Top Banner
PERKEMBANGAN bangsa akhir-akhir mengundang kepri- hatinan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam pertemuan- nya dengan Dewan Penyelamat Negara di Jakarta, kemarin, Kalla menilai pemerintah saat ini terlalu sibuk mengurus hal- hal yang tidak penting. “Mari kita prioritas. Kita pu- nya masalah krisis pangan kare- na kita sekarang impor beras, jalan rusak, atau krisis BBM. Kok malah sibuk urusi PSSI atau urus Gayus,” ujarnya. Menurutnya, berbagai perma- salahan bangsa jangan dibiar- kan menumpuk. “Yang bisa satu hari, ya kita selesaikan satu hari. Jangan berminggu-minggu.” Ikut hadir dalam pertemuan, antara lain Bambang Soesatyo, Laode Ida, Lily Wahid, Effendi Choirie, Permadi, Fuad Bawa- zier, Eggi Sujana, Adi Massardi, Saurip Kadi, Marwan Batubara, Yasril Ananta Baharuddin. Kalla meminta pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono berterus terang tentang kondisi bangsa saat ini. “Kita negara demokrasi. Mari kita saling ber- terus terang. Pemerintah harus memperbaiki diri,” ujarnya di- sambut tepuk tangan meriah. Soal impor beras, Kalla me- ngatakan seharusnya hal itu ti dak perlu terjadi. “Kenapa kita tiba-tiba impor, padahal sebelumnya kita swasembada beras. Ini karena menteri tidak berani mengatur. Kita impor be- ras karena pupuk dan bibit tidak tersedia tepat waktu.” Kalla mengeluhkan juga pe- negakan hukum dan pemberan- tasan korupsi. “Masalah hukum dan korupsi itu kembali pada soal pemimpinnya. Ke bawah- bawahnya bisa beres jika yang di atas mampu memberi tela- dan. Pemimpin itu harus beri contoh, juga siap untuk tidak populer,” papar Kalla yang juga Ketua Umum PMI itu. Kalangan Istana belum mau mengomentari kritik Kalla. “Saya kira semua sudah bekerja. Saya sendiri tidak bisa mengomentari pernyataan Pak Jusuf Kalla se- bab nama Dewan Penyelamat Negara yang Anda sebutkan tadi belum pernah saya dengar,” cetus Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha. (*/Nav/X-6) Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) DULGHERU PAKSA SHARAPOVA BERMAIN MARATON Meski menang, Sharapova memerlukan waktu 3,5 jam untuk maju ke semifinal. Olahraga, Hlm 30 AP/LYNNE SLADKY BIKIN PENASARAN MUSISI LUAR Permintaan untuk menjadi pengajar musik dari mancanegara ia tolak. Namun, Gilang ingin membagikan ilmu rhythm sawah kepada generasi muda Indonesia. Sosok, Hlm 35 MI/ ADAM DWI KAMIS, 31 MARET 2011 | NO.10983 | TAHUN XLII | 40 HALAMAN EDITORIAL Polisi Penculik PENELITIAN Fakultas Kedokteran Universitas Washington, AS, menyimpulkan seorang ibu yang mengalami kekerasan dan penyiksaan ketika remaja cenderung melahirkan bayi tidak normal. Ketua penelitian Amelia Gavin menjelaskan trauma keke- rasan dan penyiksaan yang tersimpan di memori otak ibu akan terus memengaruhi pola hidup ibu ketika mengandung. Selain itu, kecemasan memiliki anak akan memengaruhi perilaku ibu dalam menyambut kelahiran bayinya. Ia menyarankan terapi dilakukan kepada ibu yang per- nah mengalami kekerasan dan penyiksaan ketika remaja. (Sciencedaily/NY/X-5) Masa Lalu Ibu dan Bayi PAUSE TANPA sokongan pasukan koalisi Pakta Pertahanan At- lantik Utara (NATO) dan se- jumlah negara lainnya, kubu oposisi Libia kembali kalah oleh pasukan pendukung Moa- mar Khada. Kemarin, loyalis Khadamenggempur dan me- mukul mundur konvoi oposisi dari Kota Sirte. Akibatnya Kota Nawfaliyah, Bin Jawad, dan Ras Lanouf kembali jatuh ke tangan loyalis Khada. Dengan demikian, kubu oposisi hanya mampu mempertahankan kota- kota itu selama dua hari. Meski demikian, fakta itu ti dak membuat gentar kubu oposisi. “Apakah kami melaju atau mundur 50 kilometer bu- kan masalah. Ini adalah negara besar. Kami akan maju lagi hari berikutnya,” cetus juru bicara oposisi Mustafa Gheriani di ba- sis oposisi di Kota Benghazi. Saat mengomentari penda- pat bahwa oposisi tidak teror- ganisasi sehingga perlawanan mereka dengan mudah dipatah- kan, Gheriani