SESAR (Laporan Praktikum Geologi Struktur) Oleh Egi Ramdhani 1315051018
SESAR(Laporan Praktikum Geologi Struktur)
Oleh
Egi Ramdhani1315051018
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKAFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG2014
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Praktikum : Sesar
Tanggal Praktikum : 8 Mei 2014
Tempat Praktikum : Laboratorium Geofisika
Nama : Egi Ramdhani
NPM : 1315051018
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Geofisika
Kelompok : 2 (Dua)
Bandar Lampung, 8 Mei 2014 Mengetahui,
Asisten
Achmad SubariNPM. 1215051001
i
Sesar
Oleh
Egi Ramdhani
ABSTRAK
Telah dilakukan praktikum mengenai sesar oleh praktikan Teknik Geofisika angkatan 2013 pada hari kamis, 8 Mei 2014 lalu. Laporan ini memaparkan tentang gambaran praktikum geologi struktur terkait tentang sesar dimana dengan menggambarkan sesar yang terjadi pada suatu bidang yang terdapat jurus dan vein yang saling berpotongan, maka kita dapat mengetahui, memahami, menganalisakan apa yang dimaksud dengan sesar itu sendiri, seperti apa bentuknya, bagaimana bentuk perubahan yang dialaminya, serta dapat membayangkan bagaimana bentuk yang sebenarnya apabila terjadi pada kehidupan nyata. Dengan memanfaatkan berbagai alat berupa alat tulis, busur derajat, kertas, dan penggaris satu set serta berbekal dengan ilmu pengetahuan kita dapat menggambarkan bagaimana bentuk dari sesar itu sendiri. Terdapat lima macam jenis sesar yang kami gambarkan pada praktikum kali ini. Pada akhir praktikum ini diperoleh hasil dengan batu pasir berupa jurus dengan kemiringan 300 pada posisi N30W yang saling berpotongan dengan vein dengan kemiringan 600 pada posisi N60E yang kemudian mengalami sesar yang memberikan bentuk pergeseran pada bidang. Pitch yang saya dapatkan dalam praktikum kali ini adalah sebesar 60° jauh berbeda dengan referensi dalam buku panduan praktikum sebesar 48° ini dikarenakan perbedaan pengambilan skala yang saya lakukan. Skata bidang 1 : 100 m sedangkan skala pengukuran beberapa garis saya ambil 1:150 m. Namun, pada pembahasan saya berhasil mendapatkan hasil 48° sama seperti referensi dengan perhitungan, akurasi dan ketelitian yang lebih dan dianggap berhasil.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i
ABSTRAK.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................11.2. Tujuan ...................................................................................................2
BAB II. TEORI DASAR
2.1. Sesar atau Fault.....................................................................................2.2. Pergeseran Sesar...................................................................................2.3. Pembedaan Sesar..................................................................................2.4. Blind Fault.....................................................................................................2.5. Jenis Sesar.............................................................................................2.6. Zona Sesar............... .............................................................................
BAB III. PROSEDUR PRAKTIKUM
3.1. Alat dan Bahan........................................................................................53.2. Langkah Kerja........................................................................................63.3. Diagram Alir...........................................................................................7
BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Pengamatan........................................................................................14.2.Pembahasan.................................................................................................
BAB V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
i
ii
iii
iv
v
12
333444
688
1010
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Kertas Gambar ..............................................................................
Gambar 3.2. Mistar dan Busur.................................................................................
Gambar 3.3. Jangka ..........................................................................................
Gambar 3.4. Pensil.............. ................................................................................
Gambar 3.5. Milimeter Blok................................................................................
Gambar 3.6. Pensil Warna .................................................................................
Gambar 4.1. Macam-Macam Sesar .....................................................................
Gambar 4.2. Pergeseran Relatif Sesar 3 Dimensi .............................................
Gambar 4.3. Pergeseran Relatif Sesar 2 Dimensi .................................................
iv
6
6
6
7
7
7
10
12
13
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Tabel hasil pengamatan .............................................................
v
10
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Geofisika adalah disiplin ilmu yang mempelajari mengenai bumi
menggunakan kaidah-kaidah yang ada dalam fisika. Dalam ilu geologi
sendiri, sesar merupakan rekahan atau zona rekahan di lapisan batuan.
Rekahan ini dapat berupa garis lurus ataupun melingkar diatas permukaan
bumi. Disamping telah mempelajari tentang struktur garis, struktur bidang,
dan struktur sedimen tentunya kita juga akan mempelajari berbagai bentuk
kerusakan yang terjadi di muka bumi ini. Seperti terjadinya rekahan, patahan,
lipatan, sesar, kekar sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, oleh karena itu
pada praktikum ini akan dibahas tentang bagaimana bentuk dari sesar. Agar
kita mampu memahami, mempelajari dan menganalisanya serta melihat
aplikasi yang terjadi dalam kehidupan dalam menyikapi berbagai fenomena
alam ini.
