SidangTugas Akhir Implementasi Lean Thinking untuk Meminimalkan Waste pada Proses Pemasaran Pelumas di PT. PERTAMINA (PERSERO) UPMS V Surabaya Disusun oleh : Ruly Kurniadi 2508100090 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Moses L. Singgih, MSc., MRegSc., Ph.D NIP 195908171987031002
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Sidang Tugas Akhir
Implementasi Lean Thinking untuk MeminimalkanWaste pada Proses Pemasaran Pelumas di PT.PERTAMINA (PERSERO) UPMS V Surabaya
Disusun oleh :Ruly Kurniadi2508100090
Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Moses L. Singgih, MSc., MRegSc., Ph.DNIP 195908171987031002
Bagaimana meningkatkan kinerja pemasaran dalamaktivitas internal untuk menjadi value added dengan
mengurangi waste pada proses pemasaran pelumas diPT. Pertamina UPMS V dengan menggunakan pendekatan
lean thinking.
Tujuan
Mengidentifikasi waste yang paling berpengaruhterhadap proses pemasaran pelumas
Memberikan rekomendasi solusi perbaikanterhadap waste kritis yang terjadi untukmeningkatkan produktivitas pemasaran
Mengetahui dan mencari penyebab waste kritisyang terjadi pada proses pada proses pemasaranpelumas
Manfaat
Mengurangi waste dari proses pemasaran yang berlebihan sehingga perusahaan dapat mencapai efisiensi yang tinggi dan menjadi perusahaan yang lean.
Memberikan informasi padaperusahaan mengenai waste yang sebenarnya terjadipada proses pemasaranproduk di PT. PertaminaUPMS V
Pengurangan aktivitas non value added akan berperanpenting bagi peningkatankinerja pemasaran diperusahaan
Perusahaan dapat melakukanlangkah perbaikan untukmengeliminasi waste kritisagar dapat mencakup pasaryang lebih luas.
Ruang LingkupPenelitian
1
Penelitian hanyadilakukan pada
bagian pemasaranpelumas di PT.
Pertamina UPMS V.
2
Penggunaan data sekunder dilakukan
bila terjadiketerbatasan data
primer, data sekunderini diperoleh dari hasilbrainstorming denganpihak perusahaan.
Batasan
3
Waste yang menjadiobjek penelitian
adalah yang termasuk di dalam 7 waste lean thinking for
marketing
Ruang LingkupPenelitian
Asumsi
1
Tidak terdapatperubahan prosesbisnis di PT. Pertamina UPMS V selama periodepenelitian dilakukan.
2
Kebijakan padastrategi pemasarantidak ada perubahansecara signifikanselama penelitian
3
Tidak adaperbedaan antaramerk pelumas dankategori pelumas
Produktivitas
Penggunaan sumber daya (input) secaraefisien dalam menghasilkan barang danatau jasa (output) (Sumanth, 1985)
Pemasaran
Pemasaran adalah Proses yang melibatkan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian, yang meliputi barang, jasa, dan gagasan, yang bergantung pada pertukaran, danmemiliki tujuan yang bernilai danmenghasilkan kepuasan bagi semuapihak yang terlibat (Kotler, 2000).
PRODUKSI
PEMASARAN
PELANGGAN
KEU
AN
GA
N
PERSO
NA
LIA
Marketing Capabilities and Performance Scales
Nomor Elemen Indikator
1 Pricing
Mengembangkan kemampuan teknik penetapan harga jual
Mengembangkan pengetahuan tentang strategi penetapan harga jual kompetitorMengembangkan monitoring system perubahan hargakompetitor
2 Product Development
Mengembangkan produk / servis baruMenambahkan teknologi baru dalam pengembangan produkMengembangkan keilmuan tentang koordinasi dalam peluncuran produk baruMendapatkan suara konsumen tentang spesifikasi produkbaru yang diinginkan
3 Channel Management
Mengembangkan hubungan baik dengan distributorMendapatkan pengetahuan tentang distribution partner
Menetapkan tingkat servis yang tinggi terhadap distributor
4 Marketing CommunicationMenggunakan jasa periklananMengembangkan pelayanan suara konsumen
Marketing Capabilities and Performance Scales
(Eng dan Jones, 2009)
Nomor Elemen Indikator
5 Selling
Memberikan pelatihan kepada sales people
Mengembangkan manajemen penjualan dan sistem kontrol
Memberikan dukungan penjualan yang efektif kepada sales people
6 Market Information Management
Mendapatkan informasi mengenai konsumen dan kompetitor
Melakukan penelitian terhadap pasar untuk menentukan program-program pemasaran yang efektif
Melacak keinginan dan kebutuhan konsumen Menganalisis informasi mengenai pasar
7 Marketing PlanningMenentukan strategi pemasaranMenentukan target dan segmen pasar
8 Marketing Implementation
Mengetahui bagaimana mengaplikasikan strategi pemasaran ke kegiatanpemasaran
Mengembangkan monitoring system untuk performansi pemasaran
LEAN
Lean Thinking adalah suatu pendekatan untukmereduksi atau bahkan mengeliminasi segala aktivitasmanufaktur yang tidak memberikan nilai tambah (non-value added). Tentunya tidak semua aktivitas yangtidak memberikan nilai tambah dihilangkan karena hal-hal yang termasuk non-value added belum tentu tidakdibutuhkan ( Hardiansyah, 2011).
