan kurangnya percaya
diri. Kurangnya kepercayaan diri inilah yang menyebabkan remaja pada
usia tersebut dapat melakukan hal-hal yang negatif, misalnya menyontek
untuk memperoleh nilai yang tinggi.
Berdasarkan gambaran populasi yang diperoleh oleh peneliti, maka
didapat sampel penelitian. Menurut Sugiono (2012: 81) sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Sedangkan menurut Yusuf (2014: 150), sampel adalah sebagian dari
populasi yang terpilih dan mewakili populasi sesuai dengan karakteristik
yang dimilikinya. Jadi sampel adalah sebagian besar dari populasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 58
39
sesuai dengan karakter yang telah ditentukan. Oleh karena itu, sampel
yang digunakan dalam penelitian ini memiliki karakteristik di bawah ini,
yaitu:
1. Laki-laki dan perempuan yang berada di kelas VIII yang berada pada
usia anak-anak menuju remaja dan berusia 12-15 tahun.
2. Terdaftar sebagai siswa sekolah yang berakreditasi A,B,C, dan belum
terakreditasi.
Penelitian yang ideal mensyaratkan pengambilan sampel yang
random untuk mendapatkan sampel yang representatif. Namun
keterbatasan yang dimiliki peneliti dalam hal tenaga, waktu, dan biaya
menyebabkan peneliti memilih menggunakan teknik pengambilan sampel
dengan cara purposive sampling. Teknik ini memilih sekelompok subjek
yang berrdasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat yang dipandang mempunyai
sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya (Hadi, 2004).
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner. Menurut Sugiyono (2013:230) kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data di mana partisipan/responden mengisi pertanyaan atau
pernyataan kemudian setelah diisi dengan lengkap mengembalikan kepada
peneliti. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Meidiana (2005)
dengan tingkat reliabilitas sebesar 0,9682. Instrumen yang dikembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 59
40
oleh Meidiana (2015) ini akan diuji kembali validitas dan reliabilitasnya
sehingga instrument yang dikembangkan benar-benar valid reliable.
Berikut ini adalah dimensi dan indikator sikap menyontek:
Tabel 3.1
Operasional Variabel Sikap Menyontek
No
.
Konteks atau
Aspek
Komponen
Sikap
Item
Favorable Unfavorable
1.
Bekerjasama
dengan orang
lain dalam
mengerjakan
ujian
Kognitif 1,2,3,35,48 9,21,28,39,50
Afektif 13,22,31,40,54 5,19,24,42,59
Perilaku 6,26,37,44,57 8,15,33,46,53
2
2.
Menggunakan
material yang
tidak sah pada
saat ujian
Kognitif 12,18,30,36,58 10,11,23,41,51
Afektif 14,25,32,43,60 4,17,29,45,56
Perilaku 20,27,34,47,52 7,16,38,49,55
Setiap butir pernyataan dalam 4 (empat) pilihan kategori, yaitu
meliputi SS (Sangat Setuju), S ( Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS
(Sangat Tidak Setuju). Keseluruhan item pernyataan yang dibuat dari item
yang favorable dan item unfavorable. Item favorable adalah item-item
yang menyatakan sikap positif atau mendukung perilaku mencontek,
sedangkan item yang unfavorable adalah item-item yang menyatakan sikap
negatif atau tidak mendukung adanya perilaku mencontek. Item-item
disusun secara acak.
Empat pilihan alternatif dalam item memiliki nilai tersendiri, yaitu
untuk pernyataan favorable, respon SS diberi nilai 4, S diberi nilai 3, TS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 60
41
diberi nilai 2 dan STS diberi nilai 1, sedangkan unfavorable, respon SS
diberi nilai 1, S diberi ilai 2, TS diberi nilai 3, dan STS diberi nilai 4.
E. Pengujian InstrumenPenelitian
1. Uji Validitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2013:203) instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur.
Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan
teknik korelasi product moment, sebagai berikut Sugiyono (2013:286):
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑
} ∑ ∑
Keterangan:
r = koefisien korelasi antara variabel X dengan Variabel Y
Y = skor total dari seluruh item
X = skor total dari setiap item
N =jumlah responden
∑ =hasil kali X dan Y
Jika nilai koefisien r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir
soal tersebut dikatakan valid. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel,
maka butir soal tersebut dapat dikatakan tidak valid.
Nilai dapat di hitung dengan menggunakan sampel
sebanyak 146 responden dengan taraf signifikansi 5%, dari responden
sebanyak 146 siswa tersebut dapat dilihat di tabel dengan cara
menghitung:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 61
42
Df= n-2
Keterangan:
Df = degree of freedom (derajat bebas)
n = jumlah responden
Perhitungan adalah sebagai berikut:
Df= 146-2 = 144
Tabel 3.2
Sebagian dari r tabel
Df= n-2 Taraf Signifikansi sebesar 0,05
(5%)
144 0,1625
Jika nilai-nilai corrected item-total correlation setiap item
lebih besar dari nilai 0,1625, maka item pertanyaan/pernyataan
dapat dikatakan valid. Sebaliknya, jika nilai-nilai corrected item-total
correlation setiap item lebih kecil 0,1625, maka item
pertanyaan/pernyataan dikatakan tidak valid.
Pengujian validitas dilakukan secara serentak dengan jumlah
responden sebanyak 146 siswa. Penelitian dilakukan di SMP Negeri
10 Yogyakarta, SMP Negeri 15 Yogyakarta, SMP Kristen Kalam
Kudus, dan SMP Bhineka Tunggal Ika. Berikut ini disajikan hasil
validitas item penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 62
43
a. Variabel Sikap Menyontek Siswa
Tabel 3.3
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Sikap Menyontek
No Item r hitung r tabel Keterangan
Butir 1 0.428 0,1625 Valid
Butir 2 0.615 0,1625 Valid
Butir 3 0.417 0,1625 Valid
Butir 4 0.108 0,1625 Tidak valid
Butir 5 0.323 0,1625 Valid
Butir 6 0.502 0,1625 Valid
Butir 7 0.197 0,1625 Valid
Butir 8 0.358 0,1625 Valid
Butir 9 0.558 0,1625 Valid
Butir 10 0.428 0,1625 Valid
Butir 11 0.369 0,1625 Valid
Butir 12 -0.273 0,1625 Tidak valid
Butir 13 0.225 0,1625 Valid
Butir 14 0.608 0,1625 Valid
Butir 15 0.359 0,1625 Valid
Butir 16 0.535 0,1625 Valid
Butir 17 0.210 0,1625 Valid
Butir 18 0.248 0,1625 Valid
Butir 19 0.550 0,1625 Valid
Butir 20 0.621 0,1625 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 63
44
No Item r hitung r tabel Keterangan
Butir 21 0.483 0,1625 Valid
Butir 22 -0.318 0,1625 Tidak valid
Butir 23 0.343 0,1625 Valid
Butir 24 0.451 0,1625 Valid
Butir 25 0.635 0,1625 Valid
Butir 26 0.523 0,1625 Valid
Butir 27 0.605 0,1625 Valid
Butir 28 0.498 0,1625 Valid
Butir 29 0.137 0,1625 Tidak valid
Butir 30 0.128 0,1625 Tidak valid
Butir 31 0.571 0,1625 Valid
Butir 32 0.592 0,1625 Valid
Butir 33 0.582 0,1625 Valid
Butir 34 0.638 0,1625 Valid
Butir 35 0.592 0,1625 Valid
Butir 36 -0.167 0,1625 Tidak valid
Butir 37 0.573 0,1625 Valid
Butir 38 0.532 0,1625 Valid
Butir 39 0.392 0,1625 Valid
Butir 40 0.617 0,1625 Valid
Butir 41 0.399 0,1625 Valid
Butir 42 0.488 0,1625 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 64
45
No Item r hitung r tabel Keterangan
Butir 43 0.669 0,1625 Valid
Butir 44 0.673 0,1625 Valid
Butir 45 0.150 0,1625 Tidak valid
Butir 46 0.409 0,1625 Valid
Butir 47 0.629 0,1625 Valid
Butir 48 0.601 0,1625 Valid
Butir 49 0.582 0,1625 Valid
Butir 50 -0.441 0,1625 Tidak valid
Butir 51 0.456 0,1625 Valid
Butir 52 0.675 0,1625 Valid
Butir 53 0.476 0,1625 Valid
Butir 54 0.429 0,1625 Valid
Butir 55 0.456 0,1625 Valid
Butir 56 0.209 0,1625 Valid
Butir 57 0.684 0,1625 Valid
Butir 58 0.415 0,1625 Valid
Butir 59 0.350 0,1625 Valid
Butir 60 0.578 0,1625 Valid
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa ada beberapa butir
pertanyaan/pernyataan tentang sikap menyontek adalah tidak valid
karena nilai corrected item-total correlation < = 0,1625). Butir
yang tidak valid antara lain 4, 12, 22, 29, 30, 36, 45, dan 50, karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 65
46
ada beberapa butir pertanyaan/pertanyaan yang tidak valid maka
dilakukan pengujian validitas ulang.
Tabel 3.4
Hasil Pengujian Validitas Ulang 1 Instrumen Sikap Menyontek
No Item r hitung r tabel Keterangan
Butir 1 0.423 0,1625 Valid
Butir 2 0.623 0,1625 Valid
Butir 3 0.424 0,1625 Valid
Butir 5 0.326 0,1625 Valid
Butir 6 0.530 0,1625 Valid
Butir 7 0.197 0,1625 Valid
Butir 8 0.381 0,1625 Valid
Butir 9 0.580 0,1625 Valid
Butir 10 0.448 0,1625 Valid
Butir 11 0.399 0,1625 Valid
Butir 13 0.237 0,1625 Valid
Butir 14 0.600 0,1625 Valid
Butir 15 0.366 0,1625 Valid
Butir 16 0.531 0,1625 Valid
Butir 17 0.177 0,1625 Valid
Butir 18 0.249 0,1625 Valid
Butir 19 0.551 0,1625 Valid
Butir 20 0.620 0,1625 Valid
Butir 21 0.521 0,1625 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 66
47
No Item r hitung r tabel Keterangan
Butir 23 0.372 0,1625 Valid
Butir 24 0.456 0,1625 Valid
Butir 25 0.648 0,1625 Valid
Butir 26 0.542 0,1625 Valid
Butir 27 0.628 0,1625 Valid
Butir 28 0.490 0,1625 Valid
Butir 31 0.556 0,1625 Valid
Butir 32 0.605 0,1625 Valid
Butir 33 0.596 0,1625 Valid
Butir 34 0.644 0,1625 Valid
Butir 35 0.607 0,1625 Valid
Butir 37 0.592 0,1625 Valid
Butir 38 0.527 0,1625 Valid
Butir 39 0.392 0,1625 Valid
Butir 40 0.614 0,1625 Valid
Butir 41 0.422 0,1625 Valid
Butir 42 0.489 0,1625 Valid
Butir 43 0.668 0,1625 Valid
Butir 44 0.692 0,1625 Valid
Butir 46 0.427 0,1625 Valid
Butir 47 0.638 0,1625 Valid
Butir 48 0.618 0,1625 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 67
48
No Item r hitung r tabel Keterangan
Butir 49 0.584 0,1625 Valid
Butir 51 0.455 0,1625 Valid
Butir 52 0.685 0,1625 Valid
Butir 53 0.490 0,1625 Valid
Butir 54 0.433 0,1625 Valid
Butir 55 0.438 0,1625 Valid
Butir 56 0.168 0,1625 Valid
Butir 57 0.694 0,1625 Valid
Butir 58 0.421 0,1625 Valid
Butir 59 0.299 0,1625 Valid
Butir 60 0.595 0,1625 Valid
Tabel 3.4 setelah menghapus beberapa butir
pertanyaan/pertanyaan yang tidak valid dan melakukan pengujian
validitas ulang maka semua butir pertanyaan/pernyataan tentang sikap
menyontek adalah valid karena nilai corrected item-total correlation >
= 0,1625).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 68
49
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Jonathan Sarwono (2014:248) reliabilitas menunjuk pada adanya
konsistensi dan stabilitas nilai hasil pengukuran tertentu di setiap kali
pengukuran dilakukan pada hal yang sama.
Pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan
dengan program komputer SPSS dengan teknik koefisien Alpha
Cronbach yaitu dengan membelah item sebanyak jumlah itemnya.
Semakin besar koefisien reliabilitas berarti semakin kecil kesalahan
pengukuran maka semakin reliabel alat ukur tersebut. Sebaliknya,
semakin kecil koefisien reliabilitas berarti semakin besar kesalahan
pengukuran maka semakin tidak reliabel.
Pengujian realibitas dalam penelitian ini menggunakan
Cronbach’s Alpha, sebagai berikut Kountur (2003:158):
α=
∑
Keterangan:
a = cronbach’s alpha
N = banyaknya pertanyaan
= variance dari pertanyaan
= variance dari skor
Jika cronbach’s alpha lebih dari 0,6 maka kuesioner tersebut
dikatakan reliabel.
Hasil pengujian reliabilitas variabel tingkat keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual, variabel keterampilan berkomunikasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 69
50
variabel integritas pribadi, dan variabel minat belajar siswa tampak
dalam tabel berikut:
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Nilai r hitung Nilai r tabel Status
Sikap
Menyontek 0,943 0,6 Reliabel
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa instrumen penelitian untuk
variabel sikap menyontek adalah reliabel (keseluruhan nilai r
hitung atau cronbach’s alpha > 0,6).
3. Teknik Analisis Data
1. Deskripsi Data
Deskripsi data digunakan peneliti untuk menggambarkan
karakter suatu data yang berasal dari populasi penelitian pada
variabel sikap. Menurut Kountor (2003:104) penelitian deskriptif
adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas
suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek
yang diteliti.
Data yang diperoleh dari hasil kuesioner dianalisis dengan
menggunakan analisis deskriptif atau pemaparan. Data hasil
kuesioner dideskripsikan dengan Penilaian Acuan Patokan tipe II
(PAP II), karena jika dibandingkan dengan PAP tipe I, PAP tipe II
memiliki passing score lebih rendah yaitu pada persentil 56.
Tuntutan pada persentil 56 sering disebut sebagai presentil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 70
51
minimal, karena passing score pada presentil 56 dianggap
merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling
rendah. Perlu kiranya diperhatikan bahwa passing score pada
presentil kurang dari 56 dan lebih dari 65 biasanya tidak
disarankan, mengingat kedua passing score tersebut telah keluar
dari presentil minimal dan maksimal. Namun, terbuka kesempatan
untuk menentukan passing score pada daerah presentil 56 dan 65,
asalkan penentuan passing score tertentu itu masih tetap
memperhitungkan keadaan.
Nilai presentil PAP tipe II adalah sebagai berikut (Masidjo,
1995:157):
Tabel 3.6
Nilai Presentil PAP Tipe II
Nilai Presentil Kategori Kecenderungan Variabel
81%-100% Sangat Tinggi
66%-80% Tinggi
56%-65% Sedang
46%-55% Rendah
<46% Sangat Rendah
PAP tipe II ini pada umumnya merupakan cara untuk
menghitung prestasi siswa di kelas dengan skor minimal 0 dan skor
maksimal 100. Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan
sebelumnya memiliki skor tertinggi 4 dan skor terendah 1, maka dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 71
52
itu untuk mendiskripsikan kategori kecenderungan variabel yang
harus dilakukan adalah menemukan skor interval dengan
memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus:
Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai presentil x (skor tertinggi
yang mungkin dicapai item – skor terendah yang mungkin dicapai)]
Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:
a. Variabel Sikap Menyontek Para Siswa
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 52 = 208
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 52= 52
Skor:
52+81% (208-52) = 178,36 dibulatkan 178
52+66% (208-52) = 154,96 dibulatkan 155
52+56% (208-52) = 139,36 dibulatkan 139
52+46% (208-52) = 123,76 dibulatkan 124
52+0% (208-52) = 52
Data perhitungan di atas dapat disimpulkan kategori
kecenderungan variabel berikut:
Tabel 3.7
Rentang Tingkat Sikap Menyontek Siswa
No. Interval Skor Kategori
1 178-208 Sangat Tinggi
2 155-177 Tinggi
3 139-154 Sedang
4 124-138 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 72
53
No. Interval Skor Kategori
5 52-123 Sangat Rendah
2. Pengujian Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus
Kolmogorov Smirnov. Berdasarkan analisis data akan digunakan
program computer yaitu SPSS 17.00. Yang dapat menunjukkan
normalitas data. Kriteria yang ditetapkan yaitu:
a. Jika koefisien sig pada output Kolmogorov-Smirnov test > dari
alpha 5% (0.05) maka data berdistribusi normal.
b. Jika koefisien sig pada output Kolmogorov-Smirnov test < dari
alpha 5% (0.05) maka data tidak berdistribusi normal.
3. Uji Homogenitas Varian
Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah kelompok
mempunyai varian yang homogen atau sama (Santoso,2003).
Caranya adalah dengan melihat nilai probabilitas Levene’s Test for
Equality of Variance dari program SPSS for windows versi 17,0.
Jika nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 (p>0,05) maka
kelompok sampel mempunyai varian sama dan jika nilai
probabilitasnya kurang dari 0,05 (p<0,05) maka kelompok sampel
mempunyai varian yang tidak sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 73
54
4. Uji Hipotesis
Hipotesis yang diuji adalah ada perbedaan sikap menyontek yang
ditinjau dari jenis kelamin dan akreditasi sekolah. Pengujian
hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan dengan alat bantu
SPSS for windows versi 17,0, pengujiannya antara lain:
a. Mann-Whitney
Uji mann-whitney berfungsi sebagai pengujian signifikan
hipotesis komparatif dua kelompok data independent.
b. Kruskal-Wallis
Uji kruskal wallis sebagai pengujian signifkan hipotesis
komparatif lebih dari dua kelompok dataindependent.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 74
55
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. SMP Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika Yogyakarta adalah sekolah yang membangun
pribadi yang humanis, serta membekali kecerdasan di bidangnya, dengan
kesadaran; Perdamaian, Cinta dan Persahabatan. Sekolah ini beralamatkan di
jalan Poncowinatan No. 16 , Yogyakarta dengan jumlah siswa sebanyak 26
siswa.
B. SMP Negeri 10 Yogyakarta
SMP Negeri 10 beralamatkan di jalan Jalan Tritunggal No.2,
Yogyakarta. SMP Negeri 10 merupakan salah satu sekolah yang didirikan
Pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor 478/0/1977 Tanggal 25 Oktober 1977 terhitung mulai 1 April 1977.
Berdasarkan surat keputusan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (waktu itu
Bapak Drs. Susanto Martodiharjo) menunjuk SMP 9 Yogyakarta di bawah
asuhan Bapak Y.B. Soekarsono B.A. untuk mengurusi dan mengelola SMP
10 Yogyakarta. Kepala Sekolah SMP 10 Yogyakarta dirangkap oleh Kepala
Sekolah SMP 9 Yogyakarta untuk tahun ajaran pertama. Jumlah siswa yang
diterima 87 orang terdiri atas 54 siswa putra dan 33 siswa putri, menempati
dua ruang kelas. Tenaga edukasi dan administrasi masih bersama dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 75
56
tenaga edukasi dan administrasi SMP 9 Yogyakarta. Kegiatan belajar
mengajar diselenggarakan pada siang atau sore hari menempati lokal gedung
SMP 9 Yogyakarta, berhubung pada saat itu sarana gedung dan segala
fasilitas belum selesai, masih dalam proses pembangunan.
SMP Negeri 10 Yogyakarta memiliki visi yaitu terwujudnya insan yang
bertakwa, berakhlak mulia, cerdas, dan berbudaya dan memiliki misi yaitu
mengembangkan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan, menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, bersih, sehat,
dan terpelihara, mewujudkan perilaku siswa yang dilandasi nilai-nilai agama
dan budaya, menciptakan suasana kerja yang sinergis antara pimpinan, guru,
dan tenaga kependidikan, mengembangkan sistem tata kelola sekolah yang
transparan, efisien, efektif, dan akuntabel, dan menjalin hubungan yang
sinergis antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Saat ini SMP Negeri 10
memiliki siswa sebanyak 511 siswa.
C. SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta
SMP Kristen Kalam Kudus beralamatkan di jalan Jambon No 41 Tegalrejo
Yogykarta. Sekolah ini memiliki visi yaitu terbangunnya manusia utuh yang
takut akan Tuhan, mandiri dan berguna bagi dunia dan memiliki misi yaitu
mengajak peserta didik untuk memiliki hati yang takut kepada Tuhan,
membimbing peserta didik supaya mengasihi sesama manusia dan
menghargai lingkungan alam ciptaan Tuhan, membina peserta didik
bertumbuh menjadi manusia yang sehat mental, berbudi pekerti luhur dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 76
57
bertanggung jawab, memberikan pengetahuan yang berkualitas kepada peserta
didik sesuai tuntutan perkembangan zaman, melengkapi peserta didik dengan
ketrampilan yang berkualitas sesuai kebutuhan dan potensi untuk
pengembangan diri, dan membimbing peserta didik supaya mengasihi sesama
manusia dan menghargai lingkungan dan ciptaan Tuhan. Saat ini sekolah ini
memiliki siswa sebanyak 153 siswa.
D. SMP Negeri 15 Yogyakarta
SMP Negeri 15 Yogyakarta berada di Jalan Tegal Lempuyangan No.61,
Danurejan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini mempunyai visi yaitu
“Teguh dalam Iman, Santun dalam laku, Unggul dalam ilmu, Terampil
dalam karya, Hijau dalam nuansa” dan memiliki misi yaitu mengembangkan
sekolah berwawasan mutu dan keunggulan, menumbuhkan dan
mengembangkan penghayatan terhadap agama yang dianut,
menumbuhkembangkan rasa cinta seni dan olah raga sehingga mampu
meraih prestasi yang lebih baik, membekali jiwa kewirausahaan dan
kemandirian dalam menghadapi persaingan global, membekali keterampilan
berkomunikasi dalam bahasa Inggris, meningkatkan mutu media, sarana
dan prasarana belajar serta kegiatan siswa dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan, dan lingkungan sekolah yang asri, bersih, nyaman dan bersahaja.
