Top Banner
BAB I PENDAHULUAN Penelitian merupakan salah satu kegiatan ilmiah yang menjadi kancah pengembangan ilmu, termasuk di dalam penelitian pada bidang pendidikan. Penelitian dapat dikategorikan dalam berbagai bentuk. Pengetahuan mengenai berbagai jenis penelitian adalah nilai untuk para pendidik. Karena penelitian hanyalah salah satu cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan sangat diperlukan dalam dunia pendidikan. Salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan dimulai dari pembelajaran baik di kelas ataupun di luar kelas, dalam pembelajaran saat ini peran guru tidak lagi menjadi pihak yang melakukan pembaharuan dengan hanya menerima dan mengaplikasikan inovasi pendidikan sebagai produk penelitian. Selain itu, guru menjadi aktor pengembangan pengetahuan melalui wahana pembelajaran. Sehingga para pendidik saat ini bisa melakukan penelitian baik secara individu maupun berkelompok. Dalam sebuah penelitian titik tolaknya pasti bersumber dari suatu masalah. Tanpa masalah penelitian itu tidak dapat dilaksanakan. Masalah itu, sewaktu akan 1
39

Sifat Dan Masalah Penelitian

Jul 10, 2016

Download

Documents

Dian Romadhoni

sifat dan masalah penelitian
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sifat Dan Masalah Penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

Penelitian merupakan salah satu kegiatan ilmiah yang menjadi kancah

pengembangan ilmu, termasuk di dalam penelitian pada bidang pendidikan.

Penelitian dapat dikategorikan dalam berbagai bentuk. Pengetahuan mengenai

berbagai jenis penelitian adalah nilai untuk para pendidik. Karena penelitian

hanyalah salah satu cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan

sangat diperlukan dalam dunia pendidikan.

Salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan dimulai dari

pembelajaran baik di kelas ataupun di luar kelas, dalam pembelajaran saat ini

peran guru tidak lagi menjadi pihak yang melakukan pembaharuan dengan hanya

menerima dan mengaplikasikan inovasi pendidikan sebagai produk penelitian.

Selain itu, guru menjadi aktor pengembangan pengetahuan melalui wahana

pembelajaran. Sehingga para pendidik saat ini bisa melakukan penelitian baik

secara individu maupun berkelompok.

Dalam sebuah penelitian titik tolaknya pasti bersumber dari suatu masalah.

Tanpa masalah penelitian itu tidak dapat dilaksanakan. Masalah itu, sewaktu akan

mulai memikirkan suatu penelitian, sudah harus dipikirkan dan dirumuskan secara

jelas, sederhana, dan tuntas. Hal itu disebabkan oleh seluruh unsur penelitian

lainya berpangkal pada perumusan masalah tersebut.oleh karena itu, dalam

nakalah ini akan dibahas mengenai sifat penelitian serta masalah-masalah

penelitian yang sering di jumpai saat penelitian tersebut dilaksanakan.

1

Page 2: Sifat Dan Masalah Penelitian

BAB II

SIFAT PENELITIAN

A. BEBERAPA CONTOH MASALAH PENDIDIKAN

Kepala sekolah tinggi di San Francisco ingin meningkatkan

moral/semangat kerja fakultasnya.

Direktur program siswa berbakat di Denver ingin mengetahui apa yang

terjadi selama seminggu di kelas bahasa inggris bagi siswa penempatan

maju.

Guru Biologi kelas sepuluh di Atlanta bertanya apakah diskusi lebih

efektif daripada ceramah dalam memotivasi siswa untuk mempelajari

konsep-konsep biologi.

Guru pendidikan Aphysical di Tulsa bertanya apakah kemampuan pada

salah satu jenis olahraga berkorelasi dengan kemampuan dalam olahraga

lainnya.

Mahasiswa Aseventh di Philadelphia meminta pembimbingnya apa yang

bisa dia lakukan untuk meningkatkan kebiasaan belajarnya.

Masing-masing contoh di atas, meskipun fiktif, merupakan semacam

pertanyaan atau kekhawatiran yang dihadapi dalam dunia pendidikan saat ini.

Bersamaan contoh tersebut menyarankan bahwa guru, konselor, administrator,

orang tua, dan mahasiswa terus membutuhkan informasi untuk mencari lapangan

pekerjaan. Guru harus mengetahui jenis bahan, strategi, dan kegiatan untuk

membantu siswa belajar. Konselor harus mengetahui apa masalah yang

menghambat siswa belajar dan bagaimana cara untuk membantu mereka dari

masalah ini. Administrator perlu mengetahui bagaimana memberikan lingkungan

belajar yang menyenangkan dan produktif. Orang tua perlu tahu bagaimana untuk

membantu anak-anak mereka berhasil dalam sekolah. Siswa perlu mengetahui

cara untuk belajar sebanyak yang mereka bisa.

2

Page 3: Sifat Dan Masalah Penelitian

B. MENGAPA PENELITIAN ADALAH NILAI?

Banyak cara untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan bagi para

pendidik, orang tua, dan siswa. Diantaranya, dapat berkonsultasi dengan para ahli,

mereview buku atau artikel, bertanya atau mengamati suatu pengalaman yang

relevan secara langsung, baik itu pengalaman sendiri, atau bahkan bergantung

pada intuisi. Semua pendekatan tersebut menunjukan solusi untuk melanjutkan

mencari informasi, namun jawaban yang diperoleh belum tentu akurat. Para ahli

mungkin salah menafsirkan, sumber yang berasal dari suatu dokumen belum tentu

mengandung pengetahuan yang bernilai, kurangnya pengalaman, dan intuisi tidak

relevan.

Inilah sebabnya mengapa pengetahuan mengenai metodologi penelitian

ilmiah mempunyai nilai. Metode ilmiah merupakan suatu cara untuk memperoleh

informasi yang akurat dan dapat diandalkan. Marilah kita bandingkan dengan

beberapa cara lain untuk mengetahuinya.

C. CARA MENGETAHUINYA

1. PENGALAMAN SENSORY

Pengalaman ini berdasarkan panca indera tentang apa yang dilihat,

didengar, dirasakan, dan sebagainya. Informasi yang dapat diambil melalui indera

kita adalah cara yang paling cepat untuk memperoleh informasi. Beberapa

penelitian dalam persepsi sensorik menunjukan bahwa indera kita tidak selalu

dapat dipercaya sepenuhnya, karena panca indera dapat mengecoh diri kita.

