SIKAP GURU SMA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI GURU Studi Kasus Pada Guru Ekonomi dan Akuntansi SMA di Kota Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh: Astri Tumanggor NIM: 041334045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Embed
SIKAP GURU SMA TERHADAP PROGRA M SERTIFIKASI GURU · Maria, SMA Santo Thomas, SMA Stella Duce 1, SMA Stella Duce 2, SMA Taman Madya Jetis dan SMA 17 1 yang telah memberikan waktu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SIKAP GURU SMA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI GURU Studi Kasus Pada Guru Ekonomi dan Akuntansi SMA di Kota Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Astri Tumanggor NIM: 041334045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Tuhan Yesus Kristus yang mengasihi dan menyertaiku
Mama dan Papa yang kucinta
Kakak Lina dan Abang Slamat yang kusayangi
Alm. Tanteku yang kurindukan
Adek-adekku yang kusayangi
N’crutQ yang kukasihi
Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang jarang kupakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu,
sebab justru dalam kelemahanlah
kuasa-Ku menjadi sempurna
(II Korintus 12 : 9)
Eagle's Wings - Hillsong United
Here I am waiting Abide in me I pray Here I am longing For You Hide me in Your love Bring me to my knees May I know Jesus More and more
Come live in me All my life Take over Come breathe in me I will rise On eagle's wings
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 04 Desember 2008
Penulis
Astri Tumanggor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tanda di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Astri Tumanggor
Nomor Mahasiswa : 041334045
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“ Sikap Guru SMA Terhadap Program Sertifikasi Guru“ Studi Kasus Pada Guru Ekonomi dan Akuntansi SMA di Kota Yogyakarta
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengn demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam betuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 03 Februari 2009 Yang menyatakan,
(Astri Tumanggor)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Berkat kasih Tuhan Yesus Kristus , maka Skripsi yang berjudul “SIKAP
GURU SMA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI GURU Studi Kasus pada
Guru Ekonomi dan Akuntansi SMA di Kota Yogyakarta” dapat diselesaikan
dengan baik. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Dengan kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan,
yaitu kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang memberikan
izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. , selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
memberikan izin sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. , selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan penulis mengadakan
dina, mona, nike, asti, hary, dll) yang mendukung dan menguatkan dalam
melayani Tuhan lewat doa.
20. Keluarga yang telah melupakan aku (X-Vaganza), maaf karena ini aku jadi
dikeluarkan, tapi ini yang ingin aku buktikan bahwa aku lulus.
21. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam studi
maupun dalam penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Semoga bimbingan, doa, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak akan
membuahkan kebahagiaan yang luar biasa. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini
belumlah sempurna, maka dari itu sangat terbuka bagi siapa saja memberikan
masukan dan saran dari pembaca.
Yogyakarta, 04 Desember 2008
Penulis,
Astri Tumanggor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRAK
SIKAP GURU SMA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI GURU Studi Kasus Pada Guru Ekonomi dan Akuntansi SMA di Kota Yogyakarta
Astri Tumanggor Universitas Sanata Dharma
2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada tidaknya perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja; (2) ada tidaknya perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan populasi penelitian yaitu guru ekonomi dan akuntansi SMA di Kota Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu proporsional random sampling dan diperoleh 20 SMA sebagai sampel penelitian. Data dalam penelitian ini, yaitu sikap guru yang dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan Skala Likert yang terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan One Way ANOVA untuk sikap guru SMA terhadap program sertifikasi berdasarkan masa kerja dan t-test untuk sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi dengan bantuan komputer program SPSS versi 15.0 for Windows.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja (Fhitung = 1,797 ? Ftabel = 3,24); (2) tidak ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi (thitung = 1,073, dengan Asymp. Sig = 0,290 > 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRACT
SENIOR HIGH SCHOOL TEACHERS’ ATTITUDES TOWARDS TEACHER’S PROFESSIONAL CERTIFIED PROGRAM
A Case Study on Economic and Accounting Teachers in Senior High Schools in Yogyakarta
Astri Tumanggor Sanata Dharma University
2008 This research is intended to know (1) the differences of senior high school
teachers’ attitudes towards teacher’s professional certified program based on the service duration; (2) the differences of senior high school teachers’ attitudes towards teacher’s professional certified program based on the social economy condition.
This research is a case study. The research populations are economics and accounting senior high school teachers in Yogyakarta. The technique of taking the sample is proportional random sampling. There are 20 senior high schools as the samples. The data of this research are the teachers’ attitudes which were gathered by using questionnaires which have been checked their validity and reliability. The data analysis technique is One Way ANOVA for senior high school teachers’ attitudes towards teacher’s professional certified program based on the service duration and t-test for senior high school teachers’ attitudes towards teacher’s professional certified program based on the social economy condition which was analysed by the help of SPSS version 15.0 for Windows computer program. The result shows that (1) there isn’t any difference of senior high school teachers’ attitude towards teacher’s professional certified program based on the service duration (Fcount = 1.797 < Ftable = 3.24); (2) there isn’t any difference of senior high school teachers’ attitude towards teacher’s professional certified program based on the social economy condition (t-test = 1,073, with Asymp. Sig = 0,290 > 0,05).
tanggapan dan penghayatan, orang harus mempunyai pengalaman
yang berkaitan dengan objek psikologi. Apakah penghayatan itu
akan membentuk sikap negatif atau positif, tergantung pada berbagai
faktor. Untuk dapat mempengaruhi pembentukan sikap, pengalaman
pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap
akan mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi yang
bersangkutan melibatkan faktor emosional.
b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Orang yang kita anggap penting kita harapkan persetujuannya bagi
setiap gerak, tingkah dan pendapat kita. Orang-orang yang dianggap
penting dalam hidup antara lain : orang tua, teman sebaya, teman
dekat, guru, teman kerja, istri atau suami, dan lain-lain. Pada
umumnya individu cenderung memiliki sikap yang searah dengan
sikap orang yang dianggapnya penting.
c. Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan dimana seseorang hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan sikap seseorang. Kebudayaan
telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya karena kebudayaan
pulalah yang memberikan corak pengalaman individu-individu yang
menjadi anggota kelompok masyarakat.
d. Media Massa
Media massa tersebut terdiri dari televisi, surat kabar, majalah dan
lain-lain yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan opini dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi media massa
membawa pesan-pesan yang berisikan sugesti yang dapat
mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai
sesuatu hal memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap
terhadap hal tersebut.
e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem
mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan
keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri
individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisahnya antara
sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari
pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya. Karena
konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistem
kepercayaan, maka tidaklah mengherankan kalau pada gilirannya
kemudian konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap
individu terhadap sesuatu hal.
f. Pengaruh faktor emosional
Kadang-kadang, suatu sikap merupakan penghayatan yang didasari
oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau
pengalihan untuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat
merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi
telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang bertahan
lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
B. Guru
1. Pengertian Guru
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, Bab I pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa:
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional pasal 29 ayat (1)
mengemukakan bahwa guru bertugas melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Dalam ayat (2)
diungkapkan bahwa guru merupakan tugas profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan
tinggi.
Sementara itu Drs H Rachmadi menjelaskan guru harus bermutu,
artinya memiliki kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi sebagai
pendidik. Seorang guru dikatakan berkualitas bila dimulai dengan
adanya kualifikasi akademik, yaitu bila ia lulusan pendidikan guru,
lulusan pendidikan tinggi program pendidikan sarjana (S1) keguruan
atau setidak-tidaknya program Diploma 4 (D4) keguruan. Selain itu juga
guru harus mempunyai kompetensi dasar atau kompetensi minimal, yaitu
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi-kompetensi
tersebut diperoleh melalui pendidikan profesi yang bisa diperoleh di
LPTK yang bersertifikat atau ditunjuk oleh pemerintah.
2. Guru Sebagai Profesi
Menurut pendapat B.J. Chandler dalam Sahertian (1994:27-28)
menegaskan bahwa profesi mengajar ada lah suatu jabatan yang memiliki
kekhususan. Kekhususan itu memerlukan kelengkapan mengajar dan
keterampilan yang menggambarkan seseorang melakukan tugas
mengajar, yaitu membimbing manusia. Apabila dilihat dari ciri-ciri
keprofesian, profesi guru memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mengutamakan layanan sosial, lebih dari kepentingan pribadi.
b. Mempunyai status yang tinggi.
c. Memiliki pengetahuan yang khusus (dalam hal mengajar dan
mendidik).
d. Memiliki kegiatan intelektual.
e. Memiliki hak untuk memperoleh standard kualifikasi profesional.
f. Mempunyai kode etik yang ditentukan organisasi profesi.
Lebih jauh Roestijah NK dalam Supeno (1995:28-29)
mengemukakan bahwa profesionalisme di bidang pendidikan mendapat
pengakuan karena tiga alasan. Pertama, lapangan pekerjaan keguruan
atau kependidikan bukan merupakan suatu lapangan kerja rutin yang
dapat dilakukan karena pengulangan-pengulangan atau pembinasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lapangan kerja ini pun tidak dapat dilaksanakan berdasarkan
amatirisme, lebih-lebih dengan coba-coba atau trial an errors. Lapangan
kerja ini memerlukan perencanaan yang mantap, suatu manajemen yang
memperhitungkan komponen-komponen sistemnya. Kedua, lapangan
kerja ini memerlukan dukungan ilmu atau teori yang akan memberi
konsepsi teoritis ilmu kependidikan dengan cabang-cabangnya. Ketiga,
lapangan kerja ini memerlukan waktu pendidikan dan latihan yang lama,
berupa pendidikan dasar (basic education) untuk taraf sarjana ditambah
pendidikan profesional.
3. Profesionalisme Guru
Istilah ”profesional” aslinya adalah kata sifat dari kata pekerjaan
yang berarti sangat mampu melakukan pekerjaan dan sebagai kata benda
yang berarti orang yang melaksanakan sebuah profesi dengan
menggunakan profesiensi sebagai mata pencaharian (McLeod dalam
Muhibbin 1995:231). Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat
profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka
yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang lain.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:897) mengartikan profesi
sebagai bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
(keterampilan, kejujuran, dsb) tertentu. Artinya pekerja profesional akan
senantiasa menggunakan teknik dan prosedur yang berpijak pada
landasan intelektual yang harus dipelajari secara sengaja, terencana dan
kemudian dipergunakan demi keselamatan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Secara umum profesi diartikan sebagai suatu pekerjaan yang
memerlukan pendidikan lanjut di dalam science dan teknologi yang
digunakan sebagai perangkat dasar untuk diimplementasikan dalam
berbagai kegiatan yang bermanfaat (Sardiman, 1986:131).
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen Bab I pasal 1 ayat (4) menegaskan bahwa :
”Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.”
Profesionalitas menurut pasal 7 ayat (1) Undang-undang Guru dan
Dosen dinyatakan sebagai bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan
berdasarkan prinsip sebagai berikut :
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;
b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,
keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia;
c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan
sesuai dengan bidang tugas;
d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang
tugas;
e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas
keprofesionalan;
f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi
kerja;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan
secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;
h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan; dan
i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan
mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan
guru.
Profesi yang dimaksud adalah profesi keguruan, seharusnya terkait
dengan kecakapan yang dimiliki guru dalam menjalankan tugas
keprofesiannya, dalam hal ini ialah untuk menjalankan fungsi guru
menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran siswa.