Saat ini sekolah memiliki siswa sebanyak 1014 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 77
58
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Data penelitian ini terdiri dari sikap siswa terhadap perilaku menyontek dan
jenis kelamin siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Yogyakarta, SMP Negeri 15
Yogyakarta, SMP Kristen Kalam Kudus, dan SMP Bhineka Tunggal Ika,serta
akreditas sekolah dari SMP Negeri 10 Yogyakarta, SMP Negeri 15 Yogyakarta,
SMP Kristen Kalam Kudus, dan SMP Bhineka Tunggal Ika. Data sikap siswa
terhadap perilaku menyontek dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan
sebanyak 146 eksemplar.
A. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan peneliti berjumlah 3
variabel, yaitu sikap siswa terhadap perilaku menyontek, jenis kelamin, dan
akreditasi sekolah. Variabel-variabel tersebut akan dideskripsikan
berdasarkan PAP tipe II.
1. Deskripsi Responden Penelitian
a. Asal Sekolah
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah
No Asal Sekolah F Frekuensi Relatif
1 SMPNegeri15 Yogyakarta 33 23 %
2 SMPNegeri10 Yogyakarta 62 42 %
3 SMPKristen Kalam Kudus 30 21 %
4 SMP Bhinneka Tunggal Ika 21 14 %
Jumlah 146 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 78
59
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi
responden dalam penelitian adalah 146 siswa. Rinciannya sebagai
berikut : 33 siswa (23%) dari SMP Negeri 15 Yogyakarta, 62 siswa
(42%) dari SMPNegeri10 Yogyakarta, 30 siswa (21%) dari
SMPKristen Kalam Kudus, dan 21 siswa (14%) dari SMPBhinneka
Tunggal Ika.
b. Status Sekolah
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah
No Asal Sekolah Status F Frekuensi
Relatif
1 SMPNegeri15 Yogyakarta Negeri 95
65 %
2 SMPNegeri10 Yogyakarta Negeri
3 SMPKristen Kalam Kudus Swasta 51
35 %
4 SMP Bhinneka Tunggal Ika Swasta
Jumlah 146 100%
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi
responden penelitian ini adalah 146 yang terdiri dari 95 siswa (65 %)
dari SMP negeri dan 51 siswa (35 %) dari SMP swasta. Dengan
demikian disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari
SMP negeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 79
60
c. Jenis Kelamin
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin F FR
1 Laki-laki 68 47%
2 Perempuan 78 53%
Jumlah 146 100%
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi
responden penelitian ini adalah 146 yang terdiri dari 68 siswa (47%)
berjenis kelamin laki-laki dan 78 siswa (53%) berjenis kelamin
perempuan. Dengan demikian disimpulkan bahwa sebagian besar
responden adalah perempuan.
d. Akreditasi Sekolah
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Jumlah Sekolah Berdasarkan Akreditasi
No Akreditas Sekolah F FR
1 A 95 65%
2 B 21 14%
3 BT 30 21%
Jumlah 146 100%
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa jumlah sekolah yang menjadi
responden penelitian ini adalah 146 yang terdiri dari 95 siswa (65%)
berasal dari sekolah yang berakreditasi A, 21 siswa (14%) berasal dari
sekolah yang berakreditasi B dan 30 siswa (21%) berasal dari sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 80
61
yang belum berakreditasi. Dengan demikian disimpulkan bahwa
sebagian besar responden berasal dari sekolah yang berakreditasi A.
2. Deskripsi Variabel Penelitian
a. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek
Jumlah pertanyaan kuesioner yang dinyatakan valid sebanyak
52 butir dari 60 butir. Jadi jumlah butir pertanyaan/pernyataan
kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian sebanyak 52, jumlah
skor maksimum yang dicapai adalah 52 x 4= 208, sedangkan untuk
skor minimum adalah 52 x 1= 52.
Berikut tabel perhitungan dan intepretasi atas data yang diperoleh:
Tabel 5.5
Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek
No Frekuensi Presentasi (%) Kriteria
1 0 0 % Sangat Tinggi
2 0 0 % Tinggi
3 0 0 % Sedang
4 4 3 % Rendah
5 142 97 % Sangat Rendah
Jumlah 100 %
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai
persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi,
tinggi, dan sedang, 4 siswa (3%) mempunyai persepsi sikap
menyontek dengan kategori rendah, dan 142 siswa (97%) mempunyai
persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 81
62
Hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil = 91,8; nilai tengah
(median) = 95; dan nilai modus = 103. Dengan demikian secara garis
besar dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki persepsi tentang sikap
menyontek dengan kategori sangat rendah.
b. Sikap Siswa Laki-laki dan perempuan Terhadap Perilaku Menyontek
Berdasarkan dari data 4 sekolah yaitu SMP Negeri 15
Yogyakarta, SMP Negeri 10 Yogyakarta, SMP Kristen Kalam Kudus,
SMP Bhineka Tunggal Ika terdapat 68 laki-lakidan 78 perempuan.
Berikut tabel perhitungan dan intepretasi atas data yang diperoleh:
Tabel 5.6
Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Sikap Siswa laki-laki
Terhadap Perilaku Menyontek
No Frekuensi Presentasi (%) Kriteria
1 0 0 % Sangat Tinggi
2 0 0 % Tinggi
3 0 0 % Sedang
4 2 3% Rendah
5 66 97 % Sangat Rendah
Jumlah 100 %
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai
persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi,
tinggi, dan sedang, 2 siswa laki-laki (3%) mempunyai persepsi sikap
menyontek dengan kategori rendah, dan 66 siswa (97%) mempunyai
persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 82
63
Tabel 5.7
Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Sikap Siswa Perempuan
Terhadap Perilaku Menyontek
No Frekuensi Presentasi (%) Kriteria
1 0 0 % Sangat Tinggi
2 0 0 % Tinggi
3 0 0 % Sedang
4 2 3% Rendah
5 76 97 % Sangat Rendah
Jumlah 100 %
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai
persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi,
tinggi, dan sedang, 2 siswa (3%) mempunyai persepsi sikap
menyontek dengan kategori rendah, dan 76 siswa (97%) mempunyai
persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat rendah.
c. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Ditinjau Dari Akreditasi
Tabel 5.8
Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Akreditasi A
No Frekuensi Presentasi (%) Kriteria
1 0 0 % Sangat Tinggi
2 0 0 % Tinggi
3 0 0 % Sedang
4 0 0% Rendah
5 95 100 % Sangat Rendah
Jumlah 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 83
64
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai
persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi,
tinggi, dan sedang, 95 siswa (100%) mempunyai persepsi tentang
sikap menyontek dengan kategori sangat rendah.
Tabel 5.9
Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Akreditasi B
No Frekuensi Presentasi (%) Kriteria
1 0 0 % Sangat Tinggi
2 0 0 % Tinggi
3 0 0 % Sedang
4 2 10% Rendah
5 19 90% Sangat Rendah
Jumlah 100 %
Tabel 5.9 menunjukkan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai
persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi,
tinggi, dan sedang, 2 siswa (10%) mempunyai persepsi sikap
menyontek dengan kategori rendah, dan 19 siswa (90%) mempunyai
persepsi tentang sikap menyontek dengan kategori sangat rendah.
Tabel 5.10
Perhitungan dan Intepretasi Penilaian Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Akreditasi BT
No Frekuensi Presentasi (%) Kriteria
1 0 0 % Sangat Tinggi
2 0 0 % Tinggi
3 0 0 % Sedang
4 2 7% Rendah
5 28 93 % Sangat Rendah
Jumlah 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 84
65
Tabel 5.10 menunjukkan bahwa 0 siswa (0%) mempunyai persepsi
tentang sikap menyontek dengan kategori sangat tinggi, tinggi, dan
sedang, 2 siswa (7%) mempunyai persepsi sikap menyontek dengan
kategori rendah, dan 28 siswa (93%) mempunyai persepsi tentang
sikap menyontek dengan kategori sangat rendah.
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data
1. Pengujian Normalitas
a. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah
Yang Berakreditasi A
Tabel 5.11
Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah Yang Berakreditasi
A
Sikap
N 95
Normal Parametersa,,b
Mean 89.93
Std. Deviation 17.317
Most Extreme
Differences
Absolute 0.131
Positive 0.076
Negative -0.131
Kolmogorov-Smirnov Z 1.277
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.077
Hasil pengujian normalitas Kolmogrov Smirnov Test untuk
data sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 85
66
yang berakrditasi A diperoleh asymptotic sig (2 tailed)= 0,077.
Karena asymptotic sig (2 tailed)>0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan sekolah yang berakrditasi A berdistibusi normal.
b. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah
Yang Berakreditasi B
Tabel 5.12
Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah Yang Berakreditasi
B
Sikap
N 21
Normal Parametersa,,b
Mean 101.48
Std. Deviation 15.181
Most Extreme
Differences
Absolute 0.165
Positive 0.165
Negative -0.116
Kolmogorov-Smirnov Z 0.756
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.617
Hasil pengujian normalitas Kolmogrov Smirnov Test untuk
data sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah
yang berakrditasi B diperoleh asymptotic sig (2 tailed) = 0,617.
Karena asymptotic sig (2 tailed) > 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan sekolah yang berakrditasi B berdistibusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 86
67
c. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah
Yang Belum Terakreditasi
Tabel 5.13
Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Sekolah Yang
BelumTerakreditasi
Hasil pengujian normalitas Kolmogrov Smirnov Test untuk
data sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah
yang belum terakreditasi diperoleh asymptotic sig (2 tailed) =
0,800. Karena asymptotic sig (2 tailed) > 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku
menyontek berdasarkan sekolah yang belum terakreditas
berdistibusi normal.
sikap
N 30
Normal Parametersa,,b
Mean 90.97
Std. Deviation 20.900
Most Extreme
Differences
Absolute 0.118
Positive 0.087
Negative -0.118
Kolmogorov-Smirnov Z 0.645
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.800
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 87
68
d. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis
Kelamin Laki-laki
Tabel 5.14
Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-Laki
sikap
N 68
Normal Parametersa,,b
Mean 89.44
Std. Deviation 19.590
Most Extreme
Differences
Absolute 0.087
Positive 0.073
Negative -0.087
Kolmogorov-Smirnov Z 0.721
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.676
Hasil pengujian normalitas Kolmogrov Smirnov Test untuk
data sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis
kelamin laki-laki diperoleh asymptotic sig (2 tailed) = 0,676.
Karena asymptotic sig (2 tailed) > 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan jenis kelamin laki-laki berdistibusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 88
69
e. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis
Kelamin Perempuan
Tabel 5.15
Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin Perempuan
Hasil pengujian normalitas Kolmogrov Smirnov Test untuk
data sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis
kelamin perempuan diperoleh asymptotic sig (2 tailed) = 0,377.
Karena asymptotic sig (2 tailed) > 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan jenis kelamin perempuan berdistibusi normal.
sikap
N 78
Normal Parametersa,,b
Mean 93.86
Std. Deviation 16.657
Most Extreme
Differences
Absolute 0.103
Positive 0.062
Negative -0.103
Kolmogorov-Smirnov Z 0.911
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.377
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 89
70
2. Pengujian Homogenitas
a. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Akreditasi
Tabel 5.16
Hasil Uji Homogenitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Akreditasi
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1.713 2 143 0.184
Hasil pengujian homogenitas Levene’s Test for Equality of
Variance untuk data sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan akreditasi diperoleh nilai probabilitasnya= 0,184.
