BAB I PENDAHULUAN Jumlah fraktur nasal mencapai 50% dari seluruh fraktur wajah pada orang dewasa. Umumnya disebabkan oleh trauma tumpul pada daerah tengah wajah akibat kecelakaan lalu lintas, cedera akibat olahraga ataupun akibat bentrokan fisik. Proyeksi dan kerapuhan struktur distal dari hidung juga menjadi kecenderungan terhadap cedera. Tulang-tulang dan tulang rawan pada hidung berfungsi baik sebagai estetis dan struktur pendukung pada wajah bagian tengah dan jalan nafas, sehingga diperlukan evaluasi dan manajemen yang tepat penting untuk mencegah deformitas maupun gangguan jalan nafas pada hidung. 1 Hematoma septum ialah penimbunan darah diantara kartilago atau septum tulang dan lapisan mukoperikondrium atau mukoperiosteum. Bisa terjadi unilateral atau bilateral dengan faktor etiologi yang mungkin termasuk trauma, gangguan perdarahan, bersin yang terlalu kuat, dan obat-obatan seperti aspirin dan warfarin. Hematoma septum merupakan gejala sisa yang tidak khas pada trauma yang terjadi pada anak-anak tetapi mungkin terjadi bahkan pada trauma ringan. Pada orang dewasa, hematoma septum umumnya timbul pada trauma wajah yang signifikan dan pada fraktur nasal. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
Jumlah fraktur nasal mencapai 50% dari seluruh fraktur wajah pada orang
dewasa. Umumnya disebabkan oleh trauma tumpul pada daerah tengah wajah
akibat kecelakaan lalu lintas, cedera akibat olahraga ataupun akibat bentrokan
fisik. Proyeksi dan kerapuhan struktur distal dari hidung juga menjadi
kecenderungan terhadap cedera. Tulang-tulang dan tulang rawan pada hidung
berfungsi baik sebagai estetis dan struktur pendukung pada wajah bagian tengah
dan jalan nafas, sehingga diperlukan evaluasi dan manajemen yang tepat penting
untuk mencegah deformitas maupun gangguan jalan nafas pada hidung.1
Hematoma septum ialah penimbunan darah diantara kartilago atau septum
tulang dan lapisan mukoperikondrium atau mukoperiosteum. Bisa terjadi
unilateral atau bilateral dengan faktor etiologi yang mungkin termasuk trauma,
gangguan perdarahan, bersin yang terlalu kuat, dan obat-obatan seperti aspirin dan
warfarin. Hematoma septum merupakan gejala sisa yang tidak khas pada trauma
yang terjadi pada anak-anak tetapi mungkin terjadi bahkan pada trauma ringan.
Pada orang dewasa, hematoma septum umumnya timbul pada trauma wajah yang
signifikan dan pada fraktur nasal. Hematoma septum bisa saja muncul tanpa
tanda-tanda trauma eksternal.2
Penting untuk dapat mendiagnosa hematoma septum. Gejala klinis yang
tampak bisa berupa pembengkakan pada salah satu atau kedua dinding septum
nasal yang berwarna keputihan atau keunguan. Kesalahan dalam mengidentifikasi
dan menangani hematoma septum dapat berakibat terjadinya deformitas pada
tulang rawan hidung. Hal ini membutuhkan tindakan bedah untuk
memperbaikinya.3
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ANATOMI HIDUNG
Berdasarkan anatominya, hidung dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
hidung bagian luar dan bagian dalam. Hidung bagian luar berbentuk piramid
dengan bagian-bagian dari atas ke bawah yaitu pangkal hidung (bridge), batang
hidung (dorsum nasi), puncak hidung, ala nasi, kolumela, dan lubang hidung
(nares anterior).4,5
Hidung luar dibentuk oleh tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh
kulit, jaringan ikat, dan beberapa otot kecil yang berfungsi untuk melebarkan atau
menyempitkan lubang hidung. Kerangka tulang terdiri dari tulang hidung (os
nasal), prosesus frontalis os maksila, dan prosesus nasalis os frontal. Kerangka
tulang rawan terdiri dari sepasang kartilago nasalis lateralis superior, sepasang
kartilago nasalis lateralis inferior yang disebut juga kartilago alar mayor, beberapa
pasang kartilago alar minor dan tepi anterior kartilago septum. 4,5
Gambar 2.1 Anatomi hidung bagian luar tampak anterolateral dan inferior 6
Hidung bagian dalam merupakan struktur yang membentang dari os
internum di sebelah anterior hingga koana di posterior yang memisahkan kavum
nasi dengan nasofaring. Septum nasi merupakan struktur tulang di garis tengah
yang membagi kavum nasi menjadi dua bagian. Lubang masuk kavum nasi bagian
depan disebut nares anterior dan lubang bagian belakang disebut nares posterior
atau koana. Koana menghubungkan kavum nasi dengan nasofaring.4,5
2
Gambar 2.2 Dinding lateral hidung 6
Gambar 2.3 Potongan koronal dari kavum nasi 6
2.1.1 Anatomi Septum Nasi
Septum nasi merupakan dinding medial rongga hidung. Septum dibentuk
oleh tulang dan tulang rawan. Bagian tulang adalah lamina perpendikularis os
etmoid, vomer, krista nasalis os maksila dan krista nasalis os palatine. Sedangkan
bagian tulang rawan adalah kartilago septum (lamina kuadrangularis) dan
kolumela. Septum dilapisi oleh perikondrium pada bagian tulang rawan dan
3
periosteum pada bagian tulang, sedangkan di luarnya dilapisi oleh mukosa
hidung.5
Gambar 2.4 Anatomi Septum Nasi 7
Septum nasi adalah bagian paling menonjol pada wajah, paling mudah dan
sering terkena trauma. Kelainan septum lebih mudah terlihat pada ras Caucasian
dengan bentuk hidung yang lebih tinggi dibandingkan ras Asia atau Afrika.
Sedangkan pada anak kurang dari 5 tahun, kelainan septum tidak mudah terlihat
karena hidung bukan bagian paling menonjol pada wajah anak.7
Struktur dari septum nasi memungkinkannya bertindak sebagai “shock
absorber”. Di bagian posterior, septum berartikulasi dengan perpendicular plate
of ethmoid, os nasal dan vomer. Artikulasi ini berbentuk panah dan tekanan yang
diarahkan pada ujung hidung melewati artikulasi ini dan ditransmisikan ke
kranium yang lebih tebal sehingga daerah kribiform akan terlindungi.7
Ujung kaudal dari kartilago kuadrilateral tertanam di perikondrium antara
crura medial dari kartilago lower lateral. Trauma derajat ringan pada tip hidung