Maka secara singkat dapat dikatakan pengertian guru profesional
adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam
bidang keguruan sehingga mampu melakukan tugas dan fungsinya
sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Tiga kemampuan yang
penting yang harus dimiliki seorang guru profesional adalah kompetensi
profesional, kompetensi personal, kompetensi sosial dan kompetensi
pedagogis. Kompetensi tersebut merupakan syarat dalam mengikuti
program sertifikasi guru.
C. Program Sertifikasi Guru
Istilah sertifikasi dalam makna Kamus Besar Bahasa Indonesia
berarti tanda atau surat keterangan (sertif ikat) dari lembaga berwenang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
diberikan kepada jenis profesi dan sekaligus pernyataan (lisensi) terhadap
kelayakan profesi untuk melaksanakan tugas.
Sertifikasi guru menurut Undang-Undang Republik Indonesia
tentang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 ialah proses pemberian
sertifikat pendidik, yang menjadi bukti formal sebagai pengakuan yang
diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional. Dalam ketentuan seperti
yang diatur dalam Undang-undang Guru dan Dosen (2006) seperti yang
dicantumkan dalam pasal 11 yang bunyinya seperti berikut:
1. Sertifikasi pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi
persyaratan. (ayat 1)
2. Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.
(ayat 2)
3. Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan dan
akuntabel. (ayat 3) Objektif yaitu mengacu kepada proses perolehan
sertifikat pendidik yang impartial, tidak diskriminatif, dan memenuhi
standar pendidikan nasional. Transparan yaitu mengacu kepada proses
sertifikasi yang memberikan peluang kepada para pemangku
kepentingan pendidikan untuk memperoleh akses informasi tentang
pengelolaan pendidikan, yang sebagai suatu sistem meliputi masukan,
proses, dan hasil sertifikasi. Akuntabel merupakan proses sertifikasi
yang dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan pendidikan
secara administratif, finansial, dan akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Sertifikasi guru mempunyai tujuan yaitu untuk (1) menentukan
kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, (2) peningkatan proses dan mutu
hasil pendidikan, dan (3) peningkatan profesionalitas guru.
Adapun manfaat sertifikasi guru yaitu sebagai berikut:
1. Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang
dapat merusak citra profesi guru.
2. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak
berkualitas dan tidak profesional.
3. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan tenaga kependidikan
(LPTK) dari keinginan internal dan tekanan eksternal yang menyimpang
dari ketentuan-ketentuan yang berlaku.
4. Meningkatkan kesejahateraan guru.
Guru yang sudah memiliki kualifikasi pendidikan D4 dan S1 harus
mengikuti ujian sertifikasi. Ujian sertifikasi tersebut berupa empat standar
kompetensi guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi professional dan kompetensi sosial. Dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
dinyatakan pada ayat (10) kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalitasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Ada empat kompetensi, yakni:
1. Kompetensi Pedagogik yang berarti guru harus memahami tentang
peserta didik dari berbagai aspek, seperti perkembangan kognitif,
emosional dan psikomotoriknya. Pemahaman tersebut diterapkan untuk
mengajarkan bidang studi. Guru juga harus mengetahui berbagai teori
tentang belajar dan pembelajaran, karena hal ini merupakan landasan
pada pendekatan dan metodologi mengajar. Artinya kemampuan dalam
pembelajaran ini memuat pemahaman akan sifat, ciri anak didik dan
perkembangannya; mengerti beberapa konsep pendidikan yang berguna
membantu siswa; serta menguasai sistem evaluasi yang tepat.
2. Kompetensi Kepribadian yang menuntut agar guru memiliki kepribadian
yang mantap (berpegang pada norma yang berlaku), kepribadian yang
mantap yang berarti juga taat asas dalam bersikap dan bertindak,
kepribadian dewasa yang berarti memiliki kematangan emosional sesuai
dengan norma yang berlaku, kepribadian yang arif yang berarti
mempunyai pertimbangan yang mendalam dalam bersikap dan bertindak
sebagai pendidik, kepribadian berwibawa, dan akhlak mulia. Dari uraian
itu dapat disimpulkan bahwa kemampuan kepribadian mencakup
kepribadian yang utuh, berbudi luhur, jujur, dewasa, beriman, bermoral;
kemampuan mengaktualisasikan diri seperti disiplin, tanggung jawab,
peka, objektif, luwes, berwawasan luas, dapat berkomunikasi dengan
orang lain; kemampuan mengembangkan profesi seperti berpikir kreatif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
kritis, reflektif, mau belajar sepanjang hayat, dan dapat mengambil
keputusan, terbuka akan hal-hal yang baru. (Suparno, 2004:47)
3. Kompetensi Profesional yang berkaitan dengan kemampuan dalam
bidang studi. Kompetensi ini lebih menekankan pada keahlian guru yang
memegang bidang studi tertentu. Artinya guru yang bersangkutan harus
memahami dan melaksanakan pembelajaran yang mendidik. Guru
tersebut juga harus mampu mengembangkan keprofesionalitasannya.
Dengan kata lain kemampuan dalam bidang studi memuat pemahaman
akan karakteristik dan isi bahan ajar, menguasai konsepnya, mengenal
metodologi ilmu yang bersangkutan, memahami konteks bidang tersebut
dan juga kaitannya dengan masyarakat, lingkungan dan dengan ilmu
lain. Artinya guru tidak cukup hanya mendalami ilmunya sendiri tetapi
termasuk bagaimana dampak dan relasi ilmu itu dalam hidup masyarakat
dan ilmu-ilmu lain. Karena itu guru diharapkan memiliki wawasan yang
luas.
4. Kompetensi Sosial menuntut guru mempunyai kompetensi
berkomunikasi yang efektif dan bergaul secara efektif. Guru berada di
sekolah berkomunikasi di antara murid, guru dengan orang tua murid
juga dituntut harus mampu berkomunikasi. Komunikasi bisa dikatakan
menjadi efektif bila guru mampu mengkomunikasikan suatu ide/gagasan
baik secara lisan maupun tertulis kepada orang lain, sebaliknya guru
tersebut mampu menangkap gagasan dan pendapat orang lain (murid)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
yang ditujukan kepadanya. Guru juga diharapkan dapat berkomunikasi
dengan masyarakat sekitar.
