Seri Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Kesambi (Schleicera oleosa MERR.) Penyusun : Eliya Suita I. PENDAHULUAN Kesambi termasuk salah satu tumbuhan hutan yang mudah beradaptasi, mempunyai manfaat yang serbaguna (multi purpose) serta bernilai ekonomis dan sangat potensial untuk dikembangkan. Buah pohon kesambi digemari dan dapat dimakan oleh manusia, binatang dan burung. Oleh karena itu pohon kesambi dapat menjadi alternatif tanaman unggulan di dalam dan di luar kawasan hutan (Bachli, 2007). Kesambi termasuk tanaman yang mempunyai sifat toleran terhadap tumbuhan / tanaman lainnya. Dalam pengembangan tanaman jati, kesambi merupakan pasangan yang paling ideal. Bahkan dalam berbagai literatur dikemukakan bahwa pada umumnya dimana ada pertumbuhan jati secara alami / liar disitu terdapat kesambi yang dapat tumbuh dengan baik. Selain toleran terhadap sesama pepohonan, kesambi juga dapat/mampu berasosiasi dengan tanaman hortikultura, seperti jagung dan kacang-kacangan. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa bungkil/kulit biji kesambi sangat cocok dimanfaatkan sebagai pupuk pada tanaman jagung. Dengan demikian pemanfaatan ruang tumbuh sekitar tanaman kesambi dapat digunakan untuk tanaman pangan dan obat-obatan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat (Bachli, 2007). Mengingat banyaknya manfaat dan kegunaan dari pohon kesambi tersebut, maka pohon kesambi mempunyai potensi dan perlu dikembangkan melalui budidaya. Kawasan hutan produksi yang tidak produktif dan lahan kritis di luar kawasan hutan dapat ditanami kesambi. Kesambi termasuk jenis mudah tumbuh, tahan kekeringan dan bahkan tahan terhadap panas api, tajuknya rindang dan mampu bertunas sepanjang tahun. Manfaat dan kegunaan pohon ini dapat menjadi sumber penghidupan masyarakat dan sumber pandapatan bagi suatu daerah. Selain itu usaha tani lainnya dapat dikembangkan bersama kesambi dan manfaat utama dari kesambi yang tidak dapat kita peroleh dari tanaman lainnya adalah sebagai tempat memelihara dan
14
Embed
Seri Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Kesambi ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Seri Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan
Kesambi (Schleicera oleosa MERR.)
Penyusun : Eliya Suita
I. PENDAHULUAN
Kesambi termasuk salah satu tumbuhan hutan yang
mudah beradaptasi, mempunyai manfaat yang serbaguna
(multi purpose) serta bernilai ekonomis dan sangat potensial
untuk dikembangkan. Buah pohon kesambi digemari dan dapat
dimakan oleh manusia, binatang dan burung. Oleh karena itu
pohon kesambi dapat menjadi alternatif tanaman unggulan di
dalam dan di luar kawasan hutan (Bachli, 2007).
Kesambi termasuk tanaman yang mempunyai sifat
toleran terhadap tumbuhan / tanaman lainnya. Dalam
pengembangan tanaman jati, kesambi merupakan pasangan
yang paling ideal. Bahkan dalam berbagai literatur
dikemukakan bahwa pada umumnya dimana ada pertumbuhan
jati secara alami / liar disitu terdapat kesambi yang dapat
tumbuh dengan baik. Selain toleran terhadap sesama
pepohonan, kesambi juga dapat/mampu berasosiasi dengan
tanaman hortikultura, seperti jagung dan kacang-kacangan.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa bungkil/kulit
biji kesambi sangat cocok dimanfaatkan sebagai pupuk pada
tanaman jagung. Dengan demikian pemanfaatan ruang tumbuh
sekitar tanaman kesambi dapat digunakan untuk tanaman
pangan dan obat-obatan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat
(Bachli, 2007).
Mengingat banyaknya manfaat dan kegunaan dari
pohon kesambi tersebut, maka pohon kesambi mempunyai
potensi dan perlu dikembangkan melalui budidaya. Kawasan
hutan produksi yang tidak produktif dan lahan kritis di luar
kawasan hutan dapat ditanami kesambi. Kesambi termasuk
jenis mudah tumbuh, tahan kekeringan dan bahkan tahan
terhadap panas api, tajuknya rindang dan mampu bertunas
sepanjang tahun. Manfaat dan kegunaan pohon ini dapat
menjadi sumber penghidupan masyarakat dan sumber
pandapatan bagi suatu daerah. Selain itu usaha tani lainnya
dapat dikembangkan bersama kesambi dan manfaat utama dari
kesambi yang tidak dapat kita peroleh dari tanaman lainnya
adalah sebagai tempat memelihara dan
mengembangkan/menularkan (inang) kutu lak yang
mempunyai nilai ekonomis tinggi di dalam dan di luar negeri.
Pada umur 5-6 tahun, kesambi sudah dapat ditulari kutu lak.
Kutu lak adalah kutu penghasil lak. Lak berguna antara lain
sebagai bahan isolasi listrik, piringan hitam, tinta cetak,
ampelas, semir, kapsul obat, pelitur dan cat serta berbagai
manfaat lainnya (Bachli, 2007).
II. PENGENALAN JENIS
1. Tempat Tumbuh
Pohon kesambi tumbuh alami di lembah Himalaya, Sri
Langka, dan Indonesia. Di Indonesia kesambi tumbuh baik di
Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Pulau Seram
dan Pulau Kai. Di Jawa Timur dapat ditemukan di Panarukan,
Probolinggo, Pasuruan dan Besuki. Jenis ini sering digunakan
sebagai tanarnan pengisi pada tanaman jati, karena jenis ini
memiliki perakaran yang dalam dan selalu tumbuh hijau
sehingga tidak mengganggu pertumbuhan tanaman pokok
sekaligus berfungsi sebagai sekat bakar. (Heyne, 1987).
Gambar 1. Pohon kesambi
Kesambi ditemukan tumbuh di daratan rendah yang
beriklim kering sampai ketinggian 600 m dpl, biasanya
ditanam pada daerah pantai sampai ketinggian 250 m dpl. Di
Jawa sendiri kesambi ditemukan pada ketinggian rendah,
namun dapat juga ditemukan pada ketinggian hingga (900–
1200) m. Kesambi membutuhkan curah hujan tahunan 750 –
2500 mm. Tumbuhan ini mampu hidup pada suhu maksimum
35–47.5oC dan suhu minimum 2.5
oC. Kesambi tumbuh pada
tanah kering, hingga terkadang pada tanah yang berawa.
Kondisi tanah kadang berbatu, kerikil, dan liat, memiliki
drainase yang baik dan lebih disukai tanah yang sedikit
masam. Kawasan hutan produksi yang tidak produktif dan
lahan kritis di luar kawasan hutan dapat ditanami kesambi
(Iwasa, 1997 dalam Agussalim, 2012).
2. Nama Daerah
Kesambi atau kosambi (Schleichera oleosa) adalah
nama sejenis pohon daerah kering, berkerabat dengan jenis
rambutan yang berasal dari suku Sapindaceae. Beberapa nama
daerah lainnya adalah : kasambi (Sd.); kesambi, kusambi,