Data yang diambil melalui indera kita tidak memperhitungkan sebagian

besar dari apa yang terlihat dan dirasakan untuk mendapatkan pengetahuan yang

dapat dipercaya. Oleh karena itu kita tidak bisa mengandalkan panca indera saja,

namun apa yang kita tahu harus diperiksa dengan berbagai sumber lain.

3

Page 4: Sifat Dan Masalah Penelitian

2. KESEPAKATAN DENGAN LAINNYA.

Salah satu sumber tersebut merupakan pendapat orang lain. Tidak hanya

berbagi pengalaman dengan orang lain, kita juga dapat memeriksa keakuratan dan

keaslian pengalaman tersebut. Jelas, ada suatu keuntungan yang baik dengan

memeriksa bersama orang lain mengenai apa yang dilihat, didengar, dan yang

akan dilakukan. Hal ini dapat membantu kita mengabaikan apa yang tidak benar

dan mengatur hidup kita menjadi lebih cerdas dengan memfokuskan pada apa

yang benar. Menggunakan kesepakatan dengan pihak lain sebagai sarana untu

memperoleh informasi. Seorang Guru Biologi kelas sepuluh di Atlanta, misalnya

akan bertanya kepada rekannya apakah mereka menemukan pembahasan yang

lebih efektif dari ceramah dalam memotivasi siswa untuk belajar.

Pengetahuan tersebut merupakan masalah umum bahwa itu juga bisa salah.

Sesuatu dengan suara terbanyak tidak menjamin kebenaran. Oleh karena itu,

diperlukan pertimbangan untuk memperoleh pengetahuan yang dapat dipercaya.

3. PENDAPAT AHLI.

Ada orang tertentu yang tertarik untuk mengetahui banyak hal dapat di

konsultasikan dengan tenaga ahli dibidangnya masing-masing. Menggunakan

pendapat ahli sebagai sarana untuk memperoleh informasi, seorang Guru

pendidikan jasmani di Tulsa sebaiknya meminta seorang yang berwenang di

bidang pendidikan jasmani untuk mencatat apakah kemampuan salah satu jenis

olahraga berkaitan erat dengan kemampuan lain. Hal tersebut tergantung pada

kepercayaan para ahli terkait pertanyaan yang di konsultasikan.

Para ahli, kita semua, bisa salah. Para ahli telah meneliti atau mengalami

semua yang harus diketahui di bidang tertentu, bahkan seorang ahlipun tidak

sepenuhnya yakin tentang apa yang diteliti. Semua ahli dapat melakukan,

memberi pendapat berdasarkan apa yang dia tahu.

4

Page 5: Sifat Dan Masalah Penelitian

4. LOGIKA

Hal-hal logis, kecerdasan, merupakan kemampuan untuk berpikir berbagai

hal menggunakan data sensorik untuk mengembangkan ilmu pengetahuan baru.

Perhatikan silogisme berikut:

Semua manusia fana.

Sally adalah manusia.

Oleh karena itu, Sally adalah fana.

Untuk menegaskan pernyataan pertama (Premis Utama), kita perlu

menggeneralisasikan dari pengalaman mengenai angka kematian seseorang. Kita

tidak pernah mengalami siapa pun yang tidak fana, jadi kita menyatakan bahwa

semua manusia. Pernyataan kedua (Premis Minor) didasarkan sepenuhnya pada

pengalaman indrawi. Kita berhubungan dengan Sally dan mengklasifikasikan

dirinya sebagai manusia. Kita tidak harus bergantung pada indera kita, kemudian

untuk mengetahui bahwa pernyataan ketiga (Kesimpulan) harus bernilai benar.

Logika mengatakan seperti itu. Selama dua pernyataan yang pertama bernilai

benar, maka pernyataan ketiga harus benar.

Sebagai contoh, konselor di Philadelphia yang diminta untuk memberi

saran pada siswa tentang cara untuk meningkatkan kebiasaan belajarnya. Dengan

menggunakan logika, dia menjawab: “siswa yang mencatat secara teratur di kelas

merasa bahwa nilai-nilai mereka membaik. Jika anda akan membuat catatan

secara teratur, maka nilai anda harus meningkat juga”. Masih ada cara lain untuk

mengetahui dengan mempertimbangkan metode ilmiah.

5. METODE ILMIAH

Ketika mendengar kata ilmu, kebanyakan orang berpikir suatu kesibukan

di laboratorium, tabung reaksi, atau eksplorasi ruang angkasa. Para ilmuwan

adalah orang yang mempunyai banyak ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan

sebagai sebuah metode untuk mengetahui, mencari tahu. Metode ilmiah itu

5

Page 6: Sifat Dan Masalah Penelitian

penting bagi seorang peneliti melakukan penelitian dan penelitian dapat dilakukan

di seluruh bidang ilmu.

Apa itu metode? Pada dasarnya menyangkut pengujian gagasan di ruang

publik. Sebagian besar kita mampu membuat koneksi untuk melihat relasi dan

asosiasi antara pengalaman informasi sensorik. Sebagian besar dari kita kemudian

mengidentifikasi hubungan ini sebagai “Fakta” Produk pengetahuan tentang dunia

dimana kita hidup. Kita menduga bahwa para siswa mungkin kurang

memperhatikan ketika di kelas saat kuliah dibandingkan saat terlibat dalam

sebuah diskusi. Seorang dokter dapat menebak bahwa orang yang tidur antar

enam dan delapan jam setiap malam rasa cemas akan berkurang dibandingkan

dengan mereka yang tidur lebih atau kurang dari jumlah tersebut. Seorang

konselor mungkin merasa bahwa siswa kurang membaca karena sebagian besar

waktu luang mereka dihabiskan untuk menonton televisi. Namun dalam masing-

masing kasus tidak semuanya benar. Apa yang kita hadapi hanya dugaan atau

hipotesis.