Karena nilai probabilitasnya > 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan akreditasi adalah identik.
b. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis
Kelamin
Tabel 5.17
Hasil Uji Homogenitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
4.551 1 144 0.035
Hasil pengujian homogenitas Levene’s Test for Equality of
Variance untuk data sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan jenis kelamin diperoleh nilai probabilitasnya= 0,035.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 90
71
Karena nilai probabilitasnya > 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan jenis kelamin adalah tidak identik.
C. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan pengujian prasyarat analisis data diketahui data
mengenaisikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah
yang berakreditas A berdistribusi normal, data mengenai sikap siswa
terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah yang berakreditas B
berdistribusi normal, data mengenai sikap siswa terhadap perilaku
menyontek berdasarkan sekolah yang belum terakreditas berdistibusi
normal, data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan jenis kelamin laki-laki berdistribusi normal, dan data
mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis
kelamin perempuan berdistribusi normal,sedangkan untuk pengujian
homogenitas, data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan akreditas adalah identik dan data mengenai sikap siswa
terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin adalah tidak
identik. Berdasarkanhasilpengujiantersebut terdapat variabel yang tidak
identik atau homogen. Oleh karena itu, teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitianini adalah Man Whitney (dua kelompok data)
dan Kruskal Wallis (lebih dari dua kelompok data) yang diolah dengan
menggunakan program SPSS versi 17.0 For Windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 91
72
1. Pengujian Hipotesis Man Whitney dan Kruskal Walls
a. Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan jenis kelamin.
Ho=Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku
menyontek yang ditinjau dari jenis kelamin..
Ha1= Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
yang ditinjau dari jenis kelamin.
Tabel 5.18
Hasil Uji Man Whitney Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan JenisKelamin
JK N Mean Rank Sum of Ranks
sikap LAKI-LAKI 68 68.40 4651.50
PEREMPUAN 78 77.94 6079.50
Total 146
sikap
Mann-Whitney U 2305.500
Wilcoxon W 4651.500
Z -1.360
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.174
Berdasarkan tabel 5.12 tampak bahwa nilai asymp sig adalah
0,174, karena nilai asymp sig > dari 0,05 maka Ho diterima. Hal ini
bearti tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 92
73
menyontek berdasarkan jenis kelamin antara laki-laki dan
perempuan.
b. Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan akreditasi sekolah
Ho=Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku
menyontek yang ditinjau dari akreditasi sekolah.
Ha2= Ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
yang ditinjau dari akreditasi sekolah.
Tabel 5.19
Hasil Uji Kruskal Walls Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Akreditasi Sekolah
Akreditas N Mean Rank
sikap A 95 69.79
B 21 92.17
BT 30 72.18
Total 146
Sikap
Chi-Square 4.855
Df 2
Asymp. Sig. 0.088
Berdasarkan tabel 5.13 tampak bahwa nilai asymp sig adalah
0,088, karena nilai asymp sig > dari 0,05 maka Ho diterima. Hal ini
bearti tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 93
74
menyontek berdasarkan akreditasi sekolah antara akreditas A,B,
dan belum terakreditasi.
D. Pembahasan
1. Tidak Ada Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek
Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan data dari hasil penelitian bahwa tidak ada perbedaan
sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin
ditunjukkan dengan hasil (Asymp. Sig= 0,174 >α 0,05).
Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, maka dapat diartikan
tidak ada perbedaan sikap antara siswa laki-laki dan siswa perempuan.
Seperti yang dikatakan oleh Santrock (2003) bahwa perempuan sering
dikatakan kurang kompeten daripada siswa laki-laki, sehingga
membuat siswa perempuan menjadi kurang percaya diri dibandingkan
dengan siswa laki-laki dalam kemampuan intelektual umum dan
memiliki harapan yang rendah untuk berhasil pada kegiatan akademis.
Hal tersebut dapat juga memicu siswa perempuan untuk berusaha lebih
keras lagi agar dapat mencapai kesuksesan. Dalam melakukan
usahanya tersebut siswa perempuan dapat melakukan berbagai cara
seperti menyontek. Begitu pula siswa laki-laki mempunyai
kecenderungan juga terhadap menyontek karena siswa laki-laki
memiliki masalah dalam hal belajar. Siswa laki-laki memiliki jiwa
kompeten yang tinggi, sehingga membuat siswa laki-laki memiliki cara
untuk mendapat nilai yang baik dengan cara menyontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 94
75
Jika dilihat dari nilai mean rank antara siswa perempuan dan
siswa laki-laki memiliki angka yang tidak jauh berbeda, ini
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara sikap
menyontek siswa perempuan dan siswa laki-laki.
2. Tidak Ada Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek
Berdasarkan Akreditasi Sekolah
Berdasarkan data dari hasil penelitian bahwa tidak ada perbedaan
sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan sekolah yang
berakreditasi ditunjukkan dengan hasil (Asymp. Sig= 0,088 >α 0,05).
Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, maka dapat diartikan bahwa
sekolah dengan peringkat akreditasi A (sangat baik) menunjukkan
bahwa sekolah tersebut merupakan lembaga pendidikan yangterjamin
mutunya dalam penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan standar
nasional yang ditetapkan pemerintah. Sekolah dengan mutu
penyelenggaraan pendidikan yang „‟amat baik‟‟ tentu mampu
menghasilkan sumber daya manusiayang baik dengan perolehan
prestasi yang bagus pula. Dengan kata lain, sekolahdengan nilai
akreditasi A (sangat baik) seharusnya mampu menjamin bahwasiswa
sebagai peserta didik mampu mendapatkan prestasi akademik yang
baik juga. Dalam usaha mempertahankan mutu pendidikannya, sekolah
membuat program misalnya meningkatkan saran dan prasarana,
meningkatkan sumber daya pendidik, dan berbagai peraturan yang
bertujuan untuk menjadikan peserta didik mempunyai perilaku yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 95
76
baik dan juga berprestasi. Sebagai contoh sekolah membuat peraturan
yang melarang keras siswa untuk menyontek pada saat ujian dan
memberikan hukuman kepada peserta didik yang melanggar peraturan
tersebut. Peraturan seperti ini akan membiasakan peserta didik untuk
bersikap jujur pada saat ujian.
Jika dibandingkan sekolah yang memiliki akreditasi A dengan
sekolah yang memiliki akreditasi B, maka akan terlihat perbedaan
yaitu sekolah yang berakreditasi A sudah memiliki mutu pendidikan
yang “sangat baik” dengan didukung dengan standar isi, sarana
prasarana, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
pendidik, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian yang sangat baik. Sedangkan sekolah yang memiliki
akreditasi B belum memiliki mutu pendidikan yang sebaik sekolah
berakreditasi A. Sekolah yang berakreditasi B perlu meningkatkan
standar-standar yang harus dipenuhi untuk mendapatkan akreditasi A.
Melalui perbedaan tersebut maka akan berdampak pada peserta didik.
Jika dibandingkan sekolah yang memiliki akreditasi A dengan
sekolah yang belum memiliki akreditasi akan terlihat perbedaan yang
sangat jauh, karena sekolah yang belum terakreditasi belum memiliki
standar-standar yang ditetapkan oleh Badan Akreditas Nasional.
Jika dibandingkan sekolah yang memiliki akreditas B dengan
sekolah yang belum terakreditasi tidak memiliki perbedaan yang
terlalu jauh, kedua sekolah ini perlu meningkatkan standar-standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 96
77
yang diperlukan Badan Akreditasi Sekolah agar dapat memperoleh
akreditasi A.
Melihat penjelasan di atas terlihat berbagai perbedaan antara
sekolah yang berakreditasi A,B, dan sekolah belum terakreditas, akan
tetapi jika dilihat dari nilai mean rank sekolah berakreditasi A
menunjukkan perilaku menyontek siswa lebih kecil dari sekolah yang
berakreditasi B, namun sekolah yang berakreditasi BT lebih kecil
daripada sekolah yang berakreditasi B, hal ini dikarenkan sekolah yang
belum terakreditasi sedang berusaha memperbaiki standar-standar
yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional untuk mendapatkan
akreditasi yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 97
78
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab
sebelumnya mengenai perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan jenis kelamin dan akreditasi sekolah maka dapat ditarik
kesimpulan:
1. Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan jenis kelamin. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan
adanya nilai (Asymp. Sig= 0,174 > α 0,05).
2. Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan akreditasi. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya
nilai (Asymp. Sig= 0,088> α 0,05).
B. Keterbatasan
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menyadari adanya
keterbatasan dalam penelitian ini.
1. Informasi jumlah siswa yang berbeda dari pihak dinas dan pihak
sekolah.
2. Ketidak hadiran siswa juga menjadi hambatan penulis karena kuisoner
yang diterima tidak sesuai yang diharapkan.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa
saran sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 98
79
1. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan sikap siswa terhadap
perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin, maka saran-saran yang
dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
a. Penulis menyarankan agar siswa SMP Negeri 10, SMP Negeri 15
SMP Kalam kudus dan SMP Bhineka Tunggal Ika terutama siswa
perempuan diharapkan bisa memiliki tanggung jawab sebagai
siswa agar mengurangi sikap menyontek para siswa perempuan
b. Penulis juga menyarankan kepada siswa laki-laki SMP Negeri 10,
SMP Negeri 15 SMP Kalam kudus dan SMP Bhineka Tunggal Ika
untuk mempertahankan sikap tidak menyontek.
c. Pihak sekolah dapat memberikan perhatian yang lebih kepada
siswa perempuan dan memberikan hukuman jika ada siswa yang
ketahuan menyontek agar siswa yang menyontek memiliki efek
jera.
2. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan sikap siswa terhadap
perilaku menyontek berdasarkan akreditasi sekolah, maka saran-saran
yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
a. Untuk sekolah yang memiliki akreditasi A :
Sekolah yang memiliki akreditasi A sudah memiliki mutu
pendidikan yang sangat baik, tetapi sekolah juga harus
mempertahankan dan meningkatkan standar isi, sarana prasarana,
standar kompetensi, standar pendidikan dan tenaga pendidik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 99
80
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
agar dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas.
b. Untuk sekolah yang memiliki akreditasi B:
Sekolah yang memiliki akreditasi B, perlu memperbaiki beberapa
standar yang ditetapkan Badan Akreditasi Nasional untuk
mencapai akreditasi A. Peneliti memberikan saran agar sekolah
yang berakreditasi B terlebih dahulu memperbaiki standar pendidik
dan tenaga pendidik, lalu menambah sarana prasarana yang ada di
sekolah.
c. Untuk sekolah yang belum terakreditas:
Sekolah yang belum memiliki akreditas harus berjuang keras untuk
memperbaiki standar-standar yang sudah ditetapkan Badan
Akreditasi Nasional. Peneliti memberikan saran agar sekolah
tersebut rutin melakukan evaluasi dan sedikit demi sedikit
memperbaiki berbagai standar-standar tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 100
81
Daftar Pustaka
Agustin, Mubiar. 2011. Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran.
Bandung: Refika Aditama
Arikunto, Suharsimi. 1988. Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: PT BINA
AKSARA
Azwar, Zaifuddin. 2005. Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
----------------------. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Alvianto, Candra. 2008. Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Perilaku
Mencontek. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Tidak
diterbitkan.