Lean Marketing merupakan proses sebuah pendekatansistematis yang mereduksi atau bahkan mengeliminasiwaste secara kontinyu dan diharapkan dapatmeningkatkan penjualan dalam proses pemasaran diperusahaan.
Lean Manufacturing Lean Marketing
Konversi
No Waste Lean Manufacturing Lean Marketing (Mark, 2008) Lean Marketing
1 Over production
Produksi melebihipermintaan
Terlalu banyak promosi dan diskon
Terlalu luas pasar yang dituju
2 WaitingMenunggu Proses
Produksi sebelumnya, keputusan, dan otorisasi
Menunggu prosespenggandaan formulir
Menunggu fasilitas yang diperlukan dalam proses
pemasaran
Menunggu proses input identitas pelanggan
Menunggu persetujuan pimpinan
Tinjauan keuangan Perijinan periklanan
3 Transportation
Pemindahan material yang terlalu sering dan penundaan pergerakan
material
Pemindahan data pada satuarea ke area yang lain Pemindahan berkas
perijinan pemasaranPemindahan brosur pada satuarea ke area yang lain
Konversi
No Waste Lean Manufacturing Lean Marketing (Mark, 2008) Lean Marketing
4 Inappropriate Processing
Proses atau proseduryang tidak perlu dan
tidak menambah nilaidari produk itu sendiri
Proses atau prosedur pemasaran yang tidak terdefinisi secara jelas
Proses pemasaran tindak fokus pada tujuan
Proses pemasaran tidakdapat mencapai target
5 Excess Inventory Terlalu banyak WIP dan produk akhir
Tidak terdapat sumber dayayang cukup untuk melayani
konsumen
Terlalu banyak penyimpanan brosur
yang dihasilkan
6 Unnecessary Motion
Terlalu banyak pergerakan operator
yang tidak sesuai dengan SOP
Pergerakan pegawai yang berlebihan
Kegiatan yang dilakukantidak sesuai dengan
prosedur prosespemasaran
7 Defect Terdapat produk cacat Konsumen tidak melakukan transaksi
Tidak terjalin hubunganberkelanjutan terhadap
pelanggan
LEAN
Tools
Big Picture Mapping
Root Cause Analysis
Failure Mode and
Effect Analysis
Big Picture Mapping
Big picture mapping merupakan sebuah tool yang diadopsidari sistem produksi Toyota, merupakan tool yang digunakanuntuk menggambarkan sistem secara keseluruhan dan valuestream yang ada di dalamnya (Ridwan dan Ekawati, 2008).
Root Cause Analysis
Metode Root Cause Analysis (RCA) merupakan suatumetode yang digunakan untuk mengidentifikasi akarpenyebab terjadinya permasalahan. RCA merupakansuatu metode evaluasi terstruktur untukmengidentifikasi akar penyebab (root cause) pada suatukejadian yang tidak diharapkan (undesired outcome) danlangkah-langkah yang diperlukan untuk mencegahterulangnya kejadian yang tidak diharapkan (undesiredoutcome) (Rembulan, 2012).