Apa yang harus dilakukan sekarang adalah menempatkan setiap dugaan ini

kemudian dilakukan pengujian secara teliti untuk mengetahui apakah kondisinya

lebih terkontrol. Untuk mengetahui spekulasi pada perhatian secara ilmiah, kita

dapat mengamati dengan seksama dan sistematis bagaimana perhatian siswa

ketika kuliah dan ketika melakukan diskusi kelas. Dokter dapat menghitung

jumlah jam seseorang saat tidur, kemudian mengukur dan membandingkan tingkat

kecemasan mereka. Konselor dapat membandingkan kebiasaan membaca dengan

siswa yang menonton televisi.

Investigasi tersebut, bukan merupakan sains jika dibuat publik. Hal ini

berarti semua aspek penyelidikan dijelaskan secara rinci sehingga penelitian ini

dapat diulang oleh siapa saja yang tertarik terhadapa hasil dari sebuah pertanyaan,

tentu saja mereka memiliki kompetensi yang diperlukan dan sumber informasi.

Prosedur swasta, spekulasi, dan kesimpulannya bukanlah ilmu pengetahuan

sampai kepada publik.

6

Page 7: Sifat Dan Masalah Penelitian

Tidak ada yang misterius, bagaimana peneliti bekerja dalam penyelidikan

akan ilmu pengetahuan yang terpercaya. Realitanya, sebagaian dari kita

melanjutkan dengan cara ini ketika mencoba untuk mencari solusi tentang

masalah yang mengganggu. Prosedur ini dibagi dalam lima langkah yang berbeda.

1) Ada semacam masalah dalam hidup yang mengganggu atau diharapkan

keadaan. Sesuatu yang mengganggu bagi kebanyakan orang yang bukan

ilmuwan,mungkin keteganggan semacam itu merupakan gangguan pada

rutinitas kita secara normal. Contoh kalau para siswa yang tidak

memperhatikan seperti yang kita inginkan atau jika kita mengalami

kesulitan dalam berteman. Untuk ilmuwan profesional, mungkin suatu

perbedaan yang tidak dapat dijelaskan dalam bidang keilmuan, sebuah

celah akan ditutup atau bisa jadi jika ingin memahami praktek

pengorbanan manusia dari segi makna sejarah.

2) Langkah-langkah yang diambil untuk menjelaskan sesuatu secara tepat

mengenai masalah atau pertanyaan, agar lebih jelas tentang apa tujuan dari

penelitian ini. Sebagai contoh, kita harus memikirkan apa yang dimaksud

dengan perhatian siswa dan mengapa itu dianggap belum cukup, peneliti

harus menjelaskan apa yang dimaksud dengan pengorbanan manusia

(misalnya, bagaimana perbedaan sejak pembunuhan?).

3) Kita mencoba untuk menentukan jenis data apa yang akan mengatasi

masalah tersebut. Secara umu, ada dua kemungkinan, kajian apa yang

sudah diketahui atau melaksanakan suatu bagian dari penelitian. Seperti

yang kita lihat, yang pertama merupakan prasyarat untuk yang kedua dan

yang kedua merupakan fokus utama dari teks ini. Dalam persiapannya, kita

harus terbiasa dengan berbagai kemungkinan untuk memperoleh data, agar

mendapatkannya langsung dari permasalahannya. Sebagai contoh, seorang

Guru bisa mempertimbangkan untuk memberikan kuesioner kepada siswa

dan memiliki seseorang untuk mengamati selama pembelajaran. Ilmuwan

dapat memutuskan untuk mengkaji catatan sejarah atau turun langsung

dalam masyarakat. Menjabarkan rincian pengumpulan data merupakan

aspek utama dalam perencanaan sebuah penelitian.

7

Page 8: Sifat Dan Masalah Penelitian

4) Kita harus memutuskan, sejauh mungkin, bagaimana kita akan menyusun

suatu data yang di dapatkan. Hal ini tidak jarang, baik dalam kehidupan

sehari-hari serta penelitian, untuk menemukan bahwa tidak semua data

dapat dipahami (disebut sebagai informasi yang berlebihan). Siapa pun

yang mencoba untuk memahami masyarakat dan tinggal di dalamnya

mungkin telah mengalami fenomena seperti ini. Seorang peneliti pasti

akan menghadapi masalah ini, begitupun seorang guru menemukan cara

untuk mengatasi kuesioner atau data yang diperoleh dari pengamatan.

5) Setelah data yang telah dikumpulkan dan dianalisis, harus di tafsirkan.

Sementara itu, tahap ini mungkin tampak sederhana, dan jarang terjadi.

Seperti yang kita tahu, salh satu bagian terpenting dari penelitian ini

adalah untuk menghindari membohongi diri sendiri (terkesan bermain-

main). Seorang guru dapat menyimpulkan bahwa murid-muridnya malas

karena mereka tidak menyukai kuliah (ceramah), tapi dia mungkin salah

menafsirkan informasi. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengorbanan

seseorang merupakan saranan untuk berusaha mengendalikan alam, namun

hali ini pula kemungkinan belum tentu benar.

Dalam berbagai penelitian, ada beberapa penjelasan untuk masalah ini. Hal

ini disebut hipotesis dan dapat terjadi pada setiap tahap penyelidikan. Beberapa

peneliti menyatakan hipotesis (misalnya, “Siswa kurang memperhatikan selama

kuliah dibandingkan selama diskusi”) tepat pada awal penelitian. Dalam kasus

lain, hipotesis muncul sebagai sebuah penelitian yang berlangsung, terkadang

bahkan ketika data yang telah terkumpul dianalisa dan diinterpretasikan. Ilmuwan

mungki menenmukan bahwa contoh pengorbanan tampak menjadi lebih umum

setelah masyarakat tersebut melakukan kontak dengan budaya lain, menunjukan

hipotesis seperti: “Pengorbanan lebih sering ketika praktek-praktek tradisional

terancam.”

Kami ingin menekankan dua hal penting dari penelitian ilmiah: kebebasan

berpikir dan prosedur umum. Di setiap langkah, sangat penting bahwa peneliti

akan bersikap terbuka sebisa mungkin untuk alternatif cara dengan fokus dan

8

Page 9: Sifat Dan Masalah Penelitian

mengklarifikasi masalah, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menafsirkan

hasil. Selanjutnya, proses tersebut harus publikasikan sebaik mungkin. Ini

bukanlah permainan swasta untuk dimainkan oleh sekelompok orang dalam. Nilai

penelitian ilmiah adalah hal itu dapat direplikasi (yaitu berulang) oleh siapa saja

yang berminat dalam melakukannya.