Guru yang sudah mengikuti ujian sertifikasi atau program sertifikasi
guru berhak mendapatkan sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik adalah
bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga
profesional.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 18 tahun 2007 menyatakan bahwa sertifikasi bagi guru dalam jabatan
dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik.
Uji kompetensi tersebut dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio, yang
merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk
penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi
guru. Komponen penilaian portofolio mencakup:
1. Kualifikasi akademik
Kualifikasi akademik yaitu tingkat pendidikan formal yang telah dicapai
sampai dengan guru mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S1, S2
atau S3) maupun non gelar (D4), baik di dalam maupun di luar negeri.
Bukti fisik yang terkait dengan komponen ini dapat berupa ijazah atau
sertifikat diploma.
2. Pendidikan dan pelatihan
Pendidikan dan pelatihan yaitu pengalaman dalam mengikuti kegiatan
pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan atau peningkatan
kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun
internasional. Bukti fisik komponen ini dapat berupa sertifikat, piagam,
atau surat keterangan dari lembaga penyelenggara diklat.
3. Pengalaman mengajar
Pengalaman mengajar yaitu masa kerja guru dalam melaksanakan tugas
sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat
tugas dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah, dan/ atau
kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan). Bukti fisik dari
komponen ini dapat berupa surat keputusan atau surat keterangan yang
sah dari lembaga yang berwenang.
4. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaran yaitu persiapan mengelola pembelajaran yang
akan dilaksanakan dalam kelas pada setiap tatap muka. Bukti fisik ini
dapat berupa dokumen perencanaan pembelajaran (RP/RPP/SP) yang
diketahui atau disahkan oleh atasan. Pelaksanaan pembelajaran yaitu
kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas dan pembelajaran
individual. Kegiatan ini mencakup tahapan pra pembelajaran
(pengecekan kesiapan kelas dan apersepsi), kegiatan inti (penguasaan
materi, strategi pembelajaran, pemanfaatan media atau sumber belajar,
evaluasi, penggunaan bahasa), dan penutup (refleksi, rangkuman, dan
tindak lanjut). Bukti fisik yang dilampirkan berupa dokumen hasil
penilaian oleh kepala sekolah atau pengawas tentang pelaksanaan
pembelajaran yang dikelola oleh guru dengan format terlampir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
5. Penilaian dari atasan dan pengawas
Penilaian dari atasan dan pengawas yaitu penilaian atasan terhadap
kompetensi kepribadian dan sosial, meliputi aspek-aspek: ketaatan
Sumber: Data Primer Penelitian (lampiran VI, hal 106)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, nilai thitung sebesar
1,073 dengan probabilitas signifikansi 0,290 (two tail). Oleh karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
probabilitas signifikansi > 0,05 maka Ho tidak dapat ditolak.
Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa sikap guru SMA terhadap
program sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi tidak
memiliki perbedaan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan sikap guru
terhadap program sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi.
Dengan kata lain sikap antara responden yang kondisi sosial
ekonominya rendah ( = 26) dan responden yang kondisi sosial
ekonominya tinggi ( > 26) sama saja. Perbedaan pada kondisi sosial
ekonomi tidak berpengaruh atau tidak menentukan sikap guru SMA
terhadap program sertifikasi guru.
C. Pembahasan
1. Tidak ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru
berdasarkan masa kerja.
Hipotesis pertama menyatakan bahwa ada perbedaan sikap guru
SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja. Setelah
dilakukan pengujian hipotesis, ternyata hasilnya menyatakan bahwa tidak
ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru
berdasarkan masa kerja.
Pernyataan ini berdasarkan pada hasil analisis data yang diperoleh
yang menunjukkan Fhitung sebesar 1,797 lebih kecil dari Ftabel yaitu sebesar
3,24. Jadi hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ada perbedaan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja
ditolak. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa baik responden yang
masa kerjanya rendah (< 5 th), sedang ( 5 – 10 th) maupun tinggi ( >10 th)
memiliki sikap yang sama terhadap program sertifikasi guru. Hal ini dapat
diketahui dari deskripsi responden bahwa semua responden baik masa
kerjanya rendah, sedang dan tinggi memiliki sikap yang positif terhadap
program sertifikasi guru. (dapat dilihat pada Tabel 4.5.3, hal 66)
Selain dari hasil di atas, hal ini juga dapat kita ketahui dari deskripsi
responden bahwa sebesar 100% atau 42 orang mempunyai sikap yang
positif terhadap program sertifikasi guru. (dapat dilihat pada Tabel 4.5, hal
64)
Tidak adanya perbedaan sikap guru SMA terhadap program
sertifikasi guru berdasarkan masa kerja karena guru memiliki wawasan
yang luas baik dalam hal bersikap maupun bertindak terhadap program
sertifikasi guru. Guru yang masa kerjanya rendah, sedang maupun tinggi
dapat mencari dengan mudah informasi tentang persyaratan dalam
program sertifikasi guru.
Menurut peneliti, arti dari sikap positif guru adalah sikap yang
senang, mau menerima dan melaksanakan program sertifikasi guru. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat di dalam Azwar, melihat sikap sebagai
kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan cara tertentu.
Kesiapan yang dimaksud adalah guru mau untuk mempersiapkan diri
dalam mengikuti program sertifikasi guru dengan cara mengumpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dokumen-dokumen atau menyusun portofolio dan mencari informasi
tentang program sertifikasi guru. Baik guru yang masa kerjanya rendah,
sedang maupun tinggi sama-sama mau untuk mengikuti dan menjalankan
program sertifikasi guru.
2. Tidak ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru
berdasarkan kondisi sosial ekonomi.
