Top Banner
Sifilis : Patomekanisme dan Penatalaksanaan Dhita Larasati
24

Sifilis

Nov 08, 2015

Download

Documents

FebyWulansari

medicine
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Sifilis : Patomekanisme dan PenatalaksanaanDhita Larasati

  • Sifilis

  • Epidemiologi1999 di AS 36.000 kasus sifilis per tahunWHO memperkirakan terdapat 12 juta kasus baru sifilis per tahun di negara berkembangKasus sifilis di Indonesia adalah 0,61%. Penderita yang terbanyak adalah stadium laten, disusul sifilis stadium I yang jarang, dan yang langka ialah sifilis stadium II.

  • Berbentuk spiralBerukuran panjang : 6 15 m, tebal 0,25 mTerdiri dari 8 24 kumparanDapat bergerak maju mundur, berotasi, undulasi dari sisi yang satu ke sisi yang lainBerkembang biak dengan cara membelah secara melintangStadium aktif berlangsung setiap 30 jamTidak dapat bertahan di udara kering, suhu panas, desinfektans, sabunTidak dapat dibiak di media buatan, namun dapat diinokulasi pada hewan percobaan

  • Patomekanisme

  • Terdapat subpopulasi kecil dari organisme berlanjut dan resisten terhadap makrofag.Variasi antigenik dari protein TprK menyebabkan terjadinya kekebalan T.pallidum oleh fagositosis dan mempertahankan infeksi kronis

  • Sifilis Primer

  • Sifilis Sekunder

  • Sifilis LatenLaten DiniDalam setahun post infeksi, 25% dapat memiliki manifestasi SII rekuren

    Laten LanjutInfeksi asimtomatik terjadi >1 tahun post infeksi.Serologic test (+)

  • Sifilis TersierGumma : infiltrat berbatas tegas, bersifat kronis, cenderung mengalami perkejuan (perlunakan) & pecah ulkusCardiovascular syphilis : Manifestasi klinik baru (+) 15 30 tahun setelah infeksi primer. Kelainan jantung, p.d. besar (aneurisma) dan p.d. sedang.Neurosifilis : Treponema pallidum sudah dapat SSP pada stadium dini, tetapi kelainan baru (+) secara perlahan-lahan & bermanifestasi 10 20 tahun sth infeksi.

  • Sifilis KongenitalTreponema masuk secara hematogen ke janin melalui plasenta yang sudah dapat terjadi pada saat masa kehamilan 10 mingguPada tahun I setelah infeksi yang tidak diobati terdapat kemungkinan penularan sampai 90%. Jika ibu menderita sifilis laten dini, kemungkinan bayi sakit 80%, bila sifilis lanjut 30 %.

  • sifilis kongenital dini (prekoks),sifilis kongenital lanjut (tarda)stigmata.

  • Pemeriksaan Penunjangdarkfield microscopydirect fluorescent antibodytestsSerologic tests for syphilis-treponemal : FTA-ABS, EIA, TPHA-nontreponemal : VDRL, RPR

  • PenatalaksanaanObat pilihan u Th/ sifilis : PenisilinTidak dianjurkan pemb penisilin oral Prinsip Th/ sifilis : kadar obat harus dapat bertahan dalam serum selama 10 14 hari u sifilis dini & lanjut, 21 hari u neurosifilis dan sifilis kardiovaskular.Kadar penisilin yg diperlukan cukup 0,03 unit/ml selama 10 14 hari.

  • Aqueous Procain Penicillin G Procain Penicillin + 2 % Aluminium Monostearate (PAM) Benzathine Pecillin G Golongan Short actingIntermediate acting Long acting Lama kerja obat24 jam72 jam2 3 mingguCara pengobatanSetiap hariSetiap 3 hariSeminggu sekali

  • Pada sifilis kongenital, terapi anjurannya ialah penisilin G prokain dalam akua 100.000-150.000 satuan/kg B.B. per hari, yang diberikan 50.000 unit/kg B.B., i.m., setiap hari selama 10 hari

  • Pd Th/ sifilis dg penisilin rx Jarish-HerxheimerIni (+) akibat - hipersensitivitas akb toksin kuman T. pallidum yg mati.Rx ini biasanya (+) 2 12 jam sth inj penisilin pertamaGejala : febris, nyeri kepala, malaise, keringat banyak, menggigil, kemerahan pd kulit & kelainan kulit yg ada + hebat / + merah.Ps harus diberitahu kemungkinan terjadinya rx ini. Bila febrisnya hebat, Th/ : antipiretik.Pasien yg alergi thd penisilin, Th/ dg AB lain : Tetrasiklin, Eritromisin.

  • PrognosisPrognosis sifilis stadium primer dan sekunder baik sedangkan stadium sekunder buruk. Pada stadium primer, sekunder, dan awal sifilis laten dapat diobati dengan antibiotik. Akhir laten (lebih dari 1 tahun setelah tahap kedua) sulit untuk diobati. Sifilis tersier memiliki angka kematian sangat tinggi akibat efek luas dari penyakit pada sistem saraf pusat.