Secara umum urutan dari metode ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi masalah atau pertanyaan,

2. Klarifikasi masalah,

3. Menentukan informasi yang diperlukan dan bagaimana

memperolehnya,

4. Pengorganisasian informasi,

5. Menafsirkan hasil.

Singkatnya, esensi dari semua penelitian berasal dari rasa keingintahuan,

suatu keinginan untuk mencari tahu bagaimana dan mengapa hali terjadi,

termasuk mengapa orang melakukan hal-hal yang mereka lakukan, serta apakah

cara-cara tertentu dalam melakukan sesuatu bekerja lebih baik daripada yang lain.

Suatu persepsi umum menyatakan ilmu pengetahuan menumbuhkan

gagasan yang ada tetap, sekali, dan untuk semua pertanyaan, jawaban tertentu. Hal

ini memberikan kontribusi untuk umum, namu disayangkan, kecenderungan untuk

menerima, dan secara ketat mematuhi, disederhanakan solusi untuk masalah yang

sangat kompleks. Sementara kepastian menarik, bertentangan dengan premis ilmu

yang mendasar: semua kesimpulan harus dilihat sebagai tentatif dan dapat

berubah, sebaiknya ide-ide baru dan surat bukti baru. Hal ini sangat penting bagi

para peneliti pendidikan untuk menjaga pemikiran ini, karena permintaan untuk

jawaban dari orang tua, administrator, guru, dan politisi sering berlangsung sengit.

Sebuah contoh bagaimana perubahan ilmu pengetahuan ditampilkan lebih dalam

tentang penelitian kota pada halaman 8.

Selama beberapa tahun, telah terjadi kecenderungan yang kuat terhadap

kebudayaan barat dengan menghargai seluruh jenis informasi ilmiah. Dalam

beberapa tahun terakhir, keterbatasan pandangan ini telah menjadi semakin

9

Page 10: Sifat Dan Masalah Penelitian

dikenal dan dibahas di pendidikan, ada pendapat dengan cara lain untuk

mengetahuinya, selain ilmiah, setidaknya harus dipertimbangkan.

Sebagaimana telah diketahui, ada banyak cara untuk mengumpulkan informasi

mengenai duni di sekitar kita.

D. JENIS PENELITIAN

Kita semua terlibat dalam suatu tindakan yang mempunyai beberapa

karakteristik dalam penelitian formal, walaupun saat itu kita tidak menyadari hal

tersebut.kami akan mencoba menerapkan metode pembelajaran baru, bahan ajar

baru, buku pelajaran baru, kemudian akan dibandingkan dengan apa yang

dilakukan saat ini dengan yang dilakukan tahun lalu. Seorang guru sering

meminta pendapat kepada siswa dan rekan-rekan mengenai kegiatan sekolah dan

dalam pembelajaran. Melakukan wawancara kepada konselor, mahasiswa, dosen,

dan orang tua mengenai kegiatan sekolah. Pengurus sekolah selalu mengadakan

pertemuan staf pengajar secara rutin untuk membahas seberapa besar

permasalahan yang terjadi antara dewan sekolah dengan pengurus sekolah, dewan

sekolah dengan guru, guru dengan siswa, dan satu sama lain.

Kami mengamati, menganalisis, mempertanyakan, menyatakan hipotesis,

dan mengevaluasi. Namun kami jarang melakukan hal-hal secara sistematis. Kami

mengamati dibawah kondisi yang terkendali. Mungkin karena instrumen yang

digunakan juga akurat dan dapat diandalkan. Kami juga menggunakan beberapa

teknik penelitian dan metodologi yang dimiliki.

Jangka waktu penelitian dapat diartikan semacam “hati-hati, sistematis,

belajar bersabar dalam investigasi di beberapa bidang ilmu pengetahuan.

Penelitian dasar berkaitan dengan mengklarifikasi proses dasar, dengan hipotesis

yang dinyatakan sebagai teori. Para peneliti yang terlibat dalam studi penelitian

tidak terlalu tertarik untuk meneliti efektivitas praktik pendidikan khusus.

Contohnya penelitian dasar yang mungkin menjadi upaya untuk memperbaiki

dalam tahap teori pengembangan “Erickson’s psychological”. Penelitian terapan,

10

Page 11: Sifat Dan Masalah Penelitian

di sisi lain, tertarik untuk meneliti efektivitas praktek pendidikan tertentu. Peneliti

terlibat dalam kajian penelitian terapan yang ingin menyelidiki sejauh mana teori-

teori tertentu dapat berfungsi dalam situasi yang sederhana. Sebuah contoh, upaya

seorang peneliti untuk mengetahui apakah teori tertentu dapat diterapkan

bagaimana anak-anak belajar membaca untuk siswa kelas pertama yang non-

pembaca. Banyak penelitian yang menggabungkan dua jenis penelitian. Sebagai

contoh, penelitian yang meneliti efek dari perilaku guru tertentu pada siswa

sekaligus menguji teori kepribadiannya.

Berbagai metodologi yang sesuai dengan kerangka penelitian. Secara lebih rinci

akan di bahas pada bagian 4 dan 5.

1. PENELITIAN EKSPERIMEN

Penelitian eksperimen adalah metode ilmiah yang pasti/meyakinkan.

Karena peneliti benar-benar menerapkan perlakuan yang berbeda dan mengkaji

pengarugnya, hasil dari penelitian ini mengarah pada penafsiran yang jelas.

Sebagai contoh, berikut ini ada sebuah grafik dari hasil penelitian eksperimen.

Untuk lebih rincinya akan dibahas dalam Bab 13.

11

Page 12: Sifat Dan Masalah Penelitian

Bentuk lain dari penelitian eksperimen yaitu penelitian dengan subjek

tunggal yang melibatkan kajian secara intensif satu individu atau satu kelompok

dari waktu ke waktu. Desain ini sangat tepat ketika belajar secara individu dengan

karakteristik khusus dengan pengamatan langsung. Jenis penelitian ini akan

dibahas secara rinci di Bab 14.