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Gunarsa & Gunarsa. 1991. Psikologi Praktis Anak, Remaja, dan Keluarga.
Jakarta: BPK Gunung Mulia
Hurlock. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Margono. S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Meidiana. 2005. Perbedaan Sikap Antara Mahasiswa Laki-laki dan Perempuan
terhadap Perilaku Mencontek dalam Ujian di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
tidak diterbitkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 101
82
Mujahidah. 2009. Perilaku Menyontek Laki-laki dan Perempuan. Studi Meta
Analisis. Jurnal Psikologi. Vol. 2 (2)
Pihatnaningtyas, T.K. 2014. Perilaku Menyontek Ditinjau dari Konsep Diri dan
Efikasi Diri pada Siswa Kelas X SMA Negeri “X”. Skripsi. UIN
Sunankalijaga. Yogyakarta. Tidak diterbitkan.
Purnamasari. D. 2013. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kecurangan Akademik
pada Mahasiswa. Educational Psichology Journal. Vol. 2 (1)
Samani. M. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Santrock, J.W., 2003. Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga
Santrock, J.W., 2007. Perkembangan Remaja. Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga
Santrock, John W., 2009. Psikologi Pendidikan Educational Psychology. Edisi
Ketiga buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.
Santrock, John W., 2014. Psikologi Pendidikan Educational Psychology. Edisi
Kelima buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.
Saptono, 2011. Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter. Penerbit Erlangga
Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta
Sunarto & Hartono Agung. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
Sukarmin, Y. 2009. Sikap Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Yogyakarta Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas. Jurnal Cakrawala
Pendidikan. Th. XXVIII, No. 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 102
83
Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
Raja Grafindo Persada
Veronikha, M. 2013. Hubungan antara Moral Judgment Maturity dengan
Perilaku Menyontek pada Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Surakarta.
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa. Vol 2. No. 4.
Walgito, B. 1999. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Winkel, W.S. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Grasindo.
Wijaya, K. dan Dedi, D. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Indeks.
Yusuf, A. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.
Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
www.komunitasairmataguru.blogspot.co.id/2011/03/laporan-lengkap-kecurangan-
un-2007.html
(diunduh 25 Januari 2016, pukul 11.00)
http://sdm.data.kemdikbud.go.id/SNP/dokumen/Permendikbud%20%20No%2029
%20Tahun%202005%20BAN-SM.pdf (diunduh 3 maret 2016, pukul
16.45)
http://bansm.or.id/konten/instrumen-smp-mts (diunduh 14 Maret 2016, pukul
01.00)
(http://www.pendidikan-diy.go.id) (diunduh 14 Maret 2016, pukul 02.00)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 103
LAMPIRAN I
DATA INDUK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 104
85
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28 31 32 33 34 35 37 38 39 40 41 42 43 44 46 47 48 49 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 57
2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 4 1 3 1 2 2 1 2 3 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 78
2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 4 1 1 2 1 1 4 4 4 2 1 1 3 1 83
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 2 1 1 62
1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 2 1 1 65
2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 4 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 3 3 1 2 108
1 1 2 2 1 1 1 1 3 3 1 1 2 1 2 3 1 1 3 3 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 1 1 4 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 78
2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 104
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 3 2 2 1 1 1 1 69
2 1 2 1 2 1 3 1 1 1 2 1 2 2 3 1 1 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 4 3 4 2 1 3 1 90
2 2 2 1 2 3 3 2 1 1 3 2 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 89
2 2 2 1 2 4 3 2 1 1 3 2 3 3 2 1 1 2 2 1 1 3 3 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 93
2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 112
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 106
3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 4 2 1 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 4 2 2 1 4 2 1 97
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 95
1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 58
1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 4 4 1 1 2 1 74
1 1 2 4 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 3 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 2 2 1 1 73
2 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 100
1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 63
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 57
1 1 2 2 1 4 2 1 2 2 1 1 4 1 1 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 4 1 1 2 1 1 2 1 75
2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 1 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 116
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 113
2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 111
1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 4 1 1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 104
2 2 2 1 3 1 2 3 2 2 2 2 2 3 1 1 1 3 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 108
2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 3 3 2 2 1 1 1 3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 110
1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 4 3 1 64
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 3 1 62
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 66
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 56
3 2 1 1 1 3 1 1 1 1 2 2 4 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 69
2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 3 2 1 3 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 3 3 3 2 2 1 1 3 1 2 1 3 1 1 2 86
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 64
2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 3 2 103
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 105
1 1 1 2 1 2 2 1 4 4 4 2 4 2 1 2 2 1 4 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 96
3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 1 3 1 1 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 133
1 1 1 2 1 2 2 1 2 4 4 2 4 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 4 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 1 107
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 4 2 2 2 2 3 2 101
2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 119
2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 4 1 4 1 1 1 1 1 2 1 2 2 3 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 83
2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 58
2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 63
4 1 4 2 3 2 1 4 4 4 4 2 3 4 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 3 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 3 2 2 1 1 2 1 96
2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 62
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 4 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 1 2 4 2 2 4 1 89
2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 4 2 2 1 1 1 1 75
3 3 2 2 3 2 1 3 2 3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 1 2 1 2 2 3 2 1 1 2 3 2 3 110
1 1 1 4 1 1 2 2 4 2 2 1 4 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 91
1 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 115
1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 3 2 4 3 1 4 3 4 4 1 1 2 2 1 4 3 1 4 4 1 3 4 1 4 4 1 4 1 2 3 2 3 3 4 3 2 3 1 4 2 3 3 124
1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 4 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 4 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 4 1 1 77
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 107
2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 101
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 107
1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 4 1 2 2 1 1 2 1 1 4 1 1 1 1 73
1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 1 67
2 2 1 1 2 1 3 3 2 1 4 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 4 1 1 3 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 84
2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 1 106
2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 58
2 2 1 1 2 3 1 1 4 4 3 2 3 1 1 2 1 4 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 103
2 4 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 1 4 2 3 2 2 3 1 3 3 3 2 2 3 2 2 126
2 1 2 2 2 1 1 1 2 4 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 88
1 1 1 2 2 4 1 4 1 1 1 1 3 1 2 1 2 3 4 1 1 2 1 1 1 1 4 4 2 1 4 3 3 2 3 1 4 3 4 3 2 4 3 2 4 3 2 3 4 2 1 4 119
4 2 2 3 2 4 1 1 1 1 2 2 3 3 3 2 3 2 3 1 1 2 2 2 3 4 2 1 4 2 4 1 1 2 3 3 2 4 1 2 1 3 1 2 3 4 3 3 4 2 1 2 120
2 1 4 2 2 3 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 1 90
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 109
2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 96
1 2 2 1 2 3 1 2 3 3 2 2 4 3 3 3 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 3 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 103
3 1 1 1 1 2 1 1 4 3 2 1 4 4 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 3 1 2 2 2 89
2 2 3 4 3 3 2 3 3 1 3 1 1 3 1 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 121
2 1 2 1 1 2 1 1 1 4 4 4 1 1 1 4 1 3 1 4 1 1 3 4 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 3 2 1 3 1 2 1 3 94
1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 84
2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 113
2 2 2 1 2 1 2 2 3 3 2 1 2 2 1 4 1 1 3 3 1 1 2 1 3 1 1 2 1 1 1 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 89
2 2 2 3 2 4 3 3 2 4 2 2 4 2 1 2 1 1 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 3 4 2 3 4 3 1 1 125
2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 116
1 1 3 3 2 1 3 2 2 2 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 3 2 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 81
1 1 1 2 2 3 1 1 2 3 4 4 4 1 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 1 4 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 3 2 4 3 1 93
2 1 1 4 1 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 90
1 1 2 4 1 1 3 1 1 2 1 1 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 4 1 1 82
Butir
SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 105
86
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28 31 32 33 34 35 37 38 39 40 41 42 43 44 46 47 48 49 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
2 2 1 1 2 3 1 1 4 4 3 2 3 1 1 2 1 4 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3
2 4 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 1 4 2 3 2 2 3 1 3 3 3 2 2 3 2 2
2 1 2 2 2 1 1 1 2 4 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2
1 1 1 2 2 4 1 4 1 1 1 1 3 1 2 1 2 3 4 1 1 2 1 1 1 1 4 4 2 1 4 3 3 2 3 1 4 3 4 3 2 4 3 2 4 3 2 3 4 2 1 4
4 2 2 3 2 4 1 1 1 1 2 2 3 3 3 2 3 2 3 1 1 2 2 2 3 4 2 1 4 2 4 1 1 2 3 3 2 4 1 2 1 3 1 2 3 4 3 3 4 2 1 2
2 1 4 2 2 3 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
1 2 2 1 2 3 1 2 3 3 2 2 4 3 3 3 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 3 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2
3 1 1 1 1 2 1 1 4 3 2 1 4 4 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 3 1 2 2 2
2 2 3 4 3 3 2 3 3 1 3 1 1 3 1 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2
2 1 2 1 1 2 1 1 1 4 4 4 1 1 1 4 1 3 1 4 1 1 3 4 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 3 2 1 3 1 2 1 3
1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3
2 2 2 1 2 1 2 2 3 3 2 1 2 2 1 4 1 1 3 3 1 1 2 1 3 1 1 2 1 1 1 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2
2 2 2 3 2 4 3 3 2 4 2 2 4 2 1 2 1 1 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 3 4 2 3 4 3 1 1
2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 3 3 2 1 3 2 2 2 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 3 2 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1
1 1 1 2 2 3 1 1 2 3 4 4 4 1 2 3 1 1 1 1 2 2 1 1 1 4 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 3 2 4 3 1
2 1 1 4 1 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1