Tentunya bumi ini tidak selamanya akan mengalami bentuk yang konstan ini,
karena ada banyak gejala gejala alam yang menimbulkan berbagai dampak
yang disebabkan oleh pergerakan lempeng yang terdapat di alam ini. Da
berbagai pergerakan itu tidak akan mampu mengetahui bagaimana proses
terjadinya dan bagaimana bentuk yang terjadi setelah pergerakan tersebut.
Ada sebagian tempat yang akan mengalami pergeseran kearaha atas, bawah,
samping, miring atau bahkan tak menentu dan semacamnya. Maka dari itu
dengan membahas masalah sesar ini, kita akan mengetahui bagaimana dan
apakah sesar itu yang sebenarnya, agar tidak mengalamai kekeliruan dalam
pemahaman kita sebagai seorang geofisikawan yang tentunya akan
menghambat pekerjaan di kita lapangan nantinya karena sesar akan
mengganggu hasi yang dita cari saat di lapangan dan bekerja dilapangan.
Untuk lebih memahami dan mengerti mengenai sesar ini dalam mata kuliah
Geologi Struktur, maka dilakukanlah praktikum ini.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari precobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu memahami jenis-jenis patahan (sesar) dan mampu
menjelaskan bagaimana proses pembentukannya.
2. Mahasiswa mampu menggambarkan jenis-jenis sesar
3. Mahasiswa mampu menghitung besar slip, pitch, dan kedudukan serta
pergerakan relatif sesar.
2
BAB II. TEORI DASAR
2.1. Sesar atau Fault
Sesar atau fault adalah rekahan yang mengalami geser-geseran yang jelas.
pergeseran dapat berkisar dari beberapa milimeter sampai ratusan meter dan
panjangnya dapat mencapai beberapa desimeter hingga ribuan meter. sesar
dapat terjadi pada segala jenis batuan. akibat terjadinya pergeseran itu, sesar
akan mengubah perkembangan topografi, mengontrol air permukaan dan
bawah permukaan, merusak stratigrafi batuan dan sebagainya (Simpshon,
1968).
2.2. Pergeseran Sesar
Sesar adalah rekahan atau zona rekahan pada batuan yang memperlihatkan
pergeseran. Pergeseran pada sesar bias terjadi sepanjang garis lurus (translasi)
atau terputar (rotasi). Jarak tegak lurus antara bidang yang terpisah oleh sesar
dan diukur pada bidang sesar. Komponen dari separation dapat diukur pada
arah tertentu, umumnya sejajar jurus atau arah kemiringan bidang sesar.
Pergeseran relative sebenarnya pada sesar, diukur dari blok satu ke blok yang
lain pada bidang sesar dan merupakan pergeseran titik-titik yang sebelumnya
berimpit. Total pergeseran disebut juga Net slip (Hays, 1987).
2.3. Pembedaan Sesar
Sesar merupakan suatu pergeseran atau rekahan pada batuan yang terjadi di
permukaan bumi. Sesar ini dapat diklasifikasikan dengan menggunakan
beberapa kriteria. Kriteria untuk mengklasifikasikan sesar contohnya adalah
dengan membedakannya berdasarkan sifat pergerakan relative semu,
berdasarkan sifat pergeseran relative sebenarnya, dan lainnya (Karim, 1992).
2.4. Blind Fault
Secara garis besar, sesar dibagi menjadi dua, yaitu sesar tampak dan sesar
buta (blind fault). Sesar yang tampak adalah sesar yang mencapai permukaan
bumi sedangkan sesar buta adalah sesar yang
terjadi di bawah permukaan bumi dan tertutupi oleh lapisan seperti lapisan
deposisi sedimen. Pengenalan sesar di lapangan biasanya cukup sulit.
Beberapa kenampakan yang dapat digunakan sebagai penunjuk adanya sesar
(Polo, 1993).
2.5. Jenis Sesar
Jenis sesar berdasarkan aktivitasnya Berkaitan dengan dinamika kerak bumi
dan rentang waktu geologi yang panjang, kehadiran sesar dapat dibedakan
menjadi sesar mati dan sesar aktif. Sesar mati adalah sesar yang sudah tidak
(akan) bergerak lagi, sedangkan sesar aktif adalah sesar yang pernah bergeser
selama 11.000 tahun terakhir dan berpotensi akan bergerak di waktu yang
akan datang (Yeats, Sieh & Allen, 1997). Sesar aktif dikenal pula sebagai
bagian dari peristiwa gempa bumi. Peristiwa gempa bumi bisa menimbulkan
sesar di permukaan (surface faulting) sebagai kemenerusan apa yang terjadi
di dalam kerak bumi (Scholz, 1990) ataupun tidak menghasilkan sesar di
permukaan (Kiki, 1988).