2. PENELITIAN KORELASIONAL

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

atau lebih untuk memahami suatu fenomena dengan cara menentukan tingkat atau

derajat hubungan di antara variabel-variabel tersebut. Jenis penelitian ini dapat

membantu memprediksi secara cerdas. Singkatnya, penelitian ini bertujuan untuk

menyelidiki sejauh mana hubungan salah satu atau beberapa jenis objek yang ada.

Secara umum, orang akan melakukan penelitian ini untuk mencari dan

menggambarkan hubungan yang mungkin terjadi, tanpa berusaha untuk merubah

kejadian tersebut. Penelitian ini akan dibahas secara rinci dalam Bab 15.

3. PENELITIAN KAUSAL KOMPARATIF

Penelitian kausal komperatif adalah penelitian yang dilakukan untuk

membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda dan

menemukan hubungan sebab-akibat tanpa memberikan perlakuan terhadap

variabel yang telah ada. Penelitian ini terbatas, karena tidak adanya kontrol

terhadap variabel bebas. Dalam batas-batas pemilihan yang dapat dilakukan,

peneliti harus mengambil fakta-fakta yang dijumpainya tanpa kesempatan untuk

mengatur kondisi-kondisinya atau memanipulasikan variabel-variabel yang

mempengaruhi fakta-fakta yang dijumpainya itu. Untuk dapat mencapai

kesimpulan yang sehat, peneliti harus mempertimbangkan segala alasan yang

mungkin ada atau hipotesis-hipotesis saingan yang mungkin diajukan yang

12

Page 13: Sifat Dan Masalah Penelitian

dimungkinkan mempengaruhi hasil-hasil yang dicapai. Penelitian ini akan dibahas

secara rinci dalam Bab 16.

4. PENELITIAN SURVEI

Penelitian survei adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan untuk pemngumpulan data yang luas dan banyak. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang mengumpulkan informasi tentang karakteristik, tindakan, pendapat dari sekelompok responden yang representatif yang dianggap sebagai populasi.

Kesulitan dalam penelitian ini diantara yaitu:

1. membuat/memastikan pertanyaan yang jelas dan tidak menyesatkan,

2. mendapatkan narasumber yang serius dan jujur,

3. jumlah kuesioner yang cukup sehingga dapat dianalisis secara efektif dan

bermakna.

Keuntungan penelitian survei yaitu mempunyai potensi untuk mendapatkan

informasi dari sampel yang cukup besar. Penelitian ini akan dibahas secara rinci

dalam Bab 17.

5. PENELITIAN ETNOGRAFI

Etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos dan graphos. Yang berarti

tulisan mengenai kelompok budaya. Sedangkan Menurut Le Clompte dan

Schensul etnografi adalah metode penelitian yang berguna untuk menemukan

pengetahuan yang terdapat atau terkandung dalam suatu budaya atau komunitas

tertentu

Penelitian etnografi adalah penelitian yang melakukan studi terhadap

kehidupan suatu kelompok masyarakat secara alami untuk mempelajari dan

menggambarkan pola budaya satu kelompok tertentu dalam hal kepercayaan,

bahasa, dan pandangan yang dianut bersama dalam kelompok itu.

13

Page 14: Sifat Dan Masalah Penelitian

Penelitian ini mendokumentasikan atau menggambarkan pengalaman

sehari-hari seseorang dengan mengamati dan wawancara. Misalnya, sebuah SD

dapat diamati para siswa dan guru yang terlibat dapat diwawancarai dalam upaya

untuk menjelaskan sebanyak mungkin, apa yang terjadi di dalam ruang kelas.

Mendeskripsikan suasana sosial kelas, tingkat kecerdasan dan emosi siswa, cara

guru dalam bertindak dan berinteraksi terhadap siswa dari etnis yang berbeda,

jenis kelamin, bagaimana aturan di dalam kelas dimodifiksi dan ditegakkan, jenis

pertanyaan yang diberikan guru dan siswa, dan lain sebagainya. Data tersebut

dapat berupa kaset audio, rekaman video diskusi kelas, contoh rencana

pembelajaran guru, hasil pekerjaan siswa, flowchart yang menggambarkan arah

dan frekuensi beberapa jenis komentar (misalnya, jenis pertanyaan yang diajukan

oleh guru dan siswa).

6. PENELITIAN SEJARAH

penelitian sejarah adalah metode atau cara yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan permasalahannya.

Dalam penelitian ini, beberapa aspek dari masalalu dipelajari, baik meneliti

dokumen dari masalalu atau dengan melakukan wawancara kepada orang-orang

yang hidup pada masa itu. Peneliti kemudian mencoba untuk merekontruksi

seakurat mungkin apa yang terjadi selama waktu itu dan menjelaskan mengapa hal

itu terjadi. Penelitian ini akan dibahas secara rinci dalam Bab 22.

7. PENELITIAN TINDAKAN

Penelitian tindakan berbeda dari semua metodologi sebelumnya. Penelitian

ini berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau

pemecahan masalah pada suatu kelompok subyek yang diteliti dan mengamati

tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan

lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi

14

Page 15: Sifat Dan Masalah Penelitian

dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Penelitian tindakan akan

dibahas secara rinci dalam Bab 24.

E. SEMUA MEMILIKI NILAI

Metode penelitian yang dijelaskan secara singkat di atas semuanya

memiliki nilai dalam pendidikan. Metodologi sebagian besar bergantung pada

jenis pertanyaan yang spesifik dalam konteks penelitian itu terjadi. Tujuan dari

buku ini adalah untuk membantu mempelajari bagaimana dan kapan harus

menggunakan beberapa metode tersebut.

F. JENIS PENELITIAN UMUM

1. PENELITIAN DESKRIPTIF

Penelitian ini menggambarkan keadaan tertentu secara hati-hati dan

sepenuhnya tanpa dilebih-lebihkan. Penelitian ini disebut juga penelitian non-

eksperimen, dikatakan demikian karena penelitian ini seseorang yang meneliti

tidak melakukan manipulasi variabel dan juga selalu mengutamakan fakta,

sehingga peneliti ini murni menjelaskan dan menggambarkannya. Salah satu

contoh dari penelitian ini ditemukan dalam botani dan zoologi, dimana masing-

masing varietas tanaman dan spesies hewan yang dijelaskan dan disusun secara

cermat dalam kategori taksonomi yang berguna.