Hipotesis kedua menyatakan bahwa ada perbedaan sikap guru SMA
terhadap program sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi.
Setelah dilakukan pengujian hipotesis, ternyata hasilnya menyatakan
bahwa tidak ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi
guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi.
Pernyataan ini berdasarkan pada hasil analisis data yang diperoleh
yang menunjukkan thitung sebesar 1,073 dengan probabilitas signifikansi
0,290 > 0,05. Jadi hipotesis kedua yang menyatakan bahwa ada perbedaan
sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru berdasarkan kondisi
sosial ekonomi ditolak. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa baik
responden yang kondisi sosial ekonomi rendah maupun tinggi memiliki
sikap yang sama terhadap program sertifikasi guru. Hal ini dapat diketahui
dari deskripsi responden yang menunjukkan bahwa semua responden baik
kondisi sosial ekonominya rendah maupun tinggi memiliki sikap yang
positif terhadap program sertifikasi guru. (dapat dilihat pada Tabel 4.5.4,
hal 66)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tidak adanya perbedaan sikap guru SMA terhadap program
sertifikasi guru berdasarkan kondisi sosial ekonomi karena guru sama-
sama menginginkan peningkatan kualitas guru yang kemudian akan diikuti
dengan meningkatnya kesejahteraan. Guru yang kondisi sosial ekonomi
rendah maupun tinggi ingin meningkatkan kualitas atau kompetensinya
agar dapat lolos dari program sertifikasi guru dan mendapatkan
kesejahteraan berupa tunjangan profesi.
Lindgen (B. Musidi, 1991:136), menyatakan bahwa perbedaan
pengalaman yang berkaitan dengan kemampuan finansial dan
perlengkapan material akan mempengaruhi perbedaan nilai, sikap,
keyakinan, kepribadian, serta cara memandang sesuatu di sekitarnya.
Dalam hal ini, perbedaan pengalaman yang berkaitan dengan kondisi
sosial ekonomi tidak mempengaruhi perbedaan sikap guru dalam
mengikuti program sertifikasi guru.
Menurut peneliti, arti dari sikap positif guru adalah termotivasinya
guru untuk mengikuti program sertifikasi guru. Baik guru yang kondisi
sosial ekonominya rendah maupun tinggi sama-sama mau untuk
mendapatkan sertifikat dalam program sertifikasi guru sebagai pengakuan
pendidik yang profesional dan akan mendapatkan kesejahteraan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian di atas,
disajikan sebagai berikut:
1. Tidak ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru
berdasarkan masa kerja. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan
data yang menunjukan nilai Fhitung = 1,797 < Ftabel = 3,24. Hal ini berarti
Fhitung < Ftabel, sehingga hipotesis yang telah diajukan ditolak.
2. Tidak ada perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru
berdasarkan kondisi sosial ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan hasil
perhitungan data yang menunjukan nilai probabilitas = 0,290 > 0,05. Hal
ini berarti nilai p > 0,05 sehingga hipotesis yang telah diajukan ditolak.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan,
penulis memberi saran sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian untuk masalah pertama bahwa tidak ada
perbedaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru
berdasarkan masa kerja dan kondisi sosial ekonomi, maka penulis
menyarankan agar perlu dilakukan penelitian lebih luas lagi dengan
meninjau dari faktor-faktor lain yang mungkin akan lebih menghasilkan
kesimpulan yang berbeda, sehingga dapat menjadikan bahan
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
perbandingan dan dapat lebih menyempurnakan penelitian-penelitian
yang relevan dengan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.
2. Karena terdapat persamaan sikap guru SMA terhadap program sertifikasi
guru berdasarkan masa kerja dan kondisi sosial ekonomi, maka penulis
menyarankan bagi para guru agar secara rutin mengikuti pertemuan,
pelatihan, penataran, studi banding, seminar dan kegiatan lainnya yang
berhubungan dengan penyusunan portofolio untuk program sertifikasi
guru. Selain guru mengikuti berbagai kegiatan yang berhubungan
dengan persyaratan dalam sertifikasi guru, penulis juga menyarankan
agar guru benar-benar menerapkan dan melaksanakan hal-hal yang
berkaitan dalam meningkatkan profesionalisme guru.
3. Berdasarkan hasil penelitian bahwa tidak ada perbedaan sikap guru SMA
terhadap program sertifikasi guru berdasarkan masa kerja dan kondisi
sosial ekonomi, maka guru diharapkan mulai mempersiapkan diri baik
yang belum mengikut i maupun yang sedang mengikuti program
sertifikasi guru dalam menyusun portofolio.
C. Keterbatasan Penelitian
Penulis sangat menyadari bahwa penelitian yang dilakukan dan
penyajiannya masih banyak keterbatasan dan kelemahan. Beberapa
kelemahan dan keterbatasan penulis adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
1. Kejujuran responden dalam mengisi kuesioner tidak dapat diketahui
pasti oleh peneliti, sehingga tidak dapat dianggap sebagai suatu
kebenaran yang mutlak.
2. Kuesioner yang disebarkan tidak semuanya kembali dan yang kembali
ada beberapa yang pengisiannya kurang lengkap, sehingga data yang
diperoleh untuk dianalisis lebih kecil dari yang disebarkan. Hal ini
menyebabkan kesimpulan yang diperoleh belum maksimal.
3. Ada beberapa responden yang mengalami kejenuhan dalam mengisi
kuesioner.