berargumentasi, “Revolusi ini baru berusia lima pekan. Dari sisi politik, kami sudah terorganisasi. Biasanya memerlukan enam bulan untuk melatih serdadu. Dalam per- lawanan ini, kami diperkuat warga sipil yang mengangkat senjata untuk melindungi ru- mah mereka.” Sejauh ini, upaya diplomasi belum menunjukkan hasil sig- nifikan. Konferensi interna- sional mengenai krisis Libia yang diikuti perwakilan 40 ne gara di London, Inggris, kemarin, sepakat melanjutkan opsi militer di Libia sampai Khadafi mematuhi Resolusi 1973 Dewan Keamanan PBB. Namun, seperti diterangkan dalam resolusi tersebut, so- kongan pesawat tempur koalisi internasional untuk membantu oposisi tidak bisa diarahkan terlalu dekat. Karena itu, Ing- gris dan AS masih membuka kemungkinan mempersenjatai milisi oposisi. Sementara itu, stasiun televisi Al-Arabiya melaporkan, Uganda siap menampung Khadajika dia meminta suaka politik. Namun, itu dibantah Menteri Muda Urusan Luar Negeri Uganda Henry Okello Oryem. “Kami belum mendiskusikan suaka. Bagaimanapun jika Khadafi memohon suaka di Uganda, kami akan memper- timbangkannya seperti yang kami lakukan terhadap pemo- hon suaka lainnya.” (Jer/AP/ Reuters/I-1) Loyalis Khadafi Rebut Tiga Kota Kerja Pemerintah tanpa Prioritas SERANG RUMAH SAKIT: Pekerja memperlihatkan pecahan roket yang menghantam rumah sakit di Mizdah, Libia, Selasa (29/3). Menurut pejabat pemerintah Libia, rumah sakit tersebut diserang jet tempur pasukan koalisi. Akibatnya seorang tewas dan dua orang luka-luka. Liga Super Indonesia jalan terus. Mekanisme liga tidak ada perubahan, demikian juga soal regulasi. SURYA SRIYANTI L ANGKAH pemerintah pusat membekukan kepengurusan PSSI dan menghentikan se- mentara penyaluran dana dari APBN mulai diikuti daerah. Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustin Teras Narang, misalnya, dengan tegas me- nyatakan kepatuhannya pada keputusan pusat. ‘’Hal yang sa ma akan saya lakukan di Kalteng dengan menghentikan dana untuk PSSI. Kami patuh atas kebijakan itu,’’ ujarnya di Palangkaraya, kemarin. Menurutnya, keputusan pe- merintah melalui Menteri Pemu- da dan Olahraga (Menpora) Andi Alifian Mallarangeng da lam menyikapi kisruh PSSI sudah sesuai aturan dan perundang- undangan yang berlaku. Dengan demikian, sewajarnya pemerin- tah daerah mendukung. Gubernur Jawa Timur Soekar- wo bersikap sama. ‘’Sebagai ke- panjangan tangan pemerintah, kita akan melakukan hal yang sama. Namun, kami masih me- nunggu legalitas berupa surat resmi dari Menpora.’’ Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, juga masih menunggu edaran dari pusat dan akan mematuhinya. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Buda- ya, dan Pariwisata Balikpapan Dortje Marpaung menandas- kan, ‘’Jika ada petunjuk dari pusat, kita akan ikuti.’’ Pada 2011 anggaran untuk olahraga di Balikpapan menca- pai Rp14 miliar. Dari jumlah itu, Rp11 miliar untuk pembinaan dan sisanya untuk bonus atlet serta pelatih. Adapun dana buat Persiba Balikpapan yang berla- ga di Liga Super Indonesia (LSI) tidak masuk anggaran KONI setempat. ‘’Dana Persiba dari hibah APBD,’’ terang Dortje. Namun, tidak semua daerah akan menghentikan kucuran ang garan untuk sepak bola. Bupati Malang Rendra Kresna menyatakan tetap mengguna- kan dana APBD sebesar Rp2,2 miliar bagi pembinaan. ‘’Jumlah klub di Kabupaten Malang men- capai 400 klub. Kami akan tetap membantu mereka.’’ Pemprov Nusa Tenggara Ti- mur pun tetap menggelontor- kan dana APBD guna memban- tu klub-klub sepak bola setem- pat. Sekretaris Daerah NTT Fransiskus Salem mengatakan kebijakan itu semata agar pem- binaan terus berjalan. Direktur PT Liga Joko Driyo- no menegaskan, pembekuan ke- pengurusan PSSI Nurdin Halid tidak memengaruhi jalannya LSI. “Liga jalan terus. Mekanis- me dan regulasi liga tidak ada perubahan.’’ Terkait dengan perangkat Daerah Mulai Setop Kucuran Dana PSSI Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: interupsi @mediaindonesia.com atau mediaindonesia.com kompetisi seperti komisi disi- plin dan komisi wasit yang berada di bawah PSSI, Joko me- nyatakan tak ada masalah. Sementara itu, sumber Media Indonesia di Zurich, Swiss, me- nyebutkan ada kemungkinan FIFA membekukan keanggotaan Indonesia minimal dua tahun. FIFA menganggap PSSI gagal mengurus organisasinya. Keputusan FIFA bakal diam- bil dalam rapat komite eksekutif akhir pekan ini sehingga peme- rintah maupun kubu 78 pemilik suara sah di PSSI perlu mengin- tensifkan lobi. “Teman-teman yang ingin melanjutkan kongres harus mencoba melakukan lobi ke Zurich agar FIFA mendapat masukan dua arah, tidak hanya dari kubu Nurdin Halid,’’ tutur sumber itu. (Tim/H-1) [email protected] Berita terkait hlm 31 KEJAHATAN yang melibatkan polisi, dari yang cang- gih sampai yang konyol, terus saja terjadi. Maraknya kejahatan yang melibatkan polisi mempertegas fakta bahwa kepolisian masih menjadi salah satu episentrum terburuk penegakan hukum yang compang-camping di negeri ini. Sebuah peristiwa penculikan berkedok operasi narkoba di daerah Penjaringan, Jakarta Utara, akhir pekan lalu, adalah contoh penyelewengan konyol polisi terhadap tugas dan kewenangannya. Tanpa alasan jelas kelompok penculik menangkap seorang mahasiswa atas tuduhan terlibat narkoba. Penculikan bermotif pemerasan dengan tuntutan uang tebusan Rp20 juta itu ternyata melibatkan tiga polisi. Mereka ditangkap dan kini terancam pemecatan tidak dengan hormat. Cerita-cerita yang beredar di masyarakat tentang adanya keberengsekan dan kejahatan polisi memang bukan cerita baru. Sudah tidak terhitung keluhan yang terungkap tentang buruknya perilaku polisi. Pendapat bahwa berurusan dengan polisi lebih banyak menyulitkan daripada memudahkan sudah menjadi persepsi publik sejak lama. Melaporkan kehilangan kambing ke pada polisi akan membuat sang pelapor kehilangan sapi adalah anekdot yang mencer- minkan rendahnya ke- percayaan masyarakat terhadap polisi. Praktik-praktik me- malukan juga berlang- sung setiap saat. Di jalan raya, misalnya, oknum polisi lalu lintas kian terang-terangan menunggu orang melanggar rambu. Mereka mengharap dan bahkan secara proaktif meminta ‘uang damai’ kepada peng- guna jalan yang tidak disiplin. Semua berlangsung terang-terangan, baik siang maupun malam, baik saat hari kerja maupun akhir pekan dan hari libur. Itu memalukan dan mempri- hatinkan. Rasa hormat dan bangga yang dulu pernah dimiliki masyarakat terhadap polisi pun kini nyaris tidak ada lagi. Kasus penculikan dan pemerasan oleh polisi yang terjadi di Jakarta Utara itu menunjukkan betapa lem- baga kepolisian tengah mengalami krisis kredibilitas, kepercayaan, dan akhlak yang teramat parah. Karena itu, Kapolri Jenderal Timur Pradopo beserta seluruh pemimpin Polri harus mengambil langkah serius dan cepat menghentikan kerusakan yang terus berlangsung dalam tubuh kepolisian. Tidak hanya membereskan persoalan di akar rum- put kepolisian yang karut-marut, Kapolri juga harus menyelesaikan kasus-kasus besar yang melibatkan petinggi Polri untuk menunjukkan mereka memiliki niat dan sungguh-sungguh dalam membenahi diri. Penyelesaian kasus ‘rekening gendut’ para jenderal polisi, yang dijanjikan Timur Pradopo saat dilantik menjadi Kapolri akan dituntaskan, nyatanya hingga kini tidak jelas. Demikian pula kasus keterlibatan delapan polisi yang meloloskan terdakwa maa pajak Gayus Tambunan dari rumah tahanan Brimob, Kelapa Dua, Depok. Tugas polisi jelas adalah menangkap penjahat. Bukan menjadi bagian dari kejahatan. Korupsi dan ke- jahatan di Indonesia marak karena dilakukan dengan selimut seragam dan otoritas. Silakan tanggapi Editorial ini melalui: mediaindonesia.com Tugas polisi jelas adalah menangkap penjahat. Bukan menjadi bagian dari kejahatan. ” MI/SUSANTO Jusuf Kalla Mantan Wakil Presiden REUTERS/ZOHRA BENSEMRA
1