2. PENELITIAN ASOSIASI

Penelitian pendidikan ingin melakukan lebih dari sekedar menggambarkan

situasi atau peristiwa. Mereka ingin tahu jika misalnya, perbedaan prestasi terkait

dengan hal-hal seperti perilaku guru, pola makan siswa, minat siswa, atau sikap

orang tua. Dengan menyelidiki hubungan tersebut, peneliti mampu memahami

fenomena secara lebih lengkap. Selanjutnya, mengidentifikasi hubungan yang

15

Page 16: Sifat Dan Masalah Penelitian

memungkinkan seseorang dapat membuat prediksi/dugaan. Apakah peneliti

mengetahui bahwa minat siswa yang berhubungan dengan prestasi, misalnya

mereka dapat memprediksi bahwa siswa yang tertarik pada topik/pembelajaran

akan menunjukan prestasi yang lebih tinggi dalam topik/pembelajaran daripada

siswa yang kurang tertarik. Penelitian yang menyelidiki hubungan di atas disebut

sebagai penelitian asosiasi. Jadi Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel

atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan

diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori

yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu

gejala. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, data yang

diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik

yang digunakan kemudian diinterprestasikan.

3. PENELITIAN INTERVENSI

Penelitian intervensi adalah setiap tindakan terhadap subjek penelitian

yang dengan tindakan tersebut menimbulkan efek, dan efek inilah yang kemudian

dipelajari. Dari metode-metode penelitian yang di bahas sebelumnya, pada sebuah

penelitian, efek dari metode pembelajaran yang berbeda pada pembelajaran

konsep yang juga melaporkan hubungan antara pembelajaran konsep dan jender

adalah contoh dari sebuah penelitian yang bersifat intervensi.

4. PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

Penelitian kuantitatif biasanya yang mendasari anggapan bahwa fakta dan

opini dapat dipisahkan, sehingga dunia merupakan realitas tunggal yang terdiri

dari fakta-fakta yang dapat ditemukan. Sedangkan penelitian kualitatif

menganggap bahwa duni terdiri dari beberapa realita, kontruksi sosial dari opini

individu yang berbeda dari situasi yang sama.

16

Page 17: Sifat Dan Masalah Penelitian

Penelitian kuantitatif biasanya digunakan dalam penelitian yang bertujuan

untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan

statistik, untuk menunjukan hubungan antara variabel, dan ada pula yang bersifat

mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

banyak hal. Sedangkan, penelitian kualitatif digunakan oleh seseorang yang ingin

tahu suatu masalah yang terjadi dengan cara “sangat mendalam”. Oleh sebab itu

metode yang digunakan wawancara mendalam, observasi lapangan, pengamatan,

pencatatan.

Kadang-kadang peneliti menggunakan kedua pendekatan kualitatif dan

kuantitatif dalam penelitian yang sama. Jenis penelitian ini disebut sebagai

penelitian mixedmethods. Keuntungannya adalah bahwa dengan menggunakan

metode ini, peneliti akan lebih mampu mengumpulkan dan menganalisis data

yang lebih banyak dari jenis yang berbeda dibandingkan jika hanya menggunakan

satu pendekatan saja.

G. META ANALISIS

Meta analisis merupakan upaya untuk mengurangi keterbatasan penelitian

individual dengan berusaha menemukan semua penelitian pada topik tertentu dan

kemudian menggunakan cara statistik untuk mensintesis hasil penelitian tersebut.

Singkatnya, Meta analisis merupakan suatu pendekatan statistik ke arah studi

agregasi pada penelitian independen. Meta analisis adalah suatu bentuk penelitian

kuantitatif yang menggunakan angka-angka dan metode  statistik dari beberapa

hasil penelitian untuk mengorganisasikan dan menggali informasi sebanyak

mungkin dari data yang diperoleh, sehingga mendekati kekomprehensifan dengan

maksud-maksud lainnya. Salah satu syarat yang diperlukan dalam melakukan

meta analisis adalah pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian yang sejenis.

17

Page 18: Sifat Dan Masalah Penelitian

H. ANALISIS KRITIS PENELITIAN

Dalam teks pengantar, kita tidak dapat berharap untuk berlaku adil dengan

banyaknya argumen dan kritikan masalah yang terjadi selama bertahun-tahun.

Apa yang bisa dilakukan saat ini yaitu memberikan pengantar dari beberapa

pertanyaan tersebut.

Masalah pertama adalah realita, seperti pada umumnya mahasiswa sangat

menyadari suatu filosofi, tidak ada cara untuk menunjukan apakah sesuatu “benar-

benar ada.” Misalnya, tidak ada cara untuk membuktikan secara meyakinkan

bahwa saya melihat yang saya sebut pensil (misalnya, orang lain tidak dapat

melihatnya, mereka mungkin tidak mampu mengatakan di mana saya mencari,

karena mungkin saya sedang bermimpi.

Masalah kedua adalah komunikasi. Di asumsikan bahwa kita bisa sepakat

dari beberapa hal yang “nyata.” Meskipun begitu, para kritikus bependapat bahwa

hampir mustahil menunjukan pemakaian istilah yang sama untuk mengidentifikasi

semuanya. Sebagai contoh, diketahui bahwa suku Inuit mempunyai banyak makna

kata yang berbeda seperti kata salju “snow” dalam bahasa inggris. Untuk kata

yang lain, secara hati-hati dalam mendefinisikan istilah sederhana seperti sepatu,

kemungkinanya selalu tetap merupakan salah satu sepatu orang tersebut bukan

yang lain. Banyak bahasa yang tidak tepat.

Maslah ketiga adalah masalah nilai-nilai. Secara historis, para ilmuwan

seringkali mengklaim bebas nilai, yang “objektif”, dalam melakukan penelitian

mereka. Para kritikus berpendapat, bahwa apa yang dipelajari dalam ilmu sosial,

termasuk topik permasalahan dalam pendidikan yang bersangkutan bertujuan

dibangun secara sosial.

Maslah keempat adalah masalah dari asumsi tak tertulis. Asumsi adalah

segala sesuatu yang diambil untuk diuji atau diperiksa. Meskipun masalah

tersebut serupa dengan masalah sebelumnya, tidak hanya terbatas pada nilai tetapi

berlaku untuk kedua asumsi umum dan khusus bahwa para peneliti membuat

penelitian tertentu yang berkaitan.