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) inidikembangkan mulai tahun 1962 yang dikenal sebagai suatumetode untuk melakukan analisis, reliabilitas, analisis resiko,dan manajemen resiko yang berhubungan dengan produk, jasa,maupun proses yang terjadi (Aldridge and Dale, 2003)
occurrence severity detection
Risk Priority Number (RPN)
Penelitian Terdahulu
PenelitiProcess
Improvement Tools
Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Hines, P. dan Taylor, D. (2000) Lean Thinking
Implementasi lean thinking dalamperusahaan
Tahapan-tahapan secara detail dalam menerapkan konsep lean thinking
Susilo, S. R. (2010)
Lean Marketing and regresion analysis
Membuat indikator yang berpengaruh pada prosespemasaran, mengidentifikasi waste yang paling berpengaruh, dan Mencari penyebabterjadinya waste kritis
Meningkatkan penjualan denganmengetahui waste overproduction.Ditemukan untuk mengatasi waste tersebut diberikan rekomendasialternatif perbaikan berupapembuatan CD Presentation, mengadakan pelatihan sales people, dan promosi ke media cetak dan radio
Penelitian Terdahulu
Peneliti Process Improvement Tools Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
BMA Inc. Hill, C. dan Maskell, B. (2010)
Lean Sales and Marketing
Menerapkan metode lean sales and marketing dengan mengurangi wastedan menjadikan peranpemasaran berada padaaspek yang paling pentingdi perusahaan
Konsep lean dapat membantu dalam mengidentifikasi waste yang terjadi pada proses pemasaran dan dapat mengetahui macam-macam aktivitas yang memberikan value addedkepada perusahaan dan menghilangkan non value added
Kurniadi, R. (2012)
Lean Thinking for Marketing
Mengimplementasikansuatu metode Lean Thinking untuk mereduksiatau mengeliminasi waste pada proses pemasaranuntuk meningkatkanproduktivitas danmeningkatkan penjualan
Mengurangi atau menghilangkan gap yang terjadi pada perusahaan denganberkurangnya biaya pemasaran danmeningkatnya penjualan denganmeberikan alternatif rekomendasiperbaikan. Aktivitas yang dilakukanlebih efektif dan efisien dalammencapai produktivitas kerja padaproses pemasaran.
Metodologi
A
A
Sejarah Perusahaan
1957PT. Pertamina
1961PN Permina
1968PN Pertamina
1971Pertamina
2003PT. Pertamina
(Persero)
PT. Pertamina(Persero)
Aliran Pemasaran
Pertamina Agen
Grosir
Sub Grosir
Konsumen
Konsumen
Konsumen
Pengumpulan Data
Production Unit
Depot Pelumas
Pemasaran Pelumas UPMS V
Distributor
Pembuatan
Quatation
Pengecekan
Formulir
Penerimaan Formulir Input
dataPembayara
n
Pengambilan Pelumas
2 Mesin 1 Pekerja1 Pekerja 1 Pekerja1 Pekerja 2 Pekerja
Nama Kegiatan Kebutuhan Jumlah Biaya TotalPemberian sosialisasi kepada
jasa transportir untuk ketentuan standarisasi perusahaan
Konsumsi 6 Rp. 30.000 Rp. 180.000
Pemberian hadiah kepada jasa transportir setiap bulan dalam pencapaian target pengiriman
Hadiah insentif
3Rp.
5.000.000Rp.
15.000.000
Rp. 15.180.000Total
Evaluasi KonsepPerbaikan
Software e-marketing diperkirakan memberikan penghematan Rp.98.638.752 setiap tahunnya. Penghematan ini didapatkan dari penghematan penggunaan kertas cetak formulir, pembuatan quotationuntuk distributor, dan juga pada pengurangan sumberdaya yang diperlukan untuk berjalannya software ini.
NoKonsep
PerbaikanEstimasi Biaya
1Penerapan
software e-marketing
Rp 139,725,000
2Desentralisasi
Kebijakan Rp 17,375,000
3Penerapan
reward and punishment
Rp 15,180,000
Analisa PenerapanKonsep Terpilih
E-Marketing◦ Sistem integrasi antara distributor, administrasi, dan
DSSP dalam produk pelumas Prinsip Penerapan◦ Sangat privasi, jaminan keamanan, kejujuran, dan
kerahasiaan data distributor dan data DSSP. Pengaksesan antara pihak satu dan yang lain berbeda.
beban biaya kebutuhan kertas, meningkatkan efisiensi Faktor yang dipertimbangkan◦ Persiapan Teknologi dan Sumber Daya Manusia
Future State
Production Unit
Depot Pelumas
Pemasaran Pelumas UPMS V
Distributor
Daily Order
Jawa Timur
Bali
NTB
NTTE-Marketing
DSSP
Proses Pelayanan PembelianProduk Pelumas
Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil identifikasi dan brainstorming dengan perusahaan didapatkan waste yang terjadi dalam proses pemasaran pelumas Pertamina UPMS V adalah pada waste waiting, excess inventory, defect.