SERANG RUMAH SAKIT: Daerah Mulai Setop Kucuran Dana PSSI filebab nama Dewan Pe nyelamat Negara yang Anda se butkan tadi belum pernah sa ya dengar,” cetus Juru Bicara Presiden Julian

Mar 06, 2019

Download

Documents

dinhkien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SERANG RUMAH SAKIT: Daerah Mulai Setop Kucuran Dana PSSI filebab nama Dewan Pe nyelamat Negara yang Anda se butkan tadi belum pernah sa ya dengar,” cetus Juru Bicara Presiden Julian

PERKEMBANGAN bangsa akhir-akhir mengundang kepri-hatinan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam pertemuan-nya dengan Dewan Penyelamat Negara di Jakarta, kemarin, Kalla menilai pemerintah saat ini terlalu sibuk mengurus hal-hal yang tidak penting.

“Mari kita prioritas. Kita pu-nya masalah krisis pangan kare-na kita sekarang impor beras, ja lan rusak, atau krisis BBM. Kok malah sibuk urusi PSSI atau urus Gayus,” ujarnya.

Menurutnya, berbagai perma-salahan bangsa jangan dibiar-kan menumpuk. “Yang bisa satu hari, ya kita selesaikan satu hari. Jangan berminggu-minggu.”

Ikut hadir dalam pertemuan,

antara lain Bambang Soesatyo, Laode Ida, Lily Wahid, Effendi Choirie, Permadi, Fuad Bawa-zier, Eggi Sujana, Adi Massardi, Saurip Kadi, Marwan Batubara, Yasril Ananta Baharuddin.

Kalla meminta pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ber terus terang tentang kondisi

bangsa saat ini. “Kita ne gara demokrasi. Mari kita sa ling ber-terus terang. Peme rintah harus memperbaiki diri,” ujarnya di-sambut tepuk tangan meriah.

Soal impor beras, Kalla me-ngatakan seharusnya hal itu ti dak perlu terjadi. “Kenapa kita tiba-tiba impor, padahal se belumnya kita swasembada beras. Ini karena menteri tidak berani mengatur. Kita impor be-ras karena pupuk dan bibit tidak tersedia tepat waktu.”

Kalla me ngeluhkan juga pe-negakan hu kum dan pemberan-tasan ko rupsi. “Masalah hukum dan korupsi itu kembali pada soal pemimpinnya. Ke bawah-bawahnya bisa beres jika yang di atas mampu memberi tela-

dan. Pemimpin itu harus beri contoh, juga siap untuk tidak populer,” papar Kalla yang juga Ketua Umum PMI itu.