18

Page 19: Sifat Dan Masalah Penelitian

Maslah kelima adalah masalah konsekuensi sosial. Teori kritis

berpendapat bahwa penelitian tradisional berupaya (termasuk pendidikan)

didominasi kepentingan politik, yang terbaik, konservatif atau paling buruk, yang

menindas. Mereka menunjukan bahwa penelitian tersebut selalu berfokus pada

peningkatan praktek-praktek yang sudah ada bukannya memunculkan masalah

sendiri.

Mari kita periksa masing-masing masalah ini dalam kaitanya dengan

contoh hipotesis. Misalkan seorang peneliti memutuskan untuk mempelajari

efektivitas dalam logika formal meningkatkan kemampuan siswa SMA untuk

menganalisis pendapat sampai pada kesimpulan dari data. Oleh karena itu dalam

hal desain penelitian setidaknya memberikan sebagian jawaban yang efektif. Mari

kita kaji lima masalah tersebut dalam kaitannya dengan penelitian ini.

1. Masalah realita, kemampuan tersebut (analisis argumen dalam mencapai

kesimpulan yang akurat) jelas dan abstrak.

2. Masalah komunikasi, dengan asumsi bahwa kemampuan ini memang ada,

dapat di definisikan dengan baik sehingga dapat menghasilkan komunikasi

yang berarti. Tetapi definisi yang jelas tidak selalu menjamin bermaknanya

suatu komunikasi.

3. Masalah nilai, para peneliti memutuskan untuk menyelidiki hasil seperti

yang ada dalam penelitian ini, membuat asumsi bahwa hasil yang

baik/diinginkan (maka akan ditingkatkan) atau tidak diinginkan (maka

akan berkurang).

4. Masalah asumsi tak tertulis, dalam melaksanakan penelitian tersebut,

peneliti berasumsi tidak hanya hasil yang di inginkan. Beberapa temuan,

penelitian mempunyai pengaruh dalam pendidikan. Jika tidak, penelitian

ini tidak lebih dari sebuah latihan akademis saja. Metode penelitian

pendidikan sering dikritik karena mengarah pada praktek yang disarankan,

karena berbagai alasan, dan tidak mungkin untuk dilaksanakan.

5. Masalah konsekuensi sosial, implikasi sosial dari penelitian tersebut

dipertimbangkan karena hal ini. Para kritikus mungkin menyatakan bahwa

19

Page 20: Sifat Dan Masalah Penelitian

sementara penelitian ini dipertahankan sebagai usaha ilmiah, yang akan

memiliki dampak negatif secara keseluruhan.

I. TINJAUAN SINGKAT PROSES PENELITIAN

Terlepas dari metodologi, semua peneliti terlibat dalam beberapa kegiatan

serupa. Hampir semua rencana penelitian yang meliputi, pernyataan masalah,

hipotesis, definisi, tinjauan pustaka, sampel, tes atau alat ukur lainnya, deskripsi,

prosedur penelitian, termasuk jadwal dan waktu, serta penjelasan data yang di

analisis. Berikut merupakan gambaran singkat sebelum dilanjutkan.

Gambar 1.4 menyajikan skema komponen penelitian. Garis panah yang padat

menunjukkan urutan komponen yang disajikan pada umumnya dalam proposal

atau laporan penelitian. Urutan perencanaan penelitian tersebut yaitu

permasalahan atau masalah penelitian, hipotesis, definisi, dan seterusnya. Garis

panah patah-patah menunjukan penyimpangan yang mungkin terjadi dari

perencanaan tersebut. Misalnya, pertimbangan instrumen sering kali

menyebabkan perubahan sampel, mengklarifikasi pertanyaan dapat memberi saran

jenis desain yang paling tepat. Pola nonlinear dimaksudkan untuk menunjukan

bahwa dalam prakteknya, prosesnya tidak harus mengikuti urutan yang tepat.

Faktanya, peneliti yang berpengalaman sering menganggap komponen tersebut

secara bersamaan ketika mereka mengembangkan rencana penelitian.

20

Page 21: Sifat Dan Masalah Penelitian

BAB III

MASALAH PENELITIAN

Apa yang dimaksud dengan “masalah penelitian”?

Masalah penelitian adalah masalah yang layak untuk diteliti

Merupakan masalah yang menimbulkan ketidakpuasan dengan harapan

Sesuatu yang dirasa menyulitkan sehingga perlu untuk diubah

Suatu proses yang tidak berjalan dengan baik

Kondisi yang perlu ditingkatkan

Kesulitan yang harus diatasi

Pertanyaan yang memerlukan jawaban

Pertanyaan penelitian

Pada umumnya masalah penelitian merupakan pertanyaan yang akan

menjadi fokus penyelidikan dan menentukan metode yang akan digunakan.

Berikut ini adalah contoh pertanyaan penelitian yang menentukan arah bagi

metodelogi yang akan digunakan;

Apakah pembelajaran yang berpusat pada siswa lebih mampu

meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan pembelajaran

tradisional? (penelitian eksperimental)

Pembelajaran seperti apakah yang umunya terjadi setiap hari di sekolah

dasar? (penelitian etnografi)

Apakah dalam buku sains sekolah SD terdapat miskonsepsi? (Analisis isi)

Bagaimana kita dapat memprediksi siswa manakah yang mengalami

kesulitan belajar pada topik tertentu? (penelitian korelasional)

Bagaimana sikap orang tua terhadap program konseling di sekolah?

(penelitian survey)

Pertanyaan di atas seringkali muncul dalam tugas guru atau peneliti berdasarkan

observasi atau pengalamannya dan pertanyaan ini seringkali memerlukan

21

Page 22: Sifat Dan Masalah Penelitian

penyelidikan yang lebih mendalam. Untuk itu seorang peneliti perlu

mengumpulkan sejumlah informasi untuk menjawabnya.

Ada pula pertanyaan yang sulit dijaring informasinya, misalnya:

Apakah filsafat perlu dimasukkan dalam kurikulum SMA?

Apa makna kehidupan?

Pertanyaan pertama berkaitan dengan nilai : baik dan buruk, perlu dan tidak perlu,

jadi, tidak dapat diamati. Namun pertanyaan pertama di atas dapat menjadi

pertanyaan penelitian bila kalimatnya diubah:

“ Apakah masyarakat merasa perlu memasukkan filsafat dalam kurikulum SMA?”