Pada pengumpulan data perusahaan mengenai waste yang terjadi (waste kritis) dan berdampak negatif pada proses pemasaran pelumas Pertamina UPMS V adalah waiting, dan defect.
Terpilih subwaste kritis pada proses pemasaran pelumas UPMS V adalah pada waste waiting yang berupa menunggu pengecekan formulir, menungguquotation, dan alur pengurusan persetujuan terlalupanjang. Pada subwaste defect yaitu pada kejadiankonsumen tidak melakukan transaksi.
Kesimpulan
Penggunaan tools FMEA didapatkan hasil penyebab waste kritis. Penyebab kritis dari subwaste waiting yaitu tidak adanya sistem integrasi secara online. Penyebab kritis dari subwaste defect yaitu konsumen tidak melakukan transaksi.
Berdasarkan hasil analisa PUGH perbaikan yang perlu diprioritaskan adalah penerapansoftware e-marketing.
Saran
Pemanfaatan sumber daya untuk meningkatkan efisiensi proses.
Penelitian untuk meningkatkan kualitas dan identifikasi terhadap waste proses pemasaran pelumas UPMS V secara berkala.
Penerapan metode Lean Thinking sangatdibutuhkan pada perusahaan.
Daftar Pustaka Aldridge, J.R. and Dale, B.G., 2003. Managing Quality : Fourt Edition. Blackwell
Publishing Ltd , Berlin. Best, R. J. (2005). Market Based Management: Strategies for Growing Customer Value
and Profitability. New Delhi: Prentice Hall of India. Eng, T.Y., & Jones, J. G. (2009). An Investigation of Marketing Capabilities and Upgrading
Performance of Manufacturers in Mainland China and Hong Kong. Journal of World Business 44, 463-475.
Gaspersz, V. 2006. Continuous Cost Reduction Through Lean Sigma Approach, Bogor, Gramedia Pustaka Utama.
Hardiansyah, A. (2011). Sistem Penunjang Pengambil Keputusan melaui Pengukuran Performansi dengan Pendekatan Overall Throughput Effectiveness (OTE) dan Penjadwalan Maintenance. Teknik Industri ITS
Hines, Peter, and Rich, Nick, . 1997, The Seven Value Stream Mapping Tools. International Journal of Opertaion & Production Management, Vol. 17, No. 1, pp. 46-04. Cardiff, UK: Lean Enterprise Research Centre, Cardiff Business School.
Hines, P. dan Taylor, D. 2000. Going Lean. Cardiff, UK: Lean Enterprise Research Centre, Cardiff Business School.
IPL, Group LLC (2007). 5 Why’s Root Cause Analysis Worksheet – A Back to the Basic Improvement Template available at www.theiplgroup.com/5%20Whys%20Template.pdf (Accessed April 24 th, 2012)
Kosasih, Wilson. 2009. Peningkatan Kualitas. Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Kotler, P. (2000.a), Manajemen Pemasaran Edisi Milenium I, Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta.
Kotler, P. (2000.b), Manajemen Pemasaran Edisi Milenium II, Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta.
Kotler, P., Hauder, D.H., dan Rein, I. (1998), Marketing Places: Attracting Invesment, Industry and Tourism to Cities, State and Nations, The Free Press Admission of Macmillan Inc., New York.
Mareta, A. (2008), Evaluasi Strategi Pelumas OtomotiveTahun 2007. Fakultas EkonomiUniversitas Islam Indonesia.
Rembulan, G. (2012). Implementasi Lean Healthcare Untuk Meminimalkan Waste dalam Rumah Sakit. Teknik Industri ITS.
Ridwan, A., dan Ekawati, R. (2008). Rancangan Sistem Proses Produksi denganMenggunakanValue Stream Analysis Tools (VALSAT). Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Singgih, M.L. 2010. Peningkatan Produktivitas Melalui Perbaikan Proses Untuk Meningkatkan Daya Saing. Pidato Pengukuhan Untuk Jabatan Guru Besar dalam bidang Ilmu Analisis Produktivitas.
Sumanth, David, 1985, Productivity Engineering and Management. Mc Graw Hill Book Company.