Kalangan Istana belum mau mengomentari kritik Kalla. “Saya kira semua sudah be kerja. Saya sendiri tidak bisa me ngomentari pernyataan Pak Jusuf Kalla se-bab nama Dewan Pe nyelamat Negara yang Anda se butkan tadi belum pernah sa ya dengar,” cetus Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha. (*/Nav/X-6)

Pemasangan Iklan & Customer

Service:021 5821303

No Bebas Pulsa:08001990990

e-mail:[email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa

+ ongkos kirim)

DULGHERU PAKSA SHARAPOVABERMAIN MARATONMeski menang, Sharapova memerlukan waktu 3,5 jam untuk maju ke semifinal.

Olahraga, Hlm 30

AP/LYNNE SLADKY

BIKIN PENASARAN MUSISI LUARPermintaan untuk menjadi pengajar musik dari mancanegara ia tolak. Namun, Gilang ingin membagikan ilmu rhythm sawah kepada generasi muda Indonesia.

Sosok, Hlm 35

MI/ ADAM DWI

K AMIS, 31 MARET 2011 | NO.10983 | TAHUN XLI I | 40 HALAMAN

EDITORIAL

Polisi Penculik

PENELITIAN Fakultas Kedokteran Universitas Washington, AS, menyimpulkan seorang ibu yang mengalami kekerasan dan penyiksaan ketika remaja cenderung melahirkan bayi tidak normal.

Ketua penelitian Amelia Gavin menjelaskan trauma keke-rasan dan penyiksaan yang tersimpan di memori otak ibu akan terus memengaruhi pola hidup ibu ketika mengandung. Selain itu, kecemasan memiliki anak akan memengaruhi perilaku ibu dalam menyambut kelahiran bayinya.

Ia menyarankan terapi dilakukan kepada ibu yang per-nah mengalami kekerasan dan penyiksaan ketika remaja.(Sciencedaily/NY/X-5)

Masa Lalu Ibu dan BayiPAUSE

TANPA sokongan pasukan koalisi Pakta Pertahanan At-lantik Utara (NATO) dan se-jumlah negara lainnya, kubu oposisi Libia kembali kalah oleh pasukan pendukung Moa-mar Khadafi . Kemarin, loyalis Khadafi menggempur dan me-mukul mundur konvoi oposisi dari Kota Sirte. Akibatnya Kota Nawfaliyah, Bin Jawad, dan Ras Lanouf kembali jatuh ke tangan loyalis Khadafi . Dengan demikian, kubu oposisi hanya mampu mempertahankan kota-kota itu selama dua hari.

Meski demikian, fakta itu ti dak membuat gentar kubu oposisi. “Apakah kami melaju atau mundur 50 kilometer bu-kan masalah. Ini adalah negara besar. Kami akan maju lagi hari berikutnya,” cetus juru bicara oposisi Mustafa Gheriani di ba-sis oposisi di Kota Benghazi.

Saat mengomentari penda-pat bahwa oposisi tidak teror-ganisasi sehingga perlawanan mereka dengan mudah dipatah-kan, Gheriani berargumentasi, “Revolusi ini baru berusia lima pekan. Dari sisi politik, kami sudah terorganisasi. Biasanya memerlukan enam bulan untuk melatih serdadu. Dalam per-lawanan ini, kami diperkuat warga sipil yang mengangkat senjata untuk melindungi ru-mah mereka.”

Sejauh ini, upaya diplomasi belum menunjukkan hasil sig-nifikan. Konferensi interna-sional mengenai krisis Libia yang diikuti perwakilan 40 ne gara di London, Inggris, ke marin, sepakat melanjutkan opsi militer di Libia sampai Khadafi mematuhi Resolusi 1973 Dewan Keamanan PBB. Namun, seperti diterangkan dalam resolusi tersebut, so-kongan pesawat tempur koalisi internasional untuk membantu oposisi tidak bisa diarahkan terlalu dekat. Karena itu, Ing-gris dan AS masih membuka kemungkinan mempersenjatai milisi oposisi.