Dengan pertanyaan di ats kita dapat mengumpulkan data untuk menjawab

pertanyaan penelitian.

Pertanyaan kedua bersifat metafisika, di luar jangkauan pengalaman kita dan

bersifat transendental. Pertanyaan ini memerlukan jawaban yang bersifat

akumulasi dari sejumlah informasi.

Karakteristik pertanyaan penelitian

1. Pertanyaan bersifat feasible, dapat diselidiki sesuai dengan tenggang

waktu, energi dan dana yang terbatas

2. Pertanyaan jelas: dapat dipahami oleh orang lain

3. Pertanyaan bermakna untuk diteliti karena akan memberikan kontribusi

penting secara keilmuan

4. Pertanyaan hendaknya menyelidiki hubungan meskipun tidak selalu

Kita bahas satu persatu

1. Pertanyaan penelitian harus feasible

Pertanyaan penelitian yang feasible adalah Pertanyaan yang dapat diteliti

melalui sumber-sumber yang ada. Pertanyaan tertentu misalnya tentang

‘eksplorasi angkasa’ atau ‘efek jangka panjang terhadapp para astronot

yang mengikuti program penelitian luar angkasa’ jelas memerlukan dana

yang besar dan memerlukan waktu yang lama. Dalam bidang farmasi,

22

Page 23: Sifat Dan Masalah Penelitian

kedokteran, pertanian dan militer, penelitian dilakukan oleh orang yang

terlibat langsung dalam kegiatan praktek. Namun dalam bidang

pendidikan, penelitian yang dilakukan oleh guru masih sangat kurang.

Pada umumnya dilakukan oleh orang dil luar sekolah, seperti Dosen dan

mahasiswanya yang ditunjang oleh waktu dan dana yang terbatas,

sehingga mungkin sajafisibilitasnya tidak ada.

Contoh:

Bagaimana pendapat siswa tentang program pembelajaran berbasis

komputer untuk topik tentang sintesis protein? (feasible)

Bagaimanakah efeknya terhadap hasil belajar siswa, bila masing-

masing siswa memiliki komputer pribadi untuk digunakan selama

satu semester? (tidak terlalu feasible)

2. Pertanyaan penelitian harus jelas

Pertanyaan penelitian harus mencerminkan apa yang akan diteliti, atau

yang menjadi fokus penelitian

Contoh:

a) Apakah pembelajan berorientasi humanistic efektif?

Bagi sebagian orang pembelajaran berorientasi humanistic

mungkin jelas, tetapi orang lain mungkin tidak memahami apa

yang dimaksud dengan “pembelajaran berorientasi humanistic”

tersebut. Apa karakteristiknya? Bagaimana strategi

pembelajarannya? Bagaimana kegiatan pembelajarannya? Apa

kegiatan siswa dan guru? Media apa yang digunakan?

Pertanyaan di atass akan jelas bila diubah menjadi “Bagaimanakah

efektifitas pembelajaran yang berorientasi humanistic?”

b) “Bagaimana perasaan guru terhadap kelas khusus bagu anak

berorientasi humanistic?”

Guru dalam pertanyaan di atas perlu diklarifikasi: guru kelas

berapa? Mengajar apa? Siswa usia berapa yang dilibatkan?

Pengalaman belajar apa yang diberikan?

23

Page 24: Sifat Dan Masalah Penelitian

“perasaan guru juga ambisius” Apakah berarti pendapat guru?

Reaksi emosional guru? Atau tentang kegiatan guru? kelas khusus

dan anak cacat juga perlu diklarifikasi.

Dalam konsep pendidikan saat ini banyak istilah yang perlu dijelaskan,

misalnya kurikulum inti, kegiatan pembelajaran, pengelolaan yang efektif,

pendekatan yang kontruktivistik, dll. Oleh karena itu perlu ada penjelasan

istilah, yang dapat dilakukan melalui:

a) Pendekatan kamus: ada banyak keterbatasan, kurang dianjurkan

b) Definisi istilah memalui contoh

c) Mendefinisikan variabel penelitian secara operasional, bagaimana

kegiatan dilakukan, bagaimana data dijaring, termasuk variabel

bebas ataukah variabel tak bebas. Definisi variabel sangat

membantu dalam menjelaskan variabel

Penjelasan istilah sangat penting bagi peneliti untuk menentukan arah bagi

tekhnik pengumpulan dan analisis data.

3. Pertanyaan penelitian harus bermakna

Maksudnya berharga untuk dilteliti dan memiliki kontribusi secara

keilmuan karena suatu penelitian memerlukan energi, waktu, materi, dana

dan sumber-sumber lain yang perlu dihargai maka hasilnyapun perlu

dihargai sebagai karya penelitian.

Untuk itu peneliti perlu bertanya tentang: Apa manfaat hasilnya? Apakah

mempunyai implikasi untuk meningkatkan praksis pembelajaran? Apakah

untuk menentukan arah kebijakan? Apakah untuk menentukan arah

kebijakan? Apakah untuk perencanaan program?

Ada 2 kelemahan proposal yaitu terlalu banyak asumsi dan terlalu

membesar-besarkan implikasi penelitian.

4. Pertanyaan bersifat etis

Rumusan pertanyaan hendaknya tidak menyinggung perasaan pihak lain,

baik secara langsung maupun tak langsung. Kalimat sopan dan tertata

dengan baik.

24

Page 25: Sifat Dan Masalah Penelitian

Untuk penelitian korelasional atau kausal komparatif, pertanyaan

penelitian hendaknya mencerminkan hubungan yang dikaji. Untuk

penelitian lain kadang-kadang juga memerlukan pertanyaan yang

mencerminkan hubungan.

Kesimpulan:

Masalah penelitian sebaiknya dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan

Pertanyaan penelitian hendaknya dapat memberi arah bagi proses

penelitian

Pertanyaan penelitian yang baik memiliki 4 ciri: feasible, jelas,

bermakna dan etis, kadang-kadang perlu mencerminkan adanya

hubungan

Ada 3 cara menjelaskan istilah: definisi kamus, definisi melaui

contoh dan definisi operasional

Definisi operasional menggambarkan tentang bagaimana suatu

istilah diukur atau diidentifikasi

25