4. Pada penelitian ini, penghasilan guru yang berasal dari jabatan guru
dengan penghasilan yang lain tidak dapat diketahui secara jelas dalam
mengukur kondisi sosial ekonomi guru, sehingga hasil pengukuran
mengenai variabel kondisi sosial ekonomi guru menjadi kurang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
DAFTAR PUSTAKA
Amirin, Tatang M. 1986. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali. Azwar, Saifuddin. 1997. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Bimo, Walgito. 1991. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi
Offset. Djarwanto, Ps. 2007. Statistik Nonparametrik. Yogyakarta: BPFE. Effendy, Onong Uchjana. 1983. Psikologi Manajemen. Bandung: Alumni. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multvariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro. Hadi, S. 1995. Potret Guru. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. http://re-searchengines.com/iwanhermawan 2.html. http://www.jawapos.co.id?index.php?act= detail_c&id=242767. http://www2.kompas. com/kompas-cetak/0710/22/jogja/1043726.htm. Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Mahmud, D. 1990. Psikologi Pendidikan Sebagai Suatu Pendekatan Terapan.
Yogyakarta: BPFE. Maister, DH. 1997. True Professionalism. New York: The Free Press. Musidi, B. 1991. Pengaruh Pemberian Tugas dan Status Sosial Ekonomi
Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Sejarah. Tesis: Fak. Pasca Sarjana IKIP Jakarta di Surakarta.
Ngalim Purwanto, M. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Paul, Suparno. dkk (Tim Penyusun). 2004. Guru Demokratis. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2007 tentang Sertifikasi Bagu Guru Dalam Jabatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Penjelasan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Poerwadarminto, W.J.S. 1983. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka Sahertian, Piet A. 1994. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta: Andi Offset. Sardiman, A.M. 1986. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada. Sinurat, R.H.Dj. 2002. Konsep Diri Dan Pengembangannya, Makalah,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek .
Jakarta: PT Rineka Cipta. Sumargi. 1996. Profesi Guru Antara Harapan dan Kenyataan. Suara Guru No. 3-
4. Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Jakarta:
Gramedia. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2005. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005. Guru dan Dosen.
Jakarta: Depdiknas. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekjen Depdiknas. Usman.,Moh. Uzer. 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung. Remaja Karya. Wasito, Hermawan dkk. 1986. Pengantar Metodologi Penelitian. UAJY.
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I
INSTRUMEN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI KODE UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Mrican, Tromol Pos 29 (515352,513301) Yogyakarta
KUESIONER PENELITIAN
SIKAP GURU SMA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI GURU
STUDI KASUS PADA GURU EKONOMI DAN AKUNTANSI
SMA DI KOTA YOGYAKARTA
Oleh
Astri Tumanggor
Mahasiswa Semester VIII
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Hal: Pengisian Kuesioner
Kepada Yth:
Bapak/Ibu Responden
Di tempat
Dengan Hormat,
Saya adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan
judul ”Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi Guru” dalam rangka
menempuh skripsi.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi
responden dalam penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan untuk
menjawab keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban
Bapak/Ibu dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu hanyalah semata-mata
untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu
aktivitas Bapak/Ibu. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, saya
mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 06 Agustus 2008
Mengetahui, Hormat Saya,
Drs. Bambang Purnomo, S.E.,M.Si. Astri Tumanggor
Dosen Pembimbing Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
A. Nama Guru :
B. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *
C. Tanggal/Bulan/Tahun Lahir : ______/_____ / 19___
D. Nama Sekolah :
E. Mata Pelajaran yang diampu :
F. Pendidikan Terakhir : D1 / D2 / D3 / D4 / S1 / S2 / S3 *
G. Pekerjaan di luar mengajar : Ada/Tidak *
(jika memiliki pekerjaan sampingan, berapa penghasilan tambahan anda):
a. Di bawah Rp 750.000,00 ( )
b. Antara Rp 750.000,00-Rp 1.500.000,00 ( )
c. Antara Rp 1.500.000,00-Rp 3.000.000,00 ( )
d. Antara Rp 3.000.000,00-Rp 4.500.000,00 ( )
e. Di atas Rp 4.500.000,00 atau lebih ( )
H. Lama Bekerja (Mengajar) :
(* Coret yang tidak perlu)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
I. Kondisi Sosial Ekonomi :
(Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang
(X) pada jawaban yang sesuai)
1. Pendapatan Guru
a. Di bawah Rp 750.000,00 ( )
b. Antara Rp 750.000,00-Rp 1.500.000,00 ( )
c. Antara Rp 1.500.000,00-Rp 3.000.000,00 ( )
d. Antara Rp 3.000.000,00-Rp 4.500.000,00 ( )
e. Di atas Rp 4.500.000,00 atau lebih ( )
2. Fasilitas yang dipakai oleh keluarga yaitu alat transportasi
a. Mobil Pribadi ( )
b. Mobil Dinas ( )
c. Sepeda Motor ( )
d. Sepeda ( )
e. Angkutan Umum ( )
3. Fasilitas yang dimiliki oleh keluarga yaitu peralatan elektronik
a. TV Berwarna, CD, dan Tape Recorder ( )
b. TV Berwarna, dan tape Recorder ( )
c. TV Berwarna ( )
d. Tape Recorder ( )
e. Lain-lain… ( )
4. Fasilitas yang dimiliki oleh keluarga yaitu perkakas rumah tangga
a. Kulkas, Mesin Cuci, dan Kompor Gas ( )
b. Kulkas dan Mesin Cuci ( )
c. Kulkas ( )
d. Lain-lain… ( )
5. Daya Listrik
a. >1300 Watt ( )
b. 1300 Watt ( )
c. 900 Watt ( )
d. 450 Watt ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
6. Tempat Tinggal
a. Rumah Sendiri ( )
b. Menumpang Rumah Saudara ( )
c. Mengontrak ( )
d. Lain-lain… ( )
7. Kondisi Lantai Rumah
a. Tanah ( )
b. Semen ( )
c. Tegel ( )
d. Keramik ( )
e. Lain-lain… ( )
II. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini dengan cara membubuhkan
tanda silang ( X ) pada lembar jawaban yang telah disediakan sesuai
dengan pendapat anda.