2.6. Zona Sesar
Zona sesar merupakan zona dengan deformasi yang kompleks yang
berasosiasi dengan bidang sesar. Dua sisi dari sesar nonvertikal disebut
hangingwall dan footwall, dengan definisi hangingwall terletak diatas bidang
sesar sedangkan footwall terletak dibawah bidan sesar, terminologi ini
dipakai dalam tambang.
Ada beberapa tipe sesar, diantaranya :
1. Sesar Normal adalah hasil pergeseran kerak bumi sisi satu dengan sisi
lainya, dimana pada posisi hangingwall turun ke bawah dari sisi
footwallnya, sesar ini hasil dari gaya ekstensi kerak bumi.
4
2. Sesar Naik (thrust fault) adalah hasil pergerakan kerak bumi sisi satu
dengan sisi lainya, dimana pada posisi hangingwall terdorong ke atas dari
sisi footwallnya, sesar ini hasil dari gaya kompresi kerak bumi.
Sesar geser (strike-slip or transform, or wrench fault) adalah sesar
permukaan dimana footwall bergerak ke kiri atau kekanan atau pegerakan
lateral dengan sedikit pergerakan vertikal (Reza, 2000).
5
BAB III. PROSEDUR PRAKTIKUM
3.1. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
1. Kertas gambar
Gambar 3.1. Kertas Gambar
2. Mistar dan Busur
Gambar 3.2. Mistar dan Busur
3. Jangka
Gambar 3.3. Jangka
4. Pensil
Gambar 3.4. Pensil
5. Milimeter blok.
Gambar 3.5. Milimeter blok
6. Pensil Warna
Gambar 3.6. Pensil warna.
7
3.2. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja yang dilakukan dalam percobaan kali ini adalah :
1. Menyiapkan peralatan gambar.
2. Menentukan jenis sesar yang akan digambar.
3. Menggambar sesar lengkap dengan litologinya.
4. Membuat sesar normal, naik, geser, miring turun dan miring nain dengan
kedudukan N45°E / 30°.
Menentukan pergerakan relatif sesar.
1. Membuat gambar 3 dimensi, gambar vein, batupasir di bidang sesar.
2. Memproyeksikan bidang ke horizontal melalui cara orthografi.
perpotongan batupasir dan bidang sesar adalah AS, vein dan sesar adalah
BS. Menarik garis sejajar yaitu A’N dan B’N didapat net slip NS.
3. Menggambarkan bidang ke stereonet dengan cara stereografi. Didapatkan
dengan menggambar kembali pada orthografi pitchnya.
4. Mendapat hasil besar dan arah net slip (230 m, 48°, N90°E), Pitch : 48°.
3.3. Diagram Alir
Adapun diagram alir dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
8
Peralatan gambar disiapkan
Jenis sesar yang digambar ditentukan
Sesar digambar lengkap beserta litologinya (Sesar normal, naik, geser, miring turun dan miring
naik dengan kedudukan N45°E/30°)
Hasil
Menentukan pergerakan relatif sesar.
9
Gambar 3 dimensi batupasir, vein dan bidang sesar digambar.
Gambar diproyeksikan dengan cara orthografi bidang
horizontal.
Gambar digambarkan dengan cara stereografi ke stereonet.
Ditentukan pitchnya
Pitch didapat 48° dan pergerakannya relatif.
Hasil
BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang didapatkan dari praktikum ini adalah sebagai
berikut :
Kedudukan Besar &
Arah Net
Slip
Pitch
Sesar Batupasir Vein
Seharusnya N90°EN40°W /
30°NE
N60°E /
65°NW
230 m,
48°,
N90°E
48°
Hasil
PraktikumN90°E
N40°W /
30°NE
N60°E /
65°NW
230 m,
60°,
N90°E
60°
Tabel 4.1. Tabel hasil Pengamatan.
4.2. Pembahasan
Setelah memahami pengertian dari sesar, kemudian para asisten
membimbing dan memaparkan bagaimana cara menggambar macam-
macam sesar. Hasil gambar yang saya gambar saat praktikum adalah :
Gambar diatas adalah gambar yang saya buat pada saat praktikum yang saya
salin ke dalam milimeter blok. Terdapat 5 macam jenis sesar diatas dan
dapat dilihat arah pergesarn dari masing masing sesar kecuali sesar geser
naik dan geser turun. Ini dikarenakan sulit untuk menggambarkan arah anak
panahnya. Beberapa dari sesar ini bergeser dulu lalu turun layaknya sesar
normal atau kebalikannya turun dulu (sesar normal) baru bergeser kekanan
atau kekiri. Di gambar dapat dilihat saya menggambarkan laposan batupasir
dibagian bawah dan konglomerat dibagian atas. Ini hanya sebagai simbol
penanda lapisan semata. Tidak ditentukan jenis batuan apa yang harus
digambarkan oleh asisten. Semua tergantung praktuikan asal terlihat
pergeseran atau penurunan sesarnya. Dalam sesar ini sendiri, hanging wall
dimaksud dengan lapisan sesar yang bergerak baik itu turn, naik atau pun
bergeser dan foot wall adalah lapisan yang diam.