Sementara itu, stasiun televisi Al-Arabiya melaporkan, Uganda siap menampung Khadafi jika dia meminta suaka politik. Namun, itu dibantah Menteri Muda Urusan Luar Negeri Uganda Henry Okello Oryem. “Kami belum mendiskusikan suaka. Bagaimanapun jika Khadafi memohon suaka di Uganda, kami akan memper-timbangkannya seperti yang kami lakukan terhadap pemo-hon suaka lainnya.” (Jer/AP/Reuters/I-1)

Loyalis Khadafi Rebut Tiga Kota

Kerja Pemerintah tanpa Prioritas

SERANG RUMAH SAKIT: Pekerja memperlihatkan pecahan roket yang menghantam rumah sakit di Mizdah, Libia, Selasa (29/3). Menurut pejabat pemerintah Libia, rumah sakit tersebut diserang jet tempur pasukan koalisi. Akibatnya seorang tewas dan dua orang luka-luka.

Liga Super Indonesia jalan terus. Mekanisme liga tidak ada perubahan, demikian juga soal regulasi.

SURYA SRIYANTI

LANGKAH pemerintah pusat membekukan kepengurusan PSSI dan menghentikan se-

mentara penyaluran dana dari APBN mulai diikuti daerah.

Gubernur Kalimantan Te ngah (Kalteng) Agustin Teras Na rang, misalnya, dengan tegas me-nya takan kepatuhannya pada ke putusan pusat. ‘’Hal yang sa ma akan saya lakukan di Kal teng dengan menghentikan dana untuk PSSI. Kami patuh atas kebijakan itu,’’ ujarnya di Pa langkaraya, ke marin.

Menurutnya, keputusan pe-merintah melalui Menteri Pemu-da dan Olahraga (Menpora) Andi Alifian Mallarangeng da lam me nyikapi kisruh PSSI sudah sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian, sewajarnya pemerin-tah daerah mendukung.

Gubernur Jawa Timur Soekar-wo bersikap sama. ‘’Sebagai ke-panjangan tangan pemerintah, kita akan melakukan hal yang sama. Namun, kami masih me-nunggu legalitas berupa surat resmi dari Menpora.’’

Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, juga masih menunggu edaran dari pusat dan akan mematuhinya. Kepala Dinas Pemuda, Olah raga, Buda-ya, dan Pariwi sata Balikpapan

Dortje Marpaung menandas-kan, ‘’Jika ada petunjuk dari pu sat, kita akan ikuti.’’

Pada 2011 anggaran untuk olahraga di Balikpapan menca-pai Rp14 miliar. Dari jumlah itu, Rp11 miliar untuk pembinaan dan sisanya untuk bonus atlet serta pelatih. Adapun dana buat Persiba Balikpapan yang berla-ga di Liga Super Indonesia (LSI) tidak masuk anggaran KONI setempat. ‘’Dana Persiba dari hibah APBD,’’ terang Dortje.

Namun, tidak semua daerah akan menghentikan kucuran ang garan untuk sepak bola. Bu pati Malang Rendra Kresna menyatakan tetap mengguna-kan dana APBD sebesar Rp2,2 miliar bagi pembinaan. ‘’Jumlah klub di Kabupaten Malang men-capai 400 klub. Kami akan tetap membantu mereka.’’

Pemprov Nusa Tenggara Ti-mur pun tetap menggelontor-kan dana APBD guna memban-tu klub-klub sepak bola setem-pat. Sekretaris Daerah NTT Fran siskus Salem mengatakan kebijakan itu semata agar pem-binaan terus berjalan.

Direktur PT Li ga Joko Driyo-no menegaskan, pembekuan ke-pengurusan PSSI Nurdin Halid tidak me mengaruhi jalannya LSI. “Li ga jalan terus. Mekanis-me dan regulasi liga tidak ada per ubahan.’’

Terkait dengan perangkat

Daerah Mulai Setop Kucuran Dana PSSI

Kirimkan tanggapanAnda atas berita ini

melalui e-mail: [email protected]

atau mediaindonesia.com

kompetisi seperti ko misi disi-plin dan komisi wa sit yang ber ada di bawah PSSI, Joko me-nyatakan tak ada ma salah.

Sementara itu, sumber Media Indonesia di Zurich, Swiss, me-nyebutkan ada kemungkinan FIFA membekukan keanggotaan Indonesia minimal dua tahun. FIFA menganggap PSSI gagal mengurus organisa sinya.