1 1 2 4 1 1 3 1 1 2 1 1 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 4 1 1
Butir
SMP BHINNEKA TUNGGAL IKA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 106
87
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28 31 32 33 34 35 37 38 39 40 41 42 43 44 46 47 48 49 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
1 1 1 1 1 4 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1
1 1 1 1 1 4 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 2 1 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 4 2 1 2 4 2 2 3 1 2 3 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2
2 2 2 3 2 3 3 1 2 2 2 2 3 2 1 3 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 3 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 3 4 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1
1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1
1 1 1 2 1 3 2 2 1 1 2 2 3 2 2 3 1 1 1 1 1 3 3 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 1 3 2 2 3 2 1 1 1 2 2 1 2 3 2 2 2 2
1 1 1 1 1 3 2 2 1 4 2 2 3 2 4 4 1 1 1 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 1 1 2 2 2 2
1 1 2 1 1 4 2 1 1 1 2 1 4 2 2 1 1 2 2 4 3 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 3 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1
1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 1 1 1 4 1 1 1 1 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 4 2 1 1 2 2 2 2 3 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1
2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 4 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
1 1 1 1 2 4 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1
1 1 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1
2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 4 3 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 4 1 2 2 2 1 1 1 4 1 1 4 4 1 4 4 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
2 2 1 1 2 4 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 1
2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 2 1 2 1 1 1 3 3 2 1 2 2 2 2 2 1 3 3 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1
1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 1 2 3 3 1 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 2 1 1 2 2 1 3 3 2 1 2 2 1 3 1 1 3 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2
2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 1 2 2 1 2
2 2 2 1 2 4 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1
2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 1 1 2 2 1 1 2 4 1 1 1 1 4 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 4 1 1 2 3 1 4 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2
2 1 3 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 3 2 3 1 2 1 3 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 3 1 2 2 4 2 2 1
2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 4
2 2 2 2 2 3 3 1 3 3 2 2 3 2 2 1 4 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2
2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 1
2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 3 2 1 2 2 2 3 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2
2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 1
2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 4 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1
2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2
3 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1
3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 3 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1
2 3 2 2 2 4 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2
2 2 2 1 1 1 1 1 3 3 2 1 1 1 2 2 1 2 3 3 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1
2 2 2 2 2 4 4 4 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 1 2 2 2 2
1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2
2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2
SMP NEGERI 10 YOGYAKARTA
Butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 107
88
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 23 24 25 26 27 28 31 32 33 34 35 37 38 39 40 41 42 43 44 46 47 48 49 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
3 2 1 1 1 3 1 1 1 1 2 2 4 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1
2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 3 2 1 3 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 3 3 3 2 2 1 1 3 1 2 1 3 1 1 2
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1
2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 3 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 2 1 2 2 1 4 4 4 2 4 2 1 2 2 1 4 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1
3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 1 3 1 1 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2
1 1 1 2 1 2 2 1 2 4 4 2 4 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 4 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 1
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 4 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2
2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 4 1 4 1 1 1 1 1 2 1 2 2 3 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1
2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
4 1 4 2 3 2 1 4 4 4 4 2 3 4 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 3 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 3 2 2 1 1 2 1
2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 4 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 1 2 4 2 2 4 1
2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 4 2 2 1 1 1 1
3 3 2 2 3 2 1 3 2 3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 1 2 1 2 2 3 2 1 1 2 3 2 3
1 1 1 4 1 1 2 2 4 2 2 1 4 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1
1 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2
1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 3 2 4 3 1 4 3 4 4 1 1 2 2 1 4 3 1 4 4 1 3 4 1 4 4 1 4 1 2 3 2 3 3 4 3 2 3 1 4 2 3 3
1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 4 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 4 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 4 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 4 1 2 2 1 1 2 1 1 4 1 1 1 1
1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 1
2 2 1 1 2 1 3 3 2 1 4 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 4 1 1 3 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 1
2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Butir
SMP KALAM KUDUS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 108
LAMPIRAN II
UJI VALIDITAS DAN
RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 109
89
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
b1 109.51 302.859 0.428 . .918
b2 109.63 300.014 0.615 . .917
b3 109.41 302.864 0.417 . .918
b4 109.04 308.343 0.108 . .921
b5 109.60 303.249 0.323 . .919
b6 109.43 301.626 0.502 . .918
b7 108.97 304.226 0.197 . .921
b8 109.48 303.093 0.358 . .919
b9 109.61 298.764 0.558 . .917
b10 109.38 300.900 0.428 . .918
b11 109.29 300.361 0.369 . .919
b12 108.25 319.611 -0.273 . .924
b13 109.06 305.231 0.225 . .920
b14 109.53 298.871 0.608 . .917
b15 108.78 301.069 0.359 . .919
b16 109.36 299.722 0.535 . .917
b17 109.52 307.244 0.210 . .920
b18 109.25 304.973 0.248 . .920
b19 109.77 301.214 0.550 . .918
b20 109.45 298.015 0.621 . .917
b21 109.30 300.102 0.483 . .918
b22 108.17 320.529 -0.318 . .924
b23 109.40 302.876 0.343 . .919
b24 109.79 303.833 0.451 . .918
b25 109.43 298.647 0.635 . .917
b26 109.36 299.998 0.523 . .918
b27 109.53 299.161 0.605 . .917
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 110
90
b28 109.55 300.925 0.498 . .918
b29 109.31 308.808 0.137 . .920
b30 109.12 308.536 0.128 . .921
b31 109.43 298.868 0.571 . .917
b32 109.55 297.973 0.592 . .917
b33 109.60 298.242 0.582 . .917
b34 109.55 298.345 0.638 . .917
b35 109.60 300.820 0.592 . .917
b36 108.75 316.839 -0.167 . .924
b37 109.36 297.514 0.573 . .917
b38 109.53 299.878 0.532 . .918
b39 109.79 303.861 0.392 . .919
b40 109.45 298.414 0.617 . .917
b41 109.32 302.109 0.399 . .919
b42 109.37 302.097 0.488 . .918
b43 109.58 298.066 0.669 . .917
b44 109.45 295.891 0.673 . .916
b45 109.22 307.814 0.150 . .921
b46 109.29 301.296 0.409 . .918
b47 109.58 299.155 0.629 . .917
b48 109.49 299.065 0.601 . .917
b49 109.66 299.178 0.582 . .917
b50 108.42 325.322 -0.441 . .926
b51 109.79 303.520 0.456 . .918
b52 109.59 299.623 0.675 . .917
b53 109.14 300.483 0.476 . .918
b54 109.32 299.031 0.429 . .918
b55 109.40 300.849 0.456 . .918
b56 109.21 305.971 0.209 . .920
b57 109.42 295.653 0.684 . .916
b58 109.36 302.203 0.415 . .918
b59 109.38 303.850 0.350 . .919
b60 109.61 299.605 0.578 . .917
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 111
91
Item-Total Statistics
(uji validitas setelah dihapus)
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
b1 90.10 319.742 0.423 . .942
b2 90.22 316.531 0.623 . .941
b3 90.00 319.462 0.424 . .942
b5 90.18 319.945 0.326 . .943
b6 90.02 317.772 0.530 . .942
b7 89.55 321.062 0.197 . .945
b8 90.07 319.264 0.381 . .943
b9 90.20 314.891 0.580 . .941
b10 89.97 317.103 0.448 . .942
b11 89.88 316.117 0.399 . .943
b13 89.65 321.691 0.237 . .944
b14 90.12 315.681 0.600 . .941
b15 89.37 317.559 0.366 . .943
b16 89.95 316.487 0.531 . .942
b17 90.11 324.912 0.177 . .944
b18 89.84 321.752 0.249 . .944
b19 90.36 317.900 0.551 . .942
b20 90.04 314.660 0.620 . .941
b21 89.89 315.836 0.521 . .942
b23 89.99 318.869 0.372 . .943
b24 90.38 320.528 0.456 . .942
b25 90.02 315.013 0.648 . .941
b26 89.95 316.239 0.542 . .942
b27 90.12 315.323 0.628 . .941
b28 90.14 317.821 0.490 . .942
b31 90.02 315.869 0.556 . .941
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 112
92
b32 90.14 314.290 0.605 . .941
b33 90.18 314.552 0.596 . .941
b34 90.14 314.841 0.644 . .941
b35 90.19 317.232 0.607 . .941
b37 89.95 313.638 0.592 . .941
b38 90.12 316.661 0.527 . .942
b39 90.38 320.666 0.392 . .942
b40 90.03 315.109 0.614 . .941
b41 89.91 318.261 0.422 . .942
b42 89.96 318.812 0.489 . .942
b43 90.17 314.708 0.668 . .941
b44 90.04 311.998 0.692 . .941
b46 89.88 317.543 0.427 . .942
b47 90.17 315.619 0.638 . .941
b48 90.08 315.345 0.618 . .941
b49 90.25 315.773 0.584 . .941
b51 90.38 320.319 0.455 . .942
b52 90.18 316.106 0.685 . .941
b53 89.73 316.818 0.490 . .942
b54 89.90 315.577 0.433 . .942
b55 89.99 317.993 0.438 . .942
b56 89.79 323.999 0.168 . .944
b57 90.01 311.972 0.694 . .941
b58 89.95 318.797 0.421 . .942
b59 89.97 321.868 0.299 . .943
b60 90.20 315.912 0.595 . .941
Reliability Statistics
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 113
93
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.943 .948 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 114
LAMPIRAN III
NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 115
94
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (SIKAP
BERDASARKAN AKREDITAS A)
sikap
N 95
Normal Parametersa,,b
Mean 89.93
Std. Deviation 17.317
Most Extreme Differences Absolute .131
Positive .076
Negative -.131
Kolmogorov-Smirnov Z 1.277
Asymp. Sig. (2-tailed) .077
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (SIKAP BERDASARKAN
AKREDITAS B)
sikap
N 21
Normal Parametersa,,b
Mean 101.48
Std. Deviation 15.181
Most Extreme Differences Absolute .165
Positive .165
Negative -.116
Kolmogorov-Smirnov Z .756
Asymp. Sig. (2-tailed) .617
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 116
95
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test(SIKAP BERDASARKAN
AKREDITAS BT)
sikap
N 30
Normal Parametersa,,b
Mean 90.97
Std. Deviation 20.900
Most Extreme Differences Absolute .118
Positive .087
Negative -.118
Kolmogorov-Smirnov Z .645
Asymp. Sig. (2-tailed) .800
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test( SIKAP BERDASARKAN
JENIS LAKI-LAKI)
sikap
N 68
Normal Parametersa,,b
Mean 89.44
Std. Deviation 19.590
Most Extreme Differences Absolute .087
Positive .073
Negative -.087
Kolmogorov-Smirnov Z .721
Asymp. Sig. (2-tailed) .676
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 117
96
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test( SIKAP BERDASRKAN
PEREMPUAN)
sikap
N 78
Normal Parametersa,,b
Mean 93.86
Std. Deviation 16.657
Most Extreme Differences Absolute .103
Positive .062
Negative -.103
Kolmogorov-Smirnov Z .911
Asymp. Sig. (2-tailed) .377
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 118
LAMPIRAN IV
HOMOGENITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 119
97
Test of Homogeneity of Variances
Sikap berdasarkan akreditas
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.713 2 143 .184
Test of Homogeneity of Variances
Sikap berdasrkan jenis kelamin
Levene Statistic df1 df2 Sig.