Selain menggambar lima macam sesar seperti tergambar sebelumnya,
praktikan juga diminta menggambar sesar normal dengan lapisan batupasir
dan vein yang saling memotong di salah satu lapisannya dan mengalami
penurunan di bagian blok selatan. Gambar yang dimaksud adalah sebagai
berikut.
Gambar 4.2. Pergeseran relatif sesar 3 dimensi.
12
Selain gambar 3 dimensi, kami juga menggambarkannya salam bentuk dua
dimensi untuk nantinya menentukan besar pitch yang dibentuk. Gambar dua
dimensi dari struktur diatas adalah sebagai berikut.
Gambar 4.3. Pergeseran relatif sesar 2 dimensi.
Dari dua gambar diatas dapat diketahui besarnya pitch adalah 48° sesuai
dengan referensi di buku sebesar 48° namun, ini berbeda dengan hasil
praktikum yang saya lakukan dimana pitch yang saya dapatkan jauh sebesar
60° ini dikarenakan saya menggunakan pengukuran berbeda dengan yang
dicontohkan asisten, ini saya lakukan karena gambar yang saya buat relatif
kecil dengan perbandingan 1 : 100 meter. Namun setelah saya mengikuti
aturan yang ada dengan pengukuran relatif akurat, saya mendapatkan besar
pitch sebesar 48° tepat.
Dari analisis yang saya lakukan, struktur sesar terlihat seperti pergerakan
antar satu lapisan dengan lapisan lain yang pergeser namun tetap menempel
satu sama lain. Jenis lapisan yang saya buat pada gambar sesar yang
sebelumnya saya urai di halaman sebelumnya adalah lapian batupasir
dibagian bawah dan lapisan batu konglomerat dibagian atas. Asistenn
memberikan kebebasan kepada kami untuk membuat lapisan karena jenis
13
lapisan pada dasarnya tidak diminta untuk digambarkan dalam panduan
langkah kerja. Ini dilakukan demi mengetahui dan lebih menjelaskan
tentang pergerakan sesar itu sendiri.
14
BAB V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat saya tarik dari pelaksanaan praktikum saya adalah
sebagai berikut :
1. Praktikum ini menjelaskan macam-macam sesar dan arah pergerakan
berbagai macam sesar serta memberikan pemahaman mendalamm tentang
sesar baik itu sesar normal, sesar naik, sesar geser, sesar geser naik dan
sesar geser turun.
2. Dengan melakukan pembuatan gambar nyata berupa bangun dua dan tiga
dimensi tentang sesar, kita dapat mengklasifikasikan sesar dengan
melakukan pendekatan geometri, yaitu dengan melakukan penggambaran
sehingga kita dapat mengetahui bagaimana bentuk aslinya jika terjadi pada
permukaan bumi.
3. Dengan mempelajari, menganalisa dan memahami pembuatan sesar kita
dapat memahami makna yang sebenarnya terkandung dalam sesar itu
sendiri, baik berupa bagaimana penggambarannya maupun pada kelitan
pada kenyataannya yang menyatakan bahwa sesar adalah rekahan atau zona
rekahan pada batuan yang memperlihatkan pergeseran. Pergeseran pada
sesar bisa terjadi sepanjang garis lurus atau terputar (rotasi).
4. Perbedaan titik perpotongan antara lapisan batupasir dan lapisan vein
seperti yang digambarkan saat praktikum berlangsung diketahui karena
adanya sesar normal yang terjadi diantara dua lapisan batuan dan sesar ini
diketahui merupakan sesar normal dengan blok utara lebih turun dibanding
blok selatan (naik).
DAFTAR PUSTAKA
Hays.1987. Sesar dan patahan fenomenal alam. Pandawa. Bandung
Karim.A. 1992. Sesar dan Patahan. Sanzaya. Palembang
Kiki.S. 1988. Bidang Permukaan Bumi. Putri Bungsu. Cirebon
Polo, L., dkk.. 1993. Analisis pola & karakter kekar untuk menentukan struktur geologi sesar dan kondisi fisik batuan. Bandung : UNPAD.
Reza.F. 2000. Struktur bidang permukaan pada Patahan. Az-zikra. Sentul
Simpshon. 1968. Gejala alam, sesar , patahan dan fenomena bumi. Wahana. Jogjakarta