Keterangan : SS : Sangat setuju
: S : Setuju
: TS : Tidak Setuju
: STS : Sangat Tidak Setuju
Sikap Guru SMA terhadap Program Sertifikasi Guru
No PERNYATAAN SS S TS STS
1 Mengikuti pelatihan adalah untuk
mengembangkan dan meningkatkan
kompetensi saya sebagai pendidik
2 Senang dalam mengikuti pelatihan yang
sesuai dengan bidang studi saya dalam
mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
3 Tidak yakin bahwa pelatihan akan
membantu dalam mengembangkan dan
meningkatkan kompetensi saya
4 Percaya bahwa pengalaman selama
mengikuti kegiatan pendidikan akan
membantu saya dalam mengikuti program
seritifikasi guru
5 Membuat perencanaan pembelajaran akan
mempersulit saya dalam mengajar
6 Membuat perencanaan pembelajaran akan
membantu saya dalam mengikuti program
sertifikasi guru
7 Rajin menjalankan ajaran agama yang saya
anut/percaya
8 Tidak senang menerima kritik dan saran
dari teman sejawat dan atasan saya
9 Bertanggung jawab dalam menjalankan
tugas saya sebagai pendidik
10 Tidak pernah membuat media atau alat
dalam pembelajaran
11 Tidak yakin kejujuran sebagai seorang
pendidik akan membantu saya dalam
mengikuti program sertifikasi guru
12 Senang mengikuti lomba akademik sejak
saya menjadi guru
13 Pernah menjadi pembimbing siswa dalam
mengikuti lomba.
14 Tidak yakin dengan membuat karya
akademik akan membantu saya dalam
mengikuti program sertifikasi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
15 Tidak pernah menjadi pembimbing teman
sejawat saya
16 Tidak senang menyusun artikel/jurnal yang
tidak sesuai dengan bidang studi saya.
17 Senang menyusun buku sebagai karya
pengembangan profesi yang sesuai dengan
bidang studi saya.
18 Tidak pernah menyusun buku sebagai
karya pengembangan profesi yang tidak
sesuai dengan bidang studi saya.
19 Yakin dengan membuat modul/buku
sebagai karya pengembangan profesi akan
membantu saya dalam mengikuti program
sertifikasi guru
20 Pernah membuat modul atau diktat untuk
materi pembelajaran saya
21 Tidak yakin forum ilmiah akan berguna
dalam meningkatkan kualitas pendidikan
22 Tidak senang mengikuti forum ilmiah pada
tingkat kecamatan
23 Yakin menjadi pengurus organisasi dalam
bidang pendidikan akan membantu saya
dalam mengikuti program sertifikasi guru
24 Tidak senang menjadi pengurus organisasi
dalam bidang sosial
25 Tidak senang mendapat tugas tambahan
dalam organisasi bidang pendidikan
26 Tidak pernah mendapatkan penghargaan
atas dedikasi dalam menjalankan tugas
sebagai pendidik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
27 Yakin dengan adanya penghargaan atas
dedikasi dalam menjalankan tugas sebagai
pendidik akan membantu dalam mengikuti
program sertifikasi guru
28 Percaya etos kerja yang tinggi sebagai
seorang pendidik akan membantu dalam
mengikuti program sertifikasi guru
- Terima Kasih -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II
VALIDITAS
DAN
RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Data Responden Uji Validitas dan Reliabilitas
Nama Sekolah
Nama Guru Pendidikan Masa Kerja
Bidang Studi
SMA Kolombo
Dr. Bambang S Widiastuti
Retno L, S.Pd
S1 S1 S1
26 tahun 14 tahun 5 tahun
Ekonomi/Akuntansi Akuntansi Ekonomi
SMA Bina Harapan
Sri Yuniarti Drs. Suhartono
D3 S1
6 tahun 27 tahun
Ekonomi Ekonomi
SMA Mandala Bhakti
Suyut Jadmiko Dwi Gandini
S1 S1
13 tahun 8 tahun
Ekonomi Akuntansi
SMA Binatama Sleman
Pujiningsih P Djati Pamulatsih
D3 S1
22 tahun 23 tahun
Ekonomi Akuntansi
SMAN I Gamping
Endang S Suhardjo
S1 S1
20 tahun 33 tahun
Akuntansi Ekonomi
SMA Mikael Sleman
Anastasia Kristini
S1
10 tahun Ekonomi/Akuntansi
SMAN I MLATI
Suryanto, S.Pd Sri Yatini
Ari Susatya
S1 S1 S1
5 tahun 14 tahun 6 tahun
Ekonomi/Akuntansi Ekonomi/Akuntansi
Ekonomi SMAN I Kalasan
Tri Puji Astuti, S.Pd Dra. Lilik S
Melania Irene S
S1 S1 S1 S1
5 tahun 25 tahun 33 tahun 25 tahun
Akuntansi Ekonomi Ekonomi Ekonomi
SMA Immanuel
Dra. V.Wiwik L Bernadeta D. E
Dra. Sri T
S1 S1 S1
8 tahun 4 tahun
27 tahun
Ekonomi Akuntansi
Ekonomi/Akuntansi SMA
Angkasa Adisutjipto
Galuh Cinderela, S.Pd N. Rumiyantini, S.Pd
Ahmad Yuni.P.M
S1 S1 S1
3 tahun 7 tahun 5 tahun
Ekonomi Akuntansi Ekonomi
SMA Kolose De Brito
Agus K Y. Iwan P
H. Franky Ari
S1 S1 S1
13 tahun 8 tahun 3 tahun
Ekonomi/Akuntansi Akuntansi Ekonomi
SMA GAMA Monika S.H.A Tri. Pudji H
S1 S1
11 tahun 26 tahun
Ekonomi/Akuntansi Ekonomi
SN = 30 v Mohon maaf bila ada penulisan nama yang salah
A. Negeri 1. SMA N 7 1. Emy Roch D Ekonomi/Akuntansi 2. Farida Ekonomi/Akuntansi 3. NN Ekonomi 2. SMA N 8 1. C. Margino Ekonomi 2. - (tidak kembali) 3. SMA N 10 1. Sariman Ekonomi 2. Nunung A Akuntansi 3. Dra. Suwanti Ekonomi 4. SMA N 11 1. Ruswidaryanto,S.Pd Ekonomi/Akuntansi 2. Drs. Murduono Ekonomi/Akuntansi 3.Sitti N Ekonomi
N = 10 B. Swasta 1. SMA Bhinneka Tunggal Ika 1. Dra. Wiwik S Ekonomi
2. Retno H Ekonomi/Akuntansi 2. SMA BOPKRI 2 1. L.S Darmawan Akuntansi 2. NN Ekonomi 3. Arina Rahayu Ekonomi/Akuntansi 4. Nanto F.A Ekonomi 3. SMA BOPKRI 3 1. P. Jiman Akuntansi 2. Rina D.A Ekonomi 4. SMA Budya Wacana 1. Mrs X Akuntansi 5. SMA Institut Indonesia 1. Drs. AW. Aji. P Ekonomi/Akuntansi 6. SMA Marsudi Luhur 1. Yb. Jeau S Ekonomi 2. Mrs. XT Akuntansi 7. SMA Pembangunan 1. Maruli Taufiq, S.E Akuntansi 2. Lupi Banda Ekonomi 3. Drs. Tawar R Ekonomi/Akuntansi 8. SMA Perak 1. Budhi. S Ekonomi/Akuntansi 2. Sugino Ekonomi/Akuntansi 9. SMA PIRI 1 1. Sri Rejeki, S.Pd Ekonomi/Akuntansi 2. Ahmad Y.P.M Ekonomi 3. Dra. Wening Y Akuntansi 10. SMA Sang Timur 1. Tri Harnadi Ekonomi/Akuntansi 2. Eria Budiati Ekonomi/Akuntansi 11. SMA Santa Maria 1. Yb. Subagyo,S.Pd Ekonomi/Akuntansi 2. Rina Ekonomi/Akuntansi 12. SMA Santo Thomas 1. Suryantomo,S.Pd Akuntansi 2. Endang. S Ekonomi 13. SMA Stella Duce 1 1. Ag. Vista Ekonomi/Akuntansi 14. SMA Stella Duce 2 1. Y. Himawan I Akuntansi 2. R. Tuti R Ekonomi 15. SMA Taman Madya Jetis 1. NN Ekonomi/Akuntansi 2. Dra. Isnuwiyat Ekonomi 3. - (tidak kembali) 16. SMA 17’1 1. Retno S Eko & Akuntansi N = 32 SN = 42 v Mohon maaf bila ada penulisan nama yang salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Masa Kerja No Responden
Jenis Kelamin
Jenis Pendidikan Tahun Kategori
Kondisi Sos-Eko Sikap
01 Laki-laki S1 28 Tinggi Rendah Positif 02 Perempuan S1 15 Tinggi Tinggi Positif 03 Laki-laki S1 11 Tinggi Tinggi Positif 04 Laki-laki D4 30 Tinggi Tinggi Positif 05 Perempuan S1 17 Tinggi Tinggi Positif 06 Perempuan S1 17 Tinggi Rendah Positif 07 Laki-laki S1 6 Sedang Rendah Positif 08 Perempuan S1 2 Rendah Rendah Positif 09 Perempuan S1 15 Tinggi Rendah Positif 10 Laki-laki S1 26 Tinggi Tinggi Positif 11 Perempuan S1 20 Tinggi Tinggi Positif 12 Perempuan S1 11 Tinggi Rendah Positif 13 Perempuan D3 26 Tinggi Rendah Positif 14 Laki-laki S1 18 Tinggi Tinggi Positif 15 Perempuan S1 10 Sedang Tinggi Positif 16 Perempuan S1 20 Tinggi Tinggi Positif 17 Perempuan S1 22 Tinggi Tinggi Positif 18 Perempuan S1 15 Tinggi Tinggi Positif 19 Laki-laki S1 5 Sedang Rendah Positif 20 Laki-laki S1 5 Sedang Tinggi Positif 21 Perempuan S1 20 Tinggi Rendah Positif 22 Laki-laki S1 12 Tinggi Tinggi Positif 23 Perempuan S1 19 Tinggi Tinggi Positif 24 Laki-laki S1 4 Rendah Tinggi Positif 25 Perempuan S1 4 Rendah Rendah Positif 26 Laki-laki S1 16 Tinggi Rendah Positif 27 Laki-laki S1 6 Sedang Rendah Positif 28 Laki-laki S1 28 Tinggi Tinggi Positif 29 Perempuan S1 15 Tinggi Tinggi Positif 30 Laki-laki S1 23 Tinggi Tinggi Positif 31 Perempuan D3 22 Tinggi Tinggi Positif 32 Perempuan S1 18 Tinggi Rendah Positif 33 Laki-laki D3 32 Tinggi Tinggi Positif 34 Perempuan S1 8 Sedang Rendah Positif 35 Laki-laki D4 13 Tinggi Rendah Positif 36 Laki-laki S1 6 Sedang Rendah Positif 37 Perempuan S1 23 Tinggi Tinggi Positif 38 Laki-laki S1 25 Tinggi Tinggi Positif 39 Perempuan S1 11 Tinggi Tinggi Positif 40 Perempuan S1 20 Tinggi Tinggi Positif 41 Laki-laki S1 5 Sedang Tinggi Positif 42 Perempuan S1 19 Tinggi Tinggi Positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IV
DESKRIPSI STATISTIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Statistics Jenis Kelamin
Valid 42 N Missing 0
Frequency
Jenis Kelamin
Statistics
Pendidikan
Valid 42 N Missing 0
Mean 4,81 Median 5,00 Std. Deviation 0,552 Variance 0,304 Range 2