4.551 1 144 .035
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 120
LAMPIRAN V
UJI MAN WHITNEY
DAN KRUKSAL
WALLIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 121
98
Sikap meyontek berdasarkan jenis kelamin
Ranks
JK N Mean Rank Sum of Ranks
sikap LAKI-LAKI 68 68.40 4651.50
PEREMPUAN 78 77.94 6079.50
Total 146
Test Statisticsa
sikap
Mann-Whitney U 2305.500
Wilcoxon W 4651.500
Z -1.360
Asymp. Sig. (2-tailed) .174
a. Grouping Variable: JK
Sikap menyontek berdasarkan akreditas sekolah
Ranks
akredita
s N Mean Rank
sikap A 95 69.79
B 21 92.17
BT 30 72.18
Total 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 122
99
Test Statisticsa,b
sikap
Chi-Square 4.855
df 2
Asymp. Sig. .088
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
akreditas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 123
LAMPIRAN VI
SURAT IJIN PENELITIAN DAN
DATA DARI DINAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 124
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 125
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 126
LAMPIRAN VII
TABEL r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 127
102
0,1 0,05 0,02 0,01 0,001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
1 0,9877 0,9969 0,9995 0,9999 1,0000
2 0,9000 0,9500 0,9800 0,9900 0,9990
3 0,8054 0,8783 0,9343 0,9587 0,9911
4 0,7293 0,8114 0,8822 0,9172 0,9741
5 0,6694 0,7545 0,8329 0,8745 0,9509
6 0,6215 0,7067 0,7887 0,8343 0,9249
7 0,5822 0,6664 0,7498 0,7977 0,8983
8 0,5494 0,6319 0,7155 0,7646 0,8721
9 0,5214 0,6021 0,6851 0,7348 0,8470
10 0,4973 0,5760 0,6581 0,7079 0,8233
11 0,4762 0,5529 0,6339 0,6835 0,8010
12 0,4575 0,5324 0,6120 0,6614 0,7800
13 0,4409 0,5140 0,5923 0,6411 0,7604
14 0,4259 0,4973 0,5742 0,6226 0,7419
15 0,4124 0,4821 0,5577 0,6055 0,7247
16 0,4000 0,4683 0,5425 0,5897 0,7084
17 0,3887 0,4555 0,5285 0,5751 0,6932
18 0,3783 0,4438 0,5155 0,5614 0,6788
19 0,3687 0,4329 0,5034 0,5487 0,6652
20 0,3598 0,4227 0,4921 0,5368 0,6524
21 0,3515 0,4132 0,4815 0,5256 0,6402
22 0,3438 0,4044 0,4716 0,5151 0,6287
23 0,3365 0,3961 0,4622 0,5052 0,6178
24 0,3297 0,3882 0,4534 0,4958 0,6074
25 0,3233 0,3809 0,4451 0,4869 0,5974
26 0,3172 0,3739 0,4372 0,4785 0,5880
27 0,3115 0,3673 0,4297 0,4705 0,5790
28 0,3061 0,3610 0,4226 0,4629 0,5703
29 0,3009 0,3550 0,4158 0,4556 0,5620
30 0,2960 0,3494 0,4093 0,4487 0,5541
31 0,2913 0,3440 0,4032 0,4421 0,5465
32 0,2869 0,3388 0,3972 0,4357 0,5392
33 0,2826 0,3338 0,3916 0,4296 0,5322
34 0,2785 0,3291 0,3862 0,4238 0,5254
35 0,2746 0,3246 0,3810 0,4182 0,5189
DF = n-2
TABEL R STATISTIKA
rumushitung.com
http://rumushitung.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 128
103
0,1 0,05 0,02 0,01 0,001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
36 0,2709 0,3202 0,3760 0,4128 0,5126
37 0,2673 0,3160 0,3712 0,4076 0,5066
38 0,2638 0,3120 0,3665 0,4026 0,5007
39 0,2605 0,3081 0,3621 0,3978 0,4950
40 0,2573 0,3044 0,3578 0,3932 0,4896
41 0,2542 0,3008 0,3536 0,3887 0,4843
42 0,2512 0,2973 0,3496 0,3843 0,4791
43 0,2483 0,2940 0,3457 0,3801 0,4742
44 0,2455 0,2907 0,3420 0,3761 0,4694
45 0,2429 0,2876 0,3384 0,3721 0,4647
46 0,2403 0,2845 0,3348 0,3683 0,4601
47 0,2377 0,2816 0,3314 0,3646 0,4557
48 0,2353 0,2787 0,3281 0,3610 0,4514
49 0,2329 0,2759 0,3249 0,3575 0,4473
50 0,2306 0,2732 0,3218 0,3542 0,4432
51 0,2284 0,2706 0,3188 0,3509 0,4393
52 0,2262 0,2681 0,3158 0,3477 0,4354
53 0,2241 0,2656 0,3129 0,3445 0,4317
54 0,2221 0,2632 0,3102 0,3415 0,4280
55 0,2201 0,2609 0,3074 0,3385 0,4244
56 0,2181 0,2586 0,3048 0,3357 0,4210
57 0,2162 0,2564 0,3022 0,3328 0,4176
58 0,2144 0,2542 0,2997 0,3301 0,4143
59 0,2126 0,2521 0,2972 0,3274 0,4110
60 0,2108 0,2500 0,2948 0,3248 0,4079
61 0,2091 0,2480 0,2925 0,3223 0,4048
62 0,2075 0,2461 0,2902 0,3198 0,4018
63 0,2058 0,2441 0,2880 0,3173 0,3988
64 0,2042 0,2423 0,2858 0,3150 0,3959
65 0,2027 0,2404 0,2837 0,3126 0,3931
66 0,2012 0,2387 0,2816 0,3104 0,3903
67 0,1997 0,2369 0,2796 0,3081 0,3876
68 0,1982 0,2352 0,2776 0,3060 0,3850
69 0,1968 0,2335 0,2756 0,3038 0,3823
70 0,1954 0,2319 0,2737 0,3017 0,3798
DF = n-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 129
104
0,1 0,05 0,02 0,01 0,001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
71 0,1940 0,2303 0,2718 0,2997 0,3773
72 0,1927 0,2287 0,2700 0,2977 0,3748
73 0,1914 0,2272 0,2682 0,2957 0,3724
74 0,1901 0,2257 0,2664 0,2938 0,3701
75 0,1888 0,2242 0,2647 0,2919 0,3678
76 0,1876 0,2227 0,2630 0,2900 0,3655
77 0,1864 0,2213 0,2613 0,2882 0,3633
78 0,1852 0,2199 0,2597 0,2864 0,3611
79 0,1841 0,2185 0,2581 0,2847 0,3589
80 0,1829 0,2172 0,2565 0,2830 0,3568
81 0,1818 0,2159 0,2550 0,2813 0,3547
82 0,1807 0,2146 0,2535 0,2796 0,3527
83 0,1796 0,2133 0,2520 0,2780 0,3507
84 0,1786 0,2120 0,2505 0,2764 0,3487
85 0,1775 0,2108 0,2491 0,2748 0,3468
86 0,1765 0,2096 0,2477 0,2732 0,3449
87 0,1755 0,2084 0,2463 0,2717 0,3430
88 0,1745 0,2072 0,2449 0,2702 0,3412
89 0,1735 0,2061 0,2435 0,2687 0,3393
90 0,1726 0,2050 0,2422 0,2673 0,3375
91 0,1716 0,2039 0,2409 0,2659 0,3358
92 0,1707 0,2028 0,2396 0,2645 0,3341
93 0,1698 0,2017 0,2384 0,2631 0,3323
94 0,1689 0,2006 0,2371 0,2617 0,3307
95 0,1680 0,1996 0,2359 0,2604 0,3290
96 0,1671 0,1986 0,2347 0,2591 0,3274
97 0,1663 0,1975 0,2335 0,2578 0,3258
98 0,1654 0,1966 0,2324 0,2565 0,3242
99 0,1646 0,1956 0,2312 0,2552 0,3226
100 0,1638 0,1946 0,2301 0,2540 0,3211
101 0,1630 0,1937 0,2290 0,2528 0,3196
102 0,1622 0,1927 0,2279 0,2515 0,3181
103 0,1614 0,1918 0,2268 0,2504 0,3166
104 0,1606 0,1909 0,2257 0,2492 0,3152
105 0,1599 0,1900 0,2247 0,2480 0,3137
DF = n-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 130
105
0,1 0,05 0,02 0,01 0,001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
106 0,1591 0,1891 0,2236 0,2469 0,3123
107 0,1584 0,1882 0,2226 0,2458 0,3109
108 0,1576 0,1874 0,2216 0,2446 0,3095
109 0,1569 0,1865 0,2206 0,2436 0,3082
110 0,1562 0,1857 0,2196 0,2425 0,3068
111 0,1555 0,1848 0,2186 0,2414 0,3055
112 0,1548 0,1840 0,2177 0,2403 0,3042
113 0,1541 0,1832 0,2167 0,2393 0,3029
114 0,1535 0,1824 0,2158 0,2383 0,3016
115 0,1528 0,1816 0,2149 0,2373 0,3004
116 0,1522 0,1809 0,2139 0,2363 0,2991
117 0,1515 0,1801 0,2131 0,2353 0,2979
118 0,1509 0,1793 0,2122 0,2343 0,2967
119 0,1502 0,1786 0,2113 0,2333 0,2955
120 0,1496 0,1779 0,2104 0,2324 0,2943
121 0,1490 0,1771 0,2096 0,2315 0,2931
122 0,1484 0,1764 0,2087 0,2305 0,2920
123 0,1478 0,1757 0,2079 0,2296 0,2908
124 0,1472 0,1750 0,2071 0,2287 0,2897
125 0,1466 0,1743 0,2062 0,2278 0,2886
126 0,1460 0,1736 0,2054 0,2269 0,2875
127 0,1455 0,1729 0,2046 0,2260 0,2864
128 0,1449 0,1723 0,2039 0,2252 0,2853
129 0,1443 0,1716 0,2031 0,2243 0,2843
130 0,1438 0,1710 0,2023 0,2235 0,2832
131 0,1432 0,1703 0,2015 0,2226 0,2822
132 0,1427 0,1697 0,2008 0,2218 0,2811
133 0,1422 0,1690 0,2001 0,2210 0,2801
134 0,1416 0,1684 0,1993 0,2202 0,2791
135 0,1411 0,1678 0,1986 0,2194 0,2781
136 0,1406 0,1672 0,1979 0,2186 0,2771
137 0,1401 0,1666 0,1972 0,2178 0,2761
138 0,1396 0,1660 0,1965 0,2170 0,2752
139 0,1391 0,1654 0,1958 0,2163 0,2742
140 0,1386 0,1648 0,1951 0,2155 0,2733
DF = n-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 131
106
0,1 0,05 0,02 0,01 0,001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
141 0,1381 0,1642 0,1944 0,2148 0,2723
142 0,1376 0,1637 0,1937 0,2140 0,2714
143 0,1371 0,1631 0,1930 0,2133 0,2705
144 0,1367 0,1625 0,1924 0,2126 0,2696
145 0,1362 0,1620 0,1917 0,2118 0,2687
146 0,1357 0,1614 0,1911 0,2111 0,2678
147 0,1353 0,1609 0,1904 0,2104 0,2669
148 0,1348 0,1603 0,1898 0,2097 0,2660
149 0,1344 0,1598 0,1892 0,2090 0,2652
150 0,1339 0,1593 0,1886 0,2083 0,2643
151 0,1335 0,1587 0,1879 0,2077 0,2635
152 0,1330 0,1582 0,1873 0,2070 0,2626
153 0,1326 0,1577 0,1867 0,2063 0,2618
154 0,1322 0,1572 0,1861 0,2057 0,2610
155 0,1318 0,1567 0,1855 0,2050 0,2602
156 0,1313 0,1562 0,1849 0,2044 0,2593
157 0,1309 0,1557 0,1844 0,2037 0,2585
158 0,1305 0,1552 0,1838 0,2031 0,2578
159 0,1301 0,1547 0,1832 0,2025 0,2570
160 0,1297 0,1543 0,1826 0,2019 0,2562
161 0,1293 0,1538 0,1821 0,2012 0,2554
162 0,1289 0,1533 0,1815 0,2006 0,2546
163 0,1285 0,1528 0,1810 0,2000 0,2539
164 0,1281 0,1524 0,1804 0,1994 0,2531
165 0,1277 0,1519 0,1799 0,1988 0,2524
166 0,1273 0,1515 0,1794 0,1982 0,2517
167 0,1270 0,1510 0,1788 0,1976 0,2509
168 0,1266 0,1506 0,1783 0,1971 0,2502
169 0,1262 0,1501 0,1778 0,1965 0,2495
170 0,1258 0,1497 0,1773 0,1959 0,2488
171 0,1255 0,1493 0,1768 0,1954 0,2481
172 0,1251 0,1488 0,1762 0,1948 0,2473
173 0,1247 0,1484 0,1757 0,1942 0,2467
174 0,1244 0,1480 0,1752 0,1937 0,2460
175 0,1240 0,1476 0,1747 0,1932 0,2453
DF = n-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 132
107
0,1 0,05 0,02 0,01 0,001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
176 0,1237 0,1471 0,1743 0,1926 0,2446
177 0,1233 0,1467 0,1738 0,1921 0,2439
178 0,1230 0,1463 0,1733 0,1915 0,2433
179 0,1226 0,1459 0,1728 0,1910 0,2426
180 0,1223 0,1455 0,1723 0,1905 0,2419
181 0,1220 0,1451 0,1719 0,1900 0,2413