Keputusan FIFA bakal diam-bil dalam rapat komite eksekutif

akhir pekan ini sehingga peme-rintah maupun kubu 78 pemilik suara sah di PSSI perlu mengin-tensifkan lobi. “Teman-teman yang ingin melanjutkan kongres harus mencoba melakukan lobi ke Zurich agar FIFA mendapat masukan dua arah, tidak hanya dari kubu Nurdin Halid,’’ tutur sumber itu. (Tim/H-1)

[email protected] terkait hlm 31

KEJAHATAN yang melibatkan polisi, dari yang cang-gih sampai yang konyol, terus saja terjadi. Maraknya kejahatan yang melibatkan polisi mempertegas fakta bahwa kepolisian masih menjadi salah satu episentrum terburuk penegakan hukum yang compang-camping di negeri ini.

Sebuah peristiwa penculikan berkedok operasi narkoba di daerah Penjaringan, Jakarta Utara, akhir pekan lalu, adalah contoh penyelewengan konyol polisi terhadap tugas dan kewenangannya. Tanpa alasan jelas kelompok penculik menangkap seorang mahasiswa atas tuduhan terlibat narkoba.

Penculikan bermotif pemerasan dengan tuntutan uang tebusan Rp20 juta itu ternyata melibatkan tiga polisi. Mereka ditangkap dan kini terancam pemecatan tidak dengan hormat.

Cerita-cerita yang beredar di masyarakat tentang adanya keberengsekan dan kejahatan polisi memang bukan cerita baru. Sudah tidak terhitung keluhan yang terungkap tentang buruknya perilaku polisi.

Pendapat bahwa berurusan dengan polisi lebih banyak menyulitkan da ri pada memudahkan sudah menjadi persepsi publik sejak lama. Me la porkan kehilangan kambing ke pada polisi akan mem buat sang pe lapor kehilangan sa pi adalah anekdot yang mencer-min kan ren dahnya ke-percayaan masyarakat terhadap polisi.

Praktik-praktik me-malukan juga berlang-sung setiap saat. Di jalan raya, misalnya, oknum polisi lalu lintas kian terang-terangan menunggu orang melanggar rambu. Mereka mengharap dan bahkan secara proaktif meminta ‘uang damai’ kepada peng-guna jalan yang tidak disiplin.

Semua berlangsung terang-terangan, baik siang maupun malam, baik saat hari kerja maupun akhir pekan dan hari libur. Itu memalukan dan mempri-hatinkan. Rasa hormat dan bangga yang dulu pernah dimiliki masyarakat terhadap polisi pun kini nyaris tidak ada lagi.

Kasus penculikan dan pemerasan oleh polisi yang terjadi di Jakarta Utara itu menunjukkan betapa lem-baga kepolisian tengah mengalami krisis kredibilitas, kepercayaan, dan akhlak yang teramat parah.

Karena itu, Kapolri Jenderal Timur Pradopo beserta seluruh pemimpin Polri harus mengambil langkah serius dan cepat menghentikan kerusakan yang terus berlangsung dalam tubuh kepolisian.

Tidak hanya membereskan persoalan di akar rum-put kepolisian yang karut-marut, Kapolri juga harus menyelesaikan kasus-kasus besar yang melibatkan petinggi Polri untuk menunjukkan mereka memiliki niat dan sungguh-sungguh dalam membenahi diri.

Penyelesaian kasus ‘rekening gendut’ para jenderal polisi, yang dijanjikan Timur Pradopo saat dilantik menjadi Kapolri akan dituntaskan, nyatanya hingga kini tidak jelas. Demikian pula kasus keterlibatan delapan polisi yang meloloskan terdakwa mafi a pajak Gayus Tambunan dari rumah tahanan Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Tugas polisi jelas adalah menangkap penjahat. Bukan menjadi bagian dari kejahatan. Korupsi dan ke-jahatan di Indonesia marak karena dilakukan dengan selimut seragam dan otoritas.

Silakan tanggapiEditorial ini melalui:mediaindonesia.com

Tugas polisi jelas adalah

menangkap penjahat. Bukan menjadi bagian dari kejahatan. ”

MI/SUSANTO

Jusuf KallaMantan Wakil Presiden

REUTERS/ZOHRA BENSEMRA