182 0,1216 0,1447 0,1714 0,1895 0,2406
183 0,1213 0,1443 0,1709 0,1890 0,2400
184 0,1210 0,1439 0,1705 0,1884 0,2394
185 0,1207 0,1435 0,1700 0,1879 0,2387
186 0,1203 0,1432 0,1696 0,1874 0,2381
187 0,1200 0,1428 0,1691 0,1869 0,2375
188 0,1197 0,1424 0,1687 0,1865 0,2369
189 0,1194 0,1420 0,1682 0,1860 0,2363
190 0,1191 0,1417 0,1678 0,1855 0,2357
191 0,1188 0,1413 0,1674 0,1850 0,2351
192 0,1184 0,1409 0,1669 0,1845 0,2345
193 0,1181 0,1406 0,1665 0,1841 0,2339
194 0,1178 0,1402 0,1661 0,1836 0,2333
195 0,1175 0,1398 0,1657 0,1831 0,2327
196 0,1172 0,1395 0,1652 0,1827 0,2321
197 0,1169 0,1391 0,1648 0,1822 0,2315
198 0,1166 0,1388 0,1644 0,1818 0,2310
199 0,1164 0,1384 0,1640 0,1813 0,2304
200 0,1161 0,1381 0,1636 0,1809 0,2298
201 0,1158 0,1378 0,1632 0,1804 0,2293
202 0,1155 0,1374 0,1628 0,1800 0,2287
203 0,1152 0,1371 0,1624 0,1795 0,2282
204 0,1149 0,1367 0,1620 0,1791 0,2276
205 0,1146 0,1364 0,1616 0,1787 0,2271
DF = n-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 133
108
0,1 0,05 0,02 0,01 0,001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
206 0,1144 0,1361 0,1612 0,1782 0,2265
207 0,1141 0,1358 0,1608 0,1778 0,2260
208 0,1138 0,1354 0,1604 0,1774 0,2255
209 0,1135 0,1351 0,1601 0,1770 0,2250
210 0,1133 0,1348 0,1597 0,1766 0,2244
211 0,1130 0,1345 0,1593 0,1761 0,2239
212 0,1127 0,1342 0,1589 0,1757 0,2234
213 0,1125 0,1338 0,1586 0,1753 0,2229
214 0,1122 0,1335 0,1582 0,1749 0,2224
215 0,1120 0,1332 0,1578 0,1745 0,2219
216 0,1117 0,1329 0,1575 0,1741 0,2214
217 0,1114 0,1326 0,1571 0,1737 0,2209
218 0,1112 0,1323 0,1568 0,1733 0,2204
219 0,1109 0,1320 0,1564 0,1729 0,2199
220 0,1107 0,1317 0,1561 0,1726 0,2194
DF = n-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 134
LAMPIRAN VIII
KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 135
109
Kuesioner Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
Sekolah :
Petunjuk mengerjakan
Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama kemudian berikan jawaban
anda dengan cara memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan alternatif jawaban
yang benar-benar sesuai dengan kondisi anda. Di sini tidak ada Jawaban benar maupun salah
yang penting Anda Jujur mengisi sesuai kondisi anda.
Adapun pilihan jawaban tersebut adalah:
SS : Apabila pernyataan tersebut Sangat Setuju dengan kondisi Anda.
S : Apabila pernyataan tersebut Setuju dengan kondisi Anda.
TS : Apabila pernyataan tersebut Tidak Setuju dengan kondisi Anda.
STS : Apabila pernyataan tersebut Sangat Tidak Setuju dengan kondisi Anda.
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Bekerjasama saat ujian sering saya lakukan bersama
teman-teman sekelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 136
110
2. Menurut saya sah-sah saja jika saya melirik
jawaban teman sebelah sewaktu ujian.
3. Siswa yang ketahuan bekerjasama saat ujian
sebaiknya didiamkan saja.
4. Saya merasa cemas ketika saya akan memberikan
tissue yang berisi contekan kepada teman sebelah.
5. Tidak memberikan contekan pada teman akan
membuat saya merasa lebih tenang.
6. Saya akan menggunakan kode-kode tertentu untuk
saling menukarkan jawaban dengan teman pada saat
ujian.
7. Saya akan membuka catatan hanya pada saat ujian
open-book saja.
8. Saya tidak akan memberitahukan jawaban saya
kepada teman pada saat ujian.
9. Jika sedang ujian berlangsung saya akan bekerja
secara individu.
10. Menurut saya menulis contekan di kertas kecil tidak
dilakukan oleh siswa yang baik.
11. Menurut saya lempar-lemparan kertas contekan
pada saat ujian tidak dilakukan oleh siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 137
111
baik.
12. Menulis contekan dikertas kecil bisa dilakukan oleh
siswa yang malas belajar.
13. Saya merasa senang karena dapat tempat duduk
bersebelah dengan teman yang pandai karena akan
lebih mudah untuk bekerjasama.
14. Saling bertukaran jawaban melalui tissue akan saya
lakukan dengan senang hati pada teman sebelah
saya.
15. Jika saya mengalami kesulitan menjawab ujian,
saya akan membiarkan kertas ujian kosong dari
pada bertanya kepada teman sebelah saya.
16. Pada saat ujian saya tidak akan melihat segala
sesuatu yang berkaitan dengan contekan walaupun
sudah saya persiapkan sebelumnya.
17. Saya merasa kurang yakin dengan jawaban yang
diberikan teman saya karena jawaban tersebut
belum tentu benar.
18. Meja dan kursi sering dijadikan alat untuk menulis
contekan disaat ujian.
19. Saya merasa senang jika bisa menjawab sendiri
soal-soal ujian meskipun saya duduk bersebelahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 138
112
dengan teman yang pintar.
20. Saya sering melihat catatan pada waktu ujian close-
book.
21. Melirik jawaban teman sebelah saat ujian menurut
saya tidak dilakukan oleh siswa yang baik.
22. Melirik jawaban teman sebelah saat ujian menurut
saya tidak dilakukan siswa yang baik.
23. Menurut saya menulis contekan dimeja dan kursi
tidak dilakukan oleh siswa yang baik.
24. Jika soal-soal ujian dapat saya kerjakan sendiri,
saya merasa lebih puas dan bangga meskipun
nilainya kurang baik.
25. Walaupun jawaban yang diberikan oleh teman
sebelah belum tentu benar, tetapi saya merasa lebih
yakin dengan jawabannya tersebut.
26. Jika saya tidak bisa mengerjakan ujian, saya akan
bertanya kepada teman sebelah saya.
27. Saya berusaha melihat tissue yang sudah saya tulis
dan persiapkan untuk contekan pada saat ujian.
28. Peringatan atau hukuman sebaiknya diberikan
kepada siswa yang bekerja sama dalam ujian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 139
113
29. Saya merasa gelisah jika saya memiliki contekan
ujian yang sudah saya persiapkan sebelumnya.
30. Tissue sering dijadikan media untuk menulis
contekan disaat ujian.
31. Saya akan merasa tenang jika saya bekerjasama
dengan teman sebelah saya
32. Dalam mengerjakan soal-soal ujian saya merasa
tenang apabila saya sudah membuat contekan.
33. Walaupun tidak ada guru pengawas saat ujian, saya
tetap akan bekerja sendiri tanpa bantuan dari teman
sebelah.
34. Saya memilih duduk paling belakang supaya saya
bebas melihat catatan sewaktu ujian close book.
35. Menurut saya, supaya saya mendapatkan nilai yang
bagus maka salah satu cara yang harus saya pakai
adalah mencontek teman.
36. Salah satu trik mencontek yang sering dilakukan
oleh siswa yang malas belajar adalah lempar-
lemparan kertas.
37. Saya akan bekerjasama dengan teman sebelah jika
tidak ada guru pengawas saat ujian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 140
114
38. Pada saat ujian close book, saya akan menjauhkan
catatan-catatan agar tidak bisa mencontek.
39. Belajar dengan giat dan tidak mencontek, pasti akan
mendapatkan nilai yang bagus.
40. Saya merasa senang jika memberikan contekan
kepada teman-teman saya.
41. Menurut saya menulis contekan di tissue tidak
dilakukan oleh siswa yang baik.
42. Tanpa bantuan teman-teman saya merasa mampu
untuk mengerjakan soal-soal ujian.
43. Secara terang-terangan dan berani, saya akan
membuka kertas kecil yang berisi contekan.
44. Saya akan melirik lembar jawaban teman sebelah
lalu meniru jawabannya tersebut.
45. Saya takut membuka kertas kecil yang berisi
contekan serta takut ketahuan.
46. Saya tidak mau meniru jawaban teman meskipun
kertas jawaban teman terbuka.
47. Saya akan menuliskan contekan diatas meja supaya
mudah melihatnya
48. Menurut saya, bekerjasama disaat ujian merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 141
115
salah satu cara termudah untuk mendapatkan nilai
bagus.
49. Pada saat ujian saya akan memilih meja yang bersih
dan tidak ada coretan contekan supaya saya dapat
lebih konsentrasi dalam mengerjakan ujian.
50. Perjuangan yang besar diperlukam dalam
bekerjasama saat ujian karena memiliki resiko yang
besar.
51. Menurut saya, duduk dimana saja adalah sama
karena semua tergantung pada diri kita masing-
masing.
52. Saya akan saling tukar jawaban dengan teman
sebelah menggunakan kertas-kertas kecil pada saat
ujian.
53. Saya tidak ingin mendapatkan jawaban teman disaat
ujian dengan cara memilih tempat duduk di depan.
54. Saya merasa bangga dengan jawaban yang saya
dapat dari teman sebelah meskipun nilainya tidak
terlalu tinggi.
55. Saya tidak akan memberikan jawaban saya kepada
teman sebelah walaupun menggunakan kertas kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 142
116
~
SEL
AMA
T
MEN
GER
JAK
AN ~
56. Saya merasa cemas jika saya bisa membuka buku
catatan pada saat ujian walaupun ujian bersifat
close book.
57. Saya memilih duduk didekat teman yang pandai
supaya saya mendapatkan jawaban saat ujian.
58. Saya mendukung pepatah “posisi menentukan
prestasi” karena akan memudahkan untuk
bekerjasama dengan teman yang diinginkan.
59. Saya merasa cemas dan gelisah jika bekerjasama
dengan teman saat ujian.
60. Walaupun ujian bersifat close book, saya merasa
sangat senang apabila bisa membuka buku catatan
untuk mencontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 143
117
Lampiran II: Anggaran Penelitian
Lampiran III: